08 Modul ke:
Fakultas
Psikologi Program Studi
Psikologi
Psikologi Sosial I SIKAP
Setiawati Intan Savitri,S.P., M.Si.
Tujuan Pembelajaran • Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian, pembentukan dan fungsi sikap dan dapat memberikan contohnya
Definisi SIKAP • Sikap berasal dari kata Latin “aptus” yang berarti dalam keadaan sehat dan siap melakukan aksi/ tindakan; atau dapat dianalogikan dengan seorang gladiator dalam arena laga yang siap menghadapi singa sebagai lawannya dalam pertarungan • Secara harfiah, sikap dipandang sebagai kesiapan raga yang dapat diamati.
Definisi SIKAP G.W.Allport (1935) : sikap adalah suatu proses yang berlangsung dalam diri seseorang, bersama dengan pengalaman individual masing-masing, mengarahkan dan menentukan respons terhadap berbagai objek dan situasi. Zanna&Rempel,1988 dalam Voughn&Hoog, 2002) : Sikap adalah reaksi evaluatif yang disukai atau tidak disukai terhadap sesuatu atau seseorang, menunjukkan kepercayaan, perasaan atau kecenderungan perilaku seseorang.
DOMAIN SIKAP Domain dalam sikap yaitu: 1. Kognitif 2. Afektif 3. Konatif/Psikomotor
PEMBENTUKAN SIKAP Sikap dapat dibentuk melalui 4 macam pembelajaran: 1. Classical Conditioning (pengkondisian klasik) 2. Instrumental Conditioning (reinforcement principle) 3. Observational Learning, learning by example (belajar melalui pengamatan) 4. Social Comparison (perbandingan sosial)
Teori HUBUNGAN SIKAP & PERILAKU 1. Teori perilaku beralasan (theory of reason actionFishbein&Ajzen, 1980) – keputusan untuk melakukan perilaku tertentu merupakan hasil dari proses yang rasional 2. Teori perilaku berencana (theory of planned behavior-Ajzen, 1991) – intensi merupakan faktor motivasional yang sangat kuat pengaruhnya terhadap perilaku – intensi dipengaruhi oleh sikap, norma subjektif dan PBC (perceived behavior control) – perceived behavior control (kendali perilaku yang dipersepsikan)
TEORI HUB. SIKAP-PERILAKU 3. Attitude-to-Behavior Model (Fazio, 1989) – Hubungan antara sikap dan perilaku berlangsung secara spontan
FUNGSI SIKAP 1. 2. 3. 4. 5.
Fungsi pengetahuan Fungsi identitas Fungsi harga diri Fungsi pertahanan diri Fungsi memotivasi kesan (impression motivation)
PERSUASI • The Elaboration Likelihood Model (ELM) dari Petty&Cacioppo (1986), ada 2 macam cara untuk memproses pesan persuasif, yaitu: 1. Systematic Processing 2. Heuristic Processing
Sistematik Processing • Pengolahan pesan dikatakan sebagai “systematic processing” bila orang mempertimbangkan kekuatan isi pesan dengan sungguh-sungguh • Dalam hal ini, pertimbangan orang tentang isi pesan dapat melalui central route, yaitu proses pemikiran yang menggunakan logika atau rasio serta mengikuti alur pemikiran yang mendalam dan terperinci
Heuristic Processing • Pesan persuasif diolah secara “heuristic processing” jika pesannya diolah menggunakan pemikiran yang sederhana atau mental shortcut • Dalam hal ini, kekuatan isi pesan tidak dianggap penting, pertimbangan dilakukan secara sepintas dengan menggunakan peripheral route
Disonansi Kognitif • Disonansi kognitif adalah keadaan internal yang tidak nyaman akibat adanya ketidaksesuaian antara dua sikap atau lebih serta antara sikap dan tingkah laku • Leon Festinger (1957), disonansi terjadi apabila terdapat hubungan yang bertolak belakang antara elemen-elemen kognitif dalam diri individu
Dissonansi Kognitif Tiga jenis mekanisme untuk mengurangi disonansi kognitif: 1. Mengubah sikap atau perilaku kita menjadi konsisten satu sama lain 2. Mencari informasi baru yang mendukung sikap atau perilaku untuk menyeimbangkan elemen kognitif yang bertentangan 3. Trivilization, yaitu mengabaikan atau menganggap ketidaksesuaian antara sikap atau perilaku yang menimbulkan disonansi sebagai sesuatu yang tidak penting
Terima Kasih Mochamad Heriyanto Permana, S.Sn.