BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Dalam perkembangan perindustrian saat ini, pertumbuhan industri nasional
maupun global terus meningkat pesat, baik dalam bidang manufaktur, garmen hingga pertambangan dalam setiap tahunnya. Dengan berkembangnya perindustrian saat ini secara tidak langsung mempengaruhi seluruh aspek yang ada didalam dan diluar lingkungan industri tersebut, seperti karyawan/buruh, bahan yang digunakan dalam produksi, kehidupan masyarakat sekitar industri, dampak terhadap alam hingga dampak terhadap negara. Perindustrian yang terus berkembang diikuti dengan jumlah tenaga kerja Indonesia yang semakin hari semakin bertambah, adapun data yang didapat dari Badan Pusat Statistik sebagai berikut :
(Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia, 2014) Gambar 1.1 Jumlah Angkatan Kerja , Penduduk Bekerja, dan Pengangguran di Indonesia. Dengan tingginya jumlah penduduk yang bekerja, khususnya pada perusahaan yang menggunakan banyak tenaga kerja, maka untuk menjaga kestabilan dalam kegiatan perindustrian, perlu diperhatikan bermacam – macam faktor penting dalam melakukan kegiatan operasional perusahaan, salah satunya faktor yang dapat menimbulkan bahaya yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja di lingkungan 1
2 industri. Oleh karena itu diperlukan perlindungan kesehatan dan keselamatan terhadap para pekerja dan seluruh pegawai di lingkungan baik dalam maupun luar perusahaan, setelah itu dibutuhkan perawatan, pemeliharaan dan pemeriksaan terhadap alat - alat yang digunakan dalam kegiatan produksi, apakah masih layak untuk digunakan atau tidak (harus diganti). Dan terakhir diperlukan juga pelatihan untuk menambahkan kemampuan dan pengetahuan para karyawan dalam melakukan kegiatan yang memerlukan surat izin operasi (SIO) dalam menjalankan kegiatanya, hal ini dilakukan untuk meningkatkan keselamatan kerja di industri dan menjaga agar tidak terjadinya kecelakaan kerja. Adapun data yang didapat dari PT Jamsostek mengenai jumlah kasus kecelakaan kerja di Indonesia sebagai berikut :
(Sumber : PT Jamsostek, 2013) Gambar 1.2 Jumlah Kasus Kecelakaan Kerja di Indonesia Jumlah kasus kecelakaan kerja yang terus meningkat, berbanding lurus dengan pertumbuhan jumlah tenaga kerja di Indonesia, maka jumlah angka kecelakaan yang melibatkan kerugian baik kepada tenaga kerja, perusahaan, hingga pihak lain menjadi perhatian serius pemerintah dalam mengawasinya. Dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja, industri dapat menggunakan jasa layanan dari Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3). Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia (NO.PER.04/MEN/1995) Tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja, PJK3 adalah perusahaan yang usahanya dibidang jasa K3 untuk membantu pelaksanaan
3 pemenuhan syarat - syarat K3 sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku (pasal 1 huruf b). PJK3 dalam pelaksanaan kegiatan jasa K3 harus terlebih dahulu memperoleh keputusan penunjukan dari Menteri Tenaga Kerja c.q. Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industri dan Pengawasan Ketenagakerjaan (pasal 2 ayat 1). PJK3 sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat 1 meliputi : a. Jasa Konsultan K3 b. Jasa Pabrikasi, Pemeliharaan, Reparasi dan Instalasi Teknik K3 c. Jasa Pemeriksaan dan Pengujian Teknik d. Jasa Pemeriksaan / Pengujian dan atau Pelayanan Kesehatan Kerja e. Jasa Audit K3 f. Jasa Pembinaan K3 Namun dalam pengoperasiannya, PJK3 yang menjalankan Jasa Pemeriksaan dan Pengujian Teknik, dilarang melakukan kegiatan PJK3 dalam bidang Jasa Konsultan K3, Jasa pabrikasi, Pemeliharaan Reparasi dan Instalasi Teknik K3, Jasa Audit K3, dan Jasa Pembinaan K3. PT. Multi Prima Daya Perkasa adalah salah satu perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3) di Batam, merupakan salah satu anggota dari Multi Transfer Group yang terdiri dari PT. Multi Transfer Teknologi dan PT. Multi Prima Daya Perkasa. PT. Multi Prima Daya Perkasa yang biasa disingkat Multidasa, dengan sistem manajemen yang terintegrasi bersama team instruktur pelatihan (Engineers) yang tersertifikasi bekerja sama dengan Lembaga Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (LPK3) dan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, juga melakukan pembinaan dan sertifikasi Keselamatan kerja melalui Lembaga Pembinaan dan Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja berdasarkan surat keputusan Direktur Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan. Banyak dari perusahaan di provinsi Kepulauan Riau khususnya di kota Batam menggunakan jasa dari PT. Multi Prima Daya Perkasa untuk memberi pelatihan (training) kepada para pegawai atau karyawanya dalam mengembangkan pengetahuan dan kemampuan khusunya dalam bidang K3, hal ini untuk menunjang kegiatan produksi di perusahaan – perusahaan agar menjamin pegawai atau karyawan bekerja sesuai standar dari pemerintah, selain itu berguna untuk mengurangi dampak terjadinya kecelakaan kerja di lingkungan perusahaan
4 dikarenakan pegawai atau karyawan telah terlatih dan memiliki izin resmi yang tersertifikasi oleh Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Menurut data International Labor Organization (ILO), di Indonesia rata-rata per tahun terdapat 99.000 kasus kecelakaan kerja. Dari total jumlah itu, sekitar 70 persen berakibat fatal yaitu kematian dan cacat seumur hidup. Dari pencatatan yang didapat berdasarkan data tingkat kecelakaan kerja di Jakarta masih tinggi dan terus meningkat setiap tahunya, “Angka kecelakaan kerja masih mengkhawatirkan, terutama di wilayah DKI Jakarta yang mencapai 4.099 kasus dan sekitar 30 persen merupakan kecelakaan lalu lintas, Kepala Kantor Wilayah BP Jamsostek Jakarta, Hardi Yuliwan” (ANTARA News, 2014). Ada empat hal yang menyebabkan tingginya angka kecelakaan kerja: Pertama, penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di perusahaan dan masyarakat masih rendah. Kedua, penerapan pemeriksaan uji K3 juga rendah. Ketiga, kualitas dan kuantitas pegawai pengawas baik pengawas ketenagakerjaan maupun pengawas K3 rendah. Keempat tugas dan fungsi pegawai pengawas sejak otonomi daerah tidak maksimal, khususnya dalam mengawasi K3 (PT. Media Antarkota Jaya, 2014). Melihat peluang dalam perindustrian di Indonesia yang terus berkembang dan masih tingginya angka kecelakaan kerja yang disebabkan kurangnya pengawasan dan penerapan peraturan K3 pada perusahaan di Indonesia, mendorong PT. Multi Prima Daya Perkasa untuk mengembangkan bisnisnya, salah satu strategi yang akan diambil perusahaan ialah membuat kantor cabang ke daerah lain. Namun ada beberapa faktor yang harus diperhatikan sebelum membuka cabang baru, seperti : •
Faktor finansial (keuangan perusahaan, modal perusahaan dalam membuka cabang baru, harga sewa/beli gedung, biaya pemeliharaan)
•
Faktor operasional (akses kepada produsen dan pelanggan, ketersediaan pengajar, keamanan)
•
Faktor Lokasi (dekat dengan daerah industri, tersedia akses transportasi, mudahnya akses menuju kantor )
•
Faktor Karyawan ( Jumlah dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), UMR karyawan didaerah tujuan, dan asuransi karyawan)
5 Dari hal ini menyimpulkan mengambil permasalahan untuk membantu PT. Multi Prima Daya Perkasa dalam menetukan strategi manajemen dan lokasi kantor cabang yang sesuai dengan kriteria perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya.
1.2
Perumusan Masalah Dari latar belakang yang terjadi, maka dapat disimpulkan perumusan masalah:
1. Apa strategi manajemen yang digunakan dalam mengembangkan bisnis pada PT. Multi Prima Daya Perkasa? 2. Bagaimanakah sistem penentuan lokasi Kantor Cabang baru PT. Multi Prima Daya Perkasa yang sesuai dengan kriteria perusahaan?
1.3
Ruang Lingkup Ruang lingkup pada pembahasan penelitian ini adalah analisis mengenai satu
perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa kesehatan dan keselamatan kerja, khususnya bidang pelatihan. Penelitian yang akan dilakukan di perusahaan ini adalah mengenai pemilihan lokasi kantor cabang yang didukung dari strategi perusahaan yang didapatkan dalam mengembangkan bisnisnya. Strategi yang akan diambil dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal perusahaan dengan menggunakan metode
SWOT analisis yang
dikombinasikan dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Sedangkan untuk menentukan lokasi dengan menggunakan metode Analytical Network Process (ANP). Dalam penelitian ini, dibatasi pada hal-hal sebagai berikut : 1. Data – data perusahaan seperti profil perusahaan, visi, misi, program hingga data – data internal perusahaan sebagai data yang dibutuhkan dilakukan dengan cara pengamatan langsung melalui wawancara dengan Direktur PT Multi Prima Daya Perkasa. 2. Pemberian bobot pada aplikasi Expert Choice dilakukan langsung dengan Direktur perusahaan, sedangkan pada penentuan lokasi kantor cabang menggunakan aplikasi Super Decision yang datanya diambil melalui wawancara langsung dengan direktur perusahaan. 3. Lokasi yang di pilih sebagai alternatif kantor cabang perusahaan berada di daerah Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan.
6 1.4
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian 1. Untuk
menentukan
strategi
manajemen
yang
digunakan
dalam
mengembangkan bisnis PT. Multi Prima Daya Perkasa. 2. Untuk menentukan lokasi Kantor Cabang baru PT. Multi Prima Daya Perkasa yang sesuai dengan kriteria perusahaan.
1.4.2 Manfaat Penelitian 1. Bagi perusahaan, manfaat penelitian sebagai referensi dalam menentukan strategi manajemen yang akan digunakan dan referensi dalam memilih lokasi Kantor Cabang yang akan dipilih dalam mengembangkan bisnisnya. 2. Bagi Universitas, sebagai pedoman bagi mahasiswa lain dalam penggunaan strategi manajemen dan proses dalam menentukan lokasi, selain itu sebagai referensi dalam menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa lain. 3. Bagi mahasiswa, sebagai penerapan ilmu yang didapat dalam perkuliahan khususnya dalam hal penentuan lokasi dan penggunaan strategi manajemen untuk menambah wawasan dan pengetahuan, selain itu untuk penambahan ilmu pengetahuan tentang perusahaan K3, dan sebagai syarat kelulusan dari Universitas.
1.5
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan terdiri dari lima bab sebagai berikut: Bab 1 Pendahuluan Dalam bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah yang akan dibahas, tujuan dan manfaat dari penelitian yang dilakukan baik untuk perusahaan, universitas dan mahasiswa sendiri, dan terakhir sistematika penulisan.
Bab 2 Landasan Teori Dalam bab ini berisi semua teori yang akan digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian, beberapa diantaranya SWOT analisis dan Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai penentu dalam menentukan strategi manajemen apa yang akan diambil perusahaan, sedangkan dalam menentukan lokasi menggunakan metode Analytical Network Process (ANP)
7 yang mana ini merupakan metode pengembangan terbaru setelah AHP. Menggunakan metode – metode yang disebutkan juga dibantu oleh dua perangkat lunak (software) Expert Choice dan Super Decision.
Bab 3 Metodologi Penelitian Dalam bab ini menjelaskan gambaran terstruktur tahap demi tahap proses pelaksanaan penelitian dalam bentuk diagram alir, membahas tentang tahapan yang dilalui dalam penyelesaian masalah sesuai dengan latar belakang yang ada mulai dari identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, pengolahan data, sampai dengan kesimpulan dan pemberian saran.
Bab 4 Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis Data Dalam bab ini berisi profil perusahaan, pengumpulan data, pengolahan data dan analisis dari data yang didapatkan dengan menggunakan metode – metode dan teori yang telah ada di dalam Landasan teori.
Bab 5 Kesimpulan dan Saran Dalam bab ini berisi kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dan saran – saran yang diberikan sebagai manfaat yang dapat diajukan untuk perusahaan sebagai bahan pertimbangan.
8