PROSEDUR KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)Tbk CABANG BEKASI
Nama NPM Kelas Dosen Pembimbing
: MARINA RUMONDANG P. TAMPUBOLON : 46209934 : 3DA04 : Toto Sugiharto, PhD
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perbankan merupakan salah satu faktor usaha yang sangat penting bagi kemajuan sektor-sektor usaha lainnya. Salah satunya yaitu Bank Tabungan Negara. BTN adalah lembaga keuangan milik negara. BTN merupakan bank umum pemerintah yang berfungsi sebagai agen pembangunan. BTN adalah bank yang secara khusus telah berpengalaman dalam pembiayaan kredit kepemilikan rumah, dan secara resmi ditetapkan oleh pemerintah untuk menangani pembiayaan kredit perumahan pada tahun 1974. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, penerapan sistem informasi akuntansi dapat menunjang dalam proses pemberian kredit kepemilikan rumah, dan sistem pengendalian intern yang diterapkan pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Bekasi. Melihat proyeksi trend pembiayaan ke depan, yaitu bahwa sebagian besar penduduk Indonesia bersifat konsumtif. Kebutuhan yang paling mendesak adalah kebutuhan perumahan. Khususnya di wilayah kab. Bekasi . Berdasarkan observasi menurut para penyewa rumah sebenarnya mereka ingin memiliki rumah sendiri walaupun itu rumah bekas yang nantinya mereka akan renofasi tetapi dikarena pengajuan rumah di bank terlalu sulit dan dikarena zaman yang sekarang ini sulit perekonomiannya.
Materi Kerja Praktek •
Pengajuan Kredit Pemberian KPR pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero)Tbk Kantor Cabang Bekasi sampai dengan proses Pelunasan.
Tujuan & Manfaat Penulisan Kerja Praktek
Tujuan: • •
Untuk mengetahui prosedur pengajuan dan pemberian kredit pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero)Tbk Kantor Cabang Bekasi Mengetahui kelebihan dan kekurangan Pemberian Kredit Kepemilikan Rumah Pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero)Tbk Kantor Cabang Bekasi terutama dalam pembayaran angsuran.
Manfaat: •
mengetahui bagaimana prosedur untuk pemberian kredit pemilikan rumah di Bank Tabuangan Negara .
BAB IV PEMBAHASAN Pengertian Kredit • Menurut Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998 disebutkan bahwa : Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
Fungsi Kredit • • •
Untuk meningkatkan daya guna uang. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang Untuk meningkatkan daya guna barang.
Tujuan Kredit • • •
Mencari keuntungan Membantu usaha nasabah Membantu pemerintah
Prosedur Pemberian Kredit Kepemilikan Rumah Hubungan BTN – developer – debitur
Keterangan gambar : • Debitur membayar uang muka kepada developer sebesar minimal 20%, sesuai kekurangan pinjaman dari bank. • Bank BTN membayar sisa uang pelunasan pembayaran rumah kepada developer secara tunai. • Developer menyerahkan hak tanggungan rumah kepada bank BTN. • Bank BTN memberikan hak rumah kepada debitur, tetapi surat kepemilikan rumah dibawa bank sebagai agunan. • Debitur membayar cicilan pinjaman kepada bank BTN setiap bulannya selama jangka waktu yang telah disepakati.
Alur Pengajuan Permohonan Kredit Kepemilikan Rumah Secara kolektif
Tahap Pra realisasi Kredit
Tahap Realisasi Kredit Pihak BTN • Menerbitkan Surat Penegasan Persetujuan Penyediaan Kredit (SP3K) kepada calon debitur yang disetujui permohonan kreditnya. • Menetapkan dan mengundang calon debitur untuk pelaksanaan akad kredit sesuai tanggal yang ditentukan. • Menetapkan dan mengundang pejabat notaris. Pihak developer • Telah meminta pihak appraisal untuk melakukan pemeriksaan akhir (LPA) atas agunan tanah dan rumah yang akan direalisasikan dan LPA telah diterima BTN sebelum pelaksanaan akad kredit. • Telah menyelesaikan kesiapan sarana dan prasarana • Rumah yang akan direalisasikan telah selesai 100% • Sertifikat dan IMB induk telah diterbitkan Pihak debitur • Telah menyediakan dana dalam rekening tabungannya sebesar biaya pra realisasi yang tertera dalam SP3K. • Debitur wajib mengikuti pelaksanaan proses akad kredit. • Debitur telah melihat kembali kondisi fisik bangunan sebelum pelaksanaan akad kredit. • Telah menyelesaikan pembayaran uang muka ke developer. Pihak Perusahaan • Mendapat Surat Keterangan atas nama-nama karyawan yang akan di potong setiap bulannya melalui giro peruasahaan ke no.KPR masing-masing. • Perusahaan awajib berkordinasi ke bagian Keuangan untuk setiap bulannya menyetorkan angsuran.
Tahap Pasca Realisasi Kredit Beberapa kegiatan terkait kegiatan pasca akad yaitu : •
• •
Meregister dan menyimpan dokumen akad dan jaminan baik soft copy maupun hard copy, serta mengurus kelengkapan akad dan fasilitas yang akan diperoleh nasabah seperti akta tanah, IMB, asuransi jiwa, dan asuransi kebakaran. Memasukkan data nasabah ke sistem yang dikenal dengan CFN (Customer Facility Number), yang selanjutnya setiap transaksi langsung masuk ke sistem. Membuat memo pendebetan biaya realisasi dan memo pencairan dana pinjaman. Memo tersebut diserahkan kepada kepala cabang untuk diotorisasi.
Hal-hal yang diberikan kepada debitur dalam rangka restrukturisasi kredit:
• • • •
Yang akan melunasi seluruh tunggakan bunga dan denda, atau Yang membayar sebagian pokok kredit, Diberikan kepada debitur yg belum mendapatkan penurunan suku bunga kredit. Coverage agunan setelah restrukturisasi harus memenuhi ketentuan.
Alur Penyelesaian Kredit
BAB V Penutup Kesimpulan •
•
Prosedur pengajuan dan pemberian kredit pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang Bekasi sudah menggunakan langkah-langkah yang sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan bank, khususnya dalam hal pemberian kredit kepemilikan rumah. Pada tahap pasca realisasi kredit masih ada masalah kepada calon debitur ketika mengajukan kredit. Dalam menyelesaikan kredit macet debitur mempunyai beberapa pilihan mulai dari merestrukturisasi utang sampai dengan melikuidasi barang jaminan.
Saran Adapun saran dari penulis kepada Bank Tabungan Negara (BTN) adalah sebagai berikut: • Peninjauan ulang kebijakan kredit kepemilikan rumah dalam setiap prosedurnya agar tidak terjadi kecurangankecurangan seperti manipulasi data dan kolusi antara bagian kredit bank dengan pihak nasabah. • Memberikan keringanan denda dengan bunga dengan syarat menandatangani perjanjian untuk tidak menunggak lagi, dengan menggunakan materai 6000 yang disaksikan oleh petugas bank.