ARTIKEL PENELITIAN
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING DI SD NEGERI 37 ALANG LAWEH PADANG
Oleh RANTI EFRIZAL NPM 1210013411035
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2016
HALAMAN PERSETUJUAN
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING DI SD NEGERI 37 ALANG LAWEH PADANG
Oleh RANTI EFRIZAL NPM 1210013411035
Artikel ini berdasarkan Skripsi yang berjudul “PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING
DI SD NEGERI
37 ALANG LAWEH PADANG” untuk
persyaratan wisuda Agustus 2016.
Menyetujui: Padang, Pembimbing I
Dr. Erman Har, M.Si.
Juni 2016
Pembimbing II
Erwinsyah Satria, M.Si., M.Pd.
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING DI SD NEGERI 37 ALANG LAWEH PADANG 1)
Ranti Efrizal, 2)Erman Har, 1)Erwinsyah Satria 1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2) Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected]
ABSTRACT The purpose of this study to describe the increase in activity and learning outcomes of students in learning science by using a model of Discovery Learning in Elementary School fourth grade 37 Alang Laweh Padang. This research is a classroom action research. This research was conducted in two cycles, each cycle consisting of two meetings and one final test cycle. The subjects were fourth grade students of SD Negeri 37 Alang Laweh Padang, totaling 30 people. The research instrument used is the observation of student activity sheets, observation sheets aspects of teacher and student learning outcomes test sheet. Based on the results of student learning activity observation sheet in cycle I and II, obtained an average score of student activity percentage expressing their opinions on the first cycle of 73% increased to 86.6% in the second cycle. Activities students conduct experiments on the first cycle of 70% increasing to 85% in the second cycle. Based on the results of the study, the percentage of students who achieve mastery cognitive learning level of knowledge and understanding in the first cycle by 60% and increased in the second cycle to 80%. This means learning science by using a model of Discovery Learning can increase the activity and learning outcomes of the fourth grade students of SD Negeri 37 Alang Laweh Padang. Based on these results, the researchers suggested that teachers can use the model of Discovery Learning in learning to improve the activity and student learning outcomes. Keywords: Activities, Results Learning, Science, Discovery Learning
yang ada di Sekolah Dasar (SD). IPA atau
Pendahuluan Pendidikan merupakan usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian baik itu
sains merupakan suatu mata pelajaran yang harus diajarkan pada siswa SD.
di dalam maupun di luar sekolah yang
Pendidikan IPA menekankan pada
berlangsung seumur hidup. Salah satu cara
pemberian pengalaman langsung dan kegiatan
memperoleh pendidikan itu ialah melalui
praktis, untuk mengembangkan kompetensi
proses pembelajaran. Proses pembelajaran ini
dasar agar siswa dapat memahami alam
merupakan
sekitar
inti
dari
pendidikan
secara
secara
ilmiah.
Proses
perolehan
keseluruhan. Salah satunya adalah proses
pengetahuan IPA tidak hanya didapatkan dari
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
kegiatan menerima materi pembelajaran yang
sudah ada, tetapi dalam pembelajaran IPA
pelajaran
siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Siswa
menyebabkan siswa kurang memahami materi
melakukan
untuk
yang sedang dipelajari. Guru juga masih
menemukan kebenaran suatu fakta atau
dominan menggunakan metode ceramah.
konsep-konsep dari materi pelajaran yang
Kurangnya
dipelajari.
menggunakan
percobaan-percobaan
Peneliti melakukan observasi proses
bersama
siswa,
keterampilan
pembelajaran
model yang
tepat
sehingga
guru
dalam
dan
metode
dan
menarik,
pembelajaran di kelas IV pada tanggal 27 dan
menyebabkan siswa merasa kurang berminat
28 Oktober 2015 bersama Ibu Thisa Liana
dalam mengikuti pembelajaran, kurangnya
selaku guru kelas IV di SD Negeri 37 Alang
perhatian
Laweh Padang. Hasil observasi menunjukkan
disampaikan
bahwa setelah guru menjelaskan materi dan
pembelajaran menjadi monoton.
siswa
terhadap
guru,
dan
materi siswa
yang merasa
memberikan kesempatan kepada siswa untuk
Pengamatan juga dilakukan terhadap
bertanya, hanya 5 orang siswa yang bertanya
nilai Ulangan Harian (UH) 3 semester 1 tahun
kepada guru, kemudian guru memberikan
ajaran 2015/2016 siswa (lihat pada Lampiran
kesempatan kepada siswa untuk menjawab
I, halaman 94), terlihat banyak siswa yang
pertanyaan, namun hanya 6 orang siswa yang
belum
mampu menjawab pertanyaan, kemudian
Minimal (KKM). Kriteria ketuntasan minimal
ketika
untuk
untuk mata pelajaran IPA yang ditetapkan
mengemukakan pendapat, hanya 5 orang
oleh sekolah adalah 75. Dari 30 orang jumlah
siswa
mengemukakan
siswa kelas IV hanya 7 (23,3 %) orang siswa
juga terlihat bahwa saat
yang mendapat nilai di atas KKM, sedangkan
memberikan tugas kepada siswa dan meminta
23 (76,7%) orang siswa nilainya berada di
siswa
latihannya
bawah KKM. Nilai tertinggi yang mampu
masing-masing, siswa malah asik bermain
diperoleh oleh siswa yaitu 90 dan nilai
dan berjalan-jalan tanpa menyelesaikan tugas
terendah adalah 30. Rata-rata nilai UH 3
yang diberikan guru. Siswa yang mengerjakan
semester 1 tahun ajaran 2015/2016 pada mata
tugas dengan baik hanya 17 orang siswa
pelajaran IPA siswa kelas IV adalah 59,3.
guru
yang
pendapatnya,
meminta
mau
mengerjakan
siswa
untuk
di
buku
sedangkan 13 orang siswa yang lainnya sibuk dengan kegiatannya masing-masing.
memenuhi
Kriteria
Ketuntasan
Kurang maksimalnya aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA
Berdasarkan hasil wawancara dengan
tidak dapat dibiarkan begitu saja, karena itu
guru kelas, diperoleh informasi bahwa pada
diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan
saat
jarang
aktivitas dan hasil belajar siswa. Guru
materi
memegang peranan penting untuk melakukan
proses
melakukan
pembelajaran percobaan
guru
tentang
peningkatan pembelajaran. Di sini, peneliti
Metodologi Penelitian
memberikan solusi terhadap masalah tersebut,
A. Jenis Penelitian
yaitu dengan menerapkan model Discovery
Jenis
Learning.
yang
digunakan
peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas
Sani (2014:97-98) menyatakan, Model Discovery konsep
penelitian
Learning
melalui
adalah
serangkaian
menemukan data
atau
(PTK). Menurut Arikunto (2012:104), “PTK merupakan
suatu
permasalahannya
penelitian muncul
kelas,
dan
dirasakan
atau percobaan. Model Discovery Learning
bersangkutan sehingga sulit dibenarkan jika
merupakan model pembelajaran kognitif yang
ada anggapan bahwa permasalahan dalam
menuntut guru lebih kreatif menciptakan
penelitian tindakan kelas diperoleh dari
situasi yang dapat membuat peserta didik
persepsi atau lamunan peneliti”.
belajar aktif menemukan pengetahuan sendiri.
B. Setting Penelitian
yang
efektif
adalah
oleh
akar
informasi yang diperoleh melalui pengamatan
Pengajaran
langsung
di
yang
guru
yang
1. Tempat Penelitian
pengajaran yang menyediakan kesempatan
Penelitian ini dilakukan di kelas IV
belajar sendiri atau melakukan aktivitas
SD Negeri 37 Alang Laweh Padang pada
sendiri.
(2011:95),
tahun ajaran 2015/2016. Sekolah ini terletak
“Aktivitas pada prinsipnya adalah berbuat.
di jalan Bagindo Aziz Chan No. 4, Kecamatan
Berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi
Padang Selatan.
melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau
2. Subjek Peneleitian
Menurut
Sardiman
tidak ada aktivitas”.
Subjek dalam penelitian ini adalah
Susanto (2014:5) menyatakan, “Hasil belajar
yaitu
perubahan-perubahan
yang
siswa kelas IV SD Negeri 37 Alang Laweh Padang yang berjumlah 30 orang. Terdiri dari
terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut
20 orang laki-laki dan 10 orang perempuan.
aspek
3. Waktu Penelitian
kognitif,
afektif,
dan
psikomotor
sebagai hasil dari kegiatan belajar”.
Penelitian
ini
dilaksanakan
pada
Dengan ini diharapkan melalui model
semester genap tahun ajaran 2015/2016.
pembelajaran Discovery Learning diharapkan
Terhitung dari waktu perencanaan sampai
dapat mengatasi permasalahan yang terjadi di
penulisan laporan hasil penelitian. Sedangkan
kelas IV SD Negeri 37 Alang Laweh Padang,
pelaksanaan tindakan dimulai tanggal 1 Maret
yaitu rendahnya aktivitas dan hasil belajar
sampai 30 Maret 2016.
IPA.
dari 6 kelompok (anggota masing-
C. Prosedur Penelitian Penelitian
ini
dilakukan
dengan
mengacu pada desaian PTK dirumuskan
masing kelompok adalah 5 orang). c. Guru
meminta
masing-masing
Arikunto, dkk (2012:16) yang terdiri dari
kelompok mengumpulkan data dari
empat
berbagai
komponen
pelaksanaan
yaitu:
tindakan,
“Perencanaan, observasi,
dan
dan
melakukan
percobaan berdasarkan yang ditentukan
refleksi”.
oleh guru. d. Guru
1. Tahap Perencanaan a. Mengkaji silabus mata pelajaran IPA
masing-masing
mengolah
data
yang
diperolehnya dari pengumpulan data.
b. Menyiapkan perangkat pembelajaran.
e. Guru dan siswa melakukan pembuktian
c. Menyiapkan perlengkapan (media atau dan
meminta
kelompok
semester genap.
alat
sumber
bahan
untuk
benar atau tidaknya data yang sudah
melakukan
diolah oleh siswa dalam kelompok
percobaan) pembelajaran yang akan digunakan pada proses pembelajaran.
masing-masing. f. Guru dan siswa menyimpulkan materi
d. Menyusun lembar observasi aktivitas siswa.
pelajaran pada hari itu. 3. Tahap Pengamatan
e. Menyusun
lembar
pelaksanaan
observasi
Kegiatan pengamatan dilaksanakan
kegiatan
bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
pembelajaran
guru.
Data yang dikumpulkan melalui lembar
f. Membuat Lembar Diskusi Siswa (LDS),
observasi pada tahap ini adalah data tindakan
kunci jawaban LDS, soal tes akhir
dan
siklus, serta kunci jawaban tes.
(aktivitas siswa) dalam pembelajaran yang
g. Menentukan observer dan memberi penjelasan
apa
saja
yang
harus
dilakukannya.
memberikan
yang
dimunculkan
siswa
diamati oleh teman sebagai observer kedua serta
pengamatan
terhadap
pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru sebagai peneliti yang diamati oleh guru kelas
2. Tahap Pelaksanaan a. Guru
perilaku
stimulasi
atau
(observer pertama).
rangsangan kepada siswa melalui media
4. Tahap Refleksi
gambar.
Pada tahap ini peneliti melakukan
b. Guru meminta siswa mengidentifikasi
refleksi dari hasil pengamatan siklus I apakah
masalah yang ada berdasarkan materi
perlu tindak lanjut atau tidak pada siklus II.
yang dipelajari pada hari itu dalam
Dalam proses pengkajian data ini, refleksi
kelompok masing-masing yang terdiri
dilakukan pada akhir siklus. Peneliti juga
melibatkan
pengamat
(observer)
untuk
a. Data
kualitatif
yaitu
data
yang
membantu, seperti pada tahap observasi, agar
berhubungan dengan kategori, karakteristik
hasil refleksi dan evaluasinya lebih baik.
berwujud pertanyaan atau berupa kata-kata
Proses refleksi mempunyai peran penting
b. Data kuantitatif yaitu data yang berwujud
dalam keberhasilan penelitian. Dengan suatu refleksi
yang baik
dan
terencana,
ada
angka-angka. 2. Sumber Data Penelitian
masukan yang sangat berharga dan akurat
Secara umum sumber data penelitian
bagi penentuan tindakan pada siklus II.
ini adalah proses kegiatan pembelajaran Ilmu
D. Indikator Keberhasilan
Pengetahuan Alam dengan menggunakan
1. Aktivitas
siswa
mengemukakan
kelas
IV
pendapat
pada
model Discovery Learning. Kegiatan guru bersumber
dari
kegiatan
pembelajaran
tindakan
Discovery
Learning yang datanya peniliti dapat dari
Learning meningkat mencapai skor
guru sebagai observer, sedangkan kegiatan
rata-rata sama atau lebih besar 75%.
siswa bersumber dari aktivitas siswa dalam
model
2. Aktivitas siswa kelas IV melakukan percobaan setelah
pada
dilakukan
pembelajaran tindakan
IPA
dengan
proses
pembelajaran
mencapai skor rata-rata sama atau lebih
2. Tes
besar 75%.
3. Dokumentasi
3. Hasil belajar siswa pada ranah kognitif
G. Intrumen Penelitian
tingkat pengetahuan dan pemahaman
1. Lembar Observasi
tindakan
dengan
model Discovery Learning meningkat
b. Lembar Observasi Aktivitas Siswa 2. Lembar Tes Hasil Belajar
besar 75%.
3. Kamera
1. Jenis Data Riduwan (2008:106) menyatakan, data menurut sumbernya ada dua, yaitu data kualitatif dan dan data kuantitatif sebagai berikut:
belajar
a. Lembar Observasi Kegiatan Guru
mencapai skor rata-rata sama atau lebih
E. Jenis dan Sumber Data
hasil
F. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi
dilakukan
dan
Discovery
bersumber dari tes akhir siklus I dan siklus II.
model Discovery Learning meningkat
setelah
model
proses
pembelajaran IPA setelah dilakukan dengan
dengan
selama
H. Tenik Analisis Data Pada dasarnya teknik analisis data ini berupa analisis data kegiatan guru yang mana kegiatan guru diamati oleh observer pertama selama proses pembelajaran. Analisis data kegiatan siswa diamati oleh observer kedua
dengan cara melihat kegiatan siswa dalam
pengelolaan pelaksanaan pembelajaran pada
setiap proses pembelajaran, dan analisis data
persentase kegiatan guru. Dalam hal ini
hasil belajar siswa dari hasil tes akhir pada
terlihat peningkatan dari siklus I ke siklus II.
siklus I dan siklus II dari soal tes yang
Persentase kegiatan guru dapat dilihat pada
diberikan.
tabel dibawah ini:
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Tabel 1 : Persentase Kegiatan Guru pada Siklus I dan Siklus II
A. Hasil Penelitian
Siklus I II Rata-rata
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 37 Alang Laweh Padang dengan subjek penelitian adalah siswa kelas IV yang
Rata-rata Siklus 74,9% 89,6% 82,2%
berjumlah 30 orang siswa. Penelitian ini
Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa
dilaksanakan pada pembelajaran IPA melalui
aspek kegiatan guru rata-rata persentase siklus
model Discovery Learning pada semester II
I yaitu 74,9% dan siklus II mengalami
tahun
Penelitian
peningkatan menjadi 89,6%. Pada siklus I
dilaksanakan sebanyak dua siklus, yaitu siklus
kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru
I dan siklus II. Siklus I dilaksanakan pada
sudah dapat dikatakan baik. Sedangkan di
tanggal 1 dan 2 Maret 2016, dan tes akhir
siklus II peneliti atau guru sudah melakukan
siklus I dilaksanakan pada tanggal 8 Maret
indikator-indikator yang sudah direncanakan
2016. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 22
dengan sangat baik. Hal ini lah yang
dan 23 Maret 2016, dan tes akhir siklus II
menyebabkan kegiatan guru meningkat pada
dilaksanakan pada tanggal 30 Maret 2016.
siklus II.
ajaran
2015/2016.
Data dalam penelitian tindakan kelas ini berupa lembar observasi aktivitas siswa,
2. Data Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Berdasarkan
lembar observasi kegiatan guru, dan hasil
lembar
observasi
belajar siswa. Observasi ini dilaksanakan
aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran,
untuk melihat peningkatan aktivitas dan hasil
dapat diperoleh persentase tentang aktivitas
belajar siswa sesuai dengan indikator yang
siswa
telah ditetapkan, dan instrumen penilaian
pendapat
pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan
Observasi ini dilakukan untuk mengetahui
oleh guru.
bagaimanakah aktivitas siswa kelas IV dalam
1. Data Hasil Observasi Kegiatan Guru
mengemukakan pendapat dan melakukan
kelas
IV
dan
dalam
mengemukakan
melakukan
percobaan.
dalam
percobaan pada pembelajaran IPA dengan
pembelajaran pada umumnya dilihat juga dari
model Discovery Learning. Rangkuman hasil
Keberhasilan
siswa
analisis observasi aktivitas belajar siswa pada
percobaan serta mengalami peningkatan untuk
pembelajaran IPA dapat disajikan dalam
setiap kali pertemuan.
Tabel 2 berikut:
3. Hasil Belajar Siswa
Tabel 2: Rata-rata Aktivitas Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA dengan Model Discovery Learning pada Siklus I dan Siklus II Rata-rata Persentase Siklus Siklus I II
Indikator Mengemu kakan Pendapat Melakukan Percobaan Rata-rata
Peningka tan
siklus. Dalam hal ini terlihat perbedaan
ranah kognitif tingkat
pengetahuan dan
pemahaman pada siklus I dan siklus II seperti tertera pada Tabel 3.
73,0
86,6
13,6%
70,0
85,0
15%
71,5
85,8
14,3%
bahwa pembelajaran IPA yang dilaksanakan menggunakan
Learning
diperoleh melalui tes hasil belajar di akhir
peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa
Berdasarkan Tabel 2, disimpulkan
dengan
Data mengenai hasil belajar siswa
dapat
model
Discovery
meningkatkan
aktivitas
belajar siswa kelas IV dalam mengemukakan pendapat dan melakukan percobaan. Hal ini terbukti dari kenaikan rata-rata persentase untuk masing-masing indikator keberhasilan
Tabel 3 : Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Tingkat Pengetahuan dan Pemahaman dalam Pembelajaran IPA dengan Model Discovery Learning pada Siklus I dan Siklus II Siswa Siswa Tidak Tuntas Target Siklus Tuntas Nilai ≥ (75%) Nilai ≤ 75 75 I 12 orang = 18 orang Belum 40% = 60% mencapai target II 6 orang = 24 orang Sudah 20% = 80% mencapai target
peningkatan aktivitas belajar siswa yang telah ditetapkan.
Berdasarkan Tabel 3 tentang hasil belajar
siswa
ranah
kognitif
tingkat
Peningkatan aktivitas belajar siswa
pengetahuan dan pemahaman dalam 2 siklus,
untuk indikator mengemukakan pendapat dan
terlihat bahwa pada siklus I, siswa yang tuntas
melakukan percobaan, dikategorikan siswa
belajar ada 18 (60%) orang dan yang belum
sudah mulai baik pada siklus I. Hal ini karena
tuntas belajar ada 12 (40%) orang. Sedangkan
pembelajaran
pada siklus II, siswa yang tuntas belajar ada
yang
menggunakan
model
Discovery Learning merupakan hal baru bagi
24 (80%)
siswa. Pada siklus II, aktivitas belajar siswa
belajar hanya 6 (20%) orang. Dengan
sudah dalam kategori sangat baik, siswa
demikian, dapat dibuat kesimpulan bahwa
sudah
persentase ketuntasan belajar siswa dari siklus
banyak
melakukan
indikator
mengemukakan pendapat dan melakukan
orang dan yang belum tuntas
I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar
Kesimpulan dan Saran
20%.
A. Kesimpulan 1. Terjadi
B. Pembahasan PTK ini terdiri dari dua siklus, yang
peningkatan
aktivitas
mengemukakan pendapat siswa kelas
setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan
IV
dan satu kali tes hasil belajar pada setiap akhir
meningkat menjadi 86,6% pada siklus
siklus.
II.
Pelaksanaan
pembelajaran
dilaksanakan dengan menggunakan model Discovery
Learning.
Penelitian
pada
2. Terjadi
siklus
I
sebesar
peningkatan
73%
aktivitas
ini
melakukan percobaan siswa kelas IV
menggunakan instrumen penelitian berupa
pada siklus I sebesar 70% meningkat
lembar observasi aktivitas belajar siswa,
menjadi 85% pada siklus II.
lembar observasi kegiatan guru, tes hasil
3. Terjadi peningkatan ketuntasan hasil
belajar siswa berupa tes akhir siklus, dan
belajar
ranah
kognitif
tingkat
kamera.
pengetahuan dan pemahaman siswa
Pembelajaran dengan menggunakan
kelas IV pada siklus I dari 60%
model Discovery Learning merupakan hal
dengan nilai rata-rata adalah 68,8
yang baru bagi siswa. Dalam pelaksanaan
menjadi 80% dengan nilai rata-rata 83
pembelajaran, peneliti menemui berbagai
pada siklus II.
masalah terutama dalam pengelolaan kelas, yang
disebabkan
oleh
siswa,
diharapkan
aktif
mengganggu temannya, meribut, melamun,
mengemukakan
pendapat
dan
dan keluar masuk kelas. Untuk mengatasi hal
melakukan percobaan dalam proses
ini, peneliti melakukan tahap perencanaan dan
pembelajaran, karena sangat menunjang
pelaksanaan
terhadap penguasaan materi pelajaran.
pembelajaran
siswa
yang
B. Saran
menggunakan
model Discovery Learning. Akan tetapi,
1. Bagi
2. Bagi guru, pelaksanaan pembelajaran
penggunaan model Discovery Learning ini
dengan
juga menyebabkan perubahan cara belajar
dapat dijadikan salah satu alternatif
bagi siswa. Biasanya hanya beberapa orang
variasi dalam pelaksanaan pembelajaran
siswa yang aktif, setelah menggunakan model
khususnya pada pembelajaran IPA,
Discovery
karena dengan menggunakan model
Learning
dapat
menunjukkan
model
Discovery
aktivitas yang baik terutama pada aktivitas
Discovery
mengemukakan pendapat dan melakukan
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
percobaan, yang pada akhirnya meningkatkan
siswa.
hasil belajar siswa.
Learning
ini,
Learning
dapat
3. Bagi
peneliti
lain,
sebagai
bahan
rujukan untuk menggunakan model Discovery
Learning
dalam
Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
siswa.
Susanto, Ahmad 2014. Teori Belajar &
pembelajaran
IPA
sehingga
dapat
DAFTAR KEPUSTAKAAN Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, Supardi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Riduwan. 2008. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta Bandung.
Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Group.
Kencana
Prenadamedia