Yayasan Orangutan Sumatera Lestari - Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) Tahun 2011 LAPORAN PERKEMBANGAN TAHAPAN PELAKSANAAN KAMPANYE PRIDE Periode November 2010 – Januari 2011
Program Coordinator : Pride Campaign Manager / Ismail Alamat Organisasi
: Yayasan Orangutan Sumatera - Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) Komplek Perumahan Taman Setia Budi Indah Blok. RR No. 98 Medan 20131 Sumatera Utara Email:
[email protected] Web : www.orangutancentre.org
Program Lokasi
: Taman Nasional Gunung Leuser Wilayah Besitang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Indonesia
Didukung oleh :
PENDAHULUAN Penyebaran informasi untuk menguatkan pengetahuan fase awal kampanye menjadi bagian yang sangat penting. Akan tetapi Kampanye Pride tahap kedua ini merupakan kampanye berantai yang melanjutkan capaian yang telah ada pada kampanye tahap pertama. Pesan-pesan kampanye tahap kedua inipun juga melanjutkan pesan yang telah ada dan mengembangkan untuk mencapai pengembangan kampanye. Penyebaran pesan melalui beberapa media kampanye dan saluran informasi lainnya menjadi strategi awal dalam pelaksanaan fase awal kampanye ini. Disisi lain, pengorganisasian dan mobilisasi masyarakat di desa target kampanye juga merupakan factor penting untuk memperkuat pesan yang berkembang ditengah-tengah masyarakat. Pengorganisasian para adopter dan inovator menjadi strategi untuk menngembangkan tingkat adopsi kebun campuran/tumpangsari. Proses komunikasi, diskusi dan mobilisasi masyarakat juga dilakukan untuk menjamin kelangsungan kebun campuran/tumpangsari. Diharapkan dengan pengembangan dan meningkatkan adopsi pola kebun campuran/tumpangsari akan berdampak pada kontribusi moril dan perubahan perilaku masyarakat sekitar kawasan hutan dalam hal pengamanan kawasan konservasi. Pengelolaan ini diperkenalkan dengan adanya sebuah contoh dengan membuat plot contoh kebun campuran yang harapan kedepannya dapat diadopsi oleh masyarakat secara lebih luas.
2
PERKEMBANGAN TAHAPAN PROGRAM
Menyebarkan media kampanye 1. Poster. merupakan media yang dijadikan senagai saluran media untuk membantu penyebaran informasi. Poster yang disebarkan ini merupakan poster yang diproduksi pada kampaye pride tahapa pertama. Poster ini bertuliskan pesan inti : “Tumpangsari di kebun sendiri itu mudah” dan bertuliskan pesan ajakan : “sebenarnya mudah. Hanya dengan memanfaatkan kebun yang ada dan halaman rumah, kita bisa menanam beraneka tanaman untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan menambah pendapatan. Hutan tidak terganggu dan tetap lestari.” Menjadikan poster ini menjadi media yang didistribusikan diawal kampanye disebabkan pesan yang ada di dalam poster masih sangat relevan untuk mendukung dan menguatkan motivasi masyarakat, dan pendistribusian poster tesebut pada kampanye pride tahap pertama dahulu dirasa belum maksimal. Diharapkan dengan pesan yang terrebar melalui poster ini, akan memperkuat pengetahuan dan meningkatkan motivasi masyarakat target kampanye untuk melakukan perubahan perilaku.
Gambar 1. Poster yang disebarkan pada awal kampanye.
2. SMS (Sort Message Service) Marketing / SMS Blast. SMS Blast atau SMS marketing merupakan saluran media yang dianggap cukup efektif untuk menyebarkan pesan kampanye. SMS Blast/SMS marketing ini memiliki jangkauan menengah dan kedalam yang sedang. Akan tetapi kelebih dari saluran ini adalah SMS merupakan media kampanye yang sangat interaktif antara kampanye dengan masyaakat target kampanye. Masyarakat dapat langsung berkomentar, atau menyampaikan input, bahkan memberikan protes dan menyatakan sikap secara langsung melalui pesan. Proses distribusi SMS Blas/SMA marketing ini di lekuakan dengan menggunakan software frontlinesms yang didapat secara gratis dengan mendownload di www.frontlinesma.com. Selama periode triwulan ini setidaknya telah terkirim 4 (empat) pesan SMS kampanye kepada 400 (empat ratus) orang/masyarakat target. Pesan tersebut antara lain adalah : -
Pesan 1 : Anda masih ingat? Ini merupakan Nomor kampanye untuk melindungi hutan Leuser. Tetap simpan no ini sebagai Leuserku di Handphone anda. 3
Tujuan pesan ini adalah : untuk mengingatkan kembali dan memandu penerima pesan untuk tetap terlibat dalam saluran SMS blast/SMS marketing ini. -
Pesan 2 : Ayo jangan ketinggalan, menjadi salah satu masyarakat yang cinta dan melindungi hutan Leuser, dengan tidak ikut-ikutan merambah hutan. Tujuan pesan ini adalah : menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk tetap tidak terjebak pada arus perambahan hutan yang terus mempengaruhi masyarakat lokal.
-
Pesan 3 : Mari terus kita dukung gerakan melestarikan leuser dengan menanam pohon & bertani di luar hutan dengan model tumpangsari. Tujuan pesan ini adalah : untuk mendorong perubahan sikap dan membangun dukungan lokal untuk medukung rsetorasi hutan Leuser dan mendorong adopsi model kebun tumpangsari/kebun campuran.
-
Pesan 4 : Teruslah menjadi petani yang mujur dan beruntung, dengan tidak berladang di dalam hutan Leuser. Tujuan pesan ini adalah : mendorong dan memotivasi masyarakat untuk tetap tidak berladang di dalam hutan.
Gambar 2. Proses pengiriman pesan SMS Blast/SMS Marketing dalam kampanye Pride
4
Membangun komunikasi, diskusi dan mobilisasi kelompok untuk membangun kebun campuran/tumpangsari Untuk mendorong laju dan minat masyarakat untuk melakukan aksi perubahan perilaku dari bertani monokultur menjadi pola kebun campuran/tumpangsari, maka proses komunikasi, iskusi bersama masyarakat sering dilakukan. Pengembangan kebun Campuran/tumpangsari akan berdampak pada kontribusi moril masyarakat sekitar kawasan hutan dalam hal pengamanan kawasan konservasi. Bagaimana pengelolaan itu diperkenalkan caranya dengan adanya sebuah contoh dengan membuat plot contoh kebun campuran yang harapan kedepannya dapat diadopsi oleh masyarakat secara luas. Bebebrapa perrtemuan dilakukan di desa Mekar makmur dan halaban, yang menggunakan rumah-rumah penduduk serta fasilitas desa sebagai lokai pertemuan. Pertemuan dan diskusi dilakukan dengan tujuan : 1. Mensosialisasikan capaian adopsi selama kampanye perode pertama tahun (2009-2010) 2. Terbentuknya sistem pengelolaan plot contoh kebun campuran yang partisipatif dan menyepakati strategi bersama untuk mengadopsi pola kebun tumpangsari. 3. Terbentuknya contoh kebun campuran bernilai ekonomis yang pada prakteknya mengurangi ancaman pembukaan lahan perladangan di kawasan konservasi Tabel 1. Aktifitas pertemuan & diskusi kelompok di Desa Halaban No 1
Kegaitan Membangun dukungan & Diskusi kelompok
Tanggal Pelaksnaan 11-18 Nopember 2010
Tujuan
Jumlah peserta
Hasil Kegiatan
Mensosialisasikan capaian adopsi selama kampanye perode pertama tahun (2009-2010) Membangun kesepakatan pembangunan kebun campuran yang partisipatif
17 orang
Menyepakati pengelolaan kebun campuran dilaksanakan oleh tiap-tiap individu masyarakat dengan memanfaatkan potensi lahan di sekitar pekarangan rumah untuk dijadikan kebun campuran. Hasilnya, Bapak Rudi, warga Dusun X HKTI, Desa Halaban telah melaksanakan metode kebun campuran ini seluas 600 mtr persegi.
- Membangun kesepakatan pembangunan kebun campuran yang partisipatif
17 orang
Menyepakati pengelolaan kebun campuran dilaksanakan secara kolektif melalui sistem pendelegasian anggota Kelompok Tani Pelindung Leuser (KETAPEL). Pada diskusi kelompok tanggal 11-12 Desember KETAPEL mendelegasikan 5 orang anggotanya sebagai pelaksana sistem pengelolaan plot contoh kebun campuran. Berikut kesepakatannya: 1. KETAPEL menyepakati tidak akan mengintervensi keputusan apapun yang dikeluarkan oleh pelaksana plot contoh kebun
-
-
2
FGD sistem pengelolaan plot contoh Kebun Campuran
11-13 Desember 2010
5
2.
3.
4.
campuran terkait pengembangan-pengembangan program. KETAPEL akan memberikan modal pinjaman apabila pelaksana plot contoh kebun campuran mengalami defisit biaya KETAPEL tidak akan menerima share profit system dari hasil panen plot contoh kebun campuran KETAPEL mendelegasikan 5 orang anggotanya sebagai pelaksana plot contoh kebun campuran, yakni: • Rudiawan (koord) • Jumali (anggota) • Sukaslim (anggota) • Adi Susisman (anggota) • Miswanto (anggota)
Tabel 2. Aktifitas pertemuan & diskusi kelompok di Desa Mekar Makmur No 1
Kegaitan Membangun dukungan & Diskusi kelompok
Tanggal Pelaksnaan 22 Nopember 2010
Tujuan -
-
2
FGD sistem pengelolaan
6-10 Desember
Mensosialisasikan capaian adopsi selama kampanye perode pertama tahun (2009-2010) Membangun kesepakatan pembangunan kebun campuran yang partisipatif
- Membangun kesepakatan
Jumlah peserta
Hasil Kegiatan
12 orang
Menyepakati pengelolaan kebun campuran dilaksanakan oleh tiap-tiap individu masyarakat dengan memanfaatkan potensi lahan di sekitar pekarangan rumah untuk dijadikan kebun campuran. Catatan penting : 1. Kesulitan sumber air jadi tantangan serius dalam kegiatan ini 2. Lahan yang bercampur dengan unsur pasir mengurangi percepatan masa panen 3. Desa Mekar Makmur adalah desa yang berbatasan langsung dengan kawasan TNGL wilayah SPTN VI Besitang. Di kawasan ini pula kerusakan hutan cukup parah. Sebagian pelakunya adalah warga setempat. Melalui kegiatan ini diharapkan – tentu, bernilai ekonomis dan berkelanjutan – tindakan penguasaan lahan konservasi bisa dicegah Menyepakati pengelolaan kebun campuran dilaksanakan oleh komunitas
15 orang
6
3.
plot contoh Kebun Campuran
2010
FGD Resolusi lahan kritis
7-10 Januari 2011
pembangunan kebun campuran yang partisipatif
-
-
mencari solusi penyesuaian unsur tanah dan pola tanam. Merancang pertemuan & presentasikan di kantor BID III Stabat BBTNGL sebagai upaya salah satu isu strategis pengamanan kawasan hutan konservasi. Harapannya ke depan akan terbangun pola kemitraan antara kelompok tani kebun campuran dan BBTNGL.
4 orang
masyarakat melalui kemitraan dengan pengelola perkebunan sawit (usia 1 tahun) yang bernama Sutrisno seluas 400 meter persegi (10 rantai). Hasil rapat pada tanggal 8-9 Desember di kediaman Bapak Priyadi menetapkan: 1. Menetapkan luas lahan 400 mtr persegi (10 rantai) tersebut akan dibangun plot contoh kebun campuran Desa Mekar Makmur, Dusun Karya Utama (Barak A) 2. Menetapkan susunan kepengurusan sistem pengelolaan plot contoh kebun campuran; • Sutrisno (koord. Pelaksana) •Priyadi (anggota) • Nasib (anggota) • Nurman (anggota) 3. Menyepakati pengerjaan pembersihan lahan 12-15 Desember 2010 4. Pasca pembersihan lahan, pelaksana meminta mendatangkan praktisi pertanian (Bapak Junapiah) untuk meninjau lokasi area plot contoh kebun campuran. Pada prakteknya Bapak Junapiah mampu memberikan masukan tanaman yang sesuai dengan keadaan PH tanah di plot contoh kebun campuran tersebut. perlunya mendatangkan ahli pertanian untuk membantu masyarakat menentukan jenis dan pola bercook tanaman yang sesusai dengan kondisi lahan. Segera mengadakan pertemuan dengan Balai BEsar TNGL untuk menjalin dukungan dan kerjasama
7
Gambar 3 & 4. Berbaaktivitas pertemuan & diskusi bersama masyarakat
Membangun kebun campuran/tumpangsari Selama bulan Januari 2011, proses pembangunan kebun caampuran/tumpangsari telah dimuali. Proses dan tahapan yang dulakukan adalah : - Pembersihan dan peyiapan lahan/kebun. - Penyedian bibit & persemaian - Penanaman dan pemeliharaaan - Monitoring Proses pembangunan kebun campuran/tumpangsari di desa halaban dimobilisasi oleh KETAPEL (Kelompok Petani Pelindung Leuser), yang merupakan organisasi masyarakat di desa Halaban yang selama ini telah mendukung konservasu Leuser. Kelompok masyarakat juga secara sukarela mengumpulkan dukungan pendanaan untuk pembangunan mode kebun campuran/tumpangsari di desa Halaban. Berikut adalah bentuk dukungan yang diberikan oleh kelompok masyarakat desa Halaban : Tabel 2. Kontibusi Swadaya Kelompok Tani Kebun Campuran KETAPEL, Desa Halaban No Tanggal Deskripsi Pengeluaran Unit Jumlah Pengeluaran 1 18/12/2010 Penyewaan lahan 1 tahun 10 rantai 600.000 (4000 M2) 2 23/12/2010 Penyewaan mesin rumput 1 days 30.000 3 23/12/2010 Pembelian premium 4 ltr 24.000 4 13/01/2011 Pembelian bibit ketimun 5 pack 163.000 5 13/01/2011 Kolater ½ kg 8.000 8
6 7 8 9 Total
13/01/2011 Drusban 13/01/2011 Pembelian bibit kangkung 24/01/2011 Pembelian bibit ketimun 25/01/2011 Pengadaan pupuk dasar Dukungan dana secara swadaya
1 pack 1 pack 3 pack 50 kg
13.000 17.000 63.000 150.000 Rp. 1.068.000
Gambar 5 & 6. Proses pengolahan lahan dalan pengembangan kebun campuran/tumpangsari di desa Halban & Mekar Makmur
Gambar 7 & 8. Kondisi tanaman di kebun campuran/tumpangsari
9
Rencana Tindak Lanjut Pada fase triwulan berikutnya perlu dilaksankaan beberapa kegiatn yaitu : - Meningkatkan kreatifitas dalam distribusi pesan kampanye melalui SMS Blast/SMS marketing, bisa dalam bentuk perlombaan, atau dengan memberikan apresiasi bagi pemberi komentar atas pesan yang dikirim. - Terus meobilisasi masyarakat untuk mendorong adopsi pola kebun campuran/tumpangsari. - Memproduksi media kampanye seperti booklet atau media lainnya. - Melihat kalender masyarakat untuk menjadikan event kampanye. - Dan lain-lain.
10