Bab 3 Analisis Data
Dalam bab analisis data ini, saya akan menganalisa fungsi-fungsi kata benda wake yang telah dijelaskan pada bab dua dalam buku yang berjudul Umibe no Kafuka. Fungsi kata benda wake yang akan saya analisa adalah :
3.1 Wake yang Menunjukkan Kepantasan Akan Pernyataan yang Diungkapkan Sebelumnya. Contoh – contoh kalimat dapat dilihat di bawah ini : 1. Situasi : Anak – anak dari sebuah sekolah tiba – tiba pingsan sewaktu piknik di perbukitan untuk memetik jamur. Bapak Asisten sekolah menghubungi seorang dokter yang dulu pernah bekerja di sekolah itu untuk memberi pertolongan. Kalimat : “以前から学校の嘱託医のようなことをしておりましたので、私のところに まず連絡があったわけです”( Umibe No Kafuka, 2002 : 52 )。 Terjemahan : “Dulu saya adalah dokter yang dipercaya untuk menangani anak – anak, , karena itulah mereka menghubungi saya terlebih dahulu”.
2. Situasi : Nakata sedang menceritakan kepada Otsuka
bagaimana dulu ia mengalami
kecelakaan dan akibat dari kecelakaan yang menimpanya itu. Kalimat : “ナカタの頭が悪くなったせいで、お母さんが泣かなくてはならなかったわ けです( Umibe No Kafuka, 2002 : 104 )。 Terjemahan : ”Saya ( Nakata ) menjadi bodoh, karena itulah ibu sering menangisi kejadian ini”
Analisis : Pada situasi kalimat (1) diterangkan bahwa ketika sedang memetik jamur sebagai salah satu acara study tour murid – murid sebuah sekolah tiba – tiba pingsan. Asisten sekolah langsung memanggil seorang dokter yang pernah bekerja di sekolahnya untuk menolong murid – muridnya. Pada dua kalimat terlihat adanya hubungan dua kondisi yang menyatakan kepantasan akan pernyataan yang diungkapkan sebelumnya, sesuai dengan teori Nagara dalam Napitupulu ( 1994 ). Kedua kalimat ini menjelaskan adanya keterkaitan sehingga kata benda wake digunakan pada akhir kalimat. Kata kerja yang digunakan sebelum kata benda wake adalah kata kerja bentuk lampau yang menandakan kejadiannya sudah berlalu. Kata kerja renraku ga arimasu berkonjugasi menjadi renraku ga atta. Perubahan kata kerja dapat terlihat pada tabel 3.1 dibawah ini.
Tabel 3.1 Perubahan Konjugasi Kata 連絡があります
Asal Kata
Perubahan ke bentuk た
Perubahan ke bentuk た +
わ
けです
連絡があります
連絡があった
連絡があったわけ です
Makna
Menghubungi
Sudah menghubungi
Karena itu menghubungi
Tabel 3.2 Keterkaitan antara Asisten Sekolah dan Dokter Induk Kalimat
Anak Kalimat
以前から学校の嘱託
私のところにまず
医のようなことをし
連絡があったわけ
ておりましたので
です
わけです
Sebab Akibat
Kepantasan
Teori Nagara
Pada tabel 3.2 di atas menunjukkan adanya saling keterkaitan antara induk kalimat dan anak kalimat. Saling keterkaitan menunjukkan
terjadinya hubungan kepantasan
seperti yang dikemukakan oleh Nagara dalam Napitupulu (1994). Dalam kalimat dikutipan (1) asisten sekolah langsung menghubungi seorang dokter yang pernah bekerja disekolahnya untuk membantu para murid yang pingsan, dan bukan dokter lain yang tidak dikenalnya. Menurut KBBI keterkaitan antara induk kalimat dan anak kalimat ini menunjukkan hubungan sebab akibat. Hubungan sebab akibat adalah hubungan yang
menjelaskan antara hal yang menjadikan timbulnya sesuatu dengan sesuatu yang merupakan akhir atau hasil dari
suatu peristiwa. Dan karena itulah menunjukkan
kepantasan akan pernyataan yang diungkapkan sebelumnya ( Nagara dalam Napitupulu, 1994 ). Teori ini juga didukung oleh ahli bahasa lainnya yang menyatakan bahwa kata benda wake juga menyatakan alasan ( Kim, 2007 ). Penggunaan kata benda wake pada kalimat (1) ini lebih tepat tanpa adanya keterangan tambahan. Pada kutipan kalimat (2) juga terlihat adanya fungsi wake yang menyatakan akan kepantasan akan pernyataan yang diungkapkan sebelumnya, yang ini juga sesuai dengan teori Nagara dalam Napitupulu (1994) yang juga dinyatakan pada kutipan kalimat (1). Hal ini bisa terlihat adanya hubungan antara kalimat “ Nakata menjadi bodoh “ dengan “ ibunya jadi sering menangis “. Dengan adanya kebodohan yang dialami Nakata sekarang akibat kecelakaan yang menimpanya, ia tidak bisa melakukan hal – hal yang biasa dilakukan sebelumnya, misalnya menghitung atau pun membaca. Hal ini membuat ibu Nakata sedih. Karena pada umumnya semua ibu pasti akan bersedih apabila melihat anaknya tidak sama seperti anak yang lainnya pada umumnya.. Pada kalimat (2) ini kata kerja yang digunakan sebelum kata benda wake juga menggunakan bentuk lampau dan dinyatakan bahwa kejadian ini sudah terjadi. Kata kerja nakimasu berkonjugasi menjadi nakanakutewanaranakatta. Hal ini bisa terlihat pada tabel perubahan kata di bawah ini.
Tabel 3.3 Perubahan Konjugasi Kata 泣きます
Asal Kata
Perubahan ke
Perubahan ke
bentuk てはならな
bentuk kamus +
かった
泣きます
Makna
Menangis
わけです
泣かなくてはなら
泣かなくてはなら
なかった
なかったわけです
Sudah menangis
Karena itulah menangis
Tabel 3.4 Keterkaitan Antara Nakata dan Ibunya Induk Kalimat
Anak Kalimat お母さんが泣か
ナカタの頭が悪
わけです
なくてはならな
くなったせいで
かったわけです Sebab Akibat
Kepantasan
Teori Nagara
Hubungan sebab akibat ini dapat terlihat pada kalimat “ Nakata menjadi bodoh karena kecelakaan, hal inilah yang membuat ibunya sering menangis “.
3.2 Wake yang Menunjukkan Kemungkinan Terjadinya Suatu perbuatan atau Kejadian yang Sama Sekali Tidak Ada. Contoh – contoh kalimat dapat dilihat dibawah ini : 3. Situasi : Kafka Tamura sedang menceritakan kepada Gagak bagaimana hubungan dengan teman – temannya pada saat sekolah di SMP. Kalimat : “僕は自分のまわりに高い壁をめぐらせ、誰一人その中に入れず、自分をそ の外に出さないようにつとめていた。そんな人間が誰かに好かれるわけが ない ( Umibe No Kafuka, 2002 : 19 )”. Terjemahan : Aku membangun tembok disekelilingku, tidak pernah membiarkan seorang pun masuk dan tidak pernah berusaha bergaul. Orang yang seperti aku ini tentunya sama sekali tidak disukai. 4. Situasi : Kafka Tamura sedang menceritakan kepada temannya yang bernama Sakura tentang bagaimana keadaan keluarganya dan karena Kafka Tamura tidak akur dengan ayahnya sehingga ia pergi meninggalkan rumah. Kalimat :
“母親の側の親戚については話にも出なかった。僕は母親の名前さえ知らな いのだ。母親にどんな親戚がいるかなんてわかるわけがない“( Umibe No Kafuka, 2002 : 185 ).
Terjemahan : “ Aku tahu dia tidak pernah berhubungan dengan saudara mana pun. Aku bahkan tidak tahu nama ibuku. Dan aku sama sekali tidak mengetahui apapun tentang keluarga ibuku”.
Analisis : Pada kalimat (3) kalau dilihat situasinya Kafka Tamura
sedang menceritakan
kepada seorang bocah yang bernama Gagak bagaimana hubungannya dengan teman – teman di sekolahnya. Pada kalimat (3) terlihat bahwa Kafka Tamura tidak memiliki teman dan karena dia orangnya sangat tidak pandai bergaul, seolah – olah ia membuat tembok yang tinggi disekelilingnya dan agar tak ada seorang pun yang dapat mendekatinya. Dari pernyataan kalimat (3) bisa terlihat bahwa teman yang manapun sama sekali tidak ada yang menyukai Kafka Tamura karena dia tidak berusaha untuk disukai. Dapat terlihat pada kalimat (3) bahwa keadaan “ tidak sukanya teman – teman pada Kafka “, bukan karena “ untuk membenci Kafka “, tetapi karena “ Kafka membangun tembok tinggi disekelilingnya “, dia menutup diri untuk tidak bergaul dengan yang lain. Kata benda wake digunakan di sini untuk memperlihatkan sebuah
kondisi yang terjadi karena perbuatan Kafka pada dirinya sendiri. Bentukan kata Sukareru di depan wake dapat dilihat pada tabel dibawah.
Tabel 3.5 Perubahan Konjugasi Kata 好きます Asal Kata
Perubahan ke
Perubahan ke
bentuk pasif
bentuk pasif + わけがない
好きます
好かれる
好かれるわけがな い
Makna
Menyukai
Disukai
Sama sekali tidak disukai
Pada tabel 3.5 di atas terlihat perubahan kata. Kata suku berkonjugasi menjadi sukareru. Kata kerja suku yang sudah berkonjugasi menjadi sukareru apabila ditambahkan wakeganai maka akan berarti ” sama sekali tidak disukai ”.
Tabel 3.6 Keterkaitan antara Kafka dan Teman - temannya
Induk Kalimat
Anak Kalimat
僕は自分のまわ
そんな人間が誰
りに高い壁をめ
かに好かれるわ
Perbuatan
Akibat
わけがない
Pada tabel 3.6 karena perbuatan Kafka yang membangun tembok disekelilingnya maka teman – temannya menjauhinya. Fungsi kata benda wake sebagai penanda akibat yang ditimbulkan oleh perbuatan tampak jelas pada contoh tersebut diatas. Pada kalimat (4) juga sama dengan apa yang dinyatakan pada kalimat (3). Kalimat (4) menyatakan kejadian yang sama sekali tidak ada ( Nagara dalam Napitupulu, 1994 ). Ini dapat terlihat pada Kafka Tamura yang semenjak kecil ibu dan kakaknya sudah pergi meninggalkan Kafka Tamura bersama ayahnya. Hubungan antara Kafka Tamura dengan ayahnya yang tidak akur membuatnya pergi meninggalkan rumah. Karena ibu dan kakaknya semenjak kecil sudah meninggalkannya Sehingga ia tidak tahu apapun tentang ibunya dan apapun yang berkaitan dengan ibunya. Termasuk ia tidak dekat dengan ibunya merupakan satu ” perbuatan ” yang mengakibatkan terjadinya satu kondisi Kafka
tidak mengenal saudara – saudara ibunya. Karena hubungan itulah kata benda wake digunakan disini, hal ini sesuai dengan teori Nagara dalam Napitupulu ( 1994 ).
Tabel 3.7 Perubahan Konjugasi Kata わかります Asal Kata
Perubahan ke bentuk
kamus
Perubahan ke bentuk kamus + わけがない
Makna
わかります
わかる
わかるわけがない
Mengetahui
Mengetahui
Sama sekali tidak mengetahui
Pada tabel 3.7 asal kata diatas terlihat adanya perubahan kata. Kata kerja wakarimasu berkonjugasi menjadi wakaru. Kata kerja wakarimasu yang sudah berkonjugasi menjadi wakaru yang berarti ” mengetahui ” apabila sudah ditambahkan wakeganai akan berarti ” sama sekali tidak mengetahui ”.
Tabel 3.8 Keterkaitan Kafka dan Ibunya
Induk Kalimat 母親の側の親戚につ いては話にも出なか った。僕は母親の名
Anak Kalimat わけが 母親にどんな親戚
ない
がいるかなんてわ かるわけがない
Perbuatan
Akibat
Pada tabel 3.8 karena perbuatan ibunya yang meninggalkan Kafka Tamura semenjak ia kecil, yang membuat Kafka Tamura tidak pernah berhubungan dengan saudara dari ibunya bahkan dia pun tidak tahu nama ibunya, karena itulah Kafka tidak pernah tahu sama sekali tentang keluarga ibunya. Fungsi kata benda wake sebagai penanda akibat yang ditimbulkan oleh perbuatan tampak jelas pada contoh tersebut diatas.
3.3
Wake yang Menyatakan Menegaskan Penyangkalan Contoh – contoh kalimat dapat dilihat dibawah ini : 5. Situasi : Kafka Tamura sedang menceritakan niatnya pada Gagak untuk pergi dari rumah, karena merasa tidak cocok dengan ayahnya.
Kalimat : “「しかしそれですべてが解決するわけじゃない。またまた君の決意に水差 すようだけど、どれほど遠くまで行ったところで、君がうまくここから逃 げだせるかどうか、それはわかったものじゃないぜ 」”(Umibe No Kafuka,
2002:9)。 Terjemahan : “Melarikan diri bukan berarti menyelesaikan segalanya. Lagi – Lagi aku harus mencampuri urusanmu, karena kita tidak akan tahu sejauh mana kau akan bisa kabur, jangankan itu, untuk keluar dari rumah ini saja aku tidak yakin kau mampu”. 6. Situasi : Kafka Tamura sudah selesai membaca buku tentang Adolf Eichmann, lalu dia menceritakan isi cerita tadi. Kalimat : “もちろんアイヒマンの計画がすべてすんなりと実現されたわけじゃない。 現場の事情で計算通りにものごとが進まないこともある。”(Umibe No Kafuka, 2002 :286)。 Terjemahan : “Rencananya Eichmann itu bukan berarti sudah terealisasikan semua dengan baik, karena kondisi dari berbagai lokasi terkadang rencananya tidak berjalan lancar sesuai perhitungan”.
7. Situasi : Ketika para murid – murid pingsan, Otsuka memeriksa bagaimana keadaan murid – murid tersebut. Dia sedang berusaha menyadarkan anak – anak itu dari pingsan. Dia melihat keanehan pada mata mereka. Kalimat : “いちばん奇妙なのは目でした。そのぐったりとした状態は、昏睡している 人の状態に近いのですが、でも目は閉じられていません。目はごくふつう に開かれて、何かを眺めているみたいに見えました。時々きもします。で すから、眠っていたというわけではないのです”(Umibe No Kafuka, 2002 :
35)。 Terjemahan : “Yang paling aneh adalah mata anak – anak itu saat tubuh mereka begitu lemas seolah – olah mengalami koma, mata mereka tetap terbuka seakan sedang memandang sesuatu. Mata mereka berkedip, tapi bukan berarti mereka dalam keadaan tertidur”. 8. Situasi : Kafka Tamura sedang berada di dalam bis menuju Takamatsu, dia duduk bersebelahan dengan seorang wanita yang bernama Sakura, wanita yang baru saja dikenalnya itu, tertidur pulas. Ketika Kafka melihat ke arah tampak tali baju dalam gadis itu yang tipis dan berwarna krem dari balik kaos yang dikenakannya.
Kalimat : “その下にある柔らかい乳戻を想像する。僕の指先で固くなるピンク色の乳 首を想像する。想像したいわけじゃない( Umibe No Kafuka, 2002 : 49 )”. Terjemahan : Aku membayangkan payudara yang ada di balik baju dalamnya, seolah puting merah jambu yang bila kupegang akan menegang dalam genggamku. Bukan berarti aku sengaja membayangkan semua itu. 9. Situasi : Setelah sampai di Takamatsu, Sakura dan Kafka Tamura akan berpisah menuju tujuan masing – masing, Sakura memberikan nomor telepon selulernya kepada Kafka Tamura, supaya pemuda itu dapat menghubunginya apabila sedang butuh teman. Kalimat : “「でもさ、田村カフカくん、このことは覚えていてね。私は誰にでも簡単 に 自 分 の 携 帯 の 番 号 を 教 え る わ け じ ゃ な い の よ 」 “ (Umibe No Kafuka,
2002;66)。 Terjemahan : “Tapi ingat, Kafka! Bukan berarti aku dengan mudahnya memberikan nomor telepon selulerku kepada setiap orang lho!”
Analisis : Pada kutipan kalimat (5) di atas menyatakan penegasan terhadap penyangkalan. Hal ini bisa yang sesuai dengan teori Nagara dalam Napitupulu (1994), hal ini bisa dilihat pada kalimat “しかしそれですべてが解決するわけじゃない”. Kafka Tamura mengira bahwa dengan lari dari rumah maka semua masalahnya akan terselesaikan, tapi hal ini disangkal oleh temannya yang bernama Gagak, artinya maksud Kafka untuk melarikan diri dicegah oleh temannya. Inilah yang memperkuat fungsi keberadaan kata benda wake sebagai penegas penyangkalan. Hal ini sesuai dengan teori dari Nagara dalam Napitupulu ( 1994 ). Kata kerja yang digunakan sebelum kata benda “ wake “ adalah kata kerja bentuk kamus.
Tabel 3.9 Perubahan Konjugasi Kata 解決します Asal Kata
Perubahan ke bentuk
kamus
Perubahan ke bentuk kamus + わけではない
解決します
解決する
解決するわけでは ない
Makna
Menyelesaikan
Menyelesaikan
Bukan berarti menyelesaikan
Kalau dilihat dari tabel 3.9 terlihat perubahan kata kerja kaiketsushimasu. Kata kerja kaiketsushimasu berkonjugasi kaiketsusuru. Kata kerja kaiketsushimasu yang sudah berkonjugasi menjadi kaiketsusuru apabila ditambahkan kata wakedewanai akan berarti “ bukan berarti menyelesaikan ”. Kata kerja yang digunakan adalah bentuk kamus, dengan menggunakan kata kerja bentuk kamus ini menunjukkan kejadian yang belum terjadi atau yang akan datang.
Tabel 3.10 Keterkaitan Kafka dan Gagak
Kalimat
Situasi
Konflik dengan ayahnya
Kafka berniat untuk kabur
しかしそれで すべてが解決 するわけじゃ
わけじ ゃない
ない
Ditahan oleh temannya
Penyangkalan
Hubungan pada tabel 3.10 diatas yaitu Kalimat yang diucapkan Gagak merupakan “ penyangkalan ” terhadap niat Kafka Tamura yang akan melarikan diri untuk
menyelesaikan konflik dengan ayahnya. Dalam hal ini penyangkalan kalimat (5) berhubungan dengan situasi. Pada kutipan kalimat (6) penyangkalan tampak pada kalimat “もちろんアイヒマ ンの計画がすべてすんなりと実現されたわけじゃない” yang artinya “ bukan berarti rencananya Eichmann semuanya sudah terealisasikan”. Penegasan penyangkalan yang terjadi pada kalimat (6) juga dinyatakan oleh Kafka Tamura ketika menceritakan buku tentang Eichmann, yaitu realisasi rencana Eichmann tidak semua dapat terwujud karena kondisi tidak memungkikan. Hal yang menegaskan penyangkalan ini sesuai dengan teori Nagara dalam Napitupulu (1994). Dalam kalimat (6) Kata kerja yang digunakan sebelum kata benda wake ini adalah kata kerja bentuk lampau.
Tabel 3.11 Perubahan Konjugasi Kata 実現します Asal Kata
Perubahan ke bentuk
実現します
pasif +
Perubahan ke bentuk lampau +
lampau
わけではない
実現された
実現されたわけで はない
Makna
Merealisasikan
Terealisasikan
Bukan berarti sudah terealisasikan
Pada tabel 3.11 terlihat adanya perubahan kata, yaitu bahwa kata kerja jitsugenshimasu berkonjugasi menjadi jitsugensareta. Kata kerja jitsugenshimasu yang sudah berkonjugasi menjadi jitsugensareta yang berarti “ terealisasikan ” apabila ditambahkan wakedewanai akan berarti “bukan berarti sudah terealisasikan”. Bentuk lampau ini menunjukkan kejadian yang sudah terjadi.
Tabel 3.12 Keterkaitan Kafka dan Kisah Eichmann
Situasi
Kalimat
Eichmann merealisasikan sebuah proyek
もちろんアイ
Kondisi dari berbagai lokasi
ヒマンの計画 がすべてすん
わけじ ゃない
なりと実現さ れた Terealisasinya rencana Eichmann tidak diyakini Kafka
Penyangkalan Pada tabel 3.12 kalimat yang diucapkan Kafka Tamura ketika menceritakan merupakan “ penyangkalan “ terhadap niat Eichmann untuk merealisasikan proyeknya karena adanya kondisi dari berbagai lokasi. Dalam hal ini penyangkalan kalimat (6) berhubungan dengan situasi.
Pada kalimat (7) juga terjadi penegasan penyangkalan ( Nagara dalam Napitupulu, 1994 ) ini terlihat pada kalimat “ いちばん奇妙なのは目でした。そのぐったりとした状態は、昏睡している 人の状態に近いのですが、でも目は閉じられていません。目はごくふつう に開かれて、何かを眺めているみたいに見えました。時々きもします” Yang artinya “ Anak – anak tersebut terlihat seperti dalam keadaan tidur tetapi tidak tidur, karena pada umumnya jika orang pingsan dia tidak sadar matanya terbuka. Seperti orang sedang tidur, namun ternyata mata anak – anak tersebut tetap berkedip “. Pernyataan penegasan penyangkalan pada kalimat (7) ini sesuai dengan teori Nagara dalam Napitupulu ( 1994 ). Kata kerja yang digunakan sebelum kata benda wake ini adalah kata kerja bentuk lampau. Tabel 3.13 Perubahan Konjugasi Kata 眠ります Asal Kata
Perubahan ke
Perubahan ke
bentuk lampau
bentuk lampau + わけではない
眠る
眠っていた
眠っていたわけで はない
Makna
Tidur
Sudah tidur
Bukan berarti tidur
Kalau dilihat pada tabel 3.13 terlihat adanya perubahan kata, yaitu bahwa kata kerja yang digunakan sebelum kata benda wake adalah bentuk lampau. Kata kerja bentuk
lampau menunjukkan kejadian yang sudah terjadi. Kata kerja nemuru berkonjugasi menjadi nemutteita. Kata kerja nemuru yang sudah berkonjugasi menjadi nemutteita yang berarti “ sudah tidur ”, apabila ditambahkan wakedewanai akan berarti “ bukan berarti tidur ”. Pada kalimat (7) menunjukkan kejadian tersebut sudah terjadi.
Tabel 3.14 Keterkaitan antara Murid – murid dan Otsuoka
Situasi
Kalimat
Keadaan murid – murid yang sedang pingsan
Keanehan pada mata murid
ですか ら、眠っ ていた
Dugaan tidur
Tidak dibenarkan oleh Otsuoka
Penyangkalan
わけで はない
Pada tabel 3.14 kalimat yang diucapkan Otsuoka merupakan “ penyangkalan “ terhadap keadaan para murid yang terlihat keanehan pada bagian mata mereka, seperti dalam keadaan tertidur karena para murid itu pingsan. Pada kutipan dikalimat (8) diceritakan bahwa Kafka Tamura yang duduk bersebelahan dengan seorang wanita yang bernama Sakura yang sedang tidur lelap. Dia memandangi gadis itu karena tali baju dalamnya tampak jelas dari balik baju kaosnya. Dia kemudian membayangkan payudara yang ada didalamnya, puting merah jambu yang akan menegang dalam genggam jarinya. Hal ini melintas begitu saja difikiran Kafka, dan dia tegaskan dengan kalimat “ 想像したいわけじゃない ” bahwa dia tidak dengan sengaja membayangkannya. Semua yang ada dalam fikirannya disangkal olehnya sendiri. Semua ini sesuai dengan teori Nagara dalam Napitupulu (1994). digunakan sebelum kata benda wake adalah kata kerja bentuk lampau。
Kata kerja yang
Tabel 3.15 Perubahan Konjugasi Kata 想像します Asal Kata
Perubahan ke
Perubahan ke
bentuk lampau
bentuk lampau + わけではない
想像します
想像した
想像したわけでは ない
Makna
Membayangkan
Sudah
Bukan berarti
membayangkan
sengaja membayangkan
Pada tabel 3.15 kata kerja yang digunakan sebelum kata benda
wake
ini
menggunakan kata kerja bentuk lampau. Kata kerja souzousimasu berkonjugasi menjadi souzoushita. Kata kerja souzoushimasu yang berarti membayangkan apabila sudah berkonjugasi menjadi souzoushita berarti “ sudah membayangkan ”. Dan apabila ditambahkan dengan kata wakedewanai maka akan berarti “ bukan berarti sengaja sudah membayangkan ”. Kata kerja bentuk lampau ini menyatakan kejadian yang sudah terjadi.
Tabel 3.16 Keterkaitan antara Kafka dan Sakura { kaos } Situasi
Kalimat
Terlihat tali baju dalam Sakura
わけじゃ
Ada fantasi yang terlintas begitu saja
想像した
ない
い
Dicegah oleh dirinya sendiri
Penyangkalan
Pada tabel 3.16 kalimat yang diucapkan Kafka Tamura merupakan “ penyangkalan “ terhadap dirinya sendiri akan fantasi yang terlintas begitu saja dalam fikirannya karena terlihatnya tali baju dalam dari kaos Sakura.
Kalimat yang menegaskan penyangkalan juga terjadi pada kalimat (9), yaitu “私は 誰にでも簡単に自分の携帯の番号を教えるわけじゃないのよ” yang artinya “Bukan berarti aku dengan mudahnya memberikan nomor telepon selulerku kepada setiap orang lho!”. Sakura memberikan nomor selulernya kepada Kafka Tamura tetapi setelah itu dia memberikan penegasan untuk menyangkal anggapan bahwa dia adalah gadis yang dengan mudah memberikan nomor selulernya kepada orang lain. Karena pada umumnya apabila seorang wanita dengan begitu saja memberikan nomor seluler kepada seorang laki – laki yang baru dikenal akan memberi kesan yang tidak baik bagi wanita tersebut. Sakura memberikan nomor selulernya kepada Kafka Tamura karena ada alasan tertentu, yaitu supaya Kafka Tamura bisa menghubungi Sakura suatu hari nanti apabila Kafka Tamura membutuhkan seorang teman untuk ngobrol. Penegasan penyangkalan yang dilakukan oleh Sakura akan anggapan yang akan difikirkan Kafka Tamura terhadap diri Sakura ini sesuai dengan teori Nagara dalam Napitupulu ( 1994 ). Pada kalimat (9) kata kerja yang digunakan sebelum kata benda wake adalah kata kerja bentuk kamus.
Tabel 3.17 Perubahan Konjugasi Kata 教えます Asal Kata
Perubahan ke
Perubahan ke
bentuk kamus
bentuk kamus + わけじゃない
教えます
教える
教えるわけじゃな い
Makna
Memberikan
Memberikan
Bukan berarti memberikan
Pada tabel 3.17 terlihat bahwa kata kerja oshiemasu berkonjugasi menjadi oshieru. Kata kerja oshiemasu setelah berkonjugasi menjadi oshieru yang berarti “ memberikan ”. Setelah kata kerja oshieru ditambah dengan kata wakejyanai akan berarti “ bukan berarti memberikan ”. Kata kerja bentuk kamus ini dinyatakan bahwa kejadian ini belum terjadi atau akan datang.
Tabel 3.18 Keterkaitan antara Kafka dan Sakura { no.seluler }
Situasi
Kalimat
Sakura memberikan nomor selulernya
私は誰に
Anggapan Kafka tentang Sakura
でも簡単
わけじ
に自分の
ゃない
携帯の番 号を教え る
Tidak dibenarkan oleh Sakura
Penyangkalan
Pada tabel 3.18 kalimat yang diucapkan Sakura merupakan “ penyangkalan ” terhadap anggapan Kafka akan dirinya yang telah begitu saja memberikan nomor selulernya, agar Kafka sewaktu – waktu bisa menghubunginya untuk menemani Kafka Tamura apabila membutuhkan teman.
Hubungan penyangkalan dapat lebih jelas terlihat pada tabel 3.18, yaitu kalimat yang diucapkan Sakura merupakan “ penyangkalan ” terhadap dugaan Kafka yang berfikir bahwa Sakura adalah orang yang mudah memberikan nomor selulernya. Dalam hal ini penyangkalan kalimat (9) berhubungan dengan situasi.
3.4 Wake yang Menyatakan Makna Tidak Dapat Melakukan Suatu Perbuatan, Baik Karena Adanya Pendapat Suatu Masyarakat Atau Dari Dirinya Sendiri. Contoh – contoh kalimat dapat dilihat dibawah ini: 10. Situasi : Ketika Kafka Tamura sadar dari pingsannya di sebuah hutan, ia berjalan mengikuti arah cahaya yang kemudian berakhir pada sebuah kuil Shinto. Ketika dia melihat ke arah bajunya, dia menyadari bahwa kaos yang dikenakannya berlumuran darah. Ketika ia menatap cermin di kuil itu suara hatinya pun berkata. Kalimat : “いずれにせよ、君はいつまでもここにいるわけにはいかないぜ。こんなとこ ろで血まみれになったまま警祭のパトロールとでくわたしたち一巻の終わり だ”( Umibe No Kafuka, 2002 : 146 )。 Terjemahan : “Bagaimana pun juga, kau tidak bisa tinggal di sini terlalu lama. Karenanya kalau mobil patroli polisi melihatmu, penuh darah, kau akan celaka”.
11. Situasi : Kafka Tamura yang sedang duduk di meja dapur dan memandang ke seluruh apartemen, dan berfikir untuk pergi meninggalkan rumah Sakura. Kalimat : “ずっとここにいるわけにはいかないと思う。それはかなりはっきりしてい る。ここにいるかぎり僕はまちがいなく、絶えまなく勃起しつづけるだろう し、絶えまなく想像しつづけるわけにはいかない。洗面所に干してある彼女 の小さな黒い下着から目を背けつづけるわけにはいかない” ( Umibe No
Kafuka, 2002 : 195 )。 Terjemahan : “Aku tahu aku tidak bisa tinggal disini terus – menerus. Itu jelas sekali karena kalau aku ada terus maka aku tidak akan pernah berhenti berkhayal dan terangsang. Dan aku juga tidak dapat memalingkan mataku terus – menerus dari baju dalam hitam milik Sakura yang tergantung dijemuran. 12. Situasi : Otsuoka menulis sebuah surat yang ditunjukkan kepada profesor sekolah. Dia menceritakan kejadian saat perang 20 tahun yang lalu. Kalimat :
“ご理解いただけると思いますが、私はこのような露な話を軍の方々の前です るわけにはいきませんでした。それは戦争に時代でしたし、私たちが「たて まえ」で生きている時代でした。” ( Umibe No Kafuka, 2002 : 211 )。 Terjemahan : “Saya yakin anda mengerti keadaan waktu itu. Di masa perang saya tidak dapat menceritakan hal – hal yang bersifat pribadi di depan para tentara. Pada saat itu zaman perang zaman kita semua hidup dalam kepura - puraan”. Analisis : Pada kutipan kalimat (10) “ 君はいつまでもここにいるわけにはいかないぜ ” yang artinya “ kau tidak bisa tinggal disini terlalu lama ” tampak satu keadaan dimana penutur tidak dapat melakukan suatu perbuatan karena adanya pendapat suatu masyarakat atau dari dirinya sendiri ( Nagara dalam Napitipulu, 1994 ). Ini terlihat pada Kafka Tamura tidak tahu kenapa tiba – tiba bajunya berlumuran darah. Dia menyadari bahwa dia tidak dapat berlama – lama tinggal ditempat itu, karena apabila ada yang mengetahuinya terlebih lagi apabila polisi melihat Kafka Tamura berlumuran darah maka polisi akan beranggapan dia sudah melakukan tindak kriminal, karena pada umumnya, apabila kita melihat seseorang berlumuran darah maka kita akan menganggap bahwa orang tersebut terlibat dalam masalah kriminal. Begitu pula yang terjadi pada Kafka Tamura. Suara hatinya menyarankan agar ia tidak boleh berlama – lama ditempat itu. Hal ini sesuai dengn teori Nagara dalam Napitupulu ( 1994 ) yang menyatakan fungsi wake tidak dapat melakukan suatu perbuatan, baik karena adanya pendapat suatu masyarakat
atau dari dirinya sendiri. Kata kerja yang digunakan sebelum kata benda wake adalah kata kerja bentuk kamus. Tabel 3. 19 Perubahan Konjugasi Kata います Asal Kata
Perubahan ke
Perubahan ke
bentuk Kamus
bentuk kamus + わけにはいかない
います
いる
いるわけにはいか ない
Makna
Ada
Ada
Tidak bisa berada disini
Pada tabel 3.19 terlihat perubahan kata. Kata kerja imasu berkonjugasi menjadi iru. Kata kerja iru ini berarti “ ada ”. Kata kerja imasu yang sudah berkonjugasi menjadi iru apabila ditambahkan kata wakeniwaikanai akan berarti “ tidak bisa berada disini ”. Kata kerja yang digunakan pada kalimat (10) adalah kata kerja bentuk kamus. Ini menunjukkan kejadian yang belum terjadi atau akan datang.
Tabel 3.20 Tabel Keterkaitan antara Kafka dan Polisi Induk Kalimat
Anak Kalimat
こんなところで血ま
いずれにせよ、君は
みれになったまま警
いつまでもここにい
祭のパトロールとで
る
わけには いかない
くわたしたち一巻の
Pendapat dari masyarakat
Akibat
Pada tabel 3.20 sebuah persepsi atau pendapat dari masyarakat yang mengakibatkan tidak dapat melakukan suatu hal, yaitu Kafka tidak dapat terus berlama – lama disini karena apabila polisi tahu dia akan celaka. Pendapat atau persepsi masyarakat ini mengakibatkan tidak dapat melakukan suatu perbuatan. Pernyataan makna tidak dapat melakukan suatu perbuatan, baik karena adanya pendapat suatu masyarakat atau dari dirinya sendiri ( Nagara dalam Napitipulu, 1994 ) juga terdapat pada kalimat (11). Ini bisa terlihat bahwa Kafka Tamura tidak dapat terus – menerus tinggal di rumah Sakura, karena apabila ia terus menerus tinggal dirumah gadis itu, dia akan selalu terangsang dan berfantasi tentang Sakura Kata kerja yang digunakan sebelum kata benda wake adalah kata kerja bentuk kamus.
Tabel 3.21 Perubahan Konjugasi Kata います Asal Kata
Perubahan ke
Perubahan ke
bentuk Kamus
bentuk kamus + わけにはいかない
います
いる
いるわけにはいか ない
Makna
Ada
Ada
Tidak bisa berada disini
Pada tabel 3.21 terlihat perubahan kata kerja yaitu bahwa kata kerja imasu berkonjugasi menjadi iru . Kata kerja iru disini berarti “ ada ”. Apabila kata kerja imasu yang sudah berkonjugasi menjadi iru ditambahkan kata wakeniwaikanai berarti menjadi “ tidak bisa berada disini ”. Kata kerja yang digunakan adalah kata kerja bentuk kamus. Kata kerja bentuk kamus menujukkan kejadian yang belum terjadi atau yang akan datang.
Tabel 3.22 Keterkaitan Antara Kafka dan Sakura { berkhayal dan berfantasi }
わけには
Induk Kalimat
Anak Kalimat
ずっとここにいる
それはかなりはっきりして いる。ここにいるかぎり僕
いかない
はまちがいなく、絶えまな く勃起しつづけるだろう し
Akibat
絶えまなく想像し
づ
Pendapat dari masyarakat
Hal yang menyebabkan Kafka Tamura tidak dapat terus – menerus dirumah Sakura karena dia merasa akan terus berfantasi dan berkhayal tentang Sakura. Hubungan dua kalimat ini menunjukan tidak dapat melakukan suatu perbuatan karena hal yang diakibatkan Oleh Sakura. Pada kutipan kalimat (12) juga terlihat adanya menyatakan makna tidak dapat melakukan suatu perbuatan, baik karena adanya pendapat suatu masyarakat atau dari dirinya sendiri. Otsuoka sedang mengalami menstruasi, namun dalam situasi perang dia tidak bisa menceritakan keadaan yang sebenarnya. Dengan adanya pernyataan “ tidak bisa menceritakan yang sebenarnya karena situasinya sedang perang maka Otsuoka merasa sudah tidak dapat melakukan suatu perbuatan ”, karena begitulah pendapat masyarakat pada saat itu. Hal ini tentu saja sesuai dengan teori Nagara dalam Napitupulu (1994). Kata kerja yang digunakan sebelum kata benda wake adalah kata kerja bentuk kamus.
Tabel 3.23 Perubahan Konjugasi Kata します Asal Kata
Perubahan ke
Perubahan ke
bentuk Kamus
bentuk kamus + わけにはいかない
します
する
するわけにはいか ない
Makna
Melakukan
Melakukan
Tidak dapat melakukan
Pada tasbel 3.23 terlihat adanya perubahan kata. Kata kerja shimasu berkonjugasi menjadi suru. Kata kerja shimasu yang sudah berkonjugasi menjadi suru berarti menjadi “ melakukan ”. Kata kerja shimasu yang sudah berkonjugasi menjadi suru apabila ditambahkan wakeniwaikanai menjadi berarti “ tidak dapat melakukan ”. Tapi untuk kalimat (12) ini diartikan sebagai “ tidak dapat menceritakan ”. Tentu saja semua ini sesuai dengan teori Nagara dalam Napitupulu (1994).
Tabel 3.24 Keterkaitan Otsuoka dan Zaman Perang
Induk Kalimat
Anak Kalimat
それは戦争に時代でし
ご理解いただけると思い
たし、私たちが「たて
わけに
ますが、私はこのような
まえ」で生きている時
はいき
露な話を軍の方々の前で
代でした
Pendapat dari masyarakat
Akibat
Pada tabel 3.24 adanya keterkaitan hubungan yang sebabkan oleh pendapat dari masyarakat, yaitu pada saat zaman perang kita harus menyembunyikan apa yang sebenarnya terjadi pada diri kita yang mengakibatkan Otsuoka tidak dapat mengatakan hal yang sebenarnya apa yang terjadi pada dirinya.
3.5 Wake yang Menyatakan Makna Harus Contoh – contoh kalimat dapat dilihat di bawah ini 13. Situasi : Kafka tidak ingin tidur karena dia takut berfantasi Kalimat : “でも眠らないわけにはいかないし、眠れば夢がやってくる” ( Umibe No Kafuka, 2002 : 291 ).
Terjemahan : Tapi kau harus tidur, dan mimpi adalah bagian dari tidur. 14. Situasi : Seorang laki – laki yang meminjam nama dan penampilan perusahaan minuman Inggris ( Johnnie Walker ) menceritakan kepada Nakata kenapa ia harus membunuh kucing – kucing tersebut. Kalimat : “しかし生きている限り、猫を殺さないわけにはいかない” ( Umibe No
Kafuka, 2002 : 299 )。 Terjemahan : Tapi selama saya masih hidup saya harus membunuh kucing.
Analisis : Pada kutipan di kalimat (13) Kafka Tamura takut untuk tidur, tapi walaupun demikian dia memerintahkan dirinya untuk tidur. Pernyataan Kafka Tamura tentang harus tidur ini sesuai dengan teori Nagara dalam Napitupulu ( 1994 ). Kata kerja yang digunakan sebelum kata benda wake adalah kata kerja bentuk negatif.
Tabel 3.25 Perubahan Konjugasi Kata 眠る Asal Kata
Perubahan ke
Perubahan ke
bentuk negatif
bentuk negatif + わけにはいかない
眠る
眠らない
眠らないわけには 行かない
Makna
Tidur
Tidak tidur
Harus tidur
Pada tabel 3.15 kalau dilihat perubahan katanya Kata kerja nemuru berkonjugasi menjadi nemuranai. Kata kerja nemuranai ini berarti “ tidak tidur ”. Apabila kata kerja nemuru yang sudah berkonjugasi menjadi nemuranai ditambah wakeniwaikanai, maka maknanya berubah menjadi “ harus tidur ”. Semua ini sesuai dengan teori Nagara dalam Napitupulu ( 1994 ).
Tabel 3.26 Keterkaitan antara Kafka dan Keadaan Dirinya Situasi
Kalimat
Kafka takut berimajina si
Menekan imajinasi
でも眠ら
わけには
ない
いかない
Tidak dapat menekan mimpi
Keharusan
Pada tabel 3.26 kondisi Kafka Tamura yang takut berimajinasi tidak mengharuskan dia untuk tidur Akan tetapi dia harus tidur, agar dia dapat menekan imajinasinya, tapi dia tidak dapat menekan mimpinya itu.
Pada kutipan (14) terlihat adanya makna harus seperti yang dikatakan Nagara dalam Napitipulu ( 1994 ). Hal ini terlihat Johnie Walker harus membunuh kucing selama dia masih hidup. Kata “ harus “ menunjukkan sesuatu yang tidak bisa tidak, “ harus “ dilakukan. Kata kerja yang digunakan sebelum kata benda “ wake “ adalah kata kerja bentuk negatif Tabel 3.27 Perubahan Konjugasi Kata 殺します Asal Kata
Perubahan ke
Perubahan ke
bentuk negatif
bentuk negatif + わけにはいかない
殺します
殺さない
殺さないわけには 行かない
Makna
Membunuh
Tidak membunuh
Harus membunuh
Pada tabel 3.16 terlihat perubahan kata. Kata kerja yang digunakan sebelum kata benda wake adalah kata kerja bentuk negatif. Kata kerja koroshimasu berkonjugasi menjadi korosanai . Kata kerja koroshimasu yang berarti “ membunuh ”, apabila sudah berkonjugasi menjadi korosanai maka berarti menjadi “ tidak membunuh ”, dan bila kata kerja korosanai ditambah kata wakeniwaikanai berarti menjadi “ harus membunuh ”. Makna yang menyatakan harus ini sesuai dengan teori Nagara dalam Napitupulu (1994).
Tabel 3.28 Keterkaitan antara Johnie Walker dan Hidupnya Situasi
Kalimat
Selama hidupnya
Tidak ada lagi yang dapat dia kerjakan
わけには 猫を殺さ
いかない
ない
Menuai Jiwa
Keharusan
Pada tabel 3.28 kondisi Johnie Walker yang memungkinkan dia untuk tidak membunuh kucing – kucing itu, akan tetapi dia harus membunuh kucing – kucing tersebut, karena dalam hidupnya tidak ada lagi yang dapat dia kerjakan selain membunuh kucing dan semua yang dia kerjakan ini dapat menuai jiwa.