ASUHAN KEBIDANAN PADA NEONATUS DENGAN PREMATUR DI RUANG PERINATOLOGI RSUD dr. SLAMET GARUT
LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan
Disusun Oleh : LUTFIANI RAHMATUNISA NIM :13DB277116
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH CIAMIS 2016
ASUHAN KEBIDANAN PADA NEONATUS DENGAN PREMATUR DI RUANG PERINATOLOGI RSUD dr. SLAMET GARUT1
Lutfiani Rahmatunisa2 Sri Wulan RD3 Yunia Rahmawati4 INTISARI Prematur merupakan salah satu penyebab kematian bayi di dunia. Perkiraan 10.000.000 bayi meninggal setiap tahunnya dan sebagian besar 78,5% kematian neonatal dianataranya adalah bayi prematur dengan berat badan lahir rendah 32,4%, Berdasarkan studi pendahuluan tanggal 3 Maret 2016 di RSUD dr. slamet garut diperoleh data yang diambil di RSUD dr. Slamet Garut pada tahun 2013 terdapat 1024 yang mengalami prematur dan 17 pasien prematur meninggal dunia, pada tahun 2014 terdapat 1000 paien premature dan 206 yang meninggal dunia, sedangkan pada tahun 2015 terdpat 209 pasien prematur dan 6 pasien yang meninggal dunia, karenanya penulis tertarik untuk mengambil kasus ini untuk menerapkan asuhan kebidanan menurut varney. Dengan penanganan yang cepat dan tepat diharapkan bayi tidak mengalami masalah potensial pada prematur. Tujuan penyusunan laporan tugas akhir ini untuk melaksanakan dan mengaplikasikan langsung Asuhan Kebidanan pada Neonatus Prematur di ruang Perinatologi RSUD dr. Slamet Garut dengan pendekatan manajemen 7 langkah Varney dan di dokumentasikan dalam bentuk SOAP. Setelah dilakukan asuhan selama 13 hari di dapatkan hasil keadaan umum yang bai, kesadaran composmentis, tanda-tanda vital 128x/menit, respirasi 40x/menit, suhu 36,7C, bayi tidak terjadi hypotermia, nutrisi terpenuhi, gerak bayi aktif, bayi sudah bisa menghisap dan menelan sempurna, berat badan mengalami kenaikan dari 2350 menjadi 2500 gram. Dari hasil penyusunan laporan tugas akhir ini mendapatkan gambaran dan pengalaman nyata dalam pembuatan asuhan kebidanan pada neonatus dengan prematur. Kesimpulan dari hasil pelaksanaan asuhan kebidanan pada neonatus dengan kasus prematur di RSUD dr. Slamet Garut dilaksankan dengan baik.
Kata kunci
: Neonatus Prematur
Kepustakaan
: 14 Buku (2006-2010)
Halaman
: i-xi, 40 halaman, 8 lampiran
Judul Penulisan Ilmiah 2Mahasiswa STIKes Muhammadiyah Ciamis 3Dosen
1
4
STIKes Muhammadiyah Ciamis Dosen STIKes Muhammadiyah ciamis
vii
BAB l PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Bayi baru lahir yaitu kondisi dimana bayi baru lahir (neonatus), lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala secara spontan tanpa gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan dan teratur, berat badan antara 2500-4000 gram. Neonatus (BBL) adalah masa kehidupan pertama diluar rahim sampai dengan usia 28 hari, dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan di dalam rahim menjadi diluar rahim. Pada masa ini terjadi pematangan organ hampir pada semua sistem. Dalam al-qur’an, ayat yang berkaitan dengan Bayi Baru Lahir diantaranya dalam QS Al mukminun ayat 12-14
ْ ) ث ُ َّم َجعَ ْلنَا ُه12( ين ين ُ سانَ ِم ْن َ اْل ْن ٍ طفَةً فِي قَ َر ٍار َم ِك ٍ س ََللَ ٍة ِم ْن ِط ِ ْ َولَقَ ْد َخلَ ْقنَا ْ س ْون ْ ُّث ُ َّم َخلَ ْقنَا الن َ َاال ِع َ ضغَةَ ِع ام لَحْ ًما ث ُ َّم ْ ضغَةً فَ َخلَ ْقنَا ْال ُم ْ علَقَةً َ َخلَ ْقنَا ْالعَلَقَةَ ُم َ َطفَة َ ظا ًما فَ َك َ ظ ْ س ُن )14( َالخَا ِلقِين َّ َارك َ َّْللاََُ ح َ َأ َ ْنشَأْنَاهُ خ َْلقًا آَخ ََر فَتَب )13(
”Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah. (12), kemudian kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim) (13), Kemudian air mani itu kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging, kemudian kami jadikan mahluk yang terbentuk, Maha Suci ALLAH, pencipta yang paling baik” dalam ayat tersebut di jelaskan Allah jadikan mahluk yang tebentuk, setelah di tiupkan ruh kedalam nya, maka jadilah manusia yang sempurna. Bayi prematur ialah bayi lahir pada kehamilan kurang dari 36 minggu dengan berat badan yang sesuai (Mochtar, 2007). Pada bayi kurang bulan, sistem fungsi dan struktur organ tubuh masih muda belum berfungsi optimal. Prematur menjadikan bayi berIsiko tidak saja untuk komplikasi neonatus, namun juga untuk faktor risiko tinggi lainnya. Bayi prematur, imatur fisiologi tidak mampu mempertahankan suhu tubuh, kemampuannya
1
2
terbatas untuk mengekskresi di ginjal, dan kerentanannya tinggi terhadap infeksi (Wong, 2009). Komplikasi atau masalah-masalah yang dapat terjadi pada bayi prematur antara lain hipotermi, sindrom gawat nafas, perdarahan intracranial dan rentan terhadap infeksi (Pantiawati, 2010). Menurut Mira Astri Koniyo (2010). Bayi yang dilahirkan prematur adalah indikasi terjadinya gangguan pertumbuhan dan perkembangan bayi selama kehamilan, kurang nya pemanfaatan antenatalcare (ANC), riwayat penyakit infeksi, status gizi ibu, namun penyebab sebenarnya prematur tidak diketahui pada sebagian besar kasus, insiden prematur paling rendah pada kelas ekonomi menengah ke atas, Insiden tertinggi terjadi pada kelas sosio ekonomi rendah dengan kombinasi keadaan yang buruk . Menurut Zubaidah 2012, Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya komplikasi pada bayi prematur. Untuk pencegahan terjadinya komplikasi yaitu
pemenuhan
nutrisi
pada
bayi
prematur,
dan
melakukan
penatalaksanaan sesuai teori, sehingga dapat dilaksanakaan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan dalam mendukung dan meningkatkan kesehatan yang optimal bagi kesehtan bayi Menurut World Health Organization (WHO), Angka kematian perinatal di anggap sebagai tolak ukur keberhasilan kesehatan di suatu Negara, di perkirakan 1 juta bayi meninggal setiap tahunnya, data hasil Riskesdas 2010 menunjukkan 78,5% kematian neonatal terjadi pada umur 0-6 hari dengan penyebab kematian di antaranya adalah bayi prematur dengan berat lahir rendah sebesar 32,4% (Kemenkes RI, 2010). Bayi prematur dengan berat badan rendah sampai saat ini masih menjadi penyebab kematian perinatal terbesar. Kelahiran BBLR masih tinggi di negara berkembang. Angka kematian bayi di Indonesia saat ini masih tergolong tinggi, yakni 32 : 1.000 kelahiran hidup dengan jumlah bayi yang meninggal di Indonesia mencapai 168.170, banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya kematian bayi, yaitu salah satunya prematur sebesar 40% penyebab petama kematian bayi. (IDAI, 2014). Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dr. Rr. Endang, ND, MPH mengungkapkan bahwa angka kematian bayi tinggi terutama disebabkan karena asfiksia, Bayi prematur, Berat Lahir Rendah (BBLR), infeksi, dan diare. Untuk itu, saat ini perlu adanya program
3
akselerasi penurunan AKB/AKBAL dan program peningkatan kualitas hidup anak. Dalam penatalaksanaan pelayanan kesehatan. Berdasarkan studi pendahuluan tanggal 3 Maret 2016 di RSUD dr. Slamet Garut diperoleh data yang diambil di RSUD dr. Slamet Garut pada tahun 2013 terdapat 1024 yang mengalami prematur dan 17 pasien prematur meninggal dunia, pada tahun 2014 terdapat 1000 pasien premature dan 206 yang meninggal dunia, sedangkan pada tahun 2015 terdpat 209 pasien prematur dan 6 pasien yang meninggal dunia Perkembangan neonatus dengan prematur yang dirawat di RSUD dr. Slamet Garut ini sangat tergantung pada penatalaksanaan tindakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yaitu dengan upaya pengawasan yang ketak pada bayi prematur. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik mengambil judul tentang “Asuhan Kebidanan Neonatus dengan Prematur di RSUD dr. Slamet Garut”.
B. Rumusan masalah Bagaimana Penatalaksanaan Asuhan Kebidanan pada Neonatus Prematur di ruang Perinatologi RSUD dr. Slamet Garut? C. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Dapat melaksanakan dan mengaplikasikan secara langsung Asuhan Kebidanan pada Neonatus Prematur di ruang Perinatologi RSUD dr. Slamet Garut dengan pendekatan manajemen 7 langkah varney dan di dokumentasikan dalam bentuk SOAP
2. Tujuan Khusus a. Mengumpulkan data dasar, baik data Subjektif maupun data Objektif pada Neonatus prematur di ruang Perinatologi RSUD dr. Slamet Garut b. Menentukan interprestasi data pada neonatus prematur di ruang
4
perinatologi RSUD dr.Slamet Garut c. Mengidentifikasi diagnosa dan masalah pada Neonatus prematur di ruang Perinatologi RSUD dr. Slamet Garut. d. Antisipasi maslah potensial yang sesuai pada Neonatus prematur di ruang Perinatologi RSUD dr. Slamet Garut. e. Menyusun perencanaa tindakan yang telah ditetapkan pada Neonatus prematur di ruang Perinatologi RSUD dr. Slamet Garut. f.
Mengimplementasikan sesuai rencana pada asuhan kebidanan pada pada neonatus prematur di ruang
Perinatologi RSUD dr. Slamet
Garut. g. Mengevaluasi,
Melakukan pencatatan dan pelaporan
Asuhan
Kebidanan dengan SOAP pada pada neonatus prematur di ruang Perinatologi RSUD dr. Slamet Garut
D. Manfaat 1. Manfaat Teoritis Dapat
meningkatkan
pengetahuan,
keterampilan,
dan
pengalaman secara langsung sekaligus penanganan dalam menerapkan ilmu yang diperoleh selama di akademik, serta menambah wawasan dalam penerapan proses manajemen Asuhan Kebidanan. 2. Manfaat Praktis (a) Bagi Penulis (1) Dapat mengaplikasikan materi yang telah diberikan dalam proses perkuliahan baik untuk program kebidanan maupun kesehatan lainnya yang berkaitan dengan masalah kebidanan. (2) Memperoleh wawasan pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan ilmu yang didapat kedalam kondisi nyata di lapangan. (b) Bagi RSUD dr. SLAMET GARUT Sebagai literatur untuk mempertahankan kualitas pelayanan serta melakukan asuhan yang sesuai dengan standar kebidanan pada neonatus
5
(c) Bagi STIKes Muhammadiyah Ciamis Untuk bahan kepustakaan untuk dan data dasar penelitian lain untuk kepentingan pengembangan ilmu kebidanan tentang bayi premature
(d) Bagi Keluarga Pasien Untuk menambah pengetahuan agar lebih waspada pada kesehatan bayi prematur
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Bayi Baru Lahir 1. Pengertian Bayi Baru Lahir (Muslihatun, 2009) Bayi baru lahir (BBL) atau neonatus adalah janin yang lahir melalui proses persalinan dan telah mampu hidup diluar kandungan dengan berat badan lahir 2500 gram sampai 4000 gram. Bayi adalah individu baru yang lahir di dunia. Dalam keadaannya yang terbatas, maka individu baru ini sangatlah membutuhkan perawatan dari orang lain. Janin yang lahir melalui proses persalinan dan telah mampu hidup di luar kandungan. 2. Tanda-tanda bayi baru lahir normal a.
Kriteria fisik BBL normal : 1) Cukup bulan
: Usia kehamilan 37 - 42 minggu.
2) Berat badan lahir
: 2500-4000 gr (sesuai masa kehamilan).
3) Panjang badan
: 48-52 cm.
4)
: 31-36 cm.
Lingkar kepala
5) Tanpa kelainan kongenital atau trauma persalinan b.
Kriteria neorologik BBL normal : 1) Frog position (fleksi ekstremitas atas dan bawah). 2) Refleks moro / kejutan (+), harus simetris. 3) Refleks hisap (+) pada sentuhan palatum molle. 4) Refleks menggenggam (+). 5) Refleks roting (+).
3. Tanda-tanda bayi baru lahir tidak normal (Saifuddin, 2008) a. Usia kehamilan kurang atau lebih dari 36-42 minggu. b. Berat badan lahir kurang dari 2500-4000 gr. c. Tidak dapat bernafas teratur dan normal. d. Organ fisik tidak lengkap dan tidak dapat berfungsi dengan baik. 4. Tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir (Saifuddin, 2008) a. Pernafasan sulit atau lebih dari 60 kali per menit. b. Kehangatan tubuh (> 380C atau terlalu dingin < 360C).
6
7
c. Warna kulit, kuning (terutama pada 24 jam pertama), biru atau pucat, dan memar. d. Pemberian makanan, hisapan lemah, mengantuk berlebihan, dan banyak muntah. e. Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk, berdarah. f. Infeksi, suhu meningkat, merah, bengkak, keluar cairan (nanah), bau busuk, pernafasan sulit. g. Tidak berkemih dalam 24 jam, tinja lembek, sering, hijau tua,ada lendir atau darah pada tinja. Aktivitas menggigil, atau nangis tidak biasa, sangat mudah tersinggung, lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang, kejang halus, tidak bisa tenang, menangis terus menerus B.Neonatus 1.Pengertian neonatus Neonatus adalah bayi bayi berumur 0 sampai dengan usia 28 hari. Neonatus dini adalah bayi berusia 0-7 hari. Neonatus lanjut adalah bayi barusia 8-28 hari. (Wafi Nur Muslihatun, 2010). 2.Tahapan Neonatus Bayi baru lahir disebut neonatus, dengan tahapan: -Umur 0-7 hari disebut neonatus dini -Umur 8-40 hari disebut neonatus lanjut
C.Prematur 1. Pengertian prematur bayi Prematur adalah kelahiran pada saat masa kehamilan kurang dari 259 hari dihitung dari hari terakhir haid ibu. Adapun definisi lainnya dari Prematur yaitu bayi lahir sebelum genap berusia 37 minggu, tanpa memandang berat badan saat lahir (Mansjoer, dkk. 2008). bayi yang dilahirkan pada minggu ke 37 usia kehamilan serta bayi yang lahir cukup bulan dengan berat badan kurang dari 2500 gram bukan prematur, walau lebih kecil dari semstinya.
8
2. Klasifikasi bayi prematur Menurut Prawiroharjo (2008) berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnya premature digolongkan dalam 3 kelompok, yaitu : (a) Bayi yang sangat prematur berat (extreme prematur ) : bayi yang lahir pada usia kehamilan 24-30 minggu masih sangat sukar hidup terutama di Negara belum atau sedang berkembang (b) Bayi pada derajat prematur sedang (moderately prematur): bayi yang lahir pada usia kehamilan 31-36 minggu. (c) Bayi yang kurang bulan (borderline prematur): bayi yang lahir pada usia kurang dari 37-39 minggu
3. Etiologi bayi prematur Faktor penyebab kelahiran bayi prematur menurut Manuaba (2008),
1)
Faktor ibu a) Gizi saat hamil kurang b) Umur ibu saat hamil kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun c) Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat d) Penyakit menahun seperti hipertensi, jantung, gangguan pembuluh darah e) Faktor pekerjaan terlalu berat
2)
Faktor kehamilan a) Hamil dengan hidramnion b) Hamil ganda c) Perdarahan antepartum d) Komplikasi pre-eklampsia/ eklampsia ketuban pecah dini
3)
Faktor janin a) Cacat bawaan b) Infeksi dalam rahim
4) Faktor lainnya a) terlalu sering bersengaama menyebabkan prematur kontraksi
9
di sebabkan karan faktor sperma yang mengandung hormon prostaglandin, hormon ini sering memyebabkan kontraksi pada rahim. Sehingga dikhawatirkan menyebabkan kejadian abortus atau persalina prematur (Saifudin, 2010).
4. Karakteristik bayi Prematur Bayi Prematur umur kehamilannya kurang dari 37 minggu, berat badannya kurang dari 2500 gram, panjang badannya kurang dari 48 cm, lingkar kepla kurang dari 33 cm, lingkar dada kurang dari 30 cm. Ukuran bdannya kecil, kepalanya terlihat besar untuk tubuhnya yang kecil. Mukanya kecil tapi tidak ada lemak di pipinya dan matanya menonjol. Elastisitas daun kupingnya tidak ada atau kurang sempurna. Rambutnya tipis serta banyak lanugo di tubuhnya, verniks sedikit sekali, kulitnya keriput tipis dan merah muda. Scrotumnya belum berbentuk dan tidak berisi testikel. Pada bayi perempuan klitosinya besar dan labia minora terlihat jelas. Refleksnya masih buruk, demikian juga tonus ototnya lemah, di saluran cerna dan di sistem kemih belum siap menunaikan fungsinya. Bagi prematur sebenarnya masih harus dalam uterus dengan segala kenyamanannya malah bukan malah berjuang keras beradaptasi dengan dunia luar. Oleh karna itu tubuhnya belum cukup siap untuk berjuang hidup di luar uterus meskipun ada sebagian kecil yang dapat bertahan hidup (Gupte, 2008).
5. Patofisiologi Prematur Alat tubuh yang prematur belum berfugsi seperti bayi matur. Maka mudah timbul komplikasi, diantaranya : 1) Suhu tubuh a) Pusat pengaturan suhu tubuh masih belum sempurna b) Otot bayi masih lemah c) Lemak kulit dan lemak coklat kurang, sehinga cepat kehilangan panas badan 2) Pernapasan a) Pusat pengaturan pernapasan belum sempurna b) Perkembangan paru-paru tidak sempurna
10
c) Otot pernapasan lemah 3) Alat pencernaan makanan a) Penyerapan makanan kurang baik b) Aktifitas otot pencernaan masih belum sempurna, sehingga pengosongan lambung berkurang 4) Hepar yang belum matang (immatur) Mudah menimbulkan pemecahan bilirubin, sehingga mudah terjadi hiperbilirubin (kuning) 5) Perdarahan dalam otak a) Pembuluh darah bayi prematur masih rapuh dan mudah pecah b) Sering mengalami gangguan pernapasan, sehingga mudah terjadi perdarahan dalam otak c) Perdarahan dalam otak memperburuk keadaan dan menyebabkan kematian bayi d) Pemberian
O2
belum
mampu
diatur
sehingga
mempermudah terjadi perdarahan dan nekrosis (Manuaba, 2008).
5. Penatalaksanaan bayi prematur a. Mempertahankan suhu dengan ketat BBLR (mungkin prematur mungkin juga cukup bulan) mudah mengalami
hipotermi,
oleh
sebab
itu
suhu
tubuhnya
harus
dipertahakan dengan pengawasan yang ketat. b. Mencegah infeksi dengan ketat Prematur sangat rentan dengan infeksi, perhatikan prinsip-prinsip pencegahan infeksi selama perawatan termasuk mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi c. Pengawasan nutrisi/ASI Reflek menelan prematur dengan berat badan rendah belum sempurna, oleh karna itu pemberian nutrisi harus dilakukan dengan cermat
serta
pengawasan
perubahan-perubahan
pada
sistem
pencernaan bayi selama pemebrian pemenuhan nutrisi bayi sesuai kebutuhan.
11
d. Penimbangan berat badan dengan ketat Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi/nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat
badan
harus
dilakukan
setiap
hari
selama
perawatan
(Muslihatun, 2009).
D.Teori Manajemen Kebidanan 1. Pengertian manjemen kebidanan Menurut varney manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunkan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah. Penemuan –penemuan, keterampilan dalam rangkaian tahapan logis untuk mengambil keputusan yang berfokus pada klien. Manajemen kebidanan menyangkut pelayanan yang ututh dan menyeluruh dari dan kepda klien, yang merupakan suatu prose manajemn pelayanan yang berkualitas. Melalui tahapan–tahapan dan langkah yang di susun secara sistematis untuk mendapatkan data, memberikan pelayanan yang benar sesuai keputusan tindakan klinik yang dilakukan dengan tepat, efektif dan efesien. 2. Langkah – langkah manajemen varney. Menurut Walyani (2015), Manajemen kebidanan terdiri dari 7 langkah yang berurutan, dimana setiap langkah disempurnakan secara periodik. Proses periodik dimulai dengan mengumpulkan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Ketujuh langkah tersebut membentuk kerangka lengkap yang dapat menjadi langkah-langkah tertentu dan dapat berubah sesuai dengan keadaan pasien. Adapun pelaksanaan menggunakan manajemen kebidanan 7 langkah Varney tersebut adalah sebagai berikut :
12
a. Langkah Pertama : Pengumpulan dan Pengkajian Data Sistematis dalam mengumpulkan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien (Varney, 2007). Tahap ini meliputi : 1) Identitas pasien a) Nama bayi : pasien dikaji untuk memebedakan pasien yang satu dengan yang lain. b) Umur bayi : pasien dikaji untuk menentukan perawatan yang akan dilakukan. c) Tanggal / jam lahir bayi : untuk mengetahui kapan bayi lahir di ssesuaikan dengan hari perkiraan lahir. d) Nama orang tua : untuk mengetahui identitas ibu dan ayah bayi. e) Umur orang tua : untuk mengetahui kapan pengalaman orang tua merawat bayi, kurang dari 16 tahun atau lebih dari 35 tahun merupakan faKtor penyebab terjadinya lahir prematur dengan berat badan lahir rendah f)
Agama : pasien dikaji sebagai pedoman asuhan yang diberikan sesuai kepercayaan yang dianut.
g) Pendidikan orang tua : untuk mengetahui tingkat pendidikan yang
nantinya
penting
unutk
memeberikan
pendidikan
kesehatan. h) Pekerjaan orang tua : untuk mengetahui keadaan ekonomi dan sosial serta pola pemenuhan kebutuhan nutrisi dalam keluarga . i)
Alamat : pasien dikaji untuk mengetahui keadaan lingkungan sekitar pasien.
13
2) Anamnesa a) Riwayat kehamilan sekarang Untuk mengetahui HPHT, HPL, riwayat ANC teratur atau tidak, penyuluhan apa yang pernah di dapatkan, imunisasi berapa kali (varney, 2007). Pada bayi dengsn prematur
umur
kehamilan kurang dari 36 minggu (Nursalam, 2010). b) Riwayat kesehatan menurut (Nursalam, 2010) (1) Riwayat penyakit saat hamil Untuk menegtahui keadaan ibu selama hamil (2) Riwayat penyakit sistemik Untuk
mengetahui
keadaan
pasien
apakah
mempunyai penyakit janyung, ginjal, asma, DM, dan hipertensi. (3) Riwayat kesehatan keluarga Utnuk menegetahui apakah keluarga ada yang mempunyai penyakit menular seperti TBC, hepatitis, HIV /AIDS, dan penyakit menurun. a) Pemeriksann umum (1). Keadaan umum Untuk mengetahui keadaan umum bayi baik / cukup (2). Kesadaran Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien, kita dapat mengkaji tingkat kesadaraan mulai composmentis sampai koma, pada bayi. (3). Suhu normal Pemeriksaan ini dilakukan melalui rectal, axial, dan oral yang digunakan untuk kesimbangan suhu tubuh (Hidayat, 2006). Suhu tubuh normal pada bayi bary lahir : 36,5–37,5 C (4). Pernapasan Pernapasan pada pernapasan normal perut dan dada bergetrak hampir bersamaan tanpa ada retraksi, tanpa terdengar suara pada waktu inspirasi, ekspresi. Gerakan pernapasan bayi normal 60-80 kali permenit
14
(5). Denyut jantung Penelitian frekuensi denyut jantung secara normal pada bayi antara 120-140 kali permenit (Hidayat, 2006) Pada bayi prematur denyut jantung bayi 100-140 kali (Proverawati, 2010) b) Pemeriksaan fisik sistemik (a)
Kepala
: Apakah kepala lebih besar dari badan,
ubun-ubun
dan
sutura
lebar, tidak adacaput, tidak ada maulage, tidak ada benjolan yang abnormal. (b)
Muka
:Berwarna merah muda, simetris, tidak sianosis.
(c)
Mata
:Pupil (+) terhadap reflekcahaya,
(d)
Telinga
:Elastisitas daun telinga masih Kurang, tidak ada serumen,bersih.
(e)
Mulut
:Tidak terdapat palato labio sceolisis,
(f)
Hidung
bersih.
:Tidak terdapat pernafasan, cuping hidung bersih.
(g)
Leher
:Tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
(h)
Dada&kulit
:Bentuk dada silindis, kulit tipis, Lemak dan subkutan kurang, lanugo banyak, simetris
(i)
Tali pusat
:Tidak ada perdarahan, tali pusat baik, bersih.
(j)
Punggung
: Tidak lordosis (normal).
(k)
Ekstremitas
: Simetris tapi pergerakan agak lemah, sendi lutut dan kaki fleksi.
(l)
Genetalia
: Testis sudah turun ke skrotum, tidak ada kelainan
(m)
Anus
: Tidak terdapat atresia ani
15
c). Pemeriksaan reflek a. Reflex Moro : Sebuah cara untuk memeriksa keadaan reflek adalah dengan melatakkan bayi secara horizontal dan meluruskan punggungnya dan biarkan kepala bayi turun secara pelan-pelan atau kagetkan bayi dengan suara yang keras dan tiba-tiba. Reflek moro ini akan membantu bayi untuk memeluk ibunya saat ibu menggendong bayinya sepanjang hari. Jika bayi kehilangan keseimbangan, reflek ini akan menyebabkan bayi memeluk ibunya dan bergantung pada tubuh ibunya. b. Reflex Rooting : Reflek ini ditunjukkan pada saat kelahiran dan akan membantu proses menyusui. Reflek ini akan mulai terhambat pada usia sekitar empat bulan dan berangsur-angsur akan terbawa di bawah sadar. Seorang bayi baru lahir akan menggerakkan kepalanya menuju sesuatu yang menyentuh pipi atau
mulutnya,
dan
mencari
obyek
tersebut
dengan
menggerakkan kepalanya terus-menerus hingga ia berhasil menemukan obyek tersebut. Setelah merespon rangsang ini (jika menyusui, kira-kira selama tiga minggu setelah kelahiran) bayi akan langsung menggerakkan kepalanya lebih cepat dan tepat untuk menemukan obyek tanpa harus mencari-cari. c. Reflex Walking : Reflek ini muncul sejak lahir, walaupun bayi tidak dapat menahan
berat
tubuhnya,
namun
saat
tumit
kakinya
disentuhkan pada suatu permukaan yang rata, bayi akan terdorong untuk berjalan dengan menempatkan satu kakinya di depan kaki yang lain. Reflek ini akan menghilang sebagai sebuah
respon
otomatis
dan
muncul
kembali
sebagai
kebiasaan secara sadar pada sekitar usia delapan bulan hingga satu tahun untuk persiapan kemampuan berjalan.
16
d. Reflex Graps : Reflek plantar ini dapat diperiksa dengan menggosokkan sesuatu di telapan kakinya, maka jari-jari kakinya akan melekuk secara erat. e. Reflex Suckling : Reflek ini secara umum ada pada semua jenis mamalia dan dimulai sejak lahir. Reflek ini berhubungan dengan rreflek rooting dan menyusui, dan menyebabkan bayi untuk secara langsung mengisap apapun yang disentuhkan di mulutnya.
b. Langkah Kedua : Interpretasi Data Data dasar yang sudah dikumpulkan, diinterpretasikan sehingga dirumsukan diagnosa, masalah dan kebutuhan. Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan dalam lingkup praktek kebidanan (Varney, 2007).
c. Langkah Ketiga : Diagnosa Potensial Diagnosa potensial adalah suatu pernyataan yang timbul berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah diidentifikasi. Langkahini engidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan
rangkaian
masalah
dan
diagnosa
yang
sudah
diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila diagnosa atau masalah potensial ini benar- benar terjadi (Varney, 2007).
d.
Langkah Keempat : Antisipasi Pada langkah ini perlu diambil segera untuk mengantisipasi diagnosa potensial yang berkembang lebih lanjut dan menimbulkan komplikasi, sehingga dapat segera dapat segera dilakukan tindakan yang sesuai dengan diagnosa potensial yang muncul (Varney, 2007)
17
e.
Langkah Kelima : Perencanaan Merupakan
pengembangan
rencana
perawatan
yang
komprehensif ditentukan oleh langkah sebelumnya. Langkah ini adalah sebuah perluasan dari mengidentifikasi masalah dan diagnosa yang telah diantisipasi dan yang terbaru dan juga melibatkan usaha untuk memperoleh bagian tambahan dari data apapun yang hilang (Varney, 2007).
f.
Langkah Keenam : Implementasi Implementasi merupakan pelaksaan dari asuhan yang telah dierencanakan secara efisien dan aman. Pada kasus dimana bidan harus berkolaborasi dengan dokter, maka keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan pasien adalah tetap bertanggung jawab terhadap pelaksanaan asuhan bersama yang menyeluruh (Varney, 2007).
g. Langkah Ketujuh : Evaluasi Merupakan langkah terakhir untuk menilai keaktifan dari rencana asuhan yang telah diberikan meliputi pemenuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan dalam masalah dan diagnosa (Varney, 2007).
18
Alur Pikir Bidan
Pencatatan Dari Asuhan
Proses Manajemen Kebidanan
Dokumentasi Asuhan Kebidanan
7 Langkah Verney
5 Langkah
SOAP NOTES
(Kompetensi Bidan)
Data
Data
Subjektif, Objektif
Masalah/ Diagnosa
Assesment/
Antisipasi Diagnosis/
Diagnosis
Analisis dan Interpretasi data 1. Diagnosis
Masalah Potensial
2. Antisipasi Diagnosis/ Masalah Potensial
Kebutuhan Segera
3. Tindakan segera
Untuk Konsultasi, Kolaborasi
Perencanaan
Perencanaan
Implementasi
Implementasi
Planning : 1. Asuhan Mandiri 2. Kolaboratif 3. Tes Diagnostik/Lab
Evaluasi
Evaluasi
4. Konseling 5. Follow Up
Gambar2.1 Alur Pikir Bidan Sumber Varney : di kutip oleh betty, 2012
19
E.Tinjauan islam Bayi prematur ialah bayi lahir pada kehamilan kurang dari 36 minggu dengan berat badan yang sesuai (mochtar, 2007). Pada bayi kurang bulan, sistem fungsi dan struktur organ tubuh masih muda/prematur belum berfungsi optimal. Berdasarkan Al-qur’an para ulama mengambil kesimpulan bahwa bayi prematur batasannya 6 bulan َ عة َّ ض ْعنَ أ َ ْوالَ َده َُّن َح ْولَي ِْن َكامِ لَي ِْن ِل َم ْن أ َ َرا َد أَن يُتِ َّم َ ضا َ الر ِ َو ْال َوا ِل َداتُ ي ُْر “para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan” (Al-Baqarah:233). Kemudian ayat lainnya, tentang waktu total hamil dan menyusui, ً ش ْهرا َ َصالُهُ ث َ ََلثُون َ َِو َح ْملُه ُ َوف “mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan”(Aahqaf:15).
Maka batas minimal bayi bisa lahir adalah 6 bulan .
F .landasan hukum Kewenangan bidan Bidan dalam melakukan peran, fungsi dan tugasnya didasarkan pada kewenangan dan kemampuan yang diberikan, dalam memebri asuhan kebidanan pada bayi prematur dan pertolongan pada kegawatdaruratan memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan kelurga (IBI, 2007). Menurut Permenkes Nomor 1464/MENKES/PER/X/2010 pasal 9 bidan dalam menjalankan praktik, berwenang untuk memberikan pelayanan yang meliputi : 1. Pelayanan kesehatan ibu. 2. Pelayanan kesehatan anak. Kewenangan: melakukan pencegahan
asuhan
bayi
hipotermi,
baru
lahir
inisiasi
normal
menyusui
termasuk dini,
resusitasi, penanganan
20
kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan perujukan. Pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah, perawatan bayi baru lahir pada masa neonatus, (0-28 hari) dengan prematur, BBLR, dan perawatan tali pusat. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra sekolah, pemberian konseling dan penyuluhan, pemberian surat keterangan kelahiran, pemberian surat keterangan kematian.
DAFTAR PUSTAKA
Qs. Al-mu’minun ayat 12-14 Qs. Al-baqorah ayat 233 Qs. Alahqof ayat 15 Artanti
Hendriyana,
2013.
Pelayanan
Kesehatan.
Available
http://ummuacid.wordpress.com di askes 4 Maret tanggal 2015 Gupte, 2008, Asuhan Kebidanan Pada Neonatal. Jakarta : EGC Hidayat, A. A. 2006, Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia :Aplikasi konsep dan proses. Yogyakarta :Nuha medika IBI, 2007. Kiprah dan perkembangan profesi bidan. IBI :jakarta IDAI, 2014. Angka Kematian Bayi di Indonesia. http://Unpd ac.id.com di askes tanggal 02 Februari 2014 Kepmenkes, RI. 2010.premenkes penyelenggaraan Praktik Bidan. Availble : http://ummukautsar.woerdprees.com di akses tanggal 4 Maret 2016 Kemenkes, RI, 2010. WHO Perkembangan Angka Kematian. Available online : http://diskes.wordpress.com Di akses tangga 4 maret 2016 Koniyo Astri Mira, 2010.Jurnal Detereminan Kejadian Kelahiran Bayi Prematur di RSUD PROF. DR. H. Aloei Saboe Kota Grontalo. Gorontalo Manuaba, 2008. Ilmu kebidanan kandungan dan KB kespro, jakarta :EGC Mansjoer, dkk. 2008. Asuhan Kebidanan Pada Neonatal. Jakarta : EGC Mochtar, 2007. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Muslihatin, 2009. Asuhan Kebidanan. Yogyakarta : Fitramaya Nurmuslihatun, Wafi. 2010. Ilmu kebidanan. Jakarta : Balai Pustaka Sarwono prawihardjo Nursalam, 2010. Pendekatan Praktek Metodelogi dan Risert Keperawatan. Jakarta: Bina Pustaka Pantiawati, 2010. Asuhan kebidanan neonatus bayi dan anak balita. Yogyakarta : Nuha medika Prawihardjo. Sarwono. 2008. Neonatus dan Asuhan Keperawatan Anak : Yogyakarta : Bina Puataka Prawihardjo, 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Balai Pustaka Sarwono
39
Proverawati, 2010. Asuhan Neonatus. Yogyakarta : Nuha medika Varney, 2007. Buku ajar asuhan kebidanan. Jakarta : EGC Wong, 2009. Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendisikan Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika. ZubaIdah,
2010.
Jurnal
perawatan
pada
:http://unimus,ac.id/index.php/JKA
40
bayi
prematur.
Yogyakarta