PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS KESALAHAN EJAAN DAN KALIMAT PADA ARTIKEL JURNAL TERAKREDITASI JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN 2014 UNIVERSITAS KRISTEN PETRA
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Oleh: Sisilia Song Liah NIM: 121224071
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
ANALISIS KESALAHAN EJAAN DAN KALIMAT PADA ARTIKEL JURNAL TERAKREDITASI JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN 2014 UNIVERSITAS KRISTEN PETRA
Oleh: Sisilia Song Liah 121224071
• Telah disetujui oleh:
Dosen Pembimbing,
Tanggal: 20 Juli 2016
Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd.
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI ANALISIS KESALAHAN EJAAN DAN KALIMAT PADA ARTIKEL JURNAL TERAKREDITASI JURNAL AklJNTANSI DAN KEUANGAN 2014 UNIVERSITAS KRISTEN PETRA
Dipersiapkan dan disusun oleh: Sisilia Song Liah 121224071 Telah dipertahankan di depan panitia penguji Pada tanggal, 28 Juli 2016 dan dinyatakan telah memenuhi syarat • SUSUNAN PANITIA PENGUJI
Nama Lengkap Ketua
Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd.
Sekretaris
Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum.
Anggota I
Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd.
Anggota II
Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum.
Anggota III : Dr. Y. Karmin, M.Pd.
Yogyakarta, 28 Juli 2016 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan &,:,:,::9'~versitas Sanata Dharma
.c~ ~r.I"","" ':-~
j~
L~D~~'
\~~ ~'-r / r ~ 1;~Jt.~~~~j;
\\ nt. f .' ~"l.~~l'·';'frJ~;·:?"'~.A "\"«"~'I) ~ ~\,,~•.<;....t> I}
~'-'.~
Rohandi, Ph.D.
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan kepada :
(1) Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria, Santa Sesilia yang senantisa memberikan kekuatan, mendampingi, dan menjaga dalam setiap nafas kehidupan yang telah dijalani. (2) Keluarga Kedua orang tuaku tercinta, Lorensius Liah Ding, Lidia Levung Ingan, dan ketiga adikku, Petronela Pidang Liah, Roybertus Anget Liah, Teresa Aren Liah
dan semua keluarga besar baik yang di Yogyakarta maupun di
Kalimantan Timur yang selalu memberikan doa, perhatian, kasih sayang, semangat untuk menyelesaikan pendidikan dan mereka menjadi alasan untuk bersemangat dalam menyelesaikan pendidikan. (3) Yang terkasih Jalung Okta Helgrefest yang selalu memotivasi dan menjadi penyemangat dalam keadaan apapun. (4) Sahabat karib Claria Francisca Meylani, Marta Susanti S.Pd., Melyda Agustini Rahman S.Pd., dan Fauzi Lestari yang selalu membantu dan mengisi hari-hari saya sehingga lebih bersemangat dalam menyelesaikan pendidikan. (5) Keluarga Besar PBSI Angkatan 2012 Kelas B Marta Susanti S.Pd., Melyda Agustini Rahman S.Pd., Claria Francisca Meylani, Muhammad Fauzi Lestari, Vivi Damayanti, Martha Novita Sari Lagur, Reni Damayanti S.Pd., Elisabet Ani Ayu Senjaya S.Pd., Maria Ani iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Marini, Novinda Wahyuningsih, Maria Rezti Dafrida, Viviyanti Dyah Pangesti, Siti Khotijah, Irene Kayep, Paulina Novi Dianing Sari, Sisilia Yosi Nour Indrasari, Maria Ratih Pramitasari, Sarlyn Esti Andini Haning, Emanuel Adrianus Moat, Karmelia Galih Runti, Yohacim Tito Setyo B S.Pd., Edi Tri Haryanto, Septian Purnomo Aji, Nety Putri Perdani, Markus Jalu Vianugrah, Yupinus Tsunme, Alfonsus Novendi, Emmanda Sekar Yumita, Ryan Pamula Sari, Skolastika Cynthia Maharani, dan Sisilia Pripita Tyas.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO “Tuhan tidak membenci orang malas, tapi Dia mengizinkan orang rajin mendapat rezeki lebih banyak. Ketika kita diam dan tidak melakukan apapun, seseorang akan mengambil jatah kita’’ Bong Chandra
“Aku tahu segala perkerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.” (Wahyu 3: 8)
Bila kamu tidak tahan dengan lelahnya belajar, maka persiapkan dirimu untuk menanggung perihnya kebodohan. Penulis
Jika tidak bisa menjadi yang terbaik, jadilah yang berbeda. Jalung Okta. H
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya penulisan karya ilmiah.
Yogyakarta, 28 Juli 2016
Sisilia Song Liah..
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan, saya mahasiswa Universitas Sanata Dhanna : Nama
: Sisilia Song Liah
Nomor mahasiswa
: 121224071
Demi pengembangan ilmu dan pengetahuan, saya memberian karya ilmiah kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dhanna yang berjudul:
ANALISIS KESALAHAN EJAAN DAN KALIMAT PADA ARTIKEL JURNAL TERAKREDITASI JURNAL
AKUNTANSI DAN KEUANGAN 2014 UNIVERSITAS KRISTEN PETRA Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dhanna hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dan saya maupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta, pada tanggal 28 Juli 2016
Ytjtakan, Sisilia Song Liah
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Liah, Sisilia Song. 2016. Analisis Kesalahan Ejaan dan Kalimat pada Artikel Jurnal Terakreditasi Jurnal Akuntansi dan Keuangan 2014 Universitas Kristen Petra. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah kesalahan kebahasaan, khususnya dalam bidang ejaan dan kalimat pada artikel Jurnal Akuntansi dan Keuangan 2014 Universitas Kristen Petra. Kesalahan ejaan dianalisis berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, sedangkan kesalahan kalimat dianalisis berdasarkan struktur dan isi kalimatnya. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kesalahan penggunaan ejaan dan kesalahan kalimat dalam Jurnal Akuntansi dan Keuangan 2014 Universitas Kristen Petra. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah kalimat-kalimat yang berisi kesalahan penggunaan kebahasaan berupa kesalahan penggunaan ejaan dan kalimat dalam artikel jurnal terakreditasi. Sumber data penelitian ini yaitu Jurnal Akuntansi dan Keuangan 2014 Universitas Kristen Petra yang terdiri atas dua edisi yaitu edisi bulan Mei dan November. Hasil analisis data menunjukkan bahwa dalam jurnal akuntansi dan keuangan 2014 Universitas Kristen Petra terdapat kesalahan ejaan dan kesalahan kalimat. Kesalahan ejaan itu meliputi, (a) kesalahan pemakaian huruf yaitu huruf kapital dan huruf miring, (b) kesalahan penulisan kata yaitu penulisan kata depan di-, (c) kesalahan pemakaian tanda baca yaitu tanda baca koma dan tanda pisah, dan (d) kesalahan penggunaan unsur serapan. Adapun kesalahan kalimat yang terkumpul meliputi kesalahan struktur kalimat dan kesalahan penggunaan konjungsi. Kesalahan struktur kalimat yaitu, (a) tidak adanya unsur subjek, dan (b) tidak adanya unsur subjek dan unsur predikat. Kesalahan dalam penggunaan konjungsi yaitu (a) kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif, (b) kesalahan konjungsi suboordinatif, dan (c) kesalahan penggunaan konjungsi antarkalimat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kesalahan ejaan dan kalimat masih sering ditemukan. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyampaikan beberapa saran yang ditujukan kepada (a) kaum akademisi, (b) perguruan tinggi, dan (c) peneliti lain. Pertama, kaum akademisi harus memahami pentingnya penggunaan kebahasaan yang tepat dalam penulisan artikel. Kedua, perguruan tinggi harus memperhatikan kualitas jurnal yang diterbitkan terlebih jurnal yang statusnya terakreditasi. Ketiga, peneliti lain dapat melakukan penelitian terhadap kesalahan kebahasaan pada objek penelitian yang berbeda.
Kata Kunci: Kesalahan, ejaan, kebahasaan, kalimat, konjungsi.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Liah, Sisilia Song. 2016. The Analysis of Spelling and Syntax Errors in Accredited Journal Article of Accounting and Finance Journals 2014 of Petra Christian University. Thesis. Yogyakarta: Indonesian Language Literary Education Study Program, Department of Language Education and Arts, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University. The problems which are raised in this research are on the linguistic errors, particularly in the areas of spelling and syntax in the article of Accounting and Finance Journals 2014 of Petra Christian University. The spelling errors are analyzed based on the General Guidelines for Spelling of Indonesian Language, meanwhile the syntax errors are analyzed based on the structure and content of the sentence. The aim of this study is to describe the spelling and syntax errors in the Accounting and Finance Journals 2014 of Petra Christian University. The research employed descriptive-qualitative research. The data of this research were the sentences that contain the linguistic errors such as spelling and syntax errors in accredited journal articles. The data source of this research were Accounting and Finance Journals 2014 of Petra Christian University which consisted of two editions in May and November. The results of the analyzed data in Accounting and Finance Journals 2014 of Petra Christian University showed that there were spelling and syntax errors. The spelling mistakes include, (a) usage error letters are capital and italic letters, (b) word errors are usage di- preposition, (c) usage errors coma and dash, and (d) misapplication of elements uptake. The syintax errors had collected are sentence structure and usage of conjunctions errors. The sentence structure errors are (a) the absence of the subject elements, (b) the absence of the subject and predicate elements. The conjunction usage errors are (a) coordinating conjunction errors, (b) subordinating conjunction errors, and (c) inter sentence conjunction errors. Thus, it can be concluded that the spelling and syntax errors still often found. Based on these results, researchers imparting some suggestions are aim to (a) academics, (b) universities, and (c) other researchers. First, academics must understand the importance of usage linguistics in writing articles. Second, universities should pay attention to the quality of published journals, especially journal had acredited status. Third, other researchers can make research on linguistic errors in different research objects. Keywords: error, spelling, linguistic, sentence, conjunction
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Analisis Kesalahan Ejaan dan Kalimat pada Artikel Jurnal Terakreditasi Jurnal Akuntansi dan Keuangan 2014 Universitas Kristen Petra. Tugas akhir dalam bentuk skripsi ini sebagai syarat untuk menyelesaikan studi strata satu dan meraih gelar sarjana pendidikan sesuai kurikulum Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan karena bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. 2. Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd., selaku dosen pembimbing, yang selalu membimbing
penulis
dengan
penuh
pengertian
dan
kesabaran,
memotivasi, dan memberikan masukan bagi penulis dari awal penulisan skripsi hingga akhir. 3. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum., dan Drs. P. Hariyanto, M.Pd., selaku triangulator yang memvalidasi hasil analisis dan memberikan masukan bagi penulis. 4. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma, yang telah mendidik dangan mengajarkan segala macam kompetensi yang kelak berguna untuk penulis, khususnya dalam bidang bahasa dan sastra Indonesia serta ilmu kependidikan.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. R. Marsidiq, selaku karyawan sekretariat Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan berbagai layanan administrasi. 6. Kedua orang tua saya, Bapak Lorensius Liah Ding dan Ibu Lidia Levung Ingan, ketiga adik saya: Petronela Pidang Liah, Roybertus Anget Liah, dan Tresa Aren Liah, serta semua keluarga besar yang di Yogyakarta maupun di Kalimantan Timur. 7.
Yang terkasih, Jalung Okta Helgrefest yang selalu memotivasi dan menjadi penyemangat dalam keadaan apapun.
8. Sahabat-sahabat karib: Marta Susanti S.Pd., Melyda Agustini. R S.Pd., Claria Francisca Meylani, dan Muhammad Fauzi Lestari. 9. Keluarga besar PBSI angkatan 2012 kelas B: Marta Susanti S.Pd., Melyda Agustini R S.Pd., Claria Francisca Meylani, Muhammad Fauzi Lestari, Vivi Damayanti, Martha Novita Sari Lagur, Reni Damayanti S.Pd., Elisabet Ani Ayu Senjaya S.Pd., Maria Ani Marini, Novinda Wahyuningsih, Maria Rezti Dafrida, Viviyanti Dyah Pangesti, Siti Khotijah, Irene Kayep, Paulina Novi Dianing Sari, Sisilia Yosi Nour Indrasari, Maria Ratih Pramitasari, Sarlyn Esti Andini Haning, Emanuel Adrianus Moat, Karmelia Galih Runti, Yohacim Tito Setyo B S.Pd., Edi Tri Haryanto, Septian Purnomo Aji, Nety Putri Perdani, Markus Jalu Vianugrah, Yupinus Tsunme, Alfonsus Novendi, Emmanda Sekar Yumita, Ryan Pamula Sari, Skolastika Cynthia Maharani, dan Sisilia Pripita Tyas, yang telah menjadi keluarga selama hampir empat tahun.
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna. Masih banyak kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati, penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Sisilia Song Liah.
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv MOTTO .............................................................................................................. vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vii PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................ vii ABSTRAK .......................................................................................................... ix ABSTRACT .......................................................................................................... x KATA PENGANTAR ........................................................................................ xi DAFTAR ISI ..................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1 1.1
Latar Belakang Masalah........................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah .................................................................................... 4
1.3
Tujuan Penelitian ..................................................................................... 5
1.4
Manfaat penelitian.................................................................................... 5
1.5
Batasan Istilah .......................................................................................... 6
1.6
Sistematika Penyajian .............................................................................. 7
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 8 2.1
Penelitian Terdahulu yang Relevan ......................................................... 8
2.2
Kajian Teori ........................................................................................... 10
2.2.1
Pengertian Ejaan .................................................................................... 11
2.2.2
Jenis-jenis Kesalahan Ejaan ................................................................... 11
2.2.3
Pengertian Kalimat ................................................................................. 19
2.2.4
Unsur-unsur Fungsional Kalimat ........................................................... 21
2.2.5
Kesalahan dalam Bidang Kalimat .......................................................... 25
2.2.6
Jurnal Terakreditasi ................................................................................ 31 xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 33 3.1
Jenis Penelitian ...................................................................................... 33
3.2
Data dan Sumber Data .......................................................................... 34
3.3
Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 35
3.4
Instrumen Penelitian.............................................................................. 36
3.5
Teknik Analisis Data ............................................................................. 36
3.6
Triangulasi Data ..................................................................................... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................ 40 4.1
Deskripsi Data ........................................................................................ 40
4.2
Hasil Penelitian ...................................................................................... 41
4.2.1
Kesalahan Kebahasaan .......................................................................... 41
4.3
Kesalahan Kebahasaan yang Dominan .................................................. 54
4.4
Pembahasaan ......................................................................................... 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 65 5.1
Kesimpulan ........................................................................................... 65
5.2
Saran...................................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 68 LAMPIRAN ....................................................................................................... 70 BIOGRAFI PENULIS .................................................................................... 162
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
Bab I ini merupakan bab pendahuluan, di mana di dalamnya akan dikaji enam hal, yaitu (1) latar belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, (5) batasan istilah, dan (6) sistematika penyajian. Keenam hal di atas akan dijelaskan satu per satu dalam subbab di bawah ini.
1.1
Latar Belakang Masalah Pada umumnya manusia memerlukan bahasa untuk dapat berinteraksi dengan
sesama. Bahasa yang digunakan memiliki ragam yang berbeda-beda di negara yang terdapat di dunia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Sistem lambang bunyi yang dimaksudkan di sini adalah sesuatu yang dapat mewakilkan ide, perasaan, pikiraan, benda, dan tindakan secara arbiter. Bahasa dibedakan menjadi dua yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Bahasa lisan adalah bahasa yang dihasilkan alat ucap dan biasanya lebih ekspresif dalam bahasa mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi. Bahasa tulis adalah
bahasa yang dihasilkan dengan
memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya dan dalam sebuah tulisan terdiri dari pragraf, kalimat, dan juga kata.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Paragraf merupakan bagian karangan/tulisan yang membentuk satu kesatuan pikiran, ide, dan gagasan. Setiap paragraf dikendalikan oleh satu ide pokok. Ide pokok paragraf harus dikemas dalam sebuah kalimat, yang disebut juga kalimat utama. Dari kalimat utama paragraf itulah kalimat-kalimat penjelas, baik yang sifatnya mayor maupun minor, dituliskan secara tuntang, lengkap, dan terperinci (Rahardi, 2009: 158). Dalam paragraf terdapat unsur lahiriah seperti kalimat dan kata. Kalimat adalah satuan bahasa yang mengandung pikiran lengkap. Kalimat dalam wujud lisan diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut,disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, (.), tanda tanya (?) , dan tanda seru (!). Kalimat yang baik yaitu kalimat yang setidaknya memiliki subjek, predikat, dan objek di dalamnya, sehingga menghasilkan kesatuan ujaran yang utuh dan dapat dipahami. Subjek atau pokok kalimat di sini merupakan unsur utama kalimat. Subjek menentukan kejelasan makna kalimat, sedangkan predikat berfungsi sebagai bagian memberi keterangan tentang sesuatu yang berdiri sendiri tentulah menyatakan apa yang dikerjakan atau dalam keadaan apakah subjek itu. Oleh karena itu, biasanya predikat terjadi dari kata kerja atau kata keadaan dan kehadiran objek dalam kalimat bergantung pada jenis predikat kalimat serta ciri khas objek itu sendiri. Keberhasilan penulis sebuah karangan ditentukan oleh beberapa faktor. Salah satu di antaranya adalah ketepatan pilihan kata-kata yang menyusun karangan itu. Dalam sebuah karangan penyusunan kata memiliki peranan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
sangat penting karena kata mengandung makna, bunyi, dan asosiasi, sehingga harus dipertimbangkan keserasianya oleh seorang penulis. Dalam pemilihan kata untuk menuliskan sebuah karya ilmiah, para penulis hendaknya memperhatikan aspek ketepatan, kesaksamaan, dan kelaziman kata-kata yang akan digunakan. Kata yang digunakan harus tepat makna yang akan disampaikan dan harus sesuai dengan situasi pemakaiannya. Menurut
KBBI
ejaan
didefinisikan
sebagai
kaidah-kaidah
cara
mengambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca. Jelaslah bahwa ejaan tidak hanya berkaitan dengan cara mengeja suatu kata, tetapi yang lebih utama berkaitan dengan cara mengatur penulisan huruf menjadi satuan yang lebih besar, misalnya saja kata, kelompok kata, atau kalimat. Kecuali itu, ejaan berkaitan pula dengan penggunaan tanda baca pada satuan-satuan huruf tersebut. Dalam penjelasan tentang kalimat dan ejaan di atas menjadi syarat penting yang harus diperhatian oleh semua pihak yang akan menuliskan sebuah jurnal ilmiah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 594), jurnal adalah majalah yang khusus memuat artikel dalam bidang ilmu tertentu. Jurnal disebut juga terbitan berkala ilmiah dan diterbitkan oleh suatu perguruan tinggi. Jurnal ini juga terdiri atas beberapa artikel di dalamnya. Jurnal yang baik adalah jurnal yang telah terakreditasi oleh suatu lembaga pendidikan, jurnal akan melalui beberapa tahap agar bisa diterbitkan salah satunyaa harus memenuhi standar yang telah ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
Jurnal terakreditasi diharapkan sudah menggunakan kalimat yang sempurna, yaitu kalimat yang sudah sesuai dengan kaidah kebahasaan atau harus sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Kalimat yang terdapat di dalam jurnal terakreditasi kiranya sudah sangat baik dan seharusnya tidak terdapat kesalahan kebahasaan lagi karena seperti yang kita ketahui jurnal terakreditasi pada keseluruhan isi harus baik terutama dalam penyusunan kalimat dan pemilihan kata yang digunakan, sehingga tidak ada kesalahan dalam penulisan artikel misalnya dalam penggunaan ejaan, kata dan kalimatnya. Peneliti di sini
mencoba menganalisis jurnal yang statusnya telah
terakreditasi khususnya jurnal dari Universitas Kristen Petra, seperti diketahui bahwa Universitas Kristen Petra adalah salah satu universitas swasta terbaik seIndonesia menurut DIKTI dan telah diakui keberadaannya. Jurnal yang akan peneliti gunakan yaitu jurnal di bidang akuntansi, peneliti memilih jurnal ini karena berhubungan dengan era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Diharapkan pada era MEA ini, warga Indonesia dapat meningkatkan martabat bahasa Indonesia, termasuk pada penulisan artikel jurnal ilmiah. Selain itu, berdasarkan pengamatan peneliti terhadap artikel Jurnal Akuntansi dan Keuangan tahun 2014 Universitas Kristen Petra, terdapat banyak kesalahan kebahasaan. Oleh karena itu, peneliti memilih jurnal Akuntansi dan Keuangan tahun 2014 Universitas Kristen Petra untuk dikaji.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang diangkat oleh
peneliti sebagai berikut (1) Kesalahan ejaan dan kalimat apa saja yang terdapat dalam artikel Jurnal Akuntansi dan Keuangan 2014 Universitas Kristen Petra? (2) Kesalahan kebahasaan apa yang paling dominan yang terdapat pada artikel Jurnal Akuntansi dan Keuangan 2014 Universitas Kristen Petra?
1.3
Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis-jenis
kesalahan ejaan dan kalimat yang terdapat dalam artikel Jurnal Akuntansi dan Keuangan 2014 Universitas Kristen Petra dan kesalahan kebahasaan yang paling dominan yang terdapat pada jurnal.
1.4
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat baik secara teoritis maupun
praktis. Adapun manfaat secara teoritis dan praktis adalah sebagai berikut.
1.4.1 Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan menambah wawasan pengetahuan dalam bidang linguistik khususnya dalam aspek kebahasaan yaitu menulis artikel jurnal dengan memperhatikan unsur-unsur fungsional kalimat yaitu dalam bidang kebahasaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
1.4.2 Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik pembaca maupun penulis jurnal yang menjadi sasaran utama dalam pembelajaran bahasa. Bagi pembaca maupun penulis jurnal, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan kebahasaan dalam aspek menulis khususnya tentang ketepatan dan ketidaktepatan penggunaan kebahasaan dalam menuliskan sebuah artikel. Dengan demikian, mahasiswa diharapkan dapat menghindari kesalahan kalimat dalam menulis karangan.
1.5
Batasan Istilah Agar mempunyai konsep yang sama dalam berbagai istilah yang digunakan
dalam penelitian ini, penulis memberikan batasan istilah. Adapun batasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
(1)
Kesalahan Kesalahan adalah penyimpangan yang terjadi dalam pemakaian bahasa dan
kesalahan biasanya terjadi secara konsisten dalam kurun waktu yang lama (KBBI, 2008: 1206).
(2)
Kesalahan kebahasaan Analisis kesalahan berbahasa adalah suatu prosedur kerja yang biasa
digunakan oleh peneliti atau guru bahasa, yang meliputi: kegiatan mengumpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
sampel kesalahan, mengidentifikasi kesalahan tersebut, mengklasifikasikan kesalahan itu, mengevaluasi taraf keseriusan kesalahan itu (Setyawati, 2010: 18).
(3)
Jurnal terakreditasi Jurnal terakreditasi adalah majalah yang khusus memuat artikel dalam
bidang ilmu tertentu yang diterbitkan oleh suatu perguruan tinggi atau instansi tertentu (KBBI, 2008: 594).
1.6
Sistematika Penyajian Penyajian hasil penelitian ini terdiri atas lima bab. Bab I merupakan Bab
pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penyajian. Bab II merupakan landasan teori yang berisi penelitian terdahulu yang relevan, kajian teori, dan kerangka berpikir. Bab III merupakan bab metodologi penelitian. Pada bab ini berisi mengenai jenis penelitian, sumber data penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknis analisis data. Bab IV adalah bab hasil penelitian dan pembahasan. Bab ini berisi hasil analisis data dan pembahasan. Bab V merupakan penutup. Bab ini berisi kesimpulan dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
Bab II ini merupakan bab landasan teori, yang di dalamnya akan dikaji dua hal, yaitu (1) penelitian terdahulu yang relevan dan (2) kajian teori.Kedua hal di atas akan dijelaskan satu per satu dalam subbab di bawah ini.
2.1
Penelitian Terdahulu yang Relevan Penelitian tentang kesalahan penggunaan konjungsi sudah banyak dilakukan
oleh peneliti lain. Penelitian ini pun sangat beragam sesuai dengan permasalahan yang diamati. Hal
yang menjadi keberagaman penelitian mengenai kesalahan
kebahasaan lainnya adalah sumber data yang dianalisis. Penelitian mengenai kesalahan kalimat yang dilakukan oleh Anggit Kuntarti (2015) dalam skripsi yang berjudul ‘Analisis Kesalahan Kalimat pada Skripsi Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta’. Hasil penelitian ini mendeskripsikan bentuk kesalahan kalimat yang meliputi: (1) kesalahan kalimat yang tidak bersubjek,
(2)
kesalahan kalimat yang tidak berpredikat, (3) kesalahan kalimat yang tidak bersubjek dan tidak berpredikat, (4) kesalahan kalimat yang tersisipi antara predikat dan objek, (5) kesalahan kalimat yang berupa konjungsi berlebihan,
(6) kesalahan kalimat
yang berupa urutan tidak paralel, (7) kesalahan kalimat berupa penggunaan istilah asing, (8) kesalahan kalimat berupa penggunaan kata tanya yang tidak perlu.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
Deny Pradita Tri Nandaru (2015) dalam skripsinya yang berjudul ‘Jenisjenis Kesalahan Penggunaan Konjungsi dalam Tugas Akhir Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma Tahun 2013’. Penelitian tersebut menemukan bentuk-bentuk kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif, korelatif, subordinatif, dan antarkalimat. Jenis konjungsi subordinatif memiliki frekuensi kesalahan penggunaan yang paling tinggi jika dibandingkan dengan jenis konjungsi yang lain. Sebagian besar kesalahan-kesalahan konjungsi subordinatif itu ditandai dengan penggunaan konjungsi ganda yang menyalahi prinsip penyusunan kalimat majemuk bertingkat. Sementara itu, jenis konjungsi koordinatif adalah jenis yang paling dikuasai oleh mahasiswa pendidikan sejarah. Hal ini ditandai dengan frekuensi kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif yang paling sedikit. Penelitian mengenai konjungsi juga dilakukan oleh Ade Supiyanto (2015) dengan judul ‘Jenis Kesalahan Penggunaan Konjungsi dalam Kalimat Majemuk pada Tugas Akhir Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Lulusan Tahun 2013 Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta’. Terdapat beberapa kesalahan dalam kalimat majemuk meliputi (1) kesalahan penggunaan konjungsi dalam kalimat majemuk setara, (2) kesalahan penggunaan konjungsi dalam kalimat majemuk bertingkat, dan (3) kesalahan penggunaan konjungsi dalam kalimat majemuk campuran. Penelitian yang dilakukan oleh ketiga peneliti di atas sama-sama menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dan sama-sama membahas tentang analisis kesalahan, tetapi pada objek yang berbeda. Anggit (2015) berkonsentrasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
pada kesalahan kalimat pada tugas akhir mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia. Penelitian Deny (2015) menelaah kesalahan penggunaan konjungsi pada tugas akhir mahasiswa program studi pendidikan sejarah. Penelitian Ade (2015) menelaah jenis kesalahan penggunaan konjungsi dalam kalimat majemuk pada tugas akhir mahasiswa program studi teknik elektro. Ketiga penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian tentang analisis kesalahan kebahasaan sudah banyak dilakukan, tetapi penelitian tersebut masih layak diteliti lebih lanjut. Bentuk-bentuk kesalahan berbahasa dalam hal kebahasaan masih ditemukan dalam artikel jurnal yang terakreditasi seperti kesalahan ejaan dan kesalahan kalimat. Padahal karya tulis ilmiah
berupa artikel jurnal yang merupakan salah satu contoh situasi
pemakaian bahasa yang mutlak harus memperhatikan kebahasaannya. Format bahasa yang digunakan harus memenuhi standar ilmiah serta harus sesuai dengan tata bahasa baku. Oleh karena itu, akan dihadirkan suatu penelitian yang berbeda dari penelitian-penelitian sebelumnya, yaitu kesalahan kebahasaan pada artikel jurnal terakreditasi bagian akuntansi. Pemecahan masalah yang dilakukan oleh peneliti tidak hanya sebatas jenis-jenis kesalahan kebahasaan yang digunakan, tetapi juga alternatif pembenarannya.
2.2
Kajian Teori Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kajian mengenai
pengertian ejaan dan pengertian kalimat, kesalahan dalam bidang kalimat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
2.2.1 Pengertian Ejaan Menurut KKBI (2008: 353), ejaan didefinisikan sebagai kaidah-kaidah cara mengambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca. Jelaslah bahwa ejaan tidak hanya berkaitan dengan cara mengeja suatu kata, tetapi yang lebih utama berkaitan dengan cara mengatur penulisan huruf menjadi satuan yang lebih besar, misalnya saja kata, kelompok kata, atau kalimat. Kecuali itu, ejaan berkaitan pula dengan penggunaan tanda baca pada satuan-satuan huruf tersebut. Menurut Arifin (1987: 29), yang dimaksud dengan ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana hubungan antar lambang-lambang itu
dan secara teknis yang dimaksud dengan ejaan adalah
penulisan huruf, penulisan kata, dan penulisan tanda baca. Dikemukakan juga oleh Kridalaksana (1982: 39), ejaan adalah sistem atau perlambang bunyi bahasa dengan huruf, aturan menuliskan kata-kata dan cara-cara mempergunakan tanda baca. Dengan demikian, ejaan tidak hanya berkaitan dengan cara mengeja kata, tetapi yang lebih utama berkaitan dengan cara mengatur penulisan huruf manjadi satuan yang lebih besar, misalnya kata, kelompok kata, atau kalimat.
2.2.2 Jenis-jenis Kesalahan Ejaan Pada bagian ini, peneliti akan membahas mengenai beberapa kesalahan ejaan yang masih sering ditemui. Sebagai acuan peneliti menggunakan buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Buku tersebut digunakan sebagai panduan dalam menganalisis kesalahan kebahasaan yang terdapat pada jurnal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
terakreditasi. Dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia terdiri dari empat bab yaitu, (1) Pemakaian Huruf, (2) Penulisan Kata, (3) Pemakaian Tanda Baca dan (4) Penulisan Unsur Serapan.
2.2.2.1 Pemakaian Huruf Pada bagian ini, peneliti akan membahas mengenai beberapa kesalahan ejaan yang masih sering ditemui. Peneliti menggunakan buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia sebagai acuan dalam menganalisis kesalahan kebahasaan pada jurnal terakreditasi bagian akuntansi. Berikut ini akan diuraikan beberapa kesalahan dalam pemakain huruf adalah sebagai berikut.
(a)
Huruf Kapital Dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia terdapat tiga belas
katentuan penggunaan huruf kapital, ketiga belas ketentuan tersebut sebagai berikut. (1) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. (2) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. (3) Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. (4) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan. (5). Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang. (6) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
yang dipakai sebagai sapaan. (7) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. (8) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. (9). Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya. (10) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah (11) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. (12) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk. (13) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. (14) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan. (15) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. Pada penulisan-penulisan resmi, masih banyak penulisan yang menyimpang dari kaidah kebahasaan, contoh kalimat yang keliru dalam penggunaan huruf kapital adalah sebagai berikut. (1)
Besok bibi akan ikut ke pasar untuk membeli tape.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
Pada kalimat (1) kata bibi seharusnya menggunakan huruf kapital karena dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata petunjuk hubungan kekerabatan. Kalimat di atas menjadi benar apabila ditulis sebagai berikut. (1a) Besok Bibi akan ikut ke pasar untuk membeli tape.
(b)
Huruf Miring Dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, terdapat beberapa
kententuan dalam penggunaan huruf miring yaitu; (1) Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka, (2) Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat, dan (3) Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing. Masih sering terjadi kesalahan pada media cetak dan jurnal-jurnal ilmiah dalam penulisan bahasa asing yang seharusnya ditulis miring. Adapun kesalahan yang sering terjadi adalah sebagai berikut. (2)
Metode survei mempunyai banyak manfaat misalnya merupakan metode pengumpulan data dalam jumlah besar untuk keperluan generalisasi daya dengan biaya yang relatif rendah (cost-effective) dan dapat menghindari bias interview (Roberts 1999). Kata interview pada contoh kalimat (2) seharusnya ditulis dengan cetak
miring karena dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing. Kalimat (2) yang benar ditulis dengan cara sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
(2a) Metode survei mempunyai banyak manfaat misalnya merupakan metode pengumpulan data dalam jumlah besar untuk keperluan generalisasi daya dengan biaya yang relatif rendah (cost-effective) dan dapat menghindari bias interview (Roberts 1999). 2.2.2.2 Penulisan kata Pada bagian ini, peneliti akan membahas mengenai kesalahan ejaan yang masih sering ditemui dalam penulisan kata. Peneliti menggunakan buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia sebagai acuan dalam menganalisis kesalahan dalam penulisan kata yang terdapat pada jurnal terakreditasi bagian akuntansi. Dengan demikian, akan diuraikan kesalahan dalam penulisan kata adalah sebagai berikut.
(a)
Kata Depan Dalam buku Padoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, terdapat kententuan
dalam penggunaan kata depan yaitu, Kata depan seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Contoh kalimat yang kurang tepat dalam penggunaan kata depan adalah sebagai berikut. (3)
Dimana aspek sosial terdiri dari empat sub-dimensi yaitu. Kata Dimana dalam contoh kalimat (3) tidak benar karena pada buku
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia kata depan dalam sebuah kalimat harus ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, bentuk contoh kalimat yang menggunkan kata depan yang benar adalah sebagai berikut. (3a) Di mana aspek sosial terdiri dari empat sub-dimensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
2.2.2.3 Pemakaian Tanda Baca Hal-hal yang diuraikan dalam pemakaian tanda baca atau pungtuasi ini adalah petunjuk bagaimana penggunaan tanda titik, koma, titik koma, titik dua, tanda hubung, tanda pisah, tanda tanya, tanda seru, tanda elips, tanda petik, tanda petik tunggal, tanda kurung, tanda kurung siku, tanda garis miring, dan tanda penyingkat atau apostrof. Berikut ini akan diuraikan sedikit tentang kesalahan yang terdapat dalam jurnal terakreditasi bidang akuntansi, yaitu dalam pemakaian tanya koma (,) dan tanda pisah (—).
(a)
Tanda Koma (,) Dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, terdapat beberapa
kententuan dalam penggunaan tanda koma yaitu; (1) diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan, (2) untuk memisahkan kalimat majemuk setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului kata seperti tetapi atau melaikan, (3) untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya, (4) di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat, termasuk oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, dan akan tetapi, (5) untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, dari kata lain yang terdapat di dalam kalimat, (6) untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dari kalimat, (7) dipakai diantara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. (8) dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunanya dalam daftar pustaka,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
(9) dipakai di antara bagian-bagian dalam cacatan kaki atau cacatan akhir, (10) dipakai di antara nama orang dan gelar akademis yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga, (11) dipakai sebelum angka desimal atau diantara dolar dan sen, (12) dipakai untuk mengapit keterangan atau keterangan aposisi dan (13) dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat untuk menghindari salah baca/ salah pengertian. Tanda koma masih sering sekali dihilangkan pada kalimat setara yang satu dengan kalimat setara berikutnya yang didahului dengan kata seperti, tetapi, melainkan, sedangkan dan kecuali. Tanda koma juga sering dihilangkan dalam ungkapan kata hubung antarkalimat yang terdapat di awal kalimat, seperti: oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun begitu. Contoh kalimat yang menghilangkan tanda koma adalah sebagai berikut. 4) Dengan demikian kepemilikan atas sumber daya yang ada tidak dirupakan dalam bentuk saham yang dapat diperjualbelikan, melainkan diatur melalui kebijakan yang didasarkan pada konsensus dengan melibatkan para organ yayasan, diantaranya adalah pembina, pengurus, pengawasan dan lembaga pelaksanaanya. (JA/2014/H39/P2/K3). Kalimat yang terdapat pada no (4) mengalami kesalahan karena di belakang kata dengan demikian tidak disertai tanda koma. Kalimat (4) akan benar apabila dituliskan dengan cara. (4a) Dengan demikian, kepemilikan atas sumber daya yang ada tidak merupakan dalam bentuk saham yang dapat diperjualbelikan, melainkan diatur melalui kebijakan yang didasarkan pada konsensus dengan melibatkan para orang yayasan, diantaranya adalah pembina, pengurus, pengawasan dan lembaga pelaksanaanya. ( JA/2014/H39/P2/K3).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
(b)
Tanda Pisah (— ) Dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, terdapat beberapa
ketentuan dalam penggunaan tanda pisah yaitu; (1) Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat, (2) Tanda pisah dapat dipakai juga untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain, (3) Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang berarti “sampai dengan” atau “sampai ke”. Contoh kalimat yang masih sering ditemukan dalam media cetak yaitu sebagai berikut. 5) Data sekunder ini berupa laporan keuangan triwulanan dan laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia yang dipublikasikan pada pariode 2010-2012 dalam satuan rupiah untuk menggunakan revenue model. ( JA/2014/H46/P1/K2). Kalimat (5) kurang tepat kerena menggunakan tanda sambung, kalimat akan benar jika ditulis sebagai berikut. (5a) Data sekunder ini berupa laporan keuangan triwulanan dan laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia yang dipublikasikan pada pariode 2010—2012 dalam satuan rupiah untuk menggunakan revenue model. ( JA/2014/H46/P1/K2) . 2.2.2.4 Penulisan Unsur Serapan Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing seperti Sansekerta, Arab, Portugis, Belanda, atau Inggris. Berdasarkan taraf integrasinya unsur pinjaman dalam bahasa Indonesia, seperti reshuffle, shuttle clock. Unsur-unsur ini dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapan masih mengikuti cara asing. Kedua, unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
dengan kaidah bahasa Indonesia, seperti cartoon (kartun), central (sentral), china (Cina), effeck (efek). Unsur-unsur ini dipakai dalam konteks bahasa Indonesia dengan mengubah ejaan seperlunya saja, sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk aslinya.
2.2.3 Pengertian Kalimat Kalimat adalah satuan bahasa yang mengandung pikiran yang lengkap. Kalimat dalam wujud lisan diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, di sela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!). Kalimat yang baik adalah kalimat yang setidaknya memiliki subjek, predikat dan objek di dalamnya, sehingga menghasilkan kesatuan ujaran yang utuh dan dapat dipahami. Subjek atau pokok kalimat di sini merupakan unsur utama kalimat. Subjek menentukan kejelasan makna kalimat, sedangkan predikat berfungsi sebagai bagian memberi keterangan tentang sesuatu yang berdiri sendiri tentulah menyatakan apa yang dikerjakan atau dalam keadaan apakah subjek itu. Oleh karena itu, biasanya predikat terjadi dari kata kerja atau kata keadaan dan kehadiran objek dalam kalimat bergantung pada jenis predikat kalimat serta ciri khas objek itu sendiri. Menurut Ramlan (2008: 17), kalimat adalah satuan gramatis yang dibatasi oleh intonasi akhir selesai. Dalam bahasa tulis kalimat dibatasi oleh tanda (.), (?), (!), dan tanda (;). Secara fungsional kalimat terdiri dari S atau Subjek dan P atau Predikat. Di samping itu terdapat pula unsur yang lain, yaitu O atau Objek, Pel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
atau Pelengkap, dan Ket atau Keterangan. Dari segi makna, S adalah unsur kalimat yang dibicarakan, sedangkan P ialah unsur kalimat yang membicarakan S. O ialah unsur kalimat yang dikenai perbuatan yang tersebut pada P yang berupa verbal transitif, dan apabila dipasifkan kata yang menduduki fungsi O itu akan menduduki fungsi S, sedangkan Pel adalah unsur kalimat yang ikut melengkapi P yang berupa varba transitif di samping O, atau melengkapi P yang berupa verba intransitif. Akhirnya, ket adalah unsur kalimat yang pada umumnya memiliki tempat yang bebas, mungkin terletak di muka S-P, mungkin terletak di belakang S-P, bahkan ada juga yang terletak di antara S dan P. Berdasarkan maknanya, Ket memberikan keterangan tempat, waktu, cara, sebab, akibat, dan lain-lainya. Menurut Alwi (2003: 311), kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan maupun tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud tulisan dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!), sementara itu, di dalamnya disertakan pula beberapa tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), tanda pisah (-), dan spasi. Hal serupa dikemukakan oleh Widjono (2005: 134), menurut Widjono kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan pikiran. Dalam bahasa tulis, kalimat diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan dengan tanda titik, tanda seru, dan tanda tanya. Hal serupa juga dikemukakan oleh Abdul Chaer (2011: 327) kalimat adalah satuan bahasa yang berisi suatu “pikiran” atau “amanat” yang lengkap. Rahardi (2009: 76) berpendapat bahwa kalimat dapat dipahami sebagai suatu bahasa terkecil yang dapat digunakan untuk menyampaikan ide atau gagasan. Pendapat tersebut dapat dikatakan sebagai satuan bahasa terkecil karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
sesungguhnya di atas tataran kalimat itu masih terdapat suatu kebahasaan lain yang jauh lebih besar. Arifin (1989: 92) juga mendefinisikan kalimat adalah suatu bagian pernyataan yang selesai dan menunjukan pikiran yang lengkap. Dari pendapat beberapa ahli di atas peneliti mengacu pada definisi yang dikemukan oleh Alwi (2003: 311), kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan maupun tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud tulisan dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!), sementara itu, di dalamnya disertakan pula beberapa tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), tanda pisah (-) dan spasi.
2.2.4 Unsur-unsur Fungsional Kalimat Menurut Ramlan (2008: 17), kalimat secara fungsional terdiri dari subjek atau S, predikat atau P, objek atau O, pelengkap atau Pel, dan keterangan atau Ket. Menurut Alwi, dkk. ( 2003: 321) menyatakan bahwa dalam pembentukan kalimat terdapat lima fungsi sintaksis yaitu S, P, O, Pel, dan Ket. Kelima fungsi sintaksis tersebut tidak selalu dihadirkan secara lengkap pada suatu kalimat, tetapi subjek dan predikat diharuskan selalu terisi dalam sebuah kalimat, sedangkan O, Pel, dan Ket dihadirkan tergantung bentuk dan jenis predikat. Suguno (2009: 41), berpendapat bahwa terdapat lima unsur kalimat yaitu subjek, predikat, objek, dan yang terakhir adalah keterangan. Kelima unsur tersebut dapat digunakan untuk mengetahui apakah kalimat yang dihasilkan sudah sesuai memenuhi syarat kaidah kebahasaan atau belum, karena kalimat yang benar harus memiliki kelengkapan kalimat seperti SPOK tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
Dari ketiga pendapat yang diterangkan di atas, peneliti hanya mengaju pada pendapat yang disampaikan oleh Alwi, dkk. (2003) yaitu setiap kata atau prasa yang menjadi konstituen kalimat mempunyai unsur-unsur kalimat. Berikut adalah uraian-uraian yang peneliti gunakkan dalam menganalisis data.
2.2.4.1 Subjek Menurut Alwi, dkk. (2003: 327) subjek merupakan fungsi sintaksis yang paling penting dalam sebuah kalimat setelah predikat. Subjek dapat berupa nomina, prasa nominal, frasa verba atau klausa. Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Sugono (2009) subjek merupakan unsur paling pokok di dalam kalimat dan letak subjek selalu berdampingan dengan predikat. Menurut Rahardi (2009: 77) unsur pembentuk kalimat yang harus disebut pertama adalah subjek. Dalam kalimat, subjek tidak selalu
di depan. Adakalanya subjek terletak di
belakang predikat, terutama sekali untuk kalimat yang berdiatesis pasif. Umumnya subjek terletak di sebelah kiri predikat, tetapi unsur subjek dapat juga diletakkan di sebelah kanan predikat, apabila unsur subjek lebih panjang daripada unsur predikat. Dengan demikian, dapat simpulkan bahwa subjek merupakan kunci utama dalam pembentuk suatu kalimat. Keberadaan subjek tidak diharuskan berada pada awal kalimat, melainkan juga bisa di akhirkalimat. Adapun ciri-ciri subjek menurut Sugono (2009: 42—56 ), yaitu (1) jawaban apa atau siapa, (2) disertai kata itu, (3) didahului kata bahwa, (4) mempunyai keterangan pewatas yang, (5) tidak didahului preposisi, dan (6) berupa nomina atau frasa nominal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
2.2.4.2 Predikat Rahardi ( 2009: 80) menyatakan bahwa predikat sama-sama sebagai unsur pokok di dalam kalimat, predikat memiliki karakter yang tidak sama dengan subjek. Akan tetapi, kejatian sebuah subjek menjadi jelas juga karena ada subjek kalimatnya. Dengan demikian, dapat dikatakan subjek dan predikat kalimat itu merupakan unsur pokok dalam kalimat. Alwi, dkk. (2003: 326), predikat merupakan konstituen pokok yang disertai konstituen subjek di sebelah kiri dan jika ada konstituen O, Pel / Ket wajib di sebelah kanan. Kedudukan P dapat ditukar tempatnya dengan S, dalam arti unsur S dapat terletak di muka P atau sebaliknya. Predikat kalimat biasanya berupa prasa nominal, prasa numerel, prasa preposisional, frasa verbal, dan frasa adjektiva. Hal serupa juga disampaikan oleh Sugono, menurut Sugono (2009: 55) predikat merupakan unsur utama suatu kalimat sebelum subjek. Dengan demikian, peneliti sejalan dengan teori yang disampaikan oleh Rahardi (2009) yaitu predikat memiliki karakter yang berbeda dengan subjek, tetapi memiliki peran yang sama penting dalam pembentukan sebuah kalimat, sehingga menjadikan subjek dan predikat sebagai unsur pokok dalam membentukan sebuah kalimat. Adapun ciri-ciri predikat menurut Sugono yaitu (1) jawaban atas pertanyaan mengapa atau bagaimana, (2) kata adalah atau ialah, (3) dapat diingkari, dan (4) dapat disertai kata-kata aspek dan modalitas.
2.2.4.3 Objek Menurut Alwi, dkk. (2003: 328) objek adalah konstitun kalimat yang kehadirannya dituntut oleh predikat yang berupa verba transitif pada kalimat aktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
Kedudukan unsur objek selalu di belakang predikat. Rahardi (2009: 82) juga berpendapat bahwa dalam banyak hal dapat dikatakan bahwa objek kalimat berlawanan dengan subjek kalimat. Tempatnya juga hampir pasti berlawanan di dalam kalimat. Objek kalimat hanya dimungkinkan hadir apabila predikat kalimat tersebut merupakan verba atau kata kerja yang bersifat aktif transitif. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa objek dapat berperan sebagai subjek dalam bentuk pasif, tetapi tidak dapat didahului proposisi. Adapun
ciri-ciri objek
menurut Sugono (2009: 71—78), yaitu (1) langsung di belakang predikat, (2) dapat menjadi subjek kalimat pasif, (3) tidak didahului preposisi.
2.2.4.4 Pelengkap Menurut Rahardi (2009: 84), pelengkap sering dikacaukan pemahamannya dengan objek kalimat. Dalam kalimat pasif, pelengkap tidak dapat menempati fungsi subjek. Sugono (2009: 79) menyatakan pelengkap dan objek memiliki kesamaan. Kesamaan itu adalah unsur kalimat (1) bersifat wajib, (2) menempati posisi belakang predikat, dan (3) tidak didahului preposisi. Perbedaanya terletak pada oposisi kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap di belakang predikat kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif bukan pelengkap. Dengan demikian, peneliti mengaju teori yang disampaikan oleh Sugono (2009) yaitu pelengkap tidak dapat didahului oleh preposisi dan pelengkap menempati posisi di belakang predikat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
2.2.4.5 Keterangan Rahardi (2009: 85) menyatakan keterangan adalah unsur kalimat yang sifatnya tidak wajib hadir. Berbeda dengan subjek, predikat, objek, dan pelengkap yang sifatnya wajib hadir. Adapun fungsi keterangan adalah untuk menambahkan informasi pada kalimat itu. Hal serupa juga disampaikan oleh Sugono (2009: 84), keterangan merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu yang dinyatakan dalam kalimat misalnya, memberi informasi tentang tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kata “keterangan” tidak diharuskan hadir dalam sebuah kalimat karena fungsi keterangan hanya sebagai pelengkap dalam sebuah kalimat. Berikut dikemukakan beberapa ciri-ciri dari keterangan, menurut Sugono (2009: 84—95) yaitu (1) bukan unsur utama, dan (2) tidak terikat posisi. Dalam Sugono (2009: 86—95), katerangan terbagi ke dalam beberapa bentuk yaitu keterangan waktu, tempat, cara, sebab, tujuan aposisi, tambahan, dan pewatas.
2.2.5 Kesalahan dalam Bidang Kalimat Kesalahan dalam bidang kalimat pada kajian ini merujuk pada kajian mengenai kalimat yang tidak memiliki unsur subjek, kalimat yang tidak memiliki unsur predikat, dan kalimat yang penggunaan konjungsinya tidak sesuai.
2.2.5.1 Kalimat yang Tidak Memiliki Unsur Subjek Menurut Arifin (1987: 17), sebuah kalimat sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat, terkecuali kalimat perintah atau ujaran yang merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
jawaban atas sebuah pertanyaan. Biasanya kalimat yang subjeknya tidak jelas itu terdapat dalam kalimat rancu (kacau), yaitu kalimat yang berpredikat kata kerja aktif transitif di depan subjeknya terdapat kata depan. Adapun contoh kalimat yang tidak memiliki unsur subjek adalah sebagai berikut. (6)
Pada model 1 (gambar 4) keadilan distributif tidak berpengaruh pada komitmen terhadap tuhuan sehingga tidak mendukung H1b. Arifin mengungkapkan bahwa, apabila subjek kalimat aktif didahului kata
pada, di, dan dari seperti contoh kalimat di atas, subjek itu menjadi tidak jelas, kabur dan dapat menimbulkan berbagai taksiran. Kata-kata lain, yang tidak boleh didahului subjek yang sejenis dengan itu adalah bagi, dalam, dengan, sebagai, merupakan, kepada, dan untuk. Bila disunting kalimat di atas menjadi tepat apabila; (6a) Model 1 (gambar 4) keadilan distributif tidak berpengaruh pada komitmen terhadap tuhuan, sehingga tidak mendukung H1b.
2.2.5.2 Kalimat yang Tidak Bersubjek dan Tidak Berpredikat/Kalimat Buntung Menurut Arifin (1989: 20), biasanya susunan kalimat semacam ini adalah kalimat dipenggal-penggal seperti terdapat dalam bahasa lisan. Kalimat-kalimat yang dipenggal itu masih mempunyai hubungan gantung kalimat lainnya. Kalimat yang hubungan gantung itu disebut anak kalimat, sedangkan kalimat yang gantunginya disebut induk kalimat. Contoh kalimat yang tidak bersubjek dan berpredikat adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
(7)
Pada era globalisasi ini, di mana hambatan-hambatan perekonomian semakin pudar. Karena peralihan arus dana dari pihak yang surplus kepada yang defisit akan semakin cepat dan tanpa hambatan.
Kalimat yang diawali oleh kata-kata yang digarisbawahi jelas bukan kalimat baku karena kalimat itu tidak beruntun, tidak bersubjek, dan tidak berpredikat. Arifin (1987: 21) menurut kaidah yang berlaku, kalimat tunggal bahasa Indonesia tidak boleh diawali oleh kata-kata karena, sehingga, apabila, agar, seperti, kalau, walaupun, jika dan kata penghubung lainya. Kata penghubung seperti itu dapat mengawali kalimat jika yang diawali oleh kata-kata itu merupakan anak kalimat yang mendahului induk kalimat. Dengan demikian, kalimat di atas seharusnya ditulis dengan cara. (7a) Pada era globalisasi, di mana hambatan-hambatan perekonomian semakin pudar. Peralihan arus dana dari pihak yang surplus kepada yang defisit akan semakin cepat dan tanpa hambatan. 2.2.5.3 Kalimat yang Penggunaan Konjungsinya Tidak Sesuai Menurut Ramlan (2009: 172) konjungsi adalah kata atau kata-kata yang berfungsi menghubungkan fungsi gramatikal yang lebih besar. Berbeda dengan Kridalaksana (1986: 99) mengatakan bahwa konjungsi adalah katagori yang berfungsi untuk meluruskan satuan yang lain dalam kontruksi hipotaksis dan selalu menghubungkan dua satuan yang lain atau lebih dalam dari konstruksi. Adapun yang dimaksud dengan kontruksi hipotaksis adalah pengabungan kalimat klausa dengan klausa, frasa dengan frasa, atau kata dengan kata menggunakan kata penghubung. Menurut Rahardi (2009: 112) konjungsi atau kata hubung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
adalah kata yang bertugas menghubungkan atau menyambungkan ide atau pikiran yang dalam sebuah kalimat dengan ide atau pikiran pada kalimat yang lainnya. Dari ketiga definisi konjungsi yang dipaparkan di atas, peneliti mengacu pada pendapat Rahardi, karena sudah mencangkup berbagai macam jenis konjungsi atau kata hubung. Rahardi (2009) mengatakan bahwa, konjungsi dalam bahasa Indonesia terbagi menjadi empat bagian. Adapun keempat konjungsi tersebut adalah sebagai berikut.
a)
Konjungsi koordinatif Konjungsi koordinatif merupakan konjungsi yang bertugas menghubungkan
dua unsur kebahasaan atau lebih yang cendrung sama tataran atau tingkat kepentingannya. Konjungsi koordinatif juga bertugas menghubungkan dua unsur kebahasaan atau lebih yang berstatus sama. Status yang dimaksud sama ialah antara kata dan kata, antara frasa dan frasa, antara klausa dan klausa, dan seterusnya. (Rahardi, 14—15). Konjungsi koordinarif dalam bahasa Indonesia memiliki beberapa jenis konjungsi seperti; dan, serta, atau, tetapi, melainkan, sedangkan. Contoh kalimat yang kurang tepat dalam penggunaan konjungsi koordinatif adalah sebagai berikut. (8)
Dan peneliti tidak membahas komponan-komponen perubahan dalam konvergensi IFRS yang berdampak pada hasil penelitian. Kalimat (8) kurang tepat karena kata hubung dan bertugas untuk
menghubungkan dua unsur kebahasaan atau lebih yang berstatus sama. Kalimat akan bener apabila disunting menjadi sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
(8a) ....dan peneliti tidak membahas komponan-komponen perubahan dalam konvergensi IFRS yang berdampak pada hasil penelitian.
b)
Konjungsi subordinatif Konjungsi subordinatif menurut Rahardi (2009: 20), konjungsi yang
bertugas menghubungkan dua buah klausa atau lebih. Klausa-klausa yang dihubungkannya tidak memiliki status sintaksis atau status kalimat yang sama. Klausa tersebut dikatakan tidak sama karena klausa yang satu merupakan induk kalimat. Terdapat tiga belas jenis konjungsi subordinatif yang dikelompokkan, yaitu; 1) Konjungsi subordinatif yang menyatakan waktu: sejak, semenjak, sedari, sewaktu, ketika, takkala, sementara, begitu, seraya, selama, serta, sambil, demi, setelah, sesudah, sehabis, selesai, sesuai, hingga, sampai. 2) Konjungsi subordinatif yang menyatakan syarat: jika, jikalau, kalau, asal (kan), bila, manakala. 3) Konjungsi subordinatif yang menyatakan pengandaian: andaikan, seadainya, umpamanya, sekiranya. 4) Konjungsi subordinatif yang menyatakan tujuan: agar, supaya, biar. 5) Konjungsi subordinatif konsesif: biarpun, meskipun, walau (pun), kendati (pun), sekalipun. 6) Konjungsi subordinatif yang menyatakan perbandingan: seakan-akan, seolaholah, sebagaimana, seperti 7) Konjungsi subordinatif yang menyatakan sebab: sebab, karena, oleh karena, oleh sebab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
8) Konjungsi subordinatif yang menyatakan hasil: sehingga, sampai(-sampai), makanya. 9) Konjungsi subordinatif yang menyatakan alat: dengan, tanpa 10) Konjungsi subordinatif yang menyatakan cara: dengan, tanpa 11) Konjungsi subordinatif komplementasi: bahwa 12) Konjungsi subordinatif adtributif: yang 13) Konjungsi subordinatif yang menyatakan perbandingan: sama...lebih, dari(pada). Berikut salah satu contoh kalimat dalam penggunaan konjungsi subordinatif. (9)
Jika survei dirancang dan dilakukan dengan benar, maka metode ini akan dapat menjadi metode untuk memperoleh sumber data dengan skala besar dan berkualitas tinggi. Kalimat (9) kurang tepat karena menggunakan dua tanda hubung yang tidak
sesuai dengan kalimat di atas yaitu pada kata jika dan maka , kalimat tersebut akan benar apabila ditulis sebagai berikut. (9a) Jika survei dirancang dan dilakukan dengan benar, metode ini akan dapat menjadi metode untuk memperoleh sumber data dengan skala besar dan berkualitas tinggi.
c)
Konjungsi Antarkalimat Konjungsi antarkalimat dapat dipahami sebagai konjungsi atau kata
penghubung yang menghubungkan ide atau gagasan pada suatu kalimat yang satu dengan ide atau gagasan pada kalimat yang lainnya. Baik dalam konteks lisan maupun
konteks
tulis.
Konjungsi
antarkalimat
selalu
ditandai
dengan
keberadaanya di awal kalimat, karena tugas pokoknya adalah mengawali kalimat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
yang baru. Adapun contoh-contoh konjungsi antarkalimat yang terdapat dalam bahasa Indonesia menurut Rahardi (2009) yaitu sebagai berikut: biarpun demikian, biarpun begitu, meskipun demikian, sekalipun begitu, walaupun demikian, walaupun begitu, meskipun demikian, meskipun begitu, sungguhpun demikian, sungguhpun begitu, kemudian, sesudah itu, setelah itu, selanjutnya, tambahan pula, lagi pula, selain itu, sebaliknya, sesungguhnya, bahwasanya, malahan, malah, bahkan, akan tetapi, namun, kecuali itu, dengan demikian, oleh karena itu, oleh sebab itu, sebelum itu. Contoh kalimat yang kurang tepat dalam penggunaan konjungsi antarkalimat adalah sebagai berikut. (10) Sedangkan menurut Bakesbang, organisasi sektor publik di luar pemerintah adalah organisasi kemasyarakatan yang di dalamnya meliputi organisasi keagamaan, kepemudaan, wanita, profesi, fungsionaris, penghayat kepercayaan dan lembaga swadaya masyarakat. (JA/2014/H36/P2/K2). Kalimat (10) kurang tepat karena kata hubung sedangkan bertugas untuk menghubungkan ide atau gagasan pada suatu kalimat yang satu dengan ide atau gagasan pada kalimat yang lainnya. Kalimat (10a) akan tepat apabila. (10a) Menurut Bakesbang, organisasi sektor publik di luar pemerintah adalah organisasi kemasyarakatan yang di dalamnya meliputi organisasi keagamaan, kepemudaan, wanita, profesi, fungsionaris, penghayat kepercayaan dan lembaga swadaya masyarakat.
2.2.6 Jurnal Terakreditasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 594), jurnal adalah majalah yang khusus memuat artikel dalam bidang ilmu tertentu. Jurnal disebut juga terbitan berkala ilmiah. Jurnal diterbitkan oleh suatu perguruan tinggi dan Jurnal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
ini juga terdiri atas beberapa artikel di dalamnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 28), terakreditasi adalah sudah diakrediatsi. Jadi, jurnal terakreditasi adalah majalah yang khusus memuat artikel dalam bidang ilmu tertentu yang diterbitkan oleh perguruan tinggi atau kelembagaan perguruan tinggi dan telah dinilai oleh dikti. Jurnal yang telah diakui adalah jurnal yang penulisanya sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab III ini merupakan bab metodologi penelitian, yang di dalamnya akan dikaji lima hal, yaitu (1) jenis penelitian, (2) data dan sumber data, (3) teknik pengumpulan data, (4) instrumen penelitian, dan (5) teknik analisis data. Kelima hal di atas akan dijelaskan satu per satu dalam subbab di bawah ini.
3.1
Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif
adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan lebih cenderung menggunakan analisis. Menurut Arikunto (2010: 33) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan. Noor (2011: 35) mengungkapkan bahwa melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa atau kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti sejalan dengan definisi yang diberikan oleh dua ahli di atas. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data berupa kesalahan penggunaan kebahasaan pada ejaan dan kalimat artikel jurnal terakreditasi pada suatu perguruan tinggi. Setelah mengumpulkan data berupa artikel
jurnal,
peneliti
mulai
menganalisis
kesalahan
kebahasaan
mengkalkulasi jumlah kesalahan yang terdapat dalam artikel jurnal. Data-data
33
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
tersebut akan dideskripsikan secara apa adanya atau sesuai dengan yang terlihat. Hal ini sesuai dengan apa yang ungkapkan oleh Arikunto (2011: 3) bahwa dalam penelitian deskriptifi, peneliti tidak melakukan apa-apa terhadap objek yang diteliti.
Peneliti
tidak
sekalipun
menambah,
mengurangi
atau
bahkan
memanipulasi objek penelitian. Dalam penelitian ini, jumlah kesalahan berbahasa pada artikel jurnal terakreditasi
sebagai
fenomena
yang
terdapat
pada
subjek
penelitian,
dideskripsikan dengan kata-kata dan peneliti juga mendeskripsikan/memaparkan hasil analisis dengan apa adanya dengan menggunakan kata-kata. Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Kemudian, hasil penelitian disajikan dalam bentuk laporan penelitian.
3.2
Data dan Sumber Data Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 297) data adalah
keterangan atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar kajian (analisis atau kesimpulan). Sejalan dengan definisi itu, Noor (2011: 137) menyatakan bahwa data adalah informasi yang diterima sebagai suatu kenyataan atau fenomena empiris, wujudnya dapat merupakan seperangkat ukuran (kuantitif, berupa angkaangka) atau berupa kata-kata (kualitatif). Dari dua pengertian itu, dapat disimpulkan bahwa data adalah informasi yang berbentuk kata ataupun angka, lisan ataupun tertulis yang digunakan dapat dijadikan dasar kajian (analisis) penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
Data dalam penelitian ini berupa kata-kata yaitu kesalahan ejaan dan kesalahan kalimat yang terdapat pada jurnal terakreditasi bidang akuntansi dan keuangan 2014 dari Universitas Kristen Petra sebagai sumber tertulis. Sumber data adalah subjek dari mana dapat diperoleh (Arikunto, 2010: 172). Sumber data yang akan peneliti gunakan di sini adalah artikel Jurnal Akuntansi dan Keuangan 2014 dari Universitas Kristen Petra.
3.3
Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data pada suatu penelitian merupakan suatu yang sangat
penting. Menurut Noor (2011: 138), teknik pengumpulan data adalah cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Menurut Arikunto (2010: 274), teknik dokumentasi adalah teknik yang digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, dan sebagainya. Peneliti mengumpulkan data yang berupa artikel jurnal terakreditasi bidang akuntansi. Adapun langkah-langkah pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti ialah sebagai berikut. (1) Mengunduh artikel jurnal terakreditasi bidang akuntansi. (2) Membaca dan menandai kesalahan kebahasaan pada data tersebut dengan memberi tanda pada kesalahan kebahasaan yang terdapat dalam data. (3) Membuat daftar kalimat yang berisi kesalahan kebahasaan data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
(4) Memberi kode pada setiap data yang salah tersebut dengan JA sebagai jurnal terakreditasi, 2014 sebagai tahun terbit, Hi sebagai halaman 1, P1 sebagai pragraf 1 dan K1 sebagai kalimat 1. (5) Mengelompokkan kesalahan kebahasaan sesuai dengan jenisnya.
3.4
Instrumen Penelitian Menurut Arikunto (2010: 203), instrumen penelitian adalah alat atau
fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Hal mengenai instrumen penelitian juga dijelaskan oleh Meleong (2008:168), instrumen penelitian adalah alat pengumpul data. Instrumen penelitian ini adalah penelitian sendiri. Moleong (2008:168) menegaskan bahwa kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif adalah sebagai perencana, pelaksana, pengumpul, penganalisis, penafsiran data, dan pada akhirnya menjadi pelapor hasil penelitian.
3.5
Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah analisis
deskriptif, yaitu peneliti memaparkan secara rinci data dan hasil analisis data dalam bentuk kalimat. Siddel (1998) dalam kutipan Moleong (2006), proses dari analisis data kualitatif dilakukan dengan beberapa tahap yaitu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
1) Mencatat hasih penelitian lapangan dengan memberi kode agar sumber datanya tepat dapat ditelusuri. 2) Mengumpulkan,
memilah-milah,
mengklasifikasikan,
mensintesiskan,
membuat iktisar, dan membuat indeks. 3) Berpikir, dengan jalan membuat agar katagori data itu mempunyai makna, mencari, dan menemukan pola, dan hubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan umum. Peneliti juga menggunakan teknik analitik yaitu cara kerjanya seperti menyusun data dari sumber data yang telah dikumpulkan. Adapun langkahlangkah analisis data yang dilakukan oleh peneliti ialah sebagai berikut. (1) Membaca dan mengidentifikasi kesalahan kebahasaan yang terdapat dalam data. (2) Menghubungkan data dengan teori-teori yang digunakan. (3) Menganalisis kesalahan kebahasaan yang terdapat dalam data. (4) Membuat tabel dan memasukan data yang telah dianalisis. (5) Menyerahkan data yang telah yang telah dianalisis kepada triangulator untuk diuji keabsahanya. (6) Melakukan perbaikan data dan diberikan kepada
triangulator jika masih
mengalami kesalahan.
3.6
Triagulasi Data Menurut Moleong (2008:330), triagulasi data adalah teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaakan sesuatu yang lain di luar data itu untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
keperluan pengecekkan atau sebagai perbandingan terhadap data itu. Penelitian ini membutuhkan
triagulasi
agar
memiliki
keabsahan
data
dan
dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Peneliti dalam penelitian ini menggunakan triagulasi teori dan triagulasi logis. Dengan adanya triagulasi teori, peneliti dapat membandingkan teori-teori tentang kebahasaan menganalisis berbagai bentuk penggunaan kebahasaan pada artikel jurnal terakreditasi. Adapun triagulasi logis yaitu dengan cara peneliti melakukan bimbingan dengan dosen pembimbing, yaitu Ibu Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd,. Selain itu, Bapak Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum., dan Drs. P. Hariyanto, M.Pd., sebagai triangulator karena mereka memang berpengalaman dalam bidang pengajaran bahasa Indonesia. Dalam proses triagulasi data, ada beberapa tahap yang dilakukan yaitu : (1) Peneliti menyerahkan hasil yang telah dianalisis kepada triangulator. (2) Triagulator menerima dan mengoreksi hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti. Jika terdapat kesalahan maka peneliti bertugas untuk memperbaiki dan kembali menyerahkan data tersebut kepada triagulator. (3) Triangulator mengisi kolom yang bertuliskan ‘setuju/tidak setuju’ yang telah tertera pada tabel analisis data. (4) Setelah
menerima
masukan
dari
kedua
triangulator,
peneliti
bisa
menggunakan hasilnya untuk menyusun bab IV. Hasil triangulasi data di atas akan dicantumkan pada bagian lampiran. Lampiran tersebut merupakan hasil triangulasi data yang pertama dan triangulasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
data yang kedua. Hasil triangulasi data yang kedua merupakan data yang sudah diperbaiki oleh peneliti setelah mendapat masukan dari triangulator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini merupakan bab hasil penelitian dan pembahasan, di mana di dalamnya akan dikaji dua hal, yaitu (1) deskripsi data, dan (2) hasil analisis data dan pembahasan. Kedua hal di atas akan dibahas satu per satu dalam subbab di bawah ini
4.1
Deskripsi Data Penelitian Data dalam penelitian ini diperoleh dari artikel Jurnal Akuntansi dan
Keuangan 2014 Universitas Kristen Petra yang terbit dua tahun sekali. Kedua jurnal ini bila digabungkan berisikan 120 halaman dan itu yang diteliti oleh peneliti. Berdasarkan langkah-langkah penelitian
pada bab III, peneliti akan
menyajikan data yang terkumpul tentang kesalahan kebahasaan yang terdapat pada jurnal tersebut. Triagulator memberikan masukan pada setiap kesalahan hasil analisis yang dilakukan peneliti, sehingga hasil analisis data awal banyak yang harus direvisi. Kesalahan hasil analisis itu adalah kesalahan dalam penggunaan huruf miring yaitu pada halaman 67—72, kesalahan dalam penggunaan tanda baca koma yaitu pada halaman 76—96, dan kesalahan kalimat yang tidak memiliki unsur subjek dan unsur predikat pada halaman 99—101. Kesalahan yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan analisis data adalah peneliti tidak mengklasifikasikan kesalahan kebahasaan yang terdapat pada jurnal secara lebih mendetail. Peneliti
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
juga keliru dalam membenarkan kesalahan kebahasaan yang terdapat dalam jurnal yaitu dengan menggarisbawahi dan memberi huruf tebal pada kata yang sudah peneliti benarkan, sehingga data tersebut tidak disetujui oleh kedua trianggulator karena penggunaan garis bawah dan huruf tebal hanya untuk kata-kata tertentu saja. Dari masukan yang disampaikan oleh kedua triangulator, peneliti mengklasifikasikan kesalahan ejaan dan kesalahan kalimat secara lebih mendetail, adapun hasil analisis data yang ditemukan pada jurnal di atas adalah kesalahan pemakaian huruf yaitu huruf kapital dan huruf miring, kesalahan penulisan kata yaitu kata depan di-, kesalahan pemakaian tanda baca yaitu tanda koma dan tanda pisah, dan kesalahan unsur serapan. Terdapat pula kesalahan pada bidang kalimat yaitu kesalahan pada sruktur kalimat dan kesalahan penggunaan konjungsi.
4.2
Hasil Analisis Data Dalam hasil penelitian ini, peneliti akan memaparkan kesalahan kebahasaan
apa saja yang terdapat di dalam jurnal dan memaparkan kesalahan kebahasaan apa yang dominan dalam jurnal tersebut.
4.2.1 Kesalahan Kebahasaan Pada pembahasan ini, peneliti meneliti kesalahan kebahasaan yang terdapat dalam jurnal akuntansi yang sudah terakreditasi. Kesalahan kebahasaan yang dianalisisi oleh peneliti yaitu kesalahan ejaan dan kesalahan kalimat. Peneliti akan memaparkan terlebih dahulu kesalahan ejaan kemudian kesalahan kalimat yang terdapat pada jurnal. Hasil analisis data tersebut sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
4.2.1.1 Kesalahan Ejaan Seperti yang telah dikatakan di depan, kesalahan ejaan meliputi kesalahan pemakaian huruf, kesalahan penulisan kata, kesalahan penulisan tanda baca, dan kesalahan penulisan unsur serapan. Di bawah ini dikutip contoh masing-masing kesalahan.
a.
Pemakain Huruf Dalam pemakaian huruf peneliti menemukan kesalahan dalam penulisan
huruf kapital, beberapa contoh kesalahan penulisan huruf kapital adalah sebagai berikut. (11) Standarisasi atau Rumah Sakit bersalin dipenuhi dengan baik sebagai ketentuan utama. (JA/2014/H38/P2/K3). (12) Standar Auditing adalah sepuluh standar yang ditetapkan dan disahkan oleh Institut Angkutan Publik Indonesia (IAPI), yang terdiri dari standar umum, standar perkerjaan lapangan, dan standar pelaporan berserta interpretasinya. (JA/2014/H34/P1/K1). (13) Hal ini sedikit berbeda pada Yayasan di Pondok Pesantren Sunan Drajat melalui unit usahanya dan juga Yayasan Soerya di RSAB Soerya yang cenderung bergaya Konseptual. (JA/2014/H39/P2/K1). Pada kalimat (11) terdapat kesalahan dalam penggunaan huruf kapital yaitu pada kata Rumah Sakit. Kata rumah sakit diawali dengan huruf kapital itu tidak benar karena huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat seperti yang tertera dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (2015), sehingga huruf R dan S pada kata Rumah Sakit
dicetak dengan huruf non-kapital menjadi rumah sakit .
Dengan demikian, bentuk kalimat (11) yang benar adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
(11a) Standarisasi atau rumah sakit bersalin dipenuhi dengan baik sebagai ketentuan utama. Kalimat (12) dan (13)
juga mengandung kesalahan dalam penggunaan
huruf kapital yaitu pada kata Auditing dan Konseptual. Kata Auditing pada kalimat (12) dan Konseptual pada kalimat (13) bukan termasuk nama lembaga resmi, jadi tidak seharusnya diawali dengan huruf kapital, sehingga huruf pada kata auditing dan huruf k pada kata konseptual dicetak dengan huruf non-kapital sehingga menjadi auditing dan konseptual. Hal tersebut telah ditetapkan pada buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (2015) dengan demikian, bentuk kalimat (12) dan (13) yang benar adalah sebagai berikut. (12a) Standar auditing adalah sepuluh standar yang ditetapkan dan disahkan oleh Institut Angkutan Publik Indonesia (IAPI), yang terdiri dari standar umum, standar perkerjaan lapangan, dan standar pelaporan berserta interpretasinya. (13a) Hal ini sedikit berbeda pada Yayasan di Pondok Pesantren Sunan Drajat melalui unit usahanya dan juga Yayasan Soerya di RSAB Soerya yang cenderung bergaya konseptual. Terdapat pula beberapa kesalahan dalam penggunaan huruf miring. Berikut beberapa contoh kesalahan huruf miring yang terdapat pada jurnal. (14) Metode survei mempunyai banyak manfaat misalnya merupakan metode pengumpulan data dalam jumlah besar untuk keperluan generalisasi daya dengan biaya yang relatif rendah (cost-effective) dan dapat menghindari bias interview (Roberts 1999). (JA/2014/H1/P1/K3) (15) Porter dan Kramer (2006) menyatakan bahwa CSR yang dilakukan perusahaan dapat memperbaiki kesan (image) perusahaan, memperkuat merk, dan bahkan memperkuat nilai sahamnya. (JA/2014/H66/P8/K6). (16) Zuhroh (1997) menyatakan bahwa besar kecilnya asset yang dimiliki oleh perusahaan tidak terjadi pertimbangan satu-satunya bagi para investor dalam mengambil pertimbangan investasi, tetapi masih terdapat faktor-faktor lain yang lebih penting, misalnya tingkat keberuntungan dan prospek perusahaan di masa yang akan datang, dan besarnya asset yang dimiliki oleh perusahaan tidak menjamin menghasilkan kinerja yang baik. (JA/2014/H59/P1/K3).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
(17) Dalam rangka meningkatkan mendatangdapat menggunakan (JA/2014/H73/P3/K6).
validitas internal, penelitian settingeksperimen laboratorium.
Kesalahan penulisan huruf miring terdapat pada kalimat (14), (15), (16), dan (17). Kesalahan tersebut terdapat pada kata interview, merk, asset, dan setting yang seharusnya dicetak miring seperti yang tertera dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (2015) bahwa huruf miring dalam cetakkan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah untuk ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaanya. Kata interview, merk, asset, dan setting seharusnya dicetak miring menjadi interview, merk, asset, dan setting. Dengan demikian, bentuk kalimat (14), (15), (16), dan (17) yang benar adalah sebagai berikut. (14a) Metode survei mempunyai banyak manfaat misalnya merupakan metode pengumpulan data dalam jumlah besar untuk keperluan generalisasi daya dengan biaya yang relatif rendah (cost-effective) dan dapat menghindari bias interview (Roberts 1999). (15a) Porter dan Kramer (2006) menyatakan bahwa CSR yang dilakukan perusahaan dapat memperbaiki kesan (image) perusahaan, memperkuat merk, dan bahkan memperkuat nilai sahamnya. (16a) Besar kecilnya ukuran perusahaan dapat dilihat dari besaran assetyang dimiliki oleh perusahaan. (17a) Dalam rangka meningkatkan validitas internal, penelitian mendatangdapat menggunakan setting eksperimen laboratorium. b.
Penulisan Kata Peneliti menemukan beberapa kesalahan dalam penulisan kata, yaitu dalam
penulisan kata depan di- . Berikut berapa contoh kesalahan dalam penulisan kata depan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (18) Penelitian yang dilakukan atas nilai pasar organisasi menunjukkan pergerakan yang cukup signifikan. Dimana nilai pasar perusahaan tahun 1975 sebanyak 83% ditentukan oleh aspek keuangan dan 17% aspek nonkeuangan. (JA/2014/H89/P1/K6).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
(19) Disisi lain, aktivitas berkelanjutan juga merupakan salah satu upaya organisasi untuk berkontribusi terhadap sustainable development. (JA/2014/H91/P2/K3). (20) Dimana hal ini bertolak belakang, PGN memiliki kinerja ekonomi (EC) dan lingkungan (EN) termasuk ke dalam kelompok yang rendah secara signifikan dibandingkan organisasi lainnya. (JA/2014/H98/P2/K3). Kesalahan dalam penulisan kata depan di, ke dan dari terdapat pada kalimat (18), (19), dan (20). Kata depan di pada kata dimana, dan disisi, salah karena pada buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia kata di ke, dan dari
ditulis
terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada, daripada, seharusnya ditulis di mana, dan di mana. Dengan demikian, kalimat (18), (19), dan (20) yang benar adalah sebagai berikut. (18a) Penelitian yang dilakukan atas nilai pasar organisasi menunjukkan pergerakan yang cukup signifikan. Di mana nilai pasar perusahaan tahun 1975 sebanyak 83% ditentukan oleh aspek keuangan dan 17% aspek nonkeuangan. (19a) Di sisi lain, aktivitas berkelanjutan juga merupakan salah satu upaya organisasi untuk berkontribusi terhadap sustainable development. (20a) Di mana hal ini bertolak belakang, PGN memiliki kinerja ekonomi (EC) dan lingkungan (EN) termasuk kedalam kelompok yang rendah secara signifikan dibandingkan organisasi lainnya.
c.
Pemakaian Tanda Baca Beberapa contoh kesalahan dalam penggunan tanda baca koma yang
ditemukan oleh peneliti pada jurnal akuntansi di atas adalah sebagai berikut. (21) Kemudian untuk umur perusahaan merupakan tahapan perusahaan dalam siklus bisnis sehingga dapat mengetahui perkembangan setiap tahunnya. (JA/2014/H50/P3/K4)(16) (22) Oleh karena itu muncullah persaingan yang ketat antar perusahan untuk tetap bertahan dan mampu bersaing serta dapat menarik investor yang besedia memberikan dana. ( JA/2014/H43/P1/K3).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
(23) Oleh karenanya informasi harus bersedia untuk pengambilan keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kepastiannya untuk mempengaruhi pengambilan keputusan (timeliness). ( JA/2014/H74/P1/K5) (24) Dengan demikian mereka mengetahui pula bahwa persyaratan layanan kesehatan sebuah rumah sakit harus diubah di masa mendatang, seperti dikemukakan oleh dokter yang menjadi informan sebagai berikut: ( JA/2014/H110/P17/K4).
Pada kalimat (21) mengandung kesalahan dalam penggunaan tanda baca yaitu tanda koma (,). Kesalahan tanda koma terletak sebelum kata sehingga karena tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu kalimat dengan kalimat setara yang berikutnya. Dengan demikian, bentuk kalimat (21) yang benar adalah sebagai berikut. (21a) Kemudian untuk umur perusahaan merupakan tahapan perusahaan dalam siklus bisnis, sehingga dapat mengetahui perkembangan setiap tahunnya. Kalimat (22), (23), dan (24) juga mengandung kesalahan tanda koma (,) yaitu setelah kata oleh karena itu, oleh karenanya, dan dengan demikian. Dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (2015) tanda koma (,) dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Dengan demikian, setelah kata oleh karena itu, oleh karenanya, dan dengan demikian harus disertai dengan tanda koma, sehingga kalimat (22), (23), dan (24) yang benar adalah sebagai berikut. (22a) Oleh karena itu, muncullah persaingan yang ketat antar perusahan untuk tetap bertahan dan mampu bersaing serta dapat menarik investor yang besedia memberikan dana. (23a) Oleh karenanya, informasi harus bersedia untuk pengambilan keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kepastiannya untuk mempengaruhi pengambilan keputusan (timeliness). (24a) Dengan demikian, mereka mengetahui pula bahwa persyaratan layanan kesehatan sebuah rumah sakit harus diubah di masa mendatang, seperti dikemukakan oleh dokter yang menjadi informan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Contoh kesalahan penulisan tanda pisah (—) yang terdapat pada jurnal di atas adalah sebagai berikut. (25) Berdasarkan pada hasil analisis dengan menggunakan revenue model sebanyak 8 sektor industri yang terindikasi manajemen laba akrual selama tahun 2010-2012. ( JA/2014/H96/P1/K1). (26) Dari data tabel 16 terlihat bahwa untuk dimensi Leverage, terlihat bahwa terdapat dua kelompok perusahan, yakni kelompok 1-2 yang memiliki laverage. ( JA/2014/H98/P1/K2). Kalimat (25) dan (26) mengandung kesalahan dalam penggunaan tanda pisah (—) karena dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (2015) dikatakan, tanda pisah dipakai diantara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang berarti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’. Dengan demikian, pada kalimat (25) dan (26) seharusnya menggunakan tanda pisah (—) bukan menggunakan tanda hubung (-). Kalimat (25) dan (26) yang benar adalah sebagai berikut. (25a) Berdasarkan pada hasil analisis dengan menggunakan revenue model sebanyak 8 sektor industri yang terindikasi manajemen laba akrual selama tahun 2010—2012. (26a) Dari data tabel 16 terlihat bahwa untuk dimensi Leverage, terlihat bahwa terdapat dua kelompok perusahan, yakni kelompok 1—2 yang memiliki laverage. d.
Penulisan Unsur Serapan Beberapa contoh kesalahan dalam penulisan unsur serapan pada jurnal
adalah sebagai berikut. (27) Kuesioner yang dikirimkan kepada responden dengan melalui pos (mail questionnaire) merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang banyak dikritik karena kemungkinan rendahnya response dan ketidakmampuannya memverifikasi response yang diberikan (Karlinger dan Lee 2000). ( JA/2014/H3/P2/K1). (28) Probability sampling adalah proses pemilihan sampel dengan menganggap bahwa semua elemen populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi subyek dalam sampel. ( JA/2014/H10/P2/K2).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Pada kalimat (27) dan (28) mengandung kesalahan dalam penulisan unsur serapan. Kata response dan subyek sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi respons dan subjek. Dengan demikian, bentuk kalimat (27) dan (28) yang benar adalah sebagai berikut. (27a) Kuesioner yang dikirimkan kepada responden dengan melalui pos (mail questionnaire) merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang banyak dikritik karena kemungkinan rendahnya rendahnya respons dan ketidakmampuannya memverifikasi respons yang diberikan (Karlinger dan Lee 2000). (28a)Probability sampling adalah proses pemilihan sampel dengan menganggap bahwa semua elemen populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi subjek dalam sampel.
4.2.1.2 Kesalahan Kalimat Peneliti juga meneliti kesalahan kalimat, seperti yang telah dijelaskan di depan ada beberapa jenis kesalahan yang terdapat dalam sebuah kalimat. Peneliti di sini akan menjelaskan jenis kesalahan kalimat yang terdapat dalam jurnal akuntansi yang sudah terakreditasi, yaitu kalimat yang tidak memiliki unsur subjek, kalimat yang tidak memiliki unsur subjek dan unsur predikat/kalimat buntung dan kalimat yang penggunaan konjungsinya tidak sesuai. Berikut akan dipaparkan beberapa kesalahan tersebut berserta pembenaranya.
a.
Kalimat yang Tidak Memiliki Unsur Subjek. Pada jurnal yang dianalisis oleh peneliti di atas terdapat beberapa kalimat
yang tidak memiliki subjek. Adapun contoh kalimat yang tidak memiliki unsur subjek adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
(29) Dalam melakukan analisis mengenai kualitas data tersebut digunakan suatu framework yang telah digunakan dalam penelitian-penelitan tertentu. (JA/2014/H3/P1/K2). (30) Dalam PP ini diatur mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan yang tertujuan mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi komunitas setempat dan masyarakat pada umumnya maupun Perseroan itu sendiri. (JA/2014/H65/P3/K2). Pada kalimat (29) dan (30) tidak memiliki unsur subjek karena menggunakan kata keterangan dalam, sehingga unsur subjek menjadi tidak jelas. Kalimat
(29) dan (30) akan menjadi benar apabila ditulis sebagai berikut.
(29a) Peneliti melakukan analisis kualitas data dengan menggunakan suatu fremework yang telah digunakan dalam penelitian terdahulu. (30a) PP ini mengatur mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan yang tertujuan mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi komunitas setempat dan masyarakat pada umumnya maupun Perseroan itu sendiri.
b.
Kalimat yang Tidak Bersubjek dan Berpredikat/ Kalimat Buntung. Kalimat yang baik setidaknya harus memiliki subjek dan predikat. Kalimat
pada jurnal akuntansi yang dianalisis oleh peneliti memiliki beberapa kalimat yang tidak bersubjek dan tidak berpredikat diantaranya adalah sebagai berikut. (31) Tetapi partisipasi pada penganggaran tidak berpengaruh secara signifikan pada kinerja anggaran, sehingga tidak mendukung H1b.(JA/2014/H30/P3/K2). (32) Dalam hal kepemilikian pada perusahaan komersial ditandai dengan adanya kepemilikan saham atau jumlah saham tersetor, yang selanjutnya disebut modal saham (capital stock).(JA/2014/H36/P1/K2). (33) Kemudian pada tahun 2011 sebanyak 10 perusahaan dan tahun 2012 sebanyak 7 perusahaan dari total keseluruhan 52 perusahaan.(JA/2014/H48/P1/K4). Kalimat (31), (32), dan (33) merupakan kalimat yang tidak memiliki unsur subjek dan predikat. Kalimat (31) tidak memiliki unsur subjek dan predikat karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
kalimat
didahului
dengan
konjungsi
koordintaif
tetapi
yang
berfungsi
menghubungkan dua unsur kebahasaan atau lebih dalam satu kalimat, sehingga unsur subjek dan predikatnya menjadi tidak jelas. Kalimat (32) tidak memiliki unsur subjek dan predikat karena menggunakan kata dalam sehingga subjek dan predikat pada kalimat tersebut menjadi tidak jelas. Kalimat (33) tidak memiliki unsur subjek dan predikat karena kalimat tersebut dimulai dengan konjungsi temporal kemudian, lalu diikuti kata pada, sehingga unsur subjek dan predikatnya menjadi tidak jelas.
c.
Kalimat yang Penggunaan Konjungsinya Tidak Sesuai. Penggunaan konjungsi atau kata hubung di dalam bahasa Indonesia masih
sering mengalami kesalahan, tidak terkecuali pada jurnal yang diteliti oleh peneliti. Pada jurnal ini peneliti menerapkan teori yang dikemukakan oleh Rahardi (2009). Konjungsi/ kata hubung terbagi menjadi empat jenis, yaitu konjungsi koordinatif,
konjungsi
subordinatif,
konjungsi
korelatif,
dan
konjungsi
antarkalimat. Berikut akan dijabarkan beberapa contoh penggunaan konjungsi yang tidak benar berdasarkan jenisnya.
1)
Konjungsi Koordinatif Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang bertugas menghubungkan
satuan kebahasaan yang bersifat sejajar (Rahardi, 2009: 65). Berikut adalah beberapa contoh kesalahan dalam penggunaan konjungsi kordinatif. (34) Aspek pemasaran, akuntansi keuangan dan personalia diatur secara terpusat di bawah bidang non akademik. Sedangkan untuk kebijakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
akademik diatur dengan sebagian bersifat desentralisasi di tingkat fakultas maupun program studi.(JA/2014/H38/P3/K3). (35) Penelitian yang dilakukan oleh Aubert (2009) menunjukkan bawa variabel rasio debt to equity mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap keterlambatan audit. Sedangkan penelitian Utami (2006) dan Shulthoni (2012) menunjukkan bahwa rasio debt to equity pengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit. (JA/2014/H78/P22/K3). (36) Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dengan menggunakan revenue model maupun mengindikasikan 8 sektor industri dari jumlah keseluruhan 13 sektor industri pada perusahaan manufaktur yang terindikasi manajeman laba aktual. Dandengan menggunakan condtional revenue model mampu mengidikasikan 11 sektor industri dari jumlah keseluruhan 18 sektor industri yang terindikasi manajemen laba aktual. (JA/2014/H43/P1/K7). Dari contoh data di atas terbukti dalam karya tulis menulis masih sering ditemukan kesalahan konjungsi atau tanda hubung yaitu konjungsi koordinatif sedangkan pada kalimat (34) dan (35). Rahardi (2009) mengatakan konjungsi koordinatif sedangkan menandai hubungan pertantangan. Dengan demikian, kedua kalimat tersebut memang harus diletakkan diposisi intrakalimat. Dengan demikian, bentuk kalimat (34) dan (35) yang benar adalah sebagai berikut. (34a) Aspek pemasaran, akuntansi keuangan dan personalia diatur secara terpusat di bawah bidang nonakademik, sedangkan untuk kebijakan akademik diatur dengan sebagian bersifat desentralisasi di tingkat fakultas maupun program studi. (35a) Penelitian yang dilakukan oleh Aubert (2009) menunjukkan bawa variabel rasio debt to equity mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap keterlambatan audit, sedangkan penelitian Utami (2006) dan Shulthoni (2012) menunjukkan bahwa rasio debt to equity pengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit. Kesalahan dalam penggunaan kata hubung juga terdapat pada kalimat (36) yaitu terdapat pada kata dan. Kalimat (36) salah karena penggunaan konjungsi dan digunakkan di awal kalimat. Konjungsi dan merupakan konjungsi yang bertugas untuk menandai hubungan penambahan yang diposisikan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
konjungsi intrakalimat (Rahardi, 2009). Dengan demikian, bentuk kalimat (36) yang benar adalah sebagai berikut. (36a) Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dengan menggunakan revenue model maupun mengindikasikan 8 sektor industri dari jumlah keseluruhan 13 sektor industri pada perusahaan manufaktur yang terindikasi manajeman laba aktual dan dengan menggunakan condtional revenue model mampu mengidikasikan 11 sektor industri dari jumlah keseluruhan 18 sektor industri yang terindikasi manajemen laba aktual. 2)
Konjungsi Subordinatif Konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang bertugas menghubungkan
satuan-satuan kebahasaan yang tidak sejajar karena yang satu merupakan induk kalimat dan yang lainnya merupakan anak kalimat (Rahardi, 2009: 65). Berikut adalah beberapa contoh kesalahan dalam penggunaan konjungsi subordinatif yang terdapat pada jurnal. (37) Cara yang lain misalnya peneliti berusaha meningkatkan responserate dengan cara melakukan prosedur follow-up dan sebagainya. Sehingga dengan berbagai cara tersebut masalah bisa diatasi dan kualitas data dapat ditingkatkan. (JA/2014/H2/P3/K6) (38) Dalam riset akuntansi manajeman, survei dengan kuesioner melalui pos (mail questionnaire) adalah metode survei yang paling banyak digunakan (Van der Stede et al.2005). Sehingga dalam penelitian ini hanya akan difokuskan pada analisis kualitas data survei dengan menggunakan kuesioner yang dikirim lewat pos (mail-questionnaire). (JA/2014/H3/P2/K4). Kalimat yang mengandung kesalahan konjungsi subordinatif terdapat pada kalimat (37) dan (38) , yaitu pada kata sehingga. Kalimat (37) dan (38) salah karena konjungsi sehingga digunakan pada awal kalimat. Konjungsi sehingga merupakan konjungsi yang bertugas untuk menghubungkan dua klausa atau lebih. Dengan demikian, bentuk kalimat (37) dan (38) yang benar adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
(37a) Cara yang lain misalnya peneliti berusaha meningkatkan responserate dengan cara melakukan prosedur follow-up dan sebagainya,sehingga dengan berbagai cara tersebut masalah bisa diatasi dan kualitas data dapat ditingkatkan. (JA/2014/H2/P3/K6) (38a) Dalam riset akuntansi manajeman, survei dengan kuesioner melalui pos (mail questionnaire) adalah metode survei yang paling banyak digunakan (Van der Stede et al.2005), sehingga dalam penelitian ini hanya akan difokuskan pada analisis kualitas data survei dengan menggunakan kuesioner yang dikirim lewat pos (mail-questionnaire). (JA/2014/H3/P2/K4) 3)
Konjungsi Antarkalimat Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang bertugas menghubungkan
entitas kebahasaan yang terdapat dalam sebuah kalimat (Rahardi, 2009: 65). Berikut adalah beberapa contoh kesalahan dalam pengunaan konjungsi antarkalimat yang terdapat pada jurnal. (39) Jika tingkat response-rate yang tinggi tidak dapat dicapai di kesempatan pertama peneliti mengirimkan survei questionnaire maka prosedur follow-up seharusnya dilakukan (Diamond 2000; Dillman 2007; Van der Stede et al. (JA/2014/H12/P1/K1) (40) Meskipun jika dilihat dari totalasset menyatakkan bahwa ukuran perusahaan sampel yang diaudit tidak beragam. (JA/2014/H82/P3/K2). (41) Tetapi pertisipasi pada penganggaran tidak berpengaruh secara signifikan pada kinerja anggaran, sehingga tidak mendukung H1b.(JA/2014/H30/P3/K2). Pada
kalimat
(39)
mengandung
kesalahan
hubung/konjungsi antarkalimat yaitu pada kata
penggunaan
jika, ....maka... bentuk
kata jika
....maka... merupakan konjungsi ganda. Konjungsi ganda itu ditunjukkan dengan hadirnya konjungsi yang masing-masing mengawali klausa-klausanya. Dengan demikian kalimat (39) yang benar adalah sebagai berikut. (39a) Jika tingkat response-rate yang tinggi tidak dapat dicapai di kesempatan pertama peneliti mengirimkan survei questionnaire, prosedur follow-up
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
seharusnya dilakukan (Diamond 2000; Dillman 2007; Van der Stede et al. (JA/2014/H12/P1/K1). Kalimat (40) juga mengandung kesalahan dalam penggunaan konjungsi antarkalimat,
yaitu
pada
meskipun.
Kata
meskipun
digunakan
untuk
menghubungkan dua klausa atau lebih. Dengan demikian kata meskipun tidak tepat apabila digunakan di awal kalimat. Kalimat (40) yang benar adalah sebagai berikut. (40a) Jika dilihat dari total asset menyatakkan bahwa ukuran perusahaan sampel yang diaudit tidak beragam. (JA/2014/H82/P3/K2). Kalimat (41 ) mengandung kesalahan penggunaan konjungsi yaitu pada kata tetapi dan sehingga. Kata tetapi,...sehingga merupakan konjungsi ganda. Jadi tidak dapat digunakan secara bersamaan pada suatu kalimat. Dengan demikian, bentuk kalimat (41) yang benar adalah sebagai berikut. (41a) Partisipasi pada penganggaran tidak berpengaruh secara signifikan pada kinerja, sehingga tidak mendukung H1b. (JA/2014/H30/P3/K2).
4.3
Kesalahan Kebahasaan yang Dominan Berdasarkan analisis data di atas ditemukan 184 kesalahan dalam bidang
ejaan dan kalimat. Kesalahan tersebut yaitu: (1) kesalahan dalam penggunaan huruf kapital sebanyak 9 kesalahan, (2) kesalahan dalam penggunaan huruf miring sebanyak 18 kesalahan, (3) kesalahan dalam penggunaan kata depan di, ke, dari sebanyak 4 kesalahan, (4) kesalahan dalam penggunaan tanda koma sebanyak 105 kesalahan, (5) kesalahan dalam penggunaan tanda pisah sebanyak 3 kesalahan, (6) kesalahan dalam penulisan unsur serapan sebanyak 6 kesalahan, (7) kalimat yang tidak memiliki unsur subjek sebanyak 4 kesalahan, (8) kalimat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
yang tidak memiliki unsur subjek dan unsur predikat/ kalimat buntung sebanyak 7 kesalahan, (9) kesalahan konjungsi subordinatif sebanyak 2 kesalahan, (10) kesalahan konjungsi antarkalimat sebanyak 5 kesalahan, dan (11) kesalahan konjungsi koordinatif sebanyak 21 kesalahan. Berdasarkan rincian kesalahan di atas, kesalahan yang paling dominan yaitu penggunaan tanda koma, setelah itu dilanjutkan dengan kesalahan penggunan konjungsi koordinatif, kesalahan penggunaan huruf miring, kesalahan penggunaan huruf kapital, kesalahaan kalimat yang tidak memiliki unsur subjek dan unsur predikat/kalimat buntung, kesalahan penulisan unsur serapan, kesalahan penggunaan konjungsi antarkalimat, kesalahan kalimat yang tidak memiliki unsur subjek, kesalahan dalam penggunaan tanda pisah, dan yang paling sedikit yaitu kesalahan penggunaan konjungsi subordinatif. Berikut ini merupakan grafik yang menunjukkan persentase kesalahan kebahasaan yang terdapat dalam Jurnal Akuntansi dan Keuangan Tahun 2014 Universitas Kristen Petra.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Kesalahan penggunaan tanda koma merupakan kesalahan yang paling dominan. Kesalahan tersebut kemungkinan
terjadi karena penulis kurang
memperhatikan atau kurang teliti dalam menggunakan tanda baca koma sebab mereka lebih berfokus pada substansi topik yang ditulis. Selain itu, kesalahan tersebut terjadi karena penulis kemungkinan lalai dalam menggunakan ejaan bahasa Indonesia. Kesalahan dominan berikutnya yaitu penggunaan konjungsi koordinatif dan penggunaan huruf miring. Kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif sering terjadi karena penulis kemungkinan besar kurang memperhatikan penggunaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
konjungsi seperti: dan, tetapi, atau, sedangkan, dan melainkan. Adapun, kesalahan penggunaan huruf miring terjadi karena penulis lalai dalam menggunakan tata tulis yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Kesalahan kebahasaan yang paling sedikit yaitu kesalahan penggunaan konjungsi subordinatif. Kesalahan tersebut jarang terjadi karena kemungkinan penulis memahami fungsi dari konjungsi subordinatif yaitu sebagai penghubung dua klausa atau lebih. 4.4
Pembahasaan
4.4.1
Kesalahan Kebahasaan Pada pembahasan ini, peneliti meneliti kesalahan kebahasaan yang terdapat
dalam jurnal akuntansi yang sudah terakreditasi. Kesalahan kebahasaan yang dianalisisi oleh peneliti adalah kesalahan ejaan dan kesalahan kalimat. Peneliti akan memaparkan terlebih dahulu pembahasaan tentang kesalahan ejaan kemudian pembahasan tentang kesalahan kalimat yang terdapat pada jurnal terakreditasi bidang akuntansi. Hasil analisis data tersebut adalah sebagai berikut.
4.4.4.1 Pembahasan Kesalahan Ejaan Berdasarkan analisis data kesalahan ejaan di atas, ditemukan beberapa jenis kesalahan ejaan. Secara menyeluruh, kesalahan ejaan yang ditemukan dalam penelitian ini berjumlah 144. Kesalahan itu meliputi (a) kesalahan pemakaian huruf kapital dan kesalahan pemakaian huruf miring, (b) Kesalahan dalam penulisan kata depan, (c) kesalahan pemakaian tanda baca yaitu, tanda baca koma,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
tanda pisah, (d) kesalahan dalam penulisan unsur serapan. Atas dasar kesalahankesalahan tersebut, kesalahan yang sering ditemukan oleh peneliti adalah kesalahan dalam pemakaian tanda baca koma. Hal tersebut terbukti dengan ditemukannya seratus lima kesalahan dalam pemakaian tanda baca koma. Jumlah ini merupakan jumlah yang paling banyak ditemukan dari kesalahan ejaan lainnya. Kesalahan dalam pemakaian tanda baca masih sering ditemukan pada media cetak seperti jurnal. Dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia telah tertulis dengan jelas bahwa ada beberapa kententuan dalam penggunaan tanda koma yaitu; (1) diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan, (2) dipakai sebelum kata hubung, seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan dalam kalimat majemuk (setara), (3) untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya, (4) di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat, termasuk oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, dan akan tetapi, (5) untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, dari kata lain yang terdapat di dalam kalimat, (6) untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dari kalimat, (7) dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. (8) dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunanya dalam daftar pustaka, (9) dipakai di antara bagian-bagian dalam cacatan kaki atau cacatan akhir, (10) dipakai di antara nama orang dan gelar akademis yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
marga, (11) dipakai sebelum angka desimal atau diantara dolar dan sen, (12) dipakai untuk mengapit keterangan atau keterangan aposisi dan (13) dipakai di belakang katerangan yang terdapat pada awal kalimat untuk menghindari salah baca/ salah pengertian. Kesalahan dalam pemakaiaan tanda baca koma pada analisis data yang ditemukan lebih cendrung terjadi, yaitu pada kalimat yang tidak menyertakan tanda koma sebelum kata penghubung seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan kalimat mejemuk (setara). Contohnya pada kalimat (42) Dalam hal pengendalian internal, semua organisasi ini masuk dalam kategori cukup sedangkan dalam hal kinerja program untuk pertanggungjawaban sosial, CV. Aidrat dan RSAB Soerya memberikan nilai kinerja yang baik. (JA/2014/H105/P2/K2). Kalimat (42) akan benar apabila sebelum kata sedangkan disertakan tanda koma kerena kata sedangkan merupakan kata penghubung. Dengan demikian kalimat yang benar adalah sebagai berikut (42a). Dalam hal pengendalian internal, semua organisasi ini masuk dalam ketegori cukup, sedangkan dalam hal kinerja program untuk pertanggungjawaban sosial, CV. Aidrat dan RSAB Soerya memberikan nilai kinerja yang baik. Hal tersebut membuktikan bahwa pemakaian tanda koma harus diperhatikan agar kesalahan seperti di atas tidak terulang lagi. Dengan demikian, buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia belum sepenuhnya diterapkan dengan baik dalam tulis-menulis dalam suatu karya ilmiah. Kesalahan-kesalahan
ejaan yang ditemukan di atas, didasari oleh buku
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Pedoman ejaan itu mencangkup semua ketentuan-ketentuan penulisan ejaan yang benar. Dengan demikian, kesalahan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
kesalahan yang ditemukan itu dapat memperkuat penelitian yang sebelumnya, bahwa kesalahan ejaan dalam jurnal karya ilmiah masih sering ditemukan. Kesalahan yang ditemukan oleh peneliti di atas adalah hasil dari analisis kedua yang dilakukan oleh peneliti dari data yang sebelumnya yang telah diperiksa oleh kedua triagulator. Data triangulasi yang pertama banyak mengalami kesalahan karena peneliti tidak mengklasifikasikan setiap jenis kesalahan yang terdapat dalam kalimat. Peneliti hanya memaparkan kesalahan kebahasaan pada setiap contoh kalimat yang menyebabkan kurang mendalamnya analisis yang dilakukan, sehingga banyak data yang tidak disetujui oleh kedua triagulator.
(a)
Pembahasaan Kesalahan Kalimat Berdasarkan analisis data kesalahan kalimat di atas, ditemukan beberapa
jenis kesalahan kalimat. Secara menyeluruh, kesalahan kalimat yang ditemukan dalam penelitian ini berjumlah 40. Kesalahan itu meliputi (a) kalimat yang tidak memiliki unsur subjek, (b) kalimat yang tidak memiliki unsur subjek dan unsur predikat/ kalimat buntung, (c) Kalimat yang penggunan konjungsinya tidak sesuai. Atas dasar kesalahan-kesalahan tersebut, kesalahan kalimat yang sering ditemukan yaitu kesalahan konjungsi khususnya dalam penggunaan konjungsi koordinatif. Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukan 21 kesalahan penggunaan konjungsi koordinatif. Jumlah ini merupakan jumlah terbanyak dibandingkan dengan jumlah kesalahan kalimat yang lain. Penemuan keempat jenis kesalahan penggunaan konjungsi di atas didasarkan oleh teori yang dikemukakan Rahardi (2009: 14) yang mengatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
bahwa kelas kata konjungsi atau kata penghubung , sesungguhnya adalah bagian dari katagori kata-kata tugas dalam bahasa Indonesia. Konjungsi atau kata penghubung di dalam bahasa Indonesia itu memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi dalam karang-mengarang atau tulis menulis. Kesalahan penggunaan konjungsi yang temukan dalam suatu halaman bisa 3—4 kesalahan bahkan lebih. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kesalahan dalam penggunaan konjungsi harus diperhatikan lebih teliti lagi. Kesalahan konjungsi yang banyak ditemukan yaitu konjungsi koordinatif dan konjungsi antarkalimat. Konjungsi koordinatif merupakan konjungsi yang bertugas menghubungkan dua unsur kebahasaan atau lebih cendrung sama tataran atau tingkat kepentinganya (Rahardi, 2009: 14). Akan tetapi, teori ini sering diabaikan dan sering ditemukan penggunaan konjungsi koordinatif yang salah. Contohnya kata dan, tetapi, padahal, dan sedangkan. Konjungsi itu sering ditemukan di awal kalimat, padahal fungsi dari konjungsi koordinatif adalah sebagai penghubung dua unsur kebahasaan atau lebih yang memiliki status yang sama ,bukan sebagai kata penghubung yang menghubungkan antarkalimat. Konjungsi
antarkalimat
merupakan
konjungsi
yang
bertugas
menghubungkan ide atau gagasan yang terdapat pada kalimat yang diawalinya tersebut (Rahardi, 2009: 25). Kesalahan konjungsi yang sering ditemukan adalah konjungsi tapi. Bentuk tapi atau tetapi merupakan konjungsi koordinatif sehingga tidak bisa diletakkan pada awal kalimat.konjungsi yang tepat untuk mengantikan konjungsi tapi atau tetapi pada awal kalimat adalah akan tetapi, atau namun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Adapun penemuan kesalahan struktur kalimat di atas dilandasi oleh teori yang dikemukakan oleh Rahardi (2009) dan Sugono (2009) menyebutkan bahwa syarat pokok yang perlu diperhatikan dalam pembentukkan kalimat ialah adanya unsur predikat dan permutasi unsur kalimat. Permutasi atau perubahaan urutan dikenakan pada subjek dan predikat dalam suatu kalimat. Jika perubahan predikat dan subjek tidak menimbulkan makna baru, pernyataan itu merupakan kalimat. Dalam analisis data ditemukan ada kalimat yang tidak memiliki unsur subjek dan unsur predikat. Kalimat yang tidak memiliki unsur subjek dan unsur predikat merupakan kalimat yang tidak benar, karena kalimat yang benar setidaknya harus memiliki subjek dan predikat. Dengan demikian, penelitian ini dapat digunakan untuk memperkuat penelitian mengenai analisis kesalahan kalimat yang telah dilakukan sebelumnya khususnya kesalahan konjungsi. Kesalahan konjungsi tersebut mengaju pada teori yang dikemukakan oleh Rahardi (2009).
4.4.1.2 Kesalahan Kebahasaan yang Dominan Berdasarkan analisis data yang dilakukan oleh peneliti tentang kesalahan ejaan dan kalimat, dapat disimpukkan bahwa kesalahan yang dominan yang ditemukan oleh peneliti ialah kesalahan dalam penggunaan tanda baca koma. Kesalahan dalam penggunaan tanda baca koma yang ditemukan peneliti berjumlah 105. Pada buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang terbaru terdapat 13 kententuan dalam penggunaan tanda koma yaitu (1) diantara unsurunsur dalam suatu perincian atau pembilangan, (2) dipakai sebelum kata hubung,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan dalam kalimat majemuk (setara), (3) untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya, (4) di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat, termasuk oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, dan akan tetapi, (5) untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, dari kata lain yang terdapat di dalam kalimat, (6) untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dari kalimat, (7) dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. (8) dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunanya dalam daftar pustaka,
(9)
dipakai di antara bagian-bagian dalam cacatan kaki atau cacatan akhir, (10) dipakai di antara nama orang dan gelar akademis yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga, (11) dipakai sebelum angka desimal atau diantara dolar dan sen, (12) di pakai untuk mengapit keterangan atau keterangan aposisi dan (13) dipakai di belakang katerangan yang terdapat pada awal kalimat untuk menghindari salah baca/ salah pengertian. Peneliti banyak menemukan tanda koma tidak dipakai sebelum kata penghubung seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan pada jurnal akuntansi yang telah berstatus terakreditasi ini. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kesalahan yang paling dominan dari keseluruhan data yang dianalisi yaitu pada kesalahan ejaan dan kalimat adalah kesalahan dalam penggunaan tanda baca koma. Hal ini dapat dilihat dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
jumlah yang ditemukan oleh peneliti yaitu sebanyak 105 kesalahan dan ini merupakan kesalahan yang paling banyak dari kesalahan kebahasaan lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V merupakan penutup dari laporan penelitian ini. Bab ini membahas mengenai kesimpulan dan saran yang diberikan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian.
5.1
Kesimpulan Penelitian ini mengangkat dua pokok permasalahan yaitu jenis-jenis
kesalahan kebahasaan dan kesalahan kebahasaan yang dominan dalam artikel jurnal terakreditasi Jurnal Akuntansi dan Keuangan 2014 Universitas Kristen Petra. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasaan pada bab IV, dapat diambil simpulan bahwa kesalahan kebahasaan yang ditemukan meliputi, (a) kesalahan pemakaian huruf yaitu kesalahan dalam penggunaan huruf kapital dan huruf miring, (b) kesalahan dalam menuliskan kata depan yaitu kata depan di-, (c) kesalahan dalam pemakaian tanda baca yaitu kesalahan pemakaian tanda koma dan kesalahan pemakaian tanda pisah, (d) kesalahan dalam penulisan unsur serapan, (e) kesalahan kalimat yang tidak memiliki unnsur subjek, (f) kesalahan kalimat yang tidak memiliki unsur subjek dan unsur predikat/ kalimat buntung, dan (g) kalimat yang penggunaan konjungsinya tidak sesuai yaitu konjungsi koordinatif, konjungsi subordinatif, dan konjungsi antarkalimat. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa kesalahan kebahasaan yang paling dominan adalah kesalahan dalam bidang ejaan,
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
khususnya penggunaan tanda baca koma. Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya kesalahan penggunaan tanda koma sebanyak 105.
5.2
Saran Sebagai akhir dari penelitian ini, peneliti menyampaikan beberapa saran
yang diharapkan dapat berguna bagi kepentingan pihak-pihak terkait. Saran tersebut ditunjukkan untuk (1) kaum akademisi, (2) perguruan tinggi, dan (3) peneliti lain.
1.
Kaum Akademisi Bagi kaum akademisi harus memahami pentingnya penggunaan kebahasaan
yang tepat dalam penulisan artikel jurnal. Hal tersebut karena penggunaan kebahasaan yang tepat dalam penulisan artikel jurnal merupakan hal yang penting dan tidak boleh diabaikan dalam penulisan karya ilmiah khususnya artikel jurnal terakreditasi.
2.
Perguruan Tinggi Perguruan tinggi harus memperhatikan kualitas jurnal yang diterbitkan
terlebih jurnal yang berstatus terakreditasi. Kualitas jurnal yang perlu diperhatikan bukan hanya dari segi substansi, melainkan juga penggunaan kebahasaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
3.
Peneliti Lain Fokus dalam penelitian ini yaitu kesalahan kebahasaan pada artikel jurnal
terakreditasi. Oleh karena itu, bagi peneliti lain diharapkan dapat meneliti kesalahan kebahasaan pada objek penelitian yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan, dkk. 2014. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Arifin, Zainal. 1987. Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Melton Putra.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penellitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 2011. Ragam Bahasa Ilmiah. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Handaru, Deny Pradita Tri. 2015. “Jenis-jenis Kesalahan Penggunaan Konjungsi dalam Tugas Akhir Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma Tahun 2013”. Yogyakarta. PBSI: Universitas Sanata Dharma.
Jurnal Akuntansi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 16, Nomor 1, Mei 2014. Surabaya: Program Studi Akuntansi, Universitas Kristen Petra.
Jurnal Akuntansi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 16, Nomor 2, November 2014. Surabaya: Program Studi Akuntansi, Universitas Kristen Petra.
Kemendikbud. 2015. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Kemendikbud.
Kridalaksana, Harimurti. 2005. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Edisi Kedua. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kuntarti, Anggit. 2015. “Analisis Kesalahan Kalimat pada Skripsi Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta”. Yogyakarta. PBSI: Universitas Negeri Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Moleong, Lexy J. 2008. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Karya.
Rosda
Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ramlan, M. 2008. Kalimat, Konjungsi, dan Preposisi Bahasa Indonesia dalam Penulisan Karangan Ilmiah. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Setyawati, Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Teori dan Praktik. Surakarta: Yuma Pustaka.
Sugono, Dedy. 2009. Mahir Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Supiyanto, Ade. 2015. “Jenis Kesalahan Penggunaan Konjungsi dalam Kalimat Majemuk pada Tugas Akhir Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Lulusan Tahun 2013 Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta”. Yogyakarta. PBSI: Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
TRIANGULASI DATA AWAL Berikut ini adalah hasil analisis data penelitian Analisis Kesalahan Ejaan dan Kalimat pada Artikel Jurnal Terakreditasi Bidang Akuntansi yang perlu dicek oleh ahli atau pakar. Berilah tanda centang (9) pada kolom “setuju” atau “tidak setuju” yang menggambarkan penilaian Anda terhadap hasil analisis kesalahan kebahasaan. No 1.
2.
3. 4.
Kalimat yang Mengandung Kesalahan dalam Penggunaan Huruf Kapital Standar Auditing adalah sepuluh standar yang ditetapkan dan disahkan oleh Institut Angkutan Publik Indonesia (IAPI), yang terdiri dari standar umum, standar perkerjaan lapangan, dan standar pelaporan berserta interpretasinya. (JA/2014/H34/P1/K1). Setelah mempertimbangkan lingkup isi/Aspek Pertanggungjawaban Sosial dan faktor profesionalisme Auditor, maka hasil pengembangan menjadi Model Audit Pertanggungjawaban Sosial dengan metode HCD adalah seperti pada Gambar 1. (JA/2014/H35/P2/K6). Program-program Administrative yang berkaitan dengan program tersebut. a) memiliki dokumentasi kelembagaan secara resmi dengan pembagian yang jelas antara hak dan kewajiban pada struktur organisasinya.
Analisis Kesalahan Keterangan
Perbaikan
Triagulator Tidak Setuju Setuju 9
Ejaan: Kesalahan penggunaan huruf kapital.
Standar auditing adalah sepuluh standar yang ditetapkan dan disahkan oleh Institut Angkutan Publik Indonesia (IAPI), yang terdiri dari standar umum, standar perkerjaan lapangan, dan standar pelaporan berserta interpretasinya.
Ejaan: Kesalahan penggunaan huruf kapital.
Setelah mempertimbangkan lingkup isi/Aspek Pertanggungjawaban Sosial dan faktor profesionalisme auditor, maka hasil pengembangan menjadi Model Audit Pertanggungjawaban Sosial dengan metode HCD adalah seperti pada gambar 1.
9
Ejaan: Kesalahan penggunaan huruf kapital. Ejaan: Kesalahan penggunaan huruf kapital.
Program-program administrative yang berkaitan dengan program tersebut. a) Memiliki dokumentasi kelembagaan secara resmi dengan pembagian yang jelas antara hak dan kewajiban pada struktur organisasinya.
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
(JA/2014/H37/P2/K1). 5.
6.
10.
7.
b) memiliki kinerja program yang baik dalam pertanggungjawaban sosial organisasi, hubungan masyarakat, lingkungan, pengendalian keuangan dan hubungan dengan karyawan. (JA/2014/H37/P3/K1). c) memiliki kinerja program yang baik dalam pertanggungjawaban sosial organisasinya baik secara internal maupun bagi masyarakat, dari meliputi aspek tata nilai organisasi hubungan masyarakat, lingkungan, pengendalian keuangan dan hubungan dengan karyawan. (JA/2014/H37/P3/K1). Sebagaimana telah disampaikan di sub bagian Metode Penelitian bahwa untuk organisasi keagamaan diwakili oleh Pondok Pesantren Sunan Drajat. (JA/2014/H37/P4/K2).
Ejaan: Kesalahan penggunaan huruf kapital.
b) Memiliki kinerja program yang baik dalam pertanggungjawaban sosial organisasi, hubungan masyarakat, lingkungan, pengendalian keuangan dan hubungan dengan karyawan.
9
Ejaan: Kesalahan penggunaan huruf kapital.
c) Memiliki kinerja program yang baik dalam pertanggungjawaban sosial organisasinya baik secara internal maupun bagi masyarakat, dari meliputi aspek tata nilai organisasi hubungan masyarakat, lingkungan, pengendalian keuangan dan hubungan dengan karyawan.
9
Ejaan: Kesalahan penggunaan huruf kapital.
Sebagaimana telah disampaikan di sub bagian metode penelitian bahwa untuk organisasi keagamaan diwakili oleh Pondok Pesantren Sunan Drajat.
9
Standarisasi atau Rumah Sakit bersalin dipenuhi dengan baik sebagai ketentuan utama. (JA/2014/H38/P2/K3).
Ejaan: Kesalahan penggunaan huruf kapital.
Standarisasi atau rumah sakit bersalin dipenuhi dengan baik sebagai ketentuan utama.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
8.
No 1.
2.
3.
Hal ini sedikit berbeda pada Yayasan di Pondok Pesantren Sunan Drajat melalui unit usahanya dan juga Yayasan Soerya di RSAB Soerya yang cenderung bergaya Konseptual. (JA/2014/H39/P2/K1).
Kalimat yang Mengandung KesalahanPenggunaan Huruf Miring Metode survei mempunyai banyak manfaat misalnya merupakan metode pengumpulan data dalam jumlah besar untuk keperluan generalisasi daya dengan biaya yang relatif rendah (costeffective) dan dapat menghindari bias interview (Roberts 1999). (JA/2014/H1/P1/K3) Dengan demikian diharapkan bahwa semua paper yang lolos untuk dipresentasikan dalam SNA merupakan pepar yang memiliki kualitas tinggi yang kemudian dipublikasikan dalam procceding SNA. (JA/2014/H3/P1/K4) Kuesioner yang dikirimkan kepada responden dengan melalui pos (mail quwtionnarire) merupakan salah satu
Ejaan: Kesalahan penggunaan huruf kapital.
Hal ini sedikit berbeda pada Yayasan di Pondok Pesantren Sunan Drajat melalui unit usahanya dan juga Yayasan Soerya di RSAB Soerya yang cenderung bergaya konseptual.
AnalisisKesalahan Keterangan
Perbaikan
Triagulator Tidak Setuju Setuju 9
Ejaan: Kesalahan penulisan huruf miring.
Metode survei mempunyai banyak manfaat misalnya merupakan metode pengumpulan data dalam jumlah besar untuk keperluan generalisasi daya dengan biaya yang relatif rendah (cost-effective) dan dapat menghin dari bias interview (Roberts 1999).
Ejaan: Kesalahan penulisan huruf miring
Dengan demikian, diharapkan bahwa semua paper yang lolos untuk dipresentasikan dalam SNA merupakan pepar yang memiliki kualitas tinggi yang kemudian dipublikasikan dalam procceding SNA.
9
Ejaan: Kesalahan penulisan huruf miring
Kuesioner yang dikirimkan kepada responden dengan melalui pos (mail quwtionnarire) merupakan salah satu
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
4.
5.
6.
7.
teknik pengumpulan data yang banyak dikritik karena memungkinkan rendahnya response yang diberikan (kerliger dan Lee 2000). (JA/2014/H3/P2/K1). Bagaimana akibat dari kenyataan yang terjadi diperusahaan jika akibat negative berupaya menyimpang, akibat positif berupa hasil yang baik dari standar yang sudah di tentukan. (JA/2014/H35/P2/K1) Setelah disepakati antara tim auditor danentitas, maka kegiatan audit dapat dilakukan melalui kuisioner pengendalian intern dan kuisioner organisasi fungsional, yang selanjutnya disimpulkan dan didokumentasi dalam suatu daftar temuan audit.(JA/2014/H35/P4/K2). Penghargaan dari PBB ini dimaksudkan untuk dapat meningkatkan peran, profesionalisme dan visibility dari pelayanan publik dengan tiga katagori dasar, yakni transparansi dan akuntabilitas, perbaikan layanan dan aplikasi ICT (Information dan Communication Technology).(JA/2014/H36/P4/K2). Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat pergeseran perilaku manajeman laba,
teknik pengumpulan data yang banyak dikritik karena memungkinkan rendahnya response yang diberikan (kerliger dan Lee 2000). Ejaan: Kesalahan penulisan huruf miring
Bagaimana akibat dari kenyataan yang terjadi dipeusahaan jika akibat negative berupaya menyimpang, akibat positif berupa hasil yang baik dari standar yang sudah di tentukan.
9
Ejaan: Kesalahan penulisan huruf miring
Setelah disepakati antara tim auditor danentitas, maka kegiatan audit dapat dilakukan melalui kuisioner pengendalian intern dan kuisioner organisasi fungsional, yang selanjutnya disimpulkan dan didokumentasi dalam suatu daftar temuan audit
9
Ejaan: Kesalahan penulisan huruf miring
Penghargaan dari PBB ini dimaksudkan untuk dapat meningkatkan peran, profesionalismedan visibilitydari pelayanan publik dengan tiga katagori dasar, yakni transparansi dan akuntabilitas, perbaikan layanan dan aplikasi ICT (Information dan Communication Technology)
9
Ejaan: Kesalahan penulisan huruf miring
Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat pergeseran perilaku manajeman laba, dari akrual manuju rill.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
8.
9.
10.
11.
dari akrual manuju rill. (JA/2014/H51/P6/K5). RSAB Soerya dibangun berlandaskan bisnis keluarga dengan dasar kekeluargaan dan hubungan emosional yang dekat diantaranya pendiri/stakeholder. (JA/2014/H38/P2/K2). Zuhroh (1997) menyatakan bahwa besar kecilnya asset yang dimiliki oleh perusahaan tidak terjadi pertimbangan satu-satunya bagi para investor dalam mengambil pertimbangan investasi, tetapi masih terdapat faktor-faktor lain yang lebih penting, misalnya tingkat keberuntungan dan prospek perusahaan di masa yang akan datang, dan besarnya asset yang dimiliki oleh perusahaan tidak menjamin menghasilkan kinerja yang baik. (JA/2014/H59/P1/K3). Ketika arus kas dari aktivitas operasi perusahaan tinggi, motivasi untuk melakukan manajemen laba akan menurun karena perusahaan secara rill mampu mengahasilkan dana yang cukup. (JA/2014/H60/P3/K6). Porter dan Kramer (2006) menyatakan bahwa CSR yang dilakukan perusahaan dapat memperbaiki kesan (image) perusahaan, memperkuat
Ejaan: Kesalahan penulisan huruf miring
RSAB Soerya dibangun berlandaskan bisnis keluarga dengan dasar kekeluargaan dan hubungan emosional yang dekat diantaranya pendiri/stakeholder
9
Ejaan: Kesalahan penulisan huruf miring
Zuhroh (1997) menyatakan bahwa besar kecilnya asset yang dimiliki oleh perusahaan tidak terjadi pertimbangan satu-satunya bagi para investor dalam mengambil pertimbangan investasi, tetapi masih terdapat faktor-faktor lain yang lebih penting, misalnya tingkat keberuntungan dan prospek perusahaan di masa yang akan datang, dan besarnya asset yang dimiliki oleh perusahaan tidak menjamin menghasilkan kinerja yang baik.
9
Ejaan: Kesalahan penulisan huruf miring
Ketika arus kas dari aktivitas operasi perusahaan tinggi, motivasi untuk melakukan manajemen laba akan menurun karena perusahaan secara rillmampu mengahasilkan dana yang cukup Porter dan Kramer (2006) menyatakan bahwa CSR yang dilakukan perusahaan dapat memperbaiki kesan (image) perusahaan, memperkuat merk, dan
9
Ejaan: Kesalahan penulisan huruf miring
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
12.
13.
14.
15.
16.
17.
merk, dan bahkan memperkuat nilai sahamnya. (JA/2014/H66/P8/K6). Dengan menggunkan rerangka teori keangenan tentang perilaku opportunistik manajer tersebut, hasil penelitian Prior et al.. (2008) menemukan bukti empiris yang mendukung hipotesisnya. (JA/2014/H67/P16/K4) Penelitian ini menggunakan sofware Warp PLS 3.0 dalam pengujian model SEM-PLS. (Kock,2013).(JA/2014/H69/P4/K8) Hasil ini sesuai argument Lanis dan Richarson (2012) yang menyatakan bahwa semakin baik kinerja CSR maka akan semakin banyak informasi CSR yang dilaporkan. (JA/2014/H72/P6/K2) Dalam rangka meningkatkan validitas internl, penelitian mendatangdapat menggunakan setting eksperimen laboratorium. (JA/2014/H73/P3/K6) Penelitian mendatang juga dapat menggunakan proksi manajemen laba selain akrual seperti manipulasi aktivitas riil. (JA/2014/H73/P3/K7). Penelitian ini tidak menggunakan proksi tersebut karena adanya kemungkinan subtitusi sehingga perusahaan tidak menggunakan teknik
bahkan memperkuat nilai sahamnya. Ejaan: Kesalahan penulisan huruf miring
Dengan menggunkan rerangka teori keangenan tentang perilaku opportunistikmanajer tersebut, hasil penelitian Prior et al.. (2008) menemukan bukti empiris yang mendukung hipotesisnya.
9
Ejaan: Kesalahanpenulisanhuruf miring
Penelitian ini menggunakan sofware Warp PLS 3.0 dalam pengujian model SEM-PLS. (Kock,2013).
9
Ejaan:Kesalahan penulisan huruf miring
Hasil ini sesuai argumentLanis dan Richarson (2012) yang menyatakan bahwa semakin baik kinerja CSR maka akan semakin banyak informasi CSR yang dilaporkan.
9
Ejaan: Kesalahan penulisan huruf miring
Dalam rangka meningkatkan validitas internl, penelitian mendatangdapat menggunakan settingeksperimen laboratorium. Penelitian mendatang juga dapat menggunakan proksi manajemen laba selain akrual seperti manipulasi aktivitas riil Penelitian ini tidak menggunakan proksi tersebut karena adanya kemungkinan subtitusi sehingga perusahaan tidak menggunakan teknik akrual dan
9
Ejaan: Kesalahan penulisan huruf miring
Ejaan: Kesalahan penulisan huruf miring
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
18.
19.
20.
21.
akrual dan manipulasi aktivitas rill secara bersama-sama (Kim,2012). (JA/2014/H73/P3/K8). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi mengenai faktor apa saja yang secara signifikan berpengaruh pada keterlambatan audit dengan menggunakan variable yang berupa atribut yang diturunkan dari perusahaan dan dari auditornya. (JA/2014/H75/P4/K5). Besar kecilnya ukuran perusahaan dapat dilihat dari besaran asset yangdimiliki oleh perusahaan .( JA/2014/H77/P21/K1). Rata-rata keterlambatan audit ini merupakan rata-rata keterlambatan audit untuk seluruh perusahaan sampel, dari perusahaan yang ukuran (total aset) nyater kecil, yaitu Infortech Alliance Berhad yang bergerak dibidang teknologi sampai dengan perusahaan yang memiliki aset terbesar yaituPublic Bank Berhad yang bergerak di bidang perbankkan. Sedangkan nilai koefisien regresi yang tertunda positif menunjukkan bahwa jika perusahaan termasuk perusahaan non keuangan, maka akan memiliki keterlambatan audit yang panjang karena audit memerlukan waktu lebih
manipulasi aktivitas rillsecara bersamasama (Kim,2012). Ejaan: Kesalahan penulisan huruf miring
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi mengenai faktor apa saja yang secara signifikan berpengaruh pada keterlambatan audit dengan menggunakan variable yang berupa atribut yang diturunkan dari perusahaan dan dari auditornya.
9
Ejaan: Kesalahan penulisan huruf miring
Besar kecilnya ukuran perusahaan dapat dilihat dari besaran asset yang dimiliki oleh perusahaan.
9
Ejaan: Kesalahan penulisan huruf miring
Rata-rata keterlambatan audit ini merupakan rata-rata keterlambatan audit untuk seluruh perusahaan sampel, dari perusahaan yang ukuran (total aset) nyater kecil, yaitu Infortech Alliance Berhad yang bergerak dibidang teknologi sampai dengan perusahaan yang memiliki aset terbesar yaituPublic Bank Berhad yang bergerak di bidang perbankkan.
9
Ejaan: Kesalahan penulisan huruf miring
Sedangkan nilai koefisien regresi yang tertunda positif menunjukkan bahwa jika perusahaan termasuk perusahaan non keuangan, maka akan memiliki keterlambatan audit yang panjang karena audit memerlukan waktu lebih panjang
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
22.
panjang pada perusahaan non keuangan, terutama rekening inventory. .( JA/2014/H77/P21/K1). Rata-rata keterlambatan audit ini merupakan rata-rata keterlambatan audit untuk seluruh perusahaan sampel, dari perusahaan yang ukuranya (total aset) terkecil, yaitu Infortech Alliance Berhad yang bergerak dibidang teknologi sampai dengan perusahaan yang memiliki aset terbesar yaitu Public Bank Berhad yang bergerak di bidang perbankkan.
pada perusahaan non keuangan, terutama rekening inventory. . Ejaan: Kesalahan penulisan huruf miring
Rata-rata keterlambatan audit ini merupakan rata-rata keterlambatan audit untuk seluruh perusahaan sampel, dari perusahaan yang ukuranya (total aset) terkecil, yaitu Infortech Alliance Berhad yang bergerak dibidang teknologi sampai dengan perusahaan yang memiliki aset terbesar yaitu Public Bank Berhad yang bergerak di bidang perbankkan.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
No 1.
2.
3.
4.
Kalimat yang Mengandung Kesalahan Kata Depan Penelitian yang dilakukan atas nilai pasar organisasi menunjukkan pergerakan yang cukup signifikan, dimana nilai pasar perusahaan tahun 1975 sebanyak 83% ditentukan oleh aspek keuangan dan 17% aspek nonkeuangan. (JA/2014/H89/P1/K6). Dalam bahasa yang sama juga diungkapkan oleh majalah Investor. dimana perusahaan perlu membangun hubungan baik dengan semua stakeholder, tidak sekedar menjaga hubungan dengan pemegang saham (shareholder) dan memberi bantuan sosial, tetapi perusahaan juga harus membina hubungan dengan konsumen, pemerintah, dan masyarakat luas (menjaga kesinambungan, 2013). (JA/2014/H89/P2/K2). Berdasarkan kajian tersebut dapat dirumuskan hipotesis pertama seperi dibawah ini. (JA/2014/H91/P1/K5). Disisi lain, aktivitas berkelanjutan juga merupakan salah satu upaya organisasi untuk berkontribusi terhadap sustainable development. (JA/2014/H91/P2/K3).
Analisis Kesalahan Keterangan
Perbaikan
Triagulator Tidak Setuju Setuju 9
Ejaan: Kesalahan penulisan kata depan,di, ke, dari.
Penelitian yang dilakukan atas nilai pasar organisasi menunjukkan pergerakan yang cukup signifikan, di mana nilai pasar perusahaan tahun 1975 sebanyak 83% ditentukan oleh aspek keuangan dan 17% aspek non-keuangan.
Ejaan: Kesalahan penulisan kata depan,di, ke, dari.
Dalam bahasa yang sama juga diungkapkan oleh majalah Investo. di mana perusahaan perlu membangun hubungan baik dengan semua stakeholder, tidak sekedar menjaga hubungan dengan pemegang saham (shareholder) dan memberi bantuan sosial, tetapi perusahaan juga harus membina hubungan dengan konsumen, pemerintah, dan masyarakat luas (menjaga kesinambungan, 2013).
9
Ejaan: Kesalahan penulisan kata depan,di, ke, dari.
Berdasarkan kajian tersebut dapat dirumuskan hipotesis pertama seperi di bawah ini. Di sisi lain, aktivitas berkelanjutan juga merupakan salah satu upaya organisasi untuk berkontribusi terhadap sustainable development.
9
Ejaan: Kesalahan penulisan kata depan,di, ke, dari.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
5.
6.
7.
8.
Sebagai kesimpulan, organisasi bisnis sudah menyadari bahwa penting untuk melibatkan komunitas lokal dalam oprasi bisnis mereka termasuk mengevaluasi dampak keberadaan organisasi bisnis tersebut didalam komunitas yang ada. (JA/2014/H95/P4/K7). Perbedaan signifikan tersebut menunjukkan kinerja pengungkapan sustainability report PT Astra Internasional dalam hal dimensi ekonomi (EC) lebih rendah dibandingkan lainnya, dimana hal ini terlihat dari “maen difference” yang negatif. (JA/2014/H97/P1/K2). Termasuk didalam PSA adalah Interpretasi Pernyataan Standar Auditing (IPSA), yang merupakan interpretasi resmi yang dikeluarkan oleh IAPI terhadap ketentuanketentuan yang diterbitkan IAPI dalam PSA. (JA/2014/H34/P2/K3). Hal ini berbeda halnya dengan Universitas Widya Kartika dimana pos anggran seperti ini biasanya sudah termasuk di bagian Humas atau bidang Non-Akademik dan sudah direncanakan dalam Rapat KerjaTahunan.(JA/2014/H41/P2/K1).
Ejaan: Kesalahan penulisan kata depan,di, ke, dari.
Sebagai kesimpulan, organisasi bisnis sudah menyadari bahwa penting untuk melibatkan komunitas lokal dalam oprasi bisnis mereka termasuk mengevaluasi dampak keberadaan organisasi bisnis tersebut di dalam komunitas yang ada.
9
Ejaan: Kesalahan penulisan kata depan,di, ke, dari.
Perbedaan signifikan tersebut menunjukkan kinerja pengungkapan sustainability report PT Astra Internasional dalam hal dimensi ekonomi (EC) lebih rendah dibandingkan lainnya, di mana hal ini terlihat dari “maen difference” yang negatif.
9
Ejaan: Kesalahan penulisan kata depan,di, ke, dari.
Termasuk di dalam PSA adalah Interpretasi Pernyataan Standar Auditing (IPSA), yang merupakan interpretasi resmi yang dikeluarkan oleh IAPI terhadap ketentuan-ketentuan yang diterbitkan IAPI dalam PSA.
9
Ejaan: Kesalahan penulisan kata depan,di, ke, dari.
Hal ini berbeda halnya dengan Universitas Widya Kartika di mana pos anggran seperti ini biasanya sudah termasuk di bagian Humas atau bidang NonAkademik dan sudah direncanakan dalam Rapat Kerja Tahunan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
9.
10.
11.
12.
13.
Penelitian ini mengapdopsi pada penelitian yang dilakukan oleh Stubben (2010) dimana terdapat dua model pengukuran unruk mendeteksi adanya manajeman laba akrual. (JA/2014/H43/P1/K3). Dimana aspek sosial terdiri dari empat sub-dimensi yaitu; (JA/2014/H93/P2/K4). Organisasi bisnis yang mencetak nilai tertinggi atas kedua rasio keuangan diatas adalah PT Tambang Batubara Bukit Asam. (JA/2014/H96/P2/K2). Dimana hal ini bertolak belakang, PGN memiliki kinerja ekonomi (EC) dan lingkungan (EN) termasuk kedalam kelompok yang rendah secara signifikan dibandingkan organisasi lainnya. (JA/2014/H98/P2/K3). Namun, kedua organisasi tersebut dal hal kinerja sustainability report untuk dimensi lingkungan (EN) masuk kedalam kelompok kinerja “EN” yang signifikan paling rendah dibandingkan organisasilainya. (JA/2014/H99/P1/K3).
Ejaan: Kesalahan penulisan kata depan,di, ke, dari.
Penelitian ini mengapdopsi pada penelitian yang dilakukan oleh Stubben (2010) di mana terdapat dua model pengukuran unruk mendeteksi adanya manajeman laba akrual.
Ejaan: Kesalahan penulisan kata depan,di, ke, dari.
Di mana aspek sosial terdiri dari empat sub-dimensi yaitu;
9
Ejaan: Kesalahan penulisan kata depan,di, ke, dari.
Organisasi bisnis yang mencetak nilai tertinggi atas kedua rasio keuangan di atas adalah PT Tambang Batubara Bukit Asam. Di mana hal ini bertolak belakang, PGN memiliki kinerja ekonomi (EC) dan lingkungan (EN) termasuk kedalam kelompok yang rendah secara signifikan dibandingkan organisasi lainnya.
9
Namun, kedua organisasi tersebut dal hal kinerja sustainability report untuk dimensi lingkungan (EN) masuk ke dalam kelompok kinerja “EN” yang signifikan paling rendah dibandingkan organisasi lainya.
9
Ejaan: Kesalahan penulisan kata depan,di, ke, dari.
Ejaan: Kesalahan penulisan kata depan,di, ke, dari.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
No
Kalimat yang Mengandung Kesalahan Penggunaan Tanda Koma (,)
Analisis Kesalahan Keterangan
Perbaikan
Setuju
Tidak Setuju 9
Metode survei mempunyai banyak manfaat misalnya merupakan metode pengumpulan data dalam jumlah besar untuk keperluan generalisasi data dengan biaya yang relatif rendah (cost-effective) dan dapat menghindari bias interview (Roberts 1999). ( JA/2014/H1/P1/K3). Jika surve dirancang dan dilakukan dengan benar maka metode ini akan dapat menjadi metode besar dan berkualitas tinggi. ( JA/2014/H2/P1/K3) Oleh karena itu kualitas data sangat penting dalam riset menggunakan metode survei. ( JA/2014/H1/P1/K4) Seperti telah dibahas di atas bahwa meskipun metode survei seringkali digunakan tetapi ada keragua mengenai kualitas data yang dikumpulkan dengan metode tersebut. ( JA/2014/H2/P2/K3).
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
5.
Namun demikian fokus penelitian ini adalah metode surve dengan menggunakan mailquestionnaire dengan penjelasan sebagai berikut. ( JA/2014/H3/P1/K3).
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Namun demikian (,) fokus penelitian ini adalah metode surve dengan menggunakan mail-questionnaire dengan penjelasan sebagai berikut.
9
6.
Sehingga dalam penelitian ini hanya akan
Ejaan : kesalahan dalam
Sehingga dalam penelitian ini hanya akan
9
1.
2.
3.
4.
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,) Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Metode survei mempunyai banyak manfaat (,) misalnya metode pengumpulan data dalam jumlah besar untuk keperluan generalisasi data dengan biaya yang relatif rendah (cost-effective) dan dapat menghindari bias interview (Roberts 1999). Jika surve dirancang dan dilakukan dengan benar (,) maka metode ini akan dapat menjadi metode besar dan berkualitas tinggi. Oleh karena itu (,) kualitas data sangat penting dalam riset menggunakan metode survei. Seperti telah dibahas di atas meskipun metode survei seringkali digunakan (,) tetapi ada keragua mengenai kualitas data yang dikumpulkan dengan metode tersebut.
Triagulator
9
9 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
difokuskan pada analisis kualitas data survei dengan menggunakan kuesioner yang dikirim lewat pos (mail-questionnaire). ( JA/2014/H2/P2/K3). Dalam melakukan analisis mengenai kualitas data tersebut (,) digunakan suatu framework yang telah digunakan dalam penelitianpenelitian terdahulu. ( JA/2014/H1/P1/K2)
penggunaan tanda (,)
8.
Karakteristik tersebut akan dianalisis dalam pembahasaan berserta dengan data yang tidak ditabulasikan dalam tabel tersebut. ( JA/2014/H3/P2/K 4)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Karakteristik tersebut (,) akan dianalisis dalam pembahasaan berserta dengan data yang tidak ditabulasikan dalam tabel tersebut.
9
9.
Oleh karena itu sampel harus merupakan representasi populasi. ( JA/2014/H9/P1/K3) Jika sampel penelitian merupakan sampel yang representatif atas populasi maka apa yang benar atas sampel akan benar juga bagi populasi dengan tingkat kesalahan tertentu (Sapsford 1999). ( JA/2014/H9/P1/K4) Oleh karena itu, sangat penting bagi peniliti untuk selalu meyakinkan bahwa pertanyaan survei sudah direncanakan dengan baik sehingga dapat dipahami dengan baik oleh responden. ( JA/2014/H11/P1/K4).
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Oleh karena itu (,) sampel harus merupakan representasi populasi.
9
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Jika sampel penelitian merupakan sampel yang representatif atas populasi (,) maka apa yang benar atas sampel akan benar juga bagi populasi dengan tingkat kesalahan tertentu. (Sapsford 1999) Oleh karena itu, sangat penting bagi peniliti untuk selalu meyakinkan bahwa pertanyaan survei sudah direncanakan dengan baik (,) sehingga dapat dipahami dengan baik oleh responden.
9
7.
10.
11.
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
difokuskan pada analisis kualitas data survei (,) dengan menggunakan kuesioner yang dikirim lewat pos (mailquestionnaire). Dalam melakukan analisis mengenai kualitas data tersebut (,) digunakan suatu framework yang telah digunakan dalam penelitian-penelitian terdahulu.
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
12.
Dari perbandingan tersebut terlihat bahwa response-rate dari pariode 1999—2004 dan pariode 2005—2012 menunjukkan perkembangan meskipun response-rate terendah masih sama. ( JA/2014/H12/P2/K7)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Dari perbandingan tersebut (,) terlihat bahwa response-rate dari pariode 1999— 2004 dan pariode 2005—2012 menunjukkan perkembangan (,) meskipun response-rate terendah masih sama
9
13.
Namun meskipun norma ini merupakan hal yang prakteknya dapat diterima untuk penelitian survei tetapi detail proses pengumpulan data sesungguhnya dalam survei biasanya jarang diungkapkan dalam publikasi akademis, hal ini kemungkinan disebabkan karena batasan panjang artikel dalam suatu jurnal (Van der Stade et al. 2005). ( JA/2014/H14/P1/K1).
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
9
14.
Kondisi semacam itu tampaknya semakin sulit untuk dipenuhi, tidak hanya pada penelitian di bidang akuntansi manajemen dan keperilakuan tetapi juga pada bidang lain dalam penelitian organisasional (Van der Stade et al. 2005). ( JA/2014/H14/P1/K4). Penelitian di bidang akuntansi manajemen dan keperilakuan di Indonesia pada kurun waktu pariode 1999—2012 tampaknya juga sudah menggunakan prosedur penelitian survei yang disarankan dalam banyak artikel atau buku-buku metode penelitian sehingga kualitas datanya dapat cukup dipertanggungjawabkan. ( JA/2014/H14/P2/K1)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Kami percaya bahwa penelitian bidang
Ejaan : kesalahan dalam
Meskipun norma ini merupakan hal yang prakteknya dapat diterima untuk penelitian survei (,) tetapi detail proses pengumpulan data sesungguhnya dalam survei biasanya jarang diungkapkan dalam publikasi akademis, hal ini kemungkinan disebabkan karena batasan panjang artikel dalam suatu jurnal (Van der Stade et al. 2005). Kondisi semacam itu tampaknya semakin sulit untuk dipenuhi, tidak hanya pada penelitian di bidang akuntansi manajemen dan keperilakuan (,) tetapi juga pada bidang lain dalam penelitian organisasional (Van der Stade et al. 2005). Penelitian di bidang akuntansi manajemen dan keperilakuan di Indonesia (,) pada kurun waktu pariode 1999—2012 tampaknya juga sudah menggunakan prosedur penelitian survei yang disarankan dalam banyak artikel atau buku-buku metode penelitian (,) sehingga kualitas datanya dapat cukup dipertanggungjawabkan. Kami percaya bahwa penelitian bidang
15.
16.
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
17
18.
19.
20.
21.
akuntansi manajemen dan keperilakuan akan memperoleh manfaat apabila kita sebagai peneliti bersedia untuk lebih berusaha mempelajari prinsip-prinsip mendasar dari metode penelitian tersebut dan menerapkan dalam penelitian kita. ( JA/2014/H14/P2/K2) Kami berharap bahwa paper ini akan meyakinkan kita bahwa masalah utama dalam penelitian survei terletak lebih pada bagaimana metode tersebut digunakan bukan pada metodenya sendiri. (JA/2014/H14/P2/K4). Beberapa penelitian menemukan bahwa pengaruh partisipasi pada penganggaran terhadap kinerja tidak signifikan (Merchsnt 1981 dalam Nouri dan Parker 1998; Brownell 1982). ( JA/2014/H23/P1/K3). Partisipasi dalam organisasi dianggap memungkikan adanya rasa diperlukan secara adil sehingga dapat mendorong individu untuk meningkatkan kinerja. ( JA/2014/H23/P1/K4). Leventhal (1976) mendefinisikan keadilan distributif sebagai kepercayaan pada individu bahwa suatu hal telah adit saat upah, hukuman, atau sumber daya distribusikan telah sesuai dengan kriteria tertentu. ( JA/2014/H25/P3/K1) Menurut Sholihin et al. (2011) membiarkan karyawan untuk merefleksikan keperdulian,
penggunaan tanda (,)
akuntansi manajemen dan keperilakuan akan memperoleh manfaat (,) apabila kita sebagai peneliti bersedia untuk lebih berusaha mempelajari prinsip-prinsip mendasar dari metode penelitian tersebut dan menerapkan dalam penelitian kita.
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Kami berharap bahwa paper ini akan meyakinkan kita (,) bahwa masalah utama dalam penelitian survei terletak lebih pada bagaimana metode tersebut digunakan bukan pada metodenya sendiri.
9
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Beberapa penelitian menemukan bahwa (,) pengaruh partisipasi pada penganggaran terhadap kinerja tidak signifikan (Merchsnt 1981 dalam Nouri dan Parker 1998; Brownell 1982). Partisipasi dalam organisasi dianggap memungkikan adanya rasa diperlukan secara adil (,) sehingga dapat mendorong individu untuk meningkatkan kinerja
9
Leventhal (1976) mendefinisikan keadilan distributif sebagai kepercayaan pada individu bahwa (,) suatu hal telah adit saat upah, hukuman, atau sumber daya distribusikan telah sesuai dengan kriteria tertentu. Menurut Sholihin et al. (2011) membiarkan karyawan untuk
9
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
nilai, dan memberikan kesempatan untuk memodifikasi keputusan sehingga dapat dijadikan alat untuk berbagi informasi. ( JA/2014/H25/P3/K4) 22.
23.
24.
25.
26.
Komitmen untuk mencapai tujuan dapat ditimbulkan dari partisipasi anggota dalam menentukan tujuan organisasi (Locke 1968). ( JA/2014/H25/P1/K3) Berdasarkan berbagai penjelas tersebut peneliti membangun hipotesis sebagai berikut; ( JA/2014/H25/P4/K3) Beberapa penelitian menemukan bahwa terdapat hubungan yang positif antara keadilan persepsi dan komitmen (Earley dan Lind 1987 dalam Wentzel 2002; dan Lind et al. 1990 dalam Wentzel 2002; dan Korsgaard et al. 1995 ) ( JA/2014/H26/P1/K1) Wentzel (2002) memperhatikan pengaruh pada restrukturasi yang terjadi pada objek penelitiaanya sehingga memasukkan pengukuran tentang partisipasi pada penganggaran di dalam level organisasi dengan menanyakan keikutsertaan mereka dalam tim yang dirombak. ( JA/2014/H27/P1/K3). Dari tebel tersebut dapat dikatakan bahwa ratarata nilai respon adalah tinggi, yaitu partisipasi pada anggaran (4, 69), rata-rata sampel berpersepsi bahwa keadilan prosedural pada organisasinya lebih tinggi (4,79) daripada
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,) Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
merefleksikan keperdulian, nilai, dan memberikan kesempatan untuk memodifikasi keputusan (,) sehingga dapat dijadikan alat untuk berbagi informasi. ( JA/2014/H25/P3/K4) Komitmen untuk mencapai tujuan (,) dapat ditimbulkan dari partisipasi anggota dalam menentukan tujuan organisasi (Locke 1968). Berdasarkan berbagai penjelas tersebut (,) peneliti membangun hipotesis sebagai berikut; Beberapa penelitian menemukan (,) bahwa terdapat hubungan yang positif antara keadilan persepsi dan komitmen (Earley dan Lind 1987 dalam Wentzel 2002; dan Lind et al. 1990 dalam Wentzel 2002; dan Korsgaard et al. 1995 ) Wentzel (2002) memperhatikan pengaruh pada restrukturasi yang terjadi pada objek penelitiaanya (,) sehingga memasukkan pengukuran tentang partisipasi pada penganggaran di dalam level organisasi dengan menanyakan keikutsertaan mereka dalam tim yang dirombak. Dari tebel tersebut (,) dapat dikatakan bahwa rata-rata nilai respon adalah tinggi, yaitu partisipasi pada anggaran (4, 69), rata-rata sampel berpersepsi bahwa keadilan prosedural pada organisasinya
9
9 9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
27.
28.
29.
30.
31.
32.
keadilan distributif (4, 41). ( JA/2014/H27/P2/K2) Selain itu partisipasi pada penganggaran berkorelasi dengan komitmen terhadap tujuan (r=0,619; p<0,01). ( JA/2014/H28/P3/K2) Tetapi partisipasi pada penganggran tidak berpengaruh secara signifikan pada kinerja anggaran sehingga tidak mendukung h1b. ( JA/2014/H30/P2/K3) Sebaliknya keadilan prosedural berpengaruh secara positif terhadap komitmen terhadap tujuan (path coefficient: 0,230,p<0,01) sehingga mendukung H4b yang menyatakan bahwa keadilan prosedural berpengaruh secara positif terhadap komitmen terhadap tujuan. ( JA/2014/H30/P4/K2) Secara spesifik penelitian ini ingin mengetahui apakah partisipasi pada penganggaran mempengaruhi kinerja dan apakah keadilan persepsian dan komitmen terhadap tujuan memediasi hubungan partisipasi pada penganggaran dan kinerja. ( JA/2014/H30/P1/K3) Penelitian ini membuktikan bahwa hubungan antara komitmen terdapat tujuan anggaran dan kinerja adalah positif. ( JA/2014/H31/P3/K4) Berdasarkan pengertian tersebut peneliti menyimpulkan bahwa meskipun nilai rata-rata
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
lebih tinggi (4,79) daripada keadilan distributif (4, 41). Selain itu (,) partisipasi pada penganggaran berkorelasi dengan komitmen terhadap tujuan (r=0,619; p<0,01). Tetapi partisipasi pada penganggran tidak berpengaruh secara signifikan pada kinerja anggaran (,) sehingga tidak mendukung h1b. Sebaliknya keadilan prosedural berpengaruh secara positif terhadap komitmen terhadap tujuan (path coefficient: 0,230,p<0,01) (,) sehingga mendukung H4b yang menyatakan bahwa keadilan prosedural berpengaruh secara positif terhadap komitmen terhadap tujuan. Secara spesifik (,) penelitian ini ingin mengetahui apakah partisipasi pada penganggaran mempengaruhi kinerja dan apakah keadilan persepsian dan komitmen terhadap tujuan memediasi hubungan partisipasi pada penganggaran dan kinerja. Penelitian ini membuktikan bahwa (,) hubungan antara komitmen terdapat tujuan anggaran dan kinerja adalah positif. Berdasarkan pengertian tersebut peneliti menyimpulkan bahwa (,) meskipun nilai
9
9
9
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
33.
34.
35.
36.
persepsi keadilan distributif pada sampel cendrung tinggi, hal tersebut tidak berpengaruh pada komitmen terhadap tujuan anggaran karena keadilan pada distribusi sumber daya organisasi maupun insentif yang berdasrkan pada ketetapan yang sudah rigitd. ( JA/2014/H31/P5/K5) Dalam hal pengendalian internal, semua organisasi ini masuk dalam katagori cukup sedangkan dalam hal kinerja program untuk pertanggungjawaban sosial, CV. Aidrat dan RSAB Soerya memberikan nilai kinerja yang baik. ( JA/2014/H33/P1/K7) Kesimpulan bisa menyatakan bahwa tidak ada masalah atau kelemahan yang ditemukan tetapi dapat pula menyimpulkan hal-hal yamg memerlukan perhatian manajeman. ( JA/2014/H35/P4/K3) Dalam hal pengendalian internal, semua organisasi ini masuk dalam ketegori cukup sedangkan dalam hal kinerja program untuk pertanggungjawaban sosial, CV. Aidrat dan RSAB Soerya memberikan nilai kinerja yang baik. ( JA/2014/H37/P6/K1) Sementara secara kepemilikan walupun didirikan oleh anggota masyarakat yang perduli tetapi secara kelembagaan mengambil bentuk yayasan, sehingga merencanakan kelembagaan formalnya tidak diperuntukkan mencari keuntungan secara komersil. ( JA/2014/H37/P1/K2).
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
rata-rata persepsi keadilan distributif pada sampel cendrung tinggi, hal tersebut tidak berpengaruh pada komitmen terhadap tujuan anggaran karena keadilan pada distribusi sumber daya organisasi maupun insentif yang berdasrkan pada ketetapan yang sudah rigitd. Dalam hal pengendalian internal, semua organisasi ini masuk dalam katagori cukup (,) sedangkan dalam hal kinerja program untuk pertanggungjawaban sosial, CV. Aidrat dan RSAB Soerya memberikan nilai kinerja yang baik. Kesimpulan bisa menyatakan bahwa (,) tidak ada masalah atau kelemahan yang ditemukan(,) tetapi dapat pula menyimpulkan hal-hal yamg memerlukan perhatian manajeman Dalam hal pengendalian internal, semua organisasi ini masuk dalam ketegori cukup (,) sedangkan dalam hal kinerja program untuk pertanggungjawaban sosial, CV. Aidrat dan RSAB Soerya memberikan nilai kinerja yang baik. Sementara secara kepemilikan walupun didirikan oleh anggota masyarakat yang perduli (,) tetapi secara kelembagaan mengambil bentuk yayasan, sehingga merencanakan kelembagaan formalnya tidak diperuntukkan mencari keuntungan secara komersil.
9
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
Hal ini meskipun bersifat kepemilikan pribadi dengan maksud mendapat keuntungan tetapi semuanya itu untuk mendukung oprasional dan mensubsidi pengeluaran yang ada di Pondok Pesantren Sunan Drajad. ( JA/2014/H39/P1/K2)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Hal ini meskipun bersifat kepemilikan pribadi dengan maksud mendapat keuntungan (,) tetapi semuanya itu untuk mendukung oprasional dan mensubsidi pengeluaran yang ada di Pondok Pesantren Sunan Drajad.
9
Dengan demikian kepemilikan atas sumber daya yang ada tidak dirupakan dalam bentuk sahan yang dapat diperjualbelikan, melainkan diatur melalui kebijakan yang didasarkan pada konsensus dengan melibatkan para organ yayasan, diantaranya adalah Pembina,Pengurus, Pengawasan dan Lembaga Pelaksanaanya. ( JA/2014/H39/P2/K3)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
9
39.
Dengan demikian kusioner atas tahapan preliminary survey, pengadilan internal maupun kinerja program pertanggungjawaban sosial dapat seharusnya dilengkapi bagian keterangan informasi ulang oleh para audit atau organisasi yang diaudit.( JA/2014/H42/P4/K2).
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Dengan demikian (,) kepemilikan atas sumber daya yang ada tidak dirupakan dalam bentuk sahan yang dapat diperjualbelikan, melainkan diatur melalui kebijakan yang didasarkan pada konsensus dengan melibatkan para organ yayasan, diantaranya adalah Pembina, Pengurus, Pengawasan dan Lembaga Pelaksanaanya. Dengan demikian (,) kusioner atas tahapan preliminary survey, pengadilan internal maupun kinerja program pertanggungjawaban sosial dapat seharusnya dilengkapi bagian keterangan informasi ulang oleh para audit atau organisasi yang diaudit.
40.
Oleh karena itu muncullah persaingan yang ketat antar perusahan untuk tetap bertahan dan mampu bersaing serta dapat menarik investor yang besedia memberikan dana. ( JA/2014/H43/P1/K3) Dalam hal itu perusahaan diwajibkan menunjukkan kinerja yang baik dan sehat
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Oleh karena itu (,) muncullah persaingan yang ketat antar perusahan untuk tetap bertahan dan mampu bersaing serta dapat menarik investor yang besedia memberikan dana. Dalam hal itu (,) perusahaan diwajibkan menunjukkan kinerja yang baik dan sehat
9
37.
38.
41.
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
42.
43.
44.
45.
45.
47.
dengan memberikan informasi yang terdapat pada laporan keuangan keuangan perusahaan. ( JA/2014/H43/P1/K4) Selain itu juga menghindari cara-cara menciptakan keuntungan sesaat dan lebih mengutamakan kelangsungan hidup perusahaan, serta kepentingan para pemangku kepentingan. ( JA/2014/H43/P1/K5) Apabila tingkat laba yang diinginkan tidak dapat tercapai maka terdapat kemungkinan adanya tindakan manajemen laba. ( JA/2014/H44/P2/K3). Selain itu terdapat beberapa perubahan PSAK yang berdampak pada kebijakan akrual yang semakin terbatas, salah satunya mengenai pelaporan laba rugi komprehensif yang diterapkan mulai 1 Januari 2012. ( JA/2014/H44/P2/K3). Oleh sebab itu pendapatan dan beban dapat dijadikan sebagai sasaran manajemen untuk mengelola laba. ( JA/2014/H43/P4/K2) Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan penggunaan model revenue discretionary dalam medeteksi manajeman laba sehingga tidak mempertimbangkan perubahan-perubahan dalam konvergensi PSAK ke IFRS yang berpengaruh terhadap kebijakan akrual. ( JA/2014/H45/P1/K2) Objek penelitian ini pun terbatas yaitu pada perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
dengan memberikan informasi yang terdapat pada laporan keuangan-keuangan perusahaan. Selain itu juga (,) menghindari cara-cara menciptakan keuntungan sesaat dan lebih mengutamakan kelangsungan hidup perusahaan, serta kepentingan para pemangku kepentingan. Apabila tingkat laba yang diinginkan tidak dapat tercapai (,) maka terdapat kemungkinan adanya tindakan manajemen laba. Selain itu (,) terdapat beberapa perubahan PSAK yang berdampak pada kebijakan akrual yang semakin terbatas, salah satunya mengenai pelaporan laba rugi komprehensif yang diterapkan mulai 1 Januari 2012. Oleh sebab itu (,) pendapatan dan beban dapat dijadikan sebagai sasaran manajemen untuk mengelola laba. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan penggunaan model revenue discretionary dalam medeteksi manajeman laba (,) sehingga tidak mempertimbangkan perubahan-perubahan dalam konvergensi PSAK ke IFRS yang berpengaruh terhadap kebijakan akrual. Objek penelitian ini pun terbatas (,) yaitu pada perusahaan sektor manufaktur yang
9
9
9
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
48.
49.
50.
51.
52.
Bursa Efek Indonesia. ( JA/2014/H45/P1/K3) Data sekunder ini berupa laporan keuangan triwulanan dan laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia yang dipublikasikan pada pariode 2010-2012 dalam satuan rupiah untuk menggunakan revenue model. ( JA/2014/H46/P1/K2) Kemudian untuk penggunaan conditional revenue model hanya data laporan keuangan tahunan yang dijadikan sumber data. ( JA/2014/H46/P1/K3) Pada sub bab analisis deskriptif ini akan dijelaskan lebih rinci tentang gambaran atau deskripsi data yang digunakan dalam penelitian ini secara keseluruhan baik berdasarkan tahun maupun berdasarkan sektor industry. ( JA/2014/H47/P1/K2) Sedangkan nilai residual terendah terjadi pada tahun 2010 yang dimiliki oleh ARNA, sehingga dinyatakan tidak terindikasi manajeman laba kerena nilai residual sebesar 0,0338 dikatagorikan lebih besar dari 0, 075 maka mendekati ol. ( JA/2014/H47/P4/K4) Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ARNA terindikasi manajeman lama selama tahun 2010-2012 karena nilai residual setiap tahunnya kurang dari 0,9482 dan nilai residual teredah yang terjadi pada tahun 2010 yaitu
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Data sekunder ini berupa laporan keuangan triwulanan dan laporan keuangan tahunan perusahaan (,) manufaktur di Bursa Efek Indonesia yang dipublikasikan pada pariode 2010-2012 dalam satuan rupiah untuk menggunakan revenue model. Kemudian (,) untuk penggunaan conditional revenue model hanya data laporan keuangan tahunan yang dijadikan sumber data. Pada sub bab analisis deskriptif ini (,) akan dijelaskan lebih rinci tentang gambaran atau deskripsi data yang digunakan dalam penelitian ini secara keseluruhan (,) baik berdasarkan tahun maupun berdasarkan sektor industry. Sedangkan nilai residual terendah terjadi pada tahun 2010 yang dimiliki oleh ARNA, sehingga dinyatakan tidak terindikasi manajeman laba kerena nilai residual sebesar 0,0338 dikatagorikan lebih besar dari 0, 075 (,) maka mendekati ol. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa (,) ARNA terindikasi manajeman lama selama tahun 2010—2012 karena nilai residual setiap tahunnya kurang dari 0,9482 dan nilai residual teredah yang
9
9
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
sebesar 0,2054. 53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2010 dan 2012 IKAI terindikasi manajeman laba kerana nilai rasidual tidak mendekati nol. ( JA/2014/H47/P5/K4) Pada perusahaan MLBI nilai residual yang melebihi dari ketetapan terjadi pada tahun 2008 dan 2010 sehingga pada tahun tersebut terindikasi manajemen laba. ( JA/2014/H49/P2/K9) Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan conditional revenue model sebagian besar perusahaan manufaktur yang terindikasi manajeman laba. ( JA/2014/H48/P1/K6) Ketika pendapatan mengalami kenaikan maka dapat disertai dengan kenaikan piutang. ( JA/2014/H49/P2/K4) Kemudian untuk umur perusahaan merupakan tahapan perusahaan dalam siklus bisnis sehingga dapat mengetahui perkembangan setiap tahunnya. ( JA/2014/H50/P3/K4) Perubahan tersebut jug berpengaruh terhadap besarnya piutang usaha sebagai komponen utama sehingga apabila terjadi peningkatan maka piutang usaha juga akan bertambah. ( JA/2014/H50/P3/K8) Apabila terjadi penurunan maka piutang usaha
terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar 0,2054. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa (,) pada tahun 2010 dan 2012 IKAI terindikasi manajeman laba kerana nilai rasidual tidak mendekati nol. Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,) Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
Pada perusahaan MLBI nilai residual yang melebihi dari ketetapan terjadi pada tahun 2008 dan 2010 (,) sehingga pada tahun tersebut terindikasi manajemen laba. Sehingga dapat disimpulkan bahwa (,) dengan menggunakan conditional revenue model sebagian besar perusahaan manufaktur yang terindikasi manajeman laba. Ketika pendapatan mengalami kenaikan (,) maka dapat disertai dengan kenaikan piutang. Kemudian untuk umur perusahaan merupakan tahapan perusahaan dalam siklus bisnis (,) sehingga dapat mengetahui perkembangan setiap tahunnya. Perubahan tersebut jug berpengaruh terhadap besarnya piutang usaha sebagai komponen utama (,) sehingga apabila terjadi peningkatan maka piutang usaha juga akan bertambah. Apabila terjadi penurunan (,) maka
9
9
9
9 9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
60.
61.
62.
63.
64.
65.
juga akan mengalami penurunan. ( JA/2014/H50/P3/K9) Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan conditional revenue model hampir seluruh perusahaan manufatur pada masing-masing industri dinyatakan terindikasi manajemen lama. ( JA/2014/H51/P4/K5) Namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat pergeseran perilaku manajemen laba, dari akrual menuju rill. ( JA/2014/H51/P6/K5) Dalam kondisi asimetri seperti ini perlu ada orang ketiga sebagai penengah antara manajer dan pemegang saham yang berperan untuk mengontrol atau sebagai madiator yang mengawasi kinerja agen agar sesuai dengan harapan dan keinginan principal. ( JA/2014/H54/P1/K3) Dalam bonus plan hypothesis dijelaskan bawa pemilik perusahaan berjanji manajer akan menerima sejumlah bonus jika kinerja perusahaan mencapai jumlah tertentu. ( JA/2014/H54/P2/K2) Oleh karena itu KAP Big-6 yang sekarang menjadi KAP Big-4 dapat mengurangi manajeman laba. ( JA/2014/H55/P3/K2) Meutia (2004), Sanjaya (2008) dan Herusetya (2009) menemukan bahwa semakin tinggi kualitas audit yang menggunakan ukuran KAP (KAP The Big- 4) maka semakin rendah
penggunaan tanda (,) Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,) Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
piutang usaha juga akan mengalami penurunan. Berdasarkan hasil tersebut (,) dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan conditional revenue model hampir seluruh perusahaan manufatur pada masingmasing industri dinyatakan terindikasi manajemen lama. Namun (,) beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat pergeseran perilaku manajemen laba, dari akrual menuju rill. Dalam kondisi asimetri seperti ini (,) perlu ada orang ketiga sebagai penengah antara manajer dan pemegang saham yang berperan untuk mengontrol atau sebagai madiator yang mengawasi kinerja agen agar sesuai dengan harapan dan keinginan principal. Dalam bonus plan hypothesis dijelaskan bawa pemilik perusahaan berjanji manajer akan menerima sejumlah bonus (,) jika kinerja perusahaan mencapai jumlah tertentu. Oleh karena itu (,) KAP Big-6 yang sekarang menjadi KAP Big-4 dapat mengurangi manajeman laba. Meutia (2004), Sanjaya (2008) dan Herusetya (2009) menemukan bahwa semakin tinggi kualitas audit yang menggunakan ukuran KAP (KAP The
9
9
9
9
9 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
manajeman laba yang terjadi di perusahaan tersebut. ( JA/2014/H55/P3/K3) 66. 67.
68.
69.
70.
71.
72.
Berdasarkan hal tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis: ( JA/2014/H55/P3/K5) Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis yang diajukan penelitian adalah; ( JA/2014/H55/P2/K3) Pendekaan ini berasumsi bahwa komponen nondiscretionary accruals cendrung stabil sepanjang waktu sehingga yang layak dipertimbangankan adalah komponen discretionary accruals. ( JA/2014/H56/P1/K3) Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti (Widhiarso 2011). ( JA/2014/H57/P1/K1) Perusahaan yang memiliki kemungkinanlah lebih tinggi dalam melanggar perjanjian utang maka perusahaan cendrung melakukan manajeman laba untuk meningkatkan laba perusahaan (Healy dan Pelepu 2001). ( JA/2014/H57/P2/K2) Selain itu spesialisasi industri auditor juga dapat mendeteksi manajeman laba untuk mempertahankan reputasi mereka sebagai auditor. ( JA/2014/H60/P2/K5) Penelitian ini diharapkan berkontribusi untuk
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,) Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Big- 4) (,) maka semakin rendah manajeman laba yang terjadi di perusahaan tersebut. Berdasarkan hal tersebut (,) maka dapat dirumuskan hipotesis: Berdasarkan hal tersebut (,) maka hipotesis yang diajukan penelitian adalah;
9 9
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Pendekaan ini berasumsi bahwa komponen non-discretionary accruals cendrung stabil sepanjang waktu (,) sehingga yang layak dipertimbangankan adalah komponen discretionary accruals.
9
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan (,) sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti (Widhiarso 2011). Perusahaan yang memiliki kemungkinanlah lebih tinggi dalam melanggar perjanjian utang (,) maka perusahaan cendrung melakukan manajeman laba untuk meningkatkan laba perusahaan (Healy dan Pelepu 2001). Selain itu (,) spesialisasi industri auditor juga dapat mendeteksi manajeman laba untuk mempertahankan reputasi mereka sebagai auditor. Penelitian ini diharapkan berkontribusi
9
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
73.
74.
75.
76.
77.
78.
memberikan bukti empiris tersebut sehingga dapat menjadi sumber informasi bagi stakeholders dalam pengevaluasi kinerja. ( JA/2014/H66/P8/K2) Dengan argumentasi tersebut, teori berbasis ekonomi memprediksi bahwa semakin baik kinerja CSR maka akan semakin banyak imformasi CSR yang dilaporkan. ( JA/2014/H66/P13/K4) Untuk mengurangi tekanan tersebut maka perusahaan-perusahaan yang mempunyai kinerja yang buruk tersebut akan meningkatkan jumlah pengungkapan CSR dengan tujuan mengubah persepsi masyarakat tentang kinerja aktual CSR tersebut (Clarkson et al.., 2008). ( JA/2014/H66/P14/K3) Paten (2002) menyatakan bahwa teori berbasis sosial pilitis memprediksi bahwa semakin buruk kinerja CSR maka akan semakin banyak imformasi CSR yang diungkapkan. ( JA/2014/H67/P14/K5) Berdasarkan argumentasi di atas maka penelitian ini memilih menggunakan pendekatan SEM-PLS. ( JA/2014/H69/P3/K8) Penelitian ini menggunakan sofware WarpPLS 3.0 dalam menguji model SEM-PLS. (Kock, 2013). ( JA/2014/H69/P3/K9) Dengan kriteria purposive sampling seperti telah diuraika di atas maka perhitungan sampel akhir penelitian adalah seprti tabel 2.
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,) Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
untuk memberikan bukti empiris tersebut (,)sehingga dapat menjadi sumber informasi bagi stakeholders dalam pengevaluasi kinerja. Dengan argumentasi tersebut, teori berbasis ekonomi memprediksi bahwa semakin baik kinerja CSR (,) maka akan semakin banyak imformasi CSR yang dilaporkan. Untuk mengurangi tekanan tersebut (,) maka perusahaan-perusahaan yang mempunyai kinerja yang buruk tersebut akan meningkatkan jumlah pengungkapan CSR dengan tujuan mengubah persepsi masyarakat tentang kinerja aktual CSR tersebut (Clarkson et al.., 2008). Paten (2002) menyatakan bahwa teori berbasis sosial pilitis memprediksi bahwa semakin buruk kinerja CSR (,) maka akan semakin banyak imformasi CSR yang diungkapkan. Berdasarkan argumentasi di atas (,) maka penelitian ini memilih menggunakan pendekatan SEM-PLS. Penelitian ini menggunakan sofware WarpPLS 3.0 (,) dalam menguji model SEM-PLS. (Kock, 2013). Dengan kriteria purposive sampling seperti telah diuraika di atas (,) maka perhitungan sampel akhir penelitian
9
9
9
9
9 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
79.
80.
81.
82.
83.
84.
( JA/2014/H69/P1/K1) Sebagian besar perusahaan memperoleh peringkat biru (44,8 %) lalu diikuti peringkat hijau (30,1%). ( JA/2014/H69/P1/K3)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Untuk memperoleh hasil yang robust maka dilakukan beberapa analisis tambahan. ( JA/2014/H69/P6/K5) Oleh karenanya informasi harus bersedia untuk pengambilan keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kepastiannya untuk mempengaruhi pengambilan keputusan (timeliness). ( JA/2014/H74/P1/K5)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Keterlambatan audit atas laporan tersebut biasanya karena adanya masalah dalam laporan keuangan perusahaan sehingga auditor memerlukan waktu yang lebih lama dalam penyelesaian audit. ( JA/2014/H74/P4/K3) Namun demikian karakteristik perusahaan besar yang cenderung memiliki kompleksitas oprasional cenderung memiliki kompleksitas oprasional lebih tinggi jika dibandingkan dengan perusahaan kecil akan membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dalam proses penyusunan dan proses audit sehingga dapat menyebabkan terjadinya keterlambatan audit (Turel 2010). ( JA/2014/H78/P23/K4)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Oleh karenanya perusahaan yang merupakan subsidiari dari perusahaan multinasional akan
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
adalah seprti tabel 2. Sebagian besar perusahaan memperoleh peringkat biru (44,8 %) (,) lalu diikuti peringkat hijau (30,1%). Untuk memperoleh hasil yang robust (,) maka dilakukan beberapa analisis tambahan. Oleh karenanya (,) informasi harus bersedia untuk pengambilan keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kepastiannya untuk mempengaruhi pengambilan keputusan (timeliness). Keterlambatan audit atas laporan tersebut biasanya karena adanya masalah dalam laporan keuangan perusahaan (,) sehingga auditor memerlukan waktu yang lebih lama dalam penyelesaian audit. Namun demikian (,) karakteristik perusahaan besar yang cenderung memiliki kompleksitas oprasional cenderung memiliki kompleksitas oprasional lebih tinggi (,) jika dibandingkan dengan perusahaan kecil akan membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dalam proses penyusunan dan proses audit (,) sehingga dapat menyebabkan terjadinya keterlambatan audit (Turel 2010). Oleh karenanya (,) perusahaan yang merupakan subsidiari dari perusahaan
9
9 9
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
mempersipkan laporan keuangan mereka lebih cepat setelah berakhirnya pariode akuntansi untuk kepentingan konsolidasi (Modugo et al. 2012). ( JA/2014/H79/P27/K3) 85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
Perusahaan yang besar akan memberikan audit fees yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan audit fees pada perusahaan kecil. ( JA/2014/H79/P30/K2) Kualitas perkerjaan ini tampak dari kecepatan kerja kantor akuntan publik dalam melakukan publik dalam melakukan proses audit sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya keterlambatan audit. ( JA/2014/H79/P29/K4)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Oleh karenanya hipotesis yang hendak diuji dalam penelitian ini adalah; ( JA/2014/H79/P29/K5) Perusahaan besar memiliki jumlah dan kompleksitas transaksi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan perusahaan kecil. ( JA/2014/H79/P30/K3) Oleh karenanya, audit pada perusahaan besar membutuhkan jam kerja staff audit yang lebih besar, teknik dan teknologi audit tertentu sehingga menyebabkan tingginya audit fee. ( JA/2014/H79/P30/K4) Semakin tinggin audit fees maka waktu yang diperlukan dalam penyelesaian laporan audit lebih pendek. ( JA/2014/H79/P30/K6) Audit pada perusahaan non keuangan
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,) Ejaan : kesalahan dalam
multinasional akan mempersipkan laporan keuangan mereka lebih cepat setelah berakhirnya paeriode akuntansi untuk kepentingan konsolidasi (Modugo et al. 2012). Perusahaan yang besar akan memberikan audit fees yang lebih tinggi (,) jika dibandingkan dengan audit fees pada perusahaan kecil. Kualitas perkerjaan ini tampak dari kecepatan kerja kantor akuntan publik dalam melakukan publik dalam melakukan proses audit (,) sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya keterlambatan audit. Oleh karenanya (,) hipotesis yang hendak diuji dalam penelitian ini adalah Perusahaan besar memiliki jumlah dan kompleksitas transaksi yang lebih tinggi (,) jika dibandingkan dengan perusahaan kecil. Oleh karenanya, audit pada perusahaan besar membutuhkan jam kerja staff audit yang lebih besar, teknik dan teknologi audit tertentu (,) sehingga menyebabkan tingginya audit fee. Semakin tinggin audit fees (,) maka waktu yang diperlukan dalam penyelesaian laporan audit lebih pendek. Audit pada perusahaan non keuangan
9
9
9 9
9
9 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
92.
93.
94.
95.
membutuhkan waktu relatif lebih lama dibandingkan audit pada perusahaan keuangan terkait dengan adanya audit pos persedian yang terdapat pada perusahaan non keuangan. ( JA/2014/H80/P31/K2) Perusahaan yang baru berdiri biasanya kurang memiliki pengalaman terhadap pengendalian akuntansi sehingga menyebabkan penundaan pelaporan keuangan. ( JA/2014/H80/P34/K3)
penggunaan tanda (,)
Sedangkan nilai koefisien regresinya menunjukkan bahwa audit fees yang besar umumnya terjadi pada perusahaan berukuran besar karena kompleksitas perusahan yang semakin tinggi, namun hal tersebut tidak menyebabkan panjanganya waktu audit yang diperlukan. ( JA/2014/H84/P7/K3) Sedangkan nilai koefisien regresi yang bertanda positif menunjukkan bahwa jika perusahaan termasuk perusahaan non keuanga, maka akan memiliki keterlambatan audit yang panjang karena audit memerlukan waktu lebih panjang pada perusahaan non keuangan, terutama pada rekening inventary. ( JA/2014/H84/P8/K2) Hasil uji t juga menyatakan bahwa semakin lama suatu perusahaan berdiri maka semakin pendek keterlambatan auditnya, karena perusahaan mempunyai prosedur internal kontrol yang dapat mengurangi terjadinya kesalahan dalam penyajian laporan keuangan.
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
membutuhkan waktu relatif lebih lama dibandingkan audit pada perusahaan keuangan terkait (,) dengan adanya audit pos persedian yang terdapat pada perusahaan non keuangan. Perusahaan yang baru berdiri biasanya kurang memiliki pengalaman terhadap pengendalian akuntansi (,) sehingga menyebabkan penundaan pelaporan keuangan. Sedangkan nilai koefisien regresinya menunjukkan bahwa (,) audit fees yang besar umumnya terjadi pada perusahaan berukuran besar karena kompleksitas perusahan yang semakin tinggi, namun hal tersebut tidak menyebabkan panjanganya waktu audit yang diperlukan. Sedangkan nilai koefisien regresi yang bertanda positif menunjukkan bahwa (,) jika perusahaan termasuk perusahaan non keuanga, maka akan memiliki keterlambatan audit yang panjang karena audit memerlukan waktu lebih panjang pada perusahaan non keuangan, terutama pada rekening inventary. Hasil uji t juga menyatakan bahwa semakin lama suatu perusahaan berdiri (,) maka semakin pendek keterlambatan auditnya, karena perusahaan mempunyai prosedur internal kontrol yang dapat mengurangi terjadinya kesalahan dalam
9
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
96.
97.
98.
99.
100.
( JA/2014/H85/P9/K1) Jika perusahaan menerima standar opini atau unqualified opinion maka semakin pendek keterlambatan audit akan pendek, karena standar opini atau unqualifefied opinion diartikan sebagai berita baik bagi perusahaan sehingga perusahaan tidak melakukan penundaan pelaporan keuangan. ( JA/2014/H85/P9/K6) Hal ini disebabkan karena sustainability report tidak saja memuat informasi kinerja keuangan tetapi juga informasi non-keungan. ( JA/2014/H89/P1/K6) Lebih jauh penelitian yang dilakukan oleh Tomo (2011) menunjukkan ada kesenjangan atas nilai perusahaan jika hanya memperhatikan aspek keuangan saja. ( JA/2014/H89/P1/K7) Oleh karena itu kelangsungan hidup organisasi bergantung pada dukungan pada pemangku kepentingan sehingga aktivitas perusahaan adalah untuk mencari dukungan tersebut. ( JA/2014/H90/P2/K2) Pengungkapan sustainability report diharapkan dapat memenuhi keinginan dari para pemangku kepentingan sehingga akan menghasilkan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan para pemangku kepentingan, sehingga organisasi dapat mencapai keberlanjutan dimasa akan datang. ( JA/2014/H90/P2/K4)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
penyajian laporan keuangan. Jika perusahaan menerima standar opini atau unqualified opinion(,) maka semakin pendek keterlambatan audit akan pendek, karena standar opini atau unqualifefied opinion diartikan sebagai berita baik bagi perusahaan (,) sehingga perusahaan tidak melakukan penundaan pelaporan keuangan. Hal ini disebabkan karena sustainability report tidak saja memuat informasi kinerja keuangan (,) tetapi juga informasi nonkeungan. Lebih jauh penelitian yang dilakukan oleh Tomo (2011) (,) menunjukkan ada kesenjangan atas nilai perusahaan (,) jika hanya memperhatikan aspek keuangan saja. Oleh karena itu (,) kelangsungan hidup organisasi bergantung pada dukungan pada pemangku kepentingan (,) sehingga aktivitas perusahaan adalah untuk mencari dukungan tersebut. Pengungkapan sustainability report diharapkan dapat memenuhi keinginan dari para pemangku kepentingan (,) sehingga akan menghasilkan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan para pemangku kepentingan, sehingga organisasi dapat mencapai keberlanjutan dimasa akan datang.
9
9
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
101.
102.
103.
104.
105.
106.
Berdasarkan kajian tersebut dapat dirumuskan hipotesis pertama seperti di bawah ini. ( JA/2014/H91/P1/K5) Oleh sebab itu dampak pengungkapan laporan berkelanjutan dalam bidang sosial (SO) pasti dapat dirasakan oleh seluruh para pemangku kepentingan organisasi (KPMG, 2008). ( JA/2014/H93/P3/K3) Seperti yang diungkapkan oleh Robert Kaplan (2004), sebagai pengembang konsep Balance Scorecard bahwa kinerja ekonomi itu diawali dengan kepuasan dan loyalitas.
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,) Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Oleh karena itu terdapat beberapa perbedaan indeks “SO” untuk masing-masing perusahaan berbeda pada kasuh Ekonomi (EC) dan Lingkungan (EN). ( JA/2014/H97/P3/K2). Oleh karena itu untuk melihat dampak sustainability report terhadap kinerja keuangan pada penelitian mendatang akan lebih baik jika aspek keberlanjutan tidak hanya melibatkan data sekunder (sustainability report dan laporan keuangan), namun juga melibatkan data lain, seperti perilaku manajer atau pemilik yang bisa diperoleh melalui wawancara atau survei. ( JA/2014/H100/P2/K2)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Tingkat persaingan dicerminkan dengan mengurangkan terget profit margin ( tingkat margin yang diinginkan organisasi) terhadap target price (harga yang diaggap
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Berdasarkan kajian tersebut (,) dapat dirumuskan hipotesis pertama seperti di bawah ini. Oleh sebab itu (,) dampak pengungkapan laporan berkelanjutan dalam bidang sosial (SO) pasti dapat dirasakan oleh seluruh para pemangku kepentingan organisasi (KPMG, 2008). Seperti yang diungkapkan oleh Robert Kaplan (2004), sebagai pengembang konsep Balance Scorecard(,) bahwa kinerja ekonomi itu diawali dengan kepuasan dan loyalitas. Oleh karena itu (,) terdapat beberapa perbedaan indeks “SO” untuk masingmasing perusahaan berbeda pada kasuh Ekonomi (EC) dan Lingkungan (EN). Oleh karena itu (,) untuk melihat dampak sustainability report terhadap kinerja keuangan pada penelitian mendatang akan lebih baik (,) jika aspek keberlanjutan tidak hanya melibatkan data sekunder (sustainability report dan laporan keuangan), namun juga melibatkan data lain, seperti perilaku manajer atau pemilik yang bisa diperoleh melalui wawancara atau survei. Tingkat persaingan dicerminkan dengan mengurangkan terget profit margin ( tingkat margin yang diinginkan organisasi) terhadap target price (harga
9 9
9
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
107.
108.
109.
110.
111.
112.
113.
kompetitif di pasar) sehingga didapatkan target allowable cost (unit product cost yang seharusnya). ( JA/2014/H104/P4/K4). Menghadapi situasi demikian, maka manajemen perlu memiliki strategi harga yang tepat sehingga kompetitif di pasar. ( JA/2014/H104/P5/K3). Semakin tinggi kecanggihan pelanggan maka pelanggan semakin mampu menentukan perbedaan-perbedaan kecil yang selanjutnya semakin mudah beralih ke produk pesaing. ( JA/2014/H105/P2/K2). Dengan demikian, semakin cepat perpindahan lokasi tersebut maka akan semakin sulit organisasi memprediksi dan menentukan kapan produk akan diluncurkan. ( JA/2014/H105/P2/K6). Karena koefisien estimasi jalur IP-KK nilainya turun (dari 0,05 ke 0,17) maka dipastikan terjadi pengaruh madiasi. Rumah sakit yang sekelas cendrung memiliki kualitas layanan kesehatan yang nyaris sama sehingga tidak mengherankan bila para pasien memilih rumah sakit yang bertarif murah. ( JA/2014/H108/P3/K3). Semakin banyak pemasok layanan kesehatan mengakibatkan posisi tawar rumah sakit menjadi menurun dalam industri sehingga tidak bisa lagi semaunya menentukan harga layanan. ( JA/2014/H109/P3/K4). Semakin tinggi kecanggihan pengguna langgan
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,) Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam
yang diaggap kompetitif di pasar) (,) sehingga didapatkan target allowable cost (unit product cost yang seharusnya). Menghadapi situasi demikian, maka manajemen perlu memiliki strategi harga yang tepat (,) sehingga kompetitif di pasar. Semakin tinggi kecanggihan pelanggan (,) maka pelanggan semakin mampu menentukan perbedaan-perbedaan kecil yang selanjutnya semakin mudah beralih ke produk pesaing. Dengan demikian, semakin cepat perpindahan lokasi tersebut (,) maka akan semakin sulit organisasi memprediksi dan menentukan kapan produk akan diluncurkan. Karena koefisien estimasi jalur IP-KK nilainya turun (dari 0,05 ke 0,17) (,) maka dipastikan terjadi pengaruh madiasi. Rumah sakit yang sekelas cendrung memiliki kualitas layanan kesehatan yang nyaris sama (,) sehingga tidak mengherankan bila para pasien memilih rumah sakit yang bertarif murah. Semakin banyak pemasok layanan kesehatan mengakibatkan posisi tawar rumah sakit menjadi menurun dalam industri (,) sehingga tidak bisa lagi semaunya menentukan harga layanan. Semakin tinggi kecanggihan pengguna
9
9
9
9 9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
114.
115.
No
1.
maka pelanggan semakin mampu menentukan perbedaan-perbedaan kecil yang selanjutnya semakin mudah beralih ke produk layanan kesehatan yang ditawarkan oleh para pesaing. ( JA/2014/H110/P15/K2). Dengan demikian mereka mengetahui pula bahwa persyaratan layanan kesehatan sebuah rumah sakit harus diubah di masa mendatang, seperti dikemukakan oleh dokter yang menjadi informan sebagai berikut: ( JA/2014/H110/P17/K4). Penelitian ini juga terbatas menggunakan media kuesioner untuk memperoleh data primer sehingga tertumpu pada tataran persepsi responden atau informasi sehingga faktor subjektifitas bisa saja terkandung di dalamnya. ( JA/2014/H111/P4/K2).
Kalimat yang Mengandung Kesalahan Penggunaan Tanda Pisah
penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
Ejaan : kesalahan dalam penggunaan tanda (,)
langgan (,) maka pelanggan semakin mampu menentukan perbedaan-perbedaan kecil yang selanjutnya semakin mudah beralih ke produk layanan kesehatan yang ditawarkan oleh para pesaing. Dengan demikian (,) mereka mengetahui pula bahwa persyaratan layanan kesehatan sebuah rumah sakit harus diubah di masa mendatang, seperti dikemukakan oleh dokter yang menjadi informan sebagai berikut: Penelitian ini juga terbatas menggunakan media kuesioner untuk memperoleh data primer (,) sehingga tertumpu pada tataran persepsi responden atau informasi (,) sehingga faktor subjektifitas bisa saja terkandung di dalamnya.
Analisis Kalimat Keterangan
Rerangka yang dipakai dalam studi ini merujik Ejaan: Kesalahan dalam pada Van der Stede et al.(2005) yang penggunaan tanda pisah mengujikualitas di seluruh mail survey proceeding Simposium Nasional Akuntansi (SNA) priode1999-2012.( JA/2014/H1/P1/K4).
Perbaikan Rerangka yang dipakai dalam studi ini merujik pada Van der Stede et al.(2005) yang menguji kualitas di seluruh mail survey proceeding Simposium Nasional Akuntansi (SNA) priode1999—2012 .
9
9
Triangulator Setuju Tidak Setuju 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
2.
Berdasarkan pada hasil analisis dengan Ejaan: Kesalahan dalam menggunakan revenue model sebanyak 8 sektor penggunaan tanda pisah industri yang terindikasi manajemen laba akrual selama tahun 2010-2012. ( JA/2014/H96/P1/K1).
Berdasarkan pada hasil analisis dengan menggunakan revenue model sebanyak 8 sektor industri yang terindikasi manajemen laba akrual selama tahun 2010—2012.
9
3.
Dari data tabel 16 terlihat bahwa untuk dimensi Leverage, terlihat bahwa terdapat dua kelompok perusahan, yakni kelompok 1-2 yang memiliki laverage.( JA/2014/H98/P1/K2).
Dari data tabel 16 terlihat bahwa untuk dimensi Leverage, terlihat bahwa terdapat dua kelompok perusahan, yakni kelompok1—2 yang memiliki laverage.
9
No
Ejaan: Kesalahan dalam penggunaan tanda pisah
Kalimat yang Mengandung Kesalahan PenggunaanUnsur Serapan
Analisis Kalimat Keterangan
1.
2.
3.
Kedua, persepsi subyektif sesungguhnya merupakan hal yang penting. ( JA/2014/H1/P2/K5). Probabilitysampling adalah proses pemilihan sampel dengan menganggap bahwa semua elemen populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi subyek dalam sampel. ( JA/2014/H10/P2/K2). Kuesioner yang dikirimkan kepada responden dengan melalui pos (mail questionnaire) merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang banyak dikritik karena kemungkinan rendahnya rendahnya response dan
Triangulator Perbaikan
Setuju
Ejaan: Kesalahan dalam penggunaan unsur serapan.
Kedua, persepsi subjektif sesungguhnya merupakan hal yang penting.
Ejaan: Kesalahan dalam penggunaan unsur serapan.
Probabilitysampling adalah proses pemilihan sampel dengan menganggap bahwa semua elemen populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi subjek dalam sampel.
9
Ejaan: Kesalahan dalam penggunaan unsur serapan.
Kuesioner yang dikirimkan kepada responden dengan melalui pos (mail questionnaire) merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang banyak dikritik karena kemungkinan rendahnya
9
Tidak Setuju 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
ketidakmampuannya memverifikasi response yang diberikan (Karlinger dan Lee 2000).( JA/2014/H3/P2/K1). 4.
5.
6.
Di dalam riset akuntansi manajemen, survei seringkali digunakan untuk menguji teori, meskipun seringkali juga digunakan untuk tujuan diskriptif . ( JA/2014/H2/P2/K1). Sehingga dalam penelitian ini hanya akan difokuskan pada analisa kualitas data survei dengan menggunakan koesioner yang dikirim lewat pos (mail-questionnaire)
Ejaan: Kesalahan dalam penggunaan unsur serapan.
Ejaan: Kesalahan dalam penggunaan unsur serapan.
Untuk meneliti pengaruh partisipasi pada Ejaan: Kesalahan dalam penggaran terhadap dua jenis kinerja penggunaan unsur serapan. (managerial dan anggaran), dibangun dua model seperi yang digambarkan pada Gambar 2 dan Gambar 3. ( JA/2014/H29/P1/K2).
No
rendahnya respons dan ketidakmampuannya memverifikasi response yang diberikan (Karlinger dan Lee 2000) Di dalam riset akuntansi manajemen, survei seringkali digunakan untuk menguji teori, meskipun seringkali juga digunakan untuk tujuan deskriftif Sehingga dalam penelitian ini hanya akan difokuskan pada analisis kualitas data survei dengan menggunakan koesioner yang dikirim lewat pos (mailquestionnaire) Untuk meneliti pengaruh partisipasi pada penggaran terhadap dua jenis kinerja (manajerial dan anggaran), dibangun dua model seperi yang digambarkan pada Gambar 2 dan Gambar 3
Analisis Kalimat
9
9
9
Triangulator
Kalimat yang Mengandung Kesalahan Keterangan 1.
Dengan demikian diharapkan bahwa semua paper yang lolos untuk dipresentasikan dalam SNA merupakan paper yang memiliki kualitas tinggi yang kemudian dipublikasikan dalam procceding SNA. (JA/2014/H3/P1/K4)
Kalimat yang tidak bersubjek dan tidak berprdikat/ kalimat buntung.
Perbaikan
Setuju
Semua paper yang lolos diharapkan untuk dipresentasikan, dalam SNA merupakan paper yang memiliki kualitas tinggi yang kemudian dipublikasikan dalam procceding SNA.
9
Tidak Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa hanya ada 22 artikel (21%) dalam sampel penelitian kami yang melaporkan melakukan pre-test dan sebagian besar (80 artikel (75%)) tidak melaporkan adanya pre-test. (JA/2014/H12/P2/K5) Melakukan penelitian survei yang berkualitas tinggi memerlukan seperangkat kondisi yang seringkali tidak semuanya dapat dikendalikan oleh peneliti. (JA/2014/H14/P1/K2) Dari perbandingan tersebut terlihat bahwa response-rate dari periode 1999—2004 dan periode 2005—2012 menunjukkan perkembangan meskipun response-rate adalah terendah masih sama. (JA/2014/H12/P2/K6) Meskipun masih banyak artikel yang tidak secara lengkap melakukan semua prosedur yang disampaikan dalam melakukan penelitian survei. (JA/2014/H14/P1/K6) Tetapi pertisipasi pada penganggaran tidak berpengaruh secara signifikan pada kinerja anggaran, sehingga tidak mendukung H1b.(JA/2014/H30/P3/K2) Pada model 1 (gambar 4) keadilan distributif tidak berpengaruh pada komitmen terhadap tujuan sehingga tidak mendukung H4a.(JA/2014/H30/P5/K1). Secara spesifik penelitian ini ingin mengetahui apakah partisipasi pada penganggaran mempengaruhi kinerja dan apakah keadilan
Kalimat yang tidak bersubjek dan tidak berprdikat/ kalimat buntung.
Hanya ada 22 artikel (21%) dalam sampel penelitian kami yang melaporkan melakukan pre-test dan sebagian besar (80 artikel (75%)) tidak melaporkan adanya pre-test, terlihat pada Tabel 2.
9
Kalimat yang tidak memiliki unsur subjek.
Penelitian survei yang berkualitas tinggi memerlukan seperangkat kondisi yang semuanya tidak dapat dikendalikan oleh peneliti. Perbandingan tersebut memperlihatkan bahwa response-rate dari periode 1999— 2004 dan periode 2005—2012 menunjukkan perkembangan meskipun response-rate adalah terendah masih sama. Masih banyak artikel tidak secara lengkap melakukan semua prosedur yang disampaikan dalam melakukan penelitian survei. Pertisipasi pada penganggaran tidak berpengaruh secara signifikan pada kinerja anggaran, sehingga tidak mendukung H1b model 1 (gambar 4) keadilan distributif tidak berpengaruh pada terhadap tujuan sehingga tidak mendukung H4a
9
Kalimat yang tidak bersubjek dan tidak berprdikat/ kalimat buntung.
Kalimat yang tidak bersubjek dan tidak berprdikat/ kalimat buntung. Kalimat yang tidak bersubjek dan tidak berprdikat/ kalimat buntung Kalimat yang tidak bersubjek dan tidak berprdikat/ kalimat buntung Kalimat yang tidak bersubjek .
Penelitian ini ingin mengetahui apakah partisipasi pada penganggaran mempengaruhi kinerja dan apakah
9
9
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
9.
10.
11.
12.
13
persepsi dan komitmen terhadap tujuan memediasi hubungan partisipasi pada penganggaran dan kinerja.(JA/2014/H30/P1/K3) Dengan demikian penelitian ini bermaksud untuk menindaklanjuti hasil penelitian tersebut, sehingga diperlukan suatu proses uji implementasi atas model ini hingga dirumuskan suatu Padoman Penerapan Model Audit Pertanggungjawaban Sosial yang dapat cocok bagi organisasi atau suatu entitas. (JA/2014/H34/P4/K1). Dengan mengikuti langkah dan proses yang ditawarkan dalam model ini, maka uji impementasiini dijalankan pada beberapa organisasi usaha, diantaranya di bidangja sadan retail.(JA/2014/H34/P4/K2). Setelah mempertimbangkan lingkup isi/Aspek Pertanggunng jawaban sosial dan faktor profesionalisme Auditor, maka hasil pengembangan menjadi Model HCD adalah seperti pada Gambar 1.(JA/2014/H34/P2/K6) Setelah disepakati antara tim auditor dan entitas, maka kegiatan audit dapat dilakukan memalui kuisioner pengendalian intern dan kuisioner organisasi fungsional, yang selanjutnya disimpulkan dan didokumentasi dalam suatu daftar temuan audit.(JA/2014/H3/P5/K2).
Kalimat yang tidak bersubjek dan tidak berprdikat/ kalimat buntung
keadilan persepsi dan komitmen terhadap tujuan memediasi hubungan partisipasi pada penganggaran dan kinerja. Penelitian ini bermaksud menindaklanjuti hasil penelitian tersebut, sehingga diperlukan suatu proses uji implementasi atas model ini hingga dirumuskan suatu Padoman Penerapan Model Audit Pertanggungjawaban Sosial yang dapat cocok bagi organisasi atau suatu entitas.
9
Kalimat yang tidak bersubjek dan tidak berprdikat/ kalimat buntung
Uji impementasi ini dijalankan pada beberapa organisasi usaha, diantaranya di bidang jasa dan retail dengan langkah dan proses yang ditawarkan dalam model ini
9
Kalimat yang tidak bersubjek dan tidak berprdikat/ kalimat buntung
Hasil pengembangan menjadi Model HCD adalah seperti pada Gambar 1, setelah mempertimbangkan lingkup isi/Aspek Pertanggunng jawaban sosial dan faktor profesionalisme Auditor, 9 Kegiatan audit dapat dilakukan memalui kuisioner pengendalian intern dan kuisioner organisasi fungsional, yang selanjutnya disimpulkan dan didokumentasi dalam suatu daftar temuan audit, setelah disepakati antara tim auditor dan entitas. Perusahaan komersial ditandai dengan 9 adanya kepemilikan saham atau jumlah saham
9
Kalimat yang tidak bersubjek dan tidak berprdikat/ kalimat buntung
Dalam hal kepemilikian pada perusahaan Kalimat yang tidak komersial ditandai dengan adanya kepemilikan bersubjek dan tidak berprdikat/ kalimat buntung saham atau jumlah saham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
14.
15.
16.
17.
18.
19.
tersetor, yang selanjutnya disebut modal saham (capital stock).(JA/2014/H36/P1/K2) Sebagaimana telah disampaikan di sub bagian Metode Penelitian bahwa untuk organisasi keagamaan diwakili oleh Pondok Pesantren Sunan Drajat melalui unit usaha CV.(JA/2014/H37/P2/K2) Kemudian pada tahun 2011 sebanyak 10 perusahaan dan tahun 2012 sebanyak 7 perusahaan dari total keseluruhan 52 perusahaan.(JA/2014/H48/P1/K4). Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan revenue model sebagian besar perusahaan manufaktur terindikasi manajemen laba.(JA/2014/H48/P1/K6). Sedangkan pada perusahaan lain tidak terindikasi manajemen laba akrual. (JA/2014/H49/P2/K6). Sedangkan pada tahun 2008 yang tidak terindikasi manajemen laba sebanyak 15 perusahaan. (JA/2014/H49/P1/K6). Kemudian pada tahun 2009 sebanyak 12 perusahaan dan tahun 2010 sebanyak 9 perusahaan dan tahun 2011 sebanyak 12 perusahaan dari total keseluruhan 77 perusahaan.
Kalimat yang tidak bersubjek dan tidak berprdikat/ kalimat buntung
Kalimat yang tidak bersubjek dan tidak berprdikat/ kalimat buntung Kalimat yang tidak bersubjek dan tidak berprdikat/ kalimat buntung Kalimat yang tidak bersubjek dan tidak berprdikat/ kalimat buntung Kalimat yang tidak bersubjek dan tidak berprdikat/ kalimat buntung Kalimat yang tidak bersubjek dan tidak berprdikat/ kalimat buntung
tersetor, yang selanjutnya disebut modal saham, dalam hal kepemilikan. Organisasi keagamaan diwakili oleh Pondok Pesantren Sunan Drajat melalui unit usaha CV, sebagaimana telah disampaikan di sub bagian Metode Penelitian Pada tahun 2011, sebanyak 10 perusahaan dan tahun 2012 sebanyak 7 perusahaan dari total keseluruhan 52 perusahaan Sebagian besar perusahaan manufaktur terindikasi manajemen laba dengan menggunakan revenue model
9
9
9
terindikasi
9
Sebanyak 15 perusahaan tidak terindikasi manajeman laba pada tahun 2008.
9
Pada tahun 2009, sebanyak 12 perusahaan dan tahun 2010 sebanyak 9 perusahaan dan tahun 2011 sebanyak 12 perusahaan dari total keseluruhan 77 perusahaan.
9
Perusahaan lain tidak manajemen laba akrual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
Analisis Kesalahan No
Kalimat yang Mengandung Kesalahan Penggunaan Konjungsi
Keterangan
1.
Cara yang lain misalnya peneliti berusaha Kesalahan Konjungsi meningkatkan responserate dengan cara elakukan Subordinatif. prosedur follow-up dan sebagainya. Sehingga dengan berbagai cara tersebut masalah bisa diatasi dan kualitas data dapat ditingkatkan. (JA/2014/H2/P3/K6)
2.
Dalam riset akuntansi manajeman, surve dengan kuesioner melalui pos (mail questionnaire) adalah metode surve yang paling banyak digunakan (Van der Stede et al.2005). Sehingga dalam penelitian ini hanya akan difokuskan pada analisis kualitas data survei dengan menggunakan kuesioner yang dikirim lewat pos (mail-questionnaire). (JA/2014/H3/P2/K4)
Kesalahan Konjungsi Subordinatif.
3.
sehingga kalau penelitian tersebut menggunakan mail question naire maka peneliti harus mengirimkan surve koesionernya beberapa kali dalam rentan waktu penelitian. (JA/2014/H9/P2/K3).
Kesalahan Konjungsi Subordinatif
4.
Jika sampel penelitian merupakan sempel yang representasif atas populasi maka apa yang benar atas sampel akan benar juga bagi populasidengan tingkat kesalahan tertentu. (JA/2014/H9/P1/K5) .
Kesalahan Konjungsi Antarkalimat.
Triagulator
Perbaikan
Setuju
Cara yang lain misalnya peneliti berusaha meningkatkan responserate dengan cara elakukan prosedur follow-up dan sebagainya , sehingga dengan berbagai cara tersebut masalah bisa diatasi dan kualitas data dapat ditingkatkan.
9
Dalam riset akuntansi manajeman, surve dengan kuesioner melalui pos (mail questionnaire) adalah metode surve yang paling banyak digunakan (Van der Stede et al.2005), sehingga dalam penelitian ini hanya akan difokuskan pada analisis kualitas data survei dengan menggunakan kuesioner yang dikirim lewat pos (mailquestionnaire). sehingga penelitian tersebut menggunakan mail question naire maka peneliti harus mengirimkan surve koesionernya beberapa kali dalam rentan waktu penelitian.
9
Jika sampel penelitian merupakan sempel yang representasif atas populasi, apa yang benar atas sampel akan benar juga bagi populasidengan tingkat kesalahan
9
9
Tidak Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
tertentu.) Jikatingkat response-rate yang tinggi tidak dapat dicapai di kesempatan pertama peneliti mengirimkan survei questionnaire , prosedur follow-up seharusnya dilakukan (Diamond 2000; Dillman 2007; Van der Stede et al.
5.
Jikatingkat response-rate yang tinggi tidak dapat dicapai di kesempatan pertama peneliti mengirimkan survei questionnaire maka prosedur follow-up seharusnya dilakukan (Diamond 2000; Dillman 2007; Van der Stede et al. (JA/2014/H12/P1/K1)
Kesalahan Konjungsi Antarkalimat.
6.
Namun meskipun norma ini merupakan hal yang prakteknya dapat diterima untuk penelitian survei, tetapi detail proses pengumpulan data dan sesungguhnya dalam surve biasanya jarang diungkapkan dalam publikasi akademis, hal ini kemungkinan disebabkan karena batasan panjang artikel dalam suatu jurnal (Van der Stade et al. 2005). (JA/2014/H14/P1/K3)
Kesalahan Konjungsi Antarkalimat.
Meskipun norma ini merupakan hal yang prakteknya dapat diterima untuk penelitian survei, tetapi detail proses pengumpulan data dan sesungguhnya dalam surve biasanya jarang diungkapkan dalam publikasi akademis, hal ini kemungkinan disebabkan karena batasan panjang artikel dalam suatu jurnal (Van der Stade et al. 2005).
7.
Organisasi sektor publik ini dapat dikelompokkan menjadi enam, yakni lembaga pemerintahan, organisasi keagamaan, organisasi sosial, yayasan lembaga pendidikan, dan organisasi kesehatan (Karyana 2005).Sedangkan menurut Bakesbang, organisasi sektor publik di luar pemerintah adalah organisasi kemasyarakatan yang di dalamnya meliputi organisasi keagamaan, kepemudaan, wanita, profesi, fungsionaris, penghayat kepercayaan dan lembaga swadaya masyarakat. (JA/2014/H36/P2/K2).
Kesalahan Konjungsi Koordinatif.
Organisasi sektor publik ini dapat dikelompokkan menjadi enam, yakni lembaga pemerintahan, organisasi keagamaan, organisasi sosial, yayasan lembaga pendidikan, dan organisasi kesehatan (Karyana 2005), sedangkan menurut Bakesbang, organisasi sektor publik di luar pemerintah adalah organisasi kemasyarakatan yang di dalamnya meliputi organisasi keagamaan, kepemudaan, wanita, profesi, fungsionaris, penghayat kepercayaan dan lembaga swadaya masyarakat.
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
8.
Aspek pemasaran, akuntansikeuangan dan personalia diatur secara terpusat di bawah bidang non akademik. Sedangkan untuk kebijakan akademik diatur dengan sebagian bersifat desentralisasi di tingkat fakultas maupun program studi.(JA/2014/H38/P3/K3).
Kesalahan Konjungsi Koordinatif.
Aspek pemasaran, akuntansikeuangan dan personalia diatur secara terpusat di bawah bidang non akademik, sedangkan untuk kebijakan akademik diatur dengan sebagian bersifat desentralisasi di tingkat fakultas maupun program studi.
9
9.
Faktor yang secara signifikan berpengaruh terhadap keterlambatan tersebut adalah audit committee independence, audit committee expertise, dan ukuran perusahaan. Sedangkanaudit committee meeting, ukuran kantor audit dan frofitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keterlambatan audit.(JA/2014/H76/P7/K4).
Kesalahan Konjungsi Koordinatif.
9
10.
Variabel profitabilitas, extraordinary item, dan opini audit mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap keterlambatan audit. Sedangkan ukuran kantor audit dan tahun tutup buku perusahaan tidak menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap keterlambatan audit. (JA/2014/H76/P12/K5).
Kesalahan Konjungsi Koordinatif.
11.
Hasil dari penelitian tersebut membuktikan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, dan umur perusahaan mempunyai pengaruh signifikan negatif terhadap keterlambatan audit. Sedangkangearing ratio, extra-ordinary and/or contingent items, tahun tutup buku perusahaan, kompleksitas operasi tidak berpengaruh signifikan
Kesalahan Konjungsi Koordinatif.
Faktor yang secara signifikan berpengaruh terhadap keterlambatan tersebut adalah audit committee independence, audit committee expertise, dan ukuran perusahaan, sedangkanaudit committee meeting, ukuran kantor audit dan frofitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keterlambatan audit. Variabel profitabilitas, extraordinary item, dan opini audit mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap keterlambatan audit , sedangkan ukuran kantor audit dan tahun tutup buku perusahaan tidak menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap keterlambatan audit. Hasil dari penelitian tersebut membuktikan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, dan umur perusahaan mempunyai pengaruh signifikan negatif terhadap keterlambatan audit. , sedangkan gearing ratio, extra-ordinary and/or contingent items, tahun tutup buku
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
terhadap keterlambatan audit. (JA/2014/H76/P14/K3). 12.
13.
14.
15.
16.
Opini audit mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap keterlambatan audit . Sedangkan tingkat profitabilitas, dan reputasi auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit. (JA/2014/H77/P14/K5). Ukuran kantor audit dan klasifikasi industri mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap keterlambatan audit. Sedangkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit. (JA/2014/H77/P15/K5).
Kesalahan Konjungsi Koordinatif.
Sedangkan persentase perubahan earning per share dan klasifikasi industri tidak berpengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit. (JA/2014/H77/P16/K4). Hasilnya membuktikan bahwa ukuran perusahaan, ukuran kantor audit, rasio likuiditas, dan rasio debt to asset mempunyai pengaruh signifikan negatif terhadap keterlambatan audit. Sedangkan profitabilitas dan ukuran kantor audit tidak berpengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit. (JA/2014/H77/P17/K5).
Kesalahan Konjungsi Koordinatif.
Subsidiari dari perusahaan multinasional mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap keterlambatan audit. Sedangkanrasio debt to equity, profitabilitas, dan ukuran kantor audit tidak berpengaruh signifikan terhadap terlambatan audit
Kesalahan Konjungsi Koordinatif.
Kesalahan Konjungsi Koordinatif.
Kesalahan Konjungsi Koordinatif.
perusahaan, kompleksitas operasi tidak berpengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit. Opini audit mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap keterlambatan audit , sedangkan tingkat profitabilitas, dan reputasi auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit. Ukuran kantor audit dan klasifikasi industri mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap keterlambatan audit, sedangkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit. . . . sedangkan persentase perubahan earning per share dan klasifikasi industri tidak berpengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit. Hasilnya membuktikan bahwa ukuran perusahaan, ukuran kantor audit, rasio likuiditas, dan rasio debt to asset mempunyai pengaruh signifikan negatif terhadap keterlambatan audit, sedangkan profitabilitas dan ukuran kantor audit tidak berpengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit. Subsidiari dari perusahaan multinasional mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap keterlambatan audit, sedangkan rasio debt to equity, profitabilitas, dan ukuran kantor audit tidak berpengaruh
9
9
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
17.
(JA/2014/H77/P18/K5). Beberapa penelitian yang ,menyatakan bahwa variabel ukuran perusahaan bepengaruh signifikan negatif terhadap keterlambatan audit adalah penelitian yang dilakukan oleh Carslaw dan Kaplan (1991), Owusu-Ansah (2000), Modugu, Eragbhe dan Ikhatua (2012), Nor, Shafie dan Hussein (2010), Hashim dan Rahman (2011). Sedangkan penelitian Wang dan Song (2006) dan Sudrajat (2009) membuktikan bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka akan semakin banyak jumlah hari yang dibutuhkan untuk menyelesaikan laporan keuangan perusahaan yang diaudit. (JA/2014/H77/P19/K2).
Kesalahan Konjungsi Koordinatif.
Kesalahan Konjungsi Koordinatif.
18.
Penelitian yang dilakukan oleh Aubert (2009) menunjukkan bawa variabel rasio debt to equity mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap keterlambatan audit. Sedangkan penelitian Utami (2006) dan Shulthoni (2012) menunjukkan bahwa rasio debt to equity pengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit. (JA/2014/H78/P22/K3).
19.
Penelitian yang dilakukan oleh Carslaw dan Kaplan Kesalahan Konjungsi Koordinatif. (1991) serta Iskandar dan Trisnawati (2010) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan negatif antara klasifikasi industri dengan keterlambatan audit. Sedangkan hasil penelitian Joshi (2005) dan Kadir (2011), menunjukkan bahwa adanya pengaruh signifikan positif antara umur
signifikan terhadap terlambatan audit. Beberapa penelitian yang ,menyatakan bahwa variabel ukuran perusahaan bepengaruh signifikan negatif terhadap keterlambatan audit adalah penelitian yang dilakukan oleh Carslaw dan Kaplan (1991), Owusu-Ansah (2000), Modugu, Eragbhe dan Ikhatua (2012), Nor, Shafie dan Hussein (2010), Hashim dan Rahman (2011), sedangkan penelitian Wang dan Song (2006) dan Sudrajat (2009) membuktikan bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka akan semakin banyak jumlah hari yang dibutuhkan untuk menyelesaikan laporan keuangan perusahaan yang diaudit. Penelitian yang dilakukan oleh Aubert (2009) menunjukkan bawa variabel rasio debt to equity mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap keterlambatan audit,sedangkan penelitian Utami (2006) dan Shulthoni (2012) menunjukkan bahwa rasio debt to equity pengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit. Penelitian yang dilakukan oleh Carslaw dan Kaplan (1991) serta Iskandar dan Trisnawati (2010) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan negatif antara klasifikasi industri dengan keterlambatan audit, sedangkan hasil penelitian Joshi (2005) dan Kadir (2011),
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
perusahaan dengan keterlambatan audit. (JA/2014/H80/P/27/K3). 20.
Penelitian yang dilakukan oleh Aubert (2009) menunjukkan bahwa variabel rasio debt to equity mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap keterlambatan audit. Sedangkan penelitian Utami (2006) dan Shulthoni (2012) menunjukkan bahwa rasio debt to equity pengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit. (JA/2014/H78/P28/K1).
Kesalahan Konjungsi Koordinatif.
21.
Meskipun jika dilihat dari total asset menyatakkan bahwa ukuran perusahaan sampel yang diaudit tidak beragam. (JA/2014/H82/P3/K2). Meskipunjika dilihat dari total asset menyatakkan bahwa ukuran perusahaan sampel yang diaudit tidak beragam.Sedangkan statistik deskriptif variabel umur perusahaan menunjukkan bahwa rata-rata umur perusahaan sampel adalah 30,72 tahun. (JA/2014/H82/P3/K3).
Kesalahan Konjungsi Antarkalimat.
23.
Dari sepuluh variabel yang dimasukkan ke dalam model regrasi, sembilan variabel yang berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, yaitu ukuran perusahaan. Sedangkan satu variabel terbukti tidak memiliki hubungan signifikan dengan ukuran perusahaan. (JA/2014/H84/P3/K3).
Kesalahan Konjungsi Koordinatif.
24.
Sembilan variabel yang memiliki hubungan signifikan tersebut adalah rasio debt to equity, profitabilitas, subsidari dari perusahaan
Kesalahan Konjungsi Koordinatif.
22.
Kesalahan Konjungsi Koordinatif.
menunjukkan bahwa adanya pengaruh signifikan positif antara umur perusahaan dengan keterlambatan audit. Penelitian yang dilakukan oleh Aubert (2009) menunjukkan bahwa variabel rasio debt to equity mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap keterlambatan audit, sedangkan penelitian Utami (2006) dan Shulthoni (2012) menunjukkan bahwa rasio debt to equity pengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit. Jika dilihat dari total asset menyatakkan bahwa ukuran perusahaan sampel yang diaudit tidak beragam. jika dilihat dari total asset menyatakkan bahwa ukuran perusahaan sampel yang diaudit tidak beragam , sedangkan statistik deskriptif variabel umur perusahaan menunjukkan bahwa rata-rata umur perusahaan sampel adalah 30,72 tahun. Dari sepuluh variabel yang dimasukkan ke dalam model regrasi, sembilan variabel yang berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, yaitu ukuran perusahaan , sedangkan satu variabel terbukti tidak memiliki hubungan signifikan dengan ukuran perusahaan. Sembilan variabel yang memiliki hubungan signifikan tersebut adalah rasio debt to equity, profitabilitas, subsidari dari
9
9 9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
multinasional, ukuran kantor, audit, audit fees, klasifikasi industri , umur perusahaan dan opini audit. Sedangkan variabel yang tidak berpengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit adalah variabel tahun tutup buku perusahaan. (JA/2014/H84/P3/K5). 25.
Ukuran perusahaan memilii nilai signifikansi sebesar 0,000, nilai tersebut kurang dari 0,05 menunjukkan bawa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit. Sedangkan nilai koefisien sebesar 3,390 menunjukkan bahwa ukuran perusahaan mempunyai arah pengaruh negatif terhadap keterlambatan audit. (JA/2014/H84/P4/K2).
Kesalahan Konjungsi Koordinatif.
26.
Dilihat dari nilai signifikansi variabel audit fees mempunyai pengaruh signifikan terhadap terlambatan audit. Sedangkan nilai koefisien regresinya menunjukkan bahwa audit fees mempunyai arah pengaruh negatif terhadap keterlambatan audit, yang artinya semakin besar audit fees maka semakin pendek keterlambatan audit. (JA/2014/H84/P8/K2).
Kesalahan Konjungsi Koordinatif.
27.
Oleh karena itu, tidak akan menyebabkan terjadinya penundaan pelaporan keuangan. Sedangkan variabel tahun tutup buku perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit karena nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05. (JA/2014/H85/P10/K3).
Kesalahan Konjungsi Koordinatif.
perusahaan multinasional, ukuran kantor, audit, audit fees, klasifikasi industri , umur perusahaan dan opini audit , sedangkan variabel yang tidak berpengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit adalah variabel tahun tutup buku perusahaan. Ukuran perusahaan memilii nilai signifikansi sebesar 0,000, nilai tersebut kurang dari 0,05 menunjukkan bawa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit , sedangkan nilai koefisien sebesar 3,390 menunjukkan bahwa ukuran perusahaan mempunyai arah pengaruh negatif terhadap keterlambatan audit. Dilihat dari nilai signifikansi variabel audit fees mempunyai pengaruh signifikan terhadap terlambatan audit, sedangkan nilai koefisien regresinya menunjukkan bahwa audit fees mempunyai arah pengaruh negatif terhadap keterlambatan audit, yang artinya semakin besar audit fees maka semakin pendek keterlambatan audit. Oleh karena itu, tidak akan menyebabkan terjadinya penundaan pelaporan keuangan, sedangkan variabel tahun tutup buku perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit karena nilai
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
signifikansinya lebih besar dari 0,05. 28.
Hasil penelitian pada Bursa Efek Malaysia menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, rasio debt to equlity, profitabilitas, subsidiari dari perusahaan multinasional, ukuran kantor audit, audit fees, klasifikasi industri, umur perusahaan, dan opini audit mempunyai pengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit. Sedangkan tahun tutup buku perusahaan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit. (JA/2014/H85/P1/K2).
Kesalahan Konjungsi Koordinatif.
29.
Nilai atas indeks skor yang diperolah dari 27 sustainability report perusahaan yang secara konsisten dilaporkan selama priode 2009—2011. Sedangkan nilai untuk variabel kinerja perusahaan diperoleh dari 27 laporan keuangan perusahaan dari 2010-2012. (JA/2014/H93/P4/K3).
Kesalahan Konjungsi Koordinatif.
30.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dengan menggunakan revenue model maupun mengindikasikan 8 sektor industri dari jumlah keseluruhan 13 sektor industri pada perusahaan manufaktur yang terindikasi manajeman laba aktua dan dengan menggunakan condtional revenue model mampu mengidikasikan 11 sektor industri dari jumlah keseluruhan 18 sektor industri yang terindikasi manajemen laba aktual
Kesalahan Konjungsi Koordinatif.
Hasil penelitian pada Bursa Efek Malaysia menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, rasio debt to equlity, profitabilitas, subsidiari dari perusahaan multinasional, ukuran kantor audit, audit fees, klasifikasi industri, umur perusahaan, dan opini audit mempunyai pengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit,sedangkan tahun tutup buku perusahaan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit. Nilai atas indeks skor yang diperolah dari 27 sustainability report perusahaan yang secara konsisten dilaporkan selama priode 2009—2011 , sedangkan nilai untuk variabel kinerja perusahaan diperoleh dari 27 laporan keuangan perusahaan dari 2010-2012. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dengan menggunakan revenue model maupun mengindikasikan 8 sektor industri dari jumlah keseluruhan 13 sektor industri pada perusahaan manufaktur yang terindikasi manajeman laba aktua dan dengan menggunakan condtional revenue model mampu mengidikasikan 11 sektor industri dari jumlah keseluruhan 18 sektor industri yang terindikasi manajemen laba
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
31.
Tetapi, kisaran ukuran sampel tersebut memperlihatkan jarak yang sangat lebar dengan ukuran sampel terkecil 22 dan ukuran sampel terbesar 1178. (JA/2014/H11/P3/K4).
Kesalahan Konjungsi Koordinatif.
32.
Namun, meskipun norma ini merupakan hal yang prakteknya dapat diterima untuk penelitian surve, tetapi dalam survei biasanya jarang diungkapkan dalam publikasi akademis, hal ini kemungkinan disebabkan karena batasan panjang artikel dalam suatu jurnal (Van der Stade et al. 2005). (JA/2014/H14/P1/K3).
Kesalahan Konjungsi Korelatif
33.
Tetapi, partisipasi pada penganggaran tidak berpengaruh secara signifikan pada kinerja anggaran, sehingga tidak mendukung G1b. (JA/2014/H30/P2/K3). Metode survei mempunyai banyak manfaat misalnya merupakan metode pengumpulan data dalam jumlah besar untuk keperluan generalisasi data dengan biaya yang relatif rendah (costeffective) dan dapat menghindari bias interview (Roberts 1999). ( JA/2014/H1/P1/K3). Tetapi pertisipasi pada penganggaran tidak berpengaruh secara signifikan pada kinerja anggaran, sehingga tidak mendukung H1b.(JA/2014/H30/P3/K2)
Kesalahan Konjungsi Koordinatif.
34
35.
Kesalahan konjungsi antar kalimat
Kesalahan konjungsi antar kalimat
aktual. Akan tetapi, kisaran ukuran sampel tersebut memperlihatkan jarak yang sangat lebar dengan ukuran sampel terkecil 22 dan ukuran sampel terbesar 1178. Namun, norma ini merupakan hal yang prakteknya dapat diterima untuk penelitian surve, tetapi dalam survei biasanya jarang diungkapkan dalam publikasi akademis, hal ini kemungkinan disebabkan karena batasan panjang artikel dalam suatu jurnal (Van der Stade et al. 2005). Akan tetapi, partisipasi pada penganggaran tidak berpengaruh secara signifikan pada kinerja anggaran, sehingga tidak mendukung G1b. Metode survei mempunyai banyak manfaat misalnya metode pengumpulan data dalam jumlah besar untuk keperluan generalisasi data dengan biaya yang relatif rendah (cost-effective) dan dapat menghindari bias interview (Roberts 1999). Pertisipasi pada penganggaran tidak berpengaruh secara signifikan pada kinerja anggaran, sehingga tidak mendukung H1b.
9
9
9
9
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
TRIANGULASI DATA Hasil triangulasi ini adalah hasil perbaikan terakhir dari duakali perbaikan terhadap kesalahan analisis yang dilakukan oleh peneliti setelah mendapat masukan dari triangulator. No 1.
2.
3.
Kalimat yang Mengandung Kesalahan dalam Penggunaan Huruf Kapital Standar Auditing adalah sepuluh standar yang ditetapkan dan disahkan oleh Institut Angkutan Publik Indonesia (IAPI), yang terdiri dari standar umum, standar perkerjaan lapangan, dan standar pelaporan berserta interpretasinya. (JA/2014/H34/P1/K1). Setelah mempertimbangkan lingkup isi/Aspek Pertanggungjawaban Sosial dan faktor profesionalisme Auditor, maka hasil pengembangan menjadi Model Audit Pertanggungjawaban Sosial dengan metode HCD adalah seperti pada Gambar 1. (JA/2014/H35/P2/K6). Program-program Administrative yang berkaitan dengan program tersebut.
Analisis Kesalahan Keterangan
Perbaikan
Triagulator Tidak Setuju Setuju √
Kesalahan penggunaan huruf kapital pada kata “Auditing“. karena kata “Auditing” bukan merupakan nama lembaga, badan, ataupun organisasi.
Standar auditing adalah sepuluh standar yang ditetapkan dan disahkan oleh Institut Angkutan Publik Indonesia (IAPI), yang terdiri dari standar umum, standar perkerjaan lapangan, dan standar pelaporan berserta interpretasinya.
Kesalahan penggunaan huruf kapital pada kata “Auditor. “ karena kata “Auditor” bukan merupakan nama lembaga, badan, ataupun organisasi.
Setelah mempertimbangkan lingkup isi/aspek pertanggungjawaban sosial dan faktor profesionalisme auditor, maka hasil pengembangan menjadi model audit pertanggungjawaban sosial dengan metode HCD adalah seperti pada gambar 1.
√
Kesalahan penggunaan huruf kapital pada kata “Administrastive”. Karena kata “Administrastive” bukan merupakan nama lembaga, badan, ataupun organisasi dan kata “Administrastive” mengalami kesalahan dalam penulisan unsur
Program-program administratif yang berkaitan dengan program tersebut.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
4.
5.
6.
7.
8.
a) memiliki dokumentasi kelembagaan secara resmi dengan pembagian yang jelas antara hak dan kewajiban pada struktur organisasinya. (JA/2014/H37/P2/K1). b) memiliki kinerja program yang baik dalam pertanggungjawaban sosial organisasi, hubungan masyarakat, lingkungan, pengendalian keuangan dan hubungan dengan karyawan. (JA/2014/H37/P3/K1). c) memiliki kinerja program yang baik dalam pertanggungjawaban sosial organisasinya baik secara internal maupun bagi masyarakat, dari meliputi aspek tata nilai organisasi hubungan masyarakat, lingkungan, pengendalian keuangan dan hubungan dengan karyawan. (JA/2014/H37/P3/K1). Sebagaimana telah disampaikan di sub bagian Metode Penelitian bahwa untuk organisasi keagamaan diwakili oleh Pondok Pesantren Sunan Drajat. (JA/2014/H37/P4/K2). Standarisasi atau Rumah Sakit bersalin dipenuhi dengan baik sebagai ketentuan utama.
serapan. Kata “Administrative” bila diserap ke dalam bahasa Indonesia akan menjadi “Administratif” Kesalahan pada kata “memiliki”. Kata “memiliki” ditulis menggunakan huruf kapital karena dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.
a) Memiliki dokumentasi kelembagaan secara resmi dengan pembagian yang jelas antara hak dan kewajiban pada struktur organisasinya.
√
Kesalahan pada kata “memiliki”. Kata “memiliki” ditulis menggunakan huruf kapital karena dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat..
b) Memiliki kinerja program yang baik dalam pertanggungjawaban sosial organisasi, hubungan masyarakat, lingkungan, pengendalian keuangan dan hubungan dengan karyawan.
√
Kesalahan pada kata “memiliki”. Kata “memiliki” ditulis menggunakan huruf kapital karena dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.
c) Memiliki kinerja program yang baik dalam pertanggungjawaban sosial organisasinya baik secara internal maupun bagi masyarakat, dari meliputi aspek tata nilai organisasi hubungan masyarakat, lingkungan, pengendalian keuangan dan hubungan dengan karyawan.
√
Kesalahan penggunaan huruf kapital pada kata “Metode Penelitian”. Kata “Metode Penelitian” bukan merupakan nama lembaga, badan, ataupun organisasi.
Sebagaimana telah disampaikan di sub bagian metode penelitian bahwa untuk organisasi keagamaan diwakili oleh Pondok Pesantren Sunan Drajat.
√
Kesalahan penggunaan huruf kapital pada kata “Rumah Sakit”, karena huruf kapital hanya dipakai sebagai huruf
Standarisasi atau rumah sakit bersalin dipenuhi dengan baik sebagai ketentuan utama.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
(JA/2014/H38/P2/K3).
9.
10
11.
Hal ini sedikit berbeda pada Yayasan di Pondok Pesantren Sunan Drajat melalui unit usahanya dan juga Yayasan Soerya di RSAB Soerya yang cenderung bergaya Konseptual. (JA/2014/H39/P2/K1). Metode survei mempunyai banyak manfaat misalnya merupakan metode pengumpulan data dalam jumlah besar untuk keperluan generalisasi daya dengan biaya yang relatif rendah (costeffective) dan dapat menghindari bias interview (Roberts 1999). (JA/2014/H1/P1/K3) Dengan demikian diharapkan bahwa semua paper yang lolos untuk dipresentasikan dalam SNA merupakan paper yang memiliki kualitas tinggi yang kemudian dipublikasikan dalam procceding SNA. (JA/2014/H3/P1/K4)
pertama usur gelar kehormatan, keturunan, keagamaan,atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk nama gelar akademik yang mengikuti nama orang. Kesalahan penggunaan huruf kapital pada kata “Konseptual”. Kata “Konseptual” bukan merupakan nama lembaga, badan, ataupun organisasi.
Hal ini sedikit berbeda pada Yayasan di Pondok Pesantren Sunan Drajat melalui unit usahanya dan juga Yayasan Soerya di RSAB Soerya yang cenderung bergaya konseptual.
√
Kesalahan penggunaan huruf miring pada kata “interview” yang merupakan bahasa asing,sehingga harus dicetak miring.
Metode survei mempunyai banyak manfaat misalnya merupakan metode pengumpulan data dalam jumlah besar untuk keperluan generalisasi daya dengan biaya yang relatif rendah (cost-effective) dan dapat menghindari bias interview (Roberts 1999).
√
Kesalahan penggunaan huruf miring pada kata “paper” yang merupakan bahasa asing,sehingga harus dicetak miring.
Dengan demikian, diharapkan bahwa semua paper yang lolos untuk dipresentasikan dalam SNA merupakan paper yang memiliki kualitas tinggi yang kemudian dipublikasikan dalam procceding SNA.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
12.
Kuesioner yang dikirimkan kepada responden dengan melalui pos (mail quwtionnarire) merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang banyak dikritik karena memungkinkan rendahnya response yang diberikan (kerligerdan Lee 2000). (JA/2014/H3/P2/K1).
Kesalahan penggunaan huruf miring pada kata “response” yang merupakan bahasa asing,sehingga harus dicetak miring. Kata “response” juga mengandung kesalahan dalam penulisan unsur serapan, kata “response” bila diserap ke dalam bahasa Indonesia akan menjadi “respons”.
Kuesioner yang dikirimkan kepada responden dengan melalui pos (mail quwtionnarire) merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang banyak dikritik karena memungkinkan rendahnya respons yang diberikan (kerligerdan Lee 2000).
√
13.
Bagaimana akibat dari kenyataan yang terjadi di perusahaan jika akibat negative berupaya menyimpang, akibat positif berupa hasil yang baik dari standar yang sudah di tentukan. (JA/2014/H35/P2/K1)
Kesalahan penggunaan huruf miring pada kata “negative” yang merupakan bahasa asing,sehingga harus dicetak miring. Kata “negative” juga mengandung kesalahan dalam penulisan unsur serapan, kata “negative” bila diserap ke dalam bahasa Indonesia akan menjadi “negatif”.
Bagaimana akibat dari kenyataan yang terjadi di perusahaan jika akibat negatif berupaya menyimpang, akibat positif berupahasil yang baik dari standar yang sudah di tentukan.
√
14.
Setelah disepakati antara tim auditor dan entitas, maka kegiatan audit dapat dilakukan melalui kuisioner pengendalian intern dan kuisioner organisasi fungsional, yang selanjutnya disimpulkan dan didokumentasi dalam suatu daftar temuan audit. (JA/2014/H35/P4/K2).
Kesalahan penggunaan huruf miring pada kata “intern” yang merupakan bahasa asing,sehingga harus dicetak miring.
Setelah disepakati antara tim auditor danentitas, maka kegiatan audit dapat dilakukan melalui kuisioner pengendaliani ntern dan kuisioner organisasi fungsional, yang selanjutnya disimpulkan dan didokumentasi dalam suatu daftar temuan audit.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
15.
Penghargaan dari PBB ini dimaksudkan untuk dapat meningkatkan peran, profesionalisme dan visibility dari pelayanan publik dengan tiga katagori dasar, yakni transparansi dan akuntabilitas, perbaikan layanan dan aplikasi ICT (Information dan Communication Technology).(JA/2014/H36/P4/K2).
Kesalahan penggunaan huruf miring pada kata “profesionalisme ” dan “visibility” yang merupakan bahasa asing,sehingga harus dicetak miring.
Penghargaan dari PBB ini dimaksudkan untuk dapat meningkatkan peran, profesionalisme dan visibility dari pelayanan publik dengan tiga katagori dasar, yakni transparansi dan akuntabilitas, perbaikan layanan dan aplikasi ICT (Information dan Communication Technology).
√
16.
RSAB Soerya dibangun berlandaskan bisnis keluarga dengan dasar kekeluargaan dan hubungan emosional yang dekat diantarany apendiri/stakeholder. (JA/2014/H38/P2/K2). Zuhroh (1997) menyatakan bahwa besar kecilnya aasset yang dimiliki oleh perusahaan tidak terjadi pertimbangan satu-satunya bagi para investor dalam mengambil pertimbangan investasi, tetapi masih terdapat faktor-faktor lain yang lebih penting, misalnya tingkat keberuntungan dan prospek perusahaan di masa yang akandatang, dan besarnya asset yang dimilikioleh perusahaan tidak menjamin menghasilkan kinerja yang baik. (JA/2014/H59/P1/K3).
Kesalahan penggunaan huruf miring pada kata “stakeholder” yang merupakan bahasa asing,sehingga harus dicetak miring.
RSAB Soerya dibangun berlandaskan bisnis keluarga dengan dasar kekeluargaan dan hubungan emosional yang dekat diantaranya pendiri/stakeholder.
√
Kesalahan penggunaan huruf miring pada kata “aseet” yang merupakan bahasa asing,sehingga harus dicetak miring.
Zuhroh (1997) menyatakan bahwa besar kecilnya asset yang dimilikioleh perusahaan tidak terjadi pertimbangan satu-satunya bagi para investor dalam mengambil pertimbangan investasi, tetapi masih terdapat faktor-faktor lain yang lebih penting, misalnya tingkat keberuntungan dan prospek perusahaan di masa yang akan datang, dan besarnya asset yang dimiliki oleh perusahaan tidak menjamin menghasilkan kinerja yang baik.
√
17.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
18.
19.
20.
Porter dan Kramer (2006) menyatakan bahwa CSR yang dilakukan perusahaan dapat memperbaiki kesan (image) perusahaan, memperkuat merk, dan bahkan memperkuat nilai sahamnya. (JA/2014/H66/P8/K6). Dengan menggunkan rerangka teori keangenan tentang perilaku opportunistik manajer tersebut, hasil penelitian Prior et al.. (2008) menemukan bukti empiris yang mendukung hipotesisnya. (JA/2014/H67/P16/K4) Penelitian ini menggunakan sofware Warp PLS 3.0 dalam pengujian model SEM-PLS. (Kock,2013).(JA/2014/H69/P4/K8)
Porter dan Kramer (2006) menyatakanbahwa CSR yang dilakukanperusahaandapatmemperbaikike san (image) perusahaan, memperkuatmerk, danbahkanmemperkuatnilaisahamnya. Dengan menggunkan rerangka teori keangenan tentang perilaku opportunistik manajert ersebut, hasil penelitian Prior et al.. (2008) menemukanbuktiempiris yang mendukung hipotesisnya.
√
Kesalahan penggunaan huruf miring pada kata “sofware Warp” yang merupakan bahasa asing,sehingga harus dicetak miring.
Penelitian ini menggunakan sofware WarpPLS 3.0 dalam pengujian model SEM-PLS. (Kock,2013).
√
Kesalahan penggunaan huruf miring pada kata “merk” yang merupakan bahasa asing,sehingga harus dicetak miring.
Kesalahan penggunaan huruf miring pada kata “opportunistik” yang merupakan bahasa asing,sehingga harus dicetak miring.
√
21.
Hasil ini sesuai argument LanisdanRicharson (2012) yang menyatakan bahwa semakin baik kinerja CSR maka akan semakin banyak informasi CSR yang dilaporkan. (JA/2014/H72/P6/K2)
Kesalahan penggunaan huruf miring pada kata “argument” yang merupakan bahasa asing,sehingga harus dicetak miring.
Hasil ini sesuai argument Lanis dan Richarson (2012) yang menyatakan bahwa semakin baik kinerja CSR maka akan semakin banyak informasi CSR yang dilaporkan.
√
22.
Besar kecilnya ukuran perusahaan dapat dilihat dari besaran asset yang dimiliki oleh perusahaan .( JA/2014/H77/P21/K1).
Kesalahan penggunaan huruf miring pada kata “asset” yang merupakan bahasa asing,sehingga harus dicetak miring.
Besar kecilny aukuran perusahaan dapat dilihat dari besaran asset yang dimiliki oleh perusahaan.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
22.
Dalam rangka meningkatkan validitas internal, penelitian mendatang dapat menggunakan setting eksperimen laboratorium. (JA/2014/H73/P3/K6).
Kesalahan penggunaan huruf miring pada kata “setting” yang merupakan bahasa asing,sehingga harus dicetak miring.
Dalam rangka meningkatkan validitas internal, penelitian mendatang dapat menggunakan setting eksperimen laboratorium.
√
23.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi mengenai faktor apasaja yang secara signifikan berpengaruh pada keterlambatan audit dengan menggunakan variable yang berupa atribut yang diturunkan dari perusahaan dan dari auditornya. (JA/2014/H75/P4/K5).
Kesalahan penggunaan huruf miring pada kata “variable” yang merupakan bahasa asing,sehingga harus dicetak miring.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi mengenai faktor apa saja yang secara signifikan berpengaruh pada keterlambatan audit dengan menggunakan variable yang berupa atribut yang diturunkan dari perusahaan dan dari auditornya.
√
24.
Rata-rata keterlambatan audit inimerupakan rata-rata keterlambatan audit untuk seluruh perusahaan sampel, dari perusahaan yang ukuran (total aset) nya terkecil, yaitu Infortech Alliance Berhad yang bergerak di bidang teknologi sampai dengan perusahaan yang memiliki aset terbesar yaitu Public Bank Berhad yang bergerak di bidang perbankkan.
Kesalahan penggunaan huruf miring pada kata “Infortech Alliance Berhad” dan “Public Bank Berhad “yang merupakan bahasa asing,sehingga harus dicetak miring.
Rata-rata keterlambatan audit ini merupakan rata-rata keterlambatan audit untuk seluruh perusahaan sampel, dari perusahaan yang ukuran (total aset) nya terkecil, yaitu Infortech Alliance Berhad yang bergerak di bidang teknologi sampai dengan perusahaan yang memiliki aset terbesar yaitu Public Bank Berhad yang bergerak di bidang perbankkan.
√
25.
Sedangkan nilai koefisien regresi yang tertunda positif menunjukkan bahwa jika perusahaan termasuk perusahaan non keuangan, maka akan memiliki keterlambatan audit yang panjang karena audit memerlukan waktu lebih
Kesalahan penggunaan huruf miring pada kata “inventory” yang merupakan bahasa asing,sehingga harus dicetak miring.
Sedangkan nilai koefisien regresi yang tertunda positif menunjukkan bahwa jika perusahaan termasuk perusahaan non keuangan, maka akan memiliki keterlambatan audit yang panjang karena audit memerlukan waktu lebih panjang
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
pada perusahaan non keuangan, terutama rekening inventory. .
panjang pada perusahaan non keuangan, terutama rekening inventory. ( JA/2014/H77/P21/K1). 26.
Rata-rata keterlambatan audit ini merupakan rata-rata keterlambatan audit untuk seluruh perusahaan sampel, dari perusahaan yang ukuranya (total aset) terkecil, yaitu Infortech Alliance Berhad yang bergerak di bidang teknologi sampai dengan perusahaan yang memiliki aset terbesar yaitu Public Bank Berhad yang bergerak di bidang perbankkan.
Kesalahan penggunaan huruf miring pada kata “Infortech Alliance Berhad” dan kata “Public Bank Berhad” yang merupakan bahasa asing,sehingga harus dicetak miring.
Rata-rata keterlambatan audit ini merupakan rata-rata keterlambatan audit untuk seluruh perusahaan sampel, dari perusahaan yang ukuranya (total aset) terkecil, yaituInfortech Alliance Berhad yang bergerak di bidang teknologi sampai dengan perusahaan yang memiliki aset terbesar yaitu Public Bank Berhad yang bergerak di bidang perbankkan.
√
28.
Penelitian yang dilakukan atas nilai pasar organisasi menunjukkan pergerakan yang cukup signifikan.Dimana nilai pasar perusahaan tahun 1975 sebanyak 83% ditentukan oleh aspek keuangan dan 17% aspek non-keuangan. (JA/2014/H89/P1/K6). Disisi lain, aktivitas berkelanjutan juga merupakan salah satu upaya organisasi untuk berkontribusi terhadap sustainable development. (JA/2014/H91/P2/K3).
Kesalahan penulisan kata depan, di, ke, dari pada kata “dimana”. Kata “dimana” ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya karena merupakan kata depan.
Penelitian yang dilakukan atas nilai pasar organisasi menunjukkan pergerakan yang cukup signifikan.Di mana nilai pasar perusahaan tahun 1975 sebanyak 83% ditentukan oleh aspek keuangan dan 17% aspek non-keuangan.
√
Kesalahan penulisan kata depan, di, ke, dari pada kata “dimana”. Kata “disisi” ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya karena merupakan kata depan.
Di sisi lain, aktivitas berkelanjutan juga merupakan salah satu upaya organisasi untuk berkontribusi terhadap sustainable development.
√
Dimana aspek sosial terdiri dari empat sub-dimensi yaitu; (JA/2014/H93/P2/K4).
Kesalahan penulisan kata depan, di, ke, dari pada kata “dimana”. Kata “dimana” ditulis terpisah dari kata
Di mana aspek sosial terdiri dari empat sub-dimensi yaitu;
√
29.
30.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
yang mengikutinya karena merupakan kata depan. Kesalahan penulisan kata depan, di, ke, dari pada kata “dimana”. Kata “dimana” ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya karena merupakan kata depan.
Di mana hal ini bertolak belakang, PGN memiliki kinerja ekonomi (EC) dan lingkungan (EN) termasuk kedalam kelompok yang rendah secara signifikan dibandingkan organisasi lainnya.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata “misalnya” karena merupakan kata penghubung.
Metode survei mempunyai banyak manfaat, misalnya metode pengumpulan data dalam jumlah besar untuk keperluan generalisasi data dengan biaya yang relatif rendah (cost-effective) dan dapat menghindari bias interview (Roberts 1999).
√
Jika survei dirancang dan dilakukan dengan benar maka metode ini akan dapat menjadi metode besar dan berkualitas tinggi. ( JA/2014/H2/P1/K3).
Tanda koma dipakai sebelum kata “maka” karena merupakan kata penghubung.
Jika survei dirancang dan dilakukan dengan benar,maka metode ini akan dapat menjadi metode besar dan berkualitas tinggi.
√
Oleh karena itu kualitas data sangat penting dalam riset menggunakan metode survei. ( JA/2014/H1/P1/K4).
Tanda koma dipakai di belakang kata “Oleh karena itu” karena tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat.
Oleh karena itu, kualitas data sangat penting dalam riset menggunakan metode survei.
√
31.
Dimana hal ini bertolak belakang, PGN memiliki kinerja ekonomi (EC) dan lingkungan (EN) termasuk kedalam kelompok yang rendah secara signifikan dibandingkan organisasi lainnya. (JA/2014/H98/P2/K3).
32.
Metode survei mempunyai banyak manfaat misalnya merupakan metode pengumpulan data dalam jumlah besar untuk keperluan generalisasi data dengan biaya yang relatif rendah (costeffective) dan dapat menghindari bias interview (Roberts 1999). ( JA/2014/H1/P1/K3).
33.
34.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
35.
36.
37.
38.
39.
Seperti telah dibahas di atas bahwa meskipun metode survei seringkali digunakantetapi ada keraguan mengenai kualitas data yang dikumpulkan dengan metode tersebut. ( JA/2014/H2/P2/K3). Namun demikian fokus penelitian ini adalah metode surve dengan menggunakan mail-questionnaire dengan penjelasan sebagai berikut. ( JA/2014/H3/P1/K3).
Tanda koma dipakai sebelum kata “tetapi” karena merupakan kata penghubung.
Seperti telah dibahas di atas meskipun metode survei seringkali digunakan, tetapi ada keraguan mengenai kualitas data yang dikumpulkan dengan metode tersebut.
√
Tanda koma dipakai setalah kata “Namun demikian” karena tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat.
Namun demikian,fokus penelitian ini adalah metode surve dengan menggunakan mail-questionnaire dengan penjelasan sebagai berikut.
√
Sehingga dalam penelitian tersebut hanya akan difokuskan pada analisis kualitas data survei dengan menggunakan kuesioner yang dikirim lewat pos (mail-questionnaire). ( JA/2014/H2/P2/K3). Dalam melakukan analisis mengenai kualitas data tersebut digunakan suatu framework yang telah digunakan dalam penelitian-penelitian terdahulu. ( JA/2014/H1/P1/K2).
Tanda koma dipakai di belakang kata “tersebut”karena tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat.
Sehingga dalam penelitian tersebut, hanya akan difokuskan pada analisis kualitas data survei dengan menggunakan kuesioner yang dikirim lewat pos (mailquestionnaire).
√
Tanda koma dipakai di belakang kata “tersebut”karena tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat.
Dalam melakukan analisis mengenai kualitas data tersebut, digunakan suatu framework yang telah digunakan dalam penelitian-penelitian terdahulu.
√
Karakteristik tersebut akan dianalisis dalam pembahasaan berserta dengan data yang tidak ditabulasikan dalam tabel tersebut. ( JA/2014/H3/P2/K 4).
Tanda koma dipakai di belakang kata “tersebut”karena tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat.
Karakteristik tersebut,akan dianalisis dalam pembahasaan berserta dengan data yang tidak ditabulasikan dalam tabel tersebut.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
40.
Oleh karena itu sampel harus merupakan representasi populasi. ( JA/2014/H9/P1/K3).
Tanda koma dipakai di belakang kata “Oleh karena itu” karena tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat.
Oleh karena itu, sampel harus merupakan representasi populasi.
√
41.
Jika sampel penelitian merupakan sampel yang representatif atas populasi maka apa yang benar atas sampel akan benar juga bagi populasi dengan tingkat kesalahan tertentu (Sapsford 1999).( JA/2014/H9/P1/K4). Oleh karena itu, sangat penting bagi peniliti untuk selalu meyakinkan bahwa pertanyaan survei sudah direncanakan dengan baik sehingga dapat dipahami dengan baik oleh responden.( JA/2014/H11/P1/K4). Dari perbandingan tersebut terlihat bahwa response-rate dari pariode 1999—2004 dan pariode 2005—2012 menunjukkan perkembangan meskipun response-rate terendah masih sama. ( JA/2014/H12/P2/K7) Namun meskipun norma ini merupakan hal yang prakteknya dapat diterima untuk penelitian survei tetapi detail proses ;pengumpulan data sesungguhnya dalam survei biasanya jarang diungkapkan dalam publikasi akademis, hal ini kemungkinan disebabkan karena batasan panjang
Tanda koma dipakai sebelum kata “tetapi” karena merupakan kata penghubung.
Jika sampel penelitian merupakan sampel yang representatif atas populasi, maka apa yang benar atas sampel akan benar juga bagi populasi dengan tingkat kesalahan tertentu(Sapsford 1999).
√
Tanda koma dipakai sebelum kata “sehingga” karena merupakan kata penghubung.
Oleh karena itu, sangat penting bagi peniliti untuk selalu meyakinkan bahwa pertanyaan survei sudah direncanakan dengan baik, sehingga dapat dipahami dengan baik oleh responden.
√
Tanda koma dipakai di belakang kata “tersebut”karena tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat.
Dari perbandingan tersebut, terlihat bahwa response-rate dari pariode 1999— 2004 dan pariode 2005—2012 menunjukkan perkembangan ,meskipun response-rate terendah masih sama. Meskipun norma ini merupakan hal yang prakteknya dapat diterima untuk penelitian survei, tetapi detail proses pengumpulan data sesungguhnya dalam survei biasanya jarang diungkapkan dalam publikasi akademis, hal ini kemungkinan disebabkan karena batasan panjang artikel dalam suatu jurnal (Van der Stade et al.
√
42.
43.
44.
Tanda koma dipakai sebelum kata “tetapi” karena merupakan kata penghubung.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
artikel dalam suatu jurnal (Van der Stade et al. 2005). ( JA/2014/H14/P1/K1) 45.
46.
47.
Kondisi semacam itu tampaknya semakin sulit untuk dipenuhi, tidak hanya pada penelitian di bidang akuntansi manajemen dan keperilakuan tetapi juga pada bidang lain dalam penelitian organisasional (Van der Stade et al. 2005). ( JA/2014/H14/P1/K4). Penelitian di bidang akuntansi manajemen dan keperilakuan di Indonesia pada kurun waktu pariode 1999—2012 tampaknya juga sudah menggunakan prosedur penelitian survei yang disarankan dalam banyak artikel atau buku-buku metode penelitian sehingga kualitas datanya dapat cukup dipertanggungjawabkan. ( JA/2014/H14/P2/K1) Kami percaya bahwa penelitian bidang akuntansi manajemen dan keperilakuan akan memperoleh manfaat sehingga kita sebagai peneliti bersedia untuk lebih berusaha mempelajari prinsip-prinsip mendasar dari metode penelitian tersebut dan menerapkan dalam penelitian kita. ( JA/2014/H14/P2/K2)
2005).
Tanda koma dipakai sebelum kata “tetapi” karena merupakan kata penghubung.
Kondisi semacam itu tampaknya semakin sulit untuk dipenuhi, tidak hanya pada penelitian di bidang akuntansi manajemen dan keperilakuan, tetapi juga pada bidang lain dalam penelitian organisasional (Van der Stade et al. 2005).
√
Tanda koma dipakai sebelum kata “sehingga” karena merupakan kata penghubung.
Penelitian di bidang akuntansi manajemen dan keperilakuan di Indonesia, pada kurun waktu pariode 1999—2012 tampaknya juga sudah menggunakan prosedur penelitian survei yang disarankan dalam banyak artikel atau buku-buku metode penelitian, sehingga kualitas datanya dapat cukup dipertanggungjawabkan.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata “sehingga” karena merupakan kata penghubung.
Kami percaya bahwa penelitian bidang akuntansi manajemen dan keperilakuan akan memperoleh manfaat, sehingga kita sebagai peneliti bersedia untuk lebih berusaha mempelajari prinsip-prinsip mendasar dari metode penelitian tersebut dan menerapkan dalam penelitian kita.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
48.
49.
49.
50.
51.
Kami berharap bahwa paper ini akan meyakinkan kita sehingga masalah utama dalam penelitian survei terletak lebih pada bagaimana metode tersebut digunakan bukan pada metodenya sendiri.(JA/2014/H14/P2/K4). Beberapa penelitian tersebut menemukan pengaruh partisipasi pada penganggaran terhadap kinerja tidak signifikan (Merchsnt 1981 dalam Nouri dan Parker 1998; Brownell 1982).( JA/2014/H23/P1/K3). Partisipasi dalam organisasi dianggap memungkinkan adanya rasa diperlukan secara adil sehingga dapat mendorong individu untuk meningkatkan kinerja. ( JA/2014/H23/P1/K4). Leventhal (1976) mendefinisikan keadilan distributif sebagai kepercayaan pada individu sehingga suatu hal telah adit saat upah, hukuman, atau sumber daya distribusikan telah sesuai dengan kriteria tertentu. ( JA/2014/H25/P3/K1) Menurut Sholihin et al. (2011) membiarkan karyawan untuk merefleksikan keperdulian, nilai, dan memberikan kesempatan untuk memodifikasi keputusan sehingga dapat dijadikan alat untuk berbagi
Tanda koma dipakai sebelum kata “sehingga” karena merupakan kata penghubung.
Kami berharap bahwa paper ini akan meyakinkan kita ,sehingga masalah utama dalam penelitian survei terletak lebih pada bagaimana metode tersebut digunakan bukan pada metodenya sendiri.
√
Tanda koma dipakai di belakang kata “tersebut”karena tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat.
Beberapa penelitian tersebut, menemukan pengaruh partisipasi pada penganggaran terhadap kinerja tidak signifikan (Merchsnt 1981 dalam Nouri dan Parker 1998; Brownell 1982).
√
Tanda koma dipakai sebelum kata “sehingga” karena merupakan kata penghubung.
Partisipasi dalam organisasi dianggap memungkinkan adanya rasa diperlukan secara adil, sehingga dapat mendorong individu untuk meningkatkan kinerja
√
Tanda koma dipakai sebelum kata “sehingga” karena merupakan kata penghubung.
Leventhal (1976) mendefinisikan keadilan distributif sebagai kepercayaan pada individu , sehingga suatu hal telah adit saat upah, hukuman, atau sumber daya distribusikan telah sesuai dengan kriteria tertentu.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata “sehingga” karena merupakan kata penghubung.
Menurut Sholihin et al. (2011) membiarkan karyawan untuk merefleksikan keperdulian, nilai, dan memberikan kesempatan untuk memodifikasi keputusan, sehingga dapat dijadikan alat untuk berbagi informasi.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
52.
53.
54.
55.
informasi.( JA/2014/H25/P3/K4). Komitmen untuk mencapai tujuan tersebut dapat ditimbulkan dari partisipasi anggota dalam menentukan tujuan organisasi (Locke 1968). ( JA/2014/H25/P1/K3). Berdasarkan berbagai penjelasan tersebut peneliti membangun hipotesis sebagai berikut; ( JA/2014/H25/P4/K3). Beberapa penelitian tersebut menemukanbahwa terdapat hubungan yang positif antara keadilan persepsi dan komitmen (Earley dan Lind 1987 dalam Wentzel 2002; dan Lind et al. 1990 dalam Wentzel 2002; dan Korsgaard et al. 1995 ) . ( JA/2014/H26/P1/K1). Wentzel (2002) memperhatikan pengaruh pada restrukturasi yang terjadi pada objek penelitiaanya sehingga memasukkan pengukuran tentang partisipasi pada penganggaran di dalam level organisasi dengan menanyakan keikutsertaan mereka dalam tim yang dirombak. ( JA/2014/H27/P1/K3).
Tanda koma dipakai di belakang kata “tersebut”karena tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat. Tanda koma dipakai di belakang kata “tersebut”karena tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat. Tanda koma dipakai di belakang kata “tersebut”karena tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat.
Komitmen untuk mencapai tujuan tersebut, dapat ditimbulkan dari partisipasi anggota dalam menentukan tujuan organisasi (Locke 1968).
Tanda koma dipakai sebelum kata “sehingga” karena merupakan kata penghubung.
Berdasarkan berbagai penjelasan tersebut , peneliti membangun hipotesis sebagai berikut;
√
Beberapa penelitian tersebut, menemukanbahwa terdapat hubungan yang positif antara keadilan persepsi dan komitmen (Earley dan Lind 1987 dalam Wentzel 2002; dan Lind et al. 1990 dalam Wentzel 2002; dan Korsgaard et al. 1995 ).
√
Wentzel (2002) memperhatikan pengaruh pada restrukturasi yang terjadi pada objek penelitiaanya, sehingga memasukkan pengukuran tentang partisipasi pada penganggaran di dalam level organisasi dengan menanyakan keikutsertaan mereka dalam tim yang dirombak.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
56.
57.
58.
59.
60.
Dari tebel tersebut dapat dikatakan bahwa rata-rata nilai respon adalah tinggi, yaitu partisipasi pada anggaran (4, 69), rata-rata sampel berpersepsi bahwa keadilan prosedural pada organisasinya lebih tinggi (4,79) daripada keadilan distributif (4, 41). ( JA/2014/H27/P2/K2). Selain itu partisipasi pada penganggaran berkorelasi dengan komitmen terhadap tujuan (r=0,619; p<0,01).( JA/2014/H28/P3/K2).
Tanda koma dipakai di belakang kata “tersebut”karena tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat.
Dari tebel tersebut,dapat dikatakan bahwa rata-rata nilai respon adalah tinggi, yaitu partisipasi pada anggaran (4, 69), rata-rata sampel berpersepsi bahwa keadilan prosedural pada organisasinya lebih tinggi (4,79) daripada keadilan distributif (4, 41).
√
Tanda koma dipakai di belakang kata “Selain itu” karena tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat.
Selain itu, partisipasi pada penganggaran berkorelasi dengan komitmen terhadap tujuan (r=0,619; p<0,01).
√
Tetapi partisipasi pada penganggaran tidak berpengaruh secara signifikan pada kinerja anggaran sehingga tidak mendukung h1b. ( JA/2014/H30/P2/K3) Sebaliknya keadilan prosedural berpengaruh secara positif terhadap komitmen terhadap tujuan (path coefficient: 0,230,p<0,01) sehingga mendukung H4b yang menyatakan bahwa keadilan prosedural berpengaruh secara positif terhadap komitmen terhadap tujuan. ( JA/2014/H30/P4/K2) Secara spesifik penelitian ini ingin mengetahui apakah partisipasi pada penganggaran mempengaruhi kinerja dan apakah keadilan persepsian dan
Tanda koma dipakai sebelum kata “sehingga” karena merupakan kata penghubung.
Tetapi partisipasi pada penganggaran tidak berpengaruh secara signifikan pada kinerja anggaran, sehingga tidak mendukung h1b.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata “sehingga” karena merupakan kata penghubung.
Sebaliknya keadilan prosedural berpengaruh secara positif terhadap komitmen terhadap tujuan (path coefficient: 0,230,p<0,01) , sehingga mendukung H4b yang menyatakan bahwa keadilan prosedural berpengaruh secara positif terhadap komitmen terhadap tujuan
√
Tanda koma dipakai di belakang kata “spesifik”karena tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk
Secara spesifik, penelitian ini ingin mengetahui apakah partisipasi pada penganggaran mempengaruhi kinerja dan apakah keadilan persepsian dan komitmen
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
61.
62.
63.
komitmen terhadap tujuan memediasi hubungan partisipasi pada penganggaran dan kinerja. ( JA/2014/H30/P1/K3)
kalimat.
terhadap tujuan memediasi hubungan partisipasi pada penganggaran dan kinerja.
Penelitian tersebut membuktikan bahwa hubungan antara komitmen terdapat tujuan anggaran dan kinerja adalah positif. ( JA/2014/H31/P3/K4) Berdasarkan pengertian tersebut peneliti menyimpulkan bahwa meskipun nilai rata-rata persepsi keadilan distributif pada sampel cendrung tinggi, hal tersebut tidak berpengaruh pada komitmen terhadap tujuan anggaran karena keadilan pada distribusi sumber daya organisasi maupun insentif yang berdasarkan pada ketetapan yang sudah rigitd. ( JA/2014/H31/P5/K5) Dalam hal pengendalian internal, semua organisasi ini masuk dalam katagori cukup sedangkan dalam hal kinerja program untuk pertanggungjawaban sosial, CV. Aidrat dan RSAB Soerya memberikan nilai kinerja yang baik. ( JA/2014/H33/P1/K7)
Tanda koma dipakai di belakang kata “tersebut”karena tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat. Tanda koma dipakai di belakang kata “tersebut”karena tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat.
Penelitian tersebut, membuktikan bahwa hubungan antara komitmen terdapat tujuan anggaran dan kinerja adalah positif.
√
Berdasarkan pengertian tersebut peneliti menyimpulkan bahwa, meskipun nilai rata-rata persepsi keadilan distributif pada sampel cendrung tinggi, hal tersebut tidak berpengaruh pada komitmen terhadap tujuan anggaran karena keadilan pada distribusi sumber daya organisasi maupun insentif yang berdasarkan pada ketetapan yang sudah rigitd.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata “sedangkan” karena merupakan kata penghubung.
Dalam hal pengendalian internal, semua organisasi ini masuk dalam katagori cukup, sedangkan dalam hal kinerja program untuk pertanggungjawaban sosial, CV. Aidrat dan RSAB Soerya memberikan nilai kinerja yang baik.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
64.
65.
66.
67.
Kesimpulan bisa menyatakan bahwa tidak ada masalah atau kelemahan yang ditemukan tetapi dapat pula menyimpulkan hal-hal yang memerlukan perhatian manajeman. ( JA/2014/H35/P4/K3). Dalam hal pengendalian internal, semua organisasi ini masuk dalam ketegori cukup sedangkan dalam hal kinerja program untuk pertanggungjawaban sosial, CV. Aidrat dan RSAB Soerya memberikan nilai kinerja yang baik.
Tanda koma dipakai sebelum kata “tetapi” karena merupakan kata penghubung.
Kesimpulan bisa menyatakan bahwa, tidak ada masalah atau kelemahan yang ditemukan, tetapi dapat pula menyimpulkan hal-hal yamg memerlukan perhatian manajeman.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata “sedangkan” karena merupakan kata penghubung.
Dalam hal pengendalian internal, semua organisasi ini masuk dalam ketegori cukup, sedangkan dalam hal kinerja program untuk pertanggungjawaban sosial, CV. Aidrat dan RSAB Soerya memberikan nilai kinerja yang baik.
√
Sementara secara kepemilikan walupun didirikan oleh anggota masyarakat yang perduli tetapi secara kelembagaan mengambil bentuk yayasan, sehingga merencanakan kelembagaan formalnya tidak diperuntukkan mencari keuntungan secara komersil. ( JA/2014/H37/P1/K2). Hal ini meskipun bersifat kepemilikan pribadi dengan maksud mendapat keuntungan tetapi semuanya itu untuk mendukung oprasional dan mensubsidi pengeluaran yang ada di Pondok Pesantren Sunan Drajad. ( JA/2014/H39/P1/K2).
Tanda koma dipakai sebelum kata “tetapi” karena merupakan kata penghubung.
Sementara secara kepemilikan walupun didirikan oleh anggota masyarakat yang perduli, tetapi secara kelembagaan mengambil bentuk yayasan, sehingga merencanakan kelembagaan formalnya tidak diperuntukkan mencari keuntungan secara komersil.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata “tetapi” karena merupakan kata penghubung.
Hal ini meskipun bersifat kepemilikan pribadi dengan maksud mendapat keuntungan, tetapi semuanya itu untuk mendukung oprasional dan mensubsidi pengeluaran yang ada di Pondok Pesantren Sunan Drajad.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
68.
69.
70.
71.
Dengan demikian kepemilikan atas sumber daya yang ada tidak dirupakan dalam bentuk sahan yang dapat diperjualbelikan, melainkan diatur melalui kebijakan yang didasarkan pada konsensus dengan melibatkan para organ yayasan, diantaranya adalah pembina, pengurus, pengawasan dan lembaga pelaksanaanya. ( JA/2014/H39/P2/K3) Dengan demikian kusioner atas tahapan preliminary survey, pengadilan internal maupun kinerja program pertanggungjawaban sosial dapat seharusnya dilengkapi bagian keterangan informasi ulang oleh para audit atau organisasi yang diaudit. ( JA/2014/H42/P4/K2) Oleh karena itu muncullah persaingan yang ketat antar perusahan untuk tetap bertahan dan mampu bersaing serta dapat menarik investor yang besedia memberikan dana. ( JA/2014/H43/P1/K3) Dalam hal itu perusahaan diwajibkan menunjukkan kinerja yang baik dan sehat dengan memberikan informasi yang terdapat pada laporan keuangan keuangan perusahaan. ( JA/2014/H43/P1/K4)
Tanda koma dipakai di belakang kata “Dengan demikian” karena tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat.
Dengan demikian, kepemilikan atas sumber daya yang ada tidak dirupakan dalam bentuk sahan yang dapat diperjualbelikan, melainkan diatur melalui kebijakan yang didasarkan pada konsensus dengan melibatkan para organ yayasan, diantaranya pembina, pengurus, pengawasan dan lembaga pelaksanaanya.
√
Tanda koma dipakai di belakang kata “Dengan demikian” karena tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat.
Dengan demikian , kusioner atas tahapan preliminary survey, pengadilan internal maupun kinerja program pertanggungjawaban sosial dapat seharusnya dilengkapi bagian keterangan informasi ulang oleh para audit atau organisasi yang diaudit.
√
Tanda koma dipakai di belakang kata “Oleh karena itu” karena tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat.
Oleh karena itu ,muncullah persaingan yang ketat antar perusahan untuk tetap bertahan dan mampu bersaing serta dapat menarik investor yang besedia memberikan dana.
√
Tanda koma dipakai di belakang kata “Dalam hal itu” karena tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat.
Dalam hal itu, perusahaan diwajibkan menunjukkan kinerja yang baik dan sehat dengan memberikan informasi yang terdapat pada laporan keuangan-keuangan perusahaan.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
72.
73.
74.
75.
Selain itu juga menghindari cara-cara menciptakan keuntungan sesaat dan lebih mengutamakan kelangsungan hidup perusahaan, serta kepentingan para pemangku kepentingan. ( JA/2014/H43/P1/K5) Apabila tingkat laba yang diinginkan tidak dapat tercapai maka terdapat kemungkinan adanya tindakan manajemen laba. ( JA/2014/H44/P2/K3). Selain itu terdapat beberapa perubahan PSAK yang berdampak pada kebijakan akrual yang semakin terbatas, salah satunya mengenai pelaporan laba rugi komprehensif yang diterapkan mulai 1 Januari 2012. ( JA/2014/H44/P2/K3). Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan penggunaan model revenue discretionary dalam medeteksi manajeman laba sehingga tidak mempertimbangkan perubahanperubahan dalam konvergensi PSAK ke IFRS yang berpengaruh terhadap kebijakan akrual. ( JA/2014/H45/P1/K2)
Tanda koma dipakai di belakang kata “selain itujuga” karena tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat.
Selain itu juga, menghindari cara-cara menciptakan keuntungan sesaat dan lebih mengutamakan kelangsungan hidup perusahaan, serta kepentingan para pemangku kepentingan.
√
Kegandaan konjungsi “Apabila” dan “maka” dalam kalimat dan tanda koma dipakai sebelum kata”terdapat”karena tanda koma berfungsi untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat. Tanda koma dipakai di belakang kata “selain itu” karena tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat.
Apabila tingkat laba yang diinginkan tidak dapat tercapai, terdapat kemungkinan adanya tindakan manajemen laba.
√
Selain itu , terdapat beberapa perubahan PSAK yang berdampak pada kebijakan akrual yang semakin terbatas, salah satunya mengenai pelaporan laba rugi komprehensif yang diterapkan mulai 1 Januari 2012.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata “sehigga” karena merupakan kata penghubung.
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan penggunaan model revenue discretionary dalam medeteksi manajeman laba, sehingga tidak mempertimbangkan perubahan-perubahan dalam konvergensi PSAK ke IFRS yang berpengaruh terhadap kebijakan akrual.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
76.
Oleh sebab itu pendapatan dan beban dapat dijadikan sebagai sasaran manajemen untuk mengelola laba. ( JA/2014/H43/P4/K2).
Tanda koma dipakai di belakang kata “Oleh sebab itu” karena tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat.
Oleh sebab itu , pendapatan dan beban dapat dijadikan sebagai sasaran manajemen untuk mengelola laba.
√
77.
Objek penelitian ini pun terbatas yaitu pada perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. ( JA/2014/H45/P1/K3).
Tanda koma dipakai sebelum kata “yaitu” karena merupakan kata penghubung.
Objek penelitian ini pun terbatas, yaitu pada perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Ini.
√
78.
Kemudian untuk penggunaan conditional revenue model hanya data laporan keuangan tahunan yang dijadikan sumber data. ( JA/2014/H46/P1/K3) Sedangkan nilai residual terendah terjadi pada tahun 2010 yang dimiliki oleh ARNA sehingga dinyatakan tidak terindikasi manajeman laba kerena nilai residual sebesar 0,0338 dikatagorikan lebih besar dari 0, 075 maka mendekati ol. ( JA/2014/H47/P4/K4). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2010 dan 2012 IKAI terindikasi manajeman laba kerana nilai rasidual tidak mendekati nol. ( JA/2014/H47/P5/K4). Pada perusahaan MLBI nilai residual yang melebihi dari ketetapan terjadi pada tahun 2008 dan 2010 sehingga pada tahun tersebut terindikasi
Tanda koma dipakai di belakang kata “Oleh sebab itu” karena tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat.
Kemudian , untuk penggunaan conditional revenue model hanya data laporan keuangan tahunan yang dijadikan sumber data.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata “sehingga” karena merupakan kata penghubung.
Sedangkan nilai residual terendah terjadi pada tahun 2010 yang dimiliki oleh ARNA, sehingga dinyatakan tidak terindikasi manajeman laba kerena nilai residual sebesar 0,0338 dikatagorikan lebih besar dari 0, 075 , maka mendekati ol.
√
Tanda koma dipakai di belakang kata “tersebut”karena tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat. Tanda koma dipakai sebelum kata “sehingga” karena merupakan kata penghubung.
Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2010 dan 2012 IKAI terindikasi manajeman laba kerana nilai rasidual tidak mendekati nol.
√
Pada perusahaan MLBI nilai residual yang melebihi dari ketetapan terjadi pada tahun 2008 dan 2010, sehingga pada tahun tersebut terindikasi manajemen
√
79.
80.
81.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
manajemen laba. ( JA/2014/H49/P2/K9).
laba. √
82.
Ketika pendapatan mengalami kenaikan maka dapat disertai dengan kenaikan piutang. ( JA/2014/H49/P2/K4)
Tanda koma dipakai sebelum kata “maka” karena merupakan kata penghubung.
Ketika pendapatan mengalami kenaikan , maka dapat disertai dengan kenaikan piutang.
83.
Kemudian untuk umur perusahaan merupakan tahapan perusahaan dalam siklus bisnis sehingga dapat mengetahui perkembangan setiap tahunnya. ( JA/2014/H50/P3/K4) Perubahan tersebut juga berpengaruh terhadap besarnya piutang usaha sebagai komponen utama sehingga apabila terjadi peningkatan maka piutang usaha juga akan bertambah. ( JA/2014/H50/P3/K8). Apabila terjadi penurunan maka piutang usaha juga akan mengalami penurunan. ( JA/2014/H50/P3/K9).
Tanda koma dipakai sebelum kata “sehingga” karena merupakan kata penghubung.
Kemudian untuk umur perusahaan merupakan tahapan perusahaan dalam siklus bisnis, sehingga dapat mengetahui perkembangan setiap tahunnya.
Tanda koma dipakai sebelum kata “sehingga” karena merupakan kata penghubung.
Perubahan tersebut jug berpengaruh terhadap besarnya piutang usaha sebagai komponen utama, sehingga apabila terjadi peningkatan maka piutang usaha juga akan bertambah.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata “maka” karena merupakan kata penghubung.
Apabila terjadi penurunan, maka piutang usaha juga akan mengalami penurunan.
√
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan conditional revenue model hampir seluruh perusahaan manufatur pada masing-masing industri dinyatakan terindikasi manajemen lama. ( JA/2014/H51/P4/K5).
Tanda koma dipakai di belakang kata “tersebut”karena tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat.
Berdasarkan hasil tersebut ,dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan conditional revenue model hampir seluruh perusahaan manufatur pada masingmasing industri dinyatakan terindikasi manajemen lama.
√
84.
85.
86.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
87.
88.
89.
90.
91.
92.
Namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat pergeseran perilaku manajemen laba, dari akrual menuju rill. ( JA/2014/H51/P6/K5). Dalam bonus plan hypothesis dijelaskan bawa pemilik perusahaan berjanji manajer akan menerima sejumlah bonus jika kinerja perusahaan mencapai jumlah tertentu. ( JA/2014/H54/P2/K2). Oleh karena itu KAP Big-6 yang sekarang menjadi KAP Big-4 dapat mengurangi manajeman laba. ( JA/2014/H55/P3/K2).
Tanda koma dipakai di belakang kata “Namun” karena tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat.
Namun , beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat pergeseran perilaku manajemen laba, dari akrual menuju rill.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata “maka” karena merupakan kata penghubung.
Dalam bonus plan hypothesis dijelaskan bawa pemilik perusahaan berjanji manajer akan menerima sejumlah bonus , jika kinerja perusahaan mencapai jumlah tertentu
√
Tanda koma dipakai di belakang kata “Oleh karena itu” karena tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat.
Oleh karena itu , KAP Big-6 yang sekarang menjadi KAP Big-4 dapat mengurangi manajeman laba.
√
Meutia (2004), Sanjaya (2008) dan Herusetya (2009) menemukan bahwa semakin tinggi kualitas audit yang menggunakan ukuran KAP (KAP The Big- 4) maka semakin rendah manajeman laba yang terjadi di perusahaan tersebut. ( JA/2014/H55/P3/K3). Berdasarkan hal tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis: ( JA/2014/H55/P3/K5).
Tanda koma dipakai sebelum kata “maka” karena merupakan kata penghubung.
Meutia (2004), Sanjaya (2008) dan Herusetya (2009) menemukan bahwa semakin tinggi kualitas audit yang menggunakan ukuran KAP (KAP The Big- 4) ,maka semakin rendah manajeman laba yang terjadi di perusahaan tersebut.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata “maka” karena merupakan kata penghubung.
Berdasarkan hal tersebut , maka dapat dirumuskan hipotesis:
√
Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis yang diajukan penelitian adalah; ( JA/2014/H55/P2/K3).
Tanda koma dipakai sebelum kata “maka” karena merupakan kata penghubung.
Berdasarkan hal tersebut , maka hipotesis yang diajukan penelitian adalah;
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
93.
94.
95.
96.
97.
Pendekaan ini berasumsi bahwa komponen non-discretionary accruals cendrung stabil sepanjang waktu sehingga yang layak dipertimbangankan adalah komponen discretionary accruals. ( JA/2014/H56/P1/K3). Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti (Widhiarso 2011). ( JA/2014/H57/P1/K1). Perusahaan yang memiliki kemungkinanlah lebih tinggi dalam melanggar perjanjian utang maka perusahaan cendrung melakukan manajeman laba untuk meningkatkan laba perusahaan (Healy dan Pelepu 2001). ( JA/2014/H57/P2/K2). Selain itu spesialisasi industri auditor juga dapat mendeteksi manajeman laba untuk mempertahankan reputasi mereka sebagai auditor. ( JA/2014/H60/P2/K5). Penelitian ini diharapkan berkontribusi untuk memberikan bukti empiris tersebut sehingga dapat menjadi sumber informasi bagi stakeholders dalam pengevaluasi kinerja.
Tanda koma dipakai sebelum kata “sehingga” karena merupakan kata penghubung.
Pendekaan ini berasumsi bahwa komponen non-discretionary accruals cendrung stabil sepanjang waktu , sehingga yang layak dipertimbangankan adalah komponen discretionary accruals.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata “sehingga” karena merupakan kata penghubung.
Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan , sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti (Widhiarso 2011).
√
Tanda koma dipakai sebelum kata “maka” karena merupakan kata penghubung.
Perusahaan yang memiliki kemungkinanlah lebih tinggi dalam melanggar perjanjian utang ,maka perusahaan cendrung melakukan manajeman laba untuk meningkatkan laba perusahaan (Healy dan Pelepu 2001).
√
Tanda koma dipakai di belakang kata “Selain itu” karena tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat.
Selain itu , spesialisasi industri auditor juga dapat mendeteksi manajeman laba untuk mempertahankan reputasi mereka sebagai auditor.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata “sehingga” karena merupakan kata penghubung.
Penelitian ini diharapkan berkontribusi untuk memberikan bukti empiris tersebut ,sehingga dapat menjadi sumber informasi bagi stakeholders dalam pengevaluasi kinerja.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
( JA/2014/H66/P8/K2) 98.
99.
99.
100.
101.
Dengan argumentasi tersebut, teori berbasis ekonomi memprediksi bahwa semakin baik kinerja CSR, maka akan semakin banyak informasi CSR yang dilaporkan. Untuk mengurangi tekanan tersebut, maka perusahaan-perusahaan yang mempunyai kinerja yang buruk tersebut akan meningkatkan jumlah pengungkapan CSR dengan tujuan mengubah persepsi masyarakat tentang kinerja aktual CSR tersebut (Clarkson et al.., 2008).
√
Tanda koma dipakai sebelum kata “maka” karena merupakan kata penghubung.
Paten (2002) menyatakan bahwa teori berbasis sosial pilitis memprediksi bahwa semakin buruk kinerja CSR, maka akan semakin banyak informasi CSR yang diungkapkan.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata “maka” karena merupakan kata penghubung.
Berdasarkan argumentasi di atas, maka penelitian ini memilih menggunakan pendekatan SEM-PLS.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata “maka” karena merupakan kata penghubung.
Dengan kriteria purposive sampling seperti telah diuraika di atas, maka perhitungan sampel akhir penelitian adalah seperti tabel 2.
√
Dengan argumentasi tersebut, teori berbasis ekonomi memprediksi bahwa semakin baik kinerja CSR maka akan semakin banyak informasi CSR yang dilaporkan.( JA/2014/H66/P13/K4). Untuk mengurangi tekanan tersebut maka perusahaan-perusahaan yang mempunyai kinerja yang buruk tersebut akan meningkatkan jumlah pengungkapan CSR dengan tujuan mengubah persepsi masyarakat tentang kinerja aktual CSR tersebut (Clarkson et al.., 2008).( JA/2014/H66/P14/K3). Paten (2002) menyatakan bahwa teori berbasis sosial pilitis memprediksi bahwa semakin buruk kinerja CSR maka akan semakin banyak informasi CSR yang diungkapkan. ( JA/2014/H67/P14/K5). Berdasarkan argumentasi di atas maka penelitian ini memilih menggunakan pendekatan SEM-PLS. ( JA/2014/H69/P3/K8).
Tanda koma dipakai sebelum kata “maka” karena merupakan kata penghubung.
Dengan kriteria purposive sampling seperti telah diuraika di atas maka perhitungan sampel akhir penelitian adalah seperti tabel 2. ( JA/2014/H69/P1/K1).
Tanda koma dipakai sebelum kata “maka” karena merupakan kata penghubung.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
102.
Sebagian besar perusahaan memperoleh peringkat biru (44,8 %) lalu diikuti peringkat hijau (30,1%). ( JA/2014/H69/P1/K3).
Tanda koma dipakai sebelum kata “lalu” karena merupakan kata penghubung.
Sebagian besar perusahaan memperoleh peringkat biru (44,8 %) , lalu diikuti peringkat hijau (30,1%).
√
103.
Untuk memperoleh hasil yang robust maka dilakukan beberapa analisis tambahan. ( JA/2014/H69/P6/K5).
Tanda koma dipakai sebelum kata “maka” karena merupakan kata penghubung.
Untuk memperoleh hasil yang robust,maka dilakukan beberapa analisis tambahan.
√
104.
Oleh karenanya informasi harus bersedia untuk pengambilan keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kepastiannya untuk mempengaruhi pengambilan keputusan (timeliness). ( JA/2014/H74/P1/K5). Keterlambatan audit atas laporan tersebut biasanya karena adanya masalah dalam laporan keuangan perusahaan sehingga auditor memerlukan waktu yang lebih lama dalam penyelesaian audit. ( JA/2014/H74/P4/K3). Namun demikian karakteristik perusahaan besar yang cenderung memiliki kompleksitas oprasional cenderung memiliki kompleksitas oprasional lebih tinggi jika dibandingkan dengan perusahaan kecil akan membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dalam proses penyusunan dan proses audit sehingga dapat
Tanda koma dipakai di belakang kata “Oleh karenanya” karena tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat.
Oleh karenanya,informasi harus bersedia untuk pengambilan keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kepastiannya untuk mempengaruhi pengambilan keputusan (timeliness).
√
Tanda koma dipakai sebelum kata “sehingga” karena merupakan kata penghubung.
Keterlambatan audit atas laporan tersebut biasanya karena adanya masalah dalam laporan keuangan perusahaan, sehingga auditor memerlukan waktu yang lebih lama dalam penyelesaian audit.
√
Tanda koma dipakai di belakang kata “Namun demikian” karena tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat.
Namun demikian , karakteristik perusahaan besar yang cenderung memiliki kompleksitas oprasional cenderung memiliki kompleksitas oprasional lebih tinggi, jika dibandingkan dengan perusahaan kecil akan membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dalam proses penyusunan dan proses audit, sehingga dapat menyebabkan
√
105.
106.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
menyebabkan terjadinya keterlambatan audit (Turel 2010). ( JA/2014/H78/P23/K4). 107.
108.
109.
110.
Oleh karenanya perusahaan yang merupakan subsidiari dari perusahaan multinasional akan mempersiapkan laporan keuangan mereka lebih cepat setelah berakhirnya paeriode akuntansi untuk kepentingan konsolidasi (Modugo et al. 2012). ( JA/2014/H79/P27/K3). Perusahaan yang besar akan memberikan audit fees yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan audit fees pada perusahaan kecil. ( JA/2014/H79/P30/K2). Kualitas perkerjaan ini tampak dari kecepatan kerja kantor akuntan publik dalam melakukan publik dalam melakukan proses audit sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya keterlambatan audit. ( JA/2014/H79/P29/K4). Oleh karenanya hipotesis yang hendak diuji dalam penelitian ini adalah; ( JA/2014/H79/P29/K5).
terjadinya keterlambatan audit (Turel 2010). Tanda koma dipakai di belakang kata “Oleh karenanya” karena tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat.
Oleh karenanya, perusahaan yang merupakan subsidiari dari perusahaan multinasional akan mempersiapkan laporan keuangan mereka lebih cepat setelah berakhirnya pariode akuntansi untuk kepentingan konsolidasi (Modugo et al. 2012).
√
Tanda koma dipakai sebelum kata “jika” karena merupakan kata penghubung.
Perusahaan yang besar akan memberikan audit fees yang lebih tinggi , jika dibandingkan dengan audit fees pada perusahaan kecil.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata “sehingga” karena merupakan kata penghubung.
Kualitas perkerjaan ini tampak dari kecepatan kerja kantor akuntan publik dalam melakukan publik dalam melakukan proses audit , sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya keterlambatan audit.
√
Tanda koma dipakai di belakang kata “Oleh karenanya” karena tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat.
Oleh karenanya, hipotesis yang hendak diuji dalam penelitian ini adalah.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
111.
112.
113.
114.
115.
Perusahaan besar memiliki jumlah dan kompleksitas transaksi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan perusahaan kecil. ( JA/2014/H79/P30/K3). Oleh karenanya, audit pada perusahaan besar membutuhkan jam kerja staff audit yang lebih besar, teknik dan teknologi audit tertentu sehingga menyebabkan tingginya audit fee. ( JA/2014/H79/P30/K4). Semakin tinggin audit fees maka waktu yang diperlukan dalam penyelesaian laporan audit lebih pendek. ( JA/2014/H79/P30/K6).
Tanda koma dipakai sebelum kata “jika” karena merupakan kata penghubung.
Perusahaan besar memiliki jumlah dan kompleksitas transaksi yang lebih tinggi , jika dibandingkan dengan perusahaan kecil.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata “sehingga” karena merupakan kata penghubung.
Oleh karenanya, audit pada perusahaan besar membutuhkan jam kerja staff audit yang lebih besar, teknik dan teknologi audit tertentu , sehingga menyebabkan tingginya audit fee.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata “maka” karena merupakan kata penghubung.
Semakin tinggin audit fees , maka waktu yang diperlukan dalam penyelesaian laporan audit lebih pendek.
√
Perusahaan yang baru berdiri biasanya kurang memiliki pengalaman terhadap pengendalian akuntansi sehingga menyebabkan penundaan pelaporan keuangan. ( JA/2014/H80/P34/K3). Sedangkan nilai koefisien regresi yang bertanda positif menunjukkan bahwa jika perusahaan termasuk perusahaan non keuanga, maka akan memiliki keterlambatan audit yang panjang karena audit memerlukan waktu lebih panjang pada perusahaan non keuangan, terutama pada rekening inventary.
Tanda koma dipakai sebelum kata “sehingga” karena merupakan kata penghubung.
Perusahaan yang baru berdiri biasanya kurang memiliki pengalaman terhadap pengendalian akuntansi, sehingga menyebabkan penundaan pelaporan keuangan.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata “jika” karena merupakan kata penghubung.
Sedangkan nilai koefisien regresi yang bertanda positif menunjukkan bahwa, jika perusahaan termasuk perusahaan non keuanga, maka akan memiliki keterlambatan audit yang panjang karena audit memerlukan waktu lebih panjang pada perusahaan non keuangan, terutama pada rekening inventary.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
116.
117.
118.
119.
( JA/2014/H84/P8/K2). Hasil uji t juga menyatakan bahwa semakin lama suatu perusahaan berdiri maka semakin pendek keterlambatan auditnya, karena perusahaan mempunyai prosedur internal kontrol yang dapat mengurangi terjadinya kesalahan dalam penyajian laporan keuangan. ( JA/2014/H85/P9/K1) Jika perusahaan menerima standar opini atau unqualified opinion maka semakin pendek keterlambatan audit akan pendek, karena standar opini atau unqualifefied opinion diartikan sebagai berita baik bagi perusahaan sehingga perusahaan tidak melakukan penundaan pelaporan keuangan. ( JA/2014/H85/P9/K6). Hal ini disebabkan karena sustainability report tidak saja memuat informasi kinerja keuangan tetapi juga informasi non-keungan. (JA/2014/H89/P1/K6). Oleh karena itu kelangsungan hidup organisasi bergantung pada dukungan pada pemangku kepentingan sehingga aktivitas perusahaan adalah untuk mencari dukungan tersebut. ( JA/2014/H90/P2/K2)
Tanda koma dipakai sebelum kata “maka” karena merupakan kata penghubung.
Hasil uji t juga menyatakan bahwa semakin lama suatu perusahaan berdiri , maka semakin pendek keterlambatan auditnya, karena perusahaan mempunyai prosedur internal kontrol yang dapat mengurangi terjadinya kesalahan dalam penyajian laporan keuangan.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata “sehingga” karena merupakan kata penghubung.
Jika perusahaan menerima standar opini atau unqualified opinion , semakin pendek keterlambatan audit akan pendek, karena standar opini atau unqualifefied opinion diartikan sebagai berita baik bagi perusahaan, sehingga perusahaan tidak melakukan penundaan pelaporan keuangan.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata “tetapi” karena merupakan kata penghubung.
Hal ini disebabkan karena sustainability report tidak saja memuat informasi kinerja keuangan, tetapi juga informasi nonkeungan.
√
Tanda koma dipakai di belakang kata “Oleh karena itu” karena tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat.
Oleh karena itu, kelangsungan hidup organisasi bergantung pada dukungan pada pemangku kepentingan, sehingga aktivitas perusahaan adalah untuk mencari dukungan tersebut.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
120.
121.
Pengungkapan sustainability report diharapkan dapat memenuhi keinginan dari para pemangku kepentingan sehingga akan menghasilkan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan para pemangku kepentingan, sehingga organisasi dapat mencapai keberlanjutan dimasa akan datang. ( JA/2014/H90/P2/K4). Berdasarkan kajian tersebut dapat dirumuskan hipotesis pertama seperti di bawah ini. ( JA/2014/H91/P1/K5)
122.
Berdasarkan kajian tersebut dapat dirumuskan hipotesis pertama seperti di bawah ini. ( JA/2014/H91/P1/K5)
123.
Oleh sebab itu dampak pengungkapan laporan berkelanjutan dalam bidang sosial (SO) pasti dapat dirasakan oleh seluruh para pemangku kepentingan organisasi (KPMG, 2008). ( JA/2014/H93/P3/K3). Oleh karena itu terdapat beberapa perbedaan indeks “SO” untuk masingmasing perusahaan berbeda pada kasuh Ekonomi (EC) dan Lingkungan (EN). ( JA/2014/H97/P3/K2).
124.
Tanda koma dipakai sebelum kata “sehingga” karena merupakan kata penghubung.
Pengungkapan sustainability report diharapkan dapat memenuhi keinginan dari para pemangku kepentingan ,sehingga akan menghasilkan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan para pemangku kepentingan, sehingga organisasi dapat mencapai keberlanjutan dimasa akan datang.
√
Tanda koma dipakai di belakang kata “tersebut”karena tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat. Tanda koma dipakai di belakang kata “tersebut”karena tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat. Tanda koma dipakai di belakang kata “Oleh sebab itu” karena tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat.
Berdasarkan kajian tersebut, dapat dirumuskan hipotesis pertama seperti di bawah ini.
√
Berdasarkan kajian tersebut, dapat dirumuskan hipotesis pertama seperti di bawah ini.
√
Oleh sebab itu, dampak pengungkapan laporan berkelanjutan dalam bidang sosial (SO) pasti dapat dirasakan oleh seluruh para pemangku kepentingan organisasi (KPMG, 2008).
√
Tanda koma dipakai di belakang kata “Oleh karena itu” karena tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat.
Oleh karena itu, terdapat beberapa perbedaan indeks “SO” untuk masingmasing perusahaan berbeda pada kasuh Ekonomi (EC) dan Lingkungan (EN).
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
125.
126.
127.
128
Tanda koma dipakai di belakang kata “Oleh karena itu” karena tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat.
Oleh karena itu, untuk melihat dampak sustainability report terhadap kinerja keuangan pada penelitian mendatang akan lebih baik, jika aspek keberlanjutan tidak hanya melibatkan data sekunder (sustainability report dan laporan keuangan), namun juga melibatkan data lain, seperti perilaku manajer atau pemilik yang bisa diperoleh melalui wawancara atau survei.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata “sehingga” karena merupakan kata penghubung.
Tingkat persaingan dicerminkan dengan mengurangkan terget profit margin ( tingkat margin yang diinginkan organisasi) terhadap target price (harga yang diaggap kompetitif di pasar) , sehingga didapatkan target allowable cost (unit product cost yang seharusnya).
√
Tanda koma dipakai sebelum kata “maka” karena merupakan kata penghubung.
Menghadapi situasi demikian, maka manajemen perlu memiliki strategi harga yang tepat, sehingga kompetitif di pasar.
√
Semakin tinggi kecanggihan pelanggan Tanda koma dipakai sebelum kata “maka”. Maka merupakan kata maka pelanggan semakin mampu penghubung. menentukan perbedaan-perbedaan kecil yang selanjutnya semakin mudah beralih ke produk pesaing. ( JA/2014/H105/P2/K2).
Semakin tinggi kecanggihan pelanggan , maka pelanggan semakin mampu menentukan perbedaan-perbedaan kecil yang selanjutnya semakin mudah beralih ke produk pesaing.
√
Oleh karena itu untuk melihat dampak sustainability report terhadap kinerja keuangan pada penelitian mendatang akan lebih baik jika aspek keberlanjutan tidak hanya melibatkan data sekunder (sustainability report dan laporan keuangan), namun juga melibatkan data lain, seperti perilaku manajer atau pemilik yang bisa diperoleh melalui wawancara atau survei. ( JA/2014/H100/P2/K2). Tingkat persaingan dicerminkan dengan mengurangkan terget profit margin ( tingkat margin yang diinginkan organisasi) terhadap target price (harga yang diaggap kompetitif di pasar) sehingga didapatkan target allowable cost (unit product cost yang seharusnya). ( JA/2014/H104/P4/K4). Menghadapi situasi demikian, maka manajemen perlu memiliki strategi harga yang tepat sehinggakompetitif di pasar.( JA/2014/H104/P5/K3).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
129.
130.
131.
132.
133.
Dengan demikian, semakin cepat perpindahan lokasi tersebut maka akan semakin sulit organisasi memprediksi dan menentukan kapan produk akan diluncurkan. ( JA/2014/H105/P2/K6). Karena koefisien estimasi jalur IP-KK nilainya turun (dari 0,05 ke 0,17) maka dipastikan terjadi pengaruh madiasi.
Tanda koma dipakai di belakang kata “Dengan demikian” karena tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat.
Dengan demikian, semakin cepat perpindahan lokasi tersebut, maka akan semakin sulit organisasi memprediksi dan menentukan kapan produk akan diluncurkan.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata “maka” karena merupakan kata penghubung.
Karena koefisien estimasi jalur IP-KK nilainya turun (dari 0,05 ke 0,17),maka dipastikan terjadi pengaruh madiasi.
√
Rumah sakit yang sekelas cendrung memiliki kualitas layanan kesehatan yang nyaris sama sehingga tidak mengherankan bila para pasien memilih rumah sakit yang bertarif murah.( JA/2014/H108/P3/K3). Semakin banyak pemasok layanan kesehatan mengakibatkan posisi tawar rumah sakit menjadi menurun dalam industri sehingga tidak bisa lagi semaunya menentukan harga layanan. ( JA/2014/H109/P3/K4). Semakin tinggi kecanggihan pengguna langgan maka pelanggan semakin mampu menentukan perbedaanperbedaan kecil yang selanjutnya semakin mudah beralih ke produk layanan kesehatan yang ditawarkan oleh para pesaing. ( JA/2014/H110/P15/K2).
Tanda koma dipakai sebelum kata “sehingga” karena merupakan kata penghubung.
Rumah sakit yang sekelas cendrung memiliki kualitas layanan kesehatan yang nyaris sama, sehingga tidak mengherankan bila para pasien memilih rumah sakit yang bertarif murah.
√
Tanda koma dipakai sebelum kata “sehingga” karena merupakan kata penghubung.
Semakin banyak pemasok layanan kesehatan mengakibatkan posisi tawar rumah sakit menjadi menurun dalam industri, sehingga tidak bisa lagi semaunya menentukan harga layanan
√
Tanda koma dipakai sebelum kata “maka” karena merupakan kata penghubung.
Semakin tinggi kecanggihan pengguna langgan,maka pelanggan semakin mampu menentukan perbedaan-perbedaan kecil yang selanjutnya semakin mudah beralih ke produk layanan kesehatan yang ditawarkan oleh para pesaing.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
134.
Dengan demikian mereka mengetahui pula bahwa persyaratan layanan kesehatan sebuah rumah sakit harus diubah di masa mendatang, seperti dikemukakan oleh dokter yang menjadi informan sebagai berikut: ( JA/2014/H110/P17/K4).
Tanda koma dipakai di belakang kata “Dengan demikian” karena tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat.
Dengan demikian , mereka mengetahui pula bahwa persyaratan layanan kesehatan sebuah rumah sakit harus diubah di masa mendatang, seperti dikemukakan oleh dokter yang menjadi informan sebagai berikut:
√
135.
Penelitian ini juga terbatas menggunakan media kuesioner untuk memperoleh data primer sehingga tertumpu pada tataran persepsi responden atau informasi sehingga faktor subjektifitas bisa saja terkandung di dalamnya. ( JA/2014/H111/P4/K2). Rerangka yang dipakaidalamstudiini merujukpada Van der Stede et al.(2005) yang mengujikualitas di seluruh mail survey proceeding Simposium Nasional Akuntansi (SNA) priode1999-2012. ( JA/2014/H1/P1/K4).
Tanda koma dipakai sebelum kata “sehingga” karena merupakan kata penghubung.
Penelitian ini juga terbatas menggunakan media kuesioner untuk memperoleh data primer ,sehingga tertumpu pada tataran persepsi responden atau informasi ,sehingga faktor subjektifitas bisa saja terkandung di dalamnya.
√
Tanda pisah dipakai diantara tahun 1999-2012 yang berarti sampai dengan.
Rerangka yang dipakaidalamstudiini merujukpada Van der Stede et al.(2005) yang mengujikualitas di seluruh mail survey proceeding Simposium Nasional Akuntansi (SNA) priode1999—2012.
√
Berdasarkan pada hasil analisis dengan Tanda pisah dipakai diantara tahun menggunakan revenue model sebanyak 2010-2012 yang berarti sampai 8 sektor industri yang terindikasi dengan. manajemen laba akrual selama tahun 2010-2012. ( JA/2014/H96/P1/K1).
Berdasarkan pada hasil analisis dengan menggunakan revenue model sebanyak 8 sektor industri yang terindikasi manajemen laba akrual selama tahun 2010—2012.
√
136.
137.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
138.
139.
140.
141.
142.
Dari data tabel 16 terlihat bahwa untuk dimensi Leverage, terlihat bahwa terdapat dua kelompok perusahan, yakni kelompok 1-2 yang memiliki laverage.( JA/2014/H98/P1/K2). Kedua, persepsi subyektif sesungguhnya merupakan hal yang penting.( JA/2014/H1/P2/K5).
Probabilitysampling adalah proses pemilihan sampel dengan menganggap bahwa semua elemen populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi subyek dalam sampel.( JA/2014/H10/P2/K2). Kuesioner yang dikirimkan kepada responden dengan melalui pos (mail questionnaire) merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang banyak dikritik karena kemungkinan rendahnya rendahnya response dan ketidakmampuannya memverifikasi response yang diberikan (Karlinger dan Lee 2000). ( JA/2014/H3/P2/K1). Di dalam riset akuntansi manajemen, survei seringkali digunakan untuk menguji teori, meskipun seringkali juga digunakan untuk tujuan diskriptif .( JA/2014/H2/P2/K1).
Tanda pisah dipakai diantara tahun 1-2 yang berarti sampai dengan.
Dari data tabel 16 terlihat bahwa untuk dimensi Leverage, terlihat bahwa terdapat dua kelompok perusahan, yakni kelompok 1—2 yang memiliki laverage.
√
Kesalahan dalam penulisan unsur serapan, yaitu pada kata “subyektif”. Kata “subyektif” seharusnya ditulis subjektif karena merupakan serapan dari bahasa asing yaitu “subjective” Kesalahan dalam penulisan unsur serapan, yaitu pada kata “subyek”. Kata “subyek” seharusnya ditulis subjek karena merupakan serapan dari bahasa asing .
Kedua, persepsi subjektif sesungguhnya merupakan hal yang penting.
√
Probabilitysampling adalah proses pemilihan sampel dengan menganggap bahwa semua elemen populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi subjek dalam sampel.
√
Kuesioner yang dikirimkan kepada responden dengan melalui pos (mail questionnaire) merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang banyak dikritik karena kemungkinan rendahnya rendahnya respons dan ketidakmampuannya memverifikasi response yang diberikan (Karlinger dan Lee 2000). Di dalam riset akuntansi manajemen, survei seringkali digunakan untuk menguji teori, meskipun seringkali juga digunakan untuk tujuan deskriftif.
√
Kesalahan dalam penulisan unsur serapan, yaitu pada kata “response”. Kata “response”, merupakan unsur serapan bahasa asing.
Kesalahan dalam penulisan unsur serapan, yaitu pada kata “diskriptif”. Kata “diskriptif”, merupakan unsur serapan bahasa asing.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
143.
144.
145.
146.
147.
Sehingga dalam penelitian ini hanya akan difokuskan pada analisa kualitas data survei dengan menggunakan koesioner yang dikirim lewat pos (mail-questionnaire) Untuk meneliti pengaruh partisipasi pada penggaran terhadap dua jenis kinerja (managerial dan anggaran), dibangun dua model seperi yang digambarkan pada Gambar 2 dan Gambar 3. ( JA/2014/H29/P1/K2). Dalam melakukan analisis mengenai kualitas data tersebut digunakan suatu framework yang telah digunakan dalam penelitian-penelitan tertentu. (JA/2014/H3/P1/K2). Dalam PP ini diatur mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan yang tertujuan mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi komunitas setempat dan masyarakat pada umumnya maupun Perseroan itu sendiri. (JA/2014/H65/P3/K2). Namun terdapat berbagai competing theories tentang hubungan tingkat pengungkapan CDR, kinerja CSR, dan manajemen laba (Hong dan Andersen, 2011; Kim et al,. 2012). (JA/2014/H65/P5/K2).
√
Kesalahan dalam penulisan unsur serapan, yaitu pada kata “analisa”. Kata “analisa” seharusnya ditulis analisis karena merupakan serapan dari bahasa asing yaitu “analysis” Kesalahan dalam penulisan unsur serapan, yaitu pada kata “managerial”. Kata “managerial”, merupakan unsur serapan bahasa asing.
Sehingga dalam penelitian ini hanya akan difokuskan pada analisis kualitas data survei dengan menggunakan koesioner yang dikirim lewat pos (mailquestionnaire) Untuk meneliti pengaruh partisipasi pada penggaran terhadap dua jenis kinerja (manajerial dan anggaran), dibangun dua model seperi yang digambarkan pada Gambar 2 dan Gambar 3
Kalimat tunggal yang tidak memiliki unsur subjek.
Peneliti melakukan analisis kualitas data dengan menggunakan suatu fremework yang telah digunakan dalam penelitian terdahulu.
√
Kalimat tunggal yang tidak memiliki unsur subjek.
PP ini mengatur mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan yang tertujuan mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi komunitas setempat dan masyarakat pada umumnya maupun Perseroan itu sendiri.
√
Kalimat tunggal yang tidak memiliki unsur subjek.
Namun, penelitian tersebut memiliki berbagai competing theories tentang hubungan tingkat pengungkapan CDR, kinerja CSR, dan manajemen laba (Hong dan Andersen, 2011; Kim et al,.2012).
√
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
148.
150.
151.
152.
153.
154.
Meskipun masih banya kartikel yang tidak secara lengkap melakukan semua prosedur yang disampaikan dalam melakukan penelitian survei. (JA/2014/H14/P1/K6) Tetapi partisipasi pada penganggaran tidak berpengaruh secara signifikan pada kinerja anggaran, sehingga tidak mendukung H1b.(JA/2014/H30/P3/K2). Dalam hal kepemilikian pada perusahaan komersial ditandai dengan adanya kepemilikan saham atau jumlah saham tersetor, yang selanjutnyadisebut modal saham (capital stock). (JA/2014/H36/P1/K2). Kemudian pada tahun 2011 sebanyak 10 perusahaan dan tahun 2012 sebanyak 7 perusahaan dari total keseluruhan 52 perusahaan.(JA/2014/H48/P1/K4). Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan revenue model sebagian besar perusahaan manufaktur terindikasi manajemen laba. (JA/2014/H48/P1/K6). Sedangkan pada perusahaan lain tidak terindikasi manajemen laba akrual. (JA/2014/H49/P2/K6).
Kalimat tunggal yang tidak memiliki unsur subjek.
Masih banyak artikel tidak secara lengkap melakukan semua prosedur yang disampaikan dalam melakukan penelitian survei.
Kalimat tunggal yang tidak bersubjek dan tidak berpredikat/ kalimat buntung.
Partisipasi pada penganggaran tidak berpengaruhsecara signifikan pada kinerja anggaran, sehingga tidak mendukung H1b
√
Kalimat tunggal yang tidak bersubjek dan tidak berpredikat/ kalimat buntung.
Perusahaan komersial ditandai dengan adanya kepemilikan saham atau jumlah saham tersetor, yang selanjutnyadisebut modal saham, dalam hal kepemilikan.
√
Kalimat tunggal yang tidak bersubjek dan tidak berpredikat/ kalimat buntung.
Pada tahun 2011, sebanyak 10 perusahaan dan tahun 2012 sebanyak 7 perusahaan dari total keseluruhan 52 perusahaan.
√
Kalimat tunggal yang tidak bersubjek dan tidak berpredikat/ kalimat buntung.
Sebagian besar perusahaan manufaktur terindikasi manajemen laba dengan menggunakan revenue model.
√
Kalimat tunggal yang tidak bersubjek dan tidak berpredikat/ kalimat buntung.
Perusahaan lain tidak terindikasi manajemen laba akrual.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
155.
Sedangkan pada tahun 2008 yang tidak terindikasi manajemen laba sebanyak 15 perusahaan. (JA/2014/H49/P1/K6).
Kalimat tunggal yang tidak bersubjek dan tidak berpredikat/ kalimat buntung.
Sebanyak 15 perusahaan tidak terindikasi manajeman laba pada tahun 2008.
√
156.
Kemudian pada tahun 2009 sebanyak 12 perusahaan dan tahun 2010 sebanyak 9 perusahaan dan tahun 2011 sebanyak 12 perusahaan dari total keseluruhan 77 perusahaan. Cara yang lain misalnya peneliti berusaha meningkatkan responserate dengan cara elakukan prosedur followup dan sebagainya. Sehingga dengan berbagai cara tersebut masalah bisa diatasi dan kualitas data dapat ditingkatkan. (JA/2014/H2/P3/K6) Dalam riset akuntansi manajeman, surve dengan kuesioner melalui pos (mail questionnaire) adalah metode surve yang paling banyak digunakan (Van der Stede et al.2005). Sehingga dalam penelitian ini hanya akan difokuskan pada analisis kualitas data survei dengan menggunakan kuesioner yang dikirim lewat pos (mailquestionnaire). (JA/2014/H3/P2/K4).
Kalimat tunggal yang tidak bersubjek dan tidak berpredikat/ kalimat buntung..
Pada tahun 2009, sebanyak 12 perusahaan dan tahun 2010 sebanyak 9 perusahaan dan tahun 2011 sebanyak 12 perusahaan dari total keseluruhan 77 perusahaan. Cara yang lain misalnya peneliti berusaha meningkatkan responserate dengan cara elakukan prosedur follow-up dan sebagainya ,sehinggadengan berbagai cara tersebut masalah bisa diatasi dan kualitas data dapat ditingkatkan.
√
Kesalahan dalam penggunaan konjungsi subordinatif pada konjungsi “sehingga”. Konjungsi “sehingga” merupakan konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih.
Dalam riset akuntansi manajeman, surve dengan kuesioner melalui pos (mail questionnaire) adalah metode surve yang paling banyak digunakan (Van der Stede et al.2005), sehingga dalam penelitian ini hanya akan difokuskan pada analisis kualitas data survei dengan menggunakan kuesioner yang dikirim lewat pos (mailquestionnaire).
√
Jika sampel penelitian merupakan sempel yang representasif atas populasi maka apa yang benar atas sampel akan benar juga bagi
Kesalahan dalam penggunaan konjungsi antarkalimat, yaitu pada konjungsi ...jika,...maka... konjungsi .. jika,...maka tidak dapat dijhadirkan
Jika sampel penelitian merupakan sempel yang representasif atas populasi, apa yang benar atas sampel akan benar juga bagi populasidengan tingkat kesalahan
√
157.
158.
159.
Kesalahan dalam penggunaan konjungsi subordinatif pada konjungsi “sehingga”. Konjungsi “sehingga” merupakan konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
populasidengan tingkat kesalahan tertentu. (JA/2014/H9/P1/K5) .
secara bersama-sama.
tertentu).
160.
Jikatingkat response-rate yang tinggi tidak dapat dicapai di kesempatan pertama peneliti mengirimkan survei questionnaire maka prosedur followup seharusnya dilakukan (Diamond 2000; Dillman 2007; Van der Stede et al. (JA/2014/H12/P1/K1).
Kesalahan dalam penggunaan konjungsi antarkalimat, yaitu pada konjungsi ...jika,...maka... konjungsi .. jika,...maka tidak dapat dihadirkan secara bersama-sama.
Jikatingkat response-rate yang tinggi tidak dapat dicapai di kesempatan pertama peneliti mengirimkan survei questionnaire ,prosedur follow-up seharusnya dilakukan (Diamond 2000; Dillman 2007; Van der Stede et al.
√
161.
Organisasi sektor publik ini dapat dikelompokkan menjadi enam, yakni lembaga pemerintahan, organisasi keagamaan, organisasi sosial, yayasan lembaga pendidikan, dan organisasi kesehatan (Karyana 2005).Sedangkan menurut Bakesbang, organisasi sektor publik di luar pemerintah adalah organisasi kemasyarakatan yang di dalamnya meliputi organisasi keagamaan, kepemudaan, wanita, profesi, fungsionaris, penghayat kepercayaan dan lembaga swadaya masyarakat. (JA/2014/H36/P2/K2). Aspek pemasaran, akuntansikeuangan dan personalia diatur secara terpusat di bawah bidang non akademik. Sedangkan untuk kebijakan akademik diatur dengan sebagian bersifat desentralisasi di tingkat fakultas
Kesalahan dalam penggunaan konjungsi koordinatif pada konjungsi “sedangkan”. Konjungsi “sedangkan” merupakan penanda hubungan pertantangan pada suatu kalimat..
Organisasi sektor publik ini dapat dikelompokkan menjadi enam, yakni lembaga pemerintahan, organisasi keagamaan, organisasi sosial, yayasan lembaga pendidikan, dan organisasi kesehatan (Karyana 2005), sedangkanmenurut Bakesbang, organisasi sektor publik di luar pemerintah adalah organisasi kemasyarakatan yang di dalamnya meliputi organisasi keagamaan, kepemudaan, wanita, profesi, fungsionaris, penghayat kepercayaan dan lembaga swadaya masyarakat.
√
Kesalahan dalam penggunaan konjungsi koordinatif pada konjungsi “sedangkan”. Konjungsi “sedangkan” merupakan penanda hubungan pertantangan pada suatu kalimat.
Aspek pemasaran, akuntansikeuangan dan personalia diatur secara terpusat di bawah bidang non akademik, sedangkanuntuk kebijakan akademik diatur dengan sebagian bersifat desentralisasi di tingkat fakultas maupun program studi.
√
162.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
maupun program studi.(JA/2014/H38/P3/K3). 163.
164.
165.
Faktor yang secara signifikan berpengaruh terhadap keterlambatan tersebut adalah audit committee independence, audit committee expertise, dan ukuran perusahaan. Sedangkanaudit committee meeting, ukuran kantor audit dan frofitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keterlambatan audit.(JA/2014/H76/P7/K4). Variabel profitabilitas, extraordinary item, dan opini audit mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap keterlambatan audit. Sedangkan ukuran kantor audit dan tahun tutup buku perusahaan tidak menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap keterlambatan audit. (JA/2014/H76/P12/K5). Hasil dari penelitian tersebut membuktikan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, dan umur perusahaan mempunyai pengaruh signifikan negatif terhadap keterlambatan audit. Sedangkangearing ratio, extraordinary and/or contingent items, tahun tutup buku perusahaan,
Kesalahan dalam penggunaan konjungsi koordinatif pada konjungsi “sedangkan”. Konjungsi “sedangkan” merupakan penanda hubungan pertantangan pada suatu kalimat..
Faktor yang secara signifikan berpengaruh terhadap keterlambatan tersebut adalah audit committee independence, audit committee expertise, dan ukuran perusahaan, sedangkanaudit committee meeting, ukuran kantor audit dan frofitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keterlambatan audit.
√
Kesalahan dalam penggunaan konjungsi koordinatif pada konjungsi “sedangkan”. Konjungsi “sedangkan” merupakan penanda hubungan pertantangan pada suatu kalimat.
Variabel profitabilitas, extraordinary item, dan opini audit mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap keterlambatan audit ,sedangkanukuran kantor audit dan tahun tutup buku perusahaan tidak menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap keterlambatan audit.
√
Kesalahan dalam penggunaan konjungsi koordinatif pada konjungsi “sedangkan”. Konjungsi “sedangkan” merupakan penanda hubungan pertantangan pada suatu kalimat.
Hasil dari penelitian tersebut membuktikan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, dan umur perusahaan mempunyai pengaruh signifikan negatif terhadap keterlambatan audit. , sedangkangearing ratio, extra-ordinary and/or contingent items, tahun tutup buku perusahaan, kompleksitas operasi tidak berpengaruh signifikan terhadap
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
166.
167.
168.
169.
kompleksitas operasi tidak berpengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit. (JA/2014/H76/P14/K3). Opini audit mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap keterlambatan audit .Sedangkan tingkat profitabilitas, dan reputasi auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit. (JA/2014/H77/P14/K5). Ukuran kantor audit dan klasifikasi industri mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap keterlambatan audit. Sedangkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit. (JA/2014/H77/P15/K5). Sedangkan persentase perubahan earning per share dan klasifikasi industri tidak berpengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit. (JA/2014/H77/P16/K4). Subsidiari dari perusahaan multinasional mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap keterlambatan audit. Sedangkanrasio debt to equity, profitabilitas, dan ukuran kantor audit tidak berpengaruh signifikan terhadap terlambatan audit (JA/2014/H77/P18/K5).
keterlambatan audit.
Kesalahan dalam penggunaan konjungsi koordinatif pada konjungsi “sedangkan”. Konjungsi “sedangkan” merupakan penanda hubungan pertantangan pada suatu kalimat.
Opini audit mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap keterlambatan audit ,sedangkan tingkat profitabilitas, dan reputasi auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit.
√
Kesalahan dalam Penggunaan konjungsi koordinatif pada konjungsi “sedangkan”. Konjungsi “sedangkan” merupakan penanda hubungan pertantangan pada suatu kalimat.
Ukuran kantor audit dan klasifikasi industri mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap keterlambatan audit, sedangkanukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit.
√
Kesalahan dalam Penggunaan konjungsi koordinatif pada konjungsi “sedangkan”. Konjungsi “sedangkan” merupakan penanda hubungan pertantangan pada suatu kalimat.. Kesalahan dalam penggunaan konjungsi koordinatif pada konjungsi “sedangkan”. Konjungsi “sedangkan” merupakan penanda hubungan pertantangan pada suatu kalimat.
. . . sedangkanpersentase perubahan earning per share dan klasifikasi industri tidak berpengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit.
√
Subsidiari dari perusahaan multinasional mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap keterlambatan audit, sedangkanrasio debt to equity, profitabilitas, dan ukuran kantor audit tidak berpengaruh signifikan terhadap terlambatan audit.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
170.
171.
Beberapa penelitian yang ,menyatakan bahwa variabel ukuran perusahaan bepengaruh signifikan negatif terhadap keterlambatan audit adalah penelitian yang dilakukan oleh Carslaw dan Kaplan (1991), Owusu-Ansah (2000), Modugu, Eragbhe dan Ikhatua (2012), Nor, Shafie dan Hussein (2010), Hashim dan Rahman (2011). Sedangkan penelitian Wang dan Song (2006) dan Sudrajat (2009) membuktikan bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka akan semakin banyak jumlah hari yang dibutuhkan untuk menyelesaikan laporan keuangan perusahaan yang diaudit. (JA/2014/H77/P19/K2). Penelitian yang dilakukan oleh Aubert (2009) menunjukkan bawa variabel rasio debt to equity mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap keterlambatan audit. Sedangkan penelitian Utami (2006) dan Shulthoni (2012) menunjukkan bahwa rasio debt to equity pengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit. (JA/2014/H78/P22/K3).
Kesalahan dalam penggunaan konjungsi koordinatif pada konjungsi “sedangkan”. Konjungsi “sedangkan” merupakan penanda hubungan pertantangan pada suatu kalimat.
Beberapa penelitian yang ,menyatakan bahwa variabel ukuran perusahaan bepengaruh signifikan negatif terhadap keterlambatan audit adalah penelitian yang dilakukan oleh Carslaw dan Kaplan (1991), Owusu-Ansah (2000), Modugu, Eragbhe dan Ikhatua (2012), Nor, Shafie dan Hussein (2010), Hashim dan Rahman (2011), sedangkanpenelitian Wang dan Song (2006) dan Sudrajat (2009) membuktikan bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka akan semakin banyak jumlah hari yang dibutuhkan untuk menyelesaikan laporan keuangan perusahaan yang diaudit.
√
Kesalahan dalam penggunaan konjungsi koordinatif pada konjungsi “sedangkan”. Konjungsi “sedangkan” merupakan penanda hubungan pertantangan pada suatu kalimat.
Penelitian yang dilakukan oleh Aubert (2009) menunjukkan bawa variabel rasio debt to equity mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap keterlambatan audit,sedangkan penelitian Utami (2006) dan Shulthoni (2012) menunjukkan bahwa rasio debt to equity pengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
172.
172.
173.
Penelitian yang dilakukan oleh Carslaw dan Kaplan (1991) serta Iskandar dan Trisnawati (2010) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan negatif antara klasifikasi industri dengan keterlambatan audit. Sedangkan hasil penelitian Joshi (2005) dan Kadir (2011), menunjukkan bahwa adanya pengaruh signifikan positif antara umur perusahaan dengan keterlambatan audit. (JA/2014/H80/P/27/K3). Penelitian yang dilakukan oleh Aubert (2009) menunjukkan bahwa variabel rasio debt to equity mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap keterlambatan audit. Sedangkan penelitian Utami (2006) dan Shulthoni (2012) menunjukkan bahwa rasio debt to equity pengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit. (JA/2014/H78/P28/K1). Meskipun jika dilihat dari total asset menyatakkan bahwa ukuran perusahaan sampel yang diaudit tidak beragam. (JA/2014/H82/P3/K2).
Kesalahan dalam penggunaan konjungsi koordinatif pada konjungsi “sedangkan”. Konjungsi “sedangkan” merupakan penanda hubungan pertantangan pada suatu kalimat.
Penelitian yang dilakukan oleh Carslaw dan Kaplan (1991) serta Iskandar dan Trisnawati (2010) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan negatif antara klasifikasi industri dengan keterlambatan audit, sedangkanhasil penelitian Joshi (2005) dan Kadir (2011), menunjukkan bahwa adanya pengaruh signifikan positif antara umur perusahaan dengan keterlambatan audit.
√
Kesalahan dalam penggunaan konjungsi koordinatif pada konjungsi “sedangkan”. Konjungsi “sedangkan” merupakan penanda hubungan pertantangan pada suatu kalimat.
Penelitian yang dilakukan oleh Aubert (2009) menunjukkan bahwa variabel rasio debt to equity mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap keterlambatan audit, sedangkanpenelitian Utami (2006) dan Shulthoni (2012) menunjukkan bahwa rasio debt to equity pengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit.
√
Kesalahan dalam penggunaan konjungsi antarkalimat, yaitu pada konjungsi ...meskipun,...jika. Konjungsi meskipun,...jika tidak dapat dihadirkan secara bersama-sama.
Jika dilihat dari total asset menyatakkan bahwa ukuran perusahaan sampel yang diaudit tidak beragam.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
174.
175.
176.
Dari sepuluh variabel yang dimasukkan ke dalam model regrasi, sembilan variabel yang berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, yaitu ukuran perusahaan. Sedangkan satu variabel terbukti tidak memiliki hubungan signifikan dengan ukuran perusahaan. (JA/2014/H84/P3/K3). Sembilan variabel yang memiliki hubungan signifikan tersebut adalah rasio debt to equity, profitabilitas, subsidari dari perusahaan multinasional, ukuran kantor, audit, audit fees, klasifikasi industri , umur perusahaan dan opini audit. Sedangkan variabel yang tidak berpengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit adalah variabel tahun tutup buku perusahaan. (JA/2014/H84/P3/K5). Ukuran perusahaan memilii nilai signifikansi sebesar 0,000, nilai tersebut kurang dari 0,05 menunjukkan bawa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit. Sedangkan nilai koefisien sebesar 3,390 menunjukkan bahwa ukuran perusahaan mempunyai arah pengaruh negatif terhadap keterlambatan audit. (JA/2014/H84/P4/K2).
Kesalahan dalam penggunaan konjungsi koordinatif pada konjungsi “sedangkan”. Konjungsi “sedangkan” merupakan penanda hubungan pertantangan pada suatu kalimat.
Dari sepuluh variabel yang dimasukkan ke dalam model regrasi, sembilan variabel yang berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, yaitu ukuran perusahaan ,sedangkansatu variabel terbukti tidak memiliki hubungan signifikan dengan ukuran perusahaan.
√
Kesalahan dalam penggunaan konjungsi koordinatif pada konjungsi “sedangkan”. Konjungsi “sedangkan” merupakan penanda hubungan pertantangan pada suatu kalimat.
Sembilan variabel yang memiliki hubungan signifikan tersebut adalah rasio debt to equity, profitabilitas, subsidari dari perusahaan multinasional, ukuran kantor, audit, audit fees, klasifikasi industri , umur perusahaan dan opini audit, sedangkanvariabel yang tidak berpengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit adalah variabel tahun tutup buku perusahaan.
√
Kesalahan dalam penggunaan konjungsi koordinatif pada konjungsi “sedangkan”. Konjungsi “sedangkan” merupakan penanda hubungan pertantangan pada suatu kalimat.
Ukuran perusahaan memilii nilai signifikansi sebesar 0,000, nilai tersebut kurang dari 0,05 menunjukkan bawa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit , sedangkannilai koefisien sebesar 3,390 menunjukkan bahwa ukuran perusahaan mempunyai arah pengaruh negatif terhadap keterlambatan audit.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
177.
178.
179.
Dilihat dari nilai signifikansi variabel audit fees mempunyai pengaruh signifikan terhadap terlambatan audit. Sedangkan nilai koefisien regresinya menunjukkan bahwa audit fees mempunyai arah pengaruh negatif terhadap keterlambatan audit, yang artinya semakin besar audit fees maka semakin pendek keterlambatan audit. (JA/2014/H84/P8/K2). Oleh karena itu, tidak akan menyebabkan terjadinya penundaan pelaporan keuangan. Sedangkan variabel tahun tutup buku perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit karena nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05. (JA/2014/H85/P10/K3). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dengan menggunakan revenue model maupun mengindikasikan 8 sektor industri dari jumlah keseluruhan 13 sektor industri pada perusahaan manufaktur yang terindikasi manajeman laba aktual. Dan dengan menggunakan condtional revenue model mampu mengidikasikan 11 sektor industri dari jumlah keseluruhan 18 sektor industri yang terindikasi manajemen laba aktual. (JA/2014/H43/P1/K7).
Kesalahan dalam penggunaan konjungsi koordinatif pada konjungsi “sedangkan”. Konjungsi “sedangkan” merupakan penanda hubungan pertantangan pada suatu kalimat.
Dilihat dari nilai signifikansi variabel audit fees mempunyai pengaruh signifikan terhadap terlambatan audit, sedangkannilai koefisien regresinya menunjukkan bahwa audit fees mempunyai arah pengaruh negatif terhadap keterlambatan audit, yang artinya semakin besar audit fees maka semakin pendek keterlambatan audit.
√
Kesalahan dalam penggunaan konjungsi koordinatif pada konjungsi “sedangkan”. Konjungsi “sedangkan” merupakan penanda hubungan pertantangan pada suatu kalimat.
Oleh karena itu, tidak akan menyebabkan terjadinya penundaan pelaporan keuangan, sedangkan variabel tahun tutup buku perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap keterlambatan audit karena nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05.
√
Kesalahan dalam penggunaan konjungsi koordinatif pada konjungsi “dan”. Konjungsi “dan” menghubungkan dua unsur kebahasaan atau lebih yang cendrung sama tataran atau tingkat kepentingannya.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dengan menggunakan revenue model maupun mengindikasikan 8 sektor industri dari jumlah keseluruhan 13 sektor industri pada perusahaan manufaktur yang terindikasi manajeman laba aktua dan dengan menggunakan condtional revenue model mampu mengidikasikan 11 sektor industri dari jumlah keseluruhan 18 sektor industri yang terindikasi manajemen laba aktual.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
180.
Tetapi, kisaran ukuran sampel tersebut memperlihatkan jarak yang sangat lebar dengan ukuran sampel terkecil 22 dan ukuran sampel terbesar 1178.(JA/2014/H11/P3/K4).
Kesalahan dalam penggunaan konjungsi koordinatif pada konjungsi “tetapi”. Konjungsi “tetapi” berfungsi menghubungkan dua unsur kebahasaan atau lebih dalam satu kalimat.
Akan tetapi,kisaran ukuran sampel tersebut memperlihatkan jarak yang sangat lebar dengan ukuran sampel terkecil 22 dan ukuran sampel terbesar 1178.
181.
Namun, meskipun norma ini merupakan hal yang prakteknya dapat diterima untuk penelitian surve, tetapi dalam survei biasanya jarang diungkapkan dalam publikasi akademis, hal ini kemungkinan disebabkan karena batasan panjang artikel dalam suatu jurnal (Van der Stade et al. 2005). (JA/2014/H14/P1/K3). Tetapi, partisipasi pada penganggaran tidak berpengaruh secara signifikan pada kinerja anggaran, sehingga tidak mendukung G1b. (JA/2014/H30/P2/K3). Metode survei mempunyai banyak manfaat misalnya merupakan metode pengumpulan data dalam jumlah besar untuk keperluan generalisasi data dengan biaya yang relatif rendah (costeffective) dan dapat menghindari bias interview (Roberts 1999). ( JA/2014/H1/P1/K3).
Kesalahan dalam penggunaan konjungsi antarkalimat, yaitu pada konjungsi .namun,....meskipun,...konjungsi.namu n,...meskipun,... tidak dapat dihadirkan secara bersama-sama.
Namun,norma ini merupakan hal yang prakteknya dapat diterima untuk penelitian surve, tetapi dalam survei biasanya jarang diungkapkan dalam publikasi akademis, hal ini kemungkinan disebabkan karena batasan panjang artikel dalam suatu jurnal (Van der Stade et al. 2005).
√
Kesalahan dalam penggunaan konjungsi koordinatif pada konjungsi “tetapi”. Konjungsi “tetapi” berfungsi menghubungkan dua unsur kebahasaan atau lebih dalam satu kalimat. Kesalahan dalam penggunaan konjungsi antarkalimat, yaitu pada konjungsi misalnya, merupakan, konjungsi .misalnya, merupakan, tidak dapat dihadirkan secara bersamasama.
Akan tetapi, partisipasi pada penganggaran tidak berpengaruh secara signifikan pada kinerja anggaran, sehingga tidak mendukung G1b.
√
Metode survei mempunyai banyak manfaat misalnya metode pengumpulan data dalam jumlah besar untuk keperluan generalisasi data dengan biaya yang relatif rendah (cost-effective) dan dapat menghindari bias interview (Roberts 1999).
√
182.
183.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
184.
Tetapi pertisipasi pada penganggaran tidak berpengaruh secara signifikan pada kinerja anggaran, sehingga tidak mendukung H1b.(JA/2014/H30/P3/K2).
Kesalahan dalam penggunaan konjungsi antarkalimat, yaitu pada konjungsi .tetapi,....sehingga,...konjungsi .tetapi,....sehingga,...tidak dapat dihadirkan secara bersama-sama.
Pertisipasi pada penganggaran tidak berpengaruh secara signifikan padakinerja anggaran, sehingga tidak mendukung H1b.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
BIOGRAFI PENULIS
Sisilia Song Liah lahir di Ritan Baru pada tanggal 27 Maret 1995. Ia berasal dari Desa Long Tuyoq, Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur. Pendidikan dasar ditempuh di SDN 002 Long Tuyoq, Kecamatan Long
Pahangai.
Setelah
itu,
ia
melanjutkan
pendidikan di SMP Negeri 2 Tabang. Kemudian, ia bersekolah di SMK Negeri 1 Sendawar. Pada tahun 2012, ia mendapatkan beasiswa dari pemerintah Kutai Barat untuk melanjutkan studi di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Pada tanggal 15 Juni 2016, ia dinyatakan lulus strata-1 dengan membuat skripsi yang berjudul Analisis Kesalahan Ejaan dan Kalimat pada Artikel Jurnal Terakreditasi Jurnal Akuntansi dan Keuangan 2014 Universitas Kristen Petra.