BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Sebelumnya ( State of the Art )
Tabel 2.1State of the Art
Nama Anatassia Mayami – 1100016290 Binus University
Judul Pengaruh Isi Berita Sosial Masyarakat pada Program Liputan 6 Petang SCTV Terhadap Minat Menonton.
Teori -Theory Berita
Metodologi Pendekatan penelitian :
-Teori Uses and -Tipe jenis Gratifications penelitian -Minat kuantitatif.
Hasil Sebesar 44,2% minat menonton terhadap isi berita sosial masyarakat, dan 55,8% variabel lain yang mempengaruhi minat menonton.
-Metode penelitian deskriptif. -Teknik pengumpulan data survey dan kuesioner.
Ade Riska Saniwati – 1200986725 Binus Univeristy
Ongky Cipta Ramadhan Binus
Pengaruh Program Merajut Asa Trans7 Terhadap Perubahan Sikap (Studi Pada Mahasiswa Universitas Bina Nusantara Jurusan Marketing Komunikasi Peminatan Broadcasting Angkatan 2009)
Komunikasi, Komunikasi massa, Media massa, Televisi, Magazine, Teori khusus (teori Kognitif Sosial)
Pengaruh program “PAS MANTAP” di Trans7 terhadap minat menonton (Studi pada
-Teori Uses and -Kuantitatif Gratification -Eksplanatif -Teori -Metode Presenter, 7
Penelitian kuantitatif, Jenis penelitian eksplanatif, teknik pengumpulan data kuesioner
Terdapat pengaruh antara program Merajut Asa di Trans7 terhadap perubahan sikap mahasiswa Universitas Bina Nusantara jurusan Marketing Komunikasi peminatan Broadcasting angkatan 2009 sebesar 92.8%, sedangkan sisanya (100%-92.8%) 7,2% merupakan konstribusi variabel independen lain yang tidak masuk dalam penelitian. Pengaruh variabel program Pas Mantap (X) terhadap variabel minat menonton (Y) adalah berpengaruh secara
8 Mahasiswa jurusan Marketing Communication peminatan Broadcasting 2013 Universitas Bina Nusantara
Pengaruh, Audience
Survey
Jason J. Teven (2008). California State Univeristy, Fullerton.
An Examination of Perceived Credibility of the 2008 Presidential Candidates : Relationships with Believability, Likeability, and Deceptiveness
-Perceived Credibility
Kuantitatif
Penelitian ini menganalisis kredibilitas dari kandidat terkemuka untuk presiden pada tahun 2008.
Erik P. Bucy & Maria Elizabeth Grabe (2007). Department of Telecommu
Taking Television Seriously: A Sound and Image Bite Analysis of Presidential Campaign Coverage, 19922004
-Televisi
Kuantitatif
Pemilihan Presiden 2008 di AS merupakan peristiwa yang menjadi perhatian public dan media Internasional. Dalam hal ini untuk mengetahui dampak liputan media terhadap calon Presiden Obama dan McCain pada dinamika opini public di Belanda.
University
Nications, Indiana University.
signifikan sebesar 39,8%
-Sampel adalah seluruh populasi
-Political Communication -Stimulus
-Komunikasi
2.2 Landasan Teori 2.2.1 Teori Umum 2.2.1.1 Teori Komunikasi Kata komunikasi berasal dari bahasa latin communication yang berarti “pemberitahuan” atau “pertukaran pikiran”, jadi secara garis besar dalam suatu proses komunikasi haruslah terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran dan pengertian antara komunikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan). (Suprapto,2009:5).
9 Menurut Effendy (Effendy, 2011:9), komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communicatio dengan kata sifat dari communis yang berarti sama. Sama yang dimaksud disini adalah sama makna. Jadi komunikasi akan terjadi atau berlangsung jika ada kesamaan makna antara individu-individu yang terlibat mengenai pokok pembicaraan. Ada 2 bentuk komunikasi : 1. Komunikasi verbal (dengan kata-kata) Komunikasi verbal (lisan) merupakan penyampaian komunikasi menggunakan Kata-kata secara lisan yang langsung disampaikan kepada lawan bicara. 2. Komunikasi non verbal ( dengan gerakan tubuh ) Komunikasi non verbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan Tanpa menggunakan kata-kata, melainkan hanya melalui gerakan saja.
Komunikasi memiliki beberapa macam bentuk komunikasi, diantaranya adalah: 1.
Komunikasi Massa
Menurut Meletzke, komunikasi massa diartikan sebagai setiap bentuk yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar. Istilah tersebar menunjukam bahwa komunikan sebagai pihak penerima pesan tidak berada di satu tampat, tetapi tersebar di berbagai tempat.(Ardianto, dkk, 2012:4). Komunikasi massa juga dapat didefinisikan sebagai suatu proses komunikasi yang berlangsung dimana pesan tersebut dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifat mekanis seperti radio, televisi, surat kabar dan film (Cangara, 2008:19). Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus yang konstinius melalui media massa yang ditujukan pada sejumlah besar orang dan dalam hal ini peneliti menitikberatkan kepada komunikasi massa dengan menggunakan media massa, khususnya media massa televisi.
2.
Komunikasi Organisasi
Menurut Wiryanto (2005:46), komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi didalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi. Sedangkan Komunikasi organisasi menurut Dedy Mulyana dalam buku yang
10 berjudul “Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar”, yaitu : “Komunikasi organasasi terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan juga informal, dan berlangsung dalam suatu jaringan yang lebih besar daripada komunikasi
kelompok.
Komunikasi
organisasi
seringkali
melibatkan
juga
komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi dan ada kalanya juga komunikasi publik. Komunikasi formal adalah komunikasi menurut struktur organisasi, yakni komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, dan komunikasi horizontal, sedangkan komunikasi informal tidak bergantung pada struktur organisasi, seperti komunikasi antarsejawat, juga termasuk gosip.(Mulyana, 2005 :75).
3.
Komunikasi Interpersonal
Arni Muhammad (2005:159) menyatakan bahwa “komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya” Dapat disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal merupakan proses penyampaian informasi, pikiran dan sikap tertentu antara dua orang atau lebih yang terjadi pergantian pesan, baik sebagai komunikan maupun komunikator dengan tujuan untuk mencapai saling pengertian, mengenai masalah yang akan dibicarakan yang akhirnya diharapkan terjadi perubahan perilaku.
4.
Komunikasi Antar Budaya
Komunikasi antar budaya ( intercultural communication ) terjadi apabila sebuah pesan yang harus dimengerti dihasilkan oleh anggota dari budaya tertentu untuk konsumsi anggota dari budaya yang lain. Komunikasi Antarbudaya diartikan sebagai komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh mereka yang berbeda latar belakang
kebudayaan. Definisi lain
mengatakan bahwa yang menandai komunikasi antarbudaya adalah bahwa sumber dan penerimanya berasal dari budaya yang berbeda. Fred E. Jandt mengartikan komunikasi antarbudaya sebagai interaksi tatap muka di antara orang-orang yang berbeda budayanya
11 2.2.1.2 Teori Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah berkomunikasi dengan massa
(audiens atau
khalayak sasaran). Massa disini dimaksudkan sebagai penerima pesan yang memiliki status social dan ekonomi yang heterogen satu sama lainnya. (Nurudin, 2007 :20) Ciri-ciri massa yaitu : 1. Memiliki jumlah relatif besar 2. Individual, tidak ada hubungan / organisatoris 3. Latar belakang sosial yang berbeda-beda. Jika berbicara mengenai komunikasi massa, tentu saja berkaitan erat dengan media massa. Karena komunikasi massa hanya dapat berlangsung melalui media massa. Karakteristik dari komunikasi massa adalah : 1. Bersifat umum dan luas 2. Pesan yang disampaikan sangat cepat menyebar 3. Pesan yang disampaikan bersifat satu arah 4. Kegiatan
pada
komunikasi
massa
sudah
terencana,
terjadwal
dan
terorganisasi 5. Penyampaian pesan melalui media massa dilakukan secara berkala 6. Pesan yang terkandung dalam media massa mencakup semua hal. 2.2.1.2.1 Fungsi Komunikasi Massa Fungsi Komunikasi massa secara umum menurut Effendy (2007:18) 1. Memberi informasi Fungsi informasi adalah fungsi paling penting dalam komunikasi massa. Komponen paling penting untuk mengetahui fungsi informasi ini adalah berita-berita yang disajikan.
12
2. Memberi hiburan Fungsi hiburan untuk media elektronik menduduki posisi paling tinggi diantara fungsi-fungsi yang lainnya. Hal ini dikarenakan, banyak sekali masyarakat yang menjadikan televisi sebagai media hiburan. Dari segala aspek kegiatan yang dilakukan sehari-hari, menonton televisi menjadi sasaran bagi masyarakat untuk mendapatkan hiburan dikala sedang santai. Hampir dapat disimpulkan bahwa televisi tidak bisa lepas dari kehidupan masyarakat pada era sekarang ini yang serba membutuhkan teknologi. 3. Bersifat Persuasi Salah satu dari fungsi komunikasi massa adalah bersifat persuasi. Fungsi dari persuasi komunikasi massa tidak kalah penting dari fungsi informasi dan hiburan. Dalam komunikasi massa sekarang ini dibutuhkan untuk menarik minat pembaca dan penonton untuk melihat dan menghafal tulisan atau pesan yang disampaikan. 4. Transmisi budaya Transmisi budaya merupakan salah satu fungsi komunikasi massa yang paling luas, meskipun paling sedikit dibicarakan. Transmisi budaya tidak dapat dielakkan selalu hadir dalam berbagai bentuk komunikasi yang mempunyai dampak pada penerimaan individu. 2.2.1.2.2 Efek Komunikasi Massa Menurut Steven A. Chafee (1997), komunikasi masa memiliki efek-efek berikut terhadap individu: 1. Efek ekonomis : menyediakan pekerjaan, menggerakkan ekonomi (contoh: dengan adanya industri media massa membuka lowongan pekerjaan) 2. Efek sosial : menunjukkan status (contoh: seseorang kadang-kadang dinilai dari media massa yang ia baca, seperti surat kabar pos kota memiliki pembaca berbeda dibandingkan dengan pembaca surat kabar Kompas.
13 3. Efek penjadwalan kegiatan 4. Efek penyaluran/ penghilang perasaan 5. Efek perasaan terhadap jenis media 2.2.1.2.3 Teori Komunikasi Menurut Lasswell Harold Laswell (Mulyana, 2005:62), Lima unsur komunikasi yang saling bergantung satu sama lain yaitu: pertama, sumber, sering disebut juga pengirim (sender), penyandi (encoder), komunikator (communicator), pembicara (speaker) atau originator. Kedua, pesan, yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Ketiga, saluran atau media, yakni alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima. Keempat, penerima (receiver),
sering
juga
disebut
sasaran/tujuan
(destination),
komunikate
(communicatee), penyandi-balik (decoder), atau khalayak (audience), pendengar (listener), penafsir (interpreter), yakni orang yang menerima pesan dari sumber. Kelima, efek, yaitu apa yang terjadi pada penerima pesan tersebut, misalnya penambahan pengetahuan (dari tidak tahu menjadi tahu), terhibur, perubahan sikap (dari tidak setuju menjadi setuju), perubahan keyakinan, perubahan perilaku dan sebagainya. Analisis 5 unsur tersebut menurut Lasswell (1960): 1. Who? (siapa/sumber). Sumber/komunikator adalah pelaku utama yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi dan juga yang memulai suatu komunikasi, bisa seorang individu, kelompok, organisasi, maupun suatu negara sebagai komunikator. 2. Says What? (pesan). Apa yang akan disampaikan/ dikomunikasikan kepada komunikan dari sumber (komunikator) atau isi informasi. Merupakan seperangkat simbol verbal/non verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan/maksud sumber tadi. Ada 3 komponen pesan yaitu makna, symbol untuk menyampaikan makna, dan bentuk/organisasi pesan.
14 3. In Which Channel? (saluran/media). Alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator (sumber) kepada komunikan (penerima) baik secara langsung (tatap muka), maupun tidak langsung (melalui media cetak/ elektronik dll). 4. To Whom? (untuk siapa/penerima). Orang / kelompok / organisasi yang menerima pesan dari sumber, antara lain yaitu tujuan (destination) / pendengar (listener) / khalayak (audience) / komunikan / penafsir / penyandi balik. 5. With What Effect? (dampak/efek). Dampak / efek yang terjadi pada komunikan (penerima) setelah menerima pesan dari sumber,seperti perubahan sikap,bertambahnya pengetahuan, dll. 2.2.1.2.4 Elemen-elemen Komunikasi Massa Terdapat delapan elemen dalam komunikasi massa (Nurudin,2007:96) a. Komunikator Komunikator adalah individu atau gabungan dari beberapa individu yang termasuk dalam lembaga media massa b. Isi Isi yang dikelola oleh media massa memiliki karakter yang berbeda-beda, hal ini disesuaikan dengan karakter masyarakat yang berbeda-beda pula. Oleh karena itu setiap media memiliki karakter masing-masing dalam pengolahan konten isi dari media tersebut. Menurut Ray Eldon Hiebert dkk (1985) isi media setidak-tidaknya bisa dibagi kedalam lima kategori, yaitu : -
Berita dan Informasi
-
Analisis dan Interpretasi
-
Pendidikan dan Sosialisasi
-
Hubungan masyarakat dan Persuasi
15 -
Iklan dan Bentuk penjualan lain
-
Hiburan
c. Audience Pada
komunikasi massa memiliki beraneka ragam jenis audience, dari
pembaca buku, majalah, koran, bahkan dari jutaan penonton televisi. Masingmasing audience memiliki karakter yang berbeda-beda. Mulai dari gaya hidup, kebutuhan informasi setiap individu, pengalaman, maupun dari pola berpikir. Meskipun berbeda-beda karakteristik yang dimilikinya, masingmasing dari individu memiliki cara sendiri untuk menanggapi pesan yang disampaikan di media massa. d. Feedback Ada 2 jenis umpan balik (feedback) yaitu umpan balik langsung dan tidak langsung. Komunikasi massa sering masuk dalam kategori umpan balik tidak langsung, karena tidak ada kontak langsung antara komunikator dan komunikan yang terjadi dalam komunikasi massa tersebut. e. Gangguan Adanya gangguan dalam komunikasi massa sangat wajar terjadi. Ada dua bentuk gangguan komunikasi massa, yaitu gangguan saluran dan gangguan sematik. Gangguan saluran umumnya berupa kesalahan teknis, gangguan suara, gangguan gelombang radio, gambar yang tidak jelas, dan permasalahan baterai. Sementara gangguan semantic itu dikenal dengan gangguan pada penataan dan struktur kalimat. Jadi pada gangguan semantik biasanya merupakan gangguan pada tata bahasa yang biasanya kesalahan dari pengirim atau penerima pesan tersebut.
16 f. Gatekeeper Gatekeeper pada media massa berperan sebagai penyaring pesan/ informasi. Menentukan penilaian apakah suatu informasi penting atau tidak. Gatekeeper mempunyai wewenang untuk tidak memuat berita yang dianggap tidak penting. g. Pengatur Yang dimaksud dengan pengatur disini yaitu adalah pengadilan, pemerintah, organisasi professional, serta narasumber. Semua ini memiliki fungsi sebagai pengatur isi konten dalam komunikasi massa. h. Filter Filter disini merupakan cara penonton untuk menyaring informasi yang diberikan oleh media. Filter dipengaruhi tiga kondisi yaitu cultural (budaya atau kebiasaan), psychological yang dilatarbelakangi pendidikan dan pengalaman, physical berhubungan dengan kondisi kesehatan individu anggota audiens. 2.2.1.3 Media Massa Media massa adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara massa dan dapat diakses oleh masyarakat secara massal (Bungin, 2006:7). Media massa adalah alat yang digunakan utnuk menyampaikan pesan kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat – alat komunikasi seperti surat kabar, radio siaran, televisi, majalah, komputer, dan internet. 2.2.1.3.1 Jenis Media Massa Media massa pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kategori, media massa cetak dan elektronik. Media cetak yang dapat memenuhi kriteria sebagai media massa adalah surat kabar dan majalah. Sedangkan media elektronik yang memenuhi kriteria media massa adalah radio siaran, televisi, film, media on-line (internet). Setiap media cetak memiliki karakteristik yang khas. (Ardianto, 2009:103)
17 Media massa terdiri dari 2 jenis, yaitu : 1. Media Massa Cetak a. Surat Kabar Dari beberapa fungsi media massa, fungsi yang paling menonjol pada surat kabar adalah informasi. Hal ini sesuai dengan tujuan utama khalayak membaca surat kabar, yaitu keingintahuan akan setiap peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Karenanya sebagian besar rubrik surat kabar terduru dari berbagai jenis berita. (Ardianto, 2009:111) b.
Majalah
Majalah adalah sebuah informasi yang akan disampaikan kepada masyarakat melalui isi konten yang ada didalamnya yang disesuaikan dengan target market dari penyebaran informasi melalui majalah tersebut. Tipe suatu majalah ditentukan oleh sasaran khalayak yang dituju. Sejak awal redaksi sudah menentukan siapa yang akan menjadi pembacanya, apakah anak – anak, remaja, wanita dewasa, pria dewasa atau untuk pembaca umum dari remaja sampai dewasa. Bisa juga sasaran pembacanya adalah kalangan profesi tertentu, seperti pelaku bisnis, atau pembaca dengan hobi tertentu seperti bertani, beternak, memasak. (Ardianto, 2009:119) 2. Media Massa Elektronik Merupakan
jenis
media
massa
yang
penyampaian
informasinya
disebarluaskan melalui gambar atau suara dengan menggunakan teknologi yang canggih seperti Televisi,Radio dan Film. 2.2.1.3.2 Fungsi Media Massa Pada dasarnya media massa mempunyai 4 fungsi, yaitu fungsi edukasi, informasi, hiburan dan pengaruh. . (Ardianto, 2009:115) 1. Fungsi edukasi, yaitu media massa berfungsi sebaagai agen atau media yang memberikan pendidikan kepada masyarakat, sehingga keberadaan media massa tersebut menjadi bermanfaat karena berperan sebagai pendidik
18 masyarakat. Maka dari pada itu, lewat acara acaranya, media massa diharapkan memberikan pendidikan kepada masyarakat. 2. Fungsi informasi, yaitu media massa berperan sebagai pemberi atau penyebar berita kepada masyarakat atau komunikatornya, media elektronik misalnya memberikan informasi lewat acara berita, atau informasi lain yang dikemas lewat acara ringan, sehingga media massa berperan bagi menambah wawasan ilmu pengetahuan. 3. Fungsi hiburan, yaitu media massa berperan menyajikan hiburan kepada komunikatornya atau dalam hal ini masyarakat luas. Hiburan tersebut misalnya acara musik, komedi dan lain sebagainya. 4. Fungsi pengaruh, yaitu bahwa media massa berfungsi bagi memberikan pengaruh kepada masyarakat luas lewat acara atau berita yang disajikannya, sehingga dengan adanya media massa diharapkan masyarakat dapat terpengaruhi oleh berita yang disajikan. Misalnya ajakan pemerintah untuk mengikuti pemilihan umum, maka diharapkan masyarakat akan terpengaruh dan semakin berpartisipasi bagi mengikuti pemilu. 2.2.1.4 Televisi Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. 99% orang Amerika memilih televise dirumahnya. Tayangan televisi mereka dijejali hiburan, berita dan juga iklan. Mereka meghabiskan
waktu
menonton
televisi
sekitar
tujuh
jam
dalam
sehari
(Ardianto,2007:134) Beberapa media penyiaran menunjukan kecenderungan untuk mengabaikan waktu siaran pada dini hari yaitu waktu setelah tengah malam. Sebagian media penyiaran bahkan tidak mengudara pada waktu dini hari dengan asumsi tidak ada audien ditengah malam buta. Anggapan ini bisa jadi keliru. Jangankan dikota besar, bahkan dikota kecil sekalipun terbukti tetap ada orang yang ingin menonton televisi atau mendengarkan radio pada waktu dini hari. Ingatlah bahwa setiap waktu siaran termasuk dini hari selalu tersedia audien (Morissan, 2011:348).
19 2.2.1.4.1 Media Televisi Televisi adalah alat komunikasi massa yang digunakan dalam proses komunikasi dengan ciri-ciri berlangsung satu arah, komunikator melembaga, pesan bersifat umum, sasarannya menimbulkan keserempakan dengan komunikan yang heterogen. Televisi merupakan media elektronik yang paling sempurna dan mempunyai efek yang paling besar terhadap khalayak dibanding dengan media elektronik lainnya seperti radio, karena televisi merupakan media audiovisual yang bersifat
informatif,
hiburan,
pendidikan,
dan
juga
alat
kontrol
sosial.
Dengan kesempurnaan teknologi media televisi, televisi mampu menjadi media penyiaran yang paling diminati dan digunakan oleh masyarakat luas pada saat ini dibanding dengan media lainnya seperti radio, majalah, koran, dan media lainnya. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa televisi pada saat ini merupakan salah satu sarana media yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Karena dari media televisi orang atau masyarakat mendapatkan sebagian dari kebutuhan hidupnya yaitu, informasi, hiburan, pengetahuan, pendidikan dan lain sebagainya. Ellen Wartela dan Byron Reeves, memandang televisi sebagai sesuatu yang unik, keunikan itu bukan saja dari isi pesan yang ada dalam televisi, yang sangat menghibur pemirsanya dan amat sangat menyenangkan hati audiensnya, tapi juga dari segi visualisasinya, pergerakkan kamera teknik mengedit 2.2.1.4.2 Karakteristik Televisi Media Televisi memiliki karakteristik, antara lain : 1. Selektifitas dan fleksibilitas Televisi sering dikritik sebagai media yang tidak selektif dan menjangkau penontonnya, sehingga sering dianggap sebagai media lebih cocok untuk produk konsumsi massal. Televisi dianggap sebagai media yang sulit menjangkau segmen penonton yang khusus atau tertentu. Namun sebenarnya televisi dapat menjangkau segmen penonton tertentu tersebut karena adanya variasi komposisi penonton sebagai hasil dari isi program, waktu siaran dan cakupan geografis siaran televisi (Morrisan: 2007:187)
20 2. Daya jangkau luas Jangkauan siaran televisi semakin luas ketika UU Penyiaran memungkinkan adanya stasiun penyiaran lokal yang bisa didirikan di lokasi tertentu dalam wilayah Negara Republik Indonesia ( pasal 31 ayat 5 UU Penyiaran No. 32 Tahun 2002). Hal ini didiukung pula dengan harga televisi yang semakin murah, sehingga siaran televisi semakin terjangkau oleh masyarakat. 3. Fokus Perhatian Karena media Televisi yang sifatnya audio visual, oleh karena itu penonton membutuhkan waktu khusus serta harus fokus dan memperhatikakn tayangan pada saat menyaksikannya. 4. Prestisius Televisi sering dipandang sebagai media yang memiliki nilai jual yang tinggi. Oleh karena itu ketika seorang tampil di televisi, orang-orang akan menganggap orang tersebut sudah terkenal dan langsung menjadi seorang selebritis. 5. Kreatifitas dan efek Pemasangan iklan terkadang ingin menekankan pada aspek hiburan dalam iklan yang ditayangkan dan tidak ingin menunjukan aspek komersil secara mencolok. Dengan demikian, pesan iklan yang ditampilkan tidk terlalu menonjol tetapi tersamar oleh program yang tengah ditayangkan. (Morrison: 2007:189). 2.2.1.4.3 Fungsi Televisi Sebagai Media Massa Berikut beberapa fungsi dari televisi sebagai media massa (Effendy,2011:40) : 1. Fungsi Pedidikan Televisi merupakan salah satu sumber yang penting dalam pencarian informasi bagi masyarakat awam. Informasi yang berupa pengetahuan, serta informasi yang mendidik bagi masyarakat. Sesuai dengan fungsinya,televisi menyajikan berbagain acara yang mengandung unsur mendidik bagi masyarakat yang menyaksikannya. Tayangan-tayangan program yang
21 mendidik seperti misalnya program kuis yang berbasis pengetahuan, program pengembangan bakat, maupun program-program yang dikemas sedemikian rupa untuk mendidik audience bukan hanya dari segi akademis saja melainkan diluar pelajaran juga seperti misalnya penyajian lagu-lagu daerah dan lagu anak-anak yang fungsinya untuk mendidik dan memberi informasi kepada penontonnya, 2. Fungsi Hiburan Bagi masyarakat secara umum, media televisi sering dijadikan sebagai media hiburan bagi para penonton. Karena sekarang ini didominasi oleh programprogram acara komedi yang akan menghibur para pemirsanya. Dan hiburan ini sangat dibutuhkan oleh para penonton dikala jenuh menghadapi aktifitas seharian. Oleh karena itu media televisi bisa memenuhi fungsi hiburan bagi penonton 3. Fungsi promosi Media massa dimanfaatkan sebagai ajang promosi untuk memenuhi kebutuhan akan penjualan suatu pihak tertentu. Wilbur Schramm menyatakan bahwa fungsi televisi sebagai media massa dapat dimanfaatkan sebagai ajang promosi. Dalam buku Onong Uchana Effendy “ Dinamika Komunikasi”, dijelaskan bahwa televisi siaran untuk umum menyiarkan programnya secara umum dan luas. Tetapi fungsi utamanya adalah tetap hiburan, meskipun ada program-program yang mengandung segi informasi dan pendidikan, hanya sebagai pelengkap saja dalam rangka memenuhi kebutuhan alamiyah manusia. Setiap orang dimanapun juga ingin mengetahui apa yang terjadi,baik didalam negri maupun diluar negri dalam waktu yang secepat-cepatnya. 2.2.1.5 Program Televisi 2.2.1.5.1 Pengertian Program Televisi Kata program berasal dari Bahasa inggris , “programme” atau “program” yang artinya acara atau rencana. Program diartikan sebagai segala hal yang
22 ditampilkan di stasiun televisi untuk memenuhi kebutuhan audiensnya. ( Morrisan, 2008:199) Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa program televisi merupakan Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audience tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran televisi. Pada dunia pertelevisian, program memiliki peranan yang sangat penting. Karena semua media televisi berlomba-lomba untuk menayangkan program yang disukai oleh audiensnya. Program yang disiarkan memiliki dampak yang luas terhadap masyarakat. Oleh karena itu, pembuatan program harus direncanakan dan dipikirkan matang-matang. Agar dapat menghasilkan suatu program yang dapat disukai oleh penonton. 2.2.1.5.2 Jenis Program Televisi Setiap media TV berlomba-lomba untuk menyajikan program yang berbedabeda sesuai dengan target audiensnya. Oleh karena itu program pada televisi terdiri dari banyak jenis program yang beraneka ragam. Secara garis besar dapat dikelompokkan berdasarkan jenisnya menjadi dua bagian, yaitu program informasi dan program hiburan. (Morrisan,2008:208) 1. Program informasi, adalah segala jenis siaran yang bertujuan untuk tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak. Daya Tarik program ini adalah informasi, sehingga informasi inilah yang diberikan kepada audiensnya. Program informasi dapat dipilah menjadi dua yaitu : a. Berita keras atau Hard News. Sebuah berita yang sajiannya berisi segala informasi penting dan menarik yang harus disirakan oleh media penyiaran karena sifatnya yang segera untuk diketahui khalayak dan disebut dengan straight news. Contoh : Breaking News. b. Berita lunak atau Soft News. Sebuah program berita yang menyajikan informasi penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam namun tidak bersifat harus segera ditayangkan.contoh : News magazine, talk show,dan lain-lain.
23 2. Program hiburan, adalah bentuk siaran yang tujuannya adalah untuk menghibur pemirsanya. Baik dalam bentuk lagu, cerita, musik, drama, serta permainan. 2.2.1.5.3 Karakteristik Program Televisi Suatu program
televisi tentunya memiliki beberapa kriteria untuk
menghasilkan program yang menarik dan dapat digemari oleh pemirsanya. Berikut beberapa karakteristik tersebut (morissan (2008:210) 1. Product, artinya materi program yang dipilih haruslah yang begus dan diharapkan akan disukai audience yang dituju. 2. Price, artinya biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi atau membeli program sekaligus menentukan tarif bagi pemasang iklan yang berminat memasang iklan pada program bersangkutan. 3. Place, artinya kapan waktu siaran yang tepat program itu. Pemilihan waktu siar yang tepat bagi suatu program akan sangat membantu keberhasilan program bersangkutan. 4. Promotion, artinya bagaimana memperkenalkan dan kemudian menjual acara itu sehingga dapat mendatangkan iklan dan sponsor 2.2.1.5.4 Jenis Program Televisi Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja dapat dijadikan program untuk ditayangkan di televisi selam program itu menarik dan disukai oleh audience, dan selam tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum, dan peraturan berlaku. Jenis-jenis program televisi menurut Morissan (2008:207) dibagi menjadi dua yaitu : 1. Program informasi, adalah segala jenis siaran yang bertujuan untuk memberikan tambahan informasi kepada khalayak penonton. a. Hard News, adalah segala bentuk informasi yang penting dan menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui oleh masyarakat secepatnya (aktual).
24 b. Straight News, suatu berita singkat yang hanya menyajikan informasi terpenting saja terhadap suatu peristiwa yang diberitakan c. Feature, adalah berita yang menampilkan berita-berita ringan namun menarik. d. Infotaiment, adalah berita yang menyajiakan informasi mengenai kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat (celebrity). e. Soft News, adalah informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. f. Current Affair, adalah program yang menyajikan informasi yang terkait dengan suatu berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan mendalam g. Magazine, adalah program yang menampilkan informasi ringan dan mendalam. Magazine menekankan pada aspek menarik suatu informasi ketimbang aspek pentingnya h. Dokumenter, adalah program informasi yang bertujuan untuk pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik. i. Talk Show, adalah yang menampilkan satu beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara. 2. Program hiburan, adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur penontonnya dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program yang temasuk dalam ketegori hiburan adalah drama, musik, dan permainan. a. Drama , adalah pertunjukan (show) yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh) yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi. i. Sinetron merupakan drama yang menyajika cerita dari berbagai tokoh secara bersamaan. Masing-masing tokoh
25 memiliki alur cerita mereka sendiri-sendiri tanpa harus dirangkum menjadi suatu kesimpulan. ii. Film, televisi menjadi media paling akhir yang dapat manayangkan film sebagai salah satu programnya karena pada awalnya tujuan dibuatnya film untuk layar lebar.Kemudian film itu sendiri didistribusikan menjadi VCD atau DVD setelah itu film baru dapat ditayangkan di televisi. b. Permainan atau game show, adalah suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu atau kelompok yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu. c. Musik, Program ini merupakan pertunjukan yang menampilkan kemampuan seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio ataupun di luar studio. Program musik di televisi sangat ditentukan artis menarik audience. Tidak saja dari kualitas suara namun juga berdasarkan bagaimana mengemas penampilannya agar menjadi lebih menarik. d. Pertunjukan, merupakan program yang menampilkan kemampuan seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio ataupun di luar studio 2.2.2 Teori Khusus 2.2.2.1 Minat Hakikat minat adalah sangat bersifat pribadi dan oleh karenanya minat sangat berbeda dari waktu ke waktu, tetapi beberapa upaya telah dikembangkan untuk mengkategorikan minat yang akan bermanfaat untuk tuntutan dalam menemukan minat khusus seseorang. (Sarwono, 2006:58) Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan derajat yang lebih tinggi dari perhatian. Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan komunikator. Hanya ada hasrat saja pada diri komunikan, bagi komunikator belum berarti apa-apa, sebab harus dilanjutkan dengan datangnya keputusan, yakni
26 keputusan untuk melakukan kegiatan sebagaimana diharapkan komunikator. (Sarwono,2006:66) Menurut Sarwono menyebutkan bahwa interest atau minat diartikan sebagai berikut : a. Suatu sikap yang berlangsung terus menerus yang memberi pola pada perhatian seseorang sehingga membuat dirinya selektif terhadap objek minatnya. b. Perasaan yang menyatakan bahwa satu aktifitas pekerjaan atau objek itu berharga atau berarti bagi individu. c. Suatu keadaan motivasi atau set motivasi yang menuntut tingkah laku menuju satu arah tertentu. (Sarwono,2006:70) Oleh karena itu maka dapat disimpulkan bahwa minat menonton merupakn suatu keinginan atau hasrat yang timbul untuk menonton dan melihat program anak “ Ayo Bernyanyi”di televisi yang dikarenakan ada unsur yang dapat menarik perhatian. Ada 3 aspek/efek minat yang digunakan dalam penelitian ini dan akan dilihat pengaruh menonton program Ayo Bernyanyi terhadap minat menonton : (Syaiful R, 2009:183), yaitu: 1. Efek kognitif yaitu efek yang berhubungan dengan pengetahuan agar memotivasi dirinya terhadap lingkungan ataupun sesuatu hal. Agar yang tadinya khalayak tidak tahu atau bingung menjadi merasa jelas. 2. Efek afektif yaitu efek yang berhubungan dengan emosi atau perasaan tertentu terhadap khalayak. Misalnya dari menonton televisi, atau mendengarkan radio, semua itu dapa menimbulkan emosi atau perasaan tertenti pada khalayak. 3. Efek Konatif yaitu efek yang berhubungan dengan kecenderungan khalayak untuk melakukan suatu perilaku dan tindakan dengan cara tertentu terhadap suatu hal yang bermanfaat bagi dirinya ataupun orang lain.
27 2.2.2.2 Faktor Timbulnya Minat Faktor timbulnya minat menurut Makmun seperti yang dikutip dari Crow and Crow (1973), terdiri dari tiga faktor: 1. The factor inner urge Rangsangan yang datang dari lingkungan atau ruang lingkup yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan seseorang akan mudah menimbulkan minat. 2. The factor of social motive Minat seseorang terhadap obyek atau sesuatu hal. Disamping itu juga dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri manusia dan oleh motif sosial misalnya seseorang berminat pada prestasi yang tinggi agar dapat status sosial yang tinggi pula. 3. Emotional factor Faktor perasaan dan emosi ini mempunyai pengaruh terhadap objek, misalnya perjalanan sukses yang dipakai individu dalam suatu kegiatan tertentu, dapat pula membangkitkan perasaan senang dan dapat menambah semangat atau kuatnya minat dalam kegiatan tersebut. Sebaliknya kegagalan yang dialami akan membuat minat seseorang semakin berkembang. Dapat disimpulkan berdasarkan pendapat diatas bahwa faktor yang menyebabkan timbulnya minat ada tiga yaitu dari diri individu, dorongan sosial dan motif dan dorongan emosional. Timbulnya minat yang berasal dari individu, muncul dengan sendirinya dari dalam pribadi sendiri. Selanjutnya individu akan mengembangkan minat tersebut dan berinteraksi dengan orang sekitarnya sehingga menimbulkan dorongan sosial dan dorongan emosional. 2.2.2.3 Pegertian Menonton Menonton merupakan salah satu kegiatan dengan menggunakan mata untuk memandang (memperhatikan) sesuatu. Sebagai salah satu aspek perhatian, menonton berusaha menggali informasi baik dari televisi maupun yang lainnya
28 Hubungannya
dengan
penelitian
ini
yaitu
suatu
kegiatan
dengan
menggunakan mata untuk memandang (memperhatikan) program “Ayo Bernyanyi” yang di tayangkan di stasiun TVRI. 2.2.2.4 Variety Show Berdasarkan penelitian, program Ayo Bernyanyi TVRI termasuk program non drama dan bergenre variety show. Variety show meliputi beberapa program entertainment baik berupa musik, kuis, humor, edukasi dan gabungan dari keempatnya. Lokasi syuting untuk programnya dapat di indoor dan outdoor. (Wibowo, 2007:58) Format program hiburan musik menggunakan bentuk live show, stage atau panggung, baik indoor di dalam studio maupun outdoor di suatu lapangan, dengan tata pencahayaan yang warna-warni dan dibuat lebih heboh dengan laser dan camera movement yang sangat cepat geraknya. Live show menggunakan beberapa kamera yang dapat menampilkan gambar menjadi sangat bervariasi. (Wibowo, 2007:61) Program Ayo Bernyanyi berisikan gabungan dari musik dan edukasi mengenai lagu-lagu anak. Kemudian lokasi syutingnya berada di indoor yaitu di studio TVRI. 2.2.2.5 Teori Uses and Gratification Teori Uses and Gratification (kegunaan dan kepuasan) pertama kali diperkenalkan oleh Herbert Blumer dan Elihu Kartz pada tahun 1974 dalam bukunya The Uses on Mass Communication : Current Perspectives on Grativication Research. Teori ini mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Dengan kata lain pengguna media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Pengguna media berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik di dalam usaha memenuhi kebutuhannya. Artinya, teori uses and gratification mengasumsi bahwa pengguna mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya (Nurudin, 2007:191). Teori uses and gratification lebih menekankan pada pendekatan manusiawi dalam melihat media massa. Artinya, manusia itu mempunyai otonomi, wewenang untuk memperlakukan media. Blumer dan Kartz percaya bahwa tidak hanya ada satu jalan bagi khalayak untuk menggunakan media. Sebaliknya,
29 mereka percaya bahwa ada banyak alasan khalayak untuk menggunakan media. Menurut pendapat teori ini, konsumen media mempunyai kebebasan untuk memutuskan bagaiman (lewat media massa) mereka menggunakan media dan bagaimana media itu akan berdampak pada dirinya (Nuruddin, 2007:192). Bisa dikatakan bahwa Uses & Gratification bukanlah proses komunikasi linier yang sederhana. Banyak fakor, baik personal maupun eksternal,
yang
menentukan
kepercayaan
dan
evaluasi
seseorang
(Kriyantono,2006:206). 2.3 Kerangka Pemikiran VARIABEL X
VARIABEL Y
PROGRAM AYO BERNYANYI TVRI -Informasi
MINAT MENONTON ANAK SD KELAS 3 BUDI AGUNG JAKARTA UTARA -kognitif
-Durasi
-afektif
-Jam Tayang
-konatif (Syaiful R, 2009 :183 )
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
2.4 Operasionalisasi Konsep Definisi konsep adalah mendefinisikan variabel-variabel dari konsep masalah penelitian yang diteliti. Variable X pada program Ayo Bernyanyi mempunyai tiga dimensi yang berbeda yaitu ada dimensi Informasi, durasi dan jam tayang. Dimensi informasi diambil dari teori komunikasi yang berarti memberikan informasi kepada khalayak dan tujuan ini sering disebut tujuan yang kognitif. Dimensi dari informasi mempunyai indikator yang akan dijadikan pertanyaan untuk kuesioner yang akan digunakan peneliti untuk pengolahan datanya. Indikator dari dimensi informasi yaitu apakah program Ayo Bernyanyi selalu menghadirkan informasi mengenai lagu-lagu
30 dan apakah program Ayo Bernyanyi tersebut menyampaikan informasi tentang lagulagu dengan cara yang berbeda sehingga penonton menjadi tidak bosan untuk menontonnya. Dimensi durasi mempunyai indikator yang akan dijadikan pertanyaan untuk kuesioner yang akan digunakan peneliti untuk pengolahan datanya. Indikator dari dimensi durasi yaitu apakah program Ayo Bernyayi mempunyai durasi yang cukup panjang dalam menayangkan tentang informasi lagu anak, dan apakah durasi dalam setiap segmen dapat membuat penonton puas atau tidak. Dimensi jam tayang mempunyai indikator yang akan dijadikan pertanyaan untuk kuesioner yang akan digunakan peneliti untuk pengolahan datanya. Indikator dari dimensi jam tayang yaitu apakah program Ayo Bernyanyi selalu tersedia audience pada waktu siarannya. Jadi berdasarkan hal tersebut, variabel-variabelnya adalah : 1. Variabel bebas (independent) atau variabel X Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terkait. Pada penelitian ini variabel bebasnya adalah pengaruh program. Dalam variabel x terdapat indikator sebagai berikut informasi, durasi dan jam tayang. 2. Variabel terkait (dependent) atau variabel Y Merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Adapun variabel terkait dalam penelitian ini adalah Minat Menonton (Y). Dimensi yang digunakan dalam variabel terkait ini adalah kognitif, afektif dan konatif. Penelitian ini menggunakan tayangan dari program yang berjudul Ayo Bernyanyi di TVRI, yang terdiri sebagai isi media dan penggunaan media (X) dan pendidikan dan kreativitas sebagai variabel terkait (Y). Definisi operasional dari variabel tersebut sebagaimana tertera pada table di bawah ini. Berdasarkan variabel dari definisi operasional akan dibuat suatu daftar pernyataan (kuesioner) untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini.
31
VARIABEL
DIMENSI
INDIKATOR
SKALA
Informasi
*Program Ayo Bernyanyi
Skala Likert
selalu menghadirkan informasi yang update dan menarik tentang dunia musik anak. *Program Ayo Bernyanyi
Variabel (X)
mempunyai informasi
1= Sangat Tidak Setuju (STS) 2= Tidak Setuju (TS)
Program Ayo
tentang dunia musik anak
3= Ragu-
Bernyanyi TVRI
dengan cara yang berbeda
Ragu (RG)
sehingga penonton pun tidak
4= Setuju (S)
merasa bosan Durasi
*Program Ayo Bernyanyi mempunyai durasi yang cukup singkat dalam menayangkan tentang dunia musik anak. *Durasi di setiap segmen Ayo Bernyanyi membuat penonton puas karena mempunyai beberapa topik sehingga tidak bosan.
Jam Tayang
*Program Ayo Bernyanyi memiliki waktu siaran pada sore hari yang selalu tersedia penonton dan selalu Setia menunggu menonton program tersebut
5= Sangat Setuju (SS)
32
VARIABEL
DIMENSI
INDIKATOR
SKALA
VARIABEL (Y)
Kognitif
*Saya mengetahui
Skala Likert
banyak tentang lagu-
Minat menonton
lagu yang
anak Sekolah
1=SangatTidak Setuju (STS)
ditampilkan
Dasar kelas 3 Budi Agung Jakarta Utara
diprogram Ayo
2=TidakSetuju
Bernyanyi
(TS)
*saya mengetahui
3=Ragu-Ragu
banyak lagu anak
(RG)
yang sebenarnya
4= Setuju (S)
melalui program Ayo Bernyanyi
5=SangatSetuju (SS)
*saya tidak bosan menonton program Ayo Bernyanyi
Afektif
*saya menjadi suka mempelajari musik anak karena menonton Ayo Bernyanyi *saya merasa terhibur dan senang ketika menonton program Ayo Bernyanyi. *saya mengikuti
33 setiap episode dari Ayo Bernyanyi
Konatif
*saya sering menyanyikan lagu anak karena terinspirasi dari acara Ayo Bernyanyi *Saya akan meluangkan waktu saya demi menonton tayangan Ayo Bernyanyi.
Tabel 2.2 Operasional Konsep
34