VALUASI EKONOMI PENCEMARAN KALI SURABAYA DENGAN PENDEKATAN WILLINGNESS TO PAY DAN FUZZY MCDM WILLINGNESS TO PAY AND MCDM APPROARCH FOR ECONOMIC EVOLUTION OF SURABAYA WATER RIVER POLLUTION PROBLEM
Lita Mandasari, Udisubakti Ciptomulyono Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS, Sukolilo Surabaya 60111 Email:
[email protected];
[email protected]
Abstrak Air Kali Surabaya saat ini berada dalam kondisi tercemar. Beberapa parameter yang menunjukkan penurunan kualitas air Kali Surabaya adalah kandungan DO, Cr, Cd, Pb dan fenol yang berada di atas ambang batas. Sehingga diperlukan upaya pengendalian pencemaran air Kali Surabaya, mengingat kualitas air yang semakin buruk dan kerugian ekonomi yang ditimbulkan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengkajian terhadap besarnya manfaat yang dapat dikelola dari dana masyarakat dengan mengetahui tingkat kesanggupan masyarakat untuk membayar (Willingness To Pay) dengan metode langsung Contingent Valuation Method (CVM) yang biasa juga disebut dengan metode survey dan Fuzzy MCDM. Analisis kesanggupan membayar masyarakat (Willingness To Pay,WTP) bagi peningkatan kualitas air Kali Surabaya dengan metode langsung (Contingent Valuation Method, CVM) menunjukkan bahwa tingkat kesediaan membayar masyarakat senilai Rp. 2700/bulan. Besarnya WTP dari masyarakat ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, pendapatan dan kualitas air. Besaran nilai manfaat untuk peningkatan kualitas air Kali Surabaya adalah sebesar Rp. 23.290.200,- /bulan. Kata Kunci : Contingent Valuation Method (CVM), Fuzzy MCDM, kualitas air sungai, kesanggupan membayar masyarakat/ willingness to pay (WTP).
Abstract Currently, River water of Surabaya is in polluted condition. Some of the parameters that show degradation of river water quality of Surabaya are DO, Cr, Cd, Pb and phenol contents, which is above the threshold. So that the effort required to control the river water pollution in Surabaya, considering that the water quality gets worse and caused economic losses. This study aims at assessing the amount of benefits that can be managed from economic public point of views with knowing the capability level of society to pay (Willingness To Pay) with a direct method contingent Valuation Method (CVM), which is often called the survey method and Fuzzy MCDM. Analysis of the capability of the community to pay (Willingness To Pay, WTP) for improvement of river water quality with direct methods (contingent Valuation Method, CVM) shows that the level of willingness of society to pay is Rp. 3100/month. The magnitude of the WTP from society is influenced by level of education, income and quality of water. Scale value of benefits for river water quality improvement is Rp. 26.740.600, - / month. Keywords: Contingent Valuation Method (CVM), Fuzzy MCDM, river water quality, the capability of public to pay/ willingness to pay (WTP).
PENDAHULUAN Kali surabaya merupakan bagian dari Daerah Aliran Sungai Brantas yang mengalir 42 km dari DAM Mlirip Mojokerto, melewati Gresik, Sidoarjo dan berakhir di DAM Jagir Surabaya. Peruntukan utama pada bagian hulu
sebagai sumber air irigasi, keperluan domestik penduduk kota dan pembudidayaan ikan kurang lebih seluas 4.000 hektar areal perikanan. Secara intensif, Kali Surabaya juga dipergunakan sebagai air proses bagi industri yang berlokasi di sepanjang sungai dan beberapa industri di Gresik. Konflik kepentingan antara berbagai
aktivitas muncul akibat ketidakjelasan peruntukan Kali Surabaya. Peranannya sebagai tempat peenampungan limbah domestik menyebabkan kualitas air dibagian hilir Kali Surabaya, yang merupakan water in take PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Gunungsari, tercemar. Kualitas air baku tersebut tidak memenuhi batas persyaratan minimal yang disarankan WHO untuk air bersih. Pencemaran
organik yang terjadi telah sampai pada titik kritis yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap utilitas air sebagai penunjang keperluan domestik, aktivitas ekonomi, dan kesehatan lingkungan. Berdasar hasil pemantauan kualitas air yang dilakukan Perum Jasa Tirta diketahui, kualitas air Kali Surabaya masuk dalam kelas II berdasar PP 82/2001. Ironisnya, dalam beberapa parameter seperti BOD dan DO tidak masuk
dalam kelas II. Berdasar PP 82/2001, kualitas air kelas II hanya layak digunakan untuk saranaprasarana rekreasi air, pembudidayaan ikan tawar, peternakan, dan mengairi pertamanan. Dengan kata lain, air Kali Surabaya sebenarnya tidak layak digunakan sebagai bahan baku air minum Dengan meningkatknya pencemaran dari Kali Surabaya saat ini telah sampai pada kondisi yang mengkhawatirkan, sehingga mulai menyadarkan banyak pihak akan perlunya mengubah orientasi dan paradigma pembangunan yang selama ini mengandalkan pada sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta lebih bertumpu pada pertumbuhan ekonomi tanpa memperhatikan aspek kelestarian dan
peningkatan kesejahteraan. Dalam hal perubahan ini pertimbangan ekonomis seringkali menjadi dasar utama. Dan mengingat kajian ekonomi untuk mengukur tingkat kesejahteraan didasarkan pada pasar yang berlaku, sementara faktor dari pencemaran Kali Surabaya tidak memiliki harga pasar, maka perlu ditentukan pendekatan perhitungan yang sesuai guna mengkuantifikasi dampak dari pencemaran tersebut. Salah satu teori Ilmu Ekonomi Lingkungan yang dikenal adalah teknik langsung, seperti Contingent Valuation Method (CVM), yang mengandalkan perilaku yang dapat diobservasi untuk menarik kesimpulan tentang seberapa berharganya sesuatu pada individu walaupun tidak diperdagangkan di pasar, mempunyai manfaat mudah-digunakan. Dalam teknik CVM ini publik atau masyarakat menyatakan kinginannya baik untuk membayar atau menerima komoditas lingkungan yang
semuanya tergantung penjelasan tentang pelayanan lingkungan. Nilai-nilai tersebut pada umumnya diukur berdasarkan keinginan masyaraat untuk membayar perbaikan lingkungan atau menerima kompensasi terhadap lingkungan. Untuk mengetahui keinginan dari masyarakat tersebut maka digunakan penilaian berdasarkan survey kuisioner dengan pendekatan Willingness To Pay (WTP). WTP merupakan suatu pendekatan untuk mengetahui jumlah harga yang mampu dibayar oleh masyarakat untuk mempertahakan suatu kualitas lingkungan.
TINJAUAN PUSTAKA Valuasi Ekonomi Valuasi ekonomi dampak lingkungan adalah proses kuantifikasi dan pemberian nilai (valuasi) ekonomi terhadap dampak lingkungan dalam bentuk moneter, setelah dilakukan identifiaksi dan penapisan dampak. Dampak besar dan penting adalah perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu usaha dan / atau kegiatan. 1. Dampak lingkungan yang divaluasi harus teridentifikasi dan terkuantifkasi secara jelas. 2. Dampak lingkungan yang divaluasi harus dikuantifikasi sesuai penggunaannya dalam analisis ekonomi maupun perhitungan 3. Dampak lingkungan yang divaluasi harus memiliki hubungan yang langsung dan jelas sebagai dampak dari rencana usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan. 4. Dampak lingkungan yang divaluasi harus terpercaya (reliable) Contingent Valuation Method (CVM) Menurut Tresnadi (1999) di dalam Eman (2003) Contingent Valuation adalah suatu metode perkiran untuk atribut nilai lingkungan yang tidak ada di pasar atau bentuk-bentuk kesenangan lainnya seperti nilai seni dari grand canyon, spesies yang berbahaya, rekreasi atau sumber daya alam. Disebut metode perkiraan karena meminta publik untuk menyatakan keinginannya baik untuk membayar atau menerima barang dan komoditas lingkungan yang semuanya
tergantung penjelasan tentang pelayanan lingkungan. Nilai-nilai tersebut pada umumnya diukur berdasarkan keinginan masayarakat untuk menerima kompensasi akibat dari kerusakan lingkungan. Terdapat 3 komponen dari atribut nilainilai lingkungan yang tidak ada di pasar yaitu nilai keberadaan, nilai pilihan dan nilai warisan. Frykblom (1997;3) menyatakan bahwa : a. Nilai keberadaan Adalah nilai dimana public bersedia membayar beberapa kesenangan lingkungan atau sumber daya alam untuk mempertahankannya dari kepunahan atau kerusakan. Publik tidak mencemaskan apakah mereka akan menggunakan di masa depan atau tidak. Tapi publik hanya ingin agar keberadaannya tetap dijaga. b. Nilai pilihan Adalah nilai dimana publik ingin membayar pemeliharaan lingkungan dengan tujuan untuk pemakaian masa depan walaupun publik tidak yakin kapan mereka akan menggunakannya. Yang ditekankan dalam nilai pilihan bukannya seberaa besar membayarna tetapi adalah nilai pilihan yang publik ingin untuk membayar demi pelestarian lingkungan. c. Nilai warisan Adalah nilai yang publik berikan untuk memelihara kualitas lingkungan agar anak cucu atau generasi berikutnya dapat menikmatinya seerti saat kualitas lingkungan masih baik. Nilai warisan akan mengajak publik membayar pelestarian lingkungan dari kepunahan yang besarnya sangat tergantung pad bagaimana perhatian publik terhadap lingkungan, seberapa banyak perjumpaannya dengan lingkungan terebut dan berapa kuat keinginan publik agar generasi berikutnya dapat menikmati.
Ide yang mendasari metode ini adalah bahwa sesungguhnya publik memiliki preferensi yang tersembunyi untuk semua komoditas lingkungan. Di sini diasumsikan bahwa orang-orang memiliki kemampuan mentransformasikan preferensipreferensi ini ke dalam suatu moneter (Eman, 2003). Berdasarkan asumsi ini, CVM menilai barang lingkungan dengan menanyakan pada responden : berapa jumlah maksimum uang yang akan dibelanjakan oleh responden (WTP) setiap bulan atau tahun untuk mendapatkan dan menikmati barang lingkungan tersebut. Willingness To Pay Willingness To Pay merupakan suatu metode untuk mengukur berapa nilai harga kerugian yang timbul kerena polusi tetapi kita tidak dapat secara langsung mengetahui harga pasar (Suparmoko, 2008) Metode yang terdapat dalam Wilingness To Pay (Eman, 2003), adalah : a. Metode dengan menggunakan batasan keinginan (Haab dan Kenneth,1997:1) Pada metode ini keinginan untuk membayar mempunyai batas bawah 0 dan batas atas adalah pendapatan. Tujuannya adalah untuk menentukan batasan atas dan batasan bawah pada keinginan untuk membayar. Keuntungan model ini adalah memfokuskan pada pendistribusian keinginan untuk membayar dan pada informasi perespon. b. Metode Validitas (Loomis,et al,1997:450) Terdapat 2 bentuk uji validitas yaitu eksperimen lapangan dan eksperimen laboraturium. c. Eksperimen lapangan digunakan untuk mengukur pembayaran aktual. d. Eksperimen laboraturium membandigkan cash secara aktual dengan hipotesa WTP yang memberi keuntungan dalam mengkontrol prosedur lebih hati-hati.
Metode Willingness To Pay yang penulis gunakan adalah metode dengan menggunakan batasan keinginan. Dengan metode ini dapat diketahui keinginan konsumen untuk membayar dengan batas bawah 0 yang maksudnya uang yang dibayarkan konsumen tidak mungkin bernilai negatif, sedangkan batas atas pendapatan maksudnya uang yang dibayarkan konsumen sebesar pendapatan yang dimiliki oleh konsumen tersebut. Regresi Logistik Ada berbagai pendekatan analisis statistik yang digunakan untuk menunjukkan pola hubungan antara variabel respon (dependent variable) dengan sebuah atau lebih variabel prediktor (independent variable). Regresi linier berganda adalah metode statistik yang digunakan untuk menunjukkan pola hubungan antara variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen dimana variabel dependennya memiliki pengukuran interval atau rasio. E[Yx] = (x) (2.1)
e ( 0 x ) ( x) 1 e ( 0 x )
(2.2)
Dimana E[Yx] adalah nilai harapan Y pada nilai x tertentu = (1, 2, , p) dan X = (x1, x2, , xp) bentuk hubungan tersebut diberi nama Metode Regresi Logistik. Melalui transformasi logit terhadap model regresi logistik diperoleh:
e ( 0 x ) ( x) 1 e ( 0 x ) ( x)(1 e ( 0 X ) ) e ( 0 X )
( x ) ( x )e (
0 X
)
e ( 0 X )
( x) e (
0 X
)
( x )e ( 0 X )
( x) e (
0 X
)
(1 ( x))
( x) ( 'X ) ln ln e 0 1 ( x)
g ( x) 0 ' X dimana:
(2.3)
p ( x) g ( x) ln 0 1 x1 ... x ixj(2.4) i 1 ( x)
Logika Fuzzy
Kusumadewi et. al. (2004), menyatakan bahwa logika fuzzy adalah suatu cara untuk memetakan suatu input ke dalam suatu ruang output. Sebagai contoh: 1. Manajer pergudangan mengatakan pada manajer produksi seberapa banyak persediaan barang pada akhir minggu ini. Kemudian manajer produksi akan menetapkan jumlah barang yang harus diproduksi esok hari. 2. Pelayanan restoran memberikan pelayanan terhadap tamu kemudian tamu itu akan memberikan tip yang sesuai atas baik tidaknya yang diberikan. Representasi Kurva Segitiga Kurva segitiga pada dasarnya merupakan antara 2 garis (linear) seperti pada gambar 2.1. 1 Derajat keanggotaan
[X]
0
a
c
Gambar 2.1 Fuzzy Triangular
Fungsi keanggotaan: 0; x c atau x b [X] = (x – c) / (a – c); c x a (b – x) / (b – a); a x b Kemudian Menghitung nilai tunggal dari hasil langkah dari hasil fuzzifikasi dengan menggunakan model defuzzifikasi center of gravity area dengan perumusan sebagai berikut :
z z dz
=
z
z dz z
Sesuai dengan kebutuhan penelitian dalam makalah ini, maka langkah-langkah yang dilakukan adalah : Melakukan Studi Pustaka Studi pendahuluan dilakukan dengan melakukan wawancara, tinjauan lapangan dan studi pustaka. Wawancara dilakukan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar sungai. Studi pustaka yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1) Valuasi Ekonomi, 2) Uji Validitas dan Uji Reliabilitas, 3) Analisa Regresi Logistik, dan 4) Logika Fuzzy. Melakukan Identifikasi Kebutuhan Data Dari hasil studi pendahuluan dari landasan teori dapat diidentifikasikan data-data yang akan dipergunakan untuk langkah penelitian selanjutnya. Data yang dibutuhkan terbagi menjadi dua macam, yaitu data primer dan sekunder. Data primer merupakan data-data yang diperoleh secara langsung dari sumber yaitu melalui penyebaran kuisioner kepada masyarakat sekitar Kali Surabaya. Sedangkan data sekunder adalah data-data mengenai kondisi kualitas air Kali Surabaya pada saat ini dan data kependudukan di wilayah studi yang diperoleh dari Badan Pusat Statistika (BPS) dan Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) Ecoton.
b
domain
z*
METODOLOGI PENELITIAN
Penyusunan Kuisioner Berdasarkan kebutuhan data penelitian maka ada macam bentuk kuisioner terhadap penduduk dan tim ahli guna mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi masyarakat memberikan nilai WTPnya. Perhitungan WTP Setelah pengumpulan data dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah pengolahan data. Langkah pengolahan data yang paling awal adalah perhitungan nilai WTP, yaitu menggunakan metode CVM dan Fuzzy MCDM. Pada perhitungan ini Fuzzy yang digunakan adalah Fuzzy Logic Triangular.
Penentuan Variabel Prediktor Dan Analisis Regresi Pada tahap ini dilakukan uji validitas, uji reabilitas dan tabulasi silang terhadap variabelvariabel prediktor yang ada. Untuk variabel prediktor yang tidak valid, maka tidak akan diikutkan pada pengolahan selanjutnya. Berdasarkan hasil uji validasi dan reabilitas pada pengolahan sebelumnya akan diperoleh variabel-variabel yang secara signifikan mempengaruhi besarnya nilai WTP, selanjutnya variabel tersebut akan diolah dengan logistik ordinal untuk diketahui model regresinya. Merancang Informasi Penilaian Eonomis Perancangan informasi penilaian ekonomis yang dapat digunakan sebagai saran dan masukan bagi pihak terkait dalam mengambil kebijakan. Pihak yang terkait tersebut yaitu PDAM dan Badan Lingkungan Hidup (BLH). Adapun pengolahan yang dilakukan pada tahap perancangan ini adalah metode pembobotan variabel prediktor oleh beberapa tim ahli yang nantinya akan dibandingkan dengan hasil penilain penduduk terhadap variabel prediktor tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Wilayah Driyorejo Wilayah Laki-laki Perempuan Jumlah Desa Samben 2489 2558 5047 Desa Cangkir 2436 2377 4813 Desa Driyorejo 3153 3147 6300 Desa Mulung 1870 1902 3772 Desa Tenaru 1883 1846 3729 Desa Bambe 3717 3676 7393 Total 15548 15506 31054
Tabel 4.2 Skala Linguistik WTP Bilangan Fuzzy WTP Range c a Rendah < 2000 500 1200 Sedang 2000 - 3000 2000 2500 Tinggi > 3000 3100 4000
b 1900 3000 5000
Didalam tabel 3.1 , untuk masingmasing nilai skala linguistik dicari nilai TFN
(Triangular Fuzzy Number) dari tiap interval nilai yang telah diberikan oleh responden. (x c ) x dx (a c ) N a (x c ) c (a c ) dx
a
c
b
(x b )
(a b ) b (x b )
a
a
( a b)
x dx dx
Dimana: c : nilai batas bawah rata-rata dari WTP a : nilai tengah rata-rata dari WTP b : nilai batas atas rata-rata dari WTP Maka didapatkan nilai defuzzifikasi untuk interval atau skala linguistik dari WTP adalah : Tabel 4.3 Bilangan Fuzzy WTP
Variabel WTP
Bilangan Fuzzy c a b 1316.67 2583.33 4208.77
Dari hasil perhitungan defuzzifikasi pada tiap interval diatas maka diperoleh nilai batas yang dapat dihitung nilai tepat yang mampu dibayarkan oleh masyarakat wilayah Driyorejo, Gresik untuk peningkatan kualitas air Kali Surabaya dengan cara menghitung defuzzifikasi kembali. Dan dari perhitungan defuzzifikasi tersebut didapatkan hasil perhitungan WTP adalah Rp. 3007.43 atau bisa dibulatkan menjadi Rp. 3100 untuk tiap rumah tangga setiap bulannya. Dalam melakukan evaluasi besaran secara ekonomi nilai peningkatan kualitas air Kali Surabaya diperlukan data jumlah rumah tangga di wilayah Driyorejo. Hal ini disebabkan karena nilai manfaat atau WTP sosial merupakan agregasi dari WTP individu atau tiap-tiap rumah tangga. Dengan menganggap sampel yang diambil dapat mewakii populasi maka nilai manfaat yang dapat diperoleh dari peningkatan kualitas air Kali Surabaya yang memiliki 8626 rumah tangga adalah :
Tabel 4.4 Jumlah Rumah Tangga Wilayah Jumlah Rumah Tangga Desa Samben 1356 Desa Cangkir 1344 Desa Driyorejo 1779 Desa Mulung 1069 Desa Tenaru 1021 Desa Bambe 2057 Total 8626
Dalam penilaian ekonomis yang dilakukan ini terdapat 5 tim ahli yang memberikan penilaian terhadap variael-variabel prediktor yang telah disebutkan sebelumnya. Tabel 4.6 Bobot Rata-rata Responden 1 2 3 4 5
Nilai manfaat = 8626 rumah tangga x Rp. 3100 = Rp. 26.740.600/bulan Tabel 4.5 Koefisien WTP Variabel koef Odds ratio 𝑾𝟐 𝑊𝑇𝑃 <2000 49.761 53.472 𝑊𝑇𝑃 2000 −3000 25.694 24.154 Tingkat Pendidikan(TP) SD -10.356 37.992 0.0000318 SMP -4.977 9.444 0.00686 SMA -2.459 5.711 0.086 Pendapatan (PD) < 1 juta -10.204 23.193 0.000037 1-3 juta -0.464 12.352 0.629 Chi-square = 0.048, DF = 31, P-value = 1.000 G = 50.406, DF = 31, P-value = 0.764
Fungsi logit yang menggambarkan hubungan antara variabel prediktor dengan tingkat WTP dapat dituliskan sebagai berikut. Logit 1 untuk tingkat WTP < 2000, dan Logit 2 untuk tingkat WTP 2000-3000. Logit 1 :
Dari rata-rata penilaian bobot kriteria pada tabel 5.4, kemudian dicari nilai tunggal (crisp) dengan cara defuzzifikasi dengan metode center of gravity. Berdasarkan hasil defuzzifikasi ini dapat dibentuk fungsi keanggotaan tiap responden µ[x]1 dan µ[x]2 sesuai dengan aturan triangular membership function. Hasil dari pembentukan fungsi keanggotaan dapat dilihat pada tabel 5.5. Tabel 4.7 Nilai Keangotaan Tiap Responden
2 3
Logit 2 :
4
𝑔2 = 25.694 − 10.356 𝑇𝑃𝑆𝐷 − 4.977 𝑇𝑃𝑆𝑀𝑃 − 2.459 𝑇𝑃𝑆𝑀𝐴 − 10.204 𝑃𝐷<1 𝑗𝑢𝑡𝑎 − 0.464 𝑃𝐷1−3 𝑗𝑢𝑡𝑎
Sedangkan untuk kumulatifnya adalah
𝜋0 𝑥 =
𝜋1 𝑥 =
model
probabilitas
𝑒 49.761−10.356 𝑇𝑃𝑆𝐷 −4.977 𝑇𝑃𝑆𝑀𝑃 −2.459 𝑇𝑃𝑆𝑀𝐴 −10.204 𝑃𝐷<1 𝑗𝑢𝑡𝑎 −0.464 𝑃𝐷1−3 𝑗𝑢𝑡𝑎 1 + 𝑒 49.761−10.356 𝑇𝑃𝑆𝐷 −4.977 𝑇𝑃𝑆𝑀𝑃 −2.459 𝑇𝑃𝑆𝑀𝐴 −10.204 𝑃𝐷<1 𝑗𝑢𝑡𝑎 −0.464 𝑃𝐷1−3 𝑗𝑢𝑡𝑎 𝑒 25.694−10.356 𝑇𝑃𝑆𝐷 −4.977 𝑇𝑃𝑆𝑀𝑃 −2.459 𝑇𝑃𝑆𝑀𝐴 −10.204 𝑃𝐷<1 𝑗𝑢𝑡𝑎 −0.464 𝑃𝐷1−3 𝑗𝑢𝑡𝑎 1 + 𝑒 25.694−10.356 𝑇𝑃𝑆𝐷 −4.977 𝑇𝑃𝑆𝑀𝑃 −2.459 𝑇𝑃𝑆𝑀𝐴 −10.204 𝑃𝐷<1 𝑗𝑢𝑡𝑎 −0.464 𝑃𝐷1−3 𝑗𝑢𝑡𝑎
𝜋2 𝑥 =1−𝜋0 𝑥 −𝜋1 𝑥
Level Linguistik Cukup 4.35 Berpengaruh Cukup 4.08 Berpengaruh Cukup 4.153 Berpengaruh Kurang 3.83 Berpengaruh Cukup 3.93 Berpengaruh
Responden Defuzzifikasi 1
𝑔1 = 49.761 − 10.356 𝑇𝑃𝑆𝐷 − 4.977 𝑇𝑃𝑆𝑀𝑃 − 2.459 𝑇𝑃𝑆𝑀𝐴 − 10.204 𝑃𝐷<1 𝑗𝑢𝑡𝑎 − 0.464 𝑃𝐷1−3 𝑗𝑢𝑡𝑎
Rata-rata Bobot c a b 2.3 3.82 5.82 2 3.56 5.57 1.893 3.6 5.76 1.758 3.09 5.29 1.67 3.2 5.53
5
µ[x]1 0.765 0.58 0.623
Level Linguistik Berpengaruh Berpengaruh Berpengaruh
Cukup 0.604 Berpengaruh 0.632
Berpengaruh
µ[x]2 0.234 0.42 0.377 0.395 0.367
Dari perhitungan pada tabel 5.5 dapat diketahui bahwa responden 1, responden 2, responden 3, dan responden 5 menyatakan cukup berpengaruh dan berbeda dengan responden 4 yang menyatakan kurang berpengaruh. Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel-variabel prediktor yang ada adalah cukup berpengaruh. Variabel yang menduduki posisi 4 besar baik dari sudut pandang ahli maupun darisudut pandang penduduk memiliki kemiripan adalah variabel tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, pekerjaan
dan kualitas air. Dengan demikian pihak yang terkait lebih mempertimbangkan variabel tersebut dalam melakukan setiap kebijakan yang akan dibuat.
Saran yang dapat diberikan, yaitu : 1.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang dapat diperoleh, yaitu : 1. Diketahui bahwa kesediaan masyarakat membayar sesuai dengan tingkat kesanggupan membayar (WTP) masyarakat di sekitar Kali Surabaya berdasarkan Fuzzy MCDM dan Contingent Valuation Method (CVM) adalah senilai Rp. 3100/bulan untuk setiap rumah tangga. Dan untuk nilai manfaat dari Kali Surabaya, maka didapatkan hasi senilai Rp. 26.740.600/bulan. 2. Dihasilkan bahwa variabel tingkat pendidikan, kualitas air PDAM, pekerjaan dan tingkat pendapatan, yang paling besar mempengaruhi pemberian nilai WTP. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan adanya hasil dari tabulasi silang yang berturut-turut 0.755, 0.793, 0.59 dan 0.805, dan penilaian tim ahli yaitu 7.17, 4.18, 7.17, dan 7.55 persen. Dan pada model regresi variabel tingkat pendidikan SD, SMP, SMA, dan pendapatan < 1 Juta dan 1-3 Juta memiliki nilai pengaruh sebesar 0.0000318, 0.00686, 0.086 dan 0.000037, 0.629. 3. Persepsi dan perilaku masyarakat terhadap usaha konservasi Kali Surabaya adalah sangat setuju, hal itu dapat dilihat dari kesimpulan dari kuisioner D Willingness To Pay yang menyatakan bahwa 100% masyarakat setuju dengan adanya program untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas air Kali Surabaya. 4. Dari perhitungan data WTP yang diperoleh, pihak yang terkait dalam pengelolaan Kali Surabaya dapat mengadakan program peningkatan kualitas Kali Surabaya dengan biaya yang kurang lebih senilai Rp. 26.740.600/bulan. Sehingga perhitungan nilai WTP tersebut menjadi dasar pembuat kebijakan dalam usaha meningkatkan kualitas air Kali Surabaya.
2.
Melakukan penelitian serupa dengan metode pendekatan valuasi ekonomi yang berbeda sebagai pembanding valuasi ekonomi menggunakan pendekatan Wilingness To Pay. Melakukan penelitian dengan objek penelitian penduduk aliran Kali Surabaya selain wilayah Driyorejo Gresik.
DAFTAR ISI Altaf, Anjum. et al. Willingness To Pay for Water In Rural Punjab, Pakistan. UNDP-World Bank Water and Sanitation Program. Arisandi, Prigi. 2004. Kali Surabaya Sudah Mati. Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah. Surabaya Arisandi, Prigi. Menjelajahi Sungai Terakhir. Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah. Surabaya. Bahan Ajar Pelatihan Penilaian AMDAL.(2009). Ekonomi Lingkungan. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementrian Negara Lingkungan Hidup. Chen, H.W. et al. 2005. Valuation of In-Stream Water Quality Improvement via Fuzzy Contingent Valuation Method. Stock Environt Res Risk Acces 19: 158171. Eman, Sumaryo. 2003. Estimasi Willingness To Pay menggunakan Travel Cost Masyarakat Surabaya Yang Berkunjung ke Taman Safari II Jatiarjo Prigen Jawa Timur. Firdaus, Muhammad. 2008. Ekonometrika Suatu Pendekatan Aplikatif. Bumi Aksara.Yogyakarta Kusumadewi, Sri dan Guswaludin, Idham. (2005). Fuzzy Multi-Criteria Decision Making. Mufliha, Faridatul. 2005. Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Proyek Pembangunan Terminal Transit Utama (TTU) dan Single Point Mooring (SPM) Pertamina di Desa Remen, Tuban: Pendekatan Willingness To Accept (WTA) dan Fuzzy MCDM. Tugas Akhir. Jurusan
Teknik Industri. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Priyatno, Duwi. 2009. SPSS untuk Analisis Korelasi, Regresi dan Multivariate. Gava Media. Yogyakarta. Ridho, Yuan. 2009. Penentuan Lintasan Kritis Pengerjaan Overhaul Engine dengan Fuzzy PERT dan Identifikasi Faktor Potensial Penyebab Kegagalan Engine dengan Grey FMEA (Studi Kasus : Engine CFM56-3 di Unit Engine Maintenance PT.GMFA ERO ASIA). Tugas Akhir. Jurusan Teknik Industri. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Sinaga, D.P.S. 2002. Analisa Perilaku Masyarakat Konsumen Listrik Segmen RI di Surabaya Dengan Menggunakan Metode Fuzzy, Willingness To Pay (WTP), dan Analisa Deskriptif. Tugas Akhir. Jurusan Teknik Industri. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Suparoko, M. 2008. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan edisi 4. Bpfe: Yogyakarta.