BAB 3 Analisis Data
Pada bab ini, peneliti akan melakukan analisis dalam kalimat yang menggunakan verba bantu 「のだ」dalam novel Yaneura no Shoujo dan membaginya menjadi empat sub bab.
3.1 Analisis Fungsi Verba Bantu Noda yang Menekankan Tingkatan Perasaan Terhadap 関係づけの対事的「のだ」) Keadaan atau Permasalahan yang Memiliki Hubungan (関係づけの対事的「のだ」 関係づけの対事的「のだ」 Data 1 Situasi : Pagi itu, sebelum Hiroko berangkat ke kampusnya, ia terlebih dahulu memperingatkan ibunya bahwa dia tidak boleh masuk seenaknya masuk ke kamarnya. Hiroko berbicara dengan sedikit berteriak, karena itu Hajime dapat mendengar suaranya dengan jelas. Mendengar peringatan dari Hiroko, kakaknya, kepada ibunya, dia teringat bahwa sekarang di rumah barunya ini, dia dan kakaknya masing-masing memiliki kamar pribadi, berbeda dengan rumah terdahulunya.
Kutipan 1
もちろん、自分一人の部屋!これもこのうちへ来て、初めて手に入れたのだ。(Yaneura no Shoujo, 1997, hal.15) 24
Terjemahan : Tentu saja, kamar pribadi! Baru setelah datang ke rumah ini untuk pertama kalinya, aku mendapat kamar pribadi, nih. Analisis: Kalimat 1
: もちろん、(これは私の)自分一人の部屋(だ)!
Kalimat kedua terdiri dari dua klausa : Klausa (a)
: これも(私が)このうちへきて
Klausa (b)
: 初めて手に入れたのだ
Secara implisit kalimat 1 memiliki subyek 「これ」yang menunjuk kamar, diikuti partikel subyek 「は」sehingga bermakna ‘ini adalah’. Kehadiran subyek secara implisit dapat dilihat dari subyek kalimat kedua. Kata「もちろん」merupakan adverbial yang berfungsi memperkuat predikat, yang bermakna ‘tentu saja’. Kata 「自分」merupakan kata keterangan yang berfungsi menjelaskan predikat yang bermakna ‘sendiri’. Kemudian kata ini digabungkan dengan kata 「一人」yang juga merupakan kata keterangan yang menerangkan predikat, bermakna ‘sendiri’. Sehingga jika digabungkan akan bermakna ‘diri sendiri’. Namun di depan「自分一人」secara implisit penutur menunjuk kepada dirinya sendiri dengan kata 「私 の」. Partikel 「の」 menunjukkan kepemilikan, dan ‘「私」berarti saya, jadi maksudnya adalah ‘milik saya’. 「部 屋」 yang bermakna ‘kamar’ yang digabungkan dengan 「自分一人」menjadi predikat dalam kalimat ini, sehingga bermakna ‘kamar pribadi’. Sedangkan 「の」adalah partikel penghubung
25
yang menunjukkan kepemilikan. Jadi arti kalimat pertama menjadi : ‘Tentu saja, (ini) kamar pribadi (saya sendiri)!’. Subyek kalimat 1 adalah 「これ」yang memiliki partikel 「も」yang menunjukkan bahwa kalimat kedua memiliki subyek yang sama dengan kalimat pertama, kata ini berarti ‘ini juga’. 「私が」sebagai subyek yang muncul dalam anak kalimat/klausa (a) secara jelas menunjuk kepada penutur. 「この」adalah adverbial yang menunjuk kepada obyek yang bermakna ‘ini’. Obyek klausa (a) adalah 「 う ち 」 yang bermakna ‘rumah’. Predikatnya 「 来 て 」 yang merupakan bentuk perubahan dari 「来る」 yang berarti ‘datang’. Perubahan ini menunjukkan bahwa tindakan ini masih berlanjut yang ditunjukkan oleh tindakan dalam klausa (b). Sebelumnya terdapat partikel 「へ」 yang mendukung predikat 「来て」. Jadi, arti klausa 1 menjadi “Ini ( kamar pribadi ) juga, datang ke rumah ini…” Pada klausa (b) predikatnya adalah 「手に入れた」yang berarti ‘memperoleh/mendapat’. Kata 「初めて」merupakan keterangan waktu yang bermakna ‘pertama kali’. Di akhir klausa terdapat verba bantu 「のだ」yang menunjuk kepada klausa (a) dalam kalimat kedua. Maka, klausa kedua bermakna ‘untuk pertama kalinya mendapat kamar pribadi, nih’. Kehadiran verba bantu「のだ」yang muncul di klausa (a) berfungsi menekankan tingkatan perasaan penutur, dimana saat itu penutur baru memahami keadaan/kejadian yang muncul sebelumnya (keadaan P). Maka, jika klausa (a) dan (b) digabungkan, arti kalimat kedua menjadi seperti : “Baru setelah datang ke rumah ini untuk pertama kalinya, aku mendapat kamar pribadi, nih.” Analisis kalimat 1 di atas menunjukkan bahwa kalimat 1 menjelaskan tentang pikiran penutur saat itu. Keadaan atau pikiran yang muncul dalam pikiran Hajime (keadaan P) akhirnya 26
menghasilkan pemahaman penutur atau penutur baru menyadari bahwa untuk pertama kalinya ia dapat memiliki kamar pribadi setelah ia pindah ke rumah barunya yang digambarkan dengan jelas dalam kalimat Q. Keadaan ini sesuai dengan teori yang dipaparkan Harumi Noda tentang fungsi noda yang menunjukkan tingkatan perasaan terhadap keadaan yang menghasilkan pemahaman dalam pikiran penutur sendiri.
(話し手)これもこのうちへ来て、初めて 手に入れたのだ。(keadaan Q)
把握
もちろん、自分一人 の部屋!(keadaan P)
Munculnya keadaan P memberikan pemahaman dalam pikiran penutur sehingga muncul ekpresi yang menunjukkan tingkatan perasaan terhadap keadaan seperti yang ditunjukkan keadaan Q.
Tabel 3.1.1 Tabel Pembuktian Fungsi Verba Bantu Noda yang Memiliki Hubungan Data 2 Situasi : Setelah mengantar suaminya berangkat kerja ke pintu depan, Yukie Kisaki berdiri untuk sesaat di depan pintu rumahnya. Sambil memandangi suaminya yang berjalan, dia merasakan dinginnya udara pagi itu. Hal ini sangat berbeda dengan tempat tinggalnya sebelumnya, sehingga membuat Yukie berpikir sejenak penyebab dari dinginnya udara pagi itu, apakah disebabkan oleh letak rumahnya yang terletak di pinggir kota ataukah karena hal yang lain.
27
Kutipan 2
少し郊外の方だからだろうか、風が冷たい気がする。いや、もう十一月になろうという ところなのだから、少し肌寒いくらいで当然なのだ。(Yaneura no Shoujo, 1996, hal.17) Terjemahan : Angin yang berhembus terasa sejuk, mungkin karena terletak agak di pinggiran kota, ya. Ah bukan, karena sudah masuk bulan November, jadi wajar sih udaranya sedikit dingin. Analisis : Kalimat 1 terdiri dari dua klausa : Klausa (a)
: (風が) 少し郊外の方だからだろうか
Klausa (b)
:
風が冷たい気がする
Kalimat 2 di atas terdiri dari dua klausa: Klausa (a)
:
Klausa (b)
: (風が)少し肌寒いくらいで当然なのだ
いや、もう十一月になろうというところなのだから
Subyek klausa (a) pada kalimat 1 muncul secara implisit pada klausa (b) yaitu 「風」yang diikuti partikel subyek 「が」. Kata 「少し」 merupakan kata keterangan yang memberikan keterangan tambahan untuk keterangan tempat yang bermakna ‘sedikit/agak’. 「 郊 外 」 merupakan kata keterangan tempat yang bermakna ‘pinggiran kota’. Kata 「 方 」 juga memberikan keterangan tambahan untuk keterangan tempat yang jika diartikan dapat bermakna
28
‘arah’. Partikel 「の」 menghubungkan kata benda yang ada di depan dan belakang klausa ini, yang menunjukkan kepunyaan/kepemilikan. Kata 「だから」 menunjukkan hubungan alasanpenyebab, yang bermakna ‘karena’, dan diikuti oleh kata 「 だ ろ う か 」 yang biasanya digunakan serangkai dengan kata keterangan 「たぶん」yang bermakna ‘mungkinkah’.
Pada kalimat 1 subyek pada klausa (b) adalah 「風」 yang bermakna ‘angin’, diikuti oleh partikel subyek 「が」. Kata sifat 「冷たい」berfungsi menerangkan predikat pada klausa ini, yang bermakna ‘sejuk’. Predikat klausa (b) adalah 「 気 が す る 」 yang bermakna ‘terasa (perasaan)’. Maka, jika makna klausa (a) dan (b) digabung, kalimat 1 bermakna : ‘Angin yang berhembus terasa sejuk, mungkin karena terletak agak di pinggiran kota, ya’. Subyek kalimat 2 muncul secara implisit di klausa (b) yaitu「風」yang bermakna angin. Kata 「いや」pada klausa (a) bermakna ‘tidak/bukan’ yang mengacu pada kalimat sebelumnya, dimana Yukie menyangkal pikirannya yang muncul sebelumnya. Klausa (a) juga memiliki keterangan waktu yang ditunjukkan oleh kata 「十一月」yang bermakna ‘bulan November’. Sedangkan kata 「 も う 」 merupakan kata keterangan yang bermakna ‘sudah’, dilengkapi dengan ungkapan 「になろう」 yang dapat diartikan ‘menjadi’. Ungkapan 「というところ」 bermaksud menunjuk kepada keadaan bahwa ternyata sudah masuk bulan November, jadi tidak dapat diartikan secara tertulis. Kata 「 な の 」
merupakan fungsi gramatikal untuk
menyambungkan kata benda dengan kata bantu sambung penunjuk sebab-akibat 「だから」, yang bermakna ‘karena’. Jadi klausa (a) dapat bermakna : “Ah bukan, karena sudah masuk bulan November~”
29
Klausa (b) dalam kalimat 2 memiliki subyek tersembunyi yang muncul dari kalimat sebelumnya yaitu 「 風 」 . Kata 「 少 し 」 yang menerangkan predikat bermakna ‘sedikit. Predikat kalimat ini dilengkapi dua keterangan yaitu 「肌寒い」yang berarti ‘dingin’ dan「当 然」yang bermakna ‘wajar’. Sedangkan predikatnya adalah hasil penggabungan kata benda dan verba bantu noda yaitu 「当然なのだ」yang bermakna ‘kejadian alami/wajar’. 「くらいで」 merupakan kata keterangan yang menunjukkan tingkatan sesuatu. Jadi makna klausa (b) menjadi : “~jadi wajar saja udaranya sedikit dingin”. Maka makna kalimat ini adalah “Bukan, karena sudah masuk bulan November, jadi wajar saja udaranya sedikit dingin.” Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa kalimat di atas menunjukkan hubungan yang erat. Sesuai dengan teori yang diungkapkan Harumi Noda, bahwa verba bantu noda yang memiliki hubungan berfungsi mengubah keadaan yang terjadi sebelumnya (kejadian/keadaan P) menjadi bentuk konteks kalimat atau keadaan yang lebih mudah dimengerti oleh penutur (keadaan Q). Jika penutur hanya menyatakan klausa (a) yang berfungsi sebagai kejadian P maka yang akan terjadi adalah petutur atau pembaca tidak akan mengerti apa yang dimaksudkan dalam kalimat tersebut. Namun, untuk mengerti keadaan/makna itu, penutur mengubahnya menjadi bentuk yang lebih mudah dimengerti (keadaan Q).
30
(話し手)少し肌寒いくらいで当 然なのだ。(Keadaan Q)
把握
いや、もう十一月になろうとい うところなのだから (Keadaan P)
Kehadiran keadaan Q membantu petutur/pembaca memahami maksud dalam keadaan P. Keadaan Q menyampaikan maksud yang ingin disampaikan dalam keadaan P lebih jelas dan mudah dipahami.
Tabel 3.1.2 Tabel Pembuktian Fungsi Verba Bantu Noda yang Memiliki Hubungan Data 3 Situasi : Setelah melewati hari pertama di rumah baru, masing-masing anggota keluarga Kisaki mengalami pengalaman aneh yang berbeda-beda. Hal ini cukup membuat mereka masing-masing bingung dan tidak bersemangat. Sehingga ketika memasuki hari kedua di rumah baru itu, suasana yang tercipta di ruang makan sangat berbeda dengan suasana di hari pertama. Kutipan 3
新居、第二日目の朝はいやに静かだった。 いや、木崎家の一家四人が揃ったという点では、二日続けてのことで、これも至って珍 しいことに違いなかった。 しかし、前日の朝と違って、四人ともいやに無口なのだ。(Yaneura no Shoujo, 1996, hal.50) Terjemahan : Pagi hari, pada hari kedua di rumah baru, suasananya sangat sepi sekali. Tidak. Berkumpulnya empat anggota keluarga Kisaki, terlebih lagi berlanjut selama dua hari, hal ini memang sangat aneh.
31
Tetapi, pagi hari di hari kedua ini sih, berbeda dengan kemarin pagi, keempat orang tersebut dengan enggannya, tidak mengatakan apa-apa. Analisis : Kalimat 1
: 新居、第二日目の朝はいやに静かだった
Kalimat 2 memiliki dua klausa : Klausa (a)
: ‘いや、木崎家の一家四人が揃ったという点では、二日続けてのことで
Klausa (b)
: これも至って珍しいことに違いなかった
Kalimat 3 memiliki dua klausa : Klausa (a)
:
Klausa (b)
: (第二日目の朝は)四人ともいやに無口なのだ
しかし、(第二日目の朝は)前日の朝と違って
Subyek kalimat 1 di atas secara jelas ditunjukkan oleh partikel 「は」yaitu kata 「第二日目 の朝」.「第二日目」merupakan kata benda yang menerangkan kata benda di depannya yang bermakna ‘hari kedua’, dan kata 「朝」merupakan kata benda yang bermakna ‘pagi’, sedangkan partikel 「 の 」 di atas untuk menggabungkan kedua kata benda tersebut sehingga artinya menjadi ‘pagi hari pada hari kedua’. Kata 「新居」merupakan kata keterangan tempat yang bermakna ‘di rumah baru’. Kata 「いやに」merupakan kata keterangan yang menerangkan predikat kalimat tersebut, yang bermakna ‘benar-benar (namun memiliki makna negatif)’. 「静 か」merupakan kata sifat yang berfungsi sebagai predikat, bermakna ‘tenang/sepi’. Di akhir
32
kalimat terdapat kata hanteishi 「です」 yang berfungsi untuk mengakhiri kalimat. Jadi kalimat 1 dapat diartikan : ‘Pagi hari, pada hari kedua di rumah baru, suasananya sangat sepi sekali’. Pada kalimat 2, klausa (a) diawali dengan kata 「いや」yang menunjukkan pertentangan dengan kalimat pertama, bermakna ‘tidak’. Subyek kalimat 2 ini adalah 「木崎家の一家四人が 揃 っ た と い う 点 で は 」 ditunjukkan oleh partikel subyek 「 は 」 . 「 木 崎 家 」 bermakna ‘keluarga Kisaki’, kata「一家四人」bermakna ‘sekeluarga yang terdiri dari empat orang’, lalu di antara keduanya yang merupakan kata benda disambungkan dengan partikel 「の」. Namun di dalam subyek ini terdapat kata kerja 「揃う」 yang artinya ‘berkumpul’. Kata kerja ini berfungsi untuk menerangkan kata benda yang terletak di depannya dengan menggunakan partikel 「が」, maka kemudian menjadi satu dengan subyek. Kata 「という点で」merupakan sebuah bentuk ungkapan yang berfungsi untuk memfokuskan pembicaraan pada suatu topik tertentu, yang bermakna ‘pada poin ini/pada titik ini’. 「二日」merupakan kata keterangan waktu yang bermakna ‘selama dua hari’. Predikatnya adalah 「続けてのこと」 yang bermakna ‘berlanjut’. Partikel 「で」 di akhir klausa menunjukkan bahwa masih ada kelanjutan dari kalimat ini, dan dapat diartikan sebagai ‘dan’. Pada klausa (b) kalimat 2, subyeknya masih sama, namun digantikan dengan kehadiran kata penunjuk 「これ」yang bermakna ‘ini’ yang diikuti partikel 「も」yang berarti ‘juga’. Kata 「至って」 merupakan kata keterangan yang menerangkan predikat, dan memiliki makna ‘sangat’. Kata sifat 「珍しい」 merupakan predikat klausa (b), bermakna ‘aneh/luar biasa’. Kata 「違いない」yang berarti ‘tidak salah lagi/memang’ merupakan kata keterangan yang menjelaskan situasi predikat. Makna kalimat 2 dapat diartikan menjadi : ‘Tidak. Berkumpulnya 33
empat anggota keluarga Kisaki, terlebih lagi berlanjut selama dua hari, hal ini memang sangat aneh’. Subyek kalimat 3 baik dalam klausa (a) maupun (b), keduanya muncul secara implisit dan ditunjukkan oleh kalimat 1, yaitu 「第二日目の朝」. Kata 「しかし」 merupakan kata keterangan yang menunjukkan pertentangan, bermakna ‘tetapi’. Obyek klausa (a) yang menjadi obyek pertentangan 「前日の朝」yang bermakna ‘kemarin pagi’. 「と違う」berfungsi sebagai predikat yang bermakna ‘berbeda’. Dalam klausa (b), kata 「四人とも」yang berarti ‘keempat orang tersebut’ menjadi obyek pembicaraan. 「 い や に 」 yang bermakna ‘dengan enggan’, menjadi kata keterangan yang menjelaskan predikat kalimat tersebut. Predikatnya adalah 「無 口」yang bermakna ‘diam/tidak mengatakan apa-apa’. Kalimat ini menggunakan verba bantu noda yang berfungsi membuat kalimat yang sebelumnya muncul (keadaan P) menjadi lebih mudah dimengerti dalam bentuk kalimat yang muncul selanjutnya (keadaan Q). Maka makna kalimat 3 adalah: ‘Tetapi, pagi di hari kedua ini sih, berbeda dengan kemarin pagi, (pagi di hari kedua ini) keempat orang tersebut dengan enggannya, tidak mengatakan apa-apa’. Kejadian pada kalimat 3 menjelaskan keadaan yang terjadi saat itu, atau dapat disebut sebagai kejadian pasti (keadaan Q) menurut teori yang dipaparkan oleh Harumi Noda. Keadaan Q ini muncul setelah penjelasan atau pembicaraan yang muncul sebelumnya pada kalimat 1 dan 2 atau dapat disebut keadaan P. Keadaan P menjelaskan secara terperinci apa yang terjadi pada hari-hari sebelumnya dalam keluarga Kisaki, namun untuk lebih mudah mengerti keadaan tersebut, penutur mengubahnya dalam bentuk keadaan Q.
34
(話し手)しかし、前日の 朝と違って、四人ともいや に無口なのだ。(Keadaan Q)
把握
新居、第二日目の朝はいやに静か だった。いや、木崎家の一家四人 が揃ったという点では、二日続け てのことで、これも至って珍しい ことに違いなかった。(Keadaan P)
Kehadiran keadaan Q membantu petutur/pembaca memahami maksud dalam keadaan P. Keadaan Q menyampaikan maksud yang ingin disampaikan dalam keadaan P dengan lebih jelas dan mudah dipahami. Tabel 3.1.3 Tabel Pembuktian Fungsi Verba Bantu Noda yang Memiliki Hubungan
3.2 Analisis Fungsi Verba Bantu 「 の だ 」 yang Menekankan Tingkatan Perasaan Terhadap Keadaan atau Permasalahan yang Tidak Memiliki Hubungan (非関係づけ 非関係づけ の対事的「のだ」) の対事的「のだ」
Data 4 Situasi : Ketika Hajime baru saja keluar dari kamarnya, setelah selesai bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah, tiba-tiba dia mendengar suara piano. Suara piano itu terdengar sangat jelas, sehingga dia yakin suara itu berasal dari rumahnya. Dia pun teringat pada telepon yang diterima ibunya tadi pagi, yang memperingatkan agar tidak bermain piano di tengah malam, padahal tidak ada piano di rumah itu dan tidak ada satu pun yang bermain piano di tengah malam.
35
Kutipan 1 空耳じゃない。あれなんだ、きっと。(Yaneura no Shoujo, 1996, hal.16) Terjemahan : Saya tidak salah dengar. Pasti deh, itu! Analisis : Kalimat 1
: (私は) 空耳じゃない
Kalimat 2
:(その音は)あれなんだ、きっと
Kalimat 1 memiliki subyek tersembunyi yaitu 「私」yang menunjuk kepada Hajime yang sedang berpikir. Kata 「空耳」merupakan predikat dan bermakna ‘salah dengar’. 「じゃな い」menunjukkan penyangkalan yang artinya ‘tidak’. Jadi, kalimat kedua bisa bermakna : “Saya tidak salah dengar.” Kalimat 2 juga memunculkan subyek implisit「その音」yang bermakna ‘suara itu’. Subyek implisit muncul karena yang sedang menjadi topik pembicaraan adalah suara yang terdengar oleh Hajime.「あれ」adalah kata penunjuk yang artinya ‘itu’ yang menunjuk kepada suara piano yang dibicarakan ibunya dan tetangga lewat telepon. Sedangkan「んだ」merupakan bentuk percakapan dari noda, dan 「 な 」 yang muncul di depannya merupakan pelengkap dalam menggunakan bentuk noda dan menunjukkan kata benda yang terletak di depannya.「きっと」 adalah kata keterangan yang bermakna ‘pasti’. Penggunaan verba bantu「んだ」 pada kalimat
36
ini menunjukkan fungsi noda yaitu memahami keadaan yang sebenarnya sudah diketahui oleh penuturnya. Jadi arti kalimat kedua menjadi : ‘Pasti deh, itu!’ Dari analisa di atas dapat diketahui bahwa kedua kalimat tersebut tidak memiliki hubungan secara langsung. Maksud perkataan Hajime yang muncul pada kalimat 2 tidak dijelaskan pada kalimat 1 atau kalimat sebelumnya, tetapi dijelaskan pada kejadian-kejadian yang diceritakan jauh sebelumnya. Hajime teringat akan kejadian sebelumnya, dimana ada telepon yang mengatakan ada suara permainan piano yang terdengar dari rumahnya. Sebelum dia mendengar suara piano itu secara langsung, dia tidak mengerti apa yang dimaksudkan penelepon tersebut. Namun, ketika dia akhirnya mendengar suara itu secara langsung, dia tiba-tiba teringat pada keadaan atau informasi yang sebenarnya telah diketahuinya, tetapi baru dipahaminya lagi (keadaan Q) setelah dia teringat kejadian sebelumnya. Maka, analisa ini sesuai dengan teori yang dipaparkan Harumi Noda mengenai fungsi verba bantu noda yang menekankan tingkatan perasaan yang tidak memiliki hubungan.
(話し手)空耳じゃない。あれなん だ、 きっと。(Keadaan Q)
把握
前、知っていた Q を 思い出して口にする
Keadaan Q muncul ketika sebuah keadaan yang sebenarnya sudah diketahui penutur sebelumnya, baru saja dipahami oleh penutur saat itu.
Tabel 3.2.1 Tabel Pembuktian Fungsi Verba Bantu Noda yang Tidak Memiliki Hubungan
37
Data 5 Situasi : Ketika Hiroko sedang berbicara dengan ibunya, tiba-tiba dia merasa geli di sekitar hidungnya dan pergi ke lantai atas untuk membersihkan mukanya. Namun, setelah dia membersihkan mukanya, dia justru melihat seseorang anak perempuan yang sedang berdiri di belakangnya. Kemudian, ia berusaha mengingat apakah dia pernah melihat anak perempuan itu atau tidak. Kutipan 2
あの女の子は、見たことのない女の子だった…。いや、本当に見たわけじゃないんだ。 (Yaneura no Shoujo, 1996, hal.38) Terjemahan : Anak perempuan itu adalah anak perempuan yang belum pernah saya lihat. Tidak, mana mungkin, sih saya pernah melihat anak perempuan itu. Analisis : Kalimat di atas terdiri dari dua kalimat : Kalimat 1
: あの女の子は (私は)見たことのない女の子だった
Kalimat 2
: いや、(私は)本当に見たわけじゃないんだ
Subyek kalimat 1 secara jelas ditunjukkan oleh partikel「は」yaitu「あの女の子」, yang bermakna ‘anak perempuan itu’. Unsur penyusun subyek ini terdiri dari kata penunjuk 「あの」 yang berarti ‘itu’, 「女」 yang bermakna ‘perempuan’, dan juga 「子」yang bermakna ‘anak38
anak’, dan karena keduanya merupakan kata benda, maka untuk menggabungkannya digunakanlah partikel 「の」. Selain itu, terdapat subyek implisit 「私は」dalam kalimat ini, yang menunjuk kepada si penutur. Subyek ini tidak muncul karena budaya orang Jepang yang sering melesapkan kata ‘saya’ ketika sedang berbicara. Predikatnya juga memiliki beberapa unsur yaitu 「見る」yang bermakna ‘melihat’, 「こと」yang berarti ‘hal’, dan juga kata ‘「な い/ありません」 yang berarti ‘tidak’. Predikatnya juga dihubungkan dengan partikel 「の」 untuk menghubungkan kata benda yang ada di depan dan kata benda yang ada dibelakangnya yaitu 「「女の子」. Jika digabungkan, predikat 「見たことない女の子」 dapat diartikan ‘anak perempuan yang belum pernah saya lihat’. Makna seluruh kalimat 1 menjadi : “Anak perempuan itu adalah anak perempuan yang belum pernah saya lihat.” Sama dengan kalimat 1, subyek kalimat 2 juga muncul secara implisit, yaitu 「私は」 yang menunjuk kepada si penutur dan juga 「 あ の 女 の 子 」 . Kata 「 い や 」 merupakan kata keterangan yang bermakna ‘tidak’.「本当に」juga merupakan kata keterangan dalam kalimat ini yang bermakna ‘sungguh/benar-benar’. Predikatnya「見る」bermakna ‘melihat’. Predikat kalimat ini diikuti kata「わけ」yang berfungsi sebagai ungkapan yang menunjukkan alasan. Verba bantu「んだ」muncul di kalimat 2, setelah penutur mengulang perkataan sebelumnya, jadi「んだ」 dalam kalimat ini berguna bagi penutur untuk menunjukkan keadaan dimana penutur memahami kata-kata yang telah dikatakan sebelumnya. Jadi, kalimat 2 dapat berarti “Tidak, mana mungkin, sih saya pernah melihat anak perempuan itu.” Dari analisis kedua kalimat di atas, maka dapat dilihat bahwa kedua kalimat terebut merupakan pengulangan informasi yang sama saja. Penutur memperbaharui informasi yang dia
39
katakan sebelumnya dengan menyatakan kalimat kedua. Kalimat kedua yang merupakan pemahaman baru penutur (keadaan Q), muncul setelah penutur benar-benar memahami keadaan sebenarnya. Keadaan ini sesuai dengan teori Harumi Noda mengenai pengertian fungsi noda yang menunjukkan tingkatan perasaan terhadap keadaan/permasalahan yang tidak memiliki hubungan. Tabel berikut ini merupakan penjelasan secara sederhana fungsi noda seperti yang dijelaskan di atas.
(話し手)いや、本当に見たわけじゃない んだ。(Keadaan Q)
把握
前、知っていた Q を 思い出して口にする
Keadaan Q muncul ketika sebuah keadaan yang sebenarnya sudah diketahui penutur sebelumnya, baru saja dipahami oleh penutur saat itu.
Tabel 3.2.2 Tabel Pembuktian Fungsi Verba Bantu Noda yang Tidak Memiliki Hubungan
Data 6 Situasi : Hiroko melihat bayangan anak perempuan ketika dia sedang mencuci muka. Tetapi ketika dia mengeringkan wajahnya dengan handuk, bayangan itu tiba-tiba hilang begitu saja. Maka, dia berbicara pada dirinya sendiri, meyakinkan bahwa yang dia lihat itu hanyalah halusinasi.
40
Kutipan 3
たぶん――
いや、間違いなく、あれは幻覚だったんだ。(Yaneura no Shoujo, 1996,
hal.38) Terjemahan : Mungkin…. Tidak, tidak salah lagi, itu pasti cuma halusinasi, deh. Analisis : Kalimat di atas terdiri dari dua kalimat: Kalimat 1
: たぶん
Kalimat 2
: いや、間違いなく、あれは幻覚だったんだ
Kalimat 1 hanya terdiri dari kata keterangan「 たぶん」yang biasanya digabungkan dengan ungkapan 「 だ ろ う ・ で し ょ う 」 yang menunjukkan kemungkinan, ketidakpastian atau pemikiran penutur. Jadi makna kalimat 1 : “Mungkin…” Sedangkan dalam kalimat 2 subyeknya adalah 「あれ」yang bermakna ‘itu’. Kata 「いや」 di atas bermakna ‘tidak’, menegaskan penyangkalan yang ada dalam kalimat tersebut. 「間違い ない」 adalah kata keterangan yang menjelaskan predikat tersebut, bermakna ‘sudah pasti/tidak salah lagi’. Kata 「幻覚」 berfungsi sebagai predikat, yang bermakna ‘halusinasi/ilusi’. Di akhir kalimat terdapat kata hanteishi 「です」yang berubah menjadi 「だった」, menunjukkan berakhirnya kalimat. Lalu muncul verba bantu 「 ん だ 」 yang menunjukkan bahwa penutur
41
sedang meyakinkan dirinya kembali mengenai keadaan yang sudah dia ketahui sebelumnya. Makna kalimat kedua menjadi : “Tidak, tidak salah lagi, itu pasti cuma halusinasi, deh.” Menurut teori Harumi Noda mengenai fungsi verba bantu noda, keadaan pada kalimat 2 dapat digolongkan menjadi keadaan Q yaitu, keadaan dimana penutur sebenarnya sudah mengetahui bahwa dia tidak pernah melihat anak perempuan itu sebelumnya, namun karena dia merasa dia pernah melihat, untuk sesaat dia meragukan kesadarannya. Tetapi setelah akhirnya dia tersadar kembali akan kenyataan, bahwa dia tidak mungkin pernah melihat anak perempuan itu, dia menggunakan verba bantu noda untuk menegaskan keadaan itu. Maka, ciri ini sesuai dengan teori yang dipaparkan oleh Harumi Noda dalam bukunya. Keadaan Q ini pun tidak memiliki hubungan secara langsung dengan kalimat yang ada sebelumnya, karena penutur langsung menyimpulkan keadaan Q sebagai kejadian pasti tanpa menjelaskan lebih lengkap keadaan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa kalimat ini termasuk ke dalam kelompok yang tidak memiliki hubungan (hikankeizuke).
(話し手)いや、間違いなく、あれは幻覚 だったんだ。(Keadaan Q)
把握
前、知っていた Q を 思い出して口にする
Keadaan Q muncul ketika sebuah keadaan yang sebenarnya sudah diketahui penutur sebelumnya, baru saja dipahami oleh penutur saat itu.
Tabel 3.2.3 Tabel Pembuktian Fungsi Verba Bantu Noda yang Tidak Memiliki Hubungan
42
3.3 Analisis Fungsi Verba Bantu 「 の だ 」 yang menekankan Tingkatan Perasaan Terhadap Manusia yang Memiliki Hubungan (関係づけの対人的「のだ」 関係づけの対人的「のだ」) 関係づけの対人的「のだ」 Data 7 Situasi : Saat itu merupakan hari pertama keluarga Kisaki sarapan bersama di rumah baru mereka. Semua anggota keluarga yaitu Kisaki Makoto, Kisaki Yukie, Hiroko dan Hajime berkumpul di ruang makan. Ketika Hiroko melihat ayahnya yang masih duduk santai menikmati kopi, ia bertanya dengan heran kepada ayahnya apakah dia tidak akan terlambat ke kantor jika tidak berangkat sekarang. Lalu, ayahnya pun menjelaskan alasannya belum berangkat ke kantor kepada Hiroko. Kutipan 1 木崎誠:「ああ。今日は外出先から会社へ行くからな。少しのんびりなんだ」(Yaneura no Shoujo, 1996, hal.8) Terjemahan Makoto Kisaki : “Ah iya. Karena hari ini, papa terlebih dahulu akan melakukan dinas luar, baru setelah itu berangkat ke kantor, jadi sekarang papa bisa sedikit bersantai, deh.” Analisis : Kalimat 1
: ああ
Kalimat 2
: 今日は(私は)外出先から会社へ行くからな
Kalimat 3
: (私は)少しのんびりなんだ
43
Kalimat 1 hanya terdiri dari ungkapan 「ああ」 yang merupakan ungkapan perasaan atau kandoushi yang bermakna ‘ah iya’. Jadi, makna kalimat pertama : “Ah iya.” Subjek dari kalimat 2 adalah 「今日」 karena secara jelas diikuti oleh partikel 「は」 sehingga bermakna ‘hari ini’. Secara implisit terdapat dua subyek dalam kalimat tersebut yaitu 「私」yang diikuti partikel 「は」yang menunjuk kepada penutur. Predikatnya adalah 「行 く 」 yang berarti ‘pergi’. Obyeknya merupakan 「 会 社 」 yang bermakna ‘perusahaan’. Sedangkan 「外出」merupakan keterangan predikat yang bermakna ‘dinas luar’. Kata 「先」 merupakan keterangan untuk predikat yang bermakna ‘terlebih dahulu’. 「から」pada kalimat di atas merupakan partikel kata bantu sambung yang menunjukkan alasan yang berarti ‘karena’. Lalu diikuti partikel akhiran「な」yang sering digunakan oleh pria. Jadi kalimat kedua dapat diartikan menjadi : “Karena hari ini, (saya) terlebih dahulu akan melakukan dinas luar, baru setelah itu berangkat ke kantor.” Dalam kalimat 3, subyeknya secara implisit didukung dalam kalimat kedua yaitu 「私」 yang berarti ‘saya’ dan diikuti partikel 「は」karena sudah menjadi topik pembicaraan baru. Kata 「少し」menunjukkan kata keterangan predikat yang bermakna ‘sedikit’. Predikat dalam kalimat 3 ini adalah「のんびり」yang berarti ‘bermalas-malasan/santai’. Kata 「な」berfungsi sebagai penyambung antara predikat dan verba bantu 「 ん だ 」 . Kata 「 ん だ 」 merupakan bentuk percakapan dari「のだ」yang sering disingkat menjadi 「んだ」dan dapat diartikan ‘deh’. Maka kalimat 3 dapat diartikan menjadi : “Jadi, (saya) sekarang bisa sedikit bersantai, deh.”
44
Dalam kalimat 1 yang diucapkan Makoto,「 今日は外出先から会社へ行くからな」 berfungsi sebagai alasan didukung oleh penggunaan partikel kata bantu sambung「から」yang menunjukkan alasan. Kalimat ini sesuai dengan teori yang dipaparkan oleh Harumi Noda, berfungsi menjelaskan keadaan atau alasan sehingga dapat disebut keadaan P. Lalu, Makoto memberitahu Hiroko kalimat 「少しのんびり」, karena keadaan ini merupakan hal yang tidak diketahui oleh petutur maka kalimat ini merupakan keadaan yang ditunjuk penutur sebagai informasi baru atau dapat disebut kalimat Q. Dengan penggunaan kata 「んだ」maka, jelas disini penutur bermaksud menunjukkan keadaan Q sebagai informasi yang tidak diketahui petutur.
提示
話し手
ああ。今日は外出先 から会社へ行くから な (Keadaan P)
(聞き手) 少しのにびりな んだ (Keadaan Q)
Dengan adanya keadaan P yang menunjukkan alasan maka akhirnya timbullah informasi baru yang tidak diketahui petutur (Keadaan Q)
Tabel 3.3.1 Tabel Pembuktian Fungsi Verba Bantu Noda yang Memiliki Hubungan
Data 8 Situasi : Seorang pegawai bank, yang bernama Honda datang ke rumah Kisaki untuk menawarkan jasa bank tempatnya bekerja. Ketika dia datang, dia melihat keadaan rumah Kisaki yang masih 45
berantakan karena belum sempat dibereskan setelah pindah ke rumah baru. Dengan tulus, Honda menawarkan bantuan untuk membereskan rumah bersama dengan Yukie. Setelah selesai membantu, Yukie yang ingin menyiapkan makan siang sebagai rasa terima kasih kepada Honda, menyadari bahwa tidak ada isi dalam kulkasnya. Yukie sangat menyesal karena tidak dapat membalas kebaikan Honda, dan dia meminta maaf kepadanya. Kutipan 2:
「いや、気にしないで下さい」と、本田は手を振って、「僕はこういうことが性に合っ てるんです。何しろ―― 銀行が嫌いで」(Yaneura no Shoujo, 1996, hal.30-31) Terjemahan : Honda : “Tidak, anda tidak perlu mengkhawatirkan saya.” (Sambil melambaikan tangannya) “Saya, pekerjaan seperti ini sih cocok dengan gender saya. Lagipula, (saya) benci pekerjaan bank….” Analisis : Dalam percakapan di atas, Honda mengucapkan tiga kalimat yaitu: Kalimat 1
: いや、(あなたは僕のお腹を)気にしないでください
Kalimat 2
: 僕はこういうことが性に合ってるんです
Kalimat 3
: 何しろ――(僕は) 銀行(の仕事)が嫌いで
Subyek kalimat 1 menunjuk kepada lawan bicara Honda secara implisit, ditunjukkan dengan 「 あ な た 」 diikuti partikel penunjuk subyek 「 は 」 yang bermakna ‘anda/kamu’. Obyek kalimat ini adalah 「お腹」, diikuti oleh kata keterangan kepemilikan 「僕」dan partikel 「の」, dan partikel 「を」sebagai penunjuk obyek, sehingga jika digabungkan obyeknya
46
menjadi 「僕のお腹を」yang bermakna ‘perut saya’. Kata 「気」memiliki banyak makna, namun karena digabungkan menjadi sebuah ungkapan dengan menambahkan 「にする」, kata ini memiliki makna ‘peduli’. Bentuk 「 ~ て く だ さ い 」 merupakan ungkapan yang menunjukkan permintaan. Jadi, kalimat 1 dapat bermakna : “Tidak, anda tidak perlu mengkhawatirkan saya.” Kalimat 2 memiliki subyek yang berbeda dengan kalimat 1, namun tetap berkaitan. Subyek kalimat 2 adalah 「僕」yang bermakna ‘saya/aku’, diikuti partikel penunjuk subyek 「は」. Tetapi, walaupun subyeknya adalah 「僕」, penutur ingin menekankan bahwa yang dibicarakan adalah 「こういうこと」 yang diikuti partikel 「が」, yang bermakna ‘hal/pekerjaan seperti ini’. Obyeknya adalah 「性」yang diikuti partikel penunjuk obyek 「に」, yang memiliki makna ‘gender/jenis kelamin’. Sedangkan predikatnya adalah 「合う」yang memiliki makna ‘cocok atau pantas’. Lalu, diikuti verba bantu noda dalam bentuk 「んです」yang memberikan penekanan dalam penjelasan yang diberikannya dalam keadaan Q. Jadi kalimat 2 bermakna :”Saya, pekerjaan seperti ini sih cocok dengan gender saya.” 「何しろ」merupakan kata keterangan yang bermakna ‘lagipula’ yang diikuti oleh partikel 「で」di akhir kalimat, yang menunjukkan masih ada alasan selanjutnya yang mendukung kata keterangan ini, namun dibiarkan penutur membiarkannya muncul secara implisit. Subyek kalimat 3 adalah「僕」yang menunjuk kepada si penutur, namun muncul secara implisit. Lalu, obyek kalimat 3 adalah 「 銀 行 」 . Sesuai dengan obyek pembicaraan dalam kalimat 2, penutur bermaksud menunjuk 「仕事」sebagai keterangan obyek. Namun keterangan obyek ini muncul secara implisit yaitu「銀行の仕事」yang bermakna ‘pekerjaan bank’. Kemudian diikuti oleh 47
partikel 「が」sebagai partikel subyek. Predikatnya merupakan 「嫌い」yang berarti ‘benci’. Kalimat 3 dapat diartikan seperti berikut : “Lagipula (saya) benci pekerjaan bank…” Dari analisa makna ketiga kalimat di atas, dapat diketahui dengan jelas bahwa kalimat 1 dan kalimat 2 berhubungan satu sama lain. Penutur menunjuk kalimat 2 sebagai alasan dari pembicaraan yang diungkapkannya dalam kalimat 1. Kalimat 2 dapat disebut sebagai keadaan Q, sesuai dengan teori yang diungkapkan Harumi Noda dalam fungsi verba bantu noda. Kalimat 1 merupakan keadaan yang sebelumnya telah disampaikan terlebih dahulu oleh penutur, dan dapat disebut sebagai keadaan P. Maka, dalam kalimat ini dapat dimengerti bahwa penutur menyebutkan keadaan P terlebih dahulu, dan memberikan penjelasan dengan menunjuk keadaan Q. Fungsi verba bantu noda ini akan dijelaskan lebih sederhana melalui tabel dibawah ini.
提示 「いや、気にしないで下さい」 話し手
「何しろ―― 銀行が嫌いで」 (Keadaan P)
(聞き手) 「僕はこうい うことが性に合ってる んです」 (Keadaan Q)
Penutur menjelaskan maksud keadaan P kepada petutur dengan menunjuk keadaan Q
Tabel 3.3.2 Tabel Pembuktian Fungsi Verba Bantu Noda yang Memiliki Hubungan
48
Data 9 Situasi : Pagi itu sudah pukul 09.30, tetapi Seiko Ishida belum datang ke kantor juga. Makoto Kisaki merasa heran karena tidak biasanya Seiko terlambat. Lalu,dia bertanya kepada seorang staff perempuan yang duduk paling dekat dengannya. Staff perempuan tersebut menjawab bahwa Seiko tidak akan datang ke kantor pada hari itu. Kutipan 3
木崎 :「休み?――届が出てた?」 女の子:「 いえ、何だか具合が悪いので、って。今朝電話があったんです」 (Yaneura no Shoujo, 1996, hal.61) Terjemahan : Kisaki : “Seiko tidak masuk? Apakah ijin cutinya sudah keluar?” Staff
: “Tidak, tadi pagi sih ada telepon. Dia berkata, (dia tidak masuk) karena entah mengapa kondisi tubuhnya tidak baik.”
Analisis : Kalimat 1
: (石田さんは)休み(ですか)?
Kalimat 2
: (石田さんの)届けが出てた(か)?
Kalimat 3
:
いえ、(彼女は)何だか具合が悪いので、って
Kalimat 4
:
今朝電話があったんです
49
Subyek kalimat 1 muncul secara implisit, yang menunjuk kepada topik yang dibicarakan penutur yaitu 「石田聖子さん」. Predikatnya adalah 「休み」yang bermakna ‘libur/absen’. Dalam percakapan non formal ataupun percakapan yang diucapkan oleh penutur yang mempunyai status yang lebih tinggi kata tanya sering tidak dimunculkan, sehingga kata tanya 「ですか」muncul secara implisit di kalimat ini. Kalimat 1 memiliki makna : ‘Seiko tidak masuk?’ Subyek kalimat 2 ditunjukkan dengan sangat jelas partikel subyek「が」yaitu 「届け」yang bermakna ‘cuti’. Subyek ini memiliki keterangan yang muncul secara implisit yaitu 「石田さん の」, yang bermakna ‘cuti (milik Ishida)’. Predikat kalimat 2 「出る」yang bermakna ‘keluar’. Kalimat ini merupakan kalimat pertanyaan, jadi di belakang kalimat tersembunyi kata tanya 「か」yang tidak diucapkan oleh penutur. Jadi, makna kalimat 2 adalah ‘apakah ijin cuti Ishida sudah keluar?’ Subyek kalimat 3 「彼女」dinyatakan secara implisit, dan bermakna ‘dia (perempuan)’. Namun pada anak kalimat subyeknya ditunjukkan dengan jelas oleh partikel subyek 「が」. 「具合」yang menjadi subyek kalimat ini bermakna ‘kondisi/situasi’. Kata 「いえ」bermakna ‘tidak’. 「何だか」merupakan kata keterangan yang bermakna ‘entah mengapa’. Kata sifat 「悪い」berfungsi sebagai predikat yang bermakna ‘buruk/tidak baik’. Sedangkan「ので」 merupakan kata bantu sambung yang menunjukkan alasan yang merujuk kepada subyektifitas, bermakna ‘karena’. Di akhir kalimat terdapat kata 「って」yang menerangkan kalimat 4, kata ini merupakan bentuk percakapan dari 「と言います」yang bermakna ‘dia berkata’. Oleh sebab itu, dapat dikatakan kejadian 4 terjadi lebih dahulu, dan setelah itu kalimat 3 muncul untuk 50
menerangkan kalimat 4. Jadi makna kalimat 3: ‘Tidak, dia berkata, karena entah mengapa kondisi tubuhnya tidak baik~’. Kalimat 4 「今朝電話があったんです」merupakan kejadian yang terjadi sebelum kalimat 3, ini dapat dilihat dari kata terakhir kalimat 3 「って」atau 「と言います」. 「今朝」 merupakan kata keterangan waktu yang bermakna ‘tadi pagi’. Subyek kalimat ini adalah 「電 話」yang bermakna ‘telepon’ dan diikuti oleh partikel subyek 「が」. Predikatnya 「ある」 bermakna ‘ada’. Verba bantu noda yang muncul dalam bentuk 「んです」, menekankan atau menunjuk kejadian pada kalimat 4 untuk memberitahu awal mula terjadinya kejadian/keadaan sebelumnya (keadaan P). Dengan begitu, kalimat 4 bermakna : ‘tadi pagi sih ada telepon’. Setelah menganalisa fungsi kalimat di atas, dapat dipahami bahwa kalimat yang satu berkaitan dengan kalimat yang lainnya. Kalimat sebelumnya yang muncul (kejadian P) dijelaskan dengan sangat baik oleh penutur dengan menunjuk kalimat yang muncul sesudahnya (keadaan Q). Penutur menunjuk keadaan Q untuk menjelaskan kepada petutur mengenai kejadian sebelumnya atau keadaan P. Sesuai dengan teori Harumi Noda mengenai fungsi verba bantu noda dalam menunjukkan tingkatan perasaan terhadap manusia yang mempunyai hubungan, maka keadaan ini dapat digambarkan sebagai berikut.
51
提示 話し手
いえ、何だか具合が悪 いので、って。 (Keadaan P)
(聞き手)今朝電話があっ たんです(Keadaan Q)
Penutur menunjuk keadaan Q untuk menjelaskan kepada petutur mengenai kejadian sebelumnya atau keadaan P.
Tabel 3.3.3 Tabel Pembuktian Fungsi Verba Bantu Noda yang Memiliki Hubungan 3.4 Analisis Fungsi Verba Bantu 「 の だ 」 yang Menekankan Tingkatan Perasaan Terhadap Manusia yang Tidak Memiliki Hubungan (非関係づけの対人的「のだ」 非関係づけの対人的「のだ」) 非関係づけの対人的「のだ」 Data 10 Situasi : Hiroko sudah menyelesaikan sarapannya, dan dia bersiap untuk berangkat ke kampus. Dia juga mengajak Hajime, adiknya yang akan berangkat ke sekolah, untuk berangkat bersamanya. Kutipan 1:
紘子 :「初。あんたこそ、のんびりしてると遅刻するよ」
初
:「僕、近くなったんだぜ、学校」 (Yaneura no Shoujo, 1996, hal.10)
Terjemahan : Hiroko : “Hajime. Kamu juga, kalau terus-terusan bersantai, nanti bisa terlambat, lho.” Hajime : “Sekolahku, menjadi semakin dekat, lho.” 52
Analisis : Kalimat 1 terdiri dari dua klausa : Klausa (a)
:
初
Klausa (b)
:
あんたこそ、のんびりしてると遅刻するよ
Kalimat 2
:
僕(には)、近くなったんだぜ、学校(へ行くこと)
Klausa (a) pada kalimat 1 hanya terdiri dari satu kata benda「初」yang menunjuk kepada lawan bicara Hiroko yang merupakan penutur kalimat 1. Subyek klausa (b) adalah「あんた」 yang bermakna ‘kamu’ yang diikuti oleh partikel「こそ」sebagai pengganti partikel subyek, yang bermakna ‘juga’. Ungkapan「と」menunjukkan hubungan sebab-akibat, dimana jika suatu tindakan dilakukan maka akan timbul akibat yang biasanya langsung terjadi setelahnya, sedangkan 「のんびりしてる」bermakna ‘bersantai/bermalas-malasan’. Predikatnya adalah 「 遅 刻 す る 」 yang bermakna ‘terlambat’. Partikel akhiran 「 よ 」 bermaksud untuk memberikan penekanan. Jadi, makna kalimat 1 adalah ‘Hajime. Kamu juga, kalau terus-terusan bersantai, nanti bisa terlambat, lho’. Pada kalimat 2 subyeknya adalah 「僕」yang bermakna ‘aku’. Diikuti partikel 「には」 yang berfungsi menunjukkan perbandingan jarak dari rumah menuju sekolah penutur dengan jarak dari rumah menuju sekolah kakaknya. Predikatnya adalah 「近くなった」yang dibentuk dari kata keterangan 「近く」dan digabungkan dengan 「なる」menjadi predikat 「近くなっ た」yang bermakna ‘menjadi semakin dekat’. Obyek kalimat ini adalah ‘「学校へ行くこと」, walaupun dalam percakapan yang muncul hanya 「学校」yang berarti sekolah, namun jika 53
dikaitkan dengan situasi yang ada maka keterangan obyek disebutkan secara implisit yaitu 「へ 行くこと」. Partikel 「へ」 yang dapat diartikan ‘ke’, diikuti kata kerja 「行く」yang berarti ‘pergi’. 「こと」digunakan di akhir kalimat utntuk membendakan kata kerja yang terletak di depannya. Verba bantu 「のだ」berubah menjadi bentuk percakapan sehari-hari「んだ」. Verba bantu ini digunakan penutur untuk menunjukkan keadaan yang sedang dibicarakan (keadaan Q) sebagai sebuah keadaan pasti dan memberitahu keadaan pasti yang sebelumnya tidak diketahui tersebut kepada penutur. Lalu, akhiran「ぜ」yang merupakan kata yang sering digunakan anak laki-laki. Sehingga dapat disusun seperti ini「 僕には近くなったんだぜ、学 校へ行くこと」yang berarti : ‘Buatku sih, pergi ke sekolah jadi semakin dekat’ Sesuai dengan teori yang diungkapkan Harumi Noda, keadaan yang diucapkan Hajime menggunakan verba bantu noda dan merupakan keadaan pasti disebut kalimat Q. Kalimat「僕、 近くなったんだぜ、学校」bermaksud memberitahukan sebuah keadaan yang tidak diketahui oleh petutur. Selain itu, penggunaan「んだ」pada kalimat tersebut juga menunjukkan sebuah penekanan, sehingga petutur yang sebelumnya tidak mengetahui keadaan tersebut, menjadi tahu.
提示 聞き手 話し手
僕、近くなったんだぜ、学校 (Keadaan Q)
Tidak adanya kalimat P yang menunjukkan keadaan sebelumnya membuktikan kalimat ini tidak memiliki hubungan. Penutur hanya menunjuk keadaan Q sebagai keadaan pasti. Tabel 3.4.1 Tabel Pembuktian Fungsi Verba Bantu Noda yang Tidak Memiliki Hubungan 54
Data 11 Situasi : Makoto tidak sengaja bertemu dengan Seiko ketika ingin mengambil segelas teh di ruang istirahat kantor. Makoto melihat wajah Seiko yang terlihat pucat. Lalu, dia menawarkan bantuan kepada Seiko, jika dia butuh teman berdiskusi mengenai masalahnya. Kutipan 2 「 ありがとう。でも――いいんです」と、聖子は目を伏せた。(Yaneura no Shoujo, 1996, hal.29) Terjemahan : “Terima kasih. Tetapi, saya tidak apa-apa,” Seiko menjawab sambil memejamkan matanya. Analisis : Kalimat diatas terdiri dari dua klausa: Klausa (a)
:
ありがとう。でも(私は)いいんです
Klausa (b)
:
と、聖子は目を伏せた
Kata 「 あ り が と う 」 merupakan kata yang menunjukkan ungkapan perasaan penutur bermakna ‘terima kasih’. Subyek kalimat ini 「私」, muncul secara implisit namun dinyatakan dengan jelas oleh partikel subyek 「は」pada klausa (b) yaitu menunjuk kepada ‘Seiko’ yang berbicara saat itu/penutur. Kata 「 で も 」 merupakan kata keterangan yang menunjukkan pertentangan yang bermakna ‘tetapi’. Predikatnya adalah 「いい」yang bermakna ‘tidak apa55
apa/baik’. Kata 「んです」merupakan bentuk percakapan noda yang lebih sopan. Biasanya digunakan seseorang kepada yang lebih dihormati baik secara status maupun umur.「んです」 dalam kalimat ini berfungsi memberikan penekanan terhadap kata-kata penutur mengenai keadaannya saat itu. Pada klausa (b) obyeknya adalah 「目」yang berarti mata. Lalu, diikuti predikat 「伏せる」 yang bermakna ‘memejamkan’. Maka makna kalimat di atas adalah: ‘”Terima kasih. Tetapi, saya tidak apa-apa,” Seiko menjawab sambil memejamkan matanya’. Dari makna kalimat di atas, dapat dilihat bahwa kalimat di atas tidak memiliki hubungan. Harumi Noda menyatakan bahwa dalam kalimat yang menyatakan tingkatan perasaan terhadap manusia yang tidak memiliki hubungan menunjuk keadaan Q sebagai kejadian pasti, memberikan nuansa pengakuan, dan bahkan penekanan pada sesuatu. Keadaan Q atau keadaan pasti saat itu adalah Seiko merasa dia dalam keadaan baik-baik saja, dan tidak membutuhkan bantuan Makoto. Bahkan dalam kalimat yang diucapkannya, secara implisit terdapat maksud penekanan untuk memberikan efek memastikan keadaannya kepada lawan bicaranya.
56
提示 聞き手 話し手
「 ありがとう。でも ――いいんです」 (Keadaan Q)
Tidak adanya keadaan P membuktikan keadaan ini tidak memiliki hubungan. Keadaan Q ditunjuk sebagai kejadian pasti dan secara khusus memberi efek penekanan mengenai keadaannya yang ingin diberitahukan kepada petutur.
Tabel 3.4.2 Tabel Pembuktian Fungsi Verba Bantu Noda yang Tidak Memiliki Hubungan Data 12 Situasi : Ketika Honda ingin pamit pulang kepada Yukie , tanpa sengaja ia menumpahkan teh ke lantai. Sambil meminta maaf kepada Yukie, dia mengambil saputangannya dan membersihkan tumpahan teh di karpet. Walaupun sebenarnya Yukie tidak menganggap hal itu sebagai masalah besar. Kutipan 3
雪江 :「あ、いいの。―― 構わないわ」
本田 :「 しかし…。何てマヌケなんだ!」(Yaneura no Shoujo, 1996, hal.32) Terjemahan : Yukie : “Oh, gak apa-apa. Jangan pikirkan karpetnya.”
57
Honda : “Tapi… Kenapa sih saya begini bodoh!” Analisis : Kalimat 1
:
Kalimat 2
: しかし…。何て(私は」マヌケなんだ!
あ、いいの。(カーペットを)構わない(でください)わ
Kalimat 1 merupakan kalimat pendek yang sering muncul dalam percakapan. 「 あ 」 merupakan kata yang menunjukkan perasaan penutur. Diikuti kata sifat 「いい」yang bermakna ‘tidak apa-apa’. Partikel akhiran 「 の 」 dalam kalimat di atas adalah partikel yang sering digunakan oleh perempuan. Obyeknya muncul secara implisit, yang sebelumnya telah dijelaskan dalam situasi percakapan saat itu, yaitu 「カーペット」yang bermakna ‘karpet’. Predikatnya adalah「構う」yang bermakna ‘peduli/memikirkan’ yang berubah menjadi bentuk permintaan 「~てください」. Sedangkan partikel 「わ」di akhir kalimat merupakan partikel akhiran yang sering digunakan kaum wanita. Makna kalimat 1 yaitu ‘oh, ga apa-apa. Jangan pikirkan karpetnya.’ Subyek kalimat 2 muncul secara implisit, yaitu 「私」, bermakna ‘saya’ yang menunjuk kepada si penutur. 「しかし」merupakan kata keterangan yang bermakna ‘tetapi/tapi’. Kata 「 何 て 」 juga merupakan kata keterangan yang berfungsi memberikan pertanyaan retorika kepada si penutur sendiri, yang bermakna ‘kenapa’. Predikat kalimat ini adalah 「マヌケ」yang bermakna ‘bodoh’. Pada akhir kalimat terdapat verba bantu noda dalam bentuk percakapan biasa yaitu 「んだ」, yang berfungsi memberikan penekanan dalam percakapannya dengan Yukie. Jadi kalimat ini dapat memiliki makna seperti : “Tapi… Kenapa sih saya begini bodoh!” 58
Dalam kalimat ini, kita dapat melihat bahwa penutur menekankan keadaan dirinya yang selalu bertindak ceroboh. Penutur menunjuk keadaan ini sebagai keadaan pasti atau yang dapat disebut sebagai keadaan Q, sesuai dengan teori yang dituliskan oleh Harumi Noda. Dalam kalimat ini penutur langsung menyatakan keadaan tersebut sebagai kejadian pasti, tanpa menjelaskan keadaan sebelumnya sebagai pendukung kejadian Q. Sehingga, sesuai dengan teori Harumi Noda, kalimat ini dapat digolongkan menggunakan verba bantu noda yang berfungsi menunjukkan tingkatan perasaan kepada manusia yang tidak memiliki hubungan.
提示 「しかし…。何てマヌケなん だ!」 話し手
聞き手 (Keadaan Q)
Tidak adanya keadaan P membuktikan keadaan ini tidak memiliki hubungan. Keadaan Q berfungsi sebagai kejadian pasti yang berfungsi menekankan keadaan yang dianggap penutur sebagai keadaan pasti.
Tabel 3.4.3 Tabel Pembuktian Fungsi Verba Bantu Noda yang Tidak Memiliki Hubungan
59