LA PORAN TAHUNAN
2012
Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo JANUAri 2013
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
1
Visi DAN MisI
VISI Yayasan BOS “Terwujudnya kelestarian orangutan Borneo dan habitatnya dengan peran serta masyarakat”
MISI Yayasan BOS 1. Mempercepat pelepasliaran orangutan Borneo dari lokasi ex-situ ke lokasi in-situ sebagai habitatnya 2. Mendorong perlindungan orangutan Borneo dan habitatnya 3. Meningkatkan keberdayaan masyarakat sekitar habitat orangutan 4. Mendukung kegiatan penelitian dan pendidikan konservasi orangutan Borneo dan habitatnya 5. Menggalang peran serta para pemangku kepentingan dan mendorong kemitraan dengan para pihak 6. Meningkatkan kapasitas lembaga
2
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
3
TUJUAN UTAMA Yayasan BOS
Program DAN Kegiatan Strategis Yayasan BOS
TUJUAN 1 Mendorong perlindungan orangutan dan satwa lain yang dilin dungi (beruang madu) melalui pelepasliaran orangutan ke habitat alaminya dan penyediaan Suaka Beruang Madu
TUJUAN 2 Mengupayakan konservasi habitat orangutan melalui pengelolaan lestari habitat orangutan liar, areal pelepasliaran dan suaka orangutan
TUJUAN 3
1. Penyelamatan, rehabilitasi dan reintroduksi orangutan dan satwa lain yang dilindungi (beruang madu), pengkajian dan pengurusan perizinan areal pelepasliaran dan translokasi, pelepasliaran dan translokasi serta pemantauan pasca pelepasliaran dan translokasi. 2. Konservasi habitat orangutan, termasuk pengelolaan kawasan habitat orangutan liar di kawasan Mawas Kalimantan Tengah, pengelolaan kawasan translokasi dan pelepasliaran, pengelolaan kawasan suaka orangutan dan beruang madu, serta fasilitasi Praktik Pengelolaan Terbaik (Best Management Practices / BMP) untuk habitat orangutan di luar kawasan hutan. 3. Keterlibatan dan pemberdayaan masyarakat sekitar, meningkatkan komunikasi dan publikasi serta kerjasama dengan para pemangku kepentingan, penelitian dan pendidikan konservasi lingkungan, serta mendorong penyempurnaan peraturan perundangan terkait. 4. Keberlanjutan pendanaan, terdiri dari penggalangan dana dan pengelolaan keuangan. 5. Pengelolaan organisasi dan penguatan sistem manajemen.
Pelibatan masyarakat dan para pemangku kepentingan dalam konservasi orangutan Borneo dan habitatnya melalui kerjasama pelaksanaan, penelitian, pengembangan database, dan pendi dikan lingkungan
TUJUAN 4 Peningkatan kapasitas organisasi melalui penguatan kualitas kar yawan, sistem manajemen dan keberlanjutan pendanaan
4
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
5
Kata Pengantar
Daftar Isi
6
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
8
Ringkasan
10
Peristiwa Penting 2012
12
Pencapaian di 2012 Tujuan 1 Tujuan 2 Tujuan 3 Tujuan 4
17 30 39 55
Peta Wilayah Kerja
56
Laporan Keuangan 2012
58
Struktur Organisasi 2012
60
Daftar Donor 2012
62
Daftar Istilah
63
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
7
Kata Pengantar 2
Dr. Ir. Jamartin Sihite CEO
012 merupakan tahun keberhasilan bagi Yayasan BOS dengan tim intinya yang berdedikasi tinggi dan mau bekerja secara sinergis demi menghasilkan prestasi yang signifikan dalam penyelamatan, rehabilitasi, reintroduksi dan konservasi orangutan secara keseluruhan. Setelah bertahun-tahun tidak berhasil melepasliarkan orangutan karena tidak ditemukannya habitat yang layak dan aman, tahun 2012 ini membuahkan prestasi yang luar biasa dengan keberhasilan pelepasliaran 50 orangutan semi-liar dan rehabilitan dari Pusat Reintroduksi Orangutan Nyaru Menteng (Nyaru Menteng) di Kalimantan Tengah dan Pusat Reintroduksi Orangutan Samboja Lestari (Samboja Lestari) di Kalimantan Timur. Setelah survei lapangan tahun 2009-2011, Yayasan BOS akhirnya mendapatkan izin untuk melepasliarkan orangutan di Hutan Lindung Bukit Batikap (HL Bukit Batikap) di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah serta di Hutan Kehje Sewen yang terletak di Kabupaten Kutai Timur dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Hutan Kehje Sewen ini merupakan kawasan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu – Restorasi Ekosistem (IUPHHK-RE) yang dikelola oleh PT Restorasi Habitat Orangutan Indonesia (RHOI). Semua ini adalah prestasi besar bagi Yayasan BOS yang mendasari perencanaan pelepasliaran orangutan hingga 2015 dan seterusnya. Terlaksananya kegiatan pelepasliaran orangutan, dan juga keberhasilan program serta kegiatan lainnya selama 2012, tidak terlepas dari komitmen bersama antara Yayasan BOS dengan organisasi mitra di luar negeri, serta dukungan dari pemerintah dan lembaga donor, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Prof. Bungaran Saragih, Ph.D. Ketua Dewan Pembina
8
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
Seluruh tim Yayasan BOS, baik yang di Kantor Pusat maupun di program di Kalimantan
Timur dan Kalimantan Tengah, serta didukung oleh mitra organisasi dan donor, telah menunjukkan komitmen dan kerja kerasnya sehingga tujuan program dan kegiatan tahun 2012 dapat dicapai dengan baik. Capaian selama 2012 tersebut dilakukan dalam rangka mewujudkan Visi, Misi dan Tujuan Yayasan BOS dalam pelestari an orangutan Borneo dan habitatnya yang dijalankan sesuai dengan strategi dan rencana kegiatan yang dituangkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Yayasan BOS (RKA-Y BOS) tahun 2012. Dalam laporan ini, secara ringkas digambarkan peristiwa-peristiwa penting yang mewarnai pencapaian tahun 2012, sesuai dengan capaian dan realisasi pelaksanaan kegiatan dan program kerja setiap Unit Pelaksana Program Yayasan BOS di Kalimantan
Tengah, Kalimantan Timur, serta di Kantor Pusat. Yayasan BOS dan para pembinanya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh lapisan organisasi Yayasan BOS dan para pihak atas komitmen, kerja keras, dukungan, serta bantuannya terhadap terlaksananya seluruh program dan kegiatan Yayasan BOS tahun 2012 dalam upaya pelestarian orangutan Borneo dan habitatnya. Yayasan BOS berharap, komitmen dan dukungan tersebut dapat dipelihara dan semakin meningkat untuk masa mendatang karena konservasi orangutan dan habitatnya akan semakin menan tang dan membutuhkan dukungan yang semakin besar dari semua pihak.
Bogor, Januari 2013 Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo
Dr. Ir. Jamartin Sihite
Prof. Bungaran Saragih, Ph.D.
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
9
RIngkasan
S
etelah berhasil melalui masa sulit pencarian kawasan hutan yang aman dan layak untuk pelepasliaran orangutan, tahun 2012 ini merupakan tahun keberhasilan bagi Yayasan BOS, di mana sesuai visi, misi dan tujuan yayasan, telah berhasil dilepasliarkan 50 orangutan semi-liar dan rehabilitan dari Nyaru Menteng di Kalimantan Tengah dan Samboja Lestari di Kalimantan Timur. Hingga akhir 2012, 44 orangutan telah dilepasliarkan ke HL Bukit Batikap di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah dan 6 orangutan di Hutan Kehje Sewen, Kabupaten Kutai Timur dan Kabupaten Kutai Kartanega ra, Kalimantan Timur. Setelah dilepasliarkan, orangutan dipantau secara rutin selama minimal satu tahun untuk mengetahui proses penyesuaian dengan habitat alaminya dan kemampuannya bertahan hidup. Peristiwa penting lainnya di 2012 adalah kelahiran bayi orangutan pertama di HL Bukit Batikap dari orangutan bernama Astrid yang dilepasliarkan pada Februari 2012. Bayi ini lahir pada Desember 2012 dan kini diasuh langsung oleh induknya, Astrid. Kegiatan reintroduksi orangutan dapat terwujud berkat dukung an yang sinergis dan terintegra si dari beberapa kegiatan lain, antara lain konservasi habitat orangutan, program pember-
10
dayaan masyarakat, komunikasi dan publikasi, pengelolaan kelembagaan Yayasan BOS yang berprinsip profesionalisme dan transparansi serta dukungan pelaksanaan dan pendanaan dari mitra organisasi dan keterlibatan para pemangku kepentingan lainnya. Kegiatan pelepasliaran di tahun 2012 ini merupakan prestasi terbesar setelah lebih dari 10 tahun Yayasan BOS tidak bisa melakukan pelepasliaran, dan menjadi dasar untuk perencanaan pelepasliaran orangutan di tahun 2013 dan seterusnya. Selama 2012, Yayasan BOS bersama Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah telah melakukan penyelamatan atas sembilan orangutan yang kemudian ditranslokasi ke areal Taman Nasional (TN) Seba ngau, Kalimantan Tengah. Sementara itu di Kalimantan Timur, sebagai respon atas berita terbantainya orangutan di perkebunan kelapa sawit, dilakukan penyelamatan atas dua orangutan (induk dan anak) dari perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kutai Kartane gara. Kedua orangutan ini kemudian dipindahkan dan dilepasliarkan di Hutan Kehje Sewen. Sebanyak 806 orangutan dan 54 beruang madu pun tetap menjalani perawatan rutin dan
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
rehabilitasi baik di Nyaru Menteng maupun di Samboja Lestari. Ada banyak orangutan di kedua pusat rehabilitasi ini yang siap untuk dilepasliarkan ke habitat alaminya, sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang cukup ketat, yang dijalankan sejak masa pra-pelepasliaran hingga pasca pelepasliaran di antaranya: pemi lihan kandidat, pemeriksaan kese hatan, sistem pengangkutan, tim pemantauan orangutan, logistik di lapangan, perizinan dari Pemerin tah. SOP reintroduksi yang diterapkan oleh Yayasan BOS ini sudah sesuai dengan kriteria nasional dan internasional (IUCN). Untuk memperkuat perlindungan terhadap habitat orangutan liar, pada 2012 kawasan Mawas di Kalimantan Tengah yang sebelumnya merupakan hutan produksi, dialihfungsikan menjadi Hutan Lindung dan Kawasan Konservasi (KSA/KPA) melalui Keputusan Menteri Kehutanan tahun 2011. Hal ini berdampak positif bagi konservasi Mawas ke depannya sebagai habitat bagi sekitar 3000 orangutan liar di Kalimantan Te ngah. Fokus kegiatan Mawas saat ini dititikberatkan pada pening katan peran perlindungan kawasan melalui dukungan terhadap operasional KPHL serta meningkatkan peran para pemangku kepentingan dan masyarakat sekitar.
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
11
Peristiwa Penting 2012 Misi utama Yayasan BOS adalah “terwujudnya kelestarian orangutan Borneo dan habitatnya dengan peran serta masyarakat.”
U
ntuk mencapai misi utama tersebut, Yayasan BOS melakukan pendekatan melalui pencapaian empat tujuan serta beberapa program dan kegiatan terkait. Peristiwa penting dalam upaya pencapaian selama 2012 adalah sebagai berikut:
Tujuan 1. Penyelamatan, rehabilitasi, dan pelepasliaran
a Membantu BKSDA dalam penyelamatan 9 orangutan di Kalimantan Tengah dan 2 orangutan di Kalimantan Timur. a Penerimaan 21 orangutan hasil sitaan BKSDA dan/atau penyerahan dari masyarakat dan perusahaan perkebunan kelapa sawit. a Perawatan kesehatan dan kesejahteraan rutin atas 806 orangutan serta penyelamatan dan rehabilitasi bagi satwa dilindungi lainnya. a Pemeriksaan kesehatan rutin bagi 48 beruang madu di Samboja Lestari dan 6 beruang madu di Nyaru Menteng. Translokasi orangutan a Pada 2012, 8 orangutan yang diselamatkan telah ditranslokasi ke kawasan hutan alami yang aman. a 2 orangutan liar (induk dan anak) yang dise lamatkan dari perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Timur telah ditranslokasi ke hutan Kehje Sewen.
12
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
Persiapan lokasi pelepasliaran dan izin terkait – Persiapan lokasi pelepasliaran orangutan di HL Bukit Batikap, Kalimantan Tengah, dan Hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur, serta pengurusan izin pelepasliaran orangutan dari Pemda Murung Raya, Kalimantan Tengah dan Kementerian Kehutan an (Ditjen PHKA). Persiapan kandidat pelepasliaran orang utan – Semua kandidat pelepasliaran sudah melalui screening kesehatan, tes DNA untuk menentukan asalnya, siap untuk dilepasliarkan dan ke depannya akan dipantau dengan menggunakan alat radio tracking. Pelepasliaran orangutan – Setelah melalui perencanaan matang, 50 orangutan semi-liar dan rehabilitan berhasil dilepasliarkan ke habitat alaminya di HL Bukit Batikap, Kalimantan Tengah (44 orangutan) dan di Hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur (6 orangutan). Pemantauan orangutan pasca pelepasli aran dan translokasi – Pemantauan rutin orangutan pasca pelepasliaran di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Bayi orangutan pertama pun telah lahir di HL Bukit Batikap.
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
13
Tujuan 3. Pelibatan dan pember dayaan masyarakat lokal
Tujuan 2. Konservasi habitat orangutan
Pengelolaan habitat orangutan liar di Kalimantan Tengah – Secara rutin melakukan pemantauan di kawasan Mawas untuk mengidentifikasi kegiatan-kegiatan ilegal dan bahaya kebakaran serta pengelolaan kawasan di wilayah Kapuas bersama proyek KFCP AusAid.
Pengelolaan Rehabilitasi Lahan di Sam boja Lestari – Pemantauan rutin untuk mengidentifikasi risiko kebakaran dan kegiatan ilegal, termasuk langkah-langkah penyelesaian konflik lahan. Kegiatan reforestasi berkelanjutan serta pengumpul an data pertumbuhan dan kematian vegetasi.
Pengelolaan kawasan pelepasliaran di Kalimantan Tengah dan Timur – Sosialisasi kegiatan pelepasliaran kepada masyarakat, serta melakukan upacara adat Dayak sebagai bentuk penghormatan kepada adat istiadat dan kearifan lokal, serta juga persiapan transek, jalur fenologi dan camp pemantauan orangutan pasca pelepasliaran.
Peningkatan praktek pengelolaan habitat orangutan di luar kawasan hutan – Penerapan Best Management Practices (BMP) atau praktek pengelolaan terbaik atas habitat orangutan di luar kawasan hutan, di perkebun an kelapa sawit PT. Mentaya Sawit Mas (PT. MSM, anak perusahaan Wilmar group).
14
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
a Kolaborasi dengan masyarakat dalam menyuplai pakan orangutan dan beruang madu. a Aktivitas pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan kredit mikro dan penguatan kapasitas masyarakat di areal Mawas. a Sosialisasi kegiatan pelepasliaran dan fasilitasi penyusunan rencana desa (RPJMDes) di lokasi pelepasliaran orangutan di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah; serta juga program pemberdayaan masyarakat di Samboja Lestari, Kalimantan Timur. Komu n i k a si , pub l i k a si d a n k e r j a sama a Peningkatan kepedulian dan keterlibatan yang signifikan dari para pemangku kepentingan melalui strategi komunikasi dan publikasi melalui pemberitaan di media massa, kegiatan pameran, serta media sosial (website, blog, Facebook, Twitter). a Penandatanganan kerjasama kegiatan konservasi orangutan dan habitatnya antara Yayasan BOS de ngan Ditjen PHKA, Kementerian Kehutanan.
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
15
PENCAPAIAN DI 2012
Tujuan 4. Peningkatan kapasitas lembaga Perbaikan struktur organisasi Yayasan BOS, pengembangan SOP, pelatihan karyawan serta partisipasi dalam lokakarya, baik di dalam maupun di luar negeri. Penggalangan Dana Kemampuan penggalangan dana untuk menghidupi program dan kegiatan merupakan tantangan tahunan. Tahun ini upaya signifikan difokuskan pada pencukup an pembiayaan terutama untuk kegiatan pelepasliaran orangutan dari pusat-pusat reintroduksi Yayasan BOS.
TUJUAN 1. Mendorong perlindungan orangutan dan satwa lain yang dilindungi (beruang madu) melalui pelepasliaran orangutan ke habitat alaminya dan penyediaan Suaka Beruang Madu.
D
i jantung kegiatan Yayasan BOS, terdapat dua pusat reintroduksi orangutan yaitu Program Reintroduksi Orangutan Kalimantan Tengah di Nyaru Menteng dan Program Reintroduksi Orangutan Kalimantan Timur di Samboja Lestari. Di sini Yayasan BOS menampung orangutan yang berasal dari hasil penyelamatan, penyitaan dan penyerahan pihak BKSDA dan masyarakat setempat. Semua orangutan ini merupakan korban hilangnya habitat, perburuan liar, dan konflik terutama akibat pembukaan perkebunan kelapa sawit. Jumlah orangutan di kedua fasilitas rehabilitasi tersebut sudah melewati kapasitas, yaitu sampai akhir Desember 2012 tercatat sebanyak 806 orangutan.
16
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
17
“Pada Januari 2012, Program Restorasi Habitat Orangutan (RHO) bersama tim dari Samboja Lestari dan BKSDA Kalimatan Timur berhasil menyelamatkan 2 orangutan liar dari perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Timur. Tim sangat beruntung karena terlambat beberapa menit saja, maka kedua orangutan ini dipastikan sudah mati.”
Penyelamatan dan translokasi orangutan
Pada 2012, Yayasan BOS berhasil melakukan beberapa misi penyelamatan dan translokasi orangutan di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Tim di Nyaru Menteng berkolaborasi dengan BKSDA Kalimantan Tengah untuk menyelamatkan 9 orangutan. Delapan di antaranya berhasil ditranslokasi ke TN Sebangau dan satu ditranslokasikan di sebuah areal di dalam wilayah penyelamatan. Sayangnya, kondisi orangutan saat ditemukan sangat beragam dan salah satu di antaranya akhirnya meninggal akibat komplikasi jantung. Pada Januari 2012, Program Restorasi Habitat Orangutan (RHO) bersama tim dari Samboja Lestari dan BKSDA Kalimatan Timur berhasil menyelamatkan 2 orangutan liar (induk dan anak) dari sebuah perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Timur. Tim sangat beruntung karena terlambat beberapa menit saja, maka kedua orangutan ini dipastikan sudah mati. Mereka ditemukan dalam kondisi kehabisan tenaga setelah dikejarkejar sepanjang malam dan dikepung oleh para pemuda yang siap untuk membunuh mereka. Keduanya segera ditranslokasikan ke Hutan Kehje Sewen.
18
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
19
“Yayasan BOS tahun ini menerima beberapa orangutan baru, baik hasil sitaan maupun penyerahan. Ini telah menempatkan populasi orangutan yang ada di pusat rehabilitasi mendapat tekanan. Kapasitas pusatpusat rehabilitasi Yayasan BOS sudah melebihi batas.”
Rehabilitasi orangutan
Fokus utama Yayasan BOS adalah merehabilitasi orangutan, memastikan kesejahteraan mereka, dan mengembalikan mereka ke habitat alaminya. Proses rehabilitasi mencakup pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh, proses pembelajaran yang konsisten di Sekolah Hutan dengan tujuan agar orangutan dapat memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dan berkembang biak ketika dilepasliarkan di habitat alaminya. Merehabilitasi lebih dari 800 orangutan bukanlah tugas yang mudah. Selama 2012 terdapat penambahan 21 orangutan hasil penyitaan BKSDA dan penyerahan masyarakat (9 orangutan di Nyaru Menteng dan 12 orangutan di Samboja Lestari). Selain itu, meskipun orangutan betina sudah dipasangi kontrasepsi, alam selalu menemukan cara sehingga terjadilah 10 kelahiran bayi orangutan baru di Nyaru Menteng. Memastikan kesehatan orangutan juga merupakan tantangan yang besar dan memerlukan tim medis yang berdedikasi di kedua pusat rehabilitasi. Berdasarkan hasil peme riksaan kesehatan orangutan selama
20
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
2012, di Samboja Lestari dan di Nyaru Menteng terdapat 785 kasus penyakit yang terdiri dari 20 jenis penyakit pada 641 pasien orangutan (rata-rata setiap bulan terdapat 65 kasus penyakit pada 53 orangutan). Sayangnya, meski tim medis telah memberikan perawatan 24-jam per hari, namun 15 orangutan akhirnya mati (10 di Nyaru Menteng dan 5 di Samboja Lestari). Kematian disebabkan oleh penyakit atau luka berat. Terdapat pula kematian 4 orangutan akibat tuberkulosis (TB) di Samboja Lestari. Yayasan BOS tahun ini menerima beberapa orangutan baru, baik hasil sitaan maupun penyerahan. Ini telah menempatkan populasi orangutan yang ada di pusat rehabilitasi mendapat tekanan. Kapasitas pusatpusat rehabilitasi Yayasan BOS sudah melebihi batas. Yayasan BOS menghadapi tantangan ini setiap tahun dan sangat sulit mengimbangi semua kepentingan mengingat tanpa Yayasan BOS, nasib orangutan tersebut akan terlantar. Sampai akhir 2012, jumlah orangutan di Yayasan BOS adalah sebanyak 806 individu yang terdiri dari 579 orangutan di Nyaru Menteng dan 227 orangutan di Samboja Lestari.
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
21
Reintroduksi Orangutan Tahun ini prestasi terbesar YAYASAN BOS adalah kesuksesan reintroduksi orangutan. Setelah perencanaan rinci berbulan-bulan, Yayasan BOS berhasil melepasliarkan 50 orangutan semi liar dan rehabilitan ke habitat alaminya yang aman. Keberhasilanini terjadi setelah selama satu dekade menghadapi tantangan dalam mendapatkan habitat alami. tahun 2012 ini, telah dilepasliarkan 44 orangutan dari Nyaru Menteng dan 6 dari Samboja Lestari yang mendasari program lanjutan yang ambisius untuk 2013 dan seterusnya.
Proses reintroduksi mengikuti perencanaan yang sangat rinci dan berbagai persiap an baik untuk para orangutan kandidat pelepasliaran maupun terhadap lokasi pelepasliaran.
Penyelamatan dan rehabilitasi satwa lain yang dilindungi (Suaka Beruang Madu)
Lokasi pelepasliaran telah dipilih dan disur vei selama tahun 2011. Setelah diperoleh kesamaan genetik atas wilayah pelepasliaran, orangutan dari Nyaru Menteng dilepasliarkan ke HL Bukit Batikap di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah, sedangkan orangutan dari Samboja Lestari dilepasliarkan di Hutan Kehje Sewen di Kabupaten Kutai Timur dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Pada 2012, kami terus menyediakan perawatan dan kesejahteraan kepada 54 beruang madu (6 di Nyaru Menteng dan 48 di Samboja Lestari).
Persiapan kandidat pelepasliaran orangutan termasuk pemeriksaan kesehatan yang ketat (lihat Kotak 2) dan penilaian perilaku untuk memastikan kesehatan orangutan dan kemampuan bertahan hidup di alam. Individu yang terpilih kemudian ditempatkan pada
Proses rehabilitasi beruang madu mengikuti kriteria yang sama dengan para orangutan, termasuk pemeriksaan medis secara rutin, perawatan berkelanjutan dan membangun keterampilan.
22
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
level sekolah hutan yang lebih tinggi dan kemudian dimasukkan ke dalam proses karantina. Keseluruhan proses ini dilakukan sesuai SOP yang berlaku dan dikawal secara ketat oleh Dewan Penasehat Ilmiah (Scientific Advisory Board). Dalam proses karantina, setiap kandidat akan diimplan radio transmitter di bawah kulit pada bagian tengkuk untuk kepentingan pemantauan orangutan pasca pelepasliaran. Selain itu, persiapan perizinan dan koordinasi baik dengan Pemerintah Pusat (Kementerian Kehutanan) maupun de ngan Pemerintah Provinsi dan BKSDA serta Pemerintah Kabupaten (Kabupaten Murung Raya di Kalimantan Tengah dan Kabupaten Kutai Timur dan Kabupaten Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur), terus dilakukan untuk memastikan segala proses legal dapat terpenuhi.
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
23
Untuk menjamin kesehatan kandidat pelepasliaran orangutan di Pusat Reintroduksi Orangutan di Kalimantan Tengah, pada 2012 YAYASAN BOS mendapatkan dukungan untuk membangun fasilitas karantina yang baru dan berdiri sendiri di atas tanah milik Yayasan BOS di Nyaru Menteng, yang dirancang oleh para ahli orangutan. Fasilitas ini menyediakan kandang individu maupun kandang sosialisasi serta ruang karantina untuk 54 orangutan. fasilitas ini memungkinkan Yayasan BOS untuk mulai mengosongkan pulau-pulau pra-pelepasliaran orangutan, dan memasukkan orangutan ke karantina untuk kemudian dilepasliarkan. Ini juga berarti bahwa pulau-pulau ini dapat DIisi kembali dengan para orangutan yang telah menyelesaikan tahap akhir sekolah hutan, sebelum mereka dilepasliarkan. Konstruksi selesai pada September 2012 dan dibuka secara resmi pada bulan Oktober. Ini merupakan pencapai an yang luar biasa bagi tim maupun para orangutan Yayasan BOS.
24
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
25
26
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
27
Pemantauan Pasca Pele pasliaran dan Translokasi Pemantauan diperlukan untuk menilai kesehatan dan perilaku orangutan yang dilepasliarkan. Data ini sangat berguna untuk mengukur keberhasilan dan merencanakan strategi pelepasliaran mendatang. Pemantauan berfokus pada pengumpulan data perilaku, demografi, ekologi, pola pergerakan, sarang, interaksi sosial, reproduksi, pilihan dan ketersediaan pakan (fenologi), penyakit dan cedera, selain ba nyak lagi variabel yang diukur. Variabel terpenting yang menentukan keberhasilan pelepasliaran adalah kemampuan orangutan untuk bertahan hidup dan berkembang biak, yang diukur melalui observasi langsung pada orangutan dengan interval yang berbeda sepanjang tahun. Data ini dilengkapi dengan catatan kapan dan di mana sinyal pemancar masing-masing individu terekam dan diperoleh selama dilakukannya survei sarang. Tim monitoring mulai bekerja segera setelah orangutan dilepasliarkan dan terus melakukan pencatatan atas masing-masing individu dalam jangka waktu minimal satu tahun. Laporan pemantauan dibuat harian dan dianalisa untuk melihat perkembangan dan kemajuan setiap orangutan. Hal ini memungkinkan tim monitoring meninjau dan melakukan penjadwalan ulang kegiatan pemantauan berdasarkan pada data terbaru. Sebagai contoh jika data orangutan menampilkan tanda-tanda sakit, maka tim dapat melakukan pertolongan pertama sedini mungkin. Kesuksesan program reintroduksi menjadi dasar bagi kegiatan pelepasliaran ke depannya, dan Yayasan BOS terus mengkaji metodologi dan praktek yang digunakan untuk memastikan tercapainya kelangsungan hidup bagi para orangutan. Hasil awal monitoring kelangsungan hidup dan adaptasi orangutan sangat menggembirakan. Yang menarik di tahun 2012 adalah kelahiran bayi orangutan pertama di HL Bukit Batikap. Pada Desember 2012 orangutan betina bernama Astrid, yang dilepasliarkan dari Nyaru Menteng pada Februari 2012, melahirkan bayi jantan yang sehat. Hal itu membuktikan bahwa orangutan bisa bereproduksi dan Yayasan BOS menantikan kelahiran-kelahiran berikutnya.
28
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
TabeL 1. CONTOH HASIL PEMANTAUAN Awal minggu pada
26 Feb
04 Mar
11 Mar
Astrid
++
++
Monic
++
++
Tantri
++
+
+
Tarzan
++
++
++
18 Mar
25 Mar
08 Apr
15 Apr
22 Apr
29 Apr
++
++
++
++
++
+
++
++
++
+
++
+
+
+ ++
+
01 Apr
++
++
Bang Jagur
++
+
+
Bunga
++
++
+
Heldy
++
+
+
Ika
++
+
++
Jojo
++
++
++
Kali
++
Komeng
++
++
Mama Tata
++
++
Ompong
++
++
Tata
++
+
Yaya
++
+
+ +
++
06 Mei
13 Mei
20 Mei
27 Mei
++
+
++
++
+
+
+
+
+
++
++
++
++
++
+
+
+
+
++
+
+
+
+
+
+
+
+ +
+
++
+
+ +
+
03 Jun
10 Jun
17 Jun
++
++
++
+
+
++
++
++
+
+
+
++
+
+
+
++
++
++
+
++
++
++
++
+
++
+
+
+
+
+
+
++
24 Jun
+
+ +
+
+
+
+
++
+
+
+
+
++
+
+
++ Langsung/diamati secara visual. + Direkam oleh radio-tracking.
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
29
+
TUJUAN 2. Mengupayakan konservasi habitat orangutan melalui pengelolaan lestari habitat orangutan liar, areal pelepasliaran dan suaka orangutan. Pengelolaan kawasan Mawas di Kalimantan Tengah Mawas adalah hutan rawa gambut yang sangat penting karena merupakan salah satu dari sedikit habitat yang tersisa bagi orangutan liar. Estimasi terkini memper kirakan sekitar 3.000 orangutan liar tinggal di kawasan seluas 309.000 ha ini. Pengelolaan kawasan Mawas dibagi menjadi 2 bagian, yaitu wilayah Kabupaten Kapuas yang dikelola oleh proyek Kalimantan Forest and Climate Partnership (KFCP) dan didanai oleh Pemerintah Australia, dan wilayah Kabupaten Barito Selatan yang dikelola oleh Yayasan BOS melalui Program Konservasi Mawas. Selama 2012, Program Konservasi Mawas memastikan keberlanjutan perlindungan kawasan melalui 130 kegiatan patroli rutin yang bertujuan untuk memantau kegiatan ilegal dan kebakaran hutan yang dilakukan oleh Pos Jaga Rantau Upak dan Batampang. Patroli dilakukan bekerja sama dengan Regu Pengendali Kebakaran Desa Batampang dan Regu Reforestasi Desa Mangkatip. Tidak ditemukan kegiatan ilegal, tetapi pada bulan September dan Oktober 2012 ditemukan dua kali kebakaran di sekitar kanal Rantau Upak di Blok
30
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
A-Utara dan Blok E, yang berhasil dipa damkan. Kebakaran pada bulan Oktober 2012 di Blok A-Utara berdekatan dengan lokasi tanaman Jelutung hasil kegiatan reforestasi Kelompok Desa Mangkatip. Api berhasil dipadamkan dan dicegah penyebarannya. Sedangkan pengelolaan kawasan Mawas melalui proyek KFCP terfokus pada pembangunan dan implementasi kegiatan demonstrasi REDD dalam skala besar, yang mencakup: a Kegiatan pengembangan strategi pengelolaan kebakaran, peningkatan kesadaran tentang bahaya kebakaran, pencegahan kebakaran dan peningkatan kapasitas pengelolaan kebakaran di 7 desa. a Restorasi hutan rawa gambut di Blok A melalui penghutanan kembali de ngan pelibatan dari masyarakat lokal di 7 desa. a Restorasi hutan rawa gambut melalui pemblokan kanal kecil (tatas) di Blok E dengan pelibatan masyarakat lokal di 7 desa. a Monitoring vegetasi dalam rangka pengumpulan data pemantauan emisi gas rumah kaca.
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
31
Proyek REDD-FLAME Logging Assesment & Monitoring Environment (REDD-FLAME) yang didanai
Pengelolaan kawasan pelepasliaran di Kalimantan TImur
program FP7 Komisi Eropa, yang dikelola bersama beberapa anggota konsorsium dari Jerman, Belanda, Inggris, Brazil dan Mozambik. Mawas terpilih secara spesifk untuk menguji metodologi baru yang dikembangkan menggunakan citra radar (dan optik) resolusi tinggi untuk memantau dan mendeteksi terjadinya degradasi hutan dan deforestasi secara dini. Hasil pemantauan telah diverifikasi melalui kunjungan lapangan ke areal Mawas pada November 2012. Hasilnya menunjukkan bahwa telah terjadi degradasi selama tahun 2012 di areal Mawas yang berasal dari kegiatan pembalakan liar, namun dalam skala kecil.
Situs pelepasliaran orangutan di Kalimantan Timur, Hutan Kehje Sewen, dikelola oleh perusahaan milik Yayasan BOS, yaitu PT Restorasi Habitat Orangutan Indonesia (RHOI). Selama 2012, upaya difokuskan pada persiapan lokasi pelepasliaran, tim monitoring, camp, serta infrastruktur dan kebutuhan logistik lainnya yang diperlukan untuk menerima dan memantau orangutan dari Samboja Lestari. Sosialisasi kepada masyarakat lokal, perekrutan staf dari masyarakat setempat dan upacara adat Dayak berlangsung bersamaan dengan pembuat an jalur fenologi dan pengumpulan data ekologi dasar lainnya seperti data iklim.
Pada 2012, Mawas terpilih sebagai salah satu lokasi penelitian proyek REDD Fast
32
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
33
Pengelolaan kawasan suaka orangutan dan beruang madu Samboja Lestari Areal suaka orangutan dan beruang madu di Samboja Lestari merupakan areal milik Yayasan BOS seluas 1.852,63 ha, di mana seluas 983,24 hektar telah disertifikasi oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN). Secara keseluruhan area ini berfungsi sebagai lokasi kegiatan reforestasi dan konservasi ex-situ orangutan dan beruang madu.
Tahun ini upaya reforestasi dilanjutkan pada areal seluas 3 hektar lagi, sehingga total areal Samboja Lestari yang sudah direhabilitasi kini mencapai luas 1.179 hektar. Sekitar 673 hektar sisanya dialokasikan untuk sarana prasarana, serta mencakup sungai dan areal kosong yang dapat di manfaatkan bila diperlukan ke depannya. Tim di Samboja Lestari bertanggung jawab pula untuk memantau dan mengambil data vegetasi pada Petak Ukur Permanen (PUP). Selain kegiatan reforestasi yang berkelanjutan, tim di Samboja Lestari juga melakukan pengembangan tanaman pakan orangutan, termasuk kubis dan ketimun serta juga buah-buahan seperti rambutan. Tim Patroli dan Pengamanan Samboja Lestari secara rutin melakukan patroli untuk memantau kawasan dari kegiatan ilegal, pembalakan liar dan kebakaran, serta pemeliharaan sarana prasarana termasuk jalan dan batas areal. Selama 2012, terdapat beberapa kasus klaim lahan dari masyarakat sekitar terutama pada lahan Samboja Lestari yang berbatasan dengan areal pemukiman transmigrasi. Yayasan BOS terus berupaya mencari solusi dalam penyelesaian sengketa lahan tersebut, melalui pendekatan dengan masyarakat setempat dan koordinasi dengan aparat pemerintahan terkait.
34
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
35
Memfasilitasi Best Management Practices (BMP) pengelolaan habitat orangutan di areal Perkebunan Kelapa Sawit Jumlah orangutan yang masuk ke pusat-pusat rehabilitasi orangutan Yayasan BOS terus meningkat dan sebagian besar merupakan korban hilangnya habitat akibat pembukaan area perkebunan kelapa sawit. Untuk mengurangi konflik tersebut, Yayasan BOS bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Te ngah dan sebuah perusahaan kelapa sawit PT. Mentaya Sawit Mas (PT. MSM), berupaya mengembangkan kerjasama dalam memfasilitasi BMP pengelolaan habitat orangutan di areal perkebunan Kelapa Sawit. Kerjasama tersebut dituangkan dalam perjanjian tiga pihak yang ditandatangani pada Maret 2011 dan telah diperbaharui pada Januari 2013. Selama 2012, perkembangan pelaksanaan kegiatan yang tercakup dalam perjanjian meliputi: a Survei sosial budaya di 5 Desa sekitar areal perkebunan PT. MSM a Pra-survei pemahaman karyawan PT. MSM tentang perlindungan dan konservasi orangutan serta habitatnya a Survei populasi orangutan bersamaan dengan survei habitat, potensi dan ancaman di areal PT. MSM a Diseminisasi kegiatan di Kabupaten Kotawairingin Timur (Kotim) a Pembentukan Tim Teknis Kerjasama Program (TTKP) di Kabupaten Kotim Hasilnya, telah teridentifikasi 4.000 ha areal berstatus High Conservation Value (HCV) di PT. MSM di mana tersebar populasi orangutan di beberapa titik. Namun pada sebagian besar areal HCV tersebut terdapat konflik kepemilikan lahan yang cukup berat serta juga kegiatan ilegal. Disimpulkan bahwa pengelolaan areal HCV sebagai habitat orangutan hanya dapat dilakukan bila permasalahan sosial sudah diselesaikan. Berdasarkan kegiatan yang dilakukan pada 2012 ini, Yayasan BOS memberikan rekomendasi untuk pelaksanaan kegiatan tahun berikutnya, yang mencakup penyelesaian masalah sosial mengenai status kepemilikan areal HCV dan kegiatan ilegal yang ada di dalam areal tersebut, dilakukannya program yang dapat memberikan kontribusi positif bagi ekonomi masyarakat, pelibatan TTKP secara lebih intensif terutama dalam mendorong aspek kebijakan yang mendukung dan survey ulang penetapan HCV dengan batas desa dan kepemilikan secara partisipatif.
36
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
37
TUJUAN 3. Pelibatan masyarakat dan para pemangku kepentingan dalam konservasi orangutan Borneo dan habitatnya melalui kerjasama pelaksanaan, penelitian, pengembangan database, dan pendidikan lingkungan.
Pelibatan dan program pemberdayaan masyarakat sekitar
Memenangkan dan mem pertahankan keterlibatan serta dukungan masyarakat lokal merupakan kunci keberhasilan kegiatan di semua wilayah kerja. 38
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
39
Di sekitar LOKASI pele pasliaran ORANGUTAN di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur
Pelibatan masyarakat di sekitar areal pelepasliaran orangutan dilakukan oleh tim Yayasan BOS di Kalimantan Tengah khususnya di Desa Tumbang Naan, Tumbang Tohan, Muara Joloi I, Muara Joloi II dan Parahau Baru di wilayah Kabupaten Murung Raya. Melanjutkan kegiatan lima tahun sebelumnya, di Desa Tumbang Tohan telah dibentuk lima kelompok usaha masyarakat, yang diikuti dengan pelatihan penguatan kapasitas kelompok serta pelatihan budidaya jamur untuk satu kelompok perempuan.
Di sekitar pusat rehabilitasi orangutan di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur Pelibatan masyarakat di sekitar pusat rehabilitasi orangutan di Nyaru Menteng dan Samboja Lestari ditujukan dalam kerjasama pengadaan dan suplai pakan satwa. Pakan orangutan di Nyaru Menteng disuplai oleh masyarakat sekitar melalui 23 kelompok dari enam desa di Kecamatan Bukit Batu, Tangkiling. Sedangkan di Samboja Lestari dilakukan melalui 14 kelompok tani. Rata-rata pengadaan pakan setiap bulan berkisar antara 100-130 kilogram per satwa yang terdiri dari 20-31 jenis pakan buah-buahan dan sayuran. Tim di Nyaru Menteng juga memfasilitasi penguatan dan pemberdayaan masyarakat di Desa Sungai Gohong dan Tumbang Tahai, melalui penggalian potensi desa dan memfasilitasi jaringan pemasaran untuk usaha kerajinan tangan serta pariwisata. Fasilitasi dilakukan terhadap kelompok perajin anyaman rotan dan purun di Desa Sei Gohong. Hasil produksinya termasuk topi, tas, keranjang, dan tikar. Nyaru Menteng membantu dalam mempromosikan dan memasarkan hasil produksi kelompok tersebut dengan meng ikutsertakannya dalam berbagai perlombaan kerajinan tangan serta menjalin kerjasama dengan lima hotel berbintang di Palangka Raya. Di Samboja Lestari, khususnya pada musim kemarau, dilakukan sosialiasi kepada masyarakat sekitar mengenai resiko dan bahaya kebakaran serta adanya pengawasan pada saat masyarakat melakukan pembakaran lahan.
40
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
Selanjutnya untuk mendukung upaya peningkatan kesehatan, pendidikan dan budaya masyarakat, tim Yayasan BOS Nyaru Menteng telah melakukan sosialisasi penyakit malaria di Desa Tumbang Naan serta membagikan 278 kelambu kepada 186 keluarga. Selain itu diberikan bantuan 483 paket alat tulis untuk sekolah-sekolah di Desa Tumbang Naan, Tumbang Tohan dan Tumbang Tabulus, serta bantuan satu paket mesin tik dan peralatan lainnya untuk Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Tumbang Tohan. Nyaru Menteng juga memberikan bantuan untuk perayaan keagamaan di Desa Tumbang Naan dan Tumbang Tohan. Nyaru Menteng pun merekrut 12 staf untuk mendukung kegiatan pemantauan pelepasliaran orangutan di HL Bukit Batikap dan staf pemberdayaan masyarakat yang berasal dari Desa Tumbang Naan dan Tumbang Tohan. Sedangkan program pelibatan masyarakat di sekitar areal pelepasliaran orangutan di Kalimantan Timur dilakukan oleh Yayasan BOS melalui Program Restorasi Habitat Orangutan (RHO). Tim telah melakukan sosialiasi mengenai konservasi kepada masyarakat setempat dan perekrutan tenaga kerja dari masyarakat sekitar, serta melaksanakan upacara adat Dayak untuk mendukung kelancaran proses pelepasliaran orangutan.
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
41
Di sekitar habitat orangutan liar DI Kawasan Mawas Program pelibatan dan pemberdayaan masyarakat bagi masyarakat di sekitar Mawas, dilakukan melalui proyek KFCP di wilayah Kapuas dan melalui Program Konservasi Mawas di empat desa yaitu Desa Timpah dan Lawang Kajang (Kabupaten Kapuas) dan di Desa Batampang dan Sungai Jaya (Kabupaten Barito Selatan). Pemberdayaan masyarakat oleh KFCP mencakup program peningkatan ekonomi masyarakat yang difasilitasi oleh CARE International dan pelibatan masyarakat dalam kerjasama pelaksanaan kegiatan reforestasi dan blocking tatas yang difasilitasi oleh Program Konservasi Mawas. Program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan di Desa Timpah, Lawang Kajang, Sungai Jaya dan Batampang dikelola langsung oleh Program Konservasi Mawas, meliputi kegiatan penguatan kapasitas kelompok yang didanai oleh DANIDA dan Proyek Pengembangan Kredit Mikro yang didanai oleh BOS Swiss. Aktivitas program DANIDA ditujukan untuk penguatan dan pengembangan ekonomi masyarakat yang terbagi atas 23 kelompok (6 kelompok perempuan dan 17 kelompok laki-laki) de ngan total 292 anggota. Pada setiap desa telah dilakukan pengumpulan data baseline dan pemetaan kondisi sosial ekonomi secara partisipatif. Kelompok ini juga telah mendapatkan pelatihan dalam bidang pengelolaan usaha, pengolahan produk, dan pendampingan dalam pengembangan mata pencaharian yang ramah lingkungan. Pengembangan Kredit Mikro dilaksanakan di dua desa, Timpah dan Batampang, dengan 7 kelompok (68 anggota) yang terdiri dari 5 kelompok perempuan dan 2 kelompok laki-laki. Modal awal dari tahun sebelumnya sebesar Rp 10.000.000 (sepuluh juta rupiah) per kelompok akan digulirkan kembali kepada anggota/kelompok baru. Di Timpah dengan 30 orang anggota perempuan, mekanisme kredit dikelola melalui usaha simpan pinjam “Anggrek 200.000”, yang mengadopsi sistem yang sudah dijalankan di sana oleh “Paguyuban Tutur Jaga Nyaring”. Di Batampang dengan 38 anggota (20 perempuan dan 18 laki-laki), kredit mikro dilakukan melalui kerjasama dengan Credit Union (CU) Sumber Rejeki. Pinjaman awal dari proyek digunakan untuk membuka rekening di CU dan selanjutnya dikelola oleh CU Sumber Rejeki. Komitmen Yayasan BOS dalam peningkatan kesejahtera an perseorangan dan masyarakat terus berlanjut. Setiap bulan, staf Yayasan BOS dari Program Konservasi Mawas bersama fasilitator desa rutin memberikan pendamping an dalam hal pembukuan, perencanaan usaha, dan pertemuan untuk evaluasi kegiatan kelompok.
42
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
43
Penelitian dan pengembangan Reintroduksi Orangutan – Tahun ini kegiatan penelitian berkembang pesat setelah dimulainya kembali kegiatan pelepasliaran orangutan di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Tim pemantauan orangutan dibentuk di kedua lokasi pelepasliaran untuk memantau orangutan pasca pelepasliaran. Pemantauan harian orangutan yang dilepasliarkan difokuskan pada pe ngumpulan data adaptasi, diet, pola pergerakan, dan perilaku bersarang. Data pemantauan digunakan untuk mengukur keberhasilan proses reintroduksi dan membuat perbaikan jika diperlukan. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memastikan tingkat kelangsungan hidup yang tinggi dan pembentukan populasi orangutan baru yang layak di alam liar untuk meningkatkan konservasi spesies. Dengan data yang semakin detail Yayasan BOS akan mendistribusikan penemuan-penemuannya melalui jur nal ilmiah maupun laporan, sebagai acuan pemantauan orangutan pasca pelepasliaran di mana pun. Selain itu, Yayasan BOS secara rutin melakukan kegiatan penelitian orangutan dan habitatnya di Stasiun Penelitian Tuanan, serta pemantauan curah hujan dan pertumbuhan tanaman. Penelitian Orangutan Liar – Stasiun Penelitian Tuanan dibangun oleh Yayasan BOS pada 2002. Sejak 2003, Tuanan berkolaborasi dengan Carel van Schaik dan Maria van Noordwijk dari Zurich University dan Dr. Sri Suci Utami dan Drs. Tatang Mitra Setia dari Universitas Nasional (UNAS). Penelitian difokuskan pada perilaku orangutan liar serta dampak degradasi habitat terutama pada orangutan, dan keanekaragaman hayati pada umumnya. Hasil penelitian diharapkan dapat
44
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
memberikan pemahaman mendalam tentang orangutan dan habitat alami nya, yang pada gilirannya dapat digunakan sebagai dasar dalam menjalan kan program reintroduksi orangutan maupun program restorasi habitat. Tahun ini, rata-rata setiap bulannya terdapat 7 peneliti dari Indonesia dan luar negeri. Ada empat bidang utama penelitian di Tuanan, yaitu:
Zurich University DAN UNAS – Pemantauan populasi orangutan jangka panjang (interval kelahiran dan pola penyebaran pada betina), genetika dan hubungan sosial, perilaku, budaya, serta data habitat seperti fenologi, cuaca dan ancaman (kebakaran), dll. Rutgers University, Amerika Serikat – Erin Vogel meneliti pakan dan fisiologi orangutan, serta efek ketersediaan habitat dan kualitas pakan pada fisiologi, dan jelajah orangutan dengan metode-metode non invasif. Ivona Faitova – Penelitian kesehatan orangutan melalui analisa parasit pada sampel kotoran orangutan dan perilaku orangutan dalam memanfaatkan tanaman obat.
Zurich University, IPB, and Cheryl Knott – Kolaborasi penelitian hormon yang bertujuan untuk mengetahui potensi reproduksi orangutan, dengan metode-metode non invasif. Selain itu, para peneliti melakukan pemantauan orangutan liar di sekitar Tuanan, dan selama 2012 terpantau keberadaan rata-rata 27 orangutan liar setiap bulan. Tahun ini Nyaru Menteng bersama para peneliti dari IPB juga meneliti hormon androgen orangutan jantan.
“Stasiun Penelitian Tuanan dibangun oleh Yaya san BOS pada 2002. Penelitian difokuskan pada perilaku orangutan liar serta dampak degradasi habitat terutama pada orangutan, dan keaneka ragaman hayati pada umumnya.”
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
45
Pendidikan Lingkungan Pendidikan lingkungan sangat penting untuk menanamkan kepedulian tentang konservasi orangutan Borneo dan pentingnya melindungi habitatnya. Kegiatan Yayasan BOS meliputi kunjungan ke sekolah-sekolah dan program sekolah binaan. Tahun ini tim pendidikan di Nyaru Menteng berkunjung ke SD Tuanan dan SD Desa Katunjung dan membangun program pendamping an bagi sekolah-sekolah tersebut. Yayasan BOS juga melaksanakan program BOS KID’s dan BOS FRIENDS di Nyaru Menteng.
46
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
47
Media dan Komunikasi Film dan Liputan Berita Semua kegiatan pelepasliaran orangutan hingga hari ini telah difilmkan oleh kelompok/individu atau rumah produksi yang terpilih dan telah diliput baik oleh media nasional maupun internasional. Film-film pendek mengenai setiap kegiatan pelepasliaran telah diproduksi dan disebarkan melalui sarana media online. SAMBOJA LESTARI – Pada pelepasliaran orangutan pertama ada tiga mitra media yaitu Metro TV, Media Indonesia dan Antara Foto, yang diundang untuk meliput kegiatan pelepasliaran orangutan di KJ7. Selain itu, kehadiran tiga menteri juga menarik puluhan media lain untuk meliput upacara pelepasliaran di Samboja Lestari. Pada pelepasliaran kedua dan ketiga di Samboja Lestari, Yayasan BOS tidak mengundang media. Siaran pers hanya didistribusikan melalui email sehingga peliputan kegiatan di media tradisional jauh lebih sedikit. Namun, kegiatan ini menjadi highlight di sosial media seperti Twitter dan Facebook di mana tagar #SaveOrangutan tercatat sebagai trending topic pada 5 Mei 2012. NYARU MENTENG – Pada pelepasliaran pertama di akhir Februari, Yayasan BOS menugaskan sebuah tim dokumentasi untuk merekam peristiwa tersebut, namun juga menarik perhatian banyak media massa untuk meliput acara seremoni yang diadakan di Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya dan di IMK, Puruk Cahu. Kehadiran pejabat tinggi yaitu Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan di Palangka Raya, serta kehadiran Bupati Murung Raya, Dr. Willy M. Yoseph di Puruk Cahu, menye-
48
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
babkan cukup banyak liputan media. Terdapat 18 berita yang diterbitkan di media tradisional dan online nasional serta 4 pemberitaan internasional, termasuk Al Jazeerra. Pelepasliaran pada bulan Maret dan Agustus tidak semeriah sebelumnya, namun tetap mendapatkan peliputan yang baik dari berbagai media nasional dan internasional. Sekali lagi, dokumentasi dibantu oleh dua kamerawan lepas yang mendokumentasikan keseluruhan proses untuk membuat film-film pendek. Yayasan BOS juga membuat kesepakat an dengan dua agen hubungan masyarakat di Inggris yang membantu menyebarluaskan berita pelepasliaran tersebut. Kantor berita Antara Foto juga meliput pelepasliaran di bulan Maret yang menghasilkan sebuah buku karya fotografernya, berjudul “Orangutan: Rhyme and Blues”. Bulan Agustus dan November, dua media terkemuka di dunia, BBC dan Danish Broadcasting Corporation mendokumentasikan pelepasliaran keempat. Film BBC berfokus pada perjalanan orangutan rehabilitan dan akan mengudara pada musim gugur 2013. Sementara kru film dari Denmark berfokus pada Lone Droscher Nielsen dan juga akan mengudara pada 2013. Eksposur global sangat diharapkan melalui kedua media ini. Liputan yang sangat intensif terkait pelepasliaran orangutan pun telah menyebabkan terpilihnya Yayasan BOS sebagai salah satu dari lima cerita lingkungan hidup terbesar di tahun 2012 oleh The Jakarta Globe, sebuah koran berbahasa Inggris yang terpandang di Indonesia.
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
49
BLOG – Kisah lengkap pelepasliaran orangutan dan kegiatan pemantauan orangutan pasca pelepasliaran secara rutin juga diterbitkan di blog (http://going back2dforest.wordpress.com/) untuk program di Kalimantan Tengah dan (http:// orangutanforest.wordpress.com/) untuk program di Kalimantan Timur. Tanggapan yang diperoleh sangat mengejutkan. Dalam 5 bulan terakhir, menghasilkan sekitar 6.000 hits dengan top views berasal dari Indonesia, Amerika Serikat, Inggris, Australia dan Jerman. Berita yang menampilkan foto dan video orangutan yang paling banyak menghasilkan hits. Meskipun kisah monitoring tetap menarik bagi beberapa pembaca dan pengikut setia, namun jelas terlihat pentingnya menjaga momentum kegiatan pelepasliaran ini. SOCIAL MEDIA – Twitter dan Facebook – telah terbukti sangat efektif dalam menyebarkan pesan konservasi orangutan, meningkatkan kesadaran dan kepedulian, serta menumbuhkan keinginan untuk bertindak. Setiap informasi baru yang diterbitkan secara online melalui Twitter dan Facebook, meningkatkan jumlah pengunjung blog maupun website Yayasan BOS.
KOMUNIKASI DI TAHUN 2012 DAN SELANJUTNYA
WEBSITE – Situs resmi Yayasan BOS (http://www.orangutan.or.id) mengalami renovasi total pada bulan Mei 2012 dan sejak September 2012 telah tersambung dengan Google Analytics, yaitu alat dari Google untuk mengukur keaktifan sebuah situs di internet. Karena itu, analisis berikut didasari data yang dikumpulkan pada September-Desember 2012. Selama periode itu, situs Yayasan BOS mendapat 4.274 pengunjung; 2.960 di antaranya adalah pengunjung unik (62,56% pengunjung baru dan 37,44% pengunjung berulang). Jumlah pengunjung unik mencerminkan berapa banyak individu berbeda yang mengakses situs. Sebagai contoh, ketika seseorang keluar dari situs dan kembali lagi sebanyak lima kali selama periode perhitungan, orang itu akan dihitung sebagai satu pengunjung unik namun dengan lima “sesi pengguna”.
STATISTIK Website 2012
50
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
Secara umum, foto lebih disukai daripada bentuk penyampaian lainnya. Di per ingkat kedua adalah berbagai kisah pelepasliaran orangutan dan kegiatan monitoring . Posisi ketiga ditempati oleh kisah-kisah penyelamatan dan penganiayaan terhadap orangutan.
Media sosial memainkan peran yang semakin penting seiring meningkatnya pemakaian ponsel pintar di Indonesia dan di dunia. Pada akhir tahun 2012, terdapat 210.000.000 koneksi ponsel di Indonesia, dengan 36% penetrasi ponsel pintar di perkotaan dan 22% di seluruh Indonesia. Nielsen, sebuah lembaga survei dan informasi terkemuka di dunia, memprediksi akan terjadi peningkatan hingga 60% pada penggunaan ponsel pintar di Indonesia pada tahun 2013. Jakarta tercatat sebagai kota dengan pengguna Facebook terbanyak di dunia, yaitu 17,4 juta akun, sementara Twitter menempatkan Indonesia pada peringkat keenam dengan total 15 juta akun. Pada 2012, data menunjukkan bahwa 60% akses internet di Indonesia adalah melalui ponsel pintar dan 87% update status Facebook dan Twitter juga dilakukan dari ponsel. Pemberitaan ekstensif dan penggunaan media sosial yang agresif tidak hanya meningkatkan kepedulian dan citra, tapi juga kepercayaan publik terhadap Yayasan BOS dan secara langsung atau tidak telah meningkatkan pendanaan dari Asia dan Indonesia sebanyak 27% melalui donasi, adopsi, penjual an merchandise dan dari korporasi. Hal tersebut mendorong Yayasan BOS untuk terus menguatkan dan memaksimalkan komunikasi melalui media sosial, blog, website, serta memanfaatkan media komunikasi tradisional sesering mungkin. Tahun 2013, telah dimulai pula penyebaran e-newsletter tiga bulanan yang bernama “Forest Voice”. Yayasan BOS berencana juga untuk bereksperimen lebih jauh dengan cara memperluas penyebaran email dan melaksanakan berbagai kampanye selama tahun 2013, khususnya untuk mempromosikan Program Adopsi dan mengumpulkan dana untuk pelepasliaran orangutan selanjutnya.
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
51
Berbagi ilmu dalam peningkatan upaya konservasi orangutan Borneo dan perlindungan habitatnya Yayasan BOS menjalankan program dan kegiatannya berdasarkan kerjasama dalam upaya konservasi orangutan Borneo dan habitatnya yang dituangkan di dalam dokumen perjanjian kerjasama, baik dengan Pemerintah Pusat (Ditjen PHKA Kementerian Kehutanan dan BKSDA) maupun dengan Pemerintah Daerah (Pemerin tah Provinsi Kalimantan Tengah dan Kabupaten Murung Raya). Sebagai konsekuensi, Yayasan BOS mengemban pesan moral dalam meningkatkan kepedulian terhadap konservasi orangutan Borneo dan habitatnya, terutama kepada para pemangku kepen tingan serta dalam memberikan masukan atas hasil pembelajaran untuk penyempurnaan kebijakan yang mendukung upaya di atas. Selama 2012, upaya dititikberatkan pada penggalangan dukung an, penyebaran pengetahuan, dan penyempurnaan kebijakan. Yayasan BOS telah memberikan beberapa presentasi, turut serta dalam seminar dan lokakarya terkait, berkolaborasi untuk mengimplementasikan Best Management Practices (BMP) pada orangutan habitat di dalam area perkebunan sawit di Kalimantan Tengah, bekerjasama dalam menyelamatkan dan mentranslokasikan orangutan dari beberapa perkebunan sawit di Kalimantan Tengah dan Timur, dan yang tak kalah penting, juga mendorong terbentuknya Tim Teknis Kerjasama Program (TTKP) di Kabupaten Kotawaringin Timur dalam pelaksanaan BMP pengelolaan habitat orangutan di wilayah perkebunan kelapa sawit. Selain itu, Yayasan BOS berperan besar dalam memberikan masukan terhadap perubahan status kawasan hutan di areal Mawas Kalimantan Tengah, yang pada awalnya berupa hutan produksi menjadi hutan lindung serta terhadap penyusunan rencana pengelolaan hutan lindung KPHL-Model Kapuas di Kalimantan Tengah.
52
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
53
TUJUAN 4. Peningkatan kapasitas organisasi melalui penguat an kualitas karyawan, sistem manajemen dan keberlanjutan pendanaan.
Peningkatan kapasitas lembaga dan karyawan Yayasan BOS Per Desember 2012 jumlah karyawan Yayasan BOS berjumlah 443 orang yang tersebar di semua program. Selama 2012 terdapat penambahan 28 orang terutama untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pelepasliaran dan pemantauan orangutan pasca pelepasliaran. Dalam mendukung efektifitas pengelolaan organisasi dan penguatan kualitas karyawan, selama tahun 2012, Yayasan BOS telah mengkaji dan mengembangkan beberapa SOP yang terkait pelaksanaan pelatihan bagi karyawan. Peningkatan kapasitas dan pelatihan diberikan langsung oleh Yayasan BOS atau organisasi mitra berupa pelatihan teknis maupun melalui keikutsertaan karya wan dalam seminar atau lokakarya. Beberapa pelatihan antara lain komunikasi, desain, fasilitasi masyarakat, pengembangan dan pengelolaan usaha kelompok, pengembangan sistem kredit mikro, pemetaan dan GIS, dan pelatihan bagi anggota baru tim pemantauan orangutan pasca pelepasliaran di lapangan.
PENGGALANGAN DANA Setiap tahun Yayasan BOS menghadapi tantangan pendanaan untuk mendukung pelaksanaan program-programnya. Tidak mudah mendapatkan dana untuk menghidupi lebih dari 800 orangutan dan sekitar 450 staf, serta menjalankan kegiatan pelepasliaran orangutan. Yayasan BOS terus mencari sumber dana yang berkelanjut an dan telah melakukan upaya kerjasama dengan berbagai pihak untuk memastikan kesuksesannya. Upaya yang besar difokuskan pada penggalangan dana di tahun ini. Kerja keras dan komitmen tim selama tahun 2012 berhasil menggalang dana sebesar Rp 61 miliar, sekitar 28% lebih tinggi dari yang dianggarkan. Sebesar 28% dari penerimaan tahun 2012 berasal dari dalam negeri dan 72% sisanya berasal dari mitra organisasi dan donatur di luar negeri (lihat Tabel 2). Kesuksesan penggalangan dana di tahun ini memungkinkan Yayasan BOS melakukan pelepasliaran orangutan dan membangun fasilitas kandang karantina baru. Pada September 2012 di Samboja Lestari Kalimantan Timur, Yayasan BOS bersama para organisasi mitra dari luar ne geri melakukan pertemuan rutin tahunan yang bertujuan mengevaluasi kegiatan tahun 2012, merencanakan kegiatan di 2013 dan mendapatkan komitmen pendanaan.
54
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
55
PETA Wilayah Kerja
56
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
57
Laporan Keuangan 2012 (angka dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
LAPORAN AKTIVITAS (angka dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2012 ASET
31 DESEMBER 2012
Terikat
31 DESEMBER 2011
7.516.386.397
5.028.547.992
Uang Muka
917.691.035
18.806.144.551
Biaya Dibayar di Muka
198.087.083
-
Persediaan
285.178.567
283,904,067
8.917.343.082
24.118.596.609
843.525.000
843.525.000
36.154.108.315
24.910.412.770
(11.227.345.250)
(8.732.520.747)
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Investasi Aset Tetap Akumulasi Penyusutan Biaya Ditangguhkan Aset Lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
928.595.866
984.560.564
13.157.611.778
-
39.856.495.709
18.005.977.587
48.773.838.792
42.124.574.196
KEWAJIBAN DAN ASET BERSIH
KEWAJIBAN Biaya yang Masih Harus Dibayar
24.952.300
-
Hutang Pajak
559.123.886
559.123.886
Hutang Gaji
123.025.917
887.749.667
1.365.409.000
-
2.072.511.102
1.446.873.553
Hutang Sewa Guna Usaha Jumlah Kewajiban ASET BERSIH Terikat Tidak Terikat Jumlah Aset Bersih JUMLAH KEWAJIBAN DAN ASET BERSIH
58
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
Tidak Terikat
Terikat
Tidak Terikat
PENDAPATAN
ASET LANCAR Kas dan Setara Kas
2011
Donasi
58.156.650.866
690.907.194
33.316.250.599
4.223.423.892
Pendapatan Bunga
-
114.233.938
-
12.992.636
(Rugi) Selisih Kurs
-
-
-
-
Laba Penjualan Aset Tetap
-
1.849.561.023
-
92.666.667
Lain-lain
-
192.552.792
-
-
58.156.650.866
2.847.254.947
33.316.250.599
4.329.083.195
20.213.118.880
2.756.334.393
15.354.535.673
2.093.800.319
Program Reintroduksi Orangutan Samboja Lestari
8.552.713.732
1.166.279.145
7.940.370.111
1.082.777.742
Program Konservasi Mawas
7.839.046.084
1.068.960.830
5.824.846.971
794.297.314
Program RHO
7.467.472.403
1.018.291.691
-
-
Beban Manajemen dan Umum
4.182.560.090
570.349.103
4.815.981.388
656.724.735
Jumlah Beban Operasi
48.254.911.190
6.580.215.162
33.935.734.143
4.627.600.110
9.901.739.676
(3.732.960.215)
(619.483.544)
(298.516.915)
-
(145.152.415)
-
-
Jumlah Pendapatan
BEBAN OPERASI berdasarkan proyek Program Reintroduksi Orangutan Nyaru Menteng
KENAIKAN (PENURUNAN) AKTIVA BERSIH PENYESUAIAN AKTIVA BERSIH TAHUN LALU
46.980.835.710
37.079.096.034
(279.508.020)
3.598.604.609
46.701.327.689
40.677.700.643
AKTIVA BERSIH PADA AWAL TAHUN
37.079.096.034
3.598.604.609
37.698.579.577
3.897.121.525
48.773.838.792
42.124.574.196
AKTIVA BERSIH PADA AKHIR TAHUN
46.980.835.710
(279.508.020)
37.079.096.034
3.598.604.609
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
59
STRUktur Organisasi 2012 DEWAN PEMBINA
4 Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih (Chairman)
Penasehat Senior untuk CEO
PROGRAM KALIMANTAN TENGAH
4 Perencanaan, Pemantauan & Evalu
4 Program Reintroduksi Orangutan
asi Program: Jacqueline SunderlandGroves, MPhil. 4 Komunikasi: Meirini Sucahyo
Nyaru Menteng: Anton Nurcahyo 4 Program Konservasi Mawas: Tjatur Setiyo Basuki
4 Program Reintroduksi Orangutan Ka limantan Tengah di Nyaru Menteng:
DEWAN PENASEHAT ILMIAH /
Lone Droscher Nielsen
Scientific Advisory Board
4 Penasehat Ilmiah untuk Program Re
4 Dr. Jito Sugardjito (Ketua)
4 Ir. Djamaludin Suryohadikusumo
introduksi Orangutan di Nyaru Men
4 Prof. Anne Russon (Sekretaris)
4 Dr. Ir. Wilhelmus Theodorus Maria Smits
teng: Simon Husson
4 Prof. Carel van Schaik
4 Mayjen (Purn.) Basofi Sudirman 4 Drs. Widodo Sukohadi Ramono, MM
4 Program Reintroduksi Orangutan Kalimantan Timur di Samboja Lestari:
4 Prof. Jan van Hooff
Signe Preuschoft
4 Dr. Cheryl Knott 4 Dr. Randall Kyes
PENASEHAT PEMBINA 4 Prof. Dr. Sutan Remy Syahdeini, SH.
KEPALA BIRO KANTOR PUSAT
4 Drs. Marzuki Usman, MA.
4 SDM, Administrasi, Akuntansi, dan Keuangan: Agung Wahyu Wasisto
DEWAN PENGAWAS 4 Drs. Peter Harmanoe Karsono 4 Dr. Jatna Supriatna
4 Dr. Sri Suci Utami Atmoko
4 Norm Rosen 4 Dr. R. Shumaker 4 Dr. Kade Sidiyasa
4 Perencanaan, Pemantauan & Evaluasi Program: Baba S. Barkah 4 Komunikasi: Iwan Pribadi
KONSULTAN AHLI 4 Dr. T. Stoinski
DEWAN PEMBINA/PENGURUS, DIJABAT OLEH KETUA PEMBINA (Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih)
CEO 4 Dr. Ir. Jamartin Shite
60
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
4 Dr. I. Singleton
PROGRAM KALIMANTAN TIMUR
4 C. Sodaro
4 Program Rehabilitasi Lahan dan Rein
4 D. Cox
troduksi Orangutan Samboja Lestari:
4 Dr. S. Wich
Aschta Nita Boestani-Tajudin
4 Dr. A. Marshall
4 Program Restorasi Habitat Orang utan: Aldrianto Priadjati
4 Dr. B. Beck 4 Dr. M. Ancrenaz
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
61
Daftar DONOR 2012
DAFTAR Istilah BKSDA: Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam BMP: Best Management Practices (Praktik Pengelolaan Terbaik) BPD: Badan Permusyawaratan Desa BOS FRIENDS dan BOS KID’S: Program pendidikan lingkungan pada siswa usia dini yang dilakukan oleh Program Reintroduksi Orangutan Kalimantan Tengah di Nyaru Menteng yang bertujuan untuk meningkatkan dukungan publik untuk konservasi orangutan dan habitatnya
Yayasan BOS mengucapkan terima kasih kepada para organisasi mitra dan donor atas dukungannya untuk konservasi orangutan yang memungkinkan pelaksanaan kegiatan di tahun 2012 ini, dan kami mengharapkan dukungan dan kontribusi yang berkelanjutan di masa mendatang.
PROGRAM ADOPSI a Para adopter Yayasan BOS di seluruh dunia
ORGANISASI MITRA DAN DONOR a Abaxis Gmbh a Arian “13” Arifin / #saveorangutans a Australian Orangutan Project / The Orangutan Project a BHP Billiton a BOS Australia a BOS Deutschland E.V. a BOS Foundation UK / Orangutan Protection Foundation a BOS Switzerland a British Broadcasting Corporation (BBC) a DANIDA a Eco Dynamics Ltd. a Fauna And Flora International a FFI Indonesia Programme a Friends of Borneo a Gandhi Memorial International School a Humane Society International a Ibero Americana a Individual Donor a Kalimantan Forests and Climate Partnership (KFCP) a Melbourne Zoo / The Aussie Assistance Program a NEC Fielding Ltd. a Orangutan Conservancy a Orangutan Land Trust
62
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
a Orangutan Outreach USA a PT. Adaro Energy Tbk a PT. Agro Harapan Lestari a PT. Bank Central Asia Tbk a PT. Bridgestone Tire Indonesia a PT. Citra Borneo Indah a PT. Pilar Wanapersada a PT. Swakarsa Sinarsentosa a PT. Syam Surya Mandiri (Anggana Farmer Members) a Ralf Bohle Gmbh a REDD Flame a Smart Energy Co. Ltd a Stitching Monkey a STO Denmark a STO Sweden a The Postcode Foundation a US Fish And Wildlife Service (USFWS) a Vier Pfoten International (VP I) a Wilmar Group a WWF Indonesia a Yayasan Las Lou
Jasa/DONASI LAINNYA
CEO: Chief Executive Officer DANIDA: Danish International Development Agency FENOLOGI: studi tentang siklus periodik hidup tanaman dan bagaimana variasi musiman, iklim serta faktor habitat (seperti elevasi) dapat mempengaruhinya HCVF: High Conservation Value Forest (kawasan hutan yang bernilai konservasi tinggi) IUCN: The International Union for Conservation of Nature adalah sebuah organisasi internasional di bidang lingkungan hidup tertua dan terbesar di dunia IUPHHK-RE: Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu - Restorasi Ekosistem KFCP: Kalimantan Forest and Climate Partnership merupakan proyek demonstrasi REDD di wilayah kerja Mawas di Kabupaten Kapuas yang didanai oleh Pemerintah Australia melalui AusAid KPHL: Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung PELEPASLIARAN: melepasliarkan orangutan ke habitat alaminya yang sesuai dengan wilayah penyebaran dari sub-spesies tersebut PHKA: Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam REDD: Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (upaya pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan) REDD-FLAME: REDD Fast Logging Assessment and Monitoring Environment REHABILITASI ORANGUTAN: proses pemulihan kesehatan dan/atau perilaku orangutan sehingga memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dan bereproduksi ketika dilepasliarkan di habitat alaminya REINTRODUKSI: upaya untuk melestarikan spesies di daerah tertentu yang pernah menjadi bagian dalam sejarah penyebarannya RHOI: Restorasi Habitat Orangutan Indonesia SOP: Standar Operasional Prosedur TB: Tuberkulosis TTKP: Tim Teknis Kerjasama Program YBOS: Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo
a Eco Team Australia a Eijkman Institute a PT. IMK a PT. Triputra Agro Persada a PSSP a Wildlife SOS a Zurich University
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
63
Semua gambar, kecuali yang sudah dituliskan kreditnya, adalah hak cipta dari Yayasan BOS.
64
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012
65
YAYASAN PENYELAMATAN ORANGUTAN BORNEO
66
Jalan Papandayan 10, Bogor 16151, Jawa Barat, INDONESIA T: +62 251 8314468 | F: +62 251 8323142 | www.orangutan.or.id Facebook: Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo | Twitter: @bornean _ ou Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2012