BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Perkembangan
industri
elektronik
di
Indonesia
terus
mengalami
perkembangan. Menurut riset Growth from Knowledge (2010), pasar elektronik di Indonesia pada tahun2014 diperkirakan mencapai Rp 152,4 triliun, naik 10% dibanding 2013 sebesar Rp 138,6 triliun. Hal ini juga didukung dari riset yang dijalankan Tim duniaindustri.com, dimana diprediksi pertumbuhan nilai pasar produk elektronik sebagai berikut; 2010 sebesar Rp 83 triliun dengan pertumbuhan 17% dari tahun sebelumnya, 2011 sebesar Rp 98,77 triliun dengan pertumbuhan 19%, 2012 sebesar Rp 118,5 triliun dengan pertumbuhan 20%, 2013 sebesar Rp 138,6 triliun dengan pertumbuhan 17%. Melihat hal tersebut maka dapat dipastikan kegiatan operasional pada perusahaan - perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan ala telektronik pastinya akan meningkat. Melihat dari pertumbuhan itu, dapat dipastikan permintaan akan produk yang berkaitan dengan elektronik pastinya sangat tinggi. Produk eletronik sendiri terdiri dari beberapa macam. Seperti Pendingin Udara, Mesin Cuci, Home Entertainment, Telfon Seluler, Perangkat Rumah Tangga, dan Refigerator. Refrigerator atau yang biasa dikenal dengan kulkas memiliki fungsi agar dapat menjaga kesegaran makan yang ada di dalamnya. Secara sistem kerja, kulkas menyedot panas keluar dan mengubah fase operasi dengan sebuah putaran refrigerator. Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan industri elektronik, maka perusahaan dituntut untuk memiliki manajemen operasional yang baik agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Dengan adanya sistem manajemen operasional baik, membuat suatu perusahaan mampu untuk memanfaatkan sumber daya yang ada dengan optimal agar dapat menghasilkan kualitas maupun kuantitas sesuai dengan harapan masyarakat. Manajemen operasi penting untuk dipelajari, karena alasan-alasan berikut. Alasan yang pertama adalah karena manajemen operasi merupakan salah satu dari tiga fungsi utama bagi setiap organisasi, selalu ada fungsi operasi dalam semua bidang usaha dan memiliki hubungan yang erat dengan fungsi-fungsi bisnis lainnya, misalnya bagian pemasaran menyediakan informasi
1
2
mengenai keinginan konsumen, bagian keuangan menyediakan informasi tentang budget
perusahaan,
dan
manajemen operasi harus mengkomunikasikan
kebutuhaan dan kemampuannya kepada fungsi bisnis lainnya. Apabila manajemen operasi tidak dikelola dengan baik, dapat menyebabkan beberapa masalah baik yang dapat mengganggu proses produksi, maupun kerugian dari segi biaya karena tidak efisiennya biaya produksi. PT. LG Electronics Indonesia merupakan salah satu bagian dari LG Group yang didirikan di Korea Selatan pada tahun 1985. Perusahaan yang bergerak di bidang elektronik ini pada awalnya perusahaan merupakan kesepakatan antara Goldstar Korea dengan Astra Indonesia untuk membentuk perusahaan elektronik di Indonesia, yang bernama PT. Goldstar Astra Indonesia. PT. LG Electronics Indonesia berdiri di Indonesia pada tahun 1990. LG Electronics sendiri merupakan perusahaan elektronik global yang berkantor pusat di Yeouido, Seoul, Korea Selatan. LG Electronics adalah produsen televisi dunia terbesar kedua dan produsen ponsel terbesar ketiga merupakan anak perusahaan unggulan dari LG Group, Pada awalnya PT. LG Electronics Indonesia menggunakan merek Goldstar untuk pasar domestik di Indonesia. Merek Goldstar ini kemudian dikenal dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Akan tetapi pada tahun 1996, PT. Goldstar Astra mengalami perubahan nama menjadi PT. LG Astra Electronics, dan merek yang digunakan berubah menjadi LG, yang merupakan singkatan dari Lucky Goldstar. PT. LG Electronics Indonesia terletak di Jln. Tabri No. 1, Legok, Tangerang, pada lokasi ini perusahaan memproduksi dua produk, yaitu refrigerator dan mesin cuci. Produk refrigerator memiliki jumlah permintaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan mesin cuci, sehingga di pabrik ini produk refrigerator menjadi produksi prioritas. Tabel 1.1 Profit Refrigerator Tipe LG GN-v231RL PT. LG Electronics Indonesia Bulan Profit Permintaan Oktober 2013 19.671.640.000 11,437 November 2013 18.257.800.000 10,615 Desember 2013 18.653.400.000 10,845 Januari 2014 23.741.160.000 13.803 Februari 2014 21.950.640.000 12.762 Maret 2014 21.801.000.000 12.675 Sumber : Data sekunder PT. LG Electronics Indonesia
Actual 11.201 9.899 10.641 13.120 11.965 12.320
3
Permasalahan yang saat ini terjadi pada PT. LG Electronics Indonesia berdasarkan hasil wawancara dengan Manajer operasional PT. LG Electronics Indonesia, adalah ketika permintaan refrigerator tipe LG GN-V231RL meningkat karena produk itu relative murah untuk segmen kebawah, namun di satu sisi permintaan tinggi itu tidak msejalan dengan jam operasional yang dimiliki oleh PT. LG Electronics dimana dalam satu hari bisa memproduksi 13.803 unit sedangkan permintaan dalam satu bulan bisa mencapai 16.830 unit. Melihat permasalahan di atas, selanjutnya, indikasi-indikasi ditemukan dimana perusahaan saat ini masih menerapkan sistem kerja yang sangat standard yaitu buka pabrik jam 07.30 dan tutup jam 16.30, sehingga produksinya stabil dan tidak bisa menahan permintaan pasar yang terus tinggi. Saat ini perusahaan memilih untuk mengundur pemesanan yang berlebihan dengan memproduksi permintaan tambahan tersebut di hari berikutnya. Hal ini yang menjadi indikasi seringnya keterlambatan pemenuhan permintaan. Disisi lain, perusahaan tidak mau melakukan subkontrak dengan perusahaan lain karena merasa kualitas produk menjadi fokus utama perusahaan, padahal, strategi subkontrak bisa menjadi alternatif. Saat ini perusahaan belum menyiapkan alternative straategi atas permasalahan tersebut. Melihat dari permasalahan itu, maka selanjutnya penelitian akan dijalankan untuk mengeksplorasi strategi apa dapat diterapkan PT. LG Electronics Indonesia agar PT. LG Electronics Indonesia tetap bisa memenuhi permintaan pasar tanpa harus terlambat dalam memproduksi, sehingga penelitian ini akan dilanjutkan dengan judul: “Minimalisasi Biaya Produksi Refrigerator Tipe LG GN-V231RL Pada PT LG Cabang Legok, Tangerang“
1.2
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka formulasi masalah yang
akan diteliti yaitu : 1. Bagaimana perhitungan peramalan untuk produk Refrigerator tipe LG GNV231RL pada PT. LG Electronics Indonesia? 2. Bagaimana perhitungan perencanaan agregat untuk produk Refrigerator tipe
2
LG GN-V231RL pada PT. LG Electronics Indonesia? 3. Rekomendasi alternative strategi apakah yang paling tepat untuk diterapkan pada PT. LG Electronics Indonesia untuk meminimalisasi biaya produksi?
1.3
Ruang Lingkup Ruang lingkup dari pembahasan penelitian ini adalah analisis mengenai satu
perusahaan yang bergerak dalam industri elektronik. Penelitian yang akan dilakukan dalam perusahaan ini mengenai sistem pengoperasioannya. Bagaimana perencanaan agregat pada perusahaan dan bagaimana agar penulis dapat merancang perencanaan agregat pada perusahaan tersebut agar optimal. Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengolahan data yang berupa data jumlah permintaan per bulan selama periode 1 tahun, data biaya total produksi, data biaya total overtime, data seluruh sumber daya perusahaan, dan data perencanaan kerja. Sampel data yang digunakan adalah data permintaan satu jenis produk yang jumlah permintaan dalam bulan – bulan tertentu mengalami kenaikan permintaan. Alat yang akan digunakan penulis dalam penelitian ini adalah aplikasi POM QM for windows. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Strategi dengan pendekatan Lembur (overtime).
1.4
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk menghitung peramalan produk Refrigerator tipe LG GN-V231RL pada PT. LG Electronics Indonesia 2. Untuk menghitung perencanaan agregat yang dapat diterapkan pada PT. LG Electronics Indonesia untuk meminimalisasi biaya refrigerator tipe LG GNV231RL 3. Rekomendasi alternative strategi yang paling tepat untuk diterapkan pada PT. LG Electronics Indonesia untuk meminimalisasi biaya
1.5
Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut :
5
1. Bagi PT. LG Electronics Indonesia •
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi untuk perusahaan dalam menentukan pilihan alternative yang seharusnya diambil agar mendapatkan agregat yang optimal
2. Bagi Penulis •
Penulis dapat menerapkan ilmu dan pengetahuan yang telah dipelajari selama mengikuti perkuliahan
•
Penulis mampu mengembangkan kemampuan dalam menganalisa kejadian dalam kehidupan ekonomi yang sebenarnya
3. Bagi Pihak Lain •
Menambah pengetahuan tentang perencanaan agregat
•
Sebagai referensi penelitian berikutnya
2
1.6
State Of Art Penulisan ini dilakukan dengan acuan penelitian terdahulu, antara lain :
Tabel 1.2 State Of Art Jurnal I Irwan Sukendar dan Riki Kristomi, 2008
Jurnal II Itsna Aulia Octavianti, Nasir Widha Setyanto, dan Ceria Farela Mada Tantrika
Judul Penelitian
Metode Agregat Planning Heuristik sebagai Perencanaan dan Pengendalian Jumlah Produksi untuk Menimalisasi Biaya
Perencanaan produksi agregat produk tembakau Rajau P01 dan P02 di PT. X
Metode Hasil Penelitian
Perencanaan Agregat Metode Heuristik merupakan metode yang tepat untuk menyelesaikan masalah biaya produksi
Perencanaan Agregat Metode campuran merupakan beberapa kombinasi diantara pilihan kapasistas dan pilihan permintaan
Nama, Tahun
Sumber : Penelitian Terdahulu