Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN PENDIDIKAN BUDI PEKERTI TERHADAP TATA KRAMA PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII - G SMP NEGERI TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016
ARTIKEL SKRIPSI
Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Bimbingan dan Konseling
OLEH :
WIKANINGSIH NPM 13.1.01.01.0239P
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016 WIKANINGSIH|13.1.01.01.0239P FKIP – BIMBINGAN DAN KONSELING
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
WIKANINGSIH|13.1.01.01.0239P FKIP – BIMBINGAN DAN KONSELING
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
WIKANINGSIH|13.1.01.01.0239P FKIP – BIMBINGAN DAN KONSELING
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN PENDIDIKAN BUDI PEKERTI TERHADAP TATA KRAMA PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII - G SMP NEGERI TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 WIKANINGSIH NPM 13.1.01.01.0239P
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Program Studi Bimbingan dan Konseling
[email protected] Dra. Endang Ragil WP. M.Pd. dan Norayuniar Setyaputri, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan peneliti bahwa mayoritas tata krama peserta didik di SMPN 1 Tulungagung dalam kategori sedang, akibatnya banyak peserta didik yang melanggar tata krama khususnya di sekolah. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu adakah pengaruh pemberian layanan pendidikan budi pekerti terhadap tata krama pada peserta didik kelas VIII–G di SMPN 1 Tulungagung tahun pelajaran 2015/2016 Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif teknik eksperimen desain One- group pretest-posttest, dengan subjek penelitian peserta didik kelas VIII-G SMP Negeri 1 Tulungagung. Penelitian ini diberi sebuah perlakuan sebanyak tiga kali untuk layanan pendidikan budi pekerti dan angket tata krama. Proses analisis data menggunakan uji paired sample t test dengan bantuan SPSS 20.0 For Windows. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 38 responden dari populasi kelas VIII yang berjumlah 272 peserta didik. Kesimpulan hasil penelitian yaitu ada pengaruh layanan pendidikan budi pekerti terhadap tata krama peserta didik. Hasil pengujian hipotesis dengan teknik uji t dengan bantuan SPSS 20.0 for Windows menunjukkan ada pengaruh layanan pendidikan budi pekerti terhadap tata krama peserta didik kelas VIII-G SMP Negeri 1 Tulungagung berdasarkan hasil perhitungan uji t dua sampel berhubungan diperoleh hasil nilai t hitung 13,207 > t tabel 1,687 sehingga Ho ditolak, atau nilai sig (2 tailed) 0,000 < α 0.05 maka Ho ditolak. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diatas dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh layanan pendidikan budi pekerti terhadap tata krama peserta didik kelas VIII-G SMP Negeri 1 Tulungagung tahun ajaran 2015/ 2016. Kata kunci : layanan pendidikan budi pekerti, tata krama
WIKANINGSIH|13.1.01.01.0239P FKIP – BIMBINGAN DAN KONSELING
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
Tujuan
LATAR BELAKANG Salah
satu
upaya
pendidikan
nasional
untuk
berdasarkan UU RI NO. 20 tahun 2003
meningkatkan sumber daya manusia
tentang sistem pendidikan Nasional
adalah
melalui pendidikan. Pada era
adalah bertujuan untuk mengembangkan
globalisasi saat ini banyak berkembang
potensi peserta didik agar menjadi
kemajuan teknogi dan budaya baik
manusia yang beriman dan bertaqwa
dalam segi positif maupun negatif,
kepada Tuhan YME, berakhlak mulia,
apabila
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
seseorang
mengimbanginya
tidak
dengan
keyakinan
dan
menjadi
warga
Negara
yang
yang tepat maka akan menimbulkan
demokratis serta bertanggung jawab.
kemerosotan moral pada diri seseorang.
Tujuan pendidikan yang hendak dicapai
Hal ini disebabkan karena kemajuan
pemerintah
teknologi yang berkembang pesat di
mencerdaskan kahidupan bangsa. Oleh
lingkungan
membuat
karena itu, pemerintah sejak orde baru
seseorang malas dalam bersosialisai di
telah mengadakan perluasan kesempatan
lingkungannya
suka
memperoleh pendidikan bagi seluruh
bersosialisasi di dalam dunia maya.
rakyat Indonesia. Hal ini sesuai dengan
Kenyataannya para remaja saat ini
bunyi pasal 31 ayat 1 UUD 1945, “Tiap-
menghabiskan waktunya untuk bergaul
tiap Warga Negara berhak mendapatkan
di dunia maya. Sehingga pergaulan
pengajaran”.
mereka tidak terkontrol dengan baik,
Dalam
masyarakat
dan
lebih
Indonesia
kehidupan
adalah
bermasyarakat
karena dalam etika bicaranya mereka
khususnya di pulau jawa kita dituntut
seenaknya sendiri menggunakan bahasa
untuk memiliki budi pekerti yang baik.
– bahasa yang kurang sopan. Akibatnya
Karena budi pekerti adalah induk dari
mereka terbiasa menggunakan bahasa
segala etika, tata krama dan tata susila
tersebut dalam kehidupan sehari – hari
baik dalam pergaulan di lingkungan
baik di lingkungan keluarga, sekolah
keluarga, masyarakat, lingkungan kerja
maupun masyarakat.
maupun dalam lingkungan sekolah.
Pendidikan
sudut
Dalam adat jawa budi pekerti masih
psikososial, Syah (1999) adalah upaya
dibutuhkan dalam kehidupan sehari –
menumbuhkembangkan
daya
hari, terutama adalah tata krama dalam
hubungan
kehidupan. Karena dalam tata krama
interpersonal yang berlangsung dalam
cara bicara, tingkah laku diatur dan
lingkup masyarakat yang terorganisasi.
dibatasi. Di dalam adat jawa ada dua
manusia
ditinjau
melalui
dari
sumber
proses
WIKANINGSIH|13.1.01.01.0239P FKIP – BIMBINGAN DAN KONSELING
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
macam bahasa yang diguakan dalam kehidupan
–
sehari
menggunakan
instrumen penelitian, analisis data
menghormati sesama yaitu bahasa ngoko
bersifat kuantitatif, dengan tujuan
(bahasa biasa) dan kromo (bahasa halus).
menguju
Bahasa
ditetapkan.
digunakan
untuk
hipotesis
yang
Peneltian
telah
kuantitatif
menghormati orang yang lebih tua atau
banyak di tuntut menggunakan angka
yang perlu dihormati, sedangkan bahasa
yang dimulai dari pengumpulan data,
ngoko
penafsiran terhadap data tersebut serta
biasanya
digunakan
untuk
berkomunikasai antar teman sebaya.
hasil yang diperoleh.
Keadaan demikian sering kita jumpai pada
kehidupan
diungkapkan oleh Arikunto (2010)
lingkungan sekolah maupun masyarakat,
bahwa penelitian kuantitatif dituntut
dalam berkomunikasi dengan guru-guru
banyak menggunakan angka, mulai
bahasa yang digunakan kurang begitu
dari pengumpulan data, penafsiran
sopan, mereka berbicara dengan bahasa
terhadap
ngoko selayaknya teman sendiri. Hal ini
penampilan dari hasil yang diperoleh
terjadi tidak hanya dalam proses belajar
pengaruh layanan pendidikan budi
di kelas, tetapi juga terjadi di luar jam
pekerti terhadap tata krama peserta
pelajaran. Berdasarkan uraian di atas
didik
menarik
sehari-hari
Hal tersebut senada dengan yang
di
maka
perhatian
data
tersebut
serta
penulis
mengadakan penelitian yang berkaitan
2.
Teknik Penelitian
dengan pemberian layanan pendidikan
Teknik
penelitian
yang
budi pekerti terhadap tata krama peserta
digunakan peneliti dalam penelitian
didik
ini
adalah
eksperimen II.
data
untuk
kromo
hari
pengumpulan
teknik dengan
penelitian menerapkan
One-Group Pretest-Posttest Design.
METODE PENELITIAN A. Teknik dan Pendekatan Penelitian
Dalam
1.
sebelum di berikan layanan budi
Pendekatan Penelitian Menurut
Sugiyono
(2011)
pekerti.
desain
ini
Dengan
terdapat
demikian
tes
hasil
metode penelitian kuantitatif dapat
perlakuan dapat diketahui, karena
diartikan sebagai metode penelitian
dapat
yang
sebelum di berikan layananan
berdasarkan
pada
filsafat
membandingkan
keadaan
positivisme, digunakan untuk meneliti pada popolasi atau sampel tertentu, WIKANINGSIH|13.1.01.01.0239P FKIP – BIMBINGAN DAN KONSELING
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
pendidikan budi pekerti dan setelah
III.
diberi layanan.
A. Deskripsi Data Variabel
Menurut
Arikunto
HASIL DAN KESIMPULAN
(2006),
Deskripsi data memaparkan hasil
desain tersebut dapat digambarkan
penelitian dari pesera didik kelas VIII –
sebagai berikut ini:
G SMP Negeri 1Tulungagung. Data
X
dikumpulkan
Gambar 3.1
layanan budi pekerti atau variable (x)
Model Eksperimen One-Group
serta hasil angket yang berjumlah 36
Pretest-Posttest Design
dari
hasil
pemberian
item pernyataan dari hasil pretest dan posttest tata krama atau variabel (y).
Keterangan:
1. Deskripsi
Observasi
yang
dilakukan
sebelum eksperimen (
disebut
Prestest
sesudah
dan
eksperimen
observasi
krama sebelum di berikan layanan
Pemberian Layanan Pendidikan Budi Pekerti Data penelitian ini diambil dari
Tulungagung
= nilai posttest instrument tata krama setelah di berikan layanan
Data
penelitian
variabel
layanan
= perlakuan dengan memberikan
Pelajaran
bebas
hasil
pendidikan
budi
pekerti diperoleh dengan menggunakan pemberian
pendidikan budi pekerti.
perlakuan
(treatment)
terhadap kelas VIII G yang dijadikan subyek penelitian.
layanan pendidikan budi pekerti.
Pertama peserta didik diberikan
B. Tempat dan Waktu Penelitian
pretest skala pengukuran tata krama
1. Tempat Penelitian dilaksanakan
di
SMP Negeri 1 Tulungagung adapun alasannya
Tahun
2015/2016 selama 1 bulan pada bulan April.
pendidikan budi pekerti.
Penelitian
Variabel
peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 1
disebut Posttest.
= nilai pretest instrument tata
x
Data
dikarenanakan
adanya
relevansi permasalahan yang akan diteliti di sekolah tersebut.
untuk mengetahui keadaan awal peserta didik
sebelum
pendidikan
budi
diberikan
layanan
pekerti.
Setelah
dilakukan pretest langkah selanjutnya yaitu memberikan perlakuan (treatment) layanan pendidikan budi pekerti kepada
2. Waktu Penelitian Waktu penelitian ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 2015/2016. WIKANINGSIH|13.1.01.01.0239P FKIP – BIMBINGAN DAN KONSELING
peserta
didik
dengan
materi
yang
berkaitan dengan tata krama, seperti yang sudah dilampirkan dalam rplbk simki.unpkediri.ac.id 37 || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
kemudian
peneliti
menjelaskan
= skor tertinggi – skor terendah
pentingnya tata krama dalam kehidupan sehari-hari . Setelah selesai memberikan materi
tata
krama,
peserta
4 Kategori
didik
kemudian diberi posttest dengan mengisi
= 144 - 36
skala pengukuran tata krama yang sama seperti pretest.
4 = 27
Dari data pretest dan posttest tersebut dibandingkan. Dari data tersebut
Berdasarkan dari hasil perhitungan
apakah ada perbedaan terhadap tata
rentang kelas interval diatas selanjutnya
krama peserta didik sebelum dan setelah
digunakan untuk membuat tabel skala
diberi perlakuan (treatment)
interval untuk mengetahui tingkat tata krama
melalui
layanan pendidikan budi pekerti.
peserta didik kelas VIII G SMP Negeri 1 Tulungagung sebagai berikut :
2. Deskripsi
Data
Variabel
Tata
Krama Peserta Didik
Tabel 4.1 Skala Interval Tata Krama Peserta
Data tata krama diperoleh melalui
Didik Kelas VIII- G
skala pengukuran yang berjumlah 36 butir
pertanyaan
dengan
SMP Negeri 1 Tulungagung
jumlah
responden 38 peserta didik yang diambil
Interval
Kategori
dari kelas VIII G. Untuk mengetahui
117 – 144
Sangat tinggi
deskripsi hasil penelitian, telebih dahulu
90 – 116
Tinggi
dihitung klasifikasi skor pengkategorian
63 – 89
Sedang
skala untuk mengetahui seberapa besar
36 – 62
Rendah
tingkat tata krama peserta didik kelas VIII G SMP Negeri 1 Tulungagung. Kategori yang digunakan adalah
a) Data pretest digunakan sebagai data awal
sebelum
pemberian
treatment
dengan menggunakan 4 tingkatan, yaitu
berupa layanan pendidikan budi pekerti
sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah,
kepada peserta didik kelas VIII-G
untuk mengetahui panjang kelas interval
sebanyak 38 peserta
dalam pengkatagorian digunakan rumus
mengisi angket sebanyak
sebagai berikut:
pernyataan. Berikut akan disajikan data
didik dengan 36 butir
hasil prestest Rentang kelas interval WIKANINGSIH|13.1.01.01.0239P FKIP – BIMBINGAN DAN KONSELING
Tabel 4.2 simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Distribusi Frekuensi Tata Krama Pretest
No
Kategori
1.
Sangat
Rentang
Jumlah
117 –
25
144
Tinggi
No
Kategori
1.
Sangat
Rentang
Jumlah
117 –
2.
Tinggi
3.
Sedang
4.
Rendah
3
144
Tinggi 90 – 116 2.
3.
4.
8
90 – 116
5
63 – 89
8
36 - 62
0
Jumlah
Tinggi 63 – 89
18
36 - 62
9
Sedang
Berdasarkan
38
tabel
4.3
dapat
dijabarkan bahwa dari 38 peserta didik
Rendah Jumlah
38
kelas VIII-G terbagi menjadi 3 kategori yaitu kategori sangat tinggi dengan
Berdasarkan
tabel
4.2
dapat
rentang 117-144 sejumlah 25 peserta
dijabarkan bahwa dari 38 peserta didik kelas
didik, kategori tinggi dengan rentang 90-
VIII-G terbagi menjadi 4 kategori yaitu
116 sebanyak 5 peserta didik, kategori
kategori sangat tinggi dengan rentang 117-
sedang 63-89 sebanyak 8 peserta didik.
144 sejumlah 3 peserta didik, kategori tinggi dengan rentang 90-116 sebanyak 8 peserta
B. Pembahasan
didik, kategori sedang 63-89 sebanyak 18
Layanan budi pekerti merupakan
peserta didik dan kategori rendah sejumlah 9
salah satu layanan yang diberikan pihak
peserta didik.
sekolah kepada peserta didik agar
b) Data posttest digunakan sebagai data akhir setelah
pemberian
treatment
memiliki sikap dan perilaku yang luhur
layanan
(berakhlakul karimah) dalam kehidupan
pendidikan budi pekerti kepada peserta didik
sehari-hari, baik di sekolah maupun
kelas VIII G sebanyak 38 peserta didik
dalam
dengan mengisi angket sebanyak 36 butir
sehingga dapat
pernyataan, dengan hasil sebagai berikut :
diri dan pengarahan diri yang baik.
kehidupan
di
masyarakat,
mencapai pemahaman
Tata Krama adalah sopan santun, kelakuan yang sesuai dengan norma peraturan yang disepakati di dalam Tabel 4.3
pergaulan antar manusia. Tata Krama
Distribusi Frekuensi Tata Krama
dilakukan oleh siapapun dimanapun dan
Posttest
kapanpun sejak kita masih kanak –
WIKANINGSIH|13.1.01.01.0239P FKIP – BIMBINGAN DAN KONSELING
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
kanak dalam segala
apa saja
37 pada tabel taraf signifikansi 5% =
sepanjang masih berhubungan dengan
1.688 atau dapat ditulis 13,207 > 1.687
kemanusiaan atau kemasyarakatan.
Sehingga t
Berdasarkan
hal
uraian
hitung
>t
tabel
, hal ini berarti
diatas,
bahwa hipotesis alternatif (Ha) diterima
penelitian ini bertujuan untuk mencari
dan hipotesis nihil (Ho) ditolak, dengan
pengaruh
demikian
pemberian
layanan
budi
variabel
bebas
(layanan
pekerti terhadap tata krama peserta didik
pendidikan budi pekerti) berpengaruh
kelas
1
untuk meningkatkan variabel terikat (
Tulungagung, proses pengolahan data
tata krama ) pada peserta didik kelas
dalam
menggunakan
VIII G SMP Negeri 1 Tulungagung
rumus uji t dengan batuan program SPSS
Berdasarkan pembahasan diatas dapat
20.0 for windows.
disimpulkan bahwa layanan pendidikan
VIII-
G
penelitian
SMP
ini
Negeri
Berdasarkan data pretest pada
budi
pekerti
berpengaruh
secara
tabel 4.2 dapat dijabarkan bahwa dari
signifikan terhadap tata krama peserta
38 peserta didik kelas VIII-G terbagi
didik kelas VIII G SMP Negeri 1
menjadi 4 kategori yaitu kategori sangat
Tulungagung tahun pelajaran 2015 /
tinggi dengan rentang 117-144 sejumlah
2016.
3 peserta didik, kategori tinggi dengan rentang 90-116 sebanyak 8 peserta
C. Simpulan
didik, kategori sedang 63-89 sebanyak
Berdasarkan hasil analisis data
18 peserta didik dan kategori rendah
penelitian yang diperoleh sebagaimana
sejumlah 9 peserta didik.
tercantum pada bab sebelumnya, maka
Berdasarkan data posttes pada
peneliti
dapat
menarik
kesimpulan
tabel 4.3 dapat dijabarkan bahwa dari
bahwa “ ada pengaruh antara pemberian
38 peserta didik kelas VIII-G terbagi
layanan
menjadi 3 kategori yaitu kategori sangat
terhadap tata krama peserta didik kelas
tinggi dengan rentang 117-144 sejumlah
VIII-G di SMP Negeri 1 Tulungagung
25 peserta didik, kategori tinggi dengan
tahun pelajaran 2014/2015”.
pendidikan
budi
pekerti
rentang 90-116 sebanyak 5 peserta
Berdasarkan data pretest pada
didik, kategori sedang 63-89 sebanyak 8
tabel 4.2 dapat dijabarkan bahwa dari 38
peserta didik.
peserta didik kelas
Hasil analisi data diperoleh nilai t 13,207
sedangkan
menjadi 4 kategori yaitu kategori sangat
kriteria
tinggi dengan rentang 117-144 sejumlah
pengujian dengan df = N – 1 = 38 -1 =
3 peserta didik, kategori tinggi dengan
hitung
=
VIII-G terbagi
WIKANINGSIH|13.1.01.01.0239P FKIP – BIMBINGAN DAN KONSELING
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
rentang 90-116 sebanyak 8 peserta didik, kategori sedang 63-89 sebanyak 18 peserta
didik
dan
kategori
rendah
sejumlah 9 peserta didik. Berdasarkan data posttes pada tabel 4.3 dapat
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Bertens. 2012. Information learning of course. Wordpress: Media Autentic.
dijabarkan bahwa dari 38 peserta didik kelas VIII-G terbagi menjadi 3 kategori yaitu kategori sangat tinggi dengan rentang 117-144 sejumlah 25 peserta didik, kategori tinggi dengan rentang 90116 sebanyak 5 peserta didik, kategori sedang 63-89 sebanyak 8 peserta didik. Berdasarkan hasil analisi data diperoleh
nilai
t
hitung
=
13,207
sedangkan kriteria pengujian dengan df = N– 1 = 38 -1 = 37 pada tabel taraf
Haidar. 2004. Pentingnya Pendidikan Budi Pekerti. Bandung : Tri Cipta Tunggal. KBBI. 2000. Pengertian budi pekerti (online). Tersedia: http://kbbi.web.id /2016/01/pengertian-budipekerti..html?m=1, diunduh 17 Januari 2016. Praditia, Surya.2008. Skripsi dengan judul “Pengaruh Layanan Budi Pekerti Terhadap Pengelolaan Emosi Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 4 Sidoarjo. Universitas Negeri Malang
signifikansi 5% = 1.688 atau dapat ditulis 13,207 > 1.687 Sehingga t t
tabel
hitung
>
, hal ini berarti bahwa hipotesis
alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nihil (Ho) ditolak, dengan demikian variabel bebas (layanan pendidikan budi pekerti)
berpengaruh
Suardika. 2010. Pengertian Variabel (online). Tersedia: http://suardika. wordpress.com/2016/01/13/variabelpenelitian/, diunduh 17 Januari 2016.
untuk
meningkatkan variabel terikat ( tata krama ) pada peserta didik kelas VIII G SMP Negeri 1 Tulungagung
IV.
Priyatno, Duwi.2013. Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. Jakarta: Andi Press.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Subandria. 2014. Peranan Orang Tua dalam pengajaran Budi Pekerti. Semarang: Tribakti. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta: Bandung. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta: Bandung. Syah,, Muhammad. Pengertian Pendidikan (online). Tersedia: http://mohsyah.blogspot.com/2016/01/pe
WIKANINGSIH|13.1.01.01.0239P FKIP – BIMBINGAN DAN KONSELING
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ngertian-pendidikan..html?m=1, diunduh 15 Januari 2016. Ulwani, Abdullah. Pengertian Pendidikan (online). Tersedia: http://ulwani blogspot.com/2016/01/pengertianpendidikan..html?m=1, diunduh 15 Januari 2016. Yuli Srimulyani. 2007. Skripsi dengan judul “ Pendidikan Budi Pekerti dalam Membentuk Moral anak SMP Negeri 1 Batu Malang tahun ajaran 2007/2008”. Universitas Negeri Malang
WIKANINGSIH|13.1.01.01.0239P FKIP – BIMBINGAN DAN KONSELING
simki.unpkediri.ac.id || 12||