ANALISA PENGARUH PERCEIVED QUALITY DAN ONLINE STORE ENVIRONMENT TERHADAP BUYING DECISION KONSUMEN PT. LAMUDA TENKA (GROUPON DISDUS)
Barry Binus University, Jakarta, Indonesia, 11480
[email protected]
Enggal Sriwardiningsih Binus University, Jakarta, Indonesia, 11480
ABSTRACT The complaints given by many consumers for Perceived Quality of products / services on Groupon Disdus makes researchers want to see how it affects Perceived Quality on Consumer Buying Decision Groupon Disdus, besides it researchers also found that Groupon Disdus Consumer Buying Decision also influenced by the Online Store Environment where stimulus required in the online shopping environment is the atmosphere of website that affects the internal consumers. The purpose of this study was to determine whether there is influence between variable Perceived Quality, Online Store Environment; Website Quality, and Online Store Environment; Website Brand, the Buying Decision. The research method in this study is a quantitative sampling technique nonprobability sampling convenience sampling method. Model tested empirically with a sample of 100 consumers from Groupon Disdus. The analysis technique used in this study is Binary Logistic Regression with SPSS v.20 to be able to explain the relationship between the variables in the model developed in this study. The results of this study indicate that the presence of significant effect between Perceived Quality and Online Store Environment on Consumer Buying Decision Groupon Disdus (B). Keywords : Online Store Environment, Perceived Quality, Buying Decision.
ABSTRAK Adanya komplain yang diberikan oleh banyak konsumen terhadap Perceived Quality produk/ jasa di Groupon Disdus membuat peneliti untuk ingin mengetahui bagaimana pengaruhnya Perceived Quality terhadap Buying Decision konsumen Groupon Disdus, selain itu peneliti juga berpendapat bahwa Buying Decision konsumen Groupon Disdus dipengaruhi juga oleh Online Store Environment dimana stimulus yang diperlukan dalam lingkungan belanja online adalah suasana situs web karena mempengaruhi internal konsumen. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara variabel Perceived Quality, Online Store Environment; Website Quality, and Online Store Environment; Website Brand, terhadap Buying Decision. Metode Penelitian dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel nonprobability sampling dengan metode convenience sampling. Model diuji secara empiris dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang konsumen Groupon Disdus. Teknik analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah Regression Binary Logistic dengan SPSS v.20 untuk dapat menjelaskan hubungan antara variabel yang dikembangkan dalam model penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya Pengaruh yang signifikan antara Perceived Quality dan Online Store Environment terhadap Buying Decision konsumen Groupon Disdus (B). Kata kunci : Online Store Environment, Perceived Quality, Buying Decision.
PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan teknologi sekarang ini membuat konsumen semakin pandai dalam mengadaptasi perkembangan teknologi tersebut. Konsumen yang dulunya melakukan pembelian tradisional (langsung pada toko) banyak yang beralih ke pembelian online (online shop). Hal tersebut dipercaya lebih efektif dan efisien dalam melakukan pembelian pada suatu produk/ jasa, sehingga telah menjadi kebiasaan bagi beberapa konsumen untuk melakukan pembelian online (online shop). Kebiasaan ini dimanfaatkan oleh beberapa perusahaan yang menggunakan metode penjualan online (online shop) untuk dijadikan sebagai target pasar. Salah satu perusahaan tersebut yaitu PT. Lamuda Tenka (Groupon Disdus) yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bisnis periklanan dengan metode penjualan online (online shop) yang menggunakan strategi promosi nonkonvensional yang diklaim lebih efektif dalam menggaet pelanggan. Groupon Disdus telah banyak dikenal oleh banyak orang, namun masih banyak keluhan yang diterima pihak Groupon Disdus dari konsumennya yaitu mengenai Persepsi Kualitas (Perceived Quality) yang dirasakan oleh konsumen tersebut, sehingga diperkirakan dapat membuat keraguan bagi konsumen baru dalam melakukan Keputusan Pembelian (Buying Decision) pada Groupon Disdus. Dalam penelitian ini, peneliti berpendapat bahwa, “variable Persepsi Kualitas (Perceived Quality) mempengaruhi seorang konsumen untuk melakukan Keputusan Pembelian (Buying Decision) pada Groupon Disdus”. Persepsi kualitas merupakan persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan yang sama dengan maksud yang diharapkan. Perceived Quality (Persepsi Kualitas) adalah salah satu kunci dimensi Brand Equity. Konsep persepsi kualitas telah menarik minat para praktisi dan peneliti karena keyakinan efek menguntungkan pada kinerja pemasaran. Keyakinan bahwa persepsi kualitas tinggi menyebabkan pembelian berulang adalah fondasi dari setiap bisnis. (Tsiotsou, R.,2005). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Heriyanti, P(2011), terdapat beberapa dimensi Perceived Quality yaitu : performance, durability, conformance with specifications, features, reliable, serviceability, fit and finish dan brand name Selain itu, dalam penelitian ini, peneliti juga berpendapat bahwa, “ada variable lain selain variable Persepsi Kualitas (Perceived Quality) yang mempengaruhi seorang konsumen untuk melakukan Keputusan Pembelian (Buying Decision) pada Groupon Disdus, yaitu variable Suasana Lingkungan Toko Online (Online Store Environment)”, dimana Online Store Environment merupakan suasana lingkungan online shop. Dimana dalam konteks online shop, stimulus yang diperlukan adalah suasana situs web, karena mempengaruhi internal konsumen. Para peneliti telah menununjukan bahwa atmosfer online shop mencakup semua isyarat yang di gunakan untuk merancang situs web (website) dan tata letaknya, dengan contoh seperti warna latar belakang dan pola, hyperlink, icon, jenis huruf dan batas web. Dimensi dalam Online Store Environtment yaitu : website quality (kualitas situs web) dengan indikator : technical adequacy, content quality, specific content, dan appearance dan website brand (merek situs web) dengan indikator : website awareness dan website image. (Chang dan Wang, 2008; Davis dkk, 2008 ; Eroglue dkk, 2001.) Pedoman dalam penelitian ini yaitu penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Heriyanti, P dan Siek, T, P (2011) yang berjudul “Effect of Word of Mouth communication and Perceived Quality on Decision making Moderated by Gender : Jakarta Blackberry Smartphone Consumer’s Perspective”. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi efek dari komunikasi word of mouth di kalangan konsumen, dan persepsi konsumen atas kualitas produk, yang dimoderatori oleh jenis kelamin, pada pengambilan keputusan konsumen untuk Blackberry Smartphone di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini, disebarkan melalui kuisioner sebanyak 320 kuisioner, tetapi yang dikembalikan hanya sebanyak 200 kuisioner dan diolah menggunakan metode Regresi Berganda. Hasil penelitian menyebutkan bahwa “Perceived quality is also found to have a significant effect on consumer decision making for BlackBerry smartphones among respondents” artinya bahwa persepsi kualitas memiliki dampak yang signifikan terhadap pengambilan keputusan konsumen pada pembelian Smartphone Blackberry di antara responden yang ada. Pedoman dalam penelitian ini yaitu penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Aladwani, M, A (2006) yang berjudul “An empirical test of the link between website quality and forward enterprise integration with web consumers”. Penelitian ini bertujuan untuk memahami hubungan antara kualitas situs web, sikap konsumen terhadap situs web, dan pembelian. Data yang digunakan dalam penelitian ini, disebarkan melalui kuisioner kepada 101 responden kemudian diolah menggunakan metode Factor Analysis dan Multiple Regression. Hasil penelitian menyebutkan bahwa “Only the technical dimension of
web site quality influences consumers' purchasing behavior both directly and indirectly through their attitudes towards the web site” artinya bahwa, hanya dimensi teknis kualitas situs web yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung melalui sikap mereka terhadap situs web. Selain itu, pedoman penelitian ini juga pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Chang, H, H dan Chen, S, W (2008) yang berjudul “The impact of online store environment cues on purchase intention”. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki apakah isyarat lingkungan online (situs web berkualitas dan merek website) mempengaruhi niat beli konsumen pada toko online dan apakah dampak ini dimediasi oleh kepercayaan pelanggan dan risiko yang dirasakan. Penelitian ini juga bertujuan untuk menilai tingkat timbal balik antara kepercayaan konsumen dan risiko yang dirasakan dalam konteks lingkungan belanja online. Data yang digunakan dalam penelitian ini, disebarkan melalui kuisioner kepada 672 responden tetapi yang di pakai sebayak 628 responden karena 44 responden yang mengisi sembarangan (mengisi kuisioner dengan jawaban yang sama setiap pertanyaannya) kemudian diolah menggunakan metode Structural Equition Model. Hasil penelitian menyebutkan bahwa “Notably, this study reveals that web site brand is a more influential factor than web site quality in online purchase decisionmarking, implying that managing the brand of the website is more important than emphasising the interface quality in the context of online shopping” artinya bahwa, online store environment (khususnya website brand) merupakan faktor yang lebih berpengaruh dalam keputusan pembelian online. Penelitian ini mempunyai nilai lebih dibanding dengan penelitian sebelumnya, yaitu dalam penelitian ini, dapat diketahui pengaruh antara perceived quality terhadap keputusan pembelian online (dimana pada penelitian sebelumnya penelitian diterapkan pada keputusan pembelian langsung pada toko/ tradisional bukan pada keputusan pembelian online), juga dapat diketahui sebenarnya variabel mana yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian online (variabel perceived quality, variabel online store environment; website quality atau variabel online store environment; website brand), selain itu penelitian ini juga menggunakan metode Regression Binary Logistic.
Rumusan Masalah : 1. 2. 3.
Bagaimana pengaruh dari variabel Perceived Quality (X1) terhadap variabel Buying Decision (Y) ? Bagaimana pengaruh dari variabel Online Store Environment; Website Quality (X2) terhadap variabel Buying Decision (Y) ? Bagaimana pengaruh dari variabel Online Store Environment; Website Brand (X3) terhadap variabel Buying Decision (Y) ?
Tujuan penelitian : 1. 2. 3.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel Perceived Quality (X1) terhadap variabel Buying Decision (Y). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel Online Store Environment; Website Quality (X2) terhadap variabel Buying Decision (Y). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel Online Store Environment; Website Brand (X3) terhadap variabel Buying Decision (Y).
Hipotesis : H1 : Ada pengaruh yang signifikan dari variabel Perceived Quality (X1) terhadap variabel Buying Decision ( Y ). H2 : Ada pengaruh yang signifikan dari variabel Online Store Environment; Website Quality ( X2 ) terhadap variabel Buying Decision ( Y ). H3 : Ada pengaruh yang signifikan dari variabel Online Store Environment; Website Brand ( X2 ) terhadap variabel Buying Decision ( Y ).
Gambar 1 Kerangka Pemikiran
METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian assosiatif, dengan unit anlisisnya yaitu individu berupa konsumen Groupon Disdus dan time horizonnya yaitu cross- sectional. Data yang dikumpulan yaitu data sekunder, dan data primer. Data sekunder diperoleh melalui studi perpustakaan dengan mencari teori- teori yang berkaitan dengan variabel yang diteliti, dan juga data- data mengenai profil perusahaan. Sedangkan data primer diperoleh melalui kuisioner online dan wawancara langsung kepada pihak HRD Groupon Disdus. Teknik pengambilan sampel yang diterapkan dalam penelitian ini adalah dengan nonprobability sampling dengan metode convenience sampling. Karena secara umum besarnya konsumen yang mengenal suatu perusahaan jarang diketahui dengan pasti oleh karena itu peneliti mengambil populasinya melalui member Facebook di Fanspage Groupon Disdus yaitu sebesar 124.700, karena tidak diketahui jumlah keseluruhan konsumen Groupon Disdus yang kemudian diolah menggunakan rumus Taro Yamane dengan tingkat kepercayaan sebesar 90%. Sehingga peneliti memperoleh sampel sebanyak 100 responden/ konsumen. Kuisioner disebarkan secara online, dan diperoleh hasil sebanyak 150 responden/ konsumen, karena ada beberapa responden/ konsumen yang memberikan jawaban secara sembarangan, maka kuisioner yang dapat dipakai hanya 120 responden/ konsumen tetapi setelah melalui tahap screening, kuisioner yang dapat dipakai untuk penelitian ini yaitu sebanyak 100 responden/ konsumen (sesuai dengan jumlah sampel yang telah diperoleh melalui rumus). Pada penelitian ini, data diolah dengan menggunakan SPSS (Statistical Program for Social Science) v.20. Sebelum melakukan pengolahan data, data diubah dari data ordinal menjadi data berskala interval yang kemudian dilakukan beberapa uji terlebih dahulu, seperti : uji validitas, dan uji reliablitas. Metode analisis yang digunakan adalah analisis Regression Binary Logistic (Regresi Logistik). Analisis Regression Binary Logistic (Regresi Logistik) adalah Regresi biner digunakan untuk memprediksi besarnya variabel tergantung/ variabel keluaran yang merupakan variabel biner dengan menggunakan variabel bebas berskala interval yang sudah diketahui besarnya (Sarwono dan Herlina, 2012, hal308). Variabel biner ialah data dengan skala nominal (kategorial) yang hanya terdiri dari dua kemungkinan, yaitu “ya (1)” dan “tidak (0)” (Sarwono dan Budiono, 2012, p308). Dalam penelitian ini variabel binernya yaitu “ya (1)” dan “tidak (0)”. Regresi logistik tidak terbatas hanya dapat diterapkan pada kasus dimana variabel X nya bertipe interval atau rasio saja. Tapi regresi logistik juga bisa diterapkan untuk kasus dimana variabel X nya bertipe data nominal atau ordinal. Hal ini seperti ini analog dengan regresi linier dengan variabel dummy
HASIL DAN BAHASAN Profil Responden Profil dari para responden dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 1 Profil Responden Profil Responden Jenis Kelamin • Pria • Wanita Usia • < 20 tahun/ sama dengan 20 tahun • 21-25 tahun • 26-30 tahun • 31-35 tahun • Diatas 35 tahun Jenis Pekerjaan • Pelajar/ Mahasiswa • Karyawan • Wiraswasta • Ibu Rumah Tangga Jumlah Pembelian • 1 – 5 kali • 6 – 10 kali • > 10 kali Domisili Responden • Jakarta • Diluar Jakarta
Persentase 52% 48% 25% 50% 16% 6% 3% 51% 44% 11% 4% 64% 19% 17% 55% 45%
Dari data yang diperoleh, diketahui bahwa konsumen Groupon Disdus kebanyakan berjenis kelamin laki- laki (52%). Hal ini dapat disebabkan oleh faktor kemudahan dan harga yang lebih murah dibandingkan membeli di toko karena kebanyakan laki- laki malas untuk melakukan kegiatan belanja yang dapat menghabiskan waktunya dan juga biasanya laki- laki dalam melakukan pembelian pasti mempertimbangkan harga suatu barang/ jasa (apakah harganya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki/ tidak). Dari data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner secara online, diketahui bahwa konsumen Groupon Disdus kebanyakan berusia 21 – 25 tahun (50%). Hal ini dapat disebabkan oleh faktor lifestyle karena diusia 21 – 25 konsumen telah memasuki tahap peremajaan yang menuju pada tahap kedewasaan dimana, pada usia tersebut konsumen mudah untuk terpengaruh oleh orang lain di lingkungan sekitarnya sehingga konsumen biasanya mengikuti kebiasaan/ perilaku orang yang ada di lingkungan sekitarnya (dalam hal ini, online shop telah sangat menjadi lifestyle di Indonesia). Dari data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner secara online, diketahui bahwa konsumen Groupon Disdus kebanyakan berprofesi sebagai pelajar/ mahasiswa (51%). Hal ini dapat disebabkan juga oleh faktor lifestyle karena biasanya konsumen yang berprofesi sebagai pelajar/ mahasiswa mudah untuk terpengaruh oleh teman sekolah/ teman kampus sehingga konsumen biasanya mengikuti kebiasaan/ perilaku teman sekolah/ teman kampusnya (dalam hal ini, online shop telah sangat menjadi lifestyle di Indonesia). Dari data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner secara online, diketahui bahwa konsumen Groupon Disdus kebanyakan melakukan pembelian hanya 1 – 5 kali (51%). Hal ini dapat disebabkan oleh adanya kekecewaan konsumen Groupon Disdus mengenai Perceived Quality produk/ jasa yang diberikan oleh pihak Groupon Disdus kepada mereka (adanya ketidak sesuaian antara produk/ jasa yang diinginkan oleh konsumen dengan produk/ jasa yang diberikan oleh pihak Groupon Disdus) sehingga membuat konsumen Groupon Disdus tidak melakukan pembelian berikutnya di Groupon Disdus).
Dari data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner secara online, diketahui bahwa konsumen Groupon Disdus kebanyakan berdomisili di Jakarta (55%). Hal ini dapat disebabkan karena Groupon Disdus hanya terkenal/ dikenal di Jakarta saja sehingga kebanyakan konsumen Groupon Disdus yang melakukan pembelian di Groupon Disdus berdomisili di Jakarta.
Analisis Regresi Logistik (Regression Binary Logistic) Tabel 2 Variables in the Equation B Step 1
a
S.E.
Wald
df
Sig.
Exp(B)
PerceivedQuality
3.135
.745
17.715
1
.000
22.986
WebsiteQuality
1.141
.524
4.735
1
.030
3.129
WebsiteBrand
1.121
.475
5.562
1
.018
3.069
-21.195
4.101
26.708
1
.000
.000
Constant
a. Variable(s) entered on step 1: PerceivedQuality, WebsiteQuality, WebsiteBrand.
Hasil pengujian dengan menggunakan metode Regresi Logistik, variabel Perceived Quality menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 3.135 dengan tingkat signifikan (p) sebesar 0.000 lebih kecil dari α = 5%. Karena tingkat (p) lebih kecil dari α = 5% maka Ho ditolak. Penelitian ini membuktikan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari Perceived Quality terhadap Buying Decision. Hasil pengujian dengan menggunakan metode Regresi Logistik, variabel Online Store Environment; Website Quality menunjukkan koefisien positif negatif sebesar 1.141 dengan tingkat signifikan (p) sebesar 0.030 lebih kecil dari α = 5%. Karena tingkat (p) lebih kecil dari α = 5% maka Ho ditolak. Penelitian ini membuktikan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari Online Store Environment; Website Quality terhadap Buying Decision. Hasil pengujian dengan menggunakan metode Regresi Logistik, variabel Online Store Environment; Website Brand menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 1.121 dengan tingkat signifikan (p) sebesar 0.018 lebih kecil dari α = 5%. Karena tingkat (p) lebih kecil dari α = 5% maka Ho ditolak. Penelitian ini membuktikan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari Online Store Environment; Website Brand dan Buying Decision.
Gambar 2 Hasil Uji Regresi Logistik
Implikasi Hasil Penelitian Setelah dilakukan interpretasi data dari hasil analisis yang telah dilakukan, maka terdapat beberapa implikasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Implikasi tersebut diharapkan dapat membantu pihak perusahaan dalam melakukan evaluasi.
Perceived Quality (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap Buying Decision (Y) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam melakukan pembelian, konsumen PT. Lamuda Tenka (Groupon Disdus) memperhatikan persepsi kualitas (Perceived Quality) dari suatu produk/ jasa yang di tawarkan. Hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner online, dimana beberapa responden berpendapat “Tidak Setuju” dengan pernyataan pada kuisioner online mengenai variabel Perceived Quality pada dimensi kualitas (Performance), daya tahan (Durability), kesesuaian dengan spesifikasi (Conformance with specification), nilai tambah (Features), kehandalan (Reliability), layanan (Serviceability), hasil akhir (Fit to Finish) dan nama merek (Brand Name) dari suatu produk/ jasa yang dibeli di Groupon Disdus, artinya beberapa konsumen yang pernah melakukan pembelian produk/ jasa di Groupon Disdus berpendapat bahwa Perceived Quality dari produk/ jasa yang dibeli di Groupon Disdus jelek karena produk/ jasa yang dibeli tidak sesuai dengan yang diperkirakan oleh konsumen tersebut. Hal tersebut dibuktikan melalui banyaknya komplain yang diberikan oleh konsumen Groupon Disdus pada Fanspage Facebook Groupon Disdus. Oleh karena itu, pihak Groupon Disdus harus dapat menciptakan Perceived Quality produk/ jasa yang baik bagi konsumen sehingga Buying Decision konsumen akan meningkat. Jika tidak hal ini dapat membahayakan perusahaan, karena lama kelamaan jika perusahaan tidak melakukan perbaikan terhadap Perceived Quality dari produk/ jasa tersebut akan membuat pelanggan perusahaan berpindah ke perusahaan lain yang sejenis yang akan berdampak kerugian bagi perusahaan.
Online Store Environment; Website Quality (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap Buying Decision (Y) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam melakukan pembelian, konsumen PT. Lamuda Tenka (Groupon Disdus) memperhatikan kualitas situs web (Online Store Environment; Website Quality). Kualitas situs web suatu perusahaan sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen karena merupakan stimulus yang langsung mempengaruhi internal konsumen. Hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner online, dimana beberapa responden berpendapat “Tidak Setuju” dengan pernyataan pada kuisioner online mengenai variabel Online Store Environment; Website Quality pada dimensi kecukupan teknis (Technical Adequancy), kualitas isi (Content Quality), isi spesifik (Content Specific), penampilan (Appearance) dari situs web Groupon Disdus, artinya beberapa konsumen yang pernah melakukan pembelian produk/ jasa di Groupon Disdus berpendapat bahwa kualitas dari situs web Groupon Disdus kurang baik karena menurut beberapa konsumen, situs web Groupon Disdus terkadang tidak dapat diakses dibeberapa tempat, kurang menarik penampilannya, isi dari situs web Groupon Disdus (mengenai produk/ jasa terbaru) kurang diperbaruhi setiap harinya maksudnya hanya terdapat beberapa produk/ jasa terbaru setiap harinya, serta informasi mengenai produk/ jasa yang ditawarkan pada situs web Groupon Disdus terkadang kurang jelas (ada beberapa informasi tentang produk yang kurang dipahami oleh beberapa konsumen). Oleh karena itu, pihak Groupon Disdus perlu memperbaiki situs web Groupon Disdus sehingga Buying Decision konsumen akan meningkat. Jika tidak akan membuat pelanggan perusahaan berpindah ke perusahaan lain yang sejenis tetapi situs web perusahaan tersebut lebih menarik perhatian konsumen, yang akan berdampak kerugian bagi perusahaan.
Online Store Environment; Website Brand (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap Buying Decision (Y) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam melakukan pembelian, konsumen PT. Lamuda Tenka (Groupon Disdus) memperhatikan kualitas situs web (Online Store Environment; Website Brand). Hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner online, dimana beberapa responden berpendapat “Tidak Setuju” dengan pernyataan pada kuisioner online mengenai variabel Online Store Environment; Website Brand pada dimensi kesadaran situs web (Website Awareness), dan citra situs web (Website Image) dari situs web Groupon Disdus, artinya beberapa konsumen yang pernah melakukan pembelian produk/ jasa di Groupon Disdus berpendapat bahwa merek dari situs web Groupon Disdus kurang baik karena menurut beberapa konsumen, merek dari situs web Groupon Disdus belum terkenal dalam industri periklanan karena banyak yang belum tahu tentang situs web Groupon Disdus, dan juga
kurang terkenal dalam menjaga hubungan baik dengan konsumen mereka karena complain yang diberikan oleh beberapa konsumen masih saja terus berulang diberikan oleh konsumen yang lainnya. Oleh karena itu, pihak Groupon Disdus perlu meningkatkan merek situs web Groupon Disdus sehingga Buying Decision konsumen ikut meningkat. Jika tidak akan membuat pelanggan perusahaan berpindah ke perusahaan lain yang sejenis tetapi lebih dikenal oleh banyak orang karena dapat menarik perhatian konsumen, yang akan berdampak kerugian bagi perusahaan.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dengan melihat hasil analisis dan pembahasan diatas mengenai pengaruh Perceived Quality, Online Store Environment; Website Quality, dan Online Store Environment; Website Brand, terhadap Buying Decision konsumen PT. Lamuda Tenka (Groupon Disdus), maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut : 1. 2. 3.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Perceived Quality berpengaruh terhadap variabel Buying Decision konsumen Groupon Disdus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Online Store Environment; Website Quality berpengaruh terhadap variabel Buying Decision konsumen Groupon Disdus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Online Store Environment; Website Brand berpengaruh terhadap variabel Buying Decision konsumen Groupon Disdus.
Saran Dengan memperhatikan hasil analisa dan pembahasan diatas, maka saran- saran yang dapat diberikan kepada pihak PT. Lamuda Tenka (Groupon Disdus) adalah : 1.
2.
3.
Meningkatkan Quality Control terhadap produk yang di tawarkan kepada konsumen Groupon Disdus dengan cara melakukan pemeriksaan ulang terhadap setiap produk sebelum sampai ditangan konsumen, membuat beberapa ketentuan untuk produk/ jasa yang dipromosikan oleh Groupon Disdus, membentuk tim khusus untuk menerima dan menangani keluhan yang diberikan oleh konsumen Groupon Disdus secara cepat. Melakukan pembaharuan situs web dengan cara menambah fitur- fitur yang lainnya, seperti chatbox customer service Groupon Disdus sehingga konsumen dapat langsung menanyakan hal yang ingin ditanyakan mengenai produk/ jasa yang ditawarkan, serta menampilkan testimony (kesan baik) dari konsumen Groupon Disdus mengenai produk/ jasa yang telah di beli, selain itu juga mengganti tampilan situs web sesuai dengan event yang sebentar lagi akan dirayakan oleh konsumen Groupon Disdus (misalnya; menjelang Hari Raya Natal, situs web Groupon Disdus dihiasi dengan desain pohon natal beserta kado- kado natal). Meningkatkan website brand Groupon Disdus dengan cara selalu aktif dalam Media Social; seperti Facebook, Twitter dan media social lainnya dengan memberikan beberapa tips, serta berbagi pengalaman berkaitan dengan suatu produk/ jasa yang ditawarkan. Selain itu, menjaga hubungan yang baik dengan konsumen Groupon Disdus dengan terus menjalin komunikasi dengan konsumennya (misalnya: pengiriman ucapan Selamat Ulang Tahun/ Hari Raya Agama kepada setiap konsumen yang merayakan Hari Ulang Tahunnya/ Hari Raya Agamanya melalui pesan lewat e-mail atau melalui kartu ucapan Selamat Ulang Tahun/ Selamat Hari Raya).
Selain itu, peneliti juga memberikan saran- saran kepada para penelitian lanjutan berupa : 1.
2.
Seperti yang telah diketahui, bahwa hasil penelitian ini menunjukkan masih ada variabel- variabel lain yang mempengaruhi Buying Decision konsumen Groupon Disdus. Para peneliti lanjutan disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan variabel lain tersebut, sehingga perusahaan Groupon Disdus dapat mengetahui variabel apa saja yang dapat mempengaruhi Buying Decision konsumen Groupon Disdus selain variabel yang ada dalam penelitian ini. Dalam melakukan kegiatan penelitian lanjutan, para peneliti dapat menggunakan metode statistika yang lainnya seperti Structural Equition Models (SEM), Partial Least Square (PLS) dan lainnya
sehingga dapat mengetahui indikator mana yang sangat berperan penting dalam mempengaruhi suatu variabel yang ada pada penelitian
Referensi Durianto, D, Sugiarto dan Budiman, L. J. (2004). Brand Equity Ten: Strategi Memimpin Pasar. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Hasan, A, (2008). Marketing. Media Pressindo, Yogyakarta. Keller. Kevin Lane. (2003). Strategic Brand Management: Building, Measuring and Managing Equity. Practice Hall, New Jersey. Kotler, P and Amstrong, G (2010), Principles of Marketing, Thriteen Edition, Pearson. Kuncoro, Engkos A. dan Riduwan. (2008). Analisis Jalur. Penerbit CV.Alfabeta, Bandung. O’Brien, J. (2006). Pengantar Sistem Informasi, Perspektif Bisnis dan Manajerial: Penerbit : Salemba Empat, Jakarta. Santoso, S, (2009). Panduan Lengkap Menguasai Statistik dengan SPSS Komputindo.
17,Jakarta, Elex Media
Sarwono, J dan Budiono, H. Statistik Terapan, Aplikasi Untuk Riset Skripsi, Tesis dan Disertasi, Menggunakan SPSS, AMOS, dan Excel. PT Elex Media Komputindo Schiffman, Leon dan Kanuk, Lazar Leslie. (2007). Perilaku Konsumen. Edisi Ketujuh. PT Indeks, Jakarta. Setiadi, J. N. (2008). Perilaku Konsumen. Prenada Media, Jakarta Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. CB Alfabeta, Bandung. Umar, H. (2005). Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Aladwani, A. M. (2006),"An empirical test of the link between web site quality and forward enterprise integration with web consumers", Business Process Management Journal, Vol. 12 Iss: 2 pp. 178 – 190. Chang, Hsin. H, and Chen, S.W. (2008). The impact of online store environment cues on purchase intention, trust and perceived risk as a mediator. Online Information Review, Vol.32 No.6, pp.818814. Heriyati, P. and Siek, T. P. (2011). Effect of word of mouth communication and perceived quality on decision making moderated by gender : Jakarta blackberry smartphone consumer’s perspective. Contemporary Manajement Reasearch. Vol.7 No.4, p329-336. Tsiotsou, S. (2005). Perceived Quality Levels and their Relation to Involvement, Satisfaction, and Purchase Intentions. Marketing Bulletin, 16, Research Note 4, p1-10
RIWAYAT PENULIS Barry lahir di kota Palembang pada 2 April 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang ilmu manajemen, khususnya bidang pemasaran pada tahun 2013.