Psikologi Sosial Modul ke:
Fakultas
Psikologi Program Studi
Psikologi http://www.mercubuana.ac.id
Persepsi Sosial 3 Reno Laila Fitria, M.Si.
Space Communication • Penggunaan ruang akan mengungkapkan diri kita sama jelasnya dan sama pastinya dengan kata-kata dan kalimat. • Pembicara berdiri dekat dengan pendengar VS Pembicara yang duduk dengan tangan terlipat di dada sambil berbicara kepada pendengar yang mendengarkan sambil berdiri. • Ruang kantor eksekutif yang luas VS Cubicle karyawan
Space Communication
Sumber: Indonetwork.co.id & bashihq.com
3
Space Communication
Sumber: Listenhard.com & Youtube.com-conversation between boss and employee
4
Jarak Spasial • Edward Hall (1959, 1966) membedakan 4 macam jarak spasial (menggambarkan hubungan): 1.Jarak Intim: Fase dekat (bersentuhan) – Fase jauh 15-45 cm. Fase dekat: Kehadiran orang jelas, bisa mencium dan merasakan nafas orang lain. Fase Jauh: memungkinkan kita saling menyentuh dan mengulurkan tangan tetapi masih terlalu dekat dan bisa dipandang tidak patut di muka umum.
5
Cont. Jarak Spasial 2. Jarak Pribadi: Fase Dekat ( 45 – 75 cm): masih bisa menyentuh atau memegang tetapi harus dengan mengulurkan tangan. Fase Jauh ( 75 – 120 cm): dua orang bisa saling menyentuh jika keduanya saling mengulurkan tangan
6
Cont. Jarak Spasial 3. Jarak Sosial Fase dekat ( 120-210 cm): pertemuan bisnis atau pertemuan bersifat sosial Fase Jauh (210-360 cm): transaksi bisnis dengan sifat yang resmi contoh di kantor pejabat tinggi negara. Kontak mata menjadi penting, dan volume suara menjadi lebih keras
7
Cont. Jarak Spasial 4. Jarak Publik Fase Dekat: 360 – 450 cm. Orang terlindung oleh jarak, seseorang bisa mengambil tindakan defensif bila terancam, contoh dlm bis kota atau kereta, kita akan duduk atau berdiri sejauhnya dari orang yang sedang mabuk Fase jauh (lebih dari 750 cm):kita melihat orang tidak lagi sebagai individu yg terpisah, melainkan sebagai kesatuan yang lengkap. Kita otomatis akan mengambil jarak sekitar 9 m dari tokoh penting. 8
Cont. Jarak Spasial • Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi ruang: 1.Status 2.Kultur 3.Konteks 4.Masalah yang dibahas 5.Usia & Jenis Kelamin 6.Evaluasi positif dan negatif
9
Komunikasi Sentuhan • Pesan yang biasanya dikomunikasikan dengan sentuhan: • • • • •
Afeksi positif Bercanda Mengarahkan/Mengendalikan Ritual Keterkaitan Tugas
10
Parabahasa • Mengacu pada cara kita mengucapkan sesuatu dan bukan pada apa yang kita ucapkan. • Meliputi: • • • • •
Tekanan/tinggi rendah suara Volume Irama Kecepatan Vokalisasi: berbisik, menangis, menguap, berteriak
Parabahasa • Penilaian tentang orang: Kita seringkali membuat penilaian bahkan diagnosis tentang kepribadian orang berdasarkan petunjuk paralinguistik • Ingat: Ada kalanya penilaian benar dan adakalanya salah! • Berbicara pelan = rendah diri? • Berbicara sangat keras = ego berlebihan? • Penelitian yang dilakukan Davits, 1964 menunjukkan bahwa: pendengar dapat menilai status (tinggi, menengah & rendah) pembicara dari sampel suara 60-detik. Pembicara yg dinilai berstatus tinggi juga dinilai memiliki kredibilitas yang tinggi. • Pendengar dapat menilai keadaan emosional pembicara dengan mendengar ekspresi vokal. Catatan: beberapa emosi mudah dibedakan dengan emosi lainnya. Contoh: benci dan sedih. Sementara ada emosi yang sulit dibedakan contoh: rasa takut dan gelisah. • Ingat: kemampuan enkoding dan dekoding berbeda-beda!
12
Parabahasa • Penilaian tentang Giliran Berbicara • • • •
Petunjuk mempertahankan giliran Contoh: -emmm, -errr Petunjuk Mengalihkan Giliran. Petunjuk menolak giliran Petunjuk menolak giliran misalnya: menggumamkan “Saya tidak tahu”
13
Parabahasa • Penilaian tentang efektifitas komunikasi: kecepatan bicara orang merupakan aspek parabahasa yang telah lama menjadi perhatian (MacLahlan, 1979) • Daya persuasif dan kredibilitas: orang yg berbicara cepat dinilai lebih persuasif dan kredibel ketimbang mereka yang berbicara dalam kecepatan normal dan di bawah normal • Pemahaman. Berbicara lebih cepat lebih efisien dalam mengkomunikasikan informasi, tetapi jika kecepatan ditambah dua kali kecepatan normal (141 kata/menit = normal, 282 kata/menit = dua kali kecepatan normal) maka pemahaman pendengar mulai menurun • Preferensi= banyak yang lebih menyukai kecepatan bicara yang tinggi. Hati-hati dalam menerapkan hal ini dalam seting komunikasi interpersonal termasuk konseling.
14
Komunikasi temporal (Kronemik) • Menyangkut penggunaan waktu – bagaimana kita mengaturnya, bagaimana kita bereaksi terhadapnya dan pesan yang dikomunikasikannya. • Terdiri dari: • Waktu Kultural dan • Waktu Psikologis
15
Komunikasi temporal (Kronemik) • Waktu kultural: • Terbagi 3: • Waktu presisi = waktu ilmiah. Contoh milidetik. Biasanya digunakan di dalam laboratorium dan tidak ada relevansinya dengan kehidupan seharihari • Waktu Formal = mengacu pada bagaimana suatu kultur mendefinisikan waktu. Contoh: detik, jam. Menit, hari, minggu, bulan dan tahun. Kultur lain mungkin menggunakan fase musim untuk menggambarkan waktu • Waktu informal = mengacu pada penggunaan istilah waktu yang longgar. Contoh: selamanya, segera, secepat-cepatnya • Orientasi waktu Tepat VS kira-kira: orang dengan orientasi waktu tepat dalam menggambarkan waktu/secara eksakta biasanya akan selalu tepat waktu. Dan begitu juga sebaliknya. 16
Komunikasi temporal (Kronemik) • Waktu Psikologis: mengacu pada tingkat kepentingan yang kita letakkan pada mas lalu, masa kini dan mendatang. • Waktu dan status • Waktu dan kepatutan
17
Daftar Pustaka • Aronson, E., Wilson, T. D., & Akert, R. M. (2010). Social Psychology (8th ed.). New Jersey, USA: Prentice Hall Æ Buku Wajib • Baron, R. A., Branscombe, N. R., & Byrne, D. (2013). Social Psychology (13th ed.). Massachusetts, USA: Pearson/Allyn & Bacon • Hogg, M. A., & Vaughan, G. M. (2010). Essentials of Social Psychology. Essex, England: Prentice-Hall • Baron, R.A., & Byrne, D. (2008). Social Psychology (12th Ed.). Boston: Pearson Education. • Boeree, C.G. (2008). Psikologi Sosial. Jogjakarta: ArRuz Media. • Sarwono, S.W. (1999). Psikologi Sosial: Individu dan Teori-teori Psikologi Sosial. Jakarta: Balai Pustaka. • Taylor, S.E., Peplau, L.A., & Sears, D.O. (2009). Psikologi Sosial (Terjemahan) (Edisi Kedua Belas). Jakarta: Pranada Media Group
Daftar Pustaka Pease, Allan & Barbara. Body Language The Definitive Book. Pease International, Australia (2004). Handbook of Methods in Nonverbal Behavior Research (Edited by Klaus R. Scherer & Paul Ekman), Cambridge University Press, First Published 1982 • Joseph A. DeVito, Komunikasi Antar Manusia, Edisi Kelima, Professional Books, Indonesia (1997) • Telling Lies: Clues to Deceit in the Marketplace, Politics, and Marriage. Paul Ekman, Published September 17th 2001 by W. W. Norton & Company (first published 1985) 19
Terima Kasih
20