ISSN 2338-9753
Volume 1 No 2 Desember 2014
Account
Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Perbankan Ruang Lingkup: Account merupakan jurnal yang diterbitkan untuk memberikan masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dibidang akuntansi, keuangan dan perbankan. Artikel yang dimuat di jurnal ini merupakan kajian teoritis dan hasil riset terapan dibidang akuntansi, keuangan dan perbankan
Implementasi Standard Akuntansi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SKA-ETAP) dalam Proses Akuntansi dan Penyusunan Laporan Keuangan Pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Hal 90-96, Redaksi Account menerima Nedsal Sixpria Titi Suhartati, Sabar Warsini.
artikel penelitian untuk
Pengaruh Krisis Subprime Mortgage Terhadap Kinerja Keuangan Indidimuat pada terbitan kator Return Saham Industri Konsumsi Yang Terdaftar di BEI. Hal 97berikunya 106. Ridwan Zulpi Aghayang sesuai dengan
ruangl lingkup jurnal ac-
Studi Terhadap Implementasi Kurikulum Program Studi Komputerisasi count. Akuntansi di Indonesia. Hal 107-117, Ali Masjono.
Kirim artikel anda ke
Kajian Kualitas Audit Terhadap Kualitas Informasi dalam Laporan Keuangan. Hal
[email protected]. 118-125, Eli Suhayati. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going ConSesuaikan format tulisan an- di Bursa Efek Indonesia. cern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar daSharlita dengan yang terseHal 126-135, Saraformat Izzati, Lana Sularto.
dia di halaman belakang,
Analisa Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Pengungkapan Corporate atau kirim email dengan isi Social Responsilbility pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa request for2010-2013. format keHal email Efek Indonesia Periode 136-143, Shinta Nur Amalia, Lana diatas Sularto. Optimalisasi Dana Bergulir dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Miskin (Studi Kasus Dana PNPM Mandiri Perkotaan di Provinsi Sumatera Barat). Hal 144-150, Veriyetmi Wira, Gustati. Apakah Mahasiswa di Kelas Pengauditan Mendukung Penggunaan Crossword Puzzle?, Hal 151-157, Yanto Darmawan, Yudi Santara Setyapurnama. Pengaruh Anggaran Partisipatip terhadap Kinerja Manajerial dengan Locus of Control sebagai Variabel Moderating (studi Perguruan Tinggi Swasta di Kota Bandung). Hal 158-163, Dena Adilla Gunawan, Ivan A. Setiawan. Profile Demografis Nasabah E-Banking. Hal 164-169, Petrus Hari Kuncoro Seno, Ali Masjono.
Redaksi Account
menerima artikel penelitian untuk dimuat pada terbitan berikutnya yang sesuai dengan ruang lingkup jurnal account. Kirim artikel anda ke
[email protected]. Sesuaikan format tulisan anda dengan format yang tersedia di halaman belakang, atau kirim email dengan isi request for format ke email diatas
ISSN 2338-9753
Volume 1 No 2 Desember 2014
Susunan Redaksi: Pengarah: Abdillah, Fachrudin Mukhtar, Agus Supriadi, Lenny Brida, Zainal Nur Arifin Penangung Jawab Elly Mirati
:
Pimpinan Redaksi Ali Masjono Tim Redaksi: Agus Purwaji, Titi Suhartati, Petrus Hari Kuncoro Seno, Nur Hasyim, Ahmad Abror, Bambang Waluyo , Chaterina Somangungsong, Silvia Roza, Supriatnoko Mitra Bestari: Dr Cipto Wardoyo SE. M.Pd. M.Si., Ak. CA. (Universitas Negeri Malang) Dr. Lana Sularto SE. M.M.Si. (Universitas Gunadharma) Utami Puji Lestari. Ph.D. (Politeknik Negeri Jakarta Layout dan sirkulasi : Darwin dan Afriza Wijaya Artikel yang dimuat di Account, jurnal akuntansi, keuangan dan perbankan berupa hasil penelitian sesuai dengan ruang lingkup jurnal yang ditulis oleh dosen, praktisi, mahasiswa, pelaku ekonomi, dan siapa saja yang berminat dalam pengembangan bidang akuntansi, keuangan dan perbankan. Tujuan dari penerbitan jurnal ini untuk menyediakan forum khusus untuk publikasi hasil penelitian bagi para praktisi, dosen atau siapa saja yang berminat. Untuk menyalurkan berbagai pemikiran baru dan tujuan lainnya yang relevan.
ISSN 2338-9753
Volume 1 No 2 Desember 2014
Dari Redaksi Syukur Alhamdulillah, jurusan akuntansi Politeknik Negeri Jakarta dapat menerbitkan jurnal ilmiah yang kedua “Account” dengan No ISSN 2338-9753. Dalam kesempatan terbitan kedua ini (Vol 1 No 2 Edisi Desember 2014) diturunkan tulisan hasil penelitian para dosen program studi akuntansi, program studi keuangan dan perbankan konvensional dan syariah dimana pada edisi ini ada sumbangan artikel dari Perguruan Tinggi lain, redaksi mengucapkan terima kasih atas partisipasinya. Pada edisi kedua ini diterbitkan tulisan mengenai implementasi standar Akuntansi SAK-ETAB, studi implementasi kurikulum program studi komputerisasi, kajian kualitas informasi dalam laporan keuangan, faktor factor yang mempengaruhi penerimaan opini audit going concern di BEI, Analisis pengaruh kinerja keuangan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility pada perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI dan beberapa kajian lainnya yang telah tersaji pada terbitan kali ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada tim editor yang telah bekerja sama dalam menyukseskan terbitan kedua ini. Besar harapan dari redaksi bahwa para dosen dari seluruh Indonesia yang berkepentingan dengan publikasi hasil penelitian dapat berpartisipasi dengan mengirimkan artikelnya ke redaksi.
Semoga bermanfaat
Depok 1 Desember 2014
Pimpinan Redaksi
Account: Ely Suhayati
Kajian Kualitas Audit Terhadap Kualitas Informasi dalam Laporan Keuangan Ely Suhayati Program Studi Akuntansi, Universitas Komputer Indonesia
[email protected] Abstract The phenomenon as stated by Anwar Nasution (2007) that the information which is not accurate is the worthless junk information for decision making. Then Sri Mulyani (2006) states that "there are companies who do deviantpractices with multiple financial statements such as providing different financial statements to banks and tax, and criticizing Public Accountant who carelessly make the audit report". The existence of the phenomenon, the author would like to learn about the problems of Audit Quality on the Quality Information in Financial Statements. The research method in this article is analyticdescriptive with qualitative approach. The discussion of the phenomenon is Audit Quality is a major factor in the practice of auditing, Audit Quality can not actually be separated with Public Accountant as the executor of the Audit, so that Audit Quality is highly dependent on judgment and integrity of the public accountanthimself, if the public accountant is a high quality one and does the job according to his function, it will generate quality information to the Financial Statements. Keywords : Audit Quality, Quality Information, and Financial Statements
Abstrak Adanya fenomena seperti yang dinyatakan oleh Anwar Nasution (2007) bahwa informasi yang tidak akurat, adalah informasi sampah yang tidak ada manfaatnya bagi pengambilan keputusan. Kemudian Sri Mulyani (2006) menyatakan bahwa “ada perusahaan yang melakukan praktek menyimpang dengan membuat laporan keuangan ganda seperti memberikan laporan keuangan yang berbeda untuk bank dan pajak, serta mengkritik Akuntan Publik yang asal-asalan membuat laporan audit”. Adanya fenomena, maka penulis ingin mengkaji tentang permasalahan Kualitas Audit terhadap Kualitas Informasi dalam Laporan Keuangan Metode penelitian dalam artikel ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. Adapun pembahasan terhadap fenomena tersebut diatas adalah Kualitas Audit merupakan faktor utama dalam praktek audit, Kualitas Audit sebenarnya tidak dapat dipisahkan dengan Akuntan Publik sebagai pihak pelaksana dari Audit, sehingga Kualitas Audit sangat tergantung pada judgement dan integritas dari akuntan publik itu sendiri, jika akuntan publik adalah seorang yang berkualitas tinggi dan melakukan pekerjaan sesuai dengan fungsinya, maka akan menghasilkan Informasi yang berkualitas terhadap Laporan Keuangan. Kata-kata kunci : Kualitas Audit, Informasi yang berkualitas, dan Laporan Keuangan
Pendahuluan Akuntansi sering disebut juga sebagai “Bahasanya dunia usaha” karena informasi ekonomi yang dihasilkan umumnya berbentuk angka-angka, sedangkan suatu usaha dalam suatu perusahaan outputnya berupa angka juga. Perusahaan yang menggunakan informasi secara efektif akan mendapatkan kesempatan untuk melakukan sesuatu lebih dahulu (lebih cepat), lebih benar (efektif) dan lebih murah (efisien) dibanding pesaingnya, karena informasi merupakan kebutuhan user sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Huang et al (1999) menyatakan bahwa “Informasi yang tidak berkualitas dapat mengakibatkan keputusan-keputusan yang diambil oleh user tidak berkualitas sehingga dapat menimbulkan kerugian.
Politeknik Negeri Jakarta, 2014
Senada dengan Huang et al., (1999), Kieso et al., (2007:3) menyatakan bahwa bila informasi tidak berkualitas maka investor tidak mempercayai informasi tersebut dan akibatnya investor akan mengalokasikan dananya ke investasi lain. Kieso et al., (2007:1) menyebutkan bahwa Enron, Global Crossing, Kmart, Worldcom, Williams Cos dan Xerox diperiksa oleh Securities and Exchange Commision (SEC) karena adanya informasi yang tidak berkualitas. Harga saham perusahaan tersebut turun secara drastis, Enron mengalami kebangkrutan, dan pasar saham secara keseluruhan terkena „enronitis‟ yaitu ketidakpercayaan pada kualitas informasi sehingga menyebabkan anjloknya pasar saham secara keseluruhan. Kasuskasus dunia yang dipublikasikan tersebut dapat menjadi bukti bahwa kualitas informasi yang buruk dapat menyebabkan kerugian.
Halaman 118
Account: Ely Suhayati Maka dapat dipahami bahwa informasi yang berkualitas sangat penting, karena akan mempengaruhi capital providers dan stakeholder lain dalam membuat keputusan investasi, maupun kredit (Beest et al. 2009:3). Selain itu informasi yang berkualitas tentunya sangat diperlukan investor untuk menciptakan pasar yang efisien (Kieso et al., 2007:3). Latar Belakang Output dari Akuntansi adalah Laporan Keuangan, Laporan keuangan merupakan suatu informasi tentang kinerja suatu perusahaan dalam satu periode yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan (Sofyan Syafri Harahap,2007:201). Harus disadari bahwa terdapat banyak pihak yang akan mengandalkan informasi dalam laporan keuangan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan, oleh karena itu informasi dalam laporan keuangan harus berkualitas (Mahmudi, 2010:9). Laporan keuangan dikatakan berkualitas apabila informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dapat dipahami, memenuhi kebutuhan pemakainya dalam pengambilan keputusan, bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material serta dapat diandalkan sehingga laporan keuangan tersebut dapat dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya (Yosefrinaldi,2013). Laporan keuangan yang buruk dapat menimbulkan implikasi negatif antara lain: (a) Menurunkan kepercayaan masyarakat kepada pengelola dana publik (pemerintah), (b) Investor akan takut menanamkan modalnya karena laporan keuangan tidak dapat diprediksi yang berakibat meningkatnya resiko investasi, (c) Pemberi donor akan mengurangi atau menghentikan bantuannya, (d) Kualitas keputusan menjadi buruk, dan (e) Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan kinerja aktual (Mardiasmo,2002:174). Untuk mengetahui apakah laporan keuangan yang telah disusun wajar atau belum sesuai dengan standar dalam laporan keuangan, tentunya diperlukan pihak ketiga yang independen untuk melakukan pemeriksaan (Silviana, 2012). Seorang akuntan publik dalam melaksanakan audit bukan hanya semata untuk kepentingan klien, melainkan juga untuk pihak lain yang berkepentingan terhadap laporan keuangan auditan (Simamora, 2000:8).Pihak-pihak lain perusahaan, yang biasanya terdiri beberapa pihak
Politeknik Negeri Jakarta, 2014
seperti: pemilik perusahaan, karyawan, investor, kreditor, badan pemerintah, organisasi nirlaba, dan masyarakat(Simamora, 2000:8). Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kualitas audit tergantung dari sudut mana masing-masing pihak memandangnya. Kualitas audit merupakan hal yang sulit untuk diukur sehingga membuatnya menjadi suatu hal yang sensitif bagi perilaku individual yang melakukan audit. Artikel ini akan mengkaji kualitas audit salah satu caranya dapat dilihat dari dua sudut pandang, sudut pandang pertama dapat dilihat dari orang yang melaksanakan audit dan sudut pandang yang kedua adalah proses ketika melaksanakan audit. Hasil audit yang berkualitas dapat meningkatkan kredibilitas laporan keuangan, oleh karena itu laporan keuangan dijadikan dasar untuk keputusan investasi, investor dapat menuntut pertanggungjawaban auditor bila terjadi kegagalan audit yang merugikan investor (Sri wahyuni, 2013). Menurut Zerni (2009) terdapat potential conflict of interests antara auditor dan insiders perusahaan yang diaudit, yang muncul karena klien ingin merepresentasikan perusahaan dengan baik, sedangkan auditor harus menyediakan reasonable assurance atas informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan yang dipresentesikan dengan wajar. Tujuan Berdasarkan latar belakang tersebut maka tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan artikel ini adalah untuk mengkaji kualitas audit dilihat dari sudut pandang, orang yang melakukan audit beserta proses dalam melaksanakan audit, sehingga akan menghasilkan informasi dalam laporan keuangan yang berkualitas.
Metode Penelitian Suatu artikel harus memiliki tujuan seperti tujuan secara umum yaitu untuk memecahkan suatu masalah, sedangkan tujuan khususnya adalah untuk mengembangkan dan mengaplikasikan teori, juga memecahkan masalah berdasarkan teori-teori yang telah ada. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai maka metode penelitian/berdasarkan karakteristik masalah dalam artikel ini adalah Deskriptif dengan pendekatan Kualitatif. Deskriptif Kualitatif merupakan penelitian yang memberikan gambaran karakteristik variable yang diteliti dalam suatu situasi dengan memberikan solusi berdasarkan teori-teori yang sudah ada.
Permasalahan Kualitas audit merupakan faktor utama dalam praktek audit, Kualitas audit sebenarnya tidak dapat dipisahkan dengan akuntan publik
Halaman 119
Account: Ely Suhayati sebagai pihak pelaksana dari audit, sehingga kualitas audit sangat tergantung pada judgement dan integritas dari akuntan publik itu sendiri, jika akuntan publik adalah seorang yang berkualitas tinggi dan melakukan pekerjaan sesuai dengan fungsinya, maka dia akan menghasilkan output yang berkualitas pula, karena diasumsikan mampu mencegah dan mendeteksi praktek – praktek akuntansi yang dipertanyakan, dan melaporkan error serta irregularities dalam sistem akuntansi klien. Tetapi kenyataannya seperti yang diungkapkan oleh Sri Wahyuni (2013) banyaknya skandal kegagalan audit telah menimbulkan pertanyaan, apakah investor masih menganggap penting kualitas auditor, selanjutnya Sri Mulyani (2006) menyatakan ”Banyak perusahaan melakukan praktek menyimpang dengan membuat laporan keuangan ganda seperti memberikan laporan keuangan yang berbeda untuk bank dan pajak serta mengkritik Akuntan Publik yang telah memberikan pendapat terhadap laporan keuangan ganda tersebut”, kemudian Anwar Nasution (2006) mengkritik perilaku Akuntan Publik, dimana beliau menyatakan ”Banyak kantor akuntan publik yang asal-asalan membuat laporan audit, banyak pekerjaan kantor akuntan publik yang hanya sebagai pembenar penyimpangan yang dilakukan kliennya”. Anwar Nasution (2007) menyatakan bahwa informasi yang tidak akurat, adalah informasi sampah yang tidak ada manfaatnya bagi pengambilan keputusan. Kemudian Anwar Nasution (2007) menjelaskan pula bahwa akuntabilitas dan transparansi laporan keuangan dan dunia usaha di Indonesia masih belum mengalami banyak kemajuan, dikarenakan lambannya perbaikan sistem informasi akuntansi nasional. Hal ini menunjukkan bahwa fenomena mengenai kualitas informasi dalam laporan keuangan di Indonesia masih belum baik. Fenomena lain yang menunjukkan kurang berkualitasnya informasi keuangan adalah masih banyaknya perusahaan swasta yang laporan SPT Tahunan PPh Badan-nya tidak sama dengan laporan keuangan audited, sehingga masih perlu dilakukan penyelidikan investigasi atas perusahaan-perusahaan tersebut (Darmin nasution, 2007). Kemudian kasus Great River yang terindikasi adanya konspirasi dalam penyajian laporan keuangan perusahaan. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya indikasi penipuan dalam penyajian laporan keuangan dimana Bapepam menemukan kelebihan pencatatan atau overstatement penyajian account penjualan dan piutang dalam laporan tersebut (Fuad Rahmany: 2006). Selanjutnya mengenai kasus bank Century yang merupakan kasus rekayasa akuntansi.
Politeknik Negeri Jakarta, 2014
Penilaian tersebut tergambar dari banyaknya manipulasi pembukuan neraca bank, sehingga mendapat fasilitas penyertaan modal sementara sebesar Rp 6.7 triliun (Hasan Bisri: 2012)
Review Pustaka Di dalam Review Pustaka akan dikaji Kualitas Audit dan Kualitas Informasi dalam Laporan Keuangan Dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia” (2008;744) mengartikan kualitas sebagai berikut: “Tingkat baik/buruknya sesuatu” Sedangkan Quality menurut Wikipedia.com “Quality is a perceptual, conditional and somewhat subjective attribute and may be understood differently by different people” Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas adalah keadaan tentang tingkat baik/buruknya atau taraf/derajat sesuatu. Berikutnya pengkajian tentang Audit Arens, et al (2012 : 4) mendefinisikan auditing sebagai berikut : ”Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of correspondence between the information and established criteria. Auditing should be done by a competent, independent person”. Sukrisno Agoes (2007 : 3) mendefinisikan Auditing sebagai berikut : ”Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut”. Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum auditing adalah suatu proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi. Tujuan dari hal tersebut untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataanpernyataan tersebut dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan. Auditing harus dilakukan secara kritis dan dipimpin oleh seorang yang mempunyai gelar Akuntan (registered accountant) dan mempunyai izin praktik sebagai Akuntan Publik dari Menteri Keuangan. Pelaksana pemeriksaan haruslah seorang yang mempunyai pendidikan, pengalaman
Halaman 120
Account: Ely Suhayati dan keahlian di bidang akuntansi, perpajakan, sistem akuntansi dan pemeriksaan akuntan. Apabila Akuntan Publik dan staff audit tidak memiliki keahlian, tidak mungkin pemeriksaan dilakukan secara kritis (cermat, hati-hati dan waspada terhadap kemungkinan-kemungkinan terjadinya penyimpangan atau kesalahan). Definisi dari Akuntan Publik menurut Sukrisno Agoes (2007 : 47) menyatakan bahwa : “Akuntan Publik adalah akuntan yang memiliki izin dari menteri keuangan atau pejabat yang berwenang lainnya untuk menjalankan praktik Akuntan Publik”. Menurut peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik,
outcome of audit quality is not directly or immediately observable. Audit quality control procedure attempt to maintain high standards of control over the process of an audit, but an audit failure usually becomes known in the context of a business failure. When a major company experiences an audit failure, the business press will broadcast it. It is imposible to know the number of poor quality audits that simply go undetected and unpublicized. A firm may perform a poor quality audit but, without knowledge of the planning and fieldwork, there could be no indication of it if the financial statements are not materially misstated. Similarly, if a poor quality audit were performed and a material misstatement overlooked, there may have been no negative repercussion”.
menyatakan bahwa : “Akuntan Publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin dari menteri keuangan untuk memberikan jasa sebagaimana diatur dalam peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik.” Dari kedua definisi tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Akuntan Publik adalah seseorang yang telah memperoleh izin dari menteri keuangan untuk menjalankan praktik Akuntan Publik, sebagaimana diatur dalam peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik untuk memenuhi kebutuhan para pemakai informasi keuangan. Definisi Kantor Akuntan Publik menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik menyatakan : “Kantor Akuntan Publik adalah Badan usaha yang telah mendapatkan izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi Akuntan Publik dalam memberikan jasanya”. Kemudian pengkajian tentang Kualitas Audit DeAngelo (1981) menyatakan bahwa : ”Audit quality is as the joint probability that an auditor will both discover and report a breach in the client‟s accounting system. The discovery of a misstatement measures quality in term of auditor‟s knowledge and ability, while the reporting of the misstatement is dependent upon the auditor‟s incentives to disclose”. Wooten (2003) menyatakan bahwa : ”The term quality audit means different things to different people. Measuring audit quality is also problematic. The
Politeknik Negeri Jakarta, 2014
Basuki (2006) menyatakan bahwa : ”Secara teoritis kualitas pekerjaan akuntan publik biasanya dihubungkan dengan kualifikasi keahlian, ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan, kecukupan bukti pemeriksaan yang kompeten pada biaya yang paling rendah serta sikap independensinya dengan klien. Boon & Mc Kinnon (2008) menyatakan bahwa : “Audit
quality
is
an
increasingly
important area of examination” Kesimpulan dari keempat pendapat tersebut diatas, kualitas audit diartikan sebagai probabilitas seorang auditor dapat menemukan dan melaporkan penyelewengan dalam sistem akuntansi klien. Probabilitas penemuan penyelewengan ini akan bergantung pada kemampuan teknis seorang auditor seperti pengetahuan, kemampuan, perencanaan audit, ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan, kecukupan bukti pemeriksaan yang kompeten pada biaya yang paling rendah, sikap independensi dengan klien, kesesuaian audit dengan standar pengauditan, internal control auditee serta review dari pihak ketiga. Di dalam praktek audit, mutu merupakan keutamaan karena KAP tidak akan berkembang apabila tidak memperhatikan kualitas dari audit, seperti disampaikan dalam Standar Profesional Akuntan Publik SPM Seksi 100 Point1: ”Setiap KAP wajib memiliki sistem pengendalian mutu dan menjelaskan unsur-unsur pengendalian mutu dan hal-hal yang terkait dengan implementasi secara efektif sistem tersebut”.
Halaman 121
Account: Ely Suhayati Selanjutnya akan dikaji, kualitas informasi dalam laporan keuangan, terdapat beberapa pengertian mengenai Kualitas Laporan Keuangan, diantaranya adalah sebagai berikut : Menurut Deddi Nordiawan dan Ayuningtyas Hertianti (2011:44), “Kualitas laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya, agar dapat meemenuhi kualitas yang dikehendaki laporan keuangan harus memenuhi empat karakteristik yaitu relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami.” Menurut Sofyan Syafri Harahap (2007:146), “Kualitas laporan keuangan merupakan kriteria persyaratan laporan akuntansi keuangan yang dianggap dapat memenuhi keinginan para pemakai atau pembaca laporan keuangan”. Dari kedua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa, kualitas informasi dalam laporan keuangan merupakan ukuran-ukuran yang digunakan agar informasi yang dihasilkan dapat bermanfaat bagi penggunanya, yaitu yang memenuhi empat karakteristik seperti relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami, hal tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh (Mc.Leod, 2007:35), Baltzan (2012:217) serta Romney dan Steinbart (2006:6). Dapat dijelaskan bahwa informasi mampu membuat suatu perubahan dalam pengambilan keputusan sesuai dengan tujuan user (Obaidat et al., 2007:27). Informasi yang relevan juga merupakan informasi yang secara signifikan mampu mempengaruhi suatu keputusan (Moehrle dan Moehrle, 2008:6).Informasi yang relevan juga merupakan informasi yang memiliki relevansi jika informasi tersebut berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapi pengguna (Mc Leod, 2007:43).Sementara itu Kieso et al. (2007:43) menegaskan bahwa informasi yang relevan harus memiliki nilai prediksi ke depan (predictive value), dan memiliki nilai umpan balik (feedback value). Kriteria informasi berkualitas lainnya adalah informasi harus akurat. Informasi yang akurat adalah informasi yang memiliki tingkat presisi yang cukup dan mendekati pada kenyataan (reality) sebenarnya (Eppler, 2003: 68).Tingkat presisi yang „cukup‟ mendekati kenyataan disebabkan karena fitur-fitur yang memberikan kontribusi kepada tingkat akurasi akan menambah biaya karena itu pengguna seringkali terpaksa menerima tingkat akurasi kurang dari 100% (Mc.Leod, 2007:43). Informasi yang tepat waktu, berkenaan dengan ketersediaan pengungkapan informasi pada saat dibutuhkan dalam membuat keputusan yang
Politeknik Negeri Jakarta, 2014
berguna (Beest et al, 2009:16). Dijelaskan lebih lanjut oleh Mc.Leod (2007:43) bahwa informasi hendaknya tersedia untuk pengambilan keputusan sebelum situasi yang buruk berkembang atau hilangnya peluang yang ada, sehingga informasi yang diperoleh setelah keputusan diambil tidak akan memiliki nilai yang bermanfaat. Ditegaskanoleh Moehrle dan Moehrle (2008:8) bahwa Informasi dikatakan tepat pada waktunya adalah apabila user menerima informasi melewati waktu yang dibutuhkan maka informasi yang diberikan tidak berguna, jika diterima dan diproses pada waktunya maka hal itu dapat meningkatkan kegunaan informasi. Informasi yang lengkap merupakan informasi yang mencakup semua informasi yang diperlukan yang disajikan secara tepat (Moehrle dan Moehrle, 2008:8). Lengkap dalam arti tidak ada penghilangan informasi yang signifikan atau tidak ada informasi yang tidak dicantumkan yang akan menyebabkan informasi menjadi menyesatkan (Moehrle dan Moehrle, 2008:8). Namun hendaknya informasi yang diberikan tidak overload yang dapat memberikan kerugian pada pengguna, informasi yang lengkap jika memiliki agregasi yang tepat dan mendukung semua area keputusan yang akan diambil (Mc.Leod, 2007:43).
Pembahasan Pada setiap profesi sangat penting untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas jasa yang diberikan profesi tersebut, selain itu pula profesi yang melayani kepentingan masyarakat hanya bisa mempertahankan eksistensinya, jika masyarakat menghargai profesi yang bersangkutan dan penghargaan tersebut hanya akan diberikan oleh masyarakat jika ada usaha dari anggota profesi untuk bekerja dengan penuh tanggungjawab, seperti menjaga kualitas audit agar dapat meningkatkan informasi di dalam laporan keuangan. Kualitas Audit dalam artikel ini, ditentukan oleh dua hal, yang pertama yaitu orang yang melaksanakan audit. Audit harus dilakukan oleh auditor yang memiliki kompetensi, profesionalisme dan independensi agar laporan audit yang dihasilkan handal dan dapat dipercaya (Mahmudi,2010:37). Dalam menjalankan tugasnya seorang audit harus memenuhi persyaratan kemampuan atau keahlian sebagai seorang auditor (Indra Bastian,2014:26). Orang yang melaksanakan audit harus memiliki kompetensi artinya memelihara pengetahuan dan keahlian profesional yang dibutuhkan untuk menjamin pemberian jasa profesional yang kompeten kepada klien atau pemberi kerja (Ikatan Akuntan Publik Indonesia,2011:11). Pemeriksa yang ditugasi untuk melaksanakan pemeriksaan menurut standar pemeriksaan harus secara kolektif memiliki pengetahuan tentang standar pemeriksaan yang dapat diterapkan terhadap jenis pemeriksaan yang
Halaman 122
Account: Ely Suhayati ditugaskan serta memiliki latar belakang pendidikan, keahlian dan pengalaman untuk menerapkan pengetahuan tersebut dalam pemeriksaan yang dilaksanakan (Indra Bastian,2014:27). Yang kedua proses pelaksanaan audit. Akuntan Publik di dalam melakukan audit, harus memenuhi tiga tahap audit yaitu : tahap perencanaan audit seperti memahami bussiness clien, pemahaman struktur pengendalian internal, menetapkan resiko dst, tahap pelaksanaan audit seperti pengujian pengendalian internal, pengujian substantif transaksi dan pengujian detail transaksi, tahap pelaporan seperti evaluasi dan kesimpulan, komunikasi dengan klien, penerbitan laporan audit dst (SK Ketua Umum Ikatan Akuntan Publik Indonesia Nomor : Kep 0.24/IAPI/ VII/2008) Nor dan Smith (2009) menyebutkan bahwa kualitas audit merupakan hal yang sangat penting, tidak hanya bagi klien ataupun bagi KAP itu sendiri, tetapi juga bagi publik. Kualitas audit merupakan elemen fundamental yang menjelaskan demand untuk jasa audit (Nor dan Smith, 2009). Kualitas audit tidak didefinisikan dalam standar auditing. Proses audit secara normal hanya menghasilkan audit report yang minimal berupa bentuk standar tetapi tidak berisi informasi yang lebih banyak mengenai kualitas audit (Zerni, 2009). Selanjutnya Buletin Akuntan Publik (2010) juga menyatakan bahwa pedoman standar auditing hanya mengatur apa yang harus dilakukan dalam audit dan kepatuhan terhadap standar akan menunjukkan bahwa audit telah dilakukan pada tingkat kualitas yang dapat diterima. Oleh karena itu, keadaan tentang tingkat baik/buruknya laporan keuangan tergantung dari informasi yang dihasilkan dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Informasi tersebut merupakan kebutuhan user yang digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Menurut Gelinas et al., (2012:19) “Kualitas informasi merupakan informasi yang berguna bagi para pengambil keputusan, pengguna informasi akan menentukan keputusan yang berkualitas dengan memberikan penekanan tambahan pada relevansi, ketepatan waktu, akurasi dan kelengkapan”. Kualitas informasi memiliki ciri khas yaitu memenuhi atau bahkan dapat melebihi harapan pelanggan atau pengguna dari informasi yang tersedia. Informasi berkualitas sangat penting, karena akan mempengaruhi capital providers dan stakeholder lain dalam membuat keputusan investasi, maupun kredit (Beest et al. 2009:3), dan sangat diperlukan investor untuk menciptakan pasar yang efisien (Kieso et al., 2007:3). Oleh karena itu kriteria yang dibutuhkan agar laporan keuangan berkualitas, salah satunya adalah laporan keuangan tersebut harus sudah diaudit oleh kantor Akuntan Publik. Informasi berkualitas merupakan kriteria informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan, sehingga apabila karakteristikinformasi
Politeknik Negeri Jakarta, 2014
berkualitas (relevan, akurat, lengkap dan tepat waktu (Mc. Leod, 2007:43)) tidak terpenuhi maka informasi akuntansi tersebut menjadi tidak berguna (Kieso et al, 2007: 41).
Kesimpulan Kualitas audit dalam artikel ini, dapat dilihat dari dua sudut pandang, sudut pandang yang pertama yaitu dilihat dari orang yang mengerjakan audit, auditing harus dilakukan secara kritis dimana pelaksana pemeriksaan haruslah seorang yang mempunyai pendidikan, pengalaman dan keahlian di bidang akuntansi, perpajakan, sistem akuntansi dan pemeriksaan akuntansi, sedangkan untuk sudut pandang yang kedua bagaimana proses audit tersebut dilaksanakan, seperti sebelum dilaksanakan audit dilakukan perencanaan audit terlebih dahulu seperti memahami business klien, memahami process business auditee, membuat audit program, mampu mengaudit sesuai dengan audit program, ketepatan waktu di dalam menyelesaikan pekerjaan, cukupnya bukti ketika melakukan pemeriksaan dengan biaya paling rendah, kesesuaian dengan standar pengauditan, melakukan pengecekan terhadap internal control auditee dan yang terakhir untuk menjaga mutu dari kantor akuntan public adalah dilakukan review dari rekan sejawat atau pihak ketiga untuk kantor akuntan public tersebut, sehingga apabila kedua hal tersebut dilakukan pada saat mengaudit maka akan meningkatkan informasi dalam laporan keuangan karena menghasilkan 4 karakteristik informasi yaitu relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami.
Daftar Pustaka Anwar Nasution. 2007. BPK : Krisis Keuangan Global harus Jadi pelajaran. Jakarta, http://www.tempo.co.id/hg/ Ekbis/2007/08/17/brk, 20070817n05773.id.html, Jumat 17 Agustus 2007. Arens, Alvin A., Randal J. Elder., and Mark S. Beasley. 2012. Auditing & Assurance Services An integrated Approach. 14thEdition. Pearson Prentice Hall. Azhar Susanto. 2004. Sistem Informasi Akuntansi : Konsep dan pengembangan Berbasis Komputer. Cetakan Pertama. Lingga Jaya Bandung. Beest, Ferdy van, et al. 2009.Quality of Financial Reporting: measuring qualitative characteristics. Netherland: Nijmegen Center for Economics NiCE Working Paper 09-108 April2009 Institute for Management Research, Radboud University Nijmegen, HK Nijmegen. Buletin Akuntan Publik. 2010. Menjaga Kepercayaan Atas Kualitas Audit. Edisi 06/TahunII/Juni2010, Hal 26-28. Basuki, Krisna Yunika Mahardani. 2006. Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu terhadap
Halaman 123
Account: Ely Suhayati Perilaku Disfungsional Auditor dan Kualitas Audit pada Kantor Akuntan di Surabaya. Jurnal Maksi. Volume 6 No. 2 Agustus 2006 : 203-223. Boon, Kym., Jill Mc Kinnon and Philip Ross. 2008. Audit Service Quality in Compulsory Audit Tendering. Accounting Research Journal Vol. 21 No. 21 pp 93122. Group Publishing Limited. Baltzan, paige. 2012. Business Driven Information System. Third Edition. New York : Mc Graw Hill. International Edition. Darmin Nasution. 2007. Jangan Tunggu Kami Datang. http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsi p/2007/05/21/ WAW/mbm.20070521.WAW123953.id.ht ml 21 Mei 2007 De Angelo, L.E, 1981. Auditor Size and audit quality. Journal of Accounting & Economics. Deddi Nordiawan & Ayuningtyas hertianti.(2011). Akuntansi Sektor Publik. Jakarta:Salemba Empat. Eppler, M. J. 2003.Managing Information Quality: Increasing the Value of Information in Knowledge-Intensive Products and Processes: Springer. Ely Suhayati. 2012. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Disfungsional Akuntan Publik dan Implikasinya pada Kualitas Audit. Desertasi. Unpad-2012. Fuad Rahmany. 2006. Bapepam: Akuntan dan Great River Terlibat Konspirasi. www.tempo.co.id. 08 Desember 2006 Gellinas, Ulrich., and Dull, B. Richard. 2012. Accounting Information System. Ninth Edition. South Western Cengage Learning. 5191 Natorp Boulevard Mason, USA. Huang, K. T., et al. 1999. Quality Information and Knowledge. Upper Saddle River New Jersey 07458 : Prentice Hall PTR. Hasan Bisri. 2012. Century Kasus Rekayasa Akuntansi. Akuntanonline, 1 februari 2012 Henry Simamora. 2000, Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Jakarta: Salemba Empat. Institut Akuntan Publik Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik, Jakarta : Salemba Empat. Indra Bastian. (2014). Audit Sektor Publik:Pemeriksaan Pertanggungjawaban Pemerintahan. Edisi ke-3. Jakarta:Salemba Empat. Kamus Besar Bahasa Indonesia, PT Gramedia Pusaka Utama, Edisi Keempat, Depdiknas, 2008.
Politeknik Negeri Jakarta, 2014
Kieso, Donald E.,et al. 2007.Intermediate Accounting, Twelve Edition, John Wiley and Sons Inc. Moehrle Stephen R.,and Moehrle, Jennifer A. Reynorld. 2008.The Proposed Conceptual Framework semantics or Sea Change in financial reporting? , CPA Journal November 2008: 78. 11; ABI/ INFORM Global Mahmudi. (2010). Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah:Panduan Bagi Eksekutif,DPRD dan Masyarakat Dalam Pengambilan Keptusan Ekonomi,Sosial dan Politik.Edisi ke-2.Yogyakarta:UPP STIM YKPN. Mardiasmo.(2002). Akuntansi Sektor Publik. Cetakan ke-4. Yogyakarta:Andi. Menteri Keuangan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No. 17/PMK.01/2008 tantang Jasa Akuntan Publik. Mc. Leod, Raymond and Schell, George P. 2007. Management Information Systems, Tenth Edition, Upper Saddle River New Jersey 07458: Pearson/Prentice Hall Nor. Mohd nazli Mohd, Smith, Malcom and Ismail. Zubaidah. 2009. Auditors‟ Perception of Time Budget Pressure and Reduced Audit Quality Practices : A Preliminary Study from Malaysian Context. www.international conference.com.my Nur Indriantoro dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis : Untuk Akuntansi dan Manajemen. Cetakan Kedua, BPFE UGM Yogyakarta. Obaidat, Ahmad. 2007.Accounting Information Qualitatif Characteristics Gap: Evidence from Jordan, International Management Review. Vol 3 No.2 Sri Mulyani dan Anwar Nasution. 2006. Banyak Perusahaan Buat Laporan Keuangan Ganda. TempoInteraktif.com.mhtml:file://F:\cont ohkasus\ tempointeraktif 15.mht!http:// www.tempointeraktif.com / hg/ek…5 / 8/2008 Sri Wahyuni/Humas UGM-Agung. 2013. Telitu Kualitas Auditor ; Sri Wahyuni Raih Doktor. http://ugm.ac.id/id/berita8001 Surat Keputusan Ketua Umum Institut Akuntan Publik Indonesia Nomor : KEP.024/IAPI/VII/2008 Tentang Kebijakan Penentuan Audit Fee Sofyan Syafri Harahap. 2007. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Edisi Kesatu Cetakan Ketiga. Jakarta: PT. Raya Grafindo Persada. Sukrisno Agoes. 2007. Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik, Edisi ke Tiga Jilid 1, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Halaman 124
Account: Ely Suhayati Silviana. 2012. Pengaruh Komitmen Kepala Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah di Provinsi Jawa Barat. Seminar Nasional Akuntansi dan Bisnis. ISSN:2252-3936. Universitas Widyatama. Tempointeraktif.com. 2006. Banyak Perusahaan Buat Laporan Keuangan Ganda. mhthml : file ://F :\contoh kasus tempo interaktif15. mhtlhttp : //www. tempo interaktif F.com/hg/ekb 5/8/2008 Wooten, Thomas C. 2003. The CPA Journal Research About Audit Quality. Yosefrinaldi. 2013. Pengaruh kapasitas sumber daya manusia dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap kualitas laporan
Politeknik Negeri Jakarta, 2014
keuangan pemerintah daerah dengan variabel intervening sistem pengendalian intern pemerintah (studi empiris pada dinas pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Se-Sumatera Barat). Universitas Negeri Padang :skripsi. Zerni, Mikko. 2009. Essay on audit Quality. Acta Univ. Oul.G 39, 2009. ISBN 978-951-429292-7 (PDF) http://herkules.oulu.fi/isbn978951429292/ Romney, Marshall, and Steinbart, Paul. 2006. Accounting Information Systems, Tenth Edition. Upper Saddle River, New Jersey, 07458 : Pearson Education, Inc. http://en.wikipedia.org/wiki
Halaman 125
ISSN 2338-9753
Volume 1 No 2 Desember 2014
Format Penulisan Artikel Judul Nama Penulis Pertama Program studi, Nama PT, alamat email Nama Penulis Kedua Program studi, Nama PT, alamat email Abstract (bhs Inggris) Abstrak (bhs Indonesia) Pendahuluan Latar belakang Tujuan Permasalahan Review Pustaka Metode Penelitian Pembahasan Kesimpulan Daftar Pustaka Ketentuan: Item
Ketentuan
Ukuran kertas
A4
Judul :
Huruf Time New Roman 14 Point, Centre. Title Case Times New Roman 12 Point, Italic
Nama Penulis, Nama Program studi, nama Perguruan Tinggi: Abstract Bahasa Inggris Abstrak Bahasa Indonesia
Time New Roman, Italic 10 point. Times New Roman, Italic, 10 point
Sub judul
Time New Roman, Bold, 11 Point, Title Case
Konten
Dua Kolom, Times New Roman, 10 Point, satu spasi dan garis diantara dua kolom Sesuai standard, lihat contoh di artikel terbitan kali ini. Maksimum 10 halaman Wajib menyebutkan judul dan sumbernya Lihat sample pada terbitan kali ini
Daftar Pustaka Jumlah Halaman Tabel dan grafik Secara menyeluruh
ISSN 2338-9753
Volume 1 No 2 Desember 2014
Diterbitkan oleh Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta Jln Prof. Dr. Ir. G.E. Siwabessy. Kampus UI Depok. Gedung F Lantai 2, Telp 021-7862537, Fax 021-7863537
[email protected]