ANALISIS WILLINGNESS TO PAY TERHADAP SERTIFIKASI HALAL PRODUK KOSMETIK WARDAH PADA DUA LOKASI PENJUALAN DI BOGOR
WINDA DIAN NURIANA
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal Produk Kosmetik Wardah pada Dua okasi Penjualan di Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Mei 2013 Winda Dian Nuriana NIM H24090015
ABSTRAK WINDA DIAN NURIANA. Analisis Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal Produk Kosmetik Wardah pada Dua Lokasi Penjualan di Bogor. Dibimbing oleh MA’MUN SARMA Sertifikasi halal LP POM MUI dibentuk untuk melindungi konsumen khususnya umat muslim Indonesia. Sertifikasi ini merupakan fatwa tertulis dari Majelis Ulama Indonesia (melalui LP POM MUI) yang berlandaskan syariat Islam. Salah satu produk yang dapat disertifikasi LP POM MUI adalah kosmetik. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik konsumen pengguna produk kosmetik Wardah, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi, dan menghitung besarnya willingness to pay (WTP) responden terhadap pembayaran tambahan sertifikasi halal pada produk Wardah. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, regresi logistik, dan Contingent Valuation Method. Berdasarkan hasil yang diperoleh, faktor-faktor yang mempengaruhi WTP responden adalah tingkat pendidikan dan intensitas mengamati terhadap label. Sedangkan nilai WTP yang diperoleh untuk facial wash adalah sebesar Rp 3.652,00, krim wajah sebesar Rp 4.926,00, two way cake sebesar Rp 5.008,00, lipstic sebesar Rp 3.785,00, foundation sebesar Rp 4.809,00 dan bedak tabur sebesar Rp 4.232,00. Kata kunci: sertifikasi halal, regresi logistik, willingness to pay.
ABSTRACT WINDA DIAN NURIANA. Analysis of Willingness to Pay for Halal Certification of Wardah Cosmetic Products at Two Locations Sales in Bogor. Supervised by MA’MUN SARMA A halal certificate is formed to protect consumers, especially Indonesian muslims. The certificate is written by fatwa of The Indonesian Ulama Council (under the LP POM MUI) which is based on Islamic law. One of the products that can be certified by the LP POM MUI is cosmetic. The objectives of this study are to identify the characteristics of Wardah cosmetic products consumers, analyze the factors, and calculate respondents’ willingness to pay (WTP) for an additional payment to the halal certification on Wardah products. Analysis tools used in this study are descriptive analysis, logistic regression, and the Contingent Valuation Method. Based on the results obtained, the factors that influence respondents' WTP are education level and observing intensity of the label, while the WTP values obtained are Rp 3.652,00 for facial wash, Rp 4.926,00 for face cream, Rp 5.008,00 for two way cake, Rp 3.785,00 for lipstick, Rp 4.809,00 for foundation and Rp 4.232,00 for powder. Keywords: halal certification, logistic regression, willingness to pay.
RINGKASAN Sertifikasi halal LP POM MUI dibentuk untuk melindungi konsumen khususnya umat muslim Indonesia. Sertifikasi ini merupakan fatwa tertulis dari Majelis Ulama Indonesia (melalui LP POM MUI) yang berlandaskan syariat Islam. Salah satu produk yang dapat disertifikasi LP POM MUI adalah kosmetik. Salah satu produsen kosmetik bersertifikasi halal adalah PT Pusaka Tradisi Ibu yang kini berubah menjadi PT Paragon Technology and Inovation yang merupakan perusahaan multinasional dalam bidang industri produk kosmetika yang merupakan pelopor perusahaan kosmetik berlabel halal yaitu Puteri, Zahra, Camilla, Fadila, Mumtaz, dan Wardah. Pada penelitian kali ini penulis menggunakan studi kasus produk Wardah karena produk ini adalah produk kosmetik yang paling menonjolkan image kosmetik bersertifikasi halal dan telah dikenal oleh masyarakat. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik konsumen pengguna produk kosmetik Wardah, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Willingness to Pay responden terhadap pembayaran tambahan sertifikasi halal pada produk Wardah,dan menghitung besarnya Willingness to Pay responden terhadap pembayaran tambahan dengan adanya sertifikasi halal pada produk Wardah. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, regresi logistik, dan Contingent Valuation Method. Data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Data primer akan diperoleh dari wawancara secara langsung dengan responden melalui kuesioner pada konsumen wanita yang telah menggunakan produk Wardah. Sedangkan data sekunder akan diperoleh dari perusahaan, buku, dan internet yang terkait dengan penelitian ini. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Convenience Sampling (data spontan) yaitu pengambilan responden yang mudah ditemui dan mempunyai kemampuan sebagai responden (Nazir, 1988). Pertimbangan yang digunakan adalah responden merupakan konsumen wanita pengguna Produk Wardah yang pernah membeli produk atau tinggal di daerah Bogor. Responden yang digunakan berjumlah 100 yang diambil dari 50 responden pada daerah pengambilan data 1 yaitu counter Wardah Matahari Departement Store Taman Topi Bogor dan 50 responden yang pada daerah pengambilan data 2 yaitu di Toko Anisha Babakan Tengah Dramaga Kabupaten Bogor. Berdasarkan hasil yang diperoleh, faktor-faktor yang mempengaruhi WTP responden adalah tingkat pendidikan dan intensitas mengamati terhadap label. Sedangkan nilai WTP yang diperoleh untuk facial wash adalah sebesar Rp 3.652,00, krim wajah sebesar Rp 4.926,00, two way cake sebesar Rp 5.008,00, lipstic sebesar Rp 3.785,00, foundation sebesar Rp 4.809,00 dan bedak tabur sebesar Rp 4.232,00.
ANALISIS WILLINGNESS TO PAY TERHADAP SERTIFIKASI HALAL PRODUK KOSMETIK WARDAH PADA DUA LOKASI PENJUALAN DI BOGOR
WINDA DIAN NURIANA
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
Judul Skripsi : Analisis Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal Produk Kosmetik Wardah pada Dua Lokasi Penjualan di Bogor Nama : Winda Dian Nuriana NIM : H24090015
Disetujui oleh
Dr. Ir. Ma’mun Sarma, M.S, M.Ec Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Ir Jono M. Munandar, MSc Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Desember 2012 ini ialah willingness to pay sertifikasi halal, dengan judul Analisis Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal Produk Kosmetik Wardah pada Dua Lokasi Penjualan di Bogor. Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Ir Ma’mun Sarma, M.S, M.Ec selaku pembimbing, serta Bapak Ir M. Syamsun, M.Sc, PhD dan Deddy C. Sutarman,STP,MM yang telah banyak memberi saran. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Ibu Retno Ummy selaku pemilik Toko Anisha dan Ibu Evi dari Wardah yang telah memberi ijin bagi penulis untuk megumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, teman-teman Manajemen 46, Bateng 23, dan Com@ atas segala doa dan kasih sayangnya. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Mei 2013 Winda Dian Nuriana
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
ABSTRAK
ii
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
2
Tujuan Penelitian
2
Manfaat Penelitian
2
METODOLOGI
2
Lokasi dan Waktu Penelitian
4
Jenis dan Sumber Data
4
Penentuan Jumlah Responden
4
Uji Validitas dan Reliabilitas.
5
Metode Pengolahan dan Analisis Data
5
Pengujian Parameter
7
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Willingness to Pay
9 9 14
Analisis Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Kosmetik 15 Implikasi Manajerial SIMPULAN DAN SARAN
20 21
Simpulan
21
Saran
21
DAFTAR PUSTAKA
22
RIWAYAT HIDUP
39
DAFTAR TABEL 1. Sebaran Responden berdasarkan Kelompok Kesediaan Membayar Tambahan terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Wardah 2. Sebaran Responden Pembeli dan Pengguna Produk Kosmetik Wardah 3. Classification Table Hasil Regresi Logistik 4. Hasil Regresi Logistik dengan Metode Enter Pilihan Bersedia atau Tidak Bersedia Responden dalam Membayar Tambahan Sertifikasi dan Labelisasi Halal. 5. Distribusi WTP Responden Pembeli dan Pengguna Kosmetik Wardah
9 10 14
14 16
DAFTAR GAMBAR 1. 2. 3. 4.
Kerangka Penelitian Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Facial Wash Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Krim Wajah Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Two Way Cake 5. Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Lipstic 6. Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Foundation 7. Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Bedak Tabur
3 17 17 18 18 19 19
DAFTAR LAMPIRAN 1. 2. 3. 4. 5.
Kuesioner Penelitian 24 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas 29 Hasil Uji Multikolinearitas 33 Hasil Regresi Logistik 34 Distribusi WTP Produk Kosmetik pada Responden Pembeli dan Pengguna Kosmetik Wardah 36
PENDAHULUAN
Latar Belakang Dewasa ini, konsumen makin menyadari bahwa banyak produsen yang tidak bertanggungjawab dan tidak memperhatikan aspek keamanan dan kesehatan dalam produk yang dipasarkan. Selain mengenai produk yang membahayakan kesehatan, isu yang menjadi tren saat ini adalah mengenai keagamaan. Berdasarkan sensus BPS 2010, sebanyak 87,18% penduduk Indonesia beragama Islam yang diwajibkan mengkonsumsi segala sesuatu yang halal. Produk-produk yang beredar saat ini masih banyak yang diragukan kehalalannya. Guna menanggulangi permasalahan tersebut, pemerintah sebenarnya telah menerapkan standar mutu yang membantu konsumen dalam memberi jaminan bahwa produk tersebut aman untuk dikonsumsi Standar mutu tentang jaminan halal di Indonesia adalah sertifikasi dan labelisasi halal yang ditetapkan oleh Lembaga Pengkajian Pangan dan Obatobatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LP POM MUI) yang dibentuk untuk melindungi konsumen khususnya umat muslim Indonesia. Sertifikasi ini merupakan fatwa tertulis dari Majelis Ulama Indonesia yang berlandaskan syariat Islam. Penanda sertifikasi adalah berupa label halal pada kemasan produk dengan masa berlaku dua tahun. Salah satu produk yang ditangani oleh LP POM MUI adalah kosmetika. Hampir sama dengan bahan pangan dan obat-obatan, kosmetika juga rentan mengandung bahan yang berbahaya dan tidak halal seperti lemak babi. Bahan lain yang perlu diperhatikan adalah plasenta yang berasal dari babi, cairan amnion, glyserin, kolagen, hormone, dan Asam Alfa Hidroksi. Kesadaran pentingnya sertifikasi halal pada kosmetik belum banyak disadari oleh masyarakat Indonesia. Belum terdapat pengukuran yang pasti besarnya nilai kesediaan membayar (Willingness to Pay) konsumen terhadap keberadaan sertifikasi halal. Hal tersebut mengakibatkan nilai ekonomi keberadaan sertifikasi halal berdasarkan sudut pandang konsumen belum dianggap penting oleh perusahaan kosmetik. Produk kosmetik di Indonesia belum seluruhnya bersertifikasi halal oleh LP POM MUI. Berdasarkan data yang tercatat di BP POM tahun 2012 dari 53.669 produk kosmetik yang beredar di Indonesia, hanya 106 produk yang telah bersertifikasi halal LP POM MUI. Walaupun demikian, produk kosmetik yang bersertifikasi halal semakin meningkat setiap tahunnya. Seperti contohnya PT Mustika Ratu produsen dari Slimming Tea dan PT Martina Berto yang merupakan produsen dari Sariayu dan Caring Colours yang baru saja mendapatkan sertifikasi halal 1 . Sementara itu, Oriflame masih dalam tahap pengupayaan pemberian sertifikasi halal dari LP POM MUI2. Sedangkan beberapa merk kosmetik yang belum bersertifikasi halal seperti Pixi, Olay, Pond’s dan Garnier. 1
Mustika Ratu Terima Sertifikat Halal MUI. http://www.mustika-ratu.co.id/news/mustika-ratuterima-sertifikat-halal-mui.html [1 Februari 2013] 2 Ekbis. 2012. Oriflame Upayakan Sertifikasi Halal. http://indonesiarayanews.com/news/ekbis/1010-2012-20-30/oriflame-upayakan-sertifikasi-halal [1 Februari 2013]
2 Salah satu produsen kosmetik bersertifikasi halal adalah PT Pusaka Tradisi Ibu yang kini berubah menjadi PT Paragon Technology and Inovation yang merupakan perusahaan multinasional dalam bidang industri produk kosmetika yang merupakan pelopor perusahaan kosmetik berlabel halal yaitu Puteri, Zahra, Camilla, Fadila, Mumtaz, dan Wardah. Pada penelitian kali ini penulis menggunakan studi kasus produk Wardah karena produk ini adalah produk kosmetik yang paling menonjolkan image kosmetik bersertifikasi halal dan telah dikenal oleh masyarakat.
Perumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1. Bagaimana karakteristik konsumen pengguna produk kosmetik Wardah? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Willingness to Pay responden terhadap pembayaran tambahan sertifikasi halal pada produk Wardah? 3. Berapakah besarnya Willingness to Pay responden terhadap pembayaran tambahan dengan adanya sertifikasi halal pada produk Wardah?
Tujuan Penelitian Tujuan diadakannya penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik konsumen pengguna produk kosmetik Wardah, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Willingness to Pay responden terhadap pembayaran tambahan sertifikasi halal pada produk Wardah,dan menghitung besarnya Willingness to Pay responden terhadap pembayaran tambahan dengan adanya sertifikasi halal pada produk Wardah.
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan menjadi pelengkap khasanah keilmuan manajemen dan dapat menjadi bahan pertimbangan akan pemberian labelisasi halal pada produk bagi produsen kosmetik. Bagi masyarakat, dapat menambah pengetahuan dan informasi tentang sertifikasi dan labelisasi halal serta keilmuan manajemen.
METODOLOGI Meningkatnya globalisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi menciptakan kemampuan pasar dalam memproduksi barang dan jasa yang lebih beraneka ragam, efektif dan efisien. Tidak semua produsen memperhatikan dan memberi jaminan keamanan, keselamatan , dan kenyamanan pada konsumen, salah satunya jaminan kehalalan produk. Saat ini, semakin merebaknya produk kosmetik yang tidak halal di Indonesia. Hal ini menimbulkan ketidaknyamanan bagi konsumen khususnya bagi konsumen muslim di Indonesia.
3 Pemerintah dibantu Majelis Ulama Indonesia melakukan tindakan untuk menanggulangi masalah jaminan halal dengan mengeluaran sertifikasi dan labelisasi halal melalui LP POM MUI. Adanya LP POM MUI, masyarakat dapat membedakan produk yang halal dan haram karena produk yang memiliki sertifikasi dan labelisasi halal dijamin kehalalannya baik dalam bahan baku maupun proses produksinya. Salah satu produk kosmetik yang telah bersertifikasi halal adalah Wardah yang juga pelopor kosmetik Indonesia yang bersertifikasi dan labelisasi halal LP POM MUI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik konsumen pembeli dan pengguna produk kosmetik Wardah, menganalisis besarnya Willingness to Pay serta faktor yang mempengaruhi Willingnes to Pay tersebut. Penelitian ini menggunakan tiga jenis alat analisis yaitu, analisis deskriptif, regresi logistik, dan Contingent Valuation Method. Kerangka penelitian dapat dilihat pada Gambar 1 Merebaknya produk kosmetika yang tidak halal
Tindakan Pemerintah Pusat dan Majelis Ulama Indonesia
Sertifikasi dan labelisasi halal
LP POM MUI
Produk Wardah : salah satu pelopor kosmetika bersertifikasi halal
Willingness to Pay Karakteristik konsumen pembeli dan pengguna produk kosmetik Wardah Nilai Willingness to Pay
Analisis deskriptif
Contingent Valuation Method
Faktor yang mempengaruhi WTP terhadap pembayaran tambahan sertifikasi halal pada produk Wardah
Analisis Regresi Logistik
Peningkatan pemberian sertifikasi dan labelisasi halal pada produk kosmetik
Strategi pemasaran perusahaan untuk meningkatkan Brand Image produk kosmetik yang halal dan aman dikonsumsi
Gambar 1. Kerangka Penelitian
4 Berdasarkan pada gambar 1, maka setelah dilakukan penelitian ini diharapkan didapat besarnya nilai Willingness to Pay sertifikasi dan labelisasi halal pada produk Wardah yang cukup berpengaruh untuk meningkatkan nilai produk sehingga dapat menjadi tolak ukur produsen lain di Indonesia sehingga dapat meningkatkan jumlah produk yang memiliki sertifikasi dan labelisasi halal LP POM MUI. Selain itu, adanya sertifikasi halal pada produk kosmetik dapat menciptakan brand image produk kosmetik sebagai produk yang terjamin keamanan dan kehalalannya baik halal dalam bahan yang digunakan maupun halal dalam proses produksinya. Terciptanya brand image yang baik di mata konsumen diharapkan dapat meningkatkan penjualan produk dan memingkatkan pendapatan bagi produsen yang bersangkutan serta meningkatkan perekonomian negara pada umumnya. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan secara purposif di Bogor dengan mempertimbangkan Bogor sebagai daerah yang dekat dengan ibukota negara yang gaya hidup penduduknya mendekati metropolis. Penelitian ini dilakukan pada dua lokasi yaitu Toko Anisha Babakan Tengah 105 Dramaga Bogor dan Counter Wardah Matahari Departement Store Taman Topi Bogor. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan yaitu Februari hingga April 2013. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Data primer akan diperoleh dari wawancara secara langsung dengan responden melalui kuesioner pada konsumen wanita yang telah menggunakan produk Wardah. Kuesioner penelitian disajikan pada Lampiran 1. Sedangkan data sekunder akan diperoleh dari perusahaan, buku, dan internet yang terkait dengan penelitian ini. Penentuan Jumlah Responden Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Convenience Sampling (data spontan) yaitu pengambilan responden yang mudah ditemui dan mempunyai kemampuan sebagai responden (Nazir, 1988). Pertimbangan yang digunakan adalah responden merupakan konsumen wanita pengguna Produk Wardah yang pernah membeli produk atau tinggal di daerah Bogor. Responden yang digunakan berjumlah 100 yang diambil dari 50 responden pada daerah pengambilan data 1 yaitu counter Wardah Matahari Departement Store Taman Topi Bogor dan 50 responden yang pada daerah pengambilan data 2 yaitu di Toko Anisha Babakan Tengah Dramaga Kabupaten Bogor. Pengambilan sampel yang berjumlah 100 tersebut telah memenuhi kriteria jumlah minimum pengambilan sampel menurut Gay yang dikutip oleh Umar (1997) yaitu harus lebih dari 30 responden.
5 Uji Validitas dan Reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini dilakukan terhadap 30 responden dengan menggunakan software SPSS 19. Uji Validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana derajat kecermatan pengukuran alat tes, apakah alat tes yang ada telah mengukur sasaran yang akan diukur. ............................................................................. (2) √
Di mana : r = koefisien korelasi Pearson X = skor pertanyaan Y = skor total n = jumlah responden Hasil uji validitas yang diperolah dinyatakan valid jika nilai thit > ttabel. Hasil uji validitas menunjukkan rentang nilai thitung sebesar 0,367-0.829. Pada α = 5% dengan nilai ttabel 0.361 maka dapat dibuktikan bahwa thit (0,367-0.829) > ttabel (0,361) sehingga keseluruhan pernyataan terbukti valid. Hasil uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 2. Uji reliabilitas data kuesioner dilakukan dengan menggunakan perhitungan metode Cronbach’s Alpha dari 0 sampai 1. Hasil uji menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.926. Nilai tersebut lebih besar dari batas nilai Cronbach’s Alpha (0.926>0.60) yang menunjukkan bahwa keseluruhan pernyataan berada pada tingkat reliabel yang artinya seluruh pernyataan dapat diandalkan sebagai alat ukur apabila pengukuran diulang. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 2. Metode Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif dan diolah baik secara manual maupun menggunakan program komputer yaitu Microsoft office excel, Minitab 14, dan SPSS v.19. Identifikasi karakteristik konsumen pengguna produk kosmetik Wardah. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh melalui kuesioner. Data dikelompokkan berdasarkan jawaban yang sama ke dalam tabel. Setelah data dikelompokkan ke dalam tabel, selanjutnya jawaban-jawaban dipersentasekan berdasarkan jumlah pengunjung. persentase tersebut merupakan jawaban yang paling dominan dari masing-masing peubah yang diteliti. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Willingness to Pay responden terhadap kesediaan pembayaran tambahan sertifikasi halal pada produk Wardah. Regresi logistik (Logistic Regression model) adalah bagian dari analisis regresi yang mengkaji hubungan pengaruh peubah penjelas terhadap peubah respon melalui persamaan matematis tertentu. Regresi logistik digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan membayar responden. Asumsi bahwa variabel terikat (Y) yang merupakan data nominal yaitu 0 untuk tidak bersedia membayar tambahan atau 1 untuk bersedia membayar tambahan
6 yang dihubungkan atau dijelaskan dengan lebih dari satu variabel bebas (X). Bentuk persamaan regresi logistik dalam penelitian ini adalah Log(Y) = β 0 + β 1PDD + β 2DPT + β 3SKP + β 4IMT ............................................ (3) Di mana : Y = kesediaan membayar (bernilai 0 jika tidak bersedia atau 1 jika bersedia membayar tambahan sertifikasi hala) β0 = konstanta β 0.. β 6 = koefisien regresi PDD = lamanya menempuh pendidikan responden (0 = tidak berpendidikan tinggi, 1 = berpendidikan tinggi) DPT = tingkat pendapatan responden (0 = pendapatan rendah, 1 = pendapatan tinggi) SKP = sikap dan kepedulian responden (1 = tidak setuju, 2 = kurang setuju, 3 = setuju, 4 = sangat setuju) IMT = intensitas pengamatan label halal (0 = belum pernah mengamati, 1 = pernah mengamati) Analisis regresi logistik menggunakan peubah penjelas yang berupa kategorik ataupun numerik untuk menduga besarnya peluang kejadian tertentu dari kategori peubah respon Perhitungan besarnya nilai Willingness to Pay responden terhadap pembayaran tambahan dengan adanya sertifikasi halal pada produk Wardah. Dalam memperoleh nilai Willingness to Pay konsumen produk kosmetik Wardah terhadap adanya sertifikasi halal digunakan metode Contingent Valuation Method (CVM). Menurut Fauzi (2004), dalam tahap operasional penerapan pendekatan CVM terdapat lima tahap yaitu : 1. Membuat hipotesis pasar. Skenario yang akan digunakan pada penelitian ini adalah “Maraknya produk kosmetik dipasaran yang mengandung bahanbahan tidak halal menimbulkan keresahan pada konsumen muslim di Indonesia. Pemerintah mengambil tindakan untuk memberikan perlindungan jaminan produk halal melalui sertifikasi halal yang dikeluarkan oleh LP POM MUI. Adanya labelisasi dan sertifikasi halal LP POM MUI dipastikan perusahaan kosmetik telah menerapkan manajemen mutu jaminan produk halal dalam setiap proses produksinya. Adanya sertifikasi halal LP POM MUI diharapkan dapat memberi keamanan, kenyamanan, dan kepuasan bagi konsumen.” Berdasarkan skenario di atas, dapat memberi gambaran pada responden mengenai penempatan sertifikasi halal pada produk sebagai upaya memberi jaminan kehalalan pada konsumen. Nilai WTP sertifikasi halal akan diketahui melalui pertanyaan yang diajukan kepada responden apakah perlu adanya sertifikasi halal pada sebuah produk dan nilai maksimal yang bersedia dibayarkan konsumen terhadap produk yang bersertifikasi halal. 2. Mendapat nilai lelang. Nilai lelang akan diperoleh melalui survey langsung berupa kuesioner dengan menggunakan teknik open ended question (pertanyaan
7 terbuka). Open ended question dilakukan dengan memberikan pertanyaan terbuka pada responden tentang berapa nilai yang ingin dibayarkan untuk mendapatkan produk kosmetik bersertifikasi halal. Responden akan menjawab langsung berapa nilai maksimal yang bersedia dibayarkan untuk memperoleh produk bersertifikasi halal. 3. Menghitung rataan Willingness to Pay. Dugaan nilai WTP diperoleh melalui rataan (mean) dari jumlah nilai lelang yang telah diperoleh dari tahap kedua dibagi jumlah responden. Rumus perhitungan rataan : E TP= ∑ni= Di mana EWTP Wi Pfi i
iPfi ................................................................................... (4)
= = = =
dugaan rataan WTP nilai WTP ke-i nilai relatif responden ke-i yang bersedia membayar labelisasi dan sertifikasi halal pada produk. Apabila terdapat nilai yang jauh menyimpang dari nilai yang lain (outlier), maka nilai tersebut tidak dimasukkan pada perhitungan. 4. Memperkirakan kurva lelang (Bid curve) Kurva lelang pada penelitian menghubungkan antara nilai willingness to pay yang bersedia dibayarkan oleh responden dengan frekwensi kumulatif dari jumlah responden yang bersedia membayar lebih pada sertifikasi dan labelisasi halal. 5. Mengagregatkan data. Menjumlahkan data adalah proses di mana nilai dugaan rataan yang diperoleh dari langkah ke tiga dikonversikan dengan populasi yang dimaksud menggunakan rumus : TWTP = EWTPi.P ................................................................................... (5) Di mana TWTP = total WTP (Rp) EWTPi = rataan nilai WTP responden (Rp) P = populasi (orang) Pengujian Parameter Pengujian statistik dipergunakan untuk memeriksa kebaikan suatu model. Uji statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji likelihood, uji wald, uji odds ratio, uji multikolinearitas, dan uji keandalan yang dijelaskan sebagai berikut Uji Likelihood Uji likelihood digunakan untuk melihat nilai yang dapat memperkirakan distribusi chi-square (λ2) dan memungkinkan penentuan level signifikansi. Statistik uji yang digunakan adalah statistik G di mana uji rasio kemungkinan maksimum (likelihood ratio test) yang digunakan untuk menguji peranan variabel bebas secara serentak. Rumus umum untuk uji G adalah di mana : ( ) ..................................................................................................... (6)
8 Di mana : l0 = nilai likehood tanpa variabel penjelas li = nilai likehood model penuh Pengujian terhadap hipotesis pada responden adalah sebagai berikut : H0 : β1 = β2 =…= 0 H1 : minimal ada satu βi tidak sama dengan nol, di mana i = ,2,…, n Statistik G akan mengikuti sebaran λ2 dengan derajat bebas α. Kriteria keputusan yang diambil adalah jika G > λ2 p (α), maka hipotesis nol (H0) ditolak. Uji G juga dapat digunakan untuk memeriksa apakah nilai yang diduga dengan peubah di dalam model lebih baik jika dibandingkan model tereduksi. Berdasarkan hasil pengolahan, nilai -2log likelihood sebesar 39,406 yang menghasilkan nilai G Chisquare pada model sebesar 29,898 dengan signifikan 0,000. Maka dapat disimpukan bahwa hipotesis nol yang menyatakan bahwa semua slope dalam model sama dengan nol harus ditolak pada taraf nyata α= %. Uji Wald Uji ald digunakan dalam menguji keberartian parameter (koefisien β) secara parsial, di mana : ( ) ...................................................................................................... (7) H0:βi
= 0 (variabel bebas ke i tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel respon) H1:βi ≠ 0 (variabel bebas ke i mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel respon) Untuk i = 1,2,....,n Di mana : βi = Vektor koefisien dihubungkan dengan penduga (koefisien X) SE (βi) = Galat dari kesalahan dari βi Ho akan ditolak jika p-value < α atau sig < α yang berarti variabel bebas Xi secara partial mempengaruhi variabel respon Y. Berdasarkan hasil pengolahan didapatkan sig variabel pdd dan imt < α (α=0,01), maka hipotesis nol ditolak pada dua variabel tersebut sehingga terdapat variabel bebas mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel respon. Uji Odds Ratio Odds ratio merupakan ukuran risiko atau kecenderungan untuk mengalami kejadian kemunculan dari peubah respon (Y = 1) sebesar exp(β) kali jika Xi=1 muncul, dibandingkan dengan Xi=0 muncul. Odds ratio dapat juga diartikan merupakan interpretasi dari sebuah peluang. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan nilai odds ratio variabel pdd (pendidikan) adalah 26,893 dan variabel imt (intensitas pengamatan label) adalah 62,650. Uji Multikolinearitas Menurut Priyatno (2012), Multikolinearitas adalah keadaan di mana terdapat hubungan linear secara sempurna atau mendekati sempurna antara variabel independen dalam model regresi. Terdapatnya multikolinearitas dalam regresi menimbulkan konsekuensi pada koefisien korelasi yang tidak tentu dan kesalahan menjadi sangat besar atau tidak hingga. Besarnya multikolinearitas dilihat dari nilai VIF yang lebih kecil dari 10 sehingga tidak terjadi multikolinearitas. Hasil
9 dari uji multikolinearitas dapat dilihat pada Lampiran 3 yang menunjukkan nilai VIF < 10 sehingga tidak terjadi multikolinearitas. Uji Keandalan Uji dilakukan untuk mengevaluasi CVM dengan mengukur sejauh mana responden memberi data yang sebenarnya. Pengujian ini dilakukan berdasarkan besarnya R Square dan chi square pada tabel Model Omnibus, di mana nilai sig < α sehingga model dikatakan baik. Menurut hasil regresi logistik diperoleh nilai R Square pada regresi logistik diperoleh nilai 51,7 persen dan signifikan 0,000 pada tabel Omnibus yang menunjukkan bahwa model yang digunakan cukup baik.
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Karakteristik responden diperlukan dalam penelitian ini karena karakteristik yang berbeda-beda dapat mempengaruhi penilaian responden. Dari hasil pengisian kuesioner diperoleh data mengenai karakteristik responden yang memberikan penjelasan mengenai siapa yang menjadi responden dalam penelitian. Selain itu karakteristik responden penting untuk dikemukakan karena diasumsikan bahwa perbedaan tanggapan setiap responden terhadap item – item pertanyaan yang diberikan berkaitan dengan perbedaan latar belakang dari setiap responden. Wawancara dilakukan pada 100 responden pengguna produk Wardah berjenis kelamin wanita. Pengambilan sampel tersebut dilakukan di dua lokasi yang berbeda yaitu 50 responden di Toko Anisha dan 50 responden di Counter Wardah Matahari Departement Store Taman Topi Bogor. Responden diberikan pilihan jawaban yaitu bersedia atau tidak bersedia membayar tambahan untuk sertifikasi halal. Sebaran responden dalam kelompok kesediaan membayar tambahan terhadap sertifikasi halal terdapat pada Tabel 1. Tabel 1. Sebaran Responden berdasarkan Kelompok Kesediaan Membayar Tambahan terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Wardah. Kelompok Pengguna Bersedia membayar tambahan Tidak bersedia membayar tambahan Total
Jumlah Responden 89 11 100
Persentase 89% 11% 100%
Berdasarkan Tabel 1 dapat disimpulkan bahwa 89 orang (89%) responden bersedia membayar lebih pada kosmetik bersertifikasi halal, sedangkan 11 orang (11%) responden tidak bersedia membayar lebih pada kosmetik bersertifikasi halal. Responden yang bersedia membayar tambahan terhadap sertifikasi halal lebih banyak daripada responden yang tidak bersedia membayar tambahan. Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya sertifikasi halal pada produk kosmetik dianggap penting dan perlu ada dalam produk kosmetik. Karakteristik responden pada penelitian ini dibedakan berdasarkan usia, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, intensitas pembelian produk, intensitas pengamatan label halal, tingkat harga produk, status pernikahan, jenis pekerjaan,
10 lama pemakaian produk, dan sumber pengetahuan responden terhadap kosmetik bersertifikasi halal. Seberan responden dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Sebaran Responden Pembeli dan Pengguna Produk Kosmetik Wardah. Jumlah Responden (orang)
Persentase
17-23
64
64%
24-30
25
25%
31-37
6
6%
38-44
2
2%
45-51
1
1%
52-58
2
2%
Total
100 Jumlah Responden (orang)
100%
Kelompok Usia (tahun)
Kelompok Jenis Pendidikan
Persentase
Tidak Sekolah
0
0%
SD
0
0%
SMP
3
3%
SMA
18
18%
Perguruan Tinggi
79
79%
100 Jumlah Responden (orang)
100%
Total Kelompok Tingkat Pendapatan (Rp)
Persentase
<500.000
10
10%
500.001-1.000.000
36
36%
1.000.001-2.500.000
34
34%
2.500.001-5.000.000
15
15%
>5.000.000
5
5%
100 Jumlah Responden (orang)
100%
Total Kelompok Tingkat Pembelian Produk
Persentase
>3 kali sebulan
14
14%
1-3 kali sebulan
31
31%
1-3 bulan sekali
40
40%
3-6 bulan sekali
8
8%
>6 bulan sekali
7
7%
100 Jumlah Responden (orang)
100%
Total Kelompok Tingkat Pengamatan terhadap Label Halal
Persentase
Sangat sering
9
9%
Sering
40
40%
Kadang-kadang
33
33%
Jarang
14
14%
Tidak pernah
4
4%
100
100%
Total
11 Lanjutan Tabel 3 Kelompok Tingkat Harga Sangat murah
Jumlah Responden (orang) 1
Persentase 1%
Murah
8
8%
Sedang
85
85%
Mahal
6
6%
Sangat mahal
0
0%
100 Jumlah Responden (orang)
100%
Total Kelompok Tingkat Status Pernikahan
Persentase
Menikah
23
23%
Belum Menikah
77
77%
100 Jumlah Responden (orang)
100%
Total Kelompok Status Pekerjaan
Persentase
Pelajar
0
0%
Mahasiswa
54
54%
PNS
5
5%
Peg. Swasta
28
28%
IRT
4
4%
Wirausaha
7
7%
Lainnya
2
2%
100 Jumlah Responden (orang)
100%
Total Kelompok Status Lama Pemakaian Produk <3 bulan
30
>3 bulan
70
Total Media Pengetahuan akan Produk
Persentase 30% 70% 100%
Jumlah
Persentase
TV
78
52%
Media Sosial
15
10%
Media Cetak
11
7%
Brosur/Pamflet
13
9%
Spanduk/Baliho
2
1%
Radio
0
0%
Teman/Keluarga
24
16%
Lainnya
7
5%
Berdasarkan Tabel 3, dapat diketahui sebaran karakteristik responden pada penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Usia Usia dinilai dapat mempengaruhi fungsi biologis dan psikologis individu tersebut dalam mempengaruhi keinginan dalam mengambil keputusan. Responden yang diamati pada penelitian ini berusia antara 17 hingga 58 tahun. Berdasarkan data diketahui bahwa 64% responden pengguna produk Wardah berusia antara 17 tahun hingga 23 tahun. Hal
12
b.
c.
d.
e.
tersebut dapat diartikan bahwa pengguna produk Wardah sebagian besar merupakan pelanggan dalam rentang usia 17 tahun hingga 23 tahun. Tingkat Pendidikan Berdasarkan tingkat pendidikan, sebanyak 79% responden telah atau sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Sedangkan 18% responden telah menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas dan 3% responden telah menempuh pendidikan hingga Sekolah Menengah Pertama serta tidak ada responden yang hanya menempuh pendidikan Sekolah Dasar ataupun tidak sekolah. Sebaran responden menunjukkan bahwa sebagian besar pengguna produk adalah masyarakat yang berpendidikan tinggi. Hal tersebut disebabkan karena pengambilan sampel adalah di Kota dan Kabupaten Bogor yang merupakan daerah berkembang dan memiliki fasilitas pendidikan yang memadai. Tingkat Pendapatan Pendapatan mempengaruhi pola dan gaya hidup responden itu sendiri dalam kesehariannya. Hal ini disebabkan semakin tingginya pendapatan maka memunculkan peluang untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan. Berdasarkan data diketahui bahwa 10% (10 orang) memiliki penghasilan dibawah Rp 500.000,00. Responden berpendapatan antara Rp 500.000,00 hingga Rp 1.000.000,00 sebanyak 36% (36 orang), responden berpendapatan Rp 1.000.000,00 hingga Rp 2.500.000,00 sebanyak 34% (34 orang), dan 15% (15 orang) responden berpendapatan Rp 2.500.000,00 hingga Rp 5.000.000,00, sedangkan 5% (5 orang) responden berpendapatan lebih dari Rp 5.000.000,00. Intensitas Pembelian Produk Intensitas pembelian produk menunjukkan seberapa sering responden membeli produk Wardah. Semakin sering responden membeli produk menunjukkan semakin tinggi kebutuhan responden akan produk tersebut. Responden yang paling sering membeli produk Wardah yaitu lebih dari tiga kali dalam satu bulan adalah 14% (14 orang). Responden dengan intensitas pembelian satu hingga tiga kali dalam sebulan sebasar 31% (31 orang). Jumlah responden yang paling banyak yaitu sebesar 40% (40 orang) memiliki intensitas pembelian satu kali dalam satu hingga tiga bulan. Sedangkan 8% (8 orang) responden memiliki intensitas pembelian satu kali dalam tiga hingga enam bulan. Sisanya sebanyak 7% (7 orang) responden membeli produk satu kali dalam lebih dari enam bulan. Intensitas Pengamatan Label Halal. Penyebaran responden pada penelitian ini diketahui bahwa 40% (40 orang) responden sering mengamati label halal pada kemasan produk kosmetik, sebanyak 33% (33 orang) responden kadang mengamati label halal, sebanyak 14% (14 orang) responden jarang mengamati label halal, sebanyak 9% (9 orang) responden sangat sering mengamati label halal, dan hanya 4% (4 orang) yang tidak pernah mengamati label halal. Responden paling banyak adalah responden yang sering mengamati label halal, hal tersebut menunjukkan tingkat kepedulian responden terhadap label halal pada kemasan produk cukup tinggi.
13 f. Tingkat Harga Produk Tingkat harga produk menurut responden pada penelitian ini dibedakan menjadi pandangan harga produk yang sangat murah, murah, sedang, mahal, dan sangat mahal. Sebanyak 85% responden menyatakan bahwa harga kosmetik Wardah sedang, 8% respoden menyatakan murah, 6% responden menyatakan mahal, dan 1% responden menyatakan sangat murah. Pada kelompok tingkat harga, tidak ada responden yang menyatakan bahwa harga produk sangat mahal. Data tersebut menunjukkan harga produk masih dapat dijangkau oleh masyarakat. g. Status Pernikahan Berdasarkan Kelompok status pernikahan, sebanyak 77 responden belum menikah dan 23 responden telah menikah. Persentase nilai kesediaan membayar pada responden yang belum menikah lebih besar dari persentase nilai kesediaan membayar pada responden yang menikah. Sebaliknya, persentase nilai ketidaksediaan membayar pada responden yang menikah lebih besar dari persentase nilai ketidaksediaan membayar pada responden yang belum menikah. Hal tersebut dipengaruhi oleh jumlah tanggungan anggota keluarga pada responden yang telah menikah sehingga pengeluaran lebih besar dan mempengaruhi keputusan dalam kesediaan membayar tambahan untuk sertifikasi halal pada produk Wardah. h. Jenis Pekerjaan Penelitian ini mengelompokkan jenis pekerjaan sebagai pelajar, mahasiswa, pegawai negeri sipil, pegawai swasta, ibu rumah tangga, dan wirausaha. Data yang telah diperoleh menunjukkan bahwa paling banyak responden adalah mahasiswa (54%), pegawai swasta (28%), PNS (5%), wirausaha (7%), ibu rumah tangga (4%), dan 2 orang responden lainnya bekerja sebagai pembantu rumah tangga. i. Lama Pemakaian Produk Berdasarkan data yang diperoleh dapat digambarkan bahwa tidak terlalu adanya perbedaan antara pengguna kurang dari 3 bulan maupun lebih dari 3 bulan dalam kesediaan membayar tambahan pada sertifikasi halal produk Wardah. Hal tersebut dapat dilihan dari persentase yang tidak terlalu jauh yaitu 30% dan 27% bagi pengguna produk kurang dari 3 bulan serta 70% dan 73% bagi pengguna produk lebih dari 3 bulan pada kesediaan maupun ketidaksediaan membayar lebih. j. Sumber Pengetahuan Responden terhadap Kosmetik Bersertifikasi Halal Pengetahuan akan produk dapat mempengaruhi keputusan membeli konsumen. Maka diperlukan sumber pengetahuan yang dapat dipahami dan menarik konsumen dalam membeli produk tersebut. Hal yang sama juga dibutuhkan pada kosmetik bersertifikasi halal. Penjelasan tentang produk agar dapat dipahami dan menarik konsumen dapat dilakukan melalui berbagai media. Berdasarkan data diketahui bahwa media yang paling sering diketahui responden adalah melalui iklan TV (52%), kemudian melalui mouth to mouth yaitu informasi dari teman atau keluarga yaitu 16 %. Media lain yang digunakan responden dalam mengetahui produk adalah media sosial seperti Facebook, Twitter, blog, dan website (10%), media
14 cetak (7%), brosur dan pamflet (9%), spanduk dan baliho (1%), dan media lain yaitu event yang diselenggarakan di berbagai daerah (5%). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Willingness to Pay Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi logistik metode enter menghasilkan percentage correct sebesar 93,0 yang menunjukkan bahwa secara keseluruhan hasil klasifikasi menunjukkan persentase ketepatan klasifikasi sebesar 93%. Hasil classification table regresi logistik terdapat pada Tabel 3 Tabel 3. Classification Table Hasil Regresi Logistik Predicted wtp
Observed
Wtp
Percentage Correct
tidak bersedia
bersedia
tidak bersedia
6
5
54.5
bersedia
2
87
97.8
Overall Percentage
93.0
Berdasarkan data hasil clasification table pada Tabel 3 diketahui bahwa model regresi yang dihasilkan cukup layak. Kelompok tidak bersedia membayar lebih yang berjumlah 11 responden, hanya 6 responden yang dapat diklasifikasikan secara benar atau 54,4%. Sedangkan kelompok bersedia membayar lebih yang berjumlah 89 responden, sebanyak 87 responden yang dapat diklasifikasikan secara benar atau 97,8% Hasil regresi logistik dengan metode enter pilihan bersedia atau tidak bersedia responden dalam membayar tambahan sertifikasi dan labelisasi halal menunjukkan bahwa, nilai -2log likelihood sebesar 39,406 yang menghasilkan nilai G Chisquare pada model sebesar 29,898 dengan signifikan 0,000. Maka dapat disimpukan bahwa hipotesis nol yang menyatakan bahwa semua slope dalam model sama dengan nol harus ditolak pada taraf nyata α= %. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat minimal satu slope model yang tidak sama dengan nol atau variabel penjelas secara bersamaan berpengaruh nyata terhadap peluang kesediaan dan ketidaksediaan responden untuk membayar tambahan pada sertifikasi halal. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Hasil Regresi Logistik dengan Metode Enter Pilihan Bersedia atau Tidak Bersedia Responden dalam Membayar Tambahan Sertifikasi dan Labelisasi Halal. Variables in the Equation Step 1a
Koefisien -6.258
Sig. .020
Exp(B) .002
PDD
3.292
.000
26.893
Berpengaruh nyata*
DPT
3.261
.113
26.072
Tidak berpengaruh nyata
IMT
4.138
.005
62.650
Berpengaruh nyata*
SKP
.684
.234
1.982
Tidak berpengaruh nyata
Constant
Keterangan (-)
15 Lanjutan Tabel 4 -2 log likehood = 39.406
Nagelkerke R Square = .517 Omnibus Tests of Model Coefficients
Model
Chi-square
df
Sig.
29.898
4
.000
Hosmer and Lemeshow Test Step
Chi-square
df
Sig.
1
3.867
8
.869
Keterangan :
* PDD
=
pada tingkat kepercayaan 99% tingkat pendidikan
DPT
=
tingkat pendapatan
IMT
=
intensitas mengamati label halal
SKP
=
sikap dan kepedulian
Uji kebaikan model dengan metode Hosmer-Lemeshow yang ditunjukkan pada Tabel 4 diperoleh nilai Chi-square sebesar 3,867 dengan signifikan 0,869 yang lebih besar dari taraf nyata α = 10%, sehingga model regresi logistik yang dihasilkan dinyatakan baik. Nilai Nagelkerke R Square menyatakan bahwa 51,7% keragaman dapat dijelaskan oleh model, sedangkan sisanya diluar model. Model regresi yang dihasilkan adalah Log(Y) = -6,258+3,292PDD+4,138IMT .............................................................. (8) Model regresi logistik tersebut menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh nyata yaitu tingkat pendidikan dan intensitas pengamatan label yang berpengaruh signifikan pada taraf kepercayaan 99%. Odd Ratio berdasarkan nilai exp(B) menunjukkan bahwa peluang kesediaan membayar lebih responden berpendidikan tinggi adalah 26,893 kali dibanding responden tidak berpendidikan tinggi jika pendapatan, intensitas mengamati label, dan sikap sama. Peluang kesediaan membayar lebih konsumen yang pernah mengamati label halal adalah 62,650 kali dibanding responden yang tidak pernah mengamati label halal, jika pendidikan, pendapatan, dan sikap sama. Hasil regresi logistik dapat dilihat pada Lampiran 4. Analisis Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Kosmetik Pendekatan yang dilakukan dengan alat analisis CVM dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui nilai WTP responden terhadap pembayaran tambahan terhadap sertifikasi halal pada kosmetik. Hasil pelaksanaan CVM adalah sebagai berikut : a. Membangun Pasar Hipotesis (Setting-up the Hypothetical Market) Berdasarkan pasar hipotesis yang telah dibangun pada saat penelitian yaitu situasi hipotetik yang menggambarkan produk kosmetik dipasaran belum tentu halal sehingga dapat meresahkan konsumen muslim di Indonesia. Pemerintah dan MUI mengambil tindakan dengan memberikan perlindungan berupa sertifikasi dan labelisasi halal secara terpusat untuk mencegah kemungkinan kecurangan produsen yang dapat merugikan konsumen khususnya muslim Indonesia. Maka responden
16 mendapat gambaran mengenai pentingnya sertifikasi dan labelisasi halal pada kosmetik. b. Memperoleh Nilai WTP (Obtaining Bids) Teknik yang digunakan untuk memperoleh nilai WTP adalah open ended question (pertanyaan terbuka), di mana dilakukan dengan memberikan pertanyaan terbuka pada responden mengenai nilai yang ingin dibayarkan. Responden akan menjawab langsung berapa nilai maksimal yang bersedia dibayarkan untuk memperoleh produk bersertifikasi halal. c. Menghitung Dugaan Nilai Rataan WTP (Estimating Mean WTP/EWTP) Dugaan nilai rataan WTP (EWTP) responden dihitung berdasarkan data distribusi WTP responden dengan menggunakan rumus EWTP. Kelas WTP responden diperoleh dengan menentukan terlebih dahulu nilai terkecil sampai nilai terbesar WTP yang ditawarkan responden. Perhitungan EWTP produk facial wash, krim wajah, two way cake, lipstic, foundation, dan bedak tabur dapat dilihat pada Lampiran 5. Data distribusi WTP responden dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Distribusi WTP Responden Pembeli dan Pengguna Kosmetik Wardah No
Kelas Produk
WTP (Rp)
Total WTP (Rp)
1
Facial Wash
3652
77083
2
Krim Wajah
4926
75614
3
Two Way Cake
5008
78862
4
Lipstic
3785
71061
5
Foundation
4809
75247
6
Bedak Tabur
4232
89955
Mengacu pada Tabel 5 diketahui bahwa nilai rataan WTP (EWTP) Facial Wash sebesar Rp 3.652,00, Krim Wajah sebesar Rp 4.926,00, Two Way Cake sebesar Rp 5.008,00, Lipstic sebesar Rp 3.785,00, Foundation sebesar Rp 4.809,00 dan Bedak tabur sebesar Rp 4.232,00. d. Memperkirakan Kurva WTP (Estimating Bid Curve) Kurva WTP responden berdasarkan nilai WTP responden terhadap jumlah responden yang memilih nilai WTP. Gambar 2 hingga Gambar 7 menjelaskan kurva WTP terhadap pembayaran tambahan sertifikasi dan labelisasi halal pada produk facial wash, krim wajah, two way cake, lipstic, foundation, dan bedak tabur.
17
WTP (Rp)
WTP Facial Wash 20000 18000 16000 14000 12000 10000 8000 6000 4000 2000 0
WTP Facial Wash
5 27 29 30 33 63 73 74 75 82 85 86 87 88 Frekuensi Kumulatif
Gambar 2. Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Facial Wash Kurva WTP Facial Wash menunjukkan nilai WTP paling rendah adalah Rp 500,00 dan nilai WTP paling tinggi adalah Rp 18.000,00 dengan 88 responden yang bersedia membayar tambahan pada produk kosmetik facial wash bersertifikasi halal. WTP Krim Wajah 35000 30000 WTP (Rp)
25000 20000 15000
WTP Krim Wajah
10000 5000 0 1 4 16 17 48 49 51 53 62 75 76 81 82 83 85 87 88 Frekuensi Kumulatif
Gambar 3. Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Krim Wajah Kurva WTP Krim Wajah menunjukkan nilai WTP paling rendah adalah Rp 523,00 dan nilai WTP paling tinggi adalah Rp 32.000,00 dengan 88 responden yang bersedia membayar tambahan pada produk kosmetik krim wajah bersertifikasi halal.
18
WTP Two Way Cake 45000 40000
WTP (Rp)
35000 30000 25000 20000 WTP Two Way Cake
15000 10000 5000 0 4 23 24 30 34 36 62 73 74 80 83 85 86 88 89 Frekuensi Kumulatif
Gambar 4. Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Two Way Cake Kurva WTP Two Way Cake menunjukkan nilai WTP paling rendah adalah Rp 500,00 dan nilai WTP paling tinggi adalah Rp 39.000,00 dengan 89 responden yang bersedia membayar tambahan pada produk kosmetik two way cake bersertifikasi halal.
WTP Lipstik 25000
WTP (Rp)
20000 15000 WTP Lipstik
10000 5000 0 4 16 17 50 52 56 60 71 80 83 87 88 Frekuensi Kumulatif
Gambar 5. Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Lipstic Kurva WTP Lipstic menunjukkan nilai WTP paling rendah adalah Rp 500,00 dan nilai WTP paling tinggi adalah Rp 22.000,00 dengan 88 responden yang bersedia membayar tambahan pada produk kosmetik lipstic bersertifikasi halal.
19 WTP Foundation 35000 30000
WTP (Rp)
25000 20000 WTP Foundation
15000 10000 5000 0 3 15 16 50 54 56 57 66 67 76 79 81 82 83 86 Frekuensi Kumulatif
Gambar 6. Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Foundation Kurva WTP Foundation menunjukkan nilai WTP paling rendah adalah Rp 500,00 dan nilai WTP paling tinggi adalah Rp 32.000,00 dengan 86 responden yang bersedia membayar tambahan pada produk kosmetik foundation bersertifikasi halal. WTP Bedak Tabur 30000 WTP (Rp)
25000 20000 15000 10000
WTP Bedak Tabur
5000 0 3 21 22 25 59 61 63 73 74 81 84 85 86 88 Frekuensi Kumulatif
Gambar 7. Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal pada Produk Bedak Tabur Kurva WTP Bedak Tabur menunjukkan nilai WTP paling rendah adalah Rp 500,00 dan nilai WTP paling tinggi adalah Rp 28.000,00 dengan 88 responden yang bersedia membayar tambahan pada produk kosmetik bedak tabur bersertifikasi halal. e. WTP Agregat atau Total WTP (TWTP) Nilai total WTP (TWTP) responden dihitung berdasarkan data distribusi WTP responden. Kelas WTP dikali frekuensi relatif (ni / N) kemudian dikali populasi dari tiap kelas WTP. Hasil perkalian tersebut
20 kemudian dijumlahkan sehingga didapatkan total WTP (Rp) responden pada Tabel 7. Didapatkan nilai total WTP facial wash sebesar Rp 77.083,00, produk krim wajah sebesar Rp 75.614,00, produk two way cake sebesar Rp 78.862,00, pada produk lipstic sebesar Rp 71.061,00, pada produk foundation sebesar Rp 75.247,00, dan pada bedak tabur sebesar Rp 89.955,00 f. Evaluasi Pelaksanaan CVM Menurut hasil regresi logistik diperoleh nilai R Square pada regresi logistik diperoleh nilai 51,7 persen dan signifikan 0,000 pada tabel Omnibus yang menunjukkan bahwa model yang digunakan cukup baik. Implikasi Manajerial Implikasi manajerial pada penelitian ini berdasarkan bauran pemasaran di mana terdiri dari 4P (product, price, place, dan promotion) yang merupakan sekumpulan bauran pemasaran yang digunakan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan pemasaran (Kothler,1999). Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, perusahaan kosmetik yang telah bersertifikasi halal masih kurang menunjukkan adanya sertifikasi halal pada kemasannya sehingga dibutuhkan desain kemasan yang lebih menunjukkan kehalalan produk. Selain itu perusahaan juga harus selalu menjaga kualitas bahan dan proses produksi yang halal sehingga tetap dipercaya oleh masyarakat. Nilai WTP konsumen pada hasil penelitian, dapat menjadi acuan bagi perusahaan kosmetik untuk menunjukkan bahwa adanya sertifikasi dan labelisasi halal dianggap penting dan perlu ada pada produk.Selain itu, nilai WTP juga dapat digunakan sebagai acuan menetapkan biaya tambahan yang dibebankan pada produk. Pembebanan biaya tersebut juga juga harus diperhitungkan berdasarkan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam memperoleh sertifikasi dan labelisasi halal. Penentuan strategi dalam menentukan lokasi juga sangat penting untuk mendongkrak penjualan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen adalah mahasiswa dan pegawai swasta. Untuk itu perlu ditempatkan lokasi penjualan di daerah sekitar kampus dan perkantoran serta daerah perbelanjaan. Penempatan outlet yang dapat mengidentifikasikan bahwa produk telah terjamin kehalalannya juga diperlukan, salah satunya dengan mendesain outlet agar terlihat menarik perhatian dan menyediakan pengetahuan tentang kehalalan produk ataupun pengetahuan lain tentang pentingnya kehalalan produk. Bentuk promosi dilakukan dengan mengadakan event-event di kampus dan pusat perbelanjaan, peningkatan iklan yang menunjukkan bahwa produk halal, serta perlu adanya kunjungan pabrik agar konsumen dapat melihat secara langsung proses produksi.
21
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa : a. Karakteristik utama konsumen pengguna produk kosmetik bersertifikasi halal Wardah di dua tempat penelitian adalah berusia 17 hingga 23 tahun dengan tingkat pendidikan tinggi yaitu hingga perguruan tinggi, tingkat pendapatan tersebar antara Rp 500.000,00 hingga Rp 2.500.000,00. Responden juga merasumsi bahwa harga produk sedang sehingga dapat dijangkau oleh berbagai kalangan masyarakat. b. Persentase responden yang bersedia membayar tambahan terhadap sertifikasi halal sebesar 89% yaitu sejumlah 89 responden. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan membayar tambahan terhadap sertifikasi halal adalah tingkat pendidikan dan intensitas responden dalam mengamati label halal pada kemasan produk kosmetik. c. Nilai rataan WTP (EWTP) produk kosmetik Facial Wash sebesar Rp 3.652,00, Krim Wajah sebesar Rp 4.926,00, Two Way Cake sebesar Rp 5.008,00, Lipstic sebesar Rp 3.785,00, Foundation sebesar Rp 4.809,00 dan Bedak tabur sebesar Rp 4.232,00. Sedangkan nilai total WTP facial wash adalah Rp 77.083,00, produk krim wajah sebesar Rp 75.614,00, produk two way cake sebesar Rp 78.862,00, pada produk lipstic sebesar Rp 71.061,00, pada produk foundation sebesar Rp 75.247,00, dan pada bedak tabur sebesar Rp 89.955,00
Saran Berdasarkan hasil dari penelitian pada dua lokasi yang berbeda maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : a. Masih diperlukan sosialisasi kepada konsumen Indonesia akan pentingnya sertifikasi dan labelisasi halal pada produk kosmetik serta meningkatkan kepercayaan konsumen pada pemerintah dan MUI dalam memberi jaminan kehalalan produk. b. Perlu adanya dukungan dari pemerintah dan MUI untuk mendorong perusahaan produsen kosmetik di Indonesia dalam pemberian sertifikasi dan labelisasi halal pada produk kosmetik yang beredar di Indonesia. c. Diperlukan penelitian lanjutan mengenai kesediaan membayar tambahan terhadap sertifikasi dan labelisasi halal pada ruang lingkup lebih luas sehingga lebih dapat mewakili konsumen secara lebih menyeluruh di Indonesia.
22
DAFTAR PUSTAKA Alwi H. 2001.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta(ID): Balai Pustaka. Badrudin A. 2009. Al ‘Alim Al Qur’an dan Terjemahannya Edisi Ilmu Pengetahuan, penerjemah :Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al Qur’an. Bandung (ID): Mizan Pustaka. Barnes M, Chan-Halbrendt C, Zhang Q, Abejon M.2011.Consumer Preverence and Willingness to Pay for Non-Plastic Food Containers in Honolulu, USA. Journal of Environmental Protection. 2:1264-1273. doi:10.4236/jep.2011.29146. [BPPOM] Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2011. Daftar Produk. [Internet]. [diunduh 2013 Mei 27]. Tersedia pada http://notifkos.pom.go.id/bpomnotifikasi/product _ list.php. 2012. Fauzi A. 2004. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Jakarta (ID): Gramedia. Firdaus M, Harmini, A Farid M. 2011. Aplikasi Metode Kuantitatif untuk Manajemen dan Bisnis. Bogor (ID): IPB Press. Karimi FA. 2012. Think Different : Jejek Pikir Reflektif Seputar Intelektualitas, Humanitas, dan Religiusitas. Gresik (ID): MUHI Press. Kothler P, Amstrong G. 1999. Prinsip-prinsip Pemasaran. Sabran B, penerjemah; Maulana A, Barnadi D, Hardani W, editor. Jakarta (ID). Penerbit : Erlangga. Terjemahan dari : Principles of Marketing. Ed ke-12. [LPPOMMUI] Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia.2013. Certification. [Internet]. [diunduh 2013 Mei 27]. Tersedia pada http://e-lppommui.org/ certification /.2013. [LPPOMMUI] Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia.2013.Tentang Kami. [Internet]. [diunduh 2013 Mei 27]. Tersedia pada http://www.halalmui.org/newMUI/ index.php/main/go_ to_section/2/31/page/1.2013. Mitchell CR, Carson RT. 1989. Using Surveys to Value Public Goods: The Contingent Valuation Method (Resources for the Future).Washington DC (US): RFF Press. Nazir M. 1988. Metode Penelitian. Jakarta (ID): Ghalia Indonesia. Perman R, Ma Y, McGilvray J, 1996. Common M. Natural Resource and Enviromental Economics. London (GB): Pearson Education.
23 Priyatno D. 2012. Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. Yogyakarta (ID):Andi Offset. Radam A, Yakob MR, Bee TS, Selamat J.2010.Consumers’Perceptions, Attitudes and illingness to Pay Towards Food Products with “No Added Msg” Labeling. International Journal of Marketing Studies. 2(1):65-77. Soegoto ES. 2008. Marketing Research : The smart Way to Solve a Problem. Jakarta (ID): Alex Media Komputindo. Sukmawati L.2006. Analisis Pengaruh Label Halal terhadap Brand Switching (Kasus Produk Kosmetik Wardah) [skripsi].Bogor(ID):Institut Pertanian Bogor. Supangat A. 2007. Statistika dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan Nonparametrik. Jakarta (ID): Kencana. Tranggono RI. 2007. Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama. Trihendradi C. 2009.Step by Step SPSS 16 Analisis Data Statistik. Yogyakarta (ID): Andi Offset. Umar, Husein. 1997. Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama.
24 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian No Responden Tanggal Pengisian Waktu Pengisian
Kuesioner Penelitian
: : :
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Jalan Kamper Wing 2 Level 5 Kampus IPB Darmaga Bogor 16680 Telp/Fax. (0251) 8626435 Email :
[email protected]
KUESIONER PENELITIAN KOSMETIK WARDAH
RESPONDEN
KONSUMEN
PRODUK
Kuesioner ini digunakan sebagai bahan skripsi mengenai “Analisis Willingness to Pay terhadap Sertifikasi Halal Produk Kosmetik Wardah pada Dua Lokasi Penjualan di Bogor”. Kami mohon partisipasi Saudara untuk mengisi kuisioner ini dengan teliti dan lengkap sehingga dapat menjadi data yang objektif. Informasi yang saudara berikan akan dijamin kerahasiaannya, tidak untuk dipublikasikan dan tidak untuk digunakan untuk kepentingan politis. Atas perhatian dan partisipasinya Kami ucapkan terima kasih.
A. Screening (Pilihlah dengan melingkari jawaban yang tersedia) Wardah merupakan produk kosmetik yang paling menonjolkan Brand Image produk halal pada konsumen dibandingkan produk kosmetik halal yang lain. Produk Wardah merupakan salah satu pelopor kosmetik bersertifikasi halal LP POM MUI.
1. Apakah Saudara mengetahui tentang sertifikasi halal LP POM MUI? a. Ya b. Tidak (Jika jawaban (b), pengisian kuesioner berhenti sampai disini) 2. Apakah Saudara mengetahui bahwa produk Wardah sudah bersertifikasi halal? a. Ya b. Tidak (Jika jawaban (b), pengisian kuesioner berhenti sampai disini) B. Identitas Responden 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : L / P (Coret yang tidak perlu) 3. Usia : 4. Alamat : : 5. No. Hp 6. Agama : C. Profil Sosial Ekonomi Responden (Pilihlah dengan melingkari jawaban yang tersedia)
25 Lanjutan Lampiran 1 1. Status pernikahan a. Menikah
b. Belum menikah
2. Jika sudah menikah, berapa jumlah (orang) anggota keluarga yang ditanggung? _____ orang 3. Pendidikan terakhir yang ditempuh Saudara? a. SD b. SMP/sederajat c. SMA/sederajat d. Perguruan tinggi e. Tidak sekolah 4. Apa jenis pekerjaan utama Saudara sehari-hari? a. Pelajar e. Ibu rumah tangga b. Mahasiswa f. Wirausaha c. Pegawai Negeri Sipil g. Lainnya , _______ d. Pegawai swasta 5. Berapa rata-rata penghasilan (dalam Rupiah) Saudara dalam sebulan? a. < 500.000 b. 500.001 – 1.000.000 c. 1.000.001 – 2.500.000 d. 2.500.001 – 5.000.000 e. >5.000.000 D. Willingness to Pay Sertifikasi Halal (Pilihlah dengan melingkari jawaban yang tersedia) Sertifikasi halal bertujuan untuk menyatakan kehalalan suatu produk sesuai dengan syari’at Islam. Saat ini, kosmetik yang beredar rentan mengandung bahan yang berbahaya dan tidak halal yang patut diwaspadai yang berasal dari lemak babi atau bahan lain yang tidak dihalalkan seperti plasenta yang berasal dari babi, cairan amnion, glyserin, kolagen, hormone, dan Asam Alfa Hidroksi. Untuk menjamin kehalalan produk kosmetik, maka pemerintah dan MUI mengeluarkan sertifikasi halal LP POM MUI 1. Apakah dalam sehari-hari Saudara menggunakan produk Wardah? a. Ya b. Tidak c. Hanya dalam waktu tertentu, yaitu __________ 2. Sudah berapa lama Saudara menggunakan produk Wardah? a. < 3 bulan b. ≥ 3 bulan 3. Bagaimana menurut Saudara tentang harga produk Wardah?
26 Lanjutan Lampiran 1 a. b. c. d. e.
Sangat murah Murah Sedang Mahal Sangat Mahal
4. Jenis produk kosmetik Wardah apa yang sering Saudara beli? a. Make up b. Spa, personal care, scentsation c. Lightening d. Basic series e. Acne series f. Exclusive series 5. Apakah Saudara bersedia membayar pada harga premium / harga yang lebih mahal terhadap kosmetik bersertifikasi halal? a. Ya b. Tidak 6. Apabila Saudara bersedia membayar, berapakah harga kosmetik bersertifikasi halal yang ingin Saudara bayar? Harga (Rp) No Produk Tanpa Label Berlabel Halal Halal* 1 Sabun wajah 12.000 2 Krim siang atau malam 23.000 3 Two Way Cake 31.000 4 Lipstics 28.000 5 Foundation 33.000 6 Bedak tabur 32.000 *Dimisalkan pada harga tanpa label halal
7. Menurut Saudara, faktor apa yang mempengaruhi kesediaan Saudara untuk melakukan pembayaran tambahan pada produk bersertifikasi halal? (jawaban boleh lebih dari satu) a. Harga produk d. Kenyamanan b. Kualitas e. Kepercayaan jaminan pemerintah c. Keamanan E. Kepedulian Responden terhadap Produk Kosmetik Bersertifikasi Halal (Pilihlah dengan melingkari jawaban yang tersedia) 1. Darimana Saudara mengetahui tentang kosmetik bersertifikasi halal? a. Iklan TV e. Spanduk/balio b. Iklan media sosial f. Radio c. Iklan media cetak g. Teman/keluarga d. Brosur/pamflet h. Lainnya… 2. Seberapa sering Saudara membeli kosmetik Wardah yang bersertifikasi halal?
27 Lanjutan Lampiran 1 a. 1-3 kali/bulan b. >3 kali/bulan c. 1-3 bulan sekali d. 3-6 bulan sekali e. >6 bulan sekali 3. Seberapa sering Saudara mengamati label halal pada produk Wardah? a. Sangat sering d. Jarang e. Tidak pernah b. Sering c. Kadang-kadang 4. Isilah kolom di bawah in dengan tanda centang ( ) pada kolom yang sudah disediakan. (1 = tidak setuju, 2 = kurang setuju, 3 = setuju, 4 = sangat setuju) Skor 1 2 3 4 Sikap Kognitif Menurut saya kosmetik bersertifikasi halal itu : 1. Lebih berkualitas 2. Lebih aman/bebas dari ketidakhalalan 3. Lebih nyaman/menentramkan batin 4. Lebih mahal 5. Dapat dipercaya Sikap Afektif Saya menyukai kosmetik bersertifikasi halal karena 1. Lebih berkualitas 2. Lebih aman/bebas dari ketidakhalalan 3. Lebih nyaman/menentramkan batin 4. Lebih mahal 5. Dapat dipercaya Sikap Konatif Saya cenderung untuk membeli kosmetik bersertifikasi halal karena : 1. Lebih berkualitas 2. Lebih aman/bebas dari ketidakhalalan 3. Lebih nyaman/menentramkan batin 4. Lebih mahal 5. Dapat dipercaya F. Keyakinan Responden terhadap Kosmetik Bersertifikasi Halal Isilah kolom di bawah ini dengan tanda centang ( ) pada kolom yang sudah disediakan (1 = tidak setuju, 2 = kurang setuju, 3 = setuju, 4 = sangat setuju)
28 Lanjutan Lampiran 1 Uraian
1
2
Skor 3
4
Saya yakin bahwa label halal pada kosmetik menunjukkan bahwa kosmetik itu benar-benar terjamin kehalalannya. Saya yakin bahwa kosmetik berlabel halal lebih aman dan bebas dari ketidakhalalan. Saya yakin bahwa pemerintah dan ulama telah memastikan dengan benar bahwa kosmetik berlabel halal benar-benar halal. Saya yakin bahwa kosmetik berlabel halal diproduksi dengan bahan dan proses yang halal. SARAN UNTUK PENELITIAN : ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………
Tanda tangan
:
a2
.047
30 .803
.398
.455
.445
.119
.964
.402
.428
.398
.130
.117
.084
.083
.583
30 .029
30 .012
30 .014
30 .533
30 .000
30 .028
30 .018
30 .029
30 .493
30 .538
30 .661
30 .665
30 .001
1
.445
30 .014
30
.426
N
30 .019
Pearso n Correl ation Sig. (2tailed)
.224
N
30 .233
Pearso n Correl ation Sig. (2tailed)
30 .000
30 .001
30 .005
30 .018
30 .022
30 .001
30 .014
30 .002
30 .617
30 .000
30 .002
30 .025
30 .001
30 .803
30
30 .002
30 .786
30 .002
30 .901
.733
.575
.501
.429
.416
.572
.443
.537
.095
.940
.542
.409
.572
.047
1
.542
.052
.537
.024
N
.889
Pearso n Correl ation Sig. (2tailed)
30 .000
30 .000
30 .001
30 .002
30 .113
30 .084
30 .000
30 .231
30 .000
30 .031
30 .000
30 .000
30 .080
30 .000
30 .014
30 .002
30
30 .879
30 .000
30 .115
.793
.564
.533
.296
.321
.935
.225
.777
.394
.619
1.000
.325
.802
.445
.542
1
.029
.658
.294
N 30 .046
30 .577
30 .720
30 .798
30 .576
30 .776
30 .000
30 .710
30 .025
30 .958
30 .879
30 .000
30 .776
30 .019
30 .786
30 .879
30
30 .710
30 .025
.367
-.106
.068
.049
.106
.054
.711
.071
.408
.010
.029
.719
.054
.426
.052
.029
1
.071
.408
.071
Pearso n Correl ation Sig. (2tailed)
30 .711
30 .000
30 .015
30 .003
30 .056
30 .049
30 .001
30 .088
30 .000
30 .145
30 .001
30 .000
30 .101
30 .000
30 .233
30 .002
30 .000
30 .710
30
30 .145
30 .001
N
.503
.730
.438
.523
.353
.363
.593
.317
.789
.273
.593
.658
.305
.831
.224
.537
.658
.071
1
.273
.584
Pearso n Correl ation Sig. (2tailed)
30 .005
k2
30 .005
30 .752
30 .741
30 .333
30 .606
30 .183
30 .020
30 .331
30 .000
30 .867
30 .115
30 .039
30 .183
30 .000
30 .901
30 .115
30 .025
30 .145
30
30 .733
N
.967
k3
.503
-.060
.063
.183
.098
.250
.424
.184
.925
.032
.294
.378
.250
.889
.024
.294
.408
.273
1
.065
Pearso n Correl ation Sig. (2tailed)
30 .000
k4
k1
30 .000
30 .005
30 .003
30 .009
30 .012
30 .003
30 .012
30 .005
30 .733
30 .000
30 .005
30 .021
30 .003
30 .940
30 .000
30 .005
30 .711
30 .001
30 .733
30
N
.014
k5
.723
.502
.527
.471
.453
.531
.455
.498
.065
.903
.503
.421
.531
.014
.967
.503
.071
.584
.065
1
Pearso n Correl ation Sig. (2tailed)
30 .940
a1
total
y4
y3
y2
y1
kn5
kn4
kn3
kn2
kn1
a5
a4
a3
a2
a1
k5
k4
k3
k2
k1
29
Lampiran 2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Correlations
kn4
.443
.428
.349
.897
.225
.437
.424
.317
30 .014
30 .018
30 .059
30 .000
30 .231
30 .016
30 .020
30 .088
.232
.304
.273
.195
.061
.645
30 .216
30 .102
30 .144
30 .301
30 .747
30 .000
1
.225
30 .231
30
.711
N
30 .000
Pearso n Correl ation Sig. (2tailed)
.317
N
30 .088
Pearso n Correl ation Sig. (2tailed)
30 .000
30 .001
30 .003
30 .056
30 .006
30 .000
30 .088
30
30 .050
30 .000
30 .000
30 .033
30 .000
30 .028
30 .002
30 .000
30 .710
30 .000
30 .331
.803
.573
.523
.353
.492
.712
.317
1
.362
.675
.777
.390
.949
.402
.537
.777
.071
.789
.184
N
.424
Pearso n Correl ation Sig. (2tailed)
30 .020
30 .001
30 .782
30 .741
30 .676
30 .606
30 .058
30 .020
30 .050
30
30 .371
30 .031
30 .013
30 .058
30 .000
30 .617
30 .031
30 .025
30 .145
30 .000
.578
.053
.063
.079
.098
.350
.424
.362
1
.169
.394
.449
.350
.964
.095
.394
.408
.273
.925
N 30 .000
30 .000
30 .003
30 .035
30 .011
30 .000
30 .016
30 .000
30 .371
30
30 .000
30 .009
30 .000
30 .533
30 .000
30 .000
30 .958
30 .001
30 .867
.782
.608
.520
.387
.460
.642
.437
.675
.169
1
.619
.471
.642
.119
.940
.619
.010
.593
.032
.903
Pearso n Correl ation Sig. (2tailed)
30 .000
30 .000
30 .001
30 .002
30 .113
30 .084
30 .000
30 .231
30 .000
30 .031
30 .000
30
30 .080
30 .000
30 .014
30 .002
30 .000
30 .879
30 .000
30 .115
30 .005
N
.065
.793
.564
.533
.296
.321
.935
.225
.777
.394
.619
1
.325
.802
.445
.542
1.000
.029
.658
.294
.503
Pearso n Correl ation Sig. (2tailed)
30 .733
a4
30 .000
30 .910
30 .461
30 .640
30 .247
30 .072
30 .000
30 .033
30 .013
30 .009
30 .080
30
30 .072
30 .012
30 .025
30 .080
30 .000
30 .101
30 .039
30 .021
N
.498
a5
.645
.022
.140
.089
.218
.333
.897
.390
.449
.471
.325
1
.333
.455
.409
.325
.719
.305
.378
.421
Pearso n Correl ation Sig. (2tailed)
30 .005
kn1
a3
30 .000
30 .000
30 .001
30 .007
30 .004
30 .000
30 .059
30 .000
30 .058
30 .000
30 .000
30 .072
30
30 .029
30 .001
30 .000
30 .776
30 .000
30 .183
30 .003
N
.455
kn2
.829
.603
.560
.484
.509
.733
.349
.949
.350
.642
.802
.333
1
.398
.572
.802
.054
.831
.250
.531
Pearso n Correl ation Sig. (2tailed)
30 .012
kn3
30
Lanjutan Lampiran 2
total
Cases
Total
Valid
N
Excludeda .733
30 .000
Case Processing Summary
30
% 100.0
0
.0
30
100.0 .793 .782 .578 .803 .645 .783 .580 .531 .629 .592
30 .000
30 .000
30 .001
30 .000
30 .000
30 .000
30 .001
30 .003
30 .000
30 .001 1
.645
30 .000
30
.829
30 .000
.583
.793
30 .000
30 .001
.367
N
30 .046
Pearso n Correl ation Sig. (2tailed) .730
N
30 .000
Pearso n Correl ation Sig. (2tailed)
.503
30 .001
30
30 .000
30 .000
30 .001
30 .000
30 .747
30 .001
30 .782
30 .000
30 .001
30 .910
30 .000
30 .665
30 .001
30 .001
30 .577
30 .015
30 .752
.592
1
.697
.636
.592
.603
.061
.573
.053
.608
.564
.022
.603
.083
.575
.564
-.106
.438
-.060
N
30 .005
Pearso n Correl ation Sig. (2tailed)
30 .000
30 .000
30
30 .002
30 .000
30 .001
30 .301
30 .003
30 .741
30 .003
30 .002
30 .461
30 .001
30 .661
30 .005
30 .002
30 .720
30 .003
30 .741
.629
.697
1
.552
.794
.560
.195
.523
.063
.520
.533
.140
.560
.084
.501
.533
.068
.523
.063
30 .003
30 .000
30 .002
30
30 .000
30 .061
30 .144
30 .056
30 .676
30 .035
30 .113
30 .640
30 .007
30 .538
30 .018
30 .113
30 .798
30 .056
30 .333
30 .009
N
.527
.531
.636
.552
1
.709
.346
.273
.353
.079
.387
.296
.089
.484
.117
.429
.296
.049
.353
.183
.471
Pearso n Correl ation Sig. (2tailed)
30 .003
30 .001
30 .001
30 .000
30 .000
30
30 .048
30 .102
30 .006
30 .606
30 .011
30 .084
30 .247
30 .004
30 .493
30 .022
30 .084
30 .576
30 .049
30 .606
30 .012
N
.502
y1
.580
.592
.794
.709
1
.364
.304
.492
.098
.460
.321
.218
.509
.130
.416
.321
.106
.363
.098
.453
Pearso n Correl ation Sig. (2tailed)
30 .005
y2
kn5
30 .000
30 .000
30 .001
30 .061
30 .048
30
30 .216
30 .000
30 .058
30 .000
30 .000
30 .072
30 .000
30 .029
30 .001
30 .000
30 .776
30 .001
30 .183
30 .003
N
.723
y3
.783
.603
.560
.346
.364
1
.232
.712
.350
.642
.935
.333
.733
.398
.572
.935
.054
.593
.250
.531
Pearso n Correl ation Sig. (2tailed)
30 .000
y4
31
Lanjutan Lampiran 2
32 Lanjutan Lampiran 2 Reliability Statistics Cronbach's Alpha .926
N of Items 19
33
Lampiran 3. Uji Multikolinearitas Coefficientsa Unstandardized Coefficients 1
Model (Constant)
Standardized Coefficients
Collinearity Statistics
B -.092
Std. Error .220
Beta
t -.418
Sig. .677
Tolerance
VIF
PDD
.329
.067
.428
4.915
.000
.903
1.107
DPT
.061
.035
.151
1.755
.082
.924
1.083
IMT
.577
.134
.361
4.307
.000
.974
1.027
SKP
.036
.053
.057
.681
.498
.978
1.022
34 Lampiran 4. Hasil Regresi Logistik
Iteration Step 1
a. b. c. d.
Coefficients
1
-2 Log likelihood 54.603
Constant -2.025
PDD 1.231
DPT .478
IMT 2.226
SKP .104
2
43.238
-3.444
2.172
1.218
2.985
.257
3
40.068
-4.889
2.857
2.148
3.592
.460
4
39.453
-5.882
3.195
2.892
3.984
.621
5
39.406
-6.221
3.284
3.219
4.121
.678
6
39.406
-6.257
3.292
3.260
4.137
.684
7
39.406
-6.258
3.292
3.261
4.138
.684
Method: enter Constant is include in the model. Initial -2 Log Likehood: 69.303 Estimation terminated at iteration number 8 because parameter estimates changed by less than .001. Omnibus Tests of Model Coefficients
Step 1
Step
Chisquare 29.898
Block Model
df 4
Sig. .000
29.898
4
.000
29.898
4
.000
Model Summary
Step 1 a.
-2 Log likelihood 39.406
Cox & Snell R Square .258
Nagelkerke R Square .517
Estimation terminated at iteration number 7 because parameter estimates changed by less than .001. Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test wtp = tidak bersedia
Step 1
wtp = bersedia
1
Observed 6
Expected 6.120
Observed 4
Expected 3.880
Total 10
2
3
2.992
6
6.008
9
3
1
.590
9
9.410
10
4
0
.406
10
9.594
10
5
1
.241
7
7.759
8
6
0
.225
9
8.775
9
7
0
.205
11
10.795
11
8
0
.133
10
9.867
10
9
0
.075
10
9.925
10
10
0
.013
13
12.987
13
35
Lanjutan Lampiran 4 Hosmer and Lemeshow Test Step 1
Chisquare 3.867
df 8
Sig. .869
Classification Tablea Predicted wtp
Step 1
Observed wtp tidak bersedia bersedia
a.
tidak bersedia 6
bersedia 5
Percentage Correct 54.5
2
87
97.8
Overall Percentage The cut value is .500
93.0
Variables in the Equation
Step 1a
PDD
B 3.292
S.E. .926
Wald 12.638
DPT
3.261
2.055
IMT
4.138
SKP Constant a.
df 1
Sig. .000
Exp(B) 26.893
2.517
1
.113
26.072
1.487
7.745
1
.005
62.650
.684
.575
1.416
1
.234
1.982
-6.258
2.689
5.417
1
.020
.002
Variable(s) entered on step 1: PDD,DPT,IMT, SKP. Correlation Matrix
Step 1
Constant 1.000
PDD -.418
DPT -.442
IMT -.647
SKP -.813
PDD
-.418
1.000
.277
.343
.146
DPT
-.442
.277
1.000
.350
.267
IMT
-.647
.343
.350
1.000
.130
SKP
-.813
.146
.267
.130
1.000
Constant
36 Lampiran 5. Distribusi WTP Produk Kosmetik pada Responden Pembeli dan Pengguna Kosmetik Wardah Distribusi WTP Produk Facial Wash 1
Kelas WTP facial wash (Rp) 500
Frekuensi (orang) 5
Frekuensi Relatif (Pfi) 0.057
Jumlah (Rp) 28
7.955
Total WTP (Rp) 226
2
1000
22
0.250
250
35.000
8750
3
1200
2
4
1500
1
0.023
27
3.182
87
0.011
17
1.591
27
5
2000
3
0.034
68
4.773
325
6
3000
30
0.341
1023
47.727
48812
7
5000
10
0.114
568
15.909
9039
8
6000
1
0.011
68
1.591
108
9
7000
1
0.011
80
1.591
127
10
8000
7
0.080
636
11.136
7087
11
10000
3
0.034
341
4.773
1627
12
13000
1
0.011
148
1.591
235
13
17000
1
0.011
193
1.591
307
14
18000
1
0.011
205
1.591
325
3652
140
77083
No
Total
88
Distribusi WTP Produk Krim Wajah Frekuensi Frekuensi Jumlah (orang) Relatif (Pfi) (Rp) 1 0.011 3
Populasi
1
Kelas WTP krim wajah (Rp) 230
2
500
3
0.034
3
1000
12
0.136
4
1500
1
0.011
17
1.591
27
5
2000
31
0.352
705
49.318
34747
6
2300
1
0.011
26
1.591
42
7
3000
2
0.023
68
3.182
217
8
4000
2
0.023
91
3.182
289
9
5000
9
0.102
511
14.318
7322
10
7000
13
0.148
1034
20.682
21387
11
9000
1
0.011
102
1.591
163
12
10000
5
0.057
568
7.955
4520
13
12000
1
0.011
136
1.591
217
14
13000
1
0.011
148
1.591
235
15
17000
2
0.023
386
3.182
1229
16
27000
2
0.023
614
3.182
1952
17
32000
1
0.011
364
1.591
579
4926
140
75614
No
Total
88
1.591
Total WTP (Rp) 4
17
4.773
81
136
19.091
2603
Populasi
37 Lanjutan Lampiran 5 Distribusi WTP Produk Two Way Cake Frekuensi Frekuensi Jumlah (orang) Relatif (Pfi) (Rp) 4 0.045 22
1
Kelas WTP two way cake (Rp) 500
6.292
Total WTP (Rp) 141
2
1000
19
0.213
213
29.888
6381
3
1500
1
4
2000
6
0.011
17
1.573
27
0.067
135
9.438
1273
5
3000
4
0.045
135
6.292
848
6
3100
2
0.022
70
3.146
219
7
4000
26
0.292
1169
40.899
47792
8
5000
11
0.124
618
17.303
10693
9
6000
1
0.011
67
1.573
106
10
9000
6
0.067
607
9.438
5727
11
10000
3
0.034
337
4.719
1591
12
14000
2
0.022
315
3.146
990
13
19000
1
0.011
213
1.573
336
14
29000
2
0.022
652
3.146
2050
1
0.011
438
1.573
689
89
1
5008
140
78862
No
15
39000 Total
1
Kelas WTP lipstic (Rp) 500
2
1000
3 4
No
Distribusi WTP Produk Lipstic Frekuensi Frekuensi Jumlah (orang) Relatif (Pfi) (Rp) 4 0.045 23
6.364
Total WTP (Rp) 145
19.091
2603
Populasi
12
0.136
1500
1
0.011
17
1.591
27
2000
33
0.375
750
52.500
39375
5
2800
2
0.023
64
3.182
202
6
3000
4
0.045
136
6.364
868
7
4000
4
0.045
182
6.364
1157
8
5000
11
0.125
625
17.500
10938
9
7000
9
0.102
716
14.318
10251
10
10000
3
0.034
341
4.773
1627
11
12000
4
0.045
545
6.364
3471
12
22000
1
0.011
250
1.591
398
88
1
3785
140
71061
Total
Distribusi WTP Produk Foundation Frekuensi Frekuensi Jumlah (orang) Relatif (Pfi) (Rp) 3 0.035 17
1
Kelas WTP Foundation (Rp) 500
2
1000
12
0.140
3
1500
1
0.012
4
2000
34
5
3000
6
3300
No
136
Populasi
4.884
Total WTP (Rp) 85
140
19.535
2726
17
1.628
28
0.395
791
55.349
43764
4
0.047
140
6.512
909
2
0.023
77
3.256
250
Populasi
38 Lanjutan Lampiran 5 7
4000
1
0.012
47
1.628
76
8
5000
9
0.105
523
14.651
7666
9
6000
1
0.012
70
1.628
114
10
7000
9
0.105
733
14.651
10733
11
10000
3
0.035
349
4.884
1704
12
12000
2
0.023
279
3.256
909
13
17000
1
0.012
198
1.628
322
14
27000
1
0.012
314
1.628
511
15
32000
3
0.035
1116
4.884
5452
86
1
4809
140
75247
Total
Distribusi WTP Produk Bedak Tabur Frekuensi Frekuensi Jumlah (orang) Relatif (Pfi) (Rp) 3 0.034 17
1
Kelas WTP bedak tabur (Rp) 500
4.773
Total WTP (Rp) 81
2
1000
18
0.205
205
28.636
5857
3
1500
1
0.011
17
1.591
27
4
2000
3
0.034
68
4.773
325
5
3000
34
0.386
1159
54.091
62696
6
3200
2
0.023
73
3.182
231
7
4000
2
0.023
91
3.182
289
8
5000
10
0.114
568
15.909
9039
No
Populasi
9
6000
1
0.011
68
1.591
108
10
8000
7
0.080
636
11.136
7087
11
10000
3
0.034
341
4.773
1627
12
13000
1
0.011
148
1.591
235
13
18000
1
0.011
205
1.591
325
14
28000
2
0.023
636
3.182
2025
88
1
4232
140
89955
Total
39
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Kediri, Jawa Timur pada tanggal 16 April 1991. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan alm.Satrio Wiyono dan Ida Yaqiandari. Penulis menjalani pendidikan di TK ABA Gempolan, SD Banjaran 1 Kediri, SMPN 1 Kediri, SMAN 1 Kediri, dan Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Selama menempuh pendidikan, penulis aktif dalam kegiatan keorganisasian yaitu Majelis Perwakilan Kelas, Pramuka, Palang Merah Remaja, dan Centre of Management.