BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1
Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1
Pengertian Komunikasi Massa Komunikasi massa kita adopsi dari istilah bahasa Inggris, mass
communication, sebagai kependekkan dari mass media communication (komunikasi media massa). Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass communications atau communications diartikan sebagai salurannya, yaitu media massa (mass media)
sebagai
kependekkan
dari
media
of
mass
communication
(Susanto,1974). (Wiryanto, 2004:69) Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (Rakhmat, 2003:188), yakni: (Ardianto dkk, 2007:3) “Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people)” Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi itu harus menggunakan media massa. Jadi, jika kita berkomunikasi dengan khalayak luas tidak menggunakan media massa, maka itu bukanlah komunikasi massa. 12
13 2.1.2
Fungsi Komunikasi Massa Menurut Effendy (1993) mengemukakan fungsi komunikasi massa
secara umum adalah : 1. Fungsi Informasi Fungsi memberikan informasi ini diartikan bahwa media massa adalah
penyebar
informasi
bagi
pembaca,
pendengar
atau
pemirsa. Sebagian informasi didapat bukan dari sekolah, atau tempat bekerja, melainkan dari media. Khalayak media massa berlangganan surat kabar, majalah, mendengarkan radio siaran atau
menonton
televisi
karena
mereka
ingin
mendapatkan
informasi tentang peristwa yang terjadi di muka bumi, gagasan atau pikiran orang lain, apa yang dilakukan, diucapkan atau dilihat orang lain. 2. Fungsi Pendidikan Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya (mass education). Salah satu cara mendidik yang dilakukan media massa adalah melalui pengajaran nilai, etika, serta aturanaturan yang berlaku kepada pemirsa atau pembaca. Contohnya, dalam televisi swasta ada acara pendidikan bagi ibu dan balita yang dipandu oleh orang-orang yang berkompeten dalam bidangbidang yang ada kaitannya dengan pendidikan anak-anak.
14 3. Fungsi Mempengaruhi Fungsi mempengaruhi dari media massa secara implisit terdapat pada tajuk/editorial, features, iklan, artikel, dan sebagainya. Khalayak terpengaruh oleh pesan-pesan dalam tulisan sehingga tanpa sadar khalayak melakukan tindakan sesuai dengan yang diinginkan oleh media tersebut. (Ardianto dkk, 2007:18)
2.2
Media Massa 2.2.1
Definisi Media Massa Menurut Cangara, media adalah alat atau saran yang digunakan
untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak, sedangkan pengertian media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alatalat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi. (Cangara, 2004:119-122)
2.3
Televisi 2.3.1
Definisi Televisi Istilah televisi terdiri dari kata tele dan visi. Tele berarti jauh dan
visi
(vision) berarti
penglihatan.
Segi
jauhnya ditransmisikan
dengan
prinsip-prinsip. Sedang segi penglihatannya di wujudkan dengan prinsip-
15 prinsip kamera sehingga menjadi gambar, baik dalam bentuk gambar bergerak (motion picture) atau gambar diam (still picture). Televisi
merupakan
media
massa
eletronik
yang
memiliki
keunggulan tersendiri dari segi penampilannya. Televisi dapat menampilkan gambar bergerak serta audio secara bersamaan. Karena merupakan media elektronik,
maka
dalam
menyajikan
pesan-pesannya
televisi
sangat
bergantung kepada energi listrik, artinya tanpa listrik tidak akan dapat menyampaikan pesan. (Morissan, 2005:6-7)
2.3.2
Sejarah Singkat Televisi Sebagaimana radio siaran, penemuan televisi telah melalui berbagai
eksperimen yang dilakukan oleh para ilmuwan akhir abad 19 dengan dasar penelitian yang dilakukan oleh James Clark Maxwell dan Heinrich Hertz, serta penemuan Marconi pada tahun 1890. Paul Nipkow dan William Jenkins melalui eksperimennya menemukan metode pengiriman gambar melalui kabel (Heibert, Ungrait, Bohn, 1975:283). Televisi sebagai pesawat transmisi dimulai pada tahun 1925 dengan menggunakan metode mekanikal dari
Jenkins.
Pada
tahun
1928
General
Electronic
Company
mulai
menyelenggarakan acara siaran televisi secara reguler. Pada tahun 1939 Presiden Fanklin D. Roosevelt tampil di layar televisi. Sedangkan siaran televisi komersial di Amerika dimulai pada 1 September 1940. (Ardianto dkk, 2007:135)
16 2.3.3
Siaran Televisi di Indonesia Kegiatan penyiaran melalui media televisi di Indonesia dimulai pada
tanggal 24 Agustus 1962, bertepatan dengan dilangsungkannya pembukaan Pesta Olahraga se-Asia IV atau Asean Games di Senayan. Sejak itu pula Televisi Republik Indonesia yang disingkat TVRI dipergunakan sebagai panggilan stasiun (station call) hingga sekarang (Effendy, 1993:54). Selama tahun 1962-1963 TVRI berada diudara rata-rata satu jam sehari dengan segala kesederhanaannya. Sejalan
dengan
kepentingan
pemerintah
dan
keinginan
rakyat
Indonesia yang tersebar di berbagai wilayah agar dapat menerima siaran televisi,
maka
pada
tanggal
16
Agustus
1976
Presiden
Soeharto
meresmikan penggunaan satelit Palapa untuk telekomunikasi dan siaran televisi. TVRI yang berada di bawah Departemen Penerangan pada saat itu, kini siarannya sudah dapat menjangkau hampir seluruh rakyat Indonesia yang berjumlah sekira 210 juta jiwa. Sejak tahun 1989 TVRI mendapat saingan televisi siaran lainnya, yakni Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) yang bersifat komersial. Secara berturut-turut berdiri stasiun televisi, Surya Citra Televisi (SCTV), Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), Andalas Televisi (ANTV), Indosiar, TV7, Lativi, Metro TV, Trans TV, Global TV, dan televisi-televisi daerah seperti Bandung TV, JakTV, Bali TV, dan lainlain.
17 Catatan penting untuk media elektronik saat ini, regulasi terhadap media tersebut tidak tertumpu pada pemerintah saja, melainkan kepada masyarakat melalui dibentuknya Komite Penyiaran Indonesia (KPI). Tugas KPI adalah : a. Menata infrastruktur penyiaran dengan mengeluarkan izin penyelenggaraan penyiaran b. Melayani
pengaduan
masyarakat
dalam
bidang
penyiaran
dengan
mengacu pada Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS). Lembaga-lembaga siaran yang dilayani oleh KPI adalah lembaga siaran swasta, lembaga siaran publik, lembaga siaran berlangganan, dan lembaga siaran komunitas. (Ardianto dkk, 2007:136)
2.3.4
Fungsi Televisi Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya (surat
kabar dan radio siaran), yakni memberi informasi, mendidik, menghibur dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi sebagaimana hasil penelitian-penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu umumnya
Komunikasi
tujuan utama
UNPAD, khalayak
yang
menyatakan
menonton
televisi
bahwa adalah
pada untuk
18 memperoleh hiburan, selanjutnya untuk memperoleh informasi. (Ardianto dkk, 2007:137)
2.3.5
Karakteristik Televisi Terdapat beberapa karakteristik televisi, yaitu : 1. Audiovisual Kelebihan lainnya
televisi
bila
dibandingkan
dengan
media
massa
yaitu dapat didengar sekaligus dilihat. Dengan waktu
yang bersamaan gambar dan suara dapat dilihat dan didengar, maka keduanya harus ada kesesuaian secara harmonis sehingga tidak terjadi timpa tindih antara gambar dan suara. 2. Berpikir dalam Gambar Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berfikir dalam gambar.
Pertama,
menerjemahkan menjadi
gambar
adalah
kata-kata secara
visualisasi yang
(visualization),
mengandung
individual.
Tahap
gagasan Kedua
yakni yang adalah
penggambaran (picturization), yakni kegiatan merangkai gambargambar
secara
individual
sedemikian
rupa,
sehingga
kontinuitasnya mengandung makna tertentu. 3. Pengoperasian Lebih Kompleks Dibandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televisi siaran lebih kompleks dan lebih banyak melibatkan orang. Peralatan
19 yang digunakanya pun lebih banyak dan untuk pengoperasiannya lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang-orang yang terampil dan terlatih. Dengan demikian media televisi lebih mahal dari pada surat kabar, majalah, dan siaran radio. (Ardianto dkk, 2007:137)
2.3.6
Kelebihan dan Kelemahan Televisi Kelebihan Televisi : 1. Kesan realistik : audio visual. 2. Masyarakat lebih tanggap : menonton dalam suasana santai, rekreatif. 3. Adanya pemilahan area siaran (zoning) dan jaringan kerja (networking) yang mengefektifkan penjangkauan masyarakat. 4. Terkait erat dengan media lain. 5. Cepat, dari segi waktu, cepat dalam menyebarkan berita ke masyarakat luas. 6. Terjangkau luas, menjangkau masyarakat secara luas. Kelemahan Televisi : 1. Jangkauan pemirsa massal, sehingga pemilahan (sulit menentukan untuk pangsa pasar tertentu) sering sulit dilakukan. 2. Iklan relatif singkat, tidak mampu menyampaikan data lengkap dan rinci (bila diperlukan konsumen).
20 3. Relatif mahal. 4. Pembuatan iklan televisi cukup lama. (Badjuri, 2010:41)
2.4
Program Televisi 2.4.1
Definisi Program Televisi Kata “program” berasal dari bahasa Inggris yaitu programme atau
program yang berarti acara atau rencana. Program adalah segala hal yang ditampilkan
stasiun
penyiaran
untuk
memenuhi
kebutuhan
audiennya.
Dengan demikian, program memiliki pengertian yang sangat luas. Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audien tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran apakah itu radio dan televisi. Program dapat disamakan atau dianalogikan dengan produk atau barang (goods) atau pelayanan (service) yang dijual kepada pihak lain, dalam hal ini audien dan pemasang iklan. Dengan demikian, program adalah produk yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia mengikutinya. Dalam hal ini terdapat suatu rumusan dalam dunia penyiaran yaitu program yang baik akan mendapatkan pendengar atau penonton yang lebih besar, sedangkan acara yang buruk tidak akan mendapatkan pendengar atau penonton. (Morissan, 2011:209)
21 2.4.2
Program Televisi Berdasarkan Jenisnya Berbagai jenis program itu dapat dikelompokkan menjadi dua
bagian besar berdasarkan jenisnya yaitu : 1) program informasi (berita) dan 2) program hiburan (entertainment). Program informasi kemudian dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu berita keras (hard news) yang merupakan laporan berita terkini yang harus segera disiarkan dan berita lunak (soft news) yang merupakan kombinasi dari fakta, gosip, dan opini. Sementara program hiburan terbagi atas tiga kelompok besar, yaitu musik, drama permainan (game show), dan pertunjukkan. 1. Program Informasi Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak audien. Program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news). a. Berita Keras (Hard News) Adalah segala informasi penting dan/atau menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang segera untuk diketahui oleh khalayak audien secepatnya. Media televisi biasanya menyajikan hard news secara reguler yang ditayangkan dalam suatu program berita. Berita keras disajikan dalam suatu program berita yang berdurasi mulai dari beberapa menit saja (misalnya breaking news) hingga
22 program berita yang berdurasi 30 menit, bahkan satu jam. Dalam hal ini berita keras dapat dibagi ke dalam beberapa bentuk
berita
yaitu
:
straight
news,
features,
dan
infotainment. b. Berita Lunak (Soft News) Yaitu segala informasi yang penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Program yang masuk ke dalam kategori berita lunak ini adalah : current affair, magazine, dokumenter, dan talk show.
2.
Program Hiburan Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, permainan (game), musik, dan pertunjukkan. a. Drama Kata “drama” berasal dari bahasa Yunani dran yang berart bertindak
atau
pertunjukkan
berbuat
(show)
(action).
yang
Program
menyajikan
drama
cerita
adalah
mengenai
kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh) yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi. Program televisi yang termasuk dalam program drama adalah sinema elektronik (sinetron) dan film.
23 b. Permainan Permainan program
atau yang
game
show
melibatkan
merupakan
sejumlah
suatu
orang
baik
bentuk secara
individu ataupun kelompok (tim) yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu. Program ini pun dapat dirancang dengan melibatkan audien. Permainan merupakan salah satu produksi acara televisi yang paling mudah dibuat. Program permainan
biasanya
membutuhkan
biaya
produksi
yang
relatif rendah namun dapat menjadi acara televisi yang sangat digemari. Program permainan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu : quiz show, ketangkasan, reality show. c. Musik Program musik dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu videoklip atau konser. Program musik berupa konser dapat dilakukan di lapangan (outdoor) ataupun di dalam studio (indoor). Program musik di televisi saat ini sangat ditentukan dengan kemampuan artis menarik audien. Tidak saja dari kualitas suara namun juga berdasarkan bagaimana mengemas penampilannya agar menjadi lebih menarik. d. Pertunjukkan Pertunjukkan adalah program yang menampilkan kemampuan (performance) seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio ataupun di luar studio, di dalam
24 ruangan
(indoor)
ataupun
di
luar
ruangan
(outdoor).
(Morissan, 2011:218-229) Berdasarkan jenisnya, program acara musik “Dahsyat” di RCTI termasuk ke dalam jenis program hiburan kategori musik karena program acara ini berisikan tentang musik, acaranya dapat dilakukan baik di dalam studio (indoor) maupun di luar studio (outdoor).
2.4.3
Program Televisi Berdasarkan Formatnya : Format acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu
konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut. (Naratama, 2004:63) Ada tiga bagian dari Format Acara Televisi, yaitu Drama, Non drama, dan Berita Olahraga. Bisa juga dikategorikan menjadi Fiksi, Nonfiksi, dan News-Sport. A. Fiksi (Drama) Adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui proses imajinasi kreatif dari kisah-kisah drama atau fiksi yang direkayasa dan dikreasi ulang. Format yang dipergunakan merupakan interpretasi kisah kehidupan yang diwujudkan dalam suatu runtutan cerita dalam sejumlah adegan. Contoh : Drama percintaan (love story), Tragedi, Honor, Komedi, Legenda, Aksi (action), dan sebagainya.
25 B. Nonfiksi (Nondrama) Adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui proses pengolahan imajinasi kreatif dari realitas kehidupan sehari-hari tanpa harus menginterprestasi ulang dan tanpa harus menjadi dunia khalayan. Nondrama bukanlah sebuah runtutan cerita fiksi dari setiap pelakunya. Untuk itu, format-format program acara Nondrama merupakan sebuah runtutan pertunjukkan kreatif yang mengutamakan unsur hiburan yang dipenuhi dengan aksi, gaya dan musik. Contoh : Talk Show, Konser Musik, dan Variety Show. C. Berita dan Olahraga Adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi berdasarkan informasi dan fakta atas kejadian dan peristiwa yang berlangsung pada kehidupan masyarakat sehari-hari. Format ini memerlukan nilai-nilai faktual dan aktual yang sajikan dengan ketepatan dan kecepatan waktu dimana dibutuhkan sifat liputan yang independen. Contoh : Berita Ekonomi, Liputan Siang, dan Laporan Olahraga. (Naratama, 2004:66)
Dalam bentuk formatnya, program acara musik “Dahsyat” di RCTI termasuk ke dalam format nonfiksi (nondrama), karena program acara ini termasuk program variety show yang berisikan pertunjukkan yang kreatif yang dipenuhi dengan hiburan musik.
26 2.5
Musik 2.5.1
Pengertian Musik Musik adalah sebuah bahasa yang universal yang bisa digunakan
oleh siapapun, dengan alat apapun, dan dalam kondisi apapun untuk mengekspresikan situasi atau perasaan. Program musik dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu videoklip atau konser. Program musik berupa konser dapat dilakukan di lapangan (outdoor) ataupun di dalam studio (indoor). Program musik di televisi saat ini sangat ditentukan dengan kemampuan artis menarik audien. Tidak saja dari
kualitas
suara
namun
juga
berdasarkan
bagaimana
mengemas
penampilannya agar menjadi lebih menarik. Menurut Vane-Gross: The programmer who wish to present music shows would do well to be cautious. They should select an artist with wide demographic appeal, supply as much visual support as posibble, and not let a sequence go too long. (Programmer yang ingin menyajikan pertunjukkan musik haruslah cermat. Mereka harus memilih artis yang memiliki daya tarik demografis yang luas, menyajikan sebanyak mungkin dukungan visual, dan tidak membiarkan satu gambar ditampilkan terlalu lama). Dengan demikian, menurut Vane-Gross, programmer yang ingin menyajikan acara musik harus mempertimbangkan beberapa hal agar acara itu bisa mendapatkan sebanyak mungkin audien, yaitu :
27 1. Pemilihan artis yang memiliki daya tarik demografis yang besar, misalnya artis yang memiliki banyak penggemar pria atau artis yang banyak digandrungi para wanita, kelompok remaja (ABG), kalangan orang tua. 2. Pengambilan menampilkan
gambar
yang
sebanyak
menarik
mungkin
secara
gambar
visual.
Televisi
pendukung
dan
harus tidak
membiarkan suatu pengambilan gambar (sekuen) yang terlalu lama. Mengambil gambar artis yang tengah menyanyi tidak sama dengan mewawancarai si artis. Dalam shooting musik, maka gambar harus berganti-ganti secara dinamis. (Morissan, 2011:229)
2.6
Minat 2.6.1
Pengertian Minat Hakikat minat adalah sangat bersifat pribadi dan oleh karenanya
minat sangat berbeda dari waktu ke waktu, tetapi beberapa upaya telah di kembangkan untuk mengkategorikan minat yang akan bermanfaat untuk tuntutan dalam menemukan minat khusus seseorang. (Sarwono, 2006:58) Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan derajat yang lebih tinggi dari perhatian. Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat (desire) untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan komunikator. Hanya ada hasrat saja pada
28 diri komunikan, bagi komunikator belum berarti apa-apa, sebab harus dilanjutkan dengan datangnya keputusan (decission), yakni keputusan untuk melakukan kegiatan (action) sebagaimana diharapkan komunikator. (Sarwono, 2006:66) Menurut Sarwono menyebutkan bahwa interest atau minat diartikan sebagai berikut : a. Suatu sikap yang berlangsung terus-menerus yang memberi pola pada perhatian seseorang sehingga membuat dirinya selektif terhadap objek minatnya. b. Perasaan yang menyatakan bahwa satu aktivitas pekerjaan atau objek itu berharga atau berarti bagi individu. c. Suatu keadaan motivasi atau set motivasi yang menuntut tingkah laku menuju satu arah tertentu. (Sarwono, 2006:70) Maka dapat disimpulkan bahwa minat menonton merupakan suatu kemauan atau keinginan seseorang untuk melihat program acara musik “Dahsyat” di televisi dikarenakan adanya hal-hal yang menarik perhatian.
2.6.2
Faktor Timbulnya Minat Berdasarkan teori “Acceptance Rejection” yang dikemukakan Fryer,
bahwa keberadaan minat itu berdasarkan pada orientasi suka dan tidak sukanya individu terhadap objek, subjek atau aktivitas. Orientasi ini pada
29 gilirannya akan mempengaruhi penerimaan individu. Jika individu suka terhadap
objek,
subjek
atau
aktivitas
tersebut,
maka
individu
akan
menerimanya. Jika individu tidak suka kepada objek, subjek atau aktivitas tersebut, maka ia akan menolaknya. Penentuan minat ini didasarkan pada reaksi individu (menolak menerima). Jika ia menerima berarti ia berminat, dan jika menolak berarti ia tidak berminat. (Sarwono, 2003:71) Faktor timbulnya minat, menurut Crow and Crow (1982), terdiri dari tiga faktor : a. Faktor dorongan dari dalam, yaitu rasa ingin tahu atau dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda. Dorongan ini dapat membuat seseorang untuk mempelajari ilmu mekanik, melakukan penelitian ilmiah, atau aktivitas lain yang menantang. b. Faktor motif sosial, yakni minat dalam upaya mengembangkan diri dari dan dalam ilmu pengetahuan, yang mungkin diilhami oleh hasrat untuk mendapatkan kemampuan dalam bekerja, atau adanya hasrat untuk memperoleh penghargaan dari keluarga atau teman. c. Faktor emosional, yakni minat yang berkaitan dengan perasaan dan emosi. Misalnya, keberhasilan akan menimbulkan perasaan puas dan dapat meningkatkan minat, sedangkan kegagalan dapat menghilangkan minat seseorang. (Sarwono, 2003:76)
30 2.7
Teori Khusus 2.7.1
Uses And Gratification Teori ini dicetuskan oleh Elihu Katz, Michel Gurevitch dan Hadassa
Hass (1973). Teori Uses and Gratification (Penggunaan dan Kepuasan) ini menyatakan
(mengasumsikan)
bahwa
orang
mempunyai
kebutuhan-
kebutuhan dan keinginan-keinginan yang dapat dipenuhi dengan (salah satu caranya)
menggunakan
(berlangganan,
membaca,
menonton
atau
mendengarkan) media massa. Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut orang lalu memilih, media apa yang hendak digunakan, kemudian juga memilih pesan apa (acara, rublik, berita) yang hendak “dinikmati”. Tindakan memilih atau menggunakan tersebut dilakukan karena orang mengharapkan kepuasan atau terpenuhinya keinginan. (Hamidi, 2007:77) Uses and Gratification sebagai teori dapat digunakan sebagai upaya untuk menemukan apakah pemenuhan kebutuhan atau keinginan publik terarah
pada
tipe
media
cetak
atau
elektronik.
Hasil
penelitian
menunjukkan bahwa kebutuhan orang akan informasi lebih menggunakan media cetak, sedangkan kebutuhan orang akan hiburan lebih menggunakan media siaran (elektronik). (Hamidi, 2007:78)
31 Teori uses and gratifications beroperasi dalam beberapa cara bisa dilihat dalam bagan di bawah ini :
Sumber Pemuasan kebutuhan yang berhubungan dengan non media : 1.
2. Kebutuhan Khalayak : Lingkungan Sosial : 1.
Ciri-ciri demografis 2. Afiliasi kelompok 3. Ciri-ciri
kepribadian
1. 2. 3. 4. 5.
Kognitif Afektif Integratif personal Integratif sosial Pelepasa n ketegang an
3. 4.
Keluarga, temanteman. Komunika si interperso nal Hobi Tidur
Pemuasan Media (fungsi) : Penggunaan Media Massa : 1.
2. 3. 4.
Jenis-jenis media SK, radio, TV dan film. Isi media Terpaan media Konteks sosial dan terpaan media
Gambar 2.1 Model Uses and Gratification
1.
2. 3. 4.
Penngamata n lingkung an Diversi/h iburan Identitas personal Hub. sosial
32 Kebutuhan
kognitif
adalah
kebutuhan
yang
berkaitan
dengan
peneguhan informasi, pengetahuan, dan pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini dasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan, juga memuaskan rasa penasaran kita dan dorongan untuk penyelidikan kita. Kebutuhan afektif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang estetis, menyenangkan, dan emosional. Kebutuhan pribadi secara integratif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individual. Hal itu bisa diperoleh dari hasrat akan harga diri. Kebutuhan sosial secara integratif adalah kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman, dan dunia. Hal tersebut didasarkan pada hasrat untuk berafiliasi. Sementara itu, kebutuhan pelepasan ketegangan adalah kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan, ketegangan, dan hasrat akan keanekaragaman. (Nurudin, 2007:191-195)
2.8
Model Analisis
PROGRAM ACARA MUSIK “DAHSYAT”
MINAT MENONTON MAHASISWA BINUS UNIVERSITY
X
Y
33 Variabel Bebas (X) adalah Program Acara Musik “Dahsyat”. Yang terdiri dari dimensi : presenter, bintang tamu, dan video klip/lagu-lagu. Variabel
Terikat
(Y)
adalah
Minat
Menonton
Mahasiswa
BINUS
University. Yang terdiri dari dimensi : faktor dorongan dari dalam, faktor motif sosial, dan faktor emosional.
2.9
Definisi dan Operasionalisasi Konsep 2.9.1
Definisi Konsep Variabel Bebas (X) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah program acara musik
“Dahsyat” di RCTI. Pada dimensi program acara musik Dahsyat berisikan presenter, bintang tamu, dan video klip. Indikator yang menggunakan teori (Uses and Gratification) terdiri dari kebutuhan kognitif, afektif, integrasi personal, integrasi sosial, dan pelepasan ketegangan. Variabel Terikat (Y) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat menonton (studi terhadap Mahasiswa BINUS University). Dalam dimensi ini berisikan faktor dari dalam, faktor motif sosial dan faktor emosional. Indikator dalam variabel ini adalah survellence (pengawasan), diversi (hiburan), personal integration, dan social integration.
34 2.9.2
Operasionalisasi Konsep Tabel 2.1
Pengaruh Program Acara Musik “Dahsyat” di RCTI Terhadap Minat Menonton (studi kasus terhadap Mahasiswa BINUS University) VARIABEL (X)
PROGRAM ACARA MUSIK “DAHSYAT”
DIMENSI
PRESENTER
INDIKATOR
KOGNITIF 1. MENGETAHUI HOST YANG ADA DI PROGRAM ACARA MUSIK “DAHSYAT”. AFEKTIF 2. MENYUKAI AKSI DARI HOST “DAHSYAT” YANG MEMBUAT TERTAWA. PERSONAL INTEGRATION 3. MENIRUKAN GAYA DARI PADA HOST “DAHSYAT” AGAR DIPERHATIKAN ORANG LAIN. SOCIAL INTEGRATION 4. DENGAN MEMBICARAKAN HOST “DAHSYAT” MAKA PUNYA TOPIK PEMBICARAAN DENGAN TEMAN. PELEPASAN KETEGANGAN 5. DENGAN MELIHAT GAYA HOST YANG ADA DI PROGRAM ACARA MUSIK “DAHSYAT”, MENJADI TERHIBUR DAN MEMBUAT TERTAWA.
SKALA
SKALA LIKERT DENGAN SKOR 5 = SANGAT SETUJU 4 = SETUJU 3 = RAGU-RAGU 2 = TIDAK SETUJU 1 = SANGAT TIDAK SETUJU
35
VARIEBEL (X)
PROGRAM ACARA MUSIK “DAHSYAT”
DIMENSI
BINTANG TAMU
INDIKATOR KOGNITIF 1. SENANG DENGAN PERFORMANCE BINTANG TAMU KARENA MENGHIBUR. AFEKTIF 2. BINTANG TAMU YANG SANGAT AKTIF SUKA MEMBUAT TERTAWA TERBAHAK-BAHAK. PERSONAL INTEGRATION 3. BINTANG TAMU YANG DATANG LANGSUNG KE STUDIO BERPENAMPILAN MENARIK. SOCIAL INTEGRATION 4. VARIASI BINTANG TAMU YANG BERBEDA-BEDA, MEMBUAT INGIN DATANG LANGSUNG KE STUDIO “DAHSYAT” DENGAN TEMAN-TEMAN. PELEPASAN KETEGANGAN 5. TERTARIK DENGAN KEHADIRAN BINTANG TAMU YANG BERAGAM DAN BERBEDA-BEDA SETIAP HARINYA MEMBUAT TIDAK MERASA JENUH.
SKALA
SKALA LIKERT DENGAN SKOR 5 = SANGAT SETUJU 4 = SETUJU 3 = RAGU-RAGU 2 = TIDAK SETUJU 1 = SANGAT TIDAK SETUJU
36 VARIABEL (X)
PROGRAM ACARA MUSIK DAHSYAT
DIMENSI
INDIKATOR
VIDEO KLIP / LAGULAGU
KOGNITIF 1. MENYUKAI PROGRAM ACARA MUSIK “DAHSYAT” KARENA MEMUTARKAN VIDEO KLIP TERBARU. AFEKTIF 2. MELIHAT VIDEO KLIP YANG DITAYANGKAN DI PROGRAM ACARA MUSIK “DAHSYAT” JADI LANGSUNG IKUT BERNYANYI. PERSONAL INTEGRATION 3. SETELAH MELIHAT VIDEO KLIP DI PROGRAM ACARA MUSIK ‘DAHSYAT’, MEMBUAT MAHIR MENYANYIKAN LAGU YANG DITAYANGKAN. SOCIAL INTEGRATION 4. LAGU-LAGU YANG DINYANYIKAN PENYANYI ATAU GRUP BAND , MEMBUAT SEMANGAT DI PAGI HARI. PELEPASAN KETEGANGAN 5. MENYUKAI LAGU-LAGU DAN VIDEO KLIP YANG DITAMPILKAN DI “DAHSYAT” DAPAT MENGHILANGKAN STRES.
SKALA
SKALA LIKERT DENGAN SKOR 5 = SANGAT SETUJU 4 = SETUJU 3 = RAGURAGU 2 = TIDAK SETUJU 1 = SANGAT TIDAK SETUJU
37 VARIABEL (Y)
MINAT MENONTON MAHASISWA BINUS UNIVERSITY
DIMENSI
FAKTOR DARI DALAM
INDIKATOR SURVELLENCE / PENGAWASAN 1. INGIN MENONTON “DAHSYAT” KARENA LAGU-LAGUNYA SANGAT UPTODATE. DIVERSI / HIBURAN 2. MENYAKSIKAN PROGRAM ACARA MUSIK “DAHSYAT”, MEMBUAT HATI MENJADI SENANG. PERSONAL INTEGRATION 3. SELALU INGIN MENONTON “DAHSYAT” KARENA DENGAN MUDAH MENGHAFAL LIRIK LAGUNYA. SOCIAL INTEGRATION 4. SUKA DENGAN PROGRAM ACARA MUSIK “DAHSYAT” KARENA BISA BERNYANYI BERSAMA DENGAN TEMAN-TEMAN.
SKALA
SKALA LIKERT DENGAN SKOR 5 = SANGAT SETUJU 4 = SETUJU 3 = RAGU-RAGU 2 = TIDAK SETUJU 1 = SANGAT TIDAK SETUJU
38
VARIABEL (Y)
MINAT MENONTON MAHASISWA BINUS UNIVERSITY
DIMENSI
FAKTOR MOTIF SOSIAL
INDIKATOR SURVELLENCE / PENGAWASAN 1. MENONTON PROGRAM ACARA MUSIK “DAHSYAT”, MEMBANTU BERSOSIALISASI DENGAN LINGKUNGAN SEKITAR MENGENAI DUNIA MUSIK. DIVERSI / HIBURAN 2. “DAHSYAT” MERUPAKAN ACARA YANG MENGHIBUR YANG DAPAT MEMBANGKITKAN MINAT UNTUK BERNYANYI, MEMAINKAN MUSIK, DAN MENARI. PERSONAL INTEGRATION 3. DENGAN MENONTON PROGRAM ACARA MUSIK “DAHSYAT” MEMBUAT SEMAKIN YAKIN DAN PERCAYA DIRI DALAM DUNIA MUSIK. SOCIAL INTEGRATION 4. MENONTON PROGRAM ACARA MUSIK “DAHSYAT” MEMBANTU BERBAUR DENGAN MASYARAKAT YANG MENCINTAI MUSIK KHUSUSNYA MUSIK DALAM NEGERI.
SKALA
SKALA LIKERT DENGAN SKOR 5 = SANGAT SETUJU 4 = SETUJU 3 = RAGU-RAGU 2 = TIDAK SETUJU 1 = SANGAT TIDAK SETUJU
39
VARIABEL (Y)
MINAT MENONTO N MAHASISW A BINUS UNIVERSIT Y
DIMENSI
FAKTOR EMOSIO NAL
INDIKATOR
SURVELLENCE 1. MENYUKAI PROGRAM MUSIK “DAHSYAT” KARENA TIDAK HANYA MENAYANGKAN LAGULAGU TERUPDATE TETAPI MEMBERIKAN INFORMASI LAINNYA. DIVERSI / HIBURAN 2. TERHIBUR DENGAN PENAMPILAN PERFORMANCE DARI BINTANG TAMU DI PROGRAM ACARA MUSIK “DAHSYAT”. PERSONAL INTEGRATION 3. MELIHAT BINTANG TAMU YANG BISA MENYANYI , MEMAINKAN MUSIK DAN MENARI MEMOTIVASI AGAR BISA SEPERTI MEREKA. SOCIAL INTEGRATION 4. SELALU MENONTON PROGRAM ACARA MUSIK “DAHSYAT” KARENA TERMASUK ACARA FAVORIT.
SKALA
SKALA LIKERT DENGAN SKOR 5 = SANGAT SETUJU 4 = SETUJU 3 = RAGU-RAGU 2 = TIDAK SETUJU 1 = SANGAT TIDAK SETUJU