ARTIKEL PENELITIAN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT DI SDN 03 BATUNG KOTA PADANG
Oleh: RAJU IKHBAISYAH NPM : 1210013411117
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2016
HALAMAN PERSETUJUAN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT DI SDN 03 BATUNG KOTA PADANG
Oleh: RAJU IKHBAISYAH NPM : 1210013411117
Artikel ini berdasarkan Skripsi yang berjudul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT DI SDN 03 BATUNG KOTA PADANG” untuk persyaratan wisuda Agustus 2016.
Menyetujui: Padang, Pembimbing I
Dr. Erman Har, M.Si
Mei 2016
Pembimbing II
Yulfia Nora, S.Pd, M.Pd
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT DI SDN 03 BATUNG KOTA PADANG Raju Ikhbaisyah1, Erman Har2, Yulfia Nora1 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2 Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected]
ABSTRACT Research objectives to describe the increase in student learning outcomes by using the approach of Science Technology society in learning the Science in class V SDN 03 Bungus Teluk Kabung Subdistrict Batung Padang City. This type of research is research action class. This research was conducted in two cycles, each cycle consisting of two sessions and one final test cycles. The subject of research is the grade V SDN 03 Batung, which amounted to 32 peoples. Research instrument used is the student learning results sheet aspects of cognitive, psychomotor and affective, as wellas Teaching activities teacher observation sheets, test results of student learning. Based on test results obtained, the percentage of student learning outcomes cognitive aspects of the C1 cycle I of 37.5% with an average value of 70.6, then rise in cycle II, with the percentage of 87.5% with an average value, and the resulting learning 86.3 aspects cognitive C2 cycle I of 28.1% with an average value of 58.1, then rise in cycle II of 78.1% with an average value of student learning outcomes, 83.4 in affective aspects on cycle I obtained the percentage of 37.5% with an average value of 75.2 and rise in cycle II with percentage 81.3% with a mean rat value student learning outcomes and 85.1 on aspects of psychomotor on cycle I gained percentage 34.4% with an average value of 75.2 and rise in cycle II becomes 79,6%. With an average value of 85.9 this indicates that learning Science with the Science Community Technology Approach can improve learning outcomes grade V SDN 03 Bungus Teluk Kabung Subdistrict Batung Padang city. Keywords: learning outcomes, IPA, Science Technology Society PENDAHULUAN Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
merupakan
yang
dapat menjadi wahana bagi peserta didik
berhubungan dengan cara mencari tahu
untuk mempelajari diri sendiri sendiri dan
tentang alam secara sistematis, sehingga
alam sekitar, serta prospek pengembangan
IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
lebih lanjut dalam menerapkan pada
pengetahuan
fakta-fakta,
pemberian pengalaman langsung untuk
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja
mengembangkan kompetensi dasar agar
tetapi
menjelajahi dan memahami alam sekitar
juga
pelajaran
penemuan. Pendidikan IPA diharapkan
yang berupa
merupakan
suatu
proses
secara ilmiah..Berdasarkan hasil observasi
disimpulkan bahwa kurang maksimalnya
yang di lakukan di SDN 03 Batung,
hasil Ulangan Harian II (UH) siswa pada
Kecamatan Bungus Teluk Kabung dan
pembelajaran IPA di kelas V SDN 03
hasil wawancara saya dengan guru dan
Batung, Kecamatan Bungus Teluk Kabung
siswa kelas V, pada tanggal 16 dan 17
pada semester I tahun ajaran 2015/2016.
November
Di
2015
diperoleh
gambaran
sekolah
ini,
Minimal
penulis
permasalahan-
khususnya mata pelajaran IPA adalah 80.
permasalahan baik itu dari segi guru
Mencermati hasil UH II di semester I
maupun dari segi siswa. Hal ini dapat
tahun ajaran 2015/2016 pada pembelajaran
dilihat dari segi guru: 1) Pembelajaran
IPA, dari 32 orang siswa, terdapat 12
yang masih berpusat pada guru (teacher
siswa (37,5%) yang nilainya di atas KKM,
center), dimana guru menjadi satu-satunya
sementara nilai berada di bawah KKM
sumber
kurang
adalah 20 siswa (62,5%). Nilai rata-rata
pengetahuan
hasil belajar IPA pada UH II di semester I
tentang sains, 3) guru masih menggunakan
tahun ajaran 2015/2016 hanya mencapai
strategi-strategi
proses
65,96 dengan nilai tertinggi 87 dan nilai
pembelajaran, 4) serta guru masih kurang
terendah 46. Menurut Sudjana (2012:22),
memotifasi siswa untuk mampu berfikir
“Hasil
kreatif dalam memecahkan masalah yang
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
ditemui dalam proses pembelajaran.
menerima pengalaman belajarnya”.
informasi,
mengikuti
2)
guru
perkembangan
lama
dalam
Kondisi diatas berdampak kepada
belajar
Berdasarkan
bagi
Ketuntasan
bahwa dalam proses pembelajaran IPA menemukan
(KKM)
Kriteria
adalah
peserta
didik,
kemampuan-
masalah
yang
siswa : 1) siswa cenderung pasif dan hanya
dikemukakan sebelumnya maka perlu
mengandalkan guru sebagai satu-satunya
dicari solusi untuk mengatasinya, salah
sumber belajar, 2) siswa belum mampu
satunya guru harus mampu memilih
mengembangkan kreatifitas dan rasa ingin
pendekatan
tahu serta rendahnya tingkat pemahaman
sehingga masalah tersebut dapat diatasi
siswa
yang
dengan solusi yang baik. Salah satu
diajarkan , 3) siswa kurang memahami
pendekatan yang dapat digunakan untuk
cara belajar sehingga tidak tercapainya
meningkatkan hasil belajar siswa dalam
keberhasilan
pembelajaran IPA menurut penulis adalah
terhadap
konsep-konsep
siswa
dalam
proses
pembelajaran. Berdasarkan data yang diberikan oleh guru kelas V SD Negeri 03 Batung
pembelajaran
yang
tepat
Pendekatan Pembelajaran Sains Teknologi Masayarakat.
Melalui Pendekatan Sains Teknologi mayarakat ini konsep pembelajaran IPA
METODOLOGI PENELITIAN 1. Jenis Penelitian
yang dimiliki siswa dapat dikembangkan
Jenis penelitian yang digunakan
dan digunakan dalam kehidupan sehari-
peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas
hari karena dengan memunculkan masalah
(PTK). Menurut I.G.A.K Wardani, dkk.
yang ada di lingkungan masyarakat.
(2007:1.4), “penelitian tindakan kelas
Dengan demikian siswa menjadi aktif,
adalah penelitian yang dilakukan oleh guru
kreatif
peranan
di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi
pembelajaran IPA baik bagi kehidupan diri
diri, dengan tujuan untuk memperbaiki
sendiri
kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil
dan
menyadari
maupun
masyarakat,
Pada
pendekatan Sains Teknologi Masyarakat siswa dituntut untuk bekerja sama. Dengan bekerja sama, siswa akan lebih mudah memahami materi tersebut, karena melalui diskusi di bawah bimbingan guru sebagai fasilitator maka proses penerimaan dan pemahaman siswa akan semakin mudah dan cepat terhadap materi yang dipelajari, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sesuai dengan pendapat Yager (dalam
Asy’ari
2006:
66)
bahwa
“pendekatan STM sejalan dengan prinsip pembelajaran yang kontruktivistik”. Berdasarkan
permasalahan
yang
telah di uraikan,maka peneliti tertarik mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tentang pendekatan Sains Teknologi Masyarakat.
judul penelitian ini adalah
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Pembelajaran IPA Melalui Pendekatan
Sains
Teknologi
Masyarakat di SDN 03 Batung Kota Padang.
belajar siswa menjadi meningkat. Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, sehingga dapat memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran di kelasnya serta kemampuan siswa meningkat dan menjadi lebih baik. 2. Setting Penelitian a. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di kelas V SDN 03 Batung, kecamatan Bungus Teluk Kabung, pada tahun ajaran 2015/2016. Pemilihan SDN 03 Batung kecamatan Bungus Teluk Kabung sebagai tempat penelitian. b. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 03 Batung. Siswa kelas V SDN 03 Batung, yang berjumlah 32 orang. Terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan.
tahap-tahap pendekatan sains teknologi
c. Waktu Penelitian Penelitian
ini
dilakukan
pada
semester I Tahun Ajaran 2015/ 2016,
masyarakat. c. Pengamatan
pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan
Dalam tahap ini, guru pelaksana
pada hari Kamis 24 Maret 2016 bersama
mencatat sedikit demi sedikit apa yang
wali kelas V yaitu Bapak Andi Ardiman,
terjadi agar memperoleh data yang akurat
S.Pd
untuk perbaikan siklus berikutnya.
sebagai
observer
I
dan
Afri
Mardicko, S.Pd sebagai observer II.
d. Refleksi Refleksi merupakan kegiatan untuk
3. Prosedur Penelitian Penelitian mengacu
ini
pada
dilakukan
desain
dengan
PTK
yang
mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Dalam
tahap ini, peneliti
dirumuskan Arikunto, dkk (2010:16) yang
bersama observer I dan observer II
terdiri
yaitu:
berusaha untuk menemukan hal-hal yang
tindakan,
sudah dirasa memuaskan hati karena sudah
refleksi.
sesuai dengan rancangan dan catatan
Hubungan keempat komponen tersebut
secara cermat mengenai hal-hal yang
merupakan suatu siklus dan tahap-tahap
masih perlu diperbaiki.
pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai
4. Indikator Keberhasilan
dari
empat
perencanaan,
komponen,
pelaksanaan
pengamatan/observasi,
dan
berikut:
a. Persentase kemampuan
a. Perencanaan Tahap perencanaan ini merupakan rancangan tindakan kelas yang terdiri dari beberapa hal seperti menetapkan jadwal selama
penelitian,
menyusun
Rencana
merancang
dan
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), membuat media, alat dan bahan ajar, dan menyiapkan soal-soal
peningkatan
hasil
pengetahuan
siswa
kelas V pada pembelajaran IPA akan ditingkatkan menjadi 75%. b. Persentase kemampuan
peningkatan
hasil
pemahaman
siswa
kelas V pada pembelajaran IPA akan ditingkatkan menjadi 75%. c. Persentase
peningkatan
hasil
untuk tes evaluasi (tes akhir siklus) yang
kemampuan siswa kelas V dalam
sesuai dengan materi pembelajaran dalam
keaktifan
saat
diskusi
dan
pelaksanaan PTK.
kerjasama
saat
diskusi
pada
b. Pelaksanaan
pembelajaran
IPA
akan
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah dirancang sesuai dengan
ditingkatkan menjadi 75%. d. Persentase
peningkatan
hasil
kemampuan siswa kelas V dalam
kesesuaian
gambar
permasalahan
dan
dengan kebersihan
gambar pada pembelajaran IPA akan ditingkatkan menjadi 75%. 5. Jenis dan Sumber Data
data primer dan data sekunder. Data primer ini mencakup data hasil belajar nilai latihan dan tes, data aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran IPA Sains
Teknologi
Masyarakat, sedangkan data sekunder mencakup nilai ulangan harian II siswa. b. Sumber data
7. Instrumen Penelitian
c. Lembar Observasi Penilaian Afektif Siswa. d. Lembar
kegiatan belajar IPA dengan kebutuhan yang meliputi perencanaan pembelajaran, pembelajaran,
Observasi
Penilain
Psikomotor.
8. Teknik Analisis Data a. Teknik
Analisis
Data
Aktivitas
Guru. b. Teknik Analisis Data Hasil Belajar. HASIL
Sumber data penelitian adalah proses
pelaksanaan
b. Tes Tertulis
b. Lembar Tes Hasil Belajar.
Data ini terdiri dari dua macam yaitu
pendekatan
a. Observasi
a. Lembar Observasi Aktivitas Guru.
a. Jenis Data
dengan
6. Teknik Pengumpulan Data
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 03
evaluasi
Batung Kecamatan Bungus Teluk Kabung
pembelajaran, perilaku guru dan siswa
Kota Padang, dengan subjek penelitian
sewaktu pembelajaran. Data diperoleh dari
adalah siswa kelas V yang berjumlah 32
siswa kelas V SDN 03 Batung untuk
orang yang terdiri dari 17 orang siswa laki-
mendapatkan data tentang hasil belajar
laki dan 15 orang siswa perempuan. Siklus
siswa dalam proses pembelajaran IPA dan
I pertemuan I dilaksanakan pada hari
melihat tingkat keberhasilan pembelajaran
Kamis tanggal 24 Maret 2016, pertemuan
IPA. Guru kelas yang bersangkutan untuk
II dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 29
melihat
secara
Maret 2016. Dilanjutkan dengan tes akhir
komprehensif baik dari sisi siswa maupun
siklus I yang dilaksanakan pada hari
guru praktisi. Dalam kegiatan ini kegiatan
Kamis tanggal 31 Maret 2016. Sedangkan
guru bersumber dari kegiatan guru selama
siklus II pertemuan I dilaksanakan pada
proses
siswa
hari Kamis 31 Maret 2016, pertemuan II
bersumber dari aktivitas siswa dalam
dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 05
proses pembelajaran dan hasil belajar
April 2016, kemudian dilanjutkan dengan
implementasi
pembelajaran,
PTK
kegiatan
bersumber dari nilai ulangan harian II .
tes akhir siklus II yang dilaksanakan pada hari
Kamis
07
April
2016.
Dalam
pelaksanaan tindakan penelitian, peneliti
No Siklus
Ratarata
bertindak sebagai guru kelas V dan dibantu oleh 2 orang observer, yaitu observer I Bapak Andi Ardiman, S.Pd (Guru kelas V)
1
I
70,6
2
II
86,3
dan observer II Bapak Afri Mardicko, S.Pd (salah satu guru di SDN 03 Batung).
Siswa yang Tuntas
Siswa yang Tidak Tuntas
12 orang 20 orang (37,5%)
(62,5%)
28 orang
4 orang
(87,5%)
(12,5%)
a. Data Kegiatan Guru Keberhasilan
dalam
Persentase Rata-rata Hasil Belajar
pembelajaran pada umumnya dilihat juga
Kognitif (C2) siswa pada Siklus I dan
dari
Siklus II
pengelolaan
siswa
pelaksanaan
pembelajaran pada persentase kegiatan guru. Dalam hal ini terlihat peningkatan dari siklus I ke siklus II. Persentase
No Siklus
Ratarata
kegiatan guru dapat dilihat pada tabel dibawah ini: 1
I
58,1
2
II
83,4
Tabel 1 : Persentase Kegiatan Guru Pada Siklus I dan Siklus II Siklus
Rata-rata Siklus
I
70,8%
II
79,1%
Rata-rata
75, 0%
b. Data Hasil Belajar Persentase Rata-rata Hasil Belajar Kognitif (C1) siswa pada Siklus I dan Siklus II
Siswa yang Tuntas
Siswa yang Tidak Tuntas
9 orang
23 orang
(28,1%)
(71,9%)
25 orang
7 orang
(78,1%)
(21,9%)
c. Data Hasil Belajar Ranah Afektif Persentase Rata-rata Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif Pada Siklus I dan Siklus II
Jumlah Sik
Perte
Siswa
lus
muan
yang Tuntas
1 I 2
1 II 2
Jumlah Siswa yang Belum
2. Pembahasan
Rata
19 orang
(40,6%)
(59,4%)
11 orang
21 orang
(34,4%)
(65,5%)
24 orang
8 orang
(75%)
(25%)
28 orang
4 orang
(87,5%)
(12,5%)
Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat merupakan hal yang baru bagi siswa.
Tuntas
13 orang
Pembelajaran dengan menggunakan
Rata-
Dalam pelaksanaan pembelajaran, peneliti 74,6
menemui
berbagai
masalah
terutama
dalam pengelolaan kelas, yang disebabkan 75,8
oleh siswa yang mengganggu temannya, meribut, dan keluar masuk kelas, siswa
83,6
malu untuk berbicara. Untuk mengatasi hal ini, peneliti melakukan tahap perencanaan
86,7
dan
pelaksanaan
pembelajaran
menggunakan Pendekatan Sains Teknologi Msayarakat.
d. Data
Hasil
Belajar
Ranah
Psikomotor
Penggunaan Teknologi
Pendekatan
Masyarakat
Sains
ini
juga
Persentase Rata-rata Hasil Belajar
menyebabkan perubahan cara belajar bagi
Siswa Ranah PsikomotorPada Siklus I dan
siswa. Dalam proses pembelajaran siswa
Siklus II
hanya Jumlah
Sik
Perte
Siswa
lus
muan
yang Tuntas
1 I 2
1 II 2
Jumlah Siswa yang Belum
24 orang
(25%)
(75%)
14 orang
18 orang
(43,7%)
(56,3%)
25 orang
7 orang
(78,1%)
(21,9%)
26 orang
6 orang
(81,2%)
(18,8%)
saja
apa
yang
disampaikan oleh guru, tanpa menemukan Rata-
suatu permasalahan dan menemukan solusi
Rata
dari permasalahan yang di temui sehingga tidak dapat di aplikasikan di dalam
Tuntas
8 orang
menerima
kehidupan lingkungan masyarakat. Namun 73,0
setelah menggunakan Pendekatan Sains Teknologi
77,3
siswa
dapat
menunjukan hasil belajar yang baik secara keseluruhan,
83,9
Msayarakat,
serta
dapat
memberikan
solusi dari permasalahan yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari di dalam
87,9
masyarakat
yang
pada
meningkatkan hasil belajar siswa.
akhirnya
KESIMPULAN DAN SARAN
dengan
1. Kesimpulan
34,4% dan menglami peningkatan
a. Hasil belajar aspek kognitif tingkat pengetahuan C1 pada
siswa kelas v
pembelajaran
IPA
dapat
ditingkatkan dengan menggunakan pendekatan
Sains
Teknologi
persentase
ketuntasan
pada siklus II dengan persentase ketuntasan 79,6%. 2. Saran a. Hendaknya
dapat
Pendekatan
menerapkan
sains
Teknologi
Masyarakat pada siklus I dengan
Masyarakat dalam pembelajaran
persentase ketuntasan 37,5% dan
IPA
menglami peningkatan pada siklus
menerapkan dalam pembelajaran
II dengan persentase 87,5%
lainnya
lebih
baik
lagi
dan
sehingga
dapat
b. Hasil belajar aspek kognitif tingkat
menciptakan proses pembelajaran
pemahaman C2 siswa kelas V pada
yang aktif dan menyenangkan serta
pembelajaran
dapat
dapat meningkatkan hasil belajar
ditingkatkan dengan menggunakan
siswa. Peneliti juga hendaknya
pendekatan
dapat
IPA
Sains
Teknologi
membuat
rancangan
Masyrakat pada siklus I dengan
pembelajaran IPA sesuai dengan
persentase ketuntasan 28,1% dan
langkah-langkah
menglami peningkatan pada siklus
dengan
II dengan persentase 78,1%.
Teknologi Masyarakat.
yang
sesuai
Pendekatan
sains
c. Hasil belajar aspek afektif siswa
b. Untuk sekolah hendaknya dapat
kelas V pada pembelajaran IPA
memberikan motivasi kepada guru
dapat
kelas
ditingkatkan
dengan
agar
menggunakan Pendekatan Sains
menggunakan
Teknologi Masyrakat pada siklus I
bervariasi
dengan
pembelajaran.
persentase
ketuntasan
lebih
banyak
lagi
model dalam
yang proses
37,5% dan menglami peningkatan
c. Untuk para guru diharapkan agar
pada siklus II dengan persentase
dapat menggunakan Pendekatan
ketuntasan 81,3%.
sains Teknologi Masyarakat dalam
d. Hasil belajar aspek
psikomotor
proses
pembelajaran,
siswa kelas V pada pembelajaran
mendapatkan
IPA dapat ditingkatkan dengan
maksimal dalam pencapaian tujuan
menggunakan Pendekatan Sains
pembelajaran yang diinginkan.
Teknologi Masyrakat pada siklus I
hasil
yang
supaya lebih
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, dkk. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Muslichach Asy’ari. 2006. Penerapan Pendekatan
Sains
Teknologi
Masyarakat dalam Pembelajaran Sainsdi SD. Jakarta: Dikti Persada Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung: Remaja Rosdakarya Wardhani, I.G.A.K dan Kuswaya wirhadit. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka