41
3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Permasalahan pada industri tepung jagung adalah bagaimana industri ini dapat memproduksi dan menyediakan jumlah tepung jagung dan mutu tepung jagung yang memenuhi syarat kepada konsumennya. Sebagai salah satu bagian dari rantai pasok industri berbasis jagung, jumlah dan mutu tepung jagung yang diproduksi sangat tergantung dari bahan baku berupa jagung pipilan. Sedangkan penyediaan jumlah dan mutu jagung pipilan oleh pengumpul atau petani tergantung pada jagung yang diproduksi di sentra jagung. Penyediaan tepung jagung berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang terdapat pada rantai pasok industri berbasis jagung dimulai dari produksi jagung pada sentra jagung, penyediaan jagung pipilan dengan berbagai mutu, penyediaan tepung jagung pada industri jagung, dan kebutuhan industri pengguna tepung jagung. Tepung jagung yang disediakan tidak hanya berkenaan dengan jumlahnya, tapi yang cukup penting adalah mutu tepung jagung tersebut. Mutu produk merupakan hal yang perlu mendapat perhatian, karena mutu merupakan syarat dari produk yang akan dipasarkan. Tuntutan tentang mutu produk ini sangat ketat terutama oleh negara luar dimana produk dari produsen dapat ditolak oleh karena mutu yang tidak memenuhi standar walaupun jumlahnya telah memenuhi permintaan. Sehubungan dengan hal tersebut timbul beberapa pertanyaan yang seyogyanya dapat diselesaikan untuk menjawab permasalahan di atas. Pertanyaan tersebut antara lain: (a) bagaimana jumlah jagung yang diproduksi pada sentra jagung dapat diprediksi?; (b) bagaimana jagung pipilan sebagai bahan baku tepung jagung dapat dikelompokkan sesuai standar yang ditentukan?; (c) bagaimana tepung jagung yang dihasilkan oleh industri tepung jagung dapat memenuhi standar sesuai dengan kebutuhan konsumennya; (d) bagaimana permintaan konsumen tepung jagung dapat diprediksi. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut perlu dirancang model penyediaan tepung jagung pada rantai pasok industri berbasis jagung sesuai tujuan dari penelitian ini.
42
Sebagai tahap awal dalam pemodelan ini dilakukan studi pustaka untuk mempelajari konsep-konsep, teori-teori, dan alat bantu yang berkaitan dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai. Penelusuran pustaka dilakukan melalui bukubuku, jurnal-jurnal, dan laporan penelitian relevan yang pernah dilakukan oleh para peneliti. Gambar 16 menunjukkan gambaran umum model yang akan dirancang dan keterkaitannya pada rantai pasok industri berbasis jagung. Model ini merupakan model penyediaan tepung jagung sepanjang rantai pasok tepung jagung. Mata rantai meliputi sentra jagung, pedagang atau pengumpul, industri tepung jagung, dan industri pengguna tepung jagung.
SENTRA JAGUNG
PENGUMPUL
MODEL PREDIKSI PRODUKSI JAGUNG
MODEL PENGELOMPOKAN MUTU JAGUNG PIPILAN - Mutu I - Mutu II - Mutu III
Jaringan Syaraf Tiruan, Peramalan Statistikal
Fuzzy Inference System
INDUSTRI PENGGUNA TEPUNG JAGUNG
INDUSTRI TEPUNG JAGUNG
Pemeriksaan mutu jagung pipilan
PROSES PRODUKSI TEPUNG JAGUNG
Pemeriksaan mutu tepung jagung
MODEL PENGELOMPOKAN MUTU TEPUNG JAGUNG
PENYEDIAAN TEPUNG JAGUNG OLEH INDUSTRI - Jumlah sesuai permintaan - Mutu sesuai standar
MODEL PREDIKSI PERMINTAAN TEPUNG JAGUNG
KEBIJAKAN
Jaringan Syaraf Tiruan, Peramalan Time Series
Gambar 16 Keterkaitan model pada rantai pasok industri berbasis jagung. Model yang akan dirancang merupakan integrasi dari beberapa model antara lain: (1) model prediksi produksi jagung; (2) model pengelompokan mutu jagung pipilan; (3) model pengelompokan mutu tepung jagung; (4) model prediksi permintaan tepung jagung. Beberapa alat analisis yang akan digunakan dalam model ini adalah: (a) Jaringan Syaraf Tiruan (Artificial Neural Networks) untuk prediksi produksi jagung; (b) Fuzzy Inference System (FIS) untuk pengelompokan mutu jagung pipilan dan pengelompokan mutu tepung jagung ; (c) Jaringan Syaraf Tiruan untuk memprediksi permintaan tepung jagung oleh industri pengguna tepung jagung.
43
Berdasarkan pemikiran yang telah diuraikan sebelumnya, maka secara garis besar kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan seperti tertuang pada Gambar 17. Process ProcessAnalysis Analysis
Input InputAnalysis Analysis
TINJAUAN TINJAUANPUSTAKA PUSTAKA - -Konsep KonsepManajemen ManajemenRantai RantaiPasok Pasok - -Konsep KonsepJaringan JaringanSyaraf SyarafTiruan Tiruan - -Konsep KonsepMutu Mutu - - Konsep KonsepFuzzy Fuzzy - -Konsep KonsepFuzzy FuzzyInference InferenceSystem System
ANALISIS ANALISISSISTEM SISTEM - -Analisis AnalisisKebutuhan Kebutuhan - -Formulasi FormulasiPermasalahan Permasalahan - -Identifikasi IdentifikasiSistem Sistem
Output OutputAnalysis Analysis SIMPULAN SIMPULAN Disusun Disusunberdasarkan berdasarkanhasil hasil penelitian penelitianyang yangdiperoleh. diperoleh.
PERANCANGAN PERANCANGANMODEL MODEL TUJUAN TUJUANPENELITIAN PENELITIAN dihasilkannya dihasilkannyamodel model penyediaan penyediaantepung tepungjagung jagung pada padarantai rantaipasok pasokindustri industri berbasis jagung berbasis jagung
Model ModelPrediksi PrediksiProduksi Produksi Jagung Jagung
Model ModelPengelompokan Pengelompokan Mutu MutuJagung JagungPipilan Pipilan PERUMUSAN PERUMUSANMASALAH MASALAH - -Bagaimana Bagaimanajumlah jumlahjagung jagung yang yangdiproduksi diproduksipada padasentra sentra jagung dapat diprediksi? jagung dapat diprediksi? - -Bagaimana Bagaimanajagung jagungpipilan pipilan sebagai sebagaibahan bahanbaku bakutepung tepung jagung jagungdapat dapatdikelompokkan dikelompokkan sesuai sesuaistandar standaryang yang ditentukan? ditentukan? - -Bagaimana Bagaimanatepung tepungjagung jagung yang yangdihasilkan dihasilkanoleh olehindustri industri tepung jagung dapat tepung jagung dapat dikelompokkan dikelompokkansesuai sesuai standar standarmutu mutu - -Bagaimana Bagaimanapermintaan permintaan industri industripengguna penggunatepung tepung jagung jagungdapat dapatdiprediksi diprediksi
Model ModelPengelompokan Pengelompokan Mutu MutuTepung TepungJagung Jagung
Model ModelPrediksi PrediksiPermintaan Permintaan Tepung Tepungjagung jagung
IMPLEMENTASI IMPLEMENTASIMODEL MODEL
FENOMENA FENOMENA Belum Belumdipenuhinya dipenuhinya penyediaan penyediaantepung tepungjagung jagung secara secarajumlah jumlahdan danmutu mutu
REKOMENDASI REKOMENDASI Dibuat Dibuatberdasarkan berdasarkan hasil hasilpenelitian penelitian
Gambar 17 Kerangka pemikiran penelitian. 3.2 Tahapan Penelitian Tahapan awal dalam penelitian ini adalah melakukan studi literatur dan melakukan observasi lapangan tentang produksi jagung, produk jagung pipilan, produk
tepung
jagung,
serta
penelitian-penelitian
yang
terkait
serta
perkembangannya saat ini. Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor dan elemen-elemen dalam sistem, dalam rangka membangun model yang akan
44
dirancang pada penelitian ini. Tahap selanjutnya adalah melakukan rancangan sub-model yang terdapat dalam model. Untuk menjalankan sub model yang terdapat dalam model rancangan, dibutuhkan data yang berkaitan dengan setiap sub model yang ada. Secara lengkap tahapan penelitian dapat dilihat pada diagram yang tertuang dalam Gambar 18.
Mulai Mulai
Penelusuran Penelusuran literatur literatur
Pemetaan Pemetaan pemasok pemasok jagung jagungpipilan pipilan
Pemetaan Pemetaan sentra sentrajagung jagung
Penentuan Penentuan jumlah jumlah produksi produksi jagung jagungpipilan pipilan
Luas Luas panen panen Produksi Produksi jagung jagung per perbulan bulan
Curah Curah hujan hujan
Model Model prediksi prediksi produksi produksi jagung jagung
Standar Standar mutu mutu jagung jagung pipilan pipilan
Model Model pengelompokan pengelompokan mutu mutujagung jagung pipilan pipilan
Observasi Observasi lapangan lapangan
Standar Standar mutu mututepung tepung jagung jagung
Identifikasi Identifikasi industri industri pengguna pengguna tepung tepungjagung jagung
Penentuan Penentuankriteria kriteria mutu mututepung tepungjagung jagung yang yangberpengaruh berpengaruh Model Model pengelompokan pengelompokanmutu mutu jagung jagungpipilan pipilan
Model Modelprediksi prediksi permintaan permintaan tepung jagung tepung jagung
Pemeriksaan Pemeriksaanmutu mutu tepung tepungjagung jagung Evaluasi Evaluasi penyediaan penyediaan tepung tepungjagung jagung dan dankebijakan kebijakan Selesai Selesai
Gambar 18 Tahapan penelitian. Sub-model prediksi produksi jagung dibuat untuk meramalkan berapa jumlah produksi jagung pada sentra jagung. Jaringan saraf tiruan digunakan untuk meramalkan produksi ke depan dengan menggunakan model kausal. Diawali dengan melakukan pengambilan data tentang produksi jagung, luas panen pada sentra jagung di Indonesia, dan curah hujan. Pengambilan data dilakukan pada instansi terkait dan melalui studi literatur. Data ini merupakan input pada sub model prediksi produksi jagung ke depan. Hasil prediksi produksi jagung
45
berkaitan dengan jumlah jagung pipilan sebagai bahan baku industri tepung jagung. Berbagai pasokan jagung dari sentra jagung, juga berdampak pada diperolehnya berbagai variasi mutu jagung pipilan. Mutu jagung pipilan yang dipasok akan dikelompokkan menjadi beberapa standar mutu sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI 01-3920-1995). Sub model pengelompokan mutu jagung pipilan dibuat sebagai bagian dari model penelitian. Dalam sub model ini akan dilakukan pengelompokan mutu jagung pipilan dengan pendekatan fuzzy inference system. Bervariasinya mutu jagung pipilan ini berpengaruh kepada mutu produk tepung jagung yang dihasilkan oleh pabrik tepung jagung. Standar Nasional Indonesia (SNI 01–372 –1995) telah menetapkan syarat mutu tepung jagung menurut kriteria mutu dengan syarat mutu untuk masing-masing kriteria. Kriteria yang telah ditetapkan menurut
Standar Nasional Indonesia tidak seluruhnya
digunakan oleh konsumen sebagai standar bahan bakunya. Kriteria mutu ini digunakan pada pemeriksaan hasil produksi pada industri tepung jagung. Dengan diperolehnya jumlah produksi jagung, jumlah produksi dan klasifikasi mutu jagung pipilan, akan diperoleh pula jumlah produksi tepung jagung dengan standar mutu yang dinginkan. Di lain pihak industri pangan, dan industri bahan kimia lain sebagai konsumen dari industri tepung jagung membutuhkan bahan baku tepung jagung baik dari sisi jumlah maupun mutu tepung jagung. Jumlah dan mutu bahan baku ini juga akan berpengaruh kepada jumlah dan mutu produk yang akan dihasilkan industri-industri tersebut. Sub model prediksi permintaan tepung jagung oleh industri pangan, dan bahan kimia lain bertujuan untuk memperoleh jumlah bahan baku yang perlu dipasok oleh industri tepung jagung ke industri-industri tersebut. Dalam sub model ini akan dilakukan prediksi dengan menggunakan data time series. Berdasarkan prediksi produksi jagung, pengelompokan jagung pipilan, pemeriksaan mutu bahan baku dan mutu tepung jagung, serta permintaan industri pengguna tepung jagung, dilakukan analisis tentang pemenuhan penyediaan tepung jagung. Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi apakah penyediaan
46
tepung jagung telah dapat memenuhi kebutuhan berbagai pihak yang menjadi konsumennya. 3.3 Pengumpulan dan Pengolahan Data Dalam penelitian ini berbagai data, informasi dan pengetahuan pakar dikumpulkan untuk diolah lebih lanjut. Pengumpulan data, informasi dan pengetahuan ini dilakukan dengan cara: a) melakukan studi literatur melalui penelusuran literatur-literatur yang berkaitan dengan bidang yang akan dikaji; b) melakukan studi tentang dokumentasi yang diperoleh dari instansi terkait, menelusuri laporan-laporan penelitian yang relevan dengan bidang kajian; c) memperoleh pengetahuan dari pakar melalui wawancara, diskusi, pengisian panduan wawancara; d) melakukan studi pada industri tepung jagung. Data primer dalam penelitian ini adalah data mengenai kriteria uji mutu tepung jagung. Data ini diperoleh melalui konsultasi dengan pakar dengan menggunakan panduan wawancara. Data primer lainnya adalah data tentang standar mutu tepung jagung yang ditetapkan pabrik tepung jagung. Data ini melalui wawancara dengan pihak pabrik tepung jagung. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data volume ekspor dan impor jagung, data jumlah produksi jagung pada sentra jagung, luas panen, produktivitas jagung di Indonesia. Data ini diperoleh dari Direktorat Budidaya Serealia, Kementerian Pertanian. Data curah hujan diperoleh melalui penelusuran literatur. Data permintaan tepung jagung berupa data yang di-generate berdasarkan informasi dari pabrik tepung jagung. Pakar dalam penelitian ini adalah pakar yang berpengalaman dalam penelitian-penelitian tentang perjagungan dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Sumber informasi lainnya adalah Manager Produksi pabrik tepung jagung PT Amylum Corn Grits Mills. Pengolahan data pada model prediksi produksi jagung dan model prediksi permintaan tepung jagung, dilakukan dengan jaringan saraf tiruan, menggunakan software MATLAB R2010a. Peramalan secara statistikal dalam kedua model tersebut menggunakan software Minitab Release 14 dari Minitab Inc. Pada model pengelompokan mutu jagung pipilan, pengelompokan dilakukan dengan fuzzy inference system dengan menggunakan MATLAB R2010a.