PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INKUIRI DI SDN 04 TERANDAM KOTA PADANG
ARTIKEL
Oleh : MARINA YOSWENI NPM. 1110013411615
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2014 1
PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INKUIRI DI SDN 04 TERANDAM KOTA PADANG Marina Yosweni1, Nurharmi2, Muhammad Sahnan2 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta email:
[email protected] Abstract This research is motivated by the lack of participation of student learning in social studies learning in fourth grade Terandam State 04 East District of Padang well in asking questions, express opinions, and answer questions in the learning process due to the teacher during the learning process are more likely to use the lecture method which adversely affects the student learning outcomes. The purpose of this research is to increase the participation of student learning in fourth grade social studies learning by using a strategy of inquiry in elementary school of 04 Terandam. Type of research is a class act . Object of this study is the fourth grade students of SD Negeri 04 Terandam. The research instrument used was teacher observation sheet activities , student participation and observation sheet test sheet student learning outcomes. Based on the research results contained in the observation sheet student participation cycle I gained an average score of percentage participation of students to ask questions of 85.71 %, amounting to 64.28 % of expression , and answered questions by 40.47 % and increased in the second cycle to ask questions of 78.57 %, expressed the opinion of 85.71 %, and 73.80 % of answered questions. From the results of this study concluded that social studies learning using inquiry strategies can improve student learning participation fourth grade Terandam State 04. Based on the results of this study researchers suggest that teachers can implement the strategies of inquiry in the social studies learning well. Keywords: Participation, Inquiry, Social sebagai ilmu yang mempelajari tentang
PENDAHULUAN Ilmu
Pengetahuan
Sosial
(IPS)
manusia serta untuk mempolakan sejauh
adalah mata pelajaran yang bertujuan untuk mana manusia itu berhubungan dengan mendidik dan memberi bekal kemampuan orang lain dalam suatu kelompok. dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri
sesuai
dengan
bakat,
minat,
Pembelajaran IPS di SD tidak bersifat
keilmuan
tetapi
bersifat
kemampuannya, serta berbagai bekal bagi
pengetahuan dimana bahan yang diajarkan
siswa untuk melanjutkan pendidikan ke
pada siswa bukan teori-teori sosial atau ilmu
jenjang yang lebih tinggi. IPS di pandang sosial melainkan hal praktis yang berguna 2
bagi dirinya dan lingkungannya. Dalam pengembangan
pemahamannya
(lima)
kelompok
yang
mampu
tentang menyampaikan hasil diskusi sesuai dengan
mata pelajaran IPS, bagi siswa sekolah materi yang disampaikan guru. dasar belajar akan lebih bermakna jika
Siswa kurang berpartisipasi pada
terhadap apa yang dipelajarinya berkaitan
pelajaran IPS, dalam pembelajaran siswa
dengan pengalaman dalam hidupnya.
cenderung hanya diam saja dan sering
Pembelajaran membentuk
warga
IPS
bertujuan keluar masuk kelas mulai dari awal sampai
negara
yang selesainya pembelajaran. Ada juga siswa
berkemampuan sosial dan yakin akan yang selalu berbicara di kelas dan suka kehidupannya
sendiri di tengah-tengah mengganggu
kekuatan fisik dan sosial, yang pada pembelajaran
teman
sewaktu
berlangsung.
proses
Ini
dapat
gilirannya akan menjadi warga negara yang dikatakan sebagai siswa yang ribut dan baik dan bertanggung jawab. Sedangkan mengacau dalam proses belajar mengajar. ilmu sosial bertujuan menciptakan tenaga ahli pada bidang ilmu sosial.
Kurangnya belajar
Penulis sebagai guru yang mengajar
IPS
menggunakan
minat
siswa
dalam
disebabkan
guru
hanya
ceramah
dalam
metode
di kelas IV SD Negeri 04 Terandam mengajarkan materi IPS pada siswa dan Kecamatan Padang Timur Kota Padang, menemukan
permasalahan
yaitu
keterampilan guru dalam membuat media
pada pembelajaran IPS sangat kurang dan tidak
kesenjangan antara harapan dan kenyataan.
menarik bagi siswa tersebut.
Hal ini dapat dilihat dari hasil ujian mid
Upaya untuk mengatasi hal tersebut
semester I tahun ajaran 2013/2014 pada guru
hendaknya
mata pelajaran IPS masih rendah. Hal ini
seperti
melakukan
memvariasikan
terobosan strategi
terlihat dari 21 orang siswa, yang mendapat pembelajaran, menggunakan media yang nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal
tepat, atau menggunakan berbagai strategi
(KKM) ada 10 orang siswa ( 47%), yang pembelajaran.
Salah
satu
strategi
mana KKM mata pelajaran IPS tersebut pembelajaran yang dapat digunakan adalah adalah 70. Hal ini disebabkan oleh beberapa strategi pembelajaran inkuiri, karena materi faktor diantaranya siswa belum bisa bekerja
IPS ini sangat dituntut pemahaman dan
kelompok dengan benar dalam proses
aplikasinya dalam bentuk perilaku siswa
pembelajaran, sehingga saat guru meminta
dalam kehidupan sehari-hari.
ketua kelompok untuk menampilkan ke depan kelas hanya 2 (dua) kelompok dari 5 strategi
Strategi pembelajaran inkuiri adalah pembelajaran
yang
memberi
3
kesempatan kepada siswa untuk terlibat
Menurut Sanjaya (2006:199) ada
secara aktif dalam proses pembelajaran beberapa prinsip yang harus diperhatikan melalui
percobaan
eksperimen siswa
maupun oleh setiap guru dalam penggunaan strategi
sehingga
melatih pembelajaran inkuiri, yaitu:
berkreativitas dan berpikir kritis
untuk
menemukan
sendiri
suatu
pengetahuan yang pada akhirnya mampu menggunakan
pengetahuannya
tersebut
dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Strategi pembelajaran inkuiri berkaitan dengan partisipasi pencarian pengetahuan atau pemahaman untuk memuaskan rasa ingin tahu sehingga siswa akan menjadi pemikir kreatif yang mampu memecahkan masalah. Hal ini sejalan dengan pendapat Sanjaya (2006:196) bahwa: “Strategi pembelajaran inkuiri adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang dipertanyakan”. Pelaksanaan strategi pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran di kelas, ada beberapa prinsip-prinsip yang perlu menjadi fokus perhatian bagi seorang guru. Dengan memperhatikan
prinsip-prinsip
tersebut,
pembelajaran yang menggunakan strategi pembelajaran inkuiri
diharapkan dapat
berjalan secara maksimal sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
1. Berorientasi pada pengembangan intelektual. Tujuan utama dari strategi pembelajaran inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir. Dengan demikian, strategi pembelajaran ini selain berorientasi kepada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar. Karena itu, kriteria keberhasilan dari proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri bukan ditentukan oleh sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran, akan tetapi sejauh mana siswa berpartisipasi mencari dan menemukan sesuatu. 2. Prinsip interaksi. Pembelajaran adalah proses interaksi, baik interaksi antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi antara siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru sebagai pengatur lingkungan yang mengarahkan agar siswa bisa mengembangkan kemampuan berpikirnya melalui interaksi mereka. 3. Prinsip bertanya. Kemampuan guru dalam bertanya pada pembelajaran yang menggunakan strategi pembelajaran inkuiri sangat diperlukan. Sebab dengan memberikan pertanyaan kepada siswa akan melatih kemampuan berpikirnya. Oleh sebab itu, kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat diperlukan, baik bertanya untuk melacak maupun bertanya untuk menguji kemampuan. 4. Prinsip belajar untuk berpikir. Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah proses berpikir (learning how to think), yakni proses mengembangkan potensi seluruh
4
otak, baik otak kiri maupun otak kanan; baik otak reptil, otak limbik maupun otak neokortek. 5. Prinsip keterbukaan. Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya. Dalam strategi pembelajaran inkiri, tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesisnya dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan. Langkah-langkah strategi Menurut
Pelaksanaan
pembelajaran Sanjaya
inkuiri. (2006:201)
mengemukakan secara umum bahwa proses pembelajaran yang menggunakan strategi pembelajaran
inkuiri
dapat
langkah-langkah sebagai berikut:
mengikuti
berpikir. Mengutip dari pendapat Sanjaya (2006:202) yang mengemukakan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan masalah, di antaranya: a. Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa. Dengan demikian, guru hendaknya tidak merumuskan sendiri masalah pembelajaran, guru hanya memberikan topik yang akan dipelajari, sedangkan bagaimana rumusan masalah yang sesuai dengan topik yang telah ditentukan sebaiknya diserahkan kepada siswa. b. Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung jawaban yang pasti. Artinya, guru perlu mendorong agar siswa dapat merumuskan masalah yang menurut guru jawanbannya sudah ada, tinggal siswa mencari dan mendapatkan jawabannya secara pasti. c. Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui terlebih dahulu oleh siswa. Artinya, sebelum masalah itu dikaji melalui proses inkuiri, terlebih dahulu guru perlu yakin terlebih dahulu bahwa siswa sudah memiliki pemahaman tentang konsep-konsep yang ada dalam rumusan masalah.
1) Orientasi. Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif sehingga dapat merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Keberhasilan strategi pembelajaran inkuiri sangat tergantung pada kemauan siswa untuk berpartisipasi menggunakan 3) Mengajukan hipotesis jawaban kemampuannya dalam memecahkan sementara dari suatu permasalahan yang masalah. sedang dikaji. Sebagai jawaban 2) Merumuskan masalah merupakan sementara, hipotesis perlu diuji langkah membawa siswa pada suatu kebenarannya. Dalam langkah ini, guru persolan yang mengandung teka teki. memberikan kesempatan kepada siswa Persolan yang disajikan adalah untuk mengemukakan pendapatnya persoalan yang menantang siswa untuk sesuai dengan permasalahan yang telah berpikir dalam mencari jawaban yang diberikan. Salah satu cara yang dapat tepat. Proses mencari jawaban itulah dilakukan guru untuk mengembangkan yang sangat penting dalam strategi kemampuan siswa dalam memberikan pembelajaran inkuiri, siswa akan hipotesis adalah dengan mengajukan memperoleh pengalaman yang sangat berbagai pertanyaan yang dapat berharga sebagai upaya mendorong siswa untuk dapat mengembangkan mental melalui proses
5
mengajukan jawaban sementara. Selain itu, kemampuan berpikir yang ada pada diri siswa akan sangat dipengaruhi oleh kedalaman wawasan yang dimiliki serta keluasan pengalaman. Dengan demikian, setiap siswa yang kurang mempunyai wawasan akan sulit mengembangkan hipotesis yang rasional dan logis. 4) Mengumpulkan data adalah partisipasi menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Kegiatan mengumpulkan data meliputi percobaan atau eksperimen. Dalam strategi pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Oleh sebab itu, tugas dan peran guru dalam tahap ini adalah mengajukan pertanyaanpertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan. 5) Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan siswa. Disamping itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional. 6) Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan merupakan hal yang utama dalam pembelajaran. Biasanya yang terjadi dalam pembelajaran, karena banyaknya data yang diperoleh menyebabkan kesimpulan yang dirumuskan tidak fokus terhadap masalah yang hendak dipecahkan. Oleh karena itu, untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.
Strategi mampu
pembelajaran
inkuiri
mengembangkan
semua
kemampuan siswa dari segala aspek secara seimbang sehingga pembelajaran dianggap lebih
bermakna.
Strategi
pembelajaran
inkuiri memberikan ruang pada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka dan sesuai dengan perkembangan psikologi belajar
siswa.
Dengan
menggunakan
strategi pembelajaran inkuiri, pembelajaran dianggap lebih bermakna karena strategi pembelajaran inkuiri menekankan pada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
secara
seimbang.
Strategi
pembelajaran inkuiri juga dapat melayani kebutuhan
siswa
yang
memiliki
kemampuan di atas rata-rata. Apabila
pembelajaran
IPS
dilaksanakan mengikuti langkah-langkah strategi pembelajaran inkuiri dengan baik, hasil yang diperoleh akan memuaskan. Hasil belajar yang diharapkan menyangkut aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor. Secara
umum
tujuan
penelitian
adalah untuk mendeskripsikan peningkatan partisipasi belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi inkuiri di SDN 04 Terandam Kota Padang. METODOLOGI PENELITIAN Jenis
penelitian
ini
merupakan
penelitian tindakan kelas. Disamping itu
6
masalah dalam penelitian ini juga ditemui di kelas IV. Alasan peneliti memilih SD ini sekolah. Penelitian tindakan kelas yang sebagai lokasi tempat penelitian karena dilaksanakan menggunakan model spiral
lokasi sekolah yang strategis yang berada di
yang dikembangkan oleh Kemmis dan MC
kawasan lingkungan padat penduduk yang
Taggart, yang terdiri dari empat tahapan berasal dari latar belakang profesi dan yaitu
perencanaan,
pelaksanaan,
budaya yang berbeda sekaligus merupakan
pengamatan, dan refleksi. Sesuai dengan
tempat
pendapat E. Mulyasa (2005:154)
observasi peneliti, guru-guru yang mengajar
Peneliltian tindakan kelas yang bertujuan
agar
di SD
mengajar.
ini belum
Berdasarkan
pernah melakukan
dasar
pembelajaran dengan menggunakan strategi
kerja,
pembelajaran inkuiri yang bertujuan untuk
menjamin cara kerja dalam pendidikan
meningkatkan hasil belajar siswa khususnya
yang efektif dan efisien, memperoleh fakta-
pada pembelajaran IPS di SD.Sebagai
fakta tentang berbagai masalah pendidikan
subjek dalam penelitian ini adalah siswa
dan menghindarkan situasi-situasi yang
kelas IV SDN 04 Terandam Kota Padang.
dapat
meningkatkan
Jumlah siswa kelas IV sebanyak 21 orang
kompetensi guru dalam mengembangkan
yang terdiri dari siswa laki-laki 9 orang dan
pembelajaran dan organisasi sekolah
jumlah
pertimbangan
memperoleh
peneliti
suatu
merusak,
program
serta
siswa
perempuan
12
orang.
Pertimbangan peneliti mengambil subjek Jika metoda ini berhasil dilaksanakan pada kelas ini, maka diasumsikan ini dapat juga meningkatkan hasil belajar belajar siswa dalam pembelajaran pada kelas lainnya. Sejalan dengan pendapat Rochiati (2008:11),
yang
menyatakan
bahwa:
“Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang
mengambil
memfokuskan
penelitian
masalah ada
atau masalah-
masalah aktual sebagaimana adanya pada saat dilakukan penelitian”. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 04 Terandam Kecamatan Padang Timur Kota Padang. Penelitian ini dilakukan pada siswa
penelitian
tersebut
adalah
berdasarkan
pengamatan peneliti terhadap pembelajaran IPS di kelas IV yang masih menggunakan strategi pembelajaran konvensional. Selain itu SDN 04 Terandam Kota Padang, memiliki siswa yang berasal dari berbagai latar belakang sosial yang berbeda-beda. Penelitian ini melibatkan guru kelas IV dan guru kelas V, dimana guru kelas IV dan guru kelas V tersebut sebagai pengamat atau observer dan peneliti bertindak sebagai guru. Penelitian
ini
direncanakan
akan
dilakukan pada semester II bulan Januari
7
Tahun Ajaran
2013/2014 pada mata
Pokok, Pendekatan dan Strategi, Proses
pelajaran IPS untuk siswa kelas IV. Materi
Pembelajaran, Media/Sumber, Evaluasi/
dalam penelitian ini sejalan dengan materi
Penilaian.
pada program yang disusun untuk setiap
2) Menyusun indikator, deskriptor, dan
pertemuan dan proses pembelajaran. Dan
kriteria
siswa
strategi pembelajaran inkuiri.
tetap
melaksanakan
proses
pembelajaran
IPS
pembelajaran dengan penekanan tindakan 3) Mempersiapkan penerapan strategi pembelajaran inkuiri.
dengan
instrumen
pengumpulan data dalam penelitian,
Model siklus ini mempunyai empat
yaitu berupa rambu-rambu keberhasilan
komponen yaitu perencanaan, tindakan,
mengajar
pengamatan dan refleksi. Penelitian ini
lapangan untuk guru dan siswa, rambu-
dilakukan 2 siklus. Pada akhir siklus
rambu analisis karakteristik penerapan
dilakukan tes akhir.
strategi pembelajaran inkuiri dari aspek
Siklus penelitian ini direncanakan
guru,
format
pencatatan
guru dan siswa.
akan dilakukan dalam dua siklus dengan 4) Menentukan
observer
dalam
ketentuan apabila hasil belajar minimal
pelaksanaan tindakan . Observer dalam
telah terpenuhi maka penelitian tindakan ini
penelitian ini adalah teman sejawat.
dianggap telah menyelesaikan permasalahan
Tahap ini dimulai dari pelaksanaan
yang dihadapi. Secara jelas siklus yang pembelajaran IPS dengan penerapan strategi terdiri
dari
empat
langkah
ini
akan pembelajaran inkuiri sesuai dengan rencana
dijabarkan dalam bentuk siklus penelitian yang telah disusun. Penelitian ini akan tindakan yang akan dilakukan pada siswa
dilakukan dalam beberapa siklus, jika siklus
kelas IV SDN 04 Terandam Kota Padang.
pertama
belum
berhasil
maka
akan
Peneliti bersama guru membuat dilaksanakan siklus kedua dengan materi rancangan tindakan yang akan dilakukan.
yang berbeda.
Kegiatan ini dimulai dengan merumuskan
Tahap
rancangan
tindakan
pembelajaran
IPS
harus
dengan penerapan strategi pembelajaran dengan inkuiri, yaitu dengan kegiatan berikut:
pelaksanaan tindakan ini
dilaksanakan rencana
dirumuskan.
dengan
kegiatan
maksimal yang
Pelaksanaan
telah
tindakan
1) Menyusun rancangan tindakan berupa dilakukan oleh peneliti sebagai praktisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, hal
dengan berkolaborasi sesama guru kelas.
ini
Proses
meliputi
Standar
Kompetensi,
pembelajaran
di
kelas
berupa
Kompetensi Dasar, Indikator, Materi kegiatan interaksi antara guru dengan siswa,
8
serta siswa dengan siswa. Adapun kegiatan strategi pembelajaran inkuiri. Pengamatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai dilakukan peneliti sendiri dibantu oleh berikut:
teman sejawat sebagai observer.
1. Peneliti melaksanakan pembelajaran IPS dengan
menggunakan
strategi
Dalam kegiatan ini peneliti (praktisi) berusaha
mengenal,
merekam,
dan
pembelajaran inkuiri sesuai dengan mendokumentasikan semua indikator dari rancangan pembelajaran
yang telah proses hasil perubahan yang terjadi baik
dibuat.
yang disebabkan oleh tindakan terencana
2. Peneliti melakukan pengamatan dengan maupun menggunakan
format
dampak
pencatatan pembelajaran
IPS
lapangan, rambu-rambu keberhasilan pembelajaran
intervensi
dalam
berdasarkan
strategi
inkuiri.
Keseluruhan
mengajar, serta rambu-rambu analisis pengamatan direkam dalam bentuk lembar karakteristik
penerapan
strategi observasi.
pembelajaran inkuiri dari aspek siswa. 3. Peneliti diskusi
dengan
siswa
terhadap
dilakukan,
melakukan menerus mulai siklus I sampai siklus II.
tindakan
kemudian
Pengamatan dilakukan secara terus
yang Pengamatan yang dilakukan pada satu
melakukan siklus dapat mempengaruhi satu tindakan
refleksi. Hasilnya dimanfaatkan untuk pada siklus selanjutnya. Hasil pengamatan perbaikan atau penyempurnaan pada ini kemudian diadakan refleksi untuk siklus selanjutnya.
perencanaan siklus berikutnya. Siklus dua
Tahap pelaksanaan ini dilaksanakan dilakukan apabila siklus satu tidak berhasil dalam dua siklus dimana masing-masing dan siklus
dilakukan
pertemuan.
sebanyak
Setiap
dua
siklus
kali
selanjutnya
siklus
kedua
berhasil maka penelitian dihentikan.
tersebut
mempunyai materi tersendiri yang diambil
apabila
Pada
tahapan
semua bentuk data
ini
dikumpulkan
yang memberikan
berdasarkan KTSP 2006. Fokus tindakan informasi mengenai proses pembelajaran pada setiap siklus berupa penerapan strategi
dengan penggunaan strategi pembelajaran
pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran inkuiri IPS.
untuk
permasalahan
kemudian
dianalisis
dan perkembangan
yang
Pengamatan dilaksanakan sepanjang terjadi. Setelah dilakukan refleksi maka proses pembelajaran berlangsung dengan disusun rencana berdasarkan informasi yang menekankan siswa
selama
kepada
partisipasi
berlangsung
belajar
terjadi pada siklus I untuk dilaksanakan
penggunaan pada sisklus II sehingga tindakan dirasakan
9
telah mencapai hasil maksimal sesuai dengan
ketentuan
belajar
yang
dengan memberikan ceklist pada kolom
telah klasifikaasi
ditentukan.
penilaian,
akan
dituliskan
setelah berakhirnya proses pembelajaran.
Sumber
data
penelitian
adalah Penulis
berperan
sebagai
praktisi.
proses kegiatan pembelajaran IPS dengan Maksudnya yang akan menjadi guru dalam menggunakan strategi pembelajaran inkuiri
penelitian ini, dan guru sebagai partisipan,
yang meliputi: perencanaan pembelajaran,
maksudnya
pengamat
berada
di
luar
pelaksanaan pembelajaran yang terdiri dari partisipasi tetapi masih berada dalam setting orientasi,
merumuskan
masalah
dalam
penelitian.
bentuk pertanyaan, menetapkan hipotesis 2. dari
permasalahan,
Catatan Lapangan
mengumpulkan Catatan lapangan pada dasarnya berisi
informasi data untuk menguji hipotesis,
deskripsi atau berupa paparan tentang
menganalisis dan menyajikan hasil dalam
pengamatan, terhadap tindakan peneliti
bentuk laporan kesimpulan. Sumber data sewaktu diperoleh dari subjek terteliti, yakni siswa
pembelajaran
dengan
menggunakan strategi pembelajaran inkuiri.
kelas IV SDN 04 Terandam Kecamatan Unsur-unsur Padang Timur Kota Padang.
IPS
yang
diamati
dalam
pelaksanaan mengacu pada apa yang tertera
Data penelitian ini dikumpulkan pada
butir-butir
lembar
dengan menggunakan instrumen. Untuk samping
itu
masing-masingnya
berdasarkan pengamatan
diuraikan
sebagai
berikut:
refleksi,
juga
observasi.
memuat
Di
rancangan yang
terdapat dalam lembaran observasi. 3.
Tes
Tes digunakan untuk memperkuat data 1.
Observasi kondisi
observasi yang terjadi dalam kelas terutama
Observasi dilakukan kelas
untuk
tempat
mengamati
berlangsungnya
dalam
butir
penguasaan
materi
pembelajaran dari unsur siswa. Hal ini
pembelajaran IPS dengan menggunakan dilakukan untuk memperoleh data yang strategi
pembelajaran
inkuiri.
Dengan akurat
berpedoman pada lembar-lembar observasi,
atas
memahami
kemampuan
siswa
dalam
pembelajaran
IPS
dengan
penulis mengamati apa yang terjadi pada menggunakan strategi pembelajaran inkuiri. proses pembelajaran. Unsur-unsur yang
Instrumen
utama
penelitian
ini
menjadi butir-butir sasaran pengamatan bila
adalah peneliti sendiri sebagai guru dan
terjadi dalam proses pembelajaran ditandai
pelaksana proses pembelajaran di kelas.
10
Peneliti sebagai instrumen utama menurut pengumpulan data dalam tiap tindakan Bogdan dan Biglen (dalam Miles 1992:109) tahap analisis tersebut diuraikan sebagai bertugas
menyaring,
menilai,
berikut:
menyimpulkan, dan memutuskan data yang 1. digunakan.
Menelaah data yang telah terkumpul
baik melalui observasi dengan melakukan
Adapun instrument penelitian ini proses adalah sebagai berikut:
transkripsi
hasil
pengamatan,
penyelesaian dan pemilihan data. Seperti
1.
Lembar partisipasi siswa (kelompok pengelompokkan data pada siklus I dan
dan
perorangan).
Lembar
kegiatan siklus
II
kegiatan
menelaah
data
digunakan untuk mendapatkan informasi
dilaksanakan sejak awal data dikumpulkan.
apakah melalui strategi pembelajaran inkuiri
2.
dapat
pengkategorian
meningkatkan
partisipasi
belajar
siswa. 2.
Reduksi
data dan
meliputi
pengklasifikasian.
Semua data yang telah terkumpul diseleksi Lembar observasi kegiatan guru.
dan
di
kelompok-kelompokkan
sesuai
Digunakan untuk mengamati guru mulai
dengan fokus. Data yang telah dipisah-
dari awal proses pembelajaran sampai akhir
pisahkan tersebut lalu diseleksi mana yang
proses pembelajaran, apakah sudah sesuai
relevan dan mana yang tidak relevan. Data
dengan rancangan yang telah dibuat.
relevan dianalisis dan yang tidak relevan
3.
Tes hasil belajar digunakan untuk dibuang.
mendapatkan data pada siswa, ini dilakukan 3.
Menyajikan data dilakukan dengan
untuk memperoleh data yang akurat atas cara mengorganisasikan informasi yang kemampuan
siswa
menguasai
materi
pelajaran IPS. Data penelitian
sudah direduksi. Data tersebut mula-mula disajikan terpisah, tetapi setelah setelah
yang
diperoleh
dalam tindakan terakhir direduksi, keseluruhan
analisis dengan menggunakan data tindakan dirangkum dan disajikan
model analisis data kuantitatif dan analisa
secara terpadu sehingga diperoleh sajian
data kualitatif yang ditawarkan oleh Miles tunggal berdasarkan fokus pembelajaran dan Huberman (dalam Ritawati, 2008:77) IPS yakni
analisis
data
dimulai
dengan
menggunakan
strategi
dengan pembelajaran inkuiri.
menelaah sejak pengumpulan data sampai
4.
Menyimpulkan
hasil
penelitian.
seluruh data terkumpul. Tahap analisis yang Kegiatan ini merupakan penyimpulan akhir demikian dilakukan berulang-ulang begitu
temuan penelitian, diikuti dengan kegiatan
data selesai dikumpulkan pada setiap tahap
triangulasi
atau
pengujian
temuan
11
penelitian. Kegiatan triangulasi dilakukan yang digunakan untuk melihat proses dan dengan cara: (a) peninjauan kembali catatan
perkembangan
guru
pembelajaran
yang
dalam
mengelola
lapangan, dan (b) bertukar pikiran dengan ahli, teman sejawat, dan guru.
terjadi
selama
Analisis data dilakukan terhadap data yang pembelajaran berlangsung. Kemudian data telah direduksi baik data perencanaan,
tersebut dianalisis dengan teknik persentase.
pelaksanaan, maupun evaluasi. Analisis data Hasil observasi dianalisis dengan metode
dilakukan dengan cara terpisah-pisah.
Data-data dari hasil observasi dan deskriptif. Tiap item dinilai dengan salah wawancara dapat langsung diolah dan satu kategori Baik, Cukup, atau Kurang. gambaran hasil pembelajaran yang telah Setiap kategori diberi skor yang berbeda, berlangsung dapat dilihat. Sedangkan data kategori Baik diberi skor 3, Cukup diberi yang diperoleh dari hasil observasi dan hasil
skor
2,
dan Kurang diberi skor
angket harus dihitung persentase dari setiap
Selanjutnya jumlah skor dihitung dan
aspek-aspek yang diamati. Untuk data hasil
dikalkulasikan
observasi dihitung berupa jumlah nilai
persentase
untuk
mendapatkan
aktifitas
empat (baik sekali), nilai tiga (baik), nilai mendapatkan dua (cukup), nilai satu (kurang), kemudian pembelajaran
guru.
persentase guru
1.
dalam
Untuk
pelaksanaan mengelola
dipersentasekan. Dari hasil perhitungan ini pembelajaran, skor dari semua aspek dalam kemudian
data
tersebut
diolah
dan proses
pembelajaran
selanjutnya hasil pengolahan data dapat rumus:
dihitung
persentase
dengan
pelaksanaan
menggambarkan hasil pembelajaran yang pembelajaran s guru dalam mengelola telah berlangsung.
pembelajaran dengan total skor minimal 15.
1. Analisis Data Kegiatan Guru Analisis
data
pengelolaan
Rumus yang digunakan adalah: =
ℎ
100%
pembelajaran oleh guru adalah data hasil Total skor maksimal = 15 observasi pelaksanaan pembelajaran guru
12
Kriteria taraf keberhasilan: 80 % - 100 % = Sangat Baik
tujuan
60 % - 69 % = Cukup < 59 % =
70 % - 79 % Kurang
menemukan
informasi
yang
spesifik dan terfokus
pada
proses
pembelajaran
dan
menghambat
pembelajaran.
Hasil
analisis
dalam
peningkatan partisipasi belajar siswa
= Baik
kelas IV dalam pembelajaran IPS
Pelaksanaan pembelajaran guru
dengan menggunakan strategi inkuiri di mengelola
proses
pembelajaran
SDN 04 Terandam Kota Padang dapat
dikatakan baik jika guru melakukan aspek
yang
diamati
pada
dikatakan berhasil apabila di waktu pembelajaran
proses
mampu
mengajukan
pertanyaan, menjawab pertanyaan, dan pembelajaran dan diperoleh persetase ≥70%.
Setelah
didapat
kemampuan
persentase
dalam
mengemukakan
pendapat setelah diadakan tes pada akhir pembelajaran IPS maka nilai rata-rata
pelaksanaan pembelajaran guru dalam
siswa mengelola pembelajaran pada setiap
di
atas
KKM
yang
telah
ditetapkan di sekolah tersebut yaitu 70.
pertemuan, persentase tersebut dihitung rata-ratanya persiklus. Dalam hal ini, penilaian
kegiatan
guru
dalam
mengelola kelas dilihat dari rata-rata
=
ℎ
ℎ
100%
ℎ
Keterangan : P = Partisipasi belajar siswa yang aktif dalam indikator
persentase mencapai
persiklus; 70%,
pembelajaran
jika
maka
minimal
Penilaian partisipasi belajar siswa
pelaksanaan menurut Dimyati dan Midjiono (2006:125)
guru
mengelola
pembelajaran dianggap baik.
menggunakan pedoman sebagai berikut: 1 % - 25 % = Sedikit Sekali (SS) 51 % - 75 %
= Ban
26 % - 50 % = Sedikit (S)
= Ban
76 %-100 %
2. Data Observasi Partisipasi Belajar Rata-rata Siswa
persentase
partisipasi
belajar siswa dari satu siklus terdiri dari tiga
Analisis data dilakukan terhadap pertemuan dibandingkan dengan rata-rata data
yang
telah
direduksi
baik persentase pada siklus berikutnya. Jika rata-
perencanaan, pelaksanaan, dan data rata persentase tersebut telah meningkat, evaluasi secara terpisah-pisah dengan 13
maka baru dikatakan partisipasi belajar siswa meningkat.
Berdasarkan
penelitian
yang
telah
dilakukan dari tanggal 3 Januari 2014
3. Analisis Data Partisipasi Belajar sampai tanggal 28 Januari 2014 diperoleh Siswa
hasil penelitian sebagai berikut:
Untuk menentukan persentase hasil
1) Pembahasan Siklus I
belajar
siswa
secara
klasikal,
dapat
digunakan rumus, yaitu: =
Pembelajaran dengan menggunakan strategi
inkuiri
bukanlah
kegiatan
memindahkan pengetahuan dari guru ke
100%
siswa, melainkan suatu kegiatan yang Keterangan:
memungkinkan siswa menemukan sendiri
TB = Tuntas Belajar
pengetahuan
S = Jumlah siswa yang memperoleh nilai dari atau sama dengan 70
dilakukan. Artinya penggunaan strategi
aktivitas dapat dihitung dengan rumus yang diajukan oleh Sudjana (2002:67), yaitu: ∑
N
= Jumlah siswa
awal dan membuktikan hipotesa dari suatu
analisis
dalam
pembelajaran
IPS
dikatakan
berhasil apabila setelah diadakan tes pembelajaran,
siswa
mendapatkan nilai rata-rata melebihi KKM yang telah ditetapkan sekolah.
pada
sesuai
siklus
I
langkah-langkah
strategi inkuiri, langkah-langkah dalam melaksanakan
meningkatkan partisipasi belajar siswa
akhir
inkuiri diarahkan untuk membangun konsep
dilaksanakan
= Nilai rata-rata = Jumlah nilai seluruh siswa
pada
pembelajaran yang menggunakan strategi
Pembelajaran
∑
dalam
yang dilakukan siswa dalam
konsep melalui penemuan.
Keterangan:
Hasil
yang
siswa sebagai subjek belajar. Seluruh
Nilai rata-rata hasil belajar siswa
penulisan
inkuiri dalam pembelajaran menempatkan
N = Jumlah siswa
=
melalui
orientasi,
strategi
inkuiri
merumuskan
adalah masalah,
merumuskan hipotesa, mengumpulkan data, menguji
hipotesa,
dan
merumuskan
kesimpulan. Pelaksanaan siklus I
pembelajaran
ini belum
sempurna
pada karena
kebiasaan siswa dalam belajar yang terbiasa menerima informasi dari guru, sehingga
HASIL DAN PEMBAHASAN
siswa sulit untuk menyusuaikan diri dengan strategi inkuiri yang menuntut keaktifan
14
siswa dalam pembelajaran dengan banyak bertanya
sehingga
pengetahuan
dapat
awal
rata-rata 78,57. Jumlah siswa yang tuntas
membangun pada siklus ini mencapai 21 orang (90,48%)
terhadap
materi dan hanya dua orang (9,52%)
yang
pembelajaran dan lebih memahami dengan dinyatakan tidak tuntas pada siklus II ini. adanya penemuan dalam kelompok masingmasing.
Berdasarkan
perbandingan
persentase di atas, maka penulisan ini
Rata-rata
kelas
diperoleh
pada dinyatakan berhasil dan guru sudah berhasil
pertemuan awal sebesar 62,85 akan tetapi
dalam usaha peningkatan hasil belajar siswa
setelah pembelajaran dilaksanakan dengan
dalam
pembelajaran
IPS
dengan
menggunakan strategi inuiri maka nilai menggunakan strategi inkuiri di kelas IV individu siswa meningkat menjadi 70,95.
SD Negeri 04 Terandam Kecamatan Padang
2) Pembahasan Siklus II
Timur Kota Padang.
Tahap
pelaksanaan
pembelajaran KESIMPULAN
pada siklus II ini sama dengan langkah-
Berdasarkan analisis hasil penelitian
langkah pada siklus I. Perubahan dilakukan yang
diperoleh,
maka
dapat
diambil
pada saat memberikan bimbingan dalam
kesimpulan sebagai berikut:
melakukan kerja kelompok. Pada siklus I
1. Peningkatan partisipasi belajar siswa
guru
memberikan
secara
kelas IV dalam pembelajaran IPS
klasikal, namun pada siklus II bimbingan
dengan menggunakan strategi inkuiri di
diberikan kepada masing-masing kelompok
SDN 04 Terandam pada siklus I,
dengan cara mengunjungi kelompok yang
indikator
sedang berdiskusi. Pada siklus II ini siswa
pertanyaan
sudah
meningkat pada siklus II menjadi
terbiasa
bimbingan
bekerja
sama
dalam
kelompok.
siswa
dalam
adalah
mengajukan
76,13%
dan
76,57%, artinya adanya peningkatan
Dari tes awal dan tes akhir siklus I
partisipasi
belajar
siswa
dalam
yang telah diberikan maka data yang
mengajukan pertanyaan di SDN 04
diperoleh adalah 11 orang dari 21 orang
tersebut.
yang telah mencapai ketuntasan belajar.
2.
Peningkatan partisipasi belajar siswa
Pada tes awal siklus II siswa hanya
kelas IV dalam pembelajaran IPS
mencapai rata-rata 70,00 akan tetapi setelah
dengan menggunakan strategi inkuiri di
pembelajaran menggunakan strategi inkuiri
SDN 04 Terandam pada siklus I,
maka
mengalami
indikator siswa dalam mengemukakan
peningkatan yang signifikan yaitu mencapai
pendapat adalah 71,42% dan meningkat
hasil
belajar
siswa
15
pada siklus II menjadi 85,77%, artinya Ritawati, Mahyuddin, dkk.2008. Hand Out Mata kuliah Strategi pembelajaran adanya peningkatan partisipasi belajar Biologi Penelitian Tindakan Kelas. siswa dalam mengemukakan pendapat Padang: Universitas Negeri Padang. di SDN 04 tersebut . Peningkatan partisipasi belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi inkuiri di SDN 04 Terandam pada siklus I, indikator siswa
Roestiyah, N. 2012. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta. Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
dalam menjawab pertanyaan adalah 42,85% Wena, Made. 2012. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi dan meningkat pada siklus II menjadi Aksara. 71,42%, artinya adanya peningkatan partisipasi belajar siswa dalam menjawab pertanyaan di SDN 04 tersebut. DAFTAR PUSTAKA A. Kosasih, Djahiri. 1998. Petunjuk Guru Ilmu Pemgetahuan Sosial. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Depdiknas.2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan E. Mulyasa. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. E.
Mulyasa. 2007. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hamalik, Umar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya
16