Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015
ARTIKEL SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Penjaskesrek Pada FKIP Universitas Nusantara PGRI Kediri
Disusun Oleh : TULUS JATI ASMORO NPM : 11.1.01.09.0656
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015
TULUS JATI ASMORO | 11.1.01.09.0656 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
TULUS JATI ASMORO | 11.1.01.09.0656 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
TULUS JATI ASMORO | 11.1.01.09.0656 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015 TULUS JATI ASMORO NPM : 11.1.01.09.0656 FKIP – Penjaskesrek Drs. Setyo Harmono, M.Pd. dan Drs. Slamet Junaidi, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Kekuatan otot tungkai pelaku sangat menunjang untuk meningkatkan berbagai teknik-teknik yang ada.Sedangkan unsur-unsur gerak fisik yang mencakup stamina, ketepatan, keseimbangan, kelincahan, dayatahan koordinasi, kekuatandan secara khusus kelenturan dan kekuatan. Atas dasar alur pemikiran yang dikemukakan di atas dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah : Adakah hubungan kekuatan otot tungkai dan kelincahan dengan kemampuan menggiring bola dalam permainan sepakbola ? Untuk membuktikan penelitian tersebut, dilakukan penelitian dengan mengumpulkan data dan analisis data yang dilakukan di SMK PGRI 4 Kota Kediri. Adapun yang menjadi populasi keseluruhan penelitian sebanyak 128 siswa putra SMK PGRI 4 Kota Kediri sedangkan sampel seluruhnya adalah sebanyak 30 orang peserta. Teknik pengumpulan data : kekuatan otot tungkai menggunakan tes vertikal jump sebagai alat pengukuran. Yang dimaksud dengan kekuatan otot tungkai di sana adalah “salah satu komponen kondisi fisik yang sangat penting untuk peningkatan kondisi fisik secara keseluruhan. Sedangkan data kelincahan dengan menggunakan Lari hilir mudik 4x10 meter (Shutle Run) merupakan salah satu tujuanya itu mengukur kelincahan siswa atau testee dalam mengubah arah, serta data menggiring bola berdasarkan menggiring bola melewati 10 tiang panjang dan jarak tiap pancang 2 (dua) meter dengan berliku-liku (zig-zag) dan diambil waktunya dari garis start sampai garis finish. Penggolongan data dengan menggunakan statistik dengan menggunakan komputer dengan program SPS : Seri Program Statistik. Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan taraf signifikasi 1 % adalah sebagai berikut: 1. Ada hubungan yang signifikasi antara kekuatan otot tungkai dengan kemampuan menggiring bola sebesar r Y = 0.556, sedangakan r table 0.361 pada taraf signifikan 5% jadi dengan demikian maka r hitung > r tabel. 2. Ada hubungan yang signifikasi antara kelincahan dengan ketrampilan menggiring bola sebesar Y 0.95, sedangkan r tabel = tabel = 0.361 pada taraf signifikan 5%. 3. Ada hubungan yang signifikan antar kekuatan otot tungkai dan kelincahan dengan ketrampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola.
Kata kunci : Kekuatan otot tungkai, kelicahanan, kemampuan menggiring bola
TULUS JATI ASMORO | 11.1.01.09.0656 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
modern
I. LATAR BELAKANG Gerak merupakan salah satu tanda
kehidupan
dan
manusia
merupakan makhluk paling sempurna
menyebutkan
pencapaian prestasi yang maksimal dapat di ciptakan dengan pencekatan disiplin yang terkait di dalamnya.
diantara kehidupan lainnya, sehingga memungkinkan
untuk
melakukan
bahwa
Sepakbola adalah salah satu cabang
olahraga
cukup
aktivitas gerak. Kesempurnaan itu
bergengsi,
disamping bentuk fisik juga pikiran
tanggapan masyarakat yang cukup
yang tidak dimiliki oleh makhluk lain,
besar
sehingga kedua ciri tersebut menurut
berkembang maupun dinegara-negara
kodratnya
dan
maju. Di Indonesia cabang olahraga
dengan
bola sudah mulai berkembang sejak
lingkungannya dimana mereka tinggal.
jaman penjajahan, akan tetapi sampai
Dengan demikian untuk melakukan
sekarang
aktivitas-aktivitas
guna
masih
maka
prestasi seperti yang dicita-citakan.
juga
berkembang
menunjang
tumbuh sesuai
fisik
pertumbuhan,
mereka melakukan olahraga.
terbukti
yang
baik
belum
tersebut
diimbangi
Asia
dan
negara-negara
perkembangna
Dikawasan
Peningkatan prestasi dalam
di
perhatian
dengan
Tenggara
saja
rasanya masih sulit untuk dikatakan
bidang olahraga atau sasaran yang
yang
ingin dicapai oleh pembinaan olahraga
pemikiran yang luas sebab faktor-
di Indonesia membutuhkan waktu
faktor yang terkait di dalamnya masih
yang
kompleks.
lama
dalam
proses
pembinaannya sehingga terpecahnya
terbaik.
Keadaan
“Prestasi
ini
perlu
Olahragawan
rekor-rekor baru di cabang-cabang
bergantung
olehraga mudah didapatkan, namun
antropometrik serta fungsional” (Dal
dibalik itu perlu banyak usaha keras
Monte, 1975:125) dan sepak bola
dengan
latihan
sebagai cabang olahraga permainan
Masih
banyaknya
yang
terprogram.
ciri-ciri
yang
beregu atau tim, menuntut pula pada
berprestasi
pemainnya untuk menguasai teknik-
dilahirkan, merupakan anggapan yang
teknik dasar dan ketrampilan bermain
keliru
dengan baik, karena :
menyatakan
dan
anggapan
kepada
atlet
hanya
menghambat
kemajuan prestasi keolahragaan kita
“Tanpa menguasai dasar-
saja.
dasar
Pengetahuan
keolahragaan
TULUS JATI ASMORO | 11.1.01.09.0656 FKIP- Penjaskesrek
teknik
dan
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ketrampilan
sepak
dengan
bola
baik,
untuk
selanjutnya
berkelit menghindari lawan, berhenti menguasai bola dengan tiba-tiba.
pemain
tidakpemain
tidak
dapat
Untuk
prinsip-prinsip
perlu
bermain,
tidak
mungkin
melakukan
bola
dengan tiba-tiba, maka hal tersebut
melakukan
dapat
menguasai
dilatih
dan
agar
dibina para
sedini pemain
bermacam-
memperoleh teknik yang baik dan
macam sistem permainan,
benar. Dengan kondisi fisik dan
tidak dapat melakukan pola-
penguasaan teknik yang cukup baik
pola
atau
dapat memberikan sumbangan yang
taktik
cukup besar untuk mencapai prestasi
akan
ketrampilan dasar bermain sepakbola.
membaca
Disamping kemampuan di atas, maka
(Sukatamsi;
untuk dapat bermain sepak bola
permainan
pengembangan modern
dan
dapat
pula
permainan”
tidak
1984:12).
dengan
baiktentunya
diperlukan
kecakapan khususnya dalam bidang Untuk
prestasi
menggiring bola dan pengasaan teknik
yang baik dalam permaian sepakbola
dan taktik yang baik dan benar.
disamping seseorang harus menguasai
Penguasaan berbagai teknik yang baik
teknik-teknik dasar bermain dengan
merupakan
baik, dia juga harus mempunyai ciri-
ditanggulangi situasi dalam permainan
ciri genetik yang baik pula yang
guna menghadapi berbagai situasi
kemungkinannya dapat dikembangkan
yang rumit di lapangan dan yang lebih
melalui
penting lagi adalah mampu bertindak
letihan
mencapai
atau
kegiatan
pembelajaran.
prasyarat
agar
dapat
pada saat yang tepat demi kepentingan
Kondisi fisik pemain sepak
permainan timnya.
bola menjadi sumber bahan untuk
Teknik
dasar
bermain
diolah oleh pelatih sepak bola selain
merupakan semua gerakan-gerakan
teknik, taktik, mental dan kematangan
yang diperlukan dalam sepak bola.
bertanding. Seorang pemain sepak
Kemudian untuk bermain ditingkatkan
bola
menjadi
dalam
penyerangan
pertahanan
maupun
ketrampilan
teknik-teknik
kadang-kadang
bermain sepak bola yaitu penerapan
menghadapi benturan keras atau harus
teknik tanpa bola dan teknik dengan
lari dengan kecepatan penuh ataupun
bola.
TULUS JATI ASMORO | 11.1.01.09.0656 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dengan
demikian
anak-
Studi ini bersifat analisis,
anak dapat menguasai bola dengan
karena
baik, seterusnya membantu dalam
gambaran
mempelajari
memberikan penyimpulan yang
teknik-teknik
dasar
selain apa
melakukna adanya
bermain bola berikutnya, terutama
bersifat
teknik
menggunkan studi korelasional
menggiring
bola.
Teknik
imperential
juga
dengan
menggiring bola merupakan dasar
secara
dalam permainan sepak bola. Namun
dilakukan melalui teknik tes dan
demikian bukan berarti bahwa apa
pengukuran.
yang
saat
ini
berkembang
tidak
pengungkapan
dan
2. Pendekatan Penelitian
memiliki sesuatru kelemahan di dalam
Pendekatan penelitian yang
segi penguasaan teknik, malinkan
digunakan dalam penelitian ini
banyak teknik menggiring bola yang
adalah metode korelasi product
sangat
melewati
moment, menurut (Sutrisno Hadi,
lawan. Namun demikian bukan berarti
1996293) mengemukakan urutan
teknik yang lain tidak memiliki peran
langkahnya sebagai berikut :
penting. Ketahanan fisik juga lebih
a.
Menyusun tabel perhitungan
penting bagi pemain sepak bola,
b.
Membuat persiapan hitungan
karena
c.
Menetapkan
rumus
mendorong untuk malakukan teknik-
perhitungan
kolerasi
teknik sepak bola yang lebih baik.
perhitungan product moment.
dominan
kondisi
untuk
fisik
baik
akan
Analisis
terkhir
dalam
penelitian ini adalah pengujian
II. METODE 1. Teknik Penelitian
hipotesis yang tujuannya untuk
Penelitian ini dilaksanakan dengan
menggunakan
metode
menentukan tentang
kesimpulan berhubungan
akhir atau
modern deskripsi analisis. Studi
tidaknya korelasi yang diperoleh
ini
karena
dari hasil perhitungan statistik.
memberikan
Selain itu penguji hipotesis dapat
disebut
penelitian
deskripsi akan
gambaran menurut apa adanya
pula
tentang pengaruh kekuatan otot
kebenaran dari hipotesis alternatif
tungkai
yang telah diajukan.
dengan
peningkatan
untuk
membuktikan
kemampuan menggiring bola.
TULUS JATI ASMORO | 11.1.01.09.0656 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
III. HASIL DAN KESIMPULAN
bermain. Kemampuan menggiring bola
Setelah kegiatan pengumpulan data tahap
dalam penelitian ini merupakan variabel
berikutnya adalah penyajian data dan
terikat yang dilambangkan dengan ( y )
variabel-variabel
dengan
dengan hasil diagram angka dapat nilai
menggunakan teknik analisa yang datanya
antara 4 kali sampai 17 kali dalam waktu
sebagai berikut :
percobaan 60 detik. Dengan skor antara
penelitian
1. Kekuatan Otot Tungkai
4,81 sampai 5,88 dengan rata-rata 5,34.
Kakuatan ini erat kaitannya dengan gejala
KESIMPULAN
aktivitas tubuh dengan kekuatan seluas-
Berdasarkan
yang
diolah
dan
luasnya. Kekuatan adalah kemampuan otot
terkumpul,
untuk membangkitkan tegangan (force)
dianalisa serta dilakukan pengujian
terhadap
hipotesis
satuan
tahanan.
Harsono
setelah
data
sebagai
mana
telah
(2004:44).
dilaporkan di bab sebelumnya. Secara
Dalam penelitian ini kekuatan otot tungkai
umum
merupakan
yang
semua yang tercantum dalam rumusan
) yang skornya
masalah. Demikian ini telah diuji
variabel
bebas
dilambangkan dengan (
penelitian
telah
dan
menjawab
bergerak antara 2 sampai 16 dengan rata-
kebenarannya
pada
akhirnya
rata 7,43.
dapatlah ditarik kesimpulan sebagai berikut :
2. Kelincahan Kelincahan adalah kemampuan gerak atlet
1) Kolerasi
antar
otot
untuk mengubah posisi badan dan arah
tungkai
secepat mungkin sesuai dengan yang
menggiring bola sebesar r
dikehendaki.
Hp:1993:36).
0.556, sedangkan r tabel 0.361
Melihat salah satu fungsi dari kelincahan
pada taraf signifikan 5%. Jadi
adalah
barlatih
dengan demikian r hitung > r
teknik tinggi, maka hal inilah yang
tabel. Berdasarkan pada hasil ini
membuat penulis menjadikan kelincahan
maka peneliti mengatakan ada
tubuh
hubungan
(Suharno
untuk
sebagai
mempermudah
variabel
dilambangkan dengan (
bebas
yang
) yang skornya
7,0 sampai 23,0 dengan rata-rata 13,35.
kemampuan
merupakan ditampilkan
menggiring
ketrampilan dalam
seorang
melakukan
yang
kekuatan
kemampuan
sangat otot
Y =
besar tungkai
dengan kemampuan menggiring bola dalam permainan sepak bola
3. Kemampuan Menggiring Bola Dalam
antara
dengan
kekuatan
bola
pada siswa putra kelas XI SMK
yang
PGRI 4 Kota Kediri tahun 2015
taknik
TULUS JATI ASMORO | 11.1.01.09.0656 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
2) Kolerasi antara kelincahan dengan kemampuan sebesar
menggiring
bola
Y = 0.95, sedangkan r
tabel = tabel = 0.361 pada taraf signifikan 5%. Jadi ada hubungan antara
kelincahan
kemampuan
dengan
menggiring
PGRI 4 Kota Kediri tahun 2015 hubungan
Moelok, Dangsina, 1984. Dasar Fisiologi Kesegaran Jasmani, dan Lathan Fisik Makalah disajikan dalam simponsium Kesehatandan Olahraga. Jakarta :Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
bola
pada siswa putra kelas XI SMK
3) Terdapat
Karya Ilmiah : Skripsi, Artikel, dan Makalah. OPF IKIP Malang.
yang
Pusat Kesegaran Jasmanidan Rekreasi.1977. Tes Ketrampilan bermain Sepakbola. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
signifikan antara kekuatan otot tungkai dan kelincahan dengan
Sukatamsi.1984. Teknik Dasar Bermain
bola
Sepakbola. Surakarta: Tiga Serangkai.
pada siswa putra kelas XI SMK
Tahan Sungkono, Bambang. 1985. Statistik Sebagai Alat Analisa Data. FPMIPA IKIP Malang.
kemampuan
menggiring
PGRI 4 Kota Kediri tahun 2015
IV. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsini. 1991. Prosedur Penelitian :suatu pendekatan praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Coyer, Wiel, 1985. Sepak Bola; Program Pembinaan Pemain Ideal. Jakarta :Gramedia.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Jakarta :RinekaCipta. Sajoto, Mochamad, (1987) Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga : Jakarta.
Dal Monte, Antonio, 1975. Orientasi Olahraga dan Penemuan Bajat Olahraga yang Dipertandingkan. Dalam Edward Wiecrozek (ED), Masalah-masalah dalam Kedokteran Olahraga, dan Coaching (hlm.124138), diterjemahkan oleh Moch. Soebroto.Olympic Solidarity on the Internasional Olympic Committee. HadiSitrisno, 1987, AnalisisRegresi. Yogyakarta :Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM. Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang, 1993. Pedoman Penulisan
TULUS JATI ASMORO | 11.1.01.09.0656 FKIP- Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 9||