Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo
Laporan Tahun 2011
Laporan Tahunan 2011 |
Struktur Organisasi
Visi dan Misi Visi Yayasan BOS
Dewan Pembina: • Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih (Ketua) • Ir. Djamaludin Suryohadikusumo • Dr. Ir. Wilhelmus Theodorus Maria Smits • Mayjen (Ret.) Basofi Sudirman • Drs. Widodo Sukohadi Ramono, MM
Konsultan ahli: • Dr. T. Stoinski • Dr. I. Singleton • C. Sodaro • D. Cox • Dr. S. Wich • Dr. A. Marshall • Dr. B. Beck • Dr. M. Ancrenaz • Dr. Sri Suci Utami Atmoko
Dewan Pengawas: • Drs. Peter Harmanoe Karsono • Dr. Jatna Supriatna Penasehat Pembina: • Prof. Dr. Sutan Remy Syahdeini, SH. • Drs. Marzuki Usman, MA. Dewan Pengurus/Direksi: • Pejabat Pengurus • Acting CEO
Senior Advisors to CEO: • Program Development, Monitoring & Evaluation • Program Reintroduksi Orangutan Kalimantan Tengah di Nyaru • Penasiehat Ilmiah Program Reintroduksi Orangutan Kalimantan Tengah di Nyaru • Program Reintroduksi Orangutan Kaliamantan Timur di Samboja Lestari
: Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih : Dr. Ir. Jamartin Shite : Jacqueline Sunderland-Groves : Lone Droscher Nielsen : Simon Husson : Signe Prieschoft
Biro Kantor Pusat: • Biro Umum dan SDM • Biro Keuangan dan Akuntansi • Biro Monitoring & Evaluasi • Biro Komunikasi
: Agustinus Eko Yunianto, SE., MM. : Agung Wahyu Wasisto, SE. : Ir. Baba S. Barkah : Meirini Sucahyo
Program Manager: • Program Rehabilitasi Lahan dan Reintroduksi Orangutan di Samboja Lestari • Program Reintroduksi Orangutan di Nyaru Menteng • Program Konservasi Mawas
: Aschta Nita Boestani Tajudin, S.Si., M.Si. : Anton Nurcahyo, S. Hut., MA. : Tjatur Setiyo Basuki, S. Hut.
Dewan Penasehat Ilmiah (SAB) : • Dr. Jito Sugardjito (Ketua) • Prof. Anne Russon (Sekretaris) • Prof. Carel van Schaik • Prof. Jan van Hooff • Dr. Cheryl Knott • Dr. Randall Kyes • Mr. Norm Rosen • Dr. R. Shumaker • Dr. Kade Sidiyasa
2 | Laporan Tahunan 2011
“Terwujudnya kelestarian orangutan Borneo dan habitatnya dengan peran serta masyarakat ” MIsi Yayasan Bos 1. Mempercepat pelepasliaran orangutan Borneo dari ex-situ ke lokasi in-situ sebagai habitatnya 2. Mendorong perlindungan orangutan Borneo dan habitatnya 3. Meningkatkan keberdayaan masyarakat sekitar habitat orangutan 4. Mendukung kegiatan penelitian dan pendidikan konservasi orangutan Borneo dan habitatnya 5. Menggalang peran serta para pemangku kepentingan dan mendorong kemitraan dengan para pihak 6. Meningkatkan kapasitas lembaga
Tujuan utama Yayasan BOS Tujuan 1. Mendorong perlindungan orangutan dan satwa lain yang dilindungi (Beruang Madu) melalui pelepasan kembali orangutan ke habitat alam dan penyediaan Suaka Beruang Madu Tujuan 2. Mengupayakan konservasi habitat orangutan melalui pengelolaan lestari habitat orangutan liar, areal pelepasliaran dan suaka orangutan Tujuan 3. Pelibatan masyarakat dan para pihak dalam konservasi Orangutan Borneo dan habitatnya melalui kerjasama pelaksanaan, penelitian, pengembangan database, dan pendidikan lingkungan Tujuan 4. Peningkatan kapasitas lembaga melalui penguatan kualitas karyawan, sistem manajemen dan keberlanjutan pendanaan
Laporan Tahunan 2011 |
Program Yayasan BOS Samboja Lestari
RHO Program
Land Rehabilitation and Orangutan Reintroduction Program at Samboja Lestari The Mawas Conservation Program
Central Kalimantan Orangutan Reintroduction Program at Nyaru Menteng
Headquarter
4 | Laporan Tahunan 2011
Laporan Tahunan 2011 |
Kata Pengantar
T
Daftar Isi
ahun 2011 merupakan tahun yang sangat menarik bagi sejarah kelangsungan pengelolaan Yayasan BOS. Karena pada tahun ini terjadi beberapa perubahan besar dalam pengelolaan Yayasan BOS, yang mencerminkan bahwa Yayasan BOS senantiasa berjalan secara dinamis dalam menghadapi tantangan dan peluang yang ada.
Pengantar
7
Ringkasan
9
Sorotan kegiatan Yayasan BOS 2011
11
Perkembangan capaian kegiatan Yayasan BOS 2011
13
Tujuan 1
13
Tujuan 2
17
Tujuan 3
20
Tujuan 4
25
Laporan Keuangan 2011
28
Struktur Organisasi 2011
32
Istilah dan Singkatan
33
Pada semester pertama tahun 2011, Yayasan BOS mengalami kesulitan dalam menjaring pendanaan khususnya yang berasal dari organisasi mitra di luar negeri, sehingga Pembina Yayasan BOS memutuskan untuk melakukan pergantian kepengurusan Yayasan BOS pada Agustus 2011, dimana Ketua Pembina Yayasan BOS untuk sementara mengambil alih kepengurusan, dan menunjuk sdr Dr. Ir. Jamartin Sihite sebagai pejabat sementara CEO Yayasan BOS. Setelah masa sulit tersebut, pada tanggal 20-23 September 2011, Yayasan BOS melakukan pertemuan dengan organisasi mitra yang dilaksanakan di Bogor, bertujuan untuk membawa Organisasi Mitra dan Yayasan BOS secara bersamasama menyepakati arah yang terbaik bagi Yayasan BOS ke depan serta tindakan untuk penguatan dan membangun kembali hubungan.
Prof. Bungaran Saragih, Ph.D. Ketua Pembina
Perubahan besar tersebut terjadi, semata-mata ditujukan untuk mengembalikan arah pelaksanaan kegiatan Yayasan BOS, agar selaras dalam pencapaian Visi Yayasan BOS, yaitu “ terwujudnya kelestarian orangutan Borneo dan habitatnya dengan peran serta masyarakat”. Meskipun mengalami kondisi yang sulit tersebut, secara umum pelaksanaan kegiatan Yayasan BOS tahun 2011, dalam rangka mewujudkan Visi, Misi dan Tujuan Yayasan BOS, khususnya pelaksanaan program di lapangan berjalan secara baik sesuai dengan strategi dan rencana kegiatan yang telah dituangkan dalam RKA-Y BOS tahun 2011. Dalam laporan ini, secara ringkas digambarkan pencapaian pelaksanaan kegiatan Yayasan BOS selama tahun 2011, yang dibuat sesuai dengan capaian dan realisasi pelaksanaan kegiatan dan program kerja setiap Unit Pelaksana Program Yayasan BOS. Yayasan BOS mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya, kepada berbagai pihak atas dukungan dan bantuan terhadap upaya pelestarian Orangutan Borneo dan habitatnya ini. Kami berharap melalui Laporan Tahunan ini dapat memberikan semangat serta motivasi dari berbagai pihak dalam meningkatkan dukungan atas upaya konservasi orangutan dan habitatnya di Kalimantan pada khususnya dan konservasi sumber daya alam di Indonesia pada umumnya. Bogor,
Dr. Ir. Jamartin Sihite Pelaksana Tugas CEO
April 2012 Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo
Dr. Ir. Jamartin Sihite Pelaksana Tugas CEO
6 | Laporan Tahunan 2011
Prof. Bungaran Saragih, Ph.D. Ketua Pembina
Laporan Tahunan 2011 |
Ringkasan D
alam pencapaian Visi, Misi dan Tujuan Yayasan BOS selama tahun 2011, yaitu “ terwujudnya kelestarian orangutan Borneo dan habitatnya dengan peran serta masyarakat”, beberapa kegiatan telah dilakukan terutama dalam kegiatan penyelamatan, rehabilitasi dan persiapan pelepasliaran orangutan. Keberhasilan pelaksanaan kegiatan tersebut dapat terwujud karena adanya dukungan yang sinergis dan terintegrasi dari beberapa kegiatan lain, antara lain konservasi habitat orangutan, program pelibatan dan pemberdayaan masyarakat, komunikasi dan publikasi serta dukungan pelaksanaan dan pendanaan dari berbagai pihak dan pengelolaan kelembagaan Yayasan BOS yang senantiasa disesuaikan dengan perkembangan dan tantangan yang dihadapi. Selama tahun 2011 dilakukan penyelamatan atas 5 orangutan bersama BKSDA di Kalimantan Tengah, translokasi 8 orangutan liar dan semi liar hasil penyelamatan tahun 2011 dan 2010 di Kalimantan Tengah, serta rehabilitasi 852 orangutan dan 53 Beruang Madu di Nyaru Menteng dan Samboja Lestari. Persiapan pelepasliaran orangutan telah dilakukan melalui survey areal HL Batikap yang sangat layak untuk menampung 600 orangutan rehabilitasi dari Nyaru Menteng serta persiapan kandidat orangutan yang akan dilepasliarkan dan sosialisasi serta program pemberdayaan masyarakat sekitar areal pelepasliaran. Dalam mendukung keberhasilan dan upaya mengembalikan arah pelaksanaan kegiatan Yayasan BOS, agar selaras dalam pencapaian Visi, Misi dan Tujuan Yayasan BOS, pada tahun 2011 dilakukan pergantian kepengurusan Yayasan BOS dan rekonsiliasi Yayasan BOS dengan para organisasi mitra, berupa pertemuan Yayasan BOS dengan mitra organisasi yang dilakukan pada tanggal 20-23 September 2011 di Kantor Pusat Yayasan BOS di Bogor. Kedua perubahan dalam kaitan peningatan kapasitas kelembagaan Yayasan BOS tersebut telah dapat memicu peningkatan dukungan pendanaan dari organisasi mitra baik untuk pelaksanaan kegiatan tahun 2011 maupun untuk rencana kegiatan tahun 2012.
8 | Laporan Tahunan 2011
Laporan Tahunan 2011 |
Sorotan Kegiatan Yayasan BOS tahun 2011
T
ujuan utama Yayasan BOS adalah terwujudnya kelestarian orangutan Borneo dan habitatnya dengan peran serta masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut khususnya pada tahun 2011, Yayasan BOS melalui pendekatan melalui pencapaian 4 tujuan utama dan 8 kegiatan prioritas. Pencapaian kegiatan utama Yayasan BOS selama tahun 2011 adalah sebagai berikut:
Tujuan 1:
Penyelamatan, Rehabilitasi dan Pelepasliaran Orangutan Penyelamatan Orangutan Membantu BKSDA dalam pelaksanaan penyelamatan 5 orangutan di Kalimantan Tengah. Translokasi Orangutan Sebanyak 8 orangutan liar dan semiliar hasil penyelamatan tahun 2011 dan 2010 di Kalimantan Tengah di-translokasi ke areal sekitar lokasi penyelamatan. Rehabilitasi Orangutan Perawatan kesehatan dan kesejahteraan orangutan secara rutin di Pusat Rehabilitasi Orangutan di Nyaru Menteng dan Samboja Lestari terhadap 852 orangutan. Pelepasliaran orangutan ke habitat alaminya Penyiapan areal lokasi pelepasliaran orangutan di Kalimantan Tengah serta pemeriksaan kesehatan dan pemantauan calon orangutan yang akan dilepasliarkan Suaka Beruang Madu Perawatan dan pemeriksaan secara rutin 5 Beruang Madu di Nyaru Menteng dan 48 Beruang Madu di Samboja Lestari.
10 | Laporan Tahunan 2011
Rehabilitasi Orangutan
Laporan Tahunan 2011 |
Penelitian dan pengembangan serta pendidikan konservasi Penelitian orangutan di Stasiun Penelitian Tuanan Kalimantan Tengah, pengukuran pertumbuhan tanaman Samboja Lestari dan kegiatan rutin pendidikan lingkungan bagi siswa-siswi sekolah. Komunikasi dan Publikasi Menggalang pelibatan dan dukungan parapihak melalui Komunikasi dan publikasi baik secara langsung, maupun melalui liputan media massa serta kerjasama kegiatan dan menjalin jejaring
Perkembangan Capaian Kegiatan Yayasan BOS 2011
Tim Survey RHOI
Tujuan 2: Konservasi Orangutan Pengelolaan kawasan Mawas di Kalimantan Tengah Secara rutin melakukan pemantauan kawasan dari kegiatan illegal dan bahaya kebakaran serta pengelolaan kawasan di Wilayah Kapuas bersama proyek KFCP AusAid. Pengelolaan kawasan pelapasliaran orangutan di Kalimantan Timur Survey kelayakan areal sekitar Sungai Kelinjau kawasan PT. RHOI Kalimantan Timur untuk mengetahui kelayakan areal sebagai lokasi translokasi orangutan. Manajemen dari Konsesi Restorasi Eko-sistem kami dan area peleasliaran di Kalimatan (RHOI) Sebuah survei kelayakan dalam PT. RHOI Eco-system Restorasi Konsesi sekitar Sungai Kelinjau di Kalimantan Timur telah diselesaikan untuk menentukan kemungkinan memanfaatkan area tersebut sebagai daerah untuk translokasi orangutan. Pengelolaan kawasan suaka oranguan dan Beruang Madu Samboja Lestari Kegiatan monitoring dan patroli rutin yang masih berlanjut di kawasan Samboja Lestari untuk mencegah atau mengindentifikasi ancaman kebakaran atau kegiatan-kegiatan ilegal lainnya. Kegiatan penghutanan kembali juga terus berlanjut beriringan dengan pengumpulan data terhadap pertumbuhan dan kematian tanaman.
Kolaborasi antara Yayasan Bos dan Masyarakat sekitar untuk suplay makanan bagi Orangutan dan Sunbear
Tujuan 4: Peningkatan Kapasitas Peningkatan kapasitas lembaga Terjadi perubahan kepengurusan Yayasan pada tahun 2011 dan pengembangan SOP serta peningkatan kapasitas staff Penggalangan Dana Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan Yayasan BOS baik untuk kegiatan tahun 2011 maupun untuk kegiatan tahun 2012, pada tanggal 20-23 September 2011, Yayasan BOS mengadakan pertemuan dengan Mitra Organisasi di luar negeri untuk menyepakati langkah perbaikan dan arah kegiatan dan pendanaan Yayasan BOS ke depan. Selain itu juga penggalangan dana terus dilakukan melalui kerjasama kegiatan dan pengembangan proposal pendanaan kepada berbagai lembaga dan organisasi, peningkatan program adopsi orangutan di dalama negeri serta penjualan cinderamata orangutan.
Tujuan 3: Bekerja Sama
Tujuan 1
Pelibatan Masyarakat sekitar Pelibatan masyarakat dalam menyuplai pakan orangutan dan satwa lain serta program community development melalui pengembangan micro credit di areal Mawas, serta fasilitasi penyusunan RPJMDes di lokasi pelepasliaran orangutan di Kabupaten Murung Raya Kalimantan Tengah serta Program Community Development di Samboja Lestari. Stan Pameran Yayasan BOS
12 | Laporan Tahunan 2011
Mendorong perlindungan orangutan dan satwa lain yang dilindungi (Beruang Madu) melalui pelepasan kembali orangutan ke habitat alam dan penyediaan Suaka Beruang Madu
Laporan Tahunan 2011 |
Persiapan Reintroduksi Orangutan di Nyaru Menteng
Orangutan
Yayasan BOS mengelola dua pusat reintroduksi orangutan, Program Reintroduksi Orangutan Kalimantan Tengah di Nyaru Menteng dan Program Reintroduksi Orangutan Kalimantan Timur di Samboja Lestari. Fasilitas ini menampung orangutan yang telah diselamatkan baik, disita atau diserahkan kepada kami. Semua individu adalah korban dari hilangnya habitat, terutama dari daerah yang dibuka untuk pengembangan kelapa sawit. Kami dua pusat rehabilitasi sudah sangat over kapasitas dan pada akhir Desember 2011, penduduk kita mencapai 852 orangutan, 624 dirawat di Nyaru Menteng dan 228 di Samboja Lestari.
Penyelamatan dan Translokasi Orangutan
Pelaksanaan kegiatan penyelamatan (rescue) dan translokasi selama tahun 2011, hanya dilakukan di wilayah Kalimantan Tengah, mengingat bahwa potensi konflik orangutan dengan perkebunan kelapa sawit masih cukup besar. Selama tahun 2011, PROKT-NM bersama BKSDA Kalimantan Tengah, telah melakukan penyelamatan (rescue) atas 5 individu orangutan yang langsung di translokasi ke areal lain yang sesuai. Selain itu, 3 orangutan hasil penyelamatan pada bulan Desember 2010, setelah mendapat perawatan di Nyaru Menteng ditranslokasikan pada awal Januari 2011.
Orangutan Rehabilitation In Nyaru Menteng
Selama tahun 2011 terdapat penambahan 18 orangutan hasil penyitaan pihak BKSDA dan penyerahan pihak masyarakat, yaitu sebanyak 15 orangutan di Nyaru Menteng dan 3 orangutan di Samboja Lestari. Selain itu terdapat kelahiran bayi orangutan di pusat rehabilitasi sebanyak 7 orangutan (4 orangutan di NM dan 3 orangutan di SL). Hasil pemeriksanaan kesehatan orangutan selama tahun 2011, di Samboja Lestari dan Nyaru Menteng terjadi 747 kasus penyakit yang terdiri dari 18 jenis penyakit dan pada 580 pasien orangutan (rata-rata setiap bulan terdapat 62 kasus penyakit pada 48 orangutan), yang 17 orangutan diantaranya mengalami kematian. Kematian sebagian besar disebabkan oleh penyakit atau shock dan penyebab lainnya, serta terdapat kematian 4 orangutan akibat penyakit TB. Adanya penambahan orangutan baru baik dari hasil penyitaan BKSDA maupun penyerahan dari masyarakat, menempatkan Yayasan BOS pada posisi yang serba sulit, karena disatu sisi kapasitas pusat rehabilitasi Yayasan BOS sudah melebihi batas, tetapi disisi lain apabila tidak diterima juga dapat menelantarkan nasib orangutan tersebut. Sampai akhir tahun 2011, jumlah orangutan yang berada di Pusat Rehabilitasi Orangutan Yayasan BOS adalah sebanyak 852 orangutan yang terdiri dari 624 orangutan di Nyaru Menteng dan 228 orangutan di Samboja Lestari. Dalam grafik di bawah terlihat perkembangan populasi orangutan di pusat rehabilitasi orangutan Yayasan BOS sampai tahun 2011.
Rehabilitasi Orangutan di Nyaru Menteng pada tahun 1991-2011 900 800
14 | Laporan Tahunan 2011
Astrid
Monic
Tarzan
Tantri
Pelepasliaran orangutan ke habitat alaminya
Pada 1 April 2011, Tim dari PROKT-NM melakukan survei udara di Hutan Lindung Batikap untuk menilai kesesuaian areal. Dan dilanjutkan dengan ground survey pada tanggal 20-24 Juni 2011. Tim survey merupakan gabungan dari PROKT-NM dan Dinas Kehutanan Murung Raya dibantu 5 tenaga harian dari desa Tumbang Tohan untuk mengidentifikasi populasi orangutan liar di HL Batikap, dan ketersedian pakan alami orangutan (survey vegetasi). Dari hasil survey tercatat sebanyak sebanyak 229 spesies yang berbeda, terdiri dari 206 jenis pohon, 17 liana dan 6 buah ara, yang berasal dari 48 famili tanaman. 206 jenis pohon atau sekitar 90% spesies ini menyediakan buah bagi orangutan (Russon et al. 2010). Sedangkan dari survey sarang, hanya terdapat dua sarang yang ditemukan dalam keseluruhan survey, satu di Kahuskup dan satu lagi di Posu. Diperkirakan sarang tersebut dibuat oleh individu orangutan jantan yang bepergian melalui wilayah ini untuk mencari pasangan betina. Kerapatan jumlah sarang orangutan ini cukup rendah dibanding dengan hasil pengamatan di lokasi lain yang terdapat orangutan liar.
Orangutan Kandidat untuk dilepasliarkan
Persiapan pra-reintroduksi di Samboja Lestari difokuskan pada persiapan Sekolah Hutan Tingkat 3 (FS3), yaitu Sekolah Hutan tingkat akhir sebelum reintroduksi. FS3 memanfaatkan hutan dalam Samboja Lestari dan menjalankan program ini kami membangun fasilitas baru guna membantu tim pemantau dan orangutan. Tim pemantau terdiri dari teknisi full-time kami yang kesemuanya terlatih dalam penggunaan GPS dan kompas, cara merekam data pengamatan orangutan, dan menggunakan peralatan radio pelacak. Persiapan juga diperlukan di lokasi reintroduksi yang sesungguhnya di Kalimantan Timur, pada areal RHOI. Fenologi dan pemantauan transect orangutan telah
NM
500 400
Survey Vegetasi di Hutan Lindung Bukit Batikap
300 200
Lokasi
2011
2009
2010
2007
2008
2005
2006
2003
2004
2001
2002
1999
2000
1997
1998
1995
1996
0
1993
100
1994
Proses rehabilitasi orangutan dilakukan terhadap seluruh orangutan yang ada di Pusat Rehabilitasi, melalui 2 (dua) pusat rehabilitasi orangutan Yayasan BOS yang terletak di Nyaru Menteng Kalimantan Tengah dan Samboja Lestari di Kalimantan Timur. Proses rehabilitasi yang dilakukan mencakup kegiatan pemulihan kesehatan (dan atau) perilaku orangutan serta pembelajaran dan perawatan kesejahteraan orangutan, dengan tujuan agar orangutan tersebut dapat memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dan berkembang biak ketika dilepaskan kembali ke habitat alaminya.
SL
600
1991
Rehabilitasi Orangutan
700
1992
Tranlokasi
Pada tahun 2011, persiapan reintroduksi orangutan telah mencakup pengumpulan data pengamatan untuk menilai perkembangan keterampilan, pemilihan kandidat reintroduksi pertama kami dari jumlah awal 28 individu orangutan terpilih, penyelesaian fasilitas karantina sementara bagi 4 empat orangutan kandidat final reintroduksi (Tarzan, Astrid, Monic dan Tantri), implantasi pemancar radio, pengembangan Standard Operating Procedure, dan koordinasi dengan pemerintah daerah serta pemangku adat di desa Tumbang Tohan dan Tumbang Naan, di luar Hutan Konservasi Bukit Batikap yang sangat mendukung rencana rilis.
dibuat, kajian tentang ketersediaan sumber daya manusia dari masyarakat lokal telah dilakukan, sosialisasi pada masyarakat di sekitar daerah pelepasliaran telah dijalankan, dan survei kesesuaian daerah untuk titik rilis pertama juga selesai dilaksanakan. Tepatnya 1.173 spesies pohon telah diidentifikasi di RHOI yang diklasifikasikan ke dalam 54 genre dan 197 spesies. Sepuluh spesies merupakan endemik Kalimantan dan 84 spesies (43%) menyediakan pakan bagi orangutan.
Kepadatan Orangutan
% Dipt
Density X-Area m2/ha X-Area m2/ ha non-dipt non-dipt dipt
Kepadatan Liana
Kepadatan Buah Ara
HL Bukit Batikap
0
12.3 %
528.6
25.8
23.2
87.1
14.3
Kahayan- Kapuas Hulu
1.5
22.4 %
490.0
25.2
24.2
90.4
8.7
Tabel: Kualitas habitat di Batikap dan Hulu Kahayan daerah
Laporan Tahunan 2011 |
Perkembangan Capaian kegiatan Yayasan BOS 2011
Sun Bear Sanctuary Selama tahun 2011, Yayasan BOS menerima titipan Beruang Suaka Madu Beruang dari BKSDA sebanyak Madu 2 Beruang (1 di
NM Selama dantahun 1 di SL). 2011, Pada Yayasan bulan Juni BOS 2011, menerima atas inisiatif titipan BKSDA BeruangKalteng Madu dari sebanyak BKSDA 4sebanyak Beruang2Madu Beruang dikirim (1 di dan NM dan diserahkan 1 di SL).kePada Taman bulan Safari JuniII 2011, di Jawa atas Timur. inisiatif BKSDA Kalteng sebanyak 4 Beruang Madu dikirim Proses dan diserahkan rehabilitasi ke Taman Beruang SafariMadu II di Jawa hampir Timur. sama dengan orangutan mencakup pemeriksaan kesehatan secara perawatan dan Madu kesejahteraan serta Proses rutin, rehabilitasi Beruang hampir sama proses Dalam proses rehabilitasi di denganpembelajaran. orangutan mencakup pemeriksaan kesehatan Suaka secara Beruang rutin, perawatan Madu di Samboja dan kesejahteraan Lestari, selama serta tahun proses 2011 pembelajaran. terdapat 33 Dalam kasus proses penyakit rehabilitasi pada 33 di Beruang Suaka Beruang Madu Madu yang di mencakup Samboja 5Lestari, jenis penyakit selama (rata-rata tahun 2011 per-bulan terdapat 3 kasus 33 kasus penyakit penyakit pada 3 pada Beruang 33 Madu), Beruangterutama Madu yang yangmencakup paling banyak 5 jenis adalah penyakit kasus luka (rata-rata gigitan per-bulan akibat 3perkelahian kasus penyakit sesama pada 3 Beruang dan Madu), kasus terutama heat yang stroke, paling sehingga banyakmenyebabkan adalah kasus kematian luka gigitan pada akibat 4 Beruang perkelahian Madu.sesama Sehingga Beruang pada akhir dan kasus Desember heat2011, stroke, Yayasan sehingga BOS merehabilitasi menyebabkan sebanyak 53 Beruang MaduMadu. (5 Beruang Madu di kematian pada 4 Beruang Sehingga pada akhir Desember 2011, Yayasan BOS merehabilitasi Nyaru sebanyak Menteng 53 Beruang dan 48 Madu di Samboja (5 Beruang Lestari) Madu di Nyaru Menteng dan 48 di Samboja Lestari). Sunbear
Tujuan 2 Mengupayakan konservasi habitat orangutan melalui pengelolaan lestari habitat orangutan liar, areal pelepasliaran dan suaka orangutan
16 | Laporan Tahunan 2011
Laporan Tahunan 2011 |
Pengelolaan kawasan Mawas di Kalimantan Tengah Pengelolaan Kawasan Mawas dibagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian wilayah Kabupaten Kapuas dikelola oleh proyek KFCP yang didanai oleh Pemerintah Australia dan wilayah Kabupaten Barito Selatan dikelola langsung oleh Program Konservasi Mawas. Selama tahun 2011, Program Konservasi Mawas melalui Pos Jaga Rantau Upak dan Batampang telah melakukan 87 kali patroli rutin pemantaun kawasan wilayah Site Barito dari bahaya kegiatan ilegal dan kebakaran. Dari patroli tersebut, tidak ditemukan kegiatan ilegal, tetapi pada bulan Oktober 2011 ditemukan 3 kali kebakaran kecil di sekitar kanal Rantau Upak, yang langsung dilakukan pemadaman oleh Regu Pos Jaga Rantau Upak
•
•
Restorasi Hutan Rawa Gambut melalui pemblokan kanal kecil (tatas) di Blok E dengan Pelibatan Masyarakat Lokal. Realisasi di 2 Desa yaitu Desa Katunjung dan Mantangai Hulu dengan jumlah tatas sebanyak 6 buah dan tabat/ penyekatan sebanyak 18 tabat (3 tabat/tatas) Monitoring vegetasi dalam rangka pengembangan program pemantauan Emisi Gas Rumah Kaca. Kegiatan ini dilakukan melalui pembuatan plot ukur permanen pemantauan vegetasi yang tersebar di seluruh areal
Orangutan Guest island, 7 Plantation, 9 Sun Bears Forest School, Sanctuary, 58 Compost and 75 organic farming, Infrastructure, 1 3 Urban Forest, 31
Arboretum, 18
Reforestation area, 1,176
Grafik jumlah penggunaan areal Samboja Lestari sampai akhir Desember 2011
Pengelolaan kawasan pelepasliaran orangutan di Kalimantan Timur (PT.RHOI)
Sedangkan pengelolaan Kawasan Mawas melalui proyek KFCP adalah dalam kaitannya dengan pembangunan dan implementasi kegiatan demonstrasi REDD dalam skala besar di Kalimantan Tengah, yang mencakup : •
•
Kegiatan pengelolaan kebakaran yang mencakup kegiatan pengembangan forum pengelolaan kebakaran, peningkatan kesadaran tentang bahaya kebakaran, peningkatan kapasitas pengelolaan kebakaran di tingkat desa dan peningkatan kapasitas pengelolaan kebakaran di institusi pemerintahan. Selama tahun 2011 selain memfasilitasi regu RPK yang telah ada sebelumnya (proyek CKPP) juga membentuk 2 RPK di 2 Desa yaitu Desa Petak Puti dan Desa Tumbang Muroi. Restorasi Hutan Rawa Gambut di Blok A melalui Penghutanan Kembali dengan Pelibatan dari Masyarakat Lokal.
18 | Laporan Tahunan 2011
Areal suaka orangutan dan beruang madu Samboja Lestari merupakan areal milik Yayasan BOS seluas 1.852,63 ha, yang diantaranya seluas 983,24 hektar telah dilakukan sertifikasi dari BPN. Berdasarkan penggunaannya, sampai dengan akhir tahun 2011, seluas 1.378,28 hektar telah digunakan untuk berbagai penggunaan, seperti ditunjukan dalam grafik di bawah, sehingga tersisa seluas sekitar 377,3 hektar masih berupa areal yang belum ada alokasi penggunaannya.
Areal tersebut secara rutin, melalui tim Tim Patroli dan Pengamanan dilakukan kegiatan patroli pemantauan kawasan dari kegiatan ilegal, pemantauan dan pencegahan kebakaran serta pemeliharaan sarana prasarana termasuk jalan dan batas areal dengan pemukiman.
Fasilitasi Best Management Practice (BMP) pengelolaan habitat orangutan di areal Perkebunan Kelapa Sawit
Pengelolaan kawasan pelepasliaran orangutan dari Samboja Lestari di areal PT. RHOI Kalimantan Timur, sepenuhnya dilakukan oleh PT. RHOI. PT. RHOI merupakan perusahaan yang dibentuk oleh Yayasan BOS untuk pengelolaan kawasan pelepasliaran orangutan melalui skema Restorasi Ekosistem. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan antara lain penyediaan tenaga personil, fasilitas camp, pembuatan transek phenolgy dan transek monitoring orangutan, penilaian ketersediaan sumber daya manusia yang berasal dari masyarakat lokal, sosialisasi kepada masyarakat sekitar areal dan survey kelayakan areal untuk pelepasliaran.
Pengelolaan kawasan suaka orangutan dan Beruang Madu Samboja Lestari
Sampai dengan Desember 2011, kegiatan rehabilitasi areal Suaka Samboja Lestari berupa penanaman dengan jenis buah-buahan dan jenis campuran sejak tahun 2000 adalah seluas 1.176,08 hektar dengan jumlah pohon sebanyak 567.977 batang. Tanaman tersebut secara rutin dipelihara dan dipantau perkembangan pertumbuhannya melalui pengukuran di Petak Ukur Permanen yang telah dibuat.
Akan tetapi selama musim kemarau tahun 2011, akibat kondisi areal yang rentan terhadap bahaya kebakaran, telah terjadi beberapa kali kebakaran pada areal Samboja Lestari yang mengakibatkan kerugian berupa terbakarnya areal tanaman seluas 31,7 hektar dari total kebakaran seluas 42,34 hektar.
Aktivitas monitoring RHOI
Pemadaman Kebakaran di Rantau Upak
Selama tahun 2011, dalam rangka peningkatan kualitas lahan di kawasan Suaka Orangutan dan Beruang Madu, Samboja Lestari telah melakukan produksi bibit buahbuah sebanyak 2000 batang dan penanaman sebanyak 2.202 batang, serta pengembangan tanaman agroforestry sebanyak 6 bedeng dengan jenis tanaman kangkung. Selain itu juga, pada tahun 2011 beberapa jenis tanaman buah di Samboja Lestari, seperti jenis Rambutan dan kecapi sudah dapat di panen untuk mendukung kebutuhan pakan orangutan.
Peta Kawasan Samboja Lestari
Bertambahnya jumlah orangutan yang masuk ke Pusat Rehabilitasi Orangutan Yayasan BOS, sebagian besar merupakan orangutan korban akibat konflik dengan pengelola perkebunan kelapa sawit. Maka dalam rangka mengurangi konflik tersebut, Yayasan BOS melalui Program Konservasi Mawas bersama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Perusahaan Kelapa Sawit Wilmar Group di Kalimantan Tengah, berupaya mengembangkan kerjasama dalam fasilitasi BMP pengelolaan habitat orangutan di areal perkebunan Kelapa Sawit. Kerjasama dituangkan dalam MoU yang ditandatangani pada tanggal 12 Mei 2011, oleh Yayasan BOS, PT. MSM (Wilmar Group) dan Pemprov Kalteng.
Laporan Tahunan 2011 |
Perkembangan Capaian kegiatan Yayasan BOS 2011
Pelibatan dan program pemberdayaan masyarakat sekitar • Di sekitar pusat rehabilitasi orangutan di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Kegiatan pelibatan masyarakat yang dilakukan oleh Yayasan BOS diprioritaskan pada masyarakat sekitar wilayah kerja Yayasan BOS, diantaranya bagi masyarakat sekitar pusat rehabilitasi Nyaru Menteng dan Samboja Lestari, sekitar Kawasan Mawas, dan di sekitar areal pelepasliaran orangutan di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Pelibatan masyarakat di sekitar pusat rehabilitasi Nyaru Menteng dan Samboja Lestari terutama ditujukan dalam kerjasama pengadaan dan suplai pakan satwa. Pakan orangutan di PROKT-NM disuplai oleh masyarakat sekitar melalui 32 kelompok dari 5 kelurahan di Kecamatan Bukit Batu Tangkiling. Sedangkan di Samboja Lestari, dilakukan melalui 14 Kelompok tani. Rata-rata pengadaan pakan setiap bulan berkisar antara 280 -300 kg per satwa yang terdiri dari 22 jenis pakan buah-buahan dan sayuran. Selain itu, bagi masyarakat sekitar Samboja Lestari, Yayasan BOS memfasilitasi kelompok masyarakat untuk pemanfaatan lahan sekitar batas areal melalui pengembangan pertanian organik (penanaman kangkung, dll). • Di sekitar lokasi pelepasliaran orangutan di Kalimantan Tengah Pelibatan masyarakat di sekitar habitat orangutan yang dilakukan oleh Yayasan BOS selama tahun 2011, antara lain sosialisasi, pelaksanaan PRA (Participatory Rural Appraisal) dan pendampingan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) di Desa Tumbang Naan dan Desa Tumbang Tohan yang berada disekitar rencana lokasi pelepasliaran orangutan di wilayah Kabupaten Murung Raya. Proses tersebut dilakukan oleh Team Comdev PROKT-NM yang didampingi oleh Anggota BPD dan Dinas kehutanan Murung Raya. Untuk kelancaran pelaksanaannya, tim PROKT NM bersama warga desa memilih dan melatih kader desa yang akan melakukan penggalian potensi dan masalah desa dengan menggunakan 4 alat PRA (Sejarah desa, kalender musim, sketsa desa dan diagram Vent).
Tujuan 3 Pelibatan masyarakat dan para pihak dalam konservasi Orangutan Borneo dan habitatnya melalui kerjasama pelaksanaan, penelitian, pengembangan database, dan pendidikan lingkungan
Foto pelatihan Kader desa di desa Tumbang Tohan Kab. Murung Raya
• Di sekitar habitat asli orangutan liar Kawasan Mawas Program pelibatan dan pemberdayaan masyarakat bagi masyarakat di sekitar Kawasan Mawas, dilakukan melalui proyek KFCP di wilayah Kapuas dan melalui Program Konservasi Mawas di 2 Dua Desa yaitu Desa Timpah Kabupaten Kapuas dan Desa Batampang Kabupaten Barito Selatan. Program Pemberdayaan Masyarakat yang dilakukan di Desa Timpah dan Batampang adalah Proyek Pengembangan Kredit Mikro yang difasilitasi oleh BOS Swiss dan didanai Swiss Foundation untuk pengembangan kredit skala kecil bagi pengembangan ekonomi masyarakat di Desa Timpah dan Batampang selama periode tahun 2011-2012. Realisasi kegiatan proyek kredit mikro selama tahun 2011 antara lain Identifikasi kelompok di desa Timpah dan Batampang termasuk kerjasama dengan lembaga keuangan (CU), Sosialisasi kegiatan, penyusunan rencana usaha kelompok, pelatihan dasar simpan pinjam bagi kelompok oleh CU, pertemuan rutin progress kegiatan di kelompok dan pemberian dana kredit kepada kelompok. . Terdapat 7 kelompok (125 anggota) yang terlibat dalam proyek ini, yaitu 3 kelompok di Desa Timpah (Kelompok Teratai, Kenanga dan Melati) dan 4 Kelompok di Desa Batampang (Kelompok Suka Maju, Berkat Bersama, Melati Dan Mawar). Rencana usaha setiap kelompok sebagian besar berupa usaha simpan pinjam, kegiatan perikanan dan reforestasi serta usaha pengolahan ikan dan penjualan sembako.
Foto pelatihan Kader desa di desa Tumbang Naan, Kab. Murung Raya
20 | Laporan Tahunan 2011
Laporan Tahunan 2011 |
Skema pengembangan mikro kredit di 2 desa tersebut adalah melalui penyaluran kredit sebesar Rp. 10.000.000/kelompok, melalui mekanisme yang berbeda, yaitu :
Selain itu juga selama tahun 2011 terdapat 10 penelitian yang dilakukan oleh 10 orang peneliti atau mahasiswa yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
• Untuk 3 kelompok di Desa Timpah dilakukan dengan menggunakan mekanisme lembaga keuangan lokal yang ada dan berjalan di Desa Timpah. Sehingga penyaluran dana mikro kredit dilakukan landung oleh Program Mawas melalui penandatanganan perjanjian pendanaan mikro kredit antara kelompok dengan Program Mawas. Pengelolaan dana dilakukan oleh lembaga keuangan lokal yang didampingi oleh fasilitator desa. • Untuk 4 kelompok dampingan di Desa Batampang dilakukan melalui mekanisme kerjasama dengan CU yang membawahi wilayah Batampang (diwakili oleh CU. Sumber Rejeki Ampah). Dana mikro kredit diberikan sebagai simpanan awal anggota kelompok di rekening CU. Sumber Rejeki. Dan selanjutnya pengelolaan dana serta proses simpan pinjam untuk usaha kelompok dilakukan langsung antara kelompok dengan CU. Sumber Rejeki.
Sedangkan di Samboja Lestari secara rutin dilakukan pemantauan mikroklimatologi (curah hujan, temperature dan kelembaban), melalui 2 stasiun pengamatan yaitu yang terletak di Kantor 35 dan persemaian, serta pengukuran pertumbuhan tanaman melalui pengukuran pada Petak Ukur Permanen untuk beberapa jenis tanaman yang berada di Samboja Lestari. Pengukuran yang dilakukan mencakup tinggi, diameter dan prosentase hidup tanaman.
Selain itu selama tahun 2011, Yayasan BOS bersama STO Denmark telah mengembangkan kelanjutan proyek DANIDA untuk periode tahun 2012 -2013, dengan Nama Proyek adalah ” Penguatan dan pengembangan ekonomi masyarakat sekitar Kawasan Mawas”, dengan target utama kelompok masyarakat Desa Timpah, Batampang, Sei Jaya dan Lawang Kajang. Sasaran dari proyek ini adalah adanya peningkatan organisasi dan kapasitas terkait dengan penggunaan sumber daya alam dan kegiatan usaha yang diperoleh dari program pemberdayaan masyarakat dan adopsi atas strategy pengembangan usaha yang berkelanjutan dari aspek lingkungan dan sosial ekonomi.
Teknisi mengukur diameter pohon
Tabel. Jumlah Peneliti di Stasiun Penelitian Tuanan selama tahun 2011
Kegiatan fasilitasi kredit mikro di Batampang
Penelitian dan Pengembangan
Yayasan BOS secara rutin melakukan kegiatan penelitian terkait dengan orangutan dan habitatnya di Stasiun Penelitian Tuanan, serta pemantauan curah hujan dan pertumbuhan tanaman di Samboja Lestari. Stasiun Penelitian Tuanan dikelola atas kerjasama Yayasan BOS dengan Zurich University dan Universitas Nasional (UNAS). Beberapa kegiatan penelitian yang dilakukan selama tahun 2011 adalah kelanjutan penelitian yang dilakukan atas kolaborasi 4 projek diantaranya Carel van Schaik, Erin Vogel, Ivona dan Cheryl Knoot yaitu penelitian yang berhubungan dengan orangutan dari segi perilaku, sosio-ekologi, hormon dan genetik.
No
Nama
Judul Penelitian
Universitas
Waktu Peneliatian
1.
Zoe Varina Maxon
“Diet selection and foranging decisions in wild Bornean Orangutan (Pongo pygmaeus wurmbii)”
Universitas Goerge Washington
2.
Syahik Nur Bani
Strategi Ekologi Orangutan (Pongo pygmaeus wurmbii, TIEDMANN 1980) Jantan di Stasiun Penelitian Tuanan Kalimantan Tengah
Universitas Nasional September 2010 –Januari Jakarta 2011
3.
Diky Wahyudi
Reaksi Orangutan (Pongo pygmaeus pygmaeus) Betina Dewasa (Female) dan Jantan Dewasa (Male) Setelah Mendenngar Long Call Dari Orangutan Lain Di Stasiun Penelitian Tuanan
Universitas Nasional September 2010 –Januari Jakarta 2011
4.
Meret L. Signer
Variation in long call behavior and reactions among Bornean male orangutan
Universitas Zurich, Switzerland
Oktober 2010-April 2010
5.
Fikty Aprilinayati
Perkembangan diet orangutan muda Di Stasiun Penelitian Tuanan
Universitas Nasional, Jakarta
Desember 2010November 2011
6
Nicole Zweifel
Variation in the development of skill set
Universitas Zurich, Switzerland
Juli 2010 – Juni 2011
7
Marcell Baumann
Nest Building in Borneon OrangutanPongo pygmaeus wurmbii-Peering of Infants Toward Nest Universitas Zurich, Building Behaviour Switzerland of Their Mothers
8
Cathleen Nguyen
Parasites and their effects on orangutan health
Masaryk University, Chech
Agustus -Oktober 2011
9
Heri Sujoko
‘Profil Hormon Androgen Orangutan Kalimantan (Pongo pigmaeus wurmbii, Tiedman 1808) Jantan di habitat alaminya dan Reintroduksi”
IPB, Bogor
November 2011 – Juni 2012
Mei 2010 – Maret 2011 dan September 2011 – April 2012
Oktober 2010 – June 2011
Penandatanganan Kerjasama antara Program Konservasi Mawas-BOSF dengan CU Betang asi
22 | Laporan Tahunan 2011
Laporan Tahunan 2011 |
Pendidikan Lingkungan
Program pendidikan lingkungan merupakan program penting dalam menanamkan kepedulian kapada generasi muda khususnya siswa/i sekolah dasar dan menengah dalam upaya konservasi orangutan Kalimantan dan habitatnya. Yayasan BOS melakukan program pendidikan lingkungan melalui pendekatan kunjungan ke sekolah-sekolah, Program sekolah Binaan di Nyaru Menteng dan di Tuanan serta program BOS KID’s dan BOS FRIENDS. Selama tahun 2011, Kantor Pusat Yayasan BOS melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah dengan tujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa usia dini mengenai konservasi orangutan dan habitatnya, antar lain ke Jakarta International School (JISC), Sekolah Citra Alam Jakarta, Sekolah Pelita Harapan International Jakarta, Bogor International School dan Sekolah Bogor Raya. Jumlah anggota BOS Kid’s dan BOS Friends selama tahun 2011 rata-rata sekitar 172 orang/bulan. Kegiatan BOS KIDS ditujukan kepada anak – anak usia sekolah dasar sedangkan BOS Friends ditujukan untuk kelompok remaja. Program pendidikan lingkungan dilakukan melalui kegiatan yang mengasah kreatifitas anak seperti permainan, kerja kelompok, membuat hasta karya, menggambar dan mewarnai juga menonton film tentang satwa serta sesi tanya jawab.
Disamping itu Komunikasi dengan organisasi mitra di luar negeri dilakukan secara regular baik melalui melalui Komunikasi verbal maupun sharing perkembangan pelaksanaan kegiatan Yayasan BOS.
Perkembangan Capaian Kegiatan Yayasan BOS 2011
Penyebaran informasi langsung dilakukan melalui pemutakhiran berita di web site Yayasan BOS dan penyedian bahan publikasi. Sedangkan penyebaran informasi tidak langsung dilakukan melalui kerjasama pemberitaan atau liputan dengan media massa, diantaranya selama tahun 2011 dengan media Kompas TV, Now!Jakarta, Al Jazeera, TV Polandia dan beberapa stasiun televisi nasional lainnya. Selain itu di Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng dan Samboja Lestari, terdapat Pusat Informasi Orangutan yang dapat dikunjungi oleh masyarakat umum. Selama tahun 2011, pusat informasi orangutan di PROKT-NM mendapat kunjungan sebanyak 14.668 orang pengunjug, yang terdiri dari 12.227 orang pengunjung pada hari libur dan sebanyak 2.441 orang pengunjung pada hari kerja. Sedangkan di Samboja Lestari terdapat sebanyak 564 orang tamu. Para tamu di Samboja Lestari, juga diperkenalkan dengan program penanaman pohon tamu, dengan dibebani biaya penanaman untuk penggantian bibit dan pemeliharaan sebesar Rp. 50.000/batang. Dan selama tahun 2011 terdapat penanaman sebanyak 93 batang pohon tamu.
Kunjungan ke Sekolah
Komunikasi dan publikasi
Program Komunikasi dan publikasi yang dilakukan Yayasan BOS ditujukan untuk meningkatkan kepedulian berbagai pihak terhadap upaya konservasi orangutan Kalimantan dan habitatnya, melalui pendekatan penyebaran informasi baik langsung maupun tidak langsung serta melalui pertemuan dan partisipasi dalam acara-acara penting (seperti pameran, acara bertema lingkungan, dan lain-lain), baik untuk menjalin jejaring maupun lobi untuk mendapatkan dukungan pendanaan.
24 | Laporan Tahunan 2011
Tujuan 4 Pembekalan Peserta Pemilihan Duta Lingkungan Provinsi Kalimantan Tengah di Pusat Informasi PROKT-NM
Peningkatan kapasitas lembaga melalui penguatan kualitas karyawan, sistem manajemen dan keberlanjutan pendanaan
Laporan Tahunan 2011 |
Meningkatkat Kapasitas Pegawai YBOS dan Sistem Menejemen Jumlah karyawan Yayasan BOS pada awal Januari 2011 untuk seluruh program di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur serta Kantor Pusat adalah sebanyak 408 orang dan pada Akhir Desember 2011 terdapat sebanyak 400 orang, sehingga terjadi penurunan jumlah karyawan sebanyak 8 orang. Pada Agustus 2011, terjadi penggantian kepengurusan Yayasan BOS, yang dilanjutkan dengan penyesuaian struktur organisasi sementara mulai Agustus 2011 sampai Desember 2011. Selain itu, pada tahun 2011, juga dilakukan penggabungan Program RehabilitasiLahan Samboja Lestari (PRL-SL) dengan Program Reintroduksi Orangutan Kalimantan Timur di Samboja Lestari (PROKT-SL) kedalam satu pengelolaan menjadi Program Rehabilitasi Lahan dan Reintroduksi Orangutan Samboja Lestari (PRL & RO-SL). Beberapa pelatihan untuk peningkatan kapasitas staff selama tahun 2011 antara lain Partisipasi tim medis dalam pertemuan OVAG dan pelatihan metode diagnosis penyakit helminthiasis dan malaria, training identifikasi species, investigasi perdagangan ilegal satwa, dan mitigasi konflik, pelatihan komunikasi dan pelatihan GIS. Dalam rangka peningkatan kapasitas pengelolaan organisasi Yayasan BOS, selama tahun 2011 telah dilakukan kajian dan perbaikan serta pengembangan beberapa panduan operasional pelaksanaan kegiatan, antara lain SOP penggunaan dana restricted dan unrestricted, SOP donasi inkind, SOP perencanaan program, monitoring dan evaluasi, SOP pemasukan satwa ke pusat rehabilitasi dan SOP pelepasliaran orangutan. Dalam rangka memperbaiki system perencanaan kegiatan Yayasan BOS, telah dikembangkan strategi pencapaian Visi, Misi dan Tujuan Yayasan BOS melalui penetapan program dan kegiatan prioritas, yang berfungsi sebagai acuan dalam proses perencanaan dan pelaporan kegiatan. Program dan kegiatan strategis Yayasan BOS adalah sebagai berikut :
26 | Laporan Tahunan 2011
Penggalangan dana Table . Strategic Programs and Priority activities of the BOS Foundation No
1
2
3
Program Strategis
Penyelamatan, Rehabilitasi dan reintroduksi orangutan dan satwa lain yang dilindungi
Konservasi habitat orangutan
Pelibatan masyarakat dan parapihak
4
Keberlanjutan pendanaan
5
Pengelolaan Organisasi
Kegiatan Strategis
1.1
Penyelamatan dan Rehabilitasi orangutan
1.2
Penyelamatan dan Rehabilitasi satwa lain yang dilindungi (Beruang Madu)
1.3
Pengkajian dan pengurusan perijinan areal release dan translokasi
1.4
Release dan translokasi
1.5
Pemantauan pasca release dan translokasi
2.1
Pengelolaan kawasan habitat orangutan liar (Mawas)
2.2
Pengelolaan kawasan translokasi dan release
2.3
Pengelolaan kawasan suaka orangutan dan beruang madu
2.4
Fasilitasi pengelolaan habitat orangutan di luar kawasan hutan
3.1
Pelibatan dan pemberdayaan masyarakat sekitar
3.2
Komuniksi, publikasi dan kerjasama
3.3
Penelitian dan pendidikan lingkungan
3.4
Mendorong penyempurnaan peraturan perundangan terkait
4.1
Penggalangan dana
4.2
Pengelolaan keuangan
5.1
Administrasi Kantor
5.2
Pengelolaan Sumber Daya
Dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan program kerja dan kegiatan tahun 2011, Yayasan BOS telah melakukan berbagai upaya kerjasama dalam kerjasama pendanaan dengan berbagai pihak, pengembangan proposal, program adopsi orangutan dan penjualan cinderamata orangutan. Pada tanggal 20-23 September 2011, di Kantor Pusat di Bogor, Yayasan BOS melakukan pertemuan dengan mitra organisasi di luar negeri untuk menyepakati arah terbaik ke depan dan tindakan dalam rangka penguatan dan membangun kembali hubungan. Pertemuan ini sangat produktif dalam hal pertukaran informasi, mengembangkan kepercayaan dan mengidentifikasi tindakan prioritas untuk memperkuat kelembagaan dan kemitraan Yayasan BOS secara keseluruhan. Peserta yang terlibat terdiri dari lima mitra utama, yaitu Save the Orangutan (STO), BOS Australia, BOS Jerman, BOS Swiss dan Vier Pfoten (VP) serta Ketua Pembina Yayasan BOS, Pejabat CEO, Senior Advisor dan Program Manajer serta Kepala Biro. Semua peserta secara aktif terlibat dalam diskusi dan bersama-sama setuju mengenai tindakan dan langkah selanjutnya yang akan dilakukan Yayasan BOS. Topik utama yang dibahas termasuk pelaksanaan rekomendasi mengenai pengelolaan keuangan dari Pricewaterhouse Coopers, system pelaporan dan transparansi, membangun kepercayaan, etika dan moral, rencana pendanaan Yayasan BOS tahun 2011 dan 2012, program adopsi orangutan dan perkembangan release orangutan. Program adopsi orangutan dipasarkan di dalam negeri oleh BOS Foundation dan di luar negeri oleh Partner Organization yang terdiri dari: BOS Germany, BOS Switzerland, BOS Australia, BOS UK, STO Sweden, STO Denmark, Australian Orangutan Project (AOP). Sampai dengan akhir Desember 2011, jumlah orangutan yang diadopsi baik di dalam negeri maupun di luar negeri melalui partner organisasi adalah 63 orangutan yang terbagi ke dalam shared adoption (11 orangutan) dan premium adoption (52 orangutan). Orangutan yang diadopsi berasal dari Nyaru Menteng 70% dan 30% dari Samboja Lestari.
Pertemuan dengan Partner BOS
Selama tahun 2011, terdapat 133 adopter orangutan yang langsung mendaftar ke Yayasan BOS , terbagi menjadi 129 adopter (97%) untuk shared adoption dan 4 adopter (3%) untuk premium adoption. Adopter tersebut berasal dari 7 negara yaitu Indonesia, Malaysia, Prancis, Finlandia, Austria, Polandia dan Rusia. Sedangkan dari penjualan merchandise yang ditujukan untuk mendukung publikasi kegiatan penyelamatan orangutan Borneo dan habitatnya, selama tahun 2011 Yayasan BOS mendapatkan pemasukan dari penjualan kaos dan boneka orangutan sebesar Rp. 126.180.000.
Demikian juga dengan format jenis biaya kegiatan, telah direvisi dari yang berjalan sebelumnya menjadi 6 komponen terdiri dari Jenis biaya personil, material dan peralatan, perjalanan dan transport, training/workshop, operasional kantor dan biaya jasa pihak ketiga. Perubahan format perencanaan kegiatan dan jenis biaya tersebut diberlakukan mulai tahun 2012.
Laporan Tahunan 2011 |
LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2011 dan 2010 dalam Rupiah (sudah diaudit) ASET ASET TETAP Kas dan Setara Kas Uang muka Biaya Dibayar Dimuka Persediaan Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Investasi Aset Tetap Akumulasi Penyusutan Biaya Ditangguhkan Jumlah Aktiva Tidak Lancar JUMLAH ASET KEWAJIBAN Pembayaran Pajak Pembayaran Gaji ASET BERSIH Terikat Tidak Terikat Total Aset Bersih JUMLAH KEWAJIBAN DAN ASET BERSIH
31 Desember 2011
31 Desember 2010
5,028,547,991 18,806,144,551 283,904,067
4,203,935,521 5,651,908,587 12,967,500,000 254,295,164
24,118,596,609
23,077,639,271
843,525,000 24,910,412,770 (8,732,520,747) 984,560,564
843,525,000 24,346,149,903 (7,365,966,144) 1,040,525,262
18,005,977,587
18,864,234,021
42,124,574,196
41,941,873,293
559,123,886 887,749,667
278,069,638 -
36,987,268,340 3,690,432,303
37,766,682,130 3,897,121,525
40,677,700,643
41,663,803,655
42,124,574,196
41,941,873,293
Laporan Keuangan
28 | Laporan Tahunan 2011
Laporan Tahunan 2011 |
Pendapatan Donor Partner: STO Danmark KFCP Vier Pfoten BOS Germany BOS Australia BOS Japan BOS International BOS Luxembourg BOS Switzerland WWF Indonesia Postkod Stiftelsen Individual Donor Australian Orangutan Project U.S. Fish and Wildlife Services Orangutan Landtrust REDD Flame Stichting Monkey WSPA Danida Dutch Millenium Orangutan Conservancy Fans for Nature Primates Helping Primates Perusahaan: Jamsostek Samboja Lodge BHP Biliton PT Central Proteina Prima Gain on Sales of Fixed Asset NEC Fielding The Body Shop Ralf Bohle GmBH Yayasan Lain: FFI Indonesia Programme Orangutan Outreach The Nature Conservancy Adopsi: Adopsi Premium Adopsi Share Other: TOTAL
30 | Laporan Tahunan 2011
2011 (Rp) 15,402,702,737 5,902,455,681 4,284,876,672 2,959,099,685 2,327,381,641 126,675,000 35,008,847 856,069,827 864,113,000 654,997,537 526,850,741 318,004,750 201,190,495 184,734,300 65,472,875 59,062,460 -
310,900,000 169,460,400 100,000,000 92,666,667 89,700,000 64,880,000 605,000,000
2010 (Rp)
2,218,562,796 5,049,750,325 5,821,953,658 3,615,842,603 22,819,057,772 153,260,300 342,314,288 1,029,577,500 637,221,917 911,122,939 332,810,494 39,220,122 43,932,000 2,216,060,000 289,896,650 221,872,950 145,454,775 140,000,000 138,598,000
100,000,000 242,266,517
Anggaran vs Realisasi Belanja 2011 (dalam rupiah) Budget vs Actual Expenditure 2011 (in IDR) Anggaran vs Realisasi Belanja 2011 (dalam rupiah) 50,000,000,000 50,000,000,000 50,000,000,000 40,000,000,000 40,000,000,000
40,000,000,000 30,000,000,000 30,000,000,000
30,000,000,000 20,000,000,000 20,000,000,000
20,000,000,000 10,000,000,000 10,000,000,000 10,000,000,000
--
NM NM
NM
PRLPRL SL SL
PRO SL PRO SL
PRL SL PRO SL Budget 2011 Anggaran 2011 Anggaran 2011
MAWAS BOSF HQBOSF HQ TOTAL MAWAS MAWAS BOSF HQ Actual 2011 Realisasi Belanja 2011
TOTAL
TOTAL
Realisasi Belanja 2011
LAPORAN AKTIVITAS Untuk tahun-tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (sudah diaudit)
BEBAN OPERASI - berdasarkan proyek Proyek Reintroduksi Orangutan Nyaru Menteng Program Samboja Lestari Proyek Reintroduksi Orangutan Wanariset Program Konservasi Mawas Beban manajemen dan umum Jumlah Beban Operasi
2011 (Rp)
2010 (Rp)
17,448,335,992 1,427,183,241 7,595,964,612 6,687,246,838 5,472,706,123
15,478,905,955 3,049,081,087 7,089,300,574 5,496,330,516 8,361,582,767
38,631,436,806
39,475,200,898
Beban Pegawai Pemakaian Persediaan Pemeliharaan Perjalanan Dinas dan Transportasi Beban Marketing Penyusutan dan Amortisasi Beban Kantor Beban Jasa Profesional Lainnya
22,925,361,284 7,213,206,968 2,500,306,163 2,086,066,407 140,035,957 1,727,395,228 1,447,265,113 268,725,400 323,074,287
19,460,035,663 7,462,839,639 3,052,464,678 3,669,710,812 350,218,906 1,577,448,337 2,610,742,503 1,165,705,298 126,035,062
Jumlah Beban Operasi
38,631,436,806
39,475,200,898
BEBAN OPERASI - berdasarkan jenis pengeluaran 427,320,000 370,012,934 -
652,560,000 258,251,234
200,721,000 57,043,741
-
388,932,803
245,778,188
37,645,333,794
47,665,365,029
Laporan Tahunan 2011 |
Struktur Organisasi
Istilah dan singkatan
Ketua Dewan Pembina
Ketua Dewan Pengurus
SA Perencana Program, Monitoring & Evaluasi
Pelaksana Tugas CEO Sekretaris CEO
Kabiro Biro Akuntansi dan Keuangan
Koord. Akunting
Kabiro Biro Adm dan HRD
Adm dan HRD Staff
Staf IT
Satpam dan Supir
Kasir
Menejer Program Reintroduksi Orangutan dan Rehabilitasi Lahan Samboja Lestari, Kalimantan Timur
Menejer Program Reintroduksi Orangutan Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah
Kabiro Komunikasi dan Penggalang Dana
Koord. Penggalang Dana Staf Unit Bisnis
Menejer Program Konservasi Mawas
Struktur organisasi sementara Yayasan BOS Agustus-Desember 2011
32 | Laporan Tahunan 2011
Kabiro Pengembangan Program, dan Monev
Menejer Program RHOI
Bappeda : Badan Perencanaan Pengembangan Daerah BKSDA : Badan Konservasi Sumber Daya Alam BOS FRIENDS dan BOS KIDS : Program untuk menggalang dukungan publik bagi konservasi orangutan dan habitatnya, melalui pendidikan tentang lingkungan bagi siswa sejak usia dini yang dilaksanakan oleh Program Orangutan Kalimantan Tengah di Nyaru Menteng (PROKT-NM) CEO : Chief Executive Officer CKPP : Proyek Lahan Gambut Kalimantan Tengah, proyek yang didanai oleh pemerintah Belanda di PLG, Kalimantan Tengah selama tahun 2006-2008 DANIDA : Danish International Development Agency/ Badan Pengembangan Internasional Denmark Ex-Situ : Di luar lokasi alaminya, konservasi ex-situ adalah proses perlindungan spesies flora dan fauna yang terancam punah di luar habitat aslinya In-Situ : Berasal dari kata Latin yang berarti ‘in dalam posisi, konservasi in-situ adalah proses perlindungan spesies flora dan fauna yang terancam punah di dalam habitat aslinya KFCP : Kemitraan Iklim dan Hutan Kalimantan, proyek demonstrasi REDD di areal Mawas wilayah Kapuas dari Kalimantan Tengah yang didanai oleh Pemerintah Australia melalui AusAid NGO : Non Goverment Organisation / Yayasan OU : Orangutan PHKA : Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam PLG : Proyek 1 Juta Hektar Mega Beras di Lahan Gambut di Kalimantan Tengah PRA : Participatory Rural Appraisal / Penilaian Keikutsertaan Desa
PRHO : Program Restorasi Habitat Orangutan: Program Yayasan BOS untuk koordinasi persiapan dan pelepasliaran orangutan dari PROKT-SL PRL-SL : Rehabilitasi Lahan Samboja Lestari di Kalimantan Timur PROKT-NM : Program Reintroduksi Orangutan Kalimantan Tengah di Nyaru Menteng PROKT-SL : Program Reintroduksi Orangutan Kalimantan Timur di Samboja Lestari REDD : Pengurangan Emisi dari Penggundulan Hutan dan Degradasi Hutan Orangutans Rehabilitation : Proses pemulihan kesehatan (dan atau) tingkah laku orangutan, dengan cara sedemikian rupa agar dapat bertahan hidup dan bereproduksi saat dilepaskan kembali ke habitat aslinya Reintroduction : Upaya reintroduksi dan konservasi spesies ke areal khusus dengan penyebaran historis Release : Membebasliarkan orangutan kembali habitat aslinya sesuai dengan penyebaran wilayah spesies atau sub-spesies RKA-YBOS : Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Yayasan BOS RPJMDes : Rencana Pengembangan Desa Jangka Menengah RPK : Kelompok Pengendalian Kebakaran Masyarakat SOP : Standart Operating Procedure SPORC : Reaksi Cepat Unit Kepolisian Hutan UNAS : Universitas Nasional YBOS : Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo
Laporan Laporan Tahunan Tahunan 2011 2011 | 33 |
Alamat: Jalan Papandayan No. 10 Bogor 16151 Indonesia Phone +62 (0)251 831 4468 / 831 4469 Fax +62 (0)251 832 3142 Email :
[email protected] Website : www.orangutan.or.id Bank: BNI Cabang: Fatmawati, Jakarta, Indonesia Swift Code: BNINIDJAFMI No. Rek: 000532 8797 Nama Akun: YAYASAN PENYELAMATAN ORANGUTAN BORNEO Currency : IDR atau Mata Uang lain Bank: Standard Chartered Bank Cabang: Jakarta, Indonesia Swift Code: SCBLIDJX Nama Akun : YAYASAN PENYELAMATAN ORANGUTAN BORNEO No. Rek : USD: 306060 82473 Euro: 306061 50185 GBP: 306060 82481
34 | Laporan Tahunan 2011