BAB 1 LATAR BELAKANG
1.1
Latar Belakang Pemilihan Usaha Krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat telah berkembang menjadi
masalah serius. Gejolak tersebut mulai mempengaruhi stabilitas ekonomi global di beberapa kawasan. Saat ini hampir semua negara-negara di dunia menganut sistem pasar bebas sehingga terkait satu sama lain. Aliran dana bebas keluar masuk dari satu negara ke negara lain dengan regulasi moneter tiap negara yang beragam. akibatnya setiap negara memiliki risiko terkena dampak krisis. Dampak tersebut terjadi karena tiga permasalahan, yaitu adanya investasi langsung, investasi tidak langsung, dan perdagangan. Pemerintah Indonesia optimis akan mampu mengatasi dampak krisis keuangan dunia. Dalam menghadapi krisis keuangan dan resesi ekonomi global, memang dibutuhkan ketenangan semua pihak agar dapat senantiasa berpikir rasional untuk mencarikan jalan dan solusi. meskipun tidak seluruh masalah berada dijangkauan wilayah kebijakan dan wewenang pemerintah, partisipasi dan peran serta semua pihak dalam mengatasi dampak krisis keuangan global mutlak dibutuhkan (Salim, 2008 dari http://www.depkominfo.go.id)
Gambar 1.1 Pertumbuhan PDB Indonesia Dibandingkan Dengan Rata-rata Pertumbuhan PDB Dunia. Sumber: (World bank group, 2012 dari data.worldbank.org)
1
2 Fundamental ekonomi di Indonesia cukup kuat dalam menghadapi efek domino krisis keuangan global. Hal tersebut bisa dilihat pada Gambar 1 dimana krisis keuangan global yang terjadi pada tahun 2007 – 2008 telah menyebabkan penurunan yang tajam pada Pertumbuhan Produk Domestik Bruto rata-rata dunia. Sedangkan Indonesia sendiri, kendati juga mengalami penurunan, tetap dapat mempertahankan pertumbuhan pada ±5% saat itu. Indikator lain adalah terkendalinya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika (USD), laju inflasi yang relatif terkendali, menurunnya suku bunga (BI Rate), dan penerimaan dalam negeri (pajak) terus meningkat. Untuk beberapa tahun kedepan, inflasi Indonesia akan terjaga seiring dengan menurunnya goncangan ekonomi domestik dan fundamental ekonomi Indonesia yang semakin kuat (Salim, 2008 dari http://www.depkominfo.go.id). Keberhasilan Indonesia dalam menghadapi terpaan krisis keuangan global ini salah satunya adalah berkat topangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) pada perekonomian nasional. Bahkan menurut data dari Departemen Perdagangan 90 persen kegiatan usaha di Indonesia ternyata masih ditopang oleh UKM. Mudradjad Kuncoro dalam Harian Bisnis Indonesia pada tanggal 21 Oktober 2008 mengemukakan bahwa UKM: •
Tidak memiliki utang luar negri, sehingga fluktuasi mata uang yang terjadi tidak terlalu mempengaruhi UKM.
•
Unbankable atau tidak banyak utang ke perbankan, dimana sebagian besar modal yang digunakan dalam UKM adalah modal sendiri.
•
Menggunakan input lokal atau sumber daya yang diperlukan dalam menjalankan UKM ini sebagian besar sudah tersedia pada daerahnya masingmasing.
•
Berorientasi ekspor. Point keempat ini tidak terlepas dari usaha pemerintah untuk memperkenalkan produk-produk dalam negri pada pasar Internasional. Selama 1997-2006, jumlah perusahaan berskala UKM mencapai 99% dari
keseluruhan unit usaha di Indonesia. Sumbangan UKM terhadap produk domestik bruto mencapai 54%-57%. Sumbangan UKM terhadap penyerapan tenaga kerja sekitar 96%. Sebanyak 91% UKM melakukan kegiatan ekspor melalui pihak ketiga eksportir/pedagang perantara. Hanya 8,8% yang berhubungan langsung dengan pembeli/importir di luar negeri. Pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakan kegiatan
3 ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya. Eksistensi dan peran UKM yang pada tahun 2007 mencapai 49,84 juta unit usaha, dan merupakan 99,99% dari pelaku usaha nasional, dalam tata perekonomian nasional sudah tidak diragukan lagi, dengan melihat kontribusinya dalam penyerapan tenaga kerja, pembentukan produk domestik bruto(PDB) Nasional, nilai ekspor nasional, dan investasi nasional. Adapun Undang Undang UMKM (UU UMKM) yang ditetapkan 10 Juni 2008 menyebutkan bahwa kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah sebagai berikut :
Tabel 1.1 Kriteria Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Jenis Usaha Usaha Mikro
Kriteria a.
Kekayaan bersih paling banyak 50 juta,
tidak
termasuk
tanah
dan
bangunan. b. Hasil penjualan per tahun sampai dengan 300 juta Usaha Kecil
a.
Kekayaan bersih lebih dari 50 juta s/d 500 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan
b. Hasil penjualan per tahun lebih dari 300 juta s/d 2 miliar Usaha Menengah
a.
Kekayaan bersih lebih dari 500 juta s/d 10 miliar, tidak termasuk tanah dan bangunan.
b. Hasil penjualan per tahun lebih dari 2,2 miliar s/d 50 miliar. Sumber : (Kurniawan, 2011 dari www.slideshare.net)
Melihat fakta diatas, serta potensi UKM yang sangat besar, kini para lulusan SMA dan perguruan tinggi dituntut untuk membekali diri dengan ilmu menciptakan lapangan kerja. Ilmu yang dimaksud adalah ilmu kewirausahaan. Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah sebuah ilmu, seni, dan keterampilan untuk mengelola semua keterbatasan
sumber daya, informasi, dan dana
yang ada guna
mempertahankan hidup, mencari nafkah, atau meraih posisi puncak dalam karir.
4 Dengan ilmu kewirausahaan ini tercipta mindset di dalam diri para lulusan perguruan tinggi untuk tidak hanya berorientasi pada mencari kerja saja, tetapi menyadarkan bahwa ada pilihan menarik lainnya selain mencari kerja, yaitu menciptakan lapangan kerja (Hendro,2011). Seorang wirausaha (entrepreneur) bekerja dan mengembangkan perusahaan / organisasi setapak demi setapak, mengenali kelemahan dan kekuatan diri sebelum melangkah memasuki dunia usaha yang lebih besar dan penuh tantangan. Pada umumnya wirausaha adalah orang yang kreatif dalam menyelesaikan permasalahan hidup, dan faktor ini menjadikan seorang wirausaha mampu menghadapi tantangan untuk menjadi wirausaha yang sukses. Upaya kreatif seorang wirausaha menjadikan mereka pencipta perusahaan, produk yang dapat diperkenalkan dan pencipta lapangan kerja untuk orang yang membutuhkan pekerjaan. Sebagaimana diketahui dalam berusaha pasti selalu ada cobaan yang mana akan membuat seorang wirausaha semakin kuat menghadapi persaingan usaha. Dalam menjalankan usaha harus memiliki sifat yang kuat, pantang menyerah, tidak putus asa dan selalu inovatif. Banyak orang bilang, untuk membuka suatu usaha harus sesuatu yang baru yang belum pernah ada dilakukan orang lain ataupun masih langka. Tetapi, banyak pula orang yang telah berhasil dengan cara mengikuti usaha-usaha yang telah ada. Oleh karena itu jika ingin memulai suatu harus pandai untuk melihat peluang usaha yang dapat ditiru atau kita kembangkan. Memiliki banyak teman dan selalu menjalin hubungan silahturahmi juga sangat membantu dalam mengembangkan atau menemukan ide dari suatu usaha. Untuk menjadi seseorang yang sukses harus memiliki pikiran positif yang yakin sesuatu hal yang sulit atau tidak mungkin dapat kita kerjakan. Bekerja dan menjadi bos untuk diri sendiri bukanlah tidak mungkin bagi mahasiswa seperti saya, salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah usaha budi daya jamur. Telah banyak orang yang menekuni usaha ini, karena usaha ini memiliki jangkauan yang luas. Penduduk Indonesia yang saat ini berjumlah sekitar 200 juta, merupakan pasar yang sangat besar untuk pemasaran jamur segar dan konsumsi. Terlebih lagi jika budaya mengkonsumsi jamur bisa dikembangkan seperti negara-negara maju yang masyarakatnya sudah sangat menggemari masakan yang berbahan dasar jamur. Menurut data yang dibuat BPS (Badan Pusat Statistik), konsumsi sayur masyarakat Indonesia pada tahun 2002 tercatat sebesar 30,8 kg/kapita/tahun. Badan kesehatan dunia (FAO) menyatakan bahwa jumlah konsumsi sayuran untuk memenuhi standar
5 kesehatan adalah sebesar 65 Kg/kapita/tahun. dari kedua data tersebut terlihat bahwa konsumsi sayur masyarakat Indonesia belum separuhnya dari rekomendasi FAO. Kondisi inilah yang menjadikan peluang usaha jamur olahan dan konsumsi di dalam negeri masih sangat terbuka lebar. Namun, mengingat harganya yang relatif lebih mahal dibandingkan dengan sayuran lain, pasaran jamur di Indonesia masih berfokus di kota-kota besar dengan konsumen tertentu. Peluang pasar produk jamur segar dan konsumsi saat ini relatif cukup tinggi. Kebutuhan pasar nasional sekitar 35 % dan pasar ekspor mencapai 65%. Diperkirakan setiap tahun permintaan akan jamur konsumsi di dalam negeri maupun di luar negeri mengalami kenaikan Antara 10%-20%. Indonesia mencapai puncaknya mampu mengekspor jamur konsumsi terjadi pada tahun 2000. Sejak itu produksi jamur konsumsi terus menurun. Padahal Indonesia dengan keunggulan koperatif dan didukung oleh sumber daya alam, iklim serta sumber daya manusia seharusnya mampu menjadi produsen utama jamur konsumsi dunia, mengingat panen jamur konsumsi dapat dilakukan sepanjang tahun (Maulana, 2012). Jamur
kaya
akan
manfaat,
di
dalam
jamur
terkandung
senyawa
imunomodulator yakni beta-glucan yang sangat berkhasiat untuk kesehatan manusia. Penelitian mengenai manfaat jamur ini dilakukan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Ada beberapa jenis jamur yang telah diteliti oleh tim BPPT antara lain Jamur Merang (Volvariella volvaceae), Jamur Tiram (Pleurotus sp), Jamur Kuping (Auricularia auricular), Jamur Kucing (Aagaricus sp), dan juga Jamur Shitake (Lentinus edodes). Dari hasil penelitian tersebut, hanya Jamur Tiram dan Shitake yang telah memenuhi syarat kandungan beta-glucan yang mudah untuk diencerkan kembali. Beta-glucan merupakan salah satu komponen penyusun dinding sel jamur. Jamur tiram merupakan jamur yang dapat dikonsumsi dan juga digemari oleh semua kalangan. Jamur tiram dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan bisa menjadi sayur ataupun cemilan yang sehat karena memiliki protein yang tinggi. Jamur tiram juga dapat diolah sebagai makanan bagi orang-orang yang sedang melakukan program vegetarian karena kandungan yang ada dalam jamur memberikan rasa yang unik yang dapat menyerupai rasa daging jika diolah dengan tepat. Melihat fakta dan hasil riset pasar yang ada, saya memilih usaha budidaya jamur tiram. Hal ini didukung dengan niat untuk mendalami dunia usaha yang
6 terbuka lebar serta keinginan untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat, maka saya mendirikan usaha ini dengan segenap pengalaman, pengetahuan dan berbagai hasil survey serta konsultasi. Dan melihat beberapa pertimbangan diantaranya daya serap pasar yang masih sangat tinggi dan potensial. kebutuhan skill yang tidak begitu tinggi, biaya investasi yang relatif rendah serta telah tersedianya sarana dan prasarana utama sehingga investasi yang masuk akan dialokasikan untuk dana oprasional. Budi daya jamur tiram memiliki prospek ekonomi yang baik. Pasar jamur tiram yang telah jelas didukung oleh permintaan pasar yang selalu tinggi serta memudahkan perusahaan dalam memasarkan hasil produksi jamur tiram. Jamur tiram merupakan salah satu produk komersial dan dapat dikembangkan dengan cara dan teknik yang sederhana. Bahan baku yang dibutuhkan tergolong bahan yang murah dan mudah diperoleh seperti serbuk gergaji, dedak dan kapur, sementara proses budidaya sendiri tidak membutuhkan berbagai pestisida atau bahan kimia lainnya. Budidaya jamur tiram di Indonesia sudah memiliki pasar yang jelas. Hampir semua pembudidaya jamur tiram memiliki hubungan dengan pedagang yang siap menerima hasil produksi jamur tiram dari dengan harga yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan tanaman sayuran lainnya. Oleh karena itu,
saya ingin
melakukan usaha pembudidayaan Jamur tiram yang akan menawarkan kualitas jamur tiram
bermutu
dan
murah.
Agar Masyarakat
semakin
sadar
pentingnya
mengkonsumsi jamur untuk tujuan kesehatan. Jamur Tiram saat ini dikonsumsi sebagai pengganti daging selain dari beralihnya pola makan masyarakat kepada bahan pangan organik. Prospek pembudidayaan jamur tiram sangat menjanjikan mengingat masih tingginya permintaan pasar terhadap jamur tiram. Pasar yang akan dituju perusahaan pembudidayaan jamur tiram yaitu, Agen baik dalam skala besar maupun kecil, pasar tradisional, pasar swalayan, restoran, dan hotel. Saya sebagai
pemilik telah berkomitmen untuk menjalankan dan
mengembangkan bisnis ini sehingga mencapai target dari perusahaan yaitu menjadi salah satu perusahaan yang menyuplai kebutuhan jamur tiram di Jakarta, dan membudidayakan jamur tiram yang berkualitas tinggi yaitu sehat dan murah. Saya sebagai pemilik dengan dibantu tiga staf saya yang memiliki keunggulan dibidangnya masing-masing sehingga menjadikan kami tim yang saling melengkapi, solid, amanah dan bertanggungjawab dengan sungguh-sungguh akan menjalankan usaha pembudidayaan jamur tiram ini untuk mencapai target yang diharapkan.
7 1.2
Visi dan Misi Usaha 1.2.1
Visi Bisnis UncleMUSH Menjadi perusahaan yang unggul dalam memenuhi kebutuhan jamur
tiram dalam dan luar negeri, dan menjadi perusahaan dengan reputasi global sebagai produsen jamur yang berkualitas
1.2.2
Misi Bisnis UncleMUSH
1. Menjadi produsen yang memimpin dan terpercaya dengan harga yang kompetitif dan kualitas yang unggul. 2. Memberikan profitabilitas untuk semua stakeholder perusahaan. 3. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan. 4. Membuat produk jamur sebagai makanan alternatif yang bergizi tinggi agar dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.
1.3
1.4
Nilai - nilai 1.
Peduli Pelanggan
2.
Mengutamakan kualitas terbaik
3.
Mengedepankan integritas dalam segala hal
4.
Tanggung Jawab kemasyarakatan
5.
Selalu berinovasi
Tujuan Perusahaan 1. Memberikan produk dan layanan yang berkualitas kepada Pemesan dalam rangka menciptakan nilai yang prima 2. Menguasai pasar jamur di Jakarta 3. Membuat produk jamur olahan 4. Memproduksi baglog sendiri 5. Memasuki pasar internasional
1.5
Sasaran Perusahaan 1. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan 2. Meningkatkan volume penjualan 3. Menjaga kontinuitas perusahaan 4. Menambah kapasitas kumbung jamur
8 5. Mencapai keuntungan optimal 1.6
Sejarah Berdirinya Usaha & Ide Bisnis Usaha ini dimulai oleh saya sendiri mahasiswi yang masih berkuliah di
Universitas Bina Nusantara Jakarta, saya adalah Cathlin Yuamanda
mahasiswi
jurusan management yang ingin memulai suatu bisnis dengan melihat peluang yang ada. Pada tahun 2007, Orang tua saya membeli tanah di daerah Kp. Sawah, Desa Pandan Sari Kecamatan Ciawi. Melihat masih ada lahan yang ada tapi tidak dimanfaatkan, serta sumber daya manusia yang ada disekitar lokasi alias banyaknya buruh tani yag sudah tidak punya lahan dan bisa diberdayakan, saya mulai berfikir untuk mendirikan suatu usaha. Ada banyak peluang untuk mendirikan usaha namun yang dipilih adalah usaha budidaya jamur tiram, sebab usaha ini selain memiliki peluang pasar yang besar dilihat dari riset pasar yang sudah dilakukan, usaha ini juga tidak membutuhkan modal yang besar dan tidak memerlukan tenaga kerja yang banyak. Usaha ini juga memiliki prospek yang yang cerah dengan resiko kegagalan yang relatif kecil. Sebab hal-hal inilah, saya sebagai pemula dalam dunia usaha berharap dapat menjalankan usaha ini dengan sukses. proses mulai pembangunan kumbung dengan ukuran 10 x 25 m dilakukan pada bulan September 2013. Dari kumbung sebesar 250 m2, saya mencoba usaha budidaya jamur dengan pembelian awal baglog yang siap panen dengan jumlah 15.000 baglog yang masuk pertengahan Januari 2014. Karena modal berawal dari dana pribadi, besar keinginan saya untuk mencoba mengembangkan jamur tiram lebih besar dengan memproduksi dan mengolah sendiri. Berikut adalah logo dari UncleMUSH:
Gambar 1.2 Logo Bisnis Budi Daya Jamur Tiram UncleMUSH Sumber: Cathlin Yuamanda (2014)
9 Uncle Mushroom (UncleMUSH) adalah nama Budi daya Jamur Tiram ini, yang artinya adalah jamur paman. Nama itu menggambarkan salah satu misi usaha saya, yaitu menjadi usaha yang memperkenalkan jamur tiram secara luas kepada masyarakat melalui pendekatan kualitas (cita rasa, mutu dan kesegaran) dan pendekatan pelayanan konsumen. Selalu ingin menyenangkan dan memuaskan hati para konsumennya bagaikan kasih sayang seorang paman kepada keponakannya. Lokasi UncleMUSH berada di di Kp. Sawah, Desa Pandan Sari Kecamatan Ciawi. Lokasi ini merupakan lokasi yang strategis dan juga lokasi yang sesuai untuk budi daya jamur tiram. Sebagian besar produksi jamur UncleMUSH masih dipasarkan dalam bentuk segar, tapi melihat perkembangan usaha budi daya jamur tiram yang saya tekuni, saya ingin mengembangkannya lagi dengan membuat jamur olahan, itu menjadi salah satu solusi dalam menghadapi penurunan permintaan pasar akan jamur ketika bulan Ramadhan dan menjadi solusi untuk menghadapi ketika keadaan pasar jamur segar sedang tidak stabil. Hal ini juga penting mengingat jamur segar hanya bertahan 3 – 4 hari, sehingga sulit bagi UncleMUSH untuk melakukan penyimpanan persediaan barang. Jamur olahan tidak hanya sekedar produk turunan, melaikan hal ini menjadi kunci untuk memperluas pangsa pasar, terutama pasar ekspor mengingat pasar dunia yang masih terbuka lebar. Ide bisnis lainnya muncul ketika sudah mendirikan kumbung dan melihat lahan yang masih cukup luas di sekitar kumbung jamur. Saya berfikir ada baiknya saya mengelola lahan tersebut secara optimal dengan menanam tanaman lain, yang nantinya
tanaman
tersebut
bermanfaat
untuk
mengurangi
biaya
produksi
UncleMUSH. Baglog jamur dapat berproduksi selama 3 bulan, setelah itu bibit harus diganti dengan yang baru. Limbah dari baglog jamur tersebut dapat diolah menjadi pupuk yang nantinya akan berguna untuk tanaman yang akan ditanam sekitar kumbung. Rencana tanaman yang akan ditanam adalah jagung dan kacang tanah secara bergantian. Hal ini disebut dengan rotasi tanah, fungsinya untuk menjaga agar tanah tetap subur. Kemudian jagung yang ditanam nantinya akan menjadi salah satu bahan untuk membuat bibit jamur. Dengan kata lain UncleMUSH juga sedang dalam tahap proses agar sebisa mungkin mengurangi bahkan meniadakan limbah dalam menjalani usahanya.
10 1.7
Perkembangan Industri Budi daya jamur di Indonesia relatif maju jika dibandingkan dengan negara
lain seperti China, Jepang, Taiwan, Perancis, Italia, Amerika dan banyak negara lainnya. Bahan baku untuk budi daya jamur sebagian besar berasal dari limbah pertanian, perkebunan, peternakan dan kehutanan yang jumlahnya sangat berlimpah di negara kita.Indonesia memiliki keunggulan komparatif dan sangat potensial untuk pengembangan budidaya jamur karena merupakan daerah tropik yang memiliki mikroklimat yang sesuai untuk budi daya berbagai jenis jamur. Memiliki bahan baku melimpah yang berasal dari limbah pertanian, perkebunan, peternakan dan kehutanan. Budi daya jamur di Indonesia dapat terus dikembangkan untuk kebutuhan dalam negeri dan kebutuhan ekspor pasar dunia lainnya. Pengembangan budi daya jamur harus tetap memperhatikan struktur industri jamur yang ada, terutama dalam skala ekonomi kerakyatan, yang memiliki keunggulan tersendiri dalam budi dayanya. Budidaya jamur untuk bahan obat/ biofarmak sangat terbuka lebar dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi budi daya jamur, banyak jenis jamur yang berkhasiat obat yang dapat di budidayakan. Untuk mengantisipasi persaingan pasar di era perdagangan bebas dan menumbuh kembangkan usaha budidaya jamur terutama bagi penugsaha skala kecil dan menengah serta meningkatkan konsumsi produk berbahan baku jamur di tanah air, perlu sosialisasi penganekaragaman produk jamur, baik berskala industri maupun berskala rumah tangga dengan harapan dapat menguasai pasar domestik dan berjalannya pemberdayaan ekonomi kerakyatan sosialisasi penganekaragaman produk jamur di dalam negeri dapat lebih ditingkatkan dengan melibatkan masyarakat dalam skala yang lebih besar untuk meningkatkan konsumsi produk jamur, sehingga jamur menjadi popular sebagai makanan sehat dan berkhasiat obat.
1.8
Bentuk Kepemilikan Usaha Melakukan usaha dengan bentuk badan usaha yang tepat, maka pengusaha
seperti saya dapat melakukan managemen, pendelegasian tugas, mencari modal baik dari hutang ataupun suntikan dana dari investor lain. Saat ini UncleMUSH sedang dalam proses untuk menjadikan legalitas PT pada bisnis ini. Pemilihan bentuk badan usaha PT, karena badan hukum seperti ini memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan badan hukum lainnya. Kelebihannya antara lain luasnya badan usaha yang dimiliki, kebebasan bergerak dalam berbagai bidang usaha serta
11 tanggung jawab yang dimiliki terbatas hanya kepada modal yang disetorkan. Kenyamanan juga didapat bagi investor yang melakukan investasi pada sebuah PT, berupa kepastian kepemilikan saham pada PT. Karena pada dasarnya setiap pemilik saham pada PT, data-data kepemilikan tersebut tercatat pada Kementerian Hukum dan HAM. Berbeda dengan badan usaha lainnya, modalnya tidak dibagi-bagi ke dalam lembar saham, sehingga kepemilkan dalam sebuah usaha sulit untuk dibuktikan.