BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Sejak plastik dipublikasikan di London pada tahun 1862 oleh Alexander Parkes, plastik menjadi sesuatu yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia modern. Plastik bermanfaat dalam memudahkan hidup kita. Material plastik pertama kali digunakan sejak abad ke-19. Hal ini terlihat dari banyaknya plastik yang dibuat dan dicetak. Serta pada tahun 1990-an, plastik menjadi bahan yang amat di butuhkan. Pada tahun 2005 plastik dicetak sebanyak 220 juta ton, kebutuhan orang akan plastik amat lah besar, sebab hampir semua bahan dan alat yang kita gunakan dalam kehidupan seharihari terbuat dari plastik, mulai dari botol minuman ringan, plastik kemasan, tas, keranjang, dan sebagainya. Plastik menjadi bahan yang sering digunakan karena dianggap awet, kuat, dan ringan. Namun di balik manfaat yang di berikan oleh plastik, ternyata plastik juga membawa dampak berbahaya, jika plastik yang sudah tidak terpakai menjadi limbah dan tidak mendapatkan penanganan yang tepat, di Indonesia dapat kita jumpai dengan mudah jutaan botol dan kemasan plastik setiap harinya dibuang, yang dapat kita jumpai di berbagai sudut jalanan, khususya di wilayah kota Bandung, masih banyak masyarakat yang dengan sadar maupun tidak, membuang sampah tidak pada tempatnya, tanpa berfikir dampak apa yang akan ditimbulkan dari perilaku mereka tersebut. Dapat kita bayangkan jika dalam sehari ada lima puluh orang membuang sampah botol plastik tidak pada tempatnya , ada berapa juta botol plastik kah yang terkumpul dari seluruh daerah yang berbeda?. Berdasarkan data statistik yang ada, hanya dalam satu hari kota Bandung dapat menghasilkan sekitar 150 ton sampah plastik. "Asumsinya jika satu hari sampah yang dihasilkan di Bandung sekitar kurang lebih
1.500 ton, 20 persennya merupakan sampah anorganik, yang dibagi 10 persen sampah plastik dan 10 persen lagi sampah non plastik. Jadi dalam sehari saja bisa menghasilkan 150 ton sampah plastik." Tahukah anda masing-masing botol plastik membutuhkan waktu antara lima ratus hingga seribu tahun untuk dapat terurai dengan sempurna di dalam tanah dan ini menimbulkan permasalahan tersendiri dalam penanganannya. Sejauh ini, penanganan yang paling sering dilakukan dalam penguraian limbah botol pelastik ialah dengan cara dibakar. Namun, cara tersebut cukup berbahaya bagi kesehatan tubuh, karena sampah yang dibakar pada suhu rendah dapat meninggalkan asap putih yang beracun dan menimbulkan sesak nafas bagi yang menghirupnya. Plastik sendiri memiliki senyawa zat dioksin yang berasal dari klorin. Klorin memiiki persamaan dengan larutan akuatik dari gas hydrogen klorida (HC1) pada garam. Pada umumnya peneliti menyebut dengan plastik polivinil klorid (PVC). Namun PVC pada plastik sulit diurai karena menyatu dengan zat lainnya. Selain dengan cara membakar sampah plastik saat ini sudah banyak alternatif pengelolahan limbah botol plastik yang dilakukan, demi menekan pertambahan jumlah limbah botol plastik yang sering digunakan oleh masyarakat setiap harinya, dengan berbagai cara mulai dari memanfaatkan kembali limbah botol pelastik sebagai produk yang memiliki nilai jual seperti produk kerajinan tangan berupa vas bunga, wadah permen, tempat pensil dan sebagainya. Namun yang dapat kita lihat ialah teknik yang digunakan dalam proses pendaur ulangan tersebut masih amat minim. Sehingga produk yang dihasilkan menjadi monoton dan kurang menarik yang akhirnya pada suatu saat produk itu akan ditinggalkan oleh pasar. Selain menjadi produk kerajinan tangan, limbah botol plastik juga telah di manfaatkan menjadi produk fesyen, seperti pada pameran palazore yang memanfaatkan limbah botol plastik menjadi aksesoris wanita, selain itu Michelle Merek juga menciptakan rancangan gaun pengantin yang terbuat dari lebih dua ribu botol plastik dan enam ribu tutup botol, yang memulai debutnya di mall terbesar di
2
Inggris yang bertujuan sebagai pengingat kepada para konsumen untuk tidak terlalu sering meggunakan kantong plastik dan mulai menggunakan tas jinjing yang berasal dari kanvas yang dapat digunakan kembali sebagai gantinya, dan Lindsey Newkirk yang membuat desain busana dengan bahan utama botol plastik yang awalnya dibuat untuk mengikuti kontes fashion show tahunan dengan mengusung gaya “FunkTrashion”, dan telah menghasilkan beberapa karya yang dapat diapresiasi oleh masyarakat. Maka dari itu, ketika melihat potensi yang ada penulis ingin mengembangkan lebih lanjut penelitian tersebut, sehingga diharapkan mampu menghasilkan alternatif perancangan dari yang sudah ada, melalui desain adi busana, yang di realisasikan pada pengaplikasian manik-manik dari limbah botol plastik yang telah diolah dengan berbagai macam teknik sehingga tercipta suatu desain yang unik dari limbah botol plastik tersebut.
1.2 Identifikasi Masalah 1. Teknik yang digunakan dalam proses pengolahan limbah botol plastik masih kurang beragam, dapat dilihat dari teknik-teknik pengolahan limbah botol plastik yang masih sebatas menggunakan teknik gunting, bentuk, lalu tempel pada pengerjaannya. 2. Produk yang dihasilkan dari proses pengolahan limbah botol plastik tersebut terkesan monoton sehingga kurang menarik, produk yang dihasilkan biasanya berupa produk kerajinan tangan seperti, tempat pensil, dompet, serta vas bunga. 3. Kurang tepatnya pengaplikasian limbah botol plastik terhadap produk fesyen, yang masih terlalu memperlihatkan bentuk asli dari botol tersebut pada saat diaplikasikan pada produk.
3
1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yang berkaitan dalam pengolahan limbah botol plastik yaitu : 1. Bagaimana menghasilkan produk fesyen dari olahan limbah botol plastik dengan teknik yang lebih beragam? 2
Bagaimana upaya agar produk yang dihasilkan dari olahan limbah botol plastik lebih menarik dan tidak monoton?
3
Upaya apa yang harus dilakukan agar pengaplikasian limbah botol plastik pada produk fesyen tepat pada pengaplikasiannya?
1.4 Batasan Masalah Adapun batasan masalah dari penelitian ini adalah 1.
Material botol plastik yang digunakan merupakan botol plastik jenis pete (polyethylene terephthalate), ialah jenis botol plastik yang paling mudah untuk didaur ulang, yang berasal dari botol plastik mizone, sprite serta big cola.
2. Teknik yang digunakan merupakan teknik pemanasan seperti teknik pemanasan dengan menggunakan air (rebus), teknik pemanasan menggunakan minyak (penggorengan), serta teknik pemanasan tanpa menggunakan media tambahan apapun (sangrai). 3. Pengolahan botol plastik diolah menjadi aplikasian pada busana serta aksesoris. 4. Hasil akhir berupa berupa perancangan produk fesyen dengan tema coral space 5. Segmentasi pasar untuk wanita dengan usia 25-35 tahun, golongan ekonomi menengah ke atas, dengan segmentasi geografis kota Bandung sebagai pusat pengetahuan, penelitian, dan seni. Serta segmentasi psikografis untuk wanita
4
yang berkarakter kuat dalam berpenampilan, cerdas, percaya diri serta berani tampil beda, dengan gaya hidup yang peduli terhadap lingkungan.
1.5 Tujuan Penelitian Berikut ini beberapa tujuan dari penelitian yang dilakukan, di antaranya ialah : 1. Menghasilkan alternatif rancangan desain dari olahan limbah botol plastik dengan teknik yang lebih beragam. 2. Membuat produk yang dihasilkan dari pengolahan limbah botol plastik lebih menarik dan beragam. 3. Membuat upaya pengaplikasian limbah botol plastik terhadap produk fesyen lebih tepat.
1.6 Manfaat Penelitian Manfaat dari dilakukannya penelitian ini ialah untuk memberikan alternatif cara mengolah limbah botol plastik, khususnya dengan menggunakan teknik pemanasan, serta menjadi contoh model dalam pengolahan limbah botol plastik yang akan diolah menjadi produk fesyen.
1.7 Metode Penelitian Adapun dalam penyusunan laporan tugas akhir ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu metode yang lebih mengedepankan aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitian generelisasi. Tujuan dari metode ini bukan suatu generelisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Penelitian kualitatif berfungsi memberikan kategori substantif dan hipotesis penelitian kualitatif
5
1.8 Metode Pengumpulan Data Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut: 1. Data Primer Data primer pada penelitian ini didapat dengan metode : -
Metode observasi lapangan dengan pengamatan secara langsung, di daerah Cikutra yang berhadapan langsung dengan sungai Cidurian Bandung, untuk melihat dari mana saja sumber limbah botol plastik berasal serta bagaimana penanganannya setelah menjadi limbah.
-
Metode wawancara kepada beberapa orang warga sekitar, yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan ibu RT (Rukun Tetangga) setempat, mengenai penanganan limbah botol plastik yang ada di sekitaran tempat tinggal mereka.
-
Eksperimen,dengan mengolah botol plastik menggunakan teknik pemanasan berupa perebusan, penggorengan serta penyangraian.
2. Data Skunder Metode pustaka, dengan mencari data-data yang relevan, melalui buku, literatur, data perusahaan, dokumentasi, Koran serta majalah. 1.9 Sistematika Penulisan Susunan sistematika penulisan terdiri dari empat bab, adapun di antaranya sebagai berikut. Pada bab 1 atau bab pendahuluan berisikan tentang penjelasan latar belakang rumusan masalah, batasan masalah, serta tujuan dari penelitian tersebut, yang merupakan gambaran umum dari keseluruhan materi metode perancangan yang digunakan untuk mengolah data untuk menghasilkan analisis.
6
Pada bab 2 yaitu studi literatur yang berisi mengenai acuan teori atau pengetahuan umum yang berkaitan dengan proyek rancangan dan literatur / referensi. Teori yang digunakan haruslah relevan dengan tema yang sedang diteliti. Selanjutnya pada bab 3 menjelaskan tentang konsep dasar perancangan sebagai hasil dari proses pengolahan data, sehingga nantinya diharapkan adanya konsep serta gagasan sebagai patokan akan adanya desain-desain baru. Konsep perancangan tersebut meliputi tema, image, dan dasar-dasar pembangun karya. Dalam bab ini djelaskan pul proses pengerjaan meliputi teknik dan material yang digunakan. Bab 4 merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan yang menjawab permasalahan dari penelitian yang telah dikerjakan. Serta berisi tentang saran yang diperlukan untuk pembahasan penelitian.
7
1.10 Kerangka Penelitian KERANGKA PENELITIAN
PERMASALAHAN
ANALISA AWAL
PENGUMPULAN DATA
KONSEP
BANYAKNYA JUMLAH LIMBAH BOTOL PLASTIK YANG SETIAP HARI DIBUANG DI SUNGAI
-APA PERMASALAHAN YANG MENYEBABKAN PENGOLAHAN LIMBAH BOTOL PLASTIK MENJADI MONOTON? -MENGAPA LIMBAH BOTOL PLASTIK PERLU UNTUK DIDAUR ULANG? -DI DAERAH MANA SAJA TARGER DOMISILI YANG DITUJU? -SIAPAKAH TARGET MARKET YANG TEPAT DALAM SEGMENTASI YANG DITUJU? -KAPAN PERMASALAHAN LIMBAH BOTOL PLASTIK MULAI TERJADI? -BAGAIMANA SOLUSI DALAM PENANGANAN MASALAH YANG ADA? -PRIMER
-WAWANCARA LANGSUNG KEPADA SUMBER -OBSERVASI LANGSUNG PADA LAPANGAN -PEMBUATAN EKSPERIMEN HINGGA MENJADI PRODUK -SKUNDER BERUPA SUMBER DATA TERTULIS SEPERTI BUKU DAN INTERNET MEMBUAT ALTERNATIF RANCANGAN TEKNIK PADA PENGOLAHAN LIMBAH BOTOL PLASTIK
-HYDROTHERMAL -PENGGORENGAN -SANGRAI
EKSPLORASI
PERANCANGAN
PRODUKSI
SKETSA PERANCANGAN DESAIN
PRODUK AKHIR - BUSANA DENGAN TEMA
KESIMPULAN Gambar 1.1 Skema kerangka penelitian Sumber (Dokumentasi Pribadi)
8