Modul ke:
Psikologi Konseling Ketrampilan Wawancara
Fakultas
Psikologi
Program Studi
Psikologi http://www.mercubuana.ac.id
Tazkia Edelia Sumedi M.Psi
Pengantar
bahwa kondisi saling percaya dan saling menghormati yang merupakan fondasi hubungan konselor-klien mudah dihancurkan oleh perilaku yang diskriminatif.
Selanjutnya
• Prinsip kesetiaan/fidelitas berkaitan dengan eksistensi loyalitas, reliabilitas, ketergantungan dan tindakan penuh keyakinan. Berbohong, menipu, dan mengeksploitasi merupakan contoh dari pelanggaran utama kesetiaan
Kitchener (1984) • mengulas beberapa teori umum filsafat moral yang dapat dijadikan patokan untuk memecahkan dilema etika yang kompleks. Aplikasi pendekatan utilitarian akan mempertimbangkan keputusan etis berdasarkan biaya dan keuntungan bagi setiap partisipan dalam suatu peristiwa
Misal klien, keluarga, orang lain yang terlibat, dan konselor sendiri. Pendekatan inti lainnya bersumber dari karya Kant, yang berpendapat bahwa keputusan etik seharusnya bisa diuniversalkan. Dengan kata lain, apabila terdapat hak untuk melanggar kerahasiaan dalam kasus ini, pasti akan ada hak untuk melakukan hal tersebut dalam semua kasus yang sama di masa yang akan datang.
Stadler (1986) : Para pembuat keputusan harus merujuk
1. Apakah saya akan merekomendasikan tindakan serupa kepada orang lain yang berada dalam kondisi yang sama? Apakah saya dapat menerima tindakan yang seupa yang dilkakukan oleh orang lain? (Universalitas)
Selanjutanya • 2. Apakah saya akan menceritakan apa yang akan saya lakukan kepada konselor lain? apakah saya mengharapkan tindakan dan alasan yang melatarbelakanginya dipublikasikan dihalaman depan koran lokal atau dilaporkan pada berita sore di televisi? (Publisitas) • 3. Apakah saya akan menangani klien lain dalam situasi yang sama dengan cara yang berbeda? Apakah jika orang ini dikenal sebagai pemimpin politik maka saya akan menanganinya dengan cara yang berbeda? (Keadilan)
MacIntyre (1981) • bahwa akan selalu lebih menolong untuk melihat isu moraal dalam konteks sosial dan historisnya. Konsep moral seperti “hak” dan “otonomi” hanya akan bermakna dalam hubungannya dengantradisi moral tempat mereka berfungsi.
MacIntyre memandang tradisi itu dapat dilihat sebagai jenis perdebatan atau perbincangan tanpa akhir dikalangan orang-orang yang mengembangkan posisi moral yang logis untuk mereka pada saat itu. Tapi, pandaangan tersebut mencair dan berubah seiring dengan kondisi dan situasi sosial serta kultural yang berubah
Kerangka Etika Praktik • Ø Empati: kemampuan untuk mengomunikasikan pemahaman terhadap pengalaman orang lain dari perspektif orang itu sendiri. • Ø Ketulusan: komitmen pribadi untuk konsisten terhadap apa yang dinyatakan dan apa yang dilakukan • Ø Integritas: kesederhanaan, kejujuran, dan koherensi pribadi. • Ø Fleksibilitas: kemampuan untuk menangani apa yang menjadi perhatian klien tanpa harus mengacuhkannya secara personal. • Ø Rasa Hormat: menunjukkan keyakinan diri yang sama kepada orang lain dan pemahaman mereka terhadap diri mereka sendiri.
Terakhir • Ø Kesederhanaan: kemampuan untuk menilai dan memahami kekuatan dan kelemahan seseorang. • Ø Kompetensi: keterampilan dan pengetahuan efektif yang dibutuhkan untuk melakukan apa yang dipersyaratkan. • Ø Keadilan: aplikasi kriteria yang tepat secara konsisten untuk menginformasikan keputusan dan tindakan. • Ø Kebijakan: memiliki kemampuan untuk menilai sebagai dasar untuk bertindak. • Ø Keberanian: kapasitas untuk bertindak tanpa terpengaruh tanpa rasa takut, resiko, dan ketidakpastian.
Mengaplikasikan Prinsip Moral dan Kode Etik • Akan sangat melegakan apabila dapat memercayai bahwa seseorang yang berprofesi sebagai konselor tidak diraukan lagi adalah seseorang yang memiliki integritas dan kebajikan dalam melakukan tindakan dengan merujuk pada kode etik yang sempurna
Agen Siapakah Konselor Itu? • Perkembangan pada zaman ini dikarenakan banyaknya muncul dari teori-teori mengenai bimbingan dan konseling yang mana teoriteori ini mengaplikasikan pada lembagalembaga pendidikan, selain dari pad itu perkembangan bimbingan dan konseling dizaman modern ini juga terlihat dari kemunculanny organisasi-organisasi dibidang konseling
Daftar Pustaka Sumber; Corey, G. 2009. Teori dan Praktek Konseling & Psikoterapi. PT. Refika Aditama: Bandung. (Sumber Lain) http://konselorindonesia.blogspot.com/2012/04/etikadalam-konseling.html(Parafrase) Wahid Suharmawan. https://eko13.wordpress.com/2012/09/17/etikadalam-konseling/(Parafrase) http://catcitcutcute.blogspot.com/2014/05/vbehaviorurldefaultvmlo.html(Parafrase)
Terima Kasih Tazkia Edelia Sumedi M.Psi