e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014)
PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, TINDAKAN SUPERVISI, BUDAYA ORGANISASI DAN KEPRIBADIAN TERHADAP INFORMASI LAPORAN KEUANGAN (Studi pada PDAM Kabupaten Buleleng) 1
Kadek Ayu Pramita Dewi, 1I Made Pradana Adiputra, 2Anantawikrama Tungga Atmadja Jurusan Akuntansi Program S1 UniversitasPendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengalisis ada tidaknya pengaruh antara kapasitas sumber daya manusia, tindakan supervisi, budaya organisasi dan kepribadian terhadap informasi laporan kuangan pada PDAM Kabupaten Buleleng.Penelitian ini dilakukan pada PDAM Kabupaten Buleleng.Teknik sampel yang digunakan yaitu purposive sampling.Sampel penelitian ini sejumlah 55 pegawai. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya dengan menggunakan skala likert. Selanjutnya untuk pengujian data dilakukan uji validitas, uji reliabilitas dan pengujian hipotesis.Teknik analisis data yang digunakan analisis regresi linear berganda (Multiple Regression Analysis) dengan menggunakan program SPSS 19.0 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh yang positif antara Kapasitas Sumber Daya Manusia dengan Informasi Laporan Keuangan PDAM Kabupaten Buleleng,(2) Terdapat pengaruh yang positif antara Tindakan Supervisi dengan Informasi Laporan Keuangan PDAM Kabupaten Buleleng, (3) Terdapat pengaruh yang positif antara Budaya Organisasi dengan Informasi Laporan Keuangan PDAM Kabupaten Buleleng, (4) Terdapat pengaruh yang positif antara Kepribadian dengan Informasi Laporan Keuangan PDAM Kabupaten Buleleng, (5) Terdapat pengaruh yang positif secara simultan Kapasitas Sumber Daya Manusia, Tindakan Supervisi, Budaya Organisasi dan Kepribadian dengan Informasi Laporan Keuangan PDAM Kabupaten Buleleng. Kata kunci: kapasitas sumber daya manusia, tindakan supervisi, budaya organisasi, kepribadian dan informasi laporan keuangan. Abstract This study is intended to analyze whether human resource capacity, supervisory act, organizational culture and personality affect the information on the financial statement prepared by the Buleleng Regency-Owned PDAM. This study was conducted at the Buleleng Regency-Owned PDAM. The purposive sampling technique was used and the sample included 55 staff. The data were collected through the questionnaire which contained a number of questions to be answered by the respondents using the likert scale. The data were examined through validity test, reliability test and hypothesis test. The data were analyzed using the Multiple Regression Analysis technique in which the program of SPSS 19.0 for Windows was used. The results of the study showed that (1) the human resource capacity positively
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014) affected the information in the Financial Statement of the Buleleng Regency-Owned PDAM; (2) the supervisory act positively affected the information in the Financial Statement of the Buleleng Regency-Owned PDAM; (3) the Organizational Culture positively affected the information in the Financial Statement of the Buleleng Regency-Owned PDAM; (4) personality positively affected the information in the Financial Statement of Buleleng Regency-Owned PDAM; (5) the Human Resource Capacity, the Supervisory Act, the Organizational Culture and Personality simultaneously affected the information in the Financial Statement of the Buleleng Regency-Owned PDAM. Keywords: human resource capacity, supervisory act, organizational culture, personality and information in the financial statement
PENDAHULUAN Perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, dan dalam mencapai tujuan tersebut diperlukan manajemen yang baik dan benar. Menurut Robbins dan Coultar dalam Wibowo (2007:2), yang menyatakan bahwa manajemen sebagai suatu proses untuk membuat aktivitas terselesaikan secara efektif dan efisien dengan melalui orang lain. Efisiensi di sini menunjukkan hubungan antara input dan output dengan mencari biaya sumber daya minimum, sedangkan efektif yang di maksud menunjukkan makna pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain itu, tujuan dari setiap perusahaan baik perusahaan dagang, industri, ataupun jasa untuk mencapai laba yang optimal dari usaha yang dijalankan. Dengan tercapainya laba yang optimal maka perusahaan akan dapat lebih mengembangkan usahanya dan kelangsungan hidup perusahaan itu tetap terjaga.Karena setiap perusahaan dapat mngalamii situasi-situasi yang tidak terduga, yang dapat memberikan peluang ataupun hambatan bagi perusahaan dalam pencapaian tujuan. Dalam memperoleh gambaran tentang keuangan perusahaan maka perlu dilakukan analisis data keuangan dari perusahaan.Sehingga dapat diketahui keadaan dan perkembangan keuangan perusahaan juga dapat diketahui hasilhasil keuangan yang dicapai pada waktu yang lalu dan yang sedang berjalan, sehingga kelemahan yang ada terdeteksi agar dapat diperbaiki atau dicegah.Untuk hasil yang baik dapat dilaksanakan atau dijadikan sebagai dasar pertimbangan
untuk penyusunan rencana pada masa yang akan datang. Dalam penyusunan rencana, penerapan sistem akuntansi pada setiap perusahaan sangat diperlukan. Penerapan sistem akuntansi perusahaan satu dengan perusahaan yang lain berbeda, hai ini disebabkan karena adanya perbedaan ukuran perusahaan, bidang usaha, dan kebutuhan-kebutuhan lain perusahaan.Sistem akuntansi merupakan suatu sarana yang dapat dipakai manajemen untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk mengelola perusahaan dan menyusun laporan keuangan bagi pemilik, kreditur, dan pihak lain yang berkepentingan dalam perusahaan. Sehingga dalam penerapan sistem akuntansi, setiap perusahaan akan selalu menghadapi situasi-situasi yang tidak terduga, yang secara otomatis memberikan peluang ataupun hambatan bagi perusahaan dalam pencapaian tujuannya. Dalam menentukan sikap atau pengambilan keputusan dalam menghadapi situasi yang serba tidak pasti, para pengelola atau manajer perusahaan memerlukan berbagai informasi. Informasi diperlukan demi menyusun strategi yang akan digunakan dalam pencapaian tujuan suatu perusahaan, baik dalam perencanaan maupun pengawasan kegiatan perusahaan. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami dan tidak menimbulkan salah interpretasi jika laporan keuangan dilengkapi dengan pengungkapan yang memadai supaya dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014) Laporan keuangan akan bermanfaat bagi pengguna apabila informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan.Namun ada juga laporan keuangan yang tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.Jika terlalu banyak infomasi akan membahayakan karena penyajian rincian yang tidak penting justru akan mengaburkan informasi yang signifikan dan sulit dipahami. Kapasitas sumber daya manusia dalam melaksanakan sistem akuntansi sangat mempengaruhi informasi laporan keuangan. Permasalahan dalam penerapan basis akuntansi bukan sekedar masalah teknis akuntansi, namun bagaimana mencatat transaksi dan menyajikan laporan keuangan, dan yang lebih penting adalah bagaimana menentukan kebijakan akuntansi, perlakuan akuntansi untuk suatu transaksi, pilihan akuntansi, dan mendesain atau menganalisis sistem akuntansi yang ada. Kebijakan dalam melakukan aktivitas tersebut tidak dapat dilakukan oleh seseorang yang tidak mempunyai pengetahuan di bidang akuntansi (Desi dan Ertambang, 2008). Tindakan supervisi juga mempengaruhi informasi laporan keuangan.Sebab laporan keuangan dalam pengelolaannya sangat ditentukan dari bentuk pertanggungjawaban manajer suatu organisasi.Laporan keuanganakan dipertanggungjawabkan oleh manajer atau pimpinan instansi kepada rakyat.Supervisor (pimpinan) dan akuntan internal berperan dalam rangka menciptakan laporan keungan yang sesuai dengan standar. Sehingga tindakan supervisi ini diharapkan akan memberikan dampak yang positif kepada pihak yang disupervisi (Desiandi dan Amalia, 2010). Faktor lain yang mempengaruhi informasi laporan keuangan adalah budaya organisasi. Setiap organisasi memiliki kultur yang berbeda sehingga partisipan dalam organisasi akan mengidentifikasikan dirinya dalam satu kelompok fungsional atau hirarkis yang
mempunyai kesamaan bahasa (dictionary knowledge). Hal tersebut akan menjadi pedoman dalam menjalankan dan menyelesaikan tugas, serta berinteraksi. Kepedulian partisipasi dari lingkungan kerja sangat diperlukan dalam membangun suatu etika perilaku dan budaya organisasi yang kuat. Rendahnya kepedulian dan moral partisipan akan menyuburkan tindakan kecurangan yang akan merusak bahkan menghancurkan organisasi (Hikmawan, 2006 dalam Desiandi dan Amalia, 2010). Selain itu, kepribadian juga sangat mempengaruhi informasi laporan keuangan.Pengelolaan keuangan yang baik sangat dipengaruhi oleh kematangan pribadi/kepribadian perilaku kerja seseorang dalam kaitannya dengan pembuatan laporan keuangan. Semakin matang individu mengasah nilai-nilai moralnya, maka semakin kuat daya saing individu tersebut sehingga siap menghadapi budaya global yang semakin rumit dan menantang yang menuntut kualitas pribadi yang cerdas, terampil, tangguh, mandiri, berdaya saing, dan berpusatkan pada kecerdasan ruhaniah yang tinggi, serta budaya kerja yang memenuhi persyaratan manusia profesional yang berakhlak (Desiandi dan Dewi 2010). Penelitian ini dilakukan dengan mengambil lokasi pada salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yaitu Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Buleleng.Alasan peneliti melakukan penelitian di PDAM Kabupaten Buleleng karena pada PDAM Buleleng orang yang berada pada bagian keuangan masih sedikit yang memiliki pendidikan dan keahlian di bidang akuntansi.Sedangkan pemangku kepentingan PDAM Buleleng bukan hanya pemerintah pusat tetapi sektor swasta dan masyarakat juga memegang andil, sehingga informasi laporan keuangan yang disajikan harus dapat diandalkan dan dimengerti oleh pengguna laporan keuangan. Pertama masih minimnya pegawai berlatar pendidikan akuntansi, belum jelasnya job description, dan belum dilaksanakannya pelatihan-pelatihan untuk
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014) menjamin fungsi akuntansi berjalan dengan baik pada Perusahaan. Walaupun sistem akuntansi yang dibangun sudah baik tetapi sumber daya manusianya tidak memiliki kapasitas untuk melaksanakannya, maka akan menimbulkan hambatan dalam pelaksanaan fungsi akuntansi yang ada dan akhirnya informasi akuntansi sebagai produk dari sistem akuntansi bisa jadi kualitasnya buruk. Informasi yang dihasilkan menjadi informasi yang kurang atau tidak memiliki nilai. Maka hipotesis pertama yaitu: H1: Kapasitas sumber daya manusia berpengaruh terhadap informasi laporan keuangan di PDAM Kabupaten Buleleng. Kedua, Berkaitan dengan pentingnya tindakan supervisi bagi pegawai, maka Accounting Education Change Commission (AECC/1993) menerbitkan Issues Statement Nomor 4 yaitu Recommendation for Supperfisors of Early Work Experience yang memuat petunjuk pelaksanaan supervisi yang dikelompokkan dalam tiga aspek utama (Sriyono, 2004) , yaitu: sikap kepemimpinan dan mentoring, menciptakan kondisi kerja yang mendukung untuk mencapai keberhasilan, dan penugasan yang menantang dan stimulasi penyelesaian tugas.Jika atasan melakukan tindakan supervisi terhadap pembuat laporan keuangan apakah laporan keuangan yang dihasilkan pembuat laporan keuangan akan semakin lengkap. Berdasarkan uraian tersebut penulis menduga terdapat hubungan positif antara kapasitas sumber daya manusia dengan informasi laporan keuangan pemerintah daerah dan hubungan tersebut dihipotesiskan: H2: Tindakan supervisi berpengaruh terhadap informasi laporan keuangan di PDAM Kabupaten Buleleng. Ketiga, Budaya organisasi mengacu ke suatu sistem makna bersama yang dianut oleh anggota organisasi dan yang membedakan organisasi itu dari organisasi lain. Budaya organisasi pada hakekatnya merupakan pondasi suatu organisasi.Budaya organisasi adalah
sebuah pola dari nilai-nilai dan kepercayaan yang disepakati bersama yang memberikan arti kepada anggota dari organisasi tersebut dan aturan-aturan berperilaku (Hikmawan, 2006).Berdasar teori tersebut maka hipotesisnya yaitu: H3: Budaya organisasi berpengaruh terhadap informasi laporan keuangan di PDAM Kabupaten Buleleng. Keempat, Campbell dan Hawley (1982) menemukan bahwa orang yang memiliki kepribadian ekstrovert akan lebih cenderung memiliki pekerjaan yang memungkinkan mereka berhubungan dengan orang lain (Sriyono, 2004). Individu dengan tipe kepribadian ekstrovert mempunyai bakat lebih baik untuk mengelola orang lain karena individu dengan tipe ekstrovert lebih menyenangkan jika berhubungan dengan orang lain (Aranya dan Ferris, 1994 dalam Sriyono, 2004).Berdasar teori tersebut maka hipotesisnya yaitu: H4: Kepribadian dari pembuat laporan keuangan berpengaruh terhadap informasi laporan keuangan di PDAM Kabupaten Buleleng. Kelima, Kapasitas sumber daya manusia sangat mendukung dalam menginformasikan laporan keuangan suatu perusahaan.Ini juga harus di dukung dengan tindakan supervisi pada perusahaan tersebut.Selain itu budaya organisasi suatu perusahaan juga harus mendukung dalam penginformasian tersebut.Sehingga kepribadian seorng pegawai yang membuat laporan keuangan sangat di perlukan dalam informasi laporan keuangan tersebut.berdasarkan konsep tersebut maka dpat diajukan hipotesis, yaitu: H5: Kapasitas sumber daya manusia, tindakan supervisi, budaya organisasi, dan kepribadian berpengaruh terhadap informasi laporan keuangan di PDAM Kabupaten Buleleng. METODE Penelitian ini mengambil lokasi di PDAM Kabupaten Buleleng. Sasaran
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014) pengamatan difokuskan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap Kinerja perusahaan dalam pemberian informasi laporan keuangan daerah yaitu ingin membuktikan secara empiris apakah pengaruh kapasitas sumber daya manusia, tindakan supervisi, budaya organisasi dan kepribadian terhadap informasi laporan keuangan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.Teknik pengumpulan data berupa angket/kuesioner.Sumber data yang digunakan yaitu sumber primer yang berasal dari kuesioner. Populasi penelitian ini adalah pegawai yang bekerja di PDAM Kabupaten Buleleng yang berhubungan dengan pembuatan laporan keuangan. Sampel merupakan sebagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang relatif sama dan dianggap bisa mewakili populasi (Sugiyono, 2008). Adapun Teknik pengambilan sampel terhadap responden dilakukan dengan Purposive Sampling.Purposive Sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2008).Kriteria dari sampel yang digunakan adalah (1) pegawai bagian akuntansi dan keuangan di setiap dinas, (2) pendidikan terakhir minimal SMA dan (3) telah bekerja minimal 1 tahun. Dengan teknik tersebut maka didapatkan jumlah sampel sebanyak 55 orang. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menyebar kuesioner ke setiap dinas. Kuesioner yang disebar terdiri dari 5 variabel yaitu kapasitas sumber daya manusia, tindakan supervisi, budaya organisasi dan kepribadian dalam informasi laporan keuangan dengan total 42 pertanyaan dan menggunakan skala likert 1-5 sebagai pengukuran nilai kuesioner yang disebar. Analisis data yang digunakan adalah uji kualitas data yang terdiri dari uji validitas dan reliabilitas.Uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas. Uji hipotesis menggunakan uji regresi regresi linier berganda, uji parsial (uji t), uji koefesien determinasi (R2), dan uji simultan (uji F).
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 55 eksemplar, dari 55 kuesioner yang disebar, terdapat 4 kuesioner yang tidak kembali, sehingga jumlah kuesioner yang dapat digunakan dan diolah lebih lanjut adalah sebanyak 51 kuesioner. Responden yang bekerja di PDAM Kabupaten Buleleng diantaranya berjenis kelamin laki-laki sebanyak 26 orang atau sebesar (51%) dan responden yang berjenis kelamin perempuan adalah sebanyak 25 orang atau (49%). Sementara responden yang memiliki pendidikan terakhir pada jenjang SMA adalah sebanyak 28 orang atau (54,9%), D3 sebanyak 6 orang atau (11,8%), S1 sebanyak 17 orang atau (33,3%), dan tidak ada yang memiliki pendidikan terakhir S2. Selain itu, responden yang bekerja selama kisaran waktu kurang dari 1 tahun yaitu sebanyak 2 orang atau (3,9%), responden yang bekerja 1 sampai 5 tahun sebanyak 16 orang atau (31,4%) dan sebanyak 33 orang (64,7%) sudah bekerja di atas 5 tahun. Sehingga keseluruhan responden dalam penelitian ini berjumlah 51 orang. Dalam uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan setiap item-item pertanyaan dengan total nilai setiap variabel dengan metode “Pearson Correlation”. Pada penelitian ini sampel berjumlah 47 orang dengan nilai r tabel nya sebesar 0,2816.Seluruh item pertanyaan sebanyak 42 pernyataan dinyatakan valid dengan nilai r hitung lebih besar dari r table. Sedangkan untuk uji reliabilitas menggunakan uji statistik Cronbach Alpha dengan bantuan software SPSS 19, dimana suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70. Nilai Cronbach’s Alpha untuk setiap variabel yaitu 0,881 untuk variabel kapasitas sumber daya manusia (X1), 0,859 untuk variabel tindakan supervisi(X2), 0,862 untuk variabel budaya organisasi (X3),0,768 untuk variabel kepribadian (X4) dan 0,728 untuk variabel informasi laporan keuangan (Y). Jadi keempat variabel penelitian ini dinyatakan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014) valid karena memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,70. Uji Normalitas bertujuan untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi secara normal atau tidak. Hasil uji Normalitas data lebih besar dari 0,05 yaitu 0,104 untuk variable (X1), 0,359 untuk variabel (X2), 0,085 untuk variabel (X3), 0,115 untuk variabel (X4), dan 0,184 untuk variabel (Y). Nilai tersebut menunjukkan bahwa semua data terdistribusi secara normal. Hasil uji multikolinearitas keempat variabel yaitu kapasitas sumber daya manusia (X1), tindakan supervisi (X2), budaya organisasi (X3) dan kepribadian (X4) dapat terlihat dari nilai VIF masingmasing variabel yang kurang dari 10 yaitu 4,196 untuk variabel kapasitas sumber daya manusia, 2,094 untuk variabel tindakan supervisi, 3,373 untuk variabel budaya organisasi dan 3,184untuk variabel kepribadian sedangkan nilai tolerance untuk masing-msing variabel lebih besar dari 0,1 yaitu 0,238 untuk variabel kapasitas sumber daya manusia, 0,478 untuk variabel tindakan supervisi, 0,297 untuk variabel budaya organisasi, dan 0,314 untuk variabel
kepribadian,sehingga keempat variabel dinyatakan bebas multikolinieritas. Untuk uji heteroskedastisitas terlihat dari scatterplot yang menunjukkan tidak adanya pola yang jelas dan terdapat titiktitik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dalam modelregresi yang diteliti tidak terjadi heteroskedastisitas.
Gambar 1. Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas Pengujian selanjutnya adalah menguji hipotesis dengan uji t dan uji F. Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada tabel 1. dan tabel 2.
Tabel 1.Hasil uji t Coefficients a Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta 1 (Constant) 4.085 1.371 Kapasitas_SDM .164 .058 .319 Tindakan_Supervisi .078 .035 .176 Budaya_Organisasi .153 .052 .298 Kepribadian .228 .094 .238 a. Dependent Variable: Informasi_Laporan_Keuangan (Sumber: Data Diolah 2014)
T 2.979 2.846 2.221 2.961 2.431
Collinearity Statistics Sig. Tolerance VIF .005 .007 .238 4.196 .031 .478 2.094 .005 .297 3.373 .019 .314 3.184
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014) Tabel 2. Hasil uji F ANOVAb Model Sum of Squares Df Mean Square F 1 Regression 199.115 4 49.779 71.858 Residual 31.866 46 .693 Total 230.980 50 a. Predictors: (Constant), Kepribadian, Tindakan_Supervisi, Budaya_Organisasi, Kapasitas_SDM b. Dependent Variable: Informasi_Laporan_Keuangan (Sumber: Data Diolah 2014) Berdasarkan table 1.diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : Y = 4,085 + 0,164 X1 + 0,078 X2 + 0,153 X3 + 0,228 X4 + ε …………….(1) Nilai koefisien dari masing-masing variabel independen bernilai positif yang memberikan gambaran bahwa terdapat hubungan yang postif dari variabel kapasitas sumber daya manusia (X1) , indakan supervisi (X2),budaya organisasi (X3) kepribdian (X4) terhadap informasi laporan keuangan (Y). Variabel kapasitas sumber daya manusiamemiliki t hitung sebesar 2,846dan nilai probabilitas yaitu 0,007< 0,05, yang berarti terdapat pengaruh positif terhadap variabel Y. Variabel tindakan supervisimemiliki t hitung sebesar 2,221dan nilai probabilitas yaitu 0,031< 0,05, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif terhadap variabel Y. Variabel budaya organisasimemiliki t hitung sebesar 2,963dan nilai probabilitas yaitu 0,005< 0,05, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif terhadap variabel Y. Variabel kepribadian memiliki t hitung
Sig. .000a
sebesar 2,431 dan nilai probabilitas yaitu 0,019 < 0.05, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif terhadap variabel Y. Hasil uji pada table 2.menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 71,858dan nilai probabilitas yaitu 0,000< 0,05. Ini menunjukkan bahwa kapasitas sumber daya manusia, tindakan supervis, budaya organisasi dan kepribadiansecara bersama-sama berpengaruh positif terhadap informasi laporan keuangan. Hasil nilai koefisien determinasi (R2) untuk ketiga variabel independen terhadap variabel dependen menunjukkan nilai adjusted R square sebesar 0,850 yang mengandung arti bahwa informasi laporan keuangan dipengaruhi oleh kapasitas sumber daya manusia, tindakan supervisi, budaya organisasi dan kepribadian sebesar 85%. Sedangkan sisanya 15% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.Hasil uji koefisien determinasi (R2) dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb Std. Error of the Model R R Square Adjusted R Square Estimate a 1 .928 .862 .850 .832 a. Predictors: (Constant), Kepribadian, Tindakan_Supervisi, Budaya_Organisasi, Kapasitas_SDM b. Dependent Variable: Informasi_Laporan_Keuangan (Sumber: Data Diolah 2014)
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014) Pengaruh kapasitas sumber daya manusia terhadap informasi laporan keuangan Berdasarkan tabel 1. menunjukkan bahwa kapasitas sumber daya manusia (X1) memiliki t hitung sebesar 2,846 dan nilai probabilitas yaitu 0,007 < 0,05. Maka hasil penelitian ini berpengaruh positif. Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima. Berpengaruh positif disini artinya apabila kualitas sumber daya manusia semakin meningkat maka informasi laporan keuangan yang dihasilkan akan semakin berkualitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa kapasitas sumberdaya manusia berpengaruh terhadap informasi laporan keuangan. Kapasitas sumberdaya manusia dan informasi laporan keuangan instansi mempunyai hubungan positif, semakin baik kapasitas sumberdaya manusia, semakin baik pula informasi laporan keuangan instansi. Dalam pengelolaan keuangan pemerintah yang baik, satuan kerja harus memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, yang didukung dengan latar belakang pendidikan akuntansi, sering mengikuti pendidikan dan pelatihan, dan mempunyai pengalaman di bidang keuangan. Sehingga untuk menerapkan sistem akuntansi, sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tersebut akan mampu memahami logika akuntansi dengan baik. Kegagalan sumber daya manusia Pemerintah dalam memahami dan menerapkan logika akuntansi akan berdampak pada kekeliruan laporan keuangan yang dibuat dan ketidaksesuaian laporan dengan standar yang ditetapkan pemerintah (Warisno, 2008). Berpengaruhnya kapasitas sumber daya manusia terhadap informasi laporan keuangan PDAM, sama dengan teori yang dinyatakan oleh Wahyono (2004:12) dalam menghasilkan suatu informasi yang bernilai (keterandalan), disini menyangkut dua elemen pokok yaitu informasi yang dihasilkan dan sumberdaya yang menghasilkannya. Dalam menghasilkan informasi laporan keuangan yang bernilai adalah dengan adanya sumberdaya
manusia yang terampil dan mempunyai keahlian di bidang akuntansi. Keahlian ini dapat dicapai dengan adanya kemauan untuk terus belajar dan mengasah kemampuan dibidang akuntani. Selain itu hasil penelitian ini sama dengan teori yang dinyatakan oleh Mardiasmo (2002) yang menyatakan bahwa Sumberdaya manusia yang berkualitas juga dapat menghemat waktu pembuatan laporan keuangan, disebabkan karena sumberdaya manusia tersebut telah mengetahui dan memahami apa yang akan dikerjakan dengan baik sehingga penyajian laporan keuangan bisa tepat waktu. Semakin cepat waktu penyajian laporan keuangan maka semakin baik untuk pengambilan keputusan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zuliarti (2012) dimana dalam hasil penelitian Zuliarti (2012), kapasitas SDM tidak berpengaruh signifikan terhadap keterandalan pelaporan keuangan. Ketidaksignifikanan ini mungkin disebabkan kondisi kapasitas sumber daya manusia di subbagian akuntansi atau tata usaha keuangan yang belum mendukung baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Pengaruh tindakan supervisi terhadap informasi laporan keuangan. Hasil dari penelitian membuktikan bahwa bahwa tindakan supervisi (X2) memiliki t hitung sebesar 2,221 dan nilai probabilitas yaitu 0,031 < 0,05 yang menunjukkan bahwa variabel ini (X2) berpengaruh positif terhadap informasi laporan keuangan. Yang memiliki arti apabila tindakan supervisi semakin meningkat maka informasi laporan keuangan yang dihasilkan akan semakin berkualitas. Supervisi (supervision) adalah pekerjaan mengawasi dan membimbing pelaksanaan pekerjaan secara langsung (Winarno dan Ismaya, 2007 dalam Desiandi dan Dewi, 2010). Supervisi adalah sebuah kegiatan terencana dan terpadu yang diterapkan untuk mengawasi suatu pekerjaan (Amalia dan Kurniawan, 2007).
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014) Tindakan supervisi dari pimpinan yang mencakup pengawasan dan pengarahan akan meningkakan informasi laporan keuangan, karena dalam setiap langkah penyusunan laporan keuangan terus diawasi dan diarahkan oleh pimpinan sehingga dengan adanya tindakan supervise ini bisa meminimalisir kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi ketika penyusunan laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban manajer dalam pengelolaan keuangan suatu organisasi. Laporan keuangan yang dibuat oleh pembuat laporan keuangan suatu organisasi akan dipertanggungjawabkan oleh manajer atau pimpinan instansi kepada rakyat (DPR). Supervisor (pimpinan) dan akuntan internal berperan dalam rangka menciptakan laporan keungan yang sesuai dengan standar. Tindakan supervisi ini diharapkan akan memberikan dampak yang positif kepada pihak yang disupervisi (Sriyono, 2004 dalam Desiandi dan Dewi, 2010). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Desiandi dan Dewi (2010) dimana dalam hasil penelitian Desiandi dan Amalia, (2010), tindakan supervisi berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan laporan keuangan. Pengaruh budaya organisasi terhadap informasi laporan keuangan Berdasarkan tabel 1. menunjukkan bahwa komitmen memiliki t hitung sebesar 2,961 dan nilai probabilitas yaitu 0,005 < 0,05. Hasil penelitian menunjukan bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap informasi laporan keuangan. Budaya organisasi dan informasi laporan keuangan instansi mempunyai hubungan positif, semakin kondusif budaya organisasi, semakin baik pula informasi laporan keuangan instansi. Setiap organisasi memiliki kultur yang berbeda dan setiap partisipan dalam organisasi akan mengidentifikasikan dirinya dalam satu kelompok fungsional atau hirarkis yang mempunyai kesamaan bahasa (dictionary knowledge). Hal tersebut akan menjadi pedoman bagi partisipan dalam menjalankan dan menyelesaikan tugas, serta berinteraksi.
Kepedulian positif/partisipasi dari lingkungan kerja sangat diperlukan dalam membangun suatu etika perilaku dan budaya organisasi yang kuat sehingga dapat meminimalisir tindakan kecurangan yang akan merusak bahkan menghancurkan organisasi (Amrizal, 1971 dalam Desiandi dan Dewi, 2010). Budaya organisasi adalah sistem nilai-nilai yang diyakini oleh semua anggota organisasi dan yang dipelajari, diterapkan, serta dikembangkan secara berkesinambungan, berfungsi sebagai sistem perekat, dan dapat dijadikan acuan berperilaku dalam perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan, sehingga secara langsung ataupun tidak langsung memiliki pengaruh terhadap kinerja organisasi dan kualitas laporan keuangan suatu instansi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Desiandi dan Dewi (2010) dimana dalam hasil penelitian Desiandi dan Dewi, (2010), budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan laporan keuangan. Pengaruh kepribadian terhadap informasi laporan keuangan. Hasil dari penelitian membuktikan bahwa bahwa tindakan supervisi (X4) memiliki t hitung sebesar 2,431 dan nilai probabilitas yaitu 0,019 < 0,05 yang menunjukkan bahwa kepribadian mempunyai arah pengaruh positif terhadap informasi laporan keuangan PDAM Kabupaten Buleleng dan pengaruhnya signifikan. Artinya apabila kepribadian individual semakin baik maka informasi laporan keuangan yang dihasilkan akan semakin berkualitas Personalitas individu didefinisikan sebagai keseluruhan pola perilaku, baik yang aktual maupun potensial dari organisme yang ditentukan oleh pembawaan dan lingkungan (Sriyono, 2004 dalam Desiandi dan Dewi, 2010). Aspek kepribadian merupakan aspek sentral dalam pengembangan sumberdaya manusia, mengingat eksistensinya sebagai pelaku pembangunan, yang akan menentukan arah dan makna pembangunan. Kematangan pribadi seseorang akan
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014) mempengaruhi perilaku kerjanya. Semakin matang dirinya mengasah nilai-nilai moralnya, semakin kuat daya saingnya sehingga mampu menghadapi budaya global yang semakin rumit dan menantang dituntut kualitas pribadi yang cerdas, terampil, tangguh, mandiri, berdaya saing dan berpusatkan pada kecerdasan ruhaniayah yang tinggi (Tasmara, 1995 dalam Desiandi dan Dewi, 2010). Semakin matang tingkat kepribadian seseorang maka individu tersebut akan terus berusaha meningkatkan kualitas pribadinya dengan terus menningkatkan kecerdasan, keterampilan, ketangguhan, dan kemandirian. Dalam kaitannya dengan pembuatan laporan keuangan maka semakin matang pribadi seseorang akan meningkatkan kualitas laporan keuangan yang dihasilkan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Desiandi dan Amalia (2010) dimana dalam hasil penelitian Desiandi dan Amalia, (2010), kepribadian tidak berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan laporan keuangan. Pengaruh kapasitas sumber daya manusia, tindakan supervisi, budaya organisasi dan kepribadian secara bersama-sama berpegaruh terhadap informasi laporan keuangan Dari hasil uji F, nilai signifikansi pada uji F lebih kecil daripada nilai signifikan yang ditetapkan (0,000<0,05) sehingga H 5 diterima dengan tingkat signifikansi 0,05. Serta diperoleh nilai Fhitung yang diperoleh adalah sebesar 71,858, maka H5 diterima artinya kapasitas sumber daya, tindakan supervise, budaya organisasi, kepribadian berpengaruh terhadap informasi laporan keuangan. Pertama, Kapasitas sumberdaya manusia. Kapasitas sumberdaya manusia dan informasi laporan keuangan instansi mempunyai hubungan positif, semakin baik kapasitas sumberdaya manusia, semakin baik pula informasi laporan keuangan instansi. Sumber daya manusia merupakan salah satu elemen organisasi yang sangat penting, oleh karena itu harus dipastikan bahwa pengelolaan sumber
daya manusia dilakukan sebaik mungkin agar mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya pencapaian tujuan organisasi. Warisno (2008) menyatakan bahwa kegagalan sumber daya manusia Pemerintah dalam memahami dan menerapkan logika akuntansi akan berdampak pada kekeliruan laporan keuangan yang dibuat dan ketidaksesuaian laporan dengan standar yang ditetapkan pemerintah. Kedua, Tindakan supervisi. Tindakan supervisi dari pimpinan yang mencakup pengawasan dan pengarahan akan meningkakan informasi laporan keuangan, karena dalam setiap langkah penyusunan laporan keuangan terus diawasi dan diarahkan oleh pimpinan sehingga dengan adanya tindakan supervise ini bisa meminimalisir kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi ketika penyusunan laporan keuangan. Ketiga, budaya organisasi. Budaya organisasi adalah sistem nilai-nilai yang diyakini oleh semua anggota organisasi dan yang dipelajari, diterapkan, serta dikembangkan secara berkesinambungan, berfungsi sebagai sistem perekat, dan dapat dijadikan acuan berperilaku dalam perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan, sehingga secara langsung ataupun tidak langsung memiliki pengaruh terhadap kinerja organisasi dan kualitas laporan keuangan suatu instansi. Faktor keempat yang diteliti dalam penelitian ini dalam pengaruhnya terhadap informasi laporan keuangan yakni kepribadian.Kepribadian individu akan mempengaruhi perilaku etis mereka. Orang dengan kepribadian yang rendah berperilaku berbeda dengan orang yang memiliki kepribadian yang tinggi ketika menghadapi dilema etika. Dalam tindakannya, orang yang memiliki kepribadian yang baik akan memperhatikan kepentingan orang-orang di sekitarnya dan mendasarkan tindakannya pada prinsip-prinsip moral sehingga tidak akan membuatnya melakukan kecurangan akuntansi yang akan merugikan organisasi dan masyarakat.
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014) dalam Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan. Lomba Karya Tulis Mahasiswa. Malang: Universitas Muhammadiyah.
Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa informasi laporan keuangan dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia, tindakan supervise, budaya organisasi dan kepribadian. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan dalam pembahasan, dapat disimpulkan bahwa (1) Terdapat pengaruh yang positif antara Kapasitas Sumber Daya Manusia dengan Informasi Laporan Keuangan PDAM Kabupaten Buleleng,(2) Terdapat pengaruh yang positif antara Tindakan Supervisi dengan Informasi Laporan Keuangan PDAM Kabupaten Buleleng, (3) Terdapat pengaruh yang positif antara Budaya Organisasi dengan Informasi Laporan Keuangan PDAM Kabupaten Buleleng, (4) Terdapat pengaruh yang positif antara Kepribadian dengan Informasi Laporan Keuangan PDAM Kabupaten Buleleng, (5) Terdapat pengaruh yang positif secara simultan Kapasitas Sumber Daya Manusia, Tindakan Supervisi, Budaya Organisasi dan Kepribadian dengan Informasi Laporan Keuangan PDAM Kabupaten Buleleng. Saran-saran yang dapat diberikan berkaitan dengan hasil penelitian serta untuk kesempurnaan penelitian selanjutnya yaitu: (1) Penelitian selanjutnya dapat memperluas area survey atau diluar Kabupaten Buleleng, (2) Bagi PDAM Kabupaten Buleleng, tingkatkan kapasitas sumber daya manusia, tindakan supervisi, budaya organisasi dan kepribadian dalam penyampaian informasi laporan keuangannya dan (3) Penelitian selanjutnya dapat meneliti mengenai variabel lain yang mempengaruhi penyampaian informasi laporan keuangan pada PDAM Kabupaten Buleleng, seperti penerapan GCG (Good Corporate Governance).
DAFTAR PUSTAKA Amalia, Eka Rezeki, dan Fajar Kurniawan. 2007. Supervisi Sebaya sebagai Salah Satu Komponen Pendukung
Desi
Indriasari, Ertambang Nahartyo. 2009. Pemgaruh kapasitas SDM, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengendalian Intern Akuntansi terhadap Keterandalan dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah, Studi pada Pemerintah kota Palembang dan Kabupaten Ogan Ilir. Jurnal Akuntansi.
Hikmawan, Muhammad Arief. 2006. Pengaruh Tindakan Supervisi, Budaya Organisasi dan Kepribadian terhadap Kreativitas Pegawai Sekretariat Pemerintah di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Rangka Mendukung Terwujudnya Pemerintahan yang Baik. Skripsi. Surakarta: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri. Mardiasmo. (2002). Akuntansi Publik. Yogyakarta: Andi.
Sektor
Robins, Stephan. P. 2001. Perilaku Organisasi. Prenhallindo. Jakarta. Saiful Anwar, Desiandi dan Aalia, Dewi. 2010. Pengaruh Tindakan Supervisi, Budaya Organisasi, Kepribadian, Dan Pelatihan Terhadap Kelengkapan Laporan Keuangan Studi Pada Kabupaten Karanganyar. Jurnal. Universitas Ahmad Dahlan. Sriyono. 2004. Pengaruh Tindakan Supervisi, Pelatihan Profesional, Kultur Organisasional, dan Personaliti terhadap Kreativitas Auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI). Tesis. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. Wahyono, Teguh. (2004). Informasi:Konsep Dasar,
Sistem Analisis
e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume: 2 No. 1 Tahun 2014) Desain dan Implementasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Warisno. 2008. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi, Tesis, Sekolah Pascasarjana USU, Medan. Zuliarti. 2012. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia,Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah : Studi Pada Pemerintah Kabupaten Kudus.Kudus: Badan Penerbit Universitas Muria Kudus.