No. 36 / 07 / 94 / Th. X, 03 Juli 2017 2010
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN JUNI 2017 TURUN -0,51 PERSEN οΎ Pada Bulan Juni 2017, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Papua mengalami penurunan -0,51 persen dengan indeks NTP 95,04 dibandingkan indeks NTP bulan sebelumnya 95,52. Penurunan yang terjadi karena perubahan indeks harga diterima petani (πΌπ‘ ) lebih kecil dari indeks harga dibayar petani (πΌπ ) dimana πΌπ‘ mengalami kenaikan 0,38 persen dan πΌπ mengalami kenaikan 0,89 persen. οΎ NTP Nasional Juni 2017 sebesar 100,53 atau mengalami kenaikan sebesar 0,38 persen dibandingkan NTP Mei 2017. Hal ini terjadi karena perubahan indeks harga diterima petani lebih tinggi dari indeks harga dibayar petani dimana indeks harga diterima petani mengalami kenaikan 0,60 persen dan indeks harga dibayar petani mengalami kenaikan 0,22 persen. οΎ NTP Provinsi Papua bulan Juni 2017 menurut subsektor tercatat 3 (tiga) subsektor memiliki nilai NTP dibawah 100 yaitu NTP Subsektor Tanaman Pangan 86,07; NTP Subsektor Peternakan 99,16 dan NTP Subsektor Perikanan 98,26. Sedangkan 2 (dua) subsektor lainnya memiliki nilai NTP diatas 100 yaitu NTP Hortikultura 100,60 dan NTP Tanaman Perkebunan Rakyat 101,15. Lebih lanjut, NTP subsektor Perikanan dirinci menjadi NTP Perikanan Tangkap 103,86dan NTP Perikanan Budidaya 82,90. Secara umum, penurunan indeks NTP terjadi pada 4 (empat) subsektor yaitu Tanaman Pangan, Hortikultura, Peternakan dan Perikanan, sedangkan subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat merupakan satusatunya subsektor yang mengalami kenaikan angka indeks NTP. οΎ Dari 33 provinsi yang dihitung NTP nya, tercatat 13 Provinsi mengalami kenaikan NTP dan 20 provinsi mengalami penurunan NTP dimana Banten tercatat mengalami kenaikan NTP tertinggi yaitu 1,34 persen sedangkan Kepulauan Riau tercatat mengalami kenaikan NTP terendah 0,004 persen. Sedangkan Bangka Belitung tercatat provinsi dengan penurunan indeks terbesar yaitu -1,42 persen serta Kalimantan Timur tercatat mengalami penurunan terkecil yaitu -0,01 persen. οΎ Inflasi Pedesaan dapat diketahui melalui Indeks Konsumsi Rumah Tangga. Inflasi Pedesaan Papua Juni 2017 tercatat mengalami inflasi 1,10 persen. Inflasi perdesaan terjadi karena adanya kenaikan indeks pada semua sub kelompok. οΎ Secara nasional, 27 provinsi mengalami inflasi perdesaan dan 6 (enam) provinsi lainnya terjadi deflasi pedesaan dengan Inflasi pedesaan tertinggi terjadi di Gorontalo sebesar 2,30 persen dan terendah di Bali sebsar 0,02 persen. sedangkan Deflasi pedesaan terbesar terjadi di Sumatera Barat sebesar -0,54 persen dan terkecil tercatat di Jawa Tengah sebesar -0,06 persen. οΎ Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) di Papua pada Juni 2017 mengalami penurunan sebesar 0,25 persen atau terjadi kenaikan angka indeks dari 113,41 pada Mei 2017 menjadi 113,69 pada Juni 2017.
Nilai Tukar Petani Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga diterima petani (πΌπ‘ ) terhadap harga dibayar petani (πΌπ ) (dalam persentase) merupakan salah satu indikator untuk melihat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk
Berita Resmi Statistik Provinsi Papua No. No. 36 / 07 / 94 / Th. X, 03 Juli 2017
pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif, semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. NTP Papua Juni 2017 mengalami penurunan -0,51 persen menjadi 95,04 dibandingkan NTP Mei 2017. Berdasarkan pemantauan harga pedesaan di beberapa daerah di Papua, penurunan indeks NTP disebabkan oleh perubahan indeks harga diterima petani (πΌπ‘ ) sebesar 0,38 persen lebih kecil dari perubahan indeks harga dibayar petani (πΌπ ) yang juga mengalami kenaikan sebesar 0,89 persen.
Grafik 1 menunjukkan perkembangan NTP Papua bulan Juni 2017 dengan bulan sebelumnya, dimana 1 (satu) subsektor mengalami kenaikan indeks yaitu subsektor tanaman perkebunan rakyat naik 0,97 persen. Sedangkan 4 (empat) subsektor lainnya mengalami penurunan indeks yaitu subsektor tanaman pangan turun -0,87 persen; subsektor hortikultura turun -0,72 persen; subsektor peternakan turun -0,27 persen; dan subsektor perikanan turun -1,01 persen..
1. Indeks Harga Diterima Petani (It) Perubahan harga komoditas yang dihasilkan petani ditunjukkan oleh indeks harga yang diterima petani (πΌπ‘ ). Pada Juni 2017, πΌπ‘ Papua sebesar 121,61 atau naik 0,38 persen dibandingkan πΌπ‘ Mei 2017. Kenaikan πΌπ‘ terjadi karena πΌπ‘ di subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat mengalami kenaikan cukup besar yaitu 1,78 persen, subsektor Peternakan 0,47 persen, subsektor Hortikultura 0,27 persen dan subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,07 persen. Sedangkan subsektor Perikanan mengalami penurunan -0,19 persen.
2. Indeks Harga Dibayar Petani (Ib) Fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk keperluan produksi hasil pertanian dapat diketahui melalui indeks harga dibayar petani (πΌπ ). Pada Juni 2017, πΌπ Papua sebesar 127,97 atau naik 0,89 persen lebih tinggi dibandingkan πΌπ bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 126,84. Kenaikan πΌπ gabungan tersebut didorong oleh naiknya πΌπ pada semua subsektor pertanian dengan kenaikan indeks terbesar terjadi pada subsektor Hortikultura sebesar 1,00 persen dan subsektor Tanaman Pangan naik sebesar 0,94 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Papua No. No. 36 / 07 / 94 / Th. X, 03 Juli 2017
Tabel 1 Nilai Tukar Petani menurut Subsektor Provinsi Papua Bulan Mei - Juni 2017 serta Persentase Perubahannya (2012 = 100) Subsektor (1)
Bulan
Perubahan
Mei
Juni
(%)
(2)
(3)
(4)
NTP Gabungan tanpa Perikanan a. Indeks diterima petani (It)
120.90
121.41
b. Indeks dibayar petani (Ib)
126.93
128.07
0.89
95.25
94.80
-0.47
113.19
113.53
0.30
a. Indeks diterima petani (It)
121.15
121.61
0.38
b. Indeks dibayar petani (Ib)
126.84
127.97
0.89
95.52
95.04
-0.51
113.41
113.69
0.25
a. Indeks di teri ma petani (It)
112.10
112.17
0.07
b. Indeks di bayar petani (Ib)
129.11
130.33
0.94
86.82
86.07
-0.87
104.36
104.03
-0.31
a. Indeks di teri ma petani (It)
131.44
131.80
0.27
b. Indeks di bayar petani (Ib)
129.71
131.01
1.00
c. Ni l ai Tukar Petani (NTPH)
101.33
100.60
-0.72
d. Ni l ai Tukar Usaha Pertani an (NTUP)
122.98
123.43
0.37
a. Indeks di teri ma petani (It)
126.33
128.59
1.78
b. Indeks di bayar petani (Ib)
126.11
127.13
0.80
c. Ni l ai Tukar Petani (NTPR)
100.17
101.15
0.97
d. Ni l ai Tukar Usaha Pertani an (NTUP)
118.15
120.67
2.13
a. Indeks di teri ma petani (It)
120.51
121.08
0.47
b. Indeks di bayar petani (Ib)
121.21
122.11
0.74
c. Nilai Tukar Petani (NTP) d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP)
0.42
NTP Gabungan dengan Perikanan
c. Nilai Tukar Petani (NTP) d. Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 1.
Tanaman Pangan
c. Ni l ai Tukar Petani (NTPP) d. Ni l ai Tukar Usaha Pertani an (NTUP) 2.
3.
4.
Hortikultura
Tanaman Perkebunan Rakyat
Peternakan
c. Ni l ai Tukar Petani (NTPT)
99.43
99.16
-0.27
113.89
114.22
0.29
a. Indeks di teri ma petani (It)
124.59
124.35
-0.19
b. Indeks di bayar petani (Ib)
125.51
126.55
0.83
d. Ni l ai Tukar Usaha Pertani an (NTUP) 5
Perikanan
c. Ni l ai Tukar Petani (NTPN)
99.26
98.26
-1.01
116.45
115.99
-0.40
a. Indeks di teri ma petani (It)
131.36
131.02
-0.26
b. Indeks di bayar petani (Ib)
125.16
126.15
0.79
c . Ni l ai Tukar Petani (NTN)
104.95
103.86
-1.04
d. Ni l ai Tukar Usaha Pertani an (NTUP)
121.22
120.72
-0.42
a. Indeks di teri ma petani (It)
105.80
105.85
0.04
b. Indeks di bayar petani (Ib)
126.50
127.67
0.93
83.63
82.90
-0.88
102.53
102.22
-0.30
d. Ni l ai Tukar Usaha Pertani an (NTUP) 5.1 Perikanan Tangkap
5.2 Perikanan Budidaya
c. Ni l ai Tukar Petani (NTPi ) d. Ni l ai Tukar Usaha Pertani an (NTUP)
Berita Resmi Statistik Provinsi Papua No. No. 36 / 07 / 94 / Th. X, 03 Juli 2017
3. NTP Menurut Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) Pada bulan Juni 2017, NTPP sebesar 86,07 atau mengalami penurunan indeks sebesar -0,87 persen dibandingkan NTPP Mei 2017. Hal ini disebabkan oleh πΌπ‘ mengalami kenaikan sebesar 0,07 persen lebih rendah dari πΌπ yang juga mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,94 persen. Perubahan πΌπ‘ pada kelompok palawija mengalami kenaikan sebesar 0,08 persen dan kelompok padi tidak mengalami perubahan angka indeks (perubahan relatif kecil terhadap perubahan angka indeks secara umum) sedangkan perubahan πΌπ disebabkan oleh meningkatnya Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 1,03 persen, sedangkan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) juga mengalami kenaikan sebesar 0,38 persen.
b. Subsektor Hortikultura (NTPH) Pada Juni 2017, NTPH mengalami penurunan sebesar -0,72 persen menjadi 100,60 disebabkan oleh perubahan πΌπ‘ sebesar 0,27 persen sedangkan πΌπ mengalami kenaikan sebesar 1,00 persen. kenaikan πΌπ‘ didorong oleh naiknya indeks kelompok tanaman obat sebesar 0,53 persen, kelompok sayur-sayuran mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,34 persen. Sedangkan kelompok buah-buahan tidak mengalami perubahan angka indeks (perubahan relatif kecil terhadap perubahan angka indeks secara umum). Kenaikan πΌπ subsektor Hortikultura disebabkan oleh naiknya IKRT sebesar 1,16 persen dan BPPM yang mengalami penurunan sebesar -0,09 persen.
c. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Pada Juni 2017, NTPR mengalami kenaikan sebesar 0,97 persen menjadi 101,15 disebabkan oleh kenaikan πΌπ‘ sebesar 1,78 persen sedangkan πΌπ juga mengalami kenaikan sebesar 0,80 persen. Kenaikan πΌπ‘ didorong oleh naiknya indeks kelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,78 persen. kenaikan πΌπ dipicu oleh naiknya IKRT sebesar 1,27 persen dan indeks BPPM yang mengalami penurunan sebesar -0,34 persen.
d. Subsektor Peternakan (NTPT) NTPT tercatat sebesar 99,16 atau mengalami penurunan angka indeks sebesar -0,27 persen dibandingkan NTPT bulan sebelumnya. Perubahan NTPT di bulan Juni 2017 disebabkan oleh πΌπ‘ yang mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,47 persen dan πΌπ juga mengalami kenaikan sebesar 0,74 persen. Dari keempat kelompok penyusun πΌπ‘ Peternakan, 3 (tiga) kelompok mengalami kenaikan angka indeks yaitu kelompok ternak besar yang mengalami kenaikan angka indeks sebesar 1,84 persen; kelompok unggas yang mengalami kenaikan angka indeks sebesar 1,08 persen dan kelompok hasil ternak yang mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,86 persen. Kelompok ternak kecil mengalami penurunan angka indeks yaitu sebesar -0,07 persen. Sedangkan pada πΌπ , IKRT mengalami kenaikan sebesar 1,08 persen dan indeks BPPBM naik sebesar 0,18 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Papua No. No. 36 / 07 / 94 / Th. X, 03 Juli 2017
e. Subsektor Perikanan (NTNP) Nilai Tukar Nelayan di bulan Juni 2017 adalah 98,26 atau mengalami penurunan sebesar -1,01 persen dibandingkan NTPN bulan sebelumnya. Penurunan NTPN disebabkan oleh perubahan πΌπ‘ lebih kecil dibandingkan perubahan πΌπ atau πΌπ mengalami kenaikan 0,83 persen sedangkan πΌπ‘ mengalami penurunan angka indeks sebesar -0,19 persen. Penurunan πΌπ‘ tercatat karena turunnya πΌπ‘ kelompok Perikanan Tangkap sebesar -0,26 persen dan πΌπ‘ kelompok Budidaya juga mengalami kenaikan angka indeks yaitu sebesar 0,04 persen. Sedangkan kenaikan πΌπ tercatat karena kenaikan pada IKRT sebesar 1,09 persen dan BPPM mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,21 persen.
1) Kelompok Perikanan Tangkap (NTN) NTN Juni 2017 mengalami penurunan indeks sebesar -1,04 persen dibandingkan NTN Mei 2017 menjadi 103,86. πΌπ‘ mengalami penurunan sebesar -0,26 persen dipicu oleh indeks penangkapan laut yang mengalami penurunan sebesar -0,30 persen sedangkan indeks penangkapan perairan mengalami kenaikan angka indeks sebesar 1,70 persen. Sedangkan πΌπ mengalami kenaikan sebesar 0,79 persen disebabkan oleh kenaikan IKRT sebesar 1,09 persen dan indeks BPPBM yang naik sebesar 0,16 persen.
2) Kelompok Perikanan Budidaya (NTPi) Pada Juni 2017, NTPi Papua adalah 82,90 atau mengalami penurunan sebesar -0,88 persen dibandingkan NTPi bulan sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh πΌπ‘ mengalami kenaikan sebesar 0,04 persen dipicu oleh indeks budidaya air tawar yang mengalami kenaikan sebesar 0,05 persen sedangkan indeks budidaya air laut dan budidaya air payau tidak mengalami perubahan angka indeks (perubahan relatif kecil terhadap perubahan angka indeks secara umum) sedangkan πΌπ mengalami kenaikan sebesar 0,93 persen. Perubahan πΌπ disebabkan oleh kenaikan indeks IKRT sebesar 1,10 persen dan indeks BPPM yang mengalami kenaikan sebesar 0,35 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Papua No. No. 36 / 07 / 94 / Th. X, 03 Juli 2017
2. PERBANDINGAN NTP ANTAR PROVINSI Dari 33 provinsi yang dilakukan penghitungan NTP pada Juni 2017 menunjukkan bahwa 13 provinsi mengalami peningkatan NTP sementara 20 provinsi lainnya mengalami penurunan NTP dimana Banten tercatat mengalami kenaikan NTP tertinggi yaitu 1,34 persen sedangkan Kepulauan Riau tercatat mengalami kenaikan NTP terendah 0,004 persen. Sedangkan Bangka Belitung tercatat provinsi dengan penurunan indeks terbesar yaitu -1,42 persen serta Kalimantan Timur tercatat mengalami penurunan terkecil yaitu -0,01 persen. Tabel 2. Nilai Tukar Petani Provinsi dan Persentase Perubahannya, Juni 2017 (2012 = 100) Propinsi
Indeks Harga Diterima
NTP
Indeks Harga Dibayar
Indeks
% Perubahan
Indeks
% Perubahan
Rasio
% Perubahan
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
NAD
118.87
0.61
125.50
0.43
94.72
0.18
SUMATERA UTARA
127.46
0.23
128.05
-0.24
99.54
0.47
SUMATERA BARAT
120.89
-0.78
125.07
-0.36
96.66
-0.42
RIAU
130.49
0.77
127.19
0.17
102.59
0.60
JAMBI
124.24
-0.45
125.82
0.19
98.75
-0.63
SUMSEL
116.85
-0.28
125.96
0.68
92.77
-0.96
BENGKULU
119.57
-0.15
128.15
0.05
93.30
-0.20
LAMPUNG
130.44
-0.06
125.21
0.32
104.18
-0.38
BANGKA BELITUNG
115.57
-1.28
122.38
0.15
94.44
-1.42
KEPULAUAN RIAU
117.55
-0.05
121.20
-0.05
96.99
0.004
DKI
118.28
-0.15
121.34
0.64
97.49
-0.79
JAWA BARAT
136.93
0.85
131.08
0.35
104.46
0.50
JAWA TENGAH
127.94
0.86
128.53
0.00
99.55
0.86
YOGYAKARTA
130.69
1.16
127.40
0.00
102.59
1.16
JAWA TIMUR
134.07
0.65
130.17
-0.17
103.00
0.82
BANTEN
128.04
1.85
127.80
0.51
100.19
1.34
BALI
130.31
0.02
124.71
0.09
104.49
-0.08
NUSA TENGGARA BARAT
132.21
1.23
125.81
0.55
105.09
0.68
NUSA TENGGARA TIMUR
128.07
0.65
126.55
0.40
101.20
0.25
KALIMANTAN BARAT
119.87
0.22
126.56
0.36
94.71
-0.14
KALIMANTAN TENGAH
121.53
-0.26
125.04
0.47
97.19
-0.72
KALIMANTAN SELATAN
118.08
0.10
122.93
0.74
96.06
-0.64
KALIMANTAN TIMUR
121.32
0.26
125.99
0.27
96.29
-0.01
SULAWESI UTARA
117.64
1.04
127.32
1.07
92.40
-0.03
SULAWESI TENGAH
120.86
1.00
128.80
1.13
93.84
-0.13
SULAWESI SELATAN
128.74
0.83
128.05
0.70
100.54
0.13
SULAWESI TENGGARA
120.15
0.92
127.30
1.53
94.38
-0.60
GORONTALO
134.21
1.41
127.55
1.78
105.22
-0.37
SULAWESI BARAT
129.49
0.20
123.74
1.13
104.65
-0.92
MALUKU
130.85
1.17
129.46
0.78
101.07
0.38
MALUKU UTARA
127.03
128.64
127.35
1.50
101.01
-0.23
PAPUA BARAT
127.85
0.66
127.81
0.85
100.03
-0.19
PAPUA
121.61
0.38
127.97
0.89
95.04
-0.51
NASIONAL
128.78
0.60
128.10
0.22
100.53
0.38
(1)
Berita Resmi Statistik Provinsi Papua No. No. 36 / 07 / 94 / Th. X, 03 Juli 2017
3. Inflasi Perdesaan Perubahan Indeks Harga Konsumsi Rumah Tangga mencerminkan angka inflasi/deflasi pedesaan. Pada Juni 2017, terjadi inflasi di wilayah perdesaan Papua sebesar 1,10 persen yang dipicu oleh kenaikan indeks harga pada semua subkelompok pengeluaran rumah tangga. Kenaikan indeks harga terjadi pada kelompok Bahan Makanan sebesar 1,70 persen; kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,73 persen; kelompok Perumahan sebesar 0,43 persen; kelompok Sandang sebesar 0,44 persen; kelompok Kesehatan sebesar 0,64 persen; kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga sebesar 0,81 persen dan kelompok Transportasi dan Komunikasi sebesar 0,11 persen. Tabel 3 Perkembangan Indeks Konsumsi Rumah Tangga Menurut Subkelompok Provinsi Papua Bulan Mei - Juni 2017 (2012 = 100) Indeks Konsumsi Rumah Tangga
Kelompok Pengeluaran
Mei
(1)
Juni
Perubahan Indeks
(2)
(3)
Konsumsi Rumah Tangga
133.77
135.25
1.10
Bahan Makanan
143.72
146.17
1.70
Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
135.92
136.92
0.73
Perumahan
123.08
123.61
0.43
Sandang
117.03
117.54
0.44
Kesehatan
117.88
118.64
0.64
Pendidikan, Rekreasi & Olahraga
112.65
113.57
0.81
Transportasi dan Komunikasi
119.40
119.54
0.11
(4)
Inflasi Pedesaan di Provinsi Papua pada Juni 2017 tercatat 1,10 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi perdesaan nasional sebesar 0,22 persen. Dari 33 provinsi tercatat 27 provinsi mengalami inflasi perdesaan dan 6 (enam) provinsi lainnya mengalami deflasi perdesaan dengan Inflasi pedesaan tertinggi terjadi di Gorontalo sebesar 2,30 persen dan terendah di Bali sebesar 0,02 persen. Deflasi pedesaan terbesar terjadi di Sumatera Barat sebesar -0,54 persen dan terkecil tercatat di Jawa Tengah yaitu sebesar -0,06 persen. Tabel 4 Perbandingan Inflasi Perdesaan Juni 2017 di Wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) dengan Nasional (2012 = 100) No
Provinsi
Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT)
Inflasi Perdesaan
Urutan Tingkat Sulampua
Urutan Tingkat Nasional
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1
SULUT
132.33
1.34
6
6
2
SULTENG
134.86
1.48
4
4
3
SULSEL
134.44
0.89
10
11
4
SULTRA
131.84
1.95
2
2
5
GORONTALO
134.69
2.30
1
1
6
SULBAR
127.47
1.40
5
5
7
MALUKU
135.34
0.95
9
10
8
MALUKU UTARA
131.79
1.80
3
3
9
PAPUA BARAT
133.94
1.10
8
8
PAPUA
135.25
1.10
7
7
133.47
0.22
10
NASIONAL
Berita Resmi Statistik Provinsi Papua No. No. 36 / 07 / 94 / Th. X, 03 Juli 2017
Untuk wilayah Sulampua (Sulawesi, Maluku, dan Papua) yang terdiri atas 10 provinsi. Papua menempati peringkat ketujuh untuk wilayah Sulampua dengan inflasi pedesaan sebesar 1,10 persen. Inflasi pedesaan tertinggi tercatat di Gorontalo sebesar 2,30 persen sedangkan inflasi terendah terjadi di Sulawesi Selatan sebesar 0,89 persen.
4. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Subsektor NTUP Papua pada Juni 2017 adalah 113,69 atau naik 0,25 persen. Berdasarkan Subsektor, sebanyak 3 (tiga) subsektor mengalami kenaikan indeks seperti subsektor Hortikultura sebesar 0,37 persen; subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 2,13 persen dan subsektor Peternakan sebesar 0,29 persen. Sedangkan subsektor yang mengalami penurunan adalah subsektor Tanaman Pangan sebesar -0,31 persen dan subsektor Perikanan sebesar -0,40 persen. Kelompok Perikanan Tangkap mengalami penurunan NTUP sebesar -0,42 persen dan kelompok Perikanan Budidaya juga mengalami penurunan NTUP sebesar -0,30 persen.
Tabel 5 Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian menurut Subsektor Provinsi Papua dan Persentase Perubahannya Tahun 2017 (2012 = 100) Subsektor (1)
1. Tanaman Pangan 2. Hortikultura 3. Tanaman Perkebunan Rakyat 4. Peternakan 5. Perikanan 5.1 Perikanan Tangkap 5.2 Perikanan Budidaya NTUP Gabungan
Mei
Juni
Perubahan(%)
(2)
(3)
(4)
104.36 122.98 118.15 113.89 116.45 121.22 102.53 113.41
104.03 123.43 120.67 114.22 115.99 120.72 102.22 113.69
-0.31 0.37 2.13 0.29 -0.40 -0.42 -0.30 0.25
Berita Resmi Statistik Provinsi Papua No. No. 36 / 07 / 94 / Th. X, 03 Juli 2017