ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU simPATI (Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor)
Oleh
KHOIRUL AZIZ HUSYAIRI H24102075
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
ABSTRAK Khoirul Aziz Husyairi. H24102075. Analisis Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Kartu simPATI (Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor). Di bawah bimbingan Ma`mun Sarma Penemuan telepon seluler mengakibatkan bisnis seluler berkembang pesat. PT. Telkomsel sebagai operator seluler terbesar di Indonesia dengan kartu GSM prabayar simPATI yang merupakan produk dengan penjualan terbesar tetap berusaha menjadi market leader dalam bisnis ini. Semakin banyaknya kartu seluler yang beredar di pasaran membuat persaingan dalam bisnis operator seluler semakin ketat. PT. Telkomsel perlu mengetahui bagaimana perilaku konsumen dalam membeli kartu seluler, khususnya kartu simPATI agar tetap bisa mempertahankan pangsa pasar selulernya dari para pesaingnya. Tujuan penelitian ini adalah : (1) Mengidentifikasi karakteristik mahasiswa S1 sebagai konsumen kartu simPATI di IPB, (2) Menganalisis proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh mahasiswa S1 sebagai konsumen kartu simPATI di IPB, (3) Mengidentifikasi atribut dominan yang dimiliki kartu simPATI, dan (4) Menganalisis sikap dan perilaku mahasiswa S1 sebagai konsumen kartu simPATI di IPB. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden, yaitu mahasiswa S1 Institut Partanian Bogor tahun 2005-2006 yang tersebar di delapan fakultas dan Tingkat Persiapan Bersama. Pengambilan contoh dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin sehingga didapatkan 100 responden. Penarikan contoh dilakukan dengan metode nonprobability sampling secara judgemental sampling (pertimbangan), sedangkan penentuan jumlah contoh tiap fakultas menggunakan metode sample fraction. Data yang dikumpulkan merupakan data primer dan sekunder. Data primer berasal dari kuesioner sedangkan data sekunder diperoleh dari buku, skripsi, internet, koran, majalah, dan sumber lain yang relevan dengan penelitian. Data yang diperoleh melalui kuesioner diolah dengan software SPSS versi 11.5 dan Microsoft Excel 2003. Penelitian ini menggunakan empat alat analisis, yaitu tabulasi deskriptif, Importance-Performance Analysis, Principal Component Analysis dan analisis multiatribut Fishbein yang terdiri dari model sikap dan perilaku konsumen. Hasil penelitian menyebutkan bahwa responden dalam penelitian ini sebagian besar adalah perempuan dan berusia 19 tahun, serta sebagian besar sedang duduk di semester empat. Sumber keuangan responden berasal dari orang tua dengan pengeluaran kurang dari Rp. 500.000,00 per bulan. Dalam melakukan keputusan pembelian, responden melalui tahap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan evalusi pasca pembelian. Atribut sinyal dan jaringan merupakan atribut paling dominan dengan kinerja paling baik dengan nilai tingkat kepentingan tertinggi (4,64) dan tingkat kepuasan tertinggi pula (4,28). Faktor yang paling mempengaruhi responden dalam pengambilan keputusan pembelian adalah sinyal dan jaringan dengan nilai communality 0,768. Sikap dan perilaku responden sebagai konsumen kartu simPATI di IPB tergolong biasa, sehingga Telkomsel harus terus memperbaiki kinerja atribut-atribut kartu simPATI, terutama atribut bonus dan hadiah, karena merupakan atribut dengan kinerja paling buruk (2,80).
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU simPATI (Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor)
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Oleh KHOIRUL AZIZ HUSYAIRI H24102075
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU simPATI (Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor)
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI Pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Oleh KHOIRUL AZIZ HUSYAIRI H24102075 Menyetujui, Agustus 2006
Dr. Ir. Ma`mun Sarma, Ms, Mec Dosen Pembimbing
Mengetahui
Dr. Ir. Jono Munandar, MSc Ketua Departemen
Tanggal Ujian : 22 Agustus 2006
Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Klaten, Jawa Tengah pada tanggal 16 Januari 1984. Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara dari keluarga Bapak S. Syahroni dan Ibu Siti Rojiah. Penulis menyelesaikan pendidikan di Taman Kanak-kanak Pertiwi Kunden 02 di Klaten pada tahun 1990, kemudian melanjutkan ke Sekolah Dasar Negeri Kunden 01 di Klaten. Pada tahun 1996, Penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 02 Klaten dan melanjutkan pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 01 Karanganom Klaten pada tahun 1999. Pada tahun 2002, penulis diterima masuk di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI) di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Selama mengikuti perkuliahan, penulis menjadi pengajar les privat di daerah Bogor (freelance) sejak tahun 2003 untuk siswa SD dan SMP dengan pelajaran yang diajarkan Matematika dan Fisika. Pada tahun 2004, penulis menjadi pengajar di salah satu bimbingan belajar di Kota Bogor. Penulis menjadi Asisten mata kuliah Sosiologi Umum tahun ajaran 2005/2006.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Kartu simPATI (Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor)”. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1.
Bapak Dr. Ir. Ma`mun Sarma, Ms, Mec selaku dosen pembimbing yang telah memberikan waktu, arahan, motivasi, wawasan dan bimbingan selama penulis menyelesaikan skripsi ini.
2.
Bapak Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis, MS, Dipl. Ing, DEA dan Dr. Ir. Muhammad Syamsun, MSc yang telah bersedia menjadi dosen penguji bagi penulis.
3.
Ibu Dra. Siti Rahmawati, M.Pd sebagai moderator dan satgas pada seminar penulis.
4.
Bapak, Ibu dan adik-adik tercinta (Ipul, Aan, Kukut) atas semua doa, kasih sayang dan perhatiannya yang tulus selama ini.
5.
Dian Amallia yang memberi dan menjadi motivasi bagi penulis.
6.
Seluruh staf pengajar dan pegawai Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Manajemen IPB.
7.
Rekan-rekan Angkatan`39 (Isyana, Rendro, Ridho, Utari, Phi-Je, Yushinta, Widya dan semuanya yang tidak dapat disebutkan satu persatu), C-Berat (Asep, Acep, Budi, Dadan, Hafidz, J-Lo, Wildan) atas kebersamaannya selama ini.
8.
Rekan-rekan satu bimbingan (Ape, Arya, Anggi, Fezzy, Nanien, Okka, Rihza, Rustiani) yang telah memberi banyak bantuan dalam penyusunan skripsi ini.
9.
Nenno, Andi Rois dan anak-anak eks Pinkers (Adi, Eko, Joko, Koko, Kiki, Ridwan, Yudi, Zaenal) atas sebuah persahabatan dalam suka maupun duka.
10. Eks kelas B07 dan A08 2005/2006 yang telah memberikan masukan dan dorongan bagi penulis. 11. Mas Jepe yang selalu memberi semangat untuk mandiri dan tidak mudah menyerah pada keadaan. 12. Anak-anak Wisma Cla-x, (Ary, Chabib, Catur, Nanang, Rukhin, Ringga, Shohib, Udin, Yodi), Amoeba (Adit, Endry, Hamzah, Koko) dan Adinda (Mufid, Wulan) yang telah melungkan waktu membantu penulis dalam menyebarkan kuesioner. 13. Anak-anak Kelurga Mahasiswa Klaten yang menjadi kelurga penulis di Bogor. Sesama anak Klaten ”sedulur sinarawedi”. Jaga kebersamaan dan jangan mudah menyerah. 14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis. Penulis menyadari bahwa skripsi masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan tambahan wawasan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat bagi yang membacanya.
Bogor, Agustus 2006
Penulis
DAFTAR ISI ABSTRAK RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ iii KATA PENGANTAR.................................................................................... iv DAFTAR ISI................................................................................................... vi DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR...................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x
I.
PENDAHULUAN ................................................................................... 1.1. Latar Belakang ................................................................................. 1.2. Perumusan Masalah ......................................................................... 1.3. Tujuan Penelitian .............................................................................
1 1 8 8
II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 2.1. Pemasaran ........................................................................................ 2.2. Bauran Pemasaran............................................................................ 2.3. Konsumen ........................................................................................ 2.4. Produk .............................................................................................. 2.4.1. Definisi Produk..................................................................... 2.4.2. Klasifikasi Produk ................................................................ 2.5. Jasa ................................................................................................... 2.6. Merek ............................................................................................... 2.7. Perilaku Konsumen .......................................................................... 2.8. Sikap Konsumen .............................................................................. 2.9. Perilaku Pembelian Konsumen ........................................................ 2.10. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Keputusan Pembelian.. 2.10.1. Faktor Lingkungan................................................................ 2.10.2. Faktor Perbedaan Individu.................................................... 2.10.3. Faktor Psikologis .................................................................. 2.11. Pengambilan Keputusan Pembelian................................................. 2.12. Tipe Pengambilan Keputusan Konsumen ........................................ 2.13. Principal Component Analisys......................................................... 2.14. Penelitian Terdahulu ........................................................................
9 9 9 10 11 11 12 13 14 14 14 15 16 16 18 19 20 22 23 24
III. METODOLOGI PENELITIAN............................................................ 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian........................................................ 3.2. Metode Penelitian ............................................................................ 3.2.1. Metode Pengumpulan Data................................................... 3.2.2. Pengolahan dan Analisis Data ..............................................
25 25 26 26 28
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................... 37 4.1. 4.2.
4.3.
4.4.
4.5. 4.6. 4.7.
4.8.
Gambaran Umum Perusahaan.......................................................... 4.1.1. Sejarah Umum Telkomsel .................................................... 4.1.2. Produk Telkomsel................................................................. Layanan Telkomsel .......................................................................... 4.2.1. SurfZone................................................................................ 4.2.2. Blackberry............................................................................. 4.2.3. Instan Messenger .................................................................. 4.2.4. FARIDA ............................................................................... Karakteristik Responden .................................................................. 4.3.1. Jenis Kelamin........................................................................ 4.3.2. Usia ....................................................................................... 4.3.3. Semester................................................................................ 4.3.4. Sumber Keuangan................................................................. 4.3.5. Pengeluaran Per bulan .......................................................... Proses Pengambilan Keputusan ....................................................... 4.4.1. Pengenalan Kebutuhan ......................................................... 4.4.2. Pencarian Informasi .............................................................. 4.4.3. Evaluasi Alternatif ................................................................ 4.4.4. Keputusan Pembelian ........................................................... 4.4.5. Evaluasi Pasca Pembelian..................................................... Analisis Tingkat Kepentingan Dan Kepuasan Terhadap AtributAtribut Kartu simPATI .................................................................... Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen ...................................................................... Analisis Sikap konsumen ................................................................. 4.7.1. Analisis Sikap Konsumen Dengan Multiatribut Fishbein .... 4.7.2. Analisis Nilai Norma Subyektif............................................ 4.7.3. Analisis Nilai Perilaku Konsumen........................................ Implikasi Hasil Penelitian ................................................................ 4.8.1. Produk................................................................................... 4.8.2. Harga..................................................................................... 4.8.3. Promosi ................................................................................. 4.8.4. Tempat ..................................................................................
37 37 39 41 41 42 42 43 43 43 43 44 44 44 45 45 48 50 52 56 60 64 67 67 70 72 73 73 75 76 77
KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 78 1. Kesimpulan............................................................................................... 78 2. Saran ......................................................................................................... 79 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 80 LAMPIRAN.................................................................................................... 82
DAFTAR TABEL No.
Halaman
1.
Pangsa pasar operator seluler 2005 ......................................................... 4
2.
Produk kartu seluler perusahaan operator GSM di Indonesia................. 5
3.
Komposisi pelanggan Telkomsel tahun 2005 ......................................... 6
4.
Sebaran Responden Pada Masing-Masing Fakultas ............................... 27
5.
Skala pengukuran Likert ......................................................................... 30
6.
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin................................ 43
7.
Karakteristik responden berdasarkan usia............................................... 43
8.
Karakteristik responden berdasarkan semester ....................................... 44
9.
Karakteristik responden berdasarkan sumber keuangan ......................... 44
10.
Karakteristik responden berdasarkan pengeluaran perbulan................... 45
11.
Manfaat yang diharapkan responden kartu simPATI.............................. 46
12.
Motivasi responden menggunakan kartu simPATI................................. 47
13.
Faktor penghalang responden membeli kartu simPATI.......................... 47
14.
Sumber informasi responden tentang kartu simPATI............................. 48
15.
Perhatian responden terhadap informasi yang didapatkan...................... 49
16.
Pertimbangan ketika akan membeli kartu simPATI ............................... 50
17.
Jumlah responden yang pernah menggunakan kartu lain ....................... 51
18.
Jenis kartu lain yang pernah digunakan responden................................. 51
19.
Pertimbangan responden menggunakan kartu lain ................................. 52
20.
Pihak yang paling mempengaruhi responden dalam pengambilan keputusan pembelian kartu simPATI................................ 53
21.
Pengaruh orang lain dalam keputusan pembelian kartu simPATI .......... 53
22.
Cara responden memutuskan membeli kartu simPATI .......................... 54
23.
Tempat responden membeli kartu simPATI ........................................... 55
24.
Alasan responden dalam memilih tempat pembelian kartu simPATI..... 55
25.
Tanggapan responden setelah membeli dan menggunakan kartu simPATI ........................................................................................ 57
26.
Tindakan responden ketika produk lain melakukan promosi ................. 58
27.
Lama responden menggunakan kartu simPATI...................................... 58
28.
Tindakan responden jika pulsa kartu simPATInya habis........................ 59
29.
Jumlah pulsa yang dihabiskan dalam sebulan......................................... 60
30.
Rataan skor tingkat kepentingan dan kepuasaan mahasiswa sarjana IPB terhadap kartu simPATI ...................................................... 61
31.
Nilai communalities masing-masing variabel ......................................... 66
32.
Kekuatan kepercayaan responden terhadap atribut kartu simPATI........ 68
33.
Evaluasi kepercayaan responden terhadap atribut kartu simPATI ......... 69
34.
Penilaian sikap konsumen terhadap kartu simPATI ............................... 70
35.
Penilaian peubah keyakinan normatif ..................................................... 71
36.
Penilaian peubah motivasi....................................................................... 71
37.
Nilai norma subyektif.............................................................................. 71
DAFTAR LAMPIRAN No.
Halaman
1.
Kuesioner penelitian ............................................................................... 83
2.
Hasil uji validitas responden ................................................................... 89
3.
Hasil uji validitas kuesioner .................................................................... 96
4.
Hasil uji reabilitas kuesioner................................................................... 102
5.
Hasil pengolahan data dengan menggunakan Principal Component Analysis................................................................................................... 105
6.
Tarif kartu simPATI................................................................................ 108
I.
1.1.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat di abad 21 berdampak pada semua bidang kehidupan termasuk bidang komunikasi. Perkembangan teknologi komunikasi yang dapat dilihat langsung dampaknya adalah penemuan telepon seluler (ponsel). Pengunaan alat ini meluas dari desa sampai kota, anak-anak sampai para manula dan dari karyawan sampai eksekutif. Perkembangan pemakaian ponsel semakin membuat produk ini canggih dengan fitur yang lengkap pada akhirnya. Selain kecanggihan dan kelengkapan fitur dari merek ponsel sendiri, peranan perusahaan penyedia jasa operator sebagai penghubung antar jaringan juga tidak kalah pentingnya. Tanpa adanya perusahaan penyedia jasa operator, maka telepon seluler tidak akan berfungsi karena keduanya merupakan barang yang tidak dapat dipisahkan. Di Indonesia, ada beberapa perusahaan yang menyediakan jasa operator baik yang menggunakan teknologi Global System for Mobile Communications (GSM) maupun Code Division Multiple Access (CDMA). Menurut data Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI)1 ada tujuh operator yang memperebutkan pasar seluler di Indonesia yaitu operator GSM seperti PT. Telkomsel, PT. Indosat, PT. Excelcomindo dan beberapa operator CDMA seperti PT. Telkom, PT. Bakrie Telkom, PT. Mobile-8 Telecom dan PT. Natrindo Telepon Seluler. Beberapa perusahaan di atas telah menjalin kerjasama dengan perusahaan asing untuk memperkuat posisinya dalam pasar maupun untuk memperebutkan pangsa pasar yang ada yaitu PT. Telkomsel dengan Singapore Telecom Mobile Pte of Singapore, Indosat dengan Singapore Tecnologies Telemedia Pte, Ltd, PT. Excelcomindo dengan Khazanah Malaysia, dan PT. Natrindo Telepon Seluler dengan Maxis Malaysia (Rudiantara, 2006). Peningkatan pelanggan seluler juga cukup drastis.
1
Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia
”A-Z Rayuan Telepon Seluler”, www.cakram.co.id/cgi-bin/index.cgi?p= 011&id=27 - 14k. [20 Maret 2006]
(ATSI)1 menyebutkan bahwa sejak tahun 1995 hingga 1997 jumlah pelanggan seluler di Indonesia meningkat dari 220 ribu menjadi 1,053 juta dan 100 persen berupa kartu pasca bayar. Kartu pasca bayar adalah kartu seluler yang tidak menggunakan batas pemakaian karena tagihan pemakaian pulsa dilakukan setiap bulan dan dibayarkan pada bulan berikutnya. Penjualan kartu pasca bayar dalam kurun waktu tiga tahun tersebut meledak karena kondisi perekonomian Indonesia yang baik. Namun kondisi mulai berubah ketika terjadi krisis moneter tahun 1998. Para operator melakukan inovasi dengan mengeluarkan kartu prabayar. Hasil dari inovasi ini adalah peningkatan pengguna kartu seluler menjadi 2,225 juta. Dari 2,225 juta pengguna kartu seluler tersebut, 65 persen diantaranya adalah pengguna kartu prabayar. Adanya kartu prabayar berakibat pada meningkatnya jumlah pengguna kartu seluler secara signifikan. Mulai tahun 2001, pengguna seluler meningkat drastis hingga 6,1 juta, 11,2 (2002), 18,6 (2003), 30,6 juta (2004) dan 50,4 juta (2005). Pada Gambar 1 disajikan diagram perkembangan konsumen
operator
seluler di Indonesia periode 2001-2005. 90.0
90.0
83.6
80.0
80.0 66.1
Konsumen (juta orang)
70.0
64.2
65.0
60.0
70.0 60.0
50.4
50.0 40.0
50.0 40.0
30.6
30.0 20.0
30.0 20.0
18.6 11.2
10.0
Pertumbuhan (%)
69.5
10.0
6.1 0.0
0.0 2001
2002
2003
2004
2005
Tahun Jumlah Konsumen (dalam juta orang)
Pertumbuhan (%)
Gambar 1. Perkembangan Konsumen Kartu Seluler Tahun 2001-2005 (Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia, 2006)2
2
”A-Z Rayuan Telepon Seluler”, www.cakram.co.id/cgi-bin/index.cgi?p= 011&id=27 - 14k. [20 Maret 2006]
Perkembangan bisnis operator seluler yang begitu pesat di Indonesia tidak lepas dari jumlah penduduk di Indonesia yang besar. Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 250 juta jiwa dengan hanya tujuh operator seluler yang ada, maka potensi pasar kartu seluler di Indonesia masih terbentang luas (Rudiantara, 2006). Asosiasi Telekomunikasi seluler Indonesia (ATSI) memprediksi bahwa empat tahun ke depan jumlah konsumen seluler di Indonesia diperkirakan akan mencapai 80,1 juta. Gambar 2 menyajikan diagram prediksi jumlah konsumen empat tahun kedepan sedangkan pangsa pasar operator seluler 2005 dapat dilihat pada Tabel 1. 90
Jumlah Konsumen
80.3
80.1
2008
2009
72.5
80 70 60
50.2
50 40 30 20 10 0 2006
2007 Tahun
Konsumen (juta orang)
Gambar 2. Prediksi Jumlah Konsumen Seluler Indonesia Tahun 2006-20093 (Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia, 2006)2 Pertumbuhan jumlah konsumen seluler Indonesia berdasarkan Gambar 2 akan terjadi pada tahun 2006 ke 2007, yakni dari 50.2 juta ke 72.5 juta pelanggan. Pangsa pasar operator seluler di Indonesia mencapai 50,4 juta pelanggan pada tahun 2005. Tiga operator seluler yang meraih jumlah pelanggan terbesar yaitu PT. Telkomsel yang mencapai 24,3 juta pelanggan, PT. Indosat yang berhasil meraih 13,2 juta pelanggan dan PT. Excelcomindo dengan 9 juta pelanggan. Data selengkapnya tentang pangsa pasar operator seluler di Indonesia disajikan pada Tabel 1. 2
”Telepon Seluler Tarifnya Bakal Turun”. www.wartaekonomi.com/ indikator?aid=4486&cid=25. [15 Maret 2006]
Tabel 1. Pangsa Pasar Operator Seluler 20054 Jenis operator GSM
CDMA
Perusahaan
Produk
Pelanggan Persentase (juta) (%)
PT. Telkomsel
Simpati, As, Halo
24,3
47
PT.Indosat
IM3, Mentari, Matrix
13,2
26
PT.Excelcomindo PT. Telekomunikasi Indonesia PT. Natrindo PT. Mobile 8 Telecom PT. Bakrie Telecom
Bebas, Jempol, X-plor
9,0
18
1,8
0.4
0,9
0.2
0,7
0.1
0,5
0.1
Flexi Lipotel Fren Esia
Sumber: Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia, 2006.2 Berdasarkan Tabel 1 tampak bahwa dari ketujuh operator seluler yang beroperasi di Indonesia, operator GSM yaitu PT. Telkomsel, PT. Indosat dan PT. Excelcomindo hampir menguasai 92 persen pangsa pasar. Kemampuan operator GSM menguasai sebagian besar pangsa pasar di Indonesia karena teknologi GSM lebih unggul, mampu menghasilkan suara lebih jernih sehingga mampu menjangkau wilayah yang luas dan lebih aman (Pohan, 2005). Perkembangan perusahaan operator CDMA di Indonesia juga tidak dapat dipandang sebelah mata. Beberapa operator CDMA seperti PT. Telkom dengan Telkom Flexi, PT. Natrindo dengan Lipotel, PT. Mobile-8 dengan Fren dan PT. Bakrie Telkom dengan Esia siap bersaing dengan perusahaan operator GSM karena bagaimanapun tarif CDMA lebih murah (Rudiantara, 2006). Persaingan antara sesama operator GSM berjalan sangat ketat. Masing-masing perusahaan menawarkan berbagai macam produk kartu seluler baik yang bersifat prabayar maupun pascabayar berbagai keunggulan baik fitur dalam kartu sendiri maupun dalam tarif. Pada Tabel 2 akan disajikan produk kartu seluler yang dikeluarkan oleh ketiga operator perusahaan GSM di atas. 2
”Telepon Seluler Tarifnya Bakal Turun”. www.wartaekonomi.com/ indikator?aid=4486&cid=25. [15 Maret 2006]
Tabel 2. Produk Kartu Seluler Perusahaan Operator GSM di Indonesia No. Nama Perusahaan 1. PT. Telkomsel
Produk Jenis Kartu simPATI Prabayar Kartu As Prabayar KartuHalo Pasca bayar 2. PT. Indosat IM3 Prabayar Mentari Prabayar Matrix Pasca bayar 3. PT. Excelcomindo Bebas Prabayar Jempol Prabayar X-plor Pasca bayar Sumber : www.kapanlagi.com/a/ 0000002484.html - 26k, 2006.
Kartu seluler prabayar merupakan produk yang mendominasi ketiga operator GSM di atas. Hal ini tidak mengherankan karena karakteristik konsumen kartu seluler di Indonesia adalah prabayar (Suriahardja, 2006). Menurut
Asosiasi
Telekomunikasi
Seluler
Indonesia
(ATSI)
menyebutkan bahwa dari 50,4 juta konsumen seluler di Indonesia, 90 persen adalah pengguna kartu prabayar. Kartu prabayar adalah kartu seluler yang menggunakan sistem pembayaran diawal melalui pembelian nomor perdana dan voucher. Dengan kartu prabayar, konsumen dapat mengatur penggunaan pulsa sendiri setiap periode yaitu dengan pembelian voucher yang diinginkan sesuai dengan batas masa aktifnya. Peraturan Menteri Komunikasi No.23/M. KOMINFO/10/2005 tentang kewajiban registrasi pelanggan kartu prabayar jasa telekomunikasi yang sudah dilaksanakan dari tanggal 25 Desember 2005 sampai 28 April 2006 tidak membuat pesimis ketiga perusahaan operator GSM di atas sebagai produsen terbesar kartu prabayar. Kebijakan registrasi itu justru merupakan keuntungan karena operator bisa mengetahui jati diri pelanggannya yang dapat
digunakan
untuk
merencanakan
strategi
pemasaran
dan
pendistribusian (Suriahardja, 2006). Merujuk pada Tabel 1 maka dapat diketahui bahwa PT. Telkomsel adalah perusahaan operator dengan pangsa pasar terbesar yaitu 24,3 juta (47%). Angka pertumbuhan pelanggan PT. Telkomsel cukup bagus. Pada akhir tahun 2005 jumlah pelanggan tercatat 24,3 juta atau bertambah sekitar
delapan juta dibandingkan dengan jumlah pelanggan tahun 2004 yaitu 16,3 juta. Sepanjang tahun 2005, pertumbuhan pelanggan rata-rata 700 ribu setiap bulan. Berkaitan dengan registrasi kartu prabayar, Telkomsel optimis sebagian besar pelanggan Telkomsel telah mendaftarkan nomornya. (Suriahardja, 2006). Dalam rangka mendekatkan dengan pelanggan, PT. Telkomsel mempunyai 62 Grapari, 165 GeraiHalo, 750 KiosHalo, 3000 outlet dealer Telkomsel dan 1000 ritel yang tersebar di sebelas ribu titik pelayanan. Pada tahun 2006, Telkomsel akan menambah jumlah GeraiHalo menjadi 250 ribu unit. Selain mengembangkan pelayanan, dengan tiga produk kartu seluler andalannya yaitu kartu simPATI, As dan kartuHalo, pertumbuhan pelanggan diharapkan mencapai 36 ribu pada akhir 2006 (Suriahardja, 2006). Komposisi pelanggan Telkomsel untuk kartu simPATI, As dan Kartu Halo pada tahun 2005 disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Komposisi Pelanggan Telkomsel tahun 2005 No. Nama Produk Pelanggan (juta) Persentase (%) 1. Kartu simPATI 17,8 73,25 2. Kartu As 5 20,58 3. KartuHalo 1,5 6,17 Sumber : Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia, 2006.5 Peningkatan jumlah pelanggan Telkomsel yang cukup signifikan juga tidak lepas dari makin luasnya akses Telkomsel. Dukungan 7000 BTS (Base Transceiver Station) yang menghadirkan High Performance Network maka kenyamanan kontinuitas komunikasi mencapai 99 persen. Untuk mengatasi kepadatan lalu lintas seluler maka digunakan teknologi Dual Band (GSM 900 dan 1800) dan juga General Packet Service Radio (GPRS) secara nasional dan Enhanced Data Rates for GSM Evolution (EDGE) di daerah-daerah tertentu untuk melayani komunikasi data dengan kecepatan tinggi
5
”A-Z Rayuan Telepon Seluler”, www.cakram.co.id/cgi-bin/index.cgi?p= 011&id=27 - 14k. [20 Maret 2006]
Mengacu pada Tabel 3, maka dapat diketahui bahwa kartu simPATI Telkomsel merupakan kartu seluler yang mendapatkan pelanggan terbesar yaitu 17,8 juta atau 72,36 persen dari pelanggan Telkomsel. Dengan motto simPATI No Compromise No Problem maka pengguna kartu simPATI dapat berkomunikasi dengan siapa saja dan dari kota-kota kecil sekalipun. Kartu simPATI dikeluarkan oleh PT. Telkomsel tahun 1997 dan menjadi kartu prabayar pertama di Indonesia bahkan di Asia. Dengan daya jelajah yang bisa menjangkau seluruh wilayah nusantara, tarif yang terjangkau, pelayanan yang mudah dan mutu prima membuat kartu ini digemari sebagian besar pelanggan kartu seluler. Pada Bulan Februari 2003 Telkomsel meluncurkan fasilitas simPATI International Roaming pada kartu simPATI. Dengan fasilias ini maka simPATI menjadi pelopor kartu prabayar di Indonesia yang bisa digunakan untuk menjelajah berbagai belahan bumi. Bahkan untuk meningkatkan pelayanan, saat ini pelanggan simPATI dapat menikmati layanan General Packet Radio Switching (GPRS) dan Multimedia Messaging Services (MMS). Pada awal bulan September 2004, Telkomsel meluncurkan kartu simPATI Hoki perdana dengan harga Rp. 25.000,00 sama dengan harga perdana kartu As. Walaupun harga perdana kartu simPATI Hoki sama dengan kartu As tetapi pulsa yang ada didalamnya berbeda. Perdana kartu As sudah termasuk pulsa Rp.25.000,00 sedangkan dalam kartu simPATI hanya ada pulsa sejumlah Rp.15.000,00. Hal ini dikarenakan perbedaan karakter dari dua kartu tersebut. Fasilitas Multimedia Messaging Services (MMS) serta akses internet melalui General Packet Radio Switching (GPRS) adalah dua contoh fitur yang terdapat dalam kartu simPATI tetapi tidak terdapat dalam kartu As. Pada Januari 2006, Telkomsel merilis kartu perdana baru yaitu kartu simPATI Jitu. Kartu perdana terbaru ini dilepas dengan harga jual Rp 15.000,00. Kehadiran simPATI Jitu makin memperkaya kartu perdana murah untuk pelanggan prabayar kategori menengah (www.telkomsel.com/ - 79k, 2006 ).
Adanya berbagai macam produk simcard yang dikeluarkan oleh PT. Telkomsel dan juga operator seluler lain membuat perilaku konsumen dalam mengambil keputusan tentang pembelian simcard khususnya kartu simPATI merupakan salah satu hal yang menarik perhatian. Setiap konsumen melakukan berbagai macam keputusan tentang pencarian, pembelian, penggunaan beragam produk, dan merek setiap periode tertentu. Konsumen melakukan keputusan setiap hari atau setiap periode tanpa menyadari bahwa mereka telah mengambil keputusan. Displin perilaku konsumen berusaha mempelajari bagaimana konsumen mengambil keputusan dan memahami faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dan yang terlibat dalam pengambilan keputusan tersebut (Sumarwan, 2003).
1.2.
Perumusan Masalah 1. Bagaimana karakteristik mahasiswa S1 sebagai konsumen kartu simPATI di Institut Pertanian Bogor ? 2. Bagaimana proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh mahasiswa S1 sebagai konsumen kartu simPATI di Institut Pertanian Bogor ? 3. Atribut-atribut dominan apakah yang mempengaruhi keputusan pembelian mahasiswa S1 sebagai konsumen kartu simPATI di Institut Pertanian Bogor ? 4. Bagaimana sikap dan perilaku mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor sebagai konsumen kartu simPATI ?
1.3.
Tujuan Penelitian 1. Mengidentifikasi karakteristik mahasiswa S1 sebagai konsumen kartu simPATI di Institut Pertanian Bogor. 2. Menganalisis proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh mahasiswa S1 sebagai konsumen kartu simPATI di Institut Pertanian Bogor. 3. Mengidentifikasi atribut dominan yang dimiliki kartu simPATI. 4. Menganalisis sikap dan perilaku mahasiswa S1 sebagai konsumen kartu simPATI di Institut Pertanian Bogor.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Pemasaran Menurut Kotler (2002), pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok untuk memperoleh apa yang dibutuhkan dan diinginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas menukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Manajemen pemasaran merupakan suatu proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi dan distribusi dari barang-barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi (Kotler, 2002). Engel, dkk (1994) mengemukakan bahwa merek memilki tiga dimensi. Dimensi pertama adalah atribut fisik (physical attribute), seperti warna, harga, bahan. Dimensi kedua adalah atribut fungsional (functional attribute), atau konsekuensi pemakaian suatu merek. Dimensi ketiga adalah karakterisasi, kepribadian merek sebagaimana dirasakan oleh konsumen. Elemen-elemen ini diperantarai oleh pengolahan informasi dari individu yang berinteraksi dengan merek itu cocok atau tidak cocok dengannya.
2.2.
Bauran Pemasaran Bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan secara terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari empat yaitu produk (product), tempat (place), promosi (promotion) dan harga (price). Penjelasannya keempat bauaran pemasarn tersebut adalah sebagai berikut : a. Produk (product) Produk adalah sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk dapat diperhatikan, dimiliki, dikonsumsi sehingga memuaskan keinginan dan kebutuhan. Pengembangan suatu produk mengharuskan perusahaan
menerapkan manfaat-manfaat apa yang akan diberikan oleh produk itu. Manfaat itu dikonsumsi dan hendaknya dipenuhi oleh atribut produk. b. Tempat (place) Tempat sering dikaitkan dengan distribusi terhadap produk yang bersangkutan. Distribusi adalah perantara pemasaran untuk memasarkan produk yang memungkinkan suatu produk tersedia bagi pengguna atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna industrial. c. Promosi (promotion) Promosi adalah pengkomunikasian suatu produk agar produk tersebut dikenal dan akhirnya dibeli. Dalam mengkomunikasikan produk tersebut perlu disusun suatu strategi yang sering disebut bauran promosi (promotion mix) yang terdiri dari periklanan, promosi penjualan, humas dan penjualan perseorangan. d. Harga (price) Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan oleh konsumen dengan manfaat memiliki atau menggunakan produk yanng nilainya diterapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar, atau diterapkan penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli. Penetapan harga dan persaingan harga telah dinilai sebagai masalah utama yang dihadapi perusahaan.
2.3.
Konsumen Menurut Sumarwan (2003) istilah konsumen sering diartikan sebagai dua jenis konsumen yaitu : konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen individu membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri. Misalnya membeli pakaian, sepatu, telepon seluler, kartu seluler, sikat gigi, dan sabun. Konsumen individu membeli barang dan jasa yang akan digunakan oleh anggota keluarga lainnya, misal susu formula untuk bayi, popok untuk bayi atau digunakan oleh anggota keluarga lainnya. Konsumen organisasi meliputi organisasi bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintahan, sekolah, perguruan tinggi, dan lembaga lainnya. Konsumen
organisasi membeli barang dan jasa untuk digunakan orang banyak, misalnya komputer, peralatan kerja dan sebagainya.
2.4.
Produk 2.4.1.
Definisi Produk Produk diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki dan dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Produk yang ditawarkan meliputi barang fisik, jasa, tempat, organisasi, atau gagasan (Kotler, 2002). Kotler (2002) mengemukakan bahwa produk terdiri atas lima tingkatan produk (Gambar 3). Tingkatan paling dasar adalah manfaat inti (core benefit), yaitu manfaat dasar yang sesungguhnya dibeli oleh konsumen. Tingkatan kedua adalah produk dasar (basic product), yaitu versi dasar dari suatu produk. Tingkatan ketiga adalah produk yang diharapkan (expected product), yaitu serangkaian atribut dan kondisi yang umum diharapkan pembeli ketika membeli suatu produk. Tingkatan keempat adalah produk yang ditingkatkan (augmented product), yaitu jasa atau manfaat yang melebihi harapan konsumen. Tingkatan terakhir adalah produk potensial (potential product), yaitu segala perluasan dan transformasi yang pada akhirnya akan dialami produk di masa yang akan datang. Keterangan : A : Manfaat Inti B : Produk Dasar C : Produk yang diharapkan D : Produk yang ditingkatkan E : Produk potensial
Gambar 3. Tingkatan Produk (Kotler, 2002)
2.4.2.
Klasifikasi Produk Produk yang beredar di pasar, baik barang maupun jasa dapat digolongkan beberapa jenis. Penggolongan ini digunakan untuk memudahkan produsen menjual produknya. Menurut Kotler (2002) berdasarkan daya tahan dan wujudnya, maka produk dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok, yaitu : 1. Barang Tidak Tahan Lama atau sering disebut barang yang terpakai habis (non durable goods) adalah barang berwujud yang secara normal biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan. Contoh : sabun, deterjen, garam, makanan dan minuman. 2. Barang Tahan Lama (durable goods) adalah barang berwujud yang biasanya secara normal dapat bertahan lama sehingga dapat digunakan dalam banyak pemakaian. Contoh : pakaian, lemari es, televisi dan lain sebagainya. 3. Jasa (service) adalah suatu aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Jasa merupakan benda yang tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan dan mudah habis. Contoh : lembaga pendidikan, hotel dan salon kecantikan Kotler
dan
Amstrong
(1997)
mengklasifikasikan
produk
berdasarkan jenis konsumen yang menggunakannya dalam dua kelompok, yaitu : 1. Barang konsumsi adalah apa yang dibeli oleh konsumen untuk konsumen pribadi. Barang konsumsi dapat dibedakan menjadi empat yaitu : a. Convinience goods adalah barang-barang yang biasanya sering dibeli konsumen dengan harga yang relatif murah dan
hanya
menggunakan
sedikit
upaya
untuk
mendapatkannya, sehingga konsumen tidak perlu bersusah payah guna mendapatkan barang tersebut. Contoh : permen, minuman ringan, obat, dan sebagainya.
b. Shopping goods adalah barang-barang yang dalam proses pemilihan dan pembeliannya terlebih dahulu selalu dibanding-bandingkan oleh konsumen diantara alternatif barang yang tersedia. Sebagai karakteristik pembanding biasanya didasarkan pada : harga, merek, kesesuaian, dan gaya. Contoh : telepon seluler, kartu GSM, dan sebagainya. c. Speciality goods adalah barang-barang yang memiliki karakteristik tertentu atau identifikasi merek yang unik di mana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya. Contoh : mobil Roll Royce dan peralatan mewah lainnya. d. Unsought goods adalah barang-barang yang tidak diketahui konsumen ataupun kalau diketahui, namun secara normal konsumen tidak berfikir untuk membelinya. Contoh : batu nisan, tanah kuburan dan sebagainya. 2. Barang industri adalah produk yang dibeli untuk diproses lebih lanjut atau untuk menjalankan suatu usaha. Barang-barang yang termasuk dalam ketegori ini antara lain bahan baku dan suku cadang, barang modal serta perlengkapan dan pelayanan.
2.5.
Jasa Menurut Kotler (1997) jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu. Produknya dapat dikaitkan dengan produk fisik maupun tidak. Menurut Supranto dalam Pasaribu (2005) jasa adalah suatu kerja keterampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan daripada dimiliki dan pelanggan lebih dapat aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut.
2.6.
Merek Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing (Kotler, 2002).
2.7.
Perilaku Konsumen Engel, dkk (1994) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang terlibat secara langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan (2003) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai perilaku yang diperlihatkan
konsumen
dalam
mencari,
membeli,
menggunakan,
mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang diharapkan akan memuaskan kebutuhan
2.8.
Sikap Konsumen Sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang suatu objek apakah disukai atau tidak. Sikap juga menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut dan manfaat objek tersebut. Teori-teori sikap mengemukakan bahwa sikap konsumen terhadap suatu produk akan mempengaruhi perilaku atau tindakan konsumen terhadap produk tersebut. Para pemasar berkepentingan untuk mengetahui sikap konsumen terhadap produk yang dipasarkannya, dan kemudian merumuskan strategi untuk mempengaruhi sikap konsumen tersebut (Sumarwan, 2003). Sikap mengandung tiga komponen (Setiadi, 2003), yaitu : 1.
Komponen kognitif (cognitive component), yaitu pengetahuan dan keyakinan menjadi sesuatu yang merupakan objek sikap.
2.
Komponen afektif (affective component), yaitu perasaan baik, suka maupun tidak suka terhadap suatu objek.
3.
Komponen Konatif (conative component), yaitu kecenderungan melakukan sesuatu atau perilaku aktual terhadap objek sikap.
Salah satu model pengukuran sikap yang terkenal adalah model sikap multiatribut Fishbein. Model ini secara singkat menyatakan bahwa sikap seorang konsumen terhadap suatu objek akan ditentukan oleh sikapnya terhadap berbagai atribut yang dimiliki oleh atribut tersebut (Sumarwan, 2003).
Sumarwan
(2003),
menyebutkan
bahwa
model
Fishbein
mengemukakan tiga konsep utama yaitu : 1.
Atribut (Salient Belief) Adalah karakteristik dari objek sikap. Salient Belief adalah kepercayaan konsumen bahwa produk memiliki berbagai atribut. Para peneliti harus mengidentifikasi berbagai atribut yang dipertimbangkan konsumen ketika mengevaluasi suatu objek sikap.
2.
Kepercayaan (Belief) Kepercayaan adalah kekuatan kepercayaan bahwa suatu produk memiliki atribut tertentu.
3.
Evaluasi atribut Menggambarkan pentingnya suatu atribut bagi konsumen dengan melakukan evaluasi tentang baik atau buruk yang dimiliki produk tersebut.
2.9.
Perilaku Pembelian Konsumen Assael dalam Kotler (2002) membedakan empat jenis perilaku pembelian konsumen berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan merek yaitu : a.
Perilaku pembelian yang rumit Perilaku pembelian yang rumit terdiri dari tiga langkah. Pertama pembeli mengembangkan keyakinan tentang produk tersebut. Kedua, ia membangun sikap tentang produk tersebut. Ketiga, ia membuat pilihan pembelian yang cermat. Konsumen terlibat dalam dalam perilaku pembelian yang rumit bila mereka sangat terlibat dalam pembelian dan sadar akan adanya perbedaan-perbedaan yang besar antara merek.
b.
Perilaku pembelian pengurang ketidaknyamanan Konsumen yang telah melakukan pembelian mungkin mengalami disonansi/ketidaknyamanan dari produk yang dibelinya atau setelah mendengar kabar yang menyenangkan dari produk sejenis yang lain. Konsumen akan peka terhadap informasi yang membenarkan keputusannya.
Konsumen
pertama-tama
bertindak
kemudian
mendapatkan keyakinan baru, akhirnya muncul sekumpulan sikap. Jadi komunikasi pemasaran harus ditujukan pada penyediaan keyakinan dan evaluasi yang membantu konsumen dengan pilihan mereknya. c.
Perilaku pembelian karena kebiasaan Perilaku pembelian karena kebiasaan terjadi karena banyak produk yang dibeli dengan kondisi keterlibatan rendah konsumen dan tidak adanya perbedaan merek yang signifikan. Jika mereka tetap mengambil merek yang sama itu karena kebiasaan bukan karena kesetiaan yang kuat terhadap suatu merek.
d.
Perilaku pembelian yang mencari variasi Perilaku pembelian bervariasi ditandai dengan keterlibatan konsumen yang rendah namun dengan perbedaan merek yang signifikan.
2.10. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Keputusan Pembelian Engel, dkk (1994) mengemukakan ada tiga faktor utama yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk, yaitu faktor lingkungan, faktor perbedaan individu dan faktor psikologis. 2.10.1. Faktor Lingkungan Menurut Engel, dkk (1994) faktor lingkungan yang mempengaruhi proses keputusan pembelian konsumen terdiri dari : a. Budaya Budaya mengacu pada seperangkat nilai, gagasan, artefak, dan simbol
bermakna
lainnya
yang
membantu
individu
berkomunikasi, membuat tafsiran dan melakukan evaluasi sebagai anggota masyarakat.
b. Kelas sosial Kelas sosial mengacu pada kelompok orang yang relatif homogen dan bertahan di masyarakat, tersusun secara hierarki dan keanggotannya mempunyai nilai, minat dan perilaku yang serupa. Pendapatan adalah ukuran tunggal terpenting dari kelas sosial, tetapi tidak langsung menentukan kelas sosial. Ukuran penting lainnya adalah pekerjaan, prestasi individu, interaksi, pemilikan, orientasi nilai dan kesadaran kelas. c. Pengaruh pribadi Pengaruh pribadi adalah tekanan yang dirasakan untuk menyesuaikan diri dengan norma dan harapan yang diberikan oleh orang lain. Pengaruh pribadi akan memainkan peranan penting khususnya jika ada keterlibatan yang tinggi. Pengaruh pribadi ini diekspresikan melalui kelompok acuan baik secara langsung maupun tidak langsung. d. Keluarga Kelurga merupakan unit pengambil keputusan utama, terutama bagi konsumen yang akan membeli produk untuk kebutuhan sekeluarga. Masing-masing keluarga memiliki peran dalam pengambilan keputusan. Menurut Sumarwan (2003) terdapat enam peran anggota keluarga berkaitan dengan perilaku pembelian, yaitu : (1) inisiator, anggota kelurga yang memiliki ide dan gagasan (2) pemberi pengaruh, anggota yang selalu dimintai pendapatnya (3) penyaring informasi, anggota keluarga yang menyaring informasi yang masuk (4) pengambil keputusan,
anggota
kelurga
yang
memiliki
wewenang
memutuskan (5) pembeli, anggota keluarga yang bertugas melakukan pembelian (6) pengguna, anggota keluarga yang mengkonsumsi produk. e. Situasi Pengaruh situasi dapat dipandang sebagi pengaruh yang timbul dari faktor khusus untuk tempat dan waktu tertentu, terlepas
dari karakteristik konsumen dan objek. Hal ini disebabkan karena perilaku konsumen selalu terjadi dalam konteks situasi (Engel, dkk, 1994).
2.10.2. Faktor Perbedaan Individu Menurut Engel, dkk (1994) individu mempunyai cara yang berbeda-beda dalam melakukan pembelian. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari beberapa segi, antara lain : a. Sumberdaya konsumen Sumberdaya konsumen terdiri dari waktu, uang dan perhatian. Keterbatasan sumberdaya yang dimiliki konsumen menjadi pertimbangan utama dalam keputusan pembelian. b. Motivasi Motivasi merupakan suatu dorongan dalam diri seseorang yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhannya dan memperoleh kepuasan dari pemenuhan kebutuhan tersebut. c. Keterlibatan Keterlibatan adalah tingkat kepentingan pribadi yang dirasakan dan atau minat yang dibangkitkan oleh stimulus di dalam situasi spesifik. Keterlibatan merupakan refleksi dari motivasi yang kuat di dalam bentuk hubungan pribadi yang sangat dirasakan dari suatu produk dalam konteks tertentu. d. Pengetahuan Pengetahuan dapat diartikan sebagai informasi yang disimpan di dalam ingatan konsumen. Pengetahuan konsumen mencakup informasi, seperti ketersediaan dan karakteristik produk (pengetahuan produk), di mana dan kapan untuk membeli produk
(pengetahuan
pembelian)
serta
bagaimana
menggunakan produk (pengetahuan pemakaian). e. Sikap Sikap didefinisikan sebagai suatu ekspresi dari perasaan dalam diri yang mencerminkan bagaimana seseorang cenderung suka
atau tidak terhadap suatu obyek. Sikap seseorang adalah suatu keadaan
yang
mudah
terpengaruh
untuk
memberikan
tanggapan terhadap rasa lingkungan yang dapat mulai atau membimbing tingkah laku orang tersebut. f. Kepribadian, gaya hidup, demografi Kepribadian pada perilaku konsumen didefinisikan sebagai karakteristik psikologi yang berbeda dari seseorang yang menyebabkan
tanggapan
relatif
konsisten
terhadap
lingkungannya. Gaya hidup menunjukan pola yang digerakkan orang untuk menghabiskan sumberdaya yang dimiliki. Bentuk aktivitas gaya hidup diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opini
seseorang
(Engel,
dkk,
1994).
Demografi
menggambarkan pangsa konsumen dalam istilah seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan.
2.10.3. Faktor Psikologis Engel, dkk (1994) mengemukakan tiga proses psikologis sentral yang membentuk aspek motivasi dan perilaku konsumen, terdiri dari : a. Pemrosesan informasi Pemrosesan informasi menunjukkan sejauh mana rangsangan pemasaran seperti iklan diterima, ditafsirkan, disimpan dalam ingatan kemudian digunakan untuk menilai alternatif-alternatif produk. b. Pembelajaran Pembelajaran adalah
suatu proses di
mana seseorang
memperoleh pengtahuan dan pengalaman pembelian yang dapat membawa perubahan pada pengetahuan, sikap dan perilaku (Sumarwan, 2003). c. Perubahan sikap dan perilaku Perubahan sikap atau perilaku tercipta dari pemrosesan informasi dan pembelajaran. Mengetahui bagaimana cara
mempengaruhi sikap atau perilaku konsumen merupakan salah satu dari keterampilan berharga yang mungkin dimiliki seorang pemasar.
2.11. Pengambilan Keputusan Pembelian Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan (2003) mendefinisikan keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih alternatif pilihan. Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan maka harus menentukan alternatif pilihan. Keputusan konsumen melewati lima tahapan yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian (Kotler, 2002). Pengenalan Kebutuhan
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Pembelian
Perilaku Pasca Pembelian
Gambar 4. Proses Pengambilan Keputusan (Kotler, 2002)
Proses pertama pengambilan keputusan adalah pengenalan kebutuhan. Pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen menghadapi suatu masalah yaitu suatu keadaan di mana terdapat perbedaan antara keadaan yang diinginkan dengan keadaan yang terjadi (Sumarwan, 2003). Ketika ketidaksesuaian ini melebihi suatu tingkat tertentu, maka kebutuhan akan dikenali. Namun jika ketidaksesuaian ini berada di bawah tingkat ambang, maka pengenalan kebutuhan tidak terjadi (Engel, dkk, 1994). Tahap kedua adalah pencarian informasi yaitu suatu kegiatan termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan di dalam ingatan konsumen dan pengumpulan informasi darai pasar. Pencarian informasi untuk melihat pengetaun yang relevan dengan keputusan yang tersimpan dalam ingatan jangka panjang disebut pencarian internal. Jika pencarian internal memadai maka pencarian eksternal tidak diperlukan untuk mencari informasi tambahan dari lingkungan. Pada tahap ini perhatian utama pemasar adalah sumber informasi utama yang akan dicari konsumen. Sumber-sumber
informasi konsumen dapat dikelompokan menjadi empat (Kotler, 2002), yaitu : 1.
Sumber pribadi
: keluarga, teman, tetangga, kenalan
2.
Sumber komersial
: iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan
3.
Sumber umum
: media massa, organisasi penilai konsumen
4.
Sumber pengalaman : penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk Tahap ketiga adalah evaluasi alternatif yaitu kegiatan konsumen
dalam mengevaluasi berbagai alternatif dan membuat pertimbangan nilai terbaik untuk memenuhi kebutuhan. Menurut Mowen dan Minor dalam Sumarwan (2003), pada tahap ini konsumen membentuk kepercayaan, sikap dan intensitasnya mengenai alternatif produk yang dipertimbangkan tersebut. Pada tahap ini konsumen harus : 1.
Menentukan kriteria evaluasi yang akan digunakan
2.
Memutuskan alternatif mana yang akan dipertimbangkan
3.
Menilai kinerja alternatif yang dipertimbangkan
4.
Memilih dan menerapkan kaidah keputusan untuk membuat suatu pilihan akhir
Kriteria evaluasi tergantung pada produk yang akan dievaluasi. Biasanya kriteria yang digunakan adalah harga dan merek (Engel, dkk, 1994). Tahap keempat adalah keputusan pembelian. Pada tahap ini konsumen mengambil keputusan mengenai apa yang dibeli, kapan membeli, di mana membeli dan bagaimana cara membayar. Sumarwan (2003) mengungkapkan pula bahwa yang perlu diperhatikan dalam tahap ini adalah keinginan yang sudah bulat untuk membeli suatu produk seringkali dibatalkan dengan beberapa alasan, yaitu: 1.
Motivasi yang berubah, misalnya saja ada kebutuhan lain yang diprioritaskan.
2.
Situasi yang berubah, misalnya tiba-tiba nilai tukar terhadap dolar menjadi mahal yang diikuti dengan naiknya harga barang-barang.
3.
Produk yang akan dibeli tidak tersedia, sehingga menyebabkan konsumen tidak tertarik lagi untuk membeli produk tersebut.
Tahap kelima adalah tahap pasca pembelian yaitu tahap yang dilakukan setelah konsumen melakukan pembelian. Setelah melakukan pembelian, maka konsumen akan mengevaluasi hasil pembelian yang dilakukannya. Hasil evaluasi pasca pembelian dapat berupa kepuasan atau ketidakpuasan. Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen merupakan perbandingan antara harapan konsumen sebelum pembelian dengan yang sesungguhnya diperoleh konsumen dari produk yang dibelinya. Kepuasan akan mendorong konsumen membeli dan mengkonsumsi ulang produk tersebut. Sedangkan perasaan tidak puas akan menyebabkan konsumen kecewa dan menghentikan pembelian dan konsumsi terhadap produk tersebut (Sumarwan, 2003).
2.12. Tipe Pengambilan Keputusan Konsumen Dalam mengambil keputusan pembelian,
sebagian konsumen
mungkin melakukan lima langkah keputusan pembelian seperti yang disebutkan sebelumnya, sebagian hanya melakukan beberapa langkah saja dan sebagian hanya melakukan langkah pembelian saja. Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan (2003) menyebutkan ada tiga tipe pengambilan keputusan konsumen, yaitu : 1.
Pemecahan Masalah Diperluas (Extensive Problem Solving) Ketika konsumen tidak memiliki kriteria untuk mengevaluasi kategori produk dan berbagai merek pada kategori tersebut atau tidak membatasi jumlah merek yang akan dipertimbangkan ke dalam jumlah yang mudah dievaluasi, maka proses pengambilan keputusannya disebut pemecahan masalah yang diperluas.
2.
Pemecahan Masalah Terbatas (Limited Problem Solving) Pada tipe pengambilan keputusan ini, konsumen telah memiliki kriteria dasar untuk mengevaluasi kategori produk dan berbagai merek pada kategori tersebut tetapi belum memiliki preferensi terhadap merek tersebut. Konsumen hanya membutuhkan tambahan informasi untuk dapat membedakan antara berbagai merek tersebut. Dalam hal ini,
konsumen menyederhanakan proses pengambilan keputusan sebagai akibat waktu dan sumberdaya yang dimiliki konsumen terbatas. 3.
Pemecahan Masalah Rutin (Routinized Problem Solving) Pada tipe pemecahan masalah rutin, konsumen telah memiliki banyak pengalaman terhadap produk yang dibelinya. Dalam hal ini, konsumen telah memiliki standar untuk mengevaluasi merek dan cukup mengingat kembali apa yang telah diketahui. Konsumen hanya membutuhkan sedikit informasi.
2.13. Principal Component Analysis Principal Component Analysis (PCA) atau analisis komponen utama merupakan salah satu metode analisis multivariate yang bertujuan meringkas sejumlah besar variabel asal menjadi variabel baru dengan tetap mempertahankan keragaman sebanyak mungkin dalam himpunan data tersebut dan menghilangkan variabel-variabel asal yang memberikan informasi relatif kecil (Chatfield and Collins dalam Fitriani, 2004). Pemilihan komponen utama yang akan diambil untuk menerangkan keragaman data ini dapat dilihat dari akar ciri yang memiliki akar utama tersebut. Dillon dalam Silalahi (2001) menyatakan bahwa beberapa komponen utama yang terpilih harus dapat menerangkan keragaman dari variabel asal antara 70-80 persen.. Komponen utama tersebut merupakan variabel yang mempunyai koefisien korelasi antara variabel asal dengan komponen utama tersebut. Koefisien korelasi antara sekelompok variabel asal tertentu dengan komponen utama secara relatif lebih tinggi dibandingkan dengan koefisien korelasi kelompok tersebut dengan dengan komponen utama lainnya. Komponen utama dapat dinyatakan sebagai sekelompok variabel yang mempunyai koefisien korelasi lebih tinggi pada komponen utama tersebut dibandingkan dengan komponen utama yang lain. Koefisien korelasi ini disebut dengan loading dan dilambangkan dengan α. Cara menentukan variabel yang mempunyai derajat pengaruh paling besar dari sejumlah variabel asal terhadap sampel penelitian yaitu dengan
mengkuadratkan loading variabel asal pada seluruh komponen utama yang terpilih. Hasil pengkudratan kemudian dijumlahkan untuk semua variabel asal dan disebut nilai communality yang dilambangkan dengan h2. Variabel yang mempunyai h2 terbesar merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap contoh.
2.14. Penelitian Terdahulu Dalam penelitian Wirawan (2004) dengan judul ”Analisis Sikap Konsumen SimCard Telepon Genggam di Kota Bogor”, di mana penelitian tersebut meneliti sikap konsumen terhadap kartu simPATI, kartu Mentari dan kartu Pro XL tetapi tidak membahas perilaku konsumennya. Penelitian ini menggunakan metode Multiatribut Fishbein dalam menganalisis sikap konsumen terhadap simcard telepon genggam di Kota Bogor. Dari penelitian tersebut diperoleh kesimpulan produk simcard simPATI mendapat nilai sikap tertinggi (125,37) dan termasuk baik di mana sinyal dan jaringan merupakan atribut yang dianggap paling penting (4,70). Selain itu, kinerja dari atribut ini dianggap paling baik oleh konsumen (4,37). Pasaribu (2005) menggunakan metode Importance and Performance Analysis dan analisis konjoin untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap penggunaan kartu simPATI mahasiswa SI Institut Pertanian Bogor. Dari penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa tingkat kesesuain antara tingkat kepentingan dan tingkat kinerja masing-masing atribut kartu simPATI sudah baik (79,84%). Atribut kartu simPATI yang dianggap paling penting adalah sinyal atau jaringan yang kuat, sedangkan atribut yang kinerjanya paling memuasakan adalah jangkauan wilayah yang luas. Penelitian ini menganalisis perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian kartu simPATI dan sikap konsumen terhadap kartu simPATI. Selain itu, penelitian ini juga menganalisis atribut dominan dan faktor yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian kartu simPATI.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan bisnis antara operator seluler yang sangat ketat membuat PT. Telkomsel sebagai operator seluler terbesar di Indonesia berusaha untuk mengetahui
bagaimana
pengetahuan
konsumen
tentang
produknya
khususnya kartu simPATI. Berdasarkan pengetahuan konsumen tentang kartu simPATI, maka Telkomsel mampu melihat bagaimana perilaku konsumen terhadap kartu simPATI termasuk keputusan pembeliannya. Dengan menerapkan strategi yang tepat maka kartu simPATI diharapkan menjadi pemimpin pasar dalam bisnis simcard di Indonesia. Kerangka pemikiran disajikan pada Gambar 5. Kebutuhan akan pengetahuan konsumen Studi perilaku konsumen
Analisis Data
Tabulasi Deskriptif
• Karaktersitik Konsumen • Proses Keputusan Pembelian Konsumen
Principal Component Analysis
ImportancePerformance Analysis
Atribut Dominan
Perilaku Konsumen
Rekomendasi Terhadap Strategi Perusahaan
Gambar 5. Kerangka pemikiran penelitian
Multiatribut Fishbein
Sikap Konsumen
3.2.
Metode Penelitian 3.2.1. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data, yaitu data primer dan sekunder. 1. Data primer diperoleh melalui observasi dan survei. Metode survei dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner. Paket kuesioner terdiri dari empat bagian.
Bagian pertama adalah
screening, yaitu berupa pertanyaan penyaring yang digunakan untuk mengetahui apakah konsumen yang akan dijadikan responden benar-benar memiliki kriteria sebagai responden. Kriteria yang ditetapkan untuk menjadi responden adalah mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor pengguna kartu simPATI. Bagian kedua berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai karakteristik responden. Bagian ketiga memuat pertanyaanpertanyaan mengenai proses keputusan pembelian konsumen dan bagian keempat memuat pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan perilaku konsumen. Kuesioner selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1. 2. Data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan dengan mempelajari literatur, majalah, skripsi, semua sumber yang memungkinkan dan berkaitan dengan perilaku pembelian yang menjadi obyek penelitian, termasuk media internet. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa S1 IPB meliputi delapan fakultas dan Tingkat Persiapan Bersama (TPB). Dari populasi ini diambil contoh mahasiswa S1 yang menggunakan kartu simPATI. Jumlah contoh ditentukan dengan rumus Slovin, yaitu :
n=
N , di mana ............................................... ....(1) 1 + Ne 2
n : jumlah contoh yang akan diambil
N : jumlah populasi e : kesalahan yang dapat ditolerir
Menurut Simamora (2004), contoh yang ideal mempunyai sifat antara lain : (1) menghasilkan informasi yang dapat dipercaya (2) sederhana (3) dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin. Menurut
data
Direktorat
Administrasi
dan
Jaminan
Mutu
Pendidikan (AJMP) IPB, jumlah mahasiswa S1 IPB yang aktif sampai 1 April 2006 adalah 11.903 mahasiswa. Dengan rumus Slovin (e = 10%) maka diperoleh jumlah contoh untuk responden adalah : n =
11903 = 99,166 = 100 orang 1 + 119,03
Jumlah contoh yang diambil sebanyak 100 responden (pembulatan ke atas). Penarikan contoh dilakukan dengan metode nonprobability
sampling secara judgemental sampling, sedangkan penentuan jumlah contoh tiap fakultas digunakan dengan menggunakan metode
sample fraction. Sample fraction diperoleh sebagai hasil pembagian dari jumlah mahasiswa S1 masing-masing fakultas dengan populasi mahasiswa S1 IPB seluruhnya. Jumlah contoh yang diperoleh dari masing-masing fakultas adalah hasil kali sample fraction dengan jumlah contoh yang diambil pada penelitian yaitu 100. Sebaran responden masing-masing fakultas dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Sebaran Responden Pada Masing-Masing Fakultas No.
Fakultas
Jumlah Jumlah Sample Populasi Fraction Contoh 1 TPB 2791 0,234 23 2 Pertanian 2257 0,190 19 3 Kedokteran Hewan 466 0,039 4 4 Perikanan 1298 0,109 11 5 Peternakan 862 0,072 7 6 Kehutanan 890 0,075 7 7 Teknologi Pertanian 1110 0,093 9 8 Matematika dan IPA 1535 0,129 13 9 Ekonomi Manajemen 694 0,058 6 Total 11.903 1,000 100 Sumber : Direktorat Administrasi dan Jaminan Mutu Pendidikan, 2006
3.2.2. Pengolahan dan Analisis Data Instrumen yang digunakan untuk melakukan pengambilan data sangat menentukan sahih dan andalnya suatu data. Sahih adalah ukuran kemampuan pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dalam mengukur apa yang ingin diteliti oleh peneliti. Kuesioner yang baik harus mempunyai tingkat validitas dan reabilitas yang tinggi. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu kuesioner. Reabilitas adalah tingkat keandalan suatu kuesioner (Simamora, 2004). Menurut Simamora (2004), kuesioner yang andal apabila dicobakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama dengan asumsi tidak ada perubahan psikologis responden. Pengolahan data dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan pengkodean. Kegiatan ini bertujuan untuk menyeragamkan data. Setelah
pengkodean,
tahap
selanjutnya
adalah
perhitungan
persentase jawaban responden yang dibuat dalam bentuk tabulasi deskriptif. Data yang dikumpulkan selanjutnnya diolah secara statistik deskriptif dengan menggunakan software SPSS for
Windows versi 11.5 dan Microsoft Excel 2003. Rincian pengolahan dan analisis data sebagai berikut : 1. Uji Instrumen a.
Uji Validitas Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi
Product Moment yang digunakan untuk menentukan suatu besaran yang menyatakan seberapa kuat hubungan satu peubah dengan peubah yang lain. Uji validitas yang dilakukan terdiri dari uji validitas responden dan kuisioner. Uji validitas responden dilakukan pada jawaban responden dalam pengukuran faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, kekuatan kepercayaan, evaluasi kepercayaan, peubah keyakinan normatif dan motivasi. Uji validitas
responden ini untuk menghilangkan jawaban responden yang sifatnya konstan. Hasil uji validitas responden pada penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 2. Uji validitas selanjutnya adalah uji validitas kuisioner. Uji validitas ini menggunakan rumus korelasi Product Moment. Rumus untuk korelasi Product Moment sebagai berikut :
n(∑ xy ) − (∑ x ∑ y )
rxy =
[n∑ x
rxy
: korelasi antara x dan y
x
: skor tiap butir pertanyaan
y
: skor total
n
: jumlah responden
2
][
− (∑ x ) n∑ y 2 − (∑ y ) 2
2
]
, di mana......(2)
Angka korelasi yang didapat harus dipertimbangkan dengan angka kritis tabel korelasi nilai r. Bila nilai r Product
Moment lebih besar dari nilai tabel, maka pertanyaan tersebut sahih. Nilai kritis (rtabel) Product Moment untuk n=85 dengan taraf nyata 0,05 adalah 0,213. Hasil uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 3. b.
Uji Reliabilitas Uji realibilitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik Cronbach (Simamora, 2004) yaitu : 2 ⎛ k ⎞⎛⎜ ∑ σ b r =⎜ ⎟ 1− σ t2 ⎝ k − 1 ⎠⎜⎝
⎞ ⎟ , di mana ............................... ....(3) ⎟ ⎠
r
: reliabilitas instrumen
k
: banyaknya butir pertanyaan
∑σ
2 b
: ragam total
σ t2
: jumlah ragam butir
Nilai
hitung
reliabilitas
yang
didapatkan
kemudian
dibandingkan dengan nilai kritis untuk korelasi r Product Moment. Jika nilai hitung reabilitas lebih besar dari nilai korelasi untuk product moment maka kuesioner tersebut
dinyatakan reliabel. Nilai kritis (rtabel) Product Moment untuk n=85 dengan taraf nyata 0,05 adalah 0,213. Hasil uji reabilitas dapat dilihat pada Lampiran 3. Penelitian ini menggunakan Skala Likert lima tingkatan dengan masingmasing kriteria sebagai berikut : Tabel 5. Skala pengukuran Likert Pengaruh keputusan
Tingkat kepercayaan
Evaluasi alternatif
Sangat kecil
Sangat tidak penting
Kecil
Tidak penting Biasa Penting Sangat penting
Sangat tidak puas Tidak puas Biasa Puas Sangat puas
Biasa Besar Sangat besar
Peubah keyakinan normatif Sangat kecil
Peubah motivasi
Skala Likert
Sangat kecil
1
Kecil
Kecil
2
Biasa Besar Sangat besar
Biasa Besar Sangat besar
3 4 5
Sumber : Rangkuti, 1997
2. Analisis Tabulasi Deskriptif Analisis
tabulasi
deskriptif
digunakan
untuk
mengidentifikasi karakteristik konsumen dan menganalisis proses keputusan pembelian kartu simPATI oleh mahasiswa SI IPB, mulai dari tahap pengenalan kebutuhan hingga tahap pasca pembelian. Data tentang karakteristik konsumen dan proses keputusan pembelian kartu simPATI oleh mahasiswa sarjana IPB diperoleh melalui kuesioner. Data-data tersebut dikelompokan berdasarkan jawaban yang sama kedalam tabel. Data yang telah dikelompokkan ke dalam tabel, selanjutnya jawaban tersebut dipersentasekan berdasarkan jumlah responden. Persentase terbesar merupakan jawaban yang dominan dari masing-masing peubah yang diteliti. Langkah di atas dapat dirumuskan sebagai berikut :
P=
P fi
fi
∑ fi
× 100% , di mana ................................................. ....(4)
: persentase responden yang memilih kategori tertentu : jumlah responden yang memilih kategori tertentu
∑ fi : total jawaban 3. Metode Importance-Performance Analysis (IPA) Metode
ini
digunakan
untuk
menetapkan
tingkat
kepentingan dan kepuasan atribut yang pada akhirnya dapat diketahui atribut dominan yang mempengaruhi keputusan responden.
Metode ini menggunakan diagram Kartesius untuk
mengintepretasikan hasilnya. Sumbu (X) mendatar diisi oleh skor rataan tingkat kepuasaan atribut sedangkan sumbu (Y) tegak diisi oleh skor rataan tingkat kepentingan atribut. Kedua nilai tersebut dihitung dengan rumus : X =
∑ xi n
Y =
∑ yi n
, di mana......(5)
X : skor rataan tingkat kepuasaan atribut Y : skor rataan tingkat kepentingan atribut n
: jumlah responden Diagram dibagi atas empat bagian yang dibatasi oleh dua
buah garis yan berpotongan tegak lurus pada titik-titik
( X , Y ).
X merupakan rataan dari rataan skor tingkat kepuasaan seluruh
atribut dan Y adalah rataan skor tingkat kepentingan seluruh faktor yang mempengaruhi kepuasaan pelanggan. Skor ini dihitung dengan rumus : n
X=
∑ xi i =1
K
n
Y=
∑ yi i =1
K
, di mana.....(6)
K : banyaknya atribut yang dimiliki oleh produk Performa atribut dapat dinyatakan sebagai berikut :
a. Kuadran I (Prioritas Utama Perusahaan) Atribut yang berada pada posisi ini mempunyai tingkat kepentingan di atas Y dan mempunyai tingkat kepuasan di bawah X sehingga harus diprioritaskan perusahaan. b. Kuadran II (Pertahankan Prestasi) Atribut yang berada pada posisi ini mempunyai tingkat kepentingan di atas Y dan mempunyai tingkat kepuasan di atas X sehingga harus dipertahankan. c. Kuadran III (Prioritas Rendah) Atribut yang berada pada posisi ini mempunyai tingkat kepentingan dan kepuasan di bawah X dan Y . d. Kuadran IV (Berlebihan) Atribut
yang
berada
posisi
ini
mempunyai
tingkat
kepentingan dibawah Y dan tingkat kepuasan di atas X . 4. Analisis Komponen Utama (PCA) Analisis komponen utama digunakan untuk mengetahui faktor yang paling mempengaruhi responden dalam mengambil keputusan pembelian kartu simPATI. Analisis Komponen Utama (AKU) adalah metode yang digunakan untuk menguji hubungan di antara dua variabel yang saling berkorelasi, melalui transformasi variabel asal ke variabel yang baru yang tidak berkorelasi (Chatfield dan Collins dalam Dewi, 1997). Tujuan AKU adalah menjelaskan hubungan di antara banyak variabel asal dalam bentuk beberapa faktor (variabel baru). Analisis ini dimulai dengan menguji variabel-variabel yang layak dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan angka
KMO(Kaiser-Meyer-Oikin Measure of Sampling Adequacy) dan Bartlett`s test. Hipotesis untuk signifikasi dalam Bartlett`s Test of Sphericity adalah : Ho = variabel belum memadai untuk dianalisis lebih lanjut H1 = variabel sudah memadai untuk dianalisis lebih lanjut
Kriteria dengan melihat probabilitas (signifikasi) : - Angka signifikasi > 0,05 maka Ho diterima - Angka signifikasi < 0,05 maka Ho ditolak Angka MSA (Measure of Sampling Adequacy) berkisar 0-1 dengan kriteria sebagai berikut : - MSA = 1, variabel dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel lain. - MSA > 0,5, variabel masih bisa diprediksi dan dianalisis lebih lanjut - MSA < 0,5, variabel tidak bisa dipredikasi dan tidak bisa dianalisi lebih lanjut, atau dikeluarkan dari variabel lain. Variabel-variabel yang telah memenuhi kriteria di atas dianalisis lebih lanjut untuk dimasukkan dalam komponen utama. Komponen utama sebagai variabel baru (Y) merupakan kombinasi linear dari p variabel asal (X = x1, x2,........xp) yang saling ortogonal dan ragamnya menurun dari yang terbesar sampai yang terkecil. Secara sederhana dapat ditulis sebagai : Y = AX dengan : Y = Komponen utama berdimensi q X = Diagram asal data berdimensi p A = Diagram yang melakukan transformasi berdimensi pxq ⎡a11 ⎢ ⎢a 21 ⎢. ⎢ ⎢. ⎢. ⎢ ⎢⎣a q1
a12 ........a1 p ⎤ ⎥ a 22 .......a 2 p ⎥ . . ⎥ ⎥ . . ⎥ . . ⎥⎥ a q 2 ........a qp ⎥⎦
Komponen utama pertama (Y1) merupakan kombinasi linear antara variabel asal yang mampu menerangkan keragaman data terbesar dan dapat dituliskan :
Y1 = a11x1+a12x2+a1pxp, atau Y1 = a1Txp . Yj = ajTxp Dengan a1T adalah vektor ciri yang bersesuaian dengan akar ciri yang memberikan keragaman komponen terbesar. Secara umum, pengukuran persentase keragaman tersebut dituliskan : ⎤ ⎡ ⎢ λ ⎥ Yj dapat menerangkan ∑ ⎢ p j ⎥ x 100% keragaman data ⎥ j =1 ⎢ ⎢∑λj ⎥ ⎣ j =i ⎦ q
Dalam menentukan keeratan hubungan antara masing-masing variabel asal dengan komponen utama yang terpilih dengan melihat koefisien korelasi. Koefisien korelasi antara masingmasing variabel ke-i dengan komponen utama ke-j dapat dituliskan sebagai berikut : aij = aij (xij) di mana, aij = vektor ciri dari variabel utama ke-i dan vektor utama ke-j xij = akar komponen utama ke-j Nilai koefisien ini merupakan dasar dari pengelompokan variabel asal ke-j dalam komponen utama sebagai kelompok variabel baru. Koefisien korelasi ini disebut juga sebagai loading (α). Nilai koefisien korelasi yang diperoleh selain menunjukkan keeratan hubungan antara variabel asal dengan komponen utama. Nilai ini juga memperlihatkan besarnya pengaruh dari masingmasing variabel terhadap keputusan konsumen, yaitu dengan mengkuadratkan loading variabel asal pada seluruh komponen utama sehingga menghasilkan communality (h2). Variabel asal yang
mempunyai
h2
terbesar
merupakan
berpengaruh paling besar terhadap sampel.
variabel
yang
5. Model Multiatribut Fishbein Analisis
multiatribut
Fishbein
dalam
penelitian
ini
digunakan untuk menganalisis sikap dan perilaku konsumen kartu simPATI. a. Model Sikap MultiAtribut Fishbein n
AB = ∑ bi e i
, di mana ............................................... ....(7)
i =1
AB
: sikap total konsumen terhadap obyek
bi
: kekuatan kepercayaan konsumen bahwa obyek memiliki atribut ke-i (tanggapan sebelum membeli)
ei
: evaluasi kepercayaan konsumen mengenai atribut ke-i (tanggapan setelah menggunakan)
n
: jumlah atribut yang dimiliki objek
b. Model Maksud Perilaku Fishbein
B ~ BI = wi ( AB ) + w2 (SN )
, di mana......................... ....(8)
B
: perilaku
BI
: maksud perilaku
AB
: sikap terhadap perilaku
SN
: norma subyektif
wi , w2
: bobot yang menggambarkan pengaruh relatif dari komponen
Jika faktor lain tidak dihitung, maka nilai maksud perilaku ekuivalen dengan nilai perilaku. Dikarenakan keterbatasan peneliti, maka pada penelitian ini faktor lain tidak dihitung. Penentuan bobot w1 dan w2 dijabarkan sebagai berikut : w1 =
GMAB GMSN ......(9) w2 = .......(10) GMAB + GMSN GMAB + GMSN
di mana :
GMAB =
Total bi + Total ei 2 × jumlah atribut
GMSN =
Total NB i +Total MC i 2 × jumlah atribut
GM AB : Grand mean nilai sikap GM SN : Grand mean nilai norma subyektif Nilai SN dapat dicari dengan menggunakan rumus berikut (Rangkuti, 1997) : SN = ∑ (NB j )(MC j ) , di mana...................................... ..(11) m
j =1
SN : norma subjektif NB : keyakinan norma individu MC : motivasi konsumen m
: banyaknya referen yang relevan Pada penelitian ini hanya ada satu merek saja yang
dikaji yaitu kartu simPATI, maka untuk menginterpretasikan skor Fishbein digunakan rumus : Interval =
(m − n ) b
, di mana .......................................... ..(12)
m
: skor tertinggi yang mungkin terjadi
n
: skor terendah yang mungkin terjadi
b
: jumlah skala penilaian yang dibentuk
Pada penelitian kali ini digunakan lima selang dengan kategori sangat positif, positif, netral, negatif dan sangat negatif.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Umum Telkomsel
Kantor pusat PT Telekomunikasi Seluler, Tbk (Telkomsel) terletak di Wisma Mulia, Jl. Jenderal Gatot Subroto 42 Jakarta. PT. Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) resmi beroperasi pada tanggal 26 Mei 1995 dengan produk andalannya kartuHalo. Pemegang saham utama Telkomsel pada awal operasinya adalah PT. Telkom (51%) dan PT. Indosat (49%). Saham PT. Telkomsel didaftarkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), The New York Stock Exchange (NYEC) dan The London Stock Exchange (LSE). Pada Tahun 1996, KPN Royal Dutch Telecom of The Netherlands menginvestasikan $333 juta atau sebesar 17,28 pesen pada PT. Telkomsel. Pada tahun yang sama, sebuah perusahaan asing yaitu Setdco Megacell Asia membeli saham PT. Telkomsel US$128 atau sebesar 5 pesrsen sehingga pada akhir tahun 1996 saham PT. Telkomsel dimiliki oleh empat perusahaan yaitu PT. Telkom (42,72%), PT. Indosat (35%), KPN Royal Dutch Telecom of The Netherlands (17,28%) dan Setdco Megacell Asia (5%). Singapore Telecomunication Limited (Singtel Ltd), sebuah perusahaan telekomunikasi Singapura membeli saham Telkomsel yang semula dimiliki oleh KPN Royal Dutch Telecom of The Netherlands (17,28%) dan Setdco Megacell Asia (5%) pada tahun 2002. Dengan tambahan saham dari PT. Telkom yang sebelumnya telah membeli keseluruhan saham Indosat dari PT. Telkomsel, maka pada akhir 2004 Singtel telah menguasai 35 persen saham Telkomsel. Sedangkan 65 persen saham Telkomsel masih dipegang oleh PT. Telkom.
Telkomsel meluncurkan kartu seluler prabayar pertama di Asia yang diberi nama simPATI pada tahun 1997. Peluncuran kartu ini juga disertai dengan penambahan Base Transceiver Stasiun (BTS). Pada Bulan Pebruari 2004, Telkomsel mempunyai 7000 BTS dengan jaringan yang mampu menjangkau seluruh wilayah nusantara. Dalam rangka menambah pangsa pasarnya maka pada bulan Mei 2004 Telkomsel meluncurkan produk baru yang diberi nama kartu As. Kemudahan dan pelayanan bagi pelanggan juga terus ditingkatkan bukan hanya berosrientasi pada peningkatan jumlah pelanggan baru. Telkomsel menjadi operator seluler pertama di Indonesia yang memberikan layanan MMS dan fasilitas GPRS. EDGE dan M-Kios adalah fasilitas selanjutnya yang diluncurkan Telkomsel untuk meningkatkan kemudahan bagi pelanggan. M-Kios adalah sistem pengisian kartu pulsa prabayar secara elektrik yang memungkinkan produk prabayar Telkomsel mendapatkan pengisian ulang dengan jaringan distribusi yang cepat tanpa harus membeli voucher isi ulang. NSP atau Nada Sambung Pribadi merupakan fasilitas yang diberikan oleh PT. Telkomsel yang memungkinkan pelanggan memilih nada tunggu teleponnya sesuai dengan selera yang diinginkan. Pada bulan November tahun 2004, Telkomsel bersama dengan enam operator seluler dari Asia Pasifik yaitu Bharti India, Globe Philipines, Maxis Malaysia, Optus Australia, Singtel Singapore, and TCC Taiwan menandatangani persetujuan bersama untuk memberikan pelayanan tambahan kepada pelanggan di wilayah regional mereka. Dalam rangka mendekatkan diri dengan pelanggan maka Telkomsel mendirikan kantor pelayanan Telkomsel yaitu Graha Pari Sraya (Grapari) dan geraiHalo. Selain sebagai kantor
pelayanan yang
memfokuskan
diri
untuk
melayani
pelanggan, Grapari juga juga menjual produk Telkomsel sendiri yaitu kartu simPATI, kartuHalo dan kartu As. GeraiHalo didirikan
untuk mengatasi keterbatasan yang dimiliki oleh Grapari dalam mengisi kekosongan pelayanan terutama akibat keterbatasan sumberdaya manusia. GeraiHalo saat ini banyak terdapat di daerahdaerah yang berada dipinggiran kota terutama di luar pulau Jawa.
4.1.2. Produk Telkomsel a. Kartu simPATI
Kartu simPATI adalah kartu prabayar pertama di Indonesia maupun di Asia. Kartu simPATI merupakan kartu dengan daya jelajah yang mampu menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Fasilitas yang terdapat dalam kartu simPATI antara lain : 1. Caller ID merupakan fasilitas yang memunculkan nomor maupun nama penelpon sebelum pengguna kartu ini menjawab. Agar nomor dan nama muncul maka terlebih dahulu pengguna kartu simPATI harus memasukan nama dan nomor dulu kedalam memori ponselnya. 2. Veronica adalah fasilitas yang berfungsi sebagai mesin penjawab. Penelpon dapat meninggalkan pesan. Veronica akan aktif pada kondisi ponsel tidak aktif atau di luar jangkauan dan “no answer” tidak ada jawaban dari pemilik nomor tujuan. 3. Short Message Service (SMS) yaitu fasilitas yang untuk mengirim dan menerima pesan tertulis ke ponsel lain atau provider lain. 4. Multy Party Calling (MPC), melalui fasilitas multi party calling, pengguna kartu simPATI dapat berkomunikasi bersamaan dengan mengaktifkan
fungsi Call Waiting dan
Call Holding lebih dulu dalam telepon selulernya. 5. Call Waiting adalah fasilitas yang berfungsi agar para pengguna kartu simPATI tetap mengetahui telepon yang masuk walaupun sedang on line. 6. Call Holding adalah fasilitas yang berfungsi agar para pengguna kartu simPATI tetap bisa menjawab panggilan
telepon yang lain disaat sedang on line tanpa harus memutuskan sambungan telepon yang pertama. b. KartuHalo
KartuHalo
adalah
satu-satunya
kartu
seluler
GSM
Telkomsel yang bersifat pasca bayar. KartuHalo juga mempunyai tampilan yang unik dibandingkan dengan dengan kartu GSM yang lain yaitu dengan latar belakang budaya Indonesia. KartuHalo mampu menampung data pelanggan, fasilitas dan jasa yang mampu dinikmati pelanggan serta Personal Identification Number (PIN) untuk menjaga kerahasiaan data yang terdapat didalamnya. Selain itu, kartuHalo mampu menampung 200 nomor telepon beserta nama serta menyimpan 40 pesan singkat yang tidak ingin dihapus pelanggannya. Keunggulan kartuHalo dibandingkan dengan simcard dari operator lain adalah : 1. Cakupan terluas di Indonesia KartuHalo memiliki cakupan bukan hanya kota-kota besar atau ibukota propinsi saja tetapi juga lebih dari 340 kota kecil dan kabupaten di seluruh Indonesia. KartuHalo juga dapat digunakan di kota-kota tujuan wisata seperti Prambanan, Borobudur, Samosir, Bunaken dan lain sebagainya. 2. Keragaman fitur KartuHalo memiliki beraneka ragam fitur yang tidak terdapat dalam simcard operator lain seperti Fax Response and Interctive Data (Farida), e-phone dan beberapa dari fitur ini diberikan secara gratis. 3. Tarif ekonomis Dengan memberlakukan point of charging yang luas dan menguntungkan bagi pelanggan, tarif kartuHalo menjadi sangat ekonomis. Hal ini juga didukung dengan sistem penghitungan pulsa yang tidak menggunakan nilai minimum.
4. Mitra roaming terbanyak Telkomsel telah mampu mencakup lima benua dan menjalin kerjasama dengan lebih dari seratus operator seluler di dunia. c. Kartu As
Kartu As merupakan produk prabayar Telkomsel selain kartu simPATI. Kartu As dapat dapat digunakan di seluruh Indonesia karena sama-sama menggunakan jaringan Telkomsel yang mampu menjangkau seluruh nusantara. Salah satu inovasi dari kartu As adalah “Kartu As Gak Ada Matinya” artinya : 1. Periode aktif Perdana dimulai saat pelanggan mengaktifkan kartu As dan langsung memiliki masa aktif selama 30 hari dan masa isi ulang selama 30 hari. 2. Masa aktif tidak tergantung pada besarnya nilai pulsa yang dimasukkan, akan tetapi bergantung pada jumlah pemakaian. 3. Penggunaan pulsa dalam masa aktif kurang dari minimum penggunaannya yaitu Rp. 25.000,00 per 30 hari, maka sisa pulsa yang ada tidak akan dipotong tetapi akan masuk pada masa isi ulang (grace periode). Selama masa isi ulang pelanggan tidak dapat melakukan panggilan maupun SMS, tetapi hanya dapat menerima panggilan. 4. Pengisian pulsa pada masa aktif tidak akan mengubah masa periode aktif dan pengisian pulsa pada masa isi ulang akan menambah masa aktif selama 30 hari ke depan dihitung sejak pulsa diisikan. 5. Sisa pulsa kartu As tidak pernah negatif.
4.2.
Layanan Telkomsel 4.2.1. SurfZone
Surfzone adalah layanan yang memungkinkan pelanggan dapat melakukan akses internet menggunakan teknologi wireless LAN. Surfzone dikembangkan dengan tujuan mengakomodasi
kebutuhan pengguna internet di Indonesia agar dapat melakukan koneksi internet dengan cepat dan mudah. Layanan Surfzone hanya diperuntukkan bagi pelanggan kartuHalo Telkomsel dan pengguna Voucher TelkomSave Telkom.
4.2.2. Blackberry
BlackBerry adalah suatu suatu solusi mobile yang lengkap, mencakup wireles e-mail, global address lookup, wireless calendar syncronization juga mobile data, yang terintegrasi serta aman. Layanan
BlackBerry
memerlukan
jaringan
GPRS
agar
memungkinkan seluruh fitur-fitur yang ada dapat berjalan dengan baik. Keunggulan layanan BlackBerry jika dibandingkan dengan layanan wireless lainnya adalah adanya teknologi push mail yang memungkinkan pelanggan dapat mengakses e-mail tanpa perlu melakukan dial up terlebih dahulu. Pengguna BlackBerry juga akan selalu terhubung dengan GPRS yang memungkinkan streaming data secara real time sehingga tiap perubahan e-mail (new e-mail, delete, status unread/read, dan sebagainya) dan calendar pada Microsoft Outlook atau Lotus Notes pelanggan akan langsung dikirim ke ponsel, dan tiap perubahan e-mail atau calendar pada ponsel juga akan dikirim ke Microsoft Outlook atau Lotus Notes pelanggan di desktop atau laptop sehingga e-mail dan calendar yang dimiliki pelanggan pada Microsoft Outlook atau Lotus Notes pada desktop atau laptop akan sama dengan telepon seluler milik pelanggan.
4.2.3. Instan Messenger
Dengan menggunakan Yahoo! Messenger for SMS, pelanggan Telkomsel bisa mengirim dan menerima pesan singkat dari Yahoo! Messenger sehingga di manapun pelanggan tersebut berada masih dapat berhubungan dan berkomunikasi menggunakan Yahoo! Messenger dengan pelanggan lain.
4.2.4. FARIDA
FARIDA atau Fax Response and Interactive Data adalah fitur yang memungkinkan para pelanggan Telkomsel bisa melakukan komunikasi suara, data, dan mengirimkan faksimile melalui ponsel hanya dengan menggunakan satu nomor.
4.3.
Karakteristik Responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini dilihat dari jenis kelamin, usia, semester, sumber keuangan dan pengeluaran per bulan. 4.3.1. Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, kebanyakan responden berjenis kelamin perempuan (59%) dan selebihnya laki-laki (41%). Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin No 1 2
Jenis Kelamin
Responden (orang) 59 41 100
Perempuan Laki-laki Jumlah
Persentase (%) 59 41 100
4.3.2. Usia
Berdasarkan usia, mayoritas responden berusia 19 tahun (54%). Selebihnya responden berusia 18 (5%), 20 tahun (36%), 21 tahun (4%) dan 22 tahun (1%). Tabel 7 menyajikan karakteristik responden berdasarkan usia. Tabel 7. Karakteristik responden berdasarkan usia No 1 2 3 4 5
Usia (tahun) 18 19 20 21 22 Jumlah
Responden (orang) 5 54 36 4 1 100
Persentase (%) 5 54 36 4 1 100
4.3.3. Semester
Berdasarkan semester, responden dalam penelitian ini 67 persen adalah mahasiswa semester empat, 23 persen mahasiswa semester dua, 9 persen mahasiswa semester enam dan mahasiswa semester delapan (1%). Responden secara keseluruhan sedang menempuh semester genap karena pengambilan data dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2005-2006. Tabel 8 menyajikan karakteristik responden berdasarkan semester. Tabel 8. Karakteristik responden berdasarkan semester No 1 2 3 4
Masuk ke IPB tahun ke 2 4 6 8 Jumlah
Responden (orang) 23 67 9 1 100
Persentase (%) 23 67 9 1 100
4.3.4. Sumber Keuangan
Sumber keuangan sebagian besar responden berasal dari orang tua (89%). Hal ini dikarenakan sebagian besar responden masih duduk di semester dua dan empat dengan jadwal kuliah padat sehingga belum ada waktu luang untuk bekerja dan menghasilkan pendapatan sendiri. Sedangkan beasiswa dan orang tua merupakan sumber keuangan bagi 11 persen responden. Karakteristik responden berdasarkan sumber keuangan dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Karakteristik responden berdasarkan sumber keuangan No 1 2
Sumber Keuangan* Orang tua Beasiswa
Jumlah
Responden (orang) 100 11 111
Persentase (%) 89 11 100
*Responden dapat memilih lebih dari satu jawaban
4.3.5. Pengeluaran Per bulan
Apabila dilihat dari pengeluaran per bulan, mayoritas responden membelanjakan uangnya kurang dari Rp. 500.000,00
(78%) dan Rp. 500.000,00-Rp. 1000.000,00 (22%) setiap bulannya. Informasi
selangkapnya
tentang
karakteristik
responden
berdasarkan pengeluaran per bulan disajikan pada Tabel 10. Tabel 10. Karakteristik responden berdasarkan pengeluaran per bulan No
Pengeluaran per bulan (Rp) ≤500.000 500.001-1000.000 Jumlah
1 2
4.4.
Responden (orang)) 78 22 100
Persentase (%) 78 22 100
Proses Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan pembelian tidak muncul begitu saja tetapi dengan melewati beberapa tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan evaluasi pasca pembelian. Proses ini juga dilewati oleh para konsumen dalam mengambil keputusan melakukan pembelian kartu simPATI. 4.4.1. Pengenalan Kebutuhan
Proses pengambilan keputusan dimulai saat konsumen mengenali adanya kebutuhan. Kebutuhan harus diaktifkan dahulu sebelum bisa dikenali. Faktor yang mempengaruhi pengaktifan kebutuhan kartu simPATI adalah perubahan situasi akibat dari perkembangan jaman. Perkembangan jaman yang begitu cepat menuntut perkembangan teknologi yang begitu cepat pula termasuk teknologi
dalam
bidang
telekomunikasi.
Teknologi
bidang
komunikasi yang diperlukan saat ini adalah teknologi yang cepat, praktis dan murah. Telepon seluler merupakan produk mutakhir dalam
bidang
telekomunikasi
yang
mampu
menjawab
perkembangan jaman. Perkembangan kartu seluler tidak bisa lepas dari telepon seluler karena kedua produk tersebut tidak dapat dipisahkan. Salah satu kartu seluler yang populer di kalangan masyarakat adalah kartu simPATI. Kebutuhan terhadap kartu simPATI dimulai ketika konsumen mengharapkan manfaat dari kartu tersebut. Tabel 11 akan
menyajikan manfaat yang diharapkan responden dari kartu simPATI. Tabel 11. Manfaat yang diharapkan responden menggunakan kartu simPATI No Manfaat yang diharapkan* Responden Persentase (orang) (%) 1 Sarana komunikasi biasa 20 18,52 2 Simbol kelas sosial 4 3,70 3 Gaya hidup modern 2 1,85 Sarana mempermudah 82 75,93 4 komunikasi 108 100 Jumlah *Responden dapat memilih lebih dari satu jawaban
Sarana mempermudah komunikasi merupakan manfaat yang diharapkan sebagian besar responden (75,93%) berdasarkan Tabel 11 di atas. Hal ini menunjukan bahwa dengan menggunakan kartu simPATI, para responden menginginkan kemudahan dan kelancaran dalam berkomunikasi. Hal ini wajar mengingat fungsi utama kartu simPATI sebagai alat komunikasi. Sedangkan 18,52 persen responden menginginkan manfaat dari kartu simPATI adalah sebagai sarana komunikasi biasa artinya sama dengan kartu seluler lain. Simbol kelas sosial merupakan manfaat yang diinginkan oleh 3,70 persen responden dalam menggunakan kartu simPATI. Sedangkan 1,85 persen responden mengharapkan manfaat kartu simPATI sebagai gaya hidup modern. Proses pengenalan kebutuhan dan manfaat yang akan diperoleh oleh konsumen ketika menggunakan kartu simPATI membuat konsumen memiliki motivasi untuk melakukan pembelian. Motivasi yang dimiliki responden dalam membeli kartu simPATI beranekaragam baik yang berasal dari dalam diri responden sendiri maupun dari luar. Tabel 12 menyajikan data tentang motivasi responden menggunakan kartu simPATI.
Tabel 12. Motivasi responden menggunakan kartu simPATI No
Motivasi*
1 2 3 4 5
Memiliki pendapatan Memiliki pengetahuan Tuntutan perkembangan jaman Perwujudan dari gaya hidup Lainnya Jumlah
Responden (orang) 3 54 36 8 7 108
Persentase (%) 2,79 50 33,33 7,40 6,48 100
*Responden dapat memilih lebih dari satu jawaban
Motivasi dominan responden dalam menggunakan kartu simPATI berdasarkan Tabel 12 di atas adalah memiliki pengetahuan tentang kartu simPATI (50%). Motivasi kedua yang mendorong responden memilih kartu simPATI adalah tuntutan perkembangan jaman (33,33%). Motivasi ketiga yang mendorong responden memilih kartu simPATI adalah perwujudan gaya hidup (7,40%) dan motivasi keempat adalah memiliki pendapatan (2,79%). Faktor lainnya yang menyebabkan responden menggunakan kartu simPATI adalah karena pengaruh orang tua (6,48%). Selain adanya motivasi, terdapat beberapa faktor yang menjadi halangan bagi responden untuk membeli kartu simPATI. Tabel 13 menyajikan data tentang faktor-faktor yang menjadi halangan responden untuk melakukan pembelian kartu simPATI. Tabel 13. Faktor penghalang responden membeli kartu simPATI N o 1 2 3 4 5
Faktor Penghalang* Banyaknya produk kartu lain Promosi dari produk lain Sulit mendapatkan kartu simPATI Harga mahal Lainnya Jumlah
Responden Persentase (orang) (%) 36 28,80 26 20,80 2 1,60 52 41,60 9 7,20 125 100
*Responden dapat memilih lebih dari satu jawaban
Faktor paling besar yang menjadi halangan responden untuk membeli kartu simPATI berdasarkan Tabel 13 di atas adalah harga kartu simPATI yang mahal baik kartu perdananya maupun isi
ulangnya (41,60%). Harga yang mahal dapat merupakan faktor utama yang menghalangi responden dalam membeli kartu simPATI karena seluruh responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa dengan sumber keuangan dari orang tua. Banyaknya produk kartu seluler lain dengan berbagai macam bonus dan dengan harga yang lebih murah menjadi faktor kedua yang menjadi halangan responden membeli kartu simPATI (28,80%). Faktor ketiga adalah promosi dari produk lain (20,80%). Responden lain menyatakan bahwa mereka tidak ada halangan ketika akan membeli kartu simPATI ( 7,20 %).
4.4.2. Pencarian Informasi
Tahap selanjutnya setelah konsumen mengenal adanya kebutuhan dan manfaat yang diharapkan dari kartu simPATI dalam proses
pengambilan
keputusan
adalah
pencarian
informasi.
Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen memandang bahwa kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Dengan melakukan pencarian informasi maka konsumen akan mendapatkan pengetahun tentang produk secara lengkap dan dapat mengambil keputusan pembelian lebih baik. Tabel 14 menyajikan data sumber informasi responden tentang kartu simPATI. Tabel 14. Sumber informasi responden tentang kartu simPATI No
Sumber informasi*
1 2 3 4 5
Media elektronik (tv, radio) Media cetak (koran, majalah) Anggota keluarga Teman Agen penjualan Jumlah
Responden (orang) 70 41 45 35 16 207
Persentase (%) 33,8 19,8 21,7 16,9 7,73 100
*Responden dapat memilih lebih dari satu jawaban
Sebagian besar responden memperoleh informasi tentang kartu simPATI berdasarkan Tabel 14 di atas adalah dari media elektronik
baik televisi maupun radio (33,8%). Iklan-iklan kartu simPATI yang ditayangkan baik di televisi maupun disiarkan di radio menjadi sumber informasi responden dari media elektronik. Anggota keluarga merupakan sumber informasi bagi 21,7 persen responden. Media cetak adalah sumber informasi ketiga bagi 19,8 persen responden. Teman menjadi sumber informasi keempat bagi 16,9 persen responden. Dalam pencarian informasi tentang kartu simPATI, responden mendapatkan banyak informasi. Beberapa informasi menjadi perhatian bagi responden. Tabel 15 menyajikan data tentang perhatian responden terhadap informasi yang diperoleh mengenai kartu simPATI. Tabel 15. Perhatian responden terhadap informasi yang didapatkan No 1 2 3 4 5 6 7
Informasi yang menjadi perhatian* Sinyal dan jaringan Harga Kepopuleran merek Tarif (percakapan dan SMS) Bonus Kemudahan membeli Fitur dan pelayanan Jumlah
Responden (orang) 79 32 13 38 31 25 23 241
Persentase (%) 32,78 13,28 5,39 15,77 12,86 10,37 9,54 100
*Responden dapat memilih lebih dari satu jawaban
Sinyal dan jaringan menjadi perhatian mayoritas responden (32,78%) terhadap informasi yang didapatkan berkaitan dengan kartu simPATI seperti yang disajikan pada Tabel 15 di atas. Besarnya perhatian responden pada sinyal dan jaringan menunjukan bahwa kartu simPATI merupakan kartu prabayar dengan sinyal dan jaringan paling kuat di dalam benak konsumen. Perhatian responden kedua adalah tarif (15,77%). Sedangkan kepopuleran merek menjadi perhatian terkecil bagi responden (5,39%).
4.4.3. Evaluasi Alternatif
Evaluasi alternatif merupakan proses di mana konsumen menetapkan beberapa kriteria yang relevan dengan keinginannya
untuk dapat membuat suatu keputusan yang tepat dan bermanfaat. Pada tahap ini konsumen membentuk kepercayaan, sikap dan intensinya mengenai alternatif produk yang dipertimbangkan tersebut. Tabel 16 menyajikan data mengenai pertimbangan responden ketika akan membeli kartu simPATI. Tabel 16. Pertimbangan responden ketika akan membeli kartu simPATI No Kriteria yang menjadi Responden Persentase pertimbangan* (orang) (%) 1 Sinyal dan jaringan 72 32,14 2 Harga 26 14,29 3 Kepopuleran merek 12 5,36 4 Tarif (percakapan dan SMS) 44 16,96 5 Bonus 27 12,05 6 Kemudahan memperoleh 19 8,48 7 Fitur dan pelayanan 24 10,71 224 100 Jumlah *Responden dapat memilih lebih dari satu jawaban
Sinyal dan jaringan menjadi pertimbangan sebagian responden ketika akan membeli kartu simPATI (32,14%) seperti yang disajikan pada Tabel 16 di atas. Sinyal dan jaringan menjadi pertimbangan utama karena responden menginginkan manfaat dari kartu simPATI adalah sarana untuk mempermudah komunikasi. Pertimbangan kedua adalah tarif baik percakapan maupun SMS (16,96%). Kepopuleran merek menjadi pertimbangan terkecil responden ketika akan membeli kartu simPATI (5,36%). Perkembangan bisnis seluler yang begitu cepat membuat persaingan antar operator seluler ketat. Produk kartu seluler yang ada di pasar menjadi beragam. Hal ini mengakibatkan responden tertarik untuk mencoba menggunakan kartu seluler lain selain kartu simPATI. Tabel 17 menyajikan data jumlah responden yang pernah menggunakan kartu lain selain kartu simPATI.
Tabel 17. Jumlah responden yang pernah menggunakan kartu lain No
Pengguna kartu lain
1 2
Ya Tidak Jumlah
Responden (orang) 74 26 100
Persentase (%) 74 26 100
Jumlah responden yang pernah menggunakan kartu lain berdasarkan Tabel 17 di atas adalah 74 persen dan 26 persen responden belum pernah menggunakan kartu lain. Sedangkan kartu seluler lain yang pernah digunakan oleh responden akan disajikan pada Tabel 18 dibawah ini. Tabel 18. Jenis kartu lain yang pernah digunakan responden No
Nama kartu seluler*
1 2 3 4 5 6 7
IM3 Mentari As XL Matrix Esia Flexi Jumlah
Responden (orang) 52 27 8 14 1 1 2 105
Persentase (%) 49,52 25,71 7,61 13,33 0,96 0,96 1,91 100
*Responden dapat memilih lebih dari satu jawaban
Kartu seluler lain yang pernah digunakan responden berdasarkan Tabel 18 adalah kartu IM3 (49,52%), kartu Mentari (25,71%), kartu XL (13,33%) dan 7,61 persen menggunakan kartu As. Keempat kartu tersebut berjenis sama dengan kartu simPATI yaitu GSM prabayar. Selain kartu GSM prabayar, 0,96 persen responden menggunakan kartu Matrix yang merupakan jenis kartu GSM pasca bayar. Berkembangnya
teknologi
CDMA
membuat
sebagian
responden mencoba menggunakan kartu seluler dengan teknologi berbasis CDMA. Responden yang menggunakan kartu CDMA yaitu 0,96 persen sebagai pengguna Esia dan 1,91 persen menggunakan Flexi. Dengan melihat data di atas, dapat disimpulkan bahwa IM3
merupakan kartu seluler paling banyak yang pernah digunakan oleh responden. Hal ini dikarenakan PT. Indosat, sebagai produsen dari kartu
IM3
sekaligus
mempromosikan menggunakan
pesaing
produknya.
kartu
seluler
terbesar
Dalam lain,
Telkomsel
gencar
mengambil
keputusan
masing-masing
responden
mempunyai pertimbangan tersendiri. Pertimbangan responden dalam menggunakan kartu lain akan disajikan dalam Tabel 19. Tabel 19. Pertimbangan responden menggunakan kartu lain No 1 2 3 4 5 6 7 8
Kriteria yang menjadi pertimbangan* Sinyal dan jaringan Harga Kepopuleran merek Tarif (percakapan dan SMS) Bonus Kemudahan memperoleh Fitur dan pelayanan Lainnya Jumlah
Responden (orang) 7 49 3 31 38 4 13 2 147
Persentase (%) 4,76 33,33 2,04 21,09 25,85 2,72 8,84 1,36 100
*Responden dapat memilih lebih dari satu jawaban
Harga menjadi pertimbangan pertama bagi 33,33 persen responden menggunakan kartu lain. Kartu simPATI menurut responden tergolong mahal baik harga kartu perdana maupun isi ulangnya. Bonus adalah pertimbangan kedua responden memilih kartu lain (25,85%). Tarif menjadi pertimbangan ketiga bagi 21,09 persen responden. Dalam tarif SMS khususnya, kartu simPATI masih kalah dengan beberapa kartu seluler lain.
4.4.4. Keputusan Pembelian
Pengambilan keputusan adalah tahap selanjutnya setelah melakukan evaluasi alternatif dalam proses pengambilan keputusan pembelian. Pengambilan keputusan responden dapat berasal dari diri sendiri maupun mendapatkan pengaruh dari orang lain. Pihak-pihak yang
paling
mempengaruhi
responden
keputusan pembelian disajikan pada Tabel 20.
dalam
pengambilan
Tabel 20. Pihak yang paling mempengaruhi responden dalam pengambilan keputusan pembelian kartu simPATI No Pemberi pengaruh Responden Persentase (orang) (%) 1 Keinginan diri sendiri 55 55 2 Orang tua 20 20 3 Saudara 13 13 4 Teman 10 10 5 Tenaga penjual 2 2 Jumlah 100 100 Sebagian besar responden (55%) membeli kartu simPATI atas keinginan diri sendiri seperti yang ditunjukkan pada Tabel 20 di atas. Keputusan responden dalam membeli kartu simPATI tidak semuanya dipengaruhi oleh diri sendiri. Responden yang sering berhubungan dengan orang tua dalam mengambil keputusan berpengaruh juga terhadap pengambilan keputusan pembelian kartu simPATI. Responden yang mendapatkan pengaruh orang tua dalam pengambilan keputusan pembelian kartu simPATI dalam penelitian ini sebesar 20 persen. Interaksi yang kuat antar teman menyebabkan 10 persen responden mendapatkan pengaruh dari teman dalam pengambilan keputusan pembelian. Dalam penelitian ini hanya 2 persen responden yang membeli kartu simPATI karena pengaruh tenaga penjual. Pengaruh orang lain dalam pengambilan keputusan pembelian kartu simPATI bermacammacam. Tabel 21 akan menyajikan data yang berkaitan dengan pengaruh orang lain dalam keputusan pembelian kartu simPATI. Tabel 21. Pengaruh orang lain terhadap responden dalam keputusan pembelian kartu simPATI No Pengaruh orang lain Responden Persentase (orang) (%) 1 Memberitahu 24 24 2 Meminta untuk mencoba 15 15 3 Membujuk untuk membeli 5 5 4 Tidak berkomentar 56 56 100 100 Jumlah
Sebagian besar responden (56%) tidak berkomentar tentang bagaimana pengaruh orang lain dalam keputusaan pembelian kartu simPATI berdasarkan Tabel 21 di atas. Tidak adanya komentar dari responden ini diakibatkan karena sebagian besar responden memutuskan membeli kartu simPATI atas keinginan sendiri. Responden yang mendapatkan pengaruh dengan cara diberitahu sebesar 24 persen. Responden yang mendapatkan pengaruh dengan cara diminta untuk mencoba sebesar 15 persen dan hanya 5 persen responden yang dipengaruhi oleh pihak lain dengan cara dibujuk untuk membeli. Responden memiliki cara yang berbeda-beda dalam membeli kartu simPATI. Perbedaan cara pembelian kartu simPATI ini diakibatkan perbedaan kebutuhan terhadap kartu simPATI masingmasing responden. Informasi tentang bagaimana cara responden membeli kartu simPATI dapat dilihat di Tabel 22. Tabel 22. Cara responden memutuskan membeli kartu simPATI No
Cara pembelian
1 2 3
Terencana Tergantung situasi Mendadak Total
Responden (orang) 51 33 16 100
Persentase (%) 51 33 16 100
Tabel 22 yang menyajikan data tentang cara responden memutuskan membeli kartu simPATI memberikan kesimpulan bahwa mayoritas responden membeli kartu simPATI secara terencana yaitu disesuaikan dengan kebutuhan dan manfaat yang diinginkan. Responden juga mencari informasi terlebih dahulu sebelum membeli kartu simPATI. Responden yang membeli kartu simPATI berdasarkan situasi juga tidak sedikit (33%). Responden ini membeli kartu simPATI karena kartu simPATI saat itu memberikan manfaat yang lebih baik dibandingkan dengan kartu seluler lain. Sedangkan responden yang membeli kartu simPATI secara mendadak sebesar 16 persen. Responden ini pada umumnya membeli kartu simPATI
bersamaan dengan membeli telepon seluler di counter-counter telepon seluler dan seringkali mendapatkan pengaruh dari tenaga penjual. Tempat menjadi hal yang tidak bisa diabaikan ketika melakukan
keputusan
pembelian
karena
konsumen
harus
mengetahui di mana tempat yang harus konsumen didatangi untuk mendapatkan barang yang sesuai dengan kebutuhan dan manfaat yang diinginkan. Responden penelitian ini juga melakukan pemilihan
tempat pembelian kartu
simPATInya.
Tabel 23
menyajikan tempat responden membeli kartu simPATI. Tabel 23. Tempat responden membeli kartu simPATI No
Tempat pembelian*
1 2 3
Counter telepon seluler Dealer resmi Telkomsel Pengecer Jumlah
Responden (orang) 66 21 13 111
Persentase (%) 66 21 13 100
*Responden dapat memilih lebih dari satu jawaban
Counter-counter telepon seluler merupakan tempat sebagian besar responden (66%) membeli kartu simPATI berdasarkan Tabel 23 di atas. Tempat kedua yang dipilih responden adalah dealer resmi Telkomsel yaitu Grapari maupun GeraiHalo (21%). Pengecer adalah tempat ketiga yang dipilih oleh 13 persen sebagai tempat untuk membeli kartu simPATI. Responden mempunyai alasan yang berbeda-beda dalam memilih ketiga tempat di atas. Alasan responden memilih ketiga tempat tersebut disajikan dalam Tabel 24. Tabel 24. Alasan responden dalam memilih tempat pembelian kartu simPATI No Alasan Responden Persentase (orang) (%) 1 Dekat tempat tinggal 23 23 2 Harga lebih murah 66 66 3 Pelayanan yang baik 6 6 4 Lainnya 5 5 100 100 Jumlah
Tabel 24 yang menyajikan data tentang alasan responden dalam memilih tempat pembelian kartu simPATI memberikan kesimpulan bahwa sebagian besar responden memilih tempat pembelian yang menjual kartu simPATI dengan harga yang lebih murah (66%). Alasan kedua yang dikemukakan oleh 23 persen adalah dekat dengan tempat tinggal. Alasan ketiga adalah membeli kartu simPATI di tempat pembelian dengan pelayanan yang baik (6%). Responden ini lebih mengutamakan pelayanan daripada sekedar harga lebih murah maupun dekat dengan tempat tinggal. Beberapa alasan lain diungkapkan oleh 5 persen responden dalam memilih tempat pembelian kartu simPATI. Alasan itu antara lain membeli kartu simPATI di tempat-tempat yang dapat memberikan pilihan “nomor cantik” lebih banyak dan alasan lainnnya adalah membeli kartu simPATI di counter atau pengecer milik teman atau kenalannya.
4.4.5. Evaluasi Pasca Pembelian
Evaluasi pasca pembelian adalah kegiatan yang dilakukan setelah kegiatan pembelian. Evaluasi pasca pembelian dilakukan untuk mengevaluasi apakah produk yang dibeli sesuai dengan kebutuhan maupun manfaat yang diharapkan. Hasil dari proses ini adalah konsumen merasa puas atau tidak puas dengan produk yang dikonsumsinya. Kepuasan akan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian dan mengkonsumsi kembali produk tersebut. Sebaliknya perasaan tidak puas akan mengakibatkan konsumen kecewa dan menghentikan pembelian kembali dan konsumsi terhadap produk tersebut. Responden kartu simPATI dalam penelitian ini juga melakukan evaluasi pasca pembelian setelah membeli kartu simPATI. Responden setelah membeli kartu simPATI mempunyai tanggapan yang berbeda-beda. Responden membandingkan antara harapan mereka terhadap kartu simPATI dengan kinerja sesungguhnya. Jika kartu simPATI sesuai dengan
harapannya maka responden akan menyatakan puas, begitu juga sebaliknya. Informasi tentang tanggapan responden setelah membeli dan menggunakan kartu simPATI secara lebih lengkap disajikan dalam Tabel 25. Tabel 25. Tanggapan responden setelah membeli dan menggunakan kartu simPATI. No Tingkat kepuasan Responden (orang) Persentase (%) 1 Puas 50 50 2 Tidak puas 4 4 3 Biasa saja 46 46 100 100 Jumlah Tabel 25 yang menyajikan data tentang tanggapan responden setelah membeli kartu simPATI memberikan kesimpulan bahwa 50 persen menyatakan puas menggunakan kartu simPATI, 46 persen menyatakan biasa saja dan hanya 4 persen responden yang menyatakan tidak puas menggunakan kartu simPATI. Responden yang puas menggunakan kartu simPATI akan tetap menggunakan kartu simPATI dan kemungkinan kecil berpindah ke kartu seluler lain walaupun kartu seluler lain mengadakan promosi. Responden yang menyatakan puas berarti bahwa manfaat yang diharapkan responden dengan menggunakan kartu simPATI telah terpenuhi. Responden dengan kategori biasa saja merasakan bahwa tidak ada kelebihan yang didapatkan responden dalam menggunakan kartu
simPATI.
Responden
menganggap
bahwa
tidak
ada
perbedaaan antara kartu simPATI dengan kartu seluler lain. Responden ini pada umumnya akan mencoba kartu lain jika kartu seluler lain melakukan promosi dan dipandang mempunyai keunggulan. Responden yang menyatakan tidak puas setelah menggunakan kartu simPATI memandang bahwa kinerja kartu simPATI tidak sesuai dengan manfaat yang diharapkannya dan responden yang termasuk dalam kategori ini akan siap beralih ke kartu seluler lain jika kartu seluler lain mengadakan promosi. Informasi selengkapnya yang berkaitan dengan tindakan responden
jika kartu seluler lain mengadakan promosi dapat dilihat selengkapnya pada Tabel 26. Tabel 26. Tindakan responden ketika produk lain promosi Tindakan Responden Persentase (orang) (%) 1 Membeli merek lain 2 2 2 Menggunakan keduanya 53 53 3 Tidak terpengaruh 45 45 100 100 Jumlah
No
Tindakan responden ketika produk lain melakukan promosi seperti yang ditunjukaan pada Tabel 26 adalah akan menggunakan keduanya jika merek lain mengadakan promosi (53%). Responden akan membeli merek lain tetapi tetap menggunakan kartu simPATI. Kepuasan yang dirasakan responden setelah menggunakan kartu simPATI membuat 45 persen responden tidak terpengaruh jika merek lain mengadakan promosi. Pada responden ini telah terbentuk loyalitas terhadap kartu simPATI. Dalam penelitian ini, hanya 2 persen responden yang menyatakan akan membeli kartu lain dan tidak menggunakan kembali kartu simPATI. Kepuasan responden dalam menggunakan kartu simPATI juga terlihat dalam lamanya responden dalam menggunakan kartu simPATI. Responden yang puas menggunakan kartu simPATI tidak akan mudah berpindah ke kartu seluler lain sehingga jangka waktu pemakain kartu simPATInya juga lama. Data tentang lamanya responden dalam menggunakan kartu simPATI dapat dilihat pada Tabel 27. Tabel 27. Lama responden menggunakan kartu simPATI No 1 2 3 4 5
Lama penggunaan (tahun) <1 1 2 3 >3 Jumlah
Responden (orang) 22 26 25 15 12 100
Persentase (%) 22 26 25 15 12 100
Tabel 27 yang menyajikan data lama responden menggunakan kartu simPATI memberikan kesimpulan bahwa 26 persen responden telah menggunakan kartu simPATI selama satu tahun, 25 persen responden selama dua tahun, 22 persen responden kurang dari satu tahun, 15 persen responden telah menggunakan kartu simPATI selama 3 tahun dan 12 persen telah menggunakan kartu simPATI lebih dari tiga tahun. Dalam penelitian ini, dari 100 orang yang menjadi responden, 88 persen responden sudah menggunakan kartu simPATI lebih dari satu tahun sehingga dapat disimpulkan bahwa kartu simPATI sudah dapat diterima oleh para responden. Dalam evaluasi pasca pembelian terhadap kartu simPATI, konsumen yang telah membeli dan menggunakan kartu simPATI akan memutuskan untuk tetap menggunakan kartu simPATI atau berpindah ke kartu lain. Responden yang tetap menggunakan kartu simPATI maupun yang akan menggunakan kartu lain dapat dilihat dari tindakan responden jika pulsa kartu simPATInya habis. Responden yang tetap akan menggunakan kartu simPATI akan melakukan pengisian kembali pulsanya jika habis. Data tentang tindakan responden ketika pulsa kartu simPATInya habis dapat dilihat pada Tabel 28. Tabel 28. Tindakan responden jika pulsa kartu simPATInya habis No
Mengisi pulsa kembali
1 2
Ya Tidak Jumlah
Responden (orang) 98 2 100
Persentase (%) 98 2 100
Hampir sebagian besar responden (98%) akan melakukan pengisian kembali pulsanya jika pulsa kartu simPATInya habis berdasarkan Tabel 28 di atas. Responden yang menyatakan tidak akan melakukan pengisian kembali pulsanya atau tidak lagi menggunakan kartu simPATInya dalam penelitian ini hanya 2 persen. Masingmasing responden menghabiskan pulsa yang berbeda-beda setiap
bulannya. Tabel 29 menyajikan data tentang jumlah yang dihabiskan responden selama sebulan. Tabel 29. Jumlah pulsa yang dihabiskan responden dalam sebulan No 1 2 3
Jumlah pulsa (Rp) ≤50.000 50.001-100.000 100.001-150.000 Jumlah
Responden (orang) 12 59 29 100
Persentase (%) 12 59 29 100
Sebagian besar responden (59%) menghabiskan pulsa Rp50.000,00Rp100.000,00 seperti yang ditunjukkan pada Tabel 29. Responden yang tidak terlalu sering melakukan komunikasi atau hanya mempunyai pemasukan sedikit setiap bulannya menghabiskan pulsa kurang dari Rp. 50.000 (12%). Sedangkan 29 responden responden menghabiskan pulsa Rp. 100.000,00-Rp150.000,00.
4.5.
Analisis Tingkat Kepentingan Dan Kepuasan Terhadap AtributAtribut Kartu simPATI
Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi atribut-atribut yang dimiliki oleh produk yang akan dievaluasi. Konsumen menganggap bahwa setiap atribut mempunyai tingkat kepentingan yang berbeda-beda. Dengan analisis ini akan diperoleh atribut-atribut mana yang mempunyai tingkat kepentingan dan kepuasan yang tinggi menurut konsumen sehingga pada akhirnya akan didapatkan atribut dominan. Atribut dominan adalah atribut yang mempunyai tingkat kepentingan dan kepuasan yang tinggi. Atribut kartu simPATI yang akan dianalisis pada penelitian ini yaitu harga kartu perdana, tarif (percakapan dan SMS), sinyal dan jaringan, fitur dan pelayanan, promosi, bonus dan hadiah, kepopuleran merek, kemudahan mendapatkan dan isi ulang, harga isi ulang serta jangka waktu dan masa aktif. Responden yang digunakan dalam analisis ini berjumlah 85 orang sesuai dengan hasil uji validitas responden (Lampiran 2). Hasil penilaian tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan atribut kartu simPATI secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 30.
Rataan setiap skor selanjutnya dipetakan pada diagram Kartesius dengan menggunakan Importance Performance Analysis. Garis pembagi pada diagram Kartesius merupakan nilai total rataan tingkat kepentingan (4,08) sebagai sumbu Y dan nilai total rataan tingkat kepuasan (3,43) sebagai sumbu X. Posisi masing-masing atribut kartu simPATI dapat dilihat pada Gambar 6. 5.00
Pertahankan Prestasi
Prioritas Utama
C
Tingkat Kepentingan
4.50
B A I
F
J
H
4.00
E 3.50
G 3.00
D
Berlebihan
Prioritas Rendah
2.50 2.50
3.00
3.50
4.00
4.50
5.00
Tingkat Kepuasaan
Gambar 6. Hasil analisis tingkat kepentingan dan kepuasan dengan menggunakan diagram Importance-Performance Analysis Keterangan : A : Harga kartu perdana
F : Bonus dan hadiah
B : Tarif (percakapan dan SMS) G : Kepopuleran merek C : Sinyal dan jaringan
H : Kemudahan dan isi ulang
D : Fitur dan pelayanan
I
: Harga isi ulang
E : Promosi
J
: Jangka waktu
Posisi masing-masing atribut sebagai berikut : 1. Kuadran I (Prioritas Utama) Kuadran I merupakan wilayah yang memuat atribut-atribut yang dianggap penting oleh konsumen, tetapi belum memiliki kinerja
sesuai dengan harapan konsumen. Atribut yang berada pada posisi ini adalah harga kartu perdana (A), tarif baik percakapan maupun SMS (B), bonus dan hadiah (F) dan harga isi ulang (I ). 2. Kuadran II (Pertahankan Prestasi) Kuadran II adalah wilayah dengan atribut yang dianggap sangat penting oleh konsumen dan mempunyai kinerja yang sesuai dengan harapan konsumen sehingga menghasilkan kepuasan tinggi. Atribut yang berada pada posisi ini adalah sinyal dan jaringan (C), kemudahan mendapatkan dan isi ulang (H) dan jangka waktu (J). 3. Kuadran III (Prioritas Rendah) Kuadran III menunjukkan posisi atribut yang memiliki tingkat kepentingan dan kepuasaan di bawah tingkat total rata-rata sehingga dianggap kurang penting bagi pelanggan. Atribut yang berada pada posisi ini adalah fitur dan pelayanan (D), promosi (E) dan kepopuleran merek (G). 4. Kuadran IV (Berlebihan) Kuadran 4 merupakan kuadran yang memuat atribut-atribut yang dianggap kurang penting oleh konsumen dan dirasakan berlebihan. Atribut kartu simPATI tidak ada yang terdapat dalam kuadran ini. Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa atribut-atribut di kuadran II yaitu sinyal dan jaringan (C), kemudahan isi ulang (H) dan jangka waktu (J) merupakan atribut dominan yang dimiliki kartu
simPATI.
Atribut-atribut
tersebut
mempunyai
tingkat
kepentingan dan tingkat kepuasan yang tinggi dan atribut sinyal dan jaringan
merupakan
atribut
paling
dominan
dengan
nilai
kepentingan dan kepuasan tertinggi yaitu 4,64 untuk nilai tingkat kepentingan dan 4,28 untuk nilai tingkat kepuasan (Tabel 30). Besarnya nilai tingkat kepuasan yang dimiliki atribut sinyal dan jaringan menunjukkan bahwa atribut ini mempunyai kinerja yang memuaskan sesuai dengan harapan pelanggan.
4.6.
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Kartu simPATI
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui variabel dominan yang mempengaruhi keputusan pembelian. Variabel yang mempengaruhi responden terhadap keputusan pembelian dapat dilihat dari nilai communality-nya. Semakin tinggi nilai communality suatu variabel, semakin besar pengaruh variabel tersebut terhadap keputusan pembelian. Variabel-variabel yang akan dianalisis antara lain manfaat, motivasi, informasi, tempat, pengaruh orang lain, harga kartu perdana, tarif (percakapan dan SMS), sinyal dan jaringan, fitur dan pelayanan, promosi, bonus dan hadiah, kepopuleran merek, kemudahan dan isi ulang, harga isi ulang serta jangka waktu dan masa aktif. Pengolahan dilakukan dengan menggunakan metode Principal Component Analysis dan menghasilkan delapan variabel dengan nilai KMO dan Barlett`s test 0,507 dengan signifikasi 0,000. Oleh karena angka tersebut sudah di atas 0,5 dan signifikasi jauh dibawah 0,05, maka variabel tersebut dinyatakan layak untuk dianalisis lebih lanjut. Analisis lanjutan terhadap delapan variabel tersebut menghasilkan tiga komponen utama yang mampu menerangkan keragaman data sebesar 71,145 persen (Lampiran 5). Besarnya keragaman data ini menurut Dillon dalam Silalahi (2001) sudah memadai karena telah mampu menerangkan keragaman data lebih besar dari 70 persen. Keempat komponen utama itu adalah : 1.
Komponen Utama Pertama (Keuggulan) Variabel yang menyusun komponen utama pertama dalam Rotated Component Matrix (Lampiran 5) adalah sinyal dan jaringan serta tarif baik percakapan maupun SMS. Kedua variabel di atas menerangkan keragaman data sebesar 26,115 persen. Variabel pertama yang menempati komponen utama pertama adalah variabel sinyal dan jaringan dengan nilai communality 0,768. Dengan melihat Gambar 6 yang menunjukkan hasil analisis tingkat kepentingan dan kepuasan dengan menggunakan diagram Importance-Performance Analysis, atribut sinyal dan jaringan menempati kuadran kedua yaitu
pertahankan prestasi dengan nilai tingkat kepentingan 4,64 dan tingkat kepuasan 4,28. Nilai ini merupakan nilai tertinggi pada pengukuran tingkat kepentingan dan kepuasaan (Tabel 30). Atribut ini harus dipertahankan prestasinya yaitu dengan tidak hanya meningkatkan luas jangkauan tetapi juga kualitas jaringan. Semakin banyaknya konsumen yang menggunakan kartu simPATI dan adanya kartu seluler lain yang menggunakan jaringan Telkomsel (KartuHalo dan As) dapat menurunkan kualitas sinyal dan jaringan kartu simPATI. Variabel tarif (percakapan dan SMS) merupakan variabel kedua yang menempati komponen utama pertama dengan nilai communality 0,735. Atribut tarif menjadi pertimbangan terbesar kedua (16,96%) yang menjadi pertimbangan responden menggunakan kartu simPATI (Tabel 16). Atribut tarif berada pada kuadran kedua pada diagram Importance-performance Analysis (Gambar 6) yang berarti kinerjanya harus ditingkatkan agar konsumen semakin senang menggunakan kartu simPATI sehingga tidak mudah berpindah atau menggunakan kartu lain. 2.
Komponen Utama Kedua (Harga) Komponen
utama
kedua
Rotated
Component
Matrix
(Lampiran 5) dengan keragaman data sebesar 22,686 persen terdiri dari harga kartu perdana dan harga isi ulang dengan nilai communality masing-masing 0,692 dan 0,691. Dengan melihat Tabel 13 mengenai faktor penghalang responden membeli kartu simPATI, 41 persen responden menyatakan harga kartu simPATI tergolong mahal baik harga perdana maupun voucher isi ulangnya. Harga menjadi pertimbangan ketiga bagi responden (14,29%) ketika akan membeli kartu simPATI seperti yang ditunjukkan pada Tabel 16. Harga juga menjadi
pertimbangan
bagi
33,33
persen
responden
untuk
menggunakan kartu lain (Tabel 19). Harga juga menjadi alasan bagi 66 persen responden memilih tempat pembelian kartu simPATI (Tabel 24).
Harga baik harga kartu perdana maupun harga isi ulang merupakan atribut-atribut yang menempati kuadran pertama pada diagram Importance-Performance Analysis (Gambar 6) yang berarti prioritas utama untuk ditingkatkan karena nilai tingkat kepentingan berada di atas rata-rata sedangkan nilai tingkat kepuasan masih berada dibawah rata-rata (Tabel 30). 3.
Komponen Utama Ketiga (Tempat Pembelian) Komponen utama ketiga dalam Rotated Component Matrix (Lampiran 5) dengan keragaman data 22,344 persen terdiri dari kemudahan mendapatkan dan isi ulang serta tempat pembelian dengan nilai communality masing-masing 0,751 dan 0,632. Variabel kemudahan mendapatkan dan isi ulang merrupakan variabel pertama yang menempati komponen utama ketiga. Atribut kemudahan mendapatkan dan isi ulang menempati kuadran kedua pada diagram Importance-Performance Analysis (Gambar 6) sehingga atribut ini kinerjanya harus tetap dipertahankan. Variabel tempat pembelian merupakan variabel kedua dalam komponen utama ketiga. Sebagian besar responden (66%) membeli kartu simPATI di counter-counter telepon seluler (Tabel 23). Harga yang murah merupakan alasan 66 persen responden memilih tempat tersebut (Tabel 24). Pengaruh masing-masing variabel terhadap keputusan pembelian
dapat dilihat dari nilai communality-nya. Pengaruh masing-masing variabel terhadap keputusan pembelian kartu simPATI berdasarkan derajat pengaruhnya (communality) disajikan pada Tabel 31. Tabel 31. Nilai communalities masing-masing variabel Keterangan Communality Sinyal dan jaringan 0,768 Kemudahan mendapatkan dan isi ulang 0,751 Tarif (percakapan dan SMS) 0,735 Harga kartu perdana 0,692 Harga isi ulang 0,691 Tempat pembelian 0,632
Sinyal dan jaringan merupakan variabel yang paling mempengaruhi responden dalam pengambilan keputusan pembelian kartu simPATI berdasarkan nilai communality seperti yang terlihat pada Tabel 31 diatas. Variabel sinyal dan jaringan mempunyai nilai communality terbesar yaitu 0,768. Sinyal dan jaringan merupakan faktor yang paling mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli kartu simPATI karena responden mengharapkan manfaat dari menggunakan kartu simPATI sebagai sarana untuk mempermudah komunikasi (Tabel 11).
4.7.
Analisis Sikap Konsumen
Analisis sikap konsumen dalam penelitian ini meliputi analisis sikap konsumen, norma subyektif dan analisis maksud perilaku konsumen. Ketiganya menggunakan metode multiatribut Fishbein. 4.7.1. Analisis Sikap Konsumen Dengan Multiatribut Fishbein
Penilaian sikap konsumen dengan menggunakan model multiatribut Fishbein menekankan adanya tingkat kepentingan yang diberikan konsumen terhadap suatu atribut (Sumarwan, 2003). Penilaian sikap konsumen dilakukan dengan skor yang didapatkan dari pengukuran tingkat kepercayaan dan evaluasi kepercayaan. Tingkat kepercayaan (bi) terhadap atribut produk menggambarkan tingkat kepentingan suatu atribut yang dimiliki oleh produk yang dalam hal ini adalah kartu simPATI. Tingkat kepercayaan merupakan penilaian yang diberikan konsumen terhadap produk sebelum menggunakannya. Responden dalam penelitian ini memberikan penilaian terhadap sepuluh atribut yang dimiliki oleh kartu simPATI yaitu harga kartu perdana, tarif (baik percakapan maupun SMS), sinyal dan jaringan, fitur dan pelayanan, promosi, bonus dan hadiah, kepopuleran merek, kemudahan mendapatkan dan isi ulang, harga isi ulang dan jangka waktu dan masa aktif. Tabel 32 berisi skor penilaian tingkat kepercayaan responden terhadap masing-masing atribut.
Tabel 32. Tingkat kepercayaan responden terhadap atribut kartu simPATI Atribut Keterangan Tingkat kepercayaan (bi) A Harga kartu perdana 4,34 B Tarif (percakapan dan SMS) 4,47 C Sinyal dan jaringan 4,64 D Fitur dan pelayanan 3,40 E Promosi 3,89 F Bonus dan hadiah 4,12 G Kepopuleran merek 3,36 H Kemudahan membeli dan isi ulang 4,19 I Harga isi ulang 4,20 J Jangka waktu (masa aktif dan tenggang) 4,21 40,82 Total rataan Atribut sinyal dan jaringan mendapatkan skor terbesar dalam penilaian tingkat kepercayaan yaitu 4,64 berdasarkan Tabel 32 di atas. Sinyal dan jaringan merupakan atribut yang paling penting dalam memilih kartu simPATI. Pada kegiatan pengenalan kebutuhan, manfaat yang diharapkan responden dari pembelian kartu simPATI adalah untuk mempermudah komunikasi (Tabel 11) sehingga sinyal dan jaringan merupakan atribut pertama yang harus diperhatikan. Atribut sinyal dan jaringan juga merupakan atribut yang menjadi pertimbangan bagi 32,14 persen responden ketika akan membeli kartu simPATI (Tabel 16). Pada penilaian tingakat kepercayaan responden terhadap atribut kartu simPATI ini, atribut kepopuleran merek mendapatkan skor terendah yaitu 3,36. Responden
yang
telah
melakukan
penilaian
tingkat
kepercayaan terhadap atribut produk selanjutnya diminta melakukan evaluasi kepercayaan (ei) terhadap kinerja atribut-atribut tersebut. Evaluasi kepercayaan responden merupakan gambaran tingkat kepuasan responden terhadap kinerja masing-masing atribut. Informasi tentang penilaian responden terhadap kinerja atribut yang dimiliki kartu simPATI dapat dilihat selengkapnya pada Tabel 33.
Tabel 33. Evaluasi kepercayaan responden terhadap atribut kartu simPATI Atribut Keterangan Evaluasi kepercayaan (ei) A Harga kartu perdana 3,39 B Tarif (percakapan dan SMS) 3,38 C Sinyal dan jaringan 4,28 D Fitur dan pelayanan 3,35 E Promosi 3,35 F Bonus dan hadiah 2,80 G Kepopuleran merek 3,07 H Kemudahan membeli dan isi ulang 3,46 I Harga isi ulang 3,32 J Jangka waktu (masa aktif dan tenggang) 3,93 34,33 Total rataan Penilaian evaluasi kepercayaan terhadap atribut kartu simPATI yang disajikan pada Tabel 33 menunjukkan bahwa atribut sinyal dan jaringan tetap mendapatkan skor penilaian tertinggi (4,28). Responden menilai atribut sinyal dan jaringan sudah mempunyai kinerja yang memuaskan. Atribut bonus dan hadiah dalam evaluasi kepercayaan ini mendapatkan skor terendah (2,80). Responden menganggap bahwa kartu simPATI belum memberikan bonus dan hadiah sesuai dengan harapan mereka. Dalam evaluasi alternatif juga disebutkan bahwa pertimbangan terbesar kedua responden menggunakan kartu seluler lain adalah bonus dan hadiah (Tabel 19). Skor hasil penilaian tingkat kepercayaan dan evaluasi kepercayaan terhadap atribut-atribut yang dimiliki kartu simPATI selanjutnya digunakan untuk melakukan penilaian terhadap sikap konsumen.
Penilaian
sikap
konsumen
ini
bertujuan
untuk
mengetahui bagaimana sikap konsumen terhadap kartu simPATI berdasarkan atribut-atribut yang dimilikinya. Nilai sikap konsumen merupakan hasil perkalian antara tingkat kepercayaan (bi) dengan evaluasi kepercayaan (ei).
Penilaian sikap konsumen dengan
menggunakan multiatribut Fishbein selengkapnya disajikan pada Tabel 34.
Tabel 34. Penilaian sikap konsumen terhadap kartu simPATI Atribut A B C D E F G H I J
Evaluasi Tingkat kepercayaan (bi) kepercayaan (ei) 4,34 3,39 4,47 3,38 4,64 4,28 3,40 3,35 3,89 3,35 4,12 2,80 3,36 3,07 4,19 3,46 4,20 3,32 4,21 3,93 Total bi × ei (AB)
bi × e i 14,71 15,09 19,85 11,40 13,06 11,53 10,33 14,49 13,93 16,55 140,94
Penelitian ini hanya mengkaji satu merek yaitu simPATI maka untuk mengintepretasikan skor Fishbein digunakan interval lima selang yaitu : 1. 10
≤ AB ≤ 58
2. 58
< AB ≤ 107 : kategori negatif atau buruk
: kategori sangat negatif atau buruk
3. 107 < AB ≤ 156 : kategori netral atau biasa 4. 156 < AB ≤ 205 : kategori positif atau baik 5. AB > 205
: kategori sangat positif atau sangat baik
Skor Fishbein yang didapat dari penilaian sikap di atas adalah 140,94 sehingga dapat dikategorikan biasa yaitu kartu simPATI mendapat tanggapan sikap yang sama dengan kartu seluler lainnya.
4.7.2. Analisis Nilai Norma Subyektif
Nilai norma subyektif menggambarkan pengaruh pihak eksternal terhadap perilaku konsumen. Dalam penelitian ini yang termasuk pihak eksternal yaitu keluarga (orang tua, kakak atau adik), pacar, teman dan tenaga penjual. Nilai norma subyektif didapatkan dari hasil perkalian antara peubah keyakinan normatif dengan
peubah
motivasi.
Peubah
keyakinan
normatif
menggambarkan seberapa besar pengaruh pihak eksternal terhadap keputusan pembelian kartu simPATI. Informasi selengkapnya
tentang penilaian terhadap peubah keyakinan normatif disajikan dalam Tabel 35. Tabel 35. Penilaian peubah keyakinan normatif Peubah A B C D
Keterangan Anggota keluarga Pacar Teman Tenaga penjual Total rataan
Keyakinan normatif (NBj) 4,21 3,87 4,22 3,75 16,06
Penilaian selanjutnya setelah penilaian peubah keyakinan normatif adalah melakukan penilaian terhadap peubah motivasi. Peubah motivasi mengukur besarnya kemungkinan responden mengikuti pengaruh pihak eskternal dalam pengambilan keputusan pembelian. Tabel 36 menyajikan penilaian terhadap peubah motivasi responden dalam pengambilan keputusan pembelian kartu simPATI Tabel 36. Penilaian peubah motivasi Peubah A B C D
Peubah Anggota keluarga Pacar Teman Tenaga penjual Total rataan
Motivasi (MCj) 4,21 3,84 4,12 3,80 15,96
Nilai norma subyektif (SN) selanjutnya dicari setelah nilai peubah keyakinan dan peubah motivasi diketahui. Nilai norma subyektif merupakan perkalian antara skor pengukuran keyakinan normatif dan motivasi. Tabel 37 menyajikan nilai norma subyektif responden. Tabel 37. Nilai norma subyektif Peubah A B C D
Keyakinan Motivasi normatif (NBj) (MCj) 4,21 4,21 3,87 3,84 4,22 4,12 3,75 3,80 Total NBj × MCj (SN)
NBj × MCj 17,74 14,84 17,39 14,26 64,24
Pihak eksternal yang paling berpengaruh dalam pembelian kartu simPATI adalah keluarga seperti yang ditunjukkan Tabel 37 diatas. Pengaruh kedua berasal dari teman, ketiga berasal dari pacar dan terakhir berasal dari tenaga penjual.
4.7.3. Analisis Nilai Perilaku Konsumen
Analisis nilai perilaku konsumen dilakukan setelah nilai sikap konsumen dan nilai norma subyektif diketahui. Dalam penelitian ini, nilai maksud perilaku ekuivalen dengan nilai perilaku konsumen karena faktor lain tidak diperhitungkan. Nilai perilaku konsumen didapatkan dari nilai sikap (AB) dan nilai norma subyektif (SN). Nilai sikap dapat dilihat pada Tabel 34 sedangkan nilai norma subyektif (SN) dapat dilihat pada Tabel 37. Nilai perilaku konsumen tidak didapat begitu saja dari nilai sikap dan nilai norma subyektif tetapi harus ditentukan dahulu bobot untuk nilai sikap (w1) dan nilai norma subyektif (w2). Dengan menggunakan rumus Fishbein maka didapatkan nilai w1 sebesar 0,75 dan nilai w2 0,25. Nilai w1 yang lebih besar dari nilai w2 menunjukkan bahwa perilaku konsumen dalam pembelian kartu simPATI lebih dipengaruhi oleh diri sendiri. Dalam proses pengambilan keputusan pembelian kartu simPATI dapat dilihat bahwa mayoritas responden membeli kartu simPATI atas keinginan sendiri (Tabel 20). Nilai perilaku didapatkan dari rumus Fishbein sebagai berikut : B ~ BI = w1 (AB) + w2 (SN) = 0,75 (140,94) + 0,25 (64,24) = 118,02 Penelitian ini hanya mengkaji satu merek saja, maka untuk mengintepretasikan hasilnya digunakan interval dengan lima selang yaitu : 1. 10
≤ B ~ BI ≤ 45
: kategori sangat negatif atau buruk
2. 45
< B ~ BI ≤ 91
: kategori negatif atau buruk
3. 91 < B ~ BI ≤ 137 : kategori netral atau biasa
4. 137 < B ~ BI ≤ 183 : kategori positif atau baik 5. B ~ BI > 183
: kategori sangat positif atau sangat baik
Skor penilaian yang didapatkan dari pengukuran nilai perilaku konsumen di atas adalah 118,02. Berdasarkan interval di atas, maka perilaku konsumen dapat dikategorikan biasa.
4.8.
Implikasi Hasil Penelitian
Penelitian mengenai perilaku konsumen di Institut Pertanian Bogor tidak hanya untuk mengetahui proses keputusan pembelian dan preferensi konsumen terhadap atribut-atribut kartu simPATI, namun juga dapat digunakan sebagai dasar dalam penetapan strategi perusuhaan khususnya strategi bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, promosi dan tempat. Strategi pemasaran yang tepat dapat digunakan perusahaan dalam mempertahankan pangsa pasarnya maupun untuk mendapatkan pangsa pasar baru. 4.8.1. Produk a. Evaluasi Hasil Penelitian
Produk
merupakan
bauran
pemasaran
yang
paling
mendasar karena produk merupakan penawaran nyata oleh perusahaan pada konsumen. Pada studi perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian kartu simPATI ini dilakukan analisis terhadap atribut-atribut yang melekat apada kartu simPATI yaitu atribut harga kartu perdana, tarif (percakapan maupun SMS), sinyal dan jaringan, fitur dan pelayanan, promosi, bonus dan hadiah, kepopuleran merek, kemudahan membeli dan isi ulang, harga isi ulang dan jangka waktu sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen di Institut Pertanian Bogor yang dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat sarjana. Tingkat kepercayaan konsumen pada kesepuluh atribut tersebut dapat dilihat pada Tabel 32. Berdasarkan Tabel 32 dapat dilihat bahwa atribut sinyal dan jaringan merupakan atribut dengan nilai yang tertinggi yaitu 4,64 yang berarti atribut ini
dianggap paling penting oleh konsumen. Dengan menggunakan data pengelompokan konsumen tentang pertimbangan konsumen menggunakan kartu simPATI pada Tabel 16, atribut sinyal dan jaringan merupakan atribut yang dipilih oleh 32,14 persen responden dan merupakan jumlah mayoritas. Atribut sinyal dan jaringan juga merupakan atribut dengan nilai communality terbesar yaitu 0,768 (Tabel 31) dan masuk dalam komponen utama pertama bersama dengan variabel tarif. Atribut yang paling menarik dari kartu simPATI adalah atribut bonus dan hadiah. Atribut bonus dan hadiah menempati posisi ketujuh dengan nilai 4,12 pada penilaian tingkat kepercayaan responden seperti yang terdapat pada Tabel 32 dan menjadi atribut dengan nilai terkecil pada evaluasi kepercayaan konsumen pada Tabel 33 dengan nilai 2,80. Sedangkan pada pengelompokan konsumen berdasarkan pertimbangan konsumen menggunakan atribut kartu simPATI, atribut bonus dan hadiah merupakan
atribut
keempat
yang
menjadi
pertimbangan
responden menggunakan kartu simPATI dan merupakan atribut kedua (26,53%) yang menjadi pertimbangan responden ketika menggunakan kartu seluler lain (Tabel 19). Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa atribut bonus dan hadiah kartu simPATI belum memberikan tingkat kepuasan maksimal pada para pengguna kartu simPATI. b. Implikasi Terhadap Strategi Bauran Produk
Implikasi penelitian terhadap strategi bauran produk khususnya atribut produk kartu simPATI yaitu sinyal dan jaringan serta bonus dan hadiah dapat digunakan oleh perusahaan untuk merumusakan strategi pemasarannya. Berdasarkan diagram Importance-Performance Analysis yang disajikan pada Gambar 6 dapat diambil kesimpulan bahwa atribut sinyal dan jaringan merupakan atribut dengan tingkat kepuasan tertinggi karena kinerjanya sesuai dengan harapan konsumen. Atribut ini harus
dipertahankan.
Semakin
banyaknya
konsumen
yang
menggunakan kartu simPATI dan adanya kartu seluler lain yang menggunakan jaringan PT. Telkomsel merupakan hal yang harus diwaspadai karena dapat mempengaruhi kualitas sinyal dan jaringan. PT. Telkomsel harus lebih banyak memberikan bonus dan hadiah kepada para pelanggan kartu simPATI karena atribut bonus dan hadiah menempati kuadran pertama pada diagram Importance-Performance Analysis yang berarti atribut ini dianggap penting oleh konsumen tetapi memiliki kinerja yang kurang memuaskan. Berdasarkan hasil wawancara kepada beberapa responden, bonus dan hadiah yang diharapkan adalah hadiah yang bersifat langsung artinya tanpa harus melewati pengundian sebagai contoh SMS gratis maupun telepon gratis seperti yang dilakukan oleh beberapa pesaingnya.
4.8.2. Harga a. Evaluasi Hasil Penelitian
Atribut kartu simPATI yang akan berkaitan dengan bauran harga yaitu harga kartu perdana dan harga isi ulang. Atribut pertama yang berkaitan dengan harga yang akan dikaji adalah harga perdana. Berdasarkan Tabel 32 tentang tingkat kepercayaan konsumen responden, atribut harga perdana menjadi atribut kedua dengan nilai 4,34. Sedangkan pada Tabel 33 tentang evaluasi kepercayaan responden terhadap kartu simPATI, atribut harga menempati urutan keempat dengan nilai 3,39. Harga menjadi pertimbangan bagi 14,29 persen responden ketika akan membeli kartu simPATI (Tabel 16). Variabel harga perdana
menjadi
komponen
utama
ketiga
dengan
nilai
communality 0,692 (Tabel 31). Berdasarkan Tabel 24 tentang alasan responden memilih tempat pembelian kartu simPATI, 66
persen responden menyatakan membeli kartu simPATI ditempat yang menjual kartu simPATI dengan harga yang lebih murah. Atribut kedua yang berkaitan dengan bauran harga adalah atribut harga isi ulang. Pada Tabel 32 mengenai tingkat kepercayaan responden terhadap kartu simPATI, atribut ini menempati posisi kelima dengan nilai 4,20 dan menempati posisi kedelapan dengan nilai 3,32 pada evaluasi kepercayaan yang ditampilkan pada Tabel 33. Variabel harga isi ulang menempati komponen utama kedua bersama dengan variabel harga perdana dengan nilai communality 0,691 (Tabel 31). b. Implikasi Terhadap Strategi Bauran Harga
Atribut harga baik harga kartu perdana maupun harga isi ulang
pada
diagram
Importance-Performance
Analysis
(Gambar 6) menempati kuadran pertama yang berarti mempunyai kinerja yang belum memuaskan dibandingkan dengan harapan konsumen dan merupakan atribut dengan prioritas utama untuk ditingkatkan. Harga kartu perdana merupakan atribut yang mempunyai prioritas utama untuk ditingkatkan daripada harga isi ulang karena nilai communality lebih tinggi dari variabel harga isi ulang (Tabel 31). Harga kartu perdana kartu simPATI yaitu Rp. 15.000,00 masih dirasakan mahal pelanggan karena beberapa merek pesaing utama kartu simPATI yaitu kartu IM3 Indosat mempunyai harga perdana yang lebih murah yaitu Rp. 8000,00
4.8.3. Promosi a. Evaluasi Hasil Penelitian
Pada Tabel 32 tentang tingkat kepercayaan responden terhadap kartu simPATI, atribut promosi menempati posisi kedelapan dengan nilai 3,89 dan pada evaluasi kepercayaan responden menempati posisi ketujuh dengan nilai 3,35 seperti yang dapat dilihat pada Tabel 33. Atribut promosi mempunyai tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan dibawah rata-rata.
b. Implikasi Terhadap Strategi Bauran Promosi
Atribut promosi menempati kuadran ketiga pada diagram Importance-Performance Analysis (Gambar 6) maka tergolong atribut yang dianggap kurang penting oleh pelanggan karena tingkat kepentingan maupun kepuasan yang dimilikinya masih dibawah
rata-rata.
Promosi
sebaiknya
dilakukan
dengan
menggunakan media elektronik baik televisi maupun radio karena media ini merupakan sumber informasi sebagian besar responden tentang kartu simPATI seperti yang disajikan pada Tabel 14.
4.8.4. Tempat a. Evaluasi Hasil Penelitian
Tempat merupakan hal yang tidak dapat dikesampingkan dalam pemasaran karena tidak jarang konsumen membeli produk karena pengaruh tempat. Responden dalam penelitian ini sebagian besar membeli kartu simPATI di counter-counter telepon seluler seperti yang dapat dilihat pada Tabel 23. Variabel tempat menempati komponen utama ketiga dengan nilai communality 0,632 (Tabel 31). b. Implikasi Terhadap Strategi Bauran Tempat
Implikasi penelitian terhadap strategi bauran pemasaran yang berkaitan dengan tempat adalah memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen kartu simPATI meskipun dalam penelitian ini, hanya 6 persen responden yang memilih tempat dengan pelayanan baik sebagai tempat membeli kartu simPATI. Seiring dengan semakin ketatnya persaingan bisnis seluler, pelayanan suatu saat menjadi alasan utama responden memilih tempat pembelian disaat harga sudah tidak dapat ditekan lagi.
KESIMPULAN DAN SARAN
1.
Kesimpulan
a.
Karakteristik respondon dalam penelitian ini adalah sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan dan berusia 19 tahun, serta sebagian besar sedang duduk di semester empat. Sumber keuangan responden berasal dari orang tua dengan pengeluaran kurang dari Rp. 500.000,00 per bulan.
b.
Pada tahap pengenalan kebutuhan, manfaat utama yang dicari konsumen dari pembelian kartu simPATI adalah sebagai sarana untuk mempermudah komunikasi. Motivasi yang melandasi konsumen membeli kartu simPATI adalah pengetahuan yang dimiliki konsumen tentang kartu simPATI dan yang menjadi halangan konsumen untuk membeli kartu simPATI adalah harganya yang mahal baik harga kartu perdana maupun isi ulangnya. Konsumen mendapatkan informasi tentang kartu simPATI dari media elektronik baik televisi maupun radio. Informasi yang menjadi perhatian konsumen tentang kartu simPATI adalah sinyal dan jaringan. Pada tahap evaluasi alternatif, sinyal dan jaringan tetap menjadi perhatian utama dari konsumen. Sebagian besar pengguna kartu simPATI pernah menggunakan kartu seluler lain dan kartu IM3 dari Indosat adalah yang paling banyak digunakan. Pertimbangan konsumen menggunakan kartu seluler lain adalah harga. Konsumen melakukan pembelian kartu simPATI secara terencana dan atas keinginan sendiri, sedangkan pengaruh orang lain adalah memberitahu. Konsumen sebagian besar membeli kartu simPATI di countercounter telepon seluler dengan alasan lebih murah. Setelah menggunakan kartu simPATI sebagian besar responden menyatakan puas. Konsumen akan membeli kartu seluler lain dan tetap menggunakan kartu simPATI jika kartu seluler lain mengadakan promosi. Sebagian besar konsumen telah menggunakan kartu simPATI
selama setahun dan menghabiskan pulsa Rp50.000,00-Rp.100.000,00 setiap bulannya. Selain itu, sinyal dan jaringan, kemudahan mendapatkan dan isi ulang, tarif (percakapan dan SMS, harga kartu perdana, harga isi ulang serta tempat pembelian merupakan lima faktor yang paling mempengaruhi keputusan pembelian responden. c.
Hasil lain penelitian ini menunjukan bahwa sinyal dan jaringan dianggap sebagai atribut paling dominan karena mempunyai nilai tingkat kepentingan dan kepuasan tertinggi.
d.
Sikap dan maksud perilaku konsumen terhadap kartu simPATI menurut model multiatribut Fishbein tergolong biasa. Hal ini dikarenakan dari sepuluh atribut yang dimiliki kartu simPATI yaitu harga kartu perdana, tarif, sinyal dan jaringan, fitur dan pelayanan, promosi, bonus dan hadiah, kepopuleran
merek,
kemudahan
mendapatkan dan isi ulang, harga isi ulang dan yang terakhir jangka waktu dan masa katif, hanya tiga atribut yang mempunyai kinerja yang memuaskan yaitu atribut sinyal dan jaringan, kemudahan mendapatkan dan isi ulang serta atribut jangka waktu dan masa aktif. 2.
Saran
a.
Penelitian selanjutnya perlu melakukan analisis terhadap kartu seluler GSM lainnya selain kartu simPATI khususnya yang berbasis CDMA karena bisnis seluler CDMA mulai berkembang di Indonesia.
b.
Ruang lingkup penelitian selanjutnya bisa diperluas misalnya masyarakat di Kota Bogor.
DAFTAR PUSTAKA
Cakram.
2006. ”A-Z Rayuan Telepon Seluler”, www.cakram.co.id/cgibin/index.cgi?p= 011&id=27 - 14k. [20 Maret 2006]
Engel, F, Roger D. B and Paul W. W 1994. Perilaku konsumen (Terjemahan, Jilid I). Binarupa Aksara, Jakarta. Fitriani, I. E. 2004. Analisis Perilaku Konsumen Sebagai Respon Dari Strategi Pemasaran Produk Telkomflexi-PT. Telkom tbk. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Juniansyah, A. 2005. Analisis Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Kartu IM3 di Bandar Lampung. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran, edisi kesepuluh. Edisi Bahasa Indonesia. PT Prenhallindo, Jakarta. __________and G. Amstrong. 1997. Dasar-Dasar Pemasaran (Terjemahan, Jilid I). PT Prenhallindo, Jakarta. Manuhutu, A. 2003. Analisis Ekuitas Merek atas Merek-merek Teh dalam Kemasan. Skripsi Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor. Oktawirawan. 2004. Analisis Sikap Konsumen Simcard Telepon Genggam, Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Pasaribu, E. A. 2005. Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Penggunaan Kartu simPATI, Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Kapan Lagi. 2006. “Pilih-Pilih Kartu Seluler GSM, Tak Perlu Bingung”. www.kapanlagi.com/a/ 0000002484.html - 26k. [21 Maret 2006]
Pohan, A. 2005. “Industri Telekomunikasi 2005. Prospek Cerah Tapi Perlu Regulasi Berimbang”. http://www.kompas.com /news.html?id= 137850-19k. [21 Maret 2006] Rangkuti, F. 1997. Riset Pemasaran. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Republika.
2006. ”Setelah Akses Fokus Pada Titik Layanan”. www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=239681&kat_id=338- 32k. [20 Maret 2006]
Setiadi, N. J. 2003. Perilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi Untuk Penelitian Pemasaran. Prenada Media, Jakarta Silalahi, A. A.G. 2001. Analisis Perilaku Konsumen Teh Celup Dan Implikasinya Pada Strategi Pemasaran Di Daerah Kotamadya Bogor. Skripsi Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor. Simamora, B. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sumarwan, U. 2003. Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. PT Ghalia Indonesia, Bogor. Suriahardja, K. 2006. ” Registrasi Prabayar, Antara Kebohongan dan Kejujuran”. www.jawapos.com/index.php?act=detail_c&id=220333 - 17k. [21 Maret 2006] “Telkomsel Melayani 26 Juta Pelanggan Kepercayaan pasar selular terhadap produk Telkomsel (kartuHALO, simPATI dan Kartu As)”. www.telkomsel.com/ - 79k [13 Apr 2006]
Warta
Ekonomi. 2004. ”Telepon Seluler Tarifnya Bakal Turun”. www.wartaekonomi.com/ indikator?aid=4486&cid=25. [15 Maret 2006]
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian No. Responden : …… Kuesioner ini digunakan sebagai bahan penelitian mengenai “ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU simPATI OLEH MAHASISWA SI DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR” oleh Khoirul Aziz Husyairi (H24102075), Mahasiswa Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini merupakan bagian dari skripsi yang sedang saya selesaikan. Saya mohon kesediaan Anda untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner ini secara lengkap dan benar. Informasi yang diterima dari kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan akademis. Terima kasih atas bantuan dan kerjasama Anda. Nama : ................................................................................................................ Fakultas : ................................................................................................................
Bagian 1 SCREENING Apakah saat ini Anda sebagai salah satu pengguna kartu simPATI Telkomsel? a. Ya b. Tidak (tidak perlu melanjutkan kuesioner) Bagian 2. Identitas Responden Petunjuk : Berilah tanda (X) pada jawaban yang Anda pilih. 1. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan : a. 18 tahun c. 20 tahun 2. Usia b. 19 tahun d. Lainnya, sebutkan…......... 3. Semester : a. 1 f. 6 b. 2 g. 7 c. 3 h. 8 d. 4 i. Lainnya, sebutkan………. e. 5 4. Sumber keuangan setiap bulan (jawaban dapat lebih dari satu) : a. Orang tua b. Beasiswa atau bantuan lain c. Bekerja d. Lainnya, sebutkan…………………………………………………………… 5. Pengeluaran setiap bulan : a. ≤ Rp. 500.000,00 b. Rp. 500.001,00-Rp. 1000.000,00 c. Rp. 1000.001,00- Rp.1500.000,00 d. Rp. 1500.001,00-Rp. 2500.000,00 e. Lainnya, sebutkan…………………………………………………………..
Lanjutan Lampiran 1 Bagian 3. Proses Keputusan Pembelian Petunjuk : Berilah tanda (X) pada pilihan Anda (jawaban dapat lebih dari satu) I. Pengenalan Kebutuhan 1. Apa manfaat yang Anda harapkan dari pembelian Kartu simPATI? d. Sarana mempermudah komunikasi a. Sarana komunikasi biasa b. Simbol kelas sosial e. Lainnya, sebutkan…………………. c. Gaya hidup modern 2. Apakah motivasi Anda menggunakan kartu simPATI? d. Perwujudan dari gaya hidup a. Anda memiliki pendapatan e. Lainnya, sebutkan…………………. b. Anda memiliki pengetahuan c. Tuntutan perkembangan jaman 3. Apa yang menjadi halangan Anda membeli Kartu simPATI? d. Sulit mendapatkan kartu simPATI a. Banyaknya pilihan kartu lain e. Lainnya, sebutkan…………………. b. Promosi dari produk lain c. Harga mahal II. Pencarian Informasi 4. Dari manakah Anda mendapatkan informasi tentang Kartu simPATI ? d. Teman a. Media elektronik b. Media cetak e. Agen penjualan f. Lainnya, sebutkan…………………. c. Anggota keluarga 5. Berdasarkan informasi yang didapatkan, hal apakah yang menjadi perhatian Anda? a. Sinyal dan jaringan d. Tarif g. Fitur dan pelayanan b. Harga e. Bonus h. Lainnya, sebutkan……….. c. Merek yang terkenal f. Kemudahan memperoleh III. Evaluasi Alternatif 6. Hal apakah yang menjadi pertimbangan Anda membeli Kartu simPATI ? a. Sinyal dan jaringan d. Tarif g. Fitur dan pelayanan b. Harga e. Bonus h. Lainnya, sebutkan……….. c. Merek yang terkenal f. Kemudahan memperoleh 7. Selain Kartu simPATI , apakah anda pernah menggunakan kartu lain? a. Ya, sebutkan…………................... b. Tidak (No. 8 tidak perlu dijawab) 6. Hal apakah yang menjadi pertimbangan Anda menggunakan kartu lain? a. Sinyal dan jaringan d. Tarif g. Fitur dan pelayanan b. Harga e. Bonus h. Lainnya, sebutkan……….. c. Merek yang terkenal f. Kemudahan memperoleh IV. Keputusan Pembelian 9. Di manakah Anda membeli Kartu simPATI ? c. Pengecer a. Dealer-dealer resmi d. Lainnya, sebutkan............................ b. Counter-counter HP 10. Apakah alasan Anda memilih tempat tersebut ? a. Dekat dengan tempat tinggal c. Pelayanan yang baik d. Lainnya, sebutkan……………….... b. Lebih murah
Lanjutan Lampiran 1 11. Bagaimana Anda membeli Kartu simPATI ? c. Mendadak a. Terencana d. Lainnya, sebutkan……………….... b. Tergantung situasi 12. Bagaimanakah pengaruh orang lain dalam keputusan pembelian Kartu simPATI Anda ? a. Memberitahu Anda bahwa mereka telah membeli Kartu simPATI b. Meminta Anda untuk membeli c. Membujuk Anda untuk membeli d. Tidak ada komentar 13. Siapa yang paling mempengaruhi Anda dalam membeli Kartu simPATI ? d. Teman a. Keinginan sendiri b. Orang tua e. Tenaga penjual f. Lainnya, sebutkan………............... c. Saudara V. Evaluasi Pasca Pembelian 14. Sudah berapa lama Anda menggunakan Kartu simPATI ? c. 3 bulan a. 1 bulan d. Lainnya, sebutkan……………….. b. 2 bulan 15. Apakah Anda merasa puas setelah menggunakan Kartu simPATI ? a. Puas b. Tidak puas c. Biasa saja 16. Jika ada merek lain mengadakan promosi (bonus, undian berhadiah dan lain-lain) a. Membeli merek lain dan tidak menggunakan Kartu simPATI b. Membeli merek lain, tetapi tetap menggunakan Kartu simPATI c. Tidak terpengaruh d. Lainnya, sebutkan……………………………………………………….. 17. Ketika pulsa Kartu simPATI Anda habis, apakah Anda akan melakukan pengisian ulang kembali ? a. Ya b. Tidak 18. Dalam sebulan, berapa pulsa yang Anda habiskan? a. < Rp.25.000,00 b. Rp. 25.001,00-Rp.50.000,00 c. Rp. 50.001,00-Rp. 100.000,00 d. Rp. 100.001,00-Rp. 150.000,00 e. Lainnya, sebutkan……………………………………………………….. Pertanyaan berikut ini berkaitan dengan variabel yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian kartu simPATI. Seberapa besar pengaruh variabel dibawah ini terhadap keputusan Anda melakukan pembelian kartu simPATI? 5 : sangat besar 4 : besar 3 : biasa saja 2 : kecil 1 : sangat kecil
Lanjutan Lampiran 1 No 1
Variabel Harga kartu perdana
2
Tarif (biaya percakapan dan SMS)
3
Sinyal dan jaringan
4
Fitur dan pelayanan
5
Promosi (iklan)
6
Bonus dan hadiah
7
Merek yang terkenal
8
Kemudahan membeli dan isi ulang
9
Harga isi ulang
10
Jangka waktu (masa aktif dan tenggang)
11
Manfaat
12
Motivasi
13
Informasi
14
Tempat
15
Orang lain
5
4
3
2
1
Bagian 4. Pengukuran Sikap Petunjuk : Berilah tanda (√) pada pilihan Anda I. Kekuatan dan Kepercayaan (tanggapan sebelum membeli) Seberapa penting atribut Kartu simPATI mendorong Anda membeli kartu tersebut? 5 : sangat penting 4 : penting 3 : biasa saja 2 : tidak penting 1 : sangat tidak penting No
Atribut Produk
1
Harga kartu perdana
2
Tarif (biaya percakapan dan SMS)
3
Sinyal dan jaringan
4
Fitur dan pelayanan
5
Promosi (iklan)
6
Bonus dan hadiah
7
Merek yang terkenal
8
Kemudahan membeli dan isi ulang
9
Harga isi ulang
10
Jangka waktu (masa aktif dan tenggang)
5
4
3
2
1
Lanjutan Lampiran 1 II. Evaluasi Kepercayaan (tanggapan setelah menggunakan) Seberapa puaskah Anda terhadap atribut-atribut Kartu simPATI ? 5 : sangat puas 4 : puas 3 : biasa saja 2 : tidak puas 1 : sangat tidak puas No 1
Atribut Produk
5
4
3
2
1
Harga kartu perdana
2
Tarif (biaya percakapan dan SMS)
3
Sinyal dan jaringan
4
Fitur
5
Promosi (iklan)
6
Bonus dan hadiah
7
Merek yang terkenal
8
Kemudahan membeli dan isi ulang
9
Harga isi ulang
10
Jangka waktu (masa aktif dan tenggang)
III. Peubah Keyakinan Normatif Seberapa besar pengaruh orang lain (anggota keluarga, pacar, teman dan tenaga penjual) terhadap Anda dalam membeli Kartu simPATI ? 5 : sangat besar 4 : besar 3 : biasa saja 2 : kecil 1 : sangat kecil No
Atribut Produk
1
Anggota keluarga (orang tua, adik/kakak)
2
Pacar
3
Teman
4
Tenaga penjual
5
4
3
2
1
Lanjutan Lampiran 1 IV. Peubah Motivasi Seberapa besar kemungkinan Anda menuruti orang lain (anggota keluarga, pacar, teman dan tenaga penjual) dalam membeli Kartu simPATI ? 5 : sangat besar 4 : besar 3 : biasa saja 2 : kecil 1 : sangat kecil No
Atribut Produk
1
Anggota keluarga (orang tua, adik/kakak)
2
Pacar
3
Teman
4
Tenaga penjual
5
4
TERIMA KASIH
3
2
1
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian No. Responden : …… Kuesioner ini digunakan sebagai bahan penelitian mengenai “ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU simPATI OLEH MAHASISWA SI DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR” oleh Khoirul Aziz Husyairi (H24102075), Mahasiswa Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini merupakan bagian dari skripsi yang sedang saya selesaikan. Saya mohon kesediaan Anda untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner ini secara lengkap dan benar. Informasi yang diterima dari kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan akademis. Terima kasih atas bantuan dan kerjasama Anda. Nama : ................................................................................................................ Fakultas : ................................................................................................................
Bagian 1 SCREENING Apakah saat ini Anda sebagai salah satu pengguna kartu simPATI Telkomsel? a. Ya b. Tidak (tidak perlu melanjutkan kuesioner) Bagian 2. Identitas Responden Petunjuk : Berilah tanda (X) pada jawaban yang Anda pilih. 6. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan : a. 18 tahun c. 20 tahun 7. Usia b. 19 tahun d. Lainnya, sebutkan…......... 8. Semester : a. 1 f. 6 b. 2 g. 7 c. 3 h. 8 d. 4 i. Lainnya, sebutkan………. e. 5 9. Sumber keuangan setiap bulan (jawaban dapat lebih dari satu) : a. Orang tua b. Beasiswa atau bantuan lain c. Bekerja d. Lainnya, sebutkan…………………………………………………………… 10. Pengeluaran setiap bulan : f. ≤ Rp. 500.000,00 g. Rp. 500.001,00-Rp. 1000.000,00 h. Rp. 1000.001,00- Rp.1500.000,00 i. Rp. 1500.001,00-Rp. 2500.000,00 j. Lainnya, sebutkan…………………………………………………………..
Lanjutan Lampiran 1 Bagian 3. Proses Keputusan Pembelian Petunjuk : Berilah tanda (X) pada pilihan Anda (jawaban dapat lebih dari satu) IV. Pengenalan Kebutuhan 1. Apa manfaat yang Anda harapkan dari pembelian Kartu simPATI? d. Sarana mempermudah komunikasi a. Sarana komunikasi biasa b. Simbol kelas sosial e. Lainnya, sebutkan…………………. c. Gaya hidup modern 2. Apakah motivasi Anda menggunakan kartu simPATI? d. Perwujudan dari gaya hidup a. Anda memiliki pendapatan e. Lainnya, sebutkan…………………. b. Anda memiliki pengetahuan c. Tuntutan perkembangan jaman 3. Apa yang menjadi halangan Anda membeli Kartu simPATI? d. Sulit mendapatkan kartu simPATI a. Banyaknya pilihan kartu lain e. Lainnya, sebutkan…………………. b. Promosi dari produk lain c. Harga mahal V. Pencarian Informasi 4. Dari manakah Anda mendapatkan informasi tentang Kartu simPATI ? d. Teman a. Media elektronik b. Media cetak e. Agen penjualan f. Lainnya, sebutkan…………………. c. Anggota keluarga 7. Berdasarkan informasi yang didapatkan, hal apakah yang menjadi perhatian Anda? a. Sinyal dan jaringan d. Tarif g. Fitur dan pelayanan d. Harga e. Bonus h. Lainnya, sebutkan……….. e. Merek yang terkenal f. Kemudahan memperoleh VI. Evaluasi Alternatif 6. Hal apakah yang menjadi pertimbangan Anda membeli Kartu simPATI ? a. Sinyal dan jaringan d. Tarif g. Fitur dan pelayanan b. Harga e. Bonus h. Lainnya, sebutkan……….. c. Merek yang terkenal f. Kemudahan memperoleh 7. Selain Kartu simPATI , apakah anda pernah menggunakan kartu lain? a. Ya, sebutkan…………................... b. Tidak (No. 8 tidak perlu dijawab) 8. Hal apakah yang menjadi pertimbangan Anda menggunakan kartu lain? a. Sinyal dan jaringan d. Tarif g. Fitur dan pelayanan b. Harga e. Bonus h. Lainnya, sebutkan……….. c. Merek yang terkenal f. Kemudahan memperoleh IV. Keputusan Pembelian 19. Di manakah Anda membeli Kartu simPATI ? c. Pengecer a. Dealer-dealer resmi d. Lainnya, sebutkan............................ b. Counter-counter HP 20. Apakah alasan Anda memilih tempat tersebut ? a. Dekat dengan tempat tinggal c. Pelayanan yang baik d. Lainnya, sebutkan……………….... b. Lebih murah
Lanjutan Lampiran 1 21. Bagaimana Anda membeli Kartu simPATI ? c. Mendadak a. Terencana d. Lainnya, sebutkan……………….... b. Tergantung situasi 22. Bagaimanakah pengaruh orang lain dalam keputusan pembelian Kartu simPATI Anda ? a. Memberitahu Anda bahwa mereka telah membeli Kartu simPATI b. Meminta Anda untuk membeli c. Membujuk Anda untuk membeli d. Tidak ada komentar 23. Siapa yang paling mempengaruhi Anda dalam membeli Kartu simPATI ? d. Teman a. Keinginan sendiri b. Orang tua e. Tenaga penjual f. Lainnya, sebutkan………............... c. Saudara V. Evaluasi Pasca Pembelian 24. Sudah berapa lama Anda menggunakan Kartu simPATI ? c. 3 bulan c. 1 bulan d. Lainnya, sebutkan……………….. d. 2 bulan 25. Apakah Anda merasa puas setelah menggunakan Kartu simPATI ? a. Puas b. Tidak puas c. Biasa saja 26. Jika ada merek lain mengadakan promosi (bonus, undian berhadiah dan lain-lain) a. Membeli merek lain dan tidak menggunakan Kartu simPATI b. Membeli merek lain, tetapi tetap menggunakan Kartu simPATI c. Tidak terpengaruh d. Lainnya, sebutkan……………………………………………………….. 27. Ketika pulsa Kartu simPATI Anda habis, apakah Anda akan melakukan pengisian ulang kembali ? a. Ya b. Tidak 28. Dalam sebulan, berapa pulsa yang Anda habiskan? f. < Rp.25.000,00 g. Rp. 25.001,00-Rp.50.000,00 h. Rp. 50.001,00-Rp. 100.000,00 i. Rp. 100.001,00-Rp. 150.000,00 j. Lainnya, sebutkan……………………………………………………….. Pertanyaan berikut ini berkaitan dengan variabel yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian kartu simPATI. Seberapa besar pengaruh variabel dibawah ini terhadap keputusan Anda melakukan pembelian kartu simPATI? 5 : sangat besar 4 : besar 3 : biasa saja 2 : kecil 1 : sangat kecil
Lanjutan Lampiran 1 No 1
Variabel Harga kartu perdana
2
Tarif (biaya percakapan dan SMS)
3
Sinyal dan jaringan
4
Fitur dan pelayanan
5
Promosi (iklan)
6
Bonus dan hadiah
7
Merek yang terkenal
8
Kemudahan membeli dan isi ulang
9
Harga isi ulang
10
Jangka waktu (masa aktif dan tenggang)
11
Manfaat
12
Motivasi
13
Informasi
14
Tempat
15
Orang lain
5
4
3
2
1
Bagian 4. Pengukuran Sikap Petunjuk : Berilah tanda (√) pada pilihan Anda V. Kekuatan dan Kepercayaan (tanggapan sebelum membeli) Seberapa penting atribut Kartu simPATI mendorong Anda membeli kartu tersebut? 5 : sangat penting 4 : penting 3 : biasa saja 2 : tidak penting 1 : sangat tidak penting No
Atribut Produk
1
Harga kartu perdana
2
Tarif (biaya percakapan dan SMS)
3
Sinyal dan jaringan
4
Fitur dan pelayanan
5
Promosi (iklan)
6
Bonus dan hadiah
7
Merek yang terkenal
8
Kemudahan membeli dan isi ulang
9
Harga isi ulang
10
Jangka waktu (masa aktif dan tenggang)
5
4
3
2
1
Lanjutan Lampiran 1 VI. Evaluasi Kepercayaan (tanggapan setelah menggunakan) Seberapa puaskah Anda terhadap atribut-atribut Kartu simPATI ? 5 : sangat puas 4 : puas 3 : biasa saja 2 : tidak puas 1 : sangat tidak puas No 1
Atribut Produk
5
4
3
2
1
Harga kartu perdana
2
Tarif (biaya percakapan dan SMS)
3
Sinyal dan jaringan
4
Fitur
5
Promosi (iklan)
6
Bonus dan hadiah
7
Merek yang terkenal
8
Kemudahan membeli dan isi ulang
9
Harga isi ulang
10
Jangka waktu (masa aktif dan tenggang)
VII. Peubah Keyakinan Normatif Seberapa besar pengaruh orang lain (anggota keluarga, pacar, teman dan tenaga penjual) terhadap Anda dalam membeli Kartu simPATI ? 5 : sangat besar 4 : besar 3 : biasa saja 2 : kecil 1 : sangat kecil No
Atribut Produk
1
Anggota keluarga (orang tua, adik/kakak)
2
Pacar
3
Teman
4
Tenaga penjual
5
4
3
2
1
Lanjutan Lampiran 1 VIII. Peubah Motivasi Seberapa besar kemungkinan Anda menuruti orang lain (anggota keluarga, pacar, teman dan tenaga penjual) dalam membeli Kartu simPATI ? 5 : sangat besar 4 : besar 3 : biasa saja 2 : kecil 1 : sangat kecil No
Atribut Produk
1
Anggota keluarga (orang tua, adik/kakak)
2
Pacar
3
Teman
4
Tenaga penjual
5
4
TERIMA KASIH
3
2
1
Lampiran 2. Uji validitas responden
RES 1
Kepercayaan
Evaluasi
Normatif
Pearson Correlation
Motivasi
Pengaruh
.044
.243
Sig. (2-tailed)
.904
.498
.863
.453
-.029
.137
.547
10
.917
10
4
4
Pearson Correlation
15
Sig. (2-tailed)
.208
.549
.828
.304
.432
.564
.100
.172
.696
.108
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.294
-.103
.820
.953(*)
.378
Sig. (2-tailed)
.410
.776
.180
.047
.165
10
10
4
4
15
N RES 2
N RES 3
N RES 4
Pearson Correlation
.335
.486
-.449
-.475
.190
Sig. (2-tailed)
.344
.155
.551
.525
.498
10
10
4
4
15
.682(*)
.443
-.064
-.953(*)
.677(**)
.030
.200
.936
.047
.006
10
10
4
4
15
.668(*)
.142
-.295
.798
.654(**)
.035
.696
.705
.202
.008
10
10
4
4
15
-.153
.553
-.712
-.101
.383
.674
.098
.288
.899
.159
N RES 5
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
RES 6
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
RES 7
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
RES 8
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.057
.529
.935
.777
.310
Sig. (2-tailed)
.877
.116
.065
.223
.261
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.061
.287
.492
.324
.080
Sig. (2-tailed)
.866
.422
.508
.676
.777
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.418
.759(*)
.587
.753
.381
Sig. (2-tailed)
.229
.011
.413
.247
.162
10
10
4
4
15
N RES 9
N RES 10
N RES 11
Pearson Correlation
.216
.223
.584
-.777
.419
Sig. (2-tailed)
.549
.535
.416
.223
.120
10
10
4
4
15
.730(*)
.617
.978(*)
.453
.280
.016
.058
.022
.547
.312
10
10
4
4
15
-.039
.840(**)
-.419
.913
.634(*)
.916
.002
.581
.087
.011
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.299
.591
.648
.777
.304
Sig. (2-tailed)
.401
.072
.352
.223
.271
10
10
4
4
15
N RES 12
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
RES 13
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
RES 14
N
Lanjutan Lampiran 2 RES 15
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
RES 16
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
.(a)
.315 .252 15
.271
.126
Sig. (2-tailed)
.173
.078
.037
.729
.655
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.310
.246
.712
.(a)
.143
Sig. (2-tailed)
.384
.493
.288
.
.611
10
10
4
4
15
.714(*)
.409
.191
-.112
.217
.020
.240
.809
.888
.438
10
10
4
4
15
-.174
.349
.980(*)
.515
.565(*)
.631
.323
.020
.485
.028
10
10
4
4
15
-.103
.479
.712
.648
.280
.777
.161
.288
.352
.313
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.221
.302
.325
.953(*)
.757(**)
Sig. (2-tailed)
.540
.397
.675
.047
.001
10
10
4
4
15
.893(**)
-.038
.218
.324
.191
.001
.917
.782
.676
.496
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.390
.303
.(a)
.595
.188
Sig. (2-tailed)
.265
.395
.
.405
.501
10
10
4
4
15
-.165
.410
-.191
.953(*)
.725(**)
.648
.239
.809
.047
.002
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.258
.639(*)
-.449
.777
.079
Sig. (2-tailed)
.471
.047
.551
.223
.779
10
10
4
4
15
-.259
.079
.639
.777
-.056
.470
.828
.361
.223
.843
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.388
.303
.712
.648
-.181
Sig. (2-tailed)
.268
.394
.288
.352
.519
10
10
4
4
15
.694(*)
.589
-.164
.489
.442
.026
.073
.836
.511
.099
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
Pearson Correlation
Pearson Correlation
Pearson Correlation
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
N RES 29
.980(*)
.963(*)
Sig. (2-tailed)
RES 28
.099
.581
N
RES 27
15
.(a)
.468
N
RES 26
.009
4
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
RES 25
.352
4
.
N
RES 24
.288
10
4
Sig. (2-tailed)
RES 23
.162
10
4
N
RES 22
.044
.020
N
RES 21
.649(**)
10
Sig. (2-tailed)
RES 20
.648
.785
N RES 19
.712
.
N RES 18
.478
10
N RES 17
.646(*)
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Lanjutan Lampiran 2 RES 30
Pearson Correlation
-.056
.321
.530
.648
.672(**)
.878
.365
.470
.352
.006
10
10
4
4
15
.761(*)
.579
.(a)
.978(*)
.559(*)
.011
.080
.
.022
.030
10
10
4
4
15
.867(**)
.315
-.007
.237
.321
.001
.375
.993
.763
.243
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.057
.668(*)
.992(**)
-.913
.609(*)
Sig. (2-tailed)
.877
.035
.008
.087
.016
10
10
4
4
15
.739(*)
.460
.191
.237
.349
.015
.181
.809
.763
.203
10
10
4
4
15
.717(*)
.646(*)
.064
-.119
-.013
.020
.044
.936
.881
.965
10
10
4
4
15
.856(**)
.410
.584
.913
.361
.002
.239
.416
.087
.186
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.435
.449
.828
.648
.072
Sig. (2-tailed)
.209
.193
.172
.352
.800
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.490
.457
.270
.103
.516(*)
Sig. (2-tailed)
.150
.184
.730
.897
.049
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.442
.355
-.712
.280
.558(*)
Sig. (2-tailed)
.201
.315
.288
.720
.031
10
10
4
4
15
.773(**)
.489
.980(*)
-.112
.594(*)
.009
.152
.020
.888
.020
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.430
.525
.924
.453
-.084
Sig. (2-tailed)
.214
.119
.076
.547
.765
10
10
4
4
15
.756(*)
.231
.980(*)
-.280
.389
.011
.521
.020
.720
.152
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.601
.416
-.213
-.065
.202
Sig. (2-tailed)
.066
.232
.787
.935
.471
10
10
4
4
15
.870(**)
.659(*)
.980(*)
-.595
.341
.001
.038
.020
.405
.213
10
10
4
4
15
Sig. (2-tailed) N RES 31
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
RES 32
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
RES 33
N RES 34
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
RES 35
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
RES 36
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
RES 37
N RES 38
N RES 39
N RES 40
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
RES 41
N RES 42
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
RES 43
N RES 44
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Lanjutan Lampiran 2 RES 45
Pearson Correlation
-.194
.377
-.980(*)
.112
.340
.592
.283
.020
.888
.215
10
10
4
4
15
.854(**)
.355
-.492
-.065
.477
.002
.314
.508
.935
.072
10
10
4
4
15
.942(**)
.376
.104
.453
.334
.000
.285
.896
.547
.224
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.490
.773(**)
-.648
-.981(*)
.359
Sig. (2-tailed)
.151
.009
.352
.019
.189
10
10
4
4
15
.895(**)
.767(**)
.980(*)
.(a)
.273
.000
.010
.020
.
.325
10
10
4
4
15
.776(**)
.035
.584
-.777
.361
.008
.923
.416
.223
.186
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.625
.478
.(a)
-.324
.124
Sig. (2-tailed)
.053
.163
.
.676
.659
10
10
4
4
15
.763(*)
.292
-.419
-.744
.294
.010
.413
.581
.256
.287
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.430
.303
.648
.978(*)
-.308
Sig. (2-tailed)
.214
.395
.352
.022
.265
10
10
4
4
15
.903(**)
-.463
.028
-.324
-.211
.000
.177
.972
.676
.451
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.545
.455
.419
-.812
.480
Sig. (2-tailed)
.104
.186
.581
.188
.070
10
10
4
4
15
.833(**)
.650(*)
.738
.701
.468
.003
.042
.262
.299
.078
10
10
4
4
15
.698(*)
.334
.980(*)
.280
.260
.025
.346
.020
.720
.350
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.178
.548
-.191
.572
.099
Sig. (2-tailed)
.622
.101
.809
.428
.727
10
10
4
4
15
.816(**)
.666(*)
.712
.701
.432
.004
.036
.288
.299
.108
10
10
4
4
15
Sig. (2-tailed) N RES 46
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
RES 47
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
RES 48
N RES 49
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
RES 50
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
RES 51
N RES 52
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
RES 53
N RES 54
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
RES 55
N RES 56
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
RES 57
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
RES 58
N RES 59
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Lanjutan Lampiran 2 RES 60
Pearson Correlation
.146
.285
.828
-.171
.395
Sig. (2-tailed)
.688
.425
.172
.829
.146
10
10
4
4
15
.844(**)
.234
-.242
.572
.422
.002
.516
.758
.428
.117
10
10
4
4
15
.651(*)
.248
-.980(*)
-.112
.382
.042
.489
.020
.888
.160
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.516
.517
.(a)
.739
.313
Sig. (2-tailed)
.126
.126
.
.261
.256
10
10
4
4
15
.791(**)
.568
.492
-.648
.385
.006
.087
.508
.352
.157
10
10
4
4
15
.751(*)
.578
.(a)
-.777
.207
.012
.080
.
.223
.460
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.353
.541
.(a)
.669
.545(*)
Sig. (2-tailed)
.317
.106
.
.331
.036
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.575
.610
-.492
.677
.769(**)
Sig. (2-tailed)
.082
.061
.508
.323
.001
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.629
.142
-.492
.953(*)
.507
Sig. (2-tailed)
.052
.696
.508
.047
.054
10
10
4
4
15
.755(*)
.501
-.639
.812
.400
.012
.140
.361
.188
.139
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.219
.450
-.809
-.804
.626(*)
Sig. (2-tailed)
.544
.192
.191
.196
.012
10
10
4
4
15
.839(**)
.678(*)
-.492
.326
.010
.002
.031
.508
.674
.971
10
10
4
4
15
.737(*)
.763(*)
-.748
.453
.278
.015
.010
.252
.547
.317
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.607
.698(*)
-.828
-.953(*)
.277
Sig. (2-tailed)
.063
.025
.172
.047
.317
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.332
.694(*)
-.180
.648
.613(*)
Sig. (2-tailed)
.349
.026
.820
.352
.015
10
10
4
4
15
N RES 61
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
RES 62
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
RES 63
N RES 64
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
RES 65
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
RES 66
N RES 67
N RES 68
N RES 69
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
RES 70
N RES 71
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
RES 72
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
RES 73
N RES 74
N
Lanjutan Lampiran 2 RES 75
Pearson Correlation
.532
.365
-.565
-.777
-.458
Sig. (2-tailed)
.113
.300
.435
.223
.086
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.084
.493
.(a)
.(a)
-.387
Sig. (2-tailed)
.817
.148
.
.
.154
10
10
4
4
15
.710(*)
.330
.(a)
.000
.433
.022
.351
.
1.000
.107
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.560
.377
.712
-.324
-.303
Sig. (2-tailed)
.093
.283
.288
.676
.272
10
10
4
4
15
-.146
.334
.064
.648
.347
.688
.345
.936
.352
.205
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.543
-.625
.(a)
.(a)
.580(*)
Sig. (2-tailed)
.105
.053
.
.
.023
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.516
.647(*)
.712
-.112
.449
Sig. (2-tailed)
.127
.043
.288
.888
.093
10
10
4
4
15
-.004
-.242
-.332
-.324
.516(*)
.991
.501
.668
.676
.049
10
10
4
4
15
-.175
-.728(*)
.064
-.324
.510
.628
.017
.936
.676
.052
10
10
4
4
15
.688(*)
.438
.191
.(a)
.370
.028
.205
.809
.
.175
10
10
4
4
15
-.158
.014
-.639
.648
.144
.662
.969
.361
.352
.608
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.183
.375
.090
.648
.436
Sig. (2-tailed)
.612
.286
.910
.352
.104
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.053
-.053
-.748
-.056
.605(*)
Sig. (2-tailed)
.884
.885
.252
.944
.017
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.314
.391
-.492
.(a)
.092
Sig. (2-tailed)
.377
.264
.508
.
.743
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.445
.022
-.191
.648
.287
Sig. (2-tailed)
.197
.952
.809
.352
.299
10
10
4
4
15
N RES 76
N RES 77
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
RES 78
N RES 79
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
RES 80
N RES 81
N RES 82
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
RES 83
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
RES 84
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
RES 85
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
RES 86
N RES 87
N RES 88
N RES 89
N
Lanjutan Lampiran 2 RES 90
Pearson Correlation
.239
.329
.419
-.777
.403
Sig. (2-tailed)
.507
.353
.581
.223
.136
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.414
-.410
.419
.278
.621(*)
Sig. (2-tailed)
.234
.239
.581
.722
.014
10
10
4
4
15
-.047
.533
-.639
-.777
.236
.898
.112
.361
.223
.398
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.005
.237
-.639
.334
-.005
Sig. (2-tailed)
.990
.510
.361
.666
.987
10
10
4
4
15
.742(*)
.573
.980(*)
.953(*)
.216
.014
.084
.020
.047
.440
10
10
4
4
15
-.190
-.590
.980(*)
-.595
.420
.600
.073
.020
.405
.119
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.127
.575
-.648
.(a)
.271
Sig. (2-tailed)
.728
.082
.352
.
.328
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.238
.279
.064
-.648
-.099
Sig. (2-tailed)
.508
.435
.936
.352
.727
10
10
4
4
15
.899(**)
-.389
.218
-.777
.363
.000
.266
.782
.223
.183
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.508
.525
.495
-.114
.314
Sig. (2-tailed)
.133
.119
.505
.886
.255
10
10
4
4
15
Pearson Correlation
.515
.738(*)
.980(*)
.453
.331
Sig. (2-tailed)
.127
.015
.020
.547
.228
10
10
4
4
15
N RES 91
N RES 92
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
RES 93
N RES 94
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
RES 95
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
RES 96
N RES 97
N RES 98
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
RES 99
N RES 100
N
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). a. Cannot be computed because at least one of the RES iables is constant.
Jawaban responden no 16, 18, 24, 31, 49, 51, 63, 65, 66, 76, 77, 80, 84, 88, 96 harus dikeluarkan karena konstan.
Lampiran 3. Uji validitas kuisioner a. Kekuatan kepercayaan Correlations PDNA PDNA
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
TARIF
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
SINYL
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
FITR
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
PRMOSI
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
BONUS
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
MREK
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
TARIF
SINYL
FITR
PRMOSI
BONUS
MREK
MUDAH
H_ULNG
JK_WKT
TOTAL
1
.089
.058
.129
.115
-.034
-.226(*)
.094
.147
.288(**)
.125
.
.417
.600
.240
.295
.759
.037
.392
.181
.007
.254
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
.089
1
.061
-.029
-.115
.196
-.143
.026
.094
.135
.283(**)
.417
.
.580
.794
.293
.073
.191
.812
.393
.217
.009
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
.058
.061
1
.027
.177
.230(*)
-.180
.116
.156
.255(*)
.376(**)
.600
.580
.
.806
.105
.034
.100
.291
.153
.019
.000
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
.129
-.029
.027
1
-.020
.000
.179
.112
.111
.101
.449(**)
.240
.794
.806
.
.858
1.000
.102
.309
.311
.360
.000
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
.115
-.115
.177
-.020
1
.159
-.203
.116
-.004
.226(*)
.301(**)
.295
.293
.105
.858
.
.147
.063
.288
.973
.037
.005
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
-.034
.196
.230(*)
.000
.159
1
-.112
.092
.158
.044
.454(**)
.759
.073
.034
1.000
.147
.
.307
.404
.149
.692
.000
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
-.226(*)
-.143
-.180
.179
-.203
-.112
1
.174
-.093
-.168
.296(**)
.037
.191
.100
.102
.063
.307
.
.112
.399
.123
.006
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
Lanjutan Lampiran 3 MUDAH
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
H_ULNG
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
JK_WKT
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
TOTAL
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.094
.026
.116
.112
.116
.092
.174
1
.494(**)
.231(*)
.609(**)
.392
.812
.291
.309
.288
.404
85
85
85
85
85
85
.112
.
.000
.033
.000
85
85
85
85
85
.147
.094
.156
.111
-.004
.181
.393
.153
.311
.973
.158
-.093
.494(**)
1
.278(*)
.516(**)
.149
.399
.000
.
.010
.000
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
.288(**)
.135
.255(*)
.101
.226(*)
.044
-.168
.231(*)
.278(*)
1
.478(**)
.007
.217
.019
.360
.037
.692
.123
.033
.010
.
.000
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
.125
.283(**)
.376(**)
.449(**)
.301(**)
.454(**)
.296(**)
.609(**)
.516(**)
.478(**)
1
.254
.009
.000
.000
.005
.000
.006
.000
.000
.000
.
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lanjutan Lampiran 3 b. Evaluasi kepercayaan Correlations PDNA PDNA
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
TARIF
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
SINYL
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
FITR
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
PRMOSI
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
BONUS
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
MREK
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
MUDAH
Pearson Correlation
TARIF
SINYL
FITR
PRMOSI
BONUS
MREK
MUDAH
H_ULNG
JK_WKT
TOTAL
1
-.214(*)
-.137
.250(*)
-.023
.221(*)
-.052
.085
.264(*)
.005
.109
.
.049
.212
.021
.836
.043
.640
.439
.015
.967
.322
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
-.214(*)
1
.194
.051
.012
.281(**)
.294(**)
.218(*)
.221(*)
-.031
.625(**)
.049
.
.076
.646
.912
.009
.006
.045
.042
.776
.000
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
-.137
.194
1
.019
.054
.153
.071
.017
-.056
.090
.340(**)
.212
.076
.
.861
.624
.163
.519
.878
.609
.414
.001
85 .463(**) .000
85
85
85
85
85
85
.225(*)
-.009
.184
.140
.025
.313(**)
85
85
85
85
.250(*)
.051
.019
1
.021
.646
.861
.
.038
.933
.092
.203
.819
.004
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
-.023
.012
.054
1
.000
.101
.032
.113
-.077
.240(*)
.836
.912
.624
85 .463(**) .000
.
1.000
.358
.768
.302
.483
.027
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
.221(*)
.281(**)
.153
.225(*)
.000
1
.095
.183
.290(**)
-.039
.603(**)
.043
.009
.163
.038
1.000
.
.386
.093
.007
.724
.000
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
-.052
.294(**)
.071
-.009
.101
.095
1
-.008
.072
.131
.484(**)
.640
.006
.519
.933
.358
.386
.
.938
.510
.231
.000
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
.085
.218(*)
.017
.184
.032
.183
-.008
1
.073
-.052
.414(**)
Lanjutan Lampiran 3 Sig. (2-tailed) N H_ULNG
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
JK_WKT
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
TOTAL
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.439
.045
.878
.092
.768
.093
.938
.
.504
.634
.000
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
.264(*)
.221(*)
-.056
.140
.113
.290(**)
.072
.073
1
.115
.522(**)
.015
.042
.609
.203
.302
.007
.510
.504
.
.293
.000
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
.005
-.031
.090
.025
-.077
-.039
.131
-.052
.115
1
.229(*)
.967
.776
.414
.819
.483
.724
.231
.634
.293
.
.035
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
.109
.625(**)
.340(**)
.313(**)
.240(*)
.603(**)
.484(**)
.414(**)
.522(**)
.229(*)
1
.322
.000
.001
.004
.027
.000
.000
.000
.000
.035
.
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lanjutan Lampiran 3 c. Peubah keyakinan normatif Correlations KLRGA KLRGA
PACAR
TMAN
PJUAL
TOTAL
**
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
PACAR
TMAN
PJUAL
TOTAL
1
.003
-.108
-.075
.315(**)
.
.976
.326
.496
.003
85
85
85
85
85
.003
1
.183
.334(**)
.752(**)
.976
.
.094
.002
.000
85
85
85
85
85
-.108
.183
1
-.044
.412(**)
.326
.094
.
.692
.000
85
85
85
85
85
-.075
.334(**)
-.044
1
.645(**)
.496
.002
.692
.
.000
85
85
85
85
85
.315(**)
.752(**)
.412(**)
.645(**)
1
.003
.000
.000
.000
.
85
85
85
85
85
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lanjutan Lampiran 3 d. Peubah motivasi Correlations KLRGA KLRGA
PACAR
TMAN
PJUAL
TOTAL
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
PACAR
TMAN
PJUAL
TOTAL
1
.037
-.171
.080
.381(**)
.
.739
.118
.466
.000
85
85
85
85
85
.037
1
.132
.165
.641(**)
.739
.
.229
.132
.000
85
85
85
85
85
-.171
.132
1
.200
.499(**)
.118
.229
.
.067
.000
85
85
85
85
85
.080
.165
.200
1
.682(**)
.466
.132
.067
.
.000
85
85
85
85
85
.381(**)
.641(**)
.499(**)
.682(**)
1
.000
.000
.000
.000
.
85
85
85
85
85
Lampiran 4. Hasil uji reabilitas a. Faktor yang mempengaruhi pembelian ***** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** _ R E L I A B I L I T Y
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
A N A L Y S I S
H_PEDANA TARIF SINYAL FITUR PROMOSI BONUS MEREK KMUDAHAN H_ULANG JK_WKT MANFAAT MOTIVASI INFO TEMPAT ORG_LAIN
-
S C A L E
(A L P H A)
Mean
Std Dev
Cases
3.2941 3.9294 3.8824 4.3412 3.4000 4.2471 3.3882 3.8588 3.5529 4.3294 4.4471 3.5882 3.9529 4.2353 3.7529
1.4543 1.6020 1.5615 .6823 .9411 .8004 1.0589 1.1250 1.2584 .8506 .8523 1.5606 .9500 .7504 .8151
85.0 85.0 85.0 85.0 85.0 85.0 85.0 85.0 85.0 85.0 85.0 85.0 85.0 85.0 85.0
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
.4579
85.0
N of Items = 15
Lanjutan lampiran 4 b. Kekuatan kepercayaan ***** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** _ R E L I A B I L I T Y
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
A N A L Y S I S
H_PDNA TARIF SINYAL FITUR PROMOSI BONUS MEREK KMUDHAN H_ULANG JK_WKT
-
S C A L E
(A L P H A)
Mean
Std Dev
Cases
4.3412 4.4706 4.6353 3.4000 3.8941 4.1176 3.3647 4.1882 4.2000 4.2118
.8668 .8250 .6143 1.0024 .8455 .9809 1.3701 .8091 .7684 .8032
85.0 85.0 85.0 85.0 85.0 85.0 85.0 85.0 85.0 85.0
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
85.0
N of Items = 10
.3659
c. Evaluasi kepercayaan ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ***** _ R E L I A B I L I T Y
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
A N A L Y S I S
H_PDNA TARIF SINYAL FITUR PROMOSI BONUS MEREK KMUDHAN H_ULANG JK_WKT
-
S C A L E
(A L P H A)
Mean
Std Dev
Cases
3.3882 3.3765 4.2824 3.3529 3.3529 2.8000 3.0706 3.4588 3.3176 3.9294
1.0589 1.2815 .7655 1.2316 1.3066 1.2032 1.1628 .9070 1.0025 .8134
85.0 85.0 85.0 85.0 85.0 85.0 85.0 85.0 85.0 85.0
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
.4229
85.0
N of Items = 10
Lanjutan Lampiran 4 d. keyakinan normatif ***** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** _ R E L I A B I L I T Y
1. 2. 3. 4.
A N A L Y S I S
KELUARGA PACAR TEMAN PENJUAL
-
S C A L E
(A L P H A)
Mean
Std Dev
Cases
4.2118 3.8706 4.2235 3.7529
.9524 1.2227 .9306 1.2621
85.0 85.0 85.0 85.0
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
85.0
N of Items =
4
.2238
e. Peubah motivasi ***** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** _ R E L I A B I L I T Y H A)
1. 2. 3. 4.
KELUARGA PACAR TEMAN PENJUAL
A N A L Y S I S
-
S C A L E
Mean
Std Dev
Cases
4.2118 3.8353 4.1176 3.8000
1.0129 1.2710 1.0398 1.2611
85.0 85.0 85.0 85.0
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
.2686
85.0
(A L P
N of Items =
4
Lampiran 5. Hasil pengolahan data dengan menggunakan Principal Component Analisys KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square df
53.824 15
Sig.
.000
Communalities Initial 1.000
Extraction .692
TARIF
1.000
.735
SINYAL
1.000
.768
KMUDAHAN
1.000
.751
H_ULANG
1.000
.691
TEMPAT
1.000
.632
H_PDANA
.507
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Lanjutan Lampiran 5 Total Variance Explained Initial Eigenvalues Component 1
Extraction Sums of Squared Loadings
Rotation Sums of Squared Loadings
Total 1.642
% of Variance 27.373
Cumulative % 27.373
Total 1.642
% of Variance 27.373
Cumulative % 27.373
Total 1.567
% of Variance 26.115
Cumulative % 26.115
2
1.456
24.274
51.648
1.456
24.274
51.648
1.361
22.686
48.801
3
1.170
19.498
71.145
1.170
19.498
71.145
1.341
22.344
71.145
4
.668
11.139
82.285
5
.615
10.249
92.534
6
.448
7.466
100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis. Component Matrix(a) Component 1
2
3
H_PDANA
.591
-.217
.545
TARIF
.782
.309
-.169
SINYAL
.763
.215
-.374
KMUDAHAN
.043
.554
.665
.249
-.651
.452
-.190
.733
.241
H_ULANG TEMPAT
Extraction Method: Principal Component Analysis. a 3 components extracted.
Lanjutan Lampiran 5 Rotated Component Matrix(a) Component 1
2
3
H_PDANA
.261
.775
TARIF
.848
.086
.096
SINYAL
.870
-.014
-.106
KMUDAHAN
-.005
.179
.848
H_ULANG
-.152
.786
-.224
TEMPAT
-.005
-.322
.727
.154
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a Rotation converged in 4 iterations. Component Transformation Matrix Component 1 2 3
1
2
3
.879
.474
-.044
.333
-.545
.770
-.341 .692 .637 Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
Lampiran 6. Tarif kartu simPATI Jenis Panggilan Mobile
Peak 07:00:00 22:59:59
Off Peak 23:00:00 06:59:59
PANGDO-0 (Di dalam POC_MOBILE) simPATI - KH/SP/As simPATI - Seluler Lain
1,500 1,600
300 1,300
PANGDO-1 ( Tujuan POC_MOBILE Bertetangga) simPATI - KH/SP/As simPATI - Seluler Lain
4,000 4,000
300 3,500
PANGDO-2 ( Tujuan POC _MOBILE Tidak Bertetangga) simPATI - KH/SP/As simPATI - Seluler Lain
4,500 4,500
300 4,000
950 2,300 3,720 4,150 950 Gratis 8000
700 2,000 3,200 3,600 700 Gratis 8000
8000 12000
7500 11000
Jenis Panggilan PSTN Di dalam POC_PSTN Zone-1 = Jarak Antara 2 POC_PSTN =< 200 KM Zone-2 = Jarak Antara 2 POC_PSTN 200 KM- 500 KM Zone-3 = Jarak Antara 2 POC_PSTN > 500 KM Panggilan ke 102,106,108,222,13XXX (Pager) Panggilan Ke 110, 112, 113, 115, 116, 118, 888, 188 Panggilan Operator Satelite (Byru)* Panggilan Internasional Group I ( Kel. Negara I s.d III ) Group II ( kel. Negara IV s.d VII)
Lanjutan Lampiran 6 Penerimaan
Menerima Panggilan Menerima Panggilan Bertetangga Menerima Panggilan Menerima Panggilan Bertetangga
di dalam POC_MOBILE dari sesama pelanggan Telkomsel di POC_Bertetangga dan Tidak selain dari pelanggan Telkomsel di POC_Mobile Bertetangga selain dari pelanggan Telkomsel di POC_Mobile Tidak
Peak 07:00:00 22:59:59 Gratis Gratis
Off Peak 23:00:00 06:59:59 Gratis Gratis
Gratis Gratis
Gratis Gratis
350 600
350 600
SMS simPATI - Seluler Lain Local simPATI - Seluler Lain Internasional Catatan : Tarif sudah termasuk Ppn 10% Time Unit Percakapan Internasional 15 detik. Time Unit Percakapan Lokal & Non-lokal 30 detik