BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang dipilih oleh penulis untuk penulisan skripsi ini adalah PT.EMPI SENAJAYA yaitu, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan tas yang berlokasi di Jalan Raya Kopo Soreang Bandung Km 11,5 No 90a, Desa Cilampeni, Kecamatan Katapang, Bandung. Dalam penelitian skripsi ini hal-hal yang diteliti adalah yang berhubungan dengan proses produksi tas Bodypack.
3.1.1 Sejarah PT. Eksonindo Multi Product Industri (PT. EMPI Group) PT. EMPI berdiri sejak 20 tahun yang lalu dengan produksi utamanya berupa tas. Merek pertama yang keluar dari PT. EMPI adalah merek tas Exson namun ternyata penggunaan merek ini dikomplain oleh perusahaan minyak Amerika Serikat, lalu PT. EMPI mengubahnya menjadi merek tas Exsport. Pada awal peluncurannya PT. EMPI memproduksi bermacam – macam karakter tas tanpa memperhatikan positioning dan segmentasi pasar. Setelah 8 tahun, PT. EMPI mengeluarkan merek keduanya, yaitu Eiger dengan karakter atau positioning produknya lebih pada konsumen dengan karakter outdoor dikhususkan bagi orang – orang yang menyukai alam, misalnya naik gunung. PT. EMPI sendiri pada akhirnya memutuskan
40 untuk menjadikan exsport sebagai tas yang dikhususkan bagi kalangan wanita, terutama dengan target pasarnya kalangan ABG (SMP – SMA). Sekitar tahun 1997 PT. EMPI kembali mengeluarkan merek ketiganya, yaitu
Bodypack setelah melakukan penelitian selama setengah tahun dan melakukan launching 7,5 tahun yang lalu. Merek ini memposisikan produknya sebagai produk dengan karakter
STREETGEAR. Untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar, maka PT. EMPI kembali mengeluarkan merek keempatnya, yaitu Neosack. Merek ini mengkhususkan diri pada masyarakat golongan bawah (Low End). Pada penelitian ini penulis memfokuskan hanya pada merek tas Bodypack.
3.1.2 Sejarah PT. EMPI SENAJAYA (Bodypack)
Bodypack berdiri sejak tahun 1997, tergabung dalam PT. EMPI Group yang juga memiliki merek Exsport, Eiger dan Neosack. Bodypack memposisikan dirinya sebagai produk yang berkarakter ”STREETGEAR” dimana produk ini khusus bagi anak-anak muda yang menyukai olahraga ekstrim, seperti BMX Stunt, breakdance, in-line skate,
skateboarding, dan lain sebagainya. Tujuan Bodypack memposisikan produknya sebagai ”STREETGEAR” adalah menjadikan kegiatan dan gaya hidup jalanan ini sebagai salah satu gaya hidup positif yang akan digemari oleh generasi muda Indonesia, sehingga dapat menjadi generasi muda yang kreatif dan mandiri. Pada mulanya manajemen Bodypack digabung dengan manajemen Exsport, namun pada akhir November 2003, Bodypack memisahakan diri dari manajemen Exsport. Langkah strategis ini diambil dengan tujuan mengantisipasti persaingan pasar global. Kemudian pada tanggal 1 Januari 2004 didirikan
41 PT. EMPI SENJAYA yang beralamat di Jalan Raya Kopo Soreang Bandung Km 11,5 No 90a, Desa Cilampeni, Kecamatan Katapang, Bandung, yang memfokuskan diri hanya pada merek Bodypack. Visi dari Bodypack adalah mengelola ”Street lifestyle business”, yaitu perpaduan antara urban lifestyle dengan extreme sports. Misi Bodypack adalah menjadikan Bodypack sebagai merek yang sungguh memiliki citra dan asosiasi merek untuk gaya hidup jalanan.
3.1.3 Aktivitas PT.EMPI SENAJAYA Saat ini Bodypack memiliki fasilitas produksi internal yang didukung oleh R&D yang inovatif dalam memanfaatkan teknologi produksi modern dengan jumlah karyawan sebanyak 250 orang. Jalur-jalur pemasaran yang digunakan oleh PT. EMPI SENAJAYA dalam mendistribusikan produknya adalah melalui :
1. Street Generation Store, yang terbagi dalam 6 kota besar, yaitu : a. Jakarta
: Atrium Plaza, Blok M Plaza, Mall Ciputra.
b. Bandung
: Bandung Indah Plaza, Bandung Super Mall, Istana Plaza, Exsport Station.
c. Semarang
: Citraland Mall.
d. Surabaya
: Tunjungan Plaza IV.
e. Bali
: Kuta Galeria.
2. Counter
42
Counter di Department Store dan Book Store terkemuka seperti Ramayana Yogya, Matahari, Sri Ratu, Gramedia, Kharisma dan Gunung Agung. 3. Agen Untuk memperluas jaringan distribusi ke seluruh wilayah Indonesia,
Bodypack menunjuk agen – agen yang ada di seluruh ibukota propinsi di Indonesia. 4. Ekspor
Bodypack juga diekspor ke Negara Singapura dan Libanon.
3.1.4 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas PT.EMPI SENAJAYA Suatu perusahaan terdiri dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan suatu kerjasama yang solid antara orang-orang yang terlibat dalam perusahaan tersebut. Untuk memudahkan dan memperlancar kerjasama tersebut diperlukan struktur organisasi perusahaan, baik untuk pembagian kerja, pendelegasian wewenang, dan juga penempatan orang-orang yang tepat untuk posisi tertentu dalam perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi perusahaan maka setiap karyawan dapat mengetahui dengan jelas apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya serta kepada siapa harus bertanggung jawab atas hasil pekerjaannya.
Bodypack memiliki struktur organisasi yang efisien dan sumber daya manusia yang kompeten dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan. Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota dalam struktur organisasi PT. EMPI SENAJAYA antara lain sebagai berikut :
43
a. Business Controller Tugas dan tanggung jawab : 1. Membuat Product Request harus teliti sesuai dengan kebutuhan pasar, jumlah stok, WIP (Work In Progress) dan Best Seller. 2. Melakukan evaluasi Product Lifecycle setiap periode. 3. Melakukan pengecekan penjualan dan stok setiap periode bagi di gudang maupun di toko. Menginformasikan hasil analisa kepada
product research and development department, merchandising department dan Marketing. 4. Mengecek atau mengevaluasi setiap minggu Product Request dan
Production Schedule bersama merchandising department untuk menghidari under production. 5. Menerbitkan instruksi kirim barang ke toko sesuai dengan kebutuhan toko berdasarkan data dan situasi lapangan atau pasar. 6. Membuat rencana distribusi barang jadi untuk melengkapi product
request. 7. Mencari penyelesaian masalah sedini mungkin dengan melakukan koordinasi dengan bagian terkait.
b. Finance Controller Tugas dan tanggung jawab : 1. Membuat rencana bisnis, target penjualan, persediaan dan anggaran pembelian setiap periode yang realistis dan sesuai dengan situasi pasar.
44 2. Melakukan analisa perkembangan realisasi penjualan, pembelian bahan baku, barang jadi, persediaan bahan baku setiap hari agar tidak melebihi anggaran dan dibawah target. 3. Menyelesaikan masalah-masalah bersama dengan General Manager sehingga dapat diambil tindakan-tindakan yang dapat digunakan sebagai solusi untuk setiap permasalahan disetiap bagian.
c. Bagian Marketing Tugas dan tanggung jawab : 1. Melakukan evaluasi data stok dan penjualan per artikel, per toko, per area, dan gudang jadi setiap periode. 2. Membuat rencana permintaan barang jadi meliputi artikel, jumlah dan waktu serta membuat pendistribusiannya dengan business controller. 3. Melakukan survei pasar untuk mengetahui Product Lifecycle dan tanggapan pasar terhadap produk-produk merek Bodypack. 4. Mempersiapkan rencana promosi dan product knowledge bersama PRD untuk meningkatkan penjualan. 5. Melakukan monitor pelaksanaan penjualan di lapangan dan evaluasi serta melakukan koordinasi dengan product research and development
department, merchandising department dan business controller minimal setiap 2 minggu sekali. 6. Mencari penyelesaian masalah sedini mungkin dengan melakukan koordinasi dengan bagian terkait.
45 d. Bagian Produksi Tugas dan tanggung jawab : 1. Membuat Production Schedule berdasarkan instruksi kerja dari
merchandising department dan kapasitas optimal produksi. 2. Membuat laporan Production Status setiap hari dan menginformasikan realisasi produksi. 3. Memeriksa setiap order meliputi kelengkapan material dan pola sehingga tidak terjadi persoalan pada saat proses produksi. 4. Melakukan meeting PPIC (Production Planning Inventory Control) secara rutin (setiap hari Selasa) bersama dengan merchandising
department, business controller dan storage. 5. Membuat laporan barang-barang yang disetor dan WIP (Work In
Progress) setiap minggu dan setiap bulan. 6. Mengatur prioritas produksi, QC (Quality Control), finishing sesuai kebutuhan pasar.
e. Bagian PRD (Product Research and Development) Tugas dan tanggung jawab: 1. Memenuhi target desain sesuai dengan jumlah dan jadwal dari
Product Launching Planning. 2. Sketsa dan sampel harus disetujui terlebih dahulu oleh business
controller, merchandising dan marketing.
46 3. Membuat desain yang optimal dan saling memperkuat penjualan atau tidak saling mematikan. 4. Harus memperhatikan stok bahan yang tersedia 5. Harus memperhatkan stok dan penjualan barang jadi (best seller dan
slow moving) 6. Mencari penyelesaian masalah sedini mungkin dengan melakukan koordinasi dengan bagian terkait.
f. Bagian Merchandising (Merchandising Department) Tugas dan tanggung jawab: 1. Membuat production schedule berdasarkan jumlah dan prioritas dari business controller dan disesuaikan dengan kapasitas produksi. 2. Melakukan evaluasi realisasi production schedule (WIP atau Work In
Progress) dan material status setiap minggu dalam rapat PPIC (Production Planning Inventory Control). 3. Melakukan evaluasi nilai, waktu, WIP (Work In Progress), stok gudang barang jadi, dan stok gudang barang baku. 4. Membuat rencana kedatangan barang jadi setiap minggu ke gudang barang jadi dan business controller. 5. Melakukan evaluasi HPP (Harga Pokok Penjualan) orisinil dan realisasinya setiap bulan. 6. Menghindari terjadinya masalah karena keterlambatan material, kekurangan atau kelebihan kapasitas.
47 7. Mencari penyelesaian sedini mungkin dengan melakukan koordinasi dengan bagian terkait.
g. Bagian Storage atau penyimpanan Tugas dan tanggung jawab: 1. Melakukan evaluasi dan analisa terhadap stok barang jadi per hari dan per minggu, jumlah dan nilai per artikel serta pergerakan barangbarang di gudang bahan baku. 2. Melakukan follow up terhadap rencana kedatangan barang ke bagian
purchasing. 3. Melakukan follow up rencana pengiriman barang jadi ke
merchandising department setiap minggu atau selambat-lambatnya untuk tiga hari rencana pengiriman. 4. Mengatur pengiriman material (bahan dan aksesoris) ke makloon dan produksi
dalam
jumlah
yang
sesuai
dengan
permintaan
merchandising department. 5. Membuat laporan analisa slow moving dan fast moving bahan baku.
h. Bagian Warehouse atau gudang Tugas dan tanggung jawab: 1. Melakukan evaluasi dan analisa terhadap stok barang jadi per hari dan per minggu, jumlah dan nilai per artikel serta pergerakan barangbarang di gudang barang jadi.
48 2. Melakukan follow up terhadap rencana kedatangan barang ke
merchandising development dan produksi. 3. Melakukan follow up rencana pengiriman barang jadi ke marketing setiap minggu atau selambat-lambatnya untuk tiga hari rencana pengiriman. 4. Mengatur pengiriman barang jadi sesuai dengan permintaan business
controller dan marketing department.
3.1.5 Kegiatan Produksi Perusahaan Kegiatan produksi perusahaan melingkupi beberapa hal, antara lain bahan baku yang digunakan dalam proses produksi, mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi, proses produksi yang berjalan, dan hasil produksi yang kemudian akan dipasarkan kepada konsumen. Berikut ini adalah uraian dari kegiatan produksi perusahaan: a. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi terbagi lagi menjadi dua bagian, yaitu: 1)
Bahan baku utama untuk pembuatan tas, yaitu: 1. Polyester 600d 2. Cordura 1000d 3. Baby ripstok
2)
Bahan tambahan, terdiri atas: 1. Oxford (lapisan)
49 2. Jala mass 3. Jala polero 4. Busa poliform
5. Webbing 6. Resleting 7. Aksesoris (kepala resleting, ring ransel, ring tangga, ring sodok,
handle spoon) Sedangkan untuk pembuatan dompet, topi kupluk, t-shirt, celana dan gantungan kunci dilakukan oleh makloon.
b. Mesin dan peralatan Mesin dan peralatan yang digunakan dalam melakukan proses produksi di PT. EMPI Senajaya adalah sebagai berikut: 1. Mesin single needle 2. Mesin double needle 3. Mesin bartex 4. Mesin zigzag 5. Pisau KM 6. Alat spoon 7. Press plastik 8. Blower 9. Alat pembakar 10. Mesin cutting webbing
50 11. Mesin tacking
c. Proses produksi Pelaksanaan proses produksi pada PT. EMPI Senajaya dibawah pengawasan langsung manajer produksi maka dari itu, manajer bagian produksi bertanggung jawab penuh dalam kelancaran proses produksi perusahaan. Proses produksi yang terjadi pada PT. EMPI Senajaya dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu: 1. Sketsa tas yang dibuat oleh PP Sampel 2. Melakukan perhitungan spesifikasi 3. Membuat DKBA (data kebutuhan bahan dan aksesoris) 4. Melakukan perhitungan MRP 5. Proses pembuatan PO (Purchase Order) 6. Pengiriman bahan baku dari supplier 7. Melakukan pengolahan bahan dan aksesoris di storage (gudang bahan baku) 8. Masuk perhitungan marker 9. Melakukan proses cutting gelar 10. Proses pemotongan 11. Proses pemilahan 12. Proses pengikatan per 60 buah, per nomor order, per nomor artikel 13. Proses sewing atau penjahitan 14. Proses pengendali kualitas atau quality control
51 15. Proses pengepakan, pembuatan barcode, pemasangan handtag, dan pembungkusan. 16. Pengiriman ke gudang finishing goods 17. Proses distribusi ke toko-toko
d. Hasil produksi Hasil produksi yang dihasilkan dari proses produksi yang dilakukan oleh PT. EMPI Senjaya antara lain sebagai berikut: 1. Tas
•
Day bag
•
Shoulder bag
•
Travel pouch
•
Travel waist bag
•
Office bag
•
Hand bag
Sementara hasil proses makloonnya antara lain sebagai berikut: 1. Dompet 2. Topi kupluk 3. Topi biasa (cap) 4. Celana panjang 5. Celana pendek
6. T-shirt 7. Gantungan kunci
52 Hasil produksi rata-rata per bulan dari setiap produk adalah sebagai berikut: a. Tas
:
10.000 – 15.000 pieces (low season) 18.000 – 20.000 pieces (high season)
b. Dompet
:
10.000 – 12.000 pieces (low season) 18.000 – 20.000 pieces (high season)
3.2
c. Topi kupluk
:
600 pieces
d. Topi biasa (cap)
:
600 pieces
e. T-shirt
:
600 pieces
f. Celana panjang
:
300 pieces
g. Celana pendek
:
300 pieces
h. Gantungan kunci :
600 pieces
Analisis Permasalahan Sistem pengendalian kualitas yang berlaku dalam produksi PT. EMPI Senajaya
selama ini adalah sistem finishing berjalan, yaitu suatu sistem dimana bagian dari suatu tas diproduksi secara terpisah, setelah dipastikan bahwa hasil produksi bagian tersebut sudah baik, barulah setiap bagian digabungkan menjadi suatu tas. Sistem ini memang sudah baik, karena dapat menekan pengeluaran biaya untuk mempekerjakan karyawan yang bertugas untuk membongkar tas yang sudah siap dipasarkan yang ternyata kualitasnya dibawah rata-rata. Sayangnya, sistem ini masih dijalankan secara manual, sehingga memakan waktu dan biaya lebih banyak. Untuk mengatasi keterbatasan sistem lama itulah, penulis mengusulkan sebuah sistem pengendalian kualitas dengan metode statistik yang telah terkomputerisasi.
53
3.2.1
Sistem Yang Diusulkan Sistem yang penulis tawarkan adalah suatu sistem yang mengadopsi metode
statistik pengendali proses multivariat (Multivariate Statistical Process Control) dengan menggunakan perhitungan T2 Hotelling. Sistem ini dioperasikan oleh seorang operator yang memahami pengoperasian komputer. Dimana operator akan memasukkan data sampel hasil produksi dari setiap bagian tas untuk diperiksa secara statistik, apakah kualitas sampel tersebut berada diatas rata-rata ataukah dibawah rata-rata sehingga keragaman kualitas dapat dicegah, yang menghasilkan suatu kualitas yang seragam dan memuaskan konsumen.
3.2.2
Teknik Pengumpulan Data Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain:
a. Observasi di perusahaan, meminta data produksi dari setiap proses produksi beberapa tahun lalu dan melihat proses produksi b. Studi kepustakaan, mengumpulkan data-data dari berbagai buku referensi sebagai dasar untuk memecahkan masalah. c. Wawancara dengan pihak perusahaan, terutama bagian yang terkait dengan penulisan skripsi ini, yaitu bagian produksi.
54 3.2.3
Data-Data Yang Digunakan Data-data yang digunakan dlam penulisan skripsi ini adalah data-data sampel
hasil produksi dengan variabel-variabel yang berpengaruh dalam proses pembuatan bagian tas beserta dengan kesalahan-kesalahan yang terjadi selama proses produksi. Berikut ini adalah contoh data yang digunakan dalam perhitungan: Tabel 3.1 Tabel data sampel proses penjahitan dan variabel yang berpengaruh didalamnya Sampel no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
3.2.4
% Penjahitan 37 20 30 47 40 36 37 30 43 35 20 21 42 40 14 37 35 33 35 30
% Sistem Standarisasi 30 37 25 20 26 24 23 25 18 24 42 39 23 19 41 20 23 26 25 32
% SDM (Skill) 35 43 45 33 34 40 40 45 40 41 38 40 35 43 45 47 42 41 40 38
Teknik Analisis Data Teknik dalam menganalisis data adalah dengan menggunakan statistik pengendali
proses multivariat dengan menggunakan statistik T2 Hotelling, dimana sampel dari hasil produksi dan variabel-variabel yang berpengaruh dalam proses produksi tersebut disusun
55 dalam suatu tabel dan dihitung untuk mendapatkan nilai T2 yang kemudian akan dipetakan dalam peta kontrol.
3.3
Rancangan Aplikasi Yang Diusulkan Berikut ini adalah rancangan dari aplikasi yang diusulkan untuk menjaga kualitas
produk dari keragaman dengan menggunakan statistik pengendali proses multivariat:
3.3.1
Use Case Diagram
56
Gambar 3.1
Use Case Diagram
Seorang pengguna dalam aplikasi ini bisa melakukan empat aksi, yaitu 1) Input dan hitung fase I; 2) Input dan hitung fase II; 3) Cetak laporan dan grafik fase I; 4) Cetak
57 laporan dan grafik fase II, dimana uraian mengenai masing-masing aksi akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Input dan hitung fase I Proses yang dijalankan dalam aksi ini antara lain: a. Input data fase I, input ini bisa dilakukan dengan cara input manual atau dengan mengimpor data dari tabel Microsoft Excel. b. Hitung data fase I, proses penghitungan dilakukan dengan komputasi nilai mean, matriks varians-kovarians, invers matriks varianskovarians, dan juga komputasi nilai statistik T2. c. Input data ke database. Hal ini akan memudahkan pengguna jika suatu saat nanti pengguna ingin menggunakan data fase I sekarang untuk menghitung data fase II. d. Generate grafik. Proses ini akan membuat suatu grafik atau peta kontrol yang memudahkan pengguna dalam menentukan apakah suatu data berada dalam kontrol atau tidak. e. Cek data sampel yang dimasukkan, apakah data berada didalam kontrol atau tidak. Pengecekan ini dapat dilakukan dengan melihat grafik atau peta kontrol yang telah dibuat. Apakah data sampel berada diatas control limit atas (upper control limit), atau dibawah control
limit bawah (lower control limit), dimana data yang demikian dapat dikatakan sebagai data yang berada diluar kontrol, yang menandakan bahwa variansi dalam data masih ada dan data tersebut harus dibuang,
58 atau dalam kaitan dengan pengendali kualitas produk, maka berarti produk tersebut kualitasnya masih diatas atau dibawah rata-rata. 2. Input dan hitung fase II Proses yang dijalankan dalam aksi ini hampir sama dengan aksi input dan hitung fase I. Perbedaan antara input dan hitung fase II dan input dan hitung fase I hanya terletak pada proses load data fase I sebagai data acuan untuk melakukan penghitungan terhadap data fase II. Berikut ini adalah deskripsi proses-proses yang terjadi pada aksi input dan hitung fase II: a. Load data fase I/tgl dan part. Didalam proses ini, aplikasi akan meminta pengguna untuk memberikan input berupa tanggal data penghitungan fase I dan bagian produk yang dihitung sebagai primary
key untuk mengenali data yang disimpan oleh aplikasi kedalam database. b. Input data fase II. Data fase II yang dimasukkan benar-benar berbeda dengan data fase I, dimana data fase II adalah data baru yang murni dan data fase I adalah data acuan untuk data fase II. Data fase II yang dimasukkan bisa lebih dari satu data, tetapi dengan variabel yang sama dengan data fase I. c. Hitung data fase II. Didalam proses ini, aplikasi akan melakukan komputasi mean, matriks varians-kovarians, invers matriks varianskovarians, dan nilai statistik T2. d. Input data fase II ke database. Sama seperti pada aksi input dan hitung data fase I, proses ini dilakukan untuk memudahkan pengguna jika
59 suatu saat ingin menggunakan data fase II sekarang untuk keperluan bidang produksi di masa depan. e. Generate grafik. Proses ini akan membuat suatu grafik atau peta kontrol yang memudahkan pengguna dalam menentukan apakah suatu data berada dalam kontrol atau tidak. f. Cek data sampel fase II yang dimasukkan, apakah data berada didalam kontrol atau tidak. Pengecekan ini dapat dilakukan dengan melihat grafik atau peta kontrol yang telah dibuat. Apakah data sampel berada diatas control limit atas (upper control limit), atau dibawah control
limit bawah (lower control limit), dimana data yang demikian dapat dikatakan sebagai data yang berada diluar kontrol, yang menandakan bahwa variansi dalam data masih ada dan data tersebut harus dibuang, atau dalam kaitan dengan pengendali kualitas produk, maka berarti produk tersebut kualitasnya masih diatas atau dibawah rata-rata. 3. Cetak laporan dan grafik fase I. Aksi ini hanya melakukan pencetakan laporan dan grafik dari data dan penghitungan fase I. Proses yang berlaku dalam aksi ini antara lain: a. Load data fase I/tgl dan part, dimana aplikasi akan memanggil data fase I berdasarkan tanggal komputasi dan bagian produk yang dikomputasi dari database. b. Generate grafik. Grafik atau peta kontrol akan dibuat berdasarkan data yang telah dipanggil oleh proses load data.
60 c. Cetak laporan dan grafik. Dalam proses ini, aplikasi akan mencetak laporan dan grafik yang telah dibuat oleh aplikasi. 4. Cetak laporan dan grafik fase II Sama dengan aksi cetak laporan dan grafik fase I, hanya saja data yang dipanggil dalam aksi ini adalah data fase II. Proses yang berlaku dalam aksi ini antara lain: a. Load data fase II/tgl dan part, dimana aplikasi akan memanggil data fase II berdasarkan tanggal komputasi dan bagian produk yang dikomputasi dari database. b. Generate grafik. Grafik atau peta kontrol akan dibuat berdasarkan data yang telah dipanggil oleh proses load data. c. Cetak laporan dan grafik. Dalam proses ini, aplikasi akan mencetak laporan dan grafik yang telah dibuat oleh aplikasi. 3.3.2
Activity Diagram
3.3.2.1 Activity Diagram Fase 1
61
62
Gambar 3.2
Activity Diagram Fase 1
Activity diagram fase I, diawali dengan input tanggal dan pemilihan process produksi sesuai dengan data yang dimasukkan oleh pengguna. Setelah tanggal dan
process dimasukkan, maka aplikasi akan menjalankan suatu validasi yang akan melakukan pengecekan ke database, apakah data dengan tanggal dan processt tersebut sudah ada sebelumnya atau tidak. Jika sudah ada, maka aplikasi akan menawarkan kepada pengguna, apakah pengguna akan menggantikan atau me-replace data yang sudah ada atau tidak. Jika penguna memilih untuk tidak mengganti, maka pengguna harus memasukkan tanggal dan process yang berbeda dengan data yang sudah pernah ada tersebut. Namun jika pengguna memilih untuk mengganti data atau jika ternyata hasil pengecekan aplikasi menunjukkan bahwa data dengan tanggal dan process demikian belum pernah ada sebelumnya, maka pengguna dapat melanjutkan ke proses input data. Didalam melakukan proses input data, pengguna dapat memilih untuk memasukkan data dengan cara impor data dari Microsoft Excel atau dengan cara input data manual. Jika ternyata pengguna memilih untuk mengimpor data dari Microsoft
63 Excel, maka aplikasi akan meminta pengguna untuk mencari file (browse file) Excel yang mengandung data yang akan digunakan dalam perhitungan. Sementara jika pengguna memilih untuk melakukan input data secara manual, maka pengguna harus melakukan input jumlah variabel yang berpengaruh dalam proses produksi produk, nama variabel yang berpengaruh, dan jumlah sampel yang digunakan dalam perhitungan. Sesudah proses input data manual selesai maka aplikasi akan membuat atau men-generate tabel data, lalu setelah itu, aplikasi akan meminta pengguna untuk memasukkan data sampel sesuai dengan jumlah variabel dan jumlah sampel yang diinput sebelumnya secara satu per satu. Setelah data secara keseluruhan telah diinput, baik dengan cara input manual ataupun dengan cara mengimpor data, maka aplikasi akan melanjutkan proses ke proses perhitungan data fase I. Didalam proses perhitungan data fase I, aplikasi akan menghitung mean, matriks varians-kovarians, invers matriks varians-kovarians, dan juga nilai statistik T2 berdasarkan data yang telah dimasukkan oleh pengguna. Setelah perhitungan selesai, maka aplikasi akan menampilkan suatu grafik atau peta kontrol yang menggambarkan
control limit atas (upper control limit) dan control limit bawah (lower control limit) dan plot data sampel satu demi satu. Setelah grafik ditampilkan, aplikasi akan melakukan pengecekan terhadap data sampel, apakah data sampel berada diatas control limit atas atau dibawah control limit bawah, dimana data yang demikian dianggap sebagai data yang diluar kontrol. Jika ternyata aplikasi menemukan data yang diluar kontrol, maka aplikasi akan melakukan perhitungan ulang dengan menghapuskan data yang diluar kontrol. Tetapi jika data di luar kontrol tidak didapati, maka aplikasi akan menyimpan
64 data dan hasil perhitungan fase I kedalam database, dan pengguna dapat memilih untuk mencetak laporan dan grafik atau tidak. 3.3.2.2 Activity Diagram Fase 2
65
66 Gambar 3.3 Activity Diagram Fase 2
Activity diagram fase II dimulai dengan load data fase I/tgl dan proses produksi sesuai dengan tanggal dan proses produksi yang diinginkan oleh pengguna. Setelah itu, pengguna diminta untuk memberi inputan tanggal data sampel fase II, kemudian aplikasi akan melakukan pengecekan ke database, apakah data sampel fase II pada tanggal tersebut sudah ada atau tidak, jika ternyata data pada tanggal tersebut sudah ada, maka aplikasi akan menanyakan kepada pengguna, apakah pengguna akan mengganti data lama dengan data baru yang baru akan dimasukkan atau tidak? Jika pengguna memutuskan untuk tidak mengganti, maka aplikasi akan meminta pengguna untuk memasukkan tanggal data sampel fase II yang baru, tetapi jika pengguna memutuskan untuk mengganti data lama dengan data baru, maka aplikasi akan meminta pengguna untuk menginput data sampel fase II. Demikian pula jika ternyata hasil pengecekan menunjukkan bahwa data sampel fase II pada tanggal tersebut belum tersedia, maka aplikasi akan meminta pengguna untuk menginput data sampel fase II. Sama seperti input data sampel fase I, input data sampel fase II dapat dilakukan dengan cara mengimpor data dari Microsoft Excel atau dengan menginput data secara manual. Pilihan import data dari Microsoft Excel akan meminta pengguna untuk mencari file (browse file) Microsoft Excel yang mengandung data sampel fase II yang diinginkan. Pilihan input data manual akan meminta pengguna untuk menginput jumlah data sampel fase II yang diinginkan, selanjutnya aplikasi akan membuat tabel (generate table) yang akan memudahkan pengguna untuk memasukkan data sampel fase II.
67 Setelah input data selesai, maka perhitungan akan dimulai. Aplikasi akan melakukan perhitungan mean, matriks varians-kovarians, invers matriks varianskovarians, nilai statistik T2, nilai control limit atas dan control limit bawah Lalu, aplikasi akan membuat suatu grafik atau peta kontrol yang menampilkan posisi data sampel fase II terhadap control limit atas dan control limit bawah. Selanjutnya, aplikasi akan melakukan pengecekan, apakah data sampel fase II ada didalam atau diluar kontrol. Berbeda dengan fase I yang akan menghapus data yang diluar kontrol dan menghitung kembali data tanpa data yang diluar kontrol, fase II tidak akan menghapus data yang diluar kontrol. Setelah selesai membuat grafik, aplikasi hanya akan menampilkan laporan data yang diluar kontrol dan didalam kontrol kepada pengguna, lalu menyimpan data fase II kedalam database. Selanjutnya, pengguna dapat memilih untuk mencetak laporan dan grafik atau tidak.
3.3.2.3 Activity Diagram Cetak Laporan dan Grafik Fase 1
68
Gambar 3.4
Activity Diagram Cetak Laporan dan Grafik Fase 1
Activity diagram cetak laporan dan grafik fase I diawali dengan memanggil data (load data) fase I/tanggal dan part. Selanjutnya aplikasi akan membuat grafik (generate grafik) berdasarkan data fase I yang telah dipanggil. Kemudian, aplikasi akan mencetak laporan dan grafik tersebut.
3.3.2.4 Activity Diagram Cetak Laporan dan Grafik Fase 2
69
Gambar 3.5
Activity Diagram Cetak Laporan dan Grafik Fase 2
Activity diagram cetak laporan dan grafik fase II diawali dengan memanggil data (load data) fase II/tanggal. Selanjutnya aplikasi akan membuat grafik (generate grafik) berdasarkan data fase II yang telah dipanggil. Kemudian, aplikasi akan mencetak laporan dan grafik tersebut.
3.3.3
Sequence Diagram
3.3.3.1 Sequence Diagram Fase 1
70
71
Gambar 3.6
Sequence Diagram Fase 1
Sequence diagram fase I dimulai dengan input tanggal dan proses produksi dari pengguna ke aplikasi, yang selanjutnya aplikasi akan menguji ke database dengan input tanggal dan produksi, apakah data dengan tanggal dan proses produsi tersebut sudah pernah ada atau belum. Jika ternyata data sudah pernah ada, maka database akan memberi sinyal kepada aplikasi dan aplikasi akan menampilkan message box kepada
72 pengguna yang memberitahukan bahwa data dengan tanggal dan proses produksi tersebut sudah ada. Kemudian aplikasi akan menanyakan kepada pengguna dengan menampilkan
message box, apakah pengguna ingin mengganti data lama dengan data baru atau tidak. Sementara jika data belum pernah ada, maka database akan memberitahukan kepada aplikasi, dan pengguna dapat menginput data secara manual ataupun dengan mengimpor data dari Microsoft Excel. Jika pengguna memilih untuk mengimpor data, maka aplikasi akan meminta pengguna untuk mencari data (browse file), dan aplikasi akan menampilkan data, lalu pengguna akan meminta aplikasi untuk menghitung data fase I. Setelah selesai menghitung data fase I, maka aplikasi akan mencetak grafik dan melakukan pengecekan data, apakah data berada dalam kontrol atau tidak. Jika ternyata data berada dalam kontrol maka aplikasi akan menampilkan message box, demikian pula jika ada data yang berada diluar kontrol, maka aplikasi akan menampilkan message box kepada pengguna. Untuk menghilangkan data yang diluar kontrol, maka pengguna akan meminta aplikasi untuk menghapus data diluar kontrol dan menghitung ulang data, setelah itu, aplikasi akan melakukan pengecekan ulang, apakah data berada didalam kontrol, atau ada data baru yang diluar kontrol. Jika ternyata seluruh data sudah didalam kontrol, maka aplikasi akan menampilkan message box kepada pengguna. Lalu pengguna dapat menyimpan data fase I dan hasil perhitungan kedalam database. Pilihan input data yang kedua adalah input data secara manual, dimana pengguna harus menginput jumlah variabel, nama variabel, jumlah sampel dan input data satu per satu. Setelah proses input selesai, maka aplikasi akan menampilkan data, dan proses perhitungan fase I dapat dimulai. Setelah perhitungan data selesai, maka aplikasi akan
73 mencetak grafik atau peta kontrol dan melakukan pengecekan. Jika data diluar kontrol, maka aplikasi akan menampilkan message box, dan pengguna akan menghapus data yang diluar kontrol. Aplikasi akan menghitung ulang data, dan jika ternyata data sudah berada didalam kontrol, maka aplikasi akan menampilkan message box kepada pengguna. Selanjutnya pengguna dapat menyimpan data fase I dan hasil perhitungan kedalam
database.
3.3.3.2 Sequence Diagram Fase 2
74
75
Gambar 3.7
Sequence Diagram Fase 2
Sequence diagram fase II diawali dengan input tanggal dan proses produksi untuk memanggil data fase I dari database, kemudian aplikasi akan melakukan pengecekan apakah fase I yang dimaksud berada didalam kontrol atau tidak, karena perhitungan fase II hanya bisa dilakukan pada data fase I yang berada didalam kontrol. Jika ternyata fase I didalam kontrol, maka aplikasi akan menampilkan data fase I. Pengguna akan memberi input tanggal untuk fase II, lalu aplikasi akan menanyakan kepada database apakah pernah ada data fase II untuk tanggal tersebut. Jika ternyata data sudah pernah ada, maka aplikasi akan menampilkan message box dan menanyakan kepada pengguna apakah pengguna ingin mengggantikan data lama dengan data baru atau tidak. Jika ternyata pengguna tidak ingin menggantikan data, maka aplikasi akan meminta inputan tanggal baru kepada pengguna. Selanjutnya, pengguna akan melakukan input data yang bisa dilakukan dengan mengimpor data dari Microsoft Excel atau dengan melakukan input
76 data secara manual. Pilihan impor data dari Microsoft Excel akan meminta pengguna untuk mencari file (browse file) yang mengandung data fase II yang diinginkan. Setelah proses impor selesai, maka aplikasi akan menampilkan data dan perhitungan data akan segera dilakukan. Setelah perhitungan data selesai, maka aplikasi akan segera mencetak grafik atau peta kontrol, lalu melakukan pengecekan data, apakah data berada didalam atau diluar kontrol. Selanjutnya pengguna dapat menyimpan data fase II dan hasil perhitungan fase II ke database. Pada fase II ini, tidak ada penghapusan data diluar kontrol. Pilihan input manual akan membutuhkan input berupa jumlah data fase II dan input data fase II, kemudian aplikasi akan menampilkan data dan melakukan penghitungan data fase II. Setelah proses perhitungan selesai, maka aplikasi akan melakukan pencetakan grafik dan melakukan pengecekan data didalam atau diluar kontrol. Setelah proses selesai, maka pengguna dapat menyimpan data fase II dan hasil perhitungan fase II ke database.
3.3.3.3 Sequence Diagram Laporan Fase 1
77
Gambar 3.8
Sequence Diagram Laporan Fase 1
78 Pada saat pengguna memilih sub-menu “Laporan Data Acuan (Fase 1)”, maka aplikasi secara otomatis akan meminta data fase 1 ke database dan menampilkannya di layar. Setelah pengguna memilih data fase 1 yang ingin dipanggil, maka aplikasi akan meminta database untuk mencari data yang diinginkan pengguna dan menampilkannya. Setelah itu, pengguna bisa mencetak data fase 1, mencetak peta kontrol (grafik) fase 1, atau menghapus data. Jika pengguna memilih untuk mencetak data fase 1, maka aplikasi akan menampilkan print preview dari data. Jika pengguna memilih untuk mencetak peta kontrol (grafik), maka aplikasi akan menampilkan print preview dari peta kontrol, dan jika pengguna memilih untuk menghapus data, maka aplikasi akan menampilkan message
box yang menanyakan apakah pengguna yakin akan menghapus data tersebut, jika ya, maka aplikasi akan menghapus data tersebut dari database, tetapi jika ternyata pengguna membatalkan penghapusan, maka aplikasi akan kembali ke layar yang menampilkan data fase 1 yang diinginkan pengguna.
3.3.3.4 Sequence Diagram Laporan Fase 2
79
Gambar 3.9
Sequence Diagram Laporan Fase 2
80 Pada saat pengguna memilih sub-menu “Laporan Data Baru (Fase 2)”, maka aplikasi akan memanggil data fase 2 dan memanggil list data fase 1 yang digunakan dalam fase 2 berikut dengan list data fase 2 ke database, lalu database akan menampilkan data fase 1 dan fase 2. Setelah itu, pengguna bisa memilih data fase 2 yang ingin digunakan, dan aplikasi akan mencari data fase 2 yang diinginkan pengguna dan mencari data fase 1 yang digunakan dalam data fase 2. Jika data ditemukan, maka aplikasi akan menampilkan data dan grafik dari data fase 2 tersebut. Kemudian, pengguna bisa memilih aksi yang tersedia seperti cetak data fase 2, cetak grafik, dan hapus data fase 2. Jika pengguna memilih untuk mencetak data fase 2, maka aplikasi akan memanggil print preview data fase 2, lalu jika pengguna memilih untuk tetap mencetak data, maka data akan tercetak. Jika pengguna memilih untuk mencetak grafik, maka aplikasi akan memanggil print preview grafik fase 2, lalu jika pengguna memilih untuk tetap mencetak grafik, maka grafik akan tercetak. Jika pengguna memilih untuk menghapus data fase 2, maka aplikasi akan menampilkan message box yang menanyakan apakah pengguna yakin akan menghapus data atau tidak, jika ternyata pengguna tetap ingin menghapus data, maka aplikasi akan menghapus data fase 2 di database.
3.3.4 Struktur Menu Pada bagian ini akan ditampilkan struktur menu dari perancangan aplikasi yang akan dibuat. Struktur menu ini menggambarkan menu dari halaman utama dari aplikasi yang dibuat secara terstruktur.
81
Gambar 3.10 Struktur menu
3.3.5
Rancangan Layar Rancangan layar pada aplikasi ini dibedakan menjadi rancangan layar utama,
rancangan layar menu “Kendali Proses”, rancangan menu “Laporan”, rancangan layar sub-menu “Input Data Acuan (Fase 1)”, rancangan layar sub-menu “Input Data Baru (Fase 1)”, rancangan layar sub-menu “Laporan Data Acuan (Fase 1)”, dan rancangan layar sub-menu “Laporan Data Baru (Fase 2)”. Lebih lanjut mengenai rancangan layar tersebut dapat dilihat pada bagian-bagian berikut.
3.3.5.1 Rancangan Layar Utama
82
Gambar 3.11 Rancangan Layar Utama Gambar 3.11 diatas merupakan rancangan layar utama terdiri dari dua menu, yaitu menu “Kendali Proses” dan menu “Laporan”.
3.3.5.2 Rancangan Layar Menu “Kendali Proses”
83
Gambar 3.12 Rancangan layar menu “Kendali Proses” Gambar 3.12 diatas merupakan rancangan layar menu “Kendali Proses”. Rancangan layar ini dititik-beratkan pada sub-menu dari menu “Kendali Proses”, dimana menu tersebut terdiri dari sub-menu sebagai berikut: a. Input Data Acuan (Fase 1) Sub-menu ini dapat dipilih oleh pengguna jika pengguna ingin melakukan perhitungan fase 1. b. Input Data Baru (Fase 2) Sub-menu ini dapat dipilih oleh pengguna jika pengguna ingin melakukan perhitungan fase 2. c. Keluar Program Sub-menu ini dapat dipilih jika pengguna ingin keluar dari program
84 3.3.5.3 Rancangan Layar Menu “Laporan”
Gambar 3.13 Rancangan layar menu “Laporan” Gambar 3.13 adalah rancangan layar menu “Laporan” yang dititik-beratkan pada sub-menu dari menu “Laporan”, dimana menu tersebut terdiri dari sub-menu sebagai berikut: a. Laporan Data Acuan (Fase 1) Sub-menu ini dipilih oleh pengguna jika pengguna ingin mencetak data dan peta kontrol fase 1 atau menghapus data dan peta kontrol fase 1. b. Laporan Data Baru (Fase 2) Sub-menu ini dipilih oleh pengguna jika pengguna ingin mencetak data dan peta kontrol fase 2 atau menghapus data dan peta kontrol fase 2.
3.3.5.4 Rancangan Layar Sub-Menu “Input Data Acuan (Fase 1)”
85
Gambar 3.14 Rancangan layar sub-menu “Input Data Acuan (Fase 1)” Tampilan gambar 3.14 merupakan rancangan layar sub-menu “Input Data Acuan (Fase 1)” dimana disini pengguna bisa memasukkan inputan kepada aplikasi mengenai jumlah variabel, nama variabel, dan jumlah sampel yang akan diproses dalam perhitungan fase 1. Setelah input jumlah variabel, nama variabel dan jumlah sampel selesai, maka aplikasi akan menampilkan tabel data yang dapat diisi oleh pengguna dengan data-data yang akan dihitung. Dan jika perhitungan selesai, maka aplikasi akan menampilkan hasil perhitungan dan peta kontrol, sehingga pengguna bisa mengetahui apakah ada sampel yang diluar kontrol atau tidak.
3.3.5.5 Rancangan Layar Sub-Menu “Input Data Baru (Fase 2)”
86
Gambar 3.15 Rancangan layar sub-menu “Input Data Baru (Fase 2)” Tampilan gambar 3.15 merupakan rancangan layar sub-menu “Input Data Baru (Fase 2)”, dimana disini pengguna bisa memasukkan inputan kepada aplikasi mengenai data fase 1 mana yang ingin digunakan, dan jumlah sampel yang ingin dimasukkan pada perhitungan fase 2. Setelah proses pemilihan data fase 1 dan jumlah sampel sudah selesai, maka aplikasi akan menampilkan data fase 1 di bagian “Tabel data fase 1 yang digunakan” dan menampilkan tabel dimana pengguna bisa memasukkan data baru yang akan dihitung di bagian “Tabel data fase 2 yang akan digunakan”. Jika perhitungan fase 2 yang melibatkan data yang baru diinput selesai, maka aplikasi akan menampilkan hasil perhitungan dan peta kontrol, sehingga pengguna bisa mengetahui apakah data fase 2 tersebut didalam kontrol atau tidak jika menggunakan data fase 1 yang dipilih sebagai data acuan terhadap perhitungan fase 2 yang dilakukan.
87 3.3.5.6 Rancangan Layar Sub-Menu “Laporan Data Acuan (Fase 1)”
Gambar 3.16 Rancangan layar sub-menu “Laporan Data Acuan (Fase 1)” Gambar 3.16 ini menunjukkan rancangan layar untuk sub-menu “Laporan Data Acuan (Fase 1)”, dimana pada sub-menu ini, pengguna bisa memilih data, hasil perhitungan dan peta kontrol fase 1 mana yang ingin ditampilkan lalu mencetak atau menghapus data, hasil perhitungan dan peta kontrol fase 1 tersebut.
3.3.5.7 Rancangan Layar Sub-Menu “Laporan Data Baru (Fase 2)”
88
Gambar 3.17 Rancangan layar sub-menu “Laporan Data Baru (Fase 2)” Gambar 3.17 ini menunjukkan rancangan layar untuk sub-menu “Laporan Data Acuan (Fase 2)”, dimana pada sub-menu ini, pengguna bisa memilih data, hasil perhitungan dan peta kontrol fase 2 mana yang ingin ditampilkan lalu mencetak atau menghapus data, hasil perhitungan dan peta kontrol fase 2 tersebut.
3.3.6
Rancangan Database Aplikasi ini menggunakan satu database yang terdiri dari delapan tabel
didalamnya. Database ini menggunakan aplikasi Microsoft Access. Hal ini diputuskan mengingat database yang dibutuhkan tidak terlalu banyak, karena hanya menyimpan data-data perhitungan, hasil perhitungan dan peta kontrol dari fase 1 dan 2. Selain itu, dengan menggunakan aplikasi Microsoft Access juga akan memudahkan perusahaan, dalam hal ini PT. EMPI Senajaya, mengingat perusahaan tidak harus membeli lisensi
89 aplikasi khusus database, karena dengan menggunakan Microsoft Access, perusahaan hanya harus memiliki Microsoft Office saja. Berikut ini adalah tampilan hubungan (relationship) antar tabel dalam database aplikasi:
Gambar 3.18 Diagram relationship tabel dalam database Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai tabel-tabel yang digunakan dalam database tersebut: Tabel 3.2 Tabel MS_Process Nama Field
Tipe Data
process_number
Integer
Process_name
Text
Ukuran 4 255
90 Tabel MS_Process merupakan tabel yang digunakan untuk menampung nama dan nomor proses yang kemudian akan menjadi kunci penting dalam relasi database. Tabel ini memiliki field process_number yang memiliki tipe data integer dan digunakan untuk menampung kode proses produksi dan field process_name yang memiliki tipe data text yang digunakan untuk menampung nama proses produksi. Dalam tabel ini, process_number berperan sebagai primary key. Tabel 3.3 Tabel MS_Fase1 Nama Field
Tipe Data
Ukuran
kd_f1
Text
50
tgl_f1
Text
50
Process_number
Integer
Alpha
Double
var_f1
Integer
4
lcl_f1
Double
8
ucl_f1
Double
8
inControl
Yes/No
4
Kesimpulan
Tabel MS_Fase 1 merupakan tabel master proses perhitungan fase 1 yang memiliki field-field sebagai berikut:
•
kd_f1 dengan tipe data text untuk menampung kode fase 1 dari perhitungan T2 Hotelling.
•
tgl_f1 dengan tipe data text untuk menampung tanggal perhitungan fase 1 dilakukan.
91
•
Process_number dengan tipe data integer untuk menampung kode proses produksi yang akan dihitung.
•
Alpha dengan tipe data double untuk menampung nilai kepercayaan yang akan digunakan dalam proses perhitungan
•
var_f1 dengan tipe data integer yang digunakan untuk menampung nilai varians dari fase 1.
•
lcl_f1 dengan tipe data double untuk menampung nilai batas kontrol bawah dari perhitungan fase 1.
•
ucl_f1 dengan tipe data double untuk menampung nilai batas kontrol atas dari perhitungan fase 1.
•
Incontrol dengan tipe data boolean untuk menampung apakah sampel berada didalam kontrol atau tidak.
•
Kesimpulan digunakan untuk menampung kesimpulan yang dihasilkan dari penghitungan fase 1 T2 Hotelling.
Field process_number merupakan foreign key dari tabel MS_Process, dan gabungan dari field process_number dengan field kd_f1 akan menjadi primary key dalam tabel ini. Tabel 3.4 Tabel DT_Fase1_Data Nama Field
Tipe Data
Ukuran
kd_f1
Text
Brs
Integer
4
Kol
Integer
4
Data
Double
8
50
92 Tabel DT_Fase1_Data merupakan tabel yang memuat detail data yang akan digunakan dalam perhitungan fase 1. Tabel ini memiliki field-field sebagai berikut:
•
Kd_f1 dengan tipe data text untuk menampung kode fase 1 dari perhitungan.
•
Brs dengan tipe data integer untuk menampung baris keberapa data tersebut disimpan.
•
Kol dengan tipe data integer untuk menampung kolom keberapa data disimpan.
•
Data yang menampung data sampel yang dimasukkan oleh pengguna.
Field brs dan kol berguna untuk menspesifikasikan data manakah yang akan digunakan dalam perhitungan. Dengan menggunakan field brs dan kol dikombinasikan dengan field kd_f1 yang merupakan foreign key dari tabel MS_Fase 1 sebagai primary
key maka aplikasi akan dapat menspesifikasikan data mana yang akan dihitung. Tabel 3.5 Tabel DT_Fase1_Var Nama Field
Tipe Data
Kd_f1
Text
Kol
Integer
nama_var
Text
Ukuran 50 4 50
Tabel DT_Fase1_Var adalah tabel yang memuat detail variabel yang terlibat dalam perhitungan fase 1. Tabel ini memiliki tiga field yaitu field kd_f1 yang merupakan
foreign key dari tabel MS_Fase1 dan digunakan untuk menampung kode fase 1; field kol yang merupakan foreign key dari tabel DT_Fase1_Data dan digunakan untuk menampung informasi mengenai kolom berapa data disimpan; dan field nama_var yang bertipe data
93
text dan digunakan untuk menampung nama variabel yang berpengaruh dalam perhitungan fase 1. Primary key dalam tabel ini adalah gabungan dari field kd_f1 dan kol. Tabel 3.6 Tabel DT_Fase1_T2 Nama Field
Tipe Data
Ukuran
kd_f1
Text
Brs
Integer
4
t2_f1
Double
8
50
Tabel DT_Fase1_T2 memuat detail nilai T2 Hotelling untuk fase 1 per barisnya. Tabel ini memiliki tiga field, yaitu field kd_f1 yang merupakan foreign key dari tabel MS_Fase1; field brs yang merupakan foreign key dari tabel DT_Fase1_Data; dan field t2_f1 dengan tipe data double yang digunakan untuk menampung hasil perhitungan statistik T2. Field kd_f1 dan brs menjadi primary key dari tabel ini. Tabel 3.7 Tabel MS_Fase2 Nama Field
Tipe Data
Ukuran
kd_f2
Text
50
tgl_f2
Text
50
kd_f1
Text
50
lcl_f2
Double
8
ucl_f2
Double
8
inControl
Yes/No
kesimpulan
Tabel MS_Fase2 adalah tabel master fase 2 yang memiliki kunci untuk relasi dengan tabel detail fase 2. Tabel ini memiliki tujuh field sebagai berikut:
•
kd_f2 dengan tipe data text dan digunakan untuk menampung kode perhitungan fase 2.
94
•
tgl_f2 dengan tipe data text dan digunakan untuk menampung tanggal dilakukannya perhitungan fase 2.
•
kd_f1 dengan tipe data text dan memuat informasi mengenai kode perhitungan fase 1.
•
lcl_f2 dengan tipe data double yang digunakan untuk memuat informasi mengenai batas kontrol bawah dari perhitungan fase 2.
•
ucl_f2 dengan tipe data double yang digunakan untuk memuat informasi mengenai batas kontrol atas dari perhitungan fase 2.
•
inControl dengan tipe data boolean yang digunakan untuk menampung informasi apakah data tersebut berada dalam kontrol atau tidak.
•
Kesimpulan digunakan untuk menampung kesimpulan yang dihasilkan dari penghitungan fase 1 T2 Hotelling.
Primary key dalam tabel ini adalah kombinasi dari kd_f2 dan kd_f1 yang merupakan foreign key dari tabel MS_Fase1. Tabel 3.8 Tabel DT_Fase2_Data Nama Field
Tipe Data
Ukuran
kd_f2
Text
Brs
Integer
4
Kol
Integer
4
Data
Double
8
50
Tabel DT_Fase2_Data berfungsi untuk menampung field-field yang berhubungan dengan data yang dilibatkan dalam perhitungan fase 2. Tabel ini memiliki empat field, yaitu kd_f2 dengan tipe data text untuk memuat data kode fase 2; field brs dengan tipe
95 data integer untuk memuat informasi mengenai baris mana dari input yang akan digunakan untuk menghitung; field kol dengan tipe data integer untuk memuat informasi mengenai kolom mana dari input yang akan digunakan untuk menghitung; dan field data dengan tipe data double yang akan menampung data yang akan diinput oleh pengguna.
Primary key dari tabel ini adalah kombinasi dari field kd_f2 yang merupakan foreign key dari MS_Fase2 dengan field brs dan kol.
Tabel 3.9 Tabel DT_Fase2_T2 Nama Field
Tipe Data
Ukuran
kd_f2
Text
Brs
Integer
4
t2_f2
Double
8
50
Tabel ini adalah tabel yang memuat detail dari perhitungan fase 2 berdasarkan data yang telah dimasukkan oleh pengguna. Tabel ini memiliki tiga field, yaitu kd_f2 dengan tipe data text untuk memuat data kode fase 2; field brs dengan tipe data integer untuk memuat informasi mengenai baris mana dari input yang akan digunakan untuk menghitung; dan field t2_f2 dengan tipe data double untuk memuat hasil perhitungan T2 Hotelling dari data fase 2 yang telah diinput oleh pengguna. Primary key dari tabel ini adalah kombinasi dari field brs dan field kd_f2 yang merupakan foreign key dari tabel MS_Fase2.