Club House Arsitektur Hijau
BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK III.1
TINJAUAN TEMA III.1.1 Latar Belakang Tema
Sebuah Club house pada dasarnya berfungsi sebagai tempat berolah raga dan rekreasi bagi penghuni perumahan serta masyarakat sekitar. Dibangunnya club house bertujuan untuk memfasilitasi para penghuni perumahan yang hendak berolahraga dan bersantai bersama sanak saudara maupun diri sendiri. Untuk dapat mewujudkan sebuah fasilitas club house yang baik maka, potensi club house harus di maksimalkan. Tentunya tidak mengurangi kenyamanan dari club house itu sendiri. Kenyamanan fasilitas club house dapat membuat para penghuni mendapatkan kepuasan tubuh dan fikiran. Serta dapat melupakan kejenuhan dan masalah-masalah yang ada di kehidupan sehari-hari. Kenyamanan sebuah club house tentunya tidak lepas dari faktor lingkungan dan sarana itu sendiri. Ada beberapa hal yang mutlak dipertimbangkan ketika akan merancang sebuah club house, diantaranya:
•
Faktor Lingkungan yang sehat (bersih dari polusi atau zat-zat yang merusak tubuh).
•
Faktor Fasilitas yang sesuai kebutuhan penghuni perumahan.
•
Faktor estetika terhadap bangunan club house.
•
Faktor ramah lingkungan.
•
Factor memaksimalkan potensi alam sekitar teta
Kadar sulihat / 41207010010
http://digilib.mercubuana.ac.id/ Fakultas tehnik perencanaan dan desain
SKRIPSI
17
Club House Arsitektur Hijau Untuk merancang sebuah club house yang memiliki kualitas dan standar dengan mencakup faktor-faktor diatas, maka dipilihlah tema “Arsitektur Hijau” sebagai tema perancangan bangunan club house. Tema Arsitektur Hijau diharapkan mampu menghadirkan suasana yang nyaman dari segi lingkungan dan fasilitasnya, sehingga dapat dinikmati secara maksimal oleh tubuh dan fikiran.
III.1.2 Pengertian Tema III.1.2.1 Pengertian Arsitektur Hijau Maka makna dari Arsitektur Hijau adalah proses merancang bangunan untuk mengurangi dampak lingkungan yang kurang baik, meningkatkan
kenyamanan
manusia
dengan
peningkatan
efisiensi,
pengurangan penggunaan sumberdaya, energi, dan pemakaian lahan, maupun pengelolaan sampah yang efektif dalam tataran arsitektur. Arsitektur Hijau juga merupakan suatu cara pendekatan pada bangunan yang dapat meminimalisasi berbagai pengaruh membahayakan pada kesehatan manusia dan lingkungan.
III.2
DASAR ARSITEKTUR HIJAU Untuk merancang 'bangunan hijau' tidak harus mengorbankan kenyamanan dan produktivitas akibat penggunaan materi hemat energi. Lebih akuratnya, pemakaian energi menjadi sedikit, suasana sehat, dan tetap menguntungkan banyak faktor. (Green Architecture ; Design For A Sustainable Future ; Brenda and Robert Vale) Arsitektur Hijau mempunyai 5 dasar dalam perencanaan, yaitu :
Kadar sulihat / 41207010010
http://digilib.mercubuana.ac.id/ Fakultas tehnik perencanaan dan desain
SKRIPSI
18
Club House Arsitektur Hijau •
Conserving Energy (Konservasi Energi) Suatu massa bangunan dalam pengoperasiannya harus meminimalkan penggunaan bahan bakar maupun energi listrik dengan mengoptimalisasikan energi alami di sekitarnya.
•
Minimizing New Resources (Meminimalkan Kebutuhan SDA yang Baru) Suatu massa bangunan didesain sehingga meminimalkan kebutuhan SDA yang baru sehingga kelangsungan SDA tersebut dapat digunakan untuk generasi selanjutnya. Sebisa mungkin menggunakan bahan yang sudah ada dan tidak perlu menciptakan yang baru.
•
Working With Climate (Bekerja Sama dengan Iklim) Suatu massa bangunan didesain berdasarkan iklim yang ada dan sumber energi yang terkandung. Dan menyelaraskan rancangan dengan iklim yang berlaku. Penekanannya pada bagaimana bentuk penempatan material bangunan dapat membuat kondisi nyaman.
•
Respect for Users (Respon terhadap pemakai) Suatu massa bangunan yang memperhatikan kepentingan semua orang yang terlibat pada bangunan itu. Karena menerapkan teori arsitektur hijau bukan berarti kita hanya memperdulikan apa yang baik buat alam tetapi kita juga harus perduli akan kebutuhan manusia, hal itu membuktikan bahwa teori arsitektur hijau adalah teori yang memberikan keuntungan hubungan manusia, bangunan, dan alam.
•
spect for Site (Respon terhadap tapak) Suatu massa bangunan dapat dipindahkan atau tetap meninggalkan kondisi tapak seperti semula (sebelum bangunan itu ada). Tidak hanya perduli lingkungan tetapi dampak terhadap tapak yang dipakai juga harus diperhaitkan, karena
Kadar sulihat / 41207010010
http://digilib.mercubuana.ac.id/ Fakultas tehnik perencanaan dan desain
SKRIPSI
19
Club House Arsitektur Hijau produk yang kita rancang adalah species baru yang akan memasuki habitat yang sudah ada yaitu lingkungan di alam ini. III.4
KAITAN TEMA DENGAN JUDUL Dari unsur, bentuk, dan semua faktor pendukung bangunan akan dieratkan
kaitannya dengan tema yang diambil yaitu Arsitektur Hijau. Alasan memilih tema Arsitektur Hijau pada Club House adalah untuk mendukung dibangunnya suatu fasilitas umum yang perduli terhadap kelestarian lingkungan, dan serta ikut memberikan kontribusi terhadap pemanasan global. Sehingga semua aspek baik dari bangunan maupun pengguna ikut bersama – sama menjaga lingkungan. Penerapan lebih ditekankan pada konsep penyelamatan lingkungan yaitu dengan 3 R ( Reduse, Reuse dan Recycle ). III.4
•
STUDI BANDING TEMA SEJENIS
McKinley House Desain rumah hijau disediakan untuk David Hertz dan keluarganya, yang dirancang
oleh Studio Arsitektur Lingkungan, David Hertz Arsitek, Inc Ini adalah perusahaan arsitektur hijau dari Venice, California, yang biasanya berfokus pada sumber daya yang berkelanjutan dan prinsip-prinsip desain efisien dalam nya dibangun bekerja.Rumah ini fulled fitur berkelanjutan dengan desain yang sangat indah.
Gambar III.1 Tampak depan Bangunan
Kadar sulihat / 41207010010
http://digilib.mercubuana.ac.id/ Fakultas tehnik perencanaan dan desain
SKRIPSI
20
Club House Arsitektur Hijau
Gambar III.2 interior dan outdoor
Rumah indah ini dibangun dengan bahan berkelanjutan untuk memberikan keberlanjutan. Bahan daur ulang digunakan, beberapa jenis seperti bahan kayu FSC bersertifikat, dari lpe, Mahoni, dan Fir. Para ® Syndecrete material beton yang digunakan juga memiliki konten daur ulang setidaknya 41%. Para beton lebih ringan, dan lebih kuat daripada beton biasa. Beton juga menghilangkan jamur dan debu yang disebabkan oleh karpet, memerlukan sedikit pemeliharaan, dan lebih peka terhadap lingkungan dari karpet, kayu, atau selesai lantai lainnya.
Gambar III.3 penerapan fhotovoltaik
Manajemen energi adalah penting berpikir untuk dipertimbangkan. Rumah ramah lingkungan adalah 70% didukung oleh sebuah array dari 20 panel photovoltaic di atap. Pemanas air juga dilakukan dengan memanfaatkan pemanasan matahari dikumpulkan oleh kolektor plat datar. Air panas ini kemudian digunakan untuk sistem pemanas berseri-
Kadar sulihat / 41207010010
http://digilib.mercubuana.ac.id/ Fakultas tehnik perencanaan dan desain
SKRIPSI
21
Club House Arsitektur Hijau seri di lantai beton.Fitur yang unik adalah bahwa bahan yang digunakan untuk tindakan konstruksi hijau sebagai semacam "tenggelam matahari", untuk menyediakan transfer energi pasif surya. Mereka akan menyimpan kehangatan matahari siang hari, dan menjaga dari overheating interior. Setelah itu, mereka perlahan-lahan melepaskan panas selama malam. Sebuah cara yang efektif untuk mengontrol suhu rumah dapat dicapai dengan cara ini.
Gambar III.4 pemanfaatan cahaya matahari untuk penerangan
Ini rumah berkelanjutan kontemporer mengadopsi California gaya hidup outdoor dengan batas-batas kabur antara interior dan eksterior ruang, dilengkapi dengan kolam renang. Tentu saja, banyak rongga tersedia, menciptakan sistem ventilasi alami. Beberapa ruang terbuka disediakan juga, seperti ruang berfungsi sebagai ruang tamu terbuka, dll
Kesimpulan : Dengan semua fitur tersebut, dapat disimpulkan bahwa untuk mendesain bangunan green harus memikirkan penggunaan material, yang meminimkan kerusakan lingkungan dan pemanfaatan energy alam secara positif.
Kadar sulihat / 41207010010
http://digilib.mercubuana.ac.id/ Fakultas tehnik perencanaan dan desain
SKRIPSI
22