Mahmuddin Yasin
Disampaikan dalam Seminar Forum Komunikasi Pimpinan Pascasarjana Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Negeri (FKPPs LPTKN) Se-Indonesia Bali, 21 Juni 2014
1 2 3 4
Indonesia Saat Ini
Hallo Dunia Pendidikan Indonesia
Arah Ke Depan
Kesimpulan
MY.WkMBU.2014
Indonesia Saat Ini
2
Ekonomi
Sosial Politik
Indonesia Saat ini
Kesejahteraan Rakyat
Pendidikan
3
Ekonomi Pertumbuhan ekonomi • 2000-2013: rata-rata 5,55% • 2014 : 6.2 % APBN, perkiraan 5.2-5.4%?? GDP • 2000 : USD 150 M • 2010 : USD 700 M • 2013 : USD 952 M • 2014 : USD 1.057 M GDP Per capital • 2000 : USD 2,478 • 2010 : USD 3,000 • 2013 : USD 3,499 Subsidi BBM & Listrik • 2014: BBM Rp 210.73 T & Listrik Rp 71.36 T (Rp.282.1 T) Belanja Negara Rp 221.5 T (2000), Rp 509.6 T (2005), Rp 1042 .1 T (2010), Rp 1.842,5 T (2014)
Sosial Politik
Kesejahteraan Rakyat
–Negara demokrasi terbesar ke-3 stlh USA dan India.
- BPJS dibentuk awal 2014
–2014 : 12 parpol, 3 parpol lokal Aceh, lolos treshold 10 parpol.
- PNPM: tahun 2013 sebesar Rp.9,7 T untuk 6.752 kecamatan.
–Biaya pemilu legislatif : 2014 : Rp 16 T
- RASKIN : 2013 penyaluran raskin untuk 28,07 juta jiwa.
–Biaya pemilu Presiden: 2014 : Rp 7.9 T
my.6.2014
- KUR : sd.2013 Rp.150.3 T - PKBL, akumulasi sd 2013 sebesar Rp.18,22T dg jumlah UKM 1,02 juta. 4
Pendidikan
my.6.2014
• UNESCO (2012): Thn 2012: posisi EDI menengah yaitu urutan 64 dr 120 Negara, di bawah Korea Selatan (39), UK (4), Perancis (8),Jerman (21) • Pearson (2012): Peringkat Sistem Pendidikan ke 40 dari 40 Negara • BPS, World Bank (2010): Mayoritas tenaga kerja berpendidikan rendah thn 2013: 1. Tidak tamat sekolah 47,9%; 2. Pendidikan menengah 42,3%; 3. Pendidikan Tinggi 9,8% • BPS, NIGEM, EUKLEMS (2010): Hanya 9,8 juta dari 118,2 juta angkatan kerja berpendidikan tinggi • Kualitas pendidikan dilihat dari Peringkat PT dunia. 1. Versi QS (2013): UI (309), ITB (461), UGM (501), Unair (701), IPB (701). 2. Versi Webometrik (2013): ITB (600), UGM (640), UI (653), Unpad (1084), Gunadarma (1165) 3. Versi 4ICU (2014) – Peringkat Asia: ITB (27), UGM (42), UI (92). • Anggaran pendidikan 20% dari APBN dan minimal 20% dari APBD • Anggaran pendidikan 2013: Rp336,8 T (20% APBN) & 3.68% GDP • Anggaran pendidikan 2014: Rp368 T (19.98% APBN) & + 3.4% GDP. (2009: Malaysia 8.1%, Thailand 4.6%, Philipina 3.1% dari GDP 5
Beberapa Tantangan/ Masalah yang Dihadapi Indonesia
Masih Rendahnya Human Development Index (HDI) • HDI Indonesia (2013) berada pada urutan 121 dari 187 negara, dibawah rata-rata PBB. Bahkan di bawah Singapura (19), Brunei (30), Malaysia (65). Ini membuktikan tidak kompetitifnya pekerja Indonesia di dunia kerja baik di dalam ataupun luar negeri. • Proporsi jumlah Dokter & Kapasitas Rumah Sakit terhadap penduduk dan Proporsi GDP untuk Kesehatan lebih kecil dari Laos atau Vietnam
Masih rendahnya Education Development Index (EDI) • EDI Indonesia (2012) berada pada urutan 64 dari 129 Negara. Di atas China (71), kamboja (100), India (102), namun di bawah Korea Selatan (39), UK (4), Perancis (8),Jerman (21) • Jumlah Doktor (S3) per 1 juta penduduk hanya 97 orang, masih sangat rendah bahkan kalah dibandingMalaysia (509), India (1.410), Jepang (6.438) • Tenaga Kerja kurang terdidik masih tinggi, lebih dari 65% dari total tenaga kerja.
my.6.2014
Masih rendahnya Kesejahteraan • GDP per capita Indonesia (2012) masih jauh lebih rendah dibandingkan negara tetangga. Hanya 34% dibanding Malaysia, 16% dari Korsel, 10% dari hongkong, 7,6% dari Jepang bahkan hanya 7% dari Singapura. • Unemployment rate Indonesia (2012) masih tinggi dibandingkan negara tetangga mencapai 6,14%. Sedangkan Malaysia hanya 3%, Singapura, 2,8%, Thailand 0,7%, Vietnam, 1,8%, China 4,1%. • Kesenjangan antara Kaya dan miskin semakin lebar ditunjukkan dengan Indeks Gini yang terus naik bahkan semakin tajam dalam 5 tahun terakhir.
6
Beberapa Tantangan/ Masalah yang Dihadapi Indonesia Tingkat korupsi masih tinggi
Global Competitive Index (GCI) Masih Rendah
• Dalam CPI (Corruption Perception Index) tahun 2013, Indonesia menduduki peringkat 114 dari 177 negara. Peringkat ini sama dengan tahun sebelumnya.
• Dibandingkan dengan Negara-Negara lain di dunia, daya saing Indonesia (global competitiveness index 2013) berada dalam kategori menengah, (efficiency based economy). Indonesia masih dibawah Malaysia dan Singapura (innovation based economy).
• Negara paling bersih dari korupsi dengan skor tertinggi adalah Denmark dan Finlandia (nilai skor 91). • Sedangkan negara dengan skor terendah dipegang oleh Korea Utara dan Somalia dengan nilai skor 8.
• Riset & Inovasi menjadi kunci untuk bisa mengangkat Indonesia menjadi innovation based economy.
my.6.2014
Kurangnya Wirausaha dan Inovasi • Saat ini Indonesia hanya memiliki wirausaha 428 ribu orang atau 0,18% dari jumlah penduduk. Idealnya, agar negara bisa memiliki pertumbuhan yang dinamis dan berkesinambungan, seharusnya Indonesia memiliki 4,76 juta wirausaha atau 2% dari jumlah penduduk. • Inovasi dalam berbagai bidang relatif masih rendah.. 7
EDI & HDI EDI Indonesia 2006-2013
my.6.2014
HDI Beberapa Negara
Tahun
EDI
Rank
2006
0.925
71 dari 129
2007
0.947
65 dari 128
2008
0.934
69 dari 127
2009
0.935
69 dari 127
2010
0.938
64 dari 169
2011
0.934
69 dari 127
2012
0.938
64 dari 120
Perkembangan EDI Indonesia relatif berfluktuasi, mencerminkan bahwa upaya yang dilakukan dalam memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia belum berdaya guna dan berhasil guna. Pada tahun 2012 berada pada urutan 64 dari 129 Negara. Di atas China (71), kamboja (100), India (102), namun di bawah Korea Selatan (39), UK (4), Perancis (8),Jerman (21).
NEGARA
TAHUN 1995
2000
2005
2010
2013
Thailand
58
76
73
92
103
Malaysia
59
61
61
57
64
Pilipina
100
77
84
97
114
Indonesia
104
109
110
108
121
Cina
111
99
85
89
101
Vietnam
120
108
108
113
127
Jumlah Negara
n.a
n.a
127
129
129
Sumber : UNDP (1995,2000,2003,2004 dan 2005, 2010, 2013)
Perkembangan HDI Indonesia juga relatif berfluktuasi dan selalu dibawah Cina, Thailand, Malaysia dan Filipina. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas kesejahteraan, pendidikan, dan kesehatan Indonesia masih di bawah negara2 tetangga kecuali Vietnam. 8
Komponen HDI
my.6.2014
Dimensi HDI terdiri dari 3 yaitu kesehatan, pendidikan, dan standar hidup (kesejahteraan). Indikator kesehatan adalah usia harapan hidup (life expectacy), sedangkan indikator pendidikan ada 2 yaitu angka melek huruf dan tingkat kehadiran. Sedangkan kesejahteraan diukur dengan indikator pendapatan per kapita.
9
Perbandingan HDI Beberapa Negara 2009-2011 Teritory
Education index
GDP per capita in PPP terms (constant 2005 international $)
Life expectancy at birth (years)
2009
2010
2011
2009
2010
2011
2010
Brunei
0.731
0.733
0.733
47,797
48,333
49,518
77.7
77.9
Cambodia
0.502
0.502
0.502
1,995
2,118
2,286
62.2
Indonesia
0.578
0584
0.584
4,160
4,347
4,668
Laos
0.429
0.432
0.432
2,285
2,449
Malaysia
0.725
0.730
0.730
13,771
Filipina
0.682
0.684
0.684
Singapore
0.746
0.751
Thailand
0.591
Vietnam
2011
Human Development Index (HDI) value 2009
2010
2011
2012
78.0
0.835
0.837
0.838
0.855
62.7
63.1
0.513
0.518
0.523
0.543
68.5
68.9
69.4
0.607
0.613
0.617
0.629
2,659
66.7
67.1
67.5
0.514
0.502
0.524
0.543
14,744
15,579
73.7
74.0
74.2
0.752
0.758
0.761
0.769
3,670
3,920
4,111
68.2
68.5
68.7
0.636
0.641
0.644
0.654
0.751
49,815
56,694
59,937
80.8
81.0
81.1
0.856
0.864
0.866
0.895
0.597
0.597
8,505
9,221
9,693
73.8
74.0
74.1
0.673
0.680
0.682
0.690
0.498
0.503
0.503
2,945
3,143
3,355
74.7
75.0
75.2
0.584
0.59
0.593
0.617
East Asia Pasific
0.607
0.611
0.611
71.9
72.2
72.4
0.658
0.666
0.671
0.683
World
0.609
0.611
0.61
69.3
69.6
69.8
0.676
0.679
0.682
0.694
Sumber: UNDP, kecuali GDP per capita dari IMF
2009
my.6.2014
10
Pendidikan danTenaga Kerja
Pada tahun 2013 tenaga kerja kurang terdidik (lulus SLTP ke bawah) mencapai 65,94% menurun dibanding tahun 2006 yang mencapai 75,6%. Proporsi tenaga kerja kurang terdidik yang masih relatif besar ini mencerminkan rendahnya daya saing ekonomi Indonesia dibandingkan negara-negara lain. my,6,2014
TINGKAT PENDIDIKAN TENAGA KERJA INDONESIA TAHUN 2006 – 2013 Pendidikan 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
2013
Kurang Terdidik
75.60%
74.90%
73.50%
71.10%
69.40%
68.30%
66.90%
65.94%
≥ Tamat SD
55.60%
54.60%
54.50%
52.60%
50.40%
49.40%
48.60%
47.90%
SLTP
20.00%
20.30%
19.00%
18.50%
19.10%
18.90%
18.20%
18.04%
Terdidik
24.40%
25.10%
26.50%
28.90%
30.60%
31.70%
33.10%
34.21%
SMU/SMK
18.80%
19.10%
20.20%
21.80%
22.90%
23.70%
24.10%
24.43%
Akademi/Dipl.
2.30%
2.50%
2.60%
2.70%
2.80%
2.90%
2.70%
2.82%
Universitas
3.30%
3.60%
3.70%
4.40%
4.80%
5.20%
6.30%
6.96%
Keterangan: Sumber Data BPS (Diolah)
11
Hallo Dunia Pendidikan Indonesia
12
Dasar Hukum Pendidikan di Indonesia
1. UU No 20/2003
: petunjuk dan aturan pendidikan
2. UU No 14/2005
: petunjuk dan aturan Guru & Dosen
3. UU No 12/2012
: petunjuk, pengaturan tentang Pendidikan Tinggi
4. Kejelasan kualifikasi SDM tiap jenjang pada KKNI, memungkinkan adanya penyandingan, penyetaraan, dan pengintegrasian Antara pendidikan formal dengan pelatihan dan pengalaman kerja 5. Penilaian kesetaraan diperlukan Learning Outcomes yang jelas pada tiap jenjang dan jenis pendidikan program studi my.6.2014
13
RPJP RPJPDIKNAS Diknas 2005 – 2010
: Kapasitas Modernisasi
2010 – 2015
: Pelayanan
2015 – 2020
: Daya Saing Regional
2020 – 2025
: Daya Saing Internasional
2045
: my.6.2014
? 14
Kebijakan Pokok Pembangunan Diknas Pemerataan dan Perluasan Akses
• Dana, sarana & prasarana, dan TPK • Wajar (untuk non formal + daerah bermasalah), Buta aksara > 15 thn, SLB, PAUD • SMA / SMK &SM terpadu dan PT • TPK dan spjj • Peran serta masyarakat
my,6.2014
Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya saing
Penguatan tata kelola, Akuntabilitas, Citra Publik
• SNP dan BNSP, Mutu & bencmarking, Pengembangan guru / TPK, dan Akreditasi • Sarana / Prasarana • Kecakapan hidup, kreativitas / leadership / entrepeneurship • Sekolah unggulan lokal, TIKP, publikasi ilmiah / HAKI, Prodi kejuruan / vokasi / profesi, 100 besar Asia / 500 besar Dunia • SBI Provinsi / Kab / Kota
• Peningkatan SPI / Itjen, Perencanaan / Angg, Aparat, Pengelola • Penataan Regulasi / perUU-an, pelaksana- an Inpres 5/2004 • Tindakan-2 preventif, koordinasi BPK / BPKP, tindak lanjut temuan-2 • Aplikasi SIM terintegrasi • Peningkatan citra publik 15
Perkembangan kurikulum (tingkat dasar dan menengah) Berbagai upaya untuk memperbaiki kurikulum telah dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Dari era kemerdekaan sampai saat ini telah dilakukan perubahan kurikulum sekitar 11 kali yaitu kurikulum 1947, 1952, 1964, 1968, 1973, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006 dan 2013. Data perkembangan kurikulum terlampir. My.6.2014
16
Profil Pendidikan Dasar dan Menengah Pendidikan Menengah
Pendidikan Dasar No
Jenjang
1
SD/SDLB
2
SMP/SMPLB
my.6.2014
JUMLAH
Jumlah Sekolah
No
Jenjang
Jumlah Sekolah
148.171
1
SMA/SMLB
12.403
35.597
2
SMK
10.628
JUMLAH
183.768
23.031
Tingkat Kelulusan UN (Pendidikan dasar dan menengah) Secara umum Tingkat kelulusan SD dan SLTP mengalami perbaikan dari tahun ke tahun. Hal ini menandakan adanya peningkatan kualitas belajar mengajar dan pemerataan pendidikan.
No
Tahun ajaran
Presentase kelulusan siswa
Standar Nilai kelulusan
1
2004-2005
83.31%
4.25
2
2005-2006
92.5%
4.25
3
2006-2007
93%
5
4
2007-2008
91.32%
5.25
5
2008-2009
93.74
5.50
6
2009-2010
89.88% (99.04%)
5.50
7
2010-2011
99.02%
5.50
8
2011-2012
99.5%
5.50
9
2012-2013
99.48%
5.50
10
2013-2014
99.52%
5.50
17
Beberapa Masalah dan Tantangan Pendidikan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Apakah infrastruktur pendidikan sudah merata dan memadai? Apakah kemampuan guru dan kualitas sekolah mengalami kesenjangan antar daerah? Apakah sistem pendidikan sudah terintegrasi dengan perekonomian? Apakah sistem pendidikan sudah memberikan cukup ruang bagi anak didik untuk ekspresi-kreatif? Apakah alokasi anggaran untuk pendidikan sudah cukup memadai? Apakah penghargaan terhadap anak didik dengan kemampuan berbeda sudah memadai dalam sistem pendidikan? Apakah riset dan pengembangan sudah menjadi budaya dalam sistem pendidikan? Dll. My.6.2014
SILAHKAN DIJAWAB MASING-MASING
18
Bagaimana R&D, publikasi ilmiah, dan jumlah doktor kita? my.6.2014
19
Dana R & D di berbagai negara Rangking 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 26 36 37 40 48
Expenditure R&D (USD Billion) 405.3 United States China 296.8 Japan 160.3 Germany 69.5 South Korea 55.8 France 42.2 United Kingdom 38.4 India 36.1 Canada 24.3 Russia 23.8 Singapore 6.3 Malaysia 2.6 Saudi Arabia 1.8 Thailand 1.46 Indonesia 0.72 Negara
% of GDP 2.7% 1.97% 3.67% 2.3% 3.74% 1.9% 1.7% 0.9% 1.8% 1.0% 2.2% 0.63% 0.25% 0.25% 0.07%
Expenditure R&D Per capita 1,275.64 217.69 1,260.42 861.04 1,111.12 640.91 602.78 29.07 688.47 165.62 1,166.84 86.54 60.01 22.15 2.88
Data Tahun 2011 2012 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2011 2010 2012 2010 2010
Pengeluaran untuk R&D Indonesia sangat rendah dibandingkan negara-negara lain (Total pengeluaran R&D dunia 2010 adalah USD 1 triliun.) Ini antara lain salah satu penyebab mengapa publikasi internasional rendah dan kualitas penelitian juga stagnan serta perkembangan iptek tidak signifikan di Indonesia. Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_countries_by_research_and_development_spending
my.6.2014
20
Perbandingan Publikasi Dunia dan Indonesia (1996 – 2010) my.6.2014
Country
Documents
Indonesia
13.047
12.776
105.759
239.870.937
11.484
10,36
54
Developing Country
3.500.933
3.441.783
17.223.836
4.308.776.745
6.461.224
4,9
813
World
22.395.845
21.313.314
291.412.922
6.952.939.682
92.381.021
13,01
3221
Sumber : http://scimagojr.com/countryrank.php
Citations
Population
SelfCitations
Citations Document per per Milion Document Population
Citable Documents
21
Tabel Jumlah Publikasi di Tiap Negara ( 1996 – 2010) Rank
Country
Documents
1 2 3 4 5 10 12 21 40 42 43 63 64 65 66 68 70
US China UK Japan Germany India Russia Turkey Egypt Thailand Malaysia Banglades Indonesia Kenya UAE Vietnam Philipine
5.322.590 1.848.727 1.533.434 1.464.273 1.396.126 533.006 480.665 231.178 64.565 59.332 55.211 13.657 13.047 12.982 12.914 10.964 9717
Sumber : http://scimagojr.com/countryrank.php m mmmmmy.6.2014
Citable Documents 4.972.679 1.833.463 1.392.982 1.429.881 1.321.606 507.792 476.490 219.280 63.415 57.509 53.979 13.304 12.776 12.350 12.372 10.676 9440
Citations
Self-Citations
100.496.612 7.396.935 24.535.306 16.452.234 20.437.971 3.211.864 2.456.003 1.380.599 367.134 442.250 218.280 80.533 105.759 153.702 68.035 89.244 103.428
46.657.626 3.937.424 5.911.758 4.953.600 5.412.521 1.102.880 737.059 383.421 78.841 79.112 49.855 15.521 11.484 26.812 8.154 12.645 12.077
my.6.2014
Citations per Document 20,18 5,66 17,42 11,72 15,79 7,27 5,21 7,54 6,79 10,18 7,24 7,52 10,36 13,76 7,02 11,18 12,29 22
Publikasi/Juta Penduduk di Negara Berkembang vs Indonesia
Jumlah Publikasi per Juta Penduduk
160
Negara Berkembang
140 120 100 80 60 40
Indonesia
20 0
1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Tahun
Sumber: http://scimagojr.com/countryrank.php dan http://www.imf.org/external/index.htm
my.6.2014
23
Pertumbuhan Jumlah Publikasi di Beberapa Negara 16000 Malaysia
14000 12000 10000
Thailand
8000
Egypt
6000 4000 2000 0
500
656
747
858
976
1.042
1.206
537
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
Sumber: http://scimagojr.com/countryrank.php dan http://www.imf.org/external/index.htm
1.639
2009
Indonesia Vietnam Philippines
1.975
2010
my.6.2014
24
Pertumbuhan Jumlah Publikasi per Juta Penduduk 600,0
Malaysia
500,0
Turkey
400,0
300,0
China 200,0
Thailand Egypt
100,0
India
0,0 2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
Sumber:http://data.worldbank.org/indicator/SP.POP.TOTL?page=1&order=wbapi_data_value_1999%20wbapi_data_value&sort=asc dan http://scimagojr.com/countryrank.php my.6.2014
2009
Vietnam Philipines Indonesia
2010
2011
25
Jumlah Doktor/ 1 juta penduduk No
Negara
1
USA
2
Jumlah Penduduk (juta)
Jumlah Doktor
Doktor per 1 juta Penduduk
314.7
3.100.000
9.850
Jerman
82.2
328.000
3.990
3
Perancis
62.3
320.000
5.136
4
India
1.198
1.690.000
1.410
5
Malaysia
27.5
14.000
509
6
Indonesia
237.6
23.000
97
7
Jepang
127.2
819.000
6.438
Grafik ini menunjukkan lebih lanjut bahwa kebanyakan sarjana dalam grafik OECD tadi adalah sarjana S1 dan S2, karena ternyata jumlah S3 per 1 juta penduduk kita relatif masih sangat rendah, bahkan kalah jika dibandingkan dengan negara tetangga kita Malaysia my.2014
26
Arah Ke Depan
27
Visi Indonesia 2025: “Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur”.
My.6.2014
Visi 2025 tersebut diwujudkan melalui 3 (tiga) misi : 1. Peningkatan nilai tambah dan perluasan rantai nilai proses produksi serta distribusi dari pengelolaan aset dan akses (potensi) SDA, geografis wilayah, dan SDM, melalui penciptaan kegiatan ekonomi yang terintegrasi dan sinergis di dalam maupun antar-kawasan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi. 2.
Mendorong terwujudnya peningkatan efisiensi produksi dan pemasaran serta integrasi pasar domestik dalam rangka penguatan daya saing dan daya tahan perekonomian nasional.
3.
Mendorong penguatan sistem inovasi nasional di sisi produksi, proses, maupun pemasaran untuk penguatan daya saing global yang berkelanjutan, menuju innovation-driven economy. Sumber: Buku Resmi MP3EI
28
Proyeksi Indonesia Cerah 2045
Boston Consulting Group (2013)
McKinsey Global Institute (2012)
• Populasi kelas menengah 141 juta (2020) naik dari 74 juta (2012)
• Rangking 7 besar ekonomi dunia (2030)
• 70% (180 juta) populasi dalam usia produktif
• 113 juta tenaga kerja terlatih • US $ 1,8 T potensi pasar • 170 juta consuming class
Yayasan Indonesia Forum (2007)
• 5 Besar kekuatan ekonomi dunia (2030) • Pendapatan perkapita US $ 18,000 (2030) • 10 besar tujuan wisata • 30 besar HDI di dunia • 30 perusahaan Indonesia masuk di fortune 500 companies
Goldman Sach (2007)
• Pada 2050 ekonomi indonesia akan menjadi rangking 7 dunia mengalahkan Jepang, Inggris & Jerman
my.6.2014
MP3EI
World Bank
• PDB USD 4 4,5 T & Pendapatan /Kapita mencapai USD 14.250-15.500 pd 2025
• 2010 – 2030 adalah periode optimal untuk meningkatkan pertumbuhan (Demographic Devidend)
• PDB mencapai USD 15-17,5 T & Pendapatan Perkapita USD 44.500-49.000 pd 2045
• GDP Real Perkapita mencapai USD 7,243 pd 2030
29
Pertanyaan Terhadap RPJP Diknas : Apakah Pelayanan sudah memenuhi kebutuhan masyarakat? Apakah pendidikan di Indonesia sudah memiliki daya saing di tingkat Regional? Apakah pendidikan di Indonesia sudah memiliki daya saing di tingkat Internasional? 2015 : era lalu lintas barang/jasa, investasi/modal , t.k. SECARA BEBAS (Asean Economic Community) my.6.2014
30
Manfaatkan Penduduk Usia Produktif 300.000 250.000
x 1000
200.000 150.000 100.000 50.000 0-14 62.969 15-64 64 > Total
2010 60.777 160.258 12.442 233.477
2011 60.990 162.514 12.827 236.331
2012 61.210 164.738 13.227 239.174
2013 61.429 166.935 13.650 242.014
2014 61.638 169.041 14.136 244.815
2015 61.823 171.067 14.682 247.572
2016 61.996 173.122 15.225 250.342
2017 62.146 175.147 15.797 253.089
2018 62.269 177.072 16.453 255.793
2019 62.363 178.835 17.240 258.437
2020 62.414 180.404 18.188 261.005
Jumlah penduduk usia produktif antara 15-64 tahun jauh lebih tinggi dibandingkan usia tidak produktif, dan hal ini akan terus berlanjut ke depan. Sumber : BPS my.2014
31
Mengoptimalkan Potensi SDM
Pendidikan + Lapangan Kerja
Persaingan Global
SDM Indonesia Jumlah penduduk Indonesia usia produktif terus naik, namun jika hal tersebut tidak diimbangi dengan penyediaan pendidikan dan lapangan kerja yang lebih baik, maka potensi tersebut tidak akan optimal. my.2014
32
Pasca bonus demografis : jangan sampai kita tua sebelum kaya? Perbandingan GDP kita dengan Negara Lain (2012, dalam US$)
Saat ini, GDP Indonesia masih tertinggal jauh, bahkan jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia. Pemerintah dalam visi 2025 memprediksi GDP/capita kita mencapai 15,500. Angka inipun masih jauh jika dibandingkan dengan GDP/capita Singapura saat ini. My.2014 33 33
Perlu Paradigma Baru Diknas ? my.6.2014
34
Paradigma Baru vs. Tantangan Diknas
my.6.2014
Paradigma Baru Pendidikan Dunia Pendidikan & SDM Saat Ini • EDI rendah • Infrastruktur pddkn tdk merata • Kualitas guru & sekolah rendah • Sistem pendidikan blm terintegrasi dg ekonomi. • Ruang untuk anak kreatif inovatif kurang. • Alokasi anggaran kecil. • R&D belum jadi budaya
(Prof Thomas Sujatno, 2014)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Pendidikan berpusat pd siswa./mhsw Dari pengajaran ke pembelajaran. Berorientasi lebih pada kompetensi bukan pada isi pembelajaran. Proses pendidikan bervariasi sesuai kompetensi yg akan dicapai. Kemudahan akses, terutama yang kurang mampu. Evaluasi yang akuntabel. Mengedepankan pembangunan karakter bangsa. Berbudaya mutu/daya saing pada setiap lini pendidikan. Pengelolaan non akademik yg transparan dan akuntabel.
Dampak paradigma baru tersebut adalah kesetaraan dan pengakuan kualifikasi berbasis National Quality Framework (NQF) anatara SDM Indonesia dan SDM asing.
• Mewujudkan bangsa yang besar dan bermartabat melalui suasana belajar dan proses pembelajaran serta peserta didik yang aktif yang memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulai serta keterampilan. • Keseimbangan antara pengabdian masyarakat pembelajaran dan penelitian
35
Harapan dari Paradigma baru
my.6.2014
• EDI meningkat/tinggi. • Infrastruktur pendidikan merata. • Kemampuan guru dan kualitas sekolah merata antar daerah. • Sistem pendidikan terintegrasi dg perekonomian. • Sistem pendidikan memberikan cukup ruang bagi anak kreatifinovatif. • Alokasi anggaran untuk pendidikan memadai. • Penghargaan terhadap anak didik dg kemampuan berbeda memadai. • Riset dan pengembangan menjadi budaya. • Jiwa kepemimpinan dan kewirausahaan terbangun 36
POLA PIKIR PT DALAM MERUMUSKAN LEARNING OUTCOMES
Pengabdian pada Masyarakat Pembelajaran Penelitian
Perbedaan pada target kompetensi lulusan pada strata pendidikan melahirkan rumusan yang tidak dapat diseragamkan
Pendidikan Tinggi
DIKTI
Pendidikan Menengah
Pendidikan Dasar
DIKDASMEN my.6.2014
Sumber: Presentasi Dirjen Dikti (2014)
37
Perlunya “alat ukur” Perguruan Tinggi dan Pendidikan Nasional my.6.2014
38
Contoh Implementasi Balance Score Card dalam Perguruan tinggi “Pemimpin Masa Depan” Digunakan untuk mengukur kinerja PT secara lebih komprehensif, fokus pada keuangan, internal business process, learning and growth dan customer. 1. Perspektif pelanggan menunjukkan seperti apa PT di mata stakeholdersnya. Stakeholders mempunyai kemampuan teknis melihat PT dari berbagai sisi: waktu, kualitas, kinerja dan jasa, dan biaya yang dikeluarkan oleh Stakeholders untuk memperoleh pelayanan. 2. Perspektif keuangan menunjukkan bagaimana perkembangan PT dilihat baik pada jangka pendek maupun jangka panjang. PT pada waktu tertentu bisa berbenah, akan tetapi PT dalam waktu bersamaan menyiapkan berbagai fondasi jangka panjangnya. 3. Perspektif proses bisnis internal menunjukkan dalam proses belajar mengajar seperti apa PT lebih baik. Orientasi kepada kualitas memang mutlak, akan tetapi permasalahan bagi manajemen PT adalah bagaimana caranya menyiapkan kompetensi yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut 4. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan menunjukkan bagaimana PT dapat bertahan dan mampu berubah sesuai dengan tuntutan internal dan eksternal.
my.6.2014
http://www.mbamastermanagement.com
39
Contoh Implementasi Malcolm Baldrige my.6.2014
Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE) merupakan salah satu panduan manajemen untuk meningkatkan daya saing organisasi 40
Generasi Mendatang yang Berkualitas ?? my.6.2014
41
Generasi Global? Karakter Generasi Global Menurut Bill George, Profesor Manajemen Harvard Business School
• • • • • •
•
Global outlook (pemahaman dan pengetahuan yang global) Diverse in culture (beragam dalam budaya) Well-educated (berpendidikan, terdidik dengan baik) Color-blind, gender-blind (tidak memandang ras dan jenis kelamin) Passion and dedication at early stage (mempunyai semangat dan dedikasi sejak dini) Public, private and non-profit sector integration (bergerak dalam integrasi sektor-sektor public/pemerintah, swasta dan nirlaba) International experience in early career (mempunyai karir internasional sejak awal)
My.6.2014
Karakter Generasi Global Menurut John Coleman, Daniel Gulati, W.Oliver Segovia, 2012
•
•
• •
Terbuka kepada perubahan, mau melakukan eksperimen dengan teknologi, produk, model bisnis, dan lain-lain Memperbanyak pengalaman di luar daerah/negeri, untuk memahami dinamika, tren, dan pendekatanpendekatan, untuk menciptakan peluang dan tantangan bagi bisnis/usaha mereka Mempunyai perspektif lintas sektoral Mampu mengantisipasi resiko yang mungkin sangat berbeda dan tidak pasti (uncertain & volatility).
MY.2013
42
Profil Generasi 2045 yang Diharapkan
Karakter Generasi 2045 untuk Indonesia Emas 1. Disiplin dan berkomitmen tinggi: •Discipline People: the right man on the right place at the right time. •Discipline Action: strategi diimplementasikan dengan benar. •Discipline Thought: disiplin menjadi budaya (every body “lives” the culture) 2. Pemahaman & pengetahuan global (multi disiplin, multi kultur) 3. Kreatif-Inovatif 4. Kompeten, profesional dan siap berkompetisi. 5. Memiliki jiwa kepemimpinan dan kewirausahaan. 6. Dll, my.6.2014 43
Kesimpulan 1. Indonesia memiliki kesempatan emas untuk meraih kesuksesan di masa mendatang berdasarkan prediksi berbagai lembaga. 2. Salah satu faktor fundamental untuk menyongsong era emas tersebut adalah faktor pendidikan untuk menyiapkan generasi yang akan mengembang tugas dan tanggung jawab pada periode tersebut. 3. Dunia pendidikan masih menghadapi banyak masalah dan tantangan yang memerlukan solusi yang tepat dan cepat. 4. Continous learning dan continous improvement selalu dibutuhkan dalam rangka meningkatkan sistem, proses dan infrastruktur pendidikan Indonesia untuk mendapatkan kualitas yang tinggi. 5. Pendidikan adalah suatu proses yang dalam setiap tahapan pelaksanaannya diperlukan sikap mental sabar syukur dan ikhlas. my.6.2014
44
Perkembangan Kurikulum 1947-2013 1947
1952
1964
● Orientasi
pendidikan watak, kesadaran bernegara dan bermasyarakat (sebagian besar dipengaruhi sistem pendidikan kolonial Belanda dan Jepang
guru berperan sebagai model yang menerapkan etika, moral, nilai, dan aturan-aturan yang berlaku & siswa ditempatkan sebagai objek
pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD
Pelaksanaan UUD 1945 secara murni & konsekuen
Tujuan (ada Prosedur Pengembangan Sistem Instruksiona/P PSI bagi guru dan siswa)
Outcomes
● Penekanan
Dibuat sangat sederhana (memuat 2 hal pokok): daftar mata pelajaran & jam pengajaran serta garis2 besar pengajaran
Fokus pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya & moral (Pancawardhana)
Pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana & Pendidikan dasar lebih menekankan pada pengetahuan dan kegiatan fungsional praktis.
Pembentukan manusia Panca-sila sejati, kuat & sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan, keterampilan jasmani, moral, budi pekerti & keyakinan beargama
efisiensi dan efektivitas dalam hal daya dan waktu
Efisiensi & efektifitas daya dan waktu
● Pendeka-tan
Berasaskan Pancasila
Berasaskan Pancasila & UUD 1945
Berasaskan Pancasila & UUD 1945
Berasaskan Pancasila & UUD 1945
integratif
Integratif
● Tahapan
Caturwulan
Caturwulan
Caturwulan
Caturwulan
Caturwulan
Catur wulan
My.6.2014
1968
1973
1975
46
Perkembangan Kurikulum 1947-2013…(lanjutan) 1984
1994
2004
2006
2013
● Orientasi
Instruksional
Materi & Isi pelajaran
Learning outcomes
Learning outcomes
Learning outcomes
● Penekanan
CBSA (latihan setelah pengertian)
Pengulangan materi yang sulit
Kompetensi individu/klasi-kal
Kompetensi Individu/klasi Kal
kompetensi dasar dari pelbagai pelajaran ke nilai yang luas
● Pendekatan
Spiral (makin tinggi kelas materi tambah)
Proses (konkrit ke abstrak, mudah ke sulit, sederhana ke kompleks)
Proses hasil belajar
Proses hasil belajar
Penggabungan Simbiosis, Inspirasi, Kreativitas
● Tahapan
Catur wulan
Catur wulan
Semester
Semester
Semester
My.6.2014
47