BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1
Sejarah dan Profil Perusahaan Sejarah Perusahaan PT. Lamuda Tenka (Groupon Disdus) merupakan perusahaan yang bergerak
dalam bisnis periklanan dengan metode penjualan online (online shop) yang menggunakan strategi promosi nonkonvensional yang diklaim lebih efektif menggaet pelanggan. Perusahaan ini berdiri pada bulan Agustus 2011. Pendiri perusahaan ini adalah Ferry Tenka dan Jason Lamuda. Menurut Jason Lamuda (salah satu pendiri PT .Lamuda Tenka), “Disdus.com bukan merupakan portal diskon melainkan cara advertise yang baru, biasanya, satu pedagang (merchant) itu harus bayar di muka terlebih dahulu untuk beriklan di majalah, koran, dan lainnya, tapi belum tentu efektif”. Perusahaan asal Amerika Serikat, Groupon, yang menginspirasi pendiri Disdus.com untuk menekuni bisnis tersebut, mereka melihat peluang besar dari usaha yang telah ditekuni Groupon sebelumnya di Negeri Paman Sam tersebut jika diterapkan di Indonesia. Dengan asumsi bahwa, orang Indonesia mudah tergoda untuk bertransaksi kalau melihat promosi bertuliskan diskon, maka mereka memanfaatkan sarana internet sebagai media untuk melakukan bisnisnya.Selain itu mengingat jumlah pengguna internet di Indonesia setiap tahunnya bertambah pesat, maka mereka berniat untuk menekuni bisnis ini.
54
55
Situs web yang dibuat oleh Groupon Disdus itu sendiri sangat sederhana namun lengkap dengan informasi mengenai produk atau jasa yang ditawarkan, cara pembayaran, pusat layanan yang dapat di hubungi, alamat perusahaan dan lain lain, Groupon disdus telah dapat menarik perhatian banyak orang saat ini. Cara bertransaksi melalui Disdus juga sangat mudah, konsumen tinggal memilih jenis barang atau jasa yang diinginkan kemudian melakukan pembayaran melalui m-banking, internet banking, ataupun transfer via atm saja. Pembayaran akan diproses paling lama 2x 24jam dari waktu proses, sehingga pada akhirnya konsumen dapat mendownload voucher suatu diskon / promo yang dipilih yang kemudian dibawa pada outlet/ perusahaan yang memberikan promo tersebut untuk langsung digunakan (tergantung masa berlaku yang tertera di website Disdus.com). 4.1.1 Visi dan Misi Perusahaan Visi : Visi Groupon Disdus adalah menjadi website e-commerce terbesar no 1 di Indonesia, tidak hanya di dunia daily deal (social commerce). Misi : Adapun misi yang dimiliki oleh Groupon Disdus yaitu : •
Berusaha selalu ada pembaharuan sistem untuk meningkatkan penjualan
•
Untuk menjadi Perusahaan yang berkembang dengan keuntungan jangka panjang bagi pemilik dan karyawan
•
Membina kepercayaan dan hubungan yang baik dengan mitra kerjasama dan pelanggan
56
4.1.2 Struktur Organisasi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Groupon Disdus Sumber : Groupon Disdus (2012)
4.1.3 Tugas dan Tanggung Jawab Berikut adalah deskripsi tugas masing-masing jabatan : 1. Direktur -
Memimpin
perusahaan
dengan
menerbitkan
kebijakan-kebijakan
perusahaan. -
Memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan Lead Generation.
-
Menyetujui anggaran tahunan perusahaan.
57
2. Support Management : -
Membantu berjalan nya suatu program yang sudah dibuat oleh perusahan.
3. Lead Generation : -
Bertugas mengawasi bagian Support Management.
-
Mencari database customer lalu dishare ke bagian marketing.
4. Marketing Team : -
Bertugas untuk melakukan pendekatan kepada calon pelanggan, dan pelanggan yang sudah lama.
-
Membuat strategi untuk meningkatkan penjualan.
-
Memasarkan produk-produk yang ada di Disdus.
5. Partner Management : o Purchasing Overhead : -
Bertugas untuk mencari merchant (hubungan kerjasama antar perusahaan).
o Purchasing Merchant : -
Bertugas untuk mengurus pembukuan yang berisi transaksi yang sudah dilakukan.
6. Editorial : -
Mengedit kata-kata, gambar yang ada di website Disdus dan social media lainnya.
7. IT Team : -
IT Team dalam Disdus bekerja sama dengan bagian business development untuk mengurusi pembayaran customer.
-
Bertugas untuk memperbaharui tampilan website di Disdus.
58
8. Finance and Accounting -
Mencatat pemasukkan dan pengeluaran apa saja yang dilakukan oleh Disdus.
-
Mengurusi siapa saja yang sudah transfer
9. Service Encounter : o Team Leader: -
Mengawasi kegiatan Staff CS sesuai dengan tim masing- masing.
-
Bekerja sama dengan Staff CS dalam menangani masalah / keluhan pelanggan.
-
Bertanggung jawab atas kegiatan harian masing-masing tim.
-
Membuat laporan ( pending data atau yang sudah selesai).
-
Mengadakan evaluasi terhadap anggota tim masing-masing.
-
Memberikan briefing kepada masing-masing tim tiap minggu.
-
Membantu tim untuk menyelesaikan masalah/keluhan pelanggan.
-
Mengatur sesi pelatihan jadwal training dengan menganalisis titik lemah masing-masing tim dan membantu mencapai kesempurnaan.
-
Mengetahui promo yang berlaku/yang baru setiap harinya.
o Email Staff (Umum): -
Berhubungan langsung dengan pelanggan secara tatap muka / elektronik (email).
-
Menangani email yang masuk setiap hari. (maksimal 20 email yang tersisa setiap hari).
-
Membantu masalah pelanggan yang masuk via email.
-
Membuat laporan email yang masuk setiap hari.
-
Mengetahui promosi yang berlaku/ yang baru setiap harinya.
59
-
Bertanggung jawab kepada Team Leader atas tugas masing-masing.
o Email Staff (Payment): -
Membantu masalah pelanggan yang masuk via email.
-
Membuat laporan email yang masuk setiap hari.
-
Membuat laporan data confirm payment /hari.
-
Mengetahui promosi yang berlaku/yang baru setiap harinya.
-
Bertanggung jawab kepada Team Leader atas tugas masing-masing.
o Email Staff (Shipping) : -
Membantu masalah pelanggan yang masuk via email.
-
Membuat laporan email yang masuk setiap hari.
-
Membuat laporan data pengiriman yang masih pending /hari. (via email).
-
Mengetahui promosi yang berlaku/yang baru setiap harinya.
-
Bertanggung jawab kepada Team Leader atas tugas masing-masing.
o Telephone Staff : -
Berhubungan langsung dengan pelanggan secara tatap muka / telepon.
-
Menangani dan menyelesaikan keluhan pelanggan
-
Membuat laporan panggilan yang masuk setiap hari.
-
Mengetahui promosi yang berlaku/yang baru setiap harinya.
-
Bertanggung jawab kepada Team Leader atas tugas masing-masing.
10. Human Resource Development : - Mengendalikan dan menyelenggarakan kegiatan dibidang administrasi kepegawaian. - Melaksanakan proses kegiatan penggajian, kenaikan pangkat, mutasi, kesejahteraan pegawai dan pembinaan pegawai.
60
- Mengurus dokumen penting bagi perusahaan - Mengurus jika ada mahasiswa atau organisasi lainnya yang berkunjung ke Disdus. 11. Public Relation : -
Menangani promosi lewat media-media dan event yang berjalan
4.2 Analisis Data Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi logistic (regression binary logistic). Tujuannya adalah untuk memperolah gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh variabel independent (Perceived Quality, Online Store Environment; Website Quality, Online Store Environment; Website Brand,) terhadap variabel dependent (Buying Decision).
4.2.1 Profil Responden yang menjadi Unit Analisis Responden di dalam penelitian ini dibedakan menurut jenis kelamin, usia, jenis pekerjaan, banyaknya jumlah pembelian, dan domisili responden. Berikut disajikan penjelasan mengenai karakteristik- karakteristik responden tersebut : a. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Dari data yang diperoleh, diketahui bahwa konsumen Groupon Disdus kebanyakan berjenis kelamin laki- laki (52%). Hal ini dapat disebabkan oleh faktor kemudahan dan harga yang lebih murah dibandingkan membeli di toko karena kebanyakan laki- laki malas untuk melakukan kegiatan belanja yang dapat menghabiskan waktunya dan juga biasanya laki- laki dalam melakukan pembelian
61
pasti mempertimbangkan harga suatu barang/ jasa (apakah harganya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki/ tidak).
Gambar 4.3 Jenis Kelamin Responden Sumber : Peneliti (2013) b. Responden Berdasarkan Usia Dari data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner secara online, diketahui bahwa konsumen Groupon Disdus kebanyakan berusia 21 – 25 tahun (50%). Hal ini dapat disebabkan oleh faktor lifestyle karena diusia 21 – 25 konsumen telah memasuki tahap peremajaan yang menuju pada tahap kedewasaan dimana, pada usia tersebut konsumen mudah untuk terpengaruh oleh orang lain di lingkungan sekitarnya sehingga konsumen biasanya mengikuti kebiasaan/ perilaku orang yang ada di lingkungan sekitarnya (dalam hal ini, online shop telah sangat menjadi lifestyle di Indonesia).
62
Gambar 4.4 Usia Responden Sumber : Peneliti (2013) c. Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Dari data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner secara online, diketahui bahwa konsumen Groupon Disdus kebanyakan berprofesi sebagai pelajar/ mahasiswa (51%). Hal ini dapat disebabkan juga oleh faktor lifestyle karena biasanya konsumen yang berprofesi sebagai pelajar/ mahasiswa mudah untuk terpengaruh oleh teman sekolah/ teman kampus sehingga konsumen biasanya mengikuti kebiasaan/ perilaku teman sekolah/ teman kampusnya (dalam hal ini, online shop telah sangat menjadi lifestyle di Indonesia).
63
Gambar 4.5 Jenis Pekerjaan Responden Sumber : Peneliti (2013) d. Responden Berdasarkan Banyaknya Jumlah Pembelian Dari data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner secara online, diketahui bahwa konsumen Groupon Disdus kebanyakan melakukan pembelian hanya 1 – 5 kali (51%). Hal ini dapat disebabkan oleh adanya kekecewaan konsumen Groupon Disdus mengenai Perceived Quality produk/ jasa yang diberikan oleh pihak Groupon Disdus kepada mereka (adanya ketidak sesuaian antara produk/ jasa yang diinginkan oleh konsumen dengan produk/ jasa yang diberikan oleh pihak Groupon Disdus) sehingga membuat konsumen Groupon Disdus tidak melakukan pembelian berikutnya di Groupon Disdus)
64
Gambar 4.6 Jumlah Pembelian Responden Sumber : Peneliti (2013) e. Responden Berdasarkan Domisili Dari data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner secara online, diketahui bahwa konsumen Groupon Disdus kebanyakan berdomisili di Jakarta (55%). Hal ini dapat disebabkan karena Groupon Disdus hanya terkenal/ dikenal di Jakarta saja sehingga kebanyakan konsumen Groupon Disdus yang melakukan pembelian di Groupon Disdus berdomisili di Jakarta.
Gambar 4.7 Domisili Responden
65
Sumber : Peneliti (2013) 4.2.2 Transofrmasi Data Ordinal menjadi Interval Teknik transformasi data ordinal menjadi interval yang digunakan dalam penelitian ini adalah MSI (Method of Successive Interval). Dalam penelitian ini, data ordinal yang diubah menjadi interval hanya variabel X1, X2, dan X3 saja yaitu variabel (Perceived Quality, Online Store Environment; Website Quality, dan Online Store Environment; Website Brand) sedangkan variabel Y (Buying Decision) tidak diubah karena dalam hal ini, peneliti menggunakan metode pengolahan data regresi logistik yang diharuskan menggunakan data nominal. Keterangan : Alternatif Jawaban 1 = Sangat Tidak Setuju Alternatif Jawaban 2 = Tidak Setuju Alternatif Jawaban 3 = Netral Alternatif Jawaban 4 = Setuju Alternatif Jawaban 5 = Sangat Setuju • Transformasi variabel Perceiveid Quality ditunjukkan pada Tabel 4.1 berikut ini: Tabel. 4.1 Transformasi Data Interval variabel Perceived Quality Skala Ordinal
Berubah
Skala Interval
Nilai Alternatif Jawaban 1
menjadi
1.000
66
Nilai Alternatif Jawaban 2
menjadi
2.115
Nilai Alternatif Jawaban 3
menjadi
3.356
Nilai Alternatif Jawaban 4
menjadi
4.609
Nilai Alternatif Jawaban 5
menjadi
5.950
Sumber : Peneliti (2013) • Transformasi variabel Online Store Environment; Website Quality ditunjukkan pada Tabel 4.2 berikut ini: Tabel. 4.2 Transformasi Data Interval variabel Online Store Environment; Website Quality Skala Ordinal
Berubah
Skala Interval
Nilai Alternatif Jawaban 1
menjadi
1
Nilai Alternatif Jawaban 2
menjadi
1.944
Nilai Alternatif Jawaban 3
menjadi
3.167
Nilai Alternatif Jawaban 4
menjadi
4.360
Nilai Alternatif Jawaban 5
menjadi
5.464
Sumber : Peneliti (2013) • Transformasi variabel Online Store Environment; Website Brand ditunjukkan pada Tabel 4.3 berikut ini:
67
Tabel. 4.3 Transformasi Data Interval variabel Online Store Environment; Website Brand Skala Ordinal
Berubah
Skala Interval
Nilai Alternatif Jawaban 1
menjadi
1
Nilai Alternatif Jawaban 2
menjadi
1.940
Nilai Alternatif Jawaban 3
menjadi
3.403
Nilai Alternatif Jawaban 4
menjadi
4.624
Nilai Alternatif Jawaban 5
menjadi
5.771
Sumber : Peneliti (2013) 4.2.3 Uji Validitas 4.2.3.1 Uji Validitas Variabel Perceived Quality ( X1 ) Table 4.4 Hasil Pengujian Validitas Variable Perceived Quality ( X1 ) Pertanyaan
R Hitung
R Tabel
Keterangan
PQ1
0.385
0.17
Valid
PQ2
0.532
0.17
Valid
PQ3
0.504
0.17
Valid
PQ4
0.462
0.17
Valid
PQ5
0.452
0.17
Valid
PQ6
0.443
0.17
Valid
PQ7
0.249
0.17
Valid
PQ8
0.395
0.17
Valid
68
Sumber : Hasil Output Uji Validitas, 2013 Dapat dilihat dari Tabel 4.4 bahwa semua pertanyaan pada variable Perceived Quality adalah valid semua karena r hitung > 0.17 ( r tabel ) dan dapat digunakan untuk penelitian ini.
4.2.3.2 Uji Validitas Variabel Online Store Environment; Website Quality ( X2 ) Table 4.5 Hasil Pengujian Validitas Variable Online Store Environment; Website Quality ( X2 ) Pertanyaan
R Hitung
R Tabel
Keterangan
WQ1
0.263
0.17
Valid
WQ2
0.621
0.17
Valid
WQ3
0.579
0.17
Valid
WQ4
0.648
0.17
Valid
WQ5
0.407
0.17
Valid
WQ6
0.620
0.17
Valid
WQ7
0.410
0.17
Valid
WQ8
0.446
0.17
Valid
Sumber : Hasil Output Uji Validitas, 2013 Dapat dilihat dari Tabel 4.5 bahwa semua pertanyaan pada variable Online Store Environment; Website Quality adalah valid semua karena r hitung > 0.17 ( r tabel ) dan dapat digunakan untuk penelitian ini.
69
4.2.3.3 Uji Validitas Variabel Online Store Environment; Website Brand ( X3 ) Table 4.6 Hasil Pengujian Validitas Variable Online Store Environment; Website Brand ( X3 ) Pertanyaan
R Hitung
R Tabel
Keterangan
WB1
0.316
0.17
Valid
WB2
0.522
0.17
Valid
WB3
0.356
0.17
Valid
WB4
0.548
0.17
Valid
Sumber : Hasil Output Uji Validitas, 2013 Dapat dilihat dari Tabel 4.6 bahwa semua pertanyaan pada variable Online Store Environment; Website Brand adalah valid semua karena r hitung > 0.17 ( r tabel ) dan dapat digunakan untuk penelitian ini.
4.2.4 Uji Reabilitas Variabel X1, X2, dan X3 Untuk dapat melihat sejauh mana konsistensi responden dalam menjawab pertanyaan- pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel maka dilakukan uji reliabilitas dari pertanyaan yang akan di sebarkan kepada responden dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Dalam hal ini, kuisioner dinyatakan reliable jika nilai Cronbach’s Alpha > r tabel. Berikut ini adalah hasil perhitungan reliabilitas dengan menggunakan IBM SPSS v.20 : Tabel 4.7 Uji Reliabilitas X1, X2, X3 Variabel
Cronbach’s Alpha
Keterangan
Perceived Quality ( X1 )
0.731
Reliabel
70
Online Store
0.781
Reliabel
0.648
Reliabel
Environment; Website Quality ( X2 ) Online Store Environment; Website Brand ( X3 ) Sumber : Hasil Output Uji Validitas, 2013 Dilihat dari Tabel 4.7 nilai Cronbach’s Alpha untuk variabel Perceived Quality sebesar 0.731, berarti Cronbach’s Alpha > r tabel ( 0.731 > 0.17 ), menunjukan bahwa semua pertanyaan variabel Perceived Quality reliabel. Dilihat dari Tabel 4.7 nilai Cronbach’s Alpha untuk variabel Online Store Environment; Website Quality sebesar 0.781, berarti Cronbach’s Alpha > r tabel ( 0.781 > 0.17 ), menunjukan bahwa semua pertanyaan variabel Online Store Environment; Website Quality reliabel. Dilihat dari Tabel 4.7 nilai Cronbach’s Alpha untuk variabel Online Store Environment; Website Brand sebesar 0.648, berarti Cronbach’s Alpha > r tabel ( 0.648 > 0.17 ), menunjukan bahwa semua pertanyaan variabel Online Store Environment; Website Brand reliabel.
4.2.5 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah bagian dari ilmu statistik yang hanya mengolah, menyajikan data tanpa pengambilan keputusan. Dengan kata lain hanya melihat gambaran secara umum dari data yang didapatkan. Berdasarkan hasil statistik
71
deskriptif dengan sample yang telah dipilih yaitu sebanyak 100 responden yang diolah dengan menggunakan IBM SPSS v.20 diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.8 Descriptive Statistics Std. N
Minimum Maximum
Mean
Deviation
PerceivedQuality
100
1.00
5.28
3.7685
.69594
WebsiteQuality
100
1.00
4.91
3.4123
.69564
WebsiteBrand
100
1.00
5.77
4.0203
.81113
BuyingDecision
100
.00
1.00
.4100
.49431
Valid N (listwise)
100
Sumber : Hasil Output SPSS v.20(2013) Tabel di atas menunjukkan statistik deskriptif masing- masing variabel penelitian. Berdasarkan pada Tabel 4.8, hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif, variable Perceived Quality menunjukkan nilai minimum sebesar 1.00 yang artinya dari 100 konsumen yang dipilih, ada beberapa konsumen yang berpendapat “Sangat Tidak Setuju” dengan butir pertanyaan pada kuisioner mengenai variabel Perceived Quality Groupon Disdus, nilai maksimum sebesar 5.28 yang artinya dari 100 konsumen yang dipilih, ada beberapa konsumen yang berpendapat “Sangat Setuju” dengan butir pertanyaan pada kuisioner mengenai variabel Perceived Quality Groupon Disdus , dan rata- rata sebesar 3.7685 yang artinya dari 100 konsumen yang dipilih, sebagian besar konsumen Groupon Disdus berpendapat “Netral” dengan butir pertanyaan pada kuisioner mengenai variabel Perceived Quality Groupon Disdus . Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif, variabel Online Store Environment; Website Quality menunjukkan nilai minimum sebesar 1.00 yang
72
artinya dari 100 konsumen yang dipilih, ada beberapa konsumen yang berpendapat “Sangat Tidak Setuju” dengan butir pertanyaan pada kuisioner mengenai variabel Online Store Environment; Website Quality, nilai maksimum sebesar 4.91 artinya dari 100 konsumen yang dipilih, ada beberapa konsumen yang berpendapat “Sangat Setuju” dengan butir pertanyaan pada kuisioner mengenai variabel Online Store Environment; Website Quality, dan rata- rata sebesar 3.4123 artinya dari 100 konsumen yang dipilih, ada beberapa konsumen yang berpendapat “Netral” dengan butir pertanyaan pada kuisioner mengenai variabel Online Store Environment; Website Quality. Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif, variabel Online Store Environment; Website Brand menunjukkan nilai minimum sebesar 1.00 yang artinya dari 100 konsumen yang dipilih, ada beberapa konsumen yang berpendapat “Sangat Tidak Setuju” dengan butir pertanyaan pada kuisioner mengenai variabel Online Store Environment; Website Brand, nilai maksimum sebesar 5.77 yang artinya dari 100 konsumen yang dipilih, ada beberapa konsumen yang berpendapat “Sangat Setuju” dengan butir pertanyaan pada kuisioner mengenai variabel Online Store Environment; Website Brand dan rata- rata sebesar 4.0203 yang artinya dari 100 konsumen yang dipilih, ada beberapa konsumen yang berpendapat “Netral” dengan butir pertanyaan pada kuisioner mengenai variabel Online Store Environment; Website Brand. Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif, variabel Buying Decision menunjukkan nilai minimum sebesar 0.00 yang artinya dari 100 konsumen yang dipilih, sebagian besar konsumen memilih “Tidak membeli” di Groupon Disdus,
73
nilai maksimum sebesar 1.00 yang artinya dari 100 konsumen yang dipilih, beberapa konsumen memilih “Membeli” di Groupon Disdus.
4.2.6 Regresi Logistik 4.2.6.1 Menguji Kelayakan Model Regresi (God of Fit Test) Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer dan Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Hosmer and Lemeshow’s God of Fit Test digunakan untuk menguji apakah data empiris sesuai dengan model yakni tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga dapat dikatakan fit.
Tabel 4.9 Hosmer and Lemeshow Test Step 1
Chi-square 6.228
df
Sig. 8
.622
Sumber : Hasil Output SPSS v.20(2013) Hipotesis : Ho : Tidak ada perbedaan signifikan antara klasifikasi yang diprediksi dan yang diamati Ha : Ada perbedaan signifikan antara klasifikasi yang diprediksi dan yang di amati Kriteria : Sig > 0.05 -> Ho diterima
74
Sig < 0.05 -> Ho ditolak / Ha di terima Keputusan : 0.622 > 0.05 -> Ho diterima Hasil menunjukkan bahwa model regresi biner layak untuk digunakan analisa selanjutnya, karena tidak terdapat perbedaan antara klasifikasi yang diprediksi dan yang diamati 4.2.6.2 Kelayakan Model Keseluruhan (Overall Model Fit) Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log Likelihood (-2LL) pada awal (Block Number = 0) dengan nilai -2 Log Likelihood (-2LL) pada akhir (Block Number = 1). Penurunan nilai -2 Log Likelihood menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data. Tabel 4.10 Iteration Historya,b,c
Iteration
-2 Log
Coefficients
likelihood
Constant
Step 0 1
135.372
-.360
2
135.372
-.364
3
135.372
-.364
a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 135.372 c. Estimation terminated at iteration number 3 because parameter estimates changed by less than .001. Sumber : Hasil Output SPSS v.20(2013)
75
Hasil pengujian overall model fit pada Block Number = 0 menghasilkan nilai -2 Log Likelihood akhir sebesar 135.372. Jika dibandingkan dengan nilai -2 Log Likelihood awal adalah sebesar 135.372 maka nilai tidak mengalami penurunan. Hal ini berarti model yang dihipotesiskan cukup baik untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent (Perceived Quality, Online Store Environment; Website Quality, Online Store Environment; Website Brand) dengan variabel dependent (Buying Decision)
Tabel 4.11 Iteration2 Historya,b,c,d Coefficients Iteration
-2 Log likelihood
Constant
PerceivedQua WebsiteQuali lity ty WebsiteBrand
Step 1 1
89.908
-12.255
1.671
.739
.717
2
83.762
-18.337
2.668
1.004
.999
3
83.204
-20.857
3.081
1.123
1.107
4
83.197
-21.190
3.134
1.140
1.121
5
83.197
-21.195
3.135
1.141
1.121
6
83.197
-21.195
3.135
1.141
1.121
a. Method: Enter b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 135.372 d. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than .001. Sumber : Hasil Output SPSS v.20(2013) Berdasarkan hasil pengujian overall model fit (Block Number = 1) pada Tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai -2 Log Likelihood akhir sebesar 83.197. Jika dibandingkan dengan nilai -2 Log Likelihood akhir pada Block Number = 0 yang sebesar 135.372, maka dapat dilihat terjadi penurunan nilai -2 Log Likelihood sebesar 52.175. Penurunan nilai -2 Log Likelihood ini menunjukkan bahwa model regresi dapat dikatakan baik atau model yang dihipotesiskan fit dengan data. Pengujian juga
76
dapat dilihat pada Omnibus Test of Model Coefficients. Jika pengujian omnibus menunjukkan hasil yang signifikan, maka secara keseluruhan variabel independen dimasukkan (enter) dalam model atau dengan kata lain tidak ada variabel yang dikeluarkan (remove) dalam model dapat berpengaruh terhadap variabel dependen yang ditunjukkan pada Table 4.12 berikut ini: Tabel 4.12 Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square Step 1
df
Sig.
Step
52.175
3
.000
Block
52.175
3
.000
Model
52.175
3
.000
Sumber : Hasil Output SPSS v.20(2013) Berdasarkan Tabel 4.12, dapat dilihat bahwa selisih -2 Log Likelihood pada Block Number 0 dengan -2 Log Likelihood pada Block Number 1, yaitu sebesar 52.175 dengan df sebesar 3 (sesuai dengan jumlah variabel independen). Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0,001 yang berarti lebih kecil dari signifikansi yang digunakan dalam model ini (< 0,05). Hal ini berarti berarti secara bersama-sama variabel Perceived Quality, Online Store Environment; Website Quality, Online Store Environment; Website Quality; Website Brand, secara bersama-sama berhubungan dengan Buying Decision.
4.2.6.3 Koefisien Determinasi (Nagelke R Square) Besarnya nilai koefisien determinasi pada model regresi logistik ditunjukkan oleh nilai Nagelkerke R Square pada Tabel 4.13. Nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,548 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel
77
independen adalah sebesar 54.8%, sedangkan sisanya sebesar 45.2% dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model penelitian.
Tabel 4.13 Model Summary Step
-2 Log likelihood
Cox & Snell Nagelkerke R R Square Square
83.197a
1
.407
.548
a. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than .001. Sumber : Hasil Output SPSS v.20(2013) 4.2.6.4 Uji Multikolinieritas
Tabel 4.14 Correlation Matrix Perceived Website Website Constant Step 1 Constant
Quality
Quality
Brand
1.000
-.773
-.415
-.535
PerceivedQuality
-.773
1.000
.006
.120
WebsiteQuality
-.415
.006
1.000
-.079
WebsiteBrand
-.535
.120
-.079
1.000
Sumber : Hasil Output SPSS v.20(2013) Model regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala korelasi yang kuat di antara variabel bebasnya. Pengujian ini menggunakan matriks korelasi antar variabel bebas untuk melihat besarnya korelasi antar variabel independen. Dari Tabel 4.14, hasil menunjukkan tidak ada nilai koefisien korelasi antar variabel yang nilainya lebih besar dari 0.9. Oleh karena itu dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada gejala multikolinearitas yang serius antar variabel bebas, sehingga model regresi logistik ini dapat digunakan.
78
4.2.6.5 Matriks Klasifikasi / Analisis Uji Ketepatan Hasil Tabel 4.15 Classification Tablea Predicted BuyingDecision Observed
Tidak
Step 1 BuyingDecisio Tidak n
Ya
Ya
Percentage Correct
49
10
83.1
10
31
75.6
Overall Percentage
80.0
a. The cut value is .500 Sumber : Hasil Output SPSS v.20(2013) Tabel 4.15 menunjukkan bahwa tingkat prediksi model sebesar 80%, artinya dari 100 konsumen yang dipilih, 80 konsumen tepat pengklasifikasiannya oleh model regresi logistik, dari Tabel 4.15 dapat di lihat bahwa 75.6% konsumen yang melakukan pembelian di Groupon Disdus atau sebanyak 31 konsumen dari 41 jumlah konsumen yang melakukan pembelian di Groupon Disdus, 24.4%nya atau 10 konsumennya memilih untuk tidak melakukan pembelian di Groupon Disdus. Dan sebaliknya 83.1% konsumen yang tidak melakukan pembelian di Groupon Disdus atau sebanyak 49 konsumen dari 59 jumlah konsumen yang
tidak melakukan
pembelian di Groupon Disdus, 16.9%nya atau 10 konsumennya memilih untuk melakukan pembelian di Groupon Disdus.
4.2.6.6 Estimasi Parameter
79
Hasil pengujian model regresi logistik yang terbentuk ditampilkan pada tabel dibawah ini : Dari hasil pengujian estimasi parameter pada Tabel 4.16 diatas maka diperoleh persamaan berikut :
Tabel 4.16 Variables in the Equation B Step 1a PerceivedQuality
S.E.
Wald
df
Sig.
Exp(B)
3.135
.745
17.715
1
.000
22.986
WebsiteQuality
1.141
.524
4.735
1
.030
3.129
WebsiteBrand
1.121
.475
5.562
1
.018
3.069
-21.195
4.101
26.708
1
.000
.000
Constant
a. Variable(s) entered on step 1: PerceivedQuality, WebsiteQuality, WebsiteBrand. Sumber : Hasil Output SPSS v.20(2013)
Ln
= -21.195 + 3.135 Perceived Quality + 1.141 Website Quality + 1.121
Website Brand. Artinya, variabel Perceived Quality, Online Store Environment; Website Quality, dan Online Store Environment; Website Brand berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Buying Decision konsumen PT. Lamuda Tenka (Groupon Disdus). Hal yang harus dilakukan oleh pihak perusahaan yaitu melakukan Quality Control pada produk/ jasa yang ditawarkan kepada konsumen sebelum produk/ jasa tersebut sampai di tangan konsumen, memperbaruhi kualitas situs web Groupon Disdus dengan menambahkan beberapa fitur baru sehingga dapat menarik perhatian konsumen, dan juga meningkatkan merek situs web Groupon Disdus dengan cara aktif pada social media yang akan membuat Groupon Disdus lebih
80
dikenal oleh banyak orang. Hal- hal tersebut jika dilakukan akan berdampak pada Buying Decision konsumen Groupon Disdus (banyak yang melakukan pembelian).
Gambar 4.7 Hasil Uji Regresi Logistik Sumber : Peneliti (2013) 4.3
Interpretasi Data Berdasarkan pengujian regresi logistik (Regression Binary Logistic) dengan
menggunakan IBM SPSS v.20 sebagaimana telah dijabarkan dalam Gambar 4.7 di atas, interpretasi data disajikan dalam 3 bagian. Bagian pertama membahas pengaruh dari variabel Perceived Quality terhadap variabel Buying Decision (
). Bagian
kedua membahas pengaruh dari variabel Online Store Environment; Website Quality terhadap variabel Buying Decision (
). Bagian ketiga membahas pengaruh dari
variabel Online Store Environment; Website Brand terhadap variabel Buying Decision (
).
4.3.1 Interpretasi bagian 1
81
Dari hasil pengujian dengan menggunakan metode Regresi Logistik, variabel Perceived Quality menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 3.135 dengan tingkat signifikan (p) sebesar 0.000 lebih kecil dari α = 5%. Karena tingkat (p) lebih kecil dari α = 5% maka Ho ditolak. Penelitian ini membuktikan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari Perceived Quality terhadap Buying Decision. Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Heriyanti, P dan Siek, T, P (2011) yang menyebutkan bahwa “Perceived quality is also found to have a significant effect on consumer decision making for BlackBerry smartphones among respondents” artinya “Persepsi kualitas memiliki dampak yang signifikan terhadap pengambilan keputusan konsumen pada pembelian Smartphone Blackberry di antara responden yang ada”. Namun, terdapat perbedaan antara keputusan pembelian dalam konteks pembelian langsung pada tempat dan secara online. 4.3.2 Interpretasi bagian 2 Dari hasil pengujian dengan menggunakan metode Regresi Logistik, variabel Online Store Environment; Website Quality menunjukkan koefisien positif negative sebesar 1.141 dengan tingkat signifikan (p) sebesar 0.030 lebih kecil dari α = 5%. Karena tingkat (p) lebih kecil dari α = 5% maka Ho ditolak. Penelitian ini membuktikan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari Online Store Environment; Website Quality terhadap Buying Decision. Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Aladwani, M, A (2006)
yang menyebutkan bahwa
“Only the
technical dimension of web site quality influences consumers' purchasing behavior both directly and indirectly through their attitudes towards the web site” artinya
82
“Hanya dimensi teknis kualitas situs web yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung melalui sikap mereka terhadap situs web”. 4.3.3 Interpretasi bagian 3 Dari hasil pengujian dengan menggunakan metode Regresi Logistik, variabel Online Store Environment; Website Brand menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 1.121 dengan tingkat signifikan (p) sebesar 0.018 lebih kecil dari α = 5%. Karena tingkat (p) lebih kecil dari α = 5% maka Ho ditolak. Penelitian ini membuktikan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari Online Store Environment; Website Brand dan Buying Decision. Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Chang, H, H dan Chen, S, W (2008) yang menyebutkan bahwa “Notably, this study reveals that web site brand is a more influential factor than website quality in online purchase decision-marking, implying that managing the brand of the website is more important than emphasising the interface quality in the context of online shopping” artinya “Website brand lebih berpengaruh daripada website quality dalam buying decision pembelian online”. 4.4
Implikasi Hasil Penelitian Setelah dilakukan interpretasi data dari hasil analisis yang telah dilakukan,
maka terdapat beberapa implikasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Implikasi tersebut diharapkan dapat membantu pihak perusahaan dalam melakukan evaluasi. 4.4.1 Perceived Quality (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap Buying Decision (Y)
83
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam melakukan pembelian, konsumen PT. Lamuda Tenka (Groupon Disdus) memperhatikan persepsi kualitas (Perceived Quality) dari suatu produk/ jasa yang di tawarkan. Hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner online, dimana beberapa responden berpendapat “Tidak Setuju” dengan pernyataan pada kuisioner online mengenai variabel Perceived Quality pada dimensi kualitas (Performance), daya tahan (Durability), kesesuaian dengan spesifikasi (Conformance with specification), nilai tambah (Features), kehandalan (Reliability), layanan (Serviceability), hasil akhir (Fit to Finish) dan nama merek (Brand Name) dari suatu produk/ jasa yang dibeli di Groupon Disdus, artinya beberapa konsumen yang pernah melakukan pembelian produk/ jasa di Groupon Disdus berpendapat bahwa Perceived Quality dari produk/ jasa yang dibeli di Groupon Disdus jelek karena produk/ jasa yang dibeli tidak sesuai dengan yang diperkirakan oleh konsumen tersebut. Hal tersebut dibuktikan melalui banyaknya komplain yang diberikan oleh konsumen Groupon Disdus pada Fanspage Facebook Groupon Disdus. Oleh karena itu, pihak Groupon Disdus harus dapat menciptakan Perceived Quality produk/ jasa yang baik bagi konsumen sehingga Buying Decision konsumen akan meningkat. Jika tidak hal ini dapat membahayakan perusahaan, karena lama kelamaan jika perusahaan tidak melakukan perbaikan terhadap Perceived Quality dari produk/ jasa tersebut akan membuat pelanggan perusahaan berpindah ke perusahaan lain yang sejenis yang akan berdampak kerugian bagi perusahaan. 4.4.2 Online Store Environment; Website Quality (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap Buying Decision (Y)
84
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam melakukan pembelian, konsumen PT. Lamuda Tenka (Groupon Disdus) memperhatikan kualitas situs web (Online Store Environment; Website Quality). Kualitas situs web suatu perusahaan sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen karena merupakan stimulus yang langsung mempengaruhi internal konsumen. Hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner online, dimana beberapa responden berpendapat “Tidak Setuju” dengan pernyataan pada kuisioner online mengenai variabel Online Store Environment; Website Quality pada dimensi kecukupan teknis (Technical Adequancy), kualitas isi (Content Quality), isi spesifik (Content Specific), penampilan (Appearance) dari situs web Groupon Disdus, artinya beberapa konsumen yang pernah melakukan pembelian produk/ jasa di Groupon Disdus berpendapat bahwa kualitas dari situs web Groupon Disdus kurang baik karena menurut beberapa konsumen, situs web Groupon Disdus terkadang tidak dapat diakses dibeberapa tempat, kurang menarik penampilannya, isi dari situs web Groupon Disdus (mengenai produk/ jasa terbaru) kurang diperbaruhi setiap harinya maksudnya hanya terdapat beberapa produk/ jasa terbaru setiap harinya, serta informasi mengenai produk/ jasa yang ditawarkan pada situs web Groupon Disdus terkadang kurang jelas (ada beberapa informasi tentang produk yang kurang dipahami oleh beberapa konsumen). Oleh karena itu, pihak Groupon Disdus perlu memperbaiki situs web Groupon Disdus sehingga Buying Decision konsumen akan meningkat. Jika tidak akan membuat pelanggan perusahaan berpindah ke perusahaan lain yang sejenis tetapi situs web perusahaan tersebut lebih menarik perhatian konsumen, yang akan berdampak kerugian bagi perusahaan. 4.4.3 Online Store Environment; Website Brand (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap Buying Decision (Y)
85
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam melakukan pembelian, konsumen PT. Lamuda Tenka (Groupon Disdus) memperhatikan kualitas situs web (Online Store Environment; Website Brand). Hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner online, dimana beberapa responden berpendapat “Tidak Setuju” dengan pernyataan pada kuisioner online mengenai variabel Online Store Environment; Website Brand pada dimensi kesadaran situs web (Website Awareness), dan citra situs web (Website Image) dari situs web Groupon Disdus, artinya beberapa konsumen yang pernah melakukan pembelian produk/ jasa di Groupon Disdus berpendapat bahwa merek dari situs web Groupon Disdus kurang baik karena menurut beberapa konsumen, merek dari situs web Groupon Disdus belum terkenal dalam industri periklanan karena banyak yang belum tahu tentang situs web Groupon Disdus, dan juga kurang terkenal dalam menjaga hubungan baik dengan konsumen mereka karena complain yang diberikan oleh beberapa konsumen masih saja terus berulang diberikan oleh konsumen yang lainnya. Oleh karena itu, pihak Groupon Disdus perlu meningkatkan merek situs web Groupon Disdus sehingga Buying Decision konsumen ikut meningkat. Jika tidak akan membuat pelanggan perusahaan berpindah ke perusahaan lain yang sejenis tetapi lebih dikenal oleh banyak orang karena dapat menarik perhatian konsumen, yang akan berdampak kerugian bagi perusahaan.