BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya (State of the Art) Tabel 2.1 NO NAMA 1 Fatimah Diah Eka Bina Nusantara University 2012
JUDUL SKRIPSI Pengaruh Program Acara Musik Dahsyat terhadap Minat Menonton (Study Kasus terhadap Minat Mahasiswa Binus University)
TEORI -Teori Komunikasi -Teori Uses and Gratification
1201004430 2
Derby Juniarenata Lacandu Bina Nusantara University 2013
Pengaruh Variety Show Running Man di Kshownow.net terhadap Minat menonton (Study pada Anggota Grup Running Man Kaskus di Facebook)
-Teori komunikasi
Respon Khalayak terhadap Perubahan Format Program ‘’Suara Anda’’ di TV One
-Teori S-R
-Teori S-O-R -Teori Minat
1301029043 3
Tissa Rakhma Bina Nusantara University 2013
-Teori Individual Difference
1301012295
7
METODE HASIL -Pendeketan Program music : Kuantitatif dahsyat memberika pengaruh besar -Jenis terhadap minat Penelitian : menonton sebesar Kuantitatif 78,7% Eksplanasi -Metode : Survey -Pendekatan Terjadi hubungan kuat : Kuantitatif berdasarkan koefisien korelasi 71,7% antara -Metode : pengaruh variety show Kuantitatif Running Man terhadap minat -Jenis menonton. penelitian : Eksplanatif Survey -Pendekatan Dari Hasil Penelitian : kuantitatif terdapat respon terkecil pada dimensi -Metode : afektif dan sub Survey dimensi jumlah berita sebesar 235. -Jenis Pernyataan Penelitian: mengatakan bahwa Eksplanatif jumlah berita criminal lebih banyak sehingga lebih menarik disbanding sebelumnya. Sedangkan skor tertinggi sebesar 290 pada dimensi kognitif dan subdimensi komentator. Dengan pernyataan bahwa komentator saat ini lebih variasi
8
4.
Zizi Papacharissi & Andrew Mendelson
An Exploratory Study of Reality appeal: Uses and Gratifications of Reality TV show
5
Hollander, Barry A (1996)
Talk Radio Predictor Of Use and Effects on Attitudes about Government
Volume 73 Pages 102113
disbanding sebelumnya. Concurrently those externally controlled, with low levels of interpersonal interaction, were more likely to watch reality TV programming to fulfil voyeuristic and companionship needs. Functional alternative uses of reality TV and the appeal of realistic programming were documented. -Teori Uses and Effects
-Metode: Kuantitatif -Data source. -data were drawn from a nationwide telephone survey of 1,507 Americans
More than one-thir of the sample reported never listening to radio (36,6%). The remaining (24,2%) reported listening to talk radio. And the rest never listen to radio.
2.2 Landasan Teori Pada bab ini peneliti menuliskan sejumlah teori yang relevan dengan permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini, dimana teori tersebut telah disusun sedemikian rupa mulai dari teori umum ke teori khusus agar memudahkan dalam pemahaman masalah yang diangkat yaitu Respon Penonton terhadap Presenter Program Ayo Bernyanyi diTVRI.
9
2.2.1 Teori Umum 2.2.1.1 Komunikasi 2.2.1.1.1 Definisi Komunikasi Kata komunikasi atau communication berasal dari kata latin communis yang berarti ‘’sama’’, communico, communicatio, communicare yang berarti ‘’membuat sama’’ ( to make common). Komunikasi merujuk pada suatu pikiran, satu makna, atau satu pesan yang dianut secara sama. Harold Lasswell menggambarkan proses komunikasi mempunyai unsur unsur sebagai berikut: (Mulyana, 2005:174) a. Sumber (who) adalah yang memiliki pesan untuk disampaikan. b. Pesan (says what) adalah perangkat symbol verbal ataupun non verbal yang mewakili gagasan, nilai atau maksud dari sumber. c. Saluran atau media (in wich channel) adalah alat untuk menyampaikan pesan pada penerima. d. Penerima ( to whom) adalah penerima yang mendapatkan dari sumber. e. Effect (effect with that effect) adalah akibat apa yang ditimbulkan pesan komunikasi massa pada khalayak pembaca, pemirsa, atau pendengar. Para pakar komunikasi sendiri memberi definisi yang beragam mengenai komunikasi,diantaranya: 1. Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi. (Shannon & Weaver) 2. Komunikasi adalah suatu proses menyortir, memilih dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respons dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan komunikator. (Raymond S. Ross). 3. Komunikasi adalah pengalihan suatu pesan dari satu sumber kepada penerima agar dapat dipahami. (Alo Liliweri).
10
4. Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan untuk mengubah perilaku orang lain. (Carl I.Hovland). 5. Komunikasi adalah Proses memahami dan berbagi makna (Judy C pearson & Paul Emelson).
2.2.1.1.2 Konsep Dasar Komunikasi Menurut John R Wenburg dan William W. Wilmot setidaknya ada tiga kerangka pemahaman komunikasi: (Mulyana, 2005:61) a. Komunikasi sebagai tindakan satu arah Komunikasi dipahami sebagai proses penyampaian pesan searah dari seseorang atau lembaga kepada seseorang atau kelompok lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pemahaman komunikasi sebagai proses atau arah ini oleh Michall Bargon disebut sebagai “definisi berorientasi sumber’’ ( Source- oriented definition)
b. Komunikasi sebagai interaksi Komunikasi dipahami sebagai proses aksi-reaksi, sebab-akibat yang arahnya bergantian. Komunikasi interaksi dipandang lebih dinamis dari pada komunikasi satu arah. Unsur penting dalam komunikasi interaksi adalah feedback (umpan balik).
c. Komunikasi sebagai transaksi Komunikasi dipahami sebagai kegiatan menafsirkan perilaku orang lain. Ada proses encoding dan decoding pesan verbal maupun non verbal. Semakin banyak peserta komunikasi maka transaksi yang akan terjadi akan semakin rumit. Kelebihan konsep ini adalah komunikasi dipahami sebagai konsep yang tidak membatasi pada konsep komunikasi yang disengaja saja.
11
2.2.1.1.3 Proses Komunikasi Proses komunikasi adalah langkah mulai dari saat menciptakan informasi sampai dipahami oleh komunikan. Komunikasi adalah sebuah proses, dalam aplikasinya langkah dalam komunikasi adalah sebagai berikut: 1. Ide atau gagasan diciptakan oleh sumber atau komunikator. 2. Ide atau gagasan tersebut kemudian dialih bentukan menjadi lambang lambang komunikasi yang mempunyai makna dan dapat dikirim. 3. Lalu pesan yang akan di encoding tersebut selanjutnya dikirimkan melalui saluran atau media yang sesuai dengan karakteristik lambang lambang komunikasi ditunjukan kepada komunikan. 4. Kemudian penerima menafsirkan isi pesan sesuai dengan persepsinya untuk mengartikan maksud pesan tersebut. 5. Apabila pesan tersebut telah berhasil di decoding, maka khalayak akan mengirim pesan tersebut kepada komunikator.
2.2.1.1.4 Fungsi Komunikasi Wiiliam I. Gorden dalam Deddy Mulyana, mengkategorikan fungsi komunikasi menjadi empat, yaitu: (Mulyana, 2005:5) 1.Sebagai komunikasi sosial. Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur, dan memupuk hubungan hubungan orang lain. Melalui komunikasi kita bekerja sama dengan anggota masyarakat untuk mencapai tujuan bersama. - Pembentukan konsep diri. Konsep diri adalah pandangan kita mengenai diri kita, dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada kita. Melalui komunikasi dengan orang lain kita belajar bukan saja mengenai siapa kita, namun juga bagaimana kita merasakan siapa kita. Anda mencintai diri anda bila anda telah dicintai; anda berpikir anda cerdas bila orang-orang sekitar anda
12
menganggap anda cerdas; anda merasa tampan atau cantik bila orang-orang sekitar anda juga mengatakan demikian. - Pernyataan eksistensi diri. Orang berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis. Inilah yang disebut aktualisasi diri atau lebih tepat lagi pernyataan eksistensi diri. Fungsi komunikasi sebagai eksistensi diri terlihat jelas misalnya pada penanya dalam sebuah seminar. Meskipun mereka sudah diperingatkan moderator untuk berbicara singkat dan langsung ke pokok masalah, penanya atau komentator itu sering berbicara panjang lebar mengkuliahi hadirin, dengan argumen-argumen yang terkadang tidak relevan. - Untuk kelangsungan hidup, memupuk hubungan, dan memperoleh kebahagiaan. Sejak lahir, kita tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan hidup. Kita perlu dan harus berkomunikasi dengan orang lain, untuk memenuhi kebutuhan biologis kita seperti makan dan minum, dan memnuhi kebutuhan psikologis kita seperti sukses dan kebahagiaan. 2. Sebagai komunikasi ekspresif. Komunikasi berfungsi untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasaan-perasaan
tersebut
terutama
dikomunikasikan
melalui
pesan-pesan
nonverbal. Perasaan sayang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin, marah dan benci dapat disampaikan lewat kata-kata, namun bisa disampaikan secara lebih ekpresif lewat perilaku nonverbal. Seorang ibu menunjukkan kasih sayangnya dengan membelai kepala anaknya. Orang dapat menyalurkan kemarahannya dengan mengumpat, mengepalkan tangan seraya melototkan matanya, mahasiswa memprotes kebijakan penguasa negara atau penguasa kampus dengan melakukan demontrasi. 3.Sebagai komunikasi ritual. Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebaga rites of passage, mulai dari upacara kelahiran, sunatan, ulang tahun, pertunangan, siraman, pernikahan, dan lain-lain. Dalam acara-acara itu orang mengucapkan kata-kata atau perilaku-perilaku tertentu yang bersifat simbolik. Ritus-ritus lain seperti berdoa (salat, sembahyang, misa), membaca kitab suci, naik haji, upacara bendera (termasuk
13
menyanyikan lagu kebangsaan), upacara wisuda, perayaan lebaran (Idul Fitri) atau Natal, juga adalah komunikasi ritual. 4. Sebagai komunikasi instrumental. Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum, yaitu: menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap, menggerakkan tindakan, dan juga menghibur. Sebagai instrumen, komunikasi tidak saja kita gunakan untuk menciptakan dan membangun hubungan, namun juga untuk menghancurkan hubungan tersebut. Studi komunika membuat kita peka terhadap berbagai strategi yang dapat kita gunakan dalam komunikasi kita untuk bekerja lebih baik dengan orang lain demi keuntungan bersama. Komunikasi berfungsi sebagi instrumen untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan, baik tujuan jangka pendek ataupun tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek misalnya untuk memperoleh pujian, menumbuhkan kesan yang baik, memperoleh simpati, empati, keuntungan material, ekonomi, dan politik, yang antara lain dapat diraih dengan pengelolaan kesan (impression management), yakni taktik-taktik verbal dan nonverbal, seperti berbicara sopan, mengobral janji, mengenakankan pakaian necis, dan sebagainya yang pada dasarnya untuk menunjukkan kepada orang lain siapa diri kita seperti yang kita inginkan.
2.2.1.2 Komunikasi Massa 2.2.1.2.1 Definisi Komunikasi Massa Komunikasi Massa Merupakan salah satu topik diantara sekian banyak topik lainnya dalam ilmu sosial. Komunikasi Massa merupakan bagian dari ilmu komunikasi yang lebih luas, yaitu komunikasi manusia ( human communication). Menurut Berger N Chaffe yang dikutip oleh Morissan mendefinisikan ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan yang berupaya memahami produksi, proses dan efek dari system symbol dan tanda dengan mengembangkan teori teori yang dapat diuji, berisi generalisasi hokum yang menjelaskan gejala gejala yang berhubungan dengan produksi, proses dan efek.
14
Istilah ‘massa’ menggambarkan sesuatu ( orang atau barang ) dalam jumlah besar, sementara ‘komunikasi’ mengacu pada pemberian dan penerimaan arti, pengiriman dan penerimaan pesan. Menurut Janowitz (1960) yang dikutip Morissan komunikasi massa terdiri atas lembaga dan teknik dimana kelompok kelompok terlatih menggunakan teknologi untuk menyebarluaskan symbol symbol kepada audience yang tersebar luas dan bersifat heterogen. Menurut Rakhmat (2011), definisi yang paling sederhana tentang komunikasi massa dirumuskan Bittner (1980:10) yaitu, “Mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people” (Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang). Berdasarkan definisi tersebut, dapat diartikan bahwa komunikasi massa merujuk pada “pesan”. Massa dalam hal ini merujuk pada khalayak yang tersebar di berbagai tempat, tidak terbatas jumlahnya dan anonim. Elizabeth Noelle-Neuman (1973 : 92) dalam Rakhmat (2011) menyebutkan empat tanda pokok dari komunikasi massa, yaitu : 1.
Bersifat tidak langsung, artinya harus melewati media teknis (teknologi media). Komunikasi massa mengharuskan adanya media massa dalam prosesnya, hal ini dikarenakan teknologi yang membuat komunikasi massa dapat terjadi. Dapat dibayangkan bahwa tidak mungkin seseorang melakukan komunikasi massa tanpa bantuan media massa (teknologi), bahkan bila ia berteriak sekencang-kencangnya.
2.
Bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi antara peserta-peserta komunikasi. Dalam istilah komunikasi, reaksi khalayak yang dijadikan masukan untuk proses komunikasi berikutnya disebut umpan balik (feedback). Namun dalam sistem komunikasi massa, komunikator sukar menyesuaikan pesannya dengan reaksi komunikan (khalayak luas dalam hal ini). Komunikasi bersifat irreversible, yang artinya ketika sudah terjadi tidak dapat diputar balik (diulang). Begitu juga halnya dengan komunikasi massa. Sebuah informasi yang telah disebarkan, tidak dapat diputar ulang seperti membuat air menjadi es, kemudian membuat es menjadi air kembali. Dalam komunikasi massa, publik atau khalayak hanya menjadi penerima informasi. Pada saat komunikasi massa dilakukan, khalayak tidak dapat langsung memberikan feedback untuk mempengaruhi pemberi informasi, dalam hal ini untuk aliran komunikasi sepenuhnya diatur oleh komunikator. Namun demikian, dalam komunikasi massa
15
masih terdapat kemungkinan adanya siaran ulang, yaitu memutar ulang tayangan yang sama dalam televisi atau radio. 3.
Bersifat terbuka, artinya ditujukan pada publik yang tidak terbatas dan anonim. Komunikasi dengan media massa memungkinkan komunikator untuk menyampaikan pesan kepada publik yang tidak terbatas jumlahnya, siapapun dan berapapun orangnya selama mereka memiliki alat penerima (media) siaran tersebut.
4.
Mempunyai publik yang secara geografis tersebar. Seperti dikemukakan sebelumnya, komunikasi massa tidak hanya ditujukan bagi sekelompok orang di kawasan tertentu, namun lebih kepada khalayak luas di manapun mereka berada. Oleh karena itu, lewat media massa seseorang atau sekelompok orang dapat melakukan persuasi kepada banyak orang di berbagai tempat dengan efisien.
2.2.1.2.2 Fungsi Komunikasi Massa Fungsi komunikasi terbagi menjadi tiga bagian menurut Effendy yakni: (Effendy, 2007:18) 1.Fungsi Informasi Fungsi informasi ini diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi bagi pembaca, pendengar atau pemirsa. Sebagai informasi dibutuhkan oleh khalayak media massa yang bersangkutan sesuai dengan kepentingannya. Khalayak sebagai makhluk sosial aka selalu merasa haus akan informasi yang terjadi. Sebagai informasi didapat bukan dari sekolah, atau tempat bekerja melainkan dari mereka kita belajar music, politik, ekonomi, hukum, seni, sosiologi, psikologi, komunikasi dan hal lain dari media. Kita belajar keterampilan menggunakan computer, memasak, menjahit dan lain sebagainya dari media. Kita mengenal tempat tempat bersejarah yang ada didunia juga dari media elektronik terutama film atau media cetak. Khalayak media massa berlangganan surat kabar, majalah, mendengarkan siaran radio, atau menonton televisi karena mereka ingin mendapatkan informasi tetang peristiwa yang terjadi dimuka bumi, gagasan atau pikiran orang lain, apa yang dilakukan, diucapkan dan dilihat orang lain.
16
2. Fungsi pendidikan Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya ( mass education) karena media massa banyak menyajikan hal hal yang sifatnya mendidik. Salah satu cara mendididk yang dilakukan media massa adalah melalui pengajaran nilai, etika, serta aturan aturan yang berlaku kepada pemirsa atau pembaca. Media massa melakukannya melalui drama, cerita, diskusi dan artikel. 3. Fungsi Mempengaruhi Fungsi mempengaruhi dari media massa secara implicit terdapat pada tajuk atau editorial, features, iklan, artikel dan sebagainya. Khalayak dapat terpengaruh iklan iklan yang ditayangkan televisi maupun surat kabar.
2.2.1.2.3 Proses Komunikasi Massa Menurut Schraman bahwa berlangsungnya suatu kegiatan komunikasi, minimal diperlukan tiga komponen yaitu source, messege, destination atau komunikator, pesan, komunikan. Apabila salah satu dari ketiga komponen tersebut tidak ada, maka komunikasi tidak dapat berlangsung. Namun demikian, selain ketiga komponen tersebut masih terdapat komponen lainnya yang berfungsi sebagai pelengkap. Artinya, jika komponen tersebut tidak ada, maka tidak akan berpengaruh terhadap komponen lainnya. Oleh karena itu komponen komponen utama ( komunikator, pesan, komunikan) mutlak harus ada proses komunikasi baik itu komunikasi antarpersonal, komunikasi kelompok ataupun komunikasi massa. Gejala umum yang dapat dilihat dari suatu proses adalah bahwa proses merupakan suatu peristiwa yang berlangsung secara kontinu, tidak diketahui kapan mulainya dan kapan akan berakhirnya. Dalam operasionalnya, proses memerlukan berbagai ( komponen) eleemn penunjang. Demikian pula dengan komunikasi yang pada hakikatnya merupakan suatu proses berlangsungnya komunikasi sudah pasti memerlukan berbagai komponen (elemen). Pengertian komponen disini adalah bagian-bagian yang terpenting dan mutlak harus ada pada suatu keseluruhan atau kesatuan.
17
2.2.1.2.4 Efek Komunikasi Massa Menurut Ardianto terdapat tiga efek pesan komunikasi massa, yaitu : ( Ardianto, 2007) 1. Efek Kognitif Membahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya. 2. Efek Afektif Tujuan dari komunikasi bukan hanya sekedar memberitahu khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu. Khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya. 3. Efek Behavioral Efek behavioural merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. Peneliti hanya menggunakan effect kognitif dan effect afektif dalam penelitian ini karena peneliti tidak berharap ada efek perilaku yang ditimbulkan oleh responden setelah penelitian ini selesai. Dalam hal ini proses komunikasi massa tidak sama dengan media massa. Media massa juga dapat dimanfaatkan untuk tujuan orang perorangan (individu) atau organisasi. Media massa membawa kesan kesan public kepada masyarakat luas dapat memuat pesan pesan pribadi, seperti ucapan terimakasih, ucapan selamat atau duka cita yang sifatnya pribadi.
2.2.2 Media Massa Media massa adalah alat atau sarana yang digunakan dalam penyampaian pesan
dari
sumber
(komunikator)
kepada
khalayak
(komunikan)
dengan
menggunakan alat komunikasi mekanis, seperti surat kabar, radio, televisi, film, dan internet. (Suryawati, 2011; 37) Menurut Rakhmat (2011), media massa adalah perpanjangan alat indera kita. Dengan media massa, kita memperoleh informasi tentang benda, orang, atau tempat yang tidak kita alami secara langsung. Dunia ini terlalu luas untuk kita masuki semuanya. Media massa datang menyampaikan informasi tentang lingkungan sosial dan politik. Informasi
18
tersebut dapat membentuk, mempertahankan, atau mendefinisikan citra. Karena media massa melaporkan dunia nyata secara selektif, sudah tentu media massa mempengaruhi pembentukan citra tentang lingkungan sosial yang timpang, bias, dan tidak cermat.( Rakhmat , 2011) 2.2.2.1 Bentuk Media Massa Terdapat beberapa bentuk media massa yaitu media cetak, media elektronik dan media online. ( Suryawati, 2011:40) 1. Media Cetak Media Cetak tergolong jenis media massa yang paling popular. Media cetak merupakan media komunikasi yang bersifat tertulis atau tercetak. Secara garis besar media cetak dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Surat Kabar Surat kabar adalah meia komunikasi yang berisikan informasi actual dari berbagai aspek kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosia, criminal, budaya, seni, olah raga, luar negri, dalam negri dan sebagainya. Dapat dikatakan bahwa surat kabar adalah media massa tertua sebelum ditemukannya film, radio, dan televisi. Surat Kabar lebih menitik beratkan pada penyebaran informasi (fakta maupun peristiwa) agar diketahui public. b. Tabloid Tabloid adalah media komunikasi yang berisikan informasi aktual yang disajikan secara lebih mendalam dan dilengkapi ketajaman analisis. Berbeda dengan surat kabar yang terbit harian, umumnya tabloid terbit mingguan. Informasi yang disajikan dalam tabloid lebih sebagai penunjang pada bidang profesi atau gaya hidup tertentu. c. Majalah Majalah adalah media komunikasi yang menyajikan informasi secara dalam, tajam, dan memiliki nilai aktualitas lebih lama dibandingkan dengan surat kabar dan tabloid, serta menamplkan gambar atau foto yang lebih banyak. Selain itu, halaman muka (cover) dan foto dalam majalah lebih memiliki daya tarik, dan cirri lainnya, majalah dapat diterbitkan secara mngguan, dwimingguan, bulanan, bahkan dwi atau triwulan.
19
2. Media Elektronik Media elektronik merupkan salah satu jenis media massa yang memiliki kekhususan. Kekhususannya terletak pada dukungan elektronik dan teknologi yang menjadi cirri dan kekuatan bagi media berbasis elektronik. Salah satu kelebihan media elektronik adalah sifatnya yang real time, disiarkan secara langsung saat kejadian berlangsung. Hal ini menyebabkan media elektronik lebih digandrungi oleh public. Adapun jenis media elektronik terdiri dari sebagai berikut: a. Radio Radio yaitu media komunikasi yang bersifat auditif (dengar). Penyajian berita diradio mengandalkan system gelombang elektronik. Penyebaran informasi dan berita melalui radio dapat berlangsung cepat dan lebih luas. Dibalik keunggulan radio sebagai media yang didengar (auditif) memiliki kelemahan, yaitu tidak dapat menunjukan informasi atau berita yang disiarkan. b. Televisi Televisi adalah media komunikasi yang bersifat dengar-lihat (audiovisual) dengan penyajian berita yang berorientasi pada reproduksi dari kenyataan. Kekuatan utama dari media televisi adalah suara dan gambar, dan televisi lebih menari dari pada radio. Media televisi memiliki fungsi yang lebih dominan pada hiburan dibandingkan dengan fungsi member informasi yang mendidik. Kelebihan televisi adalah sebagai berikut: -
Sifatnya yang audio-visual. Dapat didengar sekaligus dilihat secara langsung, sehingga pemirsa merasa mendapatkan sajian informasi atau berita yang lebih realistis sesuai dengan keadaan sebenarnya.
-
Pemirsa televisi tidak dituntut melek huruf. Dibandngkan dengan media cetak, khalayak media ini ditntut harus bisa membaca, sedangkan pemirsa televisi tidak dituntut untuk bisa membaca karena penyiar yang membacakan berita untuk khalayaknya.
Kelebihan yang melekat pada televisi menyebabkan media ini palig popular dikalangan masyarakat. Tak heran jika televisi telah mendominasi hamper semua waktu luang setiap orang.
20
3. Media Internet (media online) Media Internet merupakan media komunikasi yang pemanfaatannya menggunakan perangkat internet. Karena itu media online tergolong media massa yang popular dan bersifat khas. Kekhasannya ini terletak pada keharusan untuk memiliki jaringan teknologi informasi dengan menggunakan perangkat computer, disamping pengetahuan tentang program computer untuk mengakses informasi atau berita. Keunggulan media online adalah informasinya bersifat up to date, bersifat real time, praktis dan terdapat fasilitas hyperlink.
2.2.2.2 Fungsi Media Massa Menurut McQuaill dalam bukunya mass communication theorys (1989) menyatakan fungsi atau peran media massa dalam konteks masyarakat modern yaitu sebagai berikut: ( Suryawati, 2011:37) 1. Media Massa sebagai sarana belajar untuk mengetahui berbagai informasi dan peristiwa. 2. Media Massa adalah refleksi fakta, terlepas dari rasa suka atau tidak suka. 3. Media Massa sebagai filter yang menyeleksi berbagai informasi dan issue yang layak mendapat perhatian atau tidak. 4. Media Massa sebagai penunjuk arah berbagai ketidakpastian atau alternative yang beragam. 5. Media Massa sebagai sarana untuk mensosialisasikan berbagai informasi atau ide kepada public untuk memperoleh tanggapan atau umpan balik. 6. Media Massa sebagai interkulator, tidak sekedar tempat ‘’lalu lalang’’ informasi, tetapi memungkinkan terjadinya komunikasi yang interaktif.
21
2.2.2.3 Karakteristik Media Massa Karakteristik Media Massa menurut Cangara: ( Cangara, 2006) 1. Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri dari banyak orang, yakni mulai dari pengumpulan,pengelolaan sampai pada penyajian informasi. 2. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima. Kalau pun terjadi reaksi atau umpan balik, biasanya memerlukan waktu dan tertunda. 3. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak, karena ia memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan simultan, dimana informasi yang disampaikan diterima oleh banyak orang dalam waktu yang sama. 4. Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, televisi, surat kabar, dan semacamnya. 5. Bersifat terbuka, artinya pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan dimana saja tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin, dan suku bangsa
2.2.3 Televisi 2.2.3.1 Definisi Televisi Televisi adalah media komunikasi yang bersifat dengar-lihat (audio-visual) dengan penyajian berita yang berorientasi pada reproduksi dari kenyataan. Kekuatan utama dari media televisi adalah suara dan gambar, dan televisi lebih menari dari pada radio. Media televisi memiliki fungsi yang lebih dominan pada hiburan dibandingkan dengan fungsi member informasi yang mendidik. (Morissan ,2011)
2.2.3.2 Sejarah Singkat Televisi Sebagai mana radio siaran, penemuan televisi telah melalui berbagai eksperimen yang dilakukan oleh para ilmuan akhir abad 19, dengan dasar penelitian yang dilakukan oleh James Clark Maxwell dan Heinrich Hertz, serta penemuannya Marconi pada tahun 1890. Paul Nipkow dan William Jenkins melalui eksperimennya
22
menemukan metode pengiriman gambar melalui kabel ( Heibert Ungrait Bohn 1975). Televisi sebagai pesawat transmisi pada tahun 1925 dengan menggunakan metode mekanikal dari Jenkins. Pada tahun 1928 General Electronic Company mulai menyelenggarakan acara siaran televisi secara regular. Pada tahun 1939 presiden Franklin D Roosevelt tampil dilayar televisi sedangkan siaran televisi komersial di Amerika dimulai pada 1 september 1940. (Ardianto,2007: 135)
2.2.3.3 Karakteristik Televisi Terdapat beberapa karakteristik televisi yaitu: 1. Audiovisual Kelebihan televisi dibandingan dengan media massa lainnya yaitu dapat didengar sekaligus dilihat. Dengan waktu yang bersamaan gambar dan suara dapat dilihat dan didengar, maka keduanya harus ada keseseuaian secara harmonis, sehingga tidak terjadi tumpang tindih antara gambar dan suara. 2. Berfikir dalam Gambar Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berfikir dalam gambar. Pertama adalah visualisasi (Visualisation) yakni menerjemahkan kata kata yang mengandung gagagsan yang menjadi gambar secara individual. Tahap kedua adalah menggambarkan (picturation) yakni kegiatan merangkai gambar gambar secara individual sedemikian rupa. Sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu. 3. Pengoprasian lebih kompleks Dibandingkan dengan siaran radio, pengoprasian siaran televisi lebih komples dan lebih banyak melibatkan orang. Peralatan yang digunakannya pun lebih banyak dan untuk pengoprasiannya lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang orang yang terampil dan terlatih. Dengan demikian media televisi lebih mahal dari pada surat kabar, majalah dan siaran radio ( Ardianto, 2007: 137)
2.2.3.4 Kelebihan dan Kelemahan Televisi Kelebihan Televisi 1. Pesan realistic audiovisual.
23
2. Terkait erat dengan media lain. 3. Masyarakat lebih tanggap menonton dalam suasana santai rekreatif. 4. Terjangkau luas. Menjangkau masyrakat secara luas. 5. Adanya pemilihan area siaran (zoning) dan jaringan kerja (networking) yang mengefektifkan penjangkauan masyrakat. 6. Cepat dari segi waktu, cepat dalam menyebarkan berita ke masyarakat luas. Kelemahan Televisi 1. Pembuatan iklan televisi lebih lama 2. Relatif mahal 3. Iklan relative singkat, tidak mampu menyampaikan data lengkap dan rinci (bila diperlukan konsumen) 4. Jangkauan pemirsa massal, sehingga pemilahan (sulit menentukan untuk pangsa pasar tertentu) sering sulit dilakukan. (Badjuri, 2010:41)
2.2.4 Program Televisi Program acara televisi dapat diibaratkan sebagai menu makanan sehari hari yang tidak kalah pentingnya yakni bagaimana variasi menu tersebut disajikan agar tidak membosankan. Untuk meraih audience sebanyak banyaknya memang sebuah keharusan, sebab sebuah program sebagus apapun jika tidak ditonton akan tidak ada artinya. Hal itu disebabkan oleh tingkat kopetensi yang begitu tajam dengan munculnya banyak stasiun televisi sementara kemampuan inovasinya sangat terbatas. ( Redi, 2005:110 )
2.2.4.1 Definisi Program Televisi Program merupakan serapan dari bahasa inggris yang memiliki pengertian ‘’siaran’’ yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untik memenuhi kebutuhan audiencenya. Program atau acara yang disajikan adalah factor yang membuat audience tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran,apakah itu radio
24
ataupun televisi. Program dapat dianalogikan dengan produk atau barang atau pelayanan yang dijual kepada pihak lain dalam hal ini audience dan pengiklan. ( Morissan, 2011).
2.2.4.2 Tujuan Program Televisi Mengelola program tidak berbeda dengan memasarkan suatu produk kepada konsumen, keberhasilannya diukur dengan pencapaian atas tujuan atau target yang telah ditetapkan sebelumnya yang mencakup target audience dan target pendapatan. Pada umumnya tujuan program adalah untuk menarik dan mendapatkan sebanyak mungkin audience. Banyak Orang mengatakan bahwa selera audience adalah sesuatu yang sulit diterka, namun ada satu hal yang pasti tidak ada program yang pernah sukses dengan mengabaikan tujuannya. Teradpat lima tujuan penayangan suatu program ditelevisi: 1. Mendapatkan sebanyak mungkin audience. Tujuan dari kebanyakan program siaran televisi adalah untuk mendapatkan sebanyak mungkin audience. Memasang iklan mengeluarkan banyak dana untuk memasarkan dan mempromsikan produk mereka pada audience. 2. Target audience tertentu. Sering terjadi pemasang iklan lebih tertarik untuk memasang iklan pada program dengan audience yang tidak terlalu besar, mereka lebih suka mengincar kalangan audience tertentu. Program yang dikhususkan kalangan audience tertentu namun memiliki daya tarik yang terbatas disebut dengan program demografis karena ditujukan untuk audience tertentu berdasarkan umur, jenis kelamin, profesi dan lain lain. 3. Prestise Penayangan program dengan tujuan utama untuk mendapatkan prestise atau pengakuan dari pihak lain diperlukan untuk membina public relation statsiun televisi dengan pihak pihak tertentu. 4. Penghargaan Stasiun televisi terkadang membuat suatu program dengan tujuan untuk memenangkan suatu penghargaan. Penghargaan itu menjadi bagian penting dari tujuan stasiun televisi untuk meningkatkan statusnya. Adapun
25
penghargaan itu menjadi promosi gratis bagi program itu untuk kemudian berjaya dan bertahan selama bertahun tahun. 5. Kepentingan public Stasiun
televisi
terkadang
memproduksi
program
untuk
memenuhi
kepentingan atau kebutuhan public ditempat stasiun itu berada. (Morissan, 2011: 290)
2.2.4.3 Jenis program Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja bisa dijadikan program untuk ditayangkan ditelevisi selama program itu menarik dan disukai audience, dan selama tidak bertentangan dengan kesusilaan, hokum dan peraturan yang berlaku. Berbagai jenis program itu dapat dikelompokan menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya yaitu: 1. Program informasi ( berita ) merupakan segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) keada khalayak audience. Daya tarik program informasi adalah informasi, dan informasi itulah yang ‘’dijual’’ kepada audience. Program informasi tidak hanya melulu program berita dimana presenter atau penyiar membacakan berita tetapi segala bentuk penyajian informasi termasuk juga talkshow (perbincangan). Program informasi terbagi menjadi dua bagian besar yaitu: -
Berita keras merupakan laporan berita terkini yang harus segera disiarkan. Didalam berita keras harus ada peristiwa terlebih dahulu, peristiwa tersebut harus actual (baru terjadi), mengutamakan informasi terpenting saja dan tidak menekankan sisi human interest. Laporan yang diberikan berita keras tidak mendalam (singkat) dengan teknik penulisan piramida tegak dan ditayangkan dalam program berita.
-
Berita lunak merupakan laporan berita yang mengkombinasi fakta, gosip, dan opini. Dalam berita lunak tidak mesti ada peristiwa terlebih dahulu, tidak juga harus aktual, tidak bersifat segera (timeless), menekankan pada detail dan dalam berita lunak sangat menekankan human interest.
26
Laporan yang diberikan berita lunak bersifat mendalam dengan teknik penulisan piramida terbalik kemudian ditayangkan dalam program lainnya. 2. Program hiburan (entertainment) merupakan segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audience dalam bentuk music, lagu, cerita dan permainan. Program yang termasuk dalam program hiburan adalah music, drama, permainan dan pertunjukan. (Morissan, 2011: 217) -
Musik Program Musik dapat ditampilkan dalam dua formt, yaitu video clip atau konser. Program musik berupa konser dapat dilakukan dilapangan, outdoor ataupun didalam studio (indoor). Program music ditelevisi sangat ditentukan dengan kemampuan artis menarik audience. Tidak saja dari kualitas suara namun juga berdsarkan dari bagaimana mengemas penampilannya agar menjadi lebih menarik.
-
Drama Kata ‘’drama’’ berasa dari bahasa yunani dran yang berarti bertindak atau berbuat (action). Program drama adalah pertunjukan (show) yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh) yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi. Suatu drama akan mengikuti kehidupan atau petualangan para tokohnya. Program televisi yang termasuk dalam rogram drama adalah cinema elektronik (sinetron) dan film. Sinetron merupakan darma yang menyajikan cerita dari berbagai tokoh secara bersamaan. Masing masing tokoh memiliki alur cerita mereka sendiri sendiri tanpa harus dirangkum menjadi suatu kesimpulan. Akhir cerita sinetron cenderung selalu terbuka dan seringkali tanpa penyelesaian (open-ended). Cerita cenderung dibuat berpanjang panjang selama masih ada audience yang menyukainya. Televisi sering menayangkan film sebagai salah satu jenis program yang masuk dalam kelompok atau kategori drama. Film yang dimaksud disini adalah film layar lebar yang dibuat oleh perushaan perusahaan film. Karena tujuan pembuatannya adalah untuk layar lebar, maka biasanya film baru bisa ditayangkan ditelevisi setelah terlebih dahulu dipertunjukan
27
dibioskop atau setelah film itu didistribusikan dalam bentuk VCD atau DVD. -
Permainan Permainan atau game show merupakan suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu ataupun kelompok (team) yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu. Permainan merupakan salah satu produksi acara televisi yang paling mudah dibuat. Program permainan dibagi menjadi tiga jenis yaitu: Quiz show: quiz merupakan permainan yang menekankan pada kemampuan intelektualitas. Ketangkasan: ketangkasan merupakan permainan dengan menunjukan kemampuan fisik atau ketangkasannya untuk melewati suatu halangan atau rintangan atau meakukan suatu permainan yang mebutuhkan perhitungan dan strategi. Reality show: program ini mencoba menyajikan suatu situasi seperti konflik, persaingan, atau hubungan berdasarkan realitas yang sebenarnya.
-
Pertunjukan Pertunjukan merupakan program yang menampilkan kemampuan (performance) seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik distudio ataupun diluar studio, didalam ruangan (indoor) ataupun diluar ruangan (outdoor).
-
Variety Show Variety show adalah format acara televisi yang mengkombinasikan berbagai format lainnya, seperti talksow, magazine show, quiz, game show, konser musik, drama dan sit-com (comedy situasi). Variasi acara tersebut dipadukan dalam sebuah pertunjukan dalam siaran langsung maupun siaran rekaman. ( Naratama, 2005:190)
2.2.4.4 Program Televisi berdasarkan Format Suatu program televisi disukai banyak orang disebabkan oleh berbagai faktor seperti pembawa acara, informasi yang diberikan, talent, penataan panggung dan lelucon. Namun ada hal penting lainnya yang harus diperhatikan yaitu konsep program. Konsep suatu program tidak jarang berubah walaupun nama programnya
28
tetap sama sehingga penonton tetap setia terhadap program tersebut bahkan dapat menjaring penonton baru. Format acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreatifitas dan design produksi yang akan terbagi dalam berbagai criteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut. ( Naratama, 2005: 63) Ada tiga bagian dari format acara televisi, yaitu drama, news, drama, dan berita olah raga. Bisa juga dikategorikan menjadi fiksi, non fiksi dan news sport. a. Fiksi Drama Fiksi drama adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan diciptakan melalui proses imajinasi kreatif dari kisah kisah drama atau fiksi yang direkayasa dan dikreasikan ulang, format yang digunakan merupakan interpretasi kisah kehiidupan yang diwujudkan dalam suatu runtutan cerita dalam sejumlah adegan. Contohnya adalah drama pecinta love story, tragedi, horror, comedy, legenda, aksi (action) dan sebagainya. b. Non Fiksi Drama Non fiksi drama adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan diciptakan melalui proses pengolahan, imajinasi, kreatif dari kreatifitas kehidupan sehari hari tanpa harus menginterpretasi ulang dan tanpa harus menjadi dunia khayalan. Non drama bukanlah sebuah runtutan cerita fiksi dari setiap pelakunya. Untuk itu, format format program acara non drama merupakan sebuah runtutan pertunjukan kreatif yang mengutamakan unsur hiburan yang dipenuhi dengan aksi, gaya dan music. Contohnya adalah talkshow, konser music dan variety show. c. Berita dan Olah raga Berita dan Olah raga adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi berdasarkan informasi dan fakta atas kejadian dan peristiwa yang berlangsung pada kehidupan masyarakat sehari hari. Format ini memerlukan nilai nilai factual dan actual yang disajikan dengan ketepatan dan kecepatan waktu dimana dibutuhkan sifat liputan yang independent. Contohnya adalah berita ekonomi, liputan siang dan laporan olah raga. (Naratama, 2005: 66).
29
2.2.5 Program Variety Show Variety show saat ini sedang berkembang dengan baik di Indonesia, tetapi sebenarnya variety show bukanlah hal baru dalam dunia hiburan, agar dapat menghibur seluruh lapisn masyarakat yang memiliki perbedaan budaya, maka dunia hiburan berusaha untuk mencapurnya menjadi satu. Terutama dunia hiburan yang berkembang diperkotaan. Pada zaman dahulu variety show tidak ditampilkan ditelevisi melainkan dipanggung atau music hall. Pada abad ke-18 dan ke-19, variety show dikembangan secara intensif keberbagai level sosial. Salah satu bentuk hal khas dari dari perkembangan industri perkotaan ialah tumbuhnya pertunjukan music hall yang menghadirkan percampuran antara nyanyian, tarian, pertunjukan fiksi dan jenis jenis komedi yang baru. Percampuran kultura yang dikembangkan dalam pertunjukan variety show dan kemudian didalam pertunjukan music hall ini dalam banyak hal merupakan pendahulu yang penting bagi televisi. (William, 2009:83-84) Variety show adalah format acara televisi yang mengkombinasikan berbagai format lainnya, seperti talkshow, magazine show, quiz, game show, konser music, drama dan sit-com (comedy situasi). Variasi acara tersebut dipadukan dalam sebuah pertunjukan dalam siaran langsung maupun siaran rekaman. ( Naratama, 2005:190) Penjelasan tentang variety show tersebut sesuai dengan konten program Ayo Bernyanyi yang terdiri dari music, tarian, sketsa agar dapat menarik bagi lapisan masyrakat.
2.2.6 Presenter Presenter menurut arti katanya, seorang yang mengantar suatu sajian. Sajian itu bermacam macam seperti variety show, musik, aneka program, feature, dan kuis. Sebagai pengantar sajian ia boleh menambah daya tarik dari materi yang disajikan lewat kata katanya. Dalam bahasa Indonesia presenter disebut sebagai penyaji. ( Wibowo ,2008)
30
Dengan kata lain Presenter merupakan seorang yang bekerja dengan mengandalkan suara dan kemampuan berbahasa dilengkapi dengan keterampilan dalam membawakan suatu acara. Untuk itu, seorang presenter perlu selalu menjaga agar suara dan kemampuan berbahasanya tetap terjaga. Penyiar sering tampil dengan kesadaran sebagai seorang istimewa dan terpilih. Sikap ini dengan mudah ditangkap oleh audience lewat penampilan di televisi atau getar suaranya. Oleh karena itu, penyiar yang baik bertindak sebagai mana teman yang sedang menceritakan sesuatu. Dalam hal ini seorang presenter tidak harus selalu tersenyum, tetapi menampilkan suara dan sikap sebagai seorang yang merasa perlu menyampaikan sesuatu sebagai tanda perhatian kepada audience. Seseorang yang memutuskan untuk menjadi seorang presenter profesional harus berusaha lebih banyak lagi dari pada hanya bernyanyi. Melatih alat bersuara disertai kemampuan berbahasa secara tetap dan teratur sangat diperlukan. Presenter atau penyaji bertugas menyajikan atau mengantarkan program agar program terasa hidup. Presenter harus mampu menguasai suasana lewat pembicaraan pembicaraan
yang
memukau
dan
tidak
kaku,
disertai
pula
kemampuan
berimprovisasi bicara. Presenter dapat mempersiapkan naskah, kemudian naskah dihafal diluar kepala sebelum ia tampil menyajkan suatu program. Latihan yang perlu dilakukan seorang presenter profesional antara lain adalah: 1. Duduk dalam posisi bersimpuh, rileks lalu menarik nafas panjang panjang dan ditampung dalam perut. Kemudian lepaskan nafas pelan pelan sambil membunyikan suara. 2. Berdiri dimuka cermin dan mengucakan alfabeth ( a-z ) dengan satu kali tarikan nafas. Latihan ini diperlukan untuk memaksa lidah, bibir, tenggorokan dan seluruh mulut bekerja. Jadi otot lebih kuat, tetapi elastic. Latihan ini perlu dilakukan selama 15 menit. 3. Melatih berbicara atau membaca puisi dimuka kaca, tetapi dengan mengatupkan gigi rapat rapat. Cara berlatih ini untuk membuat artikulasi ( ucapan ) menjadi selalu jelas.
31
4. Bersiul dan bernyanyi merupakan penutup latihan harian. Hal ini dilakukan untuk melatih otot bibir agar kuat tetapi elastis agar dapat membantu membuat ucapan ucapan lebih jelas. Rien Arman Depari dalam bukunya yang berjudul “Sukses Menjadi Pembawa Acara” (2014) mengatakan bahwa terdapat beberapa tipikal atau karakter seseorang yang dapat dinilai cepat untuk dikembangkan sebagai pembawa acara. Sifat dan karakter tersebut harus mampu ditemukan dalam diri anda atau bilapun anda belum menemukannya, maka anda sangat bisa mempelajarinya. Seseorang bisa menjadi pembawa acara apabila mampu membangun kepribadiannya sebagai seseorang yang sanggup mengembangkan hal-hal berikut dalam hidupnya : 1. Ekstrovert Yaitu orang-orang yang suka mengekspresikan apa yang dipikirkan, mudah mengungkapkan suatu kisah atau cerita, bahkan perasaannya kepada orang lain. Tipikal orang seperti ini mudah berbicara tentang apapun kepada orang lain. Anda harus berusaha menjadi pribadi yang terbuka dan selalu positive thinking pada siapapun. 2. Generalis Yaitu orang yang memiliki banyak pengetahuan umum yang akan memungkinkan dia untuk bicara apa saja. Penting bagi seorang presenter untuk memiliki wawasan yang luas, minimal mengetahui hal-hal yang sedang up to date di masyarakat. 3. Fleksibel Yaitu orang yang luwes, mudah menyesuaikan diri dengan situasi. Seorang pembawa acara harus bisa menyesuaikan diri sehingga terlihat siap bahkan bisa disebut sebagai seorang profesional di bidangnya. 4. Friendly Yaitu orang yang mudah bergaul dan karena sifatnya itu ia disenangi banyak orang. Sifat ini bisa dianggap sebagai pembawaan karakter seseorang. Buatlah pertemanan dan perkenalan dengan orang lain dan memulainya dengan bicara yang ringan, sederhana tanpa harus terkesan menggurui pada lawan bicaranya.
32
Hal terpenting dalam persiapan diri seorang pembawa acara adalah meningkatkan kemampuan suara, olah vokal, dan keterampilan penggunaan kata dan kalimat. Sebelum melakukan pekerjaan tersebut ada dua persiapan pokok yang penting untuk dilatih diantaranya adalah : 1. Suara dan Cara Berbicara Pembentukan suara dan cara berbicara sangat penting bagi orang yang bekerja dalam bidang komunikasi lisan. Dengan suara, pembawa acara dapat mempengaruhi audience nya, dapat memberikan kesan mendalam dan dapat membuat hadirin benar-benar merasa bahagia selama berlangsungnya acara. Teknik vokal dapat dipelajari dengan memperhatikan dialek, speed, volume, power, tone, timbre, nafas. 2. Teknik berbicara Bagi pembawa acara cara berbicara di hadapan hadirin tidak bisa dianggap remeh, karena cara berbicara akan sangat mempengaruhi suasana, termasuk memberikan penilaian tersendiri dari audience kepada pembawa acara, oleh sebab itu harus diperhatikan dengan saksama, teliti, dan pikirlah sebelum berbicara. Hal yang perlu diperhatikan dalam teknik berbicara adalah intonasi, artikulasi, phrasing, stressing, infleksi.
Menurut Sonny Tulung dalam bukunya ‘’Anda juga bisa menjadi Presenter TV Sukses’’ (2007) ada lima modal dasar yang perlu dimiliki seorang presenter yaitu: 1. Impian Impian adalah modal dasar yang harus dimiliki jika ingin menjadi seorang presenter terlebih menjadi presenter sukses. Impian terkadang disebutkan sebagai cita cita, obsesi, hasrat, motivasi. Secara tepatnya impian menggambarkan sesuatu yang kita inginkan yang memiliki kemungkinan untuk diraih. Dengan adanya impian, seorang presenter akan menjadi lebih termotivasi dan lebih memacu kemampuan yang ada didalam dirinya. Seorang presenter yang baik seharusnya berjuang untk mendapatkan dan mencapai impannya tersebut.
33
2. Wawasan Modal berikutnya yang perlu dimiliki seorang presenter adalah wawasan yang luas. Seorang presenter tidak harus pandai secara akademis, tidak perlu juara kelas tetapi cukup dengan memiliki wawasan yang luas. Wawasan tersebut didapatkan melalui pengalaman hidup, kegiatan sehari hari, membaca buku, mendengarkan informasi dan bergaul dengan orang lain. 3. Suara Suara sangatlah unik. Walaupun semua modal dasar itu penting, suara merupakan aset yang sangat berharga bagi seorang presenter. Dengan suara seorang presenter dapat menilai berkualitas atau tidaknya misalnya suara yang lantang dan teratur dapat membuat penonton tertarik untuk mendengarnya. Lain halnya dengan suara yang pelan dan kecil maka akan membuat penonton bosan. Suara dapat dilatih menjadi seperti apa yang diinginkan. Dari suara seseorang juga bisa merasakan mood atau suasana hatinya,baik yang sengaja ditampilkan ataupun suasana hatu yang disembunyikan. Suara dapat membangun theatre mind dibenak orang yang mendengarnya.Theatre mind kurang lebih berarti penciptaan suatu gambaran dalam benak seseorang mengenai suatu hal atau peristiwa stimulasi yang kita dengar. Namun demikian nyatanya banyak presenter yang tidak menyadari hal hal yang berkaitan dengan suara, pentingnya suara dan bagaimana menjaga kualitasnya. 4. Keahlian Berkomunikasi Komunikasi adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari dunia presenter. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak ke pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara
keduanya.
Pada
umumnya,
komunikasi
dilakukan
dengan
menggunakan kata kata (lisan). Banyak hal yang perlu menjadi perhatian seorang presenter dalam proses komunikasi melalui media televisi. Keahlian berkomunikasi juga berhubungan dengan kemampuan seorang presenter atau pembawa acara menggunakan kata kata yang dapat dipahami oleh penontonnya atau audience, karena tidak semua penonton memiliki penegtahuan yang sama, jadi seorang presenter harus benar benar mengetahui kemampuan penontonnya.
34
5. Sikap Sikap menjadi penentu melengkapi modal dasar lainnya.Tanpa sikap yang benar, keempat modal dasar tersebut tidak ada artinya. Sikap adalah segalanya, seberapa besar dan kuat impian anda, seberapa mahir anda berkomunikasi, tanpa sikap yang benar jangan harap anda bisa menjadi presenter yang sukses. Sikap adalah hal kecil yang membuat perbedaan yang besar, beberapa sifat positif dapat membantu mencapai kesuksesan dibidang presenter dan mempertahankan kesuksesan, Sonny Tulung (2007) Sikap positif yang dapat membantu adalah rendah hati, tidak mudah menyerah, tidak cepat puas, selalu mau belajar, displin waktu, mudah diajak kerja sama, mau mendengarkan orang lain (open minded), jujur dan dapat menghargai orang lain. Berdasarkan
kedua
pendapat
di
atas
mengenai
presenter,
peneliti
menggunakan konsep presenter dari Sonny Tulung dikarenakan konsep yang digunakan beberapa ahli tersebut pada intinya sama. Selain itu, Sonny Tulung merupakan gambaran salah satu presenter yang sukses. Sonny tulung tidak hanya mempelajari teori yang ada namun ia pun sudah sukses secara praktek nyata dilapangan. Peneliti menggunakan sub dimensi presenter karena presenter merupakan komponen atau subyek yang akan diteliti.
2.2.7 Teori Khusus 2.2.7.1 Teori Individual Difference Teori yang digunakan peneliti dalam skripsi ini adalah teori perbedaan individu dari Melvin De Fleur atau dengan nama lain “individual difference theory of mass communication effect.” Menurut Vera (2008) teori ini merupakan pengembangan dari model S-O-R, dimana teori S-O-R merupakan singkatan dari Stimulus- Organism- Response. Teori S-O-R menyatakan bahwa objek komunikasi adalah sama yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen berupa sikap, opini, perilaku, kognisi afeksi dan konasi. Asumsi dasar dari model S-O-R adalah media massa menimbulkan efek yang terarah, segera dan langsung terhadap komunikan lalu khalayak dalam menerima pesan dianggap bersifat pasif, namun Defleur kemudian melakukan modifikasi terhadap model tersebut dengan teori yang disebut Individual
35
Difference. Teori ini menelaah perbedaan-perbedaan diantara individu-individu sebagai sasaran media massa sehingga menimbulkan efek tertentu. (Vera, 2008) DeFleur dalam Effendy (2007) “Ilmu, Teori, dan Filsafat komunikasi” mengatakan bahwa, setiap khalayak akan memberikan respon yang berbeda-beda terhadap pesan-pesan media jika berkaitan dengan kepentingannya. Tanggapan terhadap pesan-pesan tersebut diubah oleh tatanan psikologisnya. Jadi, efek media massa pada khalayak massa itu tidak seragam melainkan beragam. Hal ini disebabkan secara individual berbeda satu sama lain dalam struktur kejiwaannya. Anggapan dasar teori ini adalah bahwa manusia amat bervariasi dalam organisasi psikologisnya secara pribadi, tetapi ini dikarenakan pengetahuan secara individual berbeda. (Effendy, 2007) Setiap orang memiliki kualitas yang unik yang menghasilkan reaksi berbedabeda terhadap pesan media massa. Dengan kata lain, reaksi terhadap konten media massa berbeda-beda tergantung tingkat kecerdasan, keyakinan, pendapat, nilai-nilai, kebutuhan, suasana hati, prasangka, nalar, dll. Teori Individual differences menyatakan bahwa pesan media massa berisi atribut stimulus tertentu yang memiliki interaksi diferensial dengan karakteristik kepribadian khalayak. Karena terdapat perbedaan individu dalam karakteristik kepribadian di antara khalayak, maka diasumsikan bahwa akan ada efek yang bervariasi sesuai dengan perbedaan tersebut. Dengan demikian, kebutuhan individu, sikap, nilai, keyakinan dan emosional lainnya memainkan peranan penting dalam menyaring dan memilih paparan media massa. ini berarti bahwa khalayak sangat selektif terhadap apa yang mereka baca, dengarkan atau lihat dari media massa. Perbedaan Individu menunjukkan bahwa pola pemahaman dan interpretasi dari satu orang mungkin sangat berbeda dari yang lain tergantung konten media massa. Teori ini menjelaskan bahwa setiap khalayak akan memberikan respon yang berbeda terhadap pesan yang berisikan stimulus-stimulus tertentu. Hal ini disebabkan karena perbedaan karakteristik dari pribadi masing masing khalayak sehingga menimbulkan berbeda juga. Kesimpulan dari teori individual differences adalah bahwa setiap khalayak akan memberikan respon yang berbeda walaupun pesan yang diberikan atau stimulus bersifat heterogen atau sama keseluruh khalayak. Jadi setiap khalayak yang mendengar presenter acara Ayo Bernyanyi akan memberikan respon
36
yang berbeda beda pula sesuai dengan kepribadian atau keadaan psikologis dari khalayak penontonnya.
2.2.7.2 Konsep dan Definisi Respon Berdasarkan teori yang dikemukakan Steven M Chaffe respon dibagi menjadi tiga bagian yaitu: (Sembiring, 2011) -
Kognitif Kognitif adalah respon yang berkaitan erat dengan pengetahuan, keterampilan dan informasi seseorang mengenai sesuatu. Respon ini timbul apabila adanya perubahan terhadap yang dipahami atau dipersepsi oleh khalayak.
-
Afektif Afektif adalah respon yang berhubungan dengan emosi,sikap dan menilai seseorang terhadap sesuatu. Respon ini timbul apabila ada perubahan yang di senangi oleh khalayak terhadap sesuatu.
-
Konatif Konatif adalah respon yang berhungan dengan perilaku nyata yang meliputi tindakan atau perbuatan. Skiner seorang ahli psikologi, merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus ( rangsangan dari luar).
Peneliti menggunakan teori respon karena variabel utama dari judul penelitian merupakan ‘’Respon Penonton terhadap Presenter Program Ayo Bernyanyi’’. Maka dimensi respon sangat mendukung dan dapat dijadikan acuan untuk masuk dalam kerangka pemikiran dan operasional konsep.
37
2.3 Kerangka Pemikiran
38
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran