Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE SEDERHANA DARI KAPAS PADA ANAK KELOMPOK A TK KUSUMA MULIA 14 DAHU KECAMATAN BANYAKAN KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016
ARTIKEL PENELITIAN Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Program Studi PG PAUD Pada FKIP Universitas Nusantara PGRI Kediri
Disusun Oleh :
INA SALAMAH NPM : 12.1.01.11.0200
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016 Ina Salamah | 12.1.01.11.0200 FKIP - PGPAUD
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Ina Salamah | 12.1.01.11.0200 FKIP - PGPAUD
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Ina Salamah | 12.1.01.11.0200 FKIP - PGPAUD
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE SEDERHANA DARI KAPAS PADA ANAK KELOMPOK A TK KUSUMA MULIA 14 DAHU KECAMATAN BANYAKAN KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 INA SALAMAH NPM : 12.1.01.11. 0200 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
[email protected] Veny Iswantiningtyas, M. Psi dan Nur Lailiyah, M. Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa dalam kompetensi bidang kemampuan motorik halus anak didik TK Kusuma mulia 14 Dahu Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri relatif masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan kolase sederhana dengan kapas. Metode penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas dengan subyek penelitian anak kelompok A TK Kusuma Mulia 14 Dahu Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri tahun pelajaran 2015-2016 yang berjumlah 15 anak, terdiri dari 6 anak perempuan dan 9 anak laki-laki. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif, yaitu dengan membandingkan ketuntasan belajar anak antara waktu sebelum dilakukan tindakan dan setelah dilakukan tindakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan kolase sederhana dari kapas dapat meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak kelompok A TK Kusuma Mulia 14 Dahu Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri tahun pelajaran 2015/2016. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini disarankan : Bagi guru hendaknya semaksimal mungkin menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi anak, salah satunya melalui kegiatan kolase sederhana dari kapas untuk meningkatkan kemampuan motorik halusnya. Bagi sekolah hendaknya dapat menyediakan sarana yang dapat mendukung pembelajaran di kelas, berupa media pembelajaran dan alat peraga yang menarik. Kata kunci: Kemampuan motorik halus, kegiatan kolase sederhana dari kapas
Ina Salamah | 12.1.01.11.0200 FKIP - PGPAUD
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
LATAR BELAKANG Motorik pada anak usia dini sangat
Dari hasil pengamatan yang dilakukan
diperlukan untuk mengembangkan kecerdasan
oleh peneliti, ditemukan fakta bahwa dalam
anak
bahasa,
kompetensi bidang kemampuan motorik halus
Menurut
anak didik TK Kusuma mulia 14 Dahu
dibidang
pengembangan
kognitif,
seni
dan
Sujiono
(2005),
kreativitas.
motorik
adalah
semua
Kecamatan
Banyakan
Kabupaten
Kediri
gerakan yang mungkin dapat dilakukan oleh
relatif masih rendah. Hal ini terlihat saat
seluruh tubuh, sedangkan perkembangan
anak-anak
motorik dapat disebut sebagai perkembangan
berhubungan dengan motorik halus, misalnya
dari unsur kematangan dan pengendalian
merobek kertas, melipat kertas, menggunting
gerak tubuh. Dan perkembangan motorik
dan sebagainya mereka masih belum terampil
anak terbagi dua bagian, yaitu gerakan
dan agak kaku. Selain itu, berdasarkan hasil
motorik kasar dan gerakan motorik halus.
pra
Gerakan motorik kasar adalah gerakan yang
menunjukkan dari 15 anak didik, 7 anak
membutuhkan
koordinasi
besar
mendapatkan
bagian
anak,
gerakan
mendapatkan
tubuh
sebagian
sedangkan
melakukan
penelitian
yang
kegiatan
dilakukan
bintang bintang
peneliti,
satu, dua,
yang
4 3
anak anak
motorik halus adalah gerakan yang hanya
mendapatkan bintang tiga, dan hanya 1 anak
melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja
mendapatkan bintang empat.
dan dilakukan oleh otot-otot kecil seperti
Oleh karena itu, untuk meningkatkan
keterampilan menggunakan jari-jemari tangan
kemampuan anak dalam bidang motorik
dan gerakan pergelangan tangan.
halus, maka peneliti mencoba menggunakan
Perkembangan motorik kasar beriringan dengan
proses
Sebaliknya,
kematangan
motorik
halus
fisik
anak.
berhubungan
strategi pembelajaran melalui kegiatan kolase sederhana dari kapas. Kolase adalah karya seni
rupa
yang
dibuat
dengan
cara
dengan keterampilan fisik yang melibatkan
menempelkan bahan apa saja kedalam satu
otot kecil dan koordinasi mata-tangan. Saraf
komposisi yang serasi sehingga menjadi satu
motorik
dan
kesatuan karya (Muharrar dan Verayanti,
dan
2012).
halus
dikembangkan
ini
dapat
melalui
dilatih
kegiatan
Kolase
dapat
meningkatkan
rangsangan secara rutin. Sehingga guru harus
perkembangan otak, bahasa, dan melatih
memberikan
berbagai
dan
kemampuan motorik halus pada anak. Siswa
pengalaman
yang
meningkatkan
TK dapat diberikan latihan membuat kolase
kesempatan
dapat
keterampilan motorik halus anak secara
dengan
optimal.
sobekan/potongan
Ina Salamah | 12.1.01.11.0200 FKIP - PGPAUD
menggunakan kertas
koran,
bahan kertas
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
majalah,
kalender,
kertas
berwarna
atau
tersedia
dilingkungan
bahan-bahan
lipat,
kertas
masing siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu:
yang
perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan
sekolah
(action), pengamatan tindakan (observation),
alam
sekitar
(Sumanto, 2005). Dan pada penelitian ini, bahan yang digunakan untuk membuat kolase adalah
kapas.
Bahan
kapas
tersebut
dan refleksi (reflection). Berikut
1. Siklus Pertama
binatang-binatang lainnya yang memiliki bulu
a. Perencanaan
halus seperti domba. Dengan penerapan
1) Peneliti
dapat menarik minat dan semangat belajar dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak didik.
penelitian
tindakan kelas yang peneliti lakukan:
ditempelkan pada gambar domba atau gambar
kegiatan kolase dari kapas ini diharapkan
tahap-tahap
menganalisis
kurikulum
melalui program semester 2) Membuat
Rencana
Kegiatan
Migguan (RKM) 3) Membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH) 4) Membuat
II. METODE
instrumen
penelitian,
A. Subyek dan Setting Penelitian
sekaligus menyiapkan sarana dan
1. Tempat Penelitian
prasarananya termasuk medianya.
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di TK Kusuma Mulia 14 Dahu Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri tahun pelajaran 2015-2016. 2. Subyek Penelitian
b. Pelaksanaan 1) Kegiatan Awal a) Diawali dengan salam, berdo’a bersama, pembacaan Pancasila, menyanyi
Dalam PTK ini yang menjadi subyek penelitian adalah anak kelompok A
bersama,
kemudian
mengecek kehadiran anak didik. b) Guru mengadakan tanya jawab
yang berjumlah 15 anak, yang terdiri dari 9
sebagai
anak laki-laki dan 6 anak perempuan.
kegiatan sehari - hari dirumah masing
B. Prosedur Penelitian Penelitian ini
menggunakan desain
appersepsi
-
masing,
tentang
termasuk
tentang kegiatan kolase sederhana dari kapas.
penelitian tindakan kelas. Sedangkan model
c) Guru menjelaskan bahwa kegiatan
penelitian tindakan kelas yang digunakan
pada hari ini adalah tentang
adalah model spiral dari Kemis dan Mc.
kolase sederhana dari kapas.
Taggart yang terdiri dari 3 siklus. MasingIna Salamah | 12.1.01.11.0200 FKIP - PGPAUD
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
2) Kegiatan Inti
c) Guru mengakhiri kegiatan belajar
a) Guru membagikan satu lembar kertas HVS
yang sudah ada
gambar dombanya.
cara
membuat
kolase
sederhana dari kapas dengan baik. c) Guru mulai membimbing anakanak
untuk
informasi
berdo’a
bersama
dan
diakhiri dengan salam. c. Observasi Pada tahap ini guru observer dan teman
sejawat
akan
melakukan
membuat
pengamatan terhadap aktivitas belajar
gumpalan–gumpalan kecil dari
anak didik terutama dalam hal kegiatan
kapas, anak-anak mengikutinya
kolase sederhana dari kapas, dan guru
dan
sambil
membuat catatan jika terdapat hal-hal
mengarahkan mereka yang masih
khusus yang terjadi selama proses
keliru dan membantu anak yang
pembelajaran berlangsung.
guru
mulai
memberikan
kegiatan hari esok, diteruskan dengan
b) Guru menerangkan dan memberi contoh
dengan
mengamati
belum bisa. d) Guru cara
d. Refleksi
membimbing
anak-anak
Pada tahap ini akan dilakukan
menempelkan
gumpalan-
analisis data mengenai proses, hasil,
gumpalan
kecil
dari
kapas
masalah, dan hambatan yang dijumpai
tersebut sampai gambar domba
dalam pembelajaran, selanjutnya hal
itu tertutup kapas dengan rapi.
tersebut
e) Guru mengintruksikan pada anak-
akan
bersama-sama
direfleksi dengan
secara
kolaborator
anak yang sudah selesai kolasenya
berkaitan dengan dampak pelaksanaan
supaya diletakkan di meja guru.
tindakan dalam pembelajaran.
3) Kegiatan akhir a) Guru
2. Siklus Kedua
bercakap-cakap
tentang
kegiatan kolase sederhana dari kapas
yang
baru
dilaksanakan, menganjurkan
saja
kemudian pada
anak-anak
untuk mencobanya di rumah. b) Sebelum
mengakhiri
kegiatan
belajar, guru mengajak anak-anak
a. Perencanaan Pada tahap ini peneliti membuat porencanaan
tindakan
berdasarkan
hasil refleksi pada siklus pertama. b. Pelaksanaan Pada tahap ini akan dilaksanakan pembelajaran tetap dengan kegiatan kolase
sederhana
dari
kapas
dan
untuk bernyanyi bersama. Ina Salamah | 12.1.01.11.0200 FKIP - PGPAUD
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
berdasarkan hasil refleksi pada siklus
mengikutinya
dan
pertama. Adapun kegiatannya adalah:
mengamatinya
1) Kegiatan awal
mengarahkan.
guru sambil
a) Di awali dengan salam, berdo’a,
d) Guru memberi tugas pada anak-
pembacaan pancasila, menyanyi
anak untuk mencoba kembali
bersama untuk kegiatan awal
membuat kolase sederhana dari
dan mengecek kehadiran anak
kapas.
didik.
3) Kegiatan akhir
b) Guru mengadakan tanya jawab sebagai appersepsi.
a) Guru bercakap-cakap tentang kegiatan kolase sederhana dari
c) Guru memberi penjelasan bahwa
kapas
yang
baru
saja
kegiatan pada hari ini adalah
dilaksanakan,
kolase sederhana dari kapas
menganjurkan pada anak-anak
sebagaimana yang dulu pernah
untuk mencobanya di rumah.
dilakukan .
b) Sebelum mengakhiri kegiatan
2) Kegiatan inti a) Guru
belajar, guru mengajak anak-
membagikan
kepada
anak-anak masing-masing satu
anak untuk bernyanyi bersama. c) Guru
mengakhiri
belajar
ada gambar domba dan gambar
informasi kegiatan hari esok,
awan.
diteruskan
melakukan
kegiatan
kolase
sederhana dari kapas, maka guru mencoba memberi tugas pada
anak-anak
untuk
membuat kolase sendiri. c) Kepada anak-anak yang belum bisa,
guru
menerangkan
dan
kembali memberi
contoh cara membuat kolase
dengan
kegiatan
lembar kertas HVS yang sudah
b) Karena anak-anak sudah pernah
memberikan
dengan
berdo’a
bersama dan diakhiri dengan salam. c. Observasi Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan lebih tajam dengan teman sejawat terhadap aktivitas belajar anak didik dan membuat catatan jika ada hal-hal khusus, baik yang dilakukan guru maupun anak didik. d. Refleksi
sederhana dari kapas yang baik,
Pada tahap ini akan dilakukan
kemudian anak-anak disuruh
analisis data mengenai proses, hasil,
Ina Salamah | 12.1.01.11.0200 FKIP - PGPAUD
kemudian
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
masalah dan hambatan yang dijumpai
kolase sederhana dari kapas
dalam pembelajaran. Selanjutnya hal
yang baik dan rapi.
tersebut
akan
direfleksi
secara
bersama-sama dengan kolaborator.
yang sudah ada gambar domba
3. Siklus ketiga
dan gambar awan kepada anak-
a. Perencanaan Pada membuat
b) Guru membagikan kertas HVS
anak tahapan
ini
perencanaan
peneliti tindakan
masing-masing
satu
menarik
dan
lembar. c) Untuk
minat
berdasarkan hasil refleksi pada siklus
semangat
kedua.
melaksanakan kegiatan kolase
b. Pelaksanaan
anak-anak
dalam
sederhana dari kapas ini, guru
Pada tahap ini akan dilaksanakan
akan memberi
penghargaan
pembelajaran tetap dengan kegiatan
berupa hadiah sederhana bagi
kolase
anak-anak
sederhana
dari
kapas
dan
yang
berhasil
berdasarkan hasil refleksi pada siklus
membuat kolase sederhana dari
kedua. Adapun kegiatannya adalah:
kapas yang paling baik dan
1) Kegiatan awal
rapi.
a) Diawali dengan salam, berdo’a, pancasila, untuk
menyanyi
kegiatan
bersama
awal
dan
mengecek kehadiran anak didik. b) Guru mengadakan tanya jawab sebagai appersepsi.
d) Guru memeriksa hasil kolase anak-anak untuk memberikan penilaian. 3) Kegiatan akhir a) Guru
mengumumkan
hasil
penilaian berikut nama-nama
c) Guru memberi penjelasan bahwa
anak yang berhasil membuat
kegiatan pada hari ini adalah
kolase dengan baik dan rapi,
kolase sederhana dari kapas
yakni yang menjadi juara 1, 2,
sebagaimana yang dulu pernah
3, dan memberikan
dilakukan agar anak-anak lebih
sebagai
terampil lagi.
masing-masing juara.
2) Kegiatan inti a) Guru memberi penjelasan dan memberi contoh tentang cara
b) Guru belajar
hadiah
penghargaan
pada
mengakhiri
kegiatan
dengan
mengajak
bernyanyi bersama, kemudian memberikan informasi kegiatan
Ina Salamah | 12.1.01.11.0200 FKIP - PGPAUD
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
hari esok, dilanjutkan dengan
D. Analisis Data
berdo’a, dan diakhiri dengan
1. Menghitung distribusi perolehan tanda
salam.
bintang
c. Observasi
sebagai
hasil
penilaian
perkembangan anak dengan menggunakan
Pada tahap ini peneliti melakukan
rumus:
pengamatan lebih tajam dengan teman sejawat terhadap aktivitas belajar anak didik dan membuat catatan jika ada
Keterangan:
hal-hal khusus, baik yang dilakukan
P : Persentase anak yang mendapatkan
guru maupun anak didik.
bintang tertentu F : Jumlah anak yang mendapatkan
d. Refleksi Pada tahap ini akan dilakukan analisis data mengenai proses, hasil,
bintang tertentu N : Jumlah keseluruhan anak
masalah dan hambatan yang dijumpai
2. Membandingkan ketuntasan belajar anak
dalam pembelajaran. Selanjutnya hal
(jumlah persentase yang memperoleh
tersebut
bintang 3 dan bintang 4) antara waktu
akan
direfleksi
secara
sebelum dilakukan tindakan, tindakan
bersama-sama dengan kolaborator.
siklus I, tindakan siklus II, dan tindakan siklus III.
C. Tehnik dan Instrumen Pengumpulan
3. Pengujian hipotesis tindakan yaitu: jika
Data Teknik
pengumpulan
data
dalam
ada peningkatan ketuntasan belajar dari
penelitian ini adalah:
waktu
1. Tehnik observasi
tindakan siklus III (ketuntasan mencapai
Data
yang
diperoleh
yaitu:
1)
pra
tindakan
sampai
dengan
sekurang-kurangnya 75%), maka tindakan
Kemampuan guru dalam melaksanakan
guru
dinyatakan
berhasil
pembelajaran, 2) Aktivitas guru selama
hipotesis tindakan diterima.
sehingga
pembelajaran, 3) Kinerja guru selama proses penelitian. 2. Tehnik unjuk kerja Data yang diperoleh adalah data
III. HASIL DAN SIMPULAN A. Gambaran Selintas Setting Penelitian Penelitian
Tindakan
diruang
kelas
Kelas
tentang kemampuan anak dalam kegiatan
dilaksanakan
A
TK
kolase sederhana dari kapas.
Kusuma Mulia 14 Dahu Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri dan peneliti
Ina Salamah | 12.1.01.11.0200 FKIP - PGPAUD
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dibantu oleh guru pendamping di kelas tersebut
dalam
pelaksanaan
Tabel 2. Hasil Penilaian Kemampuan Motorik Halus Siklus I
pembelajaran. Jumlah anak di kelas tersebut 15 anak, yang terdiri dari 9 anak laki-laki dan 6 anak perempuan. Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 04 Mei 2016. Siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 19 Mei 2016. Sedangkan Siklus III dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 01 Juni 2016.
B. Deskripsi Temuan Penelitian Tabel 1. Hasil Penilaian Unjuk Kerja Kemampuan Motorik Halus dalam Kegiatan Kolase Sederhana dari Kapas Pra Tindakan
Berdasarkan tabel 2 , ketuntasan belajar anak dalam kegiatan kolase sederhana masih rendah,
yaitu
sebesar
26,7%.
Sehingga
kegiatan kolase sederhana dari kapas untuk meningkatkan kemampuan motorik anak pada siklus I dikatakan belum mencapai ketuntasan belajar karena masih di bawah kriteria ketuntasan minimal yakni 75%. Untuk itu diadakan perbaikan pembelajaran lagi pada siklus II.
Tabel 3. Hasil Penilaian Kemampuan Motorik Halus Siklus II Berdasarkan tabel 1, kemampuan anakanak dalam kegiatan kolase sederhana dari kapas pada pra tindakan rendah yaitu sebesar 25% dari kriteria ketunasan minimal yang telah ditetapkan yaitu sebesar 75%.
Ina Salamah | 12.1.01.11.0200 FKIP - PGPAUD
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Berdasarkan tabel 3, ketuntasan belajar
Berdasarkan tabel 5, hasil yang dicapai
anak dalam kegiatan kolase sederhana dari
pada siklus I dikategorikan belum mencapai
kapas adalah sebesar 53,3%, masih belum
ketuntasan belajar yang ditentukan. Hasil
mencapai ketuntasan belajar yang telah
penelitian perkembangan anak dalam kegiatan
ditetapkan yakni 75%. Untuk itu diadakan
kolase sederhana dari kapas pada siklus II
perbaikan pembelajaran lagi pada siklus III.
menunjukkan persentase 53,3%. Dari data tersebut maka kegiatan kolase sederhana dari
Tabel 4. Hasil Penilaian Kemampuan Motorik Halus Siklus III
kapas belum mencapai ketuntasan belajar, tetapi mengalami peningkatan dari siklus I. Pada pertemuan berikutnya guru melanjutkan kegiatan dengan membuat rencana perbaikan pembelajaran. Pada siklus III ketuntasan belajar anak dalam kegiatan kolase sederhana dari kapas menunjukkan persentase 80%. Maka kegiatan pembelajaran dalam kegiatan kolase sederhana dari kapas pada siklus III anak telah mencapai ketuntasan belajar.
Berdasarkan
tabel
4,
kemampuan
D. Simpulan
motorik halus anak dalam kegiatan kolase
Kegiatan kolase sederhana dari kapas
sederhana dari kapas pada siklus III telah
dapat meningkatkan kemampuan motorik
menunjukkan
halus pada anak kelompok A TK Kusuma
kategori
sangat
meningkat
dengan persentase sebesar 80%, melebihi dari
Mulia
kriteria
Kabupaten Kediri tahun pelajaran 2015/2016.
ketuntasan
minimal
yang
telah
14
Dahu
Kecamatan
Banyakan
ditetapkan yaitu sebesar 75%. E. Saran C. Pembahasan Tabel 5. Hasil Penilaian Ketuntasan Belajar Anak dalam Kegiatan Kolase Sederhana dari Kapas Mulai Tindakan Siklus I sampai Tindakan Siklus III
1. Bagi guru Dengan adanya penelitian tindakan kelas (PTK), guru diharapkan lebih kreatif dalam membuat dan menentukan hasil media pembelajaran agar anak lebih mudah
Ina Salamah | 12.1.01.11.0200 FKIP - PGPAUD
dalam
memahami
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
pembelajarannya, seperti kegiatan kolase
menyenangkan anak-anak merasa nyaman
sederhana dari kapas.
sehingga proses belajar berjalan lancar.
2. Bagi sekolah
4. Bagi peneliti
Dengan
adanya
kegiatan
kolase
Hendaknya
setelah
dilakukan
sederhana dari kapas, diharapkan dapat
penelitian tindakan kelas (PTK) peneliti
membantu
lebih aktif, kreatif, dan inovatif dalam
masalah
membantu yang
terjadi
belajar-mengajar masalah
menyelesaikan selama
berlangsung
mengembangkan
proses terutama
kemampuan
menentukan media pembelajaran di TK agar
proses
belajar-mengajar
semakin
bervariasi dan berkembang lebih baik.
fisik motorik halus yang ada dalam lembaga sekolah.
IV. DAFTAR PUSTAKA
3. Bagi anak Dengan
adanya
kegiatan
kolase
sederhana dari kapas, diharapkan anak akan lebih antusias dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran
khususnya
Muharrar, Syakir dan Sri Verayanti. 2012. Kolase, Montase, Mozaik Sederhana. Jakarta: Erlangga. Sujiono, Bambang. 2005. Pengembangan Fisik. Universitas Terbuka.
Metode Jakarta:
pengembangan fisik motorik halus. Serta diharapkan anak akan merasa lebih aktif, kreatif, dan senang dalam belajar membuat kolase sederhana dari kapas. Sehingga tidak merasa bosan saat belajar di kelas. Dengan
terciptanya
Ina Salamah | 12.1.01.11.0200 FKIP - PGPAUD
suasana
yang
Sumanto. 2005. Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak TK. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.
simki.unpkediri.ac.id || 13||