ARTIKEL STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MEDIA LKS MODEL FISIKA CERIA DAN MEDIA PRESENTASI (MICROSOFT POWERPOINT) TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATERI SUHU DAN PENGUKURANNYA SISWA KELAS VII MTs. NW PANCOR TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014
Oleh: M. ZAMRONI USKA NPM : 09230041
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) HAMZANWADI SELONG 2013
STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MEDIA LKS MODEL FISIKA CERIA DAN MEDIA PRESENTASI (MICROSOFT POWERPOINT) TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATERI SUHU DAN PENGUKURANNYA KELAS VII MTs. NW PANCOR TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014” M. Zamroni Uska 1), Bq. Aryani Novianti, M.Pd.2), Badrul Wajdi, M.Si., M.Pd. 3) 123) Program Studi Pendidikan Fisika STKIP HAMZANWADI SELONG
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan pembelajaran fisika menggunakan media LKS model fisika ceria dan media presentasi (Microsoft PowerPoint) terhadap prestasi belajar siswa pada materi suhu dan pengukurannya. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian “The Post-Test Only Control Group Design”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs. NW Pancor semester ganjil tahun pembelajaran 2013/2014. Penentuan sampel menggunakan “teknik cluster random sampling” sejumlah dua kelas yaitu kelas VIIA yang berjumlah 35 siswa dan kelas VIIB berjumlah 35 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes. Teknis tes digunakan untuk memperoleh data kemampuan koognitif fisika siswa pada materi Suhu dan Pengukurannya. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji-t Pooled Varian. Hasil thitung dibandingkan dengan ttabel pada taraf signifikan 5 % = 0,05. Dari perhitungan data yang dilakukan bahwa nilai thitung = 2,492, sedangkan ttabel = 1,667 untuk nilai db = (35 + 35 – 2 = 68). Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa “ terdapat perbedaan pembelajaran fisika menggunakan media LKS model fisika ceria dan media presentasi (Microsoft PowerPoint) terhadap prestasi belajar pada materi suhu dan pengukurannya siswa kelas VII MTs. NW Pancor tahun pembelajaran 2013/2014”
Kata kunci: media LKS model fisika ceria, media presentasi (Microsoft PowerPoint), prestasi belajar
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia, karena pendidikan memiliki peran yang cukup strategis dalam upaya membentuk masyarakat yang beradab. Pendidikan juga memegang peranan sebagai sarana untuk mengubah pola pikir manusia menuju ke arah yang lebih baik. Upaya peningkatan dalam bidang pendidikan terutama mutu pendidikan adalah hal yang harus terus dikembangkan termasuk mutu pendidikan Ilmu Pengetahun Alam (IPA). IPA adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mampu memberikan dampak positif bagi perkembangan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Pendidikan IPA dapat dipandang sebagai awal untuk memberikan bekal kepada siswa agar mampu berpikir kritis, kreatif dan logis serta berinisiatif dalam menghadapi berbagai fenomena sebagai dampak dari perkembangan IPTEK (Trianto, 2010 : 137). Hal ini sejalan dengan hakekat IPA yang menyatakan bahwa IPA terdiri dari proses, produk dan sikap sehingga dalam proses pembelajaran (secara ideal) harus bisa membentuk logika siswa agar dapat berpikir sistematis, objektif dan kreatif melalui pendekatan keterampilan proses dan pemecahan masalah. Oleh karena itu penguasaan terhadap IPA mutlak harus terus ditingkatkan. Upaya perbaikan telah dilakukan oleh berbagai pihak untuk meningkatkan mutu pendidikan IPA baik dari kalangan pemerintah maupun kalangan praktisi pendidikan. Upaya perbaikan tersebut berupa pengadaan sarana dan prasarana pendidikan, fasilitas belajar, sumber belajar, dan penyempurnaan kurikulum.
Namun ternyata hasil yang diharapkan belum maksimal, khususnya untuk mata pelajaran IPA terutama fisika. Berdasarkan hasil observasi di MTs. NW Pancor, mengungkapkan bahwa siswa masih kurang antusias, kurang motivasi serta ketuntasan belajar belum tercapai, bahwa nilai mata pelajaran IPA (Fisika) sangat memperihatinkan. Kenyataan ini terlihat seperti yang ditunjukkan pada nilai rata-rata ujian semester ganjil siswa-siswi kelas VII semester I tahun pembelajaran 2012/2013 adalah 65.65, dimana diketahui bahwa nilai rata-rata yang didapatkan belum dikatakan mencapai nilai standar masih dibawah nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) mata pelajaran IPA, karena nilai KKM IPA MTs NW Pancor adalah 70. Dalam suatu kelas dikatakan tuntas apabila telah mencapai ketuntasan 85 %, sedangkan pada mata pelajaran IPA (Fisika) masih banyak siswa-siswi yang remedial.
METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan dalam melakukan penelitian. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuntitatif yang menggunakan metode eksperimen. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen yang menggunakan desain Post-test Only Control Group Design, dengan rancangan penelitian sebagai berikut : Tabel 3.2 Desain Penelitian Treatment Post-Test Kelompok (Perlakuan) (Tes Akhir) I X1 O2 II X2 O2 Keterangan :
O2
=
Hasil uji akhir tes prestasi belajar siswa
X1
=
Pembelajaran menggunakan media LKS model fisika ceria
X2
=
Pembelajaran PowerPoint.
menggunakan
media
presentasi
Microsoft
Populasi dan Sampel Pancor
Tahun
Pembelajaran
2013/2014,
Pengambilan
sampel
menggunakan teknik Cluster Random Sampling tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Langkah-langkah penentuan sampel adalah sebagai berikut ; dari 5 kelas VII yang ada di MTs. NW Pancor, dipilih dua kelas secara random yaitu kelas pertama diberi perlakuan pembelajaran menggunakan media LKS model fisika ceria dan kelas yang kedua diberi perlakuan pembelajaran menggunakan media presentasi Microsoft PowerPoint. Hasil dan Pembahasan Tabel 4.1. Data Hasil Tes Prestasi Belajar Siswa Kelas Media LKS Model Fisika Ceria Media PowerPoint
Jumlah Siswa (N)
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Total Skor
Rata-Rata (X )
Standar Deviasi (S)
Varian
35
90
55
2720
77.71
8.7735
76.9747
35
90
55
2555
73.00
6.9873
48.8235
Uji Normalitas Hasil dari analisis atau perhitungan yang dilakukan, maka didapatkan nilai dari chi kuadrat masing-masing kelas atau kelompok . Hasil analisis tersebut dapat di lihat dalam tabel rangkuman di bawah ini.
Tabel 4.4. Keputusan Uji Chi Kuadrat Kelompok Media LKS Model Fisika Ceria Media LKS PowerPoint
Jumlah Responden
2 hitung
2 tabel
35
3,760
11,070
Terdistribusi Normal
35
1,126
11,070
Terdistribusi Normal
Keputusan
Uji Homogenitas sebaliknya Jika 2 hitung < 2 tabel , maka sampel tersebut tidak homogen. Hasil dari analisis atau perhitungan yang dilakukan, maka di dapatkan nilai dari uji Bartlet masing-masing kelas atau kelompok. Hasil analisis tersebut dapat dilihat dalam tabel rangkuman dibawah ini. Tabel 4.5. Keputusan Uji Bartlet Kelompok
Jumlah Responden
2 hitung
2 tabel
Media LKS Model Fisika Ceria dan Media LKS PowerPoint
70
1,740
3,481
Keputusan Data Homogen
Berdasarkan analisis didapatkan 2 hitung ≤ 2tabel atau 1,740 < 3,841, maka data hasil tes prestasi homogen. Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua sampel tersebut berasal dari populasi yang homogen. Uji Hipotesis Setelah terpenuhinya uji persyaratan analisis (Uji Normalitas dan Homogenitas), maka dapat dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan rumus uji-t Pooled Varian (perbedaan mean). Hasil thitung dibandingkan dengan ttabel pada taraf signifikan 5 % = 0,05. Dari perhitungan data yang dilakukan bahwa nilai thitung = 2,492, sedangkan ttabel = 1,667 untuk nilai dk = (35 + 35 – 2 = 68). Berdasarkan data di atas, maka
keputusan uji tersebut menyatakan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, artinya ada perbedaan pembelajaran fisika menggunakan media LKS model fisika ceria dan media presentasi (Microsoft PowerPoint) terhadap prestasi belajar fisika (IPA) pada materi suhu dan pengukurannya siswa kelas VII MTs. NW Pancor tahun pembelajaran 2013/2014
Pembahasan Hasil Penelitian Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan media pembelajaran fisika menggunakan LKS model fisika ceria berbeda secara signifikan dengan kelas yang menggunakan media presentasi (Microsoft PowerPoint). Nilai rata-rata pada kelas yang menggunakan media LKS model fisika ceria lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang menggunakan media presentasi (Microsoft PowerPoint). Kedua hal tersebut menunjukkan bahwa media pembelajaran menggunakan LKS model fisika ceria lebih baik daripada media presentasi (Microsoft PowerPoint) pada materi suhu dan pengukurannya. Media LKS model fisika ceria memberikan hasil belajar yang lebih baik disebabkan oleh beberapa hal, misalnya siswa aktif dalam mengerjakan soal-soal ceria berupa TTS, square dan kata berantai yang ada pada LKS tersebut. Selain itu , minat siswa untuk membaca materi yang ada pada LKS model fisika ceria meningkat, disebabkan adanya beberapa tokoh kartun yang seolah-olah sebagai pembawa materi atau mirip halnya dengan komik. Jadi ketika siswa membaca materi tersebut, siswa cepat memahami isi dari materi yang ada di LKS model fisika ceria ini.
Disamping materinya yang membuat minat baca siswa meningkat, ada beberapa soal ceria diantaranya: (1) TTS (Teka Teki silang), pada soal TTS ini, siswa mengisi kotak baik secara menurun maupun mendatar yang disesuaikan dengan pertanyaan yang ada pada LKS tersebut, (2) Square, siswa dapat menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang tersedia pada kotak (persegi empat) ajaib secara mendatar maupun menurun dengan memberi tanda arsir atau melingkari kotak-kotak tersebut, (3) Sedangkan untuk Kata Berantai, satu soal terdiri atas lebih dari satu pertanyaan dan uniknya setiap huruf terkahir dari pertanyaan pertama merupakan huruf awal pertanyaan kedua begitu seterusnya sehingga mampu merangsang otak siswa untuk berpikir. (4) dan untuk soal essay ,berisikan tentang menkonversikan skala dari masing-masing termometer Sedangkan media presentasi (Microsoft PowerPoint) adalah sebuah media pembelajaran audio visual yang berisi materi yang dirangkum dan didesain semenarik mungkin sehingga bisa membangkitkan minat belajar siswa dalam belajar fisika. Media presentasi (Microsoft PowerPoint) kurang unggul dibandingkan media LKS model fisika ceria disebabkan, karena pada saat pembelajaran yang sedang berlangsung banyak siswa yang kurang memperhatikan tiap slide materi tentang suhu dan pengukurannya yang ditampilkan melalui LCD Proyektor, sehingga mereka lupa materi tersebut ketika slide berikutnya ditampilkan. Selain itu, pada saat diskusi kelompok, tidak semua anggota kelompok masih mengingat atau memahami materi pada slide yang telah ditampilkan.
Analisis data dari hasil pos-test yang telah dilakukan dengan menggunakan uji-t Pooled Varian,
maka didapatkan nilai thitung untuk kategori media
pembelajaran yang digunakan (LKS model fisika ceria dan PowerPoint) sebesar 2,492, yang kemudian dikonsultasikan dengan t
tabel,
dimana, ttabel untuk 5%=
1,667, sehingga dapat dilihat bahwa 2,492 > 1,667 dengan kriteria apabila thitung > ttabel maka Ha diterima dan H0 ditolak pada tarap siginifikan (tarap kesalahan) 5%, jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pembelajaran antara kelas yang menggunakan LKS model fisika ceria dan kelas yang menggunakan media presentasi (Microsoft PowerPoint) terhadap prestasi belajar siswa. Pembelajaran menggunakan media LKS model fisika ceria dan media presentasi (Microsoft Powerpoint) di MTs. NW Pancor memberikan efek yang berbeda, ini ditunjukan dari nilai rata-rata untuk kedua kelas (LKS model fisika ceria dan Microsoft PowerPoint) mempunyai nilai rata-rata kelas yang berbeda setelah diberikan tes yaitu 77,71 untuk kelas yang menggunakan media LKS model fisika ceria dan 73,00 untuk kelas yang menggunakan media presentasi (Microsoft PowerPoint). Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data yang sudah dilakukan, serta mengacu pada tujuan dari penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa dari hasil pengujian secara statistik terhadap hasil post test masing-masing kelompok dengan menggunakan uji-t, menunjukkan bahwa hasil belajar kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan media LKS model fisika ceria dengan kelompok siswa yang diajarkan menggunakan media presentasi (Microsoft
PowerPoint) berbeda pada taraf signifikansi 5%. Adapun hasil perhitungan yang diperoleh yaitu t hitung = 2,492 nilai ini lebih tinggi dibandingkan dengan harga t tabel yaitu = 1,667 dengan kata lain hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima. Selain itu juga siswa yang diajar dengan menggunakan media LKS model fisika ceria memiliki rata-rata prestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan media presentasi (Microsoft PowerPoint). Nilai rata-rata pada kelas yang menggunakan LKS model fisika ceria adalah 77,71, sedangkan nilai rata-rata pada kelas yang menggunakan media presntasi (Microsoft PowerPoint) adalah 73,00. Dengan demikian dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Ada perbedaan yang signifikan antara perstasi belajar IPA (fisika) siswa yang diajar menggunakan media LKS model fisika ceria dengan siswa yang diajar menggunakan media presentasi (Microsoft PowerPoint). 2. Penggunaan LKS model fisika ceria
sebagai media pembelajaran fisika
memberikan hasil belajar yang lebih baik daripada media presentasi (Microsoft PowerPoint), hasil rata-rata tes prestasi belajar siswa menggunakan media LKS model fisika ceria adalah 77,71, sedangkan media presentasi (Microsoft PowerPoint) menghasilkan nilai rata-rata 73,00
DAFTAR PUSTAKA Anjuman. 2004. Pengaruh Penyesuaian Diri, Pelayanan Pendidikan Terhadap Motivasi Berprestasi dan Kaitannya Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa FPIPS IKIP Negeri Singaraja Tahun Kuliah 2004/2005. Thesis. Institut Kepengajaran dan ilmu Pendidikan Singaraja Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara Dahar, Ratna Wilis dan Liliasari. 1986. Interaksi Belajar Mengajar IPA. Jakarta: Penerbit Karunika. Dahar, Ratna Wilis. 1998. Teori-Teori Belajar. Jakarta. Erlangga Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta Djemari, Mardapi. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta: mitra cendikia. Hamalik, Omar. 2002. Psikologi Belajar dan Mangajar. Bandung: Sinar Baru. Ningsih,
Khoiriah Hadi. 2011. Termometer. http://riahani.blogspot.com/2011/04/termometer.html. (Diakses tanggal 20 Juni 2013).
Nurman, Muhammad. 2006. Pengaruh Metode Pembelajaran Inkuiri Terhadap Sikap Politik Berdemokrasi dan Prestasi Belajar PPKn pada Siswa Kelas I SMA NW Pancor : Tesis Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, PPS IKIP Negeri Sigaraja. Purwanto. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung : Rosdakarya ------------. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Belajar Riduwan. 2006. Dasar-Dasar Statistika. Bandung. Alfabeta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta ------------ .2012. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Suhardiman, L. Ria. 2006. Pengaruh Metode Inquiry Terhadap Keterampilan Proses dan Hasil Belajar IPA (Fisika) Siswa Kelas VIII SMP Negeri 6 Singaraja (Studi Kuasi Eksperimental Pada Pokok Bahasan Kalor dan Perpindahan Kalor). Skripsi. Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja. Suryabrata, Sumadi. 1999. Psikologi Pendidikan. Jakarta. CV Raja Wali
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta : Rajawali Pers Syarif, Abdusshomad Jaelani. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Fisika Berbasis Permainan dengan Kartu Kuartet dan Teka-teki Silang Terhadap Prestasi Belajar dan Motivasi Belajar Siswa MTs. NW Sakinatul Walidain Boro’ Gerung Kelas VII Pada Materi Wujud Zat dan Perubahannya. Skripsi, S1 Pendidikan Fisika. Pancor : STKIP Hamzanwadi. Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana ----------. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara