BAB 1 LATAR BELAKANG
1.1
Latar Belakang Pemilihan Usaha Definisi Ekonomi Kreatif menurut Kementrian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif Republik Indonesia adalah penciptaan nilai tambah yang berbasis ide yang lahir dari kreativitas sumber daya manusia dan berbasis ilmu pengetahuan, termasuk warisan budaya dan teknologi. Secara Global perkembangan Ekonomi Kreatif dimulai pada tahun 1650 dan terus berkembang sampai sekarang. Di Indonesia sendiriPengembangan ekonomikreatif berawal dari gagasan Presiden Susilo BambangYudhoyonotentang pentingnya kreativitasdan inovasi dalam pembangunan, khususnya dalammengembangkan industri kerajinan dan kreativitasuntuk mencapai ekonomi yang berdaya saing. Hal inidisampaikan dalam pidato pembukaan beliau dalam INACRAFT 2005. Menurut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2007) “ekonomi gelombang ke-4 adalahkelanjutan dari ekonomi gelombang ketiga dengan orientasi pada kreativitas, budaya, serta warisan budaya dan lingkungan”. Sebelumnya Alvin Tofler dalam bukunya Future Shock (1970) mengungkapkan bahwa “peradaban manusia terdiri dari 3 gelombang; gelombang pertama adalah abad pertanian, gelombang kedua adalah abad industri dan gelombang ketiga adalah abad informasi” (Nenny,2008). Pergeseran dari Era Pertanian ke Era Industrialisasi,disusul dengan era informasi yang disertai dengan banyaknya penemuan baru di bidang teknologi informasi maupun globalisasi ekonomi, telah membawa peradaban baru bagi manusia. Sehingga pada tahun 1990 dimulailah era ekonomi baru yang mengutamakan informasi dan populer dengan sebutan ekonomi kreatif yang digerakan oleh sektor industri yang disebut industri kreatif. Pemfokusan pengembangan ekonomi kreatif ini dibuktikan dengan dibentuknya Rencana induk pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2009 – 2025 yang sudah berjalan dan memasuki tahap ketiga, yaitu pengembangan Ekonomi Kreatif 2015 – 2019. Tahap kedua pembangunan ekonomi kreatif jangka panjang 2009–2025 telah meletakkan pondasi dasar bagi pengembangan ekonomi kreatif dengan capaian-capaian awal yang baik. Dalam masa4 tahun terakhir ini, ekonomi kreatif secara rata-rata tumbuh sebesar 5% per tahun. Bahkan,pada tahun 2013, 1
2 ekonomi kreatif mengalami pertumbuhan sebesar 5,76% yang sedikit lebihtinggi daripada pertumbuhan ekonomi nasional. Ekonomi kreatif juga berkontribusi cukupbesar terhadap pendapatan domestik bruto, rata-rata sekitar 7,1% dari PDB. Ekonomi kreatifjuga mampu menyerap rata-rata tenaga kerja sebanyak 11,7 juta tenaga kerja atau sekitar 10,65%dari total jumlah tenaga kerja nasional. Jumlah unit usaha kreatif pada tahun 2013 diperkirakanmencapai 5,4 juta unit. Ekspor karya kreatif mencapai 3,23 miliar dollar AS pada tahun 2013,dengan pertumbuhan 3% dibandingkan tahun sebelumnya. Ekonomi kreatif juga berperan dalam meningkatkan citra dan identitas bangsa Indonesia di tingkat Internasional. Di dalam negeri, ekonomi kreatif berperan dalam meningkatkan toleransidi masyarakat, mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi melalui pemberdayaanmasyarakat lokal. Ekonomi kreatif merupakan sektor yang berbasis kepada sumber daya yangterbarukan yaitu ide, kreativitas, dan inovasi dari SDM. Selain itu, ekonomi kreatif juga berperandalam melestarikan budaya lokal, meningkatkan pemanfaatan bahan baku lokal dan ramahlingkungan, serta meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan.
1.2
Perkembangan industri Pergerakan Ekonomi Kreatif tidak lepas pada sektor industri Kreatif. Untuk
dapat mengembangkan ekonomi kreatif secara optimal, terdapat kebutuhan untuk melihat setiap subsektor ekonomi kreatif dalam tataran yang lebih teknis dan operasional, sehingga dibutuhkan pemahaman mengenai ekosistem dan peta industri dari setiap subsektor. Pemahaman teknis dan operasional yang lebih baik, diharapkan akan terjadi percepatan kolaborasi, sinergi, dan harmonisasi dari lima belas subsektor ekonomi kreatif untuk mencapai visi dan misi pengembangan ekonomi kreatif. Dari sisi intensitas sumber daya, industri-industri yang ada pada ekonomi kreatif dapatdikelompokkan kepada dua kelompok besar, yaitu industri kreatif yang masih membutuhkaninput yang berwujud (tangible-based) dalam memproduksi karyanya, dan karya kreatif yangsepenuhnya menggunakan input produksi tidak berwujud (intangible-based). Meskipundemikian, dalam proses produksi industri kreatif, yang utama adalah input berupa ide, inovasi,dan kreativitas karena ekonomi kreatif merupakan proses penciptaan nilai tambah yang lahirdari kemampuan orang kreatif untuk menciptakan karya dan jasa dari ide dan pemanfaatanilmu pengetahuan,
3 termasuk warisan budaya dan teknologi. Sedangkan berdasarkan substansidominan, maka kelompok industri kreatif dapat dibedakan menjadi kelompok berbasis media,berbasis seni dan budaya, serta berbasis desain. Kelompok industri kreatif yang dikembangkanpada tahun 2015–2019 adalah: (1) arsitektur; (2) desain; (3) film, video, dan fotografi; (4) kuliner;(5) kerajinan; (6) mode; (7) musik; (8) penerbitan; (9) permainan interaktif; (10) periklanan; (11)penelitian dan pengembangan; (12) seni rupa; (13) seni pertunjukan; (14) teknologi informasi;dan (15) televisi dan radio.
Gambar 1.1 Klasifikasi Kelompok Industri Kreatif Indonesia (Sumber : Departemen Perdagangan Republik Indonesia) Ekonomi kreatif merupakan penyumbang PDB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) terbesar ketujuh dari sepuluh sektor ekonomi penyumbang pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 2010–2013,nilai PDB (ADHB) ekonomi kreatif rata-rata sebesar 555 triliun dengan kontribusi rata-rata 7,1%terhadap PDB nasional. Ekonomi kreatif memiliki kontribusi di atas sektor ekonomi utamaKeuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan; Pengangkutan dan Komunikasi; dan Listrik, Gas dan Air Bersih.
4
Gambar 1.2Pertumbuhan Nilai Tambah Bruto dan kontribusi sektor ekonomi (2013) Berdasarkan data yang didapat dari Badan Pusat Statistik 2013 nilai kontribusi PDB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Ekonomi kreatif pada semester Itahun 2014 dibandingkan semester I tahun 2013 mengalami peningkatan yang positif yaitusebesar 10,8%, atau mengalami peningkatan dari 311,4 triliun rupiah menjadi 345 triliun rupiah.Jika ditinjau dari nilai PDB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK), kelompok industri kreatifmengalami pertumbuhan sebesar 5,12% dari semester I tahun 2013 jika dibandingkan dengansemester I tahun 2014. Pada tahun 2013, ekonomi kreatif berkontribusi 642 triliun atau sebesar7% terhadap total PDB nasional ADHB, dengan laju pertumbuhan 5,76%, sedikit (0,02%) diatas laju pertumbuhan nasional.Nilai tambah dan pertumbuhan ekonomi kreatif tentunya dipengaruhi oleh nilai tambah danpertumbuhan lima belas subsektor dalam ekonomi kreatif. Lima subsektor ekonomi kreatif yangmemiliki rata-rata kontribusi terbesar terhadap nilai tambah ekonomi kreatif periode 2010–2013,yaitu kuliner (32,44%), mode (27,93%), kerajinan (14,88%), penerbitan (8,3%), dan desain(3,97%). Kelima subsektor ini berkontribusi sebesar 87,51% terhadap total nilai tambah rata-ratayang dihasilkan ekonomi kreatif.
5 Tabel1.1 Laju Pertumbuhan Usaha pada 5 Subsektor rata-rata terbesar tahun 2013 No
Nama subsektor
Laju pertumbuhan
Kesimpulan
usaha % 1
Kuliner
32,44%
Persaingan usaha yang ketat
2
Mode
27,93%
Persaingan usaha yang ketat
3
Kerajinan
14,88%
Persaingan usaha yang ketat
4
Penerbitan
8,3%
Persaingan usaha tidak begitu ketat
5
Desain
3,97%
Persaingan usaha tidak begitu ketat
Sumber : Badan Pusat Statistik (2013) diolah
Melihat peluang yang ada di Subsektor Industri kreatif bidang Penerbitan dan Desain, maka terbentuklah Perusahaan CV. Putri Cipta Mandiri yang memiliki brand bernama Fill The Blank Space dengan demikian diharapkan dapat mengembangkan potensi yang ada pada subsektor Penerbitan dan Desain. 1.3
Visi dan Misi Perusahaan 1.3.1 Visi Fill The Blank Space Menjadi Brand local yang dapat bersaing dengan Brand Internasional
1.3.2 Misi Fill The Blank Space 1. Menjalin kerjasama dengan Store Goods Dept, Aksara Indonesia Kinokuniya dan Startup Megafash.com 2. Menciptakan rasa bangga pada masyarakat karena menggunakan produk Indonesia 3. Memiliki Pop up booth di mall 4. Memberikan pelayanan cepat tanggap dengan media social 5. Menepatkan kepuasan pelanggan sebagai prioritas
6 6. Mengadakan kontes design bagi komunitas illustrator Indonesia sebagai apresiasi karya anak Bangsa 7. Selalu memperhatikan kepuasan kerja karyawan 8. Mendukung dan terlibat dalam kegiatan social
1