ANALISIS IMPOR SERAT DI INDONESIA
S
JURUSAPd ILMU-IIILMU SOSLAL EKONOMI P E R T m M FAKULTAS PERTAMAN INSTITUT PERTIUUW BOGOR 1997
RTNGKASAN ERN1 SUKMADINI ASIKIN. Analisis Impor Serat Kapas di Indonesia. Di bawah bimbingan RITA NURMALINA SURYANA. Industri tekstil nasional yang semakin berkembang temyata telah mampu menjadikan ekspor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) sebagai komoditi utama penghasil devisa dari sektor non migas, bahkan menempati peringkat pertama dalam komoditi ekspor hasil industri. Pesamya perkembangan industri TPT tentunya memerlukan dukungan penyediaan bahan baku, dan salah satunya adalah serat kapas yang memiliki kontribusi terbesar bagi industri TPT, dimana ketergantungan bahan baku industri tekstil akan serat kapas mencapai
50 persen Namun temyata sampai dengan Pelita IV dan V kebutuhan kapas untuk bahan baku tekstil di Indonesia masih dipenuhi dari impor. Pada periode 199411995 pangsa impor serat kapas Indonesia telah mencapai 99.6 persen yang sekaligus menjadikan Indonesia sebagai negara pengimpor kapas kedua terbesar di dunia serta merupakan negara pemakai serat kapas ketujuh terbesar di dunia. Volume impor serat kapas yang besar dan terus meningkat menyebabkan pentingnya mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya, disamping harga serat kapas domestik dan permintaan akan serat kapas oleh industri pemintalan dalam negeri. Dengan demikian penelitian ini bertujuan (1) mempelajari keragaan perekonomian serat kapas Indonesia dan dunia, (2) menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh pada impor serat kapas di Indonesia, permintaan serat kapas oleh industri pemintalan dalam negeri dan harga serat kapas domestik serta (3) menduga nilai elastisitas dari fungsi impor serat kapas di Indonesia, fungsi permintaan serat kapas oleh industri pemintalan dan fungsi
permintaan serat kapas oleh industri pemintalan dan fungsi harga serat kapas domestik baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan deret waktu (time series) periode 1969-1995.
Pengolahan data dilakukan dengan
kalkulator dan komputer. Pengolahan dengan komputer menggunakan alat bantu program SAS versi 6.04 dan Excel1 versi 5.0. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model ekonometrika persamaan simultan yang diduga dengan metode pangkat dua terkecil dua tahap Three Stage Least Sqt~ares(3SLS). Jika dilihat dari perkembangan impor serat kapas Indonesia selama kurun waktu 1991-1995 telah mencapai rata-rata 99 persen dan pada tahun 1995 impor serat kapas Indonesia mencapai puncaknya yakni sebesar 99.6 persen.
Dan
peringkat pangsa impor terbesar periode tahun 1990-1994 berturut-turut dari enam negara pengekspor adalah Amerika Serikat, Australia, China, Pakistan, USSR (Ex-USSR) serta Brazil. Variabel dugaan yang berpengaruh nyata pada impor serat kapas di Indonesia adalah harga serat kapas domestik, harga serat polyester, permintaan serat kapas oleh industri pemintalan dalam negeri, impor serat kapas Indonesia tahun lalu dan nilai tukar rupiah terhadap dollar. Sedangkan, Produk Domestik Bruto dan harga serat kapas impor tidak berpengaruh nyata. Tidak berpengaruhnya kedua peubah bebas ini diduga karena kebutuhan akan serat kapas sangat besar namun produksi dalam negeri hanya mampu memenuhi kebutuh-an nasional sebesar 0.6 persen. Harga serat polyester memiliki hubungan positif dengan impor serat kapas, yang berarti serat polyester merupakan barang substitusi bagi serat kapas impor.
Fenomena ini terjadi karena penggunaan serat sintesis termasuk polyester terus mengalami peningkatan, dan polyester merupakan serat sintesis yang paling banyak digunakan untuk industri TPT. Menurut API (1996) pemakaian serat kapas per kapita hanya naik enam persen sedangkan pemakai-an serat non kapas per kapitanya naik sebesar 176 persen. Sementara itu, impor serat kapas Indonesia tidak elastis terhadap seluruh peubah bebas yang mempengaruhinya, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata pada permintaan serat kapas oleh industri pemintalan adalah peubah peubah harga serat polyester dan permintaan serat kapas industri pemintalan domestik tahun lalu. Sedangkan harga benang kapas dan harga serat kapas domestik tidak berpengaruh nyata. Selanjutnya, elastisitas permintaan serat kapas juga bersifat inelastis terhadap seluruh variabel yang mempengaruhinya dalam jangka pendek. Narnun dalam jangka panjang bersifat sangat elastis. Faktor-faktor yang nyata mempengaruhi harga serat kapas domestik adalah peubah harga serat kapas impor,
nilai tukar rupiah terhadap dollar serta
permintaan serat kapas domestik. Sedangkan harga serat kapas domestik tahun lalu dan harga kapas berbiji domestik tidak berpengaruh nyata. Dan nilai dugaan elastisitas harga serat kapas domestik bersifat inelastis dalam jangka pendek dan jangka panjang terhadap seluruh peubah yang mempengaruhinya. Impor serat kapas di Indonesia yang sangat besar menimbulkan konsekuensi akan pentingnya penanganan yang cukup serius bagi peningkatan produksi dan peningkatan mutu serat kapas domestik, selain peningkatan kualitas dan produksi polyester, mengingat polyester dapat mensubstitusi serat kapas.
ANALISIS IMPOR SERAT KAPAS DI INDONESIA
ERN1 SUKMADINI ASIKIN A 29.1189
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1997