o. 04/04/62/Th. I, 2 Juni 2007 BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH No. 03/11/62/Th.X, 1 November 2016
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) Selama Oktober 2016, Nilai Tukar Petani (NTP) Sebesar 97,96 Persen dan Terjadi Deflasi di Wilayah Perdesaan sebesar 0,65 Persen. Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Kalimantan Tengah selama Oktober 2016 sebesar 97,96 persen, naik 0,29 persen dibandingkan NTP bulan September 2016. Hal ini disebabkan oleh kenaikan NTP subsektor tanaman pangan (0,64 persen), tanaman perkebunan rakyat (0,55 persen), peternakan (0,49 persen), dan perikanan (0,04 persen). Indeks harga yang diterima petani (It) turun 0,27 persen, lebih rendah dari penurunan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,64 persen. NTP tertinggi terjadi pada subsektor perikanan sebesar 106,56 persen, sedangkan NTP terendah terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 92,94 persen. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) sebesar 104,71 persen, turun 0,23 persen dibandingkan September 2016 yang sebesar 104,94 persen. Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 124,36 atau terjadi deflasi 0,65 persen, yang disebabkan oleh menurunnya indeks harga kelompok bahan makanan (1,56 persen) serta
transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,05 persen).
1.
Nilai Tukar Petani (NTP) Dari hasil pemantauan harga penjualan komoditas hasil pertanian di tingkat produsen, biaya
produksi, dan konsumsi rumah tangga terhadap barang atau jasa di wilayah perdesaan selama Oktober 2016 menunjukkan bahwa NTP Provinsi Kalimantan Tengah meningkat 0,29 persen, yaitu dari 97,67 di September 2016 menjadi 97,96 di Oktober 2016. Hal ini dipengaruhi oleh penurunan indeks harga yang diterima petani sebesar 0,27 persen, relatif lebih rendah dari indeks harga yang dibayar petani yang sebesar 0,64 persen. Disisi lain, kenaikan NTP juga dipengaruhi oleh menguatnya nilai tukar pada subsektor tanaman pangan sebesar 0,64 persen, tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,55 persen, peternakan sebesar 0,49 persen, dan perikanan sebesar 0,04 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Tengah No. 03/11/62/Th.X,1
November 2016
1
Grafik 1 Perkembangan NTP dan Indeks Harga yang Diterima/Dibayar Petani Oktober 2015 – Oktober 2016 125,00 120,00 115,00 110,00 105,00 100,00 95,00 90,00 Okt'15 Nov
Des Jan'16 Feb
Mar It
2.
Apr Ib
Mei
Jun
Jul
Agust
Sep Okt'16
NTP
Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks harga yang diterima petani (It) mencerminkan tingkat fluktuasi harga komoditas hasil
pertanian yang dihasilkan petani. Selama Oktober 2016, indeks harga yang diterima petani menurun 0,27 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan tersebut dipengaruhi oleh menurunnya It pada tiga subsektor meliputi hortikultura sebesar 1,79 persen, perikanan sebesar 0,17 persen, dan tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,03 persen. Pada subsektor perikanan, terjadi penurunan indeks harga yang diterima nelayan masing-masing sebesar 0,21 persen di kelompok perikanan tangkap dan sebesar 0,10 persen di kelompok perikanan budidaya. 3.
Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Indeks harga yang dibayar petani (Ib) dipengaruhi oleh komponen pengeluaran rumah tangga
terhadap fluktuasi harga barang dan jasa, baik untuk keperluan konsumsi maupun produksi hasil pertanian. Indeks harga yang dibayar petani selama Oktober 2016 menurun 0,64 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan tersebut disebabkan oleh merosotnya Ib pada semua subsektor meliputi tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,75 persen, hortikultura sebesar 0,66 persen, tanaman pangan sebesar 0,64 persen, peternakan sebesar 0,56 persen, dan perikanan sebesar 0,21 persen. 4.
NTP Menurut Subsektor Besarnya nilai tukar hasil produksi di tingkat petani produsen, memiliki korelasi positif terhadap
tingginya perubahan indeks harga pada kelompok komoditas yang dicakup dalam lima subsektor meliputi tanaman pangan, hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan, dan perikanan. Oleh karenanya, NTP mengindikasikan seberapa kuat daya tukar hasil produksi pertanian terhadap tingkat
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Tengah No. 03/11/62/Th.X, 1 November 2016
harga di pasaran, baik untuk kebutuhan konsumsi maupun biaya produksi pada masing-masing subsektor selama periode yang sama. Tabel 1 NTP Menurut Subsektor dan Perkembangannya September-Oktober 2016
Kelompok dan Sub Kelompok
September 2016
Oktober 2016
Perubahan (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
1. Tanaman Pangan a. Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) b. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian c. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Padi - Palawija d. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi RumahTangga - Indeks BPPBM 2. Hortikultura a. Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) b. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian c. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Sayur-sayuran - Buah-buahan - Tanaman Obat d. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) b. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian c. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Tanaman Perkebunan Rakyat d. Indeks Harga yang DibayarPetani (Ib) - Indeks Konsumsi RumahTangga - Indeks BPPBM 4. Peternakan a. Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) b. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian c. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak d. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
95,27 97,33 118,64 118,93 113,52 124,52 125,11 121,89
95,91 97,12 118,82 119,21 112,05 123,88 124,22 122,35
0,64 -0,21 0,18 0,28 -1,47 -0,64 -0,89 0,46
106,78 119,38 130,82 115,82 135,74 138,44 122,51 124,84 109,58
105,89 117,98 129,03 112,41 134,49 137,51 121,85 124,10 109,37
-0,89 -1,40 -1,79 -3,41 -1,25 -0,93 -0,66 -0,74 -0,21
92,39 100,73 113,47 113,47 122,82 125,08 112,65
92,94 100,95 113,44 113,44 122,07 124,22 112,38
0,55 0,22 -0,03 -0,03 -0,75 -0,86 -0,27
100,22 108,99 120,00 127,39 111,51 118,65 131,73 119,73 124,71 110,10
100,71 108,93 120,01 126,03 113,71 117,58 132,69 119,17 123,82 110,18
0,49 -0,06 0,01 -1,36 2,20 -1,07 0,96 -0,56 -0,89 0,08
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Tengah No. 03/11/62/Th.X,1
November 2016
3
Kelompok dan Sub Kelompok
September 2016
Oktober 2016
Perubahan (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
5. Perikanan a. Nilai Tukar Petani Perikanan (NTNP) b. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian c. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) - Penangkapan - Budidaya d. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 5.1 Perikanan Tangkap a. Nilai Tukar Nelayan (NTN) b. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian c. Indeks Harga yang Diterima Nelayan (It) - Penangkapan Perairan Umum - Penangkapan Laut d. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM 5.2 Perikanan Budidaya a. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) b. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian c. Indeks Harga yang Diterima Pembudidaya Ikan (It) - Budidaya Air Tawar - Budidaya Air Payau d. Indeks Harga yang Dibayar Pembudidaya Ikan (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM Gabungan (Provinsi Kalimantan Tengah) a. Nilai Tukar Petani (NTP) b. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) c. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) d. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) - Indeks Konsumsi Rumah Tangga - Indeks BPPBM
106,52 115,21 129,38 134,98 118,71 121,46 127,58 112,30
106,56 115,16 129,21 134,77 118,61 121,25 127,30 112,20
0,04 -0,05 -0,17 -0,21 -0,10 -0,21 -0,28 -0,10
111,30 120,52 134,98 132,18 136,39 121,27 127,52 112,00
111,37 120,61 134,77 132,96 135,69 121,02 127,26 111,74
0,07 0,09 -0,21 0,78 -0,70 -0,25 -0,26 -0,26
97,44 105,17 118,71 118,81 117,27 121,82 127,69 112,87
97,46 104,90 118,61 118,62 118,42 121,71 127,37 113,07
0,02 -0,27 -0,10 -0,19 1,15 -0,11 -0,32 0,20
97,67 104,94 119,81 122,67 125,17 114,17
97,96 104,71 119,54 122,03 124,36 114,16
0,29 -0,23 -0,27 -0,64 -0,81 -0,01
Kenaikan nilai tukar pada subsektor tanaman pangan selama Oktober 2016, terutama dipengaruhi oleh meningkatnya indeks harga pada kelompok padi sebesar 0,28 persen. Pada subsektor peternakan, berasal dari meningkatnya indeks harga pada kelompok ternak kecil dan hasil ternak masing-masing sebesar 2,20 persen dan 0,96 persen Sementara itu, pada subsektor tanaman perkebunan rakyat dan perikanan, kenaikan nilai tukar lebih disebabkan oleh penurunan Ib yang lebih besar dibandingkan dengan penurunan It dibandingkan bulan sebelumnya.
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Tengah No. 03/11/62/Th.X, 1 November 2016
Pada bulan yang sama, terjadi penurunan nilai tukar pada subsektor hortikultura sebesar 0,89 persen. Penurunan nilai tukar pada subsektor hortikultura dipengaruhi oleh menurunnya indeks harga seluruh kelompok meliputi sayur-sayuran sebesar 3,41 persen, buah-buahan sebesar 1,25 persen, dan tanaman obat sebesar 0,93 persen dibandingkan bulan sebelumnya. 5.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Nilai tukar usaha rumah tangga pertanian mengalami penurunan sebesar 0,23 persen, yakni dari
104,94 di September 2016 menjadi 104,71 di Oktober 2016. Relatif lebih tingginya NTUP dibandingkan NTP yang hanya sebesar 97,96 selama Oktober 2016, mengindikasikan bahwa secara umum tingkat pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga petani, termasuk peternak dan nelayan, berperan cukup signifikan dalam menurunkan tingkat nilai tukar dari waktu ke waktu. Tabel 2 Inflasi/Deflasi Perdesaan Menurut Kelompok Pengeluaran Oktober 2016
Kelompok Pengeluaran
Okt 2015
Des 2015
Sep 2016
Okt 2016
Inflasi Okt 2016
Laju Inflasi Tahun Kalender 2016
Inflasi Tahun ke Tahun
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
Konsumsi Rumah Tangga
121,10
122,91
125,17
124,36
-0,65
1,18
2,69
1
Bahan Makanan
122,92
126,35
129,20
127,18
-1,56
0,66
3,47
2
119,82
120,92
127,03
127,26
0,18
5,24
6,21
3
Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau Perumahan
115,44
115,43
118,32
118,46
0,12
2,62
2,62
4
Sandang
118,95
119,19
121,71
121,88
0,14
2,26
2,46
5
Kesehatan
116,06
117,22
120,55
121,20
0,54
3,40
4,43
6
Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan
112,27
112,72
114,61
114,66
0,04
1,72
2,13
126,90
126,69
117,92
117,86
-0,05
-6,97
-7,12
7
6. Inflasi/Deflasi Perdesaan Menurut Kelompok Pengeluaran Perubahan indeks harga kebutuhan konsumsi rumah tangga di perdesaan pada hakekatnya mencerminkan tingkat inflasi atau deflasi yang terjadi di wilayah perdesaan secara umum. Dilihat dari kelompok pengeluaran rumah tangga, terjadi deflasi sebesar 0,65 persen selama Oktober 2016. Kondisi ini dipengaruhi oleh menurunnya indeks harga pengeluaran konsumsi rumah tangga pada kelompok bahan makanan sebesar 1,56 persen serta transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,05 persen. Laju inflasi hingga bulan Oktober 2016 tercatat 1,18 persen, yang didominasi oleh tingginya tingkat inflasi dua kelompok pengeluaran masing-masing makanan jadi, minuman, rokok, dan
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Tengah No. 03/11/62/Th.X,1
November 2016
5
tembakau sebesar 5,24 persen dan kesehatan sebesar 3,40 persen. Dibandingkan dengan tingkat inflasi pada bulan yang sama tahun sebelumnya, terjadi inflasi sebesar 2,69 persen selama Oktober 2016. Secara umum, kelompok pengeluaran pengendali tingkat inflasi masih didominasi oleh makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 6,21 persen dan kesehatan sebesar 4,43 persen. Tabel 3 Perkembangan Inflasi/Deflasi Bulanan di Perdesaan Oktober 2015 - Oktober 2016 Tahun
Bulan
Inflasi Bulanan
Laju Inflasi Tahun Kalender
Inflasi Tahun ke Tahun
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
2015
Oktober November Desember
0,20 0,43 -0,41
2,21 2,65 0,42
5,83 2,59 3,99
2016
Januari Februari Maret
0,38 -0,10 0,55
0,38 0,28 0,84
4,04 4,58 4,82
April Mei Juni Juli
-0,41 0,41 0,28 0,91
0,42 0,84 1,12 2,04
3,99 3,42 3,12 3,67
Agustus September
-0,39 0,19
1,64 1,84
3,08 3,57
Oktober
-0,65
1,18
2,69
Selama setahun terakhir, tingkat inflasi tertinggi terjadi di Juli 2016 yaitu sebesar 0,91 persen. Inflasi terendah terjadi di September 2016 yaitu sebesar 0,19 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Oktober 2016 sebesar 0,65 persen. Sementara itu, rata-rata laju inflasi tahun kalender hingga Oktober 2016 masih di bawah 2,00 persen kecuali di Juli 2016 yang sebesar 2,04 persen. Berdasarkan inflasi tahun ke tahun, rata-rata inflasi triwulan I mencapai 4,48 persen atau lebih tinggi dibandingkan triwulan II yang sebesar 3,51 persen. Memasuki triwulan III menurun kembali menjadi hanya 3,44 persen. Inflasi Oktober 2016 sebesar 2,69 persen merupakan capaian tertinggi selama sepuluh bulan terakhir.
6
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Tengah No. 03/11/62/Th.X, 1 November 2016