UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT ( NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA KELAS VIII.2 SMP N 10 SOLOK SELATAN
ARTIKEL
Oleh
NARVA SURYANI NPM:1110013211090
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG TAHUN 2012-2013
SURAT PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang di tulis orang lain atau di terbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang lazim
Padang, 4 September 2013 Yang menyatakan
Narva suryani
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING
Nama
: Narva Suryani
NPM
: 1110013211090
Program Studi : Pendidikan Matematika Jurusan
: Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas
: Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Skripsi
: Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe nht (numbered heads together) siswa Kelas viii. 2 SMP N 10 Solok Selatan
Padang, 03 September 2013
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. H. Mukhni, M. Pd
Drs. Fazri Zuzano, M. Si
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT ( NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA KELAS VIII.2 SMP N 10 SOLOK SELATAN
Narva Suryani1, Mukhni2, Fazri Zuzano1 1. Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universita Bung Hatta 2. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Padang E-mail:
[email protected]
Abstract The problem in this research is still dominated by the learning process of mathematics teachers, students lack the courage to ask questions, lack of student motivation to read and repeat the materials provided, students' mathematics learning outcomes is low. The purpose of this study was 1) to determine students 'mathematics learning activities after the application of cooperative learning NHT, 2) determine students' mathematics learning outcomes after the implementation of cooperative learning NHT. Type of research is a classroom action research subjects VII2 graders who were 21 people. Instruments used are student activity sheets and activity sheets teachers. Results showed that the learning outcomes of students learning mathematics using type numbered head together above rose from the mathematics learning outcomes of students who use ordinary learning. Students with cooperative learning activity types numbered head together can be said to increase Keyword: Activities, Math Learning Outcomes, Cooperative Learning Melihat
Pendahuluan
pentingnya
Matematika
dalam kehidupan sudah sepantasnya
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan
perhatian
yang
lebih
mulai dari tingkat sekolah dasar
terhadap Matematika disekolah. Pembelajaran
sampai ketingkat perguruan tinggi.
diberikan matematika,
Adanya matematika terutama untuk
menurut
membantu
”pembelajaran matematika adalah
memahami
manusia dan
dalam
usaha
memecahkan
Muliyardi membantu
(2003:3):
siswa
untuk
masalah yang berhubungan dengan
mengkontruksi konsep-konsep atau
kehidupan sehari-hari. Selain itu
prinsip-prinsip matematika dengan
matematika merupakan ilmu dasar
kemampuannya
yang
yang
proses internalisasi sehingga konsep
sangat penting dalam perkembangan
atau prinsip itu terbangun kembali.
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dari pendapat Muliyardi ini terlihat
mempunyai
peranan
1
sendiri
melalui
2
bahwa
dalam
pembelajaran
mengerjakan
latihan.
Persaingan
matematika guru hanya berperan
antar siswa untuk mengerjakan soal
mendorong dan memfasilitasi siswa
sangat kurang dan siswa kurang
dalam belajar, sedangkan dalam
terlibat aktif dalam pembelajaran.
prosesnya siswalah yang berperan
Kurangnya
aktivitas
siswa
aktif sehingga mampu membentuk
dalam pelajaran matematika akan
atau mengkontruksinya pengetahuan
mengakibatkan
bagi dirinya sendiri.
hasil belajar siswa menjadi malas
ketidak optimalan
Dilihat dari kenyataan, masih
mengerjakan tugas yang diberikan
banyak siswa yang kurang tertarik
karena tidak terciptanya dorongan
dan
belajar
atau tantangan untuk menuntaskan
juga
tugas tersebut siswa akan malas
tertantang
matematika.
untuk
Keadaan
ini
ditemui di SMP N 10 Solok Selatan.
berfikir
Berdasarkan
masalah yang dihadapi karena selalu
hasil
observer
untuk
menyelesaikan
disekolah,ditemukan bahwa siswa
bergantung
jarang bertanya mengenai konsep
menyelesaikan
pembelajaran yang tidak dimengerti,
diberikan. Akibatnya mereka tidak
siswa
berusaha
kurang
berminat
untuk
mengerjakan latihan yang diberikan oleh guru. Jika ada salah satu siswa
pada
untuk
guru
untuk
soal-soal
yang
berpikir
secara
mendalam. Dalam hal ini penulis telah
dapat mengerjakan soal dengan benar
berusaha
maka siswa lain hanya menyalin.
cara dan upaya untuk mengatasi
Jika
masalah
soal
dikerjakan
tersebut maka
tidak
bisa
sebagian
besar
melaksanakan –
masalah
menerapkan
berbagai
seperti
metode
belajar
menyajikan
materi
siswa hanya menunggu soal itu
kelompok,
dibahas oleh guru. Sehingga siswa
pelajaran dengan berbagai metode,
kurang
menggunakan alat bantu (misalnya:
aktif
pembelajaran
dalam
mengikuti
matematika,
karena
gambar,
foto,
model),memotivasi
pembelajaran terjadi satu arah. Hal
semangat belajar berupa penguatan,
ini diperkirakan karena tidak adanya
pujian, memberikan nilai terhadap
tantangan dan persaingan dalam
hasil pekerjaan rumah, memberikan
3
tes
/
kuis
diawal
akhir
harus dapat menguasai konsep materi
dan memberikan
pembelajaran. Dengan pembelajaran
pelajaran tambahan . Dari cara dan
kooperatif tipe NHT ini, para siswa
upaya yang telah penulis lakukan
yang tergabung dalam kelompok
tersebut,
harus berpartisipasi aktif agar materi
pembelajaran ,
ternyata
/di
belum
banyak
pengaruhnya terhadap peningkatan
yang
aktivitas belajar siswa,sehingga hasil
diselesaikan. Suasana seperti itu
belajar siswa belum sesuai dengan
dapat membuat siswa termotivasi
yang diharapkan.
untuk belajar matematika, sehingga
Salah
satu
model
hasil
diberikan
belajar
guru
dapat
mereka
dapat
pembelajaran kooperatif adalah tipe
ditingkatkan.Penggunaan
NHT
pembelajaran kooperatif dengan tipe
(Numbered Heads
model
Together),karena tipe NHT adalah
Numbered
memungkinkan siswa untuk berfikir
memberikan
tentang apa yang dipelajari.Selain itu
siswa untuk melatih pengetahuan dan
juga
keterampilan
baik
digunakan
untuk
Heads
Together
kesempatan
kepada
mereka.
Siswa
menggairahkan kemauan siswa untuk
bertanggung jawab atas tugas yang
mengerjakan
diberikan
materi
kepada
baik
terhadap
temannya. Pada tipe ini siswa dibagi
sendiri
menjadi beberapa kelompok yang
kelompok.Tugas-tugas
terdiri dari 4 orang, setiap anggota
akan mendorong siswa untuk bekerja
diberi satu nomor 1, 2, 3 atau 4 untuk
sama saling membantu satu sama
saling bekerja sama dan saling
lain
bertukar pikiran mengenai materi
pengetahuan-pengetahuan
yang disampaikan oleh guru. Siswa
dengan
menyelesaikan diberikan
ataupun
dirinya
dalam
terhadap kelompok
mengintegrasikan baru
pengetahuan-pengetahuan
masalah
yang
yang telah dimilikinya. Siswa berani
selanjutnya,
guru
bertanya,
tampil
(presentasi),
menyebut salah satu nomor dari 1, 2,
mengemukakan
pendapat
dan
3 atau 4 dan siswa dengan nomor
menghargai pendapat orang lain serta
yang disebutkan guru yang harus
berusaha menyelesaikan tugas tepat
menjawab. Setiap anggota kelompok
waktu.Oleh sebab itu penulis tertarik
4
untuk
mengadakan
Penelitian
yang tercakup dalam suatu pelajaran
Tindakan Kelas (PTK) dengan judul
dan mengecek pemahaman mereka
“ Upaya Meningkatkan Aktivitas dan
terhadap
Hasil Belajar Matematika Melalui
Pengelompokan
Penerapan
(keanekaragaman) merupakan ciri
Model
Pembelajaran
isi
pelajaran
tersebut.
heterogenitas
Koopratif Tipe Numbered Heads
yang
Together Pada Siswa Kelas VIII.2
pembelajaran kooperatif. Kelompok
SMP N 10 Solok Selatan”.
heterogenitas bisa dibentuk dengan
Pembelajaran merupakan
kooperatif
suatu
pembelajaran
menonjol
dengan keanekaragaman, sosial,
kelompok
kemampuan
Setiap
anggota
metode
memperhatikan
dimana siswa bekerja sama dalam kecil.
dalam
latar
ekonomi,
belakang
etnik
akademis.
maupun Biasanya
kelompok berinteraksi antar sesama
setiap kelompok terdiri dari 4-5
anggota
orang siswa dengan kemampuan
kelompok
dalam
menyelesaikan atau membahas suatu
akademis maupun jenis yang
masalah, sehingga dengan mudah
Belajar merupakan kegiatan
dapat berkomunikasi dengan bahasa
aktif siswa untuk membangun makna
yang lebih sederhan. Pada saat
atau pemahaman terhadap suatu
berdiskusi fungsi ingatan dari siswa
objek atau peristiwa. Kegiatan aktif
menjadi
seperti
lebih
bersemangat,
aktif,
lebih
dan
mengemukakan
berani pendapat.
ini
perubahan Muhammad
dapat
menimbulkan
tingkah Ali
laku (1996
definisi
siswa. :
14)
Pembelajaran kooperatif jug adapat
mengemukakan
belajar
meningkatkan kerja keras,lebih giat
sebagai proses perubahan tingkah
dan lebih termotivasi.
laku siswa akibat interaksi individu
Pembelajaran kooperatif tipe
dengan lingkungan. Perilaku tersebut
NHT ( Numbered Heads Together)
mencakup pengetahuan, pemahaman,
menurut Ibrahim et al (2000 : 28)
keterampilan dan sikap.
dikembangkan oleh Spencer Kangiu (1993)
untuk
melibatkan
Pembelajaran kooperatif tipe
lebih
NHT dikembangkan oleh Kangen
banyak siswa dalam menelaah materi
dan Ibrohim (2000: 28) dengan
5
melibatkan
para
dalam
memperbaiki proses pembelajaran
menelaah bahan yang tercakup dalam
yang menjadi tanggung jawabnya.
suatu
Menurut
pelajaran
siswa
dan
mengecek
Sukidin
(2008:37)PTK
pemahaman mereka terhadap isi
merupakan salah satu cara strategi
pelajaran tersebut.
bagi
Muslimin
(2005
:
1)
guru
untuk
memperbaiki
layanan kependidikan yan harus
mengemukakan hasil belajar atau
diselenggarakan
dalam
kompetensi
didefinisikan
pembelajaran
dikelas
sebagai produk, keterampilan dan
meningkatkan
sikap yang tercermin didalam prilaku
sekolah secara keseluruhan.
siswa
sehari-hari.
Sebagai
konteks dan
kualitas
subjek
program
penilitian
adalah siswa kelas VIII.2 SMP N 10 Metodologi
Solok Selatan yang terdiri dari laki-
Penelitian sebagai
cara
dapat diartikan pengamatan
dan
mempunyai tujuan untuk mencari jawaban proses
atas
permasalahan
penemuan.Sesuai
atas
dengan
permasalahan dan tujuan penelitian maka jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini bagi setiap orang mungkin berbeda. Perbedaan itu tergantung dengan beberapa faktor seperti diantaranya : latar belakang pengetahuan pengalaman
seseorang yang
dan
dimiliki
oleh
seseorang tersebut. Penelitian disini mengacu pada tindakan-tindakan apa saja yang dilakukan guru secara langsung
dalam
usahanya
laki 13 orang dan perempuan 8 orang Jumlah seluruhnya adalah 21 orang. Prosedur
penelitian
dilakukan
dengan cara memberikan tes kepada sumber data melalui observasi dan mencatat
kejadian-kejadian
dilapangan dan memberikan angket kepada sumber data. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa instrument penelitian
untuk
mengumpulkan
data, yaitu 1) lembar observasi aktivitas
siswa
dilakukan
untuk
mengamati berlangsungnya proses pembelajaran matematika. Dengan berpedoman pada indikator untuk keberhasilan PTK yang mengamati bagaimana proses pembelajaran yang
6
tejadi, 2) lembar observasi aktivitas
suka
belajar
guru dilakukan untuk mengamati
matematika sulit.
berlangsungnya proses pembelajaran,
matematika
Aktivitas
untuk
karena
tiap
lembaran observasi ini digunakan
pertemuan sudah terlihat adanya
untuk
kesesuaian
peningkatan. Hal ini dapat dilihat
tindakan guru dengan perencanaan
dari rekapitulasi aktivitas siswa pada
yang
siklus I didapat rata-rata 74,6 %, hal
mengetahui
telah
disusunnya.
Dengan
lembaran ini observasi melakukan
ini
pengamatan
tercapai indikator penghasilan yang
terhadap
penampilan
guru dalam mengajar.
menunjukkan
bahwa
ditetapkan (rata-rata % 75%)
Sesuai denagan jenis data
Pengumpulan
yang dikumpulkan ada dua teknik
diperoleh
analisis data yang digunakan yang
sejawat,
sebagian
analisis
mampu
untuk
kuantitatif
kulitatif.Analisis digunakan
terhadap
sedangkan
analisis
belum
dan kuantitatif hasil
tes,
kualitatif
dari
data
observasi siswa
yang teman belum
mengemukakan
pendapat dalam menemukan konsep materi
serta
menjelaskan
menjelaskan pendapat dengan jelas
digunakan terhadap data kualitatif
kepada
yang diperoleh dari hasil penggunaan
berdiskusi. Tingkat keaktivan siswa
terhadap aktivitas siswa atau hal lain
masih rendah dalam pembelajaran,
yang tampak selama berlangsung
hal ni menunjukkan bahwa indikator
pembelajaran.
untuk keberhasilan pada pelaksanaan
Hasil
penelitian ini belum tercapai. Dari pelaksanaan aktivitas dan
teman
Menurut
kelompok
pengamatan siswa
dalam
guru
tes yang telah dilakukan pada siklus
kegagalan
Id diperoleh data berupa aktivitas
mengmukakan pendapat disebabkan
dan hasil belajar yang kemudian
pengetahuan prasyarat untuk materi
diolah dan dianalisis. Dari aktivitas
tidak
siswa selama pembelajaran diperoleh
memanfaatkan
tiap pertemuan ada peningkatan,
mempersentasikan
walaupun masih ada yang kurang
belum bisa menggunakan dengan
dikuasai,
dan
dalam
ketrampilan
waktu
untuk
hasil
diskusi
7
kebijaksanaan karena tidak terbiasa.
konsep pada materi yang ada pada
Seharusnya
LKS, keberanian siswa sudah tampak
guru
memanfaatkan
waktu untuk mempersentasikan hasil diskusi oleh siswa, jika telah tunjuk tangan
bearti
siswa
mempersentasikan
Tabel 1 : Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I dan II
sudah
mempunyai kemampuan dan berani untuk
dengan jelas.
hasil
diskusinya. Penelitian ini membawa dampak positif terhadap aktivitas siswa dan hasil belajar, dimana siswa
Tes Siklus Jumlah siswa yang mengikuti tes Jumlah siswa yang tuntas Nilai Presentase yang tuntas
I 20
II 20
10
15
62,0 50%
70 75%
menjadi termotivasi dan bersemangat belajar
matematika.
Dalam
Dapat
disimpulkan
pengamatan guru pelaksanaan model
pembelajaran
pembelajaran
numbered
kooperatif
tipe
head
bahwa
kooperatif
tipe
together
dapat
Numbered Head Together dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil
mengaktifkan siswa dalam belajar
belajar matematika siswa kelas VIII
matematika. Cara belajar kooperatif
SMP
dapat melatih siswa untuk bekerja
Peningkatan persentase aktiitas telah
sama dengan teman dan bertanggng
mencapai target yang diinginkan
jawab
serta
yaitu 70%. Penelitian dapat berhenti
mengeluarkan
pada siklus II karena telah mencapai
pendapat sehingga siswa bisa belajar
target aktivitas belajar dan rata-rata
lebih baik. Kerja sama dengan teman
hasil belajar bagi siswa sudah ada
sudah
peningkatan.
pada
termotivasi
tugasnya
untuk
ada,
siswa
beraktivitas
N
10
Solok
Selatan.
bertanggung jawab dalam kelompok Pembahasan
sudah ditingkatkan. dalam
Penelitian tindakan kelas dapat
siswa
meningkatkan aktivitas siswa dalam
membantu temannya menjelaskan
belajar matematika, hal ini dapat
materi untuk menemukan konsep-
dilihat dari hasil pengamatan melalui
Semangat mendiskusikan
LKS
8
aktivitas belajar. Persentase aktivitas
walaupun masih ada beberapa siswa
siswa dalam proses belajarsecara
yang tidak peduli dengan penilaian
umum meningkat dari pertemuan
aktivitas.
pertama sampai pertemuan kelima. Peningkatan
aktivitas
siswa
tersebut
adalah
dilihat dari indikator-indikator yang
suatu keberhasilan bagi guru dengan
diamati pada lembar observasi. Guru
model pembelajaran kooperatif tipe
mereka yang sebagai vasilitator,
Numbered
mengamati aktivitas siswa selama
Head
ini
Aktivitas
Together
pada
materi kubus dan balok.
proses pembelajaran
Selama melakukan penelitian
Siswa
yang
aktif
berlangsung. memenuhi
pada siklus I, aktivitas belajar siswa
indikator-indikator yang ditetapkan
dalam bekerja sama sesama anggota
memberikan tanda cheklis(v) pada
kelompok belum ada dan siswa
lembar observasi yang tersedia. Dari
mengerjakan
lembaran obsevasi yang diisi pada
LKS masih secara
individu.Tetapi
yang
pertemuan kedua sampai ketiga dapat
berkategori sedang merasa senang
dilihat peningkatan jumlah aktivitas
dengan
belajar siswa saat pembelajaran.
cara
siswa
belajar
kelompok,
karena memiliki kebebasan untuk mengeluarkan
pendapat.
Terhambatnya
kegiatan
Peningkatan aktivitas jumlah siswa
yang
diamati
disebabkan
yang
karena penulis selalu memberikan
menjadi kendala dalam diskusi masih
motivasi kepada siswa disetiap kali
dapat diatasi, walaupun merupakan
pertemuan, bahwa setiap kegiatan
tingkah laku siswa.
yang dilakukan akan diberikan nilai
Didalam kelas
ada seorang
atau poin untuk mendapatkan yang
observasi yang memantau keaktifan
terbaik.
siswa selama jam pelajaran, karena
termotivasi
siswa melihat ada seorang obsevasi
kegiatan tersebut. Aktivitas pertama
yang bertugas
keaktifan
yaitu memperhatikan materi yang
mereka yaitu guru mereka, maka
disampaikan guru. Pada pertemuan I
mereka
proses pembelajaran masih dengan
menilai
berlomba-lomba
meningkatkan
untuk
aktivitasnya,
Oleh
pembelajaran
karena untuk
biasa
itu
siswa
melakukan
dan
pada
9
pertemuan II dan ke III proses
Hasil belajar siswa SMP N
pembelajaran dilakukan dengan tipe
10 Solok Selatan yang menggunakan
numbered head together. Aktivitas
model pembelajaran kooperatif tipe
ini
numbered
mengalami
pertemuan
peningkatan
II
dan
dari
III.Tingkat
head
together
dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar
presentase pada pertemuan I berada
matematika
pada kriteria sedikit sekali, pada
pembelajaran ini lebih baik dari pada
pertemuan II dan III berada pada
hasil
kriteria banyak.
menggunakan pembelajaran biasa.
Secara kelas
keseluruhan
yang
untuk
perbelajarannya
siswa
pembelajaran
menggunakan
siswa
Berdasarkan
yang
pengamatan
selama penelitian, terlihat bahwa
menggunakan model pembelajaran
siswa
kooperatif
tipe
head
pembelajaran matematika. Hal ini
together
dalam
pembelajaran
disebabkan karena tanggung jawab
numbered
lebih bersemangat dalam
matematika siswa kelas VIII SMP N
maing-masing
10 Solok Selatan mengalami sedikit
terhadap
peningkatan
setiap
presentase
aktivitas
siswa.
anggota
kelompok
kelompoknya.
Sehingga
kelompok
tidak
mengecewakan Pada
siswa
umumnya
meningkat,
beberapa
aktivitas
namun
kelemahan
ada dalam
Penggunaan kooperatif
ingin
kelompoknya.
model tipe
pembelajaran
numbered
head
together dapat mengajarkan kepada
pencatatan pada lembaran observasi.
siswa
Dimana pencatatan yang dilakukan
terhadap
hanya satu kali pada setiap indikator,
kepadanya.
sehingga sebelum menggambarkan
mengajarkan kepada siswa untuk
aktivitas keseluruhan yang terjadi
saling membantu dan bekerjasama
dalam
dalam menyelesaikan tugas.Karena
pembelajaran
matematika
untuk
tugas
dengan menerapkan pembelajaran
keberhasilan
kooperatif
terpanggil
tipe
numbered
head
together pada siswa kelas VIII SMP N 10 Solok Selatan.
bertanggung yang
Selain
dari nomornya
jawab
diberikan itu
siswa
juga
yang
merupakan
keberhasilan kelompoknya.
10
Adapun hambatan-hambatan
pertemuan barulah mereka mematuhi
yang penulis temui disaat penelitian
nasehat guru.Sehingga pada saat
adalah: 1) siswa banyak yang protes
belajar siswa dapat berkonsentrasi
ketika menyuruh siswa duduk dalam
dan dapat mengikuti pembelajaran
kelompoknya, hal ini terjadi pada
dengan baik.
pertemuan
Simpulan
pertama.Karena
Berdasarkan hasil penelitian
kelompok yang dibentuk berdasarkan siswa,
yang telah dilakukan ,dapat diambil
sehingga banyak siswa yang protes
kesimpulan bahwa: 1) hasil belajar
dan ingin menukar kelompoknya,
matematika
sehingga membuat suasana kelas
pembelajarannya menggunakan tipe
menjadi sangat gaduh dan rebut.
numbered
Karena siswa tidak terbiasa dengan
meningkat dari pada hasil belajar
pembelajaran
matematika
kemampuan
akademis
kooperatif.
Setelah
siswa
head
together
siswa
yang
lebih
yang
guru memberikan nasehat-nasehat
menggunakan pembelajaran biasa, 2)
disetiap kali pertemuan, siswa baru
aktivitas siswa dengan pembelajaran
memahaminya sehingga pada saat
kooperatif
belajar siswa sudah mulai terbiasa, 2)
together dapat dikatakan meningkat.
siswa yang tidak berkonsentrasi.
Berdasarkan kesimpulan diatas,
Pada
saat
awal
pembelajaran
ada
tipe
beberapa
numbered
hal
yang
head
perlu
berlangsung banyak siswa yang tidak
disarankan yaitu sebagai berikut: 1)
berkonsentrsi dalam belajar, seperti
pembelajaran kooperatif tipe NHT
bermenung,
dengan
dapat dijadikan salah satu alternatif
sehingga
untuk meningkatkan aktifitas dan
mengganggu temannya. Guru hanya
hasil belajar siswa, 2) pembelajaran
menegur dan menyuruh kembali
dengan siswa yang sedikit memang
pada
akan memudahkan guru
teman,
mengobrol
berjalan-jalan
tmpat
duduknya
masing-
dalam
masing, bahkan masih ada siswa
menyampaikan materi ajar. Namun
yang tidak peduli pada teguran
kontrol guru tetap berpegangan pada
tersebut.Tapi
kedisiplinan.
memberikan
setelah nasehat
setiap
guru kali
Jadi
peneliti
menyarankan agar disiplin tetap
11
ditegakkan, dan guru memang harus megontrol dan mengawasi siswanya agar pembelajaran efektif.
Daftar Rujukan Ali Muhammad (1996). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar: Bandung: Sinar Baru Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara Ibrahim, M, et, al. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press Muslimin (2005 : 1) Assesman Berkelanjutan. Surabaya: Unesa-University Press. Mulyardi. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Depdiknas