Modul ke:
Fakultas
Psikologi
Program Studi
Psikologi www.mercubuana.ac.id
Antropologi Oleh: Holy Greata Singadimedja, M.Si
Masalah-masalah mengenai akulturasi, tampak lima golongan masalah, yaitu: Masalah tentang metodemetode untuk mengobservasi, mencatat, dan melukiskan suatu proses akulturasi dalam suatu masyarakat;
Masalah tentang unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah dan tidak mudah diterima oleh suatu masyarakat;
Masalah mengenai jenis-jenis individu yang tidak menemui kesukaran dan cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing, dan jenis-jenis individu yang sukar dan lamban dalam menerimanya;
Masalah mengenai ketegangan-ketegangan serta krisis-krisis sosial yangg muncul akibat akulturasi.
Maslah tentang unsur-unsur kebudayaan yang mudah dan tidak mudah diganti atau diubah oleh unsur-unsur kebudayaan asing;
Keadaan sebelum proses akulturasi dimulai;
Reaksi para individu yang terkena unsurunsur kebudayaan asing.
Bagian-bagian dari masyarakat penerima yang terkena pengaruh;
Dalam meneliti jalannya suatu proses akulturasi, seorang peneliti sebaiknya memperhatikan beberapa hal, yaitu:
Para individu pembawa unsur-unsur kebudayaan asing;
Saluran-saluran yang dilalui oleh unsur-unsur kebudayaan asing untuk masuk kedalam kebudayaan peneriam;
Asimilasi. Asimilasi adalah suatu proses sosial yang terjadi pada berbagai golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan pada berbagai golongan manusia setelah mereka bergaul secara intensif, sehingga sifat khas dari unsur-unsur kebudayaan golongan-golongan itu masing-masing berubah menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran. • Contohnya adalah orang Cina di Indonesia, yang walaupun telah bergaul secara intensif dengan penduduk pribumi bangsa Indonesia sejak beberapa abad, belum seluruhnya terintegrasi ke dalam masyarakat dan kebudayaan Indonesia.
Pembaruan dan inovasi
Inovasi adalah suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber alam, energi, dan modal, serta penataan kembali dari tenaga kerja dan penggunakan teknologi baru, sehingga terbentuk suatu sistem produksi dari produk-produk baru.
Faktor-faktor yang menjadi pendorong bagi seorang individu untuk memulai serta mengembangkan penemuan baru adalah
•
Kesadaran akan kekurangan dalam kebudayaan;
•
Mutu dari keahlian dalam suatu kebudayaan;
•
Sistem perangsang bagi kegiatan mencipta.
1 2 3
ANEKA RAGAM KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT Konsep suku bangsa Suku Bangsa. Suatu golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan jati diri mereka akan kesatuan dari kebudayaan mereka, sehingga kesatuan kebudayaan tidak ditentukan oleh orang luar (misalnya oleh seorang ahli antropologi, ahli kebudayaan dan sebagainya, yang menggunakan metode-metode analisa ilmiah), melainkan oleh warga kebudayaan yang bersangkutan itu sendiri. • Masyarakat permburu dan peramu;
1 2 3
Aneka ragam Kebudayaan Suku Bangsa. Kesatuan masyarakat suku-suku bangsa di seluruh dunia dibedakan berdasarkan mata pencaharian dan sistem ekonominya, yaitu
4
• Masyarakat peternak; • Masyarakat peladang; • Masyarakat nelayan;
5
• Masyarakat petani pedesaan dan;
6
• Masyarakat perkotaan kompleks.
Suatu daerah pada peta dunia yang oleh para ahli antropologi disatukan berdasarkan persamaan unsurunsur atau ciri-ciri kebudayaan yang mencolok.
Pembagian daerah-daerah kebudayaan di muka bumi akan diuraikan dalam sub-sub bab berikut ini, dengan perhatian khusus terhadap daerah kebudayaan di Asia Tenggara dan Indonesia.
Daerah Kebudayaan Eskimo • yang meliputi kebudayaan susku-suku bangsa pemburu hewan laut yang tinggal di pantau utara dan barat-laut Kanada, serta pulau-pulau yang berhadapan dengan Kanada, yaitu Bafinland, Greenland, dan lain-lain.
Daerah Kebudayaan Yukon-Mackenzie • yang meliputi kebudayaan suku-suku bangsa pemburu hewan yang terdapat dalam hutan koniferus di Kanada Barat-laut (misalnya beruang), penangkap ikan disungan Yukon, sungai Mackenzie, dan sungaisungai lainnya.
Daerah Kebudayaan Pantai Barat-Laut • yang meliputi kebudayaan suku-suku bangsa bermasyarakat rumpun yang tinggal di desa-desa tepi pantai barat-laut Kanada dan pulau-pulau di seberangnya.
Daerah Kebudayaan Dataran Tinggi • yang meliputi kebudayaan suku-suku bangsa bermasyarakat rumpun yang di musim dingin tinggal di dalam rumah-rumah yang hanya sebagian berada di atas permukaan tanah, dan dalam musim panas tinggal dalam rumah-rumah yang terbuat dari jerami. Suku suku bangsa nelayan dan peramu itu adalah suku bangsa Kuteni, Klamat, dan Yurok.
Daerah Kebudayaan Plains • yang terdiri dari kebudayaan-kebudayaan suku bangsa bermasyarakat rumpun yang hingga akhir abad ke19 tersebar di daerah stepa yang terbentang antara sungai Mississippi dan daerah Pegununga Rocky.
Daerah Kebudayaan Hutan Timur • yang meliputi kebudayaan suku-suku bangsa bermasyarakat rumpun yang tersebar di daerah sekitar bagian Timur-laut Amerika Utara, dan hidup sebagai petani tetap, dengan tanaman pokok jagung.
Daerah Kebudayaan Dataran Kalifornia (California Great Basin) • yang meliputi kebudayaan-kebudayaan suku bangsa bermasyarakat rumpun yang pekerjaannya berburu dan meramu biji-bijian. Contoh adalah suku bangsa Miwok, Washo, dan Ute.
Daerah Kebudayaan Barat-Daya • yang meliputi kebudayaan-kebudayaan suku bangsa bermasyarakat rumpun yang tersebar di daerah gurun dan setengah-gurun, dan bertani secara intensif dilembah-lembah sungai. Contoh suku-suku bangsa ini adalah Apache, Navaho, Zuni, Pueblo, Hopi Pueblo, dan Santa Clara Pueblo.
Daerah Kebudayaan Tenggara • yang meliputi kebudayaan-kebudayaan suku bangsa petani yang bercocok tanam secara intensif dengan menggunakan cangkul. Contohnya adalah bangsa Cherokee, Seminole, dan Choctow.
Daerah Kebudayaan Meksiko • yang meliputi kebudayaan suku-suku bangsa bermasyarakat rakyat pedesaan yang berorientasi kepada peradaban kota yang banyak terpengaruh kebudayaan Spanyol dan agama Katolik.
Terima Kasih Holy Greata Singadimedja, M.Si.