ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT LOYALITAS PELANGGAN RESTORAN SAUNG KURING BOGOR
Oleh ADITYA IQBAL H24062886
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 i
RINGKASAN Aditya Iqbal. H24062886. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Loyalitas Pelanggan Restoran Saung Kuring Bogor. Di Bawah bimbingan Hj. Mimin Aminah. Persaingan industri restoran yang cukup ketat di Kota Bogor membuat setiap pelakunya berusaha menawarkan menu dan pelayanan terbaiknya agar dapat bersaing dengan restoran lainnya. Salah satu restoran yang berada pada persaingan ini yaitu Restoran Saung Kuring yang berada di Jalan Baru Kedung Badak No.9 Bogor. Untuk dapat bertahan dipersaingan di industri ini, Restoran Saung Kuring harus senantiasa menentukan strategi yang tepat agar mendapatkan loyalitas dari pelanggannya. Tujuan dari penelitian ini yaitu: (1) Menganalisis karakteristik pelanggan Restoran Saung Kuring Bogor, (2) Menganalisis tingkat persepsi pelanggan, nilai pelanggan, daya saing, kualitas pelayanan jasa, dan loyalitas pelangggan Restoran Saung Kuring, (3) Menganalisis pengaruh persepsi pelanggan, nilai pelanggan, daya saing, dan kualitas pelayanan jasa terhadap loyalitas pelangggan Restoran Saung Kuring. Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan metode non probability sampling dengan teknik judgement sampling, dengan kriteria pernah makan di Restoran Saung Kuring lebih dari dua kali. Pengolahan data dilakukan dengan uji validitas dan reliabilitas, analisis deskriptif, pengukuran sikap, dan analisis regresi linier berganda. Penelitian ini menggunakan bantuan Microsoft Excel 2007 dan Software SPSS versi 16.0 for Windows. Berdasarkan hasil penelitian terhadap identitas pelanggan Restoran Saung Kuring sebanyak 100 orang pelanggan, didapat bahwa sebanyak 56% pelanggan adalah laki-laki dan 44% adalah perempuan. Pelanggan Restoran Saung Kuring sebagian besar berumur antara 25-34 tahun (41%) dan mayoritas pelanggannya bekerja sebagai karyawan swata (47%). Sebagian besar pelanggan Restoran Saung Kuring membutuhkan waktu selama 15-30 menit (31%) untuk sampai ke Restoran Saung Kuring. Mayoritas pelanggan Restoran Saung Kuring memiliki pendapatan per bulan antara Rp.2000.001-Rp.3000.000 (34%) dan sebagian besar merupakan lulusan sarjana (44%). Berdasarkan pengukuran sikap responden terhadap seluruh variabel penelitian menunjukkan penilaian yang baik. Dimana nilai rataan untuk tingkat persepsi pelanggan sebesar 4,07, tingkat nilai pelanggan dan daya saing sebesar 4,05, tingkat kualitas pelayanan jasa sebesar 4,07, dan untuk tingkat loyalitas pelanggan sebesar 3,83. Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel yang dipilih pada variabel independent (persepsi pelanggan, nilai pelanggan, daya saing, dan kualitas pelayanan jasa) dapat menerangkan keragaman variabel dependent (loyalitas pelanggan) dengan kontribusi sebesar 47,9%. Persamaan regresi yang didapat dari hasil hasil pengolahan data adalah Y = -0,399 + 0,370 X1 + 0,076 X2 + 0,1 X3 + 0,492 X4. Secara keseluruhan persepsi pelanggan, nilai pelanggan, daya saing, dan kualitas pelayanan jasa berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Secara parsial hanya persepsi pelanggan dan kualitas pelayanan jasa yang berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
ii
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT LOYALITAS PELANGGAN RESTORAN SAUNG KURING BOGOR
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI Pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Oleh ADITYA IQBAL H24062886
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
iii
Judul Skripsi
: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Loyalitas Pelanggan Restoran Saung Kuring Bogor
Nama
: Aditya Iqbal
NIM
: H24062886
Menyetujui Pembimbing,
(Ir. Mimin Aminah, MM) NIP : 19660907 199103 2 002
Mengetahui : Ketua Departemen,
(Dr. Ir. Jono M. Munandar, MSc) NIP : 19610123 198601 1 002
Tanggal Lulus :
iv
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Aditya Iqbal dilahirkan di Malang pada tanggal 20 Juli 1988 dari pasangan Bram Kusbiantoro dan Titin Syarifah. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Penulis menempuh pendidikan Sekolah Dasar Dian Kencana Bandung, kemudian melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri 11 Bandung, dan kemudian lulus dari Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 11 Bandung pada tahun 2005. Pada tahun 2006, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) dan masuk ke Fakultas Ekonomi dan Manajemen pada Departemen Manajemen dengan Minor Komunikasi. Pada masa perkuliahan, penulis aktif dalam berbagai organisasi dalam kampus yaitu KOPMA IPB pada tahun 2007 dan BEM FEM IPB sebagai staf departemen EShip (Education and Entrepreneurship) pada tahun 2009. Selain itu penulis pun aktif dalam berbagai kepanitiaan, baik yang diadakan oleh Himpro COM@, SESC, BEM FEM IPB, KOPMA, maupun BEM KM IPB. Penulis juga pernah menjadi penanggung jawab ENTER (Entrepreneur Center) FEM IPB pada periode 2009-2010. Prestasi penulis yang pernah diraih selama menjadi mahasiswa IPB ialah lolos PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) yang ke 23 yang diadakan di UNMAS (Universitas Maha Saraswati) Denpasar Bali.
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Skripsi dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Loyalitas Pelanggan Restoran Saung Kuring Bogor” disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Tingginya tingkat persaingan restoran yang berada di Kota Bogor merupakan latar belakang dari penelitian ini. Penelitian mengenai loyalitas pelanggan perlu dilaksanakan mengingat bahwa dengan memiliki pelanggan yang loyal, suatu perusahaan akan dapat menghadapi persaingan yang ketat. Selain itu, dengan memiliki pelanggan yang loyal banyak manfaat yang akan didapat oleh perusahaan. Oleh sebab itu peneliti menganalisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat loyalitas pelanggan Restoran Saung Kuring Bogor. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itulah penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Penulis memohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat pada skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat menjadi bahan referensi dan berguna bagi banyak pihak.
Bogor, Agustus 2010
Penulis
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan dukungan dan bantuan berupa do’a, bimbingan, semangat, saran dan kritik dari berbagai pihak sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesarbesarnya kepada: 1. Kedua Orang Tua penulis yaitu Bram Kusbiantoro dan Titin Syarifah serta kedua adik penulis yaitu Arief Maulana dan Azhar Hidayatullah yang senantiasa tiada hentinya memberi dukungan dan do’a kepada penulis. 2. Ir. Hj. Mimin Aminah, MM sebagai dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi. 3. Farida Ratnadewi, SE, MM dan Hardiana Widyastuti, S.Hut, MM atas ketersediaannya untuk meluangkan waktu menjadi dosen penguji dan memberi masukan kepada penulis. 4. Rd. Dikky Indrawan, SP, MM yang bersedia memberikan masukan terhadap penelitian penulisan. 5. Dr. Ir. Jono Munandar, MSc selaku Ketua Departemen Manajemen, FEM IPB. 6. Seluruh staf pengajar, staf tata usaha, staf perpustakaan, dan karyawan/i Departemen Manajemen FEM IPB yang telah banyak memebantu selama masa perkuliahan yang tidak dapat disebutkan satu persatu. 7. Pa Mulyadi dan Mba Ria serta seluruh karyawan Restoran Saung Kuring Bogor yang telah banyak membantu dalam kelancaran penelitian. 8. Teman-teman Gank Macho (Aki, Nala, Nceq, Andi, dan Aseb) yang telah banyak membantu dan memberikan pengalaman yang begitu berarti bagi penulis. 9. Teman-teman satu bimbingan (Jihan, Didit, Galih, Rauf, Ranti, dan Bule) atas kerjasama dan dukungan serta do’anya selama bimbingan dan penyusunan skripsi.
vii
10. Sahabat-sahabat di BEM FEM IPB (Mbe, Ege, Icha, Ipank, Eno, Retno, Malay, Izny, Aryo, Faris, Ilham, Choey, Pacul, Mamet, Ranti, Q, Fiand, Achy, Puspi, Eka, dan Erin) yang telah banyak memberikan dukungan berupa motivasi dan do’a serta memberikan kenangan indah selama ini. 11. Teman-teman Acara Extravaganza (Dina, Ayu, Ario, Fadli, Putra, Tia, Andini, Niear, Mahen, Linda, Icut, dan Syifa) yang telah banyak memberikan dukungan dan do’a pada penulis. 12. Teman-teman IWA Corp. (Nanda, Aki, Jihan, dan Widi) yang senantiasa memberi motivasi dan berjuang bersama hingga PIMNAS XXIII. 13. Teman-teman Densus 88.8 (Ojan, Afif, Teguh, Rizal, Wiwid, Ikbal, Bryan, dan Mojo) yang senantiasa memberikan do’a dan dukungan kepada penulis. 14. Rekan-rekan seperjuangan Manajemen 43 dan Angkatan 43 IPB yang telah memberikan banyak kenangan indah dan kebersamaan selama masa perkuliahan. 15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.
Bogor, Agustus 2010
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman RINGKASAN RIWAYAT HIDUP …………………………………………………………. v KATA PENGANTAR ……………………………………………………..
vi
UCAPAN TERIMA KASIH ………………………………………………. viii DAFTAR TABEL ………………………………………………………….
xi
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………….
xii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………. xiii I.
PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah .............................................................................. 4 1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 4 1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 4 1.5 Ruang Lingkup ..................................................................................... 5
II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 6 2.1 Tinjauan Teoritis .................................................................................. 6 2.1.1 Pemasaran ...................................................................................... 6 2.1.2 Jasa ................................................................................................ 6 2.1.3 Restoran ........................................................................................ 7 2.1.4 Loyalitas Pelanggan ....................................................................... 9 2.1.5 Persepsi Pelanggan ........................................................................ 10 2.1.6 Nilai Pelanggan ............................................................................. 11 2.1.7 Daya Saing .................................................................................... 12 2.1.8 Kualitas Pelayanan Jasa ................................................................. 13 2.2 Pendekatan Teori Alat Analisis ............................................................. 14 2.2.1 Metode dan Penentuan Ukuran Sampel ......................................... 14 2.2.2 Validitas dan Realibilitas Instrumen .............................................. 15 2.2.3 Analisis Deskriptif ......................................................................... 16 2.2.4 Analisis Regresi Linier Berganda .................................................. 16 2.3 Penelitian Terdahulu yang Relevan ....................................................... 16 III. METODE PENELITIAN ......................................................................... 18 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ............................................................. 18 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 19 3.3 Pengumpulan Data................................................................................. 20 3.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data .................................................. 21 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 26 4.1 Gambaran Umum Perusahaan .............................................................. 26 4.2 Analisis Data Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ........................ 28 ix
4.2.1 Hasil Uji Validitas Kuesioner ........................................................ 28 4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner .................................................... 29 4.3 Karakteristik Responden ....................................................................... 29 4.3.1 Karakteristik Jenis Kelamin .......................................................... 29 4.3.2 Karkteristik Usia ............................................................................ 30 4.3.3 Karakteristik Pekerjaan .................................................................. 31 4.3.4 Karakteristik Waktu Tempuh Menuju Saung Kuring ................... 32 4.3.5 Karakteristik Tingkat Pendapatan ................................................. 32 4.3.6 Karakteristik Tingkat Pendidikan .................................................. 33 4.4 Pengukuran Tingkat Penilaian Responden Terhadap Variabel Dependent dan Indipendent ..................................................................................... 34 4.4.1 Tingkat Persepsi Pelanggan ........................................................... 34 4.4.2 Tingkat Nilai Pelanggan ................................................................ 36 4.4.3 Tingkat Daya Saing ....................................................................... 39 4.4.4 Tingkat Kualitas Pelayanan Jasa ................................................... 41 4.4.5 Tingkat Loyalitas Pelanggan ......................................................... 45 4.5 Uji Asumsi Klasik ................................................................................. 47 4.5.1 Uji Normalitas ............................................................................... 47 4.5.2 Uji Multikolinerasi......................................................................... 48 4.5.3 Uji Autokorelasi............................................................................. 49 4.5.4 Uji Heteroskedastisitas .................................................................. 49 4.6 Uji Hipotesis .......................................................................................... 49 4.6.1 Regresi Linier Berganda ............................................................... 50 4.6.2 Uji F ............................................................................................... 52 4.6.3 Uji t ................................................................................................ 52 4.7 Implikasi Manajerial .............................................................................. 54 KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 57 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 59
x
DAFTAR TABEL
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
13.
Halaman Jumlah Penduduk Indonesia ....................................................................... 1 Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang di Indonesia ..................................................................................................... 2 Daftar Restoran di Jalan Baru Bogor ......................................................... 3 Kriteria Skor Rataan Akhir ......................................................................... 23 Penilaian Responden Mengenai Persepsi Pelanggan ................................. 35 Penilaian Responden Mengenai Nilai Pelanggan ...................................... 37 Penilaian Responden Mengenai Daya Saing.............................................. 40 Penilaian Responden Mengenai Kualitas Pelayanan Jasa ......................... 42 Penilaian Responden Mengenai Loyalitas Pelanggan ............................... 46 Uji Kolmogorov-Smirnov........................................................................... 48 Uji Multikolineritas ..................................................................................... 48 Model Summary Pengaruh Persepsi Pelanggan (X1), Nilai Pelanggan (X2), Daya Saing (X3), dan Kualitas Pelayanan Jasa (X4) Terhadap Loyalitas Pelanggan (Y) .............................................................................................. 50 Hasil Perhitungan regresi Linier Berganda ................................................ 52
xi
DAFTAR GAMBAR
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Halaman Jumlah Restoran di Kota Bogor .................................................................... 3 Kerangka Pemikiran Penelitian .................................................................... 19 Struktur Organisasi Restoran Saung Kuring .................................................. 28 Karakteristik Pelanggan Restoran Saung Kuring Berdasarkan Jenis Kelamin .......................................................................................................... 30 Karakteristik Pelanggan Restoran Saung Kuring Berdasarkan Usia ............. 31 Karakteristik Pelanggan Restoran Saung Kuring Berdasarkan Pekerjaan ..... 31 Karakteristik Pelanggan Restoran Saung Kuring Berdasarkan Waktu Tempuh .......................................................................................................... 32 Karakteristik Pelanggan Restoran Saung Kuring Berdasarkan Tingkat Pendapatan per Bulan .................................................................................... 33 Karakteristik Pelanggan Restoran Saung Kuring Berdasarkan Tingkat Pendidikan ..................................................................................................... 34
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No 1. 2. 3. 4.
Halaman Kuesioner Penelitian .................................................................................. 61 Uji Validitas dan Reliabilitas ....................................................................... 65 Perhitungan Pengukuran Sikap .................................................................. 70 Output SPSS 16.0 untuk Uji Regresi Linier Berganda ................................ 74
xiii
1
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berdampak pada persaingan dunia usaha yang semakin meningkat, baik perusahaan yang bergerak di bidang industri, perdagangan maupun jasa. Kesuksesan dalam persaingan akan terpenuhi apabila perusahaan dapat menciptakan dan mempertahankan pelanggan. Pelanggan kini memiliki tuntutan nilai yang jauh lebih besar dan beragam karena pelanggan dihadapkan pada berbagai pilihan berupa barang maupun jasa yang dapat mereka beli. Dalam hal ini perusahaan harus memberikan nilai lebih yang dapat diterima oleh pelanggan, karena bila tidak, pelanggan akan segera beralih kepada pesaing. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat besar. Setiap tahunnya jumlah penduduk di Indonesia semakin meningkat. Peningkatan jumlah penduduk Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1. Dampak dari peningkatan ini ialah semakin meningkatnya jumlah konsumsi masyarakat terhadap kebutuhan pangan. Hal ini menyebabkan Indonesia menjadi pasar yang sangat potensial bagi industri yang bergerak dibidang pangan. Tabel 1. Jumlah Penduduk Indonesia Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa) 1971 199.208.229 1980 147.490.298 1990 179.378.946 1995 194.754.808 2000 205.132.458 2005 218.868.791 Sumber: Badan Pusat Statistik, 2010 Saat ini masyarakat Indonesia cenderung lebih senang mengkonsumsi makanan dan minuman yang telah jadi, hal ini terlihat dari pengeluaran ratarata per kapita masyarakat Indonesia dalam sebulan pada Tabel 2. Dimana pengeluaran rata-rata per kapita masyarakat Indonesia untuk makanan dan minuman jadi tiap tahunnya meningkat. Hal ini disebabkan oleh semakin terbatasnya waktu yang dimiliki oleh masyarakat saat ini untuk mengolah makanan sendiri. Perubahan gaya hidup ini menjadi salah satu penyebab
2
utama dari pertumbuhan industri restoran yang semakin tinggi. Hal tersebut dikarenakan restoran merupakan salah satu usaha yang menyediakan makanan dan minuman jadi. Penyebab lain dari semakin berkembangnya industri restoran ialah dikarenakan saat ini orang datang ke restoran sering kali tidak hanya untuk menghilangkan rasa lapar dan haus semata, namun terdapat motivasi lain seperti untuk beristirahat, berkumpul, dan juga untuk bertemu dengan relasi bisnis. Tabel 2. Pengeluaran Rata-rata per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang di Indonesia Kelompok Barang 2006 Padi-padian 11,37 Umbi-umbian 0,59 Ikan 4,72 Daging 1,85 Telur dan Susu 2,96 Sayur-sayuran 4,42 Buah-buahan 2,1 Makanan dan Minuman Jadi 10,29 Sumber: Badan Pusat Statistik, 2010 Restoran merupakan salah satu usaha
2007 10,15 0,56 3,91 1,95 2,97 3,87 2,56 10,48
2008 9,57 0.53 3,96 1,84 3,12 4,02 2,27 11,44
2009 8,86 0,51 4,29 1,89 3,27 3,91 2,05 12,63
yang sangat potensial di Kota
Bogor, namun persaingan di industri ini cukuplah ketat. Pada Gambar 1 terlihat dimana jumlah restoran di Kota Bogor begitu fluktuatif tiap tahunnya. Hal tersebut mengindikasikan bahwa restoran yang tidak memiliki daya saing yang kuat maka tidak akan dapat bertahan di industri ini. Hal tersebut membuat setiap restoran berusaha menawarkan menu dan pelayanan terbaiknya agar dapat bersaing dengan restoran lainnya. Salah satu restoran yang berada pada persaingan restoran di Kota Bogor yaitu Restoran Saung Kuring yang berada di Jalan Baru Kedung Badak No.9 Bogor. Jalan Baru merupakan salah satu wilayah di Kota Bogor yang memiliki persaingan restoran yang cukup ketat. Seperti yang terlihat pada Tabel 3, tercatat terdapat sekitar 10 restoran yang terdapat di daerah Jalan Baru. Oleh sebab itu, Restoran Saung Kuring harus senantiasa menerapakan strategi yang tepat agar dapat bersaing di industri ini.
3
300
Jumlah
250 200 Jumlah Restoran di Kota Bogor
150 100 50 0 2006
2007
2008
2009
Tahun
Gambar 1. Jumlah Restoran di Kota Bogor (Dinas Pariwisata Kota Bogor, 2010) Tabel 3. Daftar Restoran di Jalan Baru Bogor No Nama Restoran 1 Sate Maranggi 2 Eco Raos 3 Lembah Anai 4 Saung Kuring 5 Trio 6 Taman Palem 7 Kedai Sunda Cipayung 3 8 Pondok Bambu Tirta “Bu Djodjo” 9 Sederhana 10 Pondok Bambu Kuring Sumber : Data Primer, per Bulan Agustus 2010 Dampak dari perkembangan kompetisi di antara pelaku bisnis restoran adalah pelanggan akan memiliki banyak alternatif tempat dalam melakukan pembelian. Hal ini mengisyaratkan pentingnya perusahaan untuk dapat menentukan strategi yang tepat agar mendapatkan loyalitas dari pelanggannya. Menurut Engel, dkk. (1994), upaya mempertahankan pelanggan harus mendapat prioritas yang lebih besar dibandingkan dengan upaya mendapatkan pelanggan baru. Hal tersebut dikarenakan pada umumnya biaya yang dibutuhkan untuk mempertahankan pelanggan yang telah ada lebih murah dibandingkan dengan menarik pelanggan baru. Lebih jauh lagi, kehilangan pelanggan dapat menjadi bencana di dalam pasar yang memiliki persaingan yang sangat ketat. Oleh karena itu, loyalitas pelanggan merupakan salah satu aset terbesar yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut Rangkuti (2002), loyalitas pelanggan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu persepsi pelanggan, nilai pelanggan, daya saing, dan kualitas pelayanan jasa. Dengan
4
memperhatikan keempat faktor tersebut, maka Restoran Saung Kuring akan mendapatkan loyalitas dari para pelanggannya sehingga dapat bertahan dalam ketatnya persaingan industri restoran di Kota Bogor. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka ada beberapa masalah yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini yaitu: 1
Bagaimana karakteristik dari pelanggan Restoran Saung Kuring Bogor?
2. Bagaimana tingkat persepsi pelanggan, nilai pelanggan, daya saing, kualitas pelayanan jasa, dan loyalitas pelangggan Restoran Saung Kuring Bogor? 3. Apakah terdapat pengaruh persepsi pelanggan, nilai pelanggan, daya saing, dan kualitas pelayanan jasa terhadap loyalitas pelangggan Restoran Saung Kuring Bogor dan seberapa besar pengaruh tersebut? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Menganalisis karakteristik pelanggan Restoran Saung Kuring Bogor. 2. Menganalisis tingkat persepsi pelanggan, nilai pelanggan, daya saing, kualitas pelayanan jasa, dan loyalitas pelangggan Restoran Saung Kuring Bogor. 3. Menganalisis pengaruh persepsi pelanggan, nilai pelanggan, daya saing, dan kualitas pelayanan jasa terhadap loyalitas pelangggan Restoran Saung Kuring Bogor. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Saung Kuring Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi kepada perusahaan mengenai karakteristik pelanggan dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat loyalitas pelanggan Restoran Saung Kuring Bogor, sehingga dapat disusun strategi yang tepat dalam pemasarannya.
5
2. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan sarana untuk mengaplikasikan teori-teori yang telah didapat dimasa perkuliahan khususnya bidang ilmu manajemen pemasaran. 3. Bagi Kalangan Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, ilmu, dan bahan pembanding untuk penelitian selanjutnya. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian ini dilaksanakan di Restoran Saung Kuring Bogor. Penelitian ini menganalisis mengenai karakteristik pelanggan Restoran Saung Kuring dan faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan Restoran Saung Kuring. Dalam menganalisis masalah ini, peneliti menggunakan metode analisis deskriptif dan regresi linier berganda. Responden yang dipilih ialah pelanggan yang pernah makan di Restoran Saung Kuring lebih dari dua kali dan juga pihak manajemen dari Restoran Saung Kuring.
6
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pemasaran Pemasaran sangat berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat. Pemasaran dapat didefinisikan sebagai proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. Menurut definisi manajerial, pemasaran sering digambarkan sebagai seni menjual produk (Kotler dan Keller, 2008). Menurut Kotler dan Keller (2008), tujuan dari pemasaran bukanlah untuk memperluas penjualan hingga kemana-mana. Tujuan pemasaran adalah untuk mengetahui dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan dan selanjutnya menjual dirinya sendiri. Oleh karena itu dibutuhkan strategi pemasaran yang tepat sehingga dapat memberikan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan. 2.1.2 Jasa Menurut Lovelock dan Wright (2005), jasa merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan daripada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut. Defini lain mengenai jasa yaitu setiap tindakan atau kinerja yang ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip tidak berwujud dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan. Produksi jasa dapat terikat atau tidak terikat pada suatu produk fisik (Kotler dan Keller, 2007). Menurut Tjiptono (2008) karakteristik jasa dapat diuraikan sebagai berikut :
7
1). Intangibility (tidak berwujud) Jasa berbeda dengan barang, jika barang merupakan suatu objek, alat, atau usaha maka jasa adalah suatu perbuatan, kinerja (performance) atau usaha. Bila barang dapat dimiliki, maka jasa hanya dapat dikonsumsi tetapi tidak dapat dimiliki. Hal ini menyebabkan pelanggan tidak dapat melihat, mencium, meraba, mendengar, dan merasakan hasilnya sebelum mereka membelinya. 2). Inseparability (tidak terpisahkan) Berbeda dengan barang yang biasanya diproduksi terlebih dahulu, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa biasanya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan. Interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan merupakan ciri khusus dalam pemasaran jasa. Keduanya mempengaruhi hasil (outcome) dari jasa tersebut. 3). Variability (bervariasi) Jasa bersifat sangat beragam karena merupakan nonstandardized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut dihasilkan. Hal tersebut mengakibatkan sulitnya menjaga kualitas jasa berdasarkan suatu standar. 4). Perishability (mudah lenyap) Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. 2.1.3 Restoran Menurut UU RI No. 34 Tahun 2000, restoran adalah tempat menyantap makanan dan minuman yang disediakan dengan dipungut bayaran, tidak termasuk usaha jenis tataboga atau catering. Menurut Atmodjo (1993), restoran adalah tempat atau bangunan yang diorganisasi secara komersial, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua pelanggannya, baik berupa makanan maupun minuman. Restoran ada yang berada dalam suatu hotel, kantor maupun pabrik, dan banyak juga yang berdiri sendiri diluar bangunan itu.
8
Menurut Marsum dalam http://abectipub.wordpress.com, 2009, ada beberapa tipe restoran, yaitu: 1.
Table D’hote Restaurant adalah suatu restoran yang khusus menjual makanan menu table d’hote, yaitu suatu susunan menu yang lengkap (dari hidangan pembuka sampai dengan hidangan penutup) dan tertentu, dengan harga yang telah ditentukan pula.
2.
Coffee Shop atau Brasserie adalah suatu restoran yang pada umumnya berhubungan dengan hotel, suatu tempat dimana tamu biasa mendapatkan makan pagi, makan siang dan makan malam secara cepat dengan harga yang relatif murah, kadang-kadang penyajiannya dilakukan dengan cara prasmanan.
3.
Cafetaria atau Cafe adalah suatu restoran kecil yang mengutamakan penjualan cake (kue-kue), sandwich (roti isi), kopi dan teh.
4.
Canteen adalah restoran yang berhubungan dengan kantor, pabrik atau sekolah.
5.
Dining Room, terdapat di hotel kecil (motel), merupakan tempat yang tidak lebih ekonomis dari pada tempat makan biasa. Dining Room pada dasarnya disediakan untuk para tamu yang tinggal di hotel itu, namun juga terbuka bagi para tamu dari luar.
6.
Inn Tavern adalah restoran dengan harga murah yang dikelola oleh perorangan di tepi kota.
7.
Pizzeria adalah suatu restoran yang khusus menjual Pizza, kadangkadang juga berupa spaghetti serta makanan khas Italia yang lain.
8.
Speciality Restaurant adalah restoran yang suasana dan dekorasi seluruhnya disesuaikan dengan tipe khas makanan yang disajikan atau temanya. Restoran-restoran semacam
ini menyediakan
masakan Cina, Jepang, India, Italia dan sebagainya. Pelayanannya sedikit banyak berdasarkan tata cara negara/wilayah tempat asal makanan spesial tersebut. 9.
Familly Type Restaurant adalah suatu restoran sederhana yang menghidangkan makanan dan minuman dengan harga yang tidak
9
begitu mahal, terutama disediakan untuk tamu-tamu keluarga maupun rombongan 2.1.4 Loyalitas Pelanggan Memiliki pelanggan yang loyal merupakan impian dari setiap perusahaan. Upaya mempertahankan pelanggan harus mendapat prioritas yang lebih besar dibandingkan dengan upaya mendapatkan pelanggan baru. Hal tersebut dikarenakan pada umumnya biaya yang dibutuhkan untuk mempertahankan pelanggan yang telah ada lebih murah dibandingkan dengan menarik pelanggan baru. Lebih jauh lagi, kehilangan pelanggan dapat menjadi bencana di dalam pasar yang memiliki persaingan yang sangat ketat. Oleh karena itu, loyalitas pelanggan merupakan salah satu aset terbesar yang dimiliki oleh perusahaan (Engel, dkk, 1994). Menurut Griffin (2005), loyalitas pelanggan merupakan suatu komitmen yang kuat dari pelanggan, sehingga pelanggan bersedia melakukan pembelian ulang terhadap produk atau jasa yang disukai secara konsisten dan dalam jangka panjang, tanpa terpengaruh oleh situasi dan usaha-usaha pemasaran dari produk lain yang berusaha membuat mereka beralih untuk membei produk lain tersebut. Menurut Griffin (2005), dengan meningkatkan loyalitas pelanggan maka akan memberikan keuntungan bagi perusahaan, antara lain : 1. Menurunkan biaya pemasaran, bahwa biaya untuk menarik pelanggan baru jauh lebih besar bila dibandingkan dengan mempertahankan pelanggan yang ada. 2. Menurunkan biaya transaksi, seperti biaya negosiasi kontrak, pemrosesan pesanan, pembuatan account baru, dan biaya lain-lain. 3. Menurunkan biaya turnover pelanggan, karena tingkat kehilangan pelanggan rendah. 4. Menaikan
penjualan
yang
akan
memperbesar
pangsa
pasar
perusahaan. 5. Word of mouth yang bertambah, dengan asumsi bahwa pelanggan yang setia berarti puas terhadap produk yang ditawarkan.
10
6. Menurunkan biaya kegagalan, seperti biaya penggantian atas produk yang rusak. Menurut Griffin (2005), terdapat empat karakteristik pelanggan yang loyal, yaitu : 1. Repeat Purchase, yaitu melakukan pembelian berulang secara teratur. 2. Purchase Across Product Lines, yaitu membeli produk antar lini produk atau jasa. 3. Refer Others, yaitu mereferensikan atau mengajak orang lain. 4. Immunity, yaitu menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing. 2.1.5 Persepsi Pelanggan Menurut Kotler dan Keller (2008), persepsi pelanggan adalah proses yang digunakan oleh individu untuk memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasi masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik, tapi juga pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan. Persepsi dapat sangat beragam antara individu satu dengan yang lain yang mengalami realitas yang sama. Rangkuti (2002), menyatakan bahwa persepsi pelanggan merupakan proses dimana individu memilih, mengorganisasikan dan mengartikan stimulus yang diterima melalui alat inderanya menjadi suatu makna. Persepsi pelanggan suatu jasa meliputi: 1. Harga Harga rendah menimbulkan persepsi produk yang tidak berkualitas, sedangkan harga tinggi menimbulkan persepsi produk yang berkualitas. Harga yang terlalu rendah menimbulkan persepsi pembeli tidak percaya terhadap penjual, sedangkan harga yang terlalu tinggi menimbulkan persepsi penjual tidak percaya terhadap pembeli.
11
2. Citra Citra yang buruk akan menimbulkan persepsi produk yang tidak berkualitas, sehingga pelanggan akan mudah marah terhadap kesalahan kecil sekalipun. Citra yang baik akan menimbulkan persepsi produk
yang berkualitas, sehingga pelanggan akan
memaafkan suatu kesalahan yang dilakukan oleh perusahaan, meskipun tidak untuk kesalahan selanjutnya. 3. Tahap Pelayanan Kepuasan pelanggan ditentukan oleh berbagai jenis pelayanan yang didapatkan oleh pelanggan selama pelanggan menggunakan beberapa tahapan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. Ketidakpuasan yang diperoleh oleh pelanggan pada tahap awal pelayanan menimbulkan persepsi berupa kualitas pelayanan yang buruk untuk tahap pelayanan selanjutnya, sehingga pelanggan akan merasa tidak puas dengan pelayanan secara keseluruhan. 4. Momen Pelayanan (Situasi Pelayanan) Situasi pelayanan terkait dengan kondisi internal didalam diri pelanggan, sehingga mempengaruhi kinerja dari pelayanan yang diberikan. Kinerja pelayanan ditentukan oleh pelayan, proses pelayanan, dan lingkungan fisik dimana pelayanan diberikan. Oleh karena itu, persepsi pelanggan terhadap suatu pelayanan ditentukan oleh ketiga hal tersebut. 2.1.6 Nilai Pelanggan Nilai pelanggan adalah selisih antara evaluasi calon pelanggan atas semua manfaat (nilai pelanggan total) serta semua biaya tawaran tertentu dan alternatif-alternatif lain yang dipikirkan (biaya pelanggan total). Nilai pelanggan total adalah nilai moneter yang dipikirkan atas sekumpulan manfaat ekonomis, fungsional, dan psikologis yang diharapkan oleh pelanggan atas tawaran pasar tertentu. Biaya pelanggan total adalah sekumpulan biaya yang harus dikeluarkan pelanggan untuk mengevaluasi, mendapatkan, menggunakan, dan membuang tawaran pasar tertentu, termasuk biaya moneter, waktu, energi, dan psikis.
12
Dengan demikian, nilai pelanggan didasarkan pada perbedaan antara apa yang didapatkan pelanggan dan apa yang diberikannya untuk berbagai kemungkinan pilihan (Kotler dan Keller, 2008). Menurut Rangkuti (2002), nilai pelanggan merupakan pengkajian secara menyeluruh manfaat dari suatu produk baik barang maupun jasa, yang didasarkan pada persepsi pelanggan atas apa yang telah diterima oleh pelanggan dan yang telah diberikan oleh produk tersebut. Menurut Seth Newman Gross dalam Rangkuti (2002), pelanggan memilih membeli tidaknya suatu produk berdasarkan lima komponen nilai, yaitu : 1. Nilai Fungsi Manfaat suatu produk dikaitkan dengan kemampuan produk tersebut untuk memenuhi fungsinya dari sudut pandang pertimbangan ekonomi. 2. Nilai Sosial Manfaat suatu produk dikaitkan dengan kemampuan produk tersebut untuk mengidentikkan pelanggan dengan suatu kelompok sosial tertentu. 3. Nilai Emosi Manfaat suatu produk dikaitkan dengan kemampuan produk tersebut untuk membangkitkan perasaan pemakainya. 4. Nilai Epistem Manfaat suatu produk dikaitkan dengan kemampuan produk tersebut untuk memenuhi keingintahuan pemakainya. 5. Nilai Kondisi Manfaat suatu produk dikaitkan dengan kemampuan produk tersebut untuk memenuhi keperluan pelanggan pada saat dan kondisi tertentu, 2.1.7 Daya Saing Memiliki daya saing yang tinggi saat ini bukan lagi sekedar kebutuhan, melainkan suatu keharusan bagi perusahaan. Karena, tanpa daya saing yang tinggi, sulit bagi perusahaan untuk dapat bertahan, apalagi memenangkan persaingan. Menurut Rangkuti (2002), daya saing adalah kemampuan suatu produk barang maupun jasa agar dapat
13
menarik pelanggan. Suatu produk memiliki daya saing bila keunggulan yang dimiliki produk tersebut dibutuhkan oleh pelanggan. Keunggulan suatu produk terletak pada keunikan dan kualitas dari produk tersebut. Suatu produk akan memiliki daya saing bila keunikan dan kualitas yang dimiliki produk tersebut disesuaikan dengan manfaat, serta pelayanan yang dibutuhkan oleh pelanggan. Manfaat dari suatu produk tergantung dari seberapa jauh produk tersebut memenuhi nilai-nilai yang dibutuhkan oleh pelanggan. 2.1.8 Kualitas Pelayanan Jasa Kualitas pelayanan jasa merupakan salah satu faktor yang penting dalam usaha mencapai keunggulan bersaing. Untuk mencapai kualitas pelayanan jasa yang diinginkan, perusahaan melakukan pemenuhan kebutuhan dan keinginan dari pelanggan. Menurut Tjiptono (2008), kualitas pelayanan jasa adalah upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan
pelanggan,
serta
ketepatan
penyampaiannya
untuk
mengimbangi harapan pelanggan. Menurut Wyckof dalam Lovelock dan Wright (2005), kualitas pelayanan jasa adalah tingkat keuntungan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Jika pelayanan jasa yang diterima oleh pelanggan melampaui harapan pelanggan, maka kualitas pelayanan jasa akan dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal. Bila pelayanan jasa yang diberikan lebih rendah
dari
yang
diharapkan,
maka
kualitas
pelayanan
jasa
dipersepsikan buruk. Ideal tidaknya kualitas pelayanan jasa tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan dari pelanggannya secara konsisten (Tjiptono, 2008). Parasuraman, Zeithaml, dan Berry dalam Tjiptono (2008), menyatakan bahwa untuk dapat menentukan standar kualitas pelayanan jasa dapat dilihat dari dimensi atau kriteria berikut :
14
1.
Tangible (Kasat Mata) Segala sesuatu yang berwujud dan mendukung operasional atau pelayanan jasa, seperti penampilan fisik, penampilan karyawan, peralatan atau perlengkapan yang digunakan.
2.
Reliability (Keandalan) Kemampuan perusahaan dalam memberikan jasa yang tepat sesuai dengan yang dijanjikan dan dapat diandalkan sejak awal.
3.
Responsiveness (Daya Tanggap) Kemampuan
karyawan
untuk
membantu
dan
memberikan
pelayanan kepada pelanggan dengan cepat dan tanggap. 4.
Assurance (Jaminan) Kemampuan dan kesopanan karyawan, serta sifat dapat dipercaya dan diyakini oleh pelanggan.
5.
Emphaty (Empati) Pemahaman karyawan terhadap kebutuhan pelanggan, serta perhatian yang diberikan oleh karyawan.
2.2 Pendekatan Teori Alat Analisis 2.2.1 Metode dan Penentuan Ukuran Sampel Metode sampling adalah cara pengumpulan data yang hanya mengambil sebagian elemen populasi atau karakteristik yang ada dalam populasi dan kesimpulan yang diperoleh dapat digeneralisasi pada populasi (Hasan, 2003). Menurut Hasan (2003), terdapat dua cara dalam pengambilan sampel yaitu probability sampling dan non probability sampling. Probability sampling adalah cara pengambilan sampel dengan semua objek atau elemen populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Non probability sampling adalah cara pengambilan sampel dengan semua objek atau elemen populasi tidak memiliki kesempatan yang sama unutuk menjadi sampel. Non probability sampling terdiri dari sampling kuota (quota sampling), sampling pertimbangan
(judgement
(convenience sampling).
sampling),
dan
sampling
seadanya
15
2.2.2 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Uji validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur itu mengukur hal yang akan diukur. Dengan kata lain, uji validitas ini dilakukan untuk mengukur apakah instrumen penelitian (alat ukur) yang digunakan dapat mengukur apa yang akan diukur. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan
teknik
Product
Moment
Pearson,
yaitu
dengan
mengkorelasikan skor pada tiap-tiap item dengan skor totalnya. Kuesioner dikatakan valid jika korelasi r lebih dari nilai r tabel dengan tingkat signifikansi sebesar 5 persen (α=5%) (Umar, 2003). Rumus dari korelasi ialah sebagai berikut : ...……………………….(1)
Keterangan : r = Angka korelasi n = Jumlah responden X = Skor masing- masing pertanyaan dari tiap responden Y = Skor total semua pertanyaan dari tiap responden Setelah alat ukur tersebut dinyatakan valid, maka selanjutnya alat ukur tersebut diuji reliabitasnya. Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan suatu hasil pengukuran relatif konstan walaupun pengukuran dilakukan lebih dari satu kali. Teknik uji reliabilitas yang digunakan yaitu teknik Alpha Cronbach (Umar, 2003). Rumus pengujian reliabilitas ialah : ………………………………………….(2) Keterangan : r11
= Reliabilitas instrument
k
= Banyak butir pertanyaan
∑σb2 = Jumlah ragam butir t
2
= Ragam total
16
2.2.3 Analisis Deskriptif Menurut Santoso (2002), analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan berbagai karakteristik data. Analisis deskriptif pada dasarnya meliputi upaya penelusuran dan pengungkapan informasi relevan yang terkandung dalam data dan penyajiannya hasilnya dalam bentuk lebih ringkas, sederhana dan tentunya lebih informatif, yang pada akhirnya mengarah pada keperluan adanya penjelasan dan penafsiran. 2.2.4 Analisis Regresi Linier Berganda Menurut Nugroho (2005), Analisis regresi linear berganda digunakan untuk melihat hubungan antara lebih dari satu peubah independent yang mempengaruhi suatu peubah dependent. Di dalam regresi linear berganda menggunakan beberapa peubah bebas tambahan (dituliskan sebagai X1, X2,…..,dan seterusnya) yang membantu dalam menjelaskan atau memprediksi peubah terikat (Y). Menurut Supranto (2004), manfaat dilakukannya analisis regresi linear berganda ini ialah untuk dapat mengetahui besarnya pengaruh dari setiap peubah bebas (yang tercangkup dalam persamaan) terhadap peubah tak bebas, serta dapat meramalkan nilai peubah tak bebas Y jika seluruh peubah bebas sudah diketahui nilianya. Perhitungan analisis regresi linear berganda untuk n peubah dilakukan berdasarkan formulasi berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + ....+ bnXn+ e …........................................(3) Keterangan: Y
= peubah dependen
X1-n
= peubah independen
a, b1, b2, b3, bn
= koefisien regresi
e
= galat, atau faktor-faktor di luar peubah yang diteliti
2.3 Penelitian Terdahulu yang Relevan Penelitian yang dilakukan oleh Rahmat Darmawan , Program Sarjana Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor pada tahun 2009, dengan judul “Analisis Faktor-Faktor
17
yang Mempegaruhi Tingkat Loyalitas Pelanggan Hypermart Giant Taman Yasmin Bogor” menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM) dengan bantuan software Lisrel 8.30. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tingkat persepsi pelanggan, nilai pelanggan, daya saing, kualitas pelayanan jasa, dan loyalitas pelanggan di Giant Taman Yasmin tergolong baik atau tinggi. Analisis SEM menyatakan bahwa keempat variabel berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan dengan nilai loading factor (γ) dan t-value masing-masing: persepsi pelanggan sebesar 0,35 (4,03), nilai pelanggan sebesar 0,19 (3,17), daya saing sebesar 0,24 (3,24), dan kualitas pelayanan jasa sebesar 0,38 (4,29). Variabel kualitas pelayanan jasa memiliki pengaruh paling besar terhadap loyalita pelanggan Giant Taman Yasmin dengan nilai loading factor (γ) sebesar 0,38.
18
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan industri restoran yang semakin ketat membuat setiap pelakunya berusaha untuk mempertahankan pangsa pasar dan juga pelanggannya. Restoran Saung Kuring Bogor merupakan salah satu pelaku bisnis di industri ini. Karakteristik pelanggan dari Restoran Saung Kuring Bogor sangatlah beragam, oleh karena itu sangat penting bagi pihak restoran untuk mengetahui bagaimana
karakteristik
dari
pelanggannya
informasi
yang
tepat
mendapatkan
tentang
tersebut
agar
restoran
pelanggannya.
Adapun
karakteristik yang dibahas pada penelitian ini berdasarkan segmen geografis dan demografis dari pelanggan. Untuk menelaah karakteristik pelanggan dari Restoran Saung Kuring Bogor, dilakukan analisis deskriptif dengan cara mentransformasikan data-data yang diperoleh dari jawaban responden ke dalam bentuk yang mudah untuk dimengerti. Informasi yang diperoleh dapat digunakan untuk menggambarkan segmen dari Restoran Saung Kuring, sehingga pihak restoran dapat menentukan langkah-langkah pemasaran dengan lebih efektif dan tepat sasaran. Restoran Saung Kuring Bogor senantiasa harus melakukan strategi yang tepat guna mempertahankan pelanggannya, hal ini dikarenakan banyak keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dengan mempertahankan pelanggannya. Pada umumnya biaya yang dibutuhkan untuk mempertahankan pelanggan yang telah ada lebih murah dibandingkan dengan menarik pelanggan baru. Lebih jauh lagi, kehilangan pelanggan dapat menjadi bencana di dalam persaingan industri yang semakin ketat. Dengan kata lain tujuan utama dari strategi yang diterapkan oleh perusahaan ialah untuk mandapatkan loyalitas pelanggan. Untuk mencapai tujuan tersebut, Restoran Saung Kuring Bogor harus memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan, yaitu persepsi pelanggan, nilai pelanggan, daya saing yang dimiliki oleh Restoran Saung Kuring Bogor dari pesaingnya, serta kualitas pelayanan yang diberikan kepada pelanggan harus senantiasa diperhatikan agar tidak mengecewakan.
19
Penelitian ini meneliti mengenai hubungan dan pengaruh antara persepsi pelanggan, nilai pelanggan, daya saing, dan juga kualitas pelayanan jasa terhadap loyalitas pelanggan. Untuk meneliti mengenai pengaruh dan hubungan tersebut, penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini akan menghasilkan suatu rekomendasi bagi Restoran Saung Kuring Bogor. Rekomendasi dapat digunakan sebagai alat evaluasi strategi khususnya strategi pemasaran dari Restoran Saung Kuring Bogor. Bagan alir kerangka pemikiran dari penelitian ini terjabar dalam Gambar 2. Persaingan Industri Restoran yang Ketat
Restoran Saung Kuring Pelanggan Restoran Saung Kuring
Geografis
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Pelanggan
Demografis
Analisis Deskriptif Persepsi Pelanggan
Nilai Pelanggan
Daya Saing
Analisis Regresi Linier Berganda Loyalitas Pelanggan
Rekomendasi bagi Perusahaan Gambar 2. Kerangka Pemikiran Penelitian
Kualitas Pelayanan Jasa
20
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Pemilihan lokasi penelitian terkait dengan tempat penyebaran kuesioner dilakukan secara sengaja (purposive). Penelitian dilaksanakan di Restoran Saung Kuring yang berada di Jl. Baru kedung Badak No.9, Bogor. Dasar pertimbangan dalam pemilihan lokasi penelitian adalah jumlah pengunjung yang datang Restoran Saung Kuring relatif tinggi, walaupun banyak restoran pesaing yang berada di sekitarnya. Penelitian ini dilaksanakan selama lebih kurang dua bulan, yaitu pada bulan Maret sampai dengan bulan April 2010. 3.3 Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dilapangan oleh orang yang melakukan penelitian, seperti data hasil wawancara, data observasi dan survei. Data sekunder merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada, seperti buku, internet, serta laporan penelitian terdahulu (Hasan, 2003). Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dari pengamatan langsung dilapangan dan wawancara, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku, internet, Badan Pusat Statistik, dinas pariwisata dan kebudayaan serta hasil penelitian terdahulu. Pengamatan langsung dilakukan dengan melihat langsung dilapangan mengenai bagaimana pelayanan yang diberikan oleh pihak Restoran Saung Kuring terhadap pelanggan, suasana restoran serta fasilitas yang tersedia di Saung Kuring. Wawancara dilakukan dengan pihak manajemen dan pelanggan Saung Kuring. Wawancara dengan pihak manajemen dilakukan secara lisan, sedangkan wawancara dengan pelanggan dilakukan dengan panduan kuesioner (Lampiran 1). Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan metode non probability sampling. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik judgement sampling, dimana kriteria yang digunakan adalah pernah makan di Restoran Saung Kuring Bogor lebih dari dua kali. Hal tersebut dilakukan agar responden yang digunakan mencerminkan pelanggan Restoran Saung Kuring yang sesungguhnya, sehingga dapat merepresentasikan hasil yang akan
21
diperoleh pada penelitian ini. Ukuran sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus Slovin (Umar, 2003) :
Keterangan : N = Populasi Restoran Saung Kuring n = Ukuran sampel (responden) e = Persen kelonggaran ketidaktelitian yang masih bisa ditolerir sebesar 10% Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah jumlah rata-rata pelanggan yang berkunjung ke Restoran Saung Kuring setiap bulannya. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak manajemen Restoran saung Kuring, diperoleh jumlah rata-rata kunjungan per bulan sekitar 3200 orang. Maka berdasarkan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan 10 % diperoleh jumlah sampel sebanyak 100 responden dengan perhitungan sebagai berikut :
Sebelum disebar, kuesioner akan diuji validitas dan reabilitasnya terlebih dahulu. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunkan teknik Pearson Product Moment, yaitu dengan mengkorelasi skor pada tiap-tiap item dengan skor totalnya. Kuesioner dinyatakan valid jika korelasi r lebih dari nilai r tabel dengan tingkat signifikansi sebesar 5% (α=5%). Pengukuran
reliabilitas
kuesioner
menggunakan
koefisien
Alpha
Cronbach. Pernyataan pada kuesioner dapat dikatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach lebih dari sama dengan 0,6 (≥0,6). Pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner akan menggunakan software Microsoft Office Excel 2007 dan Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 16.0. 3.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data Data yang telah diperoleh selanjutnya akan diolah menggunakan software Microsoft Office Excel 2007 dan SPSS versi 16.0. Microsoft Office Excel digunakan untuk input data, mengukur sikap responden dan juga digunakan untuk olah data awal yang selanjutnya akan digunakan untuk uji regresi linier berganda. Statistical Package For Social Science (SPSS) versi 16. SPSS
22
merupakan program khusus untuk menangani masalah pengolahan data statistik yang berfungsi untuk mendistribusikan informasi hasil pengolahan data. Dalam penelitian ini Software SPSS digunakan untuk mengolah data dalam analisis regresi linier berganda. SPSS juga digunakan untuk uji validitas instrument yang digunakan dalam penelitian dan menghitung besarnya nilai Alpha Cronbach guna melihat reliabilitas masing-masing instrument yang digunakan dalam penelitian. Menurut Umar (2005), skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian sosial. Cara penilaian terhadap hasil jawaban kuesioner dengan skala likert dilakukan dengan rumus: …………………………………………………………….(5) Setelah memperoleh rataan skor dari masing-masing pernyataan, kemudian dihitung skor rataan akhir dengan rumus:
…………………………………………………………(6)
Keterangan: X
= Skor rataan pernyataan
fi
= Frekuaensi yang memiih pernyataan ke-i
n
= Jumlah responden yang memilih pernyataan tersebut
Xtot
= Skor rataan akhir
Skor = 1 : Sangat tidak setuju 2 : Tidak setuju
4 : Setuju 5 : Sangat setuju
3 : Kurang setuju Selanjutnya nilai skor rataan akhir yang diperoleh akan dibandingkan dengan kriteria yang akan menentukan tingkat persepsi pelanggan, nilai pelanggan, daya saing, kualitas pelayanan jasa, dan loyalitas pelanggan. Kriteria yang digunakan adalah dengan Rentang Skala (RS) dengan rumus: …………………………………………………………………..(7)
23
Keterangan: m
= Skor tertinggi yang digunakan (skor 5)
n
= Skor terendah yang digunakan (skor 1)
b
= Jumlah kelas (5 kelas) Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus di atas, maka
didapat panjang Rentang Skala dengan jumlah kelas sebanyak 5 kelas yaitu sebesar 0,8. Selanjutnya kriteria yang diperoleh untuk mengukur tingkat persepsi pelanggan, nilai pelanggan, daya saing, kualitas pelayanan jasa, dan loyalitas pelanggan dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Kriteria Skor Rataan Akhir No Skor Rataan Keterangan 1 1,00-1,80 Sangat tidak setuju/sangat buruk/sangat rendah 2 1,81-2,60 Tidak setuju/buruk/rendah 3 2,61-3,40 Kurang setuju/kurang baik/cukup rendah 4 3,41-4,20 Setuju/baik/tinggi 5 4,21-5,00 Sangat setuju/sangat baik/sangat tinggi Untuk mengetahui karakteristik pelanggan Restoran Saung Kuring digunakan analisis deskriptif melalui perhitungan persentase jawaban responden dalam bentuk tabulasi sederhana. Analisis deskriptif dapat dirumuskan sebagai berikut :
Dimana : P
= Persentase responden yang memilih kategori tertentu Jumlah responden yang memilih kategori tertentu Total responden keseluruhan Analisis regresi linier berganda pada penelitian ini digunakan untuk
melihat pengaruh dan hubungan antara beberapa variabel independent terhadap variabel dependent. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independent ialah persepsi pelanggan, nilai pelanggan, daya saing, dan kualitas pelayanan jasa sedangkan yang menjadi variabel dependent ialah loyalitas pelanggan. Menurut Nugroho (2005), model regresi linear berganda disebut sebagai model yang baik apabila model tersebut memenuhi asumsi normalitas data
24
dan terbebas dari asumsi klasik statistik yang meliputi multikolineritas, autokorelasi dan heteroskedastisitas. Proses uji asumsi klasik dilakukan secara bersamaan dengan proses uji regresi. Pada penelitian ini dilakukan empat uji asumsi,
yaitu
normalitas,
multikolineritas,
autokorelasi,
dan
heteroskedastisitas. 1. Uji Normalitas Uji normalitas merupakan suatu bentuk pengujian tentang kenormalan distribusi data. Tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data yang diambil adalah data yang terdistribusi normal. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Salah satu metode untuk melihat normalitas data yaitu metode Kolmogorov Smirnov. 2. Uji Multikolineritas Uji multikolineritas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya peubah independent yang memiliki korelasi antar peubah independent lain dalam satu model. Multikolineritas diuji dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) yang tidak lebih dari 10 sehingga model dapat dikatakan terbebas dari multikolineritas. 3. Uji Autokorelasi Pengujian autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah antar data pengamatan
memiliki
korelasi.
Untuk
mengetahui
ada
tidaknya
autokorelasi khususnya dalam model regresi linear berganda, dilihat melalui nilai Durbin Watson pada hasil pengolahan data. 4. Uji Heteroskedastisitas Uji
heteroskedastisitas
dilakukan
untuk
melihat
apakah
terdapat
ketidaksamaan ragam dari residual satu ke pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah di mana terdapat kesamaan ragam dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain
tetap
atau
disebut
heteroskedastisitas
dapat
diprediksi
Scatterplot.
homoskedastisitas. dengan
melihat
Ada pola
tidaknya gambar
25
Setelah dilakukan uji asumsi klasik, kemudian dilakukan Uji F dan Uji t. Uji F merupakan uji yang dilakukan untuk melihat apakah terjadi pengaruh nyata antara peubah independent terhadap peubah dependent secara keseluruhan. Sedangkan Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah masingmasing peubah independent berpengaruh terhadap peubah dependent atau tidak dengan melihat hubungan satu peubah independent terhadap peubah dependent dengan asumsi peubah independent lainnya dalam keadaan tetap. Uji F diketahui dengan melihat signifikan Fhitung apakah lebih besar dari alpha yang ditetapkan atau tidak. Sedangkan, Uji t dilakukan dengan melihat signifikansi thitung yang diperoleh dilakukan pembanding dengan alpha yang ditetapkan. Uji asumsi klasik, Uji F dan Uji t dilakukan dengan bantuan software SPSS versi 16.0 .
26
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan Restoran Saung Kuring merupakan restoran yang menggabungkan speciality restaurant dan family type restaurant. Speciality restaurant adalah restoran yang suasana dan dekorasi seluruhnya disesuaikan dengan tipe khas makanan yang disajikan atau temanya, sedangkan familly type restaurant adalah suatu restoran sederhana yang menghidangkan makanan dan minuman dengan harga yang tidak begitu mahal, terutama disediakan untuk tamu-tamu keluarga maupun rombongan. Desain interior dari Restoran Saung Kuring sarat dengan unsur etnik yang khas dengan budaya Sunda yang dipadukan dengan furniture kayu, tanaman dan bebatuan. Sebagian bangunan dari restoran berdiri di atas kolam, dimana bangunan tersebut berbentuk saung dan menerapkan konsep lesehan. Konsep senyaman mungkin senantiasa ingin diberikan oleh pihak restoran, hal tersebut dilakukan agar pelanggan merasa berada di rumah sendiri sesuai dengan arti dari ungkapan Saung Kuring, yaitu “Rumah Saya”. Selain itu, Restoran Saung Kuring pun menyediakan fasilitas playground yang disediakan untuk bermain anak-anak, mushola, toilet dan wastafel. Keunggulan dari Restoran Saung Kuring ini dibanding dengan restoran sunda lainnya adalah pelayanan yang sangat cepat, sehingga pelanggan tidak perlu menunggu lama untuk menikmati makanan yang dipesan. Selain itu para pelayan dari restoran ini senantiasa berada dalam jangkauan pelanggan, sehingga apabila terdapat keluhan dari pelanggan dapat segera teratasi tanpa pelanggan harus meninggalkan tempat makannya. Menu yang ditawarkan oleh Restoran Saung Kuring sekitar 150 jenis makanan dan minuman yang berbeda dengan harga yang berkisar mulai dari Rp 3.000 sampai dengan Rp 83.000. Sebagian besar menu makanan yang ditawarkan merupakan jenis masakan sunda dan terdapat beberapa jenis chinese food.
27
Restoran Saung Kuring yang beralamat di Jl. Baru kedung Badak No.9, Bogor telah berdiri sejak 1 Desember 1996. Pada bulan Juni 2009 Restoran Saung Kuring sempat mengalami musibah berupa terbakarnya sekitar 80 persen bangunannya. Restoran Saung Kuring kembali beroperasi pada pertengahan Agustus 2009. Restoran Saung Kuring memiliki tiga jenis dapur, yaitu dapur khusus bagian makanan ringan, dapur khusus makanan berat, dan dapur khusus untuk minuman. Restoran Saung Kuring beroperasi setiap hari, jadwal operasi Restoran Saung Kuring yaitu mulai pukul 10.00-21.00 WIB pada hari kerja dan 10.00-22.00 WIB pada akhir pekan. Dalam satu tahun Restoran ini hanya tutup selama tujuh hari yaitu pada satu minggu setelah lebaran Iedul Fitri. Struktur organisasi Restoran Saung Kuring Jalan Baru cukup sederhana dan tergolong tradisional. Restoran ini memiliki karyawan sebanyak 100 orang. Karyawan yang bekerja di Saung Kuring rata-rata merupakan tamatan dari SMA. Restoran ini dimiliki dan dikelola oleh Pa Mulyadi. Pemilik sekaligus pengelola dari Saung Kuring bertugas menentukan standar kulaitas produk, menentukan harga jual produk, menentukan pemasok bahan baku bagi produk, menentukan konsep yang diterapkan pada restoran serta mengawasi perkembangan dari restoran Tugas dari manajer sendiri selain terjun langsung dalam melayani pelanggan yang datang, juga bertugas mengawasi kegiatan operasional dari restoran sehari-hari. Berdasarkan struktur organisasinya, Restoran Saung Kuring memiliki lima divisi utama guna menunjang kelancaran kegiatan operasional dari restoran ini. Struktur organisasi dari Restoran Saung Kuring Jalan Baru dapat dilihat pada Gambar 3.
28
Pemilik dan Pengelola Mulyadi
Manajer Ria
Pelayan
Satpam
Cleaning Service
Koki
Kasir
Gambar 3. Struktur Organisasi Restoran Saung Kuring 4.2. Analisis Data Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner 4.2.1. Hasil Uji Validitas Kuesioner Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pernyataan yang diajukan dapat mewakili objek yang diamati sehingga pernyataan dalam kuesioner memenuhi syarat sah atau tidak untuk dijadikan data primer dalam penelitian. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunkan teknik Pearson Product Moment, yaitu dengan mengkorelasi skor pada tiap-tiap item dengan skor totalnya. Kuesioner dinyatakan valid jika korelasi r lebih dari nilai r tabel dengan tingkat signifikansi sebesar 5% (α=5%). Berdasarkan kuesioner yang disebar kepada 30 responden dan hasil uji validitas menunjukkan bahwa hampir seluruh pernyataan adalah valid, dimana nilai korelasi tiap item pernyataan dengan total skor diperoleh hasil olahan yang lebih besar dari 0,361 dengan alpha 5%, sehingga pernyataan tersebut dapat digunakan untuk analisis selajutnya. Pada kuesioner yang disebar terdapat satu pernyataan yang memiliki nilai korelasi pernyataan dengan total skor lebih kecil dari 0,361 dengan alpha 5% yaitu pernyataan keempat pada nilai pelanggan, sehingga pernyataan tersebut tidak akan digunakan untuk analisis selajutnya. Hasil uji validitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2.
29
4.6.2. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Uji Reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauhmana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pengukuran reliabilitas kuesioner menggunakan koefisien Alpha Cronbach. Pernyataan pada kuesioner dapat dikatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach lebih dari sama dengan 0,6 (≥0,6). Dari hasil uji reliabilitas, didapat nilai Alpha Cronbach’s tingkat kesetujuan keseluruhan pernyataan dalam kuesioner memiliki nilai di atas 0,6, maka kuesioner dapat diandalkan. Hasil uji reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2. 4.3 Karakteristik Responden Responden yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 100 orang. Responden yang dipilih yaitu responden yang pernah makan di Saung Kuring lebih dari dua kali. Hal tersebut dilakukan agar responden yang digunakan mencerminkan pelanggan Saung Kuring yang sesungguhnya, sehingga dapat merepresentasikan
hasil
yang
akan
diperoleh
pada
penelitian
ini.
Karakteristik responden yang dibahas meliputi jenis kelamin, usia, pekerjaan, waktu tempuh menuju Saung Kuring, tingkat pendapatan per bulan, dan pendidikan terakhir. Proses pengambilan sampel dilakukan pada hari kerja dan akhir pekan. Informasi mengenai karakteristik pelanggan Restoran Saung Kuring dapat digunakan untuk menggambarkan segmen dari restoran ini. Informasi yang diperoleh dapat digunakan pihak Restoran Saung kuring untuk menentukan langkah-langkah pemasaran yang dilakukan agar lebih efektif dan tepat sasaran. 4.3.1 Karakteristik Jenis Kelamin Berdasarkan data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner, diketahui bahwa pelanggan Restoran Saung Kuring yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak (56%) dibandingkan dengan responden perempuan (44%) (Gambar 4). Namun perbedaan tersebut tidak begitu besar, hal ini dikarenakan baik pelanggan laki-laki maupun perempuan memiliki kontribusi yang sama dalam melakukan keputusan pembelian.
30
Pelanggan yang datang ke Restoran Saung Kuring tidak hanya untuk makan bersama keluarga saja, tetapi banyak pelanggan yang datang dengan tujuan untuk makan bersama teman, bertemu dengan relasi bisnis dan juga untuk arisan. Hal tersebutlah yang membuat baik pelanggan laki-laki maupun perempuan memiliki kontribusi yang sama dalam melakukan keputusan pembelian. Selain itu memang Restoran Saung Kuring tidak disegmenkan untuk gender tertentu saja, sehingga jumlah pelanggan laki-laki maupun perempuan tidak jauh berbeda. Karakteristik Pelanggan Berdasarkan Jenis Kelamin 44% Laki-laki
56%
Perempuan
Gambar
4.
Karakteristik Pelanggan Berdasarkan Jenis Kelamin
Restoran
Saung
Kuring
4.3.2 Karakteristik Usia Persebaran usia responden pada penelitian ini diklasifikasikan kedalam empat kelompok. Dari pengelompokan responden berdasarkan usia, diketahui bahwa sebagian besar responden dari pelanggan Restoran Saung Kuring Bogor berumur antara 25–34 tahun (41%), disusul dengan responden yang berumur antara 35–44 tahun (37%). Hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas pelanggan Restoran Saung Kuring Bogor berada pada rentang usia 25 hingga 44 tahun (Gambar 5). Pelanggan yang berada pada rentang usia 25 hingga 44 tahun merupakan pelanggan yang telah memiliki penghasilan sendiri dan mereka telah dapat mengambil keputusan sendiri dalam melakukan pembelian.
31
Karakteristik Pelanggan Berdasarkan Usia 16%
6% 41%
37%
Gambar
5.
15-24 25-34 35-44 >45
Karakteristik Pelanggan Berdasarkan Usia
Restoran
Saung
Kuring
4.3.3 Karakteristik Pekerjaan Pada karakteristik pekerjaan, responden pada penelitian ini diklasifikasikan
kedalam
delapan
kelompok.
Berdasarkan
jenis
pekerjaannya, responden pada penelitian ini sebagian besar bekerja sebagai karyawan swasta yaitu sebanyak 47%, disusul dengan responden yang bekerja
sebagai
wiraswasta yaitu sebanyak 20%
(Gambar 6). Pada karakteristik pelanggan berdasarkan pekerjaan terdapat 1% pelanggan masuk pada kategori pekerjaan lainnya, pekerjaannya yang dimaksud ialah POLRI. Salah satu penyebab dari dominannya pekerjaan dari pelanggan Restoran Saung Kuring yang bekerja sebagai karyawan swasta dikarenakan didaerah sekitar restoran terdapat banyak perusahaan swasta dan karyawannya banyak yang datang ke Restoran Saung Kuring untuk makan siang. Karakteristik Pelanggan Berdasarkan Pekerjaan 4%
3%
1% 5% 9%
Pelajar/Mahasiswa PNS
11%
Wiraswasta 20%
Karyawan Swasta Guru/Dosen
47%
Pensiunan Ibu Rumah Tangga Lainnya
Gambar
6.
Karakteristik Pelanggan Berdasarkan Pekerjaan.
Restoran
Saung
Kuring
32
4.3.4 Karakteristik Waktu Tempuh Menuju Saung Kuring Berdasarkan waktu tempuh yang dibutuhkan oleh responden untuk menuju Restoran Saung Kuring yang beralamat di Jl. Baru kedung Badak No.9, Bogor, sebagian besar membutuhkan waktu 15-30 menit (31%) untuk menuju Saung Kuring, disusul dengan responden yang membutuhkan waktu selama 30-45 menit (23%) (Gambar 7). Seperti yang terlihat pada Gambar 7, ternyata pelanggan dari Restoran Saung Kuring tidak hanya pelanggan yang berlokasi dekat dengan restoran saja. Walaupun sebagian besar pelanggan membutuhkan waktu tempuh sekitar 15-30 menit untuk sampai ke restoran, namun sebesar 39% pelanggan membutuhkan waktu lebih dari 45 menit untuk sampai ke restoran. Hal tersebut mengindikasikan bahwa Restoran Saung Kuring telah memiliki persepsi yang baik dibenak pelanggannya, sehingga pelanggan tidak terlalu memikirkan waktu yang mereka butuhkan untuk sampai ke restoran. Dengan demikian Restoran Saung Kuring harus senantiasa memberikan pelayanan terbaiknya agar pelanggan tidak merasa kecewa ketika makan dan minum di restoran ini. Karakteristi Pelanggan Berdasarkan Waktu Tempuh 7% 17%
<15 menit 15-30 menit 30-45 menit 45-60 menit >60 menit
31%
22% 23%
Gambar
7.
Karakteristik Pelanggan Berdasarkan Waktu Tempuh
Restoran
Saung
Kuring
4.3.5 Karakteristik Tingkat Pendapatan Tingkat pendapatan pelanggan menunjukkan kemampuan dari pelanggan
dalam
melakukan
pembelian.
Dari
pengelompokan
responden berdasarkan tingkat pendapatan per bulan, diketahui bahwa
33
sebagian besar responden yaitu sebanyak 34% memiliki pendapatan per bulan antara Rp.2000.001-Rp.3000.000, disusul dengan responden yang memiliki pendapatan per bulan diatas Rp.5000.000 yaitu sebanyak 23% (Gambar 8). Hal tersebut mengindikasikan bahwa mayoritas pelanggan Restoran Saung Kuring berada pada kelas sosial menengah dan atas. Hal ini disebabkan segmen pasar dari Restoran Saung Kuring sendiri adalah kalangan menengah atas. Karakteristik Pelanggan Berdasarkan Tingkat Pendapatan per Bulan 1% ≤ Rp.1000.000
8%
23%
Rp.1000.001-Rp.2000.000 34%
15%
Rp.2000.001-Rp.3000.000 Rp.3000.001-Rp.4000.000
19%
Rp.4000.001-Rp.5000.000 >Rp.5000.000
Gambar
8.
Karakteristik Pelanggan Restoran Saung Berdasarkan Tingkat Pendapatan per Bulan
Kuring
4.2.6 Karakteristik Tingkat Pendidikan Tingkat
pendidikan
yang
dimiliki
responden
dapat
menggambarkan pola berpikir responden dalam menilai suatu produk. Dari jawaban kuesioner yang terkumpul, sebagian besar tingkat pendidikan responden tergolong tinggi, yaitu Sarjana sebanyak 44%, kemudian disusul oleh Pasca Sarjana sebanyak 21% (Gambar 9). Dengan tingginya tingkat pendidikan dari pelanggan Restoran Saung Kuring, pihak restoran harus senantiasa menjaga kualitas baik dari makanan dan minuman yang disajikan maupun pelayanan yang diberikan oleh pihak restoran. Hal tersebut dikarenakan pelanggan yang memiliki tingkat pendidikan yang cukup tinggi akan lebih selektif dalam memilih makanan dan minuman yang mereka konsumsi dan juga tempat mereka membeli makanan dan minuman tersebut. Apabila pihak restoran
34
memberikan pelayanan yang kurang baik maka pelanggan akan berpindah ke pesaing dan tidak menutup kemungkinan mereka akan menceritakan kekurangan dari restoran kita kepada orang lain sehingga akan merugikan restoran dalam jangka panjang. Karakteristik Pelanggan Berdasarkan Tingkat Pendidikan 21%
18% 17%
44%
Gambar
9.
Karakteristik Pelanggan Restoran Berdasarkan Tingkat Pendidikan
SD SMP/MTS SMA/SMK/MA Diploma/Akademi Sarjana Pasca Sarjana
Saung
Kuring
4.4 Pengukuran Tingkat Penilaian Responden Terhadap Variabel Dependent dan Independent 4.4.1 Tingkat Persepsi Pelanggan Persepsi pelanggan merupakan proses dimana individu memilih, mengorganisasikan dan mengartikan stimulus yang diterima melalui alat inderanya menjadi suatu makna. Persepsi pelanggan suatu jasa meliputi harga, citra, tahap pelayanan, dan momen pelayanan (Rangkuti, 2002). Pelanggan akan semakin loyal terhadap suatu perusahaan apabila pelanggan memiliki persepsi yang baik terhadap perusahaan yang bersangkutan. Untuk mengukur tingkat persepsi pelanggan terhadap Restoran Saung Kuring, dilakukan pengukuran sikap dengan melihat skor rataan dari pernyataan yang diberikan. Hasil perhitungan rataan skor untuk masing-masing pernyataan dan rataan skor akhir dapat dilihat pada Tabel 5 dan untuk melihat perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3. Nilai rataan skor menunjukkan tingkat kesetujuan responden terhadap pernyataan yang diberikan didalam kuesioner. Pada Tabel 5, pernyataan PP1 mewakili pernyataan mengenai harga yang ditawarkan oleh Restoran Saung Kuring, PP2 mewakili pernyataan
35
mengenai citra dari Restoran Saung Kuring, PP3 mewakili pernyataan mengenai pelayanan yang diberikan oleh Restoran Saung Kuring terhadap pelanggan mulai dari mereka datang hingga pulang, PP4 mewakili pernyataan mengenai pelayanan karyawan restoran kepada pelanggan dalam hal pemilihan menu yang akan dipilih. Tabel 5. Penilaian Responden Mengenai Persepsi Pelanggan No
Pernyataan
1 PP1 2 PP2 3 PP3 4 PP4 Hasil Akhir
Rataan Skor
Kesimpulan
3,75 4,26 4,30 3,98 4,07
Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik
Berdasarkan hasil perhitungan seperti yang terlihat pada Tabel 5, didapatkan bahwa nilai rataan skor akhir untuk persepsi pelanggan yaitu sebesar 4,07, dimana nilai tersebut berada pada kisaran 3,41-4,20 yang menunjukkan penilaian setuju/baik/tinggi. Hal tersebut mengindikasikan bahwa secara umum penilaian responden mengenai persepsi pelanggan terhadap Restoran Saung Kuring telah baik. Pernyataan PP1 menunjukkan nilai rataan skor yang telah baik, hal tersebut mengindikasikan bahwa mayoritas pelanggan telah setuju dengan pernyataan bahwa harga makanan dan minuman yang ditawarkan oleh Restoran Saung Kuring itu murah. Namun, sekitar 27% pelanggan menyatakan kurang setuju dan tidak setuju dengan pernyataan tersebut (Lampiran 3), hal ini membuat pihak restoran harus menentukan suatu taktik yang tepat guna mengatasi masalah ini, mengingat lebih dari seperempat responden masih menganggap bahwa menu yang ditawarkan oleh Restoran Saung Kuring tidaklah murah. Untuk mengatasi hal tersebut, pihak restoran dapat melaksanakan suatu taktik dengan cara menambah menu paket hemat pada daftar menunya, sehingga hal tersebut dapat mengurangi jumlah responden yang menyatakan kekurang setujuan dan ketidak setujuannya terhadap pernyataan PP1. Pernyataan PP2 dan PP3 menunjukkan nilai rataan skor yang sangat baik. Hal tersebut mengindikasikan bahwa Restoran Saung
36
Kuring telah memiliki citra yang sangat baik dibenak pelanggannya, selain itu juga Restoran Saung Kuring telah memberikan pelayanan yang sangat memuaskan terhadap pelanggannya dari mulai mereka datang hingga mereka meninggalkan restoran. Adapun citra yang ingin dibentuk oleh pihak restoran terhadap pelanggannya ialah Restoran Saung Kuring merupakan tempat makan yang nyaman, memiliki pelayanan yang prima dan juga senantiasa menyajikan makanan dan minuman yang memiliki cita rasa yang nikmat, hal tersebutlah yang selalu dijaga oleh pihak restoran sehingga citra yang terbentuk di pelanggannya pun sesuai dengan harapan dari pihak restoran itu sendiri. Sangat baiknya nilai rataan skor terhadap pernyataan PP3 dikarenakan oleh pihak restoran sendiri senantiasa berusaha memberikan pelayanan yang maksimal pada setiap tahap pelayanannya. Dari mulai pelayanan parkir kendaraan, penerimaan pelanggan ketika masuk restoran, penawaran menu, penyajian pesanan, pelayanan dikasir hingga pelanggan meninggalkan restoran senantiasa dilaksanakan semaksimal mungkin, sehingga pelanggan merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh pihak restoran. Pernyataan PP4 menunjukkan nilai rataan skor yang telah baik, hal tersebut mengindikasikan bahwa mayoritas pelanggan telah setuju dengan pernyataan bahwa pelayanan karyawan Restoran Saung Kuring kepada pelanggan dalam hal pemilihan menu yang akan dipilih oleh pelanggan telah baik. Hal tersebut dikarenakan pelayan Restoran Saung Kuring telah memiliki pengetahuan mengenai menu-menu yang ditawarkan oleh restoran sehingga pelanggan merasakan pelayanan yang memuasakan dalam hal pemilihan menu yang akan mereka pilih. 4.4.2 Tingkat Nilai Pelanggan Nilai pelanggan merupakan pengkajian secara menyeluruh manfaat dari suatu produk, yang didasarkan pada persepsi pelanggan atas apa yang telah diterima oleh pelanggan dan yang telah diberikan oleh produk tersebut. Nilai pelanggan dari suatu produk terdiri atas lima komponen, yaitu nilai fungsi, nilai sosial, nilai emosi, nilai epistem, dan nilai kondisi
37
(Rangkuti, 2002). Pelanggan akan semakin loyal terhadap suatu produk apabila produk tersebut dapat memberikan manfaat yang dapat memenuhi kepuasan dari pelanggan. Untuk mengukur tingkat nilai pelanggan Restoran Saung Kuring, dilakukan pengukuran sikap dengan melihat skor rataan dari pernyataan yang diberikan. Hasil perhitungan rataan skor untuk masing-masing pernyataan dan rataan skor akhir dapat dilihat pada Tabel 6 dan untuk melihat perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3. Pada Tabel 6, pernyataan NP1 mewakili pernyataan mengenai kesesuaian harga yang dikeluarkan oleh pelanggan terhadap kepuasan yang didapatkan, NP2 mewakili pernyataan bahwa Restoran Saung Kuring merupakan tempat makan kalangan atas, NP3 mewakili pernyataan bahwa Restoran Saung Kuring merupakan tempat makan kalangan menengah, NP5 mewakili pernyataan mengenai kenyamanan dari pelanggan restoran, NP6 mewakili pernyataan mengenai keinginan kembali datang ke Restoran Saung Kuring dikarenakan pelayanan yang memuaskan dan citarasa makanan yang nikmat, dan NP7 mewakili pernyataan mengenai keragaman menu dan hari buka restoran. Tabel 6. Penilaian Responden Mengenai Nilai Pelanggan No
Pernyataan
1 NP1 2 NP2 3 NP3 4 NP5 5 NP6 6 NP7 Hasil Akhir
Rataan Skor
Kesimpulan
4,21 3,67 4,14 4,04 4,05 4,21 4,05
Sangat baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Baik
Berdasarkan hasil dari pengukuran sikap terhadap nilai pelanggan, secara umum penilaian responden mengenai persepsi pelanggan terhadap Restoran Saung Kuring telah baik. Hal itu ditunjukkan oleh nilai rataan skor akhir untuk persepsi pelanggan yang sebesar 4,05 seperti yang tersaji pada Tabel 6, dimana nilai tersebut berada pada kisaran 3,41-4,20 yang
menunjukkan
penilaian
setuju/baik/tinggi.
Hal
tersebut
38
mengindikasikan bahwa Restoran Saung Kuring telah berhasil memberikan manfaat dari produk yang ditawarkan sesuai dengan harapan dari pelanggannya. Pernyataan NP1 menunjukkan nilai rataan skor yang telah baik, hal tersebut mengindikasikan bahwa pelanggan Restoran Saung Kuring merasa bahwa biaya yang mereka keluarkan untuk makan dan minum di Restoran Saung Kuring sangat sesuai dengan kepuasan yang mereka dapatkan. Hal tersebut dikarenakan Restoran Saung Kuring tidak hanya menyajikan makanan dan minuman yang memiliki cita rasa yang nikmat saja, namun Restoran Saung Kuring senantiasa memberikan pelayanan yang prima terhadap setiap pelanggannya, sehingga pelanggannya tidak merasa rugi makan dan minum di Restoran Saung Kuring. Pernyataan NP2 dan NP3 menunjukkan nilai rataan skor yang telah baik, hal tersebut mengindikasikan bahwa pelanggan Restoran Saung Kuring telah mayoritas pelanggan setuju dengan pernyataan bahwa Restoran Saung Kuring merupakan tempat makan untuk kalangan menengah dan atas. Kesetujuan pelanggan terhadap pernyataan tersebut dikarenakan memang segmen pasar dari Restoran Saung Kuring sendiri ialah kalangan menengah dan atas. Pernyataan NP5 menunjukkan nilai rataan skor yang telah baik, hal tersebut mengindikasikan bahwa pelanggan merasa nyaman makan di Restoran Saung Kuring karena suasana tempatnya yang bersih, rapih dan sejuk. Hal tersebut dikarenakan memang pihak restoran senantiasa berusaha menjaga kebersihan dan kerapihan dari restorannya yaitu dengan cara senantiasa segera membersihkan dan merapihkan mkanan dan minuman yang telah selesai disantap oleh pelanggannya begitu pelanggan meninggalkan tempat makannya, sehingga keadaan restoran selalu terlihat bersih dan rapih. Selain itu Restoran Saung Kuring senantiasa membersihkan fasilitas-fasilitas yang ada di restoran ini seperti kolam ikan, toilet, wastafel, tempat bermain anak, dan mushola, sehingga pelanggan akan senantiasa merasa nyaman untuk makan dan minum direstoran ini. Adapun beberapa pelanggan yang merasa kurang
39
setuju dengan pernyataan ini (Lampiran 3), lebih dikarenakan pada faktor kesejukan dari restoran ini dan juga ketika kuesioner ini disebar sedang dilakukan pembersihan dan pengurasan kolam ikan restoran. Pada siang hari, restoran sering kali terasa panas, sehingga mengurangi kenyamanan dari pelanggan. Hal tersebut dapat diatasi dengan cara memberikan kipas angin pada setiap saung dan ruangan yang terdapat pada restoran ini. Selain itu, hal yang harus dilakukan oleh pihak restoran ialah sebaiknya pembersihan dan pengurasan kolam ikan yang terdapat di restoran dilaksanakan ketika restoran telah tutup atau sebelum buka sehingga tidak akan mengganggu kenyamanan dari pelanggan. Pernyataan NP6 menunjukkan nilai rataan skor yang telah baik, hal tersebut mengindikasikan bahwa pelanggan Restoran Saung Kuring tertarik untuk datang kembali ke restoran ini dikarenakan pelayanan yang diberikan oleh pihak restoran telah memuaskan dan makanan dan minuman yang disajikan memiliki cita rasa yang nikmat. Hal tersebut dikarenakan memang pihak restoran sendiri berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggannya sehingga pelanggannya merasa puas dan ingin kembali datang ke restoran ini. Pernyataan NP7 menunjukkan nilai rataan skor yang sangat baik, hal tersebut mengindikasikan bahwa pelanggan Restoran Saung Kuring mayoritas setuju dan sangat setuju dengan pernyataan bahwa Restoran Saung Kuring menyediakan menu yang beragam dan selalu buka setiap hari. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan Restoran Saung Kuring menyajikan sekitar 150 jenis menu makanan dan minuman serta buka setiap hari yaitu mulai pukul 10.00-21.00 WIB pada hari kerja dan 10.00-22.00 pada akhir pekan. 4.4.3 Tingkat Daya Saing Daya saing adalah kemampuan suatu produk untuk dapat menarik pelanggan. Suatu produk memiliki daya saing bila keunggulan yang dimiliki produk tersebut dibutuhkan oleh pelanggan. Keunggulan suatu produk terletak pada keunikan dan kualitas dari produk tersebut
40
(Rangkuti, 2002). Memiliki daya saing yang tinggi saat ini bukan lagi sekedar kebutuhan, melainkan suatu keharusan bagi perusahaan. Karena, tanpa daya saing yang tinggi, sulit bagi perusahaan untuk dapat bertahan apalagi menang dalam suatu persaingan. Untuk mengukur tingkat daya saing Restoran Saung Kuring dibenak pelanggan, dilakukan pengukuran sikap dengan melihat skor rataan dari pernyataan yang diberikan. Hasil perhitungan rataan skor untuk masing-masing pernyataan dan rataan skor akhir dapat dilihat pada Tabel 7 dan untuk melihat perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3. Pada Tabel 7, pernyataan DS1 mewakili pernyataan bahwa Restoran Saung Kuring memiliki lokasi yang strategis, DS2 mewakili pernyataan bahwa Restoran Saung Kuring memiliki pelayanan yang cepat, dan DS3 mewakili pernyataan bahwa seluruh menu yang disajikan memiliki kualitas yang baik. Tabel 7. Penilaian Responden Mengenai Daya Saing No
Pernyataan
1 DS1 2 DS2 3 DS3 Hasil Akhir
Rataan Skor
Kesimpulan
4,05 3,98 4,13 4,05
Baik Baik Baik Baik
Berdasarkan hasil perhitungan seperti yang terlihat pada Tabel 7, secara umum penilaian responden mengenai daya saing Restoran Saung Kuring telah baik. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai rataan skor akhir untuk daya saing yang sebesar 4,05, dimana nilai tersebut berada pada kisaran 3,41-4,20 yang menunjukkan penilaian setuju/baik/tinggi. Daya saing yang baik
yang dimiliki oleh Restoran Saung Kuring
menunujukkan bahwa Restoran Saung Kuring telah dapat memberikan keunggulan yang dibutuhkan oleh pelanggan berupa kualitas dan keunikan tersendiri dibandingkan dengan pesaingnya. Pernyataan DS1 menunjukkan nilai rataan skor yang telah baik, hal tersebut mengindikasikan bahwa Restoran Saung Kuring telah memiliki lokasi yang strategis. Hal tersebut dikarenakan Restoran Saung Kuring
41
berada di pinggir jalan besar dan akses menuju restoran pun mudah baik bagi pelanggan yang datang dengan kendaraan pribadi maupun umum. Pernyataan DS2 menunjukkan nilai rataan skor yang telah baik, hal tersebut mengindikasikan bahwa pelanggan merasa Restoran Saung Kuring memiliki pelayanan yang cepat. Restoran Saung Kuring memang berusaha untuk memberikan pelayanan secepat mungkin sehingga pelanggan tidak perlu menunggu lama untuk menikmati makanan dan minuman yang dipesannya. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan koki dari restoran ini telah terlatih untuk bekerja cepat, selain itu juga pelayan dan pihak dapur restoran telah difasilitasi dengan walkie talkie sehingga makanan dan minuman yang dipesan oleh pelanggan dapat langsung dikerjakan oleh pihak dapur restoran tanpa harus pelayan restoran datang ke dapur untuk menyampaikan pesanan dari pelanggan, sehingga ini dapat meminimalisir waktu tunggu pesanan. Pernyataan DS3 menunjukkan nilai rataan skor yang telah baik, hal tersebut mengindikasikan bahwa pelanggan merasa makanan dan minuman yang disajikan oleh Restoran Saung Kuring memiliki kualitas yang baik. Hal tersebut dikarenakan Restoran Saung Kuring senantiasa menggunakan bahan-bahan masakan yang masih segar dan juga senantiasa menyajikan masakan-masakan yang memiliki cita rasa yang enak. 4.4.4 Tingkat Kualitas Pelayanan Jasa Kualitas pelayanan jasa merupakan upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Jika pelayanan jasa yang diterima oleh pelanggan melampaui harapan pelanggan, maka kualitas pelayanan jasa akan dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal. Bila pelayanan jasa yang diberikan lebih rendah dari yang diharapkan, maka kualitas pelayanan jasa dipersepsikan buruk. Ideal tidaknya kualitas pelayanan jasa tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan dari pelanggannya secara konsisten (Tjiptono, 2008). Untuk mengukur tingkat kualitas pelayanan jasa dari Restoran Saung Kuring, dilakukan
42
pengukuran sikap dengan melihat skor rataan dari pernyataan yang diberikan. Hasil perhitungan rataan skor untuk masing-masing pernyataan dan rataan skor akhir dapat dilihat pada Tabel 8 dan untuk melihat perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3. Pada Tabel 8, pernyataan KPJ1 mewakili pernyataan mengenai penampilan dari karyawan restoran, KPJ2 mewakili pernyataan mengenai keakuratan perhitungan harga yang dilakukan oleh pelayan restoran, KPJ3 mewakili pernyataan mengenai kecermatan dan keandalan dari pelayan restoran, KPJ4 mewakili pernyataan mengenai kecepat tanggapan pelayan restoran dalam menghadapi keluhan dari pelanggan, KPJ5 mewakili pernyataan mengenai keramahan dan kesopanan dari pelayan restoran, KPJ6 mewakili pernyataan mengenai kesediaan karyawan restoran memberikan seluruh informasi mengenai menu yang ditawarkan, dan KPJ7 mewakili pernyataan mengenai perhatian dan pengertian yang diberikan pelayan restoran terhadap pelanggan. Tabel 8. Penilaian Responden Mengenai Kualitas Pelayanan Jasa No
Pernyataan
1 KPJ1 2 KPJ2 3 KPJ3 4 KPJ4 5 KPJ5 6 KPJ6 7 KPJ7 Hasil Akhir
Rataan Skor
Kesimpulan
3,98 4,18 4,07 4,21 4,11 3,97 4,03 4,07
Baik Baik Baik Sangat baik Baik Baik Baik Baik
Berdasarkan hasil pengukuran sikap terhadap kulaitas pelayanan jasa Restoran Saung Kuring seperti yang terlihat pada Tabel 8, secara umum penilaian responden mengenai kualitas pelayanan jasa yang diberikan oleh Restoran Saung Kuring telah baik. Hal itu ditunjukkan oleh nilai rataan skor akhir untuk persepsi pelanggan yaitu sebesar 4,07, dimana nilai tersebut berada pada kisaran 3,41-4,20 yang menunjukkan penilaian setuju/baik/tinggi. Tingkat kualitas pelayanan jasa yang baik mengindikasikan bahwa Restoran Saung Kuring telah berhasil
43
memberikan pelayanan yang sesuai atau bahkan melampaui harapan dari pelanggannya. Pernyataan KPJ1 menunjukkan nilai rataan skor yang telah baik, hal tersebut mengindikasikan bahwa karyawan dari Restoran Saung Kuring telah berpenampilan bersih, rapih, dan sopan. Karyawan Restoran Saung Kuring memang diharuskan untuk senantiasa dapat menjaga penampilannya agar selalu terlihat bersih, rapih, dan sopan dikarenakan hal tersebut juga berpengaruh terhadap kenyamanan dari pelanggan restoran. Penampilan yang bersih, rapih, dan sopan dari karyawan suatu perusahaan dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan tersebut. Pernyataan KPJ2 dan KJP3 menunjukkan nilai rataan skor yang telah baik, hal tersebut mengindikasikan bahwa karyawan dari Restoran Saung Kuring telah melakukan perhitungan yang akurat terhadap pembelian yang dilakukan oleh pelanggan dan juga karyawan Restoran Saung Kuring cermat dan juga dapat diandalkan oleh pelanggan. Hal tersebut dikarenakan karyawan restoran khususnya bagian kasir telah dilatih untuk melakukan pekerjaannya seteliti dan seakurat mungkin, sehingga kesalahan perhitungan terhadap total pembelian yang dilakukan oleh pelanggan dapat dibuat seminimalisir mungkin. Selain itu karyawan Restoran Saung Kuring khusunya pelayan restoran diharuskan mengulang kembali menu yang akan dipesan oleh pelanggan restoran sehingga kesalahan dalam penyajian menu dapat dihindarkan dan apabila pelanggan memiliki suatu kendala atau kebutuhan tertentu yang berhubungan dengan restoran, karyawan Restoran Saung Kuring dapat menyelesaikan dan memberikan solusi terhadap kendala dan kebutuhan dari pelanggannya tersebut. Pernyataan KPJ4 menunjukkan nilai rataan skor yang sangat baik, hal tersebut mengindikasikan bahwa karyawan Restoran Saung Kuring sangat cepat tanggap dalam menghadapi keluhan dan masalah dari pelanggannya. Hal tersebut dikarenakan pelayan Restoran Saung Kuring senantiasa berada dalam jangkauan pelanggan, sehingga apabila terdapat
44
keluhan maupun masalah dari pelanggan, maka keluhan dan masalah tersebut dapat segera teratasi tanpa pelanggan harus meninggalkan tempat makannya. Selain itu, karyawan Restoran Saung Kuring pun dilengkapi dengan walkie talkie yang saling terhubung satu sama lain, hal ini membuat proses penyelesaian masalah dan keluhan dari pelanggan dapat terselesaikan lebih cepat. Pernyataan KPJ5 menunjukkan nilai rataan skor yang telah baik, hal tersebut mengindikasikan bahwa karyawan Restoran Saung Kuring ramah dan sopan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggannya. Hal tersebut dikarenakan, Restoran Saung Kuring telah memiliki SOP (Standard
Operating
Procedure)
tersendiri
dalam
melayani
pelanggannya, dimana karyawan Restoran Saung Kuring harus senantiasa menerapkan 3S (Senyum, Salam, Sapa) ketika berhadapan dengan pelanggannya. Peraturan tersebut tidak hanya berlaku bagi pelayan dan kasir saja tetapi berlaku bagi seluruh karyawan dari Restoran Saung Kuring. Pernyataan KPJ6 menunjukkan nilai rataan skor yang telah baik, hal tersebut mengindikasikan bahwa karyawan Restoran Saung Kuring bersedia memberikan seluruh informasi tentang menu yang ditawarkan kepada pelanggannya. Karyawan Restoran Saung Kuring senantiasa bersedia menjelaskan tentang menu-menu yang terdapat pada restoran ini. Namun apabila dilihat secara keseluruhan, ternyata pernyataan KPJ6 memiliki nilai rataan yang paling rendah diantara pernyataan lainnya, hal ini terjadi dikarenakan tidak seluruh karyawan Restoran Saung kuring paham betul mengenai menu-menu yang ditawarkan oleh restoran ini, oleh sebab itu setiap karyawan Restoran Saung Kuring, khususnya pelayan restoran harus paham dan tahu betul mengenai menu-menu yang disajikan oleh restoran. Pernyataan KPJ7 menunjukkan nilai rataan skor yang telah baik, hal tersebut mengindikasikan bahwa karyawan Restoran Saung Kuring senantiasa memberikan pelayanan dengan penuh perhatian dan pengertian kepada pelanggannya. Hal tersebut dikarenakan karyawan
45
Restoran Saung Kuring senantiasa berusaha memahami kebutuhan dari pelanggannya
serta
senantiasa
memberikan
perhatian
kepada
pelanggannya, hal tersebut tidak terlepas dari SOP yang diterapkan oleh Restoran Saung Kuring yaitu senantiasa tersenyum dan juga menyapa serta memberikan salam kepada pelanggan dan senantiasa respect terhadap kebutuhan dari pelanggannya. 4.4.5 Tingkat Loyalitas Pelanggan Loyalitas pelanggan merupakan suatu komitmen yang kuat dari pelanggan, sehingga bersedia melakukan pembelian ulang terhadap produk atau jasa yang disukai secara konsisten dan dalam jangka panjang, tanpa terpengaruh oleh situasi dan usaha-usaha pemasaran dari produk lain yang berusaha membuat mereka beralih untuk membeli produk lain tersebut. Terdapat empat karakteristik pelanggan yang loyal, yaitu melakukan pembelian berulang, membeli produk antar lini, mereferensikan atau mengajak orang lain, dan kebal terhadap tarikan dari pesaing (Griffin, 2005). Loyalitas pelanggan merupakan asset terbesar yang dimiliki oleh perusahaan. Kehilangan pelanggan dapat menjadi bencana di dalam pasar yang memiliki persaingan yang sangat ketat. Untuk mengukur tingkat loyalitas pelanggan Restoran Saung Kuring, dilakukan pengukuran sikap dengan melihat skor rataan dari pernyataan yang diberikan. Hasil perhitungan rataan skor untuk masingmasing pernyataan dan rataan skor akhir dapat dilihat pada Tabel 9 dan untuk melihat perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3. Pada Tabel 9, pernyataan LP1 mewakili pernyataan bahwa pelanggan makan di Restoran Saung Kuring minimal 2 kali dala sebulan, LP2 mewakili pernyataan bahwa setiap kali datang ke Restoran Saung Kuring pelanggan selalu memesan lebih dari satu jenis menu, LP3 mewakili pernyataan bahwa pelanggan Restoran Saung Kuring akan selalu mengatakan hal-hal yang positif mengenai Restoran Saung Kuring, LP4 mewakili pernyataan mengenai kesediaan pelanggan merekomendasikan Restoran Saung Kuring kepada orang lain, dan LP5 mewakili tingkat immunity dari pelanggan Restoran Saung Kuring.
46
Tabel 9. Penilaian Responden Mengenai Loyalitas Pelanggan No
Pernyataan
1 LP1 2 LP2 3 LP3 4 LP4 5 LP5 Hasil Akhir
Rataan Skor
Kesimpulan
3,55 4,25 4,11 4,10 3,14 3,83
Baik Baik Baik Baik Kurang Baik Baik
Berdasarkan hasil perhitungan seperti yang terlihat pada Tabel 9, secara umum penilaian mengenai tingkat loyalitas pelanggan Restoran Saung Kuring telah baik. Hal itu ditunjukkan oleh nilai rataan skor akhir untuk loyalitas pelanggan yang sebesar 3,83, dimana nilai tersebut berada
pada
kisaran
3,41-4,20
yang
menunjukkan
penilaian
setuju/baik/tinggi. Tingkat loyalitas pelanggan yang telah baik mengindikasikan bahwa pelanggan Restoran Saung Kuring memiliki komitmen yang kuat terhadap restoran. Tingginya tingkat loyalitas pelanggan terhadap Restoran Saung Kuring tentu saja dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi dari loyalitas pelanggan itu sendiri yaitu persepsi pelanggan, nilai pelanggan, daya saing, dan kualitas pelayanan jasa yang telah baik. Pernyataan LP1, LP2, LP3, dan LP4 menyatakan nilai rataan skor yang telah baik, hal tersebut megindikasikan bahwa mayoritas pelanggan Restoran Saung Kuring makan di Restoran Saung Kuring minimal dua kali dalam sebulan dan selalu memesan lebih dari satu menu. Selain itu, pelanggan Restoran Saung Kuring senantiasa mengatakan hal-hal yang positif
tentang
Restoran
Saung
Kuring
dan
juga
senantiasa
merekomendasikan Restoran Saung Kuring kepada orang lain. Pernyataan LP5 menyatakan nilai rataan skor yang kurang baik, dimana nilai rataan yang didapat berada pada kisaran 2,61-3,40 yang menunjukkan penilaian kurang setuju/kurang baik/cukup rendah. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pelanggan Restoran Saung Kuring agak tertarik apabila ada yang menawarkan tempat makan selain Restoran Saung Kuring. Hal tersebut membuat Restoran saung Kuring harus
47
melakukan suatu taktik yang tepat agar dapat meningkatkan immunity dari pelanggan Restoran Saung Kuring, sehingga pelanggan Restoran Saung Kuring tidak akan mudah terpengaruh oleh pemasaran yang dilakukan oleh pesaing. Hal yang dapat dilakukan oleh Restoran Saung Kuring yaitu dengan mengeluarkan “Kartu Pelanggan” yang memiliki berbagai keuntungan bagi pelanggan yang memilikinya, hal tersebut dapat menambah daya tarik dan daya ikat pelanggan. Selain itu, sebaiknya Restoran Saung Kuring menyediakan kotak kritik dan saran di dekat pintu keluar restoran, yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan masukan bagi Restoran Saung Kuring, sehingga kedepannya akan lebih dapat memuaskan pelanggannya. 4.5 Uji Asumsi Klasik 4.5.1 Uji Normalitas Uji normalitas merupakan suatu bentuk pengujian tentang kenormalan distribusi data. Tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data yang diambil adalah data yang terdistribusi normal. Pada penelitian ini metode yang digunakan untuk melihat normalitas data yaitu metode Kolmogorov Smirnov. Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah dengan membandingkan distribusi data dengan distribusi normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal. Penerapan pada uji Kolmogorov Smirnov adalah bahwa jika signifikansi di bawah 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku, berarti data tersebut tidak normal. Terlihat pada Tabel 10, bahwa P-value yaitu Asymp.Sig (2-tailed) bernilai 0.766 > 0.05, sehingga disimpulkan bahwa residual telah memenuhi asumsi distribusi normal. Hasil uji normalitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4. Selain itu, tampak juga secara visual gambar pada P Plot (Lampiran 4), titik-titik residual mengikuti pola garis lurus.
48
Tabel 10. Uji Kolmogorov-Smirnov Asymp.Sig Model Z (2-tailed) Unstandardized Residual
0,666
0,766
Kriteria
Kesimpulan
>0,05
Data Berdistribusi Normal
4.5.2 Uji Multikolinerasi Uji multikolinearitas digunakan untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linear berganda. Jika terdapat korelasi yang tinggi di antara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu. Multikolineritas diuji dengan melihat nilai Tolerance yang tidak kurang dari 0,1 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) yang tidak lebih dari 10 sehingga model dapat dikatakan terbebas dari multikolineritas. Dalam pengujian asumsi klasik terhadap analisis regresi linear berganda ini menunjukkan bahwa hasil analisis penelitian ini tidak menunjukkan adanya gejala multikolinieritas dimana nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 dan nilai VIF pada masing-masing variabel tidak lebih besar dari 10, seperti yang terlihat pada Tabel 11. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala multikolinieritas antara variabel-variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini. Hasil uji multikolinerasi selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3. Tabel 11. Uji Multikolinerasi Variabel Tolerance VIF Persepsi 0,742 1,349 Pelanggan Nilai 0,613 1,631 Pelanggan Daya 0,446 2,244 Saing Kualitas Pelayanan 0,506 1,974 Jasa
Kriteria
Kesimpulan
Tolerance ≥ 0,1 VIF ≤ 10
Tidak ada masalah multikolineritas
49
4.5.3 Uji Autokorelasi Pengujian autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah antar data pengamatan memiliki korelasi. Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi khususnya dalam model regresi linear berganda, dilihat melalui nilai Durbin Watson pada hasil pengolahan data. Berdasarkan hasil perhitungan didapat nilai Durbin Watson pada penelitian ini yaitu sebesar 2,171, hal tersebut menunjukkan bahwa nilai Durbin Watson berada antara nilai 1,72 dan 2,28. Maka dapat disimpulkan bahwa antara data pengamatan tidak saling berkorelasi. 4.5.4 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan ragam dari residual satu ke pengamatan ke pengamatan yang lain. Pengertian heteroskedastisitas adalah apabila kesalahan atau residual yang diamati tidak memiliki varian yang
konstan. Kondisi
heteroskedastisitas sering terjadi pada data cross section, atau data yang diambil dari beberapa responden pada suatu waktu tertentu. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah di mana terdapat kesamaan ragam dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut homoskedastisitas. Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat diprediksi dengan melihat pola gambar Scatterplot. Dari hasil pengolahan data yang dapat dilihat pada Lampiran 4, menunjukkan bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas pada model regresi ini. Hal ini terlihat dari Scatterplot yang menunjukkan terdapat titik-titik data yang tersebar di atas, di bawah dan sekitar angka nol, dan penyebaran titik data tidak berpola. 4.6 Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel bebas (independent) terhadap variabel terikat atau yang dipengaruhi (dependent). Hipotesis dalam penelitian ini, yaitu H0 = persepsi pelanggan, nilai pelanggan, daya saing, dan kualitas pelayanan jasa
50
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan dan H1 = persepsi pelanggan, nilai pelanggan, daya saing, dan kualitas pelayanan jasa berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan. 4.6.1 Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda pada penelitian ini digunakan untuk
mengetahui pengaruh variabel
persepsi
pelanggan, nilai
pelanggan, daya saing, dan kualitas pelayanan jasa terhadap loyalitas pelanggan Restoran Saung Kuring. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independent ialah persepsi pelanggan (X1), nilai pelanggan (X2), daya saing (X3), dan kualitas pelayanan jasa (X4), sedangkan yang menjadi variabel dependent ialah loyalitas pelanggan (Y). Untuk melihat seberapa besar variabel dependent dapat dijelaskan oleh variabel independent pada regresi linear berganda digunakan R Square yang sudah disesuaikan atau Adjusted R Square.Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan software SPSS versi 16.0 didapat nilai R2 yang telah disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0,479, seperti yang terlihat pada Tabel 12. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel yang
dipilih pada variabel independent (persepsi pelanggan, nilai pelanggan, daya saing, dan kualitas pelayanan jasa) dapat menerangkan keragaman variabel dependent (loyalitas pelanggan) dengan kontribusi sebesar 47,9%, sedangkan sisanya sebesar 52,1% diterangkan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan pada penelitian ini. Tabel 12. Model Summary Pengaruh Persepsi Pelanggan (X1), Nilai Pelanggan (X2), Daya Saing (X3), dan Kualitas Pelayanan Jasa (X4) Terhadap Loyalitas Pelanggan (Y) Model Summaryb Model
R
R Square
1
.707a
.500
Adjusted R Std. Error of Square the Estimate .479
.3114650
a. Predictors: (Constant), Kualitas, Nilai, Persepsi, Daya_Saing b. Dependent Variable: Loyalitas
DurbinWatson 2.171
51
Dari data yang diperoleh dari hasil pengolahan data dengan bantuan software SPSS versi 16.0 seperti yang terlihat pada Tabel 13, dapat disusun persamaan sebagai berikut : Y= -0,399 + 0,370 X1 + 0,076 X2 + 0,1 X3 + 0,492 X4 Berdasarkan persamaan regresi diatas, dapat dijelaskan beberapa hal, yaitu : 1. Loyalitas pelanggan (Y) Restoran Saung Kuring tanpa adanya persepsi pelanggan (X1), nilai pelanggan (X2), daya saing (X3), dan kualitas pelayanan jasa (X4) adalah -0,399. Angka negatif yang diperoleh mengindikasikan bahwa tanpa adanya persepsi pelanggan, nilai pelanggan, daya saing, dan kualitas pelayanan jasa, maka pelanggan dari Restoran Saung Kuring tidak akan melakukan pembelian berulang di Restoran Saung Kuring dan akan berpindah kepada pesaing, selain itu pelanggan Restoran Saung Kuring tidak akan merekomendasikan Restoran Saung Kuring terhadap orang lain dan juga bahkan pelanggan Restoran Saung Kuring akan mengatakan hal-hal yang negatif mengenai Restoran Saung Kuring. 2. Apabila persepsi pelanggan meningkat sebesar satu-satuan atau satu tingkat, maka akan meningkatkan loyalitas pelanggan Restoran Saung Kuring sebesar 0,370 dengan asumsi variabel yang lainnya tetap atau konstan. 3. Setiap terjadi peningkatan nilai pelanggan sebesar satu-satuan, maka akan terjadi peningkatan terhadap loyalitas pelanggan Restoran Saung Kuring sebesar 0,076 dengan asumsi variabel yang lain tetap atau konstan. 4. Apabila terjadi peningkatan daya saing sebesar satu-satuan atau satu tingkat, maka akan meningkatkan loyalitas pelanggan Restoran Saung Kuring sebesar 0,1 dengan asumsi variabel yang lainnya tetap atau konstan. 5. Setiap terjadi peningkatan kualitas pelayanan jasa sebesar satu-satuan, maka akan meningkatkan loyalitas pelanggan Restoran Saung Kuring sebesar 0,492 dengan asumsi variabel yang lain tetap atau konstan.
52
Berdasarkan persamaan regresi yang didapat maka terlihat bahwa persepsi pelanggan dan kualitas pelayanan jasa berpengaruh dominan terhadap loyalitas pelanggan Restoran Saung Kuring Bogor. Tabel 13. Hasil Perhitungan Regresi Linier Berganda Variabel Constant X1 X2 X3 X4
B -0,399 0,370 0,076 0,100 0,492
thitung -0,811 3,438 0,580 0,947 4,062
Sig. 0,420 0,001 0,563 0,346 0,000
4.6.2 Uji F
Uji F pada penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah terjadi pengaruh yang signifikan antara peubah independen terhadap peubah dependen secara keseluruhan. Uji F diketahui dengan melihat signifikan F hitung apakah lebih besar dari alpha yang ditetapkan (0,05)
atau tidak. Dari hasil uji regresi linier
berganda, diperoleh nilai F sebesar 23,745 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi pelanggan, nilai pelanggan, daya saing, dan kualitas pelayanan jasa terhadap loyalitas pelanggan Restoran Saung Kuring, sehingga
tolak H0 dan terima H1. Hasil Uji F selengkapnya dapat dilihat pada Tabel ANOVA pada Lampiran 4. 4.6.3 Uji t Uji t pada penelitian ini dilakukan untuk menguji secara parsial apakah masing-masing peubah independent berpengaruh terhadap peubah dependent atau tidak dengan melihat hubungan satu peubah independent yaitu persepsi pelanggan (X1), nilai pelanggan (X2), daya saing (X3), dan kualitas pelayanan jasa (X4) terhadap peubah dependent yaitu loyalitas pelanggan (Y) dengan asumsi peubah independent lainnya dalam keadaan tetap. Uji t dilakukan dengan melihat signifikansi thitung yang diperoleh dilakukan pembanding dengan alpha yang ditetapkan (0,05) dan juga membandingkan thitung terhadap ttabel (1,96). Dari hasil
53
perhitungan uji regresi linier berganda seperti yang terlihat pada Tabel 13 menunjukkan : 1. Hasil dari Uji t variabel persepsi pelanggan (X1) menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,001, dimana nilainya lebih kecil dari nilai alpha yang telah ditetapkan (0,05) dan nilai thitung (3,438) lebih besar daripada nilai t tabel (1,96), sehingga tolak H02 dan terima H12 yang berarti persepsi pelanggan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. 2. Hasil dari Uji t variabel nilai pelanggan (X2) menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,563, dimana nilainya lebih besar dari nilai alpha yang telah ditetapkan (0,05) dan nilai thitung (0,580) lebih kecil daripada nilai t tabel (1,96), sehingga terima H03 dan tolak H13 yang berarti nilai pelanggan tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. 3. Hasil dari Uji t daya saing (X3) menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,346, dimana nilainya lebih besar dari nilai alpha yang telah ditetapkan (0,05) dan nilai thitung (0,947) lebih kecil daripada nilai t tabel (1,96), sehingga terima H04 dan tolak H14 yang berarti daya saing tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. 4. Hasil dari Uji t variabel kualitas pelayanan jasa (X4) menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,000, dimana nilainya lebih kecil dari nilai alpha yang telah ditetapkan (0,05) dan nilai thitung (4,062) lebih besar daripada nilai t tabel (1,96), sehingga tolak H05 dan terima H15 yang berarti kualitas pelayanan jasa berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Dalam penelitian ini persepsi pelanggan dan kualitas pelayanan jasa merupakan faktor yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan restoran Saung kuring.. Penyebab dari mengapa hanya persepsi pelanggan dan kualitas pelayanan jasa saja yang berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan Restoran Saung Kuring, sedangkan nilai pelanggan dan daya saing tidak berpengaruh signifikan dikarenakan persepsi pelanggan dan kualitas pelayanan jasa
54
berpengaruh dominan dibandingkan dengan nilai pelanggan dan daya saing dalam mempengaruhi loyalitas pelanggan Restoran Saung Kuring. 4.7 Implikasi Manajerial Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan bahwa tingkat persepsi pelanggan, nilai pelanggan, daya saing, kualitas pelayanan jasa, dan loyalitas pelanggan Restoran Saung Kuring menunjukkan hasil telah baik. Secara keseluruhan persepsi pelanggan, nilai pelanggan, daya saing, dan kualitas pelayanan jasa berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan namun secara parsial hanya persepsi pelanggan dan kualitas pelayanan jasa yang berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan, sehingga dua variabel inilah yang harus menjadi prioritas utama dalam melakukan taktik perusahaan guna meningkatkan loyalitas dari pelanggan Restoran Saung Kuring. Hasil analisis mengenai variabel persepsi pelanggan menyatakan bahwa persepsi pelanggan terhadap Restoran Saung Kuring telah baik dan persepsi pelanggan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Oleh sebab itu selain mempertahankan apa yang telah dilakukan oleh Restoran Saung Kuring selama ini guna mendapatkan persepsi yang baik dari pelanggannya, Restoran Saung Kuring dapat melakukan suatu taktik guna meningkatkan persepsi pelanggan Restoran Saung Kuring agar lebih baik sehingga pada akhirnya akan meningkatkan loyalitas dari pelanggan Restoran Saung Kuring. Adapun taktik yang dapat dilakukan oleh Restoran Saung Kuring yaitu dengan mengeluakan beberapa menu paket hemat yang harganya berkisar antara Rp.15.000 hingga Rp.25.000. Hal tersebut dapat meningkatkan persepsi pelanggan terhadap Restoran Saung Kuring terutama pada indikator harga. Pelanggan yang terutama berada pada kelas menengah akan menganggap bahwa Restoran Saung Kuring memiliki harga yang cukup murah, sehingga mereka tidak segan untuk datang kembali ke restoran ini. Selain itu, sebaiknya Restoran Saung Kuring menerapkan sistem kerja shift bagi karyawannya. Hal tersebut dilakukan agar karyawan Restoran Saung Kuring dapat menjaga kualitas dari pekerjaannya, sehingga pelanggan akan merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh Restoran Saung Kuring. Pembagian waktu kerja dapat dibagi
55
menjadi 2 shift yaitu shift pertama dimulai pada pukul 08.00 dan selesai pada pukul 16.00 WIB. Sedangkan shift kedua dimulai pada pukul 12.00 dan selesai pada pukul 21.00 WIB. Hasil analisis mengenai variabel kualitas pelayanan jasa menyatakan bahwa kualitas pelayanan jasa Restoran Saung Kuring telah baik dan kualitas pelayanan jasa berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Namun dengan hasil tersebut bukan berarti Restoran Saung Kuring tidak perlu lagi memperhatikan kualitas pelayanan jasa yang telah diberikan. Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan jasa dari Restoran Saung Kuring, pihak restoran sebaiknya harus lebih tegas dalam menerapkan SOP (Standard Operating Procedure) yang telah dibuat ketika melayani pelanggan yaitu harus senantiasa tersenyum ketika berhadapan dengan pelanggan, selalu memberikan salam pada pelanggan, dan juga senantiasa menyapa dan mengucapkan terima kasih atas kedatangan pelanggan. Hal tersebut akan membuat pelanggan merasa dihargai. Apabila ada karyawan yang tidak menerapkan SOP yang telah dibuat, manajer wajib memberikan teguran terhadap karyawan tersebut dan diharapkan sesama karyawan saling mengingatkan untuk senantiasa menerapkan SOP dari Restoran Saung Kuring. Selain itu untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan jasa dari Restoran Saung Kuring dapat juga dilakukan dengan cara perusahaan memberikan reward kepada karayawannya yang telah bekerja dengan baik. Reward yang diberikan dapat berupa pemberian komisi tambahan ataupun bonus lainnya, hal ini akan membuat karyawan lebih termotivasi dalam melakukan pekerjaannya sehingga karyawan akan lebih optimal dalam melayani pelanggan. Loyalitas pelanggan merupakan asset terbesar yang dimiliki oleh perusahaan. Banyak manfaat yang dapat diberikan oleh pelanggan yang loyal. Oleh sebab itu Restoran Saung Kuring harus senantiasa memantau loyalitas pelanggannya.
Hasil
analisis
mengenai
variabel
loyalitas
pelanggan
menyatakan bahwa tingkat loyalitas telah baik. Namun untuk tingkat immunity dari pelanggan Restoran Saung Kuring menunjukkan nilai yang kurang baik. Untuk meningkatkan loyalitas pelanggan dari Restoran Saung Kuring
56
terutama tingkat immunity, pihak restoran dapat mengeluarkan “Kartu Pelanggan” untuk pelanggan restoran. Restoran Saung Kuring dapat memberikan penawaran bagi pelanggannya yang memiliki “Kartu Pelanggan” berupa potongan harga bagi pelanggan yang melakukan pembelian lebih dari Rp.150.000 ataupun memberikan diskon untuk menu-menu tertentu, selain itu manfaat yang didapat oleh pemegang “Kartu Pelanggan” dapat berupa pemberian poin setiap pembelian dengan nominal tertentu dan bila poin telah mencapai jumlah tertentu, pelanggan akan diberikan bonus berupa paket menu gratis. “Kartu Pelanggan” yang dikeluarkan oleh restoran untuk pelanggannya dapat menambah daya tarik dan daya ikat restoran terhadap pelanggannya. Dengan adanya “Kartu Pelanggan”, pelanggan akan memiliki pertimbangan lebih apabila ingin makan di restoran lain, hal tersebut akan membuat tingkat immunity pelanggan meningkat, sehingga pelanggan tidak mudah terpengaruh terhadap pemasaran yang dilakukan oleh pesaing yang dapat mengakibatkan pelanggan
berpindah
kepada
pesaing.
Selain
mengeluarkan
“Kartu
Pelanggan”, untuk meningkatkan loyalitas pelanggan Restoran Saung Kuring, Restoran Saung Kuring dapat menyediakan kotak kritik dan saran didekat pintu keluar restoran. Setiap pelanggan yang datang akan diberikan secarik kertas dan sebuah pulpen untuk menuliskan kritik dan saran kepada restoran. Dari hasil kritik dan saran yang diberikan oleh pelanggan, pihak restoran dapat mengetahui kekurangan yang dimiliki oleh restoran dan juga dapat mengetahui apasaja saran yang diberikan oleh pelanggan untuk restoran. Saran dan kritik yang diberikan oleh pelanggan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk memperbaiki kinerja dari restoran.
57
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil penelitian terhadap identitas pelanggan Restoran Saung Kuring sebanyak 100 orang pelanggan, didapat bahwa sebanyak 56% pelanggan adalah laki-laki dan 44% adalah perempuan. Pelanggan Restoran Saung Kuring sebagian besar berumur antara 25-34 tahun (41%) dan mayoritas pelanggannya bekerja sebagai karyawan swata (47%). Sebagian besar pelanggan Restoran Saung Kuring membutuhkan waktu selama 15-30 menit (31%) untuk sampai ke Restoran Saung Kuring. Mayoritas pelanggan Restoran Saung Kuring (34%) memiliki pendapatan per bulan antara Rp.2000.001-Rp.3000.000. Berdasarkan karakteristik pendidikan terakhir, sebagian besar merupakan lulusan sarjana (44%). 2. Berdasarkan pengukuran sikap responden terhadap tingkat persepsi pelanggan, nilai pelanggan, daya saing, kualitas pelayanan jasa, dan loyalitas pelanggan menunjukkan penilaian yang baik. Dimana nilai rataan untuk tingkat persepsi pelanggan sebesar 4,07, tingkat nilai pelanggan dan daya saing sebesar 4,05, tingkat kualitas pelayanan jasa sebesar 4,07, dan untuk tingkat loyalitas pelanggan sebesar 3,83. 3. Hasil analisis regresi linier berganda terhadap pengaruh persepsi pelanggan, nilai pelanggan, daya saing, dan kualitas pelayanan jasa terhadap loyalitas pelanggan Restoran Saung Kuring menunjukkan bahwa variabel yang dipilih pada variabel independent (persepsi pelanggan, nilai pelanggan, daya saing, dan kualitas pelayanan jasa) dapat menerangkan keragaman variabel dependent (loyalitas pelanggan) dengan kontribusi sebesar 47,9%, sedangkan sisanya 52,1% diterangkan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan pada penelitian ini. Persamaan regresi yang didapat dari hasil hasil pengolahan data adalah Y = -0,370 X1 + 0,076 X2 + 0,1 X3 + 0,492 X4. Secara keseluruhan persepsi pelanggan, nilai pelanggan, daya saing, dan kualitas pelayanan jasa berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Secara parsial hanya persepsi pelanggan dan
58
kualitas pelayanan jasa yang berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diberikan beberapa saran, antara lain : 1. Restoran Saung Kuring sebaiknya mengeluarkan menu paket hemat guna meningkatkan loyalitas dari pelanggannya terutama bagi pelanggan yang berada pada kelas menengah. 2. Restoran Saung Kuring sebaiknya menerapkan sistem kerja shift bagi karyawannya, hal ini dilakukan agar karayawan Restoran Saung Kuring senantiasa dalam keadaan prima ketika melayani pelanggan. 3. Karyawan Restoran Saung Kuring harus senantiasa mengikuti SOP (Standard Operating Procedure) yang telah dibuat oleh perusahaan ketika melayani pelanggan dan saling mengingatkan satu sama lain apabila ada yang melanggar. 4. Pihak Restoran Saung Kuring sebaiknya memberikan reward kepada karyawannya yang telah bekerja dengan baik, hal ini dilakukan untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan. 5. Restoran Saung Kuring sebaiknya mengeluarkan “Kartu Pelanggan” yang memiliki berbagai keuntungan bagi pelanggan yang memilikinya serta membuat kotak kritik dan saran yang diletakkan didekat pintu keluar restoran. 6. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai loyalitas pelanggan dengan variabel independen lainnya.
59
DAFTAR PUSTAKA Atmodjo, M. W. 1993. Restoran dan Segala Permasalahannya. Andi Offset, Yogyakarta. Badan Pusat Statistik. 2010. Statistik Indonesia. BPS. Jakarta. Darmawan, R. 2009. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Loyalitas Pelanggan Hypermarket Giant Taman Yasmin Bogor. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor. 2009. Pariwisata Kota Bogor 2009. Bogor. Engel, J. F., R. D. Blackwell dan P. W. Miniard. 1995. Perilaku Konsumen (Terjemahan, Jilid 2). Binarupa Aksara, Jakarta. Griffin, J. 2005. Costumer Loyalty : Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan. PT. Erlangga, Jakarta. Hasan, M.I.2003. Pokok-Pkok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensia). Bumi Aksara, Jakarta. Kotler P dan K. L. Keller. 2008. Manajemen Pemasaran (Terjemahan, Jilid 1). PT Indeks, Jakarta. Lovelock, C. dan L.K. Wright. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa (Terjemahan). Indeks, Jakarta. Nugroho, B. A. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS. Andi Offset. Yogyakarta. Rangkuti, F. 2002. Measuring Customer Satisfaction. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta. Santoso, S. 2002. Buku Latihan SPSS : Statistik Multivariat. Elex Media Komputindo. Jakarta. Sumarwan, U. 2004. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Ghalia Indonesia, Jakarta. Supranto, J. 2004. Analisis Multivariat : Arti dan Interpretasi. PT Rineka Cipta. Jakarta. Tjiptono, F. 2008. Service Management : Mewujudkan Layanan Prima. Andi Offset, Yogyakarta. Umar, H. 2003. Metode riset prilaku konsumen jasa. Ghalia Indonesia, Jakarta. http://abectipub.wordpress.com [28 Desember 2009]
60
LAMPIRAN
61
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN
No.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT LOYALITAS PELANGGAN RESTORAN RESTORAN SAUNG KURING BOGOR Pengantar Selamat pagi/siang/sore/malam. Nama Saya Aditya Iqbal (H24062886). Saya adalah Mahasiswa IPB dari Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Saat ini Saya sedang melakukan penelitian mengenai analisis faktorfaktor yang mempengaruhi tingkat loyalitas pelanggan Restoran Restoran Saung Kuring Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas akhir Saya. Saudara/i telah terpilih sebagai responden dalam penelitian ini. Saya sangat berterima kasih bila Saudara/i dapat meluangkan waktu unutuk menjawab dengan sebenar-benarnya pertanyaan saya. Informasi yang Anda berikan bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan akademis. Petuntjuk pengisian : Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang anda pilih. A. Screening Responden 1. Apakah anda pernah makan di Restoran Restoran Saung Kuring lebih dari dua kali? a. Ya b. Tidak (Jika jawaban “Ya”, maka lanjutkan ke pertanyaan selanjutnya. Jika jawaban “Tidak”, maka hentikan pengisian kuesioner ini. Terima kasih atas bantuan anda) B. Identitas Responden Nama
:
Jenis kelamin : L/P 1. Usia : a. 15-24 tahun d. > 45 tahun
b. 25-34 tahun
c. 35-45 tahun
2. Pekerjaan : a. Pelajar/Mahasiswa d. Karyawan Swasta g. Ibu Rumah Tangga
b. PNS c. Wiraswasta e. Guru/Dosen f. Pensiunan h. Lainnya, sebutkan…………
3. Waktu tempuh menuju Restoran Saung Kuring : a. < 15 menit d. 45-60 menit
b. 15-30 menit e. > 60 menit
c. 30-45 menit
62
Lanjutan Lampiran 1. 4. Tingkat pendapatan per bulan : a. ≤ Rp.1000.000 b. Rp.1000.001-Rp.2000.000 c. Rp.2.000.001-Rp.3.000.000
d. Rp.3.000.001-Rp.4.000.000 e. Rp.4.000.001-Rp.5.000.000 f. > Rp.5.000.000
5. Pendidikan Terakhir: a. SD d. Diploma/Akademi
b. SMP/MTS e. Sarjana
c.SMA/SMK/MA f. Pasca Sarjana
C. Pertanyaan Utama Keterangan : STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju KS : Kurang Setuju S : Setuju SS : Sangat Setuju No. 1. 2. 3.
4.
No. 1.
2.
3.
4.
Pertanyaan STS Persepsi Pelanggan Harga makanan dan minuman yang dijual di Restoran Saung Kuring murah. Restoran Saung Kuring telah memiliki citra/image yang baik dibenak pelanggan. Karyawan Restoran Saung Kuring telah memberikan pelayanan yang optimal (dari pelayanan parkir kendaraan, penerimaan pelanggan ketika masuk restoran, pelayanan penawaran menu, penyajian pesanan, hingga pelayanan di kasir). Pelayanan karyawan Restoran Saung Kuring kepada pelanggan dalam hal pemilihan menu yang akan dipilih telah baik. Pertanyaan Nilai Pelanggan Saya merasa biaya yang Saya keluarkan untuk makan di Restoran Saung Kuring sesuai dengan kepuasan yang Saya dapatkan. Restoran Saung Kuring merupakan tempat makan untuk kalangan atas (pendapatan>Rp.4 jt). Restoran Saung Kuring merupakan tempat makan untuk kalangan menengah (pendapatan Rp700rb-Rp.4 jt). Restoran Saung Kuring merupakan tempat makan untuk kalangan bawah (pendapatan
STS
TS
KS
S
SS
TS
KS
S
SS
63
Lanjutan Lampiran 1. No. 5.
6.
7.
No. 1.
2. 3.
No. 1. 2.
3. 4.
5.
6.
7.
Pertanyaan
STS
TS
KS
S
SS
STS
TS
KS
S
SS
STS
TS
KS
S
SS
Nilai Pelanggan Saya merasa nyaman makan di Restoran Saung Kuring karena suasana tempatnya yang bersih, rapih, dan sejuk. Pelayanan yang memuaskan dan citarasa makanan dan minuman yang nikmat di Restoran Saung Kuring membuat Saya tertarik untuk kembali ke Restoran Saung Kuring. Restoran Saung Kuring menyediakan menu yang beragam dan selalu buka setiap hari. Pertanyaan Daya Saing Lokasi Restoran Saung Kuring strategis karena berada dipinggir jalan dan aksesnya mudah. Restoran Restoran Saung Kuring memiliki pelayanan yang cepat. Makanan dan minuman yang ditawarkan oleh Restoran Saung Kuring memiliki kualitas yang baik (fresh dan memiliki cita rasa yang enak). Pertanyaan Kualitas Pelayanan Jasa Karyawan Restoran Saung Kuring berpenampilan rapih, bersih dan sopan. Penghitungan harga yang dilakukan oleh pelayan Restoran Saung Kuring dilakukan secara akurat. Pelayanan karyawan Restoran Saung Kuring cermat dan dapat diandalkan. Karyawan Restoran Saung Kuring cepat tanggap dalam menghadapi keluhan dan masalah pelanggan. Karyawan Restoran Saung Kuring ramah dan sopan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Karyawan Restoran Saung Kuring bersedia memberikan seluruh informasi tentang menu yang ditawarkan kepada pelanggan. Karyawan Restoran Saung Kuring memberikan pelayanan dengan penuh perhatian dan pengertian kepada pelanggan.
64
Lanjutan Lampiran 1. No. 1. 2.
3. 4.
5.
Pertanyaan Loyalitas Pelanggan Saya makan di Restoran Saung Kuring minimal 2x dalam sebulan. Ketika datang ke Restoran Saung Kuring Saya selalu memesan lebih dari satu jenis menu (makanan berat, makanan ringan, minuman). Saya akan selalu mengatakan hal-hal yang positif tentang Restoran Saung Kuring. Saya akan merekomendasikan untuk makan di Restoran Saung Kuring kepada keluarga, kerabat, dan teman Saya. Saya akan tetap makan di Restoran Saung Kuring walaupun ada yang menawarkan tempat makan yang lain.
STS
TS
-Terima Kasih Atas Bantuan dan Kerjasama Anda-
KS
S
SS
65
Lampiran 2. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Persepsi Pelanggan
Correlations PP1 PP1
Pearson Correlation
PP2 1
.352
Sig. (2-tailed)
.461
*
.772
**
.000
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.352
1
Sig. (2-tailed)
.056 30
Pearson Correlation
.476
**
**
30
30
**
1
30 *
30
**
1
.413
.002
30
30
30
a
Excluded Total
*
1
.413
30
30
30
30
% 30
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
30
.023
Case Processing Summary
Valid
**
30
.000
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Cases
.843
*
.023
.000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
N
.535
.000
N
**
30
.012
**
.843
30
.010
.781
**
.000
Sig. (2-tailed)
Sig. (2-tailed)
.452
.535
.002
.461
**
**
30
30
.772
.781
30
Pearson Correlation
Pearson Correlation
*
.000
.000
N
.452
.012
.683
*
.683
.000
.008
N
Total
**
.010
Sig. (2-tailed)
PP4
.476
Total
.008
N PP3
PP4
.056
N PP2
PP3
30
66
Lanjutan Lampiran 2. b. Nilai Pelanggan Correlations NP1 NP1
Pearson Correlation
NP2 1
Sig. (2-tailed)
NP2
NP3
NP4
NP5
NP6
NP7
NP3
NP4 *
NP5
-.344
**
.122
.219
.228
.029
.000
NP6
Total
**
.121
.006
.000
.229
.002 30
.272
**
NP7
.418
.551
**
N
100
100
100
100
100
100
100
Pearson Correlation
.122
1
.018
.018
.161
.055
.126
Sig. (2-tailed)
.228
.857
.860
.110
.589
.212
.002
N
100
100
100
100
100
100
100
30
1
**
.022
.043
.002
.380
.006
.825
.670
.985
.038
Pearson Correlation
.219
*
.018
Sig. (2-tailed)
.029
.857
N
100
-.274
.547
**
*
100
100
100
100
100
100
30
**
.018
**
1
-.005
-.076
-.194
.177
Sig. (2-tailed)
.000
.860
.006
.963
.454
.054
.349
N
100
100
100
100
100
100
30
1
**
**
Pearson Correlation
-.344
-.274
100
**
.161
.022
-.005
Sig. (2-tailed)
.006
.110
.825
.963
N
100
100
100
100
100 **
Pearson Correlation
.272
**
.055
.043
-.076
Sig. (2-tailed)
.000
.589
.670
.454
.000
N
100
100
100
100
100 **
Pearson Correlation
.418
.612
100
100
30
1
**
100
30
**
1
.229
.212
.985
.054
.005
.000
N
100
100
100
100
100
100
*
.177
Sig. (2-tailed) N
.710
**
.468
.770
**
**
100
30
**
1
.657
.002
.038
.349
.000
.000
.000
30
30
30
30
30
30
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
.657
.000
.002
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**
100
Sig. (2-tailed)
.380
.770
.000
-.194
**
.468
.000
.002
.547
**
.000
.126
**
.710
.005
.121
.551
.282
.000
Pearson Correlation
Total Pearson Correlation
.282
.612
30
67
Lanjutan Lampiran 2. Case Processing Summary Reliability Statistics N
% Cronbach's
Cases
Valid a
Excluded Total
100
100.0
0
.0
100
100.0
Alpha
N of Items .832
7
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
3. Daya Saing Correlations DS1 DS1
Pearson Correlation
DS2 1
.161
Sig. (2-tailed) N DS2
.161
Sig. (2-tailed)
.396
N DS3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Total
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Total
.606
**
**
.000
.000
30
30
29
1
*
.435
**
.000 29
30
30
**
*
1
.435
.721
.016
30 .606
.745
.396 30
Pearson Correlation
DS3
.855
**
.000
.016
30
30
30
29
**
**
**
1
.745
.721
.000
.855
.000
.000
.000
29
29
29
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
29
68
Lanjutan Lampiran 2. 4. Kualitas Pelayanan Jasa Correlations KPJ1 KPJ1 Pearson Correlation
KPJ2
KPJ2 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.042
.014
.000
.010
.000
29
29
29
29
29
29
29
29
**
1
.004 29
**
**
29
29
29
29
**
1
.506
.691
**
29
**
1
.630
.647
**
29
**
1
.740
.630
**
29
29
**
1
.647
29
29
29
29 .785
**
**
29
29
**
1
.000
.000
.000
.000
29
29
29
29
29
29
.668
.817
**
.881
**
.000 29
29
**
1
.881
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
29
29
29
29
29
29
29
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
.817
29
.002
**
**
.000
.010
.881
.668
.000
Sig. (2-tailed)
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
**
29
.470
N
.881
29
29
**
**
.000
.000
.868
.785
.000
.000
**
**
.000
.002
.766
.647
KPJ7 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
**
29
.005
**
.868
29
.000
.747
**
29
29
**
.766
29
29
**
**
.000
29
.668
.630
.000
29
**
**
.000
.000
.554
.740
.000
.000
.785
**
29
.000
**
.747
29
.014
.659
**
29
Sig. (2-tailed)
Total Pearson Correlation
.668
29
.451
**
**
29
KPJ5 Pearson Correlation
.550
.554
.000
29
**
**
.000
29
.506
.647
.002
29
**
**
.000
.000
.726
.630
.000
.000
N
**
29
.042
*
.785
29
Sig. (2-tailed)
N
**
29
.380
Sig. (2-tailed)
.550
.000
KPJ4 Pearson Correlation
**
**
.002
29
.622
.506
**
.005
29
KPJ6 Pearson Correlation
**
.659
.000
.005
N
.726
*
.000
.168
*
.691
.470
.005
Sig. (2-tailed)
*
.506
.622
**
Total
.168
.451
*
KPJ7
.004
.519
*
KPJ6
.380
.263
N
KPJ5
.263
.519
KPJ3 Pearson Correlation
N
KPJ4
**
1
Sig. (2-tailed) N
KPJ3
29
69
Lanjutan Lampiran 2. Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded
Reliability Statistics
% 29
100.0
0
.0
29
100.0
Cronbach's Alpha
N of Items .905
Total
7
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
5. Loyalitas Pelanggan Correlations LP1 LP1
Pearson Correlation
LP2 1
Sig. (2-tailed)
**
.297
.814
**
.000
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation
.335
1
**
.050
Sig. (2-tailed)
.070
.001
.006
.794
.000
30
30
30
30
30
**
1
**
.207
.000
.274
.000
30
30
30
30
**
1
.056
Pearson Correlation
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
30 .613
**
.580
.000
.001
30
30
.475
**
.487
**
.580
.603
**
.008
.006
.000
30
30
30
Pearson Correlation
.297
.050
Sig. (2-tailed)
.111
N
N Total
.475
.111
N
LP5
**
Total
.008
Sig. (2-tailed)
LP4
.613
LP5
.000
N LP3
.335
LP4
.070
N LP2
LP3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.487
.603
.643
.851
.714
**
**
**
.769
.000
30
30
30
.207
.056
1
.794
.274
.769
30
30
30
30
30
30
**
**
**
**
**
1
.814
.643
.851
.714
**
.006
.487
.000
.000
.000
.000
.006
30
30
30
30
30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
.487
30
70
Lanjutan Lampiran 2. Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
%
Reliability Statistics
30
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Cronbach's Alpha
N of Items .739
5
71
Lampiran 3. Perhitungan Pengukuran Sikap Rumus :
1. Tingkat Persepsi Pelanggan No 1 2 3 4
Skor Pernyataan 1 n % PP1 0 0 PP2 0 0 PP3 0 0 PP4 0 0 Hasil Akhir
2 n 4 0 0 0
% 4 0 0 0
3 n 23 3 5 6
% 23 3 5 6
4 n 67 68 60 90
% 67 68 60 90
5 n 6 29 35 4
% 65 58 64 72 76 67
5 n 28 5 25 16 15 27
% 6 29 35 4
Rataan Skor 3,75 4,26 4,30 3,98 4,07
2. Tingkat Nilai Pelanggan No 1 2 3 4 5 6
Skor Pernyataan 1 n % NP1 0 0 NP2 0 0 NP3 0 0 NP5 0 0 NP6 0 0 NP7 0 0 Hasil Akhir
2 n 0 1 0 0 1 0
% 0 1 0 0 1 0
3 n 7 36 11 12 8 6
% 7 36 11 12 8 6
4 n 65 58 64 72 76 67
% 28 5 25 16 15 27
Rataan Skor 4,21 3,67 4,14 4,04 4,05 4,21 4,05
72
Lanjutan Lampiran 3.
3. Tingkat Daya Saing No 1 2 3
Skor Pernyataan 1 n % DS1 0 0 DS2 0 0 DS3 0 0 Hasil Akhir
2 n 3 5 0
% 3 5 0
3 n 12 9 7
% 12 9 7
4 n 62 69 73
% 62 69 73
5 n 23 17 20
% 66 78 71 55 77 87 75
5 n 17 20 18 33 17 5 14
% 23 17 20
Rataan Skor 4,05 3,98 4,13 4,05
4. Tingkat Kualitas Pelayanan Jasa Skor No Pernyataan 1 n % 1 KPJ1 0 0 2 KPJ2 0 0 3 KPJ3 0 0 4 KPJ4 0 0 5 KPJ5 0 0 6 KPJ6 0 0 7 KPJ7 0 0 Hasil Akhir
2 n 2 0 0 0 0 0 0
% 2 0 0 0 0 0 0
3 n 15 2 11 12 6 8 11
% 15 2 11 12 6 8 11
4 n 66 78 71 55 77 87 75
% 17 20 18 33 17 5 14
Rataan Skor 3,98 4,18 4,07 4,21 4,11 3,97 4,03 4,07
73
Lanjutan Lampiran 3.
5. Tingkat Loyalitas Pelanggan No 1 2 3 4 5
Skor Pernyataan 1 n % LP1 0 0 LP2 0 0 LP3 0 0 LP4 0 0 LP5 0 0 Hasil Akhir
2 n 12 0 1 0 25
% 12 0 1 0 25
3 n 30 5 8 10 42
% 30 5 8 10 42
4 n 49 65 70 70 27
% 49 65 70 70 27
5 n 9 30 21 20 6
% 9 30 21 20 6
Rataan Skor 3,55 4,25 4,11 4,10 3,14 3,83
74
Lampiran 4. Output SPSS 16.0 untuk Uji Regresi Linier Berganda
NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Residual N
100
Normal Parameters
a
Mean
.0000
Std. Deviation Most Extreme Differences
.30511
Absolute
.067
Positive
.045
Negative
-.067
Kolmogorov-Smirnov Z
.666
Asymp. Sig. (2-tailed)
.766
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Regression Variables Entered/Removed
b
Variables Model
Variables Entered
1
X4, X1, X2, X3
Removed
a
Method . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Y b
Model Summary
Std. Error of the Model
R
1
R Square .707
a
Adjusted R Square
.500
Estimate
.479
Durbin-Watson
.3114650
2.171
a. Predictors: (Constant), X4, X1, X2, X3 b. Dependent Variable: Y b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
9.214
4
2.304
Residual
9.216
95
.097
18.430
99
Total
a. Predictors: (Constant), X4, X1, X2, X3 b. Dependent Variable: Y
F 23.745
Sig. .000
a
75
Lanjutan Lampiran 4. Coefficients
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
a
Std. Error
-.399
.493
X1
.370
.108
X2
.076
X3 X4 a. Dependent Variable: Y
Beta
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance
VIF
-.811
.420
.290
3.438
.001
.742
1.349
.130
.054
.580
.563
.613
1.631
.100
.106
.103
.947
.346
.446
2.244
.492
.121
.414
4.062
.000
.506
1.974
76
Lanjutan Lampiran 4.