Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN PANJANG LENGAN DENGAN KEMAMPUAN TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA NEGERI 8 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Penjaskesrek Pada FKIP Universitas Nusantara PGRI Kediri
Disusun Oleh :
PURYONO NPM: 11.1.01.09.0618
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015
PURYONO | 11.1.01.09.0618 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PURYONO | 11.1.01.09.0618 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PURYONO | 11.1.01.09.0618 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN PANJANG LENGAN DENGAN KEMAMPUAN TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA NEGERI 8 KEDIRI TAHUN PEJARAN 2014/2015 PURYONO NPM: 11.1.01.09.0618 FKIP – Penjaskesrek Dosen Pembimbing I : Drs. Slamet Junaidi, M.Pd. Dosen Pembimbing II : Wasis Himawanto, M.Or. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Tolak peluru merupakan salah satu nomor didalam cabang olahraga atletik yang termasuk nomor lapangan atau field event. Prestasi tolak peluru yang memuaskan akan tercapai jika dari berbagai faktor penting, antara lain postur tubuh, nilai-nilai psikis, kesegaran jasmani keseluruhan, faktor lingkungan dan efisiensi teknik harus mendapat perhatian dan tekanan pada saat latihan. Apabila dianalisis dari gerak seorang atlit, maka akan tampak unsur-unsur gerak tertentu. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Adakah hubungan yang nyata antara kekuatan otot lengan dan panjang lengan dengan kemampuan tolak peluru gaya Menyamping pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015 dan betapa besar koefisien determinasi dari kekuatan otot lengan dan panjang lengan terhadap kemampuan tolak peluru gaya Menyamping. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Kediri dengan populasi semua siswa putra kelas XI SMA Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015 sejumlah 41 siswa, sehingga merupakan penelitian populasi. Teknik pengambilan data dengan menggunakan tes dan pengukuran dengan tujuan mengumpulkan data dari variabel (X) yaitu kekuatan otot lengan dan panjang lengan dan dari variabel (Y) yaitu kemampuan tolak peluru gaya Menyamping. Setelah data terkumpul dianalisis menggunakan teknik analisis statistika (data berupa angka), dengan teknik korelasi ganda. Dari data analisis data dilakukan pengujian hipotesis dan diketahui bahwa r-hitung 0,61% lebih besar dari r-tabel sebesar 0,398 pada taraf signifikan 1% dengan N=41. Maka Hipotesis alternatif (Ha) diterima dan Hipotesis Nihil (Ho) ditolak. Sehingga penilaian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kekuatan otot lengan dan panjang lengan dengan kemampuan tolak peluru gaya Menyamping pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 8 Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015, dengan besar koefisien determinasi sebesar 37,21%.
Kata kunci: kekuatan otot lengan, panjang lengan, tolak peluru gaya menyamping
PURYONO | 11.1.01.09.0618 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
tertua
I. LATAR BELAKANG Dalam
kehidupan
dalam
peradaban
manusia.
sehari-hari
Olahraga ini, dalam budaya Inggris dan
setia orang selalu melakukan aktifitas
beberapa negara lain, dikenal dengan
jasmani
kecil
istilah Track and Field, yang artinya
maupun yang besar sekalipun, dan
lintasan dan lapangan. Seorang olahraga
semua itu dapat dituangkan dalam
yang menekuni olahraga disebut dengan
bentuk gerakan-gerakan, dari gerakan
atlet. (Wenendra Adi, 2008: 4)
baik
aktifitas
yang
tersebut muncul satu gerakan istilah
Oleh karena itu sejak jaman
gerakan tubuh. Dengan perkembangan
dahulu bentuk gerakan berjalan, berlari
jaman dan tingkat peradaban manusia
cepat, melompat dan melempar itu
yang semakin berkembang maka istilah
sangat penting artinya bagi manusia, hal
tersebut berubah menjadi olahraga.
ini sesuai dengan apa yang dikatakan
Olahraga yang dahulu semakin dikembangkan
seiring
yang
dianggap sebagai induk dari olahraga.
sudah berubah, olahraga pun mengalami
Sebab atletik terdiri dari unsur-unsur
kemajuan.
sudah
gerak utama yang mendasari cabang
mengarah ke sarana komunikasi, rasa
olahraga yaitu lari, jalan, lompat dan
persaudaraaan dan lebih luas lagi kearah
lempar.” (Wenendra Adi, 2008: 4)
Kini
jaman
Wenendra Adi, “Olahraga atletik sering
olahraga
persatuan bangsa. Salah satunya adalah
Seirama dengan perkembangan
mengajak suatu negara untuk bersaing
jaman bentuk-bentuk gerakan sekarang
dalam bidang olahraga secara sehat dan
dibuat sebuah cabang olahraga yaitu
untuk mempererat persahabatan antar
atletik dan tidak ada cabang olahraga
negara.
yang sekian luas atletik dan salah Olahraga merupakan salah sau
satunya dalah tolak peluru.
aktifitas fisik manusia yang terdiri dari
Tidak ada satu cabang olahraga
beberapa cabang, salah satu cabang
yang sekian luas atletik, sehingga setiap
yang
orang bebas memilih apa yang disukai.
digemari
oleh
masyarakat
Indonesia dan pernah membawa nama
Dan
harum Negara Indonesia. Pertandingan
olahraga atletik, karena pada olahraga
Internasional adalah olahraga atletik.
atletik sangat erat dengan kehidupan
Seorang
masyarakat atau setiap orang. Lari,
adalah
ahli
mengatakan
sekumpulan
“Atletik
olahraga
yang
jalan,
sangat
menarik
lompat
lempar
orang
setiap
pada
adalah
meliputi lari, jalan, lempar dan lompat
kegiatan
yang telah menjadi aktifitas olahraga
Karena seringnya orang melakukan hal
PURYONO | 11.1.01.09.0618 FKIP- Penjaskesrek
setiap
dan
adalah
hari.
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
tersebut maka kecepatan, ketangkasan
olahraga, namun kenyataan prestasi
dan kekuatan atletik seseorang dapat
yang kita miliki sekarang ini masih
diukur.
sangat tertinggal kalau dibandingkan Atletik dapat dilakukan oleh
dengan negara-negara lain. Untuk itu
setiap orang yang merupakan cabang
perlu diperhatikan usaha yang lebih
olahraga
bersungguh-sungguh
yang
cukup
popular
di
untuk
Indonesia sehingga cabang olahraga ini
menanamkan,
memupuk
selalu dipertandingkan pada pesta-pesta
mengembangkan
kegemaran
olahraga mulai dari porseni SD, SMP,
olahraga atletik.
SMA, PT Tingkat Regional, Nasional maupun Internasional.
Tolak peluru adalah salah satu
ditingkatkan
tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai
di
Sekolah Menengah Atas (SMA) bahkan
masyarakat termasuk dalam pendidikan
merupakan salah satu nomor yang
di sekolah. Hal ini tepat sekali karena
dilombakan dalam setiap kejuaraan
selain sebagai sarana pembinaan fisik,
atletik mulai tingkat daerah sampai
mental
internasional.
dan
dan
akan
nomor atletik yang diajarkan mulai
Cabang olahraga atletik perlu dikembangkan
dan
sosial
seperti
yang
disebutkan dalam GBHN (Tap MPR No.
IV/MPR/1999)
yang
berbunyi
Tolak peluru merupakan salah satu dari nomor lempar dalam cabang
“Menumbuhkan budaya olahraga guna
olahraga
meningkatkan
manusia
prestasi harus diadakan latihan yang
Indonesia sehingga memiliki tingkat
teratur dan terus menerus. Seorang
kesehatan dari kebugaran yang cukup,
pelatih
yang harus dimulai dari sejak dini
pembinaan olahraga prestasi haruslah
melalui pendidikan olahraga disekolah
profesional. Dalam arti mempunyai
maupun dimasyarakat.”
pengetahuanyang luas dan memahami
Jadi
kualitas
sangat
jelas
bahwa
peningkatan prestasi merupakan salah
atletik.
atau
Untuk
guru
mencapai
olahraga
dalam
dengan benar azas-azas olahraga. Di
Indonesia
perkembangan
satu tujuan dari pendidikan jasmani dan
olahraga dapat dibilang cukup pesat
olahraga. Atletik merupakan salah satu
khususnya
cabang
perlu
atletik hal ini bisa dibuktikan dengan
mendapatkan perhatian dalam upaya
prestasi yang cukup gemilang pada
peningkatan prestasi olahraga. Karena
perlombaan tingkat internasional yang
atletik merupakan dasar dari berbagai
diadakan di Jakarta dengan memperoleh
olahraga
yang
PURYONO | 11.1.01.09.0618 FKIP- Penjaskesrek
juga
dalam
bidang
olahraga
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
medali emas pada tahun 1963, dan
4. Pelatihan mental (Phsicologi
menurut Drs. Djumidar nama-nama
Training)
yang mendapat medali tersebut adalah :
Dari keempat bentuk pelatihan
1. Jootje Oroh, lari 200 meter
tersebut diatas yang sangat diperlukan
dengan waktu 21,8 detik.
dalam usaha peningkatan prestasi atlit,
2. Estafet 4 x 100 meter dengan
bahan
dapat
dikatakan
waktu 41,8 detik atas nama
keperluan dasar
Jootje
Soenyoto,
ditunda atau ditawar-tawar lagi adalah
Sarengat,
pelatihan fisik (Physical Training) yang
Oroh,
Mohammad Bambang Wahyudi.
hasilnya
yang
sebagai
tidak
dicerminkan
dengan
3. Estafet 4 x 400 meter dengan
peningkatan kesegaran jasmani sebelum
waktu 3 : 20,6 detik nama
menuju tempat pelatihan yang lain.
Aminudin Mahmud, Agus
Disamping itu, pelatihan tersebut juga
Soegiri,
Mainake,
sangat penting untuk membentuk dan
(Djumidar,
menghasilkan beberapa pemain yang
Steve
Steve Thenu
2001: 1, 19) Usaha
berprestasi dalam cabang olahraga yang
pencapaian
prestasi
olahraga yang maksimum merupakan usaha yang harus diperhitungkan secara
digelutinya,
baik dilihat
dari segi
jasmani maupun dari segi mentalnya. Mengenal komponen kesegaran
matang dengan suatu pembinaan secara
jasmani yang harus diperhatikan
teratur
menurut Roji adalah :
serta
peningkatan
melalui
pelatihan dan pendekatan ilmiah. Pelatih
guna
a. Daya tahan jantung /
meningkatkan
prestasi dengan cepat dan bermutu tentunya akan berasosiasi pada empat bentuk
dapat
pelatihan
yang
harus
peredaran darah dan paruparu b. Kemampuan adaptasi biokimia, seperti : jumlah
mendapatkan pelatihan yaitu antara lain
enzyme dalam darah dan
:
konsentrasi asam laktat 1. Pelatihan
fisik
(Physical
Training)
c. Bentuk tubuh
2. Pelatihan teknik (Technical Training) 3. Pelatihan
dalam plasma darah
d. Kekuatan otot e. Tenaga ledak otot
taktik
Training) PURYONO | 11.1.01.09.0618 FKIP- Penjaskesrek
(Tactikal
f. Daya ledak otot g. Kecepatan simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
h. Kelincahan
banyak berprestasi pada nomor tolak
i.
Kelentukan
peluru tersebut. Namun yang terjadi
j.
Kecepatan reaksi
justru
kondisi
sebaliknya
k. Koordinasi (Roji, 2004: 97)
sehingga
Pada nomor tolak peluru ini
mampu berbicara banyak, apabila
dibutuhkan tenaga ledak atau power
kalau pencarian atlet tersebut hanya
tolakan yang tinggi karena harus
melalui sekolah-sekolah yang kegiatan
menolak peluru seberat 7,26 kg untuk
olahraganya satu kali dalam seminggu
atlet putra dan untuk atlet putri seberat
(2 x 45 menit), hal ini mungkin masih
4 kg. Disamping kondisi fisik yang
jauh dari harapan. Akan tetapi kami
mendukung, melihat perkembangan
masih optimis bahwa munculnya atlet-
dilapangan bahwa perkembangan atlet
atlet di Indonesia masih banyak dari
di Indonesia khususnya di nomor tolak
siswa di sekolah. Oleh karena itu kami
peluru
mencoba untuk mengkaji pada sekolah
pada
saat
ini
belum
atlet
yang
Indonesia
menunjukkan hasil yang memuaskan.
tertentu
Ini terbukti pada kejuaraan-kejuaraan
kemampuan dalam melakukan tolak
di tingkat Asia atau kawasan Asia
peluru dalam cabang olahraga atletik.
masih belum banyak bicara, tentunya
Dengan
hal
sebagai bahan perbandingan dengan
ini
banyak
menyebabkan
kurangnya pencapaian tersebut. Adapun
upaya
untuk
kurang
harapan
mengetahui
akan
dijadikan
pencapaian prestasi para atlet nasional. untuk
Walaupun dalam kenyataannya masih
meningkatkan prestasi tersebut antara
jauh
lain dengan melalui pembinaan atlet,
sebenarnya. Ini terbukti dari hasil
adanya
perolehan data yang kami dapatkan
pelatih
yang
profesional,
tersedianya sarana dan prasarana yang memadai, sistem pengembangan yang efektif,
kesiapan
apa
yang
diharapkan
pada penelitian tersebut. Berdasarkan uraian pada kutipan
untuk
buku tersebut, maka penulis tertarik
berprestasi atlit maupun pelatihan dan
untuk mengadakan penelitian tentang
pengembangan
organisasi
“Hubungan antara Kekuatan Otot
wadah-wadah
Lengan dan Panjang Lengan dengan
keolahragaan
serta
mental
dari
pembinaan lainnya. Apabila upaya
Kemampuan
tersebut
Menyamping pada Siswa Kelas XI
terpenuhi
maka
dengan
didukung atlet yang berprestasi, bukan
Tolak
Peluru
Gaya
SMA Negeri 8 Kediri.”
tidak mungkin atlet Indonesia akan PURYONO | 11.1.01.09.0618 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
c. Memilih metode pengumpulan data
II. METODE Dari sekian banyak
masalah,
teknik pendekatan penelitian adalah salah
satu
masalah
yang
harus
yang baik 2. Tahap Pelaksanaan Setelah persiapan dilakukan , maka
diselesaikan dalam sebuah penelitian,
tahap
terutama dalam penelitian ilmiah.
melaksanakan
Sehingga apapun kesimpulan yang
mengingat pelaksanaan tes ini terdiri
diambil dalam suatu penelitian atau
dari tiga macam tes, maka untuk
benar tidaknya suatu penelitian itu
ketelitiannya
tergantung dari tepat tidaknya teknik
penulis dibantu oleh rekan–rekan
yang digunakan.
seangkatan serta guru olahraga SMA
Ditinjau dari sifat dan tujuannya ,
Negeri
selanjutnya
8
adalah
penelitian
dan
Kediri,
dan
kebenarannya
dan
kegiatan
penelitian ini termasuk penelitian
pelaksanaan penelitian adalah sebagai
korelasional
berikut:
dan
penelitian
ini
bertujuan untuk mendekati sejauh mana perbedaan antara faktor yang satu
dengan
penelitian beratkan
yang
lainnya.
korelasional pada
Jadi
menitik
hubungan
antara
variabel bebas ( X ) dan variabel
a. Mengumpulkan data dari lokasi penelitian b. Menganalisa dengan
data–data
tersebut
menggunakan
metode
analisa data yang sesuai dengan jenis data yang diperoleh.
terikat ( Y ) , oleh karena itu yang dicari dalam penelitian ini adalah hubungan
antara
kedua
variabel
tersebut.
III. HASIL DAN KESIMPULAN 1. Hasil
Pengukuran
Panjang
Lengan Adapun langkah –
Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa
langkahyang diambil daam prosedur
rata-rata panjang lengan dari 83 siswa
penelitian adalah sebagai berikut :
kelas XI SMA Negeri 8 Kediri
1. Tahap persiapan
yang
menjadi sampel. Siswa kelas XI SMA
Tahap persiapan merupakan tahap
Negeri 8 Kediri rata-rata memiliki panjang
yang sangat menentukan dalam suatu
lengan 66,8193 cm. Lengan terpanjang
penelitian, dan hal – hal yang
adalah 77 cm dan yang terpendek adalah
dilakukan diantaranya adalah:
55 cm. Cara mengukur panjang lengan
a. Mengajukan judul penelitian
yaitu mengukur dari bagian kepala lengan
b. Membuat proposal penelitian
sampai ujung jari.
PURYONO | 11.1.01.09.0618 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
2. Hasil Pengukuran Kekuatan
lengan merupakan salah satu
Otot Lengan
unsur yang perlu diperhatikan
Rata-rata kekuatan otot lengan siswa kelas
dalam tolak peluru. Panjang
XI SMA Negeri 8 Kediri adalah 16,6386.
lengan memberikan kontribusi
Kemampuan otot lengan yang terkuat
sebanyak
adalah 40 kali dan terlemah adalah 5 kali.
kemampuan tolak peluru.
Kekuatan otot lengan dapat diketahui dengan
cara
menghitung
kemampuan
12,10%
terhadap
2. Tidak terdapat hubungan yang positif (nyata) antara kekuatan
untuk melakukan push up dalam tempo 30
otot
detik.
kemampuan tolak peluru gaya 3. Hasil Tes Kemampuan Tolak Peluru
lengan
terhadap
menyamping pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 8 Kediri
Rata-rata kemampuan tolak peluru adalah
tahun
528,6747 cm. Jarak tolakan terpendek
karena kekuatan otot lengan
dalam melakukan tes tolak peluru adalah
hanya memberikan kontribusi
300 cm dan jarak tolakan terjauh adalah
sebesar
810 cm, kemampuan tolak peluru dapat
kemampuan tolak peluru.
diketahui
melalui
tes
tolak
peluru
menggunakan gaya Menyamping.
3. Dan
pelajaran
2014/2015
4,05%
jika
dilakukan
terhadap
secara
bersama-sama maka terdapat hubungan yang nyata antara panjang lengan dan kekuatan
KESIMPULAN Berdasarkan
dari
hasil
otot
lengan
terhadap
analisis data yang diperoleh dalam
kemampuan tolak peluru gaya
perhitungan statistik, nantinya akan
menyamping pada siswa putra
dapat diambil kesimpulan sebagai
kelas XI SMA Negeri 8 Kediri
berikut :
tahun pelajaran 2014/2015.
1. Terdapat hubungan yang positif (nyata) antara panjang lengan terhadap
kemampuan
tolak
peluru gaya menyamping pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 8 Kediri tahun pelajaran 2014/2015.
Berdasarkan
hal
tersebut diatas, maka panjang PURYONO | 11.1.01.09.0618 FKIP- Penjaskesrek
IV. DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Nuril. 2007. Permainan Bolabasket. (Online). Tersedia: http://library.um.ac.id/freecontents/index.php/buku/detail/perm ainan-bola-basket-nuril-ahmadieditor-alee-32575.html, diunduh 10 September 2014. simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Arikunto, Suharsimi Dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : BumiAksara. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta. Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran, Bandung : Alfabeta. Daryanto. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. (Online). Tersedia : http://penelitiantindakankelas07.blog spot.com/2014/04/pengertianbelajar-dan-mengajar.html(daryanto, diunduh 10 September 2014. Djamarah. 2008. Belajar Pembelajaran.(Online). Tersedia: http://misterchand89.blogspot.com/2 013/03/beberapa-pengertian-hasilbelajar.html, diunduh 10 September 2014.
PURYONO | 11.1.01.09.0618 FKIP- Penjaskesrek
Gerlach, S Vernon dan Ely Donal P. 2011.Teaching And Madian-A Systematic Approach Arsyad. (Online), Tersedia: http://www.amazon.com/Vernon-S. Gerlach/e/B001HPXCNE, diunduh 10 September 2014. Slameto. 2003. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mempengaruhi Prestasi Belajar. (Online). Tersedia: https://ewintri.wordpress.com/tag/fak tor-faktor-yang-mempengaruhiprestasi-belajar-menurut-slameto/, diunduh 10 September 2014. Sugiono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung: Alfabeta. Pembukaan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003. PERBASI. 2006. Bolabasket Untuk Semua. Jakarta: Perbasi.
simki.unpkediri.ac.id || 11||