BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya No
Nama
Judul
Teori
1.
Kristin.M Barton
Reality Television Uses and Programming and Gratificati Diverging on Theory Gratifications: The Influence of Content on Gratifications Obtained (Volume 53, Issue 3, 2009)
2.
Zizi Papacharissi & Andrew Mendelson
An Exploratory Study of Reality Appeal: Uses and Gratifications of Reality TV Shows (Volume 51, Issue 2, 2007)
3.
Doris Baltruschat
Reality TV Formats: The Case of Canadian Idol
Metodologi
Hasil Results identified a new gratification dimension not previously observed in other gratifications research (personal utility), and that correlations exist between the specific content of reality-based programs and the gratifications obtained by the viewers. Concurrently those externally controlled, with low mobility and low levels of interpersonal interaction, were more likely to watch reality TV programming to fulfill voyeuristic and companionship needs. Functional alternative uses of reality TV and the appeal of realistic programming were documented. Canadian Idol and Canada 's Next Top Model tap into this "success myth," which, as part of the "American dream," creates the illusion that in spite of social stratification.These programs, in particular, are paradigmatic of the
(Volume 15, Issue 34.1, 2009 : 4159)
7
8
4.
Forddhanto Bimantoro dan F. Anita Herawati
Pengaruh Teori Frekuensi Melihat Kognitif Iklan Floating Sosial terhadap Tingkat Kesadaran Merek
(Universitas Atma Jaya (Volume 8, Yogyakarta) Nomor 2, Desember 2011)
5.
Anggara Squibbson S (Universitas Airlangga)
Opini Pemirsa Surabaya Terhadap Tayangan Reality Show “Jika Aku Menjadi” di Trans TV (Vol. 1 / No. 2 / Published : 201302)
Pendekatan penelitian: Kuantitatif
success myth, with their predominant focus on the "innate" talent of contestants, as well as the contestants' transformation through dedication and professionalism. Within the context of reality TV production, formats such as Idol also epitomize the construction of celebrity to maintain control over a program franchise. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi melihat iklan floating dapat mempengaruhi tingkat kesadaran merek sebesar 40,7%; namun tidak terbukti pada kelompok yang melihat iklan sebanyak lima kali. Hasil penelitian didapatkan opini pemirsa televisi di Surabaya Opini pemirsa acara reality show JAM “Jika Aku Menjadi” terhadap waktu/ format acara adalah pemirsa di Surabaya memberikan pernyataan jam tayang serta format acara tidak mengganggu aktivitas pekerjaan serta menyatakan sangat tepat acara tersebut ditayangkan pada harihari kerja, sehingga pemirsa mempunyai waktu untuk dapat menyaksikan acara tersebut setiap jam tayangnya.
9 2.2 Definisi Komunikasi Komunikasi pada dasarnya adalah bagian dari dalam hidup manusia yang sudah sangat erat kaitannya dengan setiap manusia. Setiap individu perlu berkomunikasi dengan individu lainnya sehingga disebut ‘mahluk sosial’. Untuk itu banyak bermunculan teori-teori yang berhubungan yang mempelajari tentang ilmu komunikasi
tersebut.
Munculnya
peran
komunikasi
sebagai
“penemuan
revolusioner” yang sebagian besar disebabkan oleh penemuan teknologi komunikasi, seperti radio, televisi, telepon, satelit, dan jaringan komputer. Komunikasi itu sendiri tak lepas dari 6 unsur penting yakni: 1. Komunikator ~> penyampai pesan 2. Pesan itu sendiri 3. Media / Channel 4. Komunikan -> penerima pesan 5. Efek yang dihasilkan 6. Umpan balik (feedback) Pemikiran mengenai studi komunikasi juga terbagi dalam 2 pemikiran, yakni pemikiran Barat dan Timur. Pemikiran Barat terdiri dari pemikiran negara-negara seperti Amerika dan Eropa, sedangkan pemikiran Timur terdiri dari negara-negara di Asia.
Lawrence Kincaid dalam bukunya Communication Theory: Eastern and
Western Perspective mengungkapkan bahwa terdapat 4 perbedaan pemikiran komunikasi di negara Barat dan Timur, diantaranya: 1. Teori-teori komunikasi di Timur cenderung fokus pada keseluruhan (wholeness) yang menjurus pada kesatuan (unity), sedangkan teori Barat sangat dipengaruhi oleh bagian-bagian (parts) dan tidak ingin menyatukan bagian-bagian itu untuk menjadi suatu kesatuan. 2. Sebagian besar teori Barat menekankan pada visi individualisme. Orang Barat dianggap aktif dalam mencapai tujuan personalnya, sedangkan teori Timur memandang efek komunikasi sebagai tidak terencana sehingga menjadi konsekuensi alami dari berbagai peristiwa. Teori Timur menekankan pada penyatuan antara emosi dan spiritual sebagai hasil dari efek komunikasi. 3. Kebanyakan Teori Barat didominasi oleh bahasa, sedangkan Teori Timur menilai simbol-simbol verbal sebagai hal yang tidak terlalu penting. Hal ini
10 menjelaskan mengapa bersikap ‘diam’ menjadi begitu penting dalam komunikasi di Timur. Cara berpikir Barat juga tidak terlalu dipercaya dalam tradisi Timur, filsafat Asia lebih menekankan pada pandangan intuitif yang diperoleh dari pengalaman langsung. 4. Konsep mengenai ‘hubungan’ juga berbeda antara pemikiran Timur dan Barat. Di Barat, hubungan terjadi antara 2 individu atau lebih. Sementara dalam tradisi Timur, hubungan itu tidak terjadi antara individu, tetapi antara posisi-posisi sosial yang terkait dengan peran, status, dan kekuasaan. Deddy Mulyana dalam bukunya Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (2004: 41), mengemukakan bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan pokok bagi setiap manusia. Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial dapat mengisyaratkan bahwa komunikasi itu sangat penting untuk membangun konsep dalam diri, untuk mengaktualisasikan diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, dan terhindar dari ketegangan dan tekanan antara lain dengan melalui komunikasi yang menghibur, dan juga untuk memupuk hubungan yang luas dengan orang lain. 2.2.1 Komunikasi Massa Banyak definisi dari kata “komunikasi” dan kata “massa” itu sendiri. Sampai saat ini, pengertian “komunikasi” yang dianggap paling benar dan sulit dipatahkan adalah definisi menurut Gerbner yaitu interaksi sosial melalui pesan (social interaction through messages). Sedangkan pengertian “massa” adalah sekelompok orang dalam jumlah besar. Untuk itu Janowitz mengartikan “komunikasi massa” sebagai komunikasi didalam kelompokkelompok atau lembaga dimana kelompok-kelompok tersebut terlatih menggunakan teknologi untuk menyebarluaskan simbol-simbol kepada audiens yang tersebar luas dan bersifat heterogen. Jadi dapat dikatakan bahwa komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonym melaui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat (Rakhmat, 2003: 189).
11 2.2.2 Fungsi Komunikasi Massa Effendy membagi fungsi komunikasi massa menjadi 3 hal. Yang pertama adalah fungsi informasi. Fungsi Informasi ini berarti memberikan informasi secara akurat dan yang sebenarnya kepada pemirsa, penonton atau khalayak luas. Yang kedua adalah fungsi pendidikan, media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya (mass education). Media massa banyak menyajikan hal-hal yang bersifat mendidik. Salah satu cara mendidik yang dilakukan oleh media massa adalah melalui pengajaran nilai, etika, serta aturan-aturan yang berlaku. Lalu yang terakhir adalah fungsi mempengaruhi. Fungsi mempengaruhi secara implicit terdapat pada tajuk/editorial, features, iklan, artikel dan sebagainya.
2.2.3
Proses Komunikasi Massa Proses komunikasi yang terjadi didalam komunikasi massa tentunya berbeda
dengan proses komunikasi pada umumnya. Khalayak luas lebih sulit untuk dikendalikan dibanding komunikasi interpersonal yang hanya terdiri dari 2 atau 3 orang saja. Komunikator harus bisa menyampaikan isi pesan dengan baik sehingga bisa sampai dengan jelas di telinga komunikan. McQuail dalam bukunya Mass Communication Theory tahun 2000, Hal 40 membagi proses komunikasi massa tersebut kedalam beberapa karakteristik: -
Ciri utama yang dimiliki oleh media massa adalah bahwa institusi ini dirancang untuk dapat menjangkau masyarakat luas. Potensi audiens dipandang sebagai kumpulan orang dalam jumlah besar yang memiliki sifat tidak saling mengenal satu sama lain.
-
Pengirim, atau dalam hal ini adalah organisasi media massa atau komunikator profesional, seperti wartawan, penyiar, produser, artis, dan sebagainya yang bekerja untuk organisasi media massa bersangkutan. pengirim dapat pula terdiri dari suara-suara di masyarakat yang diberikan kesempatan untuk menggunakan saluran media massa, seperti pemasang iklan, politisi, pendakwah, pejabat, dan sebagainya.
-
Hubungan antara pengirim dan penerima bersifat satu pihak (one-sided) dan tidak ditujukan kepada orang-orang tertentu saja (impersonal) dan terdapat jarak sosial dan jarak fisik yang memisahkan kedudukan pengirim dan penerima pesan.
12 -
Pengirim pesan biasanya memiliki lebih banyak otoritas, keahlian dan juga gengsi (prestige) dibandingkan penerima pesan.
-
Hubungan antara pengirim dan penerima pesan tidak saja bersifat asimetris, namun juga kalkulatif dan manipulatif.
-
Pesan komunikasi massa memiliki ciri dirancang dengan cara yang sudah distandarkan (produksi massa) dan kemudian diproduksi dalam jumlah banyak. Pada umumnya, pesan media massa merupakan produk kerja yang memiliki nilai tukar di pasaran media dengan nilai kegunaan bagi penerimanya, yaitu konsumen media. Dengan demikian, pesan media merupakan komiditi, yang dalam hal ini berbeda dengan tipe pesan yang ada pada hubungan komunikasi lainnya.
-
Audien media massa terdiri atas kumpulan besar orang yang terletak tersebar dan bersifat pasif karena tidak memiliki kesempatan untuk memberikan respons atau berpartisipasi dalam proses komunikasi dengan cara yang alami (orisinil).
-
Audien media massa pada umumnya menyadari bahwa mereka adalah bagian dari audiens yang lebih besar, namun mereka memiliki hubungan atau pengetahuan yang terbatas dengan audien lainnya.
-
Audien yang bersifat massa itu terbentuk untuk sementara waktu karena adanya hubungan yang bersifat serentak dengan pengirim (sumber), sedangkan eksistensi audiens itu sendiri tidak pernah ada kecuali dalam catatan industri media.
2.2.4 Media Massa Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesanpesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alatalat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV (Cangara, 2002). Media massa kini sudah sangat dipengaruhi oleh teknologi. Berbagai macam informasi dari seluruh dunia bisa dikabarkan oleh media massa berkat kecanggihan teknologi. Ciri khas dari media massa yaitu tidak ditujukan pada kontak perseorangan, mudah didapatkan, isi merupakan hal umum dan merupakan komunikasi satu arah. Peran utama yang diharapkan dihubungkan dengan
13 perubahan adalah sebagai pengetahuan pertama. Media massa merupakan jenis sumber informasi yang disenangi oleh petani pada tahap kesadaran dan minat dalam proses adopsi inovasi (Fauziahardiyani, 2009). 2.2.5 Pengertian Media Massa Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas (Nurudin, 2007). Fungsi utama media massa adalah untuk menginformasikan kepada publik mengenai berbagai macam hal, serta mengiklankan produk.
2.2.6 Internet Saat ini media baru (internet) sudah menjangkau hampir seluruh masyarakat dunia, media baru tersebut dapat dikatakan turut memberi andil yang besar pada perubahan struktur sosial masyarakat. juga pada sistem komunikasi massa. (Nurudin, 2003) Kini internet sendiri sudah menjadi kebutuhan masyarakat khususnya masyarakat yang tinggal di kota-kota besar. Institusi pendidikan, perkantoran, perumahan, semua sudah menggunakan internet dan menjadi kebutuhan sehari-hari. Dengan menggunakan internet, akses untuk mendapatkan informasi semakin mudah.
2.2.7 Komunitas Online/Internet Hingga kini, semakin berkembangnya dunia new media, semakin berkembang pula komunitas-komunitas di internet yang memudahkan masyarakat untuk berkumpul dan bertukar cerita melalui dunia maya. Komunitas internet hanya bisa dilakukan secara online yakni melalui dunia maya, tanpa ada pertemuan secara tatap muka antara orang-orang yang menggunakannya.
14 Komunitas Online adalah sekelompok orang yang media hubungan utamanya adalah internet dan tidak mengandalkan pertemuan langsung secara fisik. (Jasmadi, 2008:17) Contoh-contoh komunitas dalam dunia internet yang hingga kini digemari oleh masyarakat adalah Facebook, Twitter, Blog, Path, Instagram, dan lain-lain. Dan komunitas yang menjadi fokus penelitian penulis kali ini adalah Twitter.
2.2.8 Twitter Twitter merupakan sebuah aplikasi media sosial yang dikembangkan oleh Jack Dorsey di tahun 2006. Pada tahun 2012, pengguna twitter sudah mencapai 500 juta orang. Aplikasi ini digunakan untuk menampilkan pesan istilahnya adalah tweet, yang panjangnya kurang dari 140 karakter. Tidak ada batasan jumlah pesan yang dapat ditampilkan pengguna dalam satu harinya. Secara umum, twitter dapat diakses melalui web dengan menggunakan web browser (situs http://twitter.com). Dalam aplikasi twitter ini pengguna dapat memantau tulisan(tweet) dari pengguna lain dengan cara menjadi pengikut (follower) dari pengguna tersebut. Ini mirip dengan konsep pertemanan
(friend)
dalam
media
sosial
(http://id.scribd.com/doc/169350630/Twitter-Baik-dan-Benar
Facebook. diakses
10
September 2014 pukul 18.44) 2.2.9 Account Indonesian Idol Didalam Twitter, terdapat komunitas-komunitas atau pengguna yang disebut tweeps. Tweeps sendiri terdiri dari orang-orang pengguna twitter yang aktif mengirimkan pesan atau kicauan setiap harinya. Satu akun twitter berasosiasi dengan satu alamat email. Jika Anda memiliki
beberapa
alamat
email,
Anda
dapat
membuat
beberapa
akun twitter.Setelah memiliki akun twitter, Anda dapat langsung menuliskan twit Anda. Langkah berikutnya adalah mengikuti pengguna lain dan mengajak kawan Anda untuk menjadi pengikut Anda. (Rahardjo, 2013:6) Yang menjadi fokus penelitian penulis kali ini adalah account twitter @IndonesianIdol yang mempunyai followers atau pengikut sebanyak 790.000 orang (diakses pada 25 Maret 2014) yang aktif maupun non aktif. Akun ini
15 merupakan akun resmi yang dibuat oleh Indonesian Idol dan berguna untuk menyampaikan informasi yang berhubungan dengan program Indonesian Idol.
2.3 Televisi Sistem televisi dasar terdiri dari peralatan dan orang-orang yang mengoperasikan peralatan untuk menghasilkan program-program tertentu. Di dalam bentuk sederhana, sistem televisi terdiri dari kamera televisi yang mengubah apa yang dilihatnya menjadi sinyal video, mikrofon yang mengubah apa yang didengarnya menjadi sinyal audio, dan satu set televisi dan loudspeaker yang mengubah kembali dua sinyal ke dalam gambar dan suara. Televisi terdiri dari dua suku kata, yaitu tele yang berarti jauh dan visio yang berarti penglihatan., namun menurut Prof. Onong Uchjana Effendy, TV adalah paduan radio (broadcast) dan film (moving picture). Para penonton dirumah tak mungkin menangkap siaran TV, kalau tidak ada unsur-unsur radio. Dan tak mungkin dapat melihat gambar gambar yang bergerak pada layar pesawat TV, jika tidak ada unsur-unsur film. (Effendy, 2003) Televisi sendiri sudah menjadi media massa yang banyak digunakan saat ini. Televisi yang mampu memberikan hiburan-hiburan dan informasi bagi penontonnya membuat televisi kian digemari. Berbeda dengan media cetak, televisi dinilai lebih “up to date” mengenai informasi-informasi. Segala macam peristiwa atau kejadian yang baru terjadi, bisa langsung disiarkan kepada penonton melalui televisi. Pada dasarnya, televisi menggunakan sinyal-sinyal yang ditembakkan ke satelit dan ditembakkan kembali ke pemancar-pemancar dan sampailah sinyal tersebut ke dalam televisi kita berupa gambar dan audio. Televisi memiliki fungsi sebagai berikut: (Effendy, 2007: 27) 1. Fungsi Penerangan (The Information Function) Ada dua faktor yang mampu menyiarkan informasi yang memusatkan. Faktor yang pertama adalah faktor immediately (langsung dan dekat) dan faktor yang kedua adalah realism (kenyataan).
16 2. Fungsi Pendidikan (The educational Function) Televisi merupakan sarana yang berfungsi untuk memberikan dan menambah pengetahuan kepada khalayak luas, terutama lewat program – program acara yang disampaikan dengan baik. 3. Fungsi Hiburan (The Entertainment Function) Televisi juga dapat menjadi sarana hiburan bagi masyarakat. Setiap stasiun televisi biasanya selalu menyediakan program acara yang bersifat menghibur disamping menjalankan kedua fungsi lainnya. 2.3.1 Produksi Televisi Tiga tahapan produksi televisi adalah pra-produksi, produksi, dan pasca produksi. Pra produksi terdiri dari persiapan sebelum program dimulai. Biasanya terbagi menjadi 2 konsep, yakni mencari ide dasar konsep program dan menjadikannya skrip, serta mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan seperti kamera, microphone, studio. Produksi terdiri dari segala macam aktivitas yang berhubungan dengan isi program tersebut, seperti membuat segmen-segmen, menentukan kru, mengambil gambar (proses shooting), dan lain-lain. Sedangkan pasca produksi lebih banyak digunakan untuk mengedit video hasil rekaman proses produksi. (Zettl, 2011:11) 2.3.2
Program Acara Televisi Pada umumnya isi program siaran televisi meliputi acara seperti yang diterangkan berikut dengan penggunaan berbagai nama berbeda sesuai dengan keinginan stasiun televisi masing-masing. (Iskandar, 2005:9) Berbagai jenis program itu dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya (Morrisan, 2008) yaitu :
1. Program informasi (berita) Manusia pada dasarnya memiliki sifat ingin tahu yang besar. Mereka ingin tahu
apa
yang
terjadi
di
tengah
masyarakat.
Programmer
dapat
mengeksplorasi rasa ingin tahu orang ini untuk untuk menarik sebanyak mungkin audiens. Program informasi adalah segala jenis siaran yang
17 tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan kepada khalayak audien. Daya tarik program ini adalah informasi, dan informasi itulah yang “dijual” kepada audien. Penyajian informasi termasuk talk show. Program informasi dapat menjadi dua bagian besar, yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news): 1. Hard news Berita keras atau hard news adalah segala informasi penting atau menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya
yang
harus
segera
ditayangkan
agar
dapat
diketahui
khalayak audien secepatnya. (Morissan, 2008 : 25) Breaking news, bulletin, spot news dan straight news termasuk dalam hard news. 2. Soft news Berita lunak atau soft news adalah segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Berita yang masuk kategori ini ditayangkan pada satu program tersendiri di luar program berita. (Morissan, 2008 : 27) Yang termasuk dari soft news adalah feature, documenter, dan talkshow. 2.
Program Hiburan Program hiburan adalah program yang menyajikan hiburan untuk penonton dengan berbagai macam jenis seperti musik, drama, komedi, dan lain lain, yang biasanya banyak digemari karena bersifat menghibur. Program-program yang termasuk kategori hiburan adalah: -
Drama adalah pertunjukan cerita yang dimainkan oleh aktor dan aktris, yang biasanya menceritakan tentang suatu permasalahan dan konflik.
-
Sinetron adalah program berseri yang mempunyai alur cerita dari awal hingga akhir cerita, yang diperankan oleh aktor dan aktris yang mengikuti alur cerita tersebut.
-
Quiz adalah program hiburan yang biasanya berupa permainan mengasah otak maupun mengasah keterampilan pemainnya.
18 -
Reality Show menurut Morissan tahun 2005 adalah program yang menyajikan realita atau pertunjukan sebenarnya. Reality show terbagi lagi menjadi 4 kategori: 1) Hidden Camera adalah jenis program yang menampilkan segala sesuatu dari kamera pengintai atau CCTV yang dilakukan secara sengaja ataupun tidak sengaja. 2) Competition Show adalah program hiburan yang berupa kompetisi atau persaingan dalam memperebutkan sesuatu yang biasanya terdiri dari tahapan-tahapan untuk mencapai juara. 3) Relationship Show adalah program yang membantu mencarikan pasangan di dunia nyata. 4) Fly on the wall adalah program yang menyajikan kehidupan seharihari seseorang (biasanya orang terkenal).
-
Musik adalah program yang terdiri dari 2 jenis yakni videoklip dan konser. Videoklip biasanya digunakan untuk mempromosikan sebuah lagu baru sedangkan konser adalah pertunjukan langsung dari sang artis.
-
Pertunjukan adalah program yang menampilakan sebuah pertunjukan seperti pertunjukan musik, acara memasak, wayang, sulap, dan lain lain. Berdasarkan penjelasan diatas, penulis menjelaskan bahwa program
Indonesian Idol termasuk dalam program reality show kategori competition show atau talent show, karena Indonesian Idol menampilkan bakat-bakat menyanyi tiap kontestan dan bersaing untuk memperebutkan juara 1. 2.3.3
Reality Show Reality Show merupakan acara program hiburan yang terdiri dari berbagai macam program yang menayangkan realita atau berdasarkan kenyataan tanpa dibuat-buat, yang berfungsi untuk kepentingan publik yang bersifat informatif dan menghibur. Reality Show lebih betujuan bisnis, sedangkan lomba nyanyi non-bisnis lebih bertujuan membangun nilai dan moralitas seni vokal/musik. (Esa, 2012:19) Tayangan reality show pertama kali diproduksi oleh stasiun televisi Amerika Serikat pada tahun 1989 yaitu The series Nummer 28 dan yang kemudian diadaptasi dalam berbagai tema-tema lain oleh berbagai stasiun
19 televisi dari berbagai negara. (Vivian, 2005, p.203). Acara reality show ini biasanya menggunakan tema seperti persaingan, kehidupan sehari-hari seorang selebritis, pencarian bakat, rekayasa jebakan, dan mengangkat status seseorang untuk membuat program ini menjadi lebih menarik. Reality show atau reality tv adalah suatu tayangan untuk semua kategori yang mencakup program hiburan yang cukup luas yang melibatkan satu atau lebih individu.(Hill, 2005:2) 2.3.4 Kontestan Para pelomba atau dalam hal ini kontestan bidang musik dan nyanyi jangan hanya dipandang sebagai peserta atau subjek saja, melainkan juga harus dipandang sebagai mitra panitia dan mitra juri salam rangka menyajikan sebuah pertunjukkan kompetisi yang lebih terhormat dan mengesankan. Dalam sebuah kompetisi musik yang terhormat, mengukur kehebatan skill seorang pelomba tidak boleh lagi hanya menilai kehebatan pada bagian tertentu saja, melainkan harus lebih menyeluruh. (Esa, 2012:14) Sedangkan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) definisi kontestan adalah /kon·tes·tan/ /kontéstan/ n peserta kontes (perlombaan, pemilihan, dsb). Audisi yang diadakan berlangsung di kota-kota besar seperti Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Medan, Makassar dan berakhir di Jakarta. Audisi kecil juga diadakan di Ambon, Manado, Cirebon, Purwokerto, dan lain lain. Kontestan dari audisi kecil yang berhasil maju ke babak berikutnya dikirim ke kota besar untuk mengikuti babak kedua audisi. Audisi terdiri dari dua babak. Babak pertama audisi yang bertindak sebagai juri adalah orangorang yang bekerja di SonyBMG. Setelah dinyatakan maju ke babak audisi selanjutnya, kontestan akan berhadapan dengan 4 Juri utama Indonesian Idol. 2.3.5 Juri Juri adalah hakim kompetisi yang senantiasa dituntut membuat keputusan
seadil
dan
sebaik
mungkin.
Seorang
juri
harus
dapat
mempersembahkan kinerja yang penuh kesungguhan, karena untuk kompetisi
20 tersebut semua peserta telah banyak mengorbankan waktu, tenaga, dan materi. (Esa, 2012:16) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi Juri adalah juri 1 /ju·ri / n 1 orang (panitia) yg menilai dan memutuskan kalah atau menang (dl perlombaan, sayembara, dsb): dia ditunjuk menjadi anggota -- dl perlombaan pidato itu; 2 orang yg menilai salah atau benar di pengadilan (di beberapa negeri Barat). Pada dasarnya semua orang bisa menjadi juri nyanyi dan musik, karena selain setiap manusia telah diberi bakat musikal sejak lahir, dalam kesehariannya setiap manusia juga terbiasa menilai pihak lain. Pada umumnya juri berada pada posisi yang terhormatdan disorot. Buruk tidaknya sorotan terhadap juri akan berpengaruh terhadap kredibilitas panitia penyelenggaranya. (Esa, 2012:13) Berdasarkan pengertian diatas, Juri di Indonesian Idol merupakan orang-orang yang bertugas menilai setiap penampilan kontestan. Juri-juri tersebut tentunya memiliki kemampuan di bidang menyanyi yang digunakan untuk memberi masukan kepada para kontestan supaya menampilkan lebih baik lagi setiap minggunya. 2.3.6 Presenter Menurut Fred Wibowo dalam bukunya Teknik Produksi Program Televisi, presenter adalah seseorang yang mengantar suatu sajian baik berupa acara music, program feature dan magazine, kuis dan sebagainya. Sebagai seorang pengantar sajian, presenter boleh menambah daya tarik dari materi yang disajikan melalui kata-katanya (improvisasi). Karena presenter idientik dengan program non-berita, maka gaya bicara, bahasa tubuh, tata busana, dan bagaimana cara ia menyajikan berita harus luwes dan mampu memecahkan keadaan yang monoton dan stagnan. (Ardianto: 2009) Menjadi presenter relatif lebih berat dibading menjadi anchor. (Ardianto: 2009) Untuk menjadi seorang presenter, hal-hal berikut harus diperhatikan; 1. Mampu memainkan akting (face act) yang pas dengan focus programnya.
21 2. Menguasai tekhnik dramatisasi suara (dialog yang dramatis) agar menarik dan sesuai dengan fokus programnya. 3. Mampu menggerakan tubuh sesuai dengan tuntutan dialog untuk mempertegas atau memberikan kesan tertentu. Seorang presenter harus menampilkan secara penuh face act (akting/ekspresi wajah), termasuk sorot mata, tarikan wajah, dan gerak bibir. Agar terlihat komunikatif dan menarik dalam membawakan acara, seorang presenter perlu memperhatikan hal-hal ini: 1. Sesuaikan akting dengan jenis/spesifikasi program. Bila fokus program siarannya membicarakan tindak criminal, prostitusi, terorisme, perang dan lainnya, maka karakter (face performance) dan sikap seorang presenter bernuansa serius, tegas dan penuh kharisma. 2. Untuk profesi host, akting/karakter (face performance) dan sikap, nuansanya agak lunak/sedang. 3. Untuk profesi anchor, bernuansa familiar, tegas, berwibawa dan simpatik. 4. Khusus untuk presenter infotainment, harus menunjukkan karakter familiar, ceria dan gembira. 5. Untuk presenter program siaran horor, misteri, mistik, maka presenter harus bernuansa seram, menakutkan dan menyeramkan. (Ardianto: 2009)
2.4 Terpaan Media Terpaan media bisa diartikan sebagai suatu kondisi dimana orang diterpa oleh isi media atau bagaimana isi media menerpa audiens. Perilaku ini menurut Blumer dalam Littlejohn (Rahayu, 2009:28), dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: 1. Surveillance, yaitu kebutuhan individu untuk mengetahui lingkungannya. 2. Curiosity, yaitu kebutuhan individu untuk mengetahui peristiwa peristiwa menonjol didalam lingkungannya. 3. Diversion, yaitu kebutuhan individu untuk lari dari perasaan tertekan, tidak aman, atau untuk melepaskan ketegangan jiwa. 4. Personal identity, yaitu kebutuhan individu untuk mengenal dirinya dan mengetahui posisi keberadaannya di masyarakat.
22 Terpaan media juga berarti frekuensi individu dalam menonton televisi, film, membaca majalah atau surat kabar, serta radio. Selain itu, media exposure berusaha mencari data audiens tentang penggunaan media, baik jenis media, frekuensi penggunaan, maupun durasi penggunaan (longevity). (Rakhmat, 1989)
2.5 Definisi Pengaruh Definisi Pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.” Sementara itu, Surakhmad (1982:7) menyatakan bahwa pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang dan juga gejala dalam yang dapat memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada di sekelilingnya. (http://yosiabdiantindaon.blogspot.com/2012/11/pengertian-pengaruh.html) diakses tanggal 3 Maret 2014, pukul 23.01.
2.6 Social Learning Theory Teori Pembelajaran Sosial merupakan perluasan dari teori belajar perilaku yang tradisional (behavioristik). Teori pembelajaran sosial ini dikembangkan oleh Albert Bandura (1986). Teori ini menerima sebagian besar dari prinsip-prinsip teori-teori belajar perilaku, tetapi memberi lebih banyak penekanan pada kesan dari isyarat - isyarat pada perilaku, dan pada prosesproses mental internal. Jadi dalam teori pembelajaran sosial kita akan menggunakan penjelasan penjelasan reinforcement eksternal dan penjelasan-penjelasan kognitif internal untuk memahami bagaimana kita belajar dari orang lain. Dalam pandangan belajar sosial, manusia itu tidak didorong oleh kekuatan-kekuatan dari dalam dan juga tidak dipukul oleh stimulus- stimulus lingkungan. Teori Kognitif Sosial (Social Cognitive Theory) merupakan penamaan baru dari Teori Belajar Sosial (Social Learning Theory) yang dikembangkan oleh Albert Bandura. Bandura telah mengelaborasi proses belajar sosial dengan faktor-faktor kognitif dan behavioral yang memengaruhi seseorang dalam proses belajar sosial. Teori ini sangat berperan dalam mempelajari efek
23 dari isi media massa pada khalayak media di level individu. Konsep utama dari
teori
kognitif
sosial
adalah
pengertian
tentang obvervational
learning atau proses belajar dengan mengamati. Teori kognitif sosial memiliki argumentasi bahwa manusia meniru perilaku yang dilihatnya, dan proses peniruan ini terjadi melalui dua cara yaitu imitasi dan identifikasi. Imitasi adalah replikasi secara langsung perilaku yang diamati, sedangkan dalam identifikasi pengamat tidak meniru secara persis sama apa yang dilihatnya. Teori kognitif sosial menyatakan bahwa imitasi dan identifikasi merupakan hasil dari tiga proses yaitu : 1. Pengamatan, belajar mengamati adalah proses dimana pengamat, yaitu orang yang mengamati suatu perilaku atau tindakan menerima perilaku atau tindakan itu hanya dengan cara melihat. 2. Efek larangan, terjadi ketika tindakan atau perilaku yang diamati menghalangi atau mencengah pengamat untuk menirunya. 3. Efek suruhan, merupakan kebalikan dari efek larangan, yang justru mendorong orang untuk melakukan suatu tindakan atau perilaku yang sebelumnya dihindari atau tidak ingin dilakukan. (Morissan, 2010:102) Dalam hal ini, seseorang yang ingin menjadi seorang idola seperti kontestan Indonesian Idol merupakan salah satu proses pembelajaran dalm hal meniru. Mereka meniru apa yang dilihatnya di televisi, dan berusaha untuk mewujudkan apa yang dilihatnya di televisi tersebut.
2.7 Pengertian Minat Minat adalah sebuah hal yang bersifat pribadi dan karenanya minat sangat berbeda dari waktu ke waktu, tetapi beberapa upaya telah di kembangkan untuk mengkategorikan yang akan bermanfaat untuk tuntutan dalam menemukan minat khusus seseorang. (Sarwono, 2006:58) Untuk itu, minat sendiri tentunya dimiliki oleh setiap manusia. Namun manusia memiliki minat yang sama terhadap sesuatu hal. Menurut Sarwono, minat dapat diartikan sebagai berikut:
24 -
Suatu sikap yang berlangsung terus menerus dan memberikan pola pada perhatian seseorang sehingga membuat dirinya selektif terhadap objek minat.
-
Perasaan yang menyatakan bahwa satu aktifitas pekerjaan atau pbjek yang berharga atau berarti bagi individu.
-
Suatu keadaan motivasi yang menuntun tingkah laku menuju satu arah tertentu. (Sarwono, 2006:70) Minat dapat ditentukan oleh tiga faktor (Soemanto 2001: 35) yaitu : 1. Kognitif, yang berhubungan dengan gejala mengenai wujud pengolahan, pengetahuan dan keyakinan serta harapan individu tentang objek atau produk tertentu. Aspek kognitif dapat diartikan sebagai letak hubungan antar bagian pengetahuan yang telah ada dalam diri yang dikontrol oleh akal. Jadi disini akal sebagai kekuatan yang mengendalikan pikiran. 2. Afektif, berwujud proses yang menyangkut perasaan tertentu ditunjukkan kepada objek tertentu. Aspek afektif dapat diartikan sebagai suasana psikis yang mengambil bagian pribadi dalam situasi dengan jalan membuka diri terhadap suatu yang berbeda dengan keadaan atau nilai dalm diri. 3. Konatif, proses tendensi atau kecenderungan untuk berbuat atau tindakan suatu objek.
Jadi minat khalayak dalam penelitian ini adalah perhatian atau kecenderungan terarah terhadap kegiatan menonton program Indonesian Idol di RCTI yang pada akhirnya menimbulkan keinginan pemirsa untuk menjadi seorang idola seperti para kontestan Indonesian idol.
2.8
Idola Pengertian Idola menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ido·la n orang,
gambar,
patung,
dsb
yg
menjadi
(http://kbbi.web.id/idola, diakses 10 September pukul 11.01)
pujaan.
25 Tokoh idola dalam hal ini adalah kontestan-kontestan Indonesian Idol yang telah berhasil melalui serangkaian tahap audisi dan sampai di babak spektakuler hingga menjadi pemenang dalam ajang pencarian bakat Indonesian Idol. Tokoh Idola adalah sesosok orang, kelompok orang yang karena suatu kelebihan yang dimilikinya
sehingga
dapat
menarik
perhatian
seseorang.
(http://www.briliana.com/pengertian-tokoh-idola/ diakses 10 September 2014 pukul 11.05) Penelitian ini ingin menunjukkan bahwa apakah terdapat pengaruh dari program Indonesian Idol terhadap minat menjadi idola dari followers akun twitter @Indonesianidol. Setelah melalui 8 season Indonesian idol tentunya banyak idolaidola baru yang bermunculan, untuk itu peneliti akan melakukan penelitian mengenai apakah ada minat menjadi idola seperti para kontestan Indonesian Idol sebelumnya dan jika ada sberapa besar pengaruhnya terhadap keinginan followers untuk menjadi seorang idola. 2.9 Kerangka Pemikiran
Pengaruh Program Indonesian Idol di RCTI
Terhadap minat menjadi idola Pengguna Twitter yang memfollow akun Maksud dari kerangka pemikiran tersebut adalah mendefinisikan variabel-variabel dari konsep masalah penelitian yang diteliti. Variabel-variabel tersebut adalah :
26 1.
Variabel bebas (independent) atau variabel X
Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Pada penelitian ini variabel bebas yaitu pengaruh terpaan tayangan program Indonesian Idol (X). Dalam variabel ini, terdapat dimensi yaitu tentang presenter, juri, dan kontestan. Dari tiap – tiap dimensi akan dioperasionalisasikan menjadi indikator-indikator yang mewakili Juri yang terdiri dari 3 indikator: Juri berkompeten dibidang musik, memberi masukan dengan baik, dan Penampilan saat menjuri. Kontestan yang terdiri dari 3 indikator, yaitu: penampilan, karakter suara yang khas dan bakat. Presenter yang terdiri dari 3 indikator yaitu: memahami konsep acara yang dibawakan, memiliki wawasan yang luas, dan mempunyai bakat dibidang presenting. 2.
Variabel terikat (dependent) atau variabel Y
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat menjadi idola pada followers akun twitter @Indonesianidol (Y). Dimensi yang digunakan dalam variabel terikat ini adalah kognitif, afektif, dan konatif. 2.10 Operasionalisasi Konsep Variabel yang digunakan di dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Koentjaraningrat, definisi operasional adalah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan atau “mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain” Sehingga definisi tersebut merupakan bentuk operasional dari variabelvariabel yang digunakan, biasanya berisi definisi konseptual, indikator yang digunakan, alat ukur yang digunakan (bagaimana cara mengukur) dan penilaian alat ukur. Pada penelitian ini ada beberapa hal yang perlu diukur dari masingmasing variabel melalui sejumlah indicator dalam bentuk pertanyaan kepada responden. Operasional Konsep dalam penelitian ini akan terbagi dalam 2 konsep yaitu konsep pertama diambil dari variable x penelitian ini yaitu, Program “Indonesian Idol” dan konsep kedua diambil dari variable y
27 penelitian ini yaitu “minat menjadi idola pada
followers akun Twitter
@IndonesianIdol” 2.11
Definisi Konsep
1. Reality Show merupakan acara program hiburan yang terdiri dari berbagai macam program yang menayangkan realita atau berdasarkan kenyataan tanpa dibuat-buat, yang berfungsi untuk kepentingan publik yang bersifat informatif dan menghibur. Reality Show lebih betujuan bisnis, sedangkan lomba nyanyi non-bisnis lebih bertujuan membangun nilai dan moralitas seni vokal/musik. (Esa, 2012:19) 2. Para pelomba atau dalam hal ini kontestan bidang musik dan nyanyi jangan hanya dipandang sebagai peserta atau subjek saja, melainkan juga harus dipandang sebagai mitra panitia dan mitra juri salam rangka menyajikan sebuah pertunjukkan kompetisi yang lebih terhormat dan mengesankan. Dalam sebuah kompetisi musik yang terhormat, mengukur kehebatan skill seorang pelomba tidak boleh lagi hanya menilai kehebatan pada bagian tertentu saja, melainkan harus lebih menyeluruh. (Esa, 2012:14) 3. Juri adalah hakim kompetisi yang senantiasa dituntut membuat keputusan seadil dan sebaik mungkin. Seorang juri harus dapat mempersembahkan kinerja yang penuh kesungguhan, karena untuk kompetisi tersebut semua peserta telah banyak mengorbankan waktu, tenaga, dan materi. (Esa, 2012:16) 4. Presenter adalah seseorang yang mengantar suatu sajian baik berupa acara music, program feature dan magazine, kuis dan sebagainya. Sebagai seorang pengantar sajian, presenter boleh menambah daya tarik dari materi yang disajikan melalui kata-katanya (improvisasi). (Wibowo, 2007) 5. Terpaan media juga berarti frekuensi individu dalam menonton televisi, film, membaca majalah atau surat kabar, serta radio. Selain itu, media exposure berusaha mencari data audiens tentang penggunaan media, baik jenis media, frekuensi penggunaan, maupun durasi penggunaan (longevity). (Rakhmat, 1989) 6. Definisi Pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.” 7. Minat adalah sebagai pemusatan perhatian atau reaksi terhadap suatu obyek seperti benda tertentu atau situasi tertentu yang didahului oleh perasaan senang terhadap obyek tersebut. (Hariyanto, 2010)
28 8. Minat dapat ditentukan oleh tiga faktor (Soemanto 2001: 35) yaitu : 1. Kognitif, yang berhubungan dengan gejala mengenai wujud pengolahan, pengetahuan dan keyakinan serta harapan individu tentang objek atau produk tertentu. 2. Afektif, berwujud proses yang menyangkut perasaan tertentu ditunjukkan kepada objek tertentu. Aspek afektif dapat diartikan sebagai suasana psikis yang mengambil bagian pribadi dalam situasi dengan jalan membuka diri terhadap suatu yang berbeda dengan keadaan atau nilai dalm diri. 3. Konatif, proses tendensi atau kecenderungan untuk berbuat atau tindakan suatu objek. 9. Pengertian Idola menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ido·la n orang, gambar, patung, dsb yg menjadi pujaan. (http://kbbi.web.id/idola, diakses 10 September pukul 11.01) 10. Komunitas Online adalah sekelompok orang yang media hubungan utamanya adalah internet dan tidak mengandalkan pertemuan langsung secara fisik. (Jasmadi, 2008:17) 11. Twitter merupakan sebuah aplikasi media sosial yang dikembangkan oleh Jack Dorsey di tahun 2006. Pada tahun 2012, pengguna twitter sudah mencapai 500 juta orang. Aplikasi ini digunakan untuk menampilkan pesan istilahnya adalah tweet, yang panjangnya kurang dari 140 karakter. Tidak ada batasan jumlah pesan yang dapat ditampilkan pengguna dalam satu harinya. Secara umum, twitter dapat diakses melalui web dengan menggunakan web browser (situs http://twitter.com). Dalam aplikasi twitter ini pengguna dapat memantau tulisan(tweet) dari pengguna lain dengan cara menjadi pengikut (follower) dari pengguna tersebut. Ini mirip dengan konsep pertemanan (friend) dalam media sosial Facebook. (http://id.scribd.com/doc/169350630/Twitter-Baik-dan-Benar diakses 10 September 2014 pukul 18.44) 12. Didalam Twitter, terdapat komunitas-komunitas atau pengguna yang disebut tweeps. Tweeps sendiri terdiri dari orang-orang pengguna twitter yang aktif mengirimkan pesan atau kicauan setiap harinya. Satu akun twitter berasosiasi dengan satu alamat email. Jika Anda memiliki beberapa alamat email, Anda dapat membuat beberapa akun twitter.Setelah
29 memiliki akun twitter, Anda dapat langsung menuliskan twit Anda. Langkah berikutnya adalah mengikuti pengguna lain dan mengajak kawan Anda untuk menjadi pengikut Anda. (Rahardjo, 2013:6)
Tabel Operasionalisasi Konsep Tabel 2.2 Operasionalisasi Konsep Variabel
Dimensi
Program
Presenter
Indikator -
Presenter
Skala Likert
Indonesian Idol
memiliki
(Variabel X)
wawasan yang
5 = Sangat
luas dibidang
Setuju
musik -
Presenter
4= Setuju
memahami konsep acara
3= Ragu-ragu
yang dibawakan -
Presenter
2= Tidak Setuju
mempunyai bakat
Kontestan
-
Kontestan mempunyai kemampuan bernyanyi yang baik
-
Kontestan berpenampilan menarik
-
Kontestan mempunyai karakter yang khas
Juri
-
Juri berkompeten
1= Sangat Tidak Setuju
30 di bidang menyanyi -
Juri memberi masukan dengan baik
-
Juri berpenampilan menarik
Minat Menjadi Idola (Y)
Kognitif
-
Saya memahami isi
Likert
dan konsep
-
tayangan
5 = Sangat
Indonesian Idol
Setuju
Saya menyaksikan Indonesian Idol
4= Setuju
karena memberikan informasi yang
3= Ragu-ragu
menarik -
Saya merasa ingin
2= Tidak Setuju
mengetahui perkembangan tayangan Indonesian Idol setiap minggunya
Afektif
-
Saya merasa senang menyaksikan program Indonesian Idol
-
Saya merasa terhibur menyaksikan Indonesian Idol
1= Sangat Tidak Setuju
31 -
Saya merasa terinspirasi menjadi idola setelah menyaksikan program Indonesian Idol
Konatif
-
Saya ingin terus menyaksikan Indonesian Idol setiap minggunya untuk menambah pengetahuan saya
-
Saya mempunyai keinginan untuk tampil menjadi seorang idola seperti kontestan Indonesian idol
-
Saya menyaksikan program Indonesian Idol dengan penuh minat