BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.2.1. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan memilih Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), perbankan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia sebagai objek penelitian. Berikut adalah ulasan lebih lanjut tentang objek penelitian yang dipilih:
3.1.1. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Penelitian ini dilakukan di 5 pasar berbeda untuk mendapatkan 100 responden UMKM. Setiap pasar akan diwakili oleh 20 pedagang dan pasar-pasar tersebut haruslah pasar yang dikelola oleh PD. Pasar Jaya Jakarta Pusat. Berikut adalah pasarpasar yang penulis pilih untuk penyebaran kuesioner:
Tabel 3.1. Daftar Pasar No.
Nama
Alamat
1.
Pasar Palmerah
Jl. Palmerah Barat No. 1
2.
Pasar Petojo Ilir
Jl. A.M. Sangaji, No. 16-18, 003/04
3.
Pasar Bendungan Hilir
Jl. Bendungan Hilir Raya
4.
Pasar Cideng Thomas
Jl. Tanah Abang V
5.
Pasar Karang Anyar
Jl. Karang Anyar Raya
Kelima pasar tersebut dipilih berdasarkan convenience sampling. Teknik convenience sampling termasuk dari salah satu penentuan sampel nonprobabilitas yang berarti sampel diambil bukan berdasarkan formulasi statistik melainkan disesuaikan dengan tujuan penelitian. Menurut Rahmat H. (2013), convenience sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan cara memilih unit sampel yang dianggap sesuai dengan penelitian atas dasar kemudahan akses. Atas dasar kemudahan akses untuk mencapai lokasi pasar lah penulis memilih kelima pasar tersebut.
31
32 3.1.2. Bank Penelitian ini akan mengambil 5 bank sebagai objek penelitian. Kelima bank yang dipilih merupakan bagian dari 50 bank Indonesia terbaik tahun 2013 berdasarkan “Investor Daily Indonesia”. Kelima bank dipilih secara acak dengan memperhatikan kemudahan dalam mengakses website resmi bank tersebut dan ketersediaan laporan keuangan bank untuk tahun 2013. Kelima bank yang dipilih adalah Bank Danamon, Mandiri, BNI, BRI, dan CIMB Niaga.
3.1.2.1. Bank Danamon 3.1.2.1.1. Sejarah dan Profil Bank Danamon PT. Bank Danamon Indonesia Tbk. didirikan pada tahun 1956. Danamon berasala dari kata “dana moneter” dan pertama kali digunakan pada tahun 1976 ketika perusahaan berubah nama dari Bank Kopra. Pada tahun 1998, Bank Indonesia meluncurkan paket reformasi perbankan yang dikenal dengan “Paket Oktober 1988” atau PAKTO 88. Tujuan utama dari PAKTO 88 adalah untuk membangun kompetisi dalam sektor perbankan dengan memberikan kemudahan persyaratan, termasuk liberalisasi peraturan tentang pendirian bank swasta domestik baru dan bank joint-venture. Sebagai hasil dari reformasi ini, Bank Danamon menjadi salah satu bank valuta asing pertama di Indonesia, dan menjadi perusahan publik yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Pada akhir 2004, Danamon melengkapi rangkaian segmen usahanya, mulai dari mass market, perbankan komersial dan UKM, perbankan ritel, bisnis kartu kredit, perbankan syariah, perbankan korporasi, tresuri, pasar modal dan lembaga keuangan, serta Adira Finance. Pada 2004 Danamon juga membangun bisnis asuransi dan bisnis keuangan rumah tangga lewat Adira Insurance dan Adira Kredit (dulunya Adira Quantum). Pembelian bisnis kartu American Express di Indonesia pada 2006 memposisikan Danamon sebagai salah satu penerbit kartu terbesar di Indonesia. Sebagai surviving entity dari peleburan 9 Bank Taken Over (BTO) pada masa krisis keuangan Asia di akhir 1990-an, Danamon telah bangkit menjadi salah satu bank swasta terbesar dan terkuat di Asia. Saat ini Danamon adalah bank keenam terbesar di Indonesia berdasarkan aset, dengan jaringan sejumlah sekitar 2.600, terdiri dari antara lain kantor cabang konvensional, unit Danamon Simpan Pinjam (DSP) dan unit Syariah, serta kantor-kantor cabang anak perusahaannya. Danamon juga didukung oleh serangkaian fasilitas perbankan elektronik yang komprehensif.
33 3.1.2.1.2. Visi dan Misi Visi yang dimiliki oleh Danamon adalah “Kami peduli dan membantu jutaan orang mencapai kesejahteraan”. Dengan visi tersebut, Danamon memiliki tujuan menjadi
lembaga keuangan
terkemuka di
Indonesia
yang keberadaannya
diperhitungkan. Misi dari Danamon adalah “menjadi organisasi yang berorientasi ke nasabah, yang melayani semua segmen, dengan menawarkan nilai yang unik untuk masingmasing segmen, berdasarkan keunggulan penjualan dan pelayanan, dengan didukung oleh teknologi kelas dunia. Aspirasi kami adalah menjadi perusahaan pilihan untuk berkarya dan yang dihormati oleh nasabah, karyawan, pemegang saham, regulator dan komunitas di mana kami berada”. Nilai yang dijaga oleh Danamon adalah nilai kepedulian, kejujuran, pengupayaan yang terbaik, kerjasama dan profesionalisme yang disiplin. Nilai-nilai tersebutlah yang menjadi dasar bagi Danamon untuk bisa selalu memberikan yang terbaik dan lebih kepada para nasabahnya dan sebagai dasar untuk menghadapi kompetisi.
3.1.2.1.3. Produk Dengan visi, misi, dan nilai yang selalu mengedepankan kesejahteraan, Danamon memiliki banyak produk yang Danamon tawarkan, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut: 1.
Tabungan dan Deposito a. Tabungan Untuk tabungan, Danamon menyediakan Si Pinter, TabunganKU, Danamon One, SuperCombo, Danamon Lebih, FlexiMax, Kartu Debit Danamon, Kartu Debit Danamon Manchester United, Danamon Syariah iB, Tabungan Pendidikan Danamon, Primadolar, Prima Giro, Dana Fleksi, dan Tabungan SME. b. Rekening Koran Danamon menyediakan produk sebagai berikut, Prima Giro, PrimaGiro Super 9, Giro Danamon Syariah iB, Giro Biasa, dan Giro BPR.
34 c. Deposito Berjangka Untuk deposito berjangka, Danamon menyediakan Dana Simpan Deposito, Deposito Berjangka, Deposito Danamon Syariah iB, dan Multi Currency Deposit. d. Deposit Counter 2.
Pinjaman/Pendanaan a. Pinjaman Multiguna Untuk pinjaman multiguna, Danamon menyediakan Dana Instant, Dana Pinjaman 50 (DP 50), Dana Pinjaman 200 (DP 200), Dana Pendidikan DSP, dan Kredit Multiguna. b. Perumahan Untuk perumahan, Danamon menyediakan Kredit Pemilikan Rumah/Apartemen, dan Kredit Perbaikan dan Pembangunan Rumah. c. Pendanaan Otomotif d. Pendanaan Mikro Untuk pendanaan mikro, Danamon menyediakan Dana Pinjaman 50 (DP 50), Dana Pinjaman 200 (DP 200), Dana Pinjaman 500 (DP 500), dan Solusi Modal. e. Pendanaan Usaha Kecil dan Menengah Untuk pendaan usaha kecil dan menengah, Danamon menyediakan Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi, Kredit BPR, Kredit KopKar, Pembiayaan SME Danamon Syariah iB, dan Corporate Danamon American Express Card. f. Pendanaan Korporasi Untuk pendanaan korporasi, Danamon menyediakan Asset-Based Financing (ABF), Cash Management, Trade Finance, dan American Express Corporate Card. g. Pendanaan Mobil dan Sepeda Motor Danamaon menyediakan Dana Oto untuk pendanaan mobil dan sepeda motor. h. Pendanaan Syariah Untuk
pendanaan
syariah,
Danamon
menyediakan
Cash
Management Danamon Syariah iB, Koperasi Karyawan Danamon
35 Syariah iB, Pembiayaan SME Danamon Syariah iB, dan Pembiayaan BPRS Danamon Syariah iB. 3.
Transaksi Pembayaran a. Kartu Kredit Untuk kartu kredit, Danamon menyediakan Kartu Kredit Danamon, Kartu Manchester United, World Card, dan American Express. b. Electronic Banking Untuk Electronic Banking, Danamon menyediakan ATM, Internet Banking, dan HP Banking.
4.
Kartu Kredit
5.
Investasi a. Reksadana b. ORI
6.
Asuransi a. Asuransi Personal Untuk asuransi personal, Danamon memiliki Primajaga Umum, Asuransi Demam Berdarah, Primajaga 100, Proteksi Prima Maxima, Tabungan Pendidikan Danamon+, Proteksi Prima Rencana, dan Proteksi Prima Rencana Flexi. b. Asuransi Sekaligus Investasi Asuransi sekaligus investasi yang disediakan Danamon adalah Proteksi Prima Maxima, Proteksi Prima Rencana, dan Proteksi Prima Rencana Flexi. c. Asuransi Adira Asuransi Adira yang disediakan oleh Danamon adalah Asuransi Kendaraan Bermotor, Adira Care, Autocillin Rescue, dan Garasi Autocillin. d. Asuransi Kendaraan Bermotor e. Asuransi Kebakaran f. Asuransi Kargo g. Asuransi Kerangka Kapal
36 7.
Syariah a. Simpanan Untuk simpanan dalam bentuk syariah, Danamon menyediakan Tabungan Syariah iB, Giro Syariah iB, Giro Syariah iB USD, dan Deposito Syariah iB. b. Pembiayaan Untuk pembiayaan syariah, Danamon menyediakan Koperasi Karyawan Danamon Syariah iB, Pembiayaan SME Danamon Syariah iB, Pembiayaan BPRS Danamon Syariah iB, Usaha Kecil dan Menengah, Pembiayaan SME Syariah iB, Pembiayaan BPRS Syariah
iB,
Pembiayaan
Kopkar
Syariah
iB,
Korporasi,
Pembiayaan ABF Syariah iB, dan Pembiayaan Trade Finance Syariah iB. c. Solusi Emas d. Layanan Untuk layanan syariah, Danamon menyediakan cash management Danamon Syariah iB, PPOB, dan Virtual Account, pembayaran listrik korporasi. e. Pembiayaan Untuk
pembiayaan,
Danamon
menyediakan
Pembiayaan
Kepemilikan Rumah Syariah iB. f. Syariah & U Untuk Syariah & U, Danamon menyediakan Zakat, Infaq, Shadaqah, Dana Sosial, dan Ramadhan. 8.
Cash Management a. Account Service b. Collection Service c. Disbursement Service d. Liquidity Management e. cash@work
9.
Danamon Privilege
10.
Layanan Lain a. Danamon Access Center b. Transfer Dana
37 Pada transfer dana, Danamon menyediakan Danamon Western Union, LLG & RTGS, dan Pindah Buku Antar Rekening Danamon. 11.
Promo Danamon memberikan berbagai macam promo, yakni Promo Isi Ulang Telkomsel, FlexiMAX Direct Gift 2014, Program SuperCombo 2014, Promo Primadollar, dan Promo Fleximax 7,5%.
3.1.2.2. Bank Mandiri 3.1.2.2.1. Sejarah dan Profil Bank Mandiri Bank Mandiri berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari restrukturisasi perbankan setelah pasca krisis moneter 1998. Bank Mandiri merupakan peleburan dari 4 bank, yakni Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim), Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo). Setelah sukses melakukan merger dengan 4 bank pada tahun 1999, Mandiri melaksanakan proses konsolidasi. Mandiri mempersiapkan keperluan operasionalnya dengan menutup 194 kantor cabang yang saling berdekatan dan mengefisienkan jumlah karyawan yang tadinya sebanyak 26.600 pegawai menjadi 17.620. Tidak hanya itu, Mandiri juga menyiapkan infrastrukutr IT untuk menunjang bisnisnya yang bergerak pada segmen korporasi, komersial, mikro dan ritel, sera pembiayaan konsumen. Pada tahun 2003, Mandiri resmi mendaftarkan dirinya pada Bursa Efek Indonesia (BEI), sehingga kepemilikan saham Mandiri hingga saat ini 60% nya dipegang oleh pemerintah dan 40% lainnya dimiliki oleh publik. Di tahun 2005 hingga 2009, Mandiri mengadakan Program Transformasi Tahap I. Transformasi ini dilakukan oleh Mandiri untuk membentuk Mandiri menjadi bank multispesialis dengan syarat utama tetap memperhatikan budaya, penjualan, aliansi, dan kontrol NPL. Hal ini dilakukan oleh Mandiri dalam 3 tahap. Tahap pertama (2006-2007) digunakan untuk merekonstruksi ulang fondasi Mandiri, yang disebut dengan back on track. Tahap ke-2 (2008-2009) digunakan untuk melakukan ekspansi bisnis di berbagai segmen dan pencapaian profit melebihi target, yang disebut dengan outperform the market. Tahap ke-3 (2010) disebut dengan shaping the end game, yakni Mandiri memasang target untuk menjadi bank regional terdepan dengan memperkuat kinerjanya melalui anak perusahaa, akuisisi bank atau perusahaan
38 keuangan lainnya. Mandiri juga merencanakan Program Transformasi Tahap II (2010-2014) yang difokuskan pada 3 area bisnis, yakni wholesale transaction, retail deposit and payment, retail financing.
3.1.2.2.2. Visi dan Misi Bank Mandiri memiliki visi, “Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif”. Untuk mewujudkan visi tersebut Bank Mandiri memiliki misi sebagai berikut: “Kami berkomitmen membangun hubungan jangkan panjang yang didasari atas kepercayaan baik dengan nasabah bisnis maupun perseorangan. Kami melayani seluruh nasasbah dengan standar layanan internasional melalui penyediaan solusi keuangan yang inovatif. Kami ingin dikenal karena kinerja, sumber daya manusia dan kerjasama tim yang terbaik. Dengan mewujudkan pertumuhan dan kesuksesan bagi pelanggan, kami mengambil peran aktif dalam mendorong pertumbuhan jangka panjang Indonesia dan selalu menghasilkan imbal balik yang tinggi secara konsisten bagi pemegang saham.” Selain
itu,
mandiri
memiliki
TIPCE
sebagai
perumusan
dan
pengimplementasian budaya perusahaan untuk mendukung pencapaian visi dan misi serta keberhasilan strategi Bank Mandiri. TIPCE merupakan singkatan dari trust, integrity, professionalism, customer focus, excellence. Mandiri menginginkan para pegawainya saling membangun keyakinan dan hubungan baik yang tulus serta terbuka berdasarkan kehandalan, berprilaku terpuji, bekerja sampai tuntas dan akurat dengan penuh tanggung jawab, menempatkan konsumen internal ataupun eksternal sebagai fokus dari pembangunan pengalaman positif yang saling menguntungkan, dan selalu berupaya untuk mencapai kesempurnaan dalam wujud dari kecintaan dan kebanggannya sebagai insan Mandiri.
3.1.2.2.3. Produk Mandiri memiliki beberapa klasifikasi produk mulai dari produk yang diperuntukan bagi konsumen pada umumnya, produk bagi UMKM, produk untuk pembiayaan, produk untuk korporasi, serta produk untuk treasury & financial institution. Berikut adalah rincian produk-produk yang dimiliki oleh Bank Mandiri:
39 1.
Consumer Banking a. Mandiri Tabungan Mandiri Tabungan terdiri dari Mandiri Tabungan, Mandiri Tabungan Bisnis, Mandiri Tabungan Rencana, Mandiri Tabungan Haji, dan Mandiri Tabungan Valas. b. Mandiri Rekening Giro c. Mandiri Deposito Mandiri Deposito terdiri dari Mandiri Deposito, Mandiri Deposito Valas. d. Mandiri Debit e. Mandiri e-Cash f. Mandiri e-Money g. Mandiri Kartu Kredit Mandiri Kartu Kredit terdiri dari Mandiri Visa dan Mandiri Master Card. h. Mandiri Kredit Konsumer Mandiri Kredit Konsumer terdiri dari Mandiri KPR, Mandiri KPR Multiguna, Mandiri Kredit Tanpa Agunan, Mandiri Mitrakarya, dan Mandiri Tunas Finance. i. Layanan Mandiri Prioritas j. Produk Investasi Produk investasi terdiri dari Reksadana, Obligasi Negara Ritel & Sukuk Ritel. k. Bancassurance Bancassurance terdiri dari AXA Mandiri Financial Services, Mandiri Investasi Sejahtera, Mandiri Jiwa Sejahtera, dan Mandiri Rencana Sejahtera.
2.
UMKM (Micro & Business Banking) a. Kredit Usaha Tunai Business Banking Kredit Usaha Tunai Business Banking terdiri dari Mandiri Kredit Modal Kerja, Mandiri Kredit Investasi, Mandiri Kredit Agunan Deposito, Mandiri Kredit Usaha Produktif, Mandiri Kredit Multiguna Usaha, Mandiri Kredit Koperasi, Mandiri Kredit
40 Waralaba, dan Mandiri Kredit Kepada Showroom Mobil Bekas Rekanan Mandiri Tunas Finance (MTF). b. Kredit Usaha Non Tunai Business Banking Kredit Usaha Non Tunai Business Banking terdiri dari Produk Impor & Trust Receipt, Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), Forfaiting, dan Bank Garansi. c. Kredit Program Business Banking Kredit Program Business Banking terdiri dari Kredit Ketahanan Pangan dan Energi, Kredit Pengembangan Energi Nabati Revalitasasi Perkebunan, Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS), dan Kredit Usaha Rakyat (KUR). d. Produk Dana Produk Dana terdiri dari Mandiri Giro, Mandiri Tabungan Bisnis, Mandiri Deposito, dan Mandiri Tabungan Rencana Replanting. e. Mandiri Bisnis f. Mandiri Kredit Usaha Mikro g. Mandiri Kredit BPR Mandiri Kredit BPR terdiri dari Mandiri Kredit BPR Mitra, dan Mandiri Proyek Kredit Micro. h. Program Kemitraan 3.
Commercial Banking a. Pembiayaan Pembiayaan terdiri dari Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi, dan Kredit Agunan Deposito (KAD). b. Trade Finance & Services Trade Finance & Services terdiri dari Mandiri Trade Finance, Mandiri Produk Ekspor, Mandiri Produk Impor, Mandiri Ekspor Impor Non LC Financing, Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), Mandiri Bank Garansi, dan Mandiri Standby LC. c. Pembiayaan Khusus Pembiayaan Khusus terdiri dari Mandiri Kredit Pertambangan, Mandiri Kredit Telco, Mandiri Kredit Alat Berat, Mandiri KMK Warehouse Receipt, Mandiri Fixed Loan, Mandiri KMK Plus, Mandiri Kredit Multifinance, dan Mandiri Treasury Line.
41 d. Cash Management Cash Managemen terdiri dari Mandiri Cash Concentration, Mandiri Notional Polling, Mandiri Cash Management System, Mandiri Immediate Cash, Mandiri Mass Transaction System, Mandiri Bill Payment, Mandiri Bill Aggregator, Mandiri Virtual Account, Mandiri
Retail
Collection
Point,
Mandiri
Cashier
Cash
Management, Mandiri Corporate Collection, dan Mandiri Cash Management Bank Service. e. Produk Dana Produk Dana terdiri dari Giro, Deposito Berjangka, dan Deposito On Call. f. Layanan Lainnya Layanan lainnya adalah berupa transfer. 4.
Corporate Banking a. Pembiayaan Pembiayaan terdiri dari Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi, dan Kredit Agunan Deposito (KAD). b. Trade Finance & Services Trade Finance & Services terdiri dari Mandiri Trade Finance, Mandiri Produk Ekspor, Mandiri Produk Impor, Mandiri Ekspor Impor Non LC Financing, Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), Mandiri Bank Garansi, dan Mandiri Standby LC. c. Produk Dana Produk Dana terdiri dari Giro, Deposito Berjangka, dan Deposito On Call. d. Syndication Syndication terdiri dari Facility Agent, Security Agent, dan Escrow Agent. e. Cash Management Cash Managemen terdiri dari Mandiri Cash Concentration, Mandiri Notional Polling, Mandiri Cash Management System, Mandiri Immediate Cash, Mandiri Mass Transaction System, Mandiri Bill Payment, Mandiri Bill Aggregator, Mandiri Virtual Account, Mandiri
Retail
Collection
Point,
Mandiri
Cashier
Cash
42 Management, Mandiri Corporate Collection, dan Mandiri Cash Management Bank Service. f. Layanan Lainnya Layanan lainnya adalah berupa transfer. 5.
Treasury & Financial Institution a. Treasury Untuk Treasury, Bank Mandiri menawarkan Cash Transaction Product, Hedging Product, Produk Investasi dan
Customized
Product. b. Financial Institutions c. Untuk Financial Institutions, Mandiri menawarkan Mandiri USD, Direct Settlement, Kontra Garansi, BG a/d Kontra Garansi, Mandiri Confirm LC/SKBDN, Mandiri Forfaiting, Giro Vostro, Collection Letter, Cash Letter, Mandiri Bilateral Trade Financing, Mandiri Export Credit Agency (ECA), Mandiri UPAS, Financing, Mandiri Risk Participation, Fasilitas Intraday, Fasilitas Overnight, Kredit dengan Agunan Deposito, Kredit Modal Kerja Jangka Pendek (KJP), Bank Pembayaran, Agen Penjaminan, Wali Amanat, Receiving Bank, Pinjam Meminjam Efek, Sub Kustodi Euroclear, SBI & Government Bond Sub Registry (Sub Registry untuk Surat Utang Negara/SUN, dan Sertifikat Bank Indonesia/SBI), Agen Pengelola Rekening, Payment Agent, Jasa Kustodi untuk Administrasi Discretionary Fund, Jasa Kustodi Reksa Dana, Kustodi Lokal untuk American Depository Receipts/ADR dan Global Depository Receipts/GDR, Kustodi Umum, dan Mandiri Trust Service. d. Capital Market Services
3.1.2.3. Bank Negara Indonesia (BNI) 3.1.2.3.1. Sejarah dan Profil Bank Negara Indonesia (BNI) Bank Negara Indonesia (BNI) berdiri pada tanggal 5 Juli 1946 sebagai bank pertama yang dimiliki negara Republik Indonesia. Pada tanggal 30 Oktober 1946, BNI mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia, yakni berupa Oeang Republik Indonesia (ORI). Hingga saat ini, 30
43 Oktober 1946 diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional sedangkan tanggal jadi dari BNI sendiri diperingati sebagai Hari Bank Nasional. Pada tahun 1955 BNI melakukan penambahan modal, sejak saat itulah status BNI diubah menjadi bank komersial milik pemerintah. Dengan perubahan status BNI menjadi dasar untuk BNI memberikan pelayanan yang lebih baik dan sebagai tuas dari sektor usaha nasional. Penggunaan nama Bank Negara Indonesia pun mengalami perubahan pada akhir tahun 1968. Penggunaan tahun pendirian sebagai indentitas perusahaan digunakan sebagai nama panggilan yang lebih mudah untuk diingat, yakni “BNI 46”. Pada tahun 1988 BNI kembali mengalami perubahan identitas dengan nama yang lebih dikenal dengan “Bank BNI”. Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) dan di tahun 1996, BNI menjadi perusahaan publik lewat penawaran saham di pasar modal. Akhirnya, pada tahun 2004, penggunaan nama “Bank BNI” dipersingkat menjadi BNI dan penggunaan angka “46” tidak lagi digunakan sebagai nama indentitas, tetapi digunakan sebagai logo perusahaan. Setelah menjadi perusahaan yang go public atau perusahaan yang saham nya diperjualkan di pasar modal, akhir tahuan 2012, 60% saham milik BNI dikuasai oleh pemerintah RI dan 40% di antaranya dimiliki oleh publik. Hingga saat ini, BNI merupakan bank terbesar ke-4 di Indonesia berdasarkan total aset, total kredit maupun total dana pihak ketiga.
3.1.2.3.2. Visi dan Misi Visi BNI adalah menjadi bank yang unggul, terkemuka dan terdepan dalam layanan dan kinerja. BNI berupaya menjadi Bank yang ‘unggul’ dalam bidang sumber daya manusia yang berkualitas, proses bisnis internal yang memberi nilai bagi nasabah melalui perbaikan dan inovasi dan pengelolaan perbankan berkualitas dengan risiko terukur. ‘Terkemuka’ adalah menjadi bank pilihan utama dengan kualitas layanan terbaik yang pada akhirnya akan menjadikan BNI ‘terdepan’ dalam hal kinerja keuangan berupa profit dan pertumbuhan secara relatif dibandingkan peers sehingga memberikan kualitas investasi yang memuaskan bagi pemangku kepentingan. Sedangkan misi dari BNI adalah:
44 1.
Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah, dan selaku mitra pilihan utama (the bank choice).
2.
Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor.
3.
Menciptakan kondisi terbaik bagi karyawan sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi.
4.
Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial.
5.
Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik.
Sedangkan nilai yang dimiliki oleh BNI adalah kenyamanan dan kepuasan, yang dicerminkan lewat logo baru BNI yang memiliki arti sebagai berikut: 1.
Filosofi dari logo baru yang dimiliki oleh BNI adalah sebagai dentitas baru BNI dengan desain ulang identitas BNI agar tampak lebih segar, modern, dinamis serta menggambarkan posisi dan arah organasisi yang baru.
2.
Huruf “BNI” dibuat dalam warna turquoise untuk mencerminkan kekuatan, otoritas, kekokohan, keunikan dan citra yang lebih modern.
3.
Simbol “46” merupakan simbolisasi dari tahun berdirinya BNI, sekaligus sebagai cermin warisan bank pertama di Indonesia. Angka “46” juga diletakkan secara diagonal menembus kotak berwarna jingga untuk menggambarkan BNI yang modern.
4.
Palet warna korporat menggunakan warna turquoise dan jingga. Warna turquoise pada logo baru Bni menggunakan warna yang lebih gelap, untuk mencerminkan kekuatan, citra yang lebih stabil dan kokoh. Sedangkat warna jingga pada logo yang baru menggunakan warna yang lebih cerah untuk mencerminkan percaya diri dan kesegaran. Logo “46” dan “BNI” yang baru mencermikan tampilan yang lebih modern dan dinamis agar membantu BNI melakukan diferensiasi di pasar perbankan melalui identitas yang unik, segar dan modern.
45 3.1.2.3.3. Produk BNI memiliki berbagai macam produk dan atau layanan, beberapa di antaranya adalah: 1.
Simpanan a. Taplus b. Taplus Anak c. Taplus Bisnis d. Tapenas e. Haji f. BNI Dollar g. Giro h. BNI Simponi i. Safe Deposit Box j. Deposito
2.
Pinjaman a. BNI Griya b. BNI Griya Multiguna c. BNI Fleksi d. BNI OTO e. BNI Cerdas f. BNI Instant g. Cash Collateral Credit h. Kartu Kredit i. Kredit Ekspor j. Kredit Impor k. Kredit Investasi l. Kredit Koperasi Primer m. Kredit Modal Kerja n. Kredit Sindikasi o. Kredit Usaha Rakyat p. Kredit Penerusan
3.
Kartu kredit a. Kartu Kredit Silver b. Kartu Kredit Gold
46 c. Kartu Kredit Platinum d. Kartu Kredit Titanium 4.
E-banking a. BNI SMS Banking b. BNI Internet Banking c. BNI Phone Banking d. BNI ATM
3.1.2.4. Bank Rakyat Indonesia (BRI) 3.1.2.4.1. Sejarah dan Profil Bank Rakyat Indonesia (BRI) Awalnya nama dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah Syomin Ginko. Perubahan nama ini terjadi pada tanggal 22 Februari 1946 melalui Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1946. Sejak saat itulah BRI menjadi bank pemerintah pertama. Di tahun 1960, BRI sempat berganti nama lagi menjadi Bnak Koperasi Tani Nelayan (BKTN), baru pada tahun 1968 sesuai dengan UU No. 21 Tahun 1968 pemerintah kembali menetapkan nama BRI dengan status sebagai bank umum. Pada 1992, BRI berubah satatus badan hukum menjadi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) dan pada 10 November 2003, BRI menjadi perseroan terbuka karena telah mencatatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Di tahun 2007, BRI melakukan akuisisi Bank Jasa Artha yang dikonversi menjadi PT. Bank BRI Syariah. Pada 3 Maret 2011, BRI menandatangani akta akuisisi saham PT Bank Agroniaga Tbk. dan Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun). Hingga saat ini sudah banyak hal yang telah dilakukan oleh BRI seperti mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008 (Quality Management System) dalam bidang “Provision of Payment System by RTGS, Clearing and Remittance” di tahun 2012. Selain itu, di tahun 2013, BRI berhasil memberikan layanan self service banking pertama yang ada di Indonesia dengan jaringan ATM sebanyak 18.292 unit dan EDC sebanyak 85.936.
3.1.2.4.2. Visi dan Misi BRI memiliki visi sebagai berikut, “Menjadikan BRI sebagai bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah”. Untuk mendukung visi tersebut BRI memiliki beberapa misi, dan misi-misi tersebut adalah: “Melakukan kegiatan perbankan yang perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan usaha mikro, kecil dan menengah
47 (UMKM) untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dan teknologi informasi yang handal dengan melaksanakan manajemen risiko yang efektif serta praktik Good Corporate Governance yang sangat baik. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yan berkepentingan (stakeholders)”. 3.1.2.4.3. Produk BRI memiliki berbagai macam produk dan atau layanan, beberapa di antaranya adalah: 1.
Simpanan a. Tabungan Beberapa jenis tabungan yang dimiliki BRI adalah Tabungan BritAma, Simpedes, Simpedes TKI, Tabungan Haji, Tabungan BritAma Dollar, BritAma Bisnis, BritAma Rencana, BritAma Valas, BritAma Junio, dan TabunganKu. b. Deposito Jenis-jenis deposito yang dimiliki oleh BRI adalah Deposito Rupiah, Deposito Valas, dan Deposit On Call. c. Giro BRI BRI menyediakan beberapa jenis giro yakni GiroBRI Rupiah dan GiroBRI Valas.
2.
Pinjaman a. Pinjaman Mikro Untuk pinjaman mikro, BRI menyediakan KUPEDES. b. Pinjaman Ritel Untuk pinjaman ritel, BRI menyediakan Kredit Agunan Kas, Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja, KMK Ekspor, KMK Konstruksi, KMK Konstruksi BO I, Kredit BRIGuna, Kredit Waralaba, Kredit SPBU, Kredit Resi Gudang, Kredit Pemilikan Gudang, KMK Talangan SPBU, Kredit Batubara, Kredit Waralaba Alfamart, dan Kredit dengan Pola Angsuran Tetap. c. Pinjaman Menengah Sedangkan pinjaman menengah disediakan BRI untuk agribisnis.
48 d. Pinjaman Program BRI menyediakan pinjaman program berupa KPEN-RP, KKPE Tebu, dan KKPE. e. Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI menyediakan KUR berupa KUR BRI, dan KUR TKI BRI. 3.
Internasional a. BRI Trade Finance & Services BRI Trade Finance & Services disediakan untuk ekspor, impor, SKBDN, Standby L/C atau Bank Garansi, dan BROS (BRI RTE Online System). b. BRIFast Remittance c. Financial Institution Financial Institution disediakan untuk produk dan layanan transaksi coresspondent banking. d. BRI Money Changer e. Unit Kerja Luar Negeri
4.
Jasa Bank a. Jasa Bisnis Untuk jasa bisnis, BRI menyediakan Jasa Bank Garansi dan Jasa Kliring. b. Jasa Keuangan Pada jasa keuangan, BRI menyediakan Bill Payment, Jasa Penerimaan Setoran, Transaksi Online, dan Transfer dan LLG. c. Jasa Kelembagaan Untuk jasa kelembagaan, BRI menyediakan SPP Online, dan Cash Management BRI. d. E-Banking Untuk E-Banking, BRI menyediakan ATM BRI, SMS Banking BRI, Phone Banking BRI, Internet Banking BRI, E – Buzz, KIOSK BRI, Mini ATM BRI, BRIZZI, MoCash, dan EDC Merchant. e. Treasury Utnuk treasury, BRI menyediakan Foreign Exchange, Money Market, Fixed Income, Produk Derivatif, serta Keunggulan dan Prosedur.
49 5.
Produk Konsumer a. Kartu Kredit Kartu kredit yang ditawarkan BRI adalah Kartu VISA dan Kartu Master. b. Kredit Pemilikan Rumah Untuk KPR, BRI menyediakan KPR BRI, dan KPR Solusi Holcim. c. Kredit Kendaraan Bermotor Untuk kredit kendaraan bermotor, BRI menyediakan KKB Mobil Baru & Bekas, KKB – Refinancing, dan KKB - Harley Davidson.
6.
Investasi Perbankan a. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) b. Obligasi Negara Ritel (ORI) & Sukuk Negara Ritel (SR) c. Jasa Wali Amanat d. Jasa Kustodian
7.
Layanan Prioritas a. Produk, Layanan & Privileges b. Reksadana
3.1.2.5. Bank CIMB Niaga 3.1.2.5.1. Sejarah dan Profil Bank CIMB Niaga CIMB Niaga berdiri pada tanggal 26 September 1955 dengan nama PT Bank Niaga dan memperoleh izin usaha sebagai bank umum pada tanggal 11 November 1955. Di tahun 1974 tanggal 22 November, CIMBA Niaga mendapatkan izin sebagai bank devisa. Selanjutnya, pada tahun 1987 CIMB Niaga menjadi bank lokal pertama di Indonesia yang memiliki Automatic Teller Machine (ATM) untuk layanan perbankannya. Tidak hanya itu, CIMB Niaga juga menjadi bank pertama yang memberikan layanan perbankan secara online bagi nasabahnya pada tahun 1991. Setelah sebelumnya di 29 November 1989 telah mendapatkan izin untuk menjalankan bank berdasarkan prinsip syariah. Akibat krisis moneter tahun 1998, saham dari CIMB Niaga dipegang oleh pemerintahan Indonesia lewat Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sebelum akhirnya pada November 2002, CIMB Group Holdings Berhard (CIMB Group) mengakuisisi saham mayoritas CIMB Niaga. Pada Agustus 2007, seluruh
50 kepemilikan saham atas CIMB Niaga telah berpindah pada CIMB Group dengan palform universal banking. Lalu, pada tanggal 30 September 2005 CIMB Group mengakuisisi mayoritas LippoBank dan pada tanggal 28 Oktober 2008 CIBM Group mengakuisisi seluruh saham LippoBank. Bank Niaga resmi menggunakan nama CIMB Niaga pada Mei 2008 dan pada 1 November 2008, LippoBank resmi bergabung dengan CIMB Niaga dan menggunakan logo baru CIMB Niaga. Di tahun 2013 hingga saat ini, CIMB Niaga masih berupaya untuk mengembangankan branchless banking, yakni layanan perbankan secara digital.
3.1.2.5.2. Visi dan Misi Visi dari CIMB Niaga adalah, “menjadi bank terpercaya di Indonesia, bagian dari jaringan universal banking terkemuka di Asia Tenggara, yang memahami kebutuhan nasabah, menyediakan solusi keuangan yang tepat dan komprehensif serta menjalin hubungan yang berkelanjutan” Untuk mencapai visi nya, CIMB Niaga memiliki 3 hal utama yang menjadi fokusnya, yakni “memahami kebutuhan nasabah, menyediakan solusi keuangan yang tepat dan komprehensif, dan menjalin hubungan yang berkelanjutan”. Selain itu, CIMB Niaga juga memegang 3 nilai utama yakni, integrity is everything, always put customers first, passion for excellence.
3.1.2.5.3. Produk CIMB Niaga memiliki berbagai macam produk dan atau layanan, beberapa di antaranya adalah: 1.
Consumer Banking a. Tabungan Untuk tabungan, CIMB Niaga memiliki produk Tabungan CIMB, Niaga Xtra, CIMB Niaga Hypermart Savers, CIMB Niaga AirAsia Savers, Tabungan Pendidikan, Tabungan
Pendidikan Xtra,
Tabungan Mapan, Tabungan Junior, Tabungan Xtra Valas, Tabungan Usaha, Tabungan Xtra Payroll, Tabungan CIMB Niaga e-Xtra, dan Tabungan Mapan Hadiah.
51 b. Branchless Banking Untuk branchless banking, CIMB Niaga memiliki Rekening Ponsel, Go Mobile, CIMB Clicks, Digital Lounge, ATM Gallery, Preferred Phone Banking, dan Phone Banking. c. Pinjaman Untuk pinjaman, CIMB Niaga menyediakan pinjaman kepemilikan rumah, pinjaman tanpa agunan, dan pinjaman kepemilikan kendaraan. d. Wealth Management Untuk wealth management, CIMB Niaga memiliki treasury, reksadana, dan Bancassurance. e. Bancassurance Untuk bancassurance, CIMB Niaga menyediakan asuransi jiwa, asuransi kendaraan bermotor, asuransi kebakaran, X-tra Shield, dan Group Insurance. 2.
Business Banking a. Deposit Untuk deposit, CIMB Niaga memiliki tabungan usaha, deposito berjangka, deposit on call, dan rekening giro. b. Pinjaman Untuk pinjaman, CIMB Niaga meawarkan program pinjaman special
lending
Usaha
Kecil
Menengah
(UKM),
produk
pembiayaan mikro, dan corporate card. c. Transaction Banking Untuk
transaction
banking,
CIMB
Niaga
memiliki
Cash
Management (giro, pembayaran pajak, mass fund transfer system, e-Chain,
virtual
account,
pick
up
&
delivery
service,
BizChannel@CIMB), dan Trade Finance untuk melayani impor dan pembelian domestik, ekspor dan penjualan domestik, dan bank garansi). d. Bancassurance Bancassurance pada CIMB Niaga memiliki produk asuransi kargo, asuransi alat berat, asuransi properti, asuransi gempa, asuransi rangka kapal, dan asuransi mesin.
52 3.1.3. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 3.1.3.1. Sejarah Pada tahu 1999 setelah pasca krisis ekonomi, pemerintah membentuk gagasan yang dimasukan ke dalam UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Pada pasal 34 disebutkan bahwa tugas pengawasan terhadap bank akan dilakukan oleh lembaga pengawas sektor jasa keuangan secara independen dan dibentuk berdasarkan Undang-Undang yang paling lambat akan dibentuk pada 31 Desember 2002. Tahun 2002, lembaga pengawasan sektor jasa keuangan tidak terealisasi hingga pada tahun 2004, pemerintah melakukan revisi terhadap Undang-Undang dan menghasilkan UU No. 3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia yang di antaranya menyatakan bahwa pembentukan lembaga pengawasan dilaksanakan paling lambat tanggal 31 Desember 2010. Rencanapun kembali mundur, pemerintah gagal membentuk UU tetang otoritas jasa keuangan yang independen. Hingga pada tahun 2011, Indonesia mulai menemukan titik terangnya. Rancangan Undang-Undang Otoritas Jasa Keuangan (RUU OJK) disetujui dalam rapat paripurna DPR pada 27 Oktober 2011. Akhirnya, awal tahun 2012 presiden membentuk panitia seleksi untuk pemilihan calon anggota Dewan Komisioner OJK dan pada pertengahan 2012 terbentuklah anggota sekaligus ketua Dewan Komioner OJK yang seluruhnya berjumlah 9 orang. Tahun 2013, bapepam-LK melebur ke dalam OJK dan pada awal tahun 2014, pengawasan perbankan bukan lagi dilakukan oleh Bank Indonesia melainkan sudah dilakukan oleh OJK.
3.1.3.2. Visi, Misi, dan Nilai Visi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah “menjadi lembaga pengawas industri jasa keuangan yang terpercaya, melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat, dan mampu mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar perekonomian nasional yang berdaya saing global serta dapat memajukan kesejahteraan umum”. Sedangkan misi OJK adalah sebagai beriktu: 1.
Mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di dalam sektor jasa keuangan secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel;
2.
Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil;
53 3.
Melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
Selain visi dan misi, OJK memiliki nilai-nilai strategis yang dipegang oleh OJK dalam segala kegiatannya. Nilai-nilai tersebut adalah: 1.
Integritas Integritas adalah bertindak objektif, adil, dan konsisten sesuai dengan kode etik dan kebijakan organisasi dengan menjunjung tinggi kejujuran dan komitmen.
2.
Profesionalisme Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil.
3.
Sinergi Sinergi
adalah
berkolaborasi
dengan
seluruh
pemangku
kepentingan baik internal maupun eksternal secara produktif dan berkualitas. 4.
Inklusif Inklusif adalah terbuka dan menerima keberagaman pemangku kepentingan serta memperluas kesempatan dan akses masyarakat terhadap industri keuangan.
5.
Visioner Visioner adalah memiliki wawasan yang luas dan mampu melihat kedepan (Forward Looking) serta dapat berpikir di luar kebiasaan (Out of The Box Thinking).
3.1.4. Bank Indonesia (BI) 3.1.2.1. Sejarah Bank Indonesia dirikan setelah ada Undang-Undang Pokok Bank Indonesia pada tahun 1953. Bank Indonesia menggantikan fungsi dari De Javasche Bank yakni bank di jaman pemerintahan Belanda. Sejak saat itulah BI sudah memiliki tugas utama di bidang moneter, perbankan dan pembayaran serta melanjutkan kegiatan dari De Javasche Bank sebelumnya, yakni bertugas untuk mencetak dan mengedarkan uang. Pada tahun 1968, Bank Indonesia ditetapkan sebagai bank sentral di Indonesia dan memiliki kedudukan terpisah dari bank-bank lainnya. Baru setelah tahun 1999 sesuai dengan UU No. 23 Tahun 1999, Bank Indonesia memiliki tujuan tunggal
54 yakni untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Hal ini terjadi setelah krisis moneter tahun 1998, tepatnya tanggal 17 Mei 1999.
3.1.2.2. Visi, Misi, dan Nilai Visi dari Bank Indonesia adalah “menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil”. Untuk mencapai visi tersebut, Bank Indonesia memiliki 4 misi dan misi-misi tersebut adalah: 1.
Mencapai stabilitas nilai rupiah dan menjaga efektivitas transmisi kebijakan moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.
2.
Mendorong sistem keuangan nasional bekerja secara efektif dan efisien serta mampu bertahan terhadap gejolak internal dan eksternal untuk mendukung alokasi sumber pendanaan/pembiayaan dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas perekonomian nasional.
3.
Mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisien, dan lancar yang berkontribusi terhadap perekonomian, stabilitas moneter dan stabilitas sistem keuangan dengan memperhatikan aspek perluasan akses dan kepentingan nasional.
4.
Meningkatkan dan memelihara organisasi dan SDM Bank Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai strategis dan berbasis kinerja, serta melaksanakan tata kelola (governance) yang berkualitas dalam rangka melaksanakan tugas yang diamanatkan UU.
Adapun nilai-nilai strategis yang dimiliki oleh Bank Indonesia adalah trust and integrity, professionalism, excellence, public interest, dan coordination and teamwork.
3.2.2. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis akan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif menekankan pada definisi situasi atau konteks tertentu yang tujuannya berkaitan dengan hal-hal bersifat praktis. Kelebihan dari pendekatan kualitatif adalah peneliti dapat melakukan penelitian secara mendalam hingga pada akhirnya tujuan dari penelitian dapat tercapai dan semua permasalahan yang ada pada penelitian dapat terjawab. Di samping kelebihannya, penelitian
55 kualitatif juga memiliki beberapa kelemahan yakni membutuhkan waktu yang banyak, reliabilitasnya dipertanyakan, prosedurnya tidak baku, desainnya tidak terstruktur, penelitian tidak bisa dipakai untuk skala besar, penelitian bisa terkontaminasi dengan subjektivitas peneliti.
3.2.1. Jenis dan Sumber Data Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari objek penelitiannya. Pengumpulan data primer akan dilakukan lewat pengisian kuesioner dan wawancara. Kuesioner akan disebar kepada 100 UMKM di 5 pasar Jakarta Pusat, sedangkan wawancara akan dilakukan untuk memperoleh data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI). Kuesioner adalah salah satu teknik pengumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan secara tertulis kepada responden untuk dijawab. Ada 2 tipe pertanyaan kuesioner, yakni pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup. Pada penelitian dimaksud
ini digunakan pertanyaan tertutup untuk memperoleh data. Yang dengan
pertanyaan
tertutup
adalah
pertanyaan-pertanyaan
yang
jawabannya sudah disediakan, sehingga para responden tidak bisa memilih jawaban diluar dari pilihan yang tersedia. Kuesioner ini menggunakan skala guttman, yakni jawaban yang bersifat tegas dan konsisten karena alternatif jawaban pada setiap pertanyaannya hanya akan terdiri dari dua alternatif seperti benar-salah, ya-tidak, dan lain sebagainya. Penelitian ini juga akan menggunakan wawancara untuk memperoleh data primer dari OJK dan BI. Yang dimaksud dengan wawancara adalah teknik perolehan data dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden. Wawancara sendiri bisa dilakukan secara terstruktur dan tidak terstruktur, tetapi untuk penelitian ini penulis menggunakan wawancara semi struktur. Untuk permulaan, penulis akan memberikan pertanyaan yang sudah disusun oleh penulis sebelumnya, selanjutnya penulis akan memberikan pertanyaan lebih mendalam saat proses wawancara berlangsung jika memang ada hal yang menarik untuk diketahui lebih dalam. Untuk pengumpulan data sekunder, penulis lakukan pada perbankan. Pengumpulan data sekunder ini dilakukan dengan cara melakukan observasi atau pengamatan atas seluruh informasi yang tersedia di website resmi bank ataupun
56 dengan mengamati laporan keuangan tahunan, tahun 2013 milik bank yang bersangkutan.
3.2.2. Penentuan Jumlah Sampel Penelitian ini menggunakan nonprobability sampling yang berarti setiap unsur dalam populasi tidak memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Sampel dipilih berdasarkan pertimbangan atau penilaian subjektif tertentu. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini lebih mengarah pada purposive sampling sebagai salah satu metode pengumpulan data dari nonprobability sampling. Yang dimaksud dengan purposive sampling adalah pengambilan sampel hanya akan dilakukan pada responden yang memenuhi kriteria tertentu yang sebelumnya telah ditetapkan oleh penulis sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai berikut: 1.
Memiliki tempat usaha dagang atau jasa di pasar Jakarta Pusat.
2.
Pasar tersebut merupakan pasar yang dikelola oleh PD. Pasar Jaya.
3.
Total kekayaan bersih maksimum sebesar lima puluh juta rupiah.
4.
Total penjualan bersih pertahun maksimum hingga tiga ratus juta rupiah.
Untuk menarik sampel dari populasi tersebut maka digunakan rumus proporsi binumonal dengan jumlah populasi tidak diketahui (Rahmat H., 2013).
Keterangan: n = ukuran sampel Z = tingkat kepercayaan p = proporsi populasi q = 1-p e = margin of error
Pada penelitian ini menggunakan tingkat kepercayaan 90% karena tingkat kepercayaan 90% cukup sering digunakan untuk penilaian tingkat kepercayaan, sehingga hasil dari Za/2 dengan tingkat kepercayaan 90% adalah 1,645. Karena tingkat kepercayaan sebesar 90%, maka kemungkinan adanya eror adalah 10% dan untuk penetapan proporsi populasi dilakukan estimasi maksimum sebesar 0,5 karena
57 tidak terdapat p dari penelitian terdahulu. Dengan demikian ukuran sampel minimum pada penelitian ini adalah sebanyak 68 sampel. Sampel minimum yang harus diambil sebanyak 68, tetapi penulis mengambil 100 sampel agar data yang diperoleh lebih akurat lagi. Selain itu, pengambilan sampel sebanyak 100 responden juga sudah memenuhi persyaratan pengelolaan data pada SPSS, karena data minimum pada penggunaan SPSS adalah sebanyak 30 data.
= 68 sampel
3.2.3. Metode Pengumpulan Sampel Data untuk penelitian ini menggunakan data primer yang dikumpulkan lewat kuesioner pertanyaan tertutup yang diberikan terhadap para pelaku UMKM di pasar kawasan Jakarta Pusat. Kuesioner ini akan dibagi ke dalam 4 bagian. Bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut: 1.
Bagian pertama dari kuesioner akan berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai identitas dari responden.
2.
Bagian kedua akan berisikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui seberapa besar masalah finansial eksklusif yang ada di Indonesia khususnya bagi para pedangan UMKM di Jakarta Pusat.
3.
Bagian ketiga berisikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui hambatan-hambatan apa yang terjadi bagi para UMKM sehingga finansial inklusif belum terwujud.
4.
Bagian keempat akan berisikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui upaya apa yang mampu mendorong UMKM untuk mengakses layanan dan produk perbankan.
Selain menggunakan kuesioner untuk memperoleh data dari para UMKM Jakarta Pusat, penelitian ini juga melakukan pengamatan terhadap website resmi dan laporan keuangan dari kelima bank untuk memperoleh data mengenai produk serta layanan perbankan apa yang telah disediakan bank bagi para UMKM serta upaya apa yang sudah dilakukan oleh bank demi terwujudnya finansial inklusif. Penelitian ini juga akan menggunakan wawancara semi terstruktur kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) untuk mengetahui program dan upaya yang telah
58 dilakukan OJK dan BI untuk mendorong finansial inklusif terhadap para UMKM lewat jasa perbankan.
3.2.4. Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan statistika deskriptif untuk pengolahan datanya. Statistik deskriptif berkaitan dengan cara mendeksripsikan, menggambarkan, menjabarkan, atau menguraikan data sehingga mudah dipahami, yakni lewat tabel, grafik, ataupun diagram. Penggunaan penelitian deskriptif dapat memberikan keyakinan bahwa desain penelitian sudah mencakup seluruh tahapan yang diinginkan dan mencegah pengumpulan data yang tidak diperlukan. Penelitian deskriptif juga biasanya digunakan dalam studi bidang bisnis seperti dalam pengambilan keputusan serta untuk mengenali distribusi dan perilaku data yang dimiliki. Pada penelitian deskriptif ini, data akan diperoleh melalui kuesioner, observasi dan wawancara. Untuk perolehan data menggunakan kuesioner, akan dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terlebih dahulu sebelum melakukan pengolahan data pada kuesioner yang akan disebar kepada para UMKM Jakarta Pusat. Uji validitas dan uji reliabilitas akan dilakukan dengan bantuan Statistical Package for the Social Science (SPSS). Sedangkan untuk mengolah data kuesioner lebih lanjut, penulis tidak hanya akan menggunakan bantuan SPSS, Tetapi juga menggunakan bantuan Miscrosoft Excell.
3.2.4.1. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk menunjukan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Validitas dibutuhkan untuk instrumen penelitian karena adanya validitas dapat memberikan kepercayaan terhadap hasil penelitian. Uji validitas dilakukan sebelum kuesioner disebar ke responden yang sebenarnya. Instrumen penelitian dikatakan valid apabila nilai hitung dari r lebih besar daripada nilai tabel r. Uji validitas ini akan dilakukan dengan teknik Karl Pearson
3.2.4.2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi hasil pengukuran apabila dilakukan pengukuran ulang terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama pula. Ada berbagai macam teknik uji reliabilitas, tetapi pada penelitian ini penulis menggunakan teknik Alpha Cronbach. Alpha Cronbach dipilih sebagai
59 teknik uji reliabilitas pada penelitian ini karena Alpha Cronbach digunakan untuk menguji reliabilitas pada kuesioner dengan pilihan jawaban skala guttman.
3.2.5. Penyajian Data Data yang diperoleh pada penelitian ini akan disajikan menggunakan tabel, grafik, dan deskripsi atas hasil kuesioner, observasi, dan wawancara. Penggunaan tabel digunakan untuk menyajikan data yang disusun dalam baris dan kolom. Sedangkan grafik adalah salah satu bentuk dari rangkuman hasil data dengan menggunakan garis atau gambar. Grafik sendiri bisa berbentuk grafik garis, histogram, dan diagram. Untuk hasil wawancara akan direkam menggunakan handphone dan diketik ulang dalam penelitian ini.
60