Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA KELAS VIII SMP NEGERI 1 NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Program Studi Pendidikan Biologi Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Disusun Oleh ISTIYOWATI NPM. 14.1.01.06.0061P
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016
ISTIYOWATI | 14.1.01.06.0061P FKIP – Prodi Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ISTIYOWATI | 14.1.01.06.0061P FKIP – Prodi Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ISTIYOWATI | 14.1.01.06.0061P FKIP – Prodi Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA KELAS VIII SMP NEGERI 1 NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG ISTIYOWATI NPM. 14.1.01.06.0061P FKIP – Prodi Pendidikan Biologi Mumun Nurmilawati, S.Pd, M.Pd dan Agus Muji Santoso, S.Pd, M.Si UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa kondisi pembelajaran IPA di SMPN 1 Ngunut belum berjalan secara efektif. Hal tersebut nampak dari siswa yang belum terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan guru cenderung menjadi pusat informasi. Kondisi pembelajaran tersebut mengakibatkan kemampuan berpikir kritis siswa rendah dikarenakan siswa belum terlatih untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, siswa hanya menghafal konsep dan contoh yang diberikan oleh guru. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPA materi sistem pernapasan pada manusia dengan menggunakan model Problem Based Learning di kelas VIII SMPN 1 Ngunut. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII D SMPN 1 Ngunut dengan jumlah 42 siswa. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus dengan menggunakan instrumen berupa RPP, lembar observasi aktivitas guru dan tes kemampuan berpikir kritis. Data kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh dari tes yang dilaksanakan di setiap akhir siklus. Skor yang diperoleh dari hasil tes kemudian dipresentase sehingga dapat diketahui sejauh mana peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data diketahui pada siklus I terdapat 59,52 % siswa yang tingkat kemampuan berpikir kritis nya dalam kategori baik. Pada siklus II terdapat 47,62 % siswa yang memiliki tingkat kemampuan berpikir kritis dengan kategori baik dan 38,10 % siswa termasuk dalam kategori sangat baik. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPA materi sistem pernapasan pada manusia kelas VIII SMP Negeri 1 Ngunut. Berdasarkan simpulan hasil penelitian, direkomendasikan: (1) Model Problem Based Learning dapat digunakan dan dikembangkan sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran, karena melalui model PBL siswa dapat melatih kemampuan berpikir, mengemukakan pendapat, aktif dalam tanya jawab, dan bekerja sama (2) Guru harus terus berusaha mengembangkan dan mencari inovasi dalam pembelajaran IPA sehingga proses pembelajaran tidak membosankan dan siswa merasa senang dalam menerima materi. Kata kunci : Problem Based Learning (PBL), kemampuan berpikir kritis, sistem pernapasan
pada manusia.
ISTIYOWATI | 14.1.01.06.0061P FKIP – Prodi Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
yang akan menghadapai dunia penuh
PENDAHULUAN Pembelajaran
Ilmu
Pengetahuan
tantangan dan permasalahan”.
Alam (IPA) diperlukan untuk melatih dan menumbuhkembangkan
kemampuan
Kemampuan berpikir kritis sangat penting dilatihkan kepada siswa karena
berpikir, bekerja, dan bersikap ilmiah pada
dapat
siswa.
khususnya
menentukan keterkaitan sesuatu dengan
Biologi diharapkan dapat menjadi wahana
yang lain dengan lebih akurat, sehingga
bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri
kemampuan berpikir kritis sangat berkaitan
dan
erat dengan pemecahan masalah atau
Pembelajaran
alam
IPA,
sekitar.
pembelajaran
Sehingga
IPA
ditekankan
pada
berorientasi
pada
di
proses
membantu
harus
pencarian
pembelajaran
yang
(2012:60) “berpikir kritis adalah pola
harus
berpikir seseorang mempunyai wawasan
Siswa
dan
siswa dapat berlatih berpikir kritis dan
menganalisa suatu masalah dengan tepat,
sistematis,
cermat, jeli, tidak gegabah dan efisien”.
dapat
memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari.
yang
luas,
dia
Rangkuti
terlibat aktif dalam pembelajaran, sehingga
serta
wacana
menurut
untuk
sekolah
siswa.
solusi.
seseorang
mampu
Berdasarkan hasil observasi yang
Namun banyak siswa yang merasa
dilakukan pada siswa kelas VIII di SMPN 1
bahwa pelajaran IPA adalah pelajaran yang
Ngunut diketahui bahwa siswa kelas VIII-D
membosankan dan sulit untuk dipahami.
memperoleh nilai rata-rata ulangan yang
Hal ini dikarenakan proses pembelajaran
paling rendah diantara 10 kelas yang lain,
IPA yang masih bersifat teacher-centered
dari nilai ulangan terakhir menunjukkan
dan siswa hanya menghafal informasi yang
masih banyak siswa yang mendapat nilai di
diberikan guru. Siswa tidak dibiasakan
bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal
untuk
kemampuan
75) dan hanya 36% dari jumlah siswa di
berpikirnya sehingga banyak siswa yang
kelas VIII-D yang nilainya memenuhi
cenderung menjadi malas berpikir secara
KKM. Hasil observasi juga menunjukkan
mandiri
Slamet
bahwa dalam proses pembelajaran IPA
(2012:2) “siswa yang berpikir kritis akan
siswa cenderung pasif. Siswa terbiasa
mampu menolong dirinya atau orang lain
hanya mendapatkan pengetahuan dari buku
dalam memecahkan permasalahan yang
dan penjelasan dari guru yang kemudian
dihadapi karena siswa harus mengevaluasi
dicatat. Siswa belum terlatih untuk berani
diri mereka dan berusaha. Karena para
mengungkapkan ide-ide mengenai materi
siswa ini kelak akan menjadi orang dewasa
yang dipelajari. Kondisi tersebut kurang
mengembangkan
dan
kritis.
Menurut
ISTIYOWATI | 14.1.01.06.0061P FKIP – Prodi Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
mampu mengembangkan potensi siswa
bercirikan
yaitu kemampuan berpikir kritis.
sebagai konteks untuk para siswa belajar
Rendahnya
kemampuan
berpikir
adanya
berpikir
permasalahan
kritis
dan
nyata
keterampilan
kritis siswa dapat terlihat dalam perilaku
memecahkan masalah serta memperoleh
siswa yaitu rasa ingin tahu dalam menggali
pengetahuan”. Sehingga dapat disimpulkan
informasi masih rendah, hal ini terbukti dari
bahwa Problem Based Learning (PBL)
siswa yang hanya menerima informasi dari
adalah suatu model pembelajaran yang
guru. Hal ini mengakibatkan siswa akan
menggunakan masalah di kehidupan sehari-
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
hari untuk belajar dan melibatkan siswa
masalah.
terlatih
untuk memecahkan masalah melalui tahap-
proses
tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat
Agar
kemampuan
siswa
berpikirnya
dapat maka
pembelajaran harus dirancang agar siswa
mempelajari
aktif
berhubungan dengan masalah tersebut dan
menganalisis
dan
memecahkan
pengetahuan
masalah yang ada di kehidupan sekitar
sekaligus
mereka.
memecahkan masalah serta kemampuan
Berdasarkan
hasil
observasi
memiliki
yang
kemampuan
untuk
berpikir kritis.
diketahui guru sudah menggunakan metode
Menurut
Arends
(dalam
Sari,
demonstrasi dan ceramah, namun hasilnya
2012:17-18) sintaks untuk model Problem
masih belum maksimal dikarenakan siswa
Based Learning (PBL) terdiri dari lima
belum terlatih untuk memecahkan masalah
atahapan yaitu (1) Memberikan orientasi
yang berkaitan dengan kehidupan sehari-
tentang permasalahannya kepada siswa; (2)
hari serta guru cenderung menjadi pusat
Mengorganisasi siswa untuk meneliti; (3)
informasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan
Membantu
investigasi
upaya untuk melatih siswa memecahkan
kelompok;
(4)
masalah yang kontekstual dan melatih
mempresentasikan
kemampuan berpikir kritis siswa sehingga
memamerkan;
hasil belajar juga akan meningkat. Salah
mengevaluasi proses mengatasi masalah.
satu model pembelajaran yang sesuai
Melalui model PBL guru dapat mendorong
dengan kondisi tersebut adalah model
siswa untuk berlatih berpikir melalui
Problem Based Learning (PBL).
langkah-langkah
Menurut
pendapat
Sa’diyah
Dengan
dan
Mengembangkan
dan
hasil
(5)
diharapkan
(PBL) adalah “Model pengajaran yang
siswa
akan
karya
dan
Menganalisis
dan
pembelajaran
penerapan
(2015:218) model Problem Based Learning
ISTIYOWATI | 14.1.01.06.0061P FKIP – Prodi Pendidikan Biologi
mandiri
model
kemampuan lebih
PBL.
PBL
berpikir
meningkat,
ini kritis
dengan
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
meningkatnya kemampuan berpikir siswa
Pembelajaran (RPP), Lembar Diskusi Siswa
maka penguasaan dan pemahaman konsep
(LDS) materi sistem pernapasan pada
siswa
manusia,
menjadi
lebih
baik.
Sehingga
lembar
observasi,
dan
tes
peningkatan kemampuan berpikir ini juga
kemampuan berpikir kritis. Pelaksanaan
akan berdampak pada peningkatan hasil
adalah proses pembelajaran menggunakan
belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas
model PBL oleh peneliti yang berperan
maka diadakan penelitian tindakan kelas
sebagai guru. Pengamatan dilaksanakan
yang
bersamaan dengan pelaksanaan dan diamati
bertujuan
untuk
meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa pada
oleh
1
orang
observer.
Refleksi
pembelajaran IPA materi sistem pernapasan
dilaksanakan setelah data diperoleh yaitu
pada manusia dengan menggunakan model
setelah selesai pelaksanaan 1 siklus. Tahap
Problem Based Learning di kelas VIII
refleksi adalah tahap untuk mengevaluasi
SMPN 1 Ngunut.
apa saja yang terjadi selama proses pembelajaran. Peningkatan kemampuan berpikir
II. METODE Penelitian ini dilakukan di SMPN 1
kritis siswa dianalisis dari hasil tes yang
Ngunut Kabupaten Tulungagung. Subjek
diperoleh dengan cara memberikan tes
penelitian ini adalah siswa kelas VIII-D
berupa soal tes tertulis pada setiap akhir
dengan jumlah siswa 42 anak. Metode
siklus. Data hasil tes kemampuan berpikir
penelitian yang digunakan dalam penelitian
kritis dihitung presentasenya untuk dilihat
ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
tingkat kemampuan berpikir kritis siswa
(Classroom Action Research). Prosedur
pada siklus I dan siklus II. Jika kualifikasi
penelitian ini menggunakan desain model
kemampuan
PTK dari Kemmis & McTaggart yang
mengalami peningkatan dari siklus I ke
terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan,
siklus
pelaksanaan,
pembelajaran PBL dapat meningkatkan
pengamatan
dan
refleksi.
Putaran keempat tahap tersebut dinamakan siklus. jumlah
Dalam
pelaksanaan
siklus
keberhasilan
maka
kritis
diartikan
siswa
model
kemampuan berpikir kritis siswa.
penelitian
disesuaikan
dengan
permasalahan
yang
terselesaikan. Perencanaan
II
berpikir
III. HASIL DAN KESIMPULAN Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 2
dilaksanakan
untuk
merancang silabus, Rencana Pelaksanaan ISTIYOWATI | 14.1.01.06.0061P FKIP – Prodi Pendidikan Biologi
pertemuan
yang
masing-masing
berlangsung selama 2 jam pelajaran. Pada simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
tahap pelaksanaan proses pembelajaran
pelaksanaan
dilaksanakan langkah
sesuai
diskusi
dan
presentasi,
dengan
langkah-
kemudian guru membimbing siswa untuk
model
Problem
membuat
pembelajaran
Based Learning yaitu (1) orientasi masalah,
kesimpulan
di
akhir
melaksanakan
proses
pembelajaran.
(2) mengorganisasi siswa untuk belajar, (3)
Setelah
membimbing penyelidikan kelompok, (4)
pembelajaran menggunakan model PBL
mengembangkan dan menyajikan hasil
dilaksanakan
karya
menganalisis kendala-kendala yang muncul
serta
(5)
menganalisis
dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah. Pada
tahap
orientasi
guru
upaya
selanjutnya.
rangsangan
untuk
hasil pengamatan sehingga diperoleh solusi yang
memberikan
refleksi
selama proses pembelajaran berdasarkan
memberikan apersepsi dan motivasi sebagai untuk
tahap
akan
diterapkan
di
Peningkatan
pertemuan kemampuan
kepada siswa. Selanjutnya pada tahap
berpikir kritis siswa dapat diketahui dari
pengorganisasian siswa, guru membagi
hasil tes berpikir kritis yang diberikan pada
kelompok dengan memanggil nama tiap
siklus
anggota
siswa
menunjukkan bahwa presentase tingkat
dengan
kemampuan berpikir kritis siswa meningkat
kelompok,
dibimbing
untuk
kemudian berkumpul
anggota kelompok masing-masing. Pada
I
dan
siklus
II.
Hasil
tes
dari siklus I ke siklus II.
tahap membimbing penyelidikan, guru membimbing dan memantau diskusi tiaptiap
kelompok,
dengan
mengajukan
pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana hasil diskusi siswa dalam mencari solusi dari permasalahan yang diberikan. Pada tahap pengembangan dan penyajian hasil karya, siswa melakukan presentasi
hasil
diskusi
kelompok.
Penunjukkan kelompok dilakukan secara acak yaitu dengan cara diundi dan dipilih 3
Berdasarkan grafik di atas dapat
kelompok untuk melakukan presentasi.
dilihat bahwa ada peningkatan kemampuan
Pada tahap analisis dan evaluasi, guru
berpikir kritis siswa dalam pembelajaran
memberikan
IPA pada materi sistem pernapasan pada
penjelasan
tentang
hasil
diskusi dan memberikan komentar tentang ISTIYOWATI | 14.1.01.06.0061P FKIP – Prodi Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
manusia
dengan
menerapkan
model
Problem Based Learning, jika pada siklus I
materi yang dipelajari, dan bisa berlatih untuk merancang solusi dari pemasalahan.
terdapat 28,57% siswa yang kemampuan
Pada
tahap
pengembangan
dan
berpikir kritisnya berada dalam tingkat
penyajian hasil karya, siswa melakukan
cukup dan 59,52%
presentasi hasil diskusi kelompok. Pada
siswa saja
yang
kemampuan berpikir kritisnya berada dalam
tahap
tingkat baik, sedangkan dalam tingkat
kemampuan untuk mengungkapkan serta
sangat baik tidak ada siswa sama sekali,
mempertahankan
maka pada siklus II terdapat 47,62% siswa
terakhir
berada dalam tingkat kemampuan berpikir
mengevaluasi proses pemecahan masalah,
kritis baik, dan terdapat 38,10% siswa yang
pada tahap ini
berada
membuat kesimpulan dari hasil diskusi
dalam
tingkat
sangat
baik,
sedangkan dalam tingkat cukup turun
ini
siswa
dapat
meningkatkan
pendapatnya.
yaitu
menganalisis
siswa dituntut
Tahap dan
untuk
yang telah dilakukan.
menjadi 11,90% siswa saja.
Berdasarkan uraian di atas dapat
Melalui penerapan model Problem
disimpulkan
bahwa
model
Learning
dalam
Based Learning kemampuan berpikir kritis
Problem
siswa
tersebut
pembelajaran IPA-Biologi pada materi
dikarenakan tahapan pembelajaran pada
sistem pernapasan pada manusia dapat
model Problem Based Learning dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kritis
melatih kemampuan berpikir siswa. Pada
siswa. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil
tahap orientasi masalah, siswa diajarkan
penelitian yang mana terdapat perbedaan
untuk mengenali permasalahan. Selanjutnya
hasil antara siklus I dan siklus II, dengan
pada tahap pengorganisasian siswa yaitu
hasil pada siklus II lebih baik daripada hasil
tahap pembagian siswa ke dalam beberapa
pada siklus I.
dapat
meningkat,
hal
Based
penerapan
kelompok, siswa dapat berlatih untuk saling bekerja
sama
pengetahuan.
dan
saling
Berdasarkan hasil penelitian dan
siswa
pembahasan, dapat diambil simpulan bahwa
anggota
penerapan model Problem Based Learning
kelompoknya, saling bertukar ide mengenai
dapat meningkatkan kemampuan berpikir
permasalahan yang diberikan sehingga
kritis siswa pada pembelajaran IPA materi
siswa bisa menambah pemahaman tentang
sistem pernapasan pada manusia kelas VIII
melakukan
pada
SIMPULAN DAN SARAN
tahap
membimbing
Kemudian
menambah
penyelidikan, diskusi
bersama
SMP ISTIYOWATI | 14.1.01.06.0061P FKIP – Prodi Pendidikan Biologi
Negeri
1
Ngunut
Kabupaten
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tulungagung. Peningkatan tersebut dapat
IV. DAFTAR PUSTAKA
dilihat dari presentase kemampuan berpikir kritis siswa pada siklus I dan siklus II. Pada
Rangkuti, M. A, & Asmin. 2012. Analisis
siklus I terdapat 59,52 % siswa yang
Kemampuan
Berfikir
memiliki tingkat kemampuan berpikir kritis
Menyeleseikan Masalah Fisika dan
dalam kategori baik, namun belum terdapat
Gaya
siswa yang memiliki kemampuan berpikir
Pemeblajaran
kritis dengan kategori sangat baik. Pada
Pembelajaran Inkuiri. Jurnal Online
siklus II terdapat 47,62 % siswa yang
Pendidikan Fisika, 1(2). (Online),
memiliki tingkat kemampuan berpikir kritis
tersedia: (http://digilib.unimed.ac.id/),
dengan kategori baik dan 38,10 % siswa
diunduh 26 April 2015.
Belajar
Kritis
Siswa
pada
dengan
Model
termasuk dalam kategori sangat baik. Adapun beberapa saran yang dapat
Sari, D.D. 2012. Penerapan Model Problem
direkomendasikan oleh peneliti antara lain
Based
Learning
(PBL)
sebagai berikut.
Meningkatkan Kemampuan Berpikir
1. Model Problem Based Learning dapat
Kritis
Peserta
untuk
Didik
pada
digunakan dan dikembangkan sebagai
Pembelajaran IPA Kelas VIII SMP
upaya
Negeri
meningkatkan
kualitas
pembelajaran, karena melalui model
5
Sleman.
Skripsi
tidak
dipublikasikan. Yogyakarta: UNY.
PBL siswa dapat melatih kemampuan berpikir, mengemukakan pendapat, aktif dalam tanya jawab, dan bekerja sama.
Sa’diyah, C. 2015. Keefektifan Model Problem
Based
Learning
(PBL)
2. Dalam pembelajaran IPA sebaiknya
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas
guru terus berusaha mengembangkan
V SD HJ. Isriati Baiturrahman 1
dan
mencari
pembelajaran
IPA
inovasi
dalam
Semarang. Makalah disajikan dalam
sehingga
proses
Seminar Nasional PGSD 2015 FIP
pembelajaran tidak membosankan dan
Universitas
PGRI
Semarang,
siswa merasa senang dalam menerima
Semarang, 14 Maret 2015. Dalam E-
materi.
Prosiding
Universitas
Semarang.
(Online),
PGRI tersedia:
(http://prosiding.upgrismg.ac.id/), diunduh 6 Mei 2015.
ISTIYOWATI | 14.1.01.06.0061P FKIP – Prodi Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Slamet, MT, Kuswanto, H., Pradani, R.G.,
disajikan dalam Seminar Nasional
& Pertiwi, U.I. 2012. Perbedaan
Penelitian Pendidikan dan Penerapan
Keterampilan Berpikir Kritis Siswa
MIPA, Yogyakarta, 2 Juni 2012.
Pada
Dalam
Pembelajaran
Fisika
Menggunakan Praktikum Real dan
tersedia:
Praktikum Virtual Pokok Bahasan
diunduh
UNP
E-Journal,
(Online),
(http://ejournal.unp.ac.id/), 28
April
2015.
Impuls dan Momentum. Makalah
ISTIYOWATI | 14.1.01.06.0061P FKIP – Prodi Pendidikan Biologi
simki.unpkediri.ac.id || 11||