laporan tahunan
2013
Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo
April 2014 1
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
Visi BOS Foundation “Terwujudnya kelestarian orangutan Borneo dan habitatnya dengan peran serta masyarakat ”
Misi BOS Foundation
Visi dan Misi 2
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
1. Mempercepat pelepasliaran orangutan Borneo dari lokasi ex-situ ke lokasi in-situ sebagai habitatnya 2. Mendorong perlindungan orangutan Borneo dan habitatnya 3. Meningkatkan keberdayaan masyarakat sekitar habitat orangutan 4. Mendukung kegiatan penelitian dan pendidikan konservasi orangutan Borneo dan habitatnya 5. Menggalang peran serta para pemangku kepentingan dan mendorong kemitraan dengan para pihak 6. Meningkatkan kapasitas lembaga
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
3
Program dan Kegiatan Strategis
BOS Foundation
Daftar Isi
Program dan Kegiatan Strategis BOS Foundation •
•
•
• •
Penyelamatan, rehabilitasi dan reintroduksi orangutan dan satwa lain yang dilindungi (beruang madu), pengkajian dan pengurusan perijinan areal pelepasliaran dan translokasi, pelepasliaran dan translokasi serta pemantauan pasca pelepasliaran dan translokasi. Konservasi habitat orangutan, termasuk pengelolaan kawasan habitat orangutan liar di kawasan Mawas Kalimantan Tengah, pengelolaan kawasan translokasi dan pelepasliaran, pengelolaan kawasan suaka orangutan dan beruang madu serta fasilitasi Praktik Pengelolaan Terbaik (Best Management Practices / BMP) untuk habitat orangutan di luar kawasan hutan. Keterlibatan dan pemberdayaan masyarakat sekitar, meningkatkan komunikasi dan publikasi serta kerjasama dengan para pemangku kepentingan, penelitian dan pendidikan konservasi lingkungan, serta mendorong penyempurnaan peraturan perundangan terkait Keberlanjutan pendanaan, terdiri dari penggalangan dana dan pengelolaan keuangan Pengelolaan organisasi dan penguatan sistem manajemen.
IMPLEMENTASI PROGRAM BOS FOUNDATION • • • • •
4
Program Reintroduksi Orangutan Kalimantan Tengah di Nyaru Menteng Program Rehabilitasi Lahan dan Reintroduksi Orangutan Kalimantan Timur di Samboja Lestari Program Restorasi Habitat Orangutan di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur Program Konservasi Mawas di Kalimantan Tengah Kantor Pusat: Komunikasi, Penggalangan Dana, Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi dan Pengelolaan organisasi dan Keuangan.
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
Kata Pengantar 6 Ringkasan 8 Peristiwa Penting 2013 10 Pencapaian di 2013 Tujuan 1 Tujuan 2 Tujuan 3 tujuan 4
18 28 34 46
Peta wilayah kerja 50 laporan keuangan 2013 52 Daftar donor 2013 54 Struktur organisasi 2013 55 daftar istilah 57 Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
5
Kata Pengantar P
rogram dan kegiatan di tahun 2013 merupakan kelanjutan dari tahun 2012, dengan fokus pada program dan kegiatan utama BOS Foundation yang berlandaskan pada tercapainya visi BOS Foundation, yaitu terwujudnya kelestarian orangutan Borneo dan habitatnya dengan peran serta masyarakat.
Dr. Ir. Jamartin Sihite CEO
Program pelepasliaran orangutan merupakan salah satu kegiatan utama selama 2013 dan merupakan komponen penting dari kontribusi BOS Foundation bagi Rencana Aksi Orangutan Indonesia yang disusun oleh para ahli dan pihak berwenang terkait di Indonesia. Peran spesifik BOS Foundation yang terkait dengan rencana aksi ini adalah semua orangutan rehabilitasi yang sehat akan dilepasliarkan kembali ke habitat alaminya pada tahun 2015. BOS Foundation bekerja keras untuk memastikan keberhasilan kontribusi ini melalui pusat rehabilitasinya yang berlokasi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. BOS Foundation berhasil melepasliarkan total 70 orangutan ke Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur selama tahun 2013. 55 orangutan berhasil dilepasliarkan di Kalimantan Tengah dan 15 orangutan di Kalimantan Timur. Keberhasilan pelepasliaran orangutan ini, telah memberikan arti yang sangat penting dan signifikan bagi konservasi spesies di alam liar yang berkelanjutan dengan lahirnya dua individu orangutan dan juga mengurangi jumlah orangutan di pusat rehabilitasi sehingga BOS Foundation mampu memperbaiki kesejahteraan satwa.
Prof. Bungaran Saragih, Ph.D. Ketua Pembina
6
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
Pada akhir 2013, jumlah populasi orangutan di pusat rehabilitasi orangutan BOS Foundation di Nyaru Menteng berkurang menjadi 538, jauh lebih kecil dari tahun sebelumnya tapi masih merupakan populasi terbesar dibandingkan kera besar lainnya di dunia. Saat ini kami menghadapi tantangan dalam hal pengamanan lokasi pelepasliaran, seperti
Hutan Lindung (HL) Batikap yang sudah hampir mencapai daya dukungnya. Pada tahun 2013, BOS Foundation telah berupaya untuk mendapatkan area pelepasliaran baru melalui kerjasama dengan Pemerintah untuk menggunakan Hutan Lindung (HL) Token Kole Batu Ajan dan usulan untuk mendapatkan Konsesi Restorasi Ekosistem di wilayah Kabupaten Murung Raya, Provinsi Kalimantan Tengah. Areal pelepasliaran baru ini sangat penting didapatkan untuk kelangsungan masa depan orangutan di habitat alaminya. Keberhasilan penting lainnya terkait konservasi orangutan dan habitatnya dicapai pada tahun 2013 melalui partisipasi masyarakat, program outreach pendidikan, kerjasama dengan pemerintah Indonesia dan para pemangku kepentingan lainnya. Kinerja dan keberhasilan BOS Foundation selama 2013, tidak terlepas dari dukungan dan komitmen dari organisasi mitra, donor, pemerintah, masyarakat setempat dan pihak terkait lainnya. Seluruh tim BOS Foundation baik di kantor pusat maupun di program di Kalimantan Tengah dan di Kalimantan
Timur telah menunjukkan komitmen, tekad dan kerja kerasnya dalam memastikan terlaksananya seluruh program dan kegiatan BOS Foundation tahun 2013 dalam upaya pelestarian Orangutan Borneo dan habitatnya. Dewan Pembina BOS Foundation memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh tim di BOS Foundation dan para pemangku kepentingan terkait untuk komitmen dan dukungan mereka terhadap terlaksananya program serta kegiatan BOS Foundation selama 2013. Dalam laporan ini BOS Foundation dengan bangga hati berbagi prestasi mereka. Dengan berubahnya waktu, tantangan dan peluang tidak akan pernah sirna. Untuk itu, BOS Foundation berharap, komitmen dan dukungan yang telah diberikan selama ini dapat dipelihara dan semakin meningkat untuk masa mendatang. BOS Foundation masih merawat orangutan dalam jumlah besar dengan tujuan untuk mengembalikan mereka sebanyak mungkin ke habitat alaminya. Dukungan Anda yang memungkinkan hal ini terjadi.
Bogor, April 2014 Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo
Dr. Ir. Jamartin Sihite
Prof. Bungaran Saragih, Ph.D.
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
7
Ringkasan
T
ujuan utama BOS Foundation adalah memastikan bahwa BOS Foundation terus berjuang demi peningkatan prospek konservasi orangutan dan habitatnya di Indonesia. Selain melakukan sejumlah terobosan signifikan dalam hal pelepasliaran sejak tahun 2012 lalu, tim kami terus-menerus bekerja keras tanpa kenal lelah mewujudkan tujuan utama tersebut. Selama tahun 2013, BOS Foundation terus melaksanakan upaya rehabilitasi terhadap 861 individu orangutan ex-situ di kedua pusat rehabilitasi kami; 619 individu di Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah dan 242 di Samboja Lestari, Kalimantan Timur, sekaligus juga merehabilitasi 52 beruang madu di Nyaru Menteng dan Samboja Lestari. BOS Foundation mempersiapkan sejumlah kandidat orangutan dan berhasil melepasliarkan 70 individu di antaranya, menjadikan jumlah total terhitung sejak awal tahun 2012 lalu sebanyak 120. Di tahun 2013 BOS Foundation melepasliarkan orangutan yang ke-100 sejak kami kembali memulai program pelepasliaran, membuat capaian ini
8
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
prestasi bagi program kami sekaligus raihan yang berarti bagi upaya konservasi orangutan secara umum. Dalam memastikan tingkat keberhasilan pelepasliaran orangutan, tim pemantauan pasca pelepasliaran di Hutan Lindung Bukit Batikap dan Kehje Sewen secara berkesinambungan melakukan pencatatan data perilaku orangutan kami untuk memberikan dukungan terhadap para individu orangutan tersebut sedini mungkin. Ketika daya tampung wilayah pelepasliaran berkurang, tim kami secara aktif mengidentifikasi sejumlah daerah baru, terutama di Provinsi Kalimantan Tengah, termasuk daerah potensial seperti Tokan Kole Batu Ajan. Daerah untuk translokasi juga kami anggap penting dan saat ini tim kami pun tengah mengidentifikasi lokasi baru untuk translokasi. Upaya konservasi dan pengelolaan habitat orangutan liar adalah prioritas BOS Foundation, selain tentunya perlindungan
populasi orangutan yang masih hidup di alam liar sebagai kunci keberhasilan pelestarian orangutan secara keseluruhan. Selama tahun 2013, tim kami di Program Konservasi Mawas Kalimantan Tengah melakukan pemantauan berkala terhadap kegiatan ilegal dan deteksi dini resiko kebakaran. Tim di Kehje Sewen Kalimantan Timur berkonsentrasi mengelola konsesi restorasi ekosistem, sementara di Samboja Lestari pada upaya penghijauan kembali dan pengelolaan program rehabilitasi lahan. Tim kami juga memfasilitasi praktik-praktik pengelolaan yang baik (Best Management Practices/BMP) bekerja sama dengan dua perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Dukungan dari komunitas lokal dan pemangku kepentingan berperan penting dalam mendukung kegiatan BOS Foundation. Aspek keterlibatan, pemberdayaan, dan pembangunan komunitas lokal terus dilaksanakan melalui program pembangunan di Mawas, di sekitar kedua pusat reintroduksi orangutan kami, dan daerah
pelepasliaran di Kalimantan Tengah dan Timur. BOS Foundation secara teratur berupaya memperluas komunikasi dengan publik melalui pemutakhiran laman dan media sosial, selain tentunya melalui jejaring kerja di tingkat nasional dan internasional. Pada akhirnya, sebagai lembaga swadaya masyarakat berskala nasional, yayasan kami perlu secara teratur mengembangkan kapasitas staf dan sistem tata kelola untuk menjamin layanan terbaik serta pelaporan yang reguler dan transparan bagi para mitra dan pendukung kami. Tahun ini kami mengadakan sejumlah pelatihan pengembangan kapasitas yang berbeda bagi staf, juga program pertukaran. Demi keberlanjutan pendanaan kami membentuk sebuah tim kecil penggalangan dana yang berkoordinasi dengan program lapangan, tim komunikasi dan perencanaan, serta tim pemantauan dan evaluasi. Setelah meraih banyak capaian di tahun 2013, kami siap untuk melaksanakan seluruh rencana di tahun 2014!
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
9
Peristiwa Penting
2013
MISI UTAMA BOS FOUNDATION ADALAH “TERWUJUDNYA KELESTARIAN ORANGUTAN BORNEO DAN HABITATNYA DENGAN PERAN SERTA MASYARAKAT.”
U
ntuk mencapai misi utama tersebut di 2013, BOS Foundation melakukan pendekatan melalui pencapaian empat tujuan serta beberapa program dan kegiatan terkait. Peristiwa penting dalam upaya pencapaian selama 2013 adalah sebagai berikut:
Tujuan 1. Penyelamatan, Rehabilitasi, dan Pelepasliaran
Pengkajian Dan Pengurusan Perijinan Areal Pelepasliaran Dan Translokasi • • •
Penyelamatan dan rehabilitasi orangutan • •
•
•
Membantu BKSDA dalam penyelamatan 13 orangutan di Kalimantan Tengah dan 3 orangutan di Kalimantan Timur. Penerimaan 19 orangutan di Nyaru Menteng dan 9 orangutan di Samboja Lestari yang merupakan hasil sitaan BKSDA dan/atau penyerahan dari masyarakat. Perawatan dan pemeriksaan kesehatan rutin atas 861 orangutan di pusat rehabilitasi, Nyaru Menteng (619 orangutan) dan Samboja Lestari (242 orangutan). Pemeriksaan DNA untuk orangutan di kedua pusat rehabilitasi menunjukkan ada 3 orangutan Nyaru Menteng merupakan sub-spesies Kalimantan Timur dan telah dilakukan pemindahan lintas provinsi, lalu dilepasliarkan ke Hutan Kehje Sewen. 5 orangutan di Samboja Lestari juga merupakan sub-spesies Kalimantan Tengah dan telah dipindahkan ke Nyaru Menteng untuk menjalani tahap rehabilitasi lebih lanjut sebelum dilepasliarkan.
Penyelamatan Dan Rehabilitasi Bagi Satwa Dilindungi Lainnya •
10
Perawatan dan pemeriksaan kesehatan rutin bagi 5 beruang di Nyaru Menteng dan 47 beruang di Samboja Lestari.
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
Koordinasi dengan pemerintah daerah dan pusat terkait ijin untuk pelepasliaran orangutan. Persiapan rencana survei lokasi yang potensial untuk areal pelepasliaran di Kalimantan Tengah. Kemajuan dalam mendapatkan area pelepasliaran baru melalui usulan Konsesi Restorasi Ekosistem di Kalimantan Tengah.
Translokasi Dan Pelepasliaran Orangutan Ke Habitat Alaminya • • •
Translokasi 8 orangutan yang diselamatkan di Kalimantan Tengah dan 3 orangutan di Kalimantan Timur. Pemeriksaan kesehatan dan penilaian perilaku bagi orangutan kandidat pelepasliaran. Pelepasliaran 55 orangutan dari Nyaru Menteng ke Hutan Lindung (HL) Bukit Batikap dan 3 orangutan ke Hutan Kehje Sewen; serta 12 orangutan dari Samboja Lestari ke Hutan Kehje Sewen di Kalimantan Timur.
Pemantauan orangutan pasca pelepasliaran • Pemantauan rutin orangutan pasca pelepasliaran di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Monic yang merupakan orangutan ex-rehabilitasi telah melahirkan bayi orangutan kedua dengan selamat di HL Bukit Batikap.
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
11
Tujuan 2. Konservasi Habitat Orangutan
Pengelolaan habitat orangutan liar di Kalimantan Tengah Secara rutin melakukan pemantauan di kawasan Mawas untuk mengidentifikasi kegiatan-kegiatan ilegal dan bahaya kebakaran serta pengelolaan kawasan hutan lindung bersama Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) di wilayah Kapuas. Pengelolaan Kawasan Pelepasliaran di Kalimantan Tengah dan Timur Untuk Hutan Kehje Sewen (Konsesi Restorasi Ekosistem) di Kalimantan Timur; inventarisasi hutan, Rencana Kerja Usaha 10 tahun (RKU), Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan pedoman tata batas yang telah diselesaikan dan disetujui oleh Kementerian Kehutanan. Hasil Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk areal Konsesi Restorasi Ekosistem yang baru di Kalimantan Tengah telah diserahkan kepada Kementerian Kehutanan. •
Konstruksi camp/perbaikan camp dan penyiapan transek untuk pemantauan orangutan pasca pelepasliaran baik di Kalimantan Tengah maupun di Kalimantan Timur.
Pengelolaan Kawasan Suaka Orangutan Dan Beruang Madu Di Samboja Lestari • •
Pemantauan rutin untuk mengidentifikasi risiko kebakaran dan kegiatan ilegal, termasuk langkah-langkah penyelesaian konflik lahan. Kegiatan reforestasi berkelanjutan serta pengumpulan data pertumbuhan dan kematian vegetasi
Peningkatan Praktek Pengelolaan Habitat Orangutan Di Luar Kawasan Hutan •
12
Kerjasama praktek penerapan Best Management Practices (BMP) di habitat orangutan di salah satu perkebunan kelapa sawit dan proses kerjasama BMP dengan salah satu pemegang konsesi hutan tanaman industri (HTI) dan dua perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah.
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
13
Tujuan 4. Peningkatan Kapasitas Lembaga Peningkatan Kapasitas Lembaga
Tujuan 3. Pelibatan dan Pemberdayaan Masyarakat Lokal
•
Kerjasama pelaksanaan kegiatan dan pendanaan dengan mitra organisasi, donor, dan pemangku kepentingan lainnya.
Pelibatan Dan Pemberdayaan Masyarakat Sekitar
Penelitian Dan Pendidikan Lingkungan
•
•
• • •
Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah: pemberdayaan masyarakat melalui suplai pakan orangutan, fasilitasi rencana desa dan kelompok tani di 2 desa sekitar Nyaru Menteng. Mawas, Kalimantan Tengah: pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan kredit mikro dan penguatan kapasitas masyarakat di 4 desa. HL Bukit Batikap, Kalimantan Tengah: fasilitasi penyusunan rencana desa (RPJMDes) serta pendampingan kelompok tani di 5 desa. Hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur: fasilitasi penyusunan rencana desa (RPJMDes) serta pendampingan kelompok tani di 3 desa.
•
Mendorong Penyempurnaan Peraturan Perundangan Terkait
•
•
•
Peningkatan dukungan dan keterlibatan dari para pemangku kepentingan dalam inisiatif konservasi orangutan dan habitatnya. Pemberian informasi kepada para pengunjung di Pusat Informasi Nyaru Menteng. Penyebaran informasi konservasi orangutan melalui website, blog, dan sosial media lainnya.
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
•
Penggalangan Dana Dan Pengelolaan Keuangan • Pertemuan tahunan dengan mitra organisasi. • Peningkatan dukungan pendanaan melalui pengembangan strategi penggalangan dana. • Pengelolaan keuangan secara akuntable dan transparan.
Penelitian orangutan di Stasiun Penelitian Tuanan (Tuanan), areal konservasi Mawas di Kalimantan Tengah bekerjasama dengan Universitas Nasional (UNAS) dan Zurich University, serta pelaksanaan kegiatan pendidikan lingkungan bagi siswa-siswi Sekolah Dasar di Tuanan dan Katunjung. Pengukuran pertumbuhan tanaman dalam rangka pengembangan metode penghitungan karbon hasil rehabilitasi lahan di Samboja Lestari, Kalimantan Timur.
Komunikasi, Publikasi dan Kerjasama
•
14
Pengelolaan organisasi, pengembangan SOP, pelatihan karyawan serta partisipasi dalam workshop.
Presentasi hasil kegiatan BOS Foundation dalam workshop dan seminar. Kerjasama dengan Tim Teknis Kerjasama Program (TTKP) dalam penerapan praktek BMP pengelolaan habitat orangutan di areal perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah.
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
15
PENCAPAIAN 16
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
DI 2013
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
17
TUJUAN 1
Mendorong perlindungan orangutan dan satwa lain yang dilindungi (Beruang Madu) melalui pelepasliaran orangutan ke habitat alaminya dan penyediaan Suaka Beruang Madu BOS Foundation mengelola dua pusat reintroduksi orangutan yang memberikan perawatan dan rehabilitasi bagi para orangutan yang berasal dari hasil penyelamatan, penyitaan dan penyerahan dari instansi terkait yang bertanggung jawab pada satwa liar dan hutan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Semua orangutan ini menjadi korban dari konflik dengan manusia terutama disebabkan oleh konversi hutan untuk perkebunan kelapa sawit atau penggunaan lahan untuk kegiatan pembangunan lainnya serta perburuan liar.
18
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
Penyelamatan Dan Translokasi Orangutan
BOS Foundation berkomitmen untuk mendukung BKSDA dalam menyelamatkan orangutan dan merehabilitasinya di kedua pusat rehabilitasi orangutan BOS Foundation di Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah dan di Samboja Lestari, Kalimantan Timur. Selama tahun 2013, tim di Nyaru Menteng bersama BKSDA Kalimantan Tengah berhasil menyelamatkan 13 orangutan. Satu orangutan langsung ditranslokasi dan tujuh orangutan lainnya baru ditranslokasi setelah beberapa bulan mendapatkan perawatan di Nyaru Menteng. Sayangnya, kondisi orangutan saat ditemukan sangat beragam dan salah satu di antaranya akhirnya meninggal akibat kondisi sakit yang parah pada saat diselamatkan. Sampai dengan akhir 2013, empat orangutan hasil penyelamatan tersebut masih dalam proses rehabilitasi di Nyaru Menteng untuk memulihkan kondisinya sebelum ditranslo-
kasi. Translokasi orangutan di Kalimantan Tengah dilakukan ke areal Taman Nasional (TN) Sebangau dan areal lain yang cukup layak di sekitar lokasi penyelamatan. Di Kalimantan Timur, Program Restorasi Habitat Orangutan (RHO) dan Samboja Lestari bersama dengan BKSDA dan Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit (PT. Yudha) menyelamatkan tiga orangutan dari areal perkebunan kelapa sawit PT. Yudha dan langsung ditranslokasi ke areal hutan Kehje Sewen. Sepanjang tahun ini, pusat rehabilitasi orangutan BOS Foundation juga menerima orangutan langsung dari BKSDA. 19 orangutan di Kalimantan Tengah diserahkan ke Nyaru Menteng dan sembilan orangutan di Kalimantan Timur diserahkan ke Samboja Lestari.
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
19
274
136
66
36
63
44
37
45
28
25
< / = 2 Tahun
>2 - 5 Tahun
>5 - 7 Tahun
>7 - 10 Tahun
>10 Tahun
Gambar 1. Komposisi umur orangutan di Nyaru Menteng dan Samboja Lestari per-Desember 2013
REHABILITASI Orangutan
Proses rehabilitasi orangutan dilakukan terhadap seluruh orangutan yang ada di Pusat Rehabilitasi orangutan BOS Foundation di Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah dan Samboja Lestari, Kalimantan Timur. Proses rehabilitasi ini bertujuan untuk memastikan standar yang tinggi bagi kesehatan dan ke sejahteraan sekaligus membangun kembali kemampuan alami orangutan agar orangutan memiliki kemampuan untuk bertahan hidup di hutan ketika dilepasliarkan kembali ke habitat alaminya. Pada awal tahun 2013 jumlah total orangutan yang dirawat di kedua pusat rehabilitasi adalah 805 individu; 579 orangutan di Nyaru Menteng dan 226 orangutan di Samboja Lestari. Selama tahun 2013, Nyaru Menteng menerima 40 orangutan; 13 orangutan dari hasil penyelamatan, 14 orangutan hasil pe nyitaan BKSDA dan serah
20
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
terima masyarakat, lima orangutan yang dipindahkan dari Samboja Lestari, dan delapan orangutan lahir di pusat rehabi litasi. Sedangkan di Samboja Lestari menerima 16 orangutan; tiga orangutan dari hasil penyelamatan, sembilan orangutan hasil penyitaan BKSDA dan serah terima masyarakat, dan empat orangutan lahir di Samboja Lestari. Setiap orangutan yang masuk ke pusat rehabilitasi akan dilakukan tes kesehatan lengkap dan masa karantina. Selama tahun 2013, BOS Foundation merawat dan merehabilitasi 861 orangutan; 805 orangutan yang berada di pusat rehabilitasi dan penambahan 56 orangutan sepanjang tahun ini. Dari jumlah tersebut, 619 orangutan berada di Nyaru Menteng dan 242 orangutan di Samboja Lestari. Populasi orangutan di kedua pusat rehabilitasi pun berkurang selama tahun ini dikarenakan translokasi, pelepasliaran, dan kematian. Sampai dengan akhir Desember 2013, BOS Foundation merawat 754 orangutan; 538 orangutan di Nyaru Menteng dan 216 orangutan di Samboja Lestari. Rasio jantan-betina di kedua pusat rehabilitasi cukup seimbang.
Samboja Lestari
265
Nyaru Menteng
272
117 99
1
0
Nyaru Menteng
Samboja Lestari
Gambar 2. Komposisi jenis kelamin orangutan di Nyaru Menteng dan Samboja Lestari per-Desember 2013 Jantan
Betina
Belum Teridentifikasi
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
21
Kesehatan Orangutan Kera besar sangat rentan terhadap semua penyakit manusia, sehingga memastikan standar kesehatan orangutan yang tinggi dan meminimalkan penularan penyakit merupakan prioritas utama BOS Foundation. Tim medis BOS Foundation di Nyaru Menteng maupun di Samboja Lestari mendedikasikan 24 jam waktunya untuk menangani masalah kesehatan yang terjadi dan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Selama tahun 2013, tim medis di Nyaru Menteng mencatat dan menangani 447 kasus penyakit pada 314 orangutan (rata-rata setiap bulan terdapat 37 kasus penyakit pada 26 orangutan). 18 patogen yang berbeda atau masalah kesehatan terkait yang dilaporkan yang paling umum adalah malaria (25%), cacing/infeksi parasit (23%), cedera (10%), demam berdarah (7%), dan typhus (6%). Akibat beberapa kasus penyakit ini, terjadi 11 kematian orangutan di Nyaru Menteng. Sementara itu di Samboja Lestari, tercatat 310 kasus penyakit pada 310 orangutan (rata-rata 26 orangutan per bulan), yang terdiri dari 15 jenis penyakit yang mengakibatkan kematian pada enam orangutan
Penyelamatan dan Rehabilitasi Satwa Lain yang Dilindungi (Beruang Madu) Selama tahun 2013, BOS Foundation merawat dan merehabilitasi 52 beruang madu; lima di Nyaru Menteng dan 47 di Samboja Lestari. Proses rehabilitasi beruang madu mengikuti kriteria yang sama dengan orangutan, yang mencakup pemeriksaan kesehatan rutin, perawatan dan kesejahteraan serta memberikan pengayaan dan alat untuk mendukung proses belajar beruang madu. Dari 47 beruang madu yang berada di Samboja Lestari, 33 kasus penyakit dilaporkan yang terdiri dari luka gigitan akibat perkelahian antara beruang madu (55%) dan infeksi cacing (36%).
22
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
23
Pelepasliaran Orangutan Ke Habitat Alaminya Pelepasliaran orangutan ke habitat alaminya merupakan tujuan utama rehabilitasi dan reintroduksi orangutan. Setelah orangutan dinilai dan memenuhi kriteria ketrampilan dasar yang diharapkan bagi para kandidat pelepasliaran, tim akan membuat perencanaan yang sangat rinci dan berbagai persiapan yang diperlukan untuk memastikan pelepasliaran sukses dan aman. Sebagai kelanjutan dari tahun 2012, tahun ini BOS Foundation masih menggunakan areal pelepasliaran yang ada di i) HL Bukit Batikap di Kabupaten Murung Raya untuk orangutan dari Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah; dan ii) Hutan Kehje Sewen, areal konsesi Restorasi Ekosistem yang dikelola oleh PT. RHOI yang terletak di Kabupaten Kutai Timur dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur untuk orangutan dari Samboja Lestari. Program reintroduksi BOS Foundation dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang mengacu kepada pedoman internasional (IUCN) dan nasional yang disesuaikan untuk reintroduksi berkelanjutan bagi kera besar. Semua orangutan yang masuk sebagai kandidat pelepasliaran akan dinilai kemampuannya dalam bertahan hidup di alam, dilanjutkan dengan masa karantina selama dua bulan di mana mereka akan diskrning dari penyakit, diimplan radio transmitter di bawah kulit bagian tengkuk untuk kepentingan pemantauan orangutan pasca pelepasliaran, dan melalui tes DNA asal sub-spesies orangutan ditentukan. Pada tahun 2013, BOS Foundation melakukan tes DNA bagi
24
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
semua orangutan kandidat pelepasliaran dan hasilnya diketahui ada tiga orangutan yang berada di Nyaru Menteng adalah sub-spesies Kalimantan Timur dan lima orangutan di Samboja Lestari adalah subspesies Kalimantan Tengah. Artinya di luar program pelepasliaran orangutan yang dilakukan BOS Foundation selama ini, terdapat pelepasliaran tiga orangutan lintas provinsi pertama dari Nyaru Menteng di Kalimantan Tengah ke Hutan Kehje Sewen di Kalimantan Timur, serta pemindahan lima orangutan dari Samboja Lestari ke Nyaru Menteng untuk direhabilitasi lebih lanjut sebelum dilepasliarkan ke hutan di Kalimantan Tengah. Selama proses ini BOS Foundation terus berkoordinasi baik dengan Pemerintah Pusat (Kementerian Kehutanan) maupun dengan Pemerintah Provinsi, BKSDA serta Pemerintah Kabupaten (Kabupaten Murung Raya di Kalimantan Tengah dan Kabupaten Kutai Timur dan Kabupaten Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur), terus dilakukan untuk memastikan segala proses legal hukum dapat terpenuhi. Melalui persiapan yang matang, perencanaan yang rinci, koordinasi tim dan tentu saja dukungan dari para pemangku kepentingan, pada tahun 2013, BOS Foundation berhasil melepasliarkan 70 orangutan ke habitat alaminya. 50 orangutan dilepasliarkan dari Nyaru Menteng ke HL Bukit Batikap di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah dan tiga orangutan dilepasliarkan langsung ke Hutan Kehje Sewen di Kalimantan Timur. Samboja Lestari juga melepasliarkan 12 orangutan ke Hutan Kehje Sewen di Kalimantan Timur. Sehingga total orangutan yang telah dilepasliarkan oleh BOS Foundation sejak awal tahun 2012 adalah 120 orangutan.
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
25
Kesuksesan berkembang biak Selama tahun 2013, BOS Foundation menyambut kelahiran bayi orangutan kedua di HL Bukit Batikap. Pada September 2013, Monic orangutan yang dilepasliarkan dari Nyaru Menteng pada Februari 2012, melahirkan bayi yang sehat mengikuti jejak Astrid yang lebih dulu melahirkan bayi orangutan jantan yang diberi nama Astro pada akhir 2012. Kelahiran ini merupakan tonggak utama untuk program pelepasliaran dan indikator yang signifikan bagi keberhasilan adaptasi orangutan dari BOS Foundation.
Pemantauan Pasca Pelepasliaran Pemantauan pasca pelepasliaran sangat penting untuk menilai kesehatan dan adaptasi orangutan yang dilepasliarkan. Hal ini memungkinkan untuk dilakukan intervensi jika diperlukan dan memperbaiki atau merubah strategi rehabilitasi serta reintroduksi ke depannya. Program pemantauan meliputi pengumpulan data ekologi dan perilaku (diet, pola pergerakan, bersarang, dan interaksi sosial), fenologi dan kesehatan secara umum untuk keseluruhan orangutan yang telah dilepasliarkan. Variabel terpenting yang menentukan keberhasilan pelepasliaran adalah kesehatan dan kemampuan orangutan untuk bertahan hidup di alam. Setelah orangutan berhasil melewati masa 12 bulan dilepasliarkan, di mana orangutan akan melalui musim dan ketersedian pakan yang berbeda, hal ini menunjukkan bahwa orangutan tersebut memang mampu bertahan untuk jangka panjang. Selanjutnya frekuensi pemantauan orangutan akan dikurangi, meskipun baterai dari radio transmitter masih bekerja dan memancarkan sinyal sampai tiga tahun, hal ini memungkinkan tim PRM untuk tetap mengikuti pergerakan orangutan dan secara berkala memeriksa status para orangutan.
26
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
Sayangnya, di tahun 2013 ini BOS Foundation pertama kali kehilangan orangutan yang sakit di HL Batikap. Orangutan jantan muda, Mogok, dilepasliarkan ke HL Batikap pada Februari 2013 dan dari data pemantauan pasca pelepasliaran yang intensif, Mogok beradaptasi sangat baik. Beberapa bulan kemudian Mogok ditemukan sedang sakit lalu dievakuasi ke camp dan mendapatkan perawatan yang intensif, akhirnya Mogok pun meninggal. Program pelepasliaran BOS Foundation telah dipersiapkan dengan matang dengan tujuan untuk memperoleh tingkat keberhasilan yang tinggi. Namun orangutan sakit dan meninggal secara alami di hutan. Angka kematian orangutan liar bervariasi antara 2-8% per tahun tergantung usia individu. Angka kematian dari orangutan rehabilitan diperkirakan lebih tinggi mengingat latar belakang mereka dan karenanya kita sebaiknya mengantisipasi angka kematian tahunan yang lebih tinggi Program reintroduksi kami telah benar-benar siap untuk dan bertujuan untuk tingkat keberhasilan yang tinggi. Namun orangutan yang jatuh sakit dan mati secara alami di hutan. Angka kematian orangutan liar bervariasi antara 2-8% per tahun tergantung pada usia individu. Tingkat kematian orangutan dilepasliarkan diharapkan secara signifikan lebih tinggi mengingat latar belakang dari individu-individu karena itu kita harus realistis berharap untuk kehilangan persentase yang lebih tinggi dari orangutan setiap tahun.
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
27
TUJUAN 2
Mengupayakan konservasi habitat orangutan melalui pengelolaan lestari habitat orangutan liar, areal pelepasliaran dan suaka orangutan
28
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
Pengelolaan Kawasan Mawas di Kalimantan Tengah
Kawasan Mawas merupakan hutan rawa rawa gambut seluas 309.000 ha di Kalimantan Tengah dan merupakan salah satu dari sedikit habitat yang tersisa bagi sekitar 3.000 orangutan liar. Kawasan Mawas merupakan area yang penting, yang mengalami kerusakan sangat parah (termasuk kerusakan yang signifikan pada kubah gambut) selama Proyek Lahan Gambut (PLG). PLG dimulai pada tahun 1995 dengan tujuan untuk mengkonversi lahan gambut menjadi sawah, agar di masa yang akan datang Indonesia dapat swasembada beras. Pada tahun 1999, PLG secara resmi ditinggalkan, namun pada saat itu, penggalian kanal sudah dilakukan dan 15.000 penduduk sudah dipindahkan dari berberapa daerah padat penduduk di Indonesia ke kawasan Mawas untuk menggarap tanah yang ternyata tidak bisa mendukung mereka.
Sejak tahun 2003, BOS Foundation telah melakukan kegiatan di Blok A-Utara dan Blok E, yang berada di dua Kabupaten, Kapuas dan Barito Selatan dan pada tahun 2011, Menteri Kehutanan menaikkan status kawasan Mawas dari hutan produksi menjadi Hutan Lindung (90% area untuk Hutan Lindung dan 10% untuk kawasan konservasi KSA/KPA). BOS Foundation - Program Konservasi Mawas bekerjasama dengan Pemerintah Daerah, masyarakat setempat dan pihak terkait lainnya untuk melindungi daerah Mawas melalui pemantauan dan pencegahan kegiatan ilegal serta kebakaran hutan, rehabiliasi hutan, restorasi hidrologi, penelitian dan program pemberdayaan masyarakat.
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
29
Pengelolaan Kawasan Pelepasliaran Orangutan di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah Hutan Kehje Sewen di Kalimantan Timur merupakan Konsesi Restorasi Ekosistem (ERC) seluas 86.450 ha yang dikelola oleh perusahaan milik BOS Foundation, yaitu PT Restorasi Habitat Orangutan Indonesia (RHOI). Kawasan hutan ini merupakan hutan produksi yang ditujukan sebagai lokasi pelepasliaran orangutan yang berasal dari Samboja Lestari. Area tertentu dari kawasan hutan ini telah disisihkan sebagai tempat translokasi bagi orangutan di Kalimantan Timur, yang diselamatkan dan tidak memerlukan perawatan kesehatan atau rehabilitasi terlebih dahulu. Para ahli memperkirakan bahwa sekitar 22.176 ha kawasan di Hutan Kehje Sewen merupakan habitat yang layak dan cocok untuk sekitar 150 orangutan. Selama tahun 2013, BOS Foundation melalui Program Restorasi Habitat Orangutan (RHO) telah melakukan inventarisasi hutan secara sampling (intensitas sampling 1%), menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kerja Usaha (RKU) untuk jangka waktu 10 tahun serta Penyusunan Prosedur Penataan Batas secara partisipatif. Dokumen RKT, RKU dan prosedur penataan batas tersebut telah disahkan oleh Kementerian Kehutanan pada tahun 2013. Selama tahun 2013, Program Konservasi Mawas memastikan keberlanjutan perlindungan kawasan melalui dua pos pemantauan di Barito Selatan dan Kapuas, 67 kegiatan patroli rutin dilakukan di wilayah Kapuas dan 59 patroli di wilayah Barito Selatan. Tujuannya untuk mencegah atau memberikan deteksi dini akan adanya kegiatan ilegal (logging, kebakaran) yang dapat merusak hutan di dalam kawasan Mawas. Dari kegiatan patroli ini ditemukan 28 kegiatan penebangan liar dan pengumpulan kulit pohon Gemor (Lauraceae spp), serta satu temuan titik api di sekitar kanal Sungai Mantangai, yang tidak sempat menyebar karena langsung dipadamkan oleh tim patroli. Dari temuan kegiatan penebangan liar sebagian besar terjadi di sekitar hulu Sungai Mantangai di wilayah Kapuas (19 temuan), dan 9 temuan lainnya di sekitar hulu Sungai Puning Desa Batampang di wilayah Kabupaten Barito Selatan. Selama tahun 2013 ini kegiatan penebangan liar oleh masyarakat sekitar cukup signifikan dibandingan dengan dua tahun sebelumnya. Jumlah kayu hasil tebangan
30
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
liar yang ditemukan sekitar 4.000 batang diperkirakan setara dengan 5-15 hektar hutan. Meskipun kerusakan yang terdeteksi relatif kecil, namun bila dibiarkan akan menimbulkan ancaman yang lebih besar. Semua hasil temuan patroli ini dilaporkan secara rutin kepada pihak yang berwenang, khususnya Dinas Kehutanan Kabupaten Kapuas dan KPHLKapuas. Pada November 2013, melalui kerjasama dengan KPHL-Kapuas, Dinas Kehutanan Kapuas dan BKSDA Kalimantan Tengah, Tim Satuan Polisi Kehutanan Reaksi Cepat (SPORC) telah dilakukan patroli terpadu dan penegakan hukum untuk memberantas penebangan liar. Hingga Juni 2013, Kawasan Mawas di wilayah Kabupaten Kapuas juga dikelola oleh proyek Kalimantan Forest and Climate Partnership (KFCP) yang didanai oleh Pemerintah Australia melalui AusAID, fokus kegiatannya adalah pengembangan dan implementasi kegiatan demonstrasi REDD di Kalimantan Tengah, yang mencakup kegiatan pengelolaan kebakaran, restorasi hutan rawa gambut di Blok A melalui penghutanan kembali, restorasi hutan rawa gambut melalui pemblokan kanal kecil (tatas) di Blok E serta pemantauan vegetasi dalam rangka pengembangan program pemantauan Emisi Gas Rumah Kaca.
Pelepasliaran orangutan dari Nyaru Menteng di Kalimantan Tengah selama tahun 2013 ini dilakukan di areal HL Batikap Kabupaten Murung Raya. Pengelolaan kawasan pelepasliaran orangutan tersebut dilakukan oleh Pemerintah Daerah Murung Raya dan selama tahun 2013, BOS Foundation membantu dalam memfasilitasi kegiatan pemantauan kawasan tersebut. Dengan memiliki dua lokasi pelepasliaran, BOS Foundation memperkirakan bahwa pada tahun 2015 kedua lokasi ini akan mencapai daya dukungnya, setidaknya HL Batikap di Kalimantan Tengah, dan BOS Foundation perlu mencari lokasi pelepasliaran yang baru. Di tahun 2013, BOS Foundation telah melakukan studi dan usulan untuk mendapatkan lokasi pelepasliaran orangutan yang baru di Kalimantan Tengah. Survei kelayakan areal telah dilakukan di areal Hutan Lindung Tokan Kole Batu Ajan, Kabupaten Murung Raya. Dengan dukungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Kabupaten Murung Raya, BOS Foundation telah melanjutkan proses pengajuan ijin pengelolaan kawasan melalui skema IUPHHK – Restorasi Ekosistem pada hutan produksi bekas HPH PT. Tunggal Pamenang di wilayah Kabupaten Murung Raya. Kawasan hutan ini mencakup wilayah seluas 66.288 hektar dan merupakan salah satu areal ideal yang telah dipilih untuk program pelepasliaran orangutan di Kalimantan Tengah dan lokasi translokasi orangutan yang diselamatkan. Pada Desember 2013, pelaksanaan studi Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) telah selesai dilakukan melalui kerjasama dengan Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLI) Universitas Palangka Raya.
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
31
Memfasilitasi Best Management Practices (BMP) pengelolaan habitat orangutan di areal Perkebunan Kelapa Sawit Sebagian besar orangutan yang berada di dua Pusat Rehabilitasi Orangutan BOS Foundation merupakan orangutan korban konflik dengan pengelola perkebunan kelapa sawit. Untuk itu, dalam rangka mengurangi tekanan terhadap populasi orangutan liar di habitat aslinya, BOS Foundation telah mengembangkan program Best Management Practises (BMP) pengelolaan habitat orangutan di luar areal perkebunan kelapa sawit.
Pengelolaan Kawasan Suaka Orangutan dan Beruang Madu Samboja Lestari
BOS Foundation melakukan kerjasama penerapan BMP pengelolaan habitat orangutan di areal perkebunan kelapa sawit milik PT Mentaya Sawit Mas (PT MSM) dan kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah sebagai kelanjutan pelaksanaan kegiatan dari tahun sebelumnya. Selama tahun 2013, tim BMP telah menyelesaikan rencana kerja untuk semua kegiatan yang direncanakan antara 2013-2015. BOS Foundation juga melakukan survei awal di dua perkebunan kelapa sawit milik PT Nabatindo Karya Utama (PT NKU) dan PT Andalan
Sukses Makmur (PT ASMR) serta di Hutan Tanaman Industri (HTI) milik PT Korintiga Hutani. Hasil dari survei ini membantu BOS Foundation dalam mengembangkan tindakan nyata yang diperluka untuk mencapai BMP dalam bidang ini. Dari penerapan BMP di areal perkebunan kelapa sawit, sebagian besar kawasan konservasi (HCV) perkebunan merupakan areal yang cukup layak, akan tetapi dengan keterbatasan luasan dan ancaman lainnya, berpotensi menimbulkan konflik antara manusia dengan orangutan untuk masa yang akan datang. Sehingga untuk meminimalisir potensi konflik, penanganan areal HCV sebagai habitat orangutan yang berada di dalam areal perkebunan perlu dilakukan secara komprehensif yang melibatkan semua pihak.
Areal suaka orangutan dan beruang madu di Samboja Lestari merupakan areal milik BOS Foundation seluas 1.852 hektar. Sekitar 983,24 hektar telah disertifikasi oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan 1.179 hektar telah direhabilitasi. Selama tahun 2013, tidak ada kegiatan penanaman pada lokasi baru, hanya penanaman pohon yang dilakukan oleh para tamu yang datang ke Samboja Lestari untuk mendukung rehabilitasi lahan. Selama tahun ini, kegiatan yang dilakukan sebagian besar adalah pemeliharaan tanaman secara rutin, penyulaman, penyiangan, pemupukan, serta pengambilan data pertumbuhan tanaman dan tingkat kematiannya. Selain kegiatan reforestasi, tim di Samboja Lestari juga mengembangkan tanaman seperti kangkung dan mentimun, yang akan membantu menyediakan pakan bagi orangutan yang ada di Samboja Lestari. Tim Patroli dan Pengamanan Samboja Lestari secara rutin melakukan patroli untuk memantau kawasan dari kegiatan pembalakan liar, perburuan, kebakaran, perambahan lahan, dan pemeliharaan sarana prasarana termasuk jalan dan batas wilayah Samboja Lestari dengan pemukiman warga. Hal ini penting dilakukan, mengingat sejak 2012 terjadi beberapa kasus klaim lahan dari masyarakat sekitar terutama pada lahan Samboja Lestari yang berbatasan dengan areal pemukiman transmigrasi. Penyelesaian masalah sengketa lahan melibatkan pemerintahan Desa, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi, dan Pemerintah Pusat (Kementerian Tenaga Kerja), belum dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Sebagian wilayah Samboja Lestari juga telah terpotong dengan adanya pembangunan sarana umum, yaitu pembangunan jalan tol di sebelah Barat (Km-35) dan pembangunan jalur PLN di sebelah Timur Samboja Lestari.
32
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
33
Pelibatan dan Program Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Kegiatan pelibatan masyarakat yang dilakukan oleh BOS Foundation diprioritaskan pada masyarakat sekitar wilayah kerja BOS Foundation, baik di Kalimantan Tengah maupun di Kalimantan Timur. Selama tahun 2013, bekerjasama dengan Save The Orangutan (STO) Denmark dan dukungan pendanaan dari CISU Denmark, BOS Foundation telah mengembangkan Strategi Pemberdayaan Masyarakat dengan fokus utama adalah peningkatan mata pencaharian yang berkelanjutan bagi masyarakat yang berada di dalam dan di sekitar habitat orangutan. Tujuannya adalah untuk memastikan keberlanjutan pembangunan baik secara sosial, lingkungan maupun ekonomi, bagi masyarakat yang berada di dalam dan di sekitar habitat orangutan, dan untuk meningkatkan partisipasi serta dukungan masyarakat lokal terhadap perlindungan orangutan dan sumber daya alam.
Tujuan 3
Pelibatan masyarakat dan para pemangku kepentingan dalam konservasi Orangutan Borneo dan habitatnya melalui kerjasama pelaksanaan, penelitian, pengembangan database, dan pendidikan lingkungan
Di Sekitar Pusat Rehabilitasi Orangutan di Kalimantan Tengah dan di Kalimantan Timur. Pelibatan masyarakat di sekitar pusat rehabilitasi orangutan di Nyaru Menteng dan Samboja Lestari terutama ditujukan dalam kerjasama pengadaan suplai pakan satwa yang berkelanjutan. Pakan orangutan di Nyaru Menteng disuplai oleh masyarakat sekitar melalui 23 kelompok dari enam desa di Kecamatan Bukit Batu, Tangkiling. Sedangkan di Samboja Lestari, melalui 20 kelompok tani. Rata-rata pengadaan pakan setiap bulan berkisar antara 100-130 kg per satwa yang terdiri dari 31 jenis pakan buah-buahan, sayuran dan suplemen lain. Sebagi kelanjutan dari kegiatan tahun lalu, di Nyaru Menteng juga dilakukan fasilitasi penguatan dan pemberdayaan masyarakat di Desa Sungai Gohong dan Tumbang Tahai. Fokusnya adalah pemasaran dari usaha kerajinan tangan dan pariwisata. Bekerjasama dengan Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai (BP-DAS) Kahayan, Nyaru Menteng mendistribusikan 38.200 bibit tanaman (karet, sengon, pisang, mangga, dan rambutan) untuk tiga kelompok tani di Desa Marang, Sei Gohong dan Tumbang Tahai serta fasilitasi pembuatan proposal bagi tiga kelompok tani di Desa Tumbang Tahai untuk mendapatkan 74.400 bibit tanaman dari Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah. Di Samboja Lestari, pelibatan masyarakat dilakukan dalam kegiatan penanaman dan pemeliharaan serta pengembangan Demonstration Plot (Demplot) pembuatan pupuk organik dari sampah organik sisa pakan satwa.
34
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
35
Di Sekitar Lokasi Pelepasliaran Orangutan di Kalimantan Tengah dan di Kalimantan Timur
Pelibatan masyarakat di sekitar areal pelepasliaran orangutan dilakukan pada lima desa di sekitar HL Batikap, yaitu: Tumbang Naan, Tumbang Tohan, Muara Joloi I, Muara Joloi II, dan Parahau Baru di wilayah Kabupaten Murung Raya. Fokus dari kegiatan ini adalah memfasilitasi penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) dan integrasinya dengan program Pemerintah Daerah dan program dari organisasi atau institusi lain yang terkait, serta penguatan kapasitas kelompok dan peningkatan mata pencaharian (budidaya jamur, pembuatan tempe, ternak, dll.). Mengingat beberapa desa terletak di daerah yang terpencil, BOS Foundation juga membantu memfasilitasi masyarakat lokal dalam memperoleh kartu identitas. Hingga akhir Desember 2013, sudah terealisasi pembuatan kartu identitas termasuk KTP, Kartu Keluarga, akte kelahiran, dan surat nikah bagi 76 warga.
Di Sekitar Habitat Asli Orangutan Liar Kawasan Mawas Di Kalimantan Timur, program pelibatan masyarakat dilakukan oleh BOS Foundation melalui program RHO. Fokus utamanya adalah fasilitasi pengembangan RPJMDes di tiga desa yaitu Desa Deabeq, Diaklay, dan Benhes Kecamatan Muara Wahau serta fasilitasi peningkatan mata pencaharian masyarakat di Desa Diaklay melalui pengembangan dana bergulir untuk pertanian sayur-sayuran.
Sejak beberapa tahun sebelumnya, program pelibatan dan pemberdayaan masyarakat bagi masyarakat di sekitar Kawasan Mawas dilakukan di empat desa, yaitu Desa Timpah dan Lawang Kajang di Kabupaten Kapuas serta Batampang dan Sungai Jaya di Kabupaten Barito Selatan. Program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan di empat desa tersebut adalah program penguatan kapasitas, peningkatan ekonomi, dan pengembangan kredit mikro. Program penguatan kapasitas dan peningkatan ekonomi masyarakat dilaksanakan di empat desa melalui dukungan pendanaan dari DANIDA/CISU Denmark, sedangkan program pengembangan kredit mikro di dua desa (Timpah dan Batampang) didanai oleh BOS Swiss. Program pemberdayaan masyarakat ini secara efektif baru dilakukan di tiga desa (Timpah, Batampang, dan Sungai Jaya) dengan melibatkan sembilan kelompok tani dan 98 anggota yang diantaranya terdapat 51 anggota perempuan. Kegiatan pemberdayaan masyarakat di Desa Lawang Kajang dihentikan akibat konflik internal. Fasilitasi dan pendampingan teknis pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh staf Mawas dengan bantuan satu fasilitator desa di setiap desa. Melalui kegiatan penguatan kapasitas dan peningkatan ekonomi, anggota kelompok telah mendapatkan pelatihan dalam teknik fasilitasi, penyusunan proposal, perencanaan usaha dan pengelolaan hasil usaha, budidaya ikan serta kunjungan lapangan ke lokasi yang sesuai dengan rencana usaha anggota (pertanian sayuran, pabrik karet, dll.). Setiap kelompok telah memiliki rencana usaha dan menyusun proposal untuk pendanaan kepada pemerintah. Salah satu Kelompok Perempuan di Desa Timpah (kelompok Kambang Kananga) telah berhasil mengembangkan percontohan budidaya ikan lele.
36
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
37
Pengembangan sistem kredit mikro dilakukan di dua desa (Timpah dan Batampang) dilakukan melalui partisipasi dari lima kelompok perempuan (50 anggota) dan 2 kelompok laki-laki (16 anggota). Tiga kelompok perempuan di Desa Timpah (30 anggota) telah mengembangkan sistem keuangan Usaha Simpan Pinjam (USP) Tempun Tiawon yang mengadopsi sistem yang telah dikembangkan di Desa Timpah. Setiap anggota dapat meminjam untuk kebutuhan sehari-hari usaha anggota dan mengembalikan pinjaman selama 10 bulan dengan bunga 3%, dan seluruh pengembalian pinjaman setiap bulan diputar untuk dipinjamkan kembali kepada anggota lain sehingga sering disebut kas kosong. Sampai Desember 2013, dari dana awal yang diberikan oleh BOS Foundation sebesar RP 30.000.000 (tiga puluh juta rupiah), telah berkembang menjadi Rp 66.228.711. Di Desa Batampang, dua kelompok perempuan (20 anggota) dan 2 kelompok laki-laki (16 anggota) mengembangkan sistem kredit mikro melalui kerjasama dengan Credit Union (CU) Sumber Rejeki – Desa Ampah, Barito Selatan. Dana bergulir yang diberikan oleh BOS Foundation digunakan untuk membuka rekening di CU, dan selanjutnya melalui fasilitasi dan pendampingan usaha anggota, kebutuhan modal usaha dari anggota akan dipinjam dari CU. Sampai akhir Desember 2013, simpanan anggota kelompok di CU telah mencapai Rp 69.166.000. 12 anggota kelompok di Desa Batampang telah melakukan pinjaman ke CU sebesar Rp 86.000.000, yang sebagian besar digunakan untuk penambahan modal kerja. Pada Juni 2013, beberapa desa di Kawasan Mawas wilayah Kapuas juga melakukan program pemberdayaan masyarakat melalui proyek KFCP yang mencakup program peningkatan ekonomi masyarakat yang difasilitasi oleh CARE Internasional serta pelibatan masyarakat dalam kerjasama pelaksanaan kegiatan reforestasi dan bloking tatas.
38
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
39
Penelitian dan pengembangan
Pendidikan
Lingkungan Populasi Orangutan Liar BOS Foundation mendukung studi tentang orangutan liar di Stasiun Penelitian Tuanan di Mawas, Kalimantan Tengah. Stasiun Penelitian Orangutan Tuanan ini dikelola oleh BOS Foundation bekerjasama dengan Zurich University dan Universitas Nasional (UNAS) Jakarta, dan dukungan dari Rutgers University di Amerika Serikat. Beberapa penelitian yang dilakukan selama 2013 merupakan kelanjutan dari kegiatan penelitian di tahun 2012 termasuk studi tentang pemantauan populasi, ekologi, dan kesehatan. Setiap bulan rata-rata terdapat tujuh mahasiswa baik nasional maupun internasional yang melakukan penelitian.
Program Pendidikan Lingkungan merupakan program penting dalam menanamkan kepedulian tentang konservasi orangutan Borneo dan habitatnya kepada generasi muda, khususnya siswa Sekolah Dasar dan Menengah. Selama tahun 2013 ini, BOS Foundation melakukan program pendidikan lingkungan melalui kunjungan ke sekolah-sekolah, terutama Sekolah Internasional di Bogor dan Jakarta serta juga melalui pendidikan isu-isu lingkungan di Sekolah Dasar di sekitar Nyaru Menteng dan Desa Tuanan, serta pelaksanaan program BOS-KID’s dan BOS FRIENDS di Nyaru Menteng
Orangutan yang dilepasliarkan Data lengkap orangutan yang telah dilepasliarkan dicatat setiap harinya untuk menilai adaptasi dan kemampuannya bertahan hidup di alam. Ribuan jam pengamatan langsung dan data patroli orangutan telah dikumpulkan dan dianalisa secara teratur untuk membuat perencanaan kedepannya serta memungkinkan BOS Foundation untuk cepat melakukan intervensi jika ada masalah.
Reforestasi Di Samboja Lestari, Kalimantan Timur, BOS Foundation secara rutin melakukan pemantauan dan pengukuran pertumbuhan tanaman melalui pengukuran pada petak ukur permanen. Pengukuran yang dilakukan mencakup tinggi, diameter, dan prosentase hidup tanaman. Selain itu juga dilakukan penelitian untuk mengembangkan sistem penghitungan karbon tanaman di Samboja Lestari bekerjasama dengan NEC Jepang dan konsultan Smart Energy.
40
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
41
Komunikasi, Publikasi dan Kerja sama Meningkatkan kesadaran berbagai pihak terhadap upaya konservasi orangutan dan mendapatkan dukungan sangatlah penting. Penyebaran informasi dilakukan oleh tim komunikasi BOS Foundation melalui segala bentuk jalur komunikasi baik itu website, blog, Facebook, dan Twitter, dan juga melalui media nasional maupun internasional (surat kabar dan televisi).
Film dan Liputan Berita Pada tahun 2012, BOS Foundation berkolaborasi kembali dengan BBC; kali ini untuk membuat satu jam film dokumenter tentang kegiatan pelepasliaran orangutan di HL Bukit Batikap, Kalimantan Tengah, dan direncakan tayang di UK pada bulan Oktober 2013. Dilaporkan bahwa 1,7 juta pemirsa menonton siaran BBC2 di program yang diberi nama Orangutans: The Great Escapes dan rencananya program ini akan ditayangkan secara global melalui siaran Animal Planet yang memiliki jangkauan lebih besar dan penonton yang lebih luas. BOS Australia yang merupakan partner organisasi BOS Foundation di Australia juga menyoroti apa yang dilakukan BOS Foundation dengan meliput kegiatan pelepasliaran orangutan di Kalimantan Timur. Pada April 2013, kru televisi the 60 minutes dari Nine Network melakukan perjalanan ke Hutan Kehje Sewen dan membuat film pelepasliaran orangutan Leo, Titin, dan Juminten. Tayangan ini appeared sebagai berita lama dan membawa kita sangat dibutuhkan untuk memaparkannya di Australia . Pada September 2013, BOS Foundation juga menerima tamu penting di Nyaru Menteng. Bintang film Hollywood, Harrison Ford, bersama dengan tim di Nyaru Menteng membuat film tentang kondisi orangutan di Indonesia dan melihat langsung kerja BOS Foundation dalam menyelamatkan dan merehabilitasi orangutan. Film ini dibuat secara serial dengan berfokus pada perubahan iklim dan ditayangkan di USA pada 2014, diproduksi oleh Showtime USA dengan judul Years of Living Dangerously.
42
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
43
Pengunjung Pusat-pusat rehabilitasi BOS Foundation dapat dikunjungi oleh masyarakat umum dengan beberapa akses terbatas. Di Kalimantan Tengah pengunjung bisa mengunjungi Pusat Informasi di Nyaru Menteng dan berkunjung ke pulau prapelepasliaran dengan menggunakan perahu motor. Di Samboja Lestari, Kalimantan Timur, pengunjung dapat menginap di Lodge atau datang untuk kunjungan harian dan mengikuti tur di fasilitas BOS Foundation. Selama 2013, pengunjung di Pusat Informasi Nyaru Menteng mencapai 9.741 pengunjung yang terdiri dari kelompok kunjungan pada hari kerja (70%) dan individu pada hari Minggu dan hari libur (30%).
Bekerja Bersama Mitra Organisasi BOS Foundation BOS Foundation didukung oleh beberapa mitra organisasi internasional non-pemerintah di seluruh dunia. Setiap tahun BOS Foundation menyelenggarakan pertemuan tahunan, di mana pada tahun ini diselenggarakan pada 23-27 September 2013, di kantor Pusat BOS Foundation di Bogor. Di pertemuan ini kami dapat saling berbagi informasi tentang kemajuan, keberhasilan dan tantangan, serta rencana untuk tahun-tahun mendatang.
Berbagi ilmu dalam peningkatan upaya konservasi orangutan borneo dan perlindungan habitatnya Keberhasilan pencapaian kegiatan BOS Foundation tahun 2013, juga telah memberikan pengalaman yang berharga dan bahan pembelajaran yang sangat bermanfaat untuk bahan pembelajaran yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan upaya konservasi Orangutan Borneo dan habitatnya. Proses rehabilitasi dan reintroduksi orangutan termasuk di dalamnya pemilihan lokasi pelepasliaran dan proses pelepasliaran orangutan serta monitoring pasca pelepasliaran, merupakan bahan pembelajaran yang dapat dibagi dengan praktisi reintroduksi kera besar lainnya. Berbagi pengalaman dan bahan pembelajaran dari hasil kegiatan BOS Foundation selama tahun 2013, terutama ditujukan kepada parapihak yang terkait, dilakukan baik melalui laporan teknis, keikutsertaan dalam lokakarya dan seminar, update melalui sosial media, film dan dokumentasi serta secara aktif melakukan komunikasi langsung dengan parapihak terkait seperti masyarakat dan pemerintah. Berbagi pengalaman yang secara langsung dilakukan untuk mendukung konservasi orangutan dan habitatnya di luar kawasan hutan, dilakukan melalui fasilitasi penerapan BMP Pengelolaan Habitat orangutan di areal perkebunan kelapa sawit pada beberapa perusahaan kelapa sawit di Kalimantan Tengah.
44
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
45
TUJUAN 4
Peningkatan kapasitas lembaga melalui penguatan kualitas karyawan, sistem manajemen dan keberlanjutan pendanaan
Peningkatan kapasitas lembaga dan karyawan BOS Foundation Jumlah karyawan di BOS Foundation pada Desember 2013 di seluruh program baik di Kalimantan Tengah maupun di Kalimantan Timur, serta di Kantor Pusat, Bogor, adalah sebanyak 390 orang, termasuk tiga orang tenaga kerja asing atau konsultan yang menjabat sebagai Senior Advisor. Sepanjang tahun 2013, peningkatan kapasitas karyawan yang dilakukan BOS Foundation lebih difokuskan kepada kegiatan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat. Melalui kerjasama dengan Save the Orangutan (STO) Denmark dan dengan dukungan pendanaan dari CISU Denmark, telah dilakukan workhsop internal karyawan yang melibatkan staff Kantor Pusat, Program Mawas dan Nyaru Menteng dalam pengembangan strategi pemberdayaan masyarakat bagi masyarakat di sekitar wilayah kerja BOS Foundation. Selain itu, selama tahun 2013, BOS Foundation melakukan in-house training dalam bidang teknik pemantauan orangutan, pendekatan Logical Framework Approach (LFA) dalam pengembangan proposal.
PENGGALANGAN DANA Melalui dukungan pendanaan dari Vier Pfoten Internasional, pada tahun 2013 BOS Foundation mengembangkan strategi penggalangan dana dalam rangka memperkuat dan diversifikasi peluang pendanaan jangka panjang. Dalam strategi tersebut, BOS Foundation fokus pada empat sasaran utama penggalangan dana; i) donasi terbesar, yayasan dan hibah bantuan pemerintah internasional, ii) donor perseorangan, iii) dukungan dan kerjasama dari mitra organisasi, dan iv) donor perusahaan (CSR) Selama 2013, BOS Foundation berhasil mendapatkan dana segar, mendapat dukungan dari beberapa perusahaan, peningkatan dukungan dari donor perseorangan dan membina hubungan dengan para mitra. Secara total, BOS Foundation berhasil mengumpulkan dana sekitar 99% dari total anggaran 2013, serta beberapa komitmen untuk pendanaan untuk tahun 2014. Setiap tahun harapannya BOS Foundation dapat meningkatkan target penggalangan dana untuk memastikan bahwa BOS Foundation dapat memenuhi semua permintaan dari program.
46
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
47
Dampak, Tantangan dan Peluang Di Masa Depan Table 1. Daya Dukung Areal Pelepasliaran
Dampak utama dari kegiatan BOS Foundation dalam upaya mencapai terwujudnya visi dan misi, dapat digambarkan sebagai berikut: i) konservasi orangutan, ii) konservasi habitat orangutan, dan iii) dampak positif yang diperoleh masyarakat sekitar.
Selama tahun 2013, BOS Foundation telah menyelamatkan 39 orangutan baik di Kalimantan Tengah maupun di Kalimantan Timur, dari hasil penyelamatan dan penyerahan Balai KSDA. Sehingga total jumlah orangutan yang baru masuk dan yang dirawat oleh BOS Foundation adalah 861 orangutan. Sebanyak 81 orangutan dari Nyaru Menteng dan Samboja Lestari telah di translokasi atau dilepasliarkan dan BOS Foundation telah berhasil meningkatkan populasi orangutan di habitat alaminya serta mengurangi jumlah orangutan yang dirawat di pusat rehabilitasi. Di Kalimantan Tengah, BOS Foundation selama tahun 2013 telah melakukan upaya perlindungan terhadap 309.000 hektar hutan rawa gambut di Kawasan Mawas yang merupakan habitat bagi sekitar 3.000 orangutan liar dan perlindungan sekitar 35.000 hektar Hutan Lindung Bukit Batikap di Kabupaten Murung Raya. Di Kalimantan Timur, BOS Foundation mengelola kawasan pelepasliaran orangutan melalui IUPHHK Restorasi Ekosistem seluas 86.450 hektar di Hutan Kehje Sewen. Jadi secara keseluruhan BOS Foundation telah melakukan perlindungan habitat seluas 430.000 hektar 430,000 ha (4,300 km²) hutan hujan di Kalimantan.
48
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
Sekitar 17 Desa terlibat dalam program pemberdayaan masyarakat di sekitar lokasi pusat rehabilitasi, hutan pelepasliaran, dan habitat orangutan liar baik di Kalimantan Tengah maupun di Kalimantan Timur selama tahun 2013. Dampak dari program pemberdayaan masyarakat ini bagi peningkatan ekonomi masyarakat telah mulai memberikan manfaat bagi masyarakat lokal, dan yang paling penting adalah mendapatkan dukungan bagi kegiatan konservasi. Seperti biasa, kesuksesan tidak terlepas dari permasalahan dan tantangan, salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh BOS Foundation adalah ketersediaan hutan yang cocok dan aman untuk dijadikan areal pelepasliaran orangutan. Pada Desember 2013, total jumlah orangutan yang dirawat di kedua pusat rehabilitasi BOS Foundation adalah 754 orangutan. Sementara areal pelepasliaran orangutan yang ada saat ini (lihat Tabel 1) hanya memiliki daya dukung tersisa untuk sekitar 342 orangutan. Berdasarkan rencana pelepasliaran saat ini, sangat jelas bahwa BOS Foundation selama 2015 perlu menambah areal hutan yang layak untuk pelepasliaran orangutan pada
Luas Efektif (ha)
Daya dukung Orangutan
Realisasi Pelepasliaran
Sisa Daya Dukung Orangugtan
Hutan Lindung Bukit Batikap, Kalimantan Tengah
35.267
312
99
213
IUPHHK - RE, Hutan Kehje Sewen, Kalimantan Timur
22.176
150
21
129
57.443
462
120
342
Lokasi
Total
tahun mendatang bagi orangutan yang saat ini masih dalam proses rehabilitasi. Untuk mendapatkan areal yang layak bagi lokasi pelepasliaran orangutan bukanlah hal yang mudah, mengingat sebagian besar hutan yang cukup bagus di Kalimantan Tengah maupun di Kalimantan Timur berada pada lokasi yang cukup jauh. Areal-areal ini seringkali sempurna bagi orangutan, namum memerlukan dukungan logistik yang signifikan dan biaya yang sangat tinggi. BOS Foundation telah merencanakan untuk mendapatkan ijin bagi lokasi pelepasliaran orangutan di Kalimantan Tengah, yaitu areal Hutan Lindung Tokan Kole Batu Ajan dan usulan pengelolaan areal melalui skema IUPHHK Restorasi Ekosistem di konsesi penebangan yang sebelumnya dikelola oleh PT. Tunggal Pamenang. Harapannya di kedua lokasi tersebut dapat menampung seluruh sisa orangutan yang berada dalam proses rehabilitasi di Nyaru Menteng. Di Kalimantan Timur, BOS Foundation
merencanakan untuk melakukan usulan penambahan areal IUPHHK – RE Hutan Kehje Sewen (sebelumnya dimiliki oleh PT. Narkata). Proses usulan IUPHHK – RE memerlukan dana yang cukup besar terutama untuk pembayaran iuran sebesar Rp 150.000 per hektar untuk jangka waktu 60 tahun pengelolaan. Tantangan lainnya yang sangat penting adalah upaya peningkatan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan dan membangun hubungan yang baik dengan masyarakat yang berada di dalam dan sekitar habitat orangutan. Upaya pelestarian orangutan dan habitatnya dalam jangka panjang akan berhasil apabila masyarakat sekitar merasa terlibat dan mendapatkan manfaat positif. Dan yang terakhir, tentu saja pendanaan memegang peranan yang amat penting, sehingga upaya penggalangan dana dan dukungan parapihak baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional masih tetap diperlukan demi terwujudnya Pelestarian orangutan borneo dan habitatnya.
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
49
Peta area kerja
50
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
51
LAPORAN KEUANGAN 2013
DIAUDIT oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) anggota dari Integra International Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam Rupiah)
Aset
DECEMBER 31, 2013
LAPORAN AKTIVITAS Untuk tahun-tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012
DECEMBER 31, 2012
(dalam Rupiah)
Aset Lancar Kas dan Setara Kas Uang Muka Biaya Dibayar Dimuka Persediaan Jumlah Aset Lancar
2013 11.406.868.543
7.516.386.398
1.272.759.104
917.691.035
166.071.850
198.087.083
74.661.052
285.178.567
12.920.360.549
8.917.343.083
Aset Tidak lancar Investasi Aset Tetap Akumulasi Penyusutan Biaya Ditangguhkan Aset Lain-lain Jumlah Aset tidak lancar Jumlah Aset
843.525.000
843.525.000
37.153.985.276
36.154.108.315
(13.469.376.326)
(11.227.345.250)
872.631.168
928.595.866
13.083.911.365
13.157.611.778
38.484.676.483
39.856.495.709
51.405.037.032
48.773.838.792
Terikat
Kewajiban Biaya Yang Masih Harus Dibayar
184.183.000
24.952.300
Hutang Pajak
597.114.336
559.123.886
Hutang Gaji
86.123.000
123.025.917
Hutang Lain-lain
225.051.069
-
Hutang Sewa Guna Usaha
645.411.333
1.365.409.000
1.737.882.737
2.072.511.103
Jumlah Kewajiban Aset Bersih Terikat Tidak Terikat Jumlah Aset Bersih Jumalah Kewajiban dan Aset Bersih
52
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
Tidak Terikat
Terikat
Tidak Terikat
Pendapatan Donasi
5.393.892.081
42.077.469.329
5.342.117.511
Pendapatan Bunga
111.923.982
-
245.778.188
Laba Penjualan Aset Tetap
149.135.417
-
-
Pendapatan Lain-lain
986.955.656
-
-
46.134.314.434
6.641.907.136
42.077.469.329
5.587.895.699
20.464.683.636
2.790.638.678
20.213.118.880
2.756.334.393
Program Samboja Lestari
7.575.474.407
1.033.019.237
8.552.713.732
1.166.279.145
Program Konservasi Mawas
6.494.605.249
885.627.988
7.839.046.084
1.068.960.830
Proyek RHO
4.932.186.625
672.570.903
7.467.472.403
1.018.291.691
Beban Manajemen dan Umum
4.863.372.096
663.187.105
4.182.560.090
570.349.103
44.330.322.013
6.045.043.911
48.254.911.190
6.580.215.162
1.803.992.421
596.863.225
9.901.739.676
(3.732.960.215)
-
564.970.959
-
(145.152.415)
46.980.835.710
(279.508.020)
37.079.096.034
3.598.604.609
48.784.828.131
882.326.164
46.980.835.710
(279.508.020)
Jumlah Pendapatan
46.134.314.434
BEBAN OPERASI berdasarkan proyek Proyek Reintroduksi Orangutan Nyaru Menteng
KEWAJIBAN DAN ASET BERSIH
2012
Jumlah Beban Operasi Kenaikan (Penurunan) Aktiva Bersih Penyesuaian Aktiva Bersih Tahun lalu
48.784.828.131
46.980.835.710
882.326.164
(279.508.020)
49.667.154.295
46.701.327.689
Aktiva Bersih pada Awal Tahun
51.405.037.032
48.773.838.792
Aktiva Bersih pada Akhir Tahun
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
53
Struktur Organisasi 2013
Daftar Donor
2013 BOS Foundation mengucapkan terimakasih kepada para mitra organisasi dan para donor atas dukungannya untuk konservasi orangutan. Dukungan dan kontribusinya memungkinkan BOS Foundation dapat melaksanakan kegiatan di masa depan.
Dewan Pembina
Program ADopsi
4 Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih (Ketua)
4 Para adopter BOS Foundation di seluruh dunia
Mitra Organisasi dan donor 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
54
ACG International School BOS Australia BOS Deutschland E.V. BOS Japan BOS Switzerland British Broadcasting Corporation (BBC) Danida Donor individual di seluruh dunia Fauna And Flora International - UK Fauna And Flora International - AUS Kalimantan Forests and Climate Partnership (KFCP) Kalimantan Tour Destination Living Social LUSH Cosmetics Margot Marsh Biodiversity Foundation Mohammed bin Zayed Species Conservation Fund NEC Fielding Ltd Nine Network Australia Orangutan Conservancy Orangutan Land Trust Orangutan Outreach USA Orangutan Protection Foundation PT. Agro Harapan Lestari PT. Anugerah Bara Kaltim Group PT. Bank Central Asia Tbk. PT. Bank Negara Indonesia Tbk. PT. Citra Borneo Indah PT. First State Investments Indonesia & Citibank PT. Gunta Samba Jaya PT. Lima Satria Production PT. Monica Hijau Lestari PT. Musim Mas PT. Mustika Sembuluh (Wilmar Group)
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
PT. Salim Ivomas Tbk. PT. SG Consulting PT. Sinar Citra Cemerlang PT. Sinar Wisata PT. Syam Surya Mandiri (Anggana Farmer Members) PT. Yudha Wahana Abadi Ralf Bohle Gmbh REDD Flame Rynkeby Foods Stichting Monkey Business STO Denmark STO Sweden Taisei Corporation The Bodyshop Foundation The International School of Bogor, Student Gr 4-5 The Orangutan Project The Postcode Foundation The Years Project US Fish and Wildlife Service (USFWS), Great Ape Conservation Fund Vico (Virginia Indonesia Co., LLC.) Vier Pfoten International (VP I) Wageningen University World Society for the Protection of Animals (WSPA)
4 Ir. Djamaludin Suryohadikusumo 4 Dr. Ir. Wilhelmus Theodorus Maria Smits 4 Mayjen (Purn.) Basofi Sudirman 4 Drs. Widodo Sukohadi Ramono, MM
Penasehat pembina
4 Prof. Dr. Sutan Remy Syahdeini, SH. 4 Drs. Marzuki Usman, MA.
Dewan pengawas 4 Drs. Peter Harmanoe Karsono 4 Dr. Jatna Supriatna
Donasi berupa barang / jasa 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Abaxis Gmbh BHP Billiton BW Plantation Knitting Nannies, Australia PT. IMK PT. Triputra Agro Persada Singapore Zoo Susandarini and Partners in association with Norton Rose Fulbright Australia
DEWAN PEMBINA (PENGURUS, DIJABAT OLEH KETUA PEMBINA ) 4 Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih
CEO 4 Dr. Ir. Jamartin Shite
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
55
Senior Advisors to the CEO
PROGRAM KALIMANTAN TENGAH
4 Program Planning, M onitoring
4 Program Reintroduksi Orangutan
& Evaluasi: Jacqueline
Nyaru Menteng: Anton Nurcahyo
Sunderland-Groves, MPhil.
(Januari - Desember 2013), Denny
4 Komunikasi: Meirini Sucahyo
4 Program Reintroduksi Orangutan
4 Program Konservasi Mawas:
Kalimantan Tengah di Nyaru
Kurniawan (December 2013-sekarang)
Jhanson Regalino
BKSDA: Balai Konservasi Sumber Daya Alama
Menteng: Lone Droscher Nielsen
BMP: Prinsip Pengelolaan Konservasi Orangutan
4 Penasehat Ilmiah untuk Program
BPD: Badan Permusyawaratan Desa
Reintroduksi Orangutan di Nyaru Menteng: Simon Husson
DEWAN PENASEHAT ILMIAH (SAB)
4 Dr. Jito Sugardjito (Kepala)
4 Prof. Anne Russon (Sekretaris)
BOS FRIENDS dan BOS KID’S: Program pendidikan lingkungan pada siswa usia dini yang dilakukan oleh Program Reintroduksi Orangutan Kalimantan Tengah di Nyaru Menteng yang bertujuan untuk meningkatkan dukungan publik untuk konservasi orangutan dan habitatnya. CEO: Chief Executive Officer
4 Prof. Carel van Schaik
DANIDA: Danish International Development Agency
4 Prof. Jan van Hooff
KEPALA BIRO KANTOR PUSAT BOS FOUNDATION
FENOLOGI: studi tentang siklus periodik hidup tanaman dan bagaimana variasi musiman, iklim serta faktor habitat (seperti elevasi) dapat mempengaruhinya.
4 Dr. Cheryl Knott
HCV: Kawasan hutan yang bernilai konservasi tinggi
4 Dr. Randall Kyes
IUCN: The International Union for Conservation of Nature adalah sebuah organisasi internasional yang didedikasikan untuk konservasi sumber daya alam.
4 HRD, Administrasi, Akuntansi, dan
4 Norm Rosen
IUPHHK-RE: Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu – Restorasi Ekosistem
4 Dr. R. Shumaker
KFCP: Proyek Kalimantan Forest and Climate Partnership merupakan proyek demonstrasi REDD di wilayah kerja Mawas di Kabupaten Kapuas yang didanai oleh Pemerintah Australia melalui AusAid.
4 Dr. Kade Sidiyasa
KPHL: Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung yang merupakan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) yang luas wilayahnya seluruh atau sebagian besar terdiri atas kawasan hutan lindung.
Keuangan: Agung Wahyu Wasisto 4 Perencanaan Program, Monitoring & Evaluasi: Baba S. Barkah 4 Komunikasi: Paulina L Ela
KSA/KPA: Kawasan Suaka Alam/Kawasan Pelestarian Alam
KONSULTAN AHLI 4 Dr. Sri Suci Utami Atmoko 4 Dr. T. Stoinski
56
Daftar Istilah
PHKA: Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam REDD: Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation atau pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan merupakan upaya untuk menciptakan nilai finansial untuk karbon yang tersimpan di hutan. REDD-FLAME: REDD-Fast Logging Assessment and Monitoring Environment
PROGRAM KALIMANTAN TIMUR
4 Dr. I. Singleton
4 Program Rehabilitasi Lahan dan
4 C. Sodaro
REHABILITASI ORANGUTAN: proses pemulihan kesehatan (dan atau) perilaku orangutan sehingga memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dan bereproduksi ketika dilepasliarkan ke habitat alaminya.
Reintroduksi Orangutan Samboja
4 D. Cox
REINTRODUKSI: upaya untuk melestarikan spesies di daerah tertentu yang pernah menjadi bagian dalam sejarah penyebarannya.
Lestari: Aschta Nita Boestani-Tajudin
4 Dr. S. Wich
RELEASE: melepasliarkan orangutan ke habitat alaminya yang sesuai dengan wilayah penyebaran dari sub-spesies tersebut.
(January - August 2013), Agus Irwanto
4 Dr. A. Marshall
RHOI: Restorasi Habitat Orangutan Indonesia
(September 2013-sekarang)
4 Dr. B. Beck
SOP: Standar Operasional Prosedur
4 Program Restorasi Habitat
4 Dr. M. Ancrenaz
Orangutan: Aldrianto Priadjati
4 Erin Vogel
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
TB: Tuberculosis TTKP: Tim Teknis Kerjasama Program YBOS: Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
57
Terima Kasih
Semua gambar, kecuali khusus dikreditkan, adalah hak cipta dari Yayasan BOS. Semua hak dilindungi.
58
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
59
Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo Jalan Papandayan 10, Bogor 16151 West Java, Indonesia P: +62 251 8314468 | F: +62 251 8323142 |
[email protected]
60
www.orangutan.or.id
Yayasan BOS - Laporan Tahunan 2013
|
f
BOS Foundation
|
t
@bornean_ou