Bab 3 Analisis Data
Dalam bab ini penulis akan melakukan analisis terhadap sejumlah partikel ka yang termasuk dalam partikel shuujoshi (終助詞)yang ditemukan dalam korpus data. Data yang digunakan berasal dari novel berjudul Rough karya Aoki Hikaru yang diterbitkan di Jepang pada tahun 2006. Penulis akan menganalisis sejumlah partikel ka yang terdapat dalam novel tersebut dan mengklasifikasi berdasarkan fungsinya.
3.1 Analisis Fungsi Partikel 「か」 yang Menunjukkan Kalimat Pertanyaan 1)
Situasi :
Yamato Keisuke adalah seorang siswa SMA Eisen yang juga anggota klub renang. Ogata Takeshi adalah teman baik Ami, mereka berdua berada di klub yang sama yaitu klub lompat indah. Yamato dan Ogata adalah teman sekamar di asrama. Keisuke akhirnya memulai pembicaraan dengan Ogata tepat sebelum kejuaraan lompat indah pada waktu musim gugur. Sejak Ogata menyindir tentang kelemahan Keisuke, yaitu Keisuke tidak berani mengambil resiko, mereka tidak saling berbicara. Maka pada hari itu, Keisuke diam-diam datang ke pertandingan untuk berbicara dengan Ogata. Ketika saling bertemu di lorong, Ogata sekejap terkejut melihat teman baiknya juga hadir disana. Ogata bercerita pada Keisuke mengenai alasannya keluar dari asrama. Setelah bercerita mereka berjalan berdampingan. Ketika mereka berdua sedang berjalan, seorang anak perempuan berseragam SMP
datang menghampiri mereka. Dua orang anak
perempuan itu dengan gembira memegang kamera digital sambil berbicara bergantian.
15
Kutipan : Shoujo A :「緒方さんですよね?
それに大和さん!」
Shoujo B :「写真撮ってもいいですか?」 緒方は小さく頷き、少女たちが構えたカメラのほうに向くと、すっと圭介の肩 に手を回し、自分のすぐ横まで引き寄せた。 (Aoki, 2006:166-167) Terjemahan : Shoujo A : “Kamu Ogata bukan? Dan kamu adalah Yamato!” Shoujo B : “Apakah kami boleh memotret kalian?” Ogata mengangguk perlahan, ia berdiri di sebelah Keisuke sambil melingkarkan tangan di sekitar pundaknya, kemudian anak-anak perempuan itu berdiri menghadap kamera. 2)
Situasi : Keisuke dan Ami terpilih untuk mengikuti tradisi kencan seharian di hari Minggu.
Keisuke dan Ami memiliki hubungan yang tidak baik. Ami sangat membenci Keisuke karena suatu alasan. Saat itu mereka berada dalam sebuah kedai kopi. Mereka tidak duduk di meja yang sama tapi “Master”, begitu panggilan si pemilik kedai kopi, memaksa Keisuke untuk duduk bersama Ami dengan meletakkan pesanan mereka di meja Ami. Keisuke berusaha untuk membuka topik pembicaraan dengan basa-basi tapi Ami sama sekali tidak tertarik dan mengacuhkannya. Keisuke mulai mengungkapkan perasaan kesal pada Ami karena tidak dianggap keberadaannya. Mendengar protes dari pasangan kencannya, Ami pelan-pelan mengambil sesuatu dari dalam tas pundaknya, kemudian menaruh benda tersebut di hadapan Keisuke. Sesuatu yang tidak asing baginya yaitu manju dengan bentuk yang biasa ia lihat. Benda itu mirip dengan manju
16
yang dijual oleh kakeknya di rumah tinggalnya dulu yang sekaligus merupakan toko kue Jepang atau wagashi. Pemilik kedai kopi kemudian menjelaskan suatu hal pada Keisuke. Kutipan : Master : 「『ホーホー』と『ヘーヘー』。このあたりじゃ、いっとき話題になっ たな。まんじゅう戦争。知ってるか?」 Keisuke : 「......い、いえ」 (Aoki, 2006:45) Terjemahan : Master : “ “Hoho” dan “Hehe”. Pernah menjadi topik pembicaraan orang-orang di sekitar sini. Apakah kamu tahu tentang perang manju?” Keisuke : “....Tidak”. Analisis : Pada sub bab 3.1 disini, terdapat dua contoh kutipan yang sesuai dengan teori Tanimori (1992:200) yang menyatakan bahwa fungsi partikel 「 か 」 adalah untuk menunjukkan kalimat pertanyaan. Contoh : これはあなたのパスポートですか。 ‘Apakah ini paspor anda?’ (Tanimori, 1992:200) Contoh kalimat di atas merupakan bentuk kalimat tanya dalam bahasa Jepang yang merupakan pertanyaan dengan mengharapkan jawaban ‘ya’ atau ‘tidak’ Partikel 「 か 」 yang terletak di akhir kalimat pada contoh kutipan di atas, merupakan partikel atau jyoshi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, berikutnya akan disingkat menjadi KBBI (2008:609), yang dimaksud dengan kalimat tanya adalah
17
kalimat yang mengandung intonasi dan makna pertanyaan. Dalam KBBI (2008:1401) yang dimaksud pertanyaan adalah 1) perbuatan (hal) bertanya; permintaan keterangan (meminta keterangan); 2) sesuatu yang ditanyakan; soal. Dalam bahasa Indonesia, menurut Arifin dan Tasai (2008:95) kalimat pertanyaan (interogatif) dipakai jika penutur ingin memperoleh informasi atau reaksi (jawaban) yang diharapkan (biasanya, intonasi menurun; tanda baca tanda tanya). Pertanyaan sering menggunakan kata tanya seperti bagaimana, di mana, mengapa, berapa, dan kapan. Berikut adalah tabel analisis contoh kalimat pertanyaan dalam bahasa Indonesia : Tabel 3.1 Analisis Kalimat Pertanyaan Dalam Bahasa Indonesia Kata Tanya
Partikel
Apa
-kah
Kalimat Pernyataan anda mahasiswa
Partikel ini berfungsi untuk memperhalus pertanyaan
Tanda Baca ?
Jika ditulis, kalimat pertanyaan diakhiri dengan tanda Tanya
Sumber: Sugono (2004:59) Menurut pakar Bahasa Indonesia, Sugono (2004:59) kata tanya apa, seperti kata tanya apa, siapa, mengapa, serta kata tanya mana seperti bagaimana, bilamana (kapan), di mana, dan ke mana? dapat juga disertai partikel –kah. Dalam Bahasa Indonesia, semua tipe predikat (apakah predikat yang berupa verba/frasa verbal, nomina/frasa nominal, adjektiva/frasa adjektival, numerial/frasa numeralia, atau frasa berpreposisi) dapat menyatakan pertanyaan.
18
Dalam bahasa Jepang, Nita dalam Sutedi (2004:68) menyatakan bahwa toikake no bun yaitu kalimat yang digunakan untuk meminta informasi dari lawan bicara tentang hal yang tidak atau belum diketahui, untuk menghilangkan keraguan pembicara terhadap suatu hal. Toikake no bun terdiri dari kalimat yang salah satunya menyatakan pertanyaan 「問い掛けの文」, yaitu kalimat tanya yang digunakan untuk meminta informasi tentang sesuatu yang belum diketahui oleh pembicara. Berikut adalah tabel analisis contoh kalimat pertanyaan dalam bahasa Jepang : Tabel 3.2 Analisis Kalimat Pertanyaan Dalam Bahasa Jepang Kalimat Pernyataan
Partikel
Kalimat Pertanyaan
あなたは学生です
か
あなたは学生ですか
(anda adalah mahasiswa)
(apakah anda mahasiswa?) Kalimat pertanyaan dibentuk hanya dengan meletakkan partikel 「か」 di akhir kalimat pernyataan. Sumber: Tanimori (1992:242)
Tanimori (1992:243) menyatakan bahwa susunan kata dalam kalimat tanya adalah sama seperti susunan kata dalam kalimat pernyataan, namun, tidak ada perbedaan yang spesifik pada kosnstruksi kalimat antara kata tanya langsung dan tak langsung. Namun, ekspresi sopan dihilangkan dalam kalimat tanya langsung. Pada contoh kutipan (1), 「写真撮ってもいいですか?」 setelah 「か」terdapat tanda 「?」yang mengekspresikan pertanyaan yang mengharapkan jawaban. Partikel 「か」ditempatkan setelah kata kerja gabung 「です」, hal ini sesuai dengan Tanimori
19
(199:200) yang menyatakan bahwa hanya menggunakan partikel 「か」terkesan kasar, maka dari itu hendaknya menggunakan 「ます」atau 「です」sebelum 「か」. Analisis fungsi 「か」yang menempel pada kata kerja gabung dan menunjukkan kalimat pertanyaan pada contoh kutipan (1) dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.3 Perubahan Bentuk Partikel 「か」yang Menunjukkan Kalimat Pertanyaan Bentuk Awal
Bentuk 「か」
写真撮ってもいいです 写真撮ってもいいですか? Boleh memotret. Apakah boleh memotret? Sumber: Aoki (2006:166) Pada situasi dalam kutipan (1), yang bertanya kepada Ogata adalah dua orang anak perempuan yang tidak dikenal dan usianya lebih muda, maka bentuk kalimat pertanyaan yang digunakan adalah bentuk formal. Anak-anak SMP tersebut bertanya apabila mereka boleh memotret Ogata dan Keisuke, kemudian pertanyaan tersebut dijawab dengan anggukan kecil oleh Ogata. Pada contoh kutipan (2), 「まんじゅう戦争。知ってるか?」 setelah 「か」 terdapat tanda 「?」yang mengekspresikan pertanyaan yang mengharapkan jawaban. Partikel 「か」ditempatkan setelah kata kerja「知ってる」yang merupakan bentuk informal dari 「 知 っ て い る 」 , hal ini sesuai dengan Tanimori (199:200) yang menyatakan bahwa hanya menggunakan partikel 「 か 」 akan mendapatkan kesan informal. Analisis fungsi 「か」yang menempel pada kata kerja gabung dan menunjukkan kalimat pertanyaan pada contoh kutipan (2) dapat dilihat pada bagan di bawah ini :
20
Bagan 3.1 Perubahan Bentuk Partikel 「か」yang Menunjukkan Kalimat Pertanyaan Bentuk Pertanyaan Formal まんじゅう戦争をしっていますか?
Bentuk Pertanyaan Informal まんじゅう戦争。しってるか? Sumber: Aoki, (2006:45) Pada situasi dalam kutipan (1), yang bertanya adalah Master yang merupakan pemilik kedai kopi, ia adalah pria berusia empat puluh tahun. Pertanyaan ditujukan kepada Keisuke yang masih bersekolah. Maka digunakanlah bentuk kalimat tanya informal yaitu dengan pelesapan partikel「を」dan bentuk kata kerja informal yang menghilangkan bentuk 「ます」. Pertanyaan tersebut kemudian dijawab oleh Keisuke dengan jawaban 「......い、いえ」. Hal ini sesuai dengan Tanimori (1992:200) bahwa hanya menggunakan 「か」saja dalam kalimat pertanyaan tanpa meletakkan 「ます」 atau「です」sebelum partikel akan memberi kesan informal.
21
3.2 Analisis Fungsi Partikel 「か」 yang Menunjukkan Ajakan atau Permintaan 1)
Situasi : Di asrama ada sebuah acara tradisi. Baik dari asrama pria maupun wanita, setiap
musim semi akan dipilih masing-masing seorang perwakilan untuk pergi kencan seharian pada hari minggu. Perwakilan ini akan ditentukan melalui penarikan undian. Keisuke dan Ogata juga turut menarik undian bersama kelimabelas siswa yang lain. Undian tersebut dimenangkan oleh Kume, yang merupakan murid SMU Eisen dan berada di klub lari. Namun ia tidak ingin pergi ke acara kencan tersebut karena sebelumnya ia sudah pergi mengintip ke lantai atas, yakni asrama wanita berada, untuk melihat siapa yang akan mewakili para wanita. Ternyata yang menjadi perwakilan wanita adalah Tanuma Haruko yang berbadan besar dan merupakan anggota dari klub judo. Karena Kume tidak ingin berkencan dengan Haruko maka ia memberikan undian tersebut kepada Keisuke. Sebelum memberikan undian, ia bertanya kepada Keisuke. Kutipan: Kume :「なあ、圭介。良かったらお前、行ってくれないか」 Keisuke : 「え?どうしてまた」 Kume :「ちょっと、風邪っぽいような気がするんだ、俺」 (Aoki, 2006:34) Terjemahan : Kume:“Hei, Keisuke. Jika tidak keberatan, bisa tolong pergi (menggantikanku)?” Keisuke : “Loh, memangnya kenapa?” Kume : “Aku sepertinya sedikit masuk angin”.
22
Analisis : Pada sub bab 3.2 disini, terdapat satu contoh kutipan yang sesuai dengan teori Tanimori (1992:200) yang menyatakan bahwa fungsi partikel 「 か 」 adalah untuk menunjukkan ajakan atau permintaan. Contoh : コンサートにいきませんか。 ‘Apakah anda ingin pergi melihat konser (bersama saya)?’ (Tanimori, 1992:201) Pada contoh kutipan (1), 「なあ、圭介。良かったらお前、行ってくれないか」 di depan partikel 「か」terdapat kata kerja 「行ってくれない」yang berasal dari kata kerja 「 行 く 」 berarti ‘berpindah dari sini ke sana’ yang di belakangnya terdapat modalitas yang dinyatakan dengan bentuk「てくれないか」. Modalitas merupakan kategori gramatikal yang digunakan pembicara dalam menyatakan suatu sikap terhadap sesuatu kepada lawan bicaranya, seperti dengan menginformasikan, menyuruh, melarang, meminta dan sebagainya dalam kegiatan berkomunikasi. Menurut Masuoka dalam Sutedi (2004:94), 「てくれないか」termasuk ke dalam bentuk 「依頼」atau Irai merupakan modalitas yang digunakan untuk menyatakan permohonan kepada orang lain, agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu sehingga untuk menyatakan modalitas ini, bisa digunakan salah satunya verba bentuk 「てくれないか」. Partikel 「 か 」 ditempatkan setelah kata kerja bentuk negatif 「 行 っ て く れ な い 」 yang artinya “dapatkah (anda) pergi?”, hal ini sesuai dengan Tanimori (199:200) yang menyatakan bahwa partikel 「か」biasanya terdapat setelah bentuk negatif untuk menunjukkan ajakan atau permintaan.
23
Dalam KBBI (2008:1401) yang dimaksud ajakan adalah 1) anjuran (permintaan) supaya berbuat; 2) undangan. Dalam bahasa Indonesia, menurut Arifin dan Tasai (2008:96) menurut fungsinya, jenis kalimat dapat diperinci menjadi empat fungsi, salah satunya adalah kalimat perintah dan permintaan (imperatif) yang dipakai jika penutur ingin “menyuruh” atau “melarang” orang berbuat sesuatu (biasanya, intonasi menurun, tanda baca titik atau tanda seru). Menurut Sugono (2004:59), di dalam kenyataan sering bentuk perintah itu diperhalus sehingga menjadi ajakan, permintaan, atau larangan. Jenis ini biasanya didahului kata seperti mari, mohon, silakan, harap, atau jangan. Contoh : Mohon tidak merokok! (Sugono, 2004:59)
3.3 Analisis Fungsi Partikel 「 か 」 yang Menunjukkan Pertanyaan Dalam Kalimat Tak Langsung Dalam Bahasa Jepang 1)
Situasi : Keisuke pergi berkunjung ke rumah sakit tempat Nakanishi dirawat. Ia yakin akan
bertemu dengan Ami juga disana. Nakanishi adalah seorang mahasiswa yang juga memegang kejuaraan nasional renang gaya bebas selama beberapa tahun terakhir. Nakanishi dianggap sebagai saingan oleh Keisuke. Ketika ingin mencari pintu masuk rumah sakit, tanpa sengaja terdengar suara Ami dari arah taman. Ternyata di taman itu juga ada Nakanishi yang belum lama mengalami kecelakaan mobil tapi sudah mulai berjalan dengan bantuan tongkat. Siapapun yang melihat keadaannya pasti berpikir terlalu cepat untuknya memulai rehabilitasi itu. Dengan keadaan seperti itu ia berusaha
24
keras berjalan tapi kelihatannya tidak maju sama sekali. Di sampingnya ada Ami yang terlihat sangat sedih. Dengan sabar, Ami membantu Nakanishi berdiri, kemudian mulai berjalan lagi perlahan, selangkah demi selangkah. Melihat itu, Keisuke merasa tertekan dan segera pergi meninggalkan rumah sakit. Beberapa hari kemudian, pada sore hari, ia kembali bolos latihan renang dan lebih memilih tidur-tiduran saja di atap sekolah. Semangatnya hilang setelah melihat Nakanishi di rumah sakit. Ogata yang melihat Keisuke seperti itu kemudian berkata kepada Keisuke. Kutipan: Kume :「出ないのか?練習」 Keisuke :「パス」 Kume :「またカッカしてたぞ、先生。あいつ、やる気あんのかって」(Aoki, 2006:156) Terjemahan : Kume : “Tidak pergi latihan?” Keisuke : “Malas”. Kume : “Sensei marah lagi loh. Ia bertanya apakah kamu sudah tidak niat latihan”. Analisis : Pada sub bab 3.3, terdapat satu contoh kutipan yang sesuai dengan teori Tanimori (1992:201) yang menyatakan bahwa fungsi partikel 「か」adalah untuk menunjukkan pertanyaan dalam kalimat tak langsung. Contoh : わたしはかれになにをしたのかきいた。 ‘Saya bertanya apakah yang telah dilakukannya’ (Tanimori, 1992:201)
25
Menurut Senko (1996:179) dalam bahasa Jepang, partikel 「と」dan 「って」 sering digunakan dalam kalimat tak langsung. Secara umum, partikel 「 と 」 menandakan kutipan kalimat langsung dan tak langsung. Bentuk 「という」dapat disingkat menjadi 「って」dan digunakan untuk menyatakan kalimat tak langsung. Bentuk 「って」biasa digunakan dalam kalimat percakapan. Berikut adalah bagan contoh kalimat tak langsung menggunakan 「と」dan 「って」: Bagan 3.2 Contoh Kalimat Tak Langsung Dengan Partikel 「と」dan「って」 Kalimat Tak Langsung Partikel 「と」 かれは明日までにこの仕事をやってくださいと言いました
Kalimat Tak Langsung Dengan Partikel 「って」 かれ、明日までにこの仕事をやってくださいって Sumber: Senko (1996:96) Selain menggunakan 「と」dan 「って」, menurut Tanimori (1992:201) partikel 「か」juga berfungsi untuk menunjukkan pertanyaan dalam kalimat tak langsung dalam Bahasa Jepang. Berikut ini adalah bagan perbandingan fungsi partikel 「か」yang menunjukkan pertanyaan dalam kalimat tak langsung :
26
Bagan 3.3 Contoh Perbandingan Kalimat Tak Langsung Dengan Partikel 「と」dan「か」 Bentuk Pertanyaan Dengan Partikel 「と」 先生は「あいつ、やる気あんのか」と言った
Bentuk Pertanyaan Informal Dengan Partikel 「か」 あいつ、やる気あんのかって Sumber: Aoki (2006:156) Pada situasi kutipan (1), Keisuke berkali-kali bolos latihan renang. Pelatih renangnya marah dan mengganggap Keisuke tidak niat latihan renang lagi. Kume yang mendengar hal itu kemudian menyampaikan perkataan Sensei kepada Keisuke. Contoh kutipan (1) sesuai dengan Tanimori (1992:201) yang menyatakan bahwa partikel 「 か 」 dapat digunakan untuk menunjukkan pertanyaan dalam kalimat tak langsung dalam Bahasa Jepang.
3.4 Analisis Fungsi Partikel 「 か 」 yang Menunjukkan Klausa Nomina yang Diawali Dengan Kalimat Tanya Yakni Klausa Nomina Tersebut Menunjukkan Kalimat Interogatif Atau Kalimat Pengandaian 1)
Situasi : Setelah pulang latihan, Keisuke mangambil cucian dari ruang laundry kemudian
menjemurnya di teras. Ketika sedang memasang jepitan baju pada jemuran terakhirnya, 27
terdengar suara batu kecil mengenai kaca jendela kamar. Ia menyandar pada teras untuk melihat siapa orang yang melempar batu itu. Di bawah ia melihat Ninomiya Ami sedang berdiri di taman yang gelap. Ia bisa melihat mulut Ami bergerak-gerak, tapi tidak dapat mendengar apa yang dibicarakan. Kebetulan ada tangga sepanjang kurang lebih dua meter di dekat sana. Dengan izin dari Ibu Shigeko, Ami menggunakan tangga itu agar ia bisa berbicara dengan Keisuke dari dekat. Ia hanya ingin menanyakan kabar Keisuke sekaligus mengucapkan terima kasih karena telah berusaha untuk menolong ketika ia tenggelam di laut. Setelah itu, Ami kembali menurunin tangga. Ketika bayangan tubuhnya hampir menghilang, samar-samar Keisuke bisa melihat Ami melambaikan tangan kepadanya. Ia juga membalas dengan melambaikan tangannya kepada Ami dari teras kamarnya. Kutipan : 振り返ってこちらに軽く手を振っているように見えた。圭介もまたテラスから 手 を振ってそれに応えた。 向 こ う か ら 見 え る か ど う か わ か ら な い 。(Aoki, 2006:116) Terjemahan : Sekilas, Keisuke dapat melihat Ami melihat ke belakang dan melambaikan tangan padanya. Keisuke pun membalas dengan melambaikan tangannya dari balkon asramanya. Tidak tahu apakah lambaian tangannya dapat terlihat dari sana. 2)
Situasi : Ami dan Keisuke berada di atas platform setinggi sepuluh meter. Ia sudah bertekad
untuk coba melompat dari situ. Ia meminta tolong pada Ami untuk mengajarkan segala hal yang perlu diketahui sebelum melompat ke dalam air. Tapi Ami bersikeras Keisuke
28
tidak mungkin bisa melakukannya, karena takut ia akan terluka. Tapi melihat tekad yang sangat besar, akhirnya hati Ami tergerak. Ia memberitahu caranya bagaimana supaya tidak merasa sakit sewaktu menyentuh air. Tapi ketika akan melompat, Keisuke yang tadinya sudah berani kembali menciut ketika berdiri di ujung papan lompatan. Meskipun sudah datang kemari dengan keinginan kuat tapi akhirnya gagal juga. Melihat Keisuke yang seperti itu, Ami kemudian berjalan ke sampingnya dan menunjukkan kalung berliontin burung hantu yang terbuat dari kaca. Ia menjatuhkan kalung itu ke air. Melihat liontin tersebut, Keisuke akhirnya mengingat masa kecil yang terlupakan. Sebelum masuk Sekolah Dasar, ia sudah mengenal Ami dan kalung berliontin burung hantu itu pernah tenggelam juga dan Keisuke kecil yang tidak bisa berenang berusaha sekuat tenaga menyelam ke dasar air untuk mengambil kembali kalung yang jatuh. Kenangan masa lalunya itu membuat Keisuke yang sekarang berani terjun ke kolam renang dan mengambil kembali kalung yang tenggelam. Kutipan : 圭介が一〇メートルの飛び込み台から飛べたことは素直に嬉しかったが、ふた りでいっしょにすごした幼い頃のことをやっと思い出した圭介にいまどんな言 葉を掛けていいのか、自分の素直な気持ちを伝えていいものなのかどうか、正 直わからなかった。(Aoki, 2006:174) Terjemahan : Terus terang Keisuke sangat bahagia dapat melompat dari ketinggian sepuluh meter, dia yang akhirnya baru saja mengingat masa kecil yang pernah dilalui berdua Ami kesulitan mencari kata-kata, apakah lebih baik mengatakan perasaan yang sebenarnya, terus terang ia tidak tahu.
29
Analisis : Pada sub bab 3.4 disini, terdapat dua contoh kutipan yang sesuai dengan teori Tanimori (1992:200) yang menyatakan bahwa fungsi partikel 「 か 」 adalah untuk menunjukkan klausa nomina yang dimulai dengan kalimat tanya yakni klausa nomina tersebut menunjukkan kalimat interogatif atau kalimat pengandaian. Contoh : たなかさんがくるかどうかしりません。 ‘Saya tidak tahu apakah Tuan Tanaka akan datang’ (Tanimori, 1992:201) Pada contoh di atas, kalimat sebelum partikel 「か」yaitu 「たなかさんがくる」 merupakan klausa verba dan apabila setelah klausa verba ditambahkan partikel maka kalimat tersebut menjadi klausa nomina. Menurut Koizumi (1995), klausa nomina atau meishisetsu「名詞節」yaitu klausa yang menunjukkan pelaku, tindakan, tujuan pelaku dan lain-lain. Klausa nomina ini biasanya dibentuk dengan menambahkan 「 こ と 」 atau 「 の 」 setelah verba atau adjektiva. Contoh kalimat menurut Koizumi (1995) adalah sebagai berikut: (1) かれが来たのは、午後 10 時ごろだった。 (2) いつも挨拶することは、いいことだ。 Pada kalimat (1) yang menjadi inti adalah klausa 「かれが来た」yang merupakan klausa verba, ketika ditambah partikel 「の」maka klausa tersebut berubah menjadi klausa nomina. Sedangkan pada kalimat (2), proses nominalisasi terjadi pada klausa belakang dengan penambahan 「こと」pada adjektiva 「いい」.
30
Selain dengan partikel 「 こ と 」 dan 「 の 」 , Tanimori (199:201) menyatakan bahwa partikel 「か」juga dapat digunakan untuk menunjukkan klausa nomina. Berikut adalah tabel analisis fungsi partikel 「 か 」 yang menunjukkan klausa nomina dari contoh kutipan (1): Tabel 3.4 Partikel 「か」yang Menunjukkan Klausa Nomina yang Dimulai Dengan Kalimat Tanya Yakni Klausa Nomina Tersebut Menunjukkan Kalimat Interogatif Atau Kalimat Pengandaian Klausa Verba
Partikel
Klausa Nomina Dalam Kutipan 1
向こうから見える
か
向こうから見えるかどうかわからない
Klausa Nomina
Sumber: Aoki (2006:116) Partikel 「か」yang terletak sesudah kalimat 「向こうから見える」atau yang berarti ‘dapat terlihat dari sana’ pada kutipan di atas merupakan partikel yang menunjukkan klausa nomina. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Tanimori (1992:201) bahwa fungsi partikel 「か」berfungsi untuk menunjukkan klausa nomina yang dimulai dengan kalimat pertanyaan. Hal ini dapat kita lihat dari terjemahan kutipan kalimat 「向こうから見えるかどうかわからない」yang berarti ‘Tidak tahu apakah dapat terlihat dari sana.’ Berikut adalah bagan analisis fungsi partikel 「 か 」 yang menunjukkan klausa nomina dari contoh kutipan (2) :
31
Bagan 3.4 Partikel 「か」yang Menunjukkan Klausa Nomina yang Dimulai Dengan Kalimat Tanya Yakni Klausa Nomina Tersebut Menunjukkan Kalimat Interogatif Atau Kalimat Pengandaian Klausa Verba 自分の素直な気持ちを伝えていいものなの
Klausa Nomina Dalam Kutipan 自分の素直な気持ちを伝えていいものなのかどうか、 正直わからなかった Sumber: Senko (1996:96) Partikel 「か」yang terletak sesudah kalimat 「自分の素直な気持ちを伝えてい いものなの」atau yang berarti ‘lebih baik mengatakan perasaan yang sebenarnya’ pada kutipan di atas merupakan partikel yang menunjukkan klausa nomina. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Tanimori (1992:201) bahwa fungsi partikel 「 か 」 berfungsi untuk menunjukkan klausa nomina yang dimulai dengan kalimat tanya yakni klausa nomina tersebut menunjukkan kalimat interogatif atau kalimat pengandaian
32
3.5 Analisis Fungsi Partikel 「か」 yang Menunjukkan Beberapa Pilihan 1)
Situasi : Yamato Keisuke sedang menjemur futon di teras asrama pria. Ketika duduk di
bangku Sekolah Menengah Pertama, ia pernah berpartisipasi dalam kejuaraan renang nasional untuk kategori seratus meter gaya bebas. Setelah pertandingan berakhir, Keisuke berjalan meninggalkan tempat pertandingan. Ketika sedang menyusuri koridor, dari arah yang berlawanan ia melihat seorang perempuan tak dikenal. Pada awalnya anak perempuan tersebut berjalan melewatinya, namun setelah itu perempuan itu membalikkan tubuhnya kemudian mengucapkan sebuah kata. “Pembunuh!”, kata anak perempuan itu kepada Keisuke dengan suara yang tenang. Keisuke membalikkan tubuhnya dan melihat perempuan itu dengan kebingungan, tapi perempuan itu kembali mengucapkan kata yang sama kepada Keisuke, ia dituduh sebagai pembunuh. Sejak hari itu, ia tidak pernah dapat melupakan kejadian itu. Adapun kata “pembunuh” bukanlah suatu kata yang dapat diucapkan kepada orang yang nyata-nyata tidak pernah membunuh manusia. Keisuke berpikir bahwa dirinya tidak mungkin tega membunuh manusia, membunuh semut pun ia tidak tega. Kutipan : 十五年という人生が長いのか短いのかわからないけれど、そんな言葉を自分に 向けられたのは初めてのことだった。(Aoki, 2006:9-10) Terjemahan : Aku tidak tahu apakah kehidupan manusia selama lima belas tahun dapat dikatakan panjang atau pendek, tapi itu adalah pertama kalinya seseorang mengucapkan kalimat tersebut kepadaku.
33
2)
Situasi: Di asrama ada sebuah acara tradisi. Baik dari asrama pria maupun wanita, setiap
musim semi akan dipilih masing-masing seorang perwakilan untuk pergi kencan seharian pada hari minggu yang akan ditentukan melalui penarikan undian. Undian tersebut dimenangkan oleh Kume. Namun ia tidak ingin pergi ke acara kencan tersebut karena sebelumnya ia sudah pergi mengintip ke lantai atas, dimana asrama wanita berada, untuk melihat siapa yang akan mewakili para wanita. Ternyata yang menjadi perwakilan wanita adalah Tanuma Haruko yang berbadan besar. Karena Kume tidak ingin berkencan dengan Haruko maka ia memberikan undian tersebut kepada Keisuke. Sebenarnya Keisuke pun tidak ingin pergi karena ia ingin beristirahat saja di hari Minggu, namun karena terpaksa dan sedikit berharap akhirnya ia pun pergi. Ketika sampai di depan asrama, Keisuke melihat sosok seorang perempuan, meskipun hanya dilihat dari belakang, ia tahu kalau itu adalah Ami. Melihat Ami yang berpakaian tidak seperti biasanya, ia pun terkesan. Kutipan : いつも色気のないジャージ姿か、みんなと同じでパッとしない制服姿か、つい つい徤全な男子高校生の視線になってしまう水着姿の亜美しか見たことがない 圭介にとって、女の子らしい白いワンピースにGジャン羽織った亜美の姿など、 まったく思いもよらないことだったからだ。(Aoki, 2006:39-40) Terjemahan : Sama sekali tidak terlintas dalam pikirannya bahwa sosok Ami yang selalu mengenakan jaket yang tidak menarik atau seragam yang sama dengan siswa lain, bisa tampil feminin dalam balutan terusan warna putih dan jaket jeans.
34
Analisis : Pada sub bab 3.5 disini, terdapat dua contoh kutipan yang sesuai dengan teori Tanimori (1992:200) yang menyatakan bahwa fungsi partikel 「 か 」 adalah untuk menunjukkan pilihan. Contoh : コーヒーかこうちゃをのみたい。 ‘Saya ingin minum kopi atau teh’ (Tanimori, 1992:202) 「コーヒー」dan 「こうちゃ」merupakan dua kata benda yang juga menjadi pilihan dalam konteks ini. Pada contoh kutipan (1), 「十五年という人生が長いのか短いのかわからないけ れど、そんな言葉を自分に向けられたのは初めてのことだった。」di depan partikel 「か」terdapat kata sifat 「長い」yang berarti ‘jangka waktu lama dari antara dua waktu’ dan di belakangnya terdapat kata sifat「短い」yang berarti ‘jangka waktu pendek dari antara dua waktu’ yang menunjukkan dua pilihan. Partikel 「 か 」 ditempatkan setelah partikel 「の」, hal ini sesuai dengan Tanimori (199:200) yang menyatakan bahwa partikel 「か」selalu didahului oleh partikel. Analisis fungsi partikel 「 か 」 yang ditempatkan setelah kata sifat yang menunjukkan beberapa pilihan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
35
Tabel 3.5 Partikel 「か」yang Menunjukkan Suatu Hal yang Menunjukkan Beberapa Pilihan Kata Sifat
Partikel
Kata Sifat
Partikel
十五年という人生が長い
(の)か
短い
(の)か
ある時点からある時点ま での時間的な隔たりが大 きい ‘jangka waktu lama dari antara dua waktu’ (Kenkyusha, 2003:1935)
ある時点からある時点 までの時間的な隔たり が大きい ‘jangka waktu pendek dari antara dua waktu’ (Kenkyusha, 2003:2491) Sumber: Aoki (2006:10)
Partikel 「か」yang terletak sesudah kata 「長い」atau yang berarti ‘jangka waktu lama dari antara dua waktu’ pada kutipan di atas merupakan partikel yang termasuk ke dalam shuujoshi. Dalam kutipan tersebut, partikel 「か」berada setelah kata sifat dan diartikan sebagai atau. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Tanimori (1992:202) bahwa fungsi partikel 「か」yang menunjukkan pilihan dapat berarti juga sebagai ~ atau ~ / apakah ya atau tidak / bukan. Dalam KBBI (2008:98) kata ‘atau’ merupakan sebuah partikel dan memiliki arti sebagai kata penghubung untuk menandai pilihan di antara beberapa hal (pilihan). Pada kutipan di atas, sebelum partikel 「か」terdapat kata 「長い」yang berarti ‘jangka waktu lama dari antara dua waktu’ dan 「短い」yang berarti ‘jangka waktu pendek dari antara dua waktu’. Kedua kata tersebut merupakan kata sifat golongan satu
36
atau keiyoushi. Dalam KBBI (2008:1015) ‘panjang’ yang merupakan kata sifat (adjektiva) memiliki arti sebagai : 1)berjarak jauh (dari ujung ke ujung) ; 2)jarak membujur dari ujung ke ujung ; 3)lama. Sedangkan ‘pendek’ yang juga merupakan kata sifat dalam KBBI (2008:1044) memiliki arti sebagai : 1)dekat jaraknya dari ujung ke ujung ; 2) sebentar ; 3)ringkas, singkat. Kata sifat 「 長 い 」 dan 「 短 い 」 pada kutipan di atas menceritakan bahwa setelah pertandingan berakhir, Keisuke berjalan meninggalkan tempat pertandingan. Ketika sedang menyusuri koridor, dari arah yang berlawanan ia melihat seorang perempuan tak dikenal. Pada awalnya anak perempuan tersebut berjalan melewatinya, namun setelah itu perempuan itu membalikkan tubuhnya kemudian mengucapkan sebuah kata. “Pembunuh!”, kata anak perempuan itu kepada Keisuke dengan suara yang tenang. Keisuke membalikkan tubuhnya dan melihat perempuan itu dengan kebingungan, tapi perempuan itu kembali mengucapkan kata yang sama kepada Keisuke, ia dituduh sebagai pembunuh. Sejak hari itu, ia tidak pernah dapat melupakan kejadian itu. Adapun kata “pembunuh” bukanlah suatu kata yang dapat diucapkan kepada orang yang nyatanyata tidak pernah membunuh manusia. Ia tidak tahu apakah kehidupan manusia selama lima belas tahun dapat dikatakan panjang atau pendek, tapi itu adalah pertama kalinya seseorang mengucapkan kalimat tersebut kepadanya. Disini Keisuke berpikir mengenai kehidupan selama lima belas tahun, apakah itu panjang atau pendek. Sebagian orang akan berpikir lima belas tahun adalah waktu yang singkat namun ada juga yang berpikir bahwa lima belas tahun adalah kehidupan yang panjang. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Tanimori (1992:202), yang menyatakan bahwa partikel 「か」memiliki salah satu fungsi untuk menunjukkan beberapa pilihan.
37
3.6 Analisis Fungsi Partikel 「か」 yang Menunjukkan Suatu Hal yang Tidak Pasti, Didahului Kata Tanya yang Mengekspresikan Keraguan 1)
Situasi : Auditorium tempat diselenggarakannya pertandingan renang dipenuhi oleh penonton.
Di tengah auditorium ada sebuah kolam renang utama. Di dalam hall terdapat delapan orang atlet. Mereka mengenakan baju training dan topi renang. Kedelapan atlet itu nampak sedang berkonsentrasi dengan gaya mereka masing-masing. Sebuah kamera mengarahkan zoom kamera ke punggung seorang atlet yang sedang melakukan pemanasan, yaitu memutar kedua tangan dan leher secara perlahan-lahan. Setelah mengulangi pemanasan beberapa kali, pemilik punggung yang tegap itu menengok ke arah kamera. Orang itu adalah pemegang rekor kejuaraan renang di seluruh Jepang, Nakanishi Hiroki. Para penonton bersorak-sorai, mereka sangat menunggu kemunculan Hiroki, si pemegang rekor kejuaran renang se-Jepang. Sebagai atlet profesional, ia memiliki wajah tampan seperti model yang membuat para fans wanita berteriak histeris ketika melihatnya. Kutipan : メインプールに隣接したダイビングプールの飛び込み台にはいくつかの高さの プラットフォームが設けられているが、少女はそのてっぺんを目指している。 (Aoki, 2006:4) Terjemahan : Kolam renang lompat indah yang bertetangga dengan kolam renang utama memiliki papan loncatan dengan beberapa ketinggian, seorang anak perempuan menaiki platform tersebut.
38
2)
Situasi : Keisuke sedang menjemur futon di teras asramanya. Setelah selesai menjemur
matanya tertuju pada sebuah ember berisi air yang terletak di dekat kakinya. Di dalam ember itu ada seekor semut yang sedang terapung dan sedang berusaha keras untuk keluar dari ember berisi air tersebut. Keisuke mendekati ember itu, ia jongkok kemudian dengan mengunakan ujung jari tangan menyelamatkan semut tersebut dari dalam air. Ia berpendapat bahwa kita sebagai manusia tidak berhak memutuskan kehidupan atau membunuh makhluk hidup lain. Sebagai manusia harus saling tolong-menolong, karena ia adalah orang yang mencintai kedamaian. Ia juga yakin bahwa di dunia ini ada empat orang yang wajahnya mirip satu sama lain, dan kemungkinan saja anak perempuan yang menuduhnya sebagai pembunuh telah salah mengenali orang. Ia tidak tahu mengapa wanita yang tidak pernah ia lihat atau pun ia kenal bisa mengatakan kata “pembunuh” kepadanya. Kemudian Keisuke berpikir bahwa hal itu tidak mungkin. Kutipan : 見ず知らずの女に「人殺し」なんて言われる憶えはない。それとも、まさか自 分の知らない間に誰か殺しちまったていうのか?(Aoki, 2006:10) Terjemahan : Aku tidak ingat penyebab mengapa wanita yang tidak pernah kulihat atau pun kukenal bisa mengatakan kata “pembunuh” kepadaku.Atau, masa sih dalam keadaan tidak sadar aku sudah salah membunuh seseorang? Analisis :
39
Pada sub bab 3.6 disini, terdapat dua contoh kutipan yang sesuai dengan teori Tanimori (1992:200) yang menyatakan bahwa fungsi partikel 「 か 」 menunjukkan suatu hal yang tidak pasti, didahului kata tanya yang mengekspresikan keraguan. Contoh : なにかつめたいものをのみたいです。 ‘Saya ingin minum sesuatu yang hangat’ (Tanimori, 1992:202) 「なに」merupakan kata tanya yang mengekspresikan keraguan dari kata benda 「つめたいもの」. Pada contoh kutipan (1), 「メインプールに隣接したダイビングプールの飛び込 み台にはいくつかの高さのプラットフォームが設けられているが、少女はその てっぺんを目指している。」di depan partikel 「か」terdapat kata tanya 「いく つ」yang berarti ‘jumlah yang tidak pasti’ dan mengekspresikan keraguan dari kata benda 「高さ」yang berarti ‘ketinggian’, yang berada di belakang partikel 「の」yang ditempatkan setelah partikel 「か」. Hal ini sesuai dengan Tanimori (1992:200) yang menyatakan bahwa partikel 「か」diikuti oleh beberapa partikel, dan salah satunya adalah partikel 「の」. Analisis fungsi partikel 「 か 」 yang ditempatkan setelah kata tanya yang mengekspresikan keraguan dari kata benda dapat dilihat pada tabel berikut ini:
40
Tabel 3.6 Partikel 「か」yang Menunjukkan Suatu Hal yang Tidak Pasti, Didahului Kata Tanya yang Mengekspresikan Keraguan Kata Tanya
Partikel
Kata Benda
飛び込み台にはいくつ
か(の)
高さ
不定の数 ‘jumlah yang tidak pasti’ (Kenkyusha, 2003:138)
高いこと ‘Ketinggian’ (Kenkyusha, 2003:1586)
‘mengekspresikan keraguan’ (Tanimori, 1999:202) Sumber: Aoki (2006:4) Partikel 「か」yang terletak sesudah kata 「いくつ」atau yang berarti ‘jumlah yang tidak pasti’ pada kutipan di atas merupakan kata tanya yang termasuk ke dalam pronomina atau rentaishi. Dalam KBBI (2008:154) arti ‘berapa’ adalah kata tanya untuk menanyakan bilangan yang mewakili jumlah, ukuran, nilai, harga, satuan, dan lain-lain. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Tanimori (1992:202) bahwa fungsi partikel 「か」ditempatkan setelah kata tanya untuk menunjukkan suatu hal yang tidak pasti. Partikel 「か」yang terletak sebelum kata 「高さ」atau yang berarti ‘ketinggian’ pada kutipan di atas merupakan kata benda atau meishi, yang berasal dari kata sifat golongan satu 「 高 い 」 yang berarti ‘tinggi’. Dalam KBBI (2008:1468) arti ‘ketinggian’ yang berarti hal tinggi, merupakan nomina. Hal ini juga didukung oleh Machida dan Momiyama dalam Sutedi (2004:45) seorang pakar bahasa Jepang yang
41
menyatakan bahwa akhiran (SA) dan (MI) digunakan untuk mengubah adjektiva menjadi nomina, tetapi tidak semua adjektiva bisa diikuti oleh (SA) dan (MI). Perubahan bentuk kata sifat dalam kalimat tanya menjadi bentuk kata benda dalam kalimat pernyataan yang menunjukkan suatu hal yang tidak pasti dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.7 Perubahan Bentuk Kata Sifat Menjadi Bentuk Kata Benda yang Menunjukkan Suatu Hal yang Tidak Pasti Kata Sifat
Kata Benda
プラットフォームは高いですか。
いくつかの高さのプラットフォーム
Apakah papan loncatan itu tinggi?
Papan loncatan dengan beberapa ketinggian. Sumber: Aoki (2006:4)
Kata benda 「高さ」pada kutipan di atas menceritakan bahwa di tengah auditorium terdapat sebuah kolam renang utama. Kolam renang lompat indah yang bertetangga dengan kolam renang utama memiliki papan loncatan dengan beberapa ketinggian. Disini pengarang novel tidak memberikan ketinggan yang pasti, maka hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Tanimori (1992:202), yang menyatakan bahwa pronomina 「いくつか」menggambarkan ketidakpastian dari kata benda 「高さ」. Pada contoh kutipan (2), 「それとも、まさか自分の知らない間に誰か殺しちま ったていうのか?」di depan partikel 「か」terdapat kata tanya 「誰」yang berarti ‘menanyakan orang tak dikenal’ dan mengekspresikan keraguan dari kata kerja 「殺し ちまった」yang berarti ‘membunuh karena kesalahan’. Dapat dilihat pada tabel di bawah, kata 「殺しちまった」 merupakan kata kerja yang berhubungan langsung 42
dengan kata tanya 「誰」sehingga tepat di tengah kedua kata tersebut ditempatkanlah partikel 「か」untuk mengekspresikan keraguan. Analisis fungsi partikel 「 か 」 yang ditempatkan setelah kata tanya yang mengekspresikan keraguan dari kata kerja dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.8 Partikel 「か」yang Menunjukkan Suatu Hal yang Tidak Pasti, Didahului Kata Tanya yang Mengekspresikan Keraguan
Kata Tanya
Partikel
知らない間に誰
か
Kata Kerja Bentuk Informal Bentuk Kamus 「~てしまう」 殺す 殺しちまった ‘membunuh karena kesalahan’
知らない人を問 う場合 ‘menanyakan orang tak dikenal’ (Kenkyusha, 2003:1641)
謀殺する ‘pembunuhan terencana’ (Kenkyusha, 2003:1026)
Bentuk informal 「~てしまう」 Melakukan sesuatu karena kesalahan / lupa / kecerobohan. Chimau hanya digunakan oleh pria. (Makino, 1996:405)
‘mengekspresikan keraguan’ (Tanimori, 1999:202)
Sumber: Aoki (2006:10) Pada kutipan di atas, sebelum partikel 「か」terdapat kata 「誰」yang berarti ‘menanyakan orang tak dikenal’ yang merupakan kata tanya. Kata tanya termasuk dalam jenis kata pronomina atau rentaishi. Dalam KBBI (2008:1299) kata ‘siapa’ berarti :
43
1)kata tanya untuk menanyakan nomina insan ; 2)kata untuk menanyakan nama orang ; 3)seseorang yang tidak tentu. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Tanimori (1992:202) bahwa untuk menunjukkan suatu hal yang tidak pasti,
partikel 「か」
didahului kata tanya yang mengekspresikan keraguan. Pada kutipan di atas, setelah partikel 「か」terdapat kata 「殺しちまった」yang berarti ‘membunuh karena kesalahan’ dan merupakan kata kerja atau doushi bentuk informal dari 「~てしまう」. Kata ini berasal dari bentuk dasar 「殺す」yang berarti ‘pembunuhan terencana’. Dalam KBBI (2008:225) kata ‘membunuh’ berarti menghilangkan (menghabisi ; mencabut) nyawa ; mematikan, kata ini merupakan kata kerja. Hal ini juga didukung oleh pendapat Machida dan Momiyama dalam Sutedi (2003:42-43) seorang pakar bahasa Jepang yang menyatakan bahwa kata kerja atau doushi adalah kata kerja yang berfungsi menjadi predikat dalam suatu kalimat, mengalami perubahan bentuk dan bisa berdiri sendiri. Drohan (1993:219) yang juga seorang pakar bahasa Jepang, menyatakan bahwa 「 ~ て し ま う 」 menyatakan selesainya suatu kegiatan dan biasanya ada kesan penyesalan dalam kalimat yang mengandung akhiran tersebut. Biasa disingkat menjadi 「~ちまう」、「~ちゃう」 untuk bentuk 「 ~ て し ま う 」 dan untuk bentuk 「 ~ で し ま う 」 biasa disingkat menjadi 「~じまう」、「~じゃう」. Makino (1996:405) mengatakan bahwa 「~ ちまう」dan「~じまう」hanya dapat digunakan oleh laki-laki. Perubahan bentuk kata kerja yang bermakna melakukan sesuatu karena kesalahan dari bentuk kamus hingga menjadi bentuk 「~ちまった」dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
44
Tabel 3.9 Perubahan Bentuk Kata Kerja 「~てしまう」Menjadi Bentuk Informal「~ちま った」 Yang Bermakna Melakukan Sesuatu Karena Kesalahan Bentuk Kamus
Bentuk「~てしまう」
Bentuk「~ちまった」
殺す
殺してしまう
殺しちまった
Sumber: Aoki (2006:10) Kata kerja 「殺しちまった」 pada kutipan di atas, menceritakan bahwa Keisuke berpikir bahwa kemungkinan saja anak perempuan yang menuduhnya sebagai pembunuh telah salah mengenali orang. Ia tidak tahu mengapa wanita yang tidak pernah ia lihat ataupun ia kenal bisa mengatakan kata “pembunuh” kepadanya. Ia merasa heran dan bertanya-tanya pada dirinya sendiri, mungkinkah dalam keadaan tidak sadar ia sudah membunuh orang karena kesalahan. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Tanimori (1992:202), yang menyatakan bahwa pronomina 「誰」ditambahkan partikel 「か」setelahnya akan menggambarkan ketidakpastian. Ini juga sesuai dengan (Makino, 1996:405) yang menyatakan bahwa kata kerja bentuk「~ちまった」yang merupakan bentuk informal dari「~てしまう」menggambarkan aksi melakukan sesuatu karena kesalahan / lupa / kecerobohan.
45
3.7 Analisis Fungsi Partikel 「 か 」 yang Menunjukkan Perasaan Terkejut / Kagum / Kecewa 1)
Situasi : Ami berlatih dengan giat karena pada kompetisi lompat indah ada satu cabang
dimana atlet melompat dari ketinggian sepuluh meter sebelum kemudian masuk ke dalam air. Ia dapat menguasai lima macam teknik lompat indah kecuali satu, yaitu “teknik berputar” yang mana telah mati-matian dipelajarinya sejak masih di sekolah menengah pertama. Ketika Ami ingin mempraktekkan teknik tersebut di depan Ogata, tiba-tiba seseorang lewat di depan Ami. Perempuan itu, Koyanagi Kaori, juga baru saja masuk di sekolah yang sama dengan Ami dan Ogata. Tahun lalu Kaori pernah menjadi juara dalam kejuaraan lompat indah nasional untuk tingkat sekolah menengah pertama. Ia mengambil posisi standby di depan Ami dan Ogata. Ia merentangkan kedua tangannya sejajar dengan bahu, tubuhnya yang berdiri dengan tegap terlihat indah. Lalu dengan ringan melompat dari papan loncatan dan melakukan “teknik berputar” dengan sempurna. Dengan suara berbisik, Ogata berbicara dengan Ami. Kutipan : こやなぎ
Ogata :「やっぱりウチに来たか、小 柳 かおり」 Ami : 「あの人、小柳さん?去年の中学大会で全国制覇した......」 (Aoki, 2006:24) Terjemahan : Ogata : “Wah, ternyata Koyanagi Kaori juga bersekolah disini ya!” Ami : “Dia adalah Koyanagi yang pernah juara tahun lalu dalam kejuaraan nasional...?”
46
2)
Situasi : Semua siswa dan siswi baru SMA Eisen yang juga baru saja masuk Asrama
Kamisagi berkumpul di ruang pertemuan untuk mendengarkan “kata sambutan rutin tahunan oleh penjaga asrama”. Ibu Shouji, penjaga asrama, memulai kata sambutan yang sepertinya akan sangat panjang. Keisuke mulai merasa sedikit jemu, begitu pula dengan teman-temannya yang lain. Rieko dan Haruko mengingatkan Ibu Shouji bahwa mereka harus segera pergi latihan. Tapi tekanan dari Rieko dan Haruko sepertinya tidak sampai pada Ibu Shouji. Ia hanya mengangguk sambil tersenyum kepada kedua anak itu dan tiba-tiba berkata, “Rough”. Para siswa yang berada dalam ruang pertemuan melihat Ibu Shouji dengan pandangan kosong. Kemudian Ibu Shouji mulai bercerita lagi. Keisuke menghela nafas, bantahan kedua anak perempuan itu tidak dianggap. Saat itu semua yang berada disana akan bosan dan memiliki pikiran yang sama. Kutipan : またはじまったのか。練習に行きたいというふたりの反論はいったい何だった のだろうか、圭介は小さく溜め息をついた。(Aoki, 2006:16) Terjemahan : Wah, sudah mulai lagi ya! Keisuke menghela nafas karena bantahan kedua anak perempuan itu tidak dianggap, ia pun menghela nafas. Analisis : Pada sub bab 3.7 disini, terdapat satu contoh kutipan yang sesuai dengan teori Tanimori (1992:203) yang menyatakan bahwa fungsi partikel 「 か 」 untuk menunjukkan perasaan terkejut / kagum / kecewa.
47
Contoh : おや、きみか。 ‘Oh! Ternyata itu kamu ya’ (Tanimori, 1992:203) Menurut pakar bahasa Indonesia Arifin dan Tasai (2008:94) menurut fungsinya, jenis kalimat dapat diperinci menjadi empat fungsi, salah satunya adalah kalimat seruan yang dipakai jika penutur ingin mengungkapkan perasaan “yang kuat” atau yang mendadak (biasanya ditandai oleh menaiknya suara pada kalimat lisan dan dipakainya tanda seru atau tanda titik pada kalimat tulis). Contoh: Bukan main, cantiknya. (Arifin dan Tasai, 2008:96) Dalam bahasa Jepang, Nita dalam Sutedi (2004:68) menyatakan bahwa toikake no bun atau kalimat yang digunakan untuk meminta informasi dari lawan bicara tentang hal yang tidak atau belum diketahui, terdiri dari kalimat yang menyatakan salah satunya adalah ekspresi emosi 「 感 嘆 を 表 す 分 」 , yaitu kalimat yang digunakan untuk menyatakan rasa kagum, emosi dan sebagainya terhadap suatu objek. Contoh: なんと美しい花なんだろう。 Betapa indahnya bunga ini. (Nita dalam Sutedi, 2004:68)
48