10
2.2.0 Landasan Teori 2.2.1. Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses di mana seseorang atau beberapa orang, kelompok organisasi dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain pada umumnya komunikasi dilakukan secara lisan maupun verbal yang dapat di mengerti oleh kedua belah pihak (Mulyana, 2008 : 68). Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat di mengerti antar keduanya komunikasi juga bisa dilakukan dengan gerak-gerik badan, menunjukan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, menggangkat bahu cara ini disebut komunikasi bahasa nonverbal (Mulyana, 2008 : 68). Komunikasi merupakan suatu konsep yang multi makna. Makna komunikasi dapat dibedakan berdasarkan komunikasi sebagai proses sosial Komunikasi pada makana ini ada dalam konteks ilmu sosial. Dimana para ahli ilmu sosial melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan komunikasi secara umum memfokuskan pada kegiatan manusia dan kaitan pesan dengan perilaku (Mulyana, 2008 : 69). Berdasarkan definisi Harold Laswell ini dapat diturunkan lima unsur komunikasi yang saling bergantung satu sama lain yaitu pertama, sumber (source), sering disebut juga pengirim (sender), penyandi (encoder), komunikator, pembicara (speaker) atau originator. Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Boleh jadi seorang individu, kelompok, organisasi, perusahaan atau bahkan suatu negara. Kebutuhanya bervariasi dari menyampaikan informasi, menghibur, hingga kebutuhan yang dapat mengubah ideologi ( Mulyana, 2008 : 69). 2.2.2 Komunikasi Massa Menurut Rudolph F Verderber mengemukakan bahwa komunikasi massa itu mempunyai dua fungsi yaitu fungsi sosial, yakni untuk tujuan kesenangan, untuk menunjukan ikatan dengan orang lain, membangun dan memelihara hubungan. Kedua fungsi pengambilan keputusan yakni memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan pada saat tertentu, seperti apa yang akan kita lakukan pagi apakah kita akan kuliah atau tidak, bagaimana belajar untuk mengambil tes (Mulyana, 2008 : 5).
11
Menurut Verderber, sebagian keputusan ini keputusan ini dibuat sendiri dan sebagian lagi melalui pertimbangan yang matang. Semakain penting keputusan yang dibuat, semakin hati-hati tahapan yang dilalui untuk membuat keputusan. Dari beberapa uraian di atas dapat dikatakan bahwa komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas. Lalu audience menurut para ahli memiliki beberapa peran yaitu terdiri dari jumlah besar dan dari lapisan masyarakat yang heterogen, tersebar, terpencar, tidak mengelompok memiliki pengalaman yang serupa, terpengaruh oleh hubungan sosial di masyarakat. Dan audience sebagai publik atau kelompok sosial, Dipandang memiliki signifikasi rangkap bagi media, sebagai perangkat calon konsumen produk dan sebagai audience, jenis iklan dan program tertentu yang merupakan sumber pendapatan bagi media lainya (Mulyana, 2008 : 5).
2.2.3 Fungsi Komunikasi massa Meurut Alexis Tan fungsi komunikasi bisa beroperasi dalam empat hal. Meskipun secara eksplisit ia tidak mengatakan komunikasi massa, tetapi ketika ia menyebutkan bahwa penerima pesan dalam komunikasi bisa kumpulan orang atau disebut dengan mass audience, sedangkan pengirim pesan atau komunikatornya termasuk kelompok orang yang dapat dijadikan sebuah bukti bahwa fungsi yang dimaksud adalah merupakan fungsi dari komunikasi massa. Fungsi komunikasi massa menurut Alexis S. Tan adalah : (Nurudin,2013: 64-65). 1.
Memberi Informasi yaitu mempelajari ancaman atau peluang, memahami lingkungan, menguji kenyataan dan meraih keputusan.
2.
Mendidik
memperoleh
keterampilan
dan
pengetahuan
yang
berguna,
mefungsikan dirinya secara efektif dalam masyarakatnya mempelajari tingkah laku yang cocok di dalam masyarakat. 3.
Mempersuasi : Memberi keputusan, tingkah laku dan aturan yang cocok agar diterima oleh masyarakatnya.
4.
Menyenangkan dan memuaskan hiburan informasi: Menghibur dan mengalihkan perhatian dari masalah yang dihadapi.
12
2.2.4 Elemen – Elemen Komunikasi Massa Menurut Ray Eldon Hilbert dalam (Nurudin, 2013 : 95-136). 1.
Komunikator Komunikator meliputi jaringan, Stasiun lokal, direktur, dan staf teknis yang berkaitan dengan sebuah acara televisi. Bisa dikatakan, kalau komunikator adalah gabungan individu dalam sebuah lembaga media massa. Sekurang kurangnya ada lima kharakteristik seperti: daya saing, ukuran dan kompleksitas, industrialisasi, spesialisasi dan perwakilan.
2.
Isi Masing-masing media massa mempunyai kebijakan sendiri-sendiri dalam pengelolaan isinya. Menurut Ray Eldon Hibert dalam (Nurudin,2013). isi media setidak-tidaknya dibagi lima kategori: berita dan informasi, analisis dan intepretasi, pendidikan dan sosialisasi, hubungan masyarakat dan persuasi, iklan, dan bentuk penjualan lain dan hiburan.
3.
Audience Audience dalam komunikasi massa sangat beragam, Mulai dari jutaan pendengar dan penonton baik televisi maupun radio sampai ribuan pembaca majalah atau Koran dan media cetak lainya.
4.
Umpan balik Ada dua umpan bailk di dalam komunikasi, yaitu umpan balik langsung dan tidak langsung. Umpan balik langsung terjadi jika komunikator dan komunikan berhadapan langsung atau ada kemungkinan bisa berbicara langsung didalam komunikasi massa Umpan balik biasanya tidak secara langsung. Artinya antara komunikator dan komunikan dalam komunikasi massa tidak terjadi kontak langsung yang memungkin kan mereka mengadakan reaksi satu dengan yang lainya.
5.
Gangguan Gangguan dibagi dalam dua bagian yaitu: gangguan saluran dan gangguan sematik. Gangguan saluran biasanya seperti gangguan gambar yang tidak jelas di radio sedangkan gangguan sematik ialah gangguan yang berkaitan dengan bahasa.
13
6.
Gate Keeper Gate Keeper ialah seorang individu maupun kelompok yang memantau arus informasi dalam saluran komunikasi massa.
2.2.5 Ciri Ciri komunikasi Massa 1. Sifat Komunikan Komunikasi massa ditujukan pada khalayak yang jumlahnya relatif besar heterogen dan anonym (Onong Ucahyana Effendy, 2008 : 51).
2. Sifat Media Massa Sifat media massa ialah serempak cepat yang dimaksud dengan keserempakan (simultaneity) di sini adalah keserempakan kontak antara komunikator dengan komunikan yang demikian besar jumlahnya.
3. Sifat Pesan Sifat pesan melalui media massa ialah umum (public) media massa adalah sarana untuk menyampaikan pesan kepada khalayak, bukan untuk sekelompok orang tertentu.
4. Sifat Komunikator Karena media massa adalah lembaga atau organisasi, maka komunikator pada komunikasi massa, seperti wartawan, sutradara, penyiar radio atau penyiar televisi, adalah komunikator terlembagakan.
5. Sifat Efek Efek komunikasi yang timbul pada komunikan bergantung kepada tujuan komunikasi yang dilakukan oleh komunikator. Apakah tujuanya agar komunikan hanya tahu saja, atau agar komunikan berubah sikapnya dan pandanganya atau agar komunikan berubah tingkah lakunya (Onong Ucahyana Effendy, 2008 : 54).
14
2.2.6 Media Massa 2.2.6.1 Pengertian Media Massa Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampain pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi (Elvinaro, 2007 : 103).
2.2.7 Jenis -jenis Media Massa 2.2.7.1 Radio Radio ialah suatu media elektronik yang dapat menyampaikan pesan dimanapun kita berada. Radio awalnya cenderung diremehkan dan perhatian kepada penemuan baru itu hanya terpusat sebagai alat elektronik transmisi. Radio lebih banyak dimanfaatkan oleh para penguasa dan kemiliteran untuk tujuan yang berkaitan dengan ideologi dan politik secara umum. Pesawat radio pertama kali diciptakan, memiliki bentuk yang besar dan tidak menarik serta sulit digunakan karena menggunakan tenaga listrik dari baterai yang berukuran besar. Menggunakan pesawat radio ketika itu, membutuhkan kesabaran dan pengetahuan elektronik yang memadai (Morissan, 2008 : 3).
2.2.7.2 Pemancar Radio Untuk memancarkan sinyal frekuensi audio, seperti musik dan suara manusia dengan menggunakan gelombang radio, maka sinyal frekuensi audio harus ditumpangkan pada gelombang berfrekuensi radio. Gelombang frekuensi radio ini, disebut gelombang pembawa (Carrier Wave). Amplitudo dan frekuensi gelombang dapat berubah–ubah menurut irama sinyal yang hendak disiarkan. Perubahan amplitude dan frekuensi ini disebut juga dengan modulasi (Morissan, 2008 : 38). Pemancar radio terdiri dari tiga komponen utama, yaitu mikrofon (mic), rangkaian pemancar dan antenna pemancar. Secara ringkas cara kerja pemancar radio sebagai berikut : 1. Mikrofon mengubah bunyi menjadi sinyal listrik. 2. Rangkaian
pemancar
mengubah
sinyal
listrik
menjadi
gelombang
elektromagnetik. 3. Antenna memancarkan gelombang elektromagnetik sehingga dapat merambat ke tempat yang jauh.
15
2.2.8 Teori S-O-R Teori S-O-R lahir pada tahun 1930-an teori dengan model klasik komunikasi yang banyak mendapat pengaruh teori psikologi. Teori S-O-R tersebut merupakan singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen berikut ini : sikap, opini, perilaku, kognisi afeksi dan konasi. Menurut stimulus response, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah Pesan (stimulus, S), Komunikan (organism, O), Efek (Response, R). Stimulus atau pesan yang diterima oleh komunikan melalui media, salah satunya yaitu media radio diterima oleh organism atau komunikan yang kemudian menimbulkan suatu response atau efek. Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa efek-efek dari penerimaan pesan yang terjadi pada komunikan antara lain mengubah opini, perilaku, kognisi, afeksi dan juga konasi (Effendy, 2003: 45). Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap (Effendy, 2003:45). Maka penulis jelaskan sesuai dengan teori yang telah dijelaskan diatas, stimulus dalam penelitian ini adalah siaran program Gina In The Morning Prambors yang memberikan pengaruh terhadap minat mendengarkan radio terhadap follower twitter Organism dalam penelitian ini adalah follower Twitter di Radio Prambors Jakarta Selatan. Sedangkan response yang akan diteliti pada penelitian ini adalah pengaruhnya terhadap minat mendengarkan radio (Effendy, 2003 : 46). 2.2.8 Broadcasting Kalimat Broadcasting berlaku pada dunia pertelevisian dan radio. Dimana dunia broadcasting ini selalu menarik perhatian bagi masyarakat khususnya untuk kalangan remaja. Jenis produksi yang diproses oleh perusahaan broadcasting antara lain : Profile Perusahaan (Corporate Profile), Program Televisi (TVProgram), Musik Video (Video Clip), Iklan Televisi (TV Commercial). Lalu penyiaran radio. Aktifitas
16
Penyiaran tidaklah semata merupakan kegiatan ekonomi tetapi juga memiliki peran sosial yang tinggi sebagai medium komunikasi. Komunikasi dapat di definisasikan sebagai proses penyampaian ide, gagasan atau opini dari seseorang yang disebut komunikator yang ditujukan kepada sejumlah sasaran dalam hal ini adalah komunikan. Secara Umum, broadcasting merupakan sajian program acara dalam proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang untuk menghibur dan mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak penyiaran (Nurudin, 2013 : 7). Berikut ini adalah beberapa pengertian Broadcasting (penyiaran) menurut Ben H.Henneke, seorang ahli radio siaran mengartikan Penyiaran tidak lain adalah suatu usaha untuk mengkomunikasikan informasi untuk memberitahukan sesuatu, meskipun informasi tersebut dapat mencapai jutaan pendengar namun ditujukanya pada pendengar secara perorangan dan komunikasi tersebut sempurna, apabila pendengar mendengarkan, mengerti dan merasa tertarik, lalu merasakan yang di dengar itu (Franciscus, 2013 : 47). Setelah itu menurut J.B Wahyudi Broadcasting (penyiaran) adalah Proses komunikasi suatu titik ke audiens, yaitu suatu proses pengiriman informasi dari seseorang
atau
produser
kepada
masyarakat
melalui
proses
pemancaran
elektromagnetik atau gelombang yang lebih tinggi. Penyiaran yang merupakan padanan kata broadcasting adalah semua kegiatan yang memungkinkan adanya siaran radio dan televisi yang meliputi segi ideal, perangkat keras maupun lunak yang menggunakan sarana pemancaran atau transmisi baik di darat maupun di antariksa dengan menggunakan gelombang elektromagnetik atau gelombang yang lebih tinggi untuk dipancar luaskan dan dapat diterima oleh khalayak melalui pesawat penerima radio atau televisi tanpa alat bantu (Franciscus, 2013:47). Lalu menurut Undang–Undang Nomor 32
Tahun 2002 penyiaran
broadcasting mempunyai pengertian sebagai kegiatan pemancar luasan siaran melalui sarana pemancaran atau sarana transmisi di darat maupun di laut dengan menggunakan spektrum frekuensi radio yang berbentuk gelombang elektro magnetik yang merambat melalui udara, kabel dan atau media lainya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan dengan masyarakat dengan perangkat penerima siaran.
17
2.2.9 Munculnya Radio FM Industri penyiaran radio diawali oleh David Sarnoff yang mendirikan perusahaan pembuat siaran radio system AM yang bernama RCA atau Radio Corporation of America. Liputan kegiatan pemilu pada tahun 1920 oleh radio KDKA amerika dianggap sebagai penyiaran berita pertama secara meluas dan teratur kepada masyarakat. Radio KDKA adalah stasiun penyiaran radio yang berizin komersial yang didirikan oleh Frank Conrad (Morissan, 2008 : 5). Menururt Mark W. Hall dalam buku Broadcast Journalism Perkembangan industri penyiaran radio FM dimulai ketika pertengahan tahun 1933, Edwin Howard Armstrong dari Universitas Columbia berhasil menemukan Frekuensi Modulasi atau disebut juga (FM), frekuensi yang jauh lebih tinggi dari penyiaran radio AM yaitu dari 88 sampai 108 MHz. Armstrong kemudian mendemonstrasikan penemuanya kepada David Sarnoff (Ardianto Elvinaro, 2007 : 131). Namun RCA ternyata lebih tertarik untuk lebih mengembangkan televisi. Armstrong kemudian menjualnya kepada beberapa perusahaan lainya Pengembangan radio FM sempat tertunda karena meletusnya Perang Dunia ke 2 dan kalangan industri yang lebih tertarik mengembangkan televisi (Morissan, 2008 :5). Keuntungan FM dari AM adalah Dapat menghilangkan “interference” (gangguangangguan) yang disebabkan cuaca, bintik-bintik matahari atau alat listrik. Dapat menyiarkan suara sebaik-baiknya bagi telinga yang sensitif. Hasil audio yang lebih jernih, lebih dinamis dan noise yang rendah. Prinsip dasar penyiaran Radio FM adalah proses berubahnya suara penyiar menjadi sinyal listrik dengan menggunakan mikrofon yang kemudian digabung dengan sinyal pembawa brekuensi tinggi dan di siarkan ke radio penerima. Radio penerima menyaring sinyal pembawa tersebut dan menciptakan sinyal analogelektrik original, yang diubah speaker menjadi energi suara. Cakupan penyiaran FM dibatasi oleh garis pandang dari bagian puncak pemancar. Maka FM lebih cocok untuk masyarakat di pusat kota dari pada masyarakat di pedesaaan. FCC (Federal Communications Commision) memberikan wewenang operasional bisnis bagi penyiaran FM pada tahun 1941. Menjelang tahun 1947, hampir 1000 stasiun penyiaran radio FM diberikan izin atau melebihi jumlah stasiun penyiaran radio AM. Tetapi penyiaran radio FM pada masa itu mengalami beberapa masalah besar, permasalahan itu sebagai berikut (Morissan, 2008 :5).
18
1.
Tidak bisa didengar melalui penerima penyiaran AM tanpa pengubah khusus dan program AM tidak bisa diterima oleh perangkat radio FM. Hal ini berarti, pendengar penyiaran radio FM hanya terbatas pada mereka yang membeli perangkat radio baru. Pada tahun 1947 perangkat penerima FM pada radio AM yang tidak mahal muncul di pasaran.
2.
Masalah pembuatan program FM dan dukungan iklan. Penyiaran radio FM tidak bisa menarik jumlah pendengar yang besar kecuali menawarkan program yang berbeda. Namun, penyiaran radio tidak bisa menarik iklan untuk membiyayai program semacam itu kecuali telah memiliki pendengar. Beberapa industri penyiaran berusaha memecahkan dilemma itu dengan menjiplak program radio AM untuk penyiaran radio FM mereka. Tapi pemilik stasiun penyiaran radio FM independen merasa keberatan dengan praktik semacam itu karena akan menghalangi perkembangan radio FM.
3.
Tidak adanya kontrol tuning otomatis dan buruknya kualitas perangkat murah penerima penyiarn radio FM membuat kecewa banyak pendengar.
4.
Penyiaran radio FM mendapatkan persaingan yang keras dari penyiaran radio AM yang sudah mengakar.
2.3.0 Jurnalistik Radio Menurut Onong U Effendy (1990) dalam buku Radio Siaran Teori dan Praktek Radio siaran mendapatkan julukan “Kekuasaan Kelima” atau the fifth estate, setelah pers dianggap sebagai “Kekuasaan keempat atau the fourth estate dan tiga lembaga lainya eksekutif, legislatif dan yudikatif masing-masing sebagai kekuasaan pertama, kedua dan ketiga. Dibandingkan dengan televisi siaran Televisi sebenarnya lebih lengkap daripada Radio sebab, jika radio bersifat auditif hanya untuk didengarkan dan televisi bersifat audio visual selain untuk didengarkan, juga untuk dilihat dan dinikmati (Elvinaro 2007 : 128). Meskipun demikian, sampai sekarang televisi belom pernah diberi julukan Kekuasaan Keenam atau disebut juga The Sixth Estatepara ahli komunikasi memberi julukan kekuasaan kelima kepada radio karena dibuktikan oleh sejarah yakni ketika menjelang, semasa, sesudah Perang Dunia ke II, tatkala Jerman, Italia, Jepang di satu pihak terlibat dalam perang radio dengan Inggris, Amerika dan Russia dan negara negara lainya di lain pihak (Effendy, 2008 : 107).
19
Sampai sekarang pun jika terjadi perebutan kekuasaan di sebuah negara, antara sekian banyak media massa, yang pertama diincar adalah stasiun radio siaran. Ada tiga faktor pendukungnya :
1. Radio Siaran Bersifat Langsung Makna langsung sebagai sifat radio siaran ialah, bahwa suatu pesan yang akan disiarkan dapat dilakukan tanpa proses yang rumit. Sedandainya di bandingkan dengan penyiaran pesan melalui surat kabar, brosur, pamphlet, atau media cetak lainya yang selain lama dalam memprosesnya, juga tidak menyebarluaskanya. Para ahli komunikasi membandingkanya ketika dalam perang dunia II sekutu menyebarkan pamphlet ke negara-negara di Eropa yang diduduki oleh jerman. Selain memerlukan waktu yang lama dalam pembuatanya, juga mengandung risiko bahaya tertembaknya pesawat udara yang menyebarkanya. Penyampaian pesan propaganda lebih efektif dan lebih efisien melalui Radio karena langsung tertuju ke rumah rumah dan langsung pula dapat disampaikan dengan mikrofon. Sifat yang dimiliki radio siaran seperti itu telah dimanfaatkan pula oleh Bung Tomo ketika pada zaman Revolusi dengan Radio Pemberontakan dari Jawa Timur berhasil membakar semangat para pemuda di Jawa Barat untuk bertempur melawan Belanda (Elvinaro, 2007 : 125).
2. Radio Siaran Memiliki DayaTarik Faktor-Faktor yang menyebabkan radio dijuluki Kekuasaan Kelima ialah daya tarik yang dimilikinya. Sebelum pesawat Televisi muncul sebagai pelengkap rumah tangga sekitar tahun lima puluh, pada waktu hanya terdapat dua jenis media massa, surat kabar atau majalah dan radio. Radio memiliki daya tarik karena memiliki tiga unsur yang melekat padanya, yakni kata-kata lisan, musik, effect suara (Effendy, 2008 : 108). Dengan dihiasi dengan musik dan didukung dengan efek suara seperti suara binatang, hujan atau badai, mobil atau pesawat terbang, dan lain-lain, suatu acara yang disajikan radio menjadi lebih hidup. Meskipun kemudian muncul di rumahrumah pesawat televisi yang, selain audial seperti radio, juga visual, pesawat Radio tetap tidak tegeser sebab, untuk menikmati suatu acara dari pesawat televisi,
20
khalayak tidak bisa beranjak dari kursi depan pesawat, sedangkan dari Pesawat Radio dapat dinikmati sambil mandi, bekerja, atau sambil mengemudikan kendaraan.
3. Radio Siaran Tidak Mengenal Jarak Dan Rintangan Faktor lain yang menyebabkan Radio dianggap memiliki kekuasaan ialah tidak dijumpainya jarak dan rintangan. Bagi radio tidak ada jarak dan waktu begitu suatu pesan di ucapkan oleh seseorang Penyiar atau Operator pada saat itu juga dapat diterima oleh khalayak. Bagi Radio tidak pula jarak ruang bagaimana pun jauhnya sasaran yang dituju Radio dapat mencapainya. Gunung, Lembah, Padang Pasir ataupun Samudera pun tidak menjadi rintangan media Radio Karena faktor itulah, menurut Chairul Saleh dalam (Effendy, 2008 :108). Di zaman kependudukan Jepang melalui radio dapat mengetahui menyerahnya pemerintahan Jepang kepada pihak sekutu, sehingga ia bersama sama para pemuda lainya mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Disebabkan faktor itulah pula dunia mengetahui di proklamasikanya Republik Indonesia yang disampaikan oleh penyiar Sakti Alamsyah melalui Bandung HosoKyoku. Stasiun Radio siaran yang kemudian diambilalih dan menggunakan station call “Radio Bandung”.
2.3.0 Jenis Jenis Karya Jurnalistik Radio Siaran a. Editorial Udara (editorial on the air) Editorial udara (editorial on the air) yang kadang-kadang disebut juga analisis berita (news analysys) dan komentar (commentary), adalah bentuk lain dari berita radio. Jika warta berita (news cast) merupakan laporan mengenai peristiwa yang terjadi dimana saja di seluruh dunia, maka editorial udara atau disingkat editorial adalah opini dalam bentuk analisis mengenai suatu topik, yakni berita terpenting yang menyangkut khalayak terbanyak. Opini tersebut adalah dari stasiun radio yang menyiarkan editorial tersebut. Dari sekian banyak warta berita yang disiarkan oleh sebuah stasiun radio setiap harinya, maka pasti ada sebuah berita yang patut dikomentari, dikupas dan dianalisis, sedemikian rupa sehingga menjadi pelaporan mendalam atau depth reporting (Effendy, 2008 : 112).
21
b. Wawancara Udara Wawancara udara (interview on the air) adalah Tanya jawab yang diudarakan antara reporter radio dengan seseorang. Jadi suara yang kedua orang ini diperdengarkan kepada khalayak pendengar. Ada jenis wawancara lain yang tidak diudarakan, yakni antara wartawan Radio dengan seseorang, yang hasilnya kemudian disusun untuk keperluan warta berita. Hasil wawancara jenis ini menjadi tidak asli lagi karena kalimat-kalimatnya disusun lagi oleh wartawan tersebut. Lain dengan wawancara udara.Yang diwawancarai memberikan keterangan langsung kepada para pendengar. Ini dapat dilakukan di studio dalam bentuk wawancara khusus, dapat juga diselenggarakan di tengah-tengah acara, umpamanya pada saat sedang diadakan siaran pandangan mata. Sebagai contoh, pada waktu diselenggarakan siaran pandangan mata pertandingan bulu tangkis, reporter mewawancarai pemimpin atau salah seorang dari pemain atau pada waktu reportase upacara hari kemerdekaan, Reporter mewawancarai seorang Menteri.
Pada umumnya wawancara Radio dapat di klasisikasi menjadi dua jenis wawancara informasi, wawancara opini, dan wawancara biografi (Effendy, 2008 :113). 1. Wawancara Informasi Pada wawancara informasi adalah wawancara untuk memperoleh informasi dari seseorang yang mempunyai gagasan atau orang yang terlibat dalam suatu peristiwa atau yang meyaksikan suatu peristiwa. Informasi dari mereka itu merupakan informasi tangan pertama. (first hand information ) Dalam informasi ini secara keseluruhan bersifat informatif (Effendy, 2008 :113). 2. Wawancara opini Wawancara jenis ini adalah untuk memperoleh opini dari seseorang terhadap suatu persoalan. Reporter yang melakukan wawancara jenis ini akan mendapatkan dua macam orang, yakni orang yang senang sekali di wawancara dan mereka yang tidak suka. Golongan pertama, yakni yang harus publisitas (publicityhungry), Menggunakan setiap kesempatan untuk memberikan opininya. Sebaliknya golongan kedua menghindarkan dan menolak untuk diwawancarai (Effendy, 2008 : 2013). Menurut Roland E.wolseley dan Lawrence R Campbell dalam (Effendy, 2008 :114). Menyatakan “Tugas Ficer Radio” siaran sama saja dengan Ficer media cetak. Dengan lain perkataan, untuk masing-masing media, bahan-bahan yang mengandung hiburan kebanyakan sama. Yang beda hanyalah metode
22
penyajian.”Kalau surat kabar mengadakan ficer untuk menghibur pembaca agar tidak terus menerus dihidangi berita berita berat, maka bagi Radio siaran yang fungsinya lebih bersifat hiburan, Ficer dimaksudkan untuk menghidangkan hiburan di dalam bentuk lain. Ficer di klasifikasikan sebagai “ficer minat insani “ dan “ficer berita” (Effendy, 2008 : 114). 1. Ficer minat insani (human interest feature) Ficer jenis ini adalah kisah yang sangat jelas menyajikan segi-segi yang mengandung minat insani. Minat insani atau human interest adalah daya emosional seseorang yang sifatnya alami terhadap suatu peristiwa atau sebuah gagasan dalam hubunganya dengan kegiatan sehari-hari. Seperti pertentangan, perlawanan, petualangan, ketegangan dan keberhasilan itu semua bisa membuat khalayak kagum, senang dan prihatin, marah dan lain-lain yang sifatnya emosional. Itulah human interest. Ficer minat insani disajikan semata mata untuk menghibur, bukan untuk memberikan informasi yang mengandung nilai berita (newsworthy) yang sudah dibekukan. 2. Ficer Berita (news feature) Adalah berita dan kekhasan berita ini menonjolkan segi dan minat insani merangsang perasaan khalayak. Dalam bentuknya, jika warta berita (straight newscast) disusun dalam bentuk piramid terbalik, Ficer berita disusun dalam bentuk pyramid baku. Jadi pada Ficer tidak ada lagi lead (teras berita) atau klimaks, tidak ada kesimpulan dari kisah berita, tetapi disusun secara kronologis dengan gaya naratif yang menuju klimaks yang terpenting di sini ialah penyajianya. Sehingga dari permulaan sampai akhir mengandung minat yang mengikat.
23
2.3.0 Social Media Social media merupakan alat digital marketng yang sangat efektif dan terukur. Social media bahkan dapat digunakan untuk membangun komunitas para pengguna produk atau layanan bagi perusahaan (Purnama, 2011 :13).
2.3.1 Social MediaTwitter Twitter didirikan oleh Jack Dorsey, Biz Stone, dan Evan Williams. Twitter mulai dikembangkan pada bulan maret 2006 sebagai sebuah penelitian dan pengembangan sebuah proyek di San Francisco Podcasting perusahaan Odeo. Twitter sendiri merupakan sebuah web dan layanan mikroblog yang bisa digunakan untuk melakukan pembaharuan (update) berupa sebuah teks dengan panjang maksimum sebanyak 140 kharakter, pembaharuan di Twitter dikenal sebagai tweets (Juju,2010:2). Menurut Dominikus juju (2010:3) kharakteristik penggunaan Twitter adalah sebagai berikut: 1.
Menuliskan berbagai hal yang ingin ditulis atau apa yang sedang dilakukan.
2.
Bisa digunakan untuk berbagi (share) foto, lagu, dan video.
3.
Mencari teman baru di dunia maya.
4.
Mempopulerkan web atau blog yang dimiliki dengan cara berbagai tautan.
5.
Biasa digunakan sebagai media untuk advertising.
6.
Bisa digunakan untuk mencari dukungan politik atau kampanye.
7.
Bisa digunakan sebagai media informasi secara realtime.
8.
Bisa digunakan untuk berbisnis.
2.3.1 Teori Khusus 2.3.1 Teori uses and effect Menurut Sendjaja Pada awalnya teori ini dikemukakan oleh Sven Windahl (1979) merupakan sintesis antara pendekatan Uses and Gratifications dan teori tradisional mengenai efek. Konsep use atau penggunaan merupakan bagian yang sangat penting atau pokok dari pemikiran ini. Karena pengetahuan mengenai penggunaan media akan memberikan jalan bagi pemahaman dan perkiraan tentang hasil dari suatu proses komunikasi massa (Sendjaja, 2002 : 41). Penggunaan media dapat memiliki banyak arti. Ini dapat berarti exposure yang semata mata menunjuk pada tindakan mempersepsi. Dalam konteks lain,
24
pengertian tersebut dapat menjadi suatu proses yang lebih kompleks, dimana isi terkait dengan harapan harapan tertentu untuk dapat dipenuhi fokus dari teori ini lebih kepada pengertian (Sendjaja, 2002 : 42). Pada teori Uses and Gratifications penggunaan media massa pada dasarnya ditentukan oleh kebutuhan dasar individu. Sementara pada Uses and Effect teori kebutuhan merupakan salah satu dari faktor-faktor yang menyebabkan penggunaan media. Karakteristik individu, dan harapan persepsi tentang media dan tingkat akses terhadap media bisa membawa setiap individu membawa suatu dilemma dan suatu keputusan dalam menggunakan media massa dan tidak menggunakan media massa. Hubungan antara penggunaan dari hasil proses komunikasi massa dengan Relevansi fungsi media massa terhadap pendidikan dan pergaulan. Pandangan teori Uses and Effect tersebut penulis simpulkan bahwa penggunaan media merupakan salah satu kebutuhan. Tetapi penggunaan media tersebut menibulkan berbagai efek yang terkait dengan apa yang diketahui (Kasmadi, 2013 : 91). Bila dikaitkan dengan penelitian ini bahwa para pemuda pendengar program ini banyak yang merespon positif terutama hal-hal yang dibahas di program ini sangat mendetail dan mempunyai hal-hal yang patut di tiru pada kawula muda terutama hal-hal positif. Tetapi ada juga hal yang negatif kepada program ini terutama format Program ini terlalu monoton yang tidak mengarah pada perubahan acara yang disiarkan terutama pada lagu-lagu yang diputar serasa tidak ada yang lain terasa diulang ulang dan hanya stuck disitu dan tidak mempunyai pembaharauan sama sekali dalam hal ini banyak pengaruh psikologis dan pengaruh sifat dan kejiwaan pemuda dalam mendengar Program Radio ini. Terutama pada aspek sosial dan pengaruhnya pada tindakan positif dan negatif.
2.3.2 Minat Berdasarkan banyaknya penelitian yang bahwa adanya minat itu muncul terdiri dari adanya orientasi yang mendukung suka maupun tidak sukanya seuatu khalayak terhadap objek tertentu dan aktifitas. Orientasi ini pada akhirnya akan mempengaruhi penerimaan individu jika khalayak suka terhadap objek tersebut maka kahalayak lainya akan menerimanya tetapi jika kahalayak tidak suka terhadap suatu objek lainya amat pasti khalayak tersebut akan menolaknya.
25
Penentuan minat ini di dasarkan adanya reaksi dari khalayak itu sendiri karena kahalayak tersebut bebas memilh dalam menerima, menolak, memikirkan kembali. Faktor timbulnya minat menurut crow and crow (1982) terdiri dari tiga faktor (Sarwono, 2003 : 52). 1. Faktor adanya pendorong dari dalam : Yaitu rasa ingin tahu atau dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang baru maupun yang berbeda. Dorongan ini dapat membuat seorang individu berminat untuk mendengar program acara Gina In The Morning dalam melakukan suatu aktifitas dan pengetahuan dalam mempengaruhi dan memperbaharui pergaulan di masa kini. 2. Faktor motif sosial Adalah suatu minat dalam upaya mengembangkan diri dari dalam ilmu pengetahuan yang mungkin diilhami oleh hasrat untuk mendapatkan kemampuan dalam bekerja atau adanya hasrat untuk memperoleh penghargaan dari aktivitas maupun keluarga dan teman. 3. Faktor Emosional Adalah suatu minat yang mempunyai keterkaitan dengan perasaan dan emosi dalam contoh jika kita gagal pasti merasakan yang namanya sedih, putus asa, dan menyerah sebaliknya jika berhasil pasti yang dapat kita rasakan adalah senang, gembira, merasa hebat begitu juga dengan faktor emosi ketika berhasil dapat semakin mendorong minat sesorang untuk melakukan reaksi postif dan jika gagal justru sebaliknya mendorong minat sesorang untuk melakukan perbuatan yang negatif. Melalui teori Uses and Effect ini. Peneliti dapat melihat efek yang ditimbulkan oleh media dan karakteristik di dalam hal ini peneliti hanya menganalisa efek yang ditimbulkan oleh konten isi dari media tersebut dimana peneliti hanya menganalisa efek dari program Gina In The Morning di radio Prambors 10.22FM Jakarta terhadap Minat mendengarkan radio studi kasus follower Twitter Radio Prambors.
.
26
2.3.3 Kerangka Pemikiran
( GINA IN THE MORNING (X) (9
MINAT MENDENGARKAN RADIO STUDI KASUS FOLLOWER TWITTER RADIO PRAMBORS (Y)